Buku Ajar PTD SMP an

Embed Size (px)

Citation preview

STANDAR KOMPETENSI Memahami hubungan timbal balik antara perkembangan teknologi dengan peubahan-perubahan dalam masyarakat mwlLui menyelidikan terbatas. Memahami jenis-jenis bahan dan sifatnya serta hubungannya dengan industri konstruksi Memahami jenis-jenis persambungan dan sifat yang berhubungan dengan kegunaan, bahan, dan perancangan suatu konstruksi. Memahami gagasan baru untuk memecahkan masalah masalah teknik sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Membuata perancangan suatu produk Menyelesaikan produk berdasarkan rancangan sendiri dengan menggunakan berbagai jenis bahan yang sesuai dengan sitem konstruksi. Memahami pembuatan produk teknik berdasarkan rancangan sendiri dan kelompok dengan menggunakan bahan kayu Mengevaluasi proses perencanaan pembuatan produk berdasarkan kriteria sebelumnya dan memberikan saran-saran perbaikannya.

1

1.

Kompetensi Dasar Menunjukkan beberapa perkembangan teknologi konstruksi yang mendasar dan pengaruhnya dalam kehidupan sehari-hari Menggambarkan bagaimana orang dan suatu keadaan dapat mempengaruhi timbulnya produk teknologi konstruksi. Membedakan jenis-jenis bahan konstruksi yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari

2. Indikator Pencapaian hasil Belajar

Mendeskripsikan perkembangan teknnologi konstruksi Menjelaskan jenis dan dasar-dasar konstruksi yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari Menunjukkan hasil penyelidikan terbatas perkembangan teknologi konstruksi dari sumber lain. Memberi contoh timbulnya produk teknologi konstruksi terhadap kebutuhan manusia. Mengemukan pendapat dalam hal perkembangan teknologi konstruksi. Mengidentifikasi jenis dan kualitas bahan berdasarkan karakteristiknya pada suatu konstruksi

2

3 Materi PembelajaranA. Pengertian Bangunan Pasa jaman dahulu manusia purba (primitif) mula-mula tinggal atau berteduh dalam gua-gua /hutan sebagai tempat sebagai tempat perlindungan. Dan bahan yang digunakan sudah siap disekitarnya yaitu apa adanya. Tetapi mengapa sering berpindah tem-pat karena bahanbahan yang digunakan hanya cukup kuat bertahan sampai 3 bulan saja. Pemikiran pada saat itu manusia mendirikan tempat berteduh atau tempat tinggal semata-mata hanya untuk melindungi diri bersama keluarga dari gangguan hewan, cuaca atau dapat dikatakan gangguan dari luar baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat. Kemudian setelah masanya berlalu atau pada tahun-tahun berikutnya, manusia purba (primitif) mulai meninggalkan gua-gua/hutan dan mulai membangun suatu tempat yang baru serta mulai berbeda dengan masa yang terdahulu. Ini tidak lain karena manusia tambah berkembang dalam kehidupan sehari-hari dan mulai memikirkan keperluan alat-alat guna mengelola bahan yang ada disekitarnya, sesuai dengan keinginan yang dikehendaki. Dan biasanya perkembangannya sesuai dengan taraf kehidupan atau faktor kesulitan apa yang didapatkan dalam kehidupantersebut. Dan sebagai akibat dari perkembangan tersebut, pikiran manusia

mulai mencoba menguasai sifat-sifat bahan yang ada disekkitarnya, antara lain: Menciptakan alat-alat yang dapat mengerjakan atau mengolah bahan yang ada disekitar. 2. Makin baik alat perkakas yang digunakan, hasilnya makin sem-purna. 3. Sifat bahan akan dapat menen-tukan jenis konstruksinya, di samping akan dapat menentukan bentuk benda yang dibuat. 1. Sebagai contoh bahan konstruksi yang dibuat dari batu, mempunyai sifat-sifat: - kuat/solid - tahan terhadap tekanan - ukuran besar dan tidak dapat terlalu panjang - tidak tahan terhadap lentur

Gambar Bangunan jaman dahulu

3

Mungkin akan berbeda bila bahan konstruksi menggunakan kayu, beton, baja, ataupun aluminium. Pada abad sekarang pengertian bangunan sudah mulai berubah lagi sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan. Akibatnya maka fungsi bangunan bukan lagi hanya sekedar untuk melindungi dari dari bahaya hewan dan cuaca, tetapi sebagai: 1. Tempat istirahat atau rekreasi keluarga 2. Tempat untuk menikmati kehi-dupan yang nyaman 3. Menunjukkan tingkat social da-lam masyarakat (prestise/gengsi) 4. Pembinaan keluarga B. Perkembangan Teknologi Konstruksi Masyarakat dalam kehidupan seharihari kadang-kadang kita tidak menyadari bahwa sekeliling lingkungan ternyata sering mengalami perubahan hanya saja kadang-kadang lambat ataupun dengan pesatnya perubahan. Dan ini dapat dibuktikan bilamana kita melewati suatu daerah, setelah beberapa waktu berselang kita melewati lagi akan ada perubahan daerah tersebut, baik perubahan cepat atau lambat tergantung kreativitas dan kemajuan daerah tersebut. Hanya saja pengertian konstruksi biasanya digunakan yang berhubungan dengan bangunan. Adapun yang sebenarnya bukan hanya untuk bangunan saja tetapi yang berkaitan

dengan mempersatukan bahan satu atau lebih sehingga membentuk benda yang baru Pengertian konstruksi adalah proses pembentukan hubungan antara dua jenis bahan atau lebih menjadi satu kesatuan yang utuh dan kokoh. Agar benda yang dibuat berdasarkan teknologi konstruksi tadi maka harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1. Konstruksi harus sederhana dan kuat 2. Harus memperhatikan sifat dan karakteristik bahan yang digunakan 3. Harus tahan terhadap gaya-gaya yang bekerja. C. Bahan Konstruksi Bahan yang digunakan dalam teknologi konstruksi antara lain: 1. Batu Alam dan Batu Buatan Bahan alam merupakan bahan yang pada awalnya dipakai manusia sejak mulai membangun rumah atau gedung-gedung. Pengelompokan batu alam menurut asal jadinya: Batu-batuan dari pembekuan lahar Batu-batuan dari endapan Batu-batuan yang mengalami perubahan Batu alam yang dapat dijumpai sehari-hari antara pasir, batu gunung (batu belah) Batu buatan dibuat dari tanah liat yang dibentuk dengan cetakan

4

kemudian dibakar. Di samping itu ada batu buatan yang prosesnya melalui pengepresan. 2. Kayu Kayu merupakan bahan konstruksi bangunan dipakai sejak dahulu kala, karena mudah didapat dimana-mana dan mudah pengerjaannya. Disamping itu yang menguntungkan daya tahan vibrasi suara dan tahan terhadap bahan kimia. Yang kurang dalam penggunaan dengan bahan kayu adalah dapat diserang serangga dan lamakelamaan dapat lapuk karena jamuran. Untuk menanggulanginya dengan diawetkan menggunakan bahan kimia. 3. Beton Bertulang Beton adalah campuran antara semen atau Portland Cemen (PC), pasir dan kerikil ditambah air secukupnya sehingga menjadi satu kesatuan yang kuat, terytama terhadap tekan. Sedangkan beton bertulang merupakan campuran semen, pasir dan kerikil ditambah air yang didalamnya terdapat baja tulangan, sehingga hasil campurannya lebih baik lagi karena selain kuat terhadap tekan juga terhadap tarik. 4. Baja dan aluminium Baja dan aluminium banyak digunakan sebagai bahan konstruksi, karena praktis dan mudah pengerjaannya. Konstruksi yang terbuat dari aluminium lebih

ringan disbanding dengan bahan dari baja.

5. Tali atau serat Tali atau tambang ada beberapa macam jenisnya. Tali manila adalah tali yang terbuat dari serat pohon manila dan biasanya digunakan untuk konstruksi pengikat yang bebannya cukup besar, misalnya tali penambat kapal.

5

1. Kompetensi Dasar Membedakan jenis-jenis bahan konstruksi yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari Menjelaskan macam-macam bentuk konstruksi yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari

2.

Indikator Pencapaian hasil Belajar

Mengidentifikasi jenis dan kualitas bahan berdasarkan karakteristiknya pada suatu konstruksi Menilai berbagai jenis dan kualitas bahan yang sesuai pada suatu konstruksi Menjelaskan macam-macam bentuk konstruksi Mendiskusikan hasil pengamatan bentuk-bentuk konstruksi dalam kelompok Mengkomunikasikan hasil pengamatan bentuk konstruksi Melakukan analisis sistem persambungan dan penguatan sesuai jenis bahan dan konstruksinya.

6

3 Materi PembelajaranA. Pengerjaan Tekstil

yang dibuat dari bahan alami seperti Wol, Katun, kain lena dan sutra. Tekstil yang diolah dengan bahanbahan kimia buatan yaitu : Polyester, polyetheen dan polyamide. Kain terbuat dari bahan ini yang sudah dikenal diantaranya adalah nilon. Setiap bahan baku mempunyai sifatsifat khusus. Dengan percobaan yang pernah dilakukan, kita dapat menentukan jenis bahan tekstilnya, bahan kimia apa yang digunakan. Anda mungkin sudah mengetahui, bahwa hal itu disebut Diterminasi (menentukan segala sifat) dari bahan tersebut. Oleh karena itu kita akan menggunakan tabel determinasi untuk tekstil a. Determinasi tekstil Yang terpenting untuk diketahui bahwa pada saat membeli tekstil kita harus mengetahui bahan dasar produk itu dibuat. Sifat-sifat dari bahan dasar tersebut menentukan rasa nyaman pemakai, perawatan pakaian dan tahan rusak dan sebagainya. Biasanya pada bahan tekstil yang dijual tertempel etiket bahan dasar apa yang digunakan tekstil tersebut. Industri tekstil diwajibkan secara hukum untuk menempelkan pada bahan tekstil yang sudah jadi. Tapi apabila kita membelinya dari rol bahan tekstil yang dipotong-potong, maka etiket tersebut tidak selalu ada. Kita dapat menentukan kualitas pada bahan tekstil dengan suatu percobaan yang sederhana dan mudah. Tentu saja untuk dapat mengetahui kualitas bahan tersebut perlu pengalaman. Dengan cara melihat dan memegangnya kita juga dapat mengenal bahan tersebut.

Gambar Gulungan Bahan pada Toko Testil Pada gambar di atas anda melihat beberapa gulungan tekstil pada sebuah toko. Gulungan bahan ini untuk dijadikan pakaian. Kita semua mengetahui apa kegunaan dari tekstil tersebut. Tekstil tidak hanya untuk dibuat pakaian, tetapi juga dapat untuk keperluan lain, seperti misalnya : kain penutup mobil barang yang dibuat untuk menutupi muatan/barangnya. Dan masih banyak lagi contoh-contoh kegunaan dari tekstil tersebut. Tekstil dapat dibuat dari bahan baku alami atau bahan baku buatan. Kain dari bahan baku alami berasal dari binatang atau tumbuhan. Bahan baku buatan terbuat dari minyak yang diperoleh dari hasil penambangan. Beberapa hasil tekstil

7

Bagaimanapun juga kita harus lebih hati-hati untuk menarik kesimpulan dengan cara melihat bahan tersebut, karena pada jaman sekarang sudah banyak bahan testil palsu dipasaran. Percobaan ini dibagi 3 macam: 1. Percobaan dengan cara pembakaran Pelaksanaan percobaan ini memberikan petunjuk yang ada hubungannya dengan bahan dasar yaitu : bahan hewani (ewit) , tumbuhan (cellulose) dan atau bahan sintetis. Yang diperlukan : - Potongan kecil bahan - Lilin Pelaksanaan : Tariklah beberapa lembar serat dari bahan tekstil tersebut. Bakarlah ujung dari lembar serat tersebut dengan hati-hati. Peninjauan : Ciumlah bau asap yang keluar dari pembakaran tersebut dan lihatlah apa yang terjadi. Bandingkanlah tinjauan anda ini dengan table yang ada. Kesimpulan : Kesimpulan peninjauan dan perbandingan anda dengan tabel yang ada. Bahan apakah yang digunakan untuk produk tekstil tersebut? 2. Percobaan dengan cara melembabkan

Setelah mengadakan percobaan dengan cara pembakaran, kita dapat membedakan beberapa grup bahan dasar. Untuk bahan dasar hewani percobaan ini sangatlah berlebihan karena hasil yang didapat akan sama. Yang diperlukan : - Potongan kecil bahan - Pulpen atau air (tinta peninjauan akan lebih baik)

:

Pelaksanaan : Tariklah beberapa lembar serat dari bahan tekstil tersebut. Lembabkan bagian tengah lembar serat tersebut dengan air atau tinta, agar lebih mudah gunakanlah pulpen tariklah ujung lembar serat tersebut. Peninjauan : Bandingkanlah peninjauan anda dengan tabel yang ada. Kesimpulan : Kesimpulan peninjauan dan perbandingan anda dengan tabel. Bahan apakah yang digunakan untuk produk tekstil tersebut ? 3. Percobaan dengan cara melihat, memegang dari serat tekstil itu Percobaan ini sangat diperlukan apabila dengan percobaan lain tidak menghasilkan kesimpulan yang memuaskan. Wol Sutra Katun : bersisik ; keriting : licin ; lurus :

8

-

kapas yang alami (5 atau 10 belitan per-mm ) seratnya seperti pipa berlubang katun yang luntur dapat dikenali dengan culticula yaitu lapisan yang menyerupai lilin.

Acetaat : seratnya bercelah Polyamide : seratnya licin dan bundar Polyester : seratnya licin dan bundar Acryl : penampang halter Yang diperlukan : - potongan memanjang tekstil - mikroskop bahan

Kain lena : seratnya seperti pipa berlubang sangat tipis dan dindingdindingnya sedikit tebal - garis-garis penampang silang yang saling bertindihan - bukan culticula dan juga tidak terdapat belitan Viskose : - licin, strukturnya lurus dimana diatasnya bergaris-garis panjang ( sutra buatan )

Pelaksanaan : Buatlah sebuah preparat sejumlah serat tekstil, telitilah lewat mikroskop. Peninjauan : Bandingkanlah peninjauan anda dengan table yang ada Kesimpulan : Simpulkanlah pendapat anda!

1. Percobaan dengan 2. Percobaan dengan 3. Percobaan dengan cara cara pembakaran cara melihat, memegang melembabkannya Berlebihan, semua serat Keruh, seratnya keriting Apinya mati protein apabila Jadi = wol Abunya pecah dilembabkan / basah Seratnya licin Baunya seperti akan lembut. Jadi = sutra rambut hangus Jadi = protein Cepat terbakar Apabila dilembabkan maka serat itu tidak Abunya sedikit lembut rapuh. Baunya seperti Jadi = katun / kain kertas terbakar lena Tetap membara Apabila dilembabkan Jadi = cellulose maka serat itu semakin rapuh Jadi = viscose ( sutra buatan ) Seratnya mudah dibentuk sampai 4 cm. Jadi = katun Kaku dan seratnya bercabang lebih panjang 4 cm. Jadi = kain lena Seratnya licin, 3 atau 10 cm. jadi = viscose ( Sutra

9

buatan ) Dibakar akan meleleh Abunya keras Jadi = serat sintetis Baunya = Selderi = Polyamide Manis = Polyamide Trir = Polyprop Pemoles kuningan = Serat chloor Asam = (tri) acetate Tidak berbau = acryl Apabila dilembabkan Pada semua jenis bahan maka serat itu sangat terdapat serat dan filament rapuh Jadi = acetate atau tri acetat Apabila dilembabkan serat itu tidak terlihat rapuh Jadi = serat sintesis yang lain

Bahan pakaian modern biasanya dibuat dari kombinasi-kombinasi bahan alami dan bahan-bahan buatan. Anda telah ketahui bahwa setiap macam tekstil mempunyai sifat-sifat khusus. Dengan mengkombinasikan bahan-bahan tekstil tertentu akan anda dapatkan bahan-bahan dengan sifat-sifat khusus. Oleh karena itu banyak orang yang menciptakan bahan kain yang tidak mudah terbakar dan bahan kain yang tidak perlu disetrika. Etiket yang ada pada pakaian biasanya tertera pada bahan kimia yang digunakan untuk tekstil. Biasanya juga tertera gambarnya. Di bawah ini dapat dilihat contoh dari etiket pakaian tersebut.

10

Yang dimaksud dengan pola konstruksi adalah pola yang dibuat berdasarkan ukuran badan dari orang yang akan dibuatkan pakaiannya. Pola Cetak Gambar Etiket Pakaian b. Mengukur Kegiatan awal pada pekerjaan menjahit biasanya anda diminta untuk memilih model atau bentuk apa yang hendak dikerjakan, selanjutnya melakukan pembuatan pola, terutama apabila anda akan membuat sesuatu pekerjaan dalam jumlah yang banyak. Yang dimaksud dengan pola adalah gambar atau lukisan yang dibuat berdasarkan hasil pengukuran suatu benda sesuai dengan model yang anda pilih. Untuk pengembangan selanjutnya dapat dilakukan sesuai dengan selera anda, oleh sebab itu pola yang anda buat pada awal kegiatan ini disebut juga dengan pola dasar atau pola pertama. Pada pekerjaan menjahit pakaian, pola dasar ini terdiri dari pola dasar badan (pria/wanita), pola dasar lengan, pola dasar rok (khusus wanita), pola dasar celana. Secara garis besar pola dalam pekerjaan menjahit pakaian ada dua golongan yaitu pola konstruksi dan pola cetak. Yang dimaksud dengan pola cetak adalah pola yang telah dibuat secara umum. Pola cetak yang kita kenal antara lain dengan menggunakan kode huruf yaitu : S = Small (kecil) M = Medium (sedang) L = Large (besar) XL = Extra Large (ekstra besar) Mengukur Pengukuran ini dilakukan untuk mengetahui ukuran sebenarnya, yang digunakan sebagai dasar pembuatan pola sesuai dengan keinginan. Pengukuran pakaian wanita : 1. Lingkar Leher Mengukur sekeliling leher pada bagian yang terendah 2. Lingkar Badan Mengukur sekeliling badan pada bagian yang terbesar ( buah dada ) dengan ukuran yang pas, kemudian ditambah 4-6 cm. 3. Lingkar Pinggang Mengukur tepat pada lingkar pinggang, diambil pas apabila untuk rok bawah, dan dilonggarkan kira-kira 2 cm untuk gaun.

Pola Konstruksi

11

4. Tinggi Panggul Mengukur dari pinggang kebawah sampai pada bagian panggul yang terbesar 5. Lingkar Panggul Mengukur dibagian penggul yang terbesar diambil pas, kemudian ditambah 4-6 cm 6. Tinggi Dada Mengukur dari lekuk leher sampai ditengah antara kedua buah dada 7. Jarak Dada Mengukur dari puncak buah dada sebelah kiri ke puncak buah dada sebelah kanan. 8. Lebar Muka Mengukur 5 cm, dari lekuk leher, kemudian ukur dari lengan kanan 9. Panjang Bahu Mengukur dari bahu sampai pangkal lengan tertinggi Cara pengukuran pakaian wanita

Pengukuran pakaian pria 1. Panjang Kemeja Diukur dari bahu yeng tertinggi kebawah sampai panjang kemeja 2. Lingkar Badan Diukur sekeliling badan (kemeja) dibawah ketiak. 3. Lingkar Leher Diukur sekeliling leher yang terendah (tidak) terlalu pas. 4. Lebar Punggung Diukur dari ujung bahu kiri ke ujung bahu kanan 5. Tinggi Bahu Diukur dari punggung tertinggi sampai garis lebar punggung 6. Panjang Punggung Diukur dari leher tertinggi sampai garis pinggang 7. Lingkar Kerun Diukur sekeliling lingkar kurung lengan 8. Panjang Lengan

10. Panjang Punggung Mengukur dari batas tulang leher terendah kemudian ukur dari lengan kiri ke lengan kanan. 11. Lebar Punggung Mengukur 8 cm, dari batas tulang leher terendah kemudian ukur dari lengan kiri ke lengan kanan 12. Panjang Rok Mengukur dari pinggang sampai panjang yang dikehendaki.

12

Diukur dari ujung lengan tertinggi sampai lengan yang diinginkan 9. Lingkar Lengan Diukur besar lengan diinginkan 10. Lingkar Pinggang Diukur sekeliling pinggang 11. Panjang Celana Diukur dari pinggang sampai panjang yang diinginkan 12. Lingkar Paha Diukur sekeliling paling besar. Membuat Pakaian Kegunaan dari tekstil adalah salah satunya untuk membuat pakaian jadi, oleh karena itu kita akan menambah wawasan untuk tekstil ini. Untuk membuat pakaian, pertamatama anda harus mengetahui ukuran tubuh orang yang akan dibuatkan pakaian. Ukuran tubuhnya diukur dengan pita pengukur Cara Pengukuran Pakaian Pria yang

paha

yang

13. Tinggi Duduk Diukur dari tengah pinggang muka melalui selangkang depan ke belakang ke tengah pinggang belakang. 14. Lingkar Lutut Diukur sekeliling lutut.

Gambar Pita pengukur

Tabel Ukuran Ukuran patron Lebar dada Lebar pinggang Lebar pinggul Lebar leher Tinggi 10 4 58 53 60 26 24 11 0 60 54 62 27 25 11 6 62 55 64 28 26 12 2 64 56 66 29 27

Ukuran anak perempuan dan wanita dewasa 98 56 52 58 25 23 12 8 66 57 68 30 29 13 4 68 58 70 31 31 14 0 70 59 74 32 33 14 6 72 60 78 33 35 15 2 74 61 82 34 37 15 8 78 62 86 35 39 16 4 82 64 88 36 40 36 86 66 92 37 42 38 90 68 96 38 42 40 94 70 10 0 39 42 42 98 74 10 4 40 43 44 10 2 78 10 8 41 43 46 110 84 112 42 43

13

punggung Tinggi tubuh Tabel Ukuran Ukuran patron Lebar dada Lebar pinggang Lebar pinggul Lebar leher Tinggi punggung Tinggi tubuh

98

10 4

11 0

11 6

12 2

12 8

13 4

14 0

14 6

15 2

15 8

16 4

16 8

16 8

16 8

17 0

17 0

170

Ukuran anak laki-laki dan pria dewasa 98 56 52 58 25 23 98 10 4 58 53 60 26 24 10 4 11 0 60 54 62 27 25 11 0 11 6 62 55 64 28 27 11 6 12 2 64 56 66 29 29 12 2 12 8 66 57 68 30 31 12 8 13 4 68 58 70 31 33 13 4 14 0 70 60 72 32 35 14 0 14 6 73 62 74 33 37 14 6 15 2 76 64 78 34 39 15 2 15 8 79 66 80 35 41 15 8 16 4 82 68 84 36 42 16 4 17 0 85 70 88 37 43 17 0 17 6 88 72 92 38 44 17 6 46 92 76 96 39 45 17 6 48 96 80 10 0 40 45 17 6 50 10 0 84 10 4 41 46 17 8 52 104 90 108 42 46 178

Gambar Ukuran Pakaian Memilih ukuran patron anda Kita memilih ukuran kita dengan melihat ukuran lebar bagian atas tubuh atau lebar dada. Mengapa ukuran tersebut kita gunakan ? Ukuran lebar bagian atas termasuk dengan ukuran bahu, leher, dan ruang lengan, bagian-bagian tersebut menyangkut ukuran lengan pakaian dan kerah. Bagian ini yang paling sulit dan penting untuk membuat patron yang baik. Jadi untuk memilih ukuran patron yang pas dapat kita ukur dengan melihat ukuran lebar bagian atas tubuh. B. Menjahit dengan Tangan Jenis-Jenis Jahitan/Tusuk 1. Tusuk Jelujur Tusuk jelujur ini biasanya dilakukan dengan memulainya dari sebelah kanan ke sebelah kiri, utamanya bagi yang menjahit tidak menggunakan dengan tangan kidal.

Gambar Tusuk Jelujur 2. Tusuk Tikam Jejak Tusuk tikam jejak dimulai dari sebelah kanan, tusukkan jarum kebagian belakang lalu keluarkan ke bagian muka dengan diberi jarak yang sama dari tusukkan pertama. Lakukan langkah ini untuk tusukkan berikutnya.

14

Gambar Tusuk Tikam Jejak 3. Tusuk Flanel Untuk menentukan ukuran yang tepat kita dapat membandingkan ukuran tubuh bagian atas dengan patron. Hal ini berlaku untuk semua ukuran : Wanita, Pria dan Patron Anak-anak.Untuk memilih patron rok atau celana panjang, kita mengambil ukuran lebar pinggul. Perbedaan pada lebar pinggul dapat kita gambarkan pada patron. Hal ini untuk mencegah perbedaan ukuran tersebut pada table anda. Dengan table tersebut kita dapat membesarkan patron dan mengecilkannya. Tusuk flanel dimulai dari sebelah kiri ke sebelah kanan dengan menusuk jarum dari kanan ke kiri, tarik dan tusukkan kembali seperti langkah pertama. Gambar Tusuk Tangkai 5. Tusuk Feston Tusuk feston dilakukan dengan menusuk dari kanan ke kiri dengan tusukkan tegak dan membelitkan pada ujung jarum.

Gambar Tusuk festoon 6. Tusuk Rantai Perhatikan gambar dibawah ini.

Gambar Tusuk Flanel 4. Tusuk Tangkai Tusuk tangkai dikerjakan dari sebelah kiri, jarum bekerja mundur pada satu garis. 7.

Gambar Tusuk Rantai Tusuk Pipih Perhatikan gambar dibawah ini.

15

Gambar Tusuk Pipih 8. Tusuk Biku Perhatikan gambar di bawah ini.

ada

pada

industri tersebut. Dalam pendidikan teknologi dasar kita banyak mengenal teknik pengerjaan, tetapi kita tidak dijuruskan hanya satu macam saja. Anda sering mendapat tugas menggunakan berbagai macam peralatan. .Dalam pelajaran ini kita menggunakan peralatan yang biasa digunakan dirumah dan selalu digunakan pada industri pakaian yaitu mesin jahit.

Gambar Tusuk Biku

9.

Tusuk Silang Perhatikan gambar di bawah ini.

Gambar Mesin Jahit Gambar Tusuk Silang C. Menggunakan Mesin Jahit Ada berbagai macam pendidikan yang menyiapkan tenaga untuk bekerja pada industri tekstil dan konveksi. Sering kita mendapatkan informasi mengenai pekerja-pekerja industri tekstil (dimana bahan-bahan baku diolah menjadi bahan jadi) dan industri konveksi (dimana pakaian dibuat).Mengenai pekerjaan yang Mesin Jahit Ada bermacam-macam mesin jahit. Mesin jahit modern didesain dengan menggunakan peralatan teknik yang baik. Guna mesin jahit untuk menghubungkan dua buah bahan, membuat lubang kancing, membordir dan dapat mengerjakan pekerjaan yang banyak. Untuk bahan menghubungkan 2 buah dapat dilakukan dengan

16

berbagai cara. Hubungan kemudian disebut jahitan.

ini

Dibawah ini terdapat 3 buah jahitan yang sudah dikenal yaitu : Jahitan Jelujur

Gambar Jahitan Zig-Zag Jahitan Setik dan jahitan Zig-Zag adalah 2 buah jahitan yang sudah dikenal dan dibuat dengan mesin jahit. Jahitan yang dibuat mesin jahit menggunakan 2 helai benang yaitu benang atas dan benang bawah. Benang bawah adalah benang dari kumparan yang terletak pada papan kerja mesin. (palet ). Dua buah benang tersebut dipertemukan pada 1 jarum. Apabila anda ingin mulai menjahit anda harus menarik benang tersebut cukup panjang ( ukuran 20 cm ) dan letakkan dibelakang. Ada pula tombol untuk menentukan panjang dan lebarnya sebuah jahitan. Sebelum anda menggunakan mesin jahit tersebut, anda harus terlebih dahulu mengetahui yang mana tombol yang akan digunakan. Dan juga anda harus bisa menyiapkan terlebih dahulu. Mungkin anda lebih baik lagi apabila guru mendemostrasikannya terlebih dahulu, atau anda dapat menanyakannya kepada siswa lain yang lebih pintar. Apabila semuanya sudah diatur, anda dapat memulainya. Perhatikanlah : Mesin Jahit adalah alat yang sangat sensitive terhadap gangguan dan alat mahal. Apabila anda tidak dapat mengerjakannya atau tidak yakin

Gambar Jahitan Jelujur Jahitan jelujur dibuat tanpa mesin jahit. Jahitan ini menghubungkan 2 lembar bahan kain hanya untuk sementara. Setelah itu mesin jahit menjahit secara tetap. Jahitan jelujur yang sudah terpasang dapat anda copot kembali. Jahitan Setik

Gambar Jahitan Setik

Jahitan Zig-Zag

17

untuk melakukannya, tanyakanlah kepada guru atau teman sekelas anda. Beberapa urutan kerja untuk mengoperasikan mesin jahit. 1. Pertama-tama jepitkanlah bahan dibawah sepatu mesin jahit 2. Tariklah benang atas dan benang bawah ke belakang 3. Putarlah mesin dengan tangan anda, perlahan-lahan untuk memasukkan jarum pada bahan jahitan. 4. Dan selanjutnya tekanlah pedal mesin jahit tersebut. 5. Lepaskan tekanan pedal apabila jahitan selesai. Pada permulaan dan akhir jahitan diharapkan jahitannya lebih

dieratkan, apabila tidak maka benangnya dapat lepas kembali. Oleh karena itu pada awal dan akhir jahitan harus dijahit bolak-balik. Dengan menekan tombol bolak-balik sebentar lalu lepaskan kembali.

1.

Kompetensi Dasar Membedakan jenis-jenis bahan konstruksi yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari Menjelaskan macam-macam bentuk konstruksi yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari Menjelaskan jenis, fungsi, sistem persambungan dan penguatan pada konstruksi Membedakan jenis-jenis sistem persambungan dan penguatan hubungan dengan kegunaan, bahan dan perancangan suatu konstruksi. Memecahkan masalah persambungandan penguatan konstruksi

18

teknik dan rencana kerja dengan hasil rancangan

Membuat Membuat

sketsa konstruksi

gambar sesuai

2.

Indikator Pencapaian hasil Belajar

Mengidentifikasi jenis dan kualitas bahan berdasarkan karakteristiknya pada suatu konstruksi Menjelaskan macam-macam bentuk konstruksi Mendeskripsikan jenis, fungsi dan bentuk persambungan pada konstruksi. sistem tekukan atau Melakukan analisis sistem persambungan dan penguatan sesuai jenis membengkokkan. Atau dapat juga bahan dan konstruksinya. dengan menggunakan lem sesuai Memilih jenis-jenis persambungan dan penguatan yang tepat pada dengan bahan yang digunakan konstruksi berdasarkan bahan yang digunakan. dalam konstruksi. Merancang bentuk persambungan dan penguatan Membuat sketsa gambar konstruksi berdasarkan hasil rancangan A. Pengerjaan Kertas Membuat model konstruksi dengan menggunakan alat dan bahan dengan cara yang benar Walaupun bahan hanya berupa kertas ternyata dapat juga dibentuk suatu konstruksi ringan yang biasanya digunakan untuk hiasan (dekoratif). Tetapi bila kita lihat walaupun bentuknya rumit dilihat dari hasilnya, ternyata system konstruksinya hanya menggunakan lem ataupun lipatan guna memperkuat kertas yang sifatnya mudah lentur. Dan ini yang sering disebut dengan istilah origami. 3. Materi Pembelajaran Pengerjaan Kertas dan Plastik Seperti kita ketahui, bahwa kertas, plastik dan bahkan berawal dari suatu lembaran yang mempunyai sifat lentur terhadap tekanan. Untuk memperkuat bahan tersebut biasanya kita gunakan dengan Sebagai contoh bagaimana membuat produk yang terbuat dari kertas. Gagasan ini timbul dari seseorang yang mempunyai kertas HVS putih, ngin menjadikan kertas tadi menjadi bentuk permainan yaitu tangga.

19

Pada tahap awal rancangannya, untuk membuat tangga dari kertas sukup dengan pemikiran kertasnya dilipat-lipat saja sudah jadi. Untuk menuangkan menjadi tangga biasanya melalui konsep gambar desain, kemudian ditelaah dalam hal pemakaian bahan dan biaya. Dan hal ini harus dibiasakan kalau ingion membuat suatu benda. Dari hasil desain ini didapatkan:

- Bahan dari kertas biaya cukup murah dan kertasnya harus cukup ketebalannya. - Kertas tidak cukup satu lembar - Masih perlu perekat untuk memperkuat kedudukan tangga, karena bila tidak ada tambahan kertas, produk tangga tidak terbentuk.

Tahap pengembangan rancangan: - Rancangan diperbaiki lagi dengan memikirkan bentuk, efiensi dan penggunaan bahan relative sedikit yaitu cukup satu lembar. - Gambar rancangan dibuat dengan dengan teliti mana yang Gambar Rancangan Awal dikerat, dan mana yang dilipat kedalam ataupun keluar - Dari hasil produk yang sudah jadi perlu dipikirkan apakah sudah benar sesuai dengan rencana, bermanfaat dan mungkinkah dibuat dibuat gambar desain yang banyak untuk orang lain.

20

B. Pengerjaan Plastik Untuk bahan plastik pembentukan bendanya hamper sama dengan bahan dari kertas yaitu melalau lipatan dan menggunakan lem ataupun dengan mur dan baut yang sebelumnya harus dilubangi dahulu Gambar Rancangan Perkembangan untuk memperkuat konstruksi. Hanya saja pengerjaan bahan plastik tersebut dengan cara memanaskan dan membengkokkan dengan menggunakan alat papan pemanas. Disini dapat dibuat bermacam-macam bentuk sesuai dengan selera dan harus memperhatikan sifat bahan itu sendiri. Di samping itu kalau menggunakan lem, harus lem yang dapat merekatkan plastik. Di samping itu selain dengan pengerjaan melipat masih ada lagi yang system pengerjaannya lebih sulit dan teliti. Disitu pula dibuat bingkai foto kecil. Pada tahap perkenalan, anda dapat melihat bagaimana pelat dari bahan plastik dilunakkan dengan pistol yang mengeluarkan udara panas, selanjutnya dengan vakum (menyedot udara dibawah pelat) Dikatakan rumit karena saat proses pelaksanaan antara pengeluaran panas dan penyedotan bersamaan.

21

Gambar Vakum Penyedot

Dengan sistem tersebut banyak pabrik-pabrik besar yang memproduksi bentuk-bentuk rumit dalam jumlah yang besar. Contoh yang diproduksi secara besarbesaran adalah gelas plastik untuk kopi dan untuk limun.

22

Gambar Memanaskan pelat plastik dengan pistol pemanas

1. Melepaskan Benda-benda yang Dibentuk Secara Vakum Tahap yang terpenting pada keterampilan membentuk suatu benda dengan bantuan vakum pembentuk adalah menjaga pada saat produk tersebut dibentuk dan didinginkan, produk tersebut harus dapat dilepas dari cetakannya. Contoh bagaimana membuat gelas plastik untuk kopi dan limun.

Gelas plastik dibuat dalam cetakan yang jumlahnya banyak, dimana cetakannya disusun sedemikian rupa agar hasil produksinya banyak dalam waktu bersamaan. Pelat plastik tersebut diklem tertutup udara antara kepala pemanas dan cetakan. Cetakan tersebut adalah terbuat dari balok baja, yang berbentuk gelas kopi.

Udara panas

Polystyreen (PS)

Vakum Gambar Kepala pemanas + cetakan + vakum penyedot

23

Setelah pelat plastik tepat pada tingkat temperaturnya, udara dibawah pelat disedot. Karena itu pelat plastik tersebut membentuk pada cetakannya (dalam bentuk gelas kopi). Sekarang cetakan tersebut

didinginkan dimana plastiknya akan mengeras. Kepala pemanas diangkat dari cetakannya. Setelah itu pelat plastik tersebut dipotongpotong dengan menggunakan peralatan khusus.

Gambar Cetakan yang sudah lepas + kepala pemanas dalam posisi tinggi Yang terakhir, sangatlah tidak mung Panaskanlah pelat ini dengan kin apabila bentuk gelas plastik pistol udara pemanas (sampai tersebut tidak melebar dari bawah ke membentuk seperti karet; apabila atas, apabila tidak dilakukan bekas pegangan tang masih tindakan yang khusus. Hal ini pun melekat pada karet tersebut berlaku juga untuk produk-produk maka artinya temperatur sesuai) lain yang dibentuk secara vakum. Berhentilah memanaskan dan pasanglah pompa vakum sampai bentuk pelat terbentuk dan Vakum Pembentuk dinginkanlah. (Vakum Penyedot ) Ambillah pelat tersebut dari va-kum pembentuk Tandailah pinggirannya pada Petunjuk : bagian yang datar pada pelat Tempatkan cetakan ditengah tersebut. kamar vakum Potong atau guntinglah Tempatkan pelat plastik bentuk + pinggiran dan (Polys-tyreen 200 x 200 x 2 mm) kerjakanlah pekerjaan tersebut di-bawah penutup. sampai selesai.

24

Mengelem Benda Plastik Yang paling perlu kita ketahui dalam mengelem benda plastik adalah jenis lemnya. Setiap macam benda plastik memerlukan jenis lem yang sesuai. Pabrik yang memproduksi macammacam lem ini biasanya memberikan sejenis tabel yang bisa disebut petunjuk penggunaan lem. Dalam petunjuk tersebut tercantum pula lem apa yang digunakan untuk keadaan yang bagaimana. Dan dituliskan pula bagaimana cara pengelemannya. Apabila tidak ada, anda dapat membaca petunjuk pada kemasannya. Untuk sekolah yang tidak mempunyai vakum penyedot, perlu mengumpulkan macam-macam tabel jenis lem dan cara kerja. Karena ini sangat penting untuk berlatih menggunakan bahan plastic dengan perekat lem dan lipatan.

1.

Kompetensi Dasar Membedakan jenis-jenis bahan konstruksi yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari Menjelaskan macam-macam bentuk konstruksi yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari Menjelaskan jenis, fungsi, sistem persambungan dan penguatan pada konstruksi

25

Membedakan jenis-jenis sistem persambungan dan penguatan hubungan dengan kegunaan, bahan dan perancangan suatu konstruksi. Memecahkan masalah persambungan dan penguatan konstruksi Membuat sketsa gambar teknik dan rencana kerja Membuat konstruksi sesuai dengan hasil rancangan

2.

Indikator Pencapaian hasil Belajar

Mengidentifikasi jenis dan kualitas bahan berdasarkan karakteristiknya pada suatu konstruksi Menjelaskan macam-macam bentuk konstruksi Mendeskripsikan jenis, fungsi dan bentuk persambungan pada konstruksi. Melakukan analisis sistem persambungan dan penguatan sesuai jenis bahan dan konstruksinya. Memilih jenis-jenis persambungan dan penguatan yang tepat pada konstruksi berdasarkan bahan yang digunakan. Merancang bentuk persambungan dan penguatan Membuat sketsa gambar konstruksi berdasarkan hasil rancangan Membuat model konstruksi dengan menggunakan alat dan bahan dengan cara yang benar

3. Materi Pembelajaran A. Konstruksi Umum Mengkonstruksi adalah menyusun suatu bagian-bagian tertentu menjadi satu kesatuan yang uutuh dan berfungsi. Pada dasarnya konstruksi dapat kita bagi menjadi :

- Konstruksi tetap/statis, apabila pada konstruksi tersebut bagianbagiannya tidak dapat digerakkan. - Konstruksi dinamis, apabila konstruksi tersebut bagianbagiannya dapat digerakkan/ber gerak dan mempunyai tujuan tertentu. Dalam pembuatan konstruksi orang berusaha menggunakan sedikit bahan, alat sederhana dan hasil

26

akhir yang baik. Jadi tiang listrik dibuat dengan bahan yang tidak berat tetapi harus tetap tegak apabila ada angin besar. Pada konstruksi statis kita langsung membayangkan sebuah jembatan, rumah, dan bangunan sekolah. Konstruksi sederhana biasanya harganya murah. Murahnya berkaitan dengan harga dari bahan yang digunakan, dan juga bagaimana pengerjaannya. Kecuali melihat harga dari bangunan, biasanya orang melihat pula nilai estetikanya. Untuk alasan tersebut maka orang lebih condong memilih membuat jembatan dari batu terutama untuk landasan daripada jembatan dengan konstruksi beton bertulang. Untuk alasan yang sama mungkin orang memilih untuk bagian luar rumah menggunakan bahan batu bata. Untuk bahan konstruksi yang agak aneh dan tinggi biasanya menggunakan bahan dari baja. Contoh yang paling dikenal adalah menara Eiffel. Penggunaan baja lain adalah tiang listrik yang bertegangan tinggi. Pada konstruksi dinamis berat dari suatu benda adalah yang paling penting. Bahan yang sering digunakan adalah baja. Baja adalah bahan bangunan yang sangat kuat dan tidak terlalu mahal. Coba bayangkan pesawat terbang , disini konstruksi metal (aluminium) paling penting dan menentukan.

Untuk konstruksi sepeda balap yang sangat penting agar besarnya beban diperhitungkan bila untuk mengikuti pertandingan dan berhasil memenangkannya. Konstruksi dari batu dipasang menggunakan spesi campuran pasir dan semen. Konstruksi ini tahan dorongan tapi tidak tahan tarikan atau getaran. Konstruksi beton banyak digunakan dirumah-rumah dan jembatan. Konstruksi ini dibuat dengan cara menuangkan adonan berupa pasir, kerikil dan semen langsung kecetakan. Sebelumnya cetakan tersebut sudah diberi kerangka besi agar konstruksinya lebih kuat tahan tarikan. Apabila sudah mengeras dan membentuk, anda tidak dapat merubahnya lagi. Yang harus dilakukan biasanya adalah membuat lubang pada dinding itu. Untuk mengebor beton atau batu kita harus menggunakan bor khusus yaitu : mesin bor pemukul dengan mata bor itu Pada sebuah konstruksi baja orang biasa menggunakan ukuran standar dalam bermacam-macam bentuk. Tujuan yang terpenting disini adalah dengan menggunakan sedikit bahan dapat menghasilkan konstruksi yang sangat kuat. Dalam perkembangannya konstruksi menggunakan pipa berlubang daripada pipa yang padat. Karena pipa berlubang lebih ringan daripada pipa padat tetapi kekuatannya sama. .

27

B. Konstruksi Penggantung Kapankah sesuatu dapat tergantung dengan baik ? Yang terpenting adalah tidak boleh jatuh, contohnya lukisan-lukisan yang kecil yang tidak berat dapat anda gantungkan dengan paku baja.. Apabila menggantungkan sesuatu yang berat pada dinding ataupun menggantung pada plafon perlu dipikirkan konstruksinya dengan benar. Konstruksi Rangka Plafon Boral Metal Sistem ( BMS ) Sistem konstruksi rangka Plafon Boral Metal Sistem dapat dikerjakan

dengan cepat, karena konstruksi tersebut menggunakan bahan yang ringan, yang memungkinkan dipergunakannya prosedur pemasangan yang sangat cepat. Plafon digantung pada struktur lantai, atap, atau boleh dipasang langsung pada sisi bawah kayu atau bagian rangka besi. Pada rangka dipasang papan gipsum dengan menggunakan sekrup papan gipsum. Komponen rangka Plafon Boral metal Sistem Beberapa komponen BMS terdiri dari Top Cross Rail dan Furring Channel, diperkuat dengan adanya lekukan, seperti gambar berikut ini :

28

Kedudukan Furring Channel Joiner saling silang

Gambar Kerangka Plafon Boral Metal System (BMS)

Kedudukan Furring Channel Joiner salilng silang

Gambar Konstruksi Rangka Boral Metal System (BMS) Komponen rangka terdiri dari : Suspension Rod Bracket pada balok kayu atau balok besi Bagian ini digunakan untuk tempat menggantungkan Suspension Rod, dipaku pada balok kayu atau disekrup pada balok besi.

Gambar Suspension Rod Bracket Suspension Rod Bracket ke Beton

29

Bagian ini dipasang pada beton dengan menggunakan paku beton.

Gambar Suspension Clip Gambar Suspension Rod Brackety Top Cross Rail Bagian ini digunakan untuk dudukan connector dan bagian ini dihubungkan dengan suspension clip.

Suspension Rod Bagian ini disebut juga batang gantung, yamg menggantungkan rangka, dan bagian ini digunakan sesuai kebutuhan tergantung tinggi rendahnya plafon dengan balok kayu / besi.

Gambar Top Cross Rail Gambar Suspension Rod Suspension Clip Bagian ini untuk mengatur naik turun plafon dan mengatur kedataran plafon. Connector Bagian ini digunakan untuk menghubungkan antara Furring Channel dengan Top Cross Rail, dan bagian ini juga untuk mengatur jarak Furring Channel.

30

Sekrup Papan Gipsum Digunakan untuk melapisi dinding, langit-langit, balok dan pilar baik di bangunan perumahan maupun bangunan komersial. Dengan menggunakan papan gipsum hasil akhir dinding atau langit-langit bangunan akan lebih rapih dan indah.

Gambar Connector

Furring Channel Bagian ini digunakan tempat menyekrupkan gipsum. Posisi bagian ini saling silang dengan Top Rail.

untuk papan selalu Cross

C.

Konstruksi Tali

Tali atau tambang sangat berguna terutama bagi pekerja yang mengandalkan tali dan juga pekerja seni untuk menghasilkan kreativitas untuk kehidupan sehari-hari. Untuk itu bagi pelaut, tentara, koboi dan orang-orang yang bekerja dengan tambang sangat menghargai tambangnya dan memelihara sebaikbaiknya. Untuk kehidupan di rumah sebaiknya bila mempunyai tali atau tambang hendaknya disimpan dengan baik karena sewaktu-waktu diperlukan Konstruksi tali sering disebut dengan simpul atau ikatan dan ternyata sangat banyak jenisnya tergantung kegunaannya. Dan yang akan dijelaskan disini hanya untuk ikatan palang, ikatan silang, ikatan kaki tiga, dan tali gantungan pot. 1. Ikatan Palang Ini digunakan untuk menghubungkan dua buah tiang. Adapun caranya sebagai berikut:

Gambar Furring Channel Sekrup Type S 25 mm Digunakan untuk menyatukan antara papan gipsum dengan Furring Channel.

Gambar

31

- Mulai dengan simpul pangkal pa-da tiang z, belitkanlah sisa simpul (A) pada a (gambar 1) - Belitkanlah a beberapa kali melalui tiang y dan z, seperti terlihat pada gambar 2 dan gambar 3 - Gambar 4 dilihat dari samping - Setelah cukup banyak belitan yang mengikat tiang y dan z. Belitan-belitan itu dibelit lagi oleh sisa a , sehingga ikatan menjadi kuat

2. Ikatan Silang Ikatan ini berguna untuk mengikat dua buah tiang yang bersilangan Caranya: - Tiang yang bersilangan itu pertama-tama diikat dengan simpul (ikatan) tambat (gambar 1) - Tali/tambang pengikat kemudian dibelitkan belitkan beberapa kali antara siku-siku samping dan atas . Akhirnya ikatan itu ditutup dengan simpul pangkal pad salah satu tiang (gambar 2)

32

Ikatan Tambat (GB 1)

Ikatan Pangkal (GB 2) 3. Ikatan Kaki Tiga Sebuah kaki tiga dapat dibuat dengan ikatan bentuk delapan. Caranya: - Taruhlah 3 buah tongkat - Buatlah simpul pangkal pada satu satu tongkat, tetatpi jangan pada tongkat tengah (gambar 1) - Belitkanlah tali itu antara tongkat-tongkat tersebut supaya ikatan itu tercekik. (gambar 2) - Akhirilah ikatan itu dengan simpul pangkal pada tongkat tengah (gambar 3) - Dirikanlah dengan tongkat tengah yang menonjol ke atas putar ke bawah sehingga menjadi kaki yang ketiga.

Ikatan Pangkal

Ikatan Tambat

33

4. Tali Gantungan Pot Kalau pada awal kita membicarakan tali khusus untuk konstruksi yang menahan kekuatan sekarang kita mencoba konstruksi dengan tali yang dimanfaatkan dalam kehidupan rumah tangga, sebagai salah satu kegiatan kreativitas untuk dekoratif. Adapun bahan yang digunakan tali plastik kecil atau besar dan peralatan cukup gunting saja

- Ikat tali-tali sisa di bagian bawah dengan salah satu sisa tali tersebut - Tali siap diisi dengan pot bunga.

Cara membuat: - Potong tali plastik panjang 3,5 meter sebanayk 6 utas (1a). Lipat jadi dua, lalu simpulkan (1b) - Bagi duabelas tali yang terjuntai menjadi tiga kelompok (satu kelompok terdiri dari empat utas tali). Jalin empat utas tali pada masing-masing kelompok. Caranya, tali paling kanan selalu ada di bagian depan untuk mendapatkan jalinan yang melilit. Kerjakan ketiga kelompok tali tersebut hingga panjangnya kurang lebih 20 cm - Jalin empat buah tali menjadi satusimpul pada masing-masing kelompok. Caranya sama seperti cara yang sebelumnya. - Ambil sisa tali dari tiga simpul tadi, masing-masing dua utas dijalin dengan dua utas tali dari simpul sebelahnya. Jalin tali tersebut satu sama lainnya, sehingga membentuk tiga simpul (membentuk tiga llingkaran). Buat tiga simpul lagi dibagian bawah, caranya sama dengan sebelumnya.

Gambar 1 a

Gambar 1 b dan 2 a

Gambar 2 b dan 2 c

34

Gambar 3

Gambar 4 dan 5

Deddy Misdarpon, Nana Juhana. Konstruksi Bangunan Gedung, Pendidikan Teknologi Dasar. PPPG Teknologi Bandung. Bandung. 2001 Enen Wardana, Aneka Kreasi Dari Tali.Puspa Swara. Jakarta. 2004 Jan Ferweda. Sistem Penyambungan dan Penguat pada Konsruksi, Kerjasama Pendidikan Teknologi Dasar. Direktorat Sekolah Swasta, PPPG Teknologi, dan Balitbang Dikbud dengan Educaplan SLO The Netherlands. Jakarta. 1998.

35

Soeparno, Tatang TM. Desain. Kerjasama Pendidikan Teknologi Dasar. Direktorat Sekolah Swasta, PPPG Teknologi, dan Balitbang Dikbud dengan Educaplan SLO The Netherlands. Jakarta. 1998. Soeparno, Perencanaan dan Penggambaran Rumah Tinggal Tak Bertingkat. PPPG Teknologi Bandung. Bandung. 2000. --------------------, Buku Saku Pramuka. Putra Angkasa. Solo. 2005

36

Furring Channel Maksimum 600 mm

37