116
Bahaya Potensial Fasilitas Kesehatan Identifikasi dilakukan melalui survey (Walk Through Survey) Penggolongan : Lokasi kerja Kelompok pajanan Dalam 1 lokasi kerja bisa didapatkan beberapa kelompok pajanan Survey : Lokasi kerja Aktivitas kesehatan potensi bahaya

Capita selekta 2010

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Capita selekta 2010

Bahaya Potensial Fasilitas Kesehatan Identifikasi dilakukan melalui survey

(Walk Through Survey) Penggolongan :

Lokasi kerja Kelompok pajanan

Dalam 1 lokasi kerja bisa didapatkan beberapa kelompok pajanan

Survey : Lokasi kerja Aktivitas kesehatan potensi bahaya

Page 2: Capita selekta 2010

Penggolongan berdasarkan pajanan Fisik : bising, panas, lembab Kimia : bahan-bahan kimia Biologi : Virus, kuman Ergonomi : posisi kerja Psikososial dan kerja gilir : stress,

tekanan dalam pekerjaan

Page 3: Capita selekta 2010

IGD Potensi bahaya Droplet infection Terkena darah Tertusuk jarum Kontak dengan luka Dosis oksigen berlebih

Page 4: Capita selekta 2010

Kamar Operasi Potensi bahaya Paparan gas anestesi Terkena darah Terluka oleh alat operasi Tertusuk jarum Pasien gagal nafas meninggal

Page 5: Capita selekta 2010

Laboratorium Aktivitas kesehatan

Pengambilan spesimen ( darah / urin / sputum / cairan tubuh lain )

Pemrosesan spesimen Pembuangan sisa spesimen

Potensi bahaya Tertusuk jarum Terkontaminasi spesimen

Page 6: Capita selekta 2010

Farmasi Aktivitas kesehatan

Menerima resep Menyiapkan/meracik obat Memberikan obat

Potensi bahaya Droplet infection Kontaminasi bahan obat

Page 7: Capita selekta 2010

Administrasi Menerima file membungkuk Mengetik di komputer duduk

lama, radiasi, tekanan pada pergelangan, bosan

Mengambil file di lemari tangan tertarik ke atas

Page 8: Capita selekta 2010

Prinsip Penanggulangan Bahaya Potensial

Analisis aktivitas pekerjaan Evaluasi paparan bahaya potensial Kontrol potensi bahaya :

Kontrol administrasi : peraturan Kontrol teknik : penggantian alat-alat Alat pelindung diri : penggunaan APD

Page 9: Capita selekta 2010

Gambaran umumGambaran umum Di banyak negara industri, penerapan Di banyak negara industri, penerapan

program K3 telah dilakukan sejak akhir program K3 telah dilakukan sejak akhir abad 18, kecuali di sektor kesehatan, abad 18, kecuali di sektor kesehatan, karena:karena: Akreditasi fokus pada kualitas pelayanan Akreditasi fokus pada kualitas pelayanan

pasien. Pengawas kurang menguasai aspek K3.pasien. Pengawas kurang menguasai aspek K3. Pekerja lebih banyak perempuan – amanPekerja lebih banyak perempuan – aman Fokus pada kuratif – bukan preventifFokus pada kuratif – bukan preventif Tidak aktif di Serikat pekerjaTidak aktif di Serikat pekerja Perhatian kurang dari pemerintahPerhatian kurang dari pemerintah

Page 10: Capita selekta 2010

KARAKTERISTIK FASILITAS KARAKTERISTIK FASILITAS PELAYANAN KESEHATANPELAYANAN KESEHATAN Pelayanan kesehatan merupakan Pelayanan kesehatan merupakan

industri yang “industri yang “labor intensive” labor intensive” Jenis Pekerja :Jenis Pekerja :

Profesi kesehatanProfesi kesehatan Tenaga teknisTenaga teknis LaboratoriumLaboratorium FarmasiFarmasi AdministratifAdministratif Rumah TanggaRumah Tangga Kebersihan dll.Kebersihan dll.

Page 11: Capita selekta 2010

Bahaya Potensial BiologisBahaya Potensial Biologis BakteriBakteri

E. coliE. coli TuberculosisTuberculosis Streptococcus Streptococcus

Group AGroup A JamurJamur ParasitParasit

MalariaMalaria

VirusVirus HIVHIV Hepatitis B virusHepatitis B virus Hepatitis C virusHepatitis C virus RotavirusRotavirus EbolaEbola PapillomavirusPapillomavirus

Page 12: Capita selekta 2010

Risiko HIV Risiko HIV

Risiko penularan HIV setelah luka Risiko penularan HIV setelah luka tusuk jarum suntik yang tusuk jarum suntik yang terkontaminasi HIV terkontaminasi HIV

4: 10004: 1000

Page 13: Capita selekta 2010

Cairan Tubuh dan Cairan Tubuh dan Risiko TerpercikRisiko Terpercik

Berisiko tinggiBerisiko tinggi Batas risiko tidak jelasBatas risiko tidak jelasBerisiko rendah*Berisiko rendah*

Darah, serumDarah, serum Cairan AmnionCairan Amnion Lendir Lendir serviksserviks

SemenSemen Cairan SerebrospinalisCairan Serebrospinalis Bahan Bahan muntahanmuntahan

Sputum, nanahSputum, nanah Cairan PleuraCairan Pleura TinjaTinja

Vaginal secretions Cairan Peritoneal Vaginal secretions Cairan Peritoneal Air liurAir liur

Cairan Pericardial Cairan Pericardial KeringatKeringat

Cairan Sinovial Cairan Sinovial Air mataAir mata

UrinUrin

ASIASI

* Kecuali terlihat terinfeksi dengan darah* Kecuali terlihat terinfeksi dengan darah

Page 14: Capita selekta 2010

Universal PrecautionUniversal Precaution Dikembangkan kebijakan baru sejak

AIDS mulai dikenal dan berkembang luas.

Kebijakan ini menganggap darah dan cairan tubuh tertentu lainnya dapat menjadi sumber infeksi tanpa memandang status sumbernya.

Ditujukan kepada tenaga kesehatan maupun kepada pasien.

Page 15: Capita selekta 2010

BatasanBatasan Cairan tubuh yang berpotensi

menularkan HIV atau Hepatitis B & C antara lain : Darah ASI, cairan vagina, semen, dan ketuban Cairan limfe, serebrospinal Cairan pleura, pericardial, dan peritoneal

Mengandung mikroorganisme patogen : Feses dan Urine Sputum dan cairan muntah

Page 16: Capita selekta 2010

Cont’dCont’d Universal precaution tidak

mencakup : Air mata Nasal secretion Keringat Air liur Kecuali bila hal tersebut diatas

tercampur darah

Page 17: Capita selekta 2010

Kegiatan Berisiko Kegiatan Berisiko Menyuntik / mengambil darah Pembedahan Kedokteran gigi Kebidanan Membersihkan darah atau cairan

lain

Page 18: Capita selekta 2010

Penerapan Universal Penerapan Universal PrecautionPrecaution Kontrol Administratif

Edukasi Penilaian ketaatan terhadap tindakan

pencegahan Menerapkan standar pencegahan Alat pelindung diri

Page 19: Capita selekta 2010

Perlu upaya perlindungan :Perlu upaya perlindungan : Sebagian besar infeksi terjadi melalui Sebagian besar infeksi terjadi melalui

kontak dengan cairan tubuh (darah, tinja, kontak dengan cairan tubuh (darah, tinja, air ludah ) yang mengandung air ludah ) yang mengandung mikroorganisme berbahaya dari pasien mikroorganisme berbahaya dari pasien yang terinfeksi.yang terinfeksi.

Sebagian besar infeksi berbahaya yang Sebagian besar infeksi berbahaya yang terjadi di dalam masyarakat bersifat terjadi di dalam masyarakat bersifat tanpa gejala.tanpa gejala.

Upaya Perlindungan Upaya Perlindungan dengan Barier Protektifdengan Barier Protektif

Page 20: Capita selekta 2010

Perlindungan dengan Perlindungan dengan Barier Protektif Barier Protektif

Alat pelindung Alat pelindung pribadipribadi

Sarung tanganSarung tangan Masker/Masker/

pelindung pelindung mata/mukamata/muka

Apron/CelemekApron/Celemek Alas/penutup Alas/penutup

kakikaki

Page 21: Capita selekta 2010

Penatalaksanaan PascapaparanPenatalaksanaan Pascapaparan

Apabila percikan terjadi:Apabila percikan terjadi:

KulitKulitCuci dengan air dan sabunCuci dengan air dan sabunJangan menggunakan bahan pemutihJangan menggunakan bahan pemutih

Mata, hidung dan mulutMata, hidung dan mulut

Bilas dengan air selama 10 menit Bilas dengan air selama 10 menit

Tertusuk jarum atau luka sayatTertusuk jarum atau luka sayatCuci dengan air dan sabunCuci dengan air dan sabunBiarkan darah mengalirBiarkan darah mengalirGunakan pembalutGunakan pembalut

Page 22: Capita selekta 2010

Penatalaksanaan PascapaparanPenatalaksanaan Pascapaparan

Pertimbangan Pencegahan Pascapaparan Pertimbangan Pencegahan Pascapaparan (Post-exposure prophylaxis (PEP) :(Post-exposure prophylaxis (PEP) :Menilai risikoMenilai risiko

Sumber cairan atau bendaSumber cairan atau bendaCara terpajan (tertusuk, terciprat)Cara terpajan (tertusuk, terciprat)Status HIV /HBV/HCV dari sumber pajananStatus HIV /HBV/HCV dari sumber pajanan

Tes HIV pada petugas kesehatan untuk data Tes HIV pada petugas kesehatan untuk data basisbasisImunisasi HBV atau kadar imunoglobulinImunisasi HBV atau kadar imunoglobulin

Page 23: Capita selekta 2010

Bila memberi pengobatan profilaksis, harus Bila memberi pengobatan profilaksis, harus diberikan dalam 4 jam sesudah terpajandiberikan dalam 4 jam sesudah terpajan

Decisions regarding which and how many Decisions regarding which and how many antiretroviral agents to use are largely antiretroviral agents to use are largely empiric.empiric.

CDC recommendations:CDC recommendations: Zidovudine (ZDV) and lamivudine (3TC)Zidovudine (ZDV) and lamivudine (3TC) Lamivudine (3TC) and stavudine (d4T)Lamivudine (3TC) and stavudine (d4T) Didanosine (ddI) and stavudine (d4T)Didanosine (ddI) and stavudine (d4T)

Continue treatment for 4 weeksContinue treatment for 4 weeks Medical followupMedical followup

Page 24: Capita selekta 2010

Pemeriksaan BerkalaPemeriksaan Berkala Pre employmentPre employment Pemeriksaan berkala pada saat Pemeriksaan berkala pada saat

bekerjabekerja Pemeriksaan sewaktu-waktu atas Pemeriksaan sewaktu-waktu atas

indikasiindikasi

Page 25: Capita selekta 2010

Pemeriksaan BerkalaPemeriksaan Berkala Pre employment :Pre employment :

Mengetahui keadaan petugas RS sebelum Mengetahui keadaan petugas RS sebelum bekerjabekerja

Saat bekerja :Saat bekerja : Monitoring biologisMonitoring biologis Evaluasi paparanEvaluasi paparan

Sewaktu-waktu :Sewaktu-waktu : Ada paparan tiba-tibaAda paparan tiba-tiba Mengetahui potensi pajanan menjadi suatu Mengetahui potensi pajanan menjadi suatu

penyakitpenyakit

Page 26: Capita selekta 2010

RUMAH SAKITRUMAH SAKIT Padat modal Padat teknologi Padat karya Padat sistem

Page 27: Capita selekta 2010

DASAR PERUNDANGAN DAN DASAR PERUNDANGAN DAN PERATURANPERATURAN

Undang - Undang no. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja

Undang - Undang no. 23 tahun 1992 tentang kesehatan kerja

Permenaker no.05/Men/1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan kerja

Permenkes RI dan keputusan Dir. Jen. PPM & PLP tentang persyaratan kesehatan lingkungan rumah sakit tahun 1998

Standar pelayanan rumah sakit tahun 1996 Pedoman teknis pengelolaan limbah klinis dan

desinfeksi & sterilisasi di rumah sakit tahun 2002

Page 28: Capita selekta 2010

Sistem manajemen K3-RSSistem manajemen K3-RS Merupakan bagian dari sistem

manajemen RS secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan,prosedur, proses, dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian dan pemeliharaan kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang sehat, aman, efisien dan produktif

Page 29: Capita selekta 2010

Tujuan SM-K3RSTujuan SM-K3RS Menciptakan suatu sistem kesehatan

dan keselamatan kerja di rumah sakit dengan melibatkan unsur manajemen, karyawan, kondisi dan lingkungan kerja yang terintegrasi dalam rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja

Page 30: Capita selekta 2010

Tahap penerapan K3-RSTahap penerapan K3-RS Tahap persiapan Tahap pelaksanaan Tahap pemantauan dan evaluasi

Page 31: Capita selekta 2010

Tahap persiapanTahap persiapan

Komitmen manajemen : kebijakan,penyediaan dana, sarana dan prasarana untuk mendukung kegiatan K3 di RS

Membentuk Unit Organisasi K3 di RS yang terlihat dalam struktur organisasi RS

Page 32: Capita selekta 2010

Susunan / Organisasi K3-RSSusunan / Organisasi K3-RS

Susunan Unit K3 – RS terdiri dari :

Bidang I : Bidang pengamanan peralatan medik, pengamanan radiasi dan limbah radioaktif

Bidang II : Bidang pengamanan peralatan berat nonmedik, pengamanan dan

keselamatan bangunan Bidang III : Bidang pengembangan sanitasi

sarana kesehatan Bidang IV : Bidang pelayanan kesehatan kerja

dan pencegahan penyakit akibat kerja

Bidang V : Bidang pencegahan dan penanggulangan bencana

Page 33: Capita selekta 2010

Tugas Unit Organisasi K3-RSTugas Unit Organisasi K3-RS Memberi rekomendasi dan

pertimbangan kepada Direktur RS tentang masalah-masalah yang berkaitan dengan K3-RS

Membuat program K3 - RS Melaksanakan program K3-RS Melakukan evaluasi program K3-RS

Page 34: Capita selekta 2010

Tahap PelaksanaanTahap PelaksanaanProgram K3-RS Pelaksanaan kesehatan kerja bagi karyawan

(prakerja,berkala,khusus) Upaya pengamanan pasien,pengunjung dan

petugas Peningkatan kesehatan lingkungan Sanitasi lingkungan RS Pengelolaan dan pengolahan limbah

padat,cair,gas Pencegahan dan penanggulangan bencana

(Disaster program) Pengelolaan jasa, bahan dan barang berbahaya Pendidikan dan pelatihan K3 Sertifikasi dan kalibrasi sarana,prasarana dan

peralatan RS Pengumpulan,pengolahan dan pelaporan K3

Page 35: Capita selekta 2010

Tahap pemantauan dan Tahap pemantauan dan evaluasievaluasi Inspeksi dan audit program K3 Perbaikan dan pengendalian K3 yang

didasarkan atas hasil temuan dari audit dan inspeksi

Rekomendasi dan tindak lanjut hasil evaluasi program K3

Indikator keberhasilan SM-K3RS Terlaksananya program K3-RS Penurunan angka kecelakaan dan penyakit

akibat kerja

Page 36: Capita selekta 2010

RUANG LINGKUP K3 DI RUMAH SAKIT RUANG LINGKUP K3 DI RUMAH SAKIT

Sarana higene yang memantau pengaruh lingkungan kerja terhadap tenaga kerja antara lain pencahayaan, bising, suhu / iklim kerja

Sarana keselamatan kerja yang meliputi pengamanan pada peralatan kerja, pemakaian alat pelindung diri dan tanda / rambu – rambu peringatan dan alat pemadam kebakaran

Sarana kesehatan kerja yang meliputi pemeriksaan awal, berkala dan khusus, gizi kerja, kebersihan diri dan lingkungan

Ergonomi yaitu kesesuaian antara alat kerja dengan tenaga kerja .

Page 37: Capita selekta 2010

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA PAKTERJADINYA PAK

faktor biologi : bakteri, jamur, protozoa, virus.

faktor kimia : antiseptik, formaldehide, etilen oksida, merkuri, sisa gas anesthesi

faktor fisika : bising dan getaran,pencaha yaan, suhu/kelembaban udara,radiasi

faktor ergonomi : kesalahan posisi bekerja

faktor psikososial :ketegangan diOK& IGD, kerja bergilir / shift

kecelakaan kerja

Page 38: Capita selekta 2010

SUMBER STRES DI RS SUMBER STRES DI RS Beban kerja terlalu berat (kuantitas dan/atau

kualitas, organisasi/individu) Konflik & ketidakjelasan peran Kurang supervisi & pengarahan Bekerja di daerah yang asing Suara gaduh Kurang berperan kepuasan kerja rendah Kurang penghargaan Kerja bergilir Pajanan terhadap toksikan, pasien infeksius Ketidak-pastian (a/l politik, kerja kontrak)

Page 39: Capita selekta 2010

PERSYARATAN RUANG DAN PERSYARATAN RUANG DAN

SANITASI DI LINGKUNGAN RS SANITASI DI LINGKUNGAN RS

Perbandingan jumlah tempat tidur dan luas lantai. ruang perawatan minimal 2 m2 /tt ruang isolasi minimal 3,5 m2 / tt. kebersihan lantai :ruang operasi 0-5 kuman/cm2,

ruang perawatan 5-10 kuman/cm2

Tingkat kebisingan untuk ruang perawatan, isolasi, radiologi,

operasi maksimum 45 dBA poliklinik, bengkel dan mekanik maksimum 80

dBA laboratorium maksimum 68 dBA ruang cuci, dapur, ruang ketel uap maksimum 78

dBA

Page 40: Capita selekta 2010

PERSYARATAN RUANG DAN SANITASI PERSYARATAN RUANG DAN SANITASI DI LINGKUNGAN RSDI LINGKUNGAN RS

Persyaratan mutu udara tidak berbau ( terutama H2S dan Amoniak) kadar debu tidak melampaui 150 mikrogram

/m3 udara dalam pengukuran rata-rata 24 jam

angka kuman ruang operasi kurang dari 350 koloni / m3 udara dan bebas kuman pathogen dan spora gas gangren

ruang perawatan dan isolasi kurang dari 700 koloni/ m3 udara dan bebas kuman pathogen,

suhu dan kelembaban udara sesuai dengan peruntukan.

Page 41: Capita selekta 2010

PERSYARATAN RUANG DAN SANITASI PERSYARATAN RUANG DAN SANITASI DI LINGKUNGAN RSDI LINGKUNGAN RS

Pencahayaan ruang perawatan 100-200 lux ruang operasi : pencahayaan umum 300-500 lux meja operasi

10.000-20.000 lux tanpa bayangan

Fasiilitas sanitasi tersedia air bersih minimal 500 lt/ tt /hari kamar mandi: rawat jalan 1 untuk 40-60 orang kamar

perawatan 1 untuk 15 tt tempat sampah : minimal 1 buah tiap kamar atau tiap jarak

10m dan tiap jarak 20 m ruang tunggu/terbuka kantong sampah mempunyai warna tertentu : merah untuk

sampah radio aktif, kuning untuk sampah infeksius, hitam untuk sampah umum

Page 42: Capita selekta 2010

PEMANTAUAN LINGKUNGAN KERJAPEMANTAUAN LINGKUNGAN KERJA

Laporan pemantauan lingkungan kerja dilakukan penyehatan lingkungan rumah sakit dilakukan

setiap triwulan secara berjenjang pemantauan kualitas udara ruang minimal 2

kali dalam setahun pemantauan bahan makanan dilakukan

minimal 1 kali setiap bulan diambil sampel untuk konfirmasi laboratorium

tenaga kerja diperiksa kesehatannya 1 kali setahun

pemeriksaan air minum dan air bersih dilakukan 2 kali setahun

Page 43: Capita selekta 2010

MANAJEMEN RISIKO DI RSMANAJEMEN RISIKO DI RS Rekognisi hazards Menilai risiko hazards Intervensi mengendalikan risiko

Page 44: Capita selekta 2010

TUJUAN MANAJEMEN RISIKOTUJUAN MANAJEMEN RISIKO Minimasi kerugian Meningkatkan kesempatan/peluang Memotong mata rantai kejadian

kerugian Pencegahan terhadap terjadinya

kerugian akibat kecelakaan &/ penyakit akibat kerja

Page 45: Capita selekta 2010

HAZARD DI RSHAZARD DI RS Hazard Kecelakaan

Physical exertion Hernia, back injury Kebakaran & bencana alam Gas dalam tabung Larutan, uap dan gas mudah terbakar & meledak Alat elektronik

Hazard penyakit infeksi Hazard penyakit noninfeksi

Kimia (desinfektans, antikanker, etilen oksida, formaldehid, freon, g, metil meakrilat, PAA, pelarut, gas anastesi)

Fisik (panas bising, radiasi) Mutagen dan teratogen Dermatologik stres

Page 46: Capita selekta 2010

HIRARKI MANAJEMEN RISIKOHIRARKI MANAJEMEN RISIKO Eliminasi Substitusi Reduksi cara teknis

Isolasi Ventilasi dll.

Reduksi cara administratif SOP Edukasi dll.

Alat pelindung diri

Page 47: Capita selekta 2010

PRINSIP & KEGIATAN K.UPRINSIP & KEGIATAN K.U Prinsip utama prosedur KU higene

individu, higene ruangan, sterilisasi alat 5 kegiatan pokok KU:

Cuci tangan cegah infeksi Pakai APD cegah kontak darah Pengelolaan alkes bekas pakai Pengelolaan benda tajam cegah luka Pengelolaan limbah & sanitasi ruangan

Page 48: Capita selekta 2010

MACAM2 ANTISEPTIKMACAM2 ANTISEPTIK Alkohol (etil/isopropil) Chlorhexidin (hibitaneR,

HibsscrubR)

Hexachlorphen (pHisoHexR) Yodium/yod+alkohol Yodophor (BetadineR)

Page 49: Capita selekta 2010

DEKONTAMINASIDEKONTAMINASI Menghilangkan mikroorg patogen &

kotoran aman. Langkah pertama pengelolaan alkes

bekas pakai. Untuk mencegah penyebaran infeksi mel

alkes, mis HIV &HBV, kotoran. Menggunakan bahan disinfektan klorin

0,5% atau 0,05% sesuai intensitas cemaran, jenis alat

Page 50: Capita selekta 2010

DESINFEKSIDESINFEKSISuatu proses untuk menghilangkan

sebagian atau semua mikroorganisme dari alat kesehatan kecuali endospora bakteri

Cara : Merebus dlm air mendidih selama 20

menit Merendam dlm disinfektan kimiawi seperti

glutaraldehid, formaldehid 8%. Dg uap (steamer)

Page 51: Capita selekta 2010

SterilisasiSterilisasi Proses utk menghilangkan seluruh

mikroorg dari alkes termasuk endospora bakteriArtinya : mutlak untuk semua btk & jenis mikroorg (betul-betul musnah)

Biasanya dilakukan di RS secara fisika & kimia

Cara : dg uap panas bertekanan, pemanasan kering, gas etilin oksida, zat kimia cair

Page 52: Capita selekta 2010

Bahaya Potensial Bahaya Potensial Psikologis & Kerja GilirPsikologis & Kerja Gilir

Page 53: Capita selekta 2010

REAKSI TUBUH THD STRESSREAKSI TUBUH THD STRESS Reaksi Psikologis

keluhan subyektif ringan s/d gejala psikiatri yang nyata Ringan : mudah tersinggung, konsentrasi

menurun, cemas,tegang, apatis s/d depresi

Berat : depresi, ansietas, gangguan psikosomatik

Page 54: Capita selekta 2010

Cont’dCont’d Reaksi perilaku bentuk reaksi

tubuh terhadap stress Banyak merokok, minum alkohol, menarik

diri dari lingkungan, selera makan turun, gangguan pola tidur dan perilaku seksual, minum obat penenang, agresif, anti sosial

Enggan bekerja, ganti-ganti pekerjaan, burnout (lesu kerja)

Page 55: Capita selekta 2010

Cont’dCont’d Reaksi Fisiologis

Sistem otonom katekolamin Sistem kardiovaskuler : vasoaktif (jant

berdebar, tidak teratur, TD naik) Sistem pencernaan : Asam lambung

naik Sistem endokrin : hipoestrogen,

gangguan menstruasi pada pekerja wanita

Page 56: Capita selekta 2010

Program manajemen Stres Program manajemen Stres di RSdi RS Menghilangkan stresor kerja:

*Desain tempat kerja yang baik*manajemen waktu dan organisasi*Assertiveness training (peningkatan

kemampuan dan ketrampilan kerja) Pengendalian kognitif

* psikoterapi dan konseling* berpikir positif* membantu kegiatan yg berhubungan dg

religius Kegiatan relaksasi Kegiatan sosial

Page 57: Capita selekta 2010

Bagaimana cara mengurangi Bagaimana cara mengurangi StresStres

Terima semua keadaan yang tak dapat terkontrol

Belajarlah untuk relaks Latihan mengontrol emosi Makan teratur dengan menu seimbang Tidur dan istirahat yg cukup Jangan merokok, minum pil atau minum alkohol utk mengurangi stres

Page 58: Capita selekta 2010

KERJA GILIR

Page 59: Capita selekta 2010

Kelebihan/kekurangan Kelebihan/kekurangan kerja gilirkerja gilir SHIFT PAGI :

- makan malam bersama - aktivitas kesukaan (+)

SHIFT SORE : - kehidupan sosial kurang baik - tidur masih baik

SHIFT MALAM : - semua kurang baik

Page 60: Capita selekta 2010

Efek kesehatan kerja gilirEfek kesehatan kerja gilir Effek jangka pendek :

1. gangguan tidur2. gangguan Irama Circardian3. gangguan kehidupan sosial & kel

Effek jangka panjang :1. Gangguan Psikis/ kelelahan kronik2. Gangguan gastrointestinal3. Gangguan kardiovaskular4. Gangguan kesehatan lain :

komplikasi kehamilan, DM, epilepsi, dll

Page 61: Capita selekta 2010

Gangguan TidurGangguan Tidur Keluhan pertama pada pekerja shift malam Pola tidur tahap 3,4, dan 5 tidak ada kurang tidur Sering kewaspadaan turun kesalahan naik

Tidur pada manusia dipengaruhi : Dipengaruhi irama sirkadian Normal : 6-8 jam per malam Lama tidur umur manusia Bayi > anak > dewasa muda

Page 62: Capita selekta 2010

Effek kerja gilir Effek kerja gilir pd gangguan tidur pd gangguan tidur ::

Sindroma Shift Maladaptation Sebab: tidak dapat beradaptasi

dengan kerja gilir yang dilakukan

Lebih sering pada pekerja shift malam dan sore hari

Page 63: Capita selekta 2010

Improving Shiftwork schedule Improving Shiftwork schedule :: Hindarkan permanent shift untuk

shift malam Shift malam seminimal mungkin

2 s/d 4 hari sebelum rest Hindari rest 7-10 jam saja istirahat

sebelum shift baru Usahakan agar bisa diakomodasi

rest/ libur pada akhir minggu

Page 64: Capita selekta 2010

Cont’dCont’d Hindari jam kerja berlebih sebelum libur

panjang. Usahakan lama jam kerja dalam shift &

lembur seminimal mungkin. Dianjurkan bila lama jam kerja 12 jam maka hanya 3 hari kerja libur

Bisa dilakukan jumlah jam kerja yang berbeda untuk pekerjaan phisik yang berat atau monoton, khususnya shift malam

Pelajari awal – akhir jam kerja Jadwal yg regular & bisa diprediksi

Page 65: Capita selekta 2010

Anjuran ke RSAnjuran ke RS Sistim kerja gilir sesuai perhatikan

usia, proses produksi, kesehatan individu Shift malam/sore :

Jangan usia < 25 th atau > 50 th bila terpaksa kontrol 1-2 bln

Usahakan jangan memiliki riwayat gangguan pencernaan, emosi labil, gangguan tidur, peny. Psikosomatik

Rotasi shift : 6-14-22, 7-15-23,atau 8-16-24

Page 66: Capita selekta 2010

Cont’dCont’d Rotasi shift cepat lebih baik dari

lambat Jangan pekerja kerja shift malam terus Usahakan 1,2 atau 3 hari shift malam,

lalu istirahat minimal 24 jam Rotasi shift sesuai arah jarum jam Buat jadwal rotasi kerja Buat ruangan terang benderang spt

siang hari

Page 67: Capita selekta 2010

Anjuran ke pekerjaAnjuran ke pekerja Manajemen tidur

kebiasaan sebelum tidur : kosongkan pikiran

lampu kamar tidur : matikan buat ruang tidur tenang, suhu nyaman, atur makanan : jangan minum kopi 5

jam sebelum waktu tidur, minum air putih, jangan tidur dalam lapar/kenyang

olah tubuh 3-4 jam sebelum tidur, jangan letih !!

Page 68: Capita selekta 2010

Hospital Electrical SafetyHospital Electrical Safety Human susceptibility to electric shock

varies from individual to to individual & depends on a number of factors: The patients general state of health The position of any electrodes on the

patient The dampness of the patients skin

Patients in a Critical Care environment are especially susceptible

Page 69: Capita selekta 2010

Effects Of ElectricityEffects Of Electricity Many people have received an electric

shock at some stage or other through carelessness

Main effects: Neuromuscular (stimulation of nerves &

muscles) Heating (burns) Electrolysis (decomposition/chemical change) Heart (50 microamps can interfere with

cardiac cycle)

Page 70: Capita selekta 2010

Electric Shock : unwanted or unnecessary physiological response to current.

Three phenomena : (1) electrical stimulation of excitable tissue

(nerve & muscle) (2) resistive heating of tissue, and (3) electrochemical burns and tissue

damage

Page 71: Capita selekta 2010

Ada 2 jenis bahaya listrik bagi manusia: Bahaya makroshok

adanya arus listrik yang dalam jumlah relatif besar mengalir melalui jaringan tubuh manusia.

Akibatnya akan terjadi terkejut, rasa lelah, gangguan pernapasan, atau febrilasi ventrikular pada jantung dan luka bakar.

Bahaya mikroshok bahaya yang diakibatkan mengalirnya sejumlah

kecil arus listrik yang melalui jantung secara internal akan menimbulkan febrilasi ventrikular pada jantung.

arus yang mengalir kecil maka hampir tidak terasakan oleh tubuh kita

Page 72: Capita selekta 2010

Physiological effects of electricity70-Kg

(max. current at which the subjectcan withdraw voluntarily:min. 6mA)

(75~400mA)

(1~6A)

Page 73: Capita selekta 2010

Some materials such as silicon dioxide or teflon are very good electrical insulators.

A much larger class of materials, for example rubber-like polymers and most plastics are still "good enough" to insulate electrical wiring and cables even though they may have lower bulk resistance. can serve as practical and safe insulators for

low to moderate voltages (100-10000 volts).

Page 74: Capita selekta 2010

Safety Testing To BS EN Safety Testing To BS EN 60601-160601-1 Medical electrical equipment is

divided into two classes Class 1 Class 2

And, three types Type B Type BF Type CF

Page 75: Capita selekta 2010

Pengendalian terhadap Pengendalian terhadap bahaya arus listrikbahaya arus listrik Pengendalian terhadap bahaya arus

listrik yang disebabkan oleh peralatan kesehatan antara lain: pemasangan grounding (pem-bumian)

sesuai dengan ketentuan pengukuran jaringan /instalasi listrik;

pengukuran arus bocor pemasangan alat pengaman dan pemasangan tanda bahaya/indikator

Page 76: Capita selekta 2010

HazardsHazards Water & electricity Overloaded circuits Damaged insulation Misuse of extension cables Exposed wiring Power cords in walkways

Page 77: Capita selekta 2010

PrecautionsPrecautions If equipment gets wet, get it

checked If cabling damaged/exposed, get it

checked Do not replace fuses on medical

equipment If equipment damaged, get it

checked

Page 78: Capita selekta 2010

Klasifikasi potensi bahayaKlasifikasi potensi bahaya

Bahaya Kebakaran Ringan Bahaya Kebakaran Sedang I Bahaya Kebakaran Sedang II Bahaya kebakaran Sedang III Bahaya kebakaran Berat

Page 79: Capita selekta 2010

Bahaya Kebakaran RinganBahaya Kebakaran Ringan

Definisi Tempat kerja yang mempunyai jumlah dan

kemudahan terbakar rendah, dan apabila terjadi kebakaran melepaskan panas rendah sehingga menjalarnya api lambat

Contoh Tempat ibadah, ruang Perkantoran, ruang

Pendidikan, ruang Perawatan, ruang Perpustakaan, ruang Museum, ruang Penjara

Page 80: Capita selekta 2010

Bahaya Kebakaran BeratBahaya Kebakaran Berat

Definisi Tempat kerja yang mempunyai jumlah

dan kemudahan terbakar tinggi,menyimpan bahan cair

Contoh Pabrik kembang api, pabrik kimia

dengan kemudahan terbakar tinggi, pabrik cat, studio TV, penyulingan minyak bumi, hanggar pesawat

Page 81: Capita selekta 2010

Tugas unit petugas peran Tugas unit petugas peran kebakarankebakaran

1. Petugas peran kebakaran mempunyai tugas:

a) Mengidentifikasi dan melaporkan tentang adanya faktor yang dapat menimbulkan bahaya kebakaran;

b) Memadamkan kebakaran pada tahap awal;

c) Mengarahkan evakuasi orang dan barang;d) Mengadakan koordinasi dengan instasi

terkait; e) Mengamankan lokasi kebakaran.

Page 82: Capita selekta 2010

Tugas Ahli K3 Tugas Ahli K3 penanggulangan kebakaranpenanggulangan kebakaran

1. Ahli K3 mempunyai tugas:

a) membantu mengawasi pelaksanaan peraturan perundang-undangan bidang penangggulangan kebakaran

b) memberikan laporan kepada Menteri atau pejabat yang ditunjuk sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

c) merahasiakan segala keterangan tentang rahasia perusahaan atau instansi yang dapat berhubungan dengan jabatannya;

d) memimpin penanggulangan kebakaran sebelum mendapat bantuan dari instansi yang berwenang;

e) menyusun program kerja atau kegiatan penanggulangan kebakaran;

f) melakukan koordianasi dengan instansi yang terkait.

Page 83: Capita selekta 2010

Syarat Ahli K3 Syarat Ahli K3 penanggulangan kebakaranpenanggulangan kebakaran

2. Syarat-syarat ahli K3 spesialis penanggulangan kebakaran adalah:

a) Sehat jasmani dan rohani; b) Pendidikan minimal D3 teknik; c) Bekerja pada perusahaan yang bersangkutan

dengan masa kerja minimal 5 tahun; d) telah mengikuti kursus teknis

penanggulangan kebakaran tingkat dasar I, tingkat dasar II dan tingkat Ahli K3 Pratama dan tingkat Ahli Madya.

Page 84: Capita selekta 2010

Daftar pustakaDaftar pustaka

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA R.I No.KEP.186/MEN/1999 TENTANG UNIT PENANGGULANGAN KEBAKARAN DITEMPAT KERJA

Page 85: Capita selekta 2010

DAFTAR TILIK APDDAFTAR TILIK APDNoNo Nama APDNama APD

(IGD)(IGD)

StatusStatus KeadaanKeadaan JumlahJumlah

Ada Ada TidakTidak BaikBaik RusakRusak

• DIBUAT UNTUK TIAP RUANG• PEMBUAT ADALAH BAGIAN K3RS• YANG MENGISI PETUGAS DI RUANGAN• JUMLAH DISESUAIKAN DENGAN JUMLAH PEGAWAI

YANG MEMBUTUHKAN DAN TURN OVERNYA

Page 86: Capita selekta 2010

PEMILIHAN APDPEMILIHAN APD PROTEKSI MAKSIMAL TIDAK MENIMBULKAN

KETERBATASAN AKTIVITAS DISESUAIKAN DENGAN AKTIVITAS

PEKERJAANNYA

Page 87: Capita selekta 2010

SEPATU PELINDUNG (SEPATU PELINDUNG (SAFETY SAFETY SHOESSHOES) ) SEPERTI SEPATU BIASA, TAPI DARI

BAHAN KULIT DILAPISI METAL DENGAN SOL DARI KARET TEBAL DAN KUAT.

BERFUNGSI UNTUK MENCEGAH KECELAKAAN FATAL YANG MENIMPA KAKI KARENA TERTIMPA BENDA TAJAM ATAU BERAT, BENDA PANAS, CAIRAN KIMIA, dsb.

Page 88: Capita selekta 2010

SARUNG TANGAN SARUNG TANGAN BERFUNGSI SEBAGAI ALAT

PELINDUNG TANGAN APABILA PEKERJA YANG BEKERJA DI BAGIAN PEMOTONGAN BAIK PEMOTONGAN KAYU ATAU PEMOTONGAN B E S I. dll

Page 89: Capita selekta 2010

UU No. 1 tahun 1970, tentang Keselamatan Kerja

  Keselamatan Kerja yang diatur dalam Undang-undang ini mencakup semua tempat kerja

Syarat Keselamatan Kerja wajib dipatuhi untuk mengendalikan kecelakaan dan penyakit akibat kerja

Page 90: Capita selekta 2010

PERMENAKERNO. PER. 05/MEN/1996

TentangSISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN

DAN KESEHATAN KERJA

Lampiran 1 : Pedoman penerapan dan sistem manajemen

keselamatan dan kesehatan kerja

Lampiran 2 : Pedoman teknis audit sistem manajemen K3

Page 91: Capita selekta 2010

KEWAJIBAN DAN HAK TENAGA KERJA

a. MEMBERIKAN KETERANGAN YANG BENAR BILA DIMINTA OLEH PEGAWAI PENGAWAS

b. MEMAKAI APD YANG DIWAJIBKAN

c. MEMENUHI DAN MENTAATI SYARAT K3 YANG DIWAJIBKAN

d. MEMINTA PENGURUS MELAKSANAKAN SEMUA SYARAT K3 YANG DIWAJIBKAN

e. KEBERATAN UNTUK BEKERJA APABILA SYARAT K3 DAN ALAT PERLINDUNGAN YANG WAJIB DIGUNAKAN DIRAGUKAN KEMAMPUAN-NYA

Page 92: Capita selekta 2010

KEWAJIBAN PENGUSAHA/ PENGURUS

a. SECARA TERTULIS MEMASANG SEMUA SYARAT KESELAMATAN KERJA YANG DIWAJIBKAN DITEMPAT KERJA

b. MEMASANG GAMBAR-GAMBAR KESELAMATAN KERJA

c. MENYEDIAKAN APD YANG DIWAJIBKAN SECARA CUMA-CUMA

Page 93: Capita selekta 2010

Siapa yang Siapa yang berwewenang berwewenang melaporkan ?melaporkan ?

Page 94: Capita selekta 2010

PELAPORAN

P2K3 MELAPORKAN KEGIATANNYA SETIAP BULAN KEPADA PIMPINAN PERUSAHAAN, DAN KEPADA DEPARTEMEN TENAGA KERJA SETIAP TRIWULAN.  SELAIN LAPORAN RUTIN P2K3 JUGA PERLU MELAPORKAN KEGIATAN KHUSUS SEPERTI PENYELIDIKAN KECELAKAAN, AUDIT, PEMBINAAN, PELATIHAN DAN PENYULUHAN K3. DLL.

Page 95: Capita selekta 2010

DIAGNOSA PAK

Langkah-langkah:1. Riwayat penyakit dan riwayat pekerjaan.2. Pemeriksaan klinis3. Pemeriksaan laboratorium4. Pemeriksaan Ro5. Pemeriksaan ruang atau tempat kerja6. Hubungan antara bekerja dengan gejala

penyakit

Page 96: Capita selekta 2010

UNTUK EVALUASI BAIK BURUKNYA, BERHASIL TIDAKNYA,EFEKTIF TIDAKNYA ORGANISASI PERUSAHAAN & KESEHATAN KERJA DIPERLUKAN FAKTA-FAKTA:1. Angka Prevalensi : Jumlah yang sakit dalam waktu tertentu

Pop saat pengamatan

2. Angka rata-rata prevalensi sewaktu:a) Angka prevalensi dalam waktu yang telah ditentukan

3. Angka sakit (Morbidity Rate)a) Incidence rate

= Jml kasus baru peny. Yang ditemukan setahun Pop. Tengah tahun

b) Prevalence rate= Jml kasus peny. ditemukan pada suatu saat Pop. pada saat tersebut

Page 97: Capita selekta 2010

Berkomputer Secara Berkomputer Secara Ergonomis Ergonomis Tempat kerja Pemilihan Kursi, Monitor, Keyboard,

dan Mouse Atur posisi sehingga jarak anda dan

monitor berkisar 50cm – 60 cm Cara Berkomputer

Aturan 20/20/20 : setiap 20 menit bekerja, break selama 20 detik, dengan alihkan pandangan ke jarak ± 6m (20 kaki)

Page 98: Capita selekta 2010

Kebisingan Standar kebisingan yang aman untuk

pemakaian perangkat elektronik adalah 40-45 dB di jarak 1 m dari sumber.

Untuk perangkat komputer saat ini, sumber kebisingan utama lebih pada CPU

Selektif dalam memilih alat Radiasi

berdasarkan riset, kontribusi radiasi baik jenis ionizing maupun non-ionizing dari pemakaian perangkat VDT (monitor) selama rata-rata 8 jam/hari sangatlah kecil dibandingkan dengan kontribusi radiasi dari consumer product lainnya (www.lenovo.com)

Page 99: Capita selekta 2010

FormaldehidFormaldehid Rumus Kimia HCHO Dalam suhu kamar, berwujud gas BJ : 30,03 Formalin, Trioxane Digunakan sebagai pengawet dan

juga antiseptik

Page 100: Capita selekta 2010

Efek FormaldehidEfek Formaldehid Pedih di mata Korosif terhadap mukosa Memicu asma dan alergi Mutasi DNA

Page 101: Capita selekta 2010

Perlindungan FormaldehidPerlindungan Formaldehid Penggunaan APD Hindari kontak langsung dengan

tubuh terutama pada permukaan mukosa

Dosis paparan tidak boleh melebihi nilai yang diijinkan

Page 102: Capita selekta 2010

Formaldehid-RSFormaldehid-RS Kamar mayat Petugas kebersihan Preparat patologi Perawat/dokter - sedikit

Page 103: Capita selekta 2010

MerkuriMerkuri Rumus Kimia Hg Digunakan secara terbatas :

Sphygmomanometer raksa Termometer suhu Bahan penambal gigi

Page 104: Capita selekta 2010

Efek MerkuriEfek Merkuri Tremor / gemetar Kelainan pada rongga mulut Keletihan, lesu Gangguan pencernaan Gangguan kepribadian

Page 105: Capita selekta 2010

Perlindungan MerkuriPerlindungan Merkuri Alat atau bahan yang mengandung

merkuri disimpan dengan baik Alat pelindung diri sarung

tangan karet dan masker Diberikan informasi tentang

penanganan pencemaran merkuri

Page 106: Capita selekta 2010

Merkuri-RSMerkuri-RS Dokter gigi dan perawat gigi-

amalgam Perawat Petugas teknis (service alat)

Page 107: Capita selekta 2010

Gas AnestesiGas Anestesi Halotan Nitrogen Oksida Etil Eter

Page 108: Capita selekta 2010

HalotanHalotan Anestesi inhalasi Tidak mudah terbakar dan tidak mudah

meledak Efek penggunaan halotan :

Efek kesehatan, dapat menimbulkan mual, muntah, dan menggigil yang akhirnya dapat terjadi aritmia jantung serta depresi pernapasan.

Alergi, yaitu timbulnya jerawat pada perawat di bagian anestetik.

Efek pada ginjal, karena adanya kristal oksalat dalam urine.

Efek pada hati (merupakan efek samping dari penggunaan halotan).

Page 109: Capita selekta 2010

Nitrogen OksidaNitrogen Oksida Analgesia inhalasi Digunakan bersama dengan zat anestesi Tidak berwarna dan tidak berasa Efek terhadap kesehatan :

Adanya perubahan hematologi akibat pajanan jangka panjang, seperti anemia megaloblastik dan leukemia.

Neurologi parah, apabila terpajan nitrogen oksida berat dalam jangka panjang.

Page 110: Capita selekta 2010

Etil EterEtil Eter Anestesi inhalasi Mudah terbakar Mudah meledak Efek terhadap kesehatan :

Pemaparan yang berulang yang melampaui 400 ppm dapat menyebabkan iritasi hidung, nafsu makan hilang, dan pusing yang diikuti rasa ngantuk.

Kerusakan pada ginjal, apabila menerima pemaparan yang terus-menerus dan dalam jangka panjang.

Page 111: Capita selekta 2010

Pengendalian Gas AnestesiPengendalian Gas Anestesi Kontrol lingkungan berkala

Bangunan Kebocoran alat/pipa Aliran yang tersumbat Peneraan alat

Identifikasi gejala yang timbul pada petugas

Page 112: Capita selekta 2010

Limbah RSLimbah RS Limbah alat suntik Limbah cair / laboratorium Limbah gas Limbah padat

Page 113: Capita selekta 2010

Limbah padatLimbah padat Incenerator Pemisahan : organik dan non

organik Tempat sampah yang berbeda

warna Jarak untuk tempat sampah :

10 m : ruang tertutup 20 m : ruang terbuka

Page 114: Capita selekta 2010

Limbah cair/laboratoriumLimbah cair/laboratorium Paling diwaspadai Perlu dilakukan netralisasi terlebih

dahulu sesuai dengan manual dari pabrik

Bila telah aman baru boleh dibuang

Page 115: Capita selekta 2010

Limbah gasLimbah gas Gas anestesi Tidak boleh ada saluran yang

terbuang Bahaya terhadap kesehatan Pembuangan dengan netralisasi

terlebih dahulu

Page 116: Capita selekta 2010

Limbah alat suntikLimbah alat suntik Alat pemisah jarum Alat penghancur jarum Tempat pembuangan jarum khusus

(needle pit), syringe safety box, dan insinerator SICIM.