61
Laporan kasus BRONKIOLITIS (By. Perempuan usia 5 bulan) Oleh : Husnul Mala 209.121.0006 Pembimbing: Dr. Dewi Astasari, Sp.A LABORATORIUM ILMU KESEHATAN ANAK RSD MARDI WALUYO-BLITAR 2015

Bronkiolitis malaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.pptx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Bronkiolitis malaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.pptx

Laporan kasus

BRONKIOLITIS(By. Perempuan usia 5 bulan)

Oleh :Husnul Mala209.121.0006

Pembimbing:Dr. Dewi Astasari, Sp.A

LABORATORIUM ILMU KESEHATAN ANAK RSD MARDI WALUYO-BLITAR

2015

Page 2: Bronkiolitis malaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.pptx

Bronkiolitis peradangan bronkiolus yang bersifat akut, menggambarkan suatu sindrom klinis yang ditandai dengan pernafasan cepat , retraksi dinding dada dan suara pernafan yang berbunyi gambaran obstruksi bronkiolus

Penyebab: terbanyak RSV (respiratory syncitial virus), Parainfluinsa, rinovirus

Insiden penyakit ini terjadi pada usia 2 tahun pertama dengan puncak kejadian sekitar usia 6 bulan.

Di AS bronkiolitis 17% kasus dari keseluruhan total kasus rawat inap pada bayi (11,4% berusia <1 th, 6% berusia 1-2 th)

Insiden terbanyak musim dingin dan hujan (negara beriklim tropis)

Kasus bronkiolitis kompetensi 3b ( diagnosa dan terapi awal)

pendahuluan

Page 3: Bronkiolitis malaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.pptx

• Nama : By. A• Usia : 5 bulan• Jenis Kelamin : perempuan• Alamat : Blitar• Suku Bangsa : Jawa• Tanggal Periksa : 24 februari 2015• Nomor RM : 595xxx• Orang Tua–Nama Ayah : Tn. A (32 tahun)– Pekerjaan : Karyawan–Nama Ibu : Ny.I (28tahun)– Pekerjaan Ibu : IRT

Status pasien

Page 4: Bronkiolitis malaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.pptx

• Keluhan Utama : batuk

• Riwayat Penyakit Sekarang:• Pasien datang ke poli anak RSUD Mardi Waluyo diantar Ibu dan

ayahnya dengan keluhan batuk berdahak (sulit keluar) sejak hari sabtu pagi (3 hari sebelum masuk rumah sakit), menurut ibu sehari sebelum batuk pasien mengalami pilek warna bening encer kemudian satu hari setelahnya mengalami batuk berdahak ( sulit keluar) dan disusul keesokan harinya batuk berbunyi grok grok dan pasien bernafas yang terdengar bunyi ngik ngik serta sesak (tidak dipengaruhi cuaca ), disertai demam sumer sempat turun dengan obat namun keesokan hari demam sumer lagi, pasien menjadi susah minum ASI. Menurut pengakuan ibu Pasien mulai rewel dan sulit tidur sejak batuk. pasien juga mengalami muntah setiap minum obat dan menyusu . BAB lancar setiap hari (konsistensi dan warna seperti biasa) dan BAK tidak ada keluhan (kuning jernih pampers)

Page 5: Bronkiolitis malaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.pptx

Riwayat penyakit Dahulu:◦ Menderita sakit serupa: disangkal◦ Nafas bunyi ngik ngik sebelumnya: disangkal◦ Sesak sebelumnya: disangkal◦ Riwayat Demam berdarah, kejang demam,

demam tifoid: disangkal◦ Riwayat MRS: disangkal, baru pertama kali MRS

Page 6: Bronkiolitis malaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.pptx

Riwayat Pengobatan obat batuk sirup namun keluhan tetap, obat penurun panas sirup

Riwayat alergi◦ Alergi obat maupun makanan disangkal

Riwayat penyakit keluarga◦ Sakit serupa : disangkal◦ Batuk lama: disangkal◦ Asma: disangkal

Page 7: Bronkiolitis malaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.pptx

Riwayat psikososial◦ By. A merupakan anak pertama. Di sekitar

lingkungan By.A tidak ada yang menderita seperti pasien.

Ayah pasien memiliki kebiasaan merokok 2-4 batang/hari dilakukan diluar rumah

Kularga pasien tinggal di daerah padat bersama kedua orang tua dan kakek-nenek dari ibu, ventilasi dan pencahayaan cukup, sumber air minum (galon mineral), sampah dibuang setiap hari.

Page 8: Bronkiolitis malaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.pptx

• Riwayat Kehamilan Ibu– Keluhan : tidak ada– Usia ibu hamil: 27 tahun– Kontrol : rutin setiap bulan ke bidan – Kondisi hamil : Selama hamil Sehat .

• Riwayat Persalinan– BBL : 3500 gr LK: lupa– PB : 49 LD: lupa– Lahir spontan, persalinan ditolong oleh Bidan – Usia kehamilan : Cukup bulan (39 minggu) – Bayi tunggal, presentasi kepala – Tidak ada kelainan– Lahir tanpa bantuan alat

Page 9: Bronkiolitis malaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.pptx

• Riwayat Pasca Lahir– Langsung menangis– Ibu tidak ada pendarahan berlebihan– bayi tidak pernah sakit setelah lahir seperti

asfiksia, infeksi intra partum, trauma lahir dan lain-lain.

• Riwayat Makanan – Pasien:– ASI hingga sekarang ( pemberian sering ) sakit:

susah minum ASI)– Ibu: makan 3 kali (nasi, lauk (tempe, telor, ayam),

sayur (sop, katu) , buah, jus kadang kadang)

Page 10: Bronkiolitis malaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.pptx

• Riwayat Imunisasi (imunisasi tidak lengkap)– Ibu : TT (+)– Anak : DTP (+) BCG (+) Hepatitis B (+)Polio (+)– Campak (-)

– imunisasi HB0 pada usia 1 hari, BCG pada usia 1 bulan, DPT pada usia 2 bulan dan 4 bulan, Polio pada saat usia 0 bulan, 2 bulan dan 4 bulan namun belum mendapat imunisasi Campak karena Masuk Rumah Sakit

Page 11: Bronkiolitis malaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.pptx
Page 12: Bronkiolitis malaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.pptx

Riwayat tumbuh kembang Pertumbuhan gigi I: 5 bulan (normal: 5-9 bulan) Pertumbuhan berat badan bayi : tidak ada keluhan Psikomotor: (usia 3-6 bulan)

◦ Mengangkat kepala dan dada bertopang tangan: 3 bulan ◦ Tengkurap : 4 bulan ◦ Mengenggam benda : 3,5 bulan ◦ Memasukkan benda ke mulu : 3 bulan◦ Tertawa dan menjerit bila di ajak bemain: 3 bulan

Page 13: Bronkiolitis malaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.pptx

Umur

(bulan)

Berat

(kg)

o 3,5

1 4,1

2 5,2

3 6,4

4 6,5

5 6,9

Saat MRS 7,1

Pertumbuhan BB

Page 14: Bronkiolitis malaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.pptx

Riwayat nutrisi dan kebiasaan makan anak

ASI esklusif diberikan sejak lahir sampai sekarang

anak belum di berikan SUFOR maupun MPASI

Saat perawatan: anak minum ASI dan air putih

Ibu : makan 3 kali/ hari dari rumah sakit berisi nasi, sayur dan lauk di selingi makanan ringan

Page 15: Bronkiolitis malaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.pptx

Keadaan Umum: tampak sakit sedang Tanda-tanda vital

Kesadaran: compos mentis Nadi: 120 kali/menit Suhu: 36,8 C RR: 62 kali/menit (tampak sesak)

Pemeriksaan Fisik

Page 16: Bronkiolitis malaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.pptx

Antropometri:BB: 7,1 kg LK: 40 cmPB: 66 cm LLA: 14 cm

BB/U: mean s/d +2 SD PB/U: mean s/d +2 SD BB/PB:mean s/d +1 SD LLA/U: mean s/d +1 SD LK/U: mean s/d -2 SD Kesan gizi baik

Page 17: Bronkiolitis malaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.pptx

Kulit : sawo matang, turgor baik, ikterik (-), pucat (-),sianosis (-)

Kepala : normocephal, luka (-), UUB belum menutup Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil

isokor (+/+), cowong (-/-), reflek cahaya (+/+) Hidung : sekret (-/-), epistaksis (-/-), pernafasan cuping

hidung (+) Mulut : bibir pucat (-), bibir kering (-), lidah kotor (-), gusi

berdarah (-), tonsil T1-T1 hiperemis (-/-), faring hiperemis (-) Telinga : Bentuk normal, tragus pain (-), mastoid pain (-),

discharge (-) Leher : trakea di tengah, KGB tidak membesar, JVP tidak

meningkat

Page 18: Bronkiolitis malaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.pptx

• thorak.• Cor : ictus cordis tdak tampak, S1S2 tunggal, reguler, tidak

terdengar suara tambahan.• Pulmo: • Insp: Bentuk normochest, tampak tarikan dada bag

bawah ke dalam, retraksi (+) supraklavikular, interkostal, subkostal

• Palp: Stem fremitus kiri = kanan• Ausk: vesikuler ,suara ekspirasi memanjang, Rh (+),Wh

(+) seluruh lap paru, terdengar saat ekspirasi• Perk: hipersonor

• Abdomen = • Inspeksi = sejajar dinding dada, Palpasi = supel, perbesaran hepar dan lien (-) Perkusi = timpani seluruh lapang perut, undulasi (-) Auskultasi = bising usus normal (4 x/menit)

• Ekstermitas =AH = CRT < 2 second

Page 19: Bronkiolitis malaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.pptx

Darah Lengkap (24-02-2015) Hb : 11,7 Leukosit : 18.500 LED : 13-26 Diffcount : 1/-/-/35/55/9 Eritrosit : 4.920.000 Trombosit : 322.000 Hematokrit : 36,4 MCV/MCH/MCHC : 74/23,8/32,1 Widal tiphy : +1/140 Widal tiphy H : - paratyphi A : - paratyphi B :-

Pemeriksaan penunjang

Page 20: Bronkiolitis malaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.pptx

◦ Jantung: ukuran dan bentu kesan normal

◦ Paru: tidak tampak infiltrat, hilus tidak melebar

◦ Sinus kostophrenikus kanan kiri tajam

◦ Tulang tulang intak tidak tampak kelainan

Kesimpulan: tidak tampak kelainan ( dalam batas normal)

Foto thorax ap

Nama: By. A (5,5 bulan)

Alamat: Blitar

Tanggal periksa: 25-02-2015

Page 21: Bronkiolitis malaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.pptx

Pasien datang ke poli anak RSUD Mardi Waluyo keluhan batuk sejak hari sabtu pagi (3 hari sebelum masuk rumah sakit).sebelum batuk pasien mengalami pilek warna encer kemudian satu hari setelahnya mengalami batuk berdahak ( sulit keluar) dan disusul keesokan harinya batuk berbunyi grok grok dan pasien bernafas yang terdengar bunyi ngik ngik dan terlihat sesak, disertai demam sumer sempat turun dengan obat namun keesokan hari demam lagi, pasien menjadi susah minum ASI. Menurut pengakuan ibu Pasien mulai rewel dan sulit tidur sejak batuk, muntah bila minum obat dan menyusu.

Dari pemeriksaan fisik didapatkan anak tampak sesak, RR 62 x/menit, pernafasan cuping hidung (+), tarikan dada bag. Bawah kedalam, paru retraksi(+), RH(+) dan Wh(+) seluruh lapang paru. Dari pemeriksaan penunjang Darah lengkap didapatkan leukosit 18.500

resume

Page 22: Bronkiolitis malaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.pptx

Anamnesa: usia 5 bulan, batuk berdahak, rewel, demam, nafas bunyi ngik- ngik, sesak, susah minum (ASI), muntah setiap minum obat dan menyusu

Pemeriksaan fisik: tampak sesak, RR 62 x/menit, pernafasan cuping hidung (+), tarikan dada bag. Bawah kedalam, paru: ekspirasi memanjang, retraksi(+), hipersonor, RH(+) dan Wh(+) seluruh lapang paru.

pemeriksaan penunjang: Darah lengkap didapatkan leukosit 18.500

Daftar masalah

Page 23: Bronkiolitis malaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.pptx

WDX : ◦Bronkiolitis dengan infeksi sekunder

DD : Asmabronkopneumoni

diagnosa

Page 24: Bronkiolitis malaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.pptx

Medikamentosa Suportif

◦ O2 kanul 1 lpm◦ Inf D5 ¼ NS (1000 cc /24 jam) 7,1 x100: 710 cc/ 24 jam ◦ Inj. Dexa 3 x 1,5 mg

Kausatif◦ Inj amoksisilin 4 x 250 mg (25-5035 mg /kgbb)

(35 mg x 7,1 kg): 248 mg dibulatkan 250 mg◦ Inj. Kloramphenikol 3 x 200 mg (25 mg/kgbb)177 mg

simptomatik◦ Nebul agonis b2 (slbutamol) 0,1 mg/kgbb/dosis + NaCl 3cc

7,1 x 0,1= 0,71 mg (dibulatkan menjadi 1 mg) + NaCl 3 cc 4-6 kali/hari

Inj. Novalgin 100 mg (p.r.n) Inj ranitidin 2 x 4 mg (p.r.n)

Tatalaksana holistik

Page 25: Bronkiolitis malaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.pptx

◦ Pengawasan keadaan umum, tanda vital, distres pernafasan dan jalan nafas ( suction lendir bila perlu)

◦ ( komunikasi, informasi dan edukasi): Penjelasan kepada orang tua tentang penyakit , prosedur

pengobatan dan prognosis pasien Teruskan pemberian ASI jika lancar Edukasi rencana pemberian PASI pada bayi mulai usia 6 bulan Edukasi keluarga mengenai kebersihan lingkungan rumah

dan badan pasien.

Non medikamentosa

Page 26: Bronkiolitis malaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.pptx

Quo ad vitam : dubia ad bonam Quo ad functionam :dubia ad bonam Quo ad sanationam :dubia ad bonam

Sebagian berlanjut asma

prognosis

Page 27: Bronkiolitis malaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.pptx

Follow up (H-3)

Page 28: Bronkiolitis malaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.pptx

H-5

Page 29: Bronkiolitis malaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.pptx

H-7

Page 30: Bronkiolitis malaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.pptx

Pembahasan (diskusi kasus)

Page 31: Bronkiolitis malaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.pptx

Mula- mula mengalami gejala seperti ISPA atas berupa pilek yang encer dan bersin, kadang disertai demam dan penurunan nafsu makan

Sering pada anak usia kurang dari 2 tahun. Insidensi tertinggi terjadi pada usia 3-6 bulan

Anak yang mengalami bronkiolitis mengalami demam, namun jarang terjadi demam tinggi.

Rhinorrhea, nasal discharge (pilek), sering timbul sebelum gejala lain seperti batuk, takipnea, sesak napas, dan kesulitan makan.

Batuk disertai gejala nasal adalah gejala pertama muncul pada bronkiolitis. Batuk dan mengi khas pada bronkiolitis.

Sering terjadi distres nafas dan nafas berbunyi (ngik-ngik)

BRONKIOLITIS

Page 32: Bronkiolitis malaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.pptx

Dari pemeriksaan fisik didapatkan anak tampak sesak, RR 62 x/menit, pernafasan cuping hidung (+), paru retraksi(+), RH(+) dan Wh(+) seluruh lapang paru.

Sesuai dengan kepustakaan:◦ Sesak diakibatkan oleh penyempitan saluran

nafas akibat inflamasiedema saluran& akumulasi debris

Page 33: Bronkiolitis malaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.pptx

menimbulkan respon paru meningkatkan tahanan saluran nafas dan menurunkan compliance yang kemudian berefek pada kerja sistem pernafasan peningkatan frekuensi pernafasan.

Page 34: Bronkiolitis malaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.pptx

Foto thoraks, pada bayi meragukan Hasil pemeriksaan foto pada pasien ini tampak normal◦ Bronkiolitis ringan gambaran foto normal◦ Umumnya hiperaerasi (paru tampak mengembnag) , infiltrat, penebalan

peribronkial, atelektasis

Pemeriksaan bakteriologi secara rutin( darah dan urin) Hematologi pemeriksaan DL pasien ini didapatkan hasil

peningkatan leukosit yang menunjukkan kecurigaan pada adanya infeksi sekunder, hal ini menjadi pertimbangan untuk pemberian terapi antibiotik terhadap pasien.

Pemeriksaan penunjang

Page 35: Bronkiolitis malaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.pptx

Diagnosis

Anamnesis• Umur<2thn• rewel, susah makan, gejala

respiratori atas• Batuk, sesak nafas,

wheezing, nafsu makan↓• sianosis

Pemeriksaan fisik• takipnea• Takikardia• Demam (38-39°C)• Ronki• Retraksi• Wheezing

41

Page 36: Bronkiolitis malaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.pptx
Page 37: Bronkiolitis malaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.pptx

Pada pasien ini didapatkan hasil skor RDAI: Wheezing:

◦ Wheezing pada saat ekspirasi (+) 4◦ Wheezing inspirasi (-) 0◦ Lokasi di seluruh lapang paru 2

Retraksi:◦ Supraklavikula ( sedang) 2◦ Interkostal (sedang) 2◦ Subkostal (berat) 3

Total skor: 4 + 2 + 2 + 2 + 3 = 13

Page 38: Bronkiolitis malaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.pptx
Page 39: Bronkiolitis malaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.pptx

Antibiotik:◦ Apabila terdapat napas cepat saja, pasien dapat

rawat jalan dan diberikan kotrimoksazol (4 mg TMP/kgBB/kali) 2 kali sehari, atau amoksisilin (25 mg/ kgBB/kali), 2 kali sehari, selama 3 hari pantau 72 jam

◦ keadaan yang berat (tidak dapat menyusu atau minum/makan, atau memuntahkan semuanya tambah kloramfenikol (25 mg/kgBB/kali IM atau IV setiap 8 jam) sampai keadaan membaik, dilanjutkan per oral 4 kali sehari sampai total 10 hari.

terapi

Page 40: Bronkiolitis malaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.pptx

◦Pertimbangan penyaji kasus: pasien diberikan inj. Amoksiilin 4 x 250 mg ( 35

mg/kgBB) 248 mg dibulatkan = 250 mg

◦ Inj. Kloramphenikol 3 x 200 mg (25 mg/kgbb)177 mg dibulatkan 200 mg

◦ di berikan antibiotiik

Page 41: Bronkiolitis malaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.pptx

Pemberian oksigen dilakukan pada semua anak dengan wheezing dan distres pernapasan berat, pada pasien ini diberikan O2 nasal Kanul 1 lpm untuk mencegah hipoksia jaringan

Oksigen

Page 42: Bronkiolitis malaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.pptx

Pemberian kortikosteroid pada pasien bronkiolitis bertujuan untuk mengurangi proses inflamasi sel epitel saluran nafas dan mempercepat proses regenerasi sel apitel.

Pasien diberikan Inj Dexa (0,1- 0,2 mg/kgbb/dosis), Dexa 7,1 x 0,2 = 1,42 mg di bulatkan 1,5 mg diberikan 3x /hari

pada pasien ini didiagnosa dengan bronkiolitis sehingga diberikan kortikosteroid saat awal tatalaksananya.

Kortikosteroid

Page 43: Bronkiolitis malaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.pptx

◦ Nebul agonis b2 (slbutamol) 0,1 mg/kgbb/dosis + NaCl 3cc 7,1 x 0,1= 0,71 mg (dibulatkan menjadi 1

mg) + NaCl 3 cc 4-6 kali/hari◦ Pasien diberikan nebul combivent ( 1 amp berisi

iatropium Br 0,5 mg, salbutamol 2, 5 mg) ¼ ampul + pz 3 cc. 4 kali sehari

bronkodilator

Page 44: Bronkiolitis malaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.pptx

Obat ini diberikan sesuai kebutuhan yaitu bila pasien mengalami demam (suhu > 37,50C ). novalgin 10-15 mg/kgBB/kali = 10 x 7,1 kg = 71 mg/kali sampai 15 x 7,1 kg = 106, 5 mg 100 mg. Maximal pemberian 1 g/ hari pada anak

Analggetik- Anti piretik

Page 45: Bronkiolitis malaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.pptx

Pengawasan keadaan umum, tanda vital, distres pernafasan dan jalan nafas ( suction lendir bila perlu) dan juga diberikan KIE:

Non Medikamentosa

Page 46: Bronkiolitis malaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.pptx

◦ Penjelasan kepada orang tua tentang penyakit , prosedur pengobatan dan prognosis pasien dan pencegahan berulang

◦ Teruskan pemberian ASI jika lancar◦ Edukasi rencana pemberian PASI pada bayi

mulai usia 6 menambah asupa anak juga melatih pencernaan anak.

◦ Edukasi keluarga mengenai kebersihan lingkungan rumah dan badan pasien.

KIE ( komunikasi, informasi dan edukasi)

Page 47: Bronkiolitis malaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.pptx

terimakasih

Page 48: Bronkiolitis malaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.pptx

Adalah infeksi akut pada bronkusiolus secara menyeluruh yang ditandai dengan adanya obstruksi inflamasi / radang pada saluran pernafasan. Sering mengenai anak dibawah umur 2 tahun, dengan insidensi tertinggi umur 3-6 bulan.

DEFINISI BRONKIOLITIS

Page 49: Bronkiolitis malaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.pptx

Bronkiolitis merupakan penyakit yang disebabkan virus. Agen-agen yang sering menjadi penyebab bronkiolitis:• Respiratory Scyncitial Virus (RSV) yang menyebabkan sekitar 60% kasus rawat inap.• Parainfuenza Virus • Adenovirus • Influenza Virus • Mycoplasma pneumoniae 

ETIOLOGI

Page 50: Bronkiolitis malaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.pptx

Bronkiolitis terjadi pada usia dibawah 2 tahun pertama dengan insiden puncak sekitar 3-6 bulan.

 Berat badan lahir rendah, terutama bayi prematur

Usia kurang dari 6 bulan Sosioekonomi rendah Lingkungan tempat tinggal yang padat Orangtua perokok

Epidemiologi

Page 51: Bronkiolitis malaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.pptx

EPIDEMIOLOGI

• 80% < 6 bulan. • bayi cukup bulan,tahun I

kehidupan 80 %; 1-3 bulan50%

Epidemiologi

• 0,2-7%. • >> negara berkembang rendahnya

status gizi dan ekonomi, kurangnya tunjangan medis, serta kepadatan penduduk di negara berkembang.

Mortalitas

60

Page 52: Bronkiolitis malaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.pptx

PATOFISIOLOGI Invasi virus pada

percabangan bronkus kecil menyebabkan edema, akumulasi mukus dan debris (eksudat) hingga terjadi obstruksi saluran napas kecil (bronkiolitis).

penebalan dinding bronkus sudah memberikan akibat cukup besar terhadap aliran udara pada saluran nafas, terutama pada saluran nafas bawah.

Page 53: Bronkiolitis malaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.pptx

RSV nasofaring

Epitel saluran nafas

bwh

Kolonisasi & replikasi

Nekrosis sel epitel silia

62

Page 54: Bronkiolitis malaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.pptx

Anamnesa60% infeksi RSV primer terdapat pada saluran nafas atas dengan gejala rhinorhea ringan (adanya ingus) , batuk dan demam 38,5-39˚ C. Selama 2-5 hari periode ini infeksi dapat menyebar ke saluran nafas bawah yang dapat menyebabkan batuk, sesak nafas, pernafasan berbunyi, dan sulit makan. 

Manifestasi Klinis

Page 55: Bronkiolitis malaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.pptx

Pemeriksaan Fisik

Tachyipnoe 60-80 x/menit Tachycardi Demam 38-39˚ C Pernafasan cuping hidung Wheezing ekspirasi Retraksi interkostal Sianosis Ronchi Apnoe

Page 56: Bronkiolitis malaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.pptx

Diagnosis

Anamnesis• Umur<2thn• rewel, susah makan, gejala

respiratori atas• Batuk, sesak nafas,

wheezing, nafsu makan↓• Retraksi• sianosis

Pemeriksaan fisik• takipnea• Takikardia• Demam (38-39°C)• Ronki halus• Retraksi• Wheezing

65

Page 57: Bronkiolitis malaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.pptx

Asma : riwayat keluarga asma, episode berulang pada bayi yang sama, mulai mendadak tanpa infeksi yang mendahului, ekspirasi memanjang.

Diagnosis Banding

Page 58: Bronkiolitis malaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.pptx

Fase penyakit kritis terjadi selama 48-72 jam pertama sesudah batuk dan dispnea.

Selama masa ini bayi tampak sakit Penyembuhan selesai pada beberapa hari.

Perjalanan dan prognosis

Page 59: Bronkiolitis malaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.pptx

Kegawatan pernafasan – harus MRS Oksigenasi kadar 30-40 % (menhindari

hipoksia jaringan- gangguan perfusi ventilasi paru )

Cairan yang cukup sesuai kebutuhan.mengoreksi keadaan asidosis metabolic dan respiratorik yang mungkin timbul dan mencegah terjadinya dehidrasi akibat keluarnya cairan melalui mekanisme penguapan tubuh (evaporasi),

Pengobatan

Page 60: Bronkiolitis malaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.pptx

Obat-obatan◦ Antivirus (Ribavirin) : Penggunaan ribavirin

biasanya dengan cara nebulizer aerosol 12 - 18 jam per hari

◦ Antibiotik : tanda-tanda infeksi bacterial sekunder. Antibiotik yang dipakai biasanya yang bersifat broad-spectrum.

◦ Bronkodilator dan Antiinflamasi (kortikosteroid)

(teofilin per oral).

Page 61: Bronkiolitis malaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.pptx

Terima kasih…,