5
BUDIDAYA PADI MEMPERGUNAKAN PUPUK “SAN TANAMAN; SNN PERTANIAN & HORTIND” I. Pendahuluan Dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidupnya, manusia berusaha, memenuhi kebutuhan primer yaitu makanan. Dalam sejarah hidup manusia dari tahun ketahun mengalami perubahan yang diikuti pula oleh perubahan kebutuhan bahan makanan pokok. Hal ini dibuktikan dibeberapa daerah yang semula makanan pokoknya ketela, sagu, jagung akhimya beralih makan nasi. Nasi merupakan salah satu bahan makanan pokok yang mudah diolah, mudah disajikan, enak dan nilai energi yang terkandung di dalamnya cukup tinggi sehingga berpengaruh besar terhadap kesehatan manusia. Padi merupakan bahan makanan yang menghasilkan beras. Bahan makanan ini merupakan makanan pokok bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Meskipun padi dapat digantikan oleh makanan lainnya, namun padi memiliki nilai tersendiri bagi orang yang biasa makan nasi dan tidak dapat digantikan dengan oleh makanan jenis lain. II. Syarat tumbuh Tanaman padi dapat hidup baik didaerah yang berhawa panas dan banyak mengandung uap air. Curah hujan yang baik rata-rata 200 mm per bulan atau lebih, dengan distribusi selama 4 bulan, curah hujan yang dikehendaki per tahun sekitar 1500-2000 mm. Suhu yang baik untuk pertumbuhan tanaman padi 23 °C. Tinggi tempat yang cocok untuk tanaman padi berkisar antara 0-1500 m dpl. Tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman padi adalah tanah sawah yang kandungan fraksi pasir, debu dan lempung dalam perbandingan tertentu dengan diperlukan air dalam jurnlah yang cukup. Padi dapat tumbuh dengan baik pada tanah yang ketebalan lapisan atasnya antara 18 -22 cm dengan pH antara 4 -7. III. Teknis budidaya 1. Persemaian benih Membuat persemaian merupakan langkah awal bertanam padi. Pembuatan persemaian memerlukan suatu persiapan yang sebaik-baiknya, sebab benih di persemaian ini akan menentukan pertumbuhan padi di sawah, oleh karena itu persemian harus benar-benar mendapat perhatian, agar harapan untuk mendapatkan bibit padi yang sehat dan subur dapat tercapai. Kebutuhan benih sekitar 15 – 30 kg/Ha; dengan jarak tanam 25 x 25 cm 2. Perendaman benih Sebelum benih ditebar dalam persemaian terlebih dahulu direndam SNN pertanian 2cc/liter dan air selama 12 jam. Pilih benih yang tenggelam dan buang benih yang terapung dan kemudian diperam untuk menumbuhkan kecambah selama ± 24jam. 3. Penebaran benih dalam persemaian Panjang kecambah benih ±1mm; disebar dengan kerapatan merata 4. Pemeliharaan dan pemupukan tambahan persemaian MITRA TANI NUSANTARA Jl. Ubud Kencana VI/80 Lippo Karawaci Tangerang 15810; Contact Person: Nugraha, S.Si; Telepon: (021) 32760484, Hotline Service Call/SMS (087877350131/081328710767); email: [email protected] Website: http://mitrataninusantara.blogspot.com

BUDIDAYAPADI.pdf

  • Upload
    armand

  • View
    217

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BUDIDAYAPADI.pdf

BUDIDAYA PADI MEMPERGUNAKAN PUPUK

“SAN TANAMAN; SNN PERTANIAN & HORTIND”

I. Pendahuluan

Dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidupnya, manusia berusaha, memenuhi kebutuhan primer yaitu makanan. Dalam sejarah hidup manusia dari tahun ketahun mengalami perubahan yang diikuti pula oleh perubahan kebutuhan bahan makanan pokok. Hal ini dibuktikan dibeberapa daerah yang semula makanan pokoknya ketela, sagu, jagung akhimya beralih makan nasi. Nasi merupakan salah satu bahan makanan pokok yang mudah diolah, mudah disajikan, enak dan nilai energi yang terkandung di dalamnya cukup tinggi sehingga berpengaruh besar terhadap kesehatan manusia. Padi merupakan bahan makanan yang menghasilkan beras. Bahan makanan ini merupakan makanan pokok bagi sebagian besar penduduk Indonesia. Meskipun padi dapat digantikan oleh makanan lainnya, namun padi memiliki nilai tersendiri bagi orang yang biasa makan nasi dan tidak dapat digantikan dengan oleh makanan jenis lain.

II. Syarat tumbuh Tanaman padi dapat hidup baik didaerah yang berhawa panas dan banyak mengandung uap air. Curah hujan yang baik rata-rata 200 mm per bulan atau lebih, dengan distribusi selama 4 bulan, curah hujan yang dikehendaki per tahun sekitar 1500-2000 mm. Suhu yang baik untuk pertumbuhan tanaman padi 23 °C. Tinggi tempat yang cocok untuk tanaman padi berkisar antara 0-1500 m dpl. Tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman padi adalah tanah sawah yang kandungan fraksi pasir, debu dan lempung dalam perbandingan tertentu dengan diperlukan air dalam jurnlah yang cukup. Padi dapat tumbuh dengan baik pada tanah yang ketebalan lapisan atasnya antara 18 -22 cm dengan pH antara 4 -7.

III. Teknis budidaya 1. Persemaian benih

Membuat persemaian merupakan langkah awal bertanam padi. Pembuatan persemaian memerlukan suatu persiapan yang sebaik-baiknya, sebab benih di persemaian ini akan menentukan pertumbuhan padi di sawah, oleh karena itu persemian harus benar-benar mendapat perhatian, agar harapan untuk mendapatkan bibit padi yang sehat dan subur dapat tercapai. Kebutuhan benih sekitar 15 – 30 kg/Ha; dengan jarak tanam 25 x 25 cm

2. Perendaman benih Sebelum benih ditebar dalam persemaian terlebih dahulu direndam SNN pertanian 2cc/liter dan air selama 12 jam. Pilih benih yang tenggelam dan buang benih yang terapung dan kemudian diperam untuk menumbuhkan kecambah selama ± 24jam.

3. Penebaran benih dalam persemaian Panjang kecambah benih ±1mm; disebar dengan kerapatan merata

4. Pemeliharaan dan pemupukan tambahan persemaian

MITRA TANI NUSANTARA Jl. Ubud Kencana VI/80 Lippo Karawaci Tangerang 15810; Contact Person: Nugraha, S.Si; Telepon: (021) 32760484,

Hotline Service Call/SMS (087877350131/081328710767); email: [email protected] Website: http://mitrataninusantara.blogspot.com

Page 2: BUDIDAYAPADI.pdf

Bedengan persemaian senantiasa dialiri air untuk menjaga kelembaban dan ketersediaan air; saat umur benih 7-10 hari dan 15-18 hari dilakukan penyemprotan SNN pertanian dosis 2 tutup/tangki (±20ml/14liter)

5. Pemindahan bibit Pemindahan dilakukan pada umur 17-25 hari (tergantung varietas), berdaun 5-7 helai; batang bagian bawah besar; pertumbuhan seragam dan tidak terserang hama penyakit.

6. Penanaman Kedalaman tanam bibit ±3-4cm; tiap lubang 2-3 batang

7. Pemupukan Untuk mencukupi kebutuhan hara tanaman yang berperan penting dalam proses pertumbuhan dan produksi tanaman padi. Pemupukan dengan pupuk kimia/makro dengan cara dicampur merata dan ditebar ke lahan sesuai dosis. Penggunaan pupuk SNN pertanian dan hortind dengan cara disemprotkan; dosis (3-5 tutup SNN pertanian + 1 tutup hortind dalam 1 tangki) Aturan pakai dosis pemupukan untuk luasan 1000 m2 seperti dibawah (kombinasi pupuk makro dan pupuk organik untuk hasil yang diharapkan) Alernatif 1 (untuk hasil paling baik)

Waktu Pemupukan Olah tanah 10 - 14 hst 25 - 18 hst 42 - 45 hst

Jenis pupuk (kg) (kg) (kg) (kg)

Urea 12 - 14 5 - 6 4 - 5 4 - 5 SP-36 5,5 – 10,5 2,5 – 4,5 - - KCL - - 2,5 - 5 2,5 - 5

SAN Tanaman 2 botol (disiram rata)

2 botol (disiram rata) - -

SNN Pertanian - 4-8 ttp/tgk (semprot)

4-8 ttp/tgk (semprot)

4-8 ttp/tgk (semprot)

Hortind - - 1 ttp/tgk (semprot)

1 ttp/tgk (semprot)

Alternatif 2 (untuk hasil baik)

Waktu Pemupukan Olah tanah 10 - 14 hst 25 - 18 hst 42 - 45 hst

Jenis pupuk (kg) (kg) (kg) (kg)

Urea 12 - 14 5 - 6 4 - 5 4 - 5 SP-36 7,5 – 15 - - - KCL - - 2,5 - 5 2,5 - 5

SAN Tanaman 2 botol (disiram rata) - - -

SNN Pertanian - 4-8 ttp/tgk (semprot)

4-8 ttp/tgk (semprot)

4-8 ttp/tgk (semprot)

MITRA TANI NUSANTARA

Jl. Ubud Kencana VI/80 Lippo Karawaci Tangerang 15810; Contact Person: Nugraha, S.Si; Telepon: (021) 32760484, Hotline Service Call/SMS (087877350131/081328710767); email: [email protected]

Website: http://mitrataninusantara.blogspot.com

Page 3: BUDIDAYAPADI.pdf

Alternatif 3 (untuk hasil baik)

Waktu Pemupukan Olah tanah 10 - 14 hst 25 - 18 hst 42 - 45 hst

Jenis pupuk (kg) (kg) (kg) (kg)

Urea 12 - 14 5 - 6 4 - 5 4 - 5 SP-36 7,5 – 15 - - - KCL - - 2,5 - 5 2,5 - 5

SNN Pertanian 2 botol + air (siram)

4-8 ttp/tgk (semprot)

4-8 ttp/tgk (semprot)

4-8 ttp/tgk (semprot)

Hortind - 1 ttp/tgk (semprot)

1 ttp/tgk (semprot)

1 ttp/tgk (semprot)

Cara pakai pupuk SAN Pertanian dengan cara dilarutkan ke dalam air secukupnya dan hanya disiramkan. Pupuk SNN pertanian dan hortind dapat diaplikasikan dengan cara disemprotkan atau disiramkan setelah dicampur dengan air secukupnya. Untuk memudahkan melarutkan SP-36 dan memudahkan terserap oleh tanaman dengan dilarutkan memakai SNN pertanian/SAN tanaman sebelum diaplikasikan (disiram).

IV. Penyiangan

Penyiangan dilakukan sesuai dengan kebutuhan setelah dilihat terdapat gulma dilahan padi

V. Pengairan Pengairan dilakukan secara rutin pada masa pertumbuhan, pembentukan anakkan, pembungaan dan masa pembentukan biji (bunting). Pada saat kritis sebelum bunting pengeringan dilakukan sesaat bertujuan untuk menyeragamkan pemasakan biji dan mempercepat pemasakan biji.

VI. Pengendalaian hama dan penyakit Pengendalian hama dan penyakit sesuai dengan penerapan pengendalian hama terpadu yang telah dijalankan oleh petani setempat. Hama yang sering meyerang lahan padi adalah: 1. Golongan Insects (serangga) Hama putih (Nymphula depunctalis); Wereng coklat (Nilaparvata lugens) dan Wereng putih (Sogatella furcifera); Walang sangit (Leptocoriza acuta); Kepik hijau (Nezara viridula); Penggerek batang padi putih (Tryphoryza innotata), kuning (T. incertulas), garis (Chilo supressalis), merah jambu (Sesamia inferens). Rekomendasi pengendalian dengan mempergunakan insektisida kontak dan sistemik dengan dosis sesuai anjuran serta perlu diperhatikan menanam padi tahan wereng apabila terdapat endemik serangan wereng. 2. Golongan Rodentia (binatang mengerat); Hama tikus (Rattus spp) Rekomendasi pengendalian dengan pengumpanan mempergunakan racun tikus bersifat akut ataupun kronik. 3. Golongan Aves/burung (Lonchura spp); Rekomendasi pengendalian secara manual dengan bunyi-bunyian

MITRA TANI NUSANTARA Jl. Ubud Kencana VI/80 Lippo Karawaci Tangerang 15810; Contact Person: Nugraha, S.Si; Telepon: (021) 32760484,

Hotline Service Call/SMS (087877350131/081328710767); email: [email protected] Website: http://mitrataninusantara.blogspot.com

Page 4: BUDIDAYAPADI.pdf

4. Golongan Fungi (jamur) Jamur bercak coklat (Helmintosporium oryzae); Penyakit Blast (Pyricularia oryzae); Busuk pelepah daun (Rhizoctonia sp); Penyakit Fusarium (Fusarium moniliforme); Rekomendasi pengendalian dengan penyemprotan fungisida kontak maupun sistemik sesuai dengan dosis yang dianjurkan. 5. Penyakit kresek/hawar daun (disebarkan oleh bakteri: Xanthomonas sp) Rekomendasi pengendalian dengan penyemprotan bakterisida 6. Golongan virus Disebarkan oleh wereng coklat (Nilaparvata lugens) adalah penyakit kerdil dan penyakit tungro yang disebarkan oleh wereng hijau (Nephotettix spp). Rekomendasi pengendalian ditujukan ke vektor pembawa dengan insektisida kontak atau sistemik dan menanam jenis padai yang tahan wereng. 7. Golongan gulma/tanaman pengganggu; pengendalian dengan mempergunakan cara mekanikal yaitu dengan penyiangan/pancabutan rumput. Hindari pemakaian herbisida apabila masih dapat ditangani dengan cara mekanik di atas untuk menekan biaya pengeluaran. Apabila membutuhkan info lanjut mengenai jenis/merk insektisida, fungisida, bakterisida, dan lainnya, kami dapat mem bantu memberikan rekomendasi pilihan

VII. Panen dan pasca panen Panen dilakukan setelah 80-90% bulir padi telah menguning dan merunduk. Keberhasilan budidaya padi di atas sangat dipengaruhi faktor iklim, ketersediaan air yang cukup, kondisi serangan hama dan penyakit. Dengan memperhatikan perawatan dan pemeliharaan yang intensif dipadukan dengan pengendalian hama secara terpadu hasil panen dapat berkisar antara 9 – 12 ton/ha (GKP/gabah kering panen).

ANALISIS EKONOMIS PER 1000 M2 A. Alternatif 1 (Hasil panen 1 Ton) Biaya Produksi Benih <3 kg x Rp 3.000 = Rp 9.000,- Pupuk Makro takaran max (Urea, TSP/SP-36, KCL) = Rp 76.500,- SAN Tanaman 4 botol x Rp 35.625,- = Rp 142.500,- SNN Pertanian ±1,5 botol x Rp 16.250 = Rp 24.375- HortinD ±1 botol x Rp 9.375 = Rp 9.375 PESTISIDA = Rp 50.000,- Tenaga Olah Tanah 4 HOK x Rp 20.000,- = Rp 80.000,- Tanam 6 HOK x Rp 8.000,- = Rp 48.000,- Gulma (Matun) 5 HOK x Rp 5.000,- = Rp 25.000,- Panen 10 HOK x Rp 8.000,- = Rp 80.000,- TOTAL BIAYA PRODUKSI = Rp 544.750 HASIL PRODUKSI 1.000 kg x Rp 1.200 =Rp 1.200.000,- KEUNTUNGAN = Rp 1.200.000 - Rp 544.750 =Rp 655.250,-; 1 Ha = Rp 6.552.500,-

MITRA TANI NUSANTARA Jl. Ubud Kencana VI/80 Lippo Karawaci Tangerang 15810; Contact Person: Nugraha, S.Si; Telepon: (021) 32760484,

Hotline Service Call/SMS (087877350131/081328710767); email: [email protected] Website: http://mitrataninusantara.blogspot.com

Page 5: BUDIDAYAPADI.pdf

B. Alternatif 2 (Hasil Panen 0,8 Ton) Biaya Produksi Benih <3 kg x Rp 3.000 = Rp 9.000,- Pupuk Makro takaran max (Urea, TSP/SP-36, KCl) = Rp 76.500 SAN Tanaman 2 botol x Rp 35.625 = Rp 71.250 SNN Pertanian 1,5 botol x Rp 16.250 = Rp 24.370,- PESTISIDA = Rp 50.000,- Tenaga Olah Tanah 4 HOK x Rp 20.000,- = Rp 80.000,- Tanam 6 HOK x Rp 8.000,- = Rp 48.000,- Gulma (Matun) 5 HOK x Rp 5.000,- = Rp 25.000,- Panen 10 HOK x Rp 8.000,- = Rp 80.000,- TOTAL BIAYA PRODUKSI = Rp 489.120,- HASIL PRODUKSI 800 kg x Rp 1.200 = Rp 960.000,- KEUNTUNGAN = Rp 960.000 - Rp 489.120 = Rp 470.880,-; 1Ha = Rp 4.708.800,- C. Alternatif 3 (Hasil Panen 0,7 Ton) Biaya Produksi Benih <3 kg x Rp 3.000 = Rp 9.000,- Pupuk Makro takaran max (Urea, TSP/SP-36, KCl) = Rp 76.500 SNN Pertanian 3 botol x Rp 16.250 = Rp 48.750 HortinD 1 botol x Rp 9.375 = Rp 9.375 PESTISIDA = Rp 50.000,- Tenaga Olah Tanah 4 HOK x Rp 20.000,- = Rp 80.000,- Tanam 6 HOK x Rp 8.000,- = Rp 48.000,- Gulma (Matun) 5 HOK x Rp 5.000,- = Rp 25.000,- Panen 10 HOK x Rp 8.000,- = Rp 80.000,- TOTAL BIAYA PRODUKSI = Rp 426.625,- HASIL PRODUKSI 700 kg x Rp 1.200 = Rp 840.000,- KEUNTUNGAN = Rp 840.000 - Rp 426.625 = Rp 413.375; 1 Ha = Rp 4.133.750,- Catatan Penting: Keuntungan bervariasi tergantung : harga pupuk makro dan tenaga kerja setempat, serangan hama penyakit, teknis budidaya, dan harga jual gabah setempat

MITRA TANI NUSANTARA Jl. Ubud Kencana VI/80 Lippo Karawaci Tangerang 15810; Contact Person: Nugraha, S.Si; Telepon: (021) 32760484,

Hotline Service Call/SMS (087877350131/081328710767); email: [email protected] Website: http://mitrataninusantara.blogspot.com