9
Tugas Kelainan Pada Gigi dan Rongga Mulut Oleh : Nurveny Hidayanti 04011181320082 Dosen Pembimbing : drg. Billy Sujatmiko,Sp.KG

bvuhijhv

Embed Size (px)

DESCRIPTION

jhvvhcggc

Citation preview

Tugas Kelainan Pada Gigi dan Rongga Mulut

Oleh :

Nurveny Hidayanti

04011181320082

Dosen Pembimbing : drg. Billy Sujatmiko,Sp.KG

Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

2015

1. Jelaskan makna karies D1-D6 !

D1Dalam keadaan gigi kering, terlihat lesi putih (white spot) pada permukaan gigi

D2Dalam keadaan gigi basah, sudah terlihat adanya lesi putih pada permukaan gigi

D3Terdapat lesi minimal pada permukaan email gigi

D4Lesi email lebih dalam. tampak bayangan gelap dentin atau lesi sudah mencapai bagian dentinoenamel Junction (DEJ)

D5Lesi telah mencapai dentin

D6Lesi telah mencapai pulpa

2. Jelaskan jalur fokal infeksi gigi ke tubuh manusia!

Penjalaran kuman dari pusat infeksi sampai keorgan tubuh tersebut, dibawa melalui beberapa cara, diantaranya:

a. Hematogen : melalui darah

Gingiva, gigi, tulang penyangga, dan stroma jaringan lunak di sekitarnya merupakan area yang kaya dengan suplai darah. Hal ini meningkatkan kemungkinan masuknya organisme dan toksin dari daerah yang terinfeksi ke dalam sirkulasi darah. Di lain pihak, infeksi dan inflamasi juga akan semakin meningkatkan aliran darah yang selanjutnya menyebabkan semakin banyaknya organisme dan toksin masuk ke dalam pembuluh darah. Vena-vena yang berasal dari rongga mulut dan sekitarnya mengalir ke pleksus vena pterigoid yang menghubungkan sinus kavernosus dengan pleksus vena faringeal dan vena maksilaris interna melalui vena emisaria. Karena perubahan tekanan dan edema menyebabkan penyempitan pembuluh vena dan karena vena pada daerah ini tidak berkatup, maka aliran darah di dalamnya dapat berlangsung dua arah, memungkinkan penyebaran infeksi langsung dari fokus di dalam mulut ke kepala atau faring sebelum tubuh mampu membentuk respon perlawanan terhadap infeksi tersebut.b. Limfatik : melalui pembuluh limfe

Transmisi melalui aliran limfatik (limfogen) seperti halnya suplai darah, gingiva dan jaringan lunak pada mulut kaya dengan aliran limfatik, sehingga infeksi pada rongga mulut dapat dengan mudah menjalar ke kelenjar limfe regional. Pada rahang bawah, terdapat anastomosis pembuluh darah dari kedua sisi melalui pembuluh limfe bibir. Akan tetapi anastomosis tersebut tidak ditemukan pada rahang bawah.3

Kelenjar getah bening regional yang terkena adalah sebagai berikut:Sumber infeksi KGB regionalGingiva bawah SubmaksilaJaringan subkutan bibir bawah Submaksila, submental, servikal profundaJaringan submukosa bibir atas dan bawah SubmaksilaGingiva dan palatum atas Servikal profundaPipi bagian anterior ParotisPipi bagian posterior Submaksila, fasial

Banyaknya hubungan antara berbagai kelenjar getah bening memfasilitasi penyebaran infeksi sepanjang rute ini dan infeksi dapat mengenai kepala atau leher atau melalui duktus torasikus dan vena subklavia ke bagian tubuh lainnya

c. Perluasan infeksi dalam jaringan

Perluasan langsung infeksi terjadi melalui tiga cara, yaitu:

Perluasan di dalam tulang tanpa pointingArea yang terkena terbatas hanya di dalam tulang, menyebabkan osteomyelitis. Kondisi ini terjadi pada rahang atas atau yang lebih sering pada rahang bawah. Di rahang atas, letak yang saling berdekatan antara sinus maksila dan dasar hidung menyebabkan mudahnya ketelibatan mereka dalam penyebaran infeksi melalui tulang.

Perluasan di dalam tulang ,tetapi perluasan tidak terlokalisis melainkan (tulang menuju jaringan lunak dan kemudian membentuk abses).Di rahang atas proses ini membentuk abses bukal, palatal, atau infraorbital. Selanjutnya, abses infraorbital dapat mengenai mata dan menyebabkan edema di mata. Di rahang bawah, pointing dari infeksi menyebabkan abses bukal. Apabila pointing terarah menuju lingual, dasar mulut dapat ikut terlibat atau pusa terdorong ke posterior sehingga membentuk abses retromolar atau peritonsilar.

Perluasan sepanjang bidang fasialMenurut HJ Burman, fasia memegang peranan penting karena fungsinya yang membungkus berbagai otot, kelenjar, pembuluh darah, dan saraf, serta karena adanya ruang interfasial yang terisi oleh jaringan ikat longgar, sehingga infeksi dapat menurun.d. Penyebaran gastrointestinal dan pernapasan

Bakteri yang tertelan dan produk-produk septik yang tertelan dapat menimbulkan tonsilitis, faringitis, dan berbagai kelainan pada lambung. Aspirasi produk septik dapat menimbulkan laringitis, trakeitis, bronkitis, atau pneumonia.

Infeksi oral dapat menimbulkan sensitisasi membran mukosa saluiran napas atas dan menyebabkan berbagai gangguan, misalnya asma. Infeksi oral juga dapat memperburuk kelainan sistemik yang sudah ada, misalnya tuberkulosis dan diabetes mellitus.

Tertelannya material septik dapat menyebabkan gangguan lambung dan usus, seperti konstipasi dan ulserasi

e. Jaringan Ikat

3. Apa yang dimaksud dengan trepanasi ?

Trepanasi adalah suatu tindakan dengan tujuan menciptakan drainase melalui saluran akar atau melalui tulang untuk mengalirkan sekret luka serta untuk mengurangi rasa sakit, jika rimbul abses alveolar akut, berarti infeksi telah meluas dari saluran akar: melalui periodontal apikalis sampai ke dalam rulang periapeks. Nanah dikelilingi oleh tulang pada apeks gigi dan ridak dapat mengalir ke luar. Pada stadium ini belum tampak suatu pembengkakan. Perasaan sangat nyeri terutama bila ditekan sehingga untuk menghilangkannya perlu segera dilakukan drainage.

Untuk itu dapat dipakai dua Cara:

Trepanasi melalui saluran akar. Trepanasi di daerah apeks akar.

4. Jelaskan mengenai IC disease (WHO)

A classification of diseases can be defined as a system of categories to which morbid entities are assigned according to established criteria. The purpose of the ICD is to permit the systematic recording analysis, interpretation and comparison of mortality and morbidity data collected in different countries or areas and at different times. The ICD is used to translate diagnoses of diseases and other health problems from words into an alphanumeric code, which permits easy storage, retrieval and analysis of the data.In practice, the ICD has become the international standard diagnostic classification for all general epidemiological and many health management purposes. Strukrur kode dari ICD10 adalah terdiri dari gabungan huruf dan angka (alphanumeric),dengan komposisi 4 karakter ( 1 huruf 3 angka ) dan di tambah symbol titik untuk perluasan spesifikasi kode dari 3 karakter ke 4 karakter.

contoh.

Diseases of pulp and periapical tissues ( penyakit pada pulpa dan jaringan akar gigi )K10

Dan untuk penyakit yang lebih spesifik dari K10 akan di ikuti tanda titik dan 1 angka. Misalnya K10.1 yaitu Pulpitis ( Radang Pulpa ).Klasifikasi ICD untuk penyakit gigi dan mulut untuk penyakit gigi dan mulut dapat dilihat pada tabel ICD dengan kode K. 5. Jelaskan cara pemberian antibiotik (indikasi,kontraindikasi,dll)!

Daftar Antibiotik untuk Ibu hamil dan menyusui: