Click here to load reader
Upload
evana-en-pe
View
188
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
12 Buletin Teknik Pertanian Vol. 13 No. 1, 2008
Jeruk merupakan salah satu komoditas hortikultura yang berfungsi sebagai sumber gizi, sumber pendapatan, dan
sumber devisa negara. Besarnya kontribusi agroindustri jerukdalam meningkatkan pendapatan akan menumbuhkan sentrapengembangan jeruk baru. Ketersediaan varietas unggul,baik mutu maupun produktivitas yang sesuai dengankebutuhan konsumen menjadi mutlak yang harus dipenuhidalam era pasar bebas. Untuk mencapai imbangan antarapermintaan dan penawaran, maka produksi jeruk nasionalperlu terus ditingkatkan (Karsinah et al. 2002).
Di antara berbagai jenis jeruk, jeruk siam mendominasiproduksi jeruk di Indonesia. Namun, jenis jeruk ini mem-punyai limbah atau bagian yang tidak dikonsumsi palingtinggi di antara jenis lainnya (Sugiyarto 1992). Limbah ter-sebut berupa serasah sisa yang dimakan, kulit buah, dan biji.Jenis jeruk ini juga peka terhadap hama dan penyakit sertacekaman lingkungan. Oleh karena itu, perlu perbaikan teksturbuah melalui hibridisasi untuk mengurangi jumlah serasahdan meningkatkan porsi buah yang dapat dimakan.
Penerapan teknik hibridisasi untuk memperbaiki sifattanaman jeruk telah dilakukan. Varietas jeruk Crifta-01 yangmempunyai keunggulan relatif tahan terhadap bachteriumlike organism (BLO) dengan tampilan buah tidak berbijidiperoleh dari persilangan antara keprok K-53 (diploid)dengan spesies liar Triphasia trifolia (tetraploid) (Purnomoet al. 1999). Dengan mengacu pada keberhasilan penerapanteknik hibridisasi tersebut, maka koleksi plsama nutfah jerukyang tersedia di Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika,Solok, dapat dimanfaatkan untuk memperbaiki tekstur buahjeruk siam.
Percobaan ini bertujuan untuk memperoleh data tentangpersilangan buatan dalam rangka perakitan varietas jeruk tipekeprok bertekstur renyah. Data yang diperoleh diharapkandapat memberikan pemahaman tentang pentingnya per-silangan guna meningkatkan mutu jeruk.
TEKNIK PERSILANGAN JERUK (Citrus sp.) UNTUK PERAKITANVARlETAS UNGGUL BARU
Sukarmin1 dan Farihul Ihsan2
BAHAN DAN METODE
Persilangan dilakukan di Kebun Percobaan Aripan, Solok,Sumatera Barat pada musim tanaman jeruk berbunga, yaitupada bulan Maret-Mei 2002. Bahan yang digunakan adalahtanaman tetua jeruk yang telah berproduksi (berumur 3-8tahun), yaitu jeruk siam Pekanbaru, siam Madu, siam Banjar,siam Lubuk Minturun, siam Tlekung, Besar Nambangan,Besar Pasaman, Pamelo Ratu, Pamelo Raja, keprok CinaKonde, keprok Dancy, dan keprok K-51. Keunggulan dankelemahan masing-masing tetua jeruk tersebut disajikanpada Tabel 1. Bahan pembantu dan alat yang digunakanadalah gunting/pinset kecil, cawan petri, kantong kertas,kertas label, tali, serta alat tulis seperti buku, kertas, pensil,pulpen, penggaris, dan spidol.
Pemeliharaan Tanaman Tetua
Pemeliharaan tanaman tetua jeruk yang berada di kebunpercobaan meliputi penyiangan dan penggemburan, pemu-pukan NPK (16:16:16) dengan takaran 100-200 g/pohon,pemangkasan, serta pemberantasan hama dan penyakit.Pemeliharaan tanaman dimulai satu bulan sebelum tanamanjeruk berbunga (bulan Juni dan November). Pupuk diberikansecara larikan di bawah tajuk tanaman. Selain itu, dilakukan
1Teknisi Litkayasa Pelaksana Lanjutan dan 2Teknisi Litkayasa Nonkelaspada Balai Penelitian Tanaman Buah Tropika, Jalan Raya Solok-Aripan km 8 Solok, Sumatera Barat, Kotak Pos 5, Solok 27301, Telp.(0755) 20137, Faks. (0755) 20592
Tabel 1. Keunggulan dan kelemahan tanaman tetua jeruk sebagaiinduk untuk persilangan
Tetua Keunggulan Kelemahan
Jeruk siem Kadar air banyak, Serasah tinggi,Siam Pekanbaru vitamin C tinggi kulit tipisSiam MaduSiam BanjarSiam Lubuk MinturunSiam Tlekung
Jeruk keprok Aroma kuat, daging/ Kadar air sedikit,Keprok Cina Konde juring renyah, kulit vitamin C rendahKeprok Dancy tebal, warna dagingKeprok K-51 lebih menarik
Jeruk besar Daging/juring renyah, Kulit terlalu tebal,Besar Nambangan warna daging lebih kadar air sedikit,Besar Pasaman menarik vitamin C rendahPamelo RatuPamelo Raja
Buletin Teknik Pertanian Vol. 13 No. 1, 2008 13
pula pemangkasan pemeliharaan serta pengendalian hamadan penyakit.
Morfologi Bunga Jeruk
Bunga jeruk merupakan bunga lengkap yang terdiri atasovarium (bakal buah), kepala putik, kepala sari, mahkota,kelopak, dan tangkai putik (Gambar 1).
Persiapan Bunga Tetua Jantan
Persiapan bunga tetua jantan dilakukan pada pagi hari saatakan melakukan persilangan. Pada tanaman tetua jantan,bunga yang akan digunakan serbuk sarinya dipetik denganpinset/gunting, lalu diletakkan pada cawan petri. Bungayang dipilih adalah yang baru mekar, kepala sarinya belumpecah, tumbuh normal, serta bebas hama dan penyakit.Selanjutnya, bunga dijemur pada sinar matahari pagi. Jikakepala sari sudah mulai pecah berarti penyerbukan ke tetuabetina dapat dilakukan. Kepala sari yang telah pecah akanmengeluarkan serbuk sari berwarna kuning.
Jika lokasi tanaman tetua jantan jauh dari tetua betinaatau karena sebab lainnya, maka pemetikan bunga dilakukanpada saat kastrasi. Selanjutnya, bunga yang telah dipetikditaruh dalam wadah yang tertutup rapat dan disimpan ditempat yang sejuk dan kering.
Kastrasi
Kastrasi adalah proses membuang bagian bunga jantan padatetua betina, dengan cara membuka mahkota bunga dan mem-buang serbuk sari sebelum terjadi persarian sendiri. Kastrasidilakukan sehari sebelum penyerbukan, pada sore hari. Padatanaman tetua betina dipilih bunga yang tumbuh normal dan
Gambar 1. Morfologi bunga jeruk (IBPGR 1988)
Kepala putikKepala sari
Mahkota
Tangkai bunga
Ovarium (bakalbuah)
Kelopak
bebas hama penyakit. Bunga dipilih yang masih kuncup yangdiperkirakan keesokan harinya akan mekar. Mahkota bungadibuka dengan menggunakan pinset kecil. Seluruh kepalasarinya dibuang dengan gunting kecil. Pembuangan kepalasari dilakukan dengan hati-hati agar tangkai putik tidakterluka atau patah. Bunga yang sudah dikastrasi selanjutnyadibungkus dengan kertas minyak agar tidak terserbuki olehserbuk sari pada malai yang lain atau oleh serangga, hinggasaat dilakukan penyilangan (Gambar 2).
Persilangan
Bunga tetua betina yang siap disilangkan ditandai dengankeluarnya lendir pada kepala putik. Waktu melakukan per-silangan yang baik adalah antara pukul 9.00-11.00. Pem-bungkus malai bunga betina yang sudah dikastrasi dibukadengan hati-hati agar tangkai putik tidak patah. Bunga tetuajantan yang kepala sarinya sudah pecah diambil kemudianserbuk sarinya ditempelkan pada ujung kepala putik (Gambar3). Malai bunga betina yang sudah diserbuki dibungkuskembali dengan kertas minyak, kemudian diberi label tandapersilangan. Contoh penulisan label adalah A x B (Amenunjukkan tetua betina dan B menunjukkan tetua jantan).Pada label juga dicantumkan tanggal persilangan.
Gambar 2. Kastrasi pada bunga jeruk
14 Buletin Teknik Pertanian Vol. 13 No. 1, 2008
Gambar 3. Proses penyilangan bunga jeruk
Pemeliharaan Bunga/Putik Silangan
Satu minggu setelah persilangan, putik terlihat membesar.Pembungkus bunga dibuka, kemudian dilakukan pemeliha-raan, seperti penyemprotan pestisida jika terdapat seranganhama dan penyakit, serta pengamatan berkala hingga buahsiap panen.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penyilangan jeruk pada musim berbunga tahun 2002 meng-hasilkan 22 kombinasi persilangan (Tabel 2). Hasil panenbuah jeruk silangan sebanyak 126 buah dari 306 bunga yangdisilangkan. Persentase silangan jadi tertinggi (83,3%)terdapat pada persilangan keprok Cina Konde x siam Banjar(Tabel 2). Silangan yang tidak dapat dipanen rata-rata gugur2 minggu setelah penyilangan. Ada beberapa penyebabgugurnya calon buah. Bunga jeruk biasanya akan tetapberkembang menjadi pentil meskipun tidak terserbuki. Calonbuah yang demikian akan gugur dan tidak mampu mem-bentuk buah, karena tidak dapat membentuk biji.
Biji mempunyai peran penting dalam mempertahankaneksistensi buah pada batang tanaman induk. Peranan itu
Tabel 2. Persentase hasil silangan beberapa tanaman jeruk, KP Aripan, Solok, 2002
Jumlah Jumlah KeberhasilanTetua betina Tetua jantan bunga silangan jadi persilangan
(buah) (buah) (%)
Siam Pekanbaru Keprok Cina Konde 30 17 56,6Siam Pekanbaru Keprok K-51 23 5 21,7Siam Pekanbaru Keprok Dancy 24 19 79,1Siam Pekanbaru Besar Nambangan 30 18 60,0Siam Pekanbaru Pamelo Ratu 44 31 70,4Siam Pekanbaru Pamelo Raja 15 2 13,3Siam Madu Keprok Cina Konde 13 2 15,3Siam Madu Keprok Dancy 8 5 62,5Siam Madu Besar Nambangan 10 3 30,0Siam Madu Pamelo Raja 9 1 11,1Siam Tlekung Keprok Cina Konde 8 1 12,5Siam Banjar Keprok Dancy 7 1 14,2Siam Banjar Keprok Cina Konde 10 1 10,0Siam Lubuk Minturun Keprok Cina Konde 5 1 20,0Keprok Cina Konde Siam Pekanbaru 5 4 80,0Keprok Cina Konde Siam Madu 9 2 22,2Keprok Cina Konde Siam Banjar 6 5 83,3Keprok Dancy Siam Pekanbaru 9 2 22,2Keprok Dancy Siam Madu 3 1 33,3Keprok Dancy Siam Banjar 13 2 15,3Besar Nambangan Siam Pekanbaru 14 1 7,1Besar Pasaman Siam Pekanbaru 11 2 18,1
Jumlah 306 126 41,1
Buletin Teknik Pertanian Vol. 13 No. 1, 2008 15
dimainkan oleh sejumlah hormon, khususnya hormon-hormon indegenous yang bersifat asam, seperti auksin,giberelin, dan sitokinin (Handajani dan Winarno 1985).
KESIMPULAN DAN SARAN
Penyilangan pada tanaman jeruk merupakan proses peng-gabungan sifat melalui pertemuan tepung sari dengan kepalaputik dan kemudian embrio berkembang menjadi benih.Secara teknis persilangan jeruk secara buatan dimulai denganpemilihan tetua, dilanjutkan dengan kastrasi, bastarisasi,isolasi, dan pemeliharaan.
Penyilangan jeruk pada tahun 2002 menghasilkan 22kombinasi persilangan jeruk siam, keprok, dan jeruk besar.Hasil silangan yang dipanen sebanyak 126 buah dari 306bunga yang disilangkan, dengan persentase silangan jaditertinggi pada persilangan keprok Cina Konde x siam Banjar(83,3%). Untuk mendapatkan varietas unggul baru jeruk
diperlukan tahapan yang panjang dan waktu yang cukuplama, yaitu 6-15 tahun.
DAFTAR PUSTAKA
Handajani, S. dan M. Winarno. 1985. Biologi Bunga Mangga(Mangifera indica). Hortikultura, Majalah Ilmiah Populer 14:429-432.
IBPGR. 1988. Descriptor for Citrus. International Board for PlantGenetic Resources, Rome.
Karsinah, S. Purnomo, Sudjidjo, dan Sukarmin. 2002. PerbaikanTekstur Buah Jeruk Siam melalui Hibridisasi. Seminar HasilPenelitian tahun 2002. Balai Penelitian Tanaman Buah, Solok.
Purnomo, S., Nurhadi, S. Handayani. 1999. Usulan pelepasan JerukBesar Varietas BBW-03, BBSP-01, Jeruk Manis MWO, danHibrid JKTB-1342. Balai Penelitian Tanaman Buah, Solok.
Sugiyarto, M. 1992. Review of citrus cultivars in Indonesia.Central Research Institute for Horticulture, Jakarta. p. 315-322.