CASE THT DR ILHAM dos reep.docx

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/18/2019 CASE THT DR ILHAM dos reep.docx

    1/24

    CASE THT

    Sinusitis Maxilaris Bilateral

    Di Susun Oleh :

    Fezza Uktolseja 1102009113Heni Handayani 1102009131

    Dokter Pembimbing :

    dr. lham Priharto! S". THT

    #EPA$TE%AA$ THT

    &A#'(TAS #EDO#TE%A$ '$)E%STAS *A%S

    %S'D SE%A$+

    ,-/

    1

  • 8/18/2019 CASE THT DR ILHAM dos reep.docx

    2/24

    #ATA PE$+A$TA% 

    Assalamualaikum Wr. Wb

    Segala uji dan syukur saya anjatkan ke!adirat Alla! SW" atas berka! dan karunia#$ya

    se!ingga daat menyelesaikan resentasi kasus yang berjudul %Sinusitis Maxillaris Bilateral0

    sebagai sala! satu syarat untuk mengikuti ujian di keaniteraan klinik S&F "H" di 'SU(

    Serang.

    )ada kesematan kali ini* izinkan kami sebagai enulis untuk mengu+akan terima kasi!

    keada semua i!ak yang tela! membantu kami untuk menyelesaikan resentasi kasus ini*

    terutama keada embimbing saya dr. lham Priharto S".THT  yang tela! meluangkan

    ,aktunya untuk membimbing kami. "erima kasi! juga kami u+akan keada keluarga kami yang

    selalu memberikan dukungan dan memoti-asi kami !ingga saat ini* serta keada teman#teman

    kami yang sedang menjalani keanitraan di 'SU( Serang.

    ami menyadari ba!,a enulisan ada resentasi kasus ini banyak terdaat kekurangan.

    /le! sebab itu kami meng!arakan saran serta kritik yang daat membangun dalam resentasi

    kasus ini guna untuk erbaikan di kemudian !ari. Semoga resentasi kasus ini daat berguna dan

     bermanaat bagi kita semua baik sekarang mauun di!ari yang akan datang.

    Serang* &aret 201

    )enulis

    2

  • 8/18/2019 CASE THT DR ILHAM dos reep.docx

    3/24

    BAB I

    PRESENTASI KASUS

    I. IDENTITAS

    Nama : Tn. M

    Usia : 55 Tahun

    Agama : Islam

    Jenis kelamin : Laki-Laki

    Alamat : Cipare,Serang

    Status : Sudah Menikah

    Pekerjaan : Pegawai Negri

    Tanggal Periksa : 03-04-2014

    II. ANAMNESA

    Keluhan utama : kedua hidung tersumbat hilang timbul sejak 1 tahun SMRS

    Keluhan tambahan : hidung berair, pusing, hidung berbau

    Riwayat penyakit sekarang :

    Pasien datang ke RSUD dengan keluhan kedua hidung tersumbat hilang timbul

    yang dirasakan pasien sejak ±  1 tahun SMRS. Kedua hidung tersumbat semakin

    memberat 1 bulan SMRS. Pasien mengatakan hidungnya lebih sering tersumbat pada

    malam hari dan jika cuaca dingin, sedangkan pada pagi hari rasa tersumbat menjadi

    berkurang. Sehingga terkadang mengganggu waktu tidur di malam hari.

    Pasien mengeluh hidung disertai keluarnya cairan berwarna punih kekuningan,

    sedikit berbau, jumlahnya sedikit dan tidak disertai darah yang sudah dirasakan sejak 1

    bulan SMRS. Pasien mengatakan terkadang merasa ada cairan yang jatuh ke

    tenggorokan. Pasien menyangkal adanya riwayat mimisan. Pasien juga menyangkal

    sering bersin-bersin pada pagi hari dan gangguan dalam penghidu. Pasien mengnyangkal

    adanya rasa gatal pada hidung.

    Pasien juga mengeluh sering pusing. pusing dikatakan pasien tidak berputar putar.

    Pusing terasa lebih memberat saat sujud.

    3

  • 8/18/2019 CASE THT DR ILHAM dos reep.docx

    4/24

    Pasien mengatakan selama keluhannya timbul selalu berobat kedokter, awalnya

    ada perubahan tetapi 1 bulan terakhir tidak ada perubahan. Pasien mengatakan sering

    mengkonsumsi minuman yang dingin dan sering makan makanan yang berminyak.

    Pasien juga sering merokok. Keluhan batuk, pilek dan demam disangkal. Keluhan nyeri

    saat menelan disangkal. Keluhan dalam pendengaran disangkal pasien.

    Riwayat penyakit dahulu:

    pasien baru pertama kali mengalami keluhan seperti ini.

    - Riwayat alergi disangkal

    - Riwayat batuk dan pilek diakui pasien hilang timbul, sembuh jika meminum obat dari

    dokter atau membeli sendiri di apotik.

    - Riwayat nyeri tenggorokan disangkal

    - Riwayat penyakit amandel disangkal

    - Riwayat hipertensi disangkal

    - Riwayat diabetes melitus disangkal

    - Riwayat batu-batuk lama disangkal.

    Riwayat penyakit keluarga:

    Pasien menyangkal adanya keluhan yang sama dalam keluraga. Riwayat hipertensi,

    diabetes melitus dan alergi disangkal pasien.

     Resume anamnesis :

    Pasien seorang laki-lai datang ke RSUD Serang dengan keluhan kedua hidung

    tersumbat hilang timbul sejak 1 tahun SMRS. Keluhan semakin memberat sejak 1 bulan

    SMRS. Hidung mengeluarkan cairan berwarna putih kekuningan agak kental, jumlahnya

    sedikit tanpa disertai darah dan sedikit berbau. Terkadang terasa ada cairan yang jatuh ke

    tenggorokan. Pasien juga mengeluh sering pusing pada wajah bagian depan terutama dahi

     jika keluhan hidung tersumbat timbul. Keluhan batuk pilek terkadang dirasakan pasien.

    Keluhan demam disangkal. Keluhan alergi disangkal. Keluhan sering bersin-bersin

    disangkal.

    4

  • 8/18/2019 CASE THT DR ILHAM dos reep.docx

    5/24

    Pada pemeriksaan fisik, tanda-tanda vital dalam batas normal. Pada pemeriksaan

    telinga tidak ada kelainan dan keluhan. Pada pemeriksaan hidung ditemukan hipertropi

    concha nasalis media dan inferior, tidak hiperemis, terdapat sekret seromukose, jumlah

    sedikit, tidak ada nyeri tekan pada daerah pipi, sekitar mata dan dahi. Pada tenggorokan

    tidak ditemukan kelainan, tonsil T1-T1, tidak hiperemis. Keluhan batuk, pilek dan

    demam disangkal.

     

    III. PEMERIKSAAN FISIK

    Keadaan Umum : Sakit Sedang

    Kesadaran : Compos mentis.

    Tanda-tanda vital : T : 130/90 mmHg.

    N : 86X/ mmt.

    R : 20X/ mmt.

    S : 36,8º C.

    Status Lokalis :

    TELINGA

    Bagian Telinga Telinga Kanan Telinga Kiri

    Aurikula :

    - Deformitas- Hiperemis

    - Edema

    (-)(-)

    (-)

    (-)(-)

    (-)

    5

  • 8/18/2019 CASE THT DR ILHAM dos reep.docx

    6/24

    Daerah preaurikula :

    - Hiperemis

    - Edema

    - Fistula

    - Nyeri tekan Tragus

    (-)

    (-)

    (-)

    (-)

    (-)

    (-)

    (-)

    (-)

    Daerah retroaurikula :

    - Hiperemis

    - Edema

    - Fistula

    - Nyeri tekan Mastoid

    (-)

    (-)

    (-)

    (-)

    (-)

    (-)

    (-)

    (-)

    CAE :

    - Serumen

    - Edema

    - Hiperemis

    - Furunkel

    - Otore

    - Granuloma

    - Darah

    (+) minimal

    (-)

    (-)

    (-)

    (-)

    (-)

    (-)

    (+) minimal

    (-)

    (-)

    (-)

    (-)

    (-)

    (-)

    Membran timpani :

    - Perforasi

    - Cone of light

    (-)

    (+)

    (-)

    (+)

    Gambar

    AD AS

    6

  • 8/18/2019 CASE THT DR ILHAM dos reep.docx

    7/24

    # aru "ala

    )emeriksaan "elinga anan "elinga iri

    'inne A4 564 A4 5 64

    Webber "idak ada lateralisasi "idak ada lateralisasi

    S+!,aba+! Sesuai dengan emeriksa Sesuai dengan emeriksa

    # Normal

      HIDUNG

    Rinoskopi Anterior Kavum Nasi Dekstra Kavum Nasi Sinistra

    Bentuk Normal

    Mukosa Edema (-), hiperemis (-) Edema (-), hiperemis (-)

    Septum :

    - Deviasi

    - Deformitas

    - Hematoma

    (-)

    (-)

    (-)

    (-)

    (-)

    (-)

    Konka media & inferior

    :

    - Hipertrofi

    - Hiperemis

    (+)

    (-)

    (+)

    (-)

    Meatus media &

    inferior

    - Sekret seromukose

    - Polip

    (+)

    (-)

    (+)

    (-)

    Gambar :

    7

  • 8/18/2019 CASE THT DR ILHAM dos reep.docx

    8/24

    o )emeriksaan rutin k!usus sinus aranasal

    )royeksi nyeri sinus aranasal

    (e7tra Sinistra

    8nraorbita $yeri "ekan #: $yeri etuk #:

     $yeri "ekan #: $yeri etuk #:

    labela $yeri "ekan #: $yeri etuk #:

     $yeri "ekan #: $yeri etuk #:

    Suraorbita $yeri "ekan #: $yeri etuk #:

     $yeri "ekan #: $yeri etuk #:

      TENGGOROKAN

    Bagian Keterangan

    Mukosa orofaring Hiperemis (-), massa (-),

    Uvula Ditengah , hiperemis (-)

    Palatum durum &

    palatum mole

    Hiperemis (-), massa (-)

    Mukosa Faring Hiperemis (-), edema (-),massa (-), granul (-), ulkus (-)

    Tonsil (T1-T1) tenang, kripta (-), dedritus (-)

    Gambar

    8

  • 8/18/2019 CASE THT DR ILHAM dos reep.docx

    9/24

    Gigi : Lengkap Lengkap

      Lengkap Lengkap

    Leher : pembesaran kelenjar getah bening ( -/- ).

    III. DIAGNOSIS KERJA

    Sinusitis maxilaris kronis bilateral + hipertrofi concha

    IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG

    # LAB

    # Rontgen SPN Waters

    V. PENATALAKSANAAN

    a. 8rigasi sinus ma7illaris

    9

  • 8/18/2019 CASE THT DR ILHAM dos reep.docx

    10/24

     b. &edika mentosa# Antibiotik adekuat# Simtomatik anti inlamasi* dekongestan* mukolitik 

    +. /erasi jika terjadi kerusakan mukoeriosteum yang irre-ersible ada sinus

    ma7illaries de7tra* ditandai dengan irigasi sinus yang tidak ber!asil: dengan

    oerasi 4ald,ell#;u+

    ). #OMP(#AS

    a. )erkontinuatum 'etro orbita

    # Selulitis# Abses orbita

     b. Hematogen8ntra ranial# &eningitis#

  • 8/18/2019 CASE THT DR ILHAM dos reep.docx

    11/24

    BAB II

    PENDAHULUAN

    ANATOMI HIDUNG

    11

  • 8/18/2019 CASE THT DR ILHAM dos reep.docx

    12/24

    Hidung luar berbentuk iramid dengan bagian#bagiannya dari atas ke ba,a!

    = angkal !idung bridge:*

    = dorsum nasi*

    = un+ak !idung*

    = ala nasi*

    = kolumela dan

    = lubang !idung nares anterior:.

    Hidung luar dibentuk ole! kerangka tulang dan tulang ra,an yang dilaisi ole! kulit* jaringan

    ikat dan beberaa otot ke+il yang berungsi untuk melebarkan atau menyemitkan lubang

    !idung.

    erangka tulang terdiri dari

    = tulang !idung os nasalis:*

    = rosesus rontalis os maksila dan

    = rosesus nasalis os rontal

    12

  • 8/18/2019 CASE THT DR ILHAM dos reep.docx

    13/24

    Sedangkan kerangka tulang ra,an terdiri dari beberaa asang tulang ra,an yang terletak di

     bagian ba,a! !idung* yaitu

    = seasang kartilago nasalis lateralis suerior*

    = seasang kartilago nasalis lateralis inerior kartilago alar mayor:*

    = beberaa asang kartilago alar minor dan tei anterior kartilago setum.

    )ada dinding lateral terdaat1

      bua! konka

    # konka inerior 

    # konka media

    # konka suerior 

    # konka surema rudimenter:

      kartilago nasalis lateralis suerior 

     seasang kartilago nasalis lateralis inerior kartilago alar mayor:

     beberaa asang kartilago alar minor 

     tei anterior kartilago setum.

    (i antara konka#konka dan dinding lateral !idung terdaat rongga semit yang disebut meatus.

    "ergantung dari letak meatus* ada tiga meatus yaitu meatus inerior* medius dan suerior.

    13

  • 8/18/2019 CASE THT DR ILHAM dos reep.docx

    14/24

    > &eatus inerior terletak di antara konka inerior dengan dasar !idung dan dinding lateral rongga

    !idung. "erdaat muara ostium: duktus nasolakrimalis

    > &eatus medius terletak di antara konka media dan dinding lateral rongga !idung. "erdaat

    muara sinus rontal* sinus maksila dan sinus etmoid anterior.

    > &eatus suerior yang meruakan ruang di antara konka suerior dan konka media terdaat

    muara sinus etmoid osterior dan sinus senoid.

    Anatomi Sinus Paranasal

    Ada delaan sinus aranasal* emat bua! ada masing#masing sisi !idung. Anatominya daat

    dijelaskan sebagai berikut

    Sinus rontal kanan dan kiri* sinus et!moid kanan dan kiri anterior dan osterior:* sinus maksila

    dan sinus kanan dan kiri antrium !ig!more: dan sinus senoid kanan dan kiri. Semua sinus ini

    dilaisi ole! mukosa yang meruakan lanjutan mukosa !idung* berisi udara dan semua bermuara

    di rongga !idung melalui ostium masing#masing. )ada meatus medius yang meruakan ruang

    diantara konka suerior dan konka inerior rongga !idung terdaat suatu +ela! semit yaitu

    !iatus semilunaris yakni muara dari sinus maksila* sinus rontalis dan et!moid anterior. Sinus

     aranasal terbentuk ada etus usia bulan 888 atau menjelang bulan 8? dan teta berkembang

    14

  • 8/18/2019 CASE THT DR ILHAM dos reep.docx

    15/24

    selama masa kanak#kanak* jadi tidak !eran jika ada oto anak#anak belum ada sinus rontalis

    karena belum terbentuk.

    )ada meatus &eatus suerior yang meruakan ruang di antara konka suerior dan konka media

    terdaat muara sinus etmoid osterior dan sinus senoid.

    &ungsi sinus "aranasal

    > &embentuk ertumbu!an ,aja!

    > Sebagai engatur udara air conditioning :

    > )eringan +ranium

    > 'esonansi suara

    > &embantu roduksi mukus

    SINUSITIS

    De1inisi

    Sinusitis dikarakteristikkan sebagai suatu eradangan ada sinus paranasal . Sinusitis

    diberi nama sesuai dengan sinus yang terkena. 6ila mengenai beberaa sinus disebut

    multisinusitis. 6ila mengenai semua sinus paranasalis disebut pansunusitis. (isekitar rongga

    !idung terdaat emat sinus yaitu sinus maksilaris terletak di ii:* sinus etmoidalis kedua

    mata:* sinus frontalis terletak di da!i: dan sinus sfenoidalis terletak di belakang

    da!i:. Sinusitis selalu melibatkan mukosa ada !idung dan jarang terjadi tana disertai

    dengan rhinitis maka sering juga disebut rhinosinusitis:. 6erdasarkan deinisi* gejala acute

    rhinosinusitis terjadi kurang dari 3 minngu* gejala subacute rhinosinusitis terjadi aling tidak 

    21#@0 !ari dan gejala chronic rhinosinusitis  terjadi lebi! dari @0 !ari. Rhinosinusitis daat

    diklasiikasikan berdasarkan temat anatomi maxillary, ethmoidal, frontal, sphenoidal :*

    organisme atogen viral, bacterial, fungi:* adanya komlikasi orbital, intracranial : dan

    di!ubungkan dengan beberaa aktor nasal polyposis, immunosupression, anatomic

    variants:.

    , E"idemiologi

    15

  • 8/18/2019 CASE THT DR ILHAM dos reep.docx

    16/24

     Rhinosinusitis memengaru!i sekitar 3 juta orang er ta!un di Amerika dan jumla! yang

    mengunjugi ruma! sakit mendekati 1@ juta orang. &enurut National Ambulatory Medical 

    Care Survey $A&4S:* kurang lebi! dilaorkan 1 B enderita

    de,asa mengalami rhinosinusitis yang bersiat eisode er ta!unnya dan seerlimanya

    sebagian besar didiagnosis dengan emberian antibiotik. )ada ta!un 199@* orang Amerika

    meng!abiskan sekitar C3.39 miliyar untuk engobatan rhinosinusitis. Sekitar 0

    B acute rhinosinusitis meruakan kasus yang bisa sembu! dengan sendirinya tana

    dierlukan engobatan. )enyakit ini terjadi ada semua ras* semua jenis kelamin baik laki#

    laki mauun eremuan dan ada semua kelomok umur. Chronic

    rhinosinusitis memengaru!i sekitar 32 juta orang er ta!unnya dan 11*@ juta orang

    mengunjungi dokter untuk meminta engobatan. )enyakit ini  bersiat ersisten se!ingga

    meruakan enyebab enting angka kesakitan dan kematian. Adaun enyakit ini daat

    mengenai semua ras* semua jenis kelamin dan semua umur.

    2 Etiologi

    Sinusitis daat disebabkan ole! beberaa atogen seerti bakteri Streptococcus

     pneumonia, aemophillus influen!a, Streptococcus group A, Staphylococcus aureus,

     Neisseria, "lebsiella, #asil gram $%&, 'seudomonas, fusobakteria:* -irus  Rhinovirus,

    influen!a virus, parainfluen!a virus:* dan jamur.

    )atogen yang aling sering daat diisolasi dari kultur maxillary sinus ada

     asien sinusitis akut yang disebabkan bakteri seerti Streptococcus pneumonia, aemophillus

    influen!a* dan Moraxella catarrhalis. Streptococcus pyogenes, Staphylococcus aureusdan

     bakteri anaerob. Selain itu beberaa jenis jamur juga bereran dalam atogenesis enyakit

    ini seerti Mucorales dan Aspergillus atau Candida sp. 6erikut beberaa enjelasan atogen

    yang bereran dalam enyakit sinusitis akut

    > Streptococcus pneumonia meruakan bakteri gram ositi* catalase%negative, facultatively

    anaerobic cocci dimana 20 # 3 B dari sinusitis akut yang disebabkan bakteri ada kasus

    orang de,asa. D10E

    > aemophillus influen!a meruakan bakteri gram negati* facultatively anaerobic bacilli.   

    influen!a type # meruakan enyebab asti meningitis samai emakaian luas -aksin.

    16

  • 8/18/2019 CASE THT DR ILHAM dos reep.docx

    17/24

    > Staphylococcus aureus sekarang ini dilaorkan mengalami eningkatan dalam atogen

     enyebab sinusitis akut yang disebabkan bakteri. D11E

    )ada sinusitis kronik ada beberaa bakteri yang tela! daat dilaorkan yang bereran sebagai

     enyebab. $amun eran bakteri dalam atogenesis sinusitis kronik belum diketa!ui

    seenu!nya. Adaaun beberaa +onto!nya seerti Staphylococcus aureus, Coagulase%

    negative staphylococci , influen!a, M catarrhalis, dan S 'neumoniae. (isaming itu* ada

     beberaa jenis jamur yang daat di!ubungkan dengan enyakit ini seerti Aspergillus sp,

    Cryptococcus neoformans, Candida sp, Sporothrix schenckii dan Altemaria sp. Adaun

    etiologi yang mungkin dari asien diatas adala! adanya ineksi dari bakteri. Hal ini karena

     asien mengelu!kan adanya ilek yang kemungkinan disebabkan ole! bakteri.

    / Patogenesis

    )ada dasarnya atoisiologi dari sinusitis diengaru!i ole! 3 aktor yaitu obstruksi

    drainase sinus $sinus ostia&, kerusakan ada silia* dan kuantitas dan kualitas mukosa.

    Sebagian besar eisode sinusitis disebabkan ole! ineksi -irus. ?irus tersebut sebagian besar 

    mengineksi saluran ernaasan atas seerti rhinovirus, influen!a A dan #* parainfluen!a,

    respiratory syncytial virus, adenovirus dan enterovirus. Sekitar 90 B asien yang mengalami

    8S)A akan memberikan bukti gambaran radiologis yang melibatkan sinus paranasal .

    D*12E 8neksi -irus akan menyebabkan terjadinya udem ada dinding !idung

    dan sinus se!ingga menyebabkan terjadinya enyemitan atau obstruksi ada ostium sinus*

    dan berengaru! ada mekanisme drainase dalam sinus.

    Selain itu inlamasi* polyps, tumor, trauma,  scar * anatomic varian, dan nasal 

    instrumentation juga menyebabkan menurunya atensi sinus ostia. ?irus tersebut juga

    memroduksi enzim dan neuraminidase yang mengendurkan mukosa sinus dan memer+eat

    diusi -irus ada laisan mukosilia. Hal ini menyebabkan silia menjadi kurang akti dan sekret

    yang diroduksi sinus menjadi lebi! kental* yang meruakan media yang sangat baik untuk 

     berkembangnya bakteri atogen. Silia yang kurang akti ungsinya tersebut terganggu ole!

    terjadinya akumulasi +airan ada sinus. "erganggunya ungsi silia tersebut daat diengaru!i

    ole! beberaa aktor seerti ke!ilangan laisan eitel bersilia* udara dingin* aliran udara yang

    17

  • 8/18/2019 CASE THT DR ILHAM dos reep.docx

    18/24

    +eat* -irus* bakteri*environmental ciliotoxins* mediator inlamasi* kontak antara dua ermukaan

    mukosa* arut* primary cilliary dyskinesia $"artagener syndrome&. Adanya bakteri dan laisan

    mukosilia yang abnormal meningkatkan kemungkinan terjadinya reineksi atau reinokulasi dari

    -irus. onsumsi oksigen ole! bakteri akan menyebabkan keadaan !ioksia di dalam  sinus dan

    akan memberikan media yang menguntungkan untuk berkembangnya

     bakteri anaerob. )enurunan jumla! oksigen juga akan memengaru!i ergerakan silia dan

    akti-itas leukosit. Sinusitis kronis daat disebabkan ole! ungsi laisan mukosilia yang tidak 

    adekuat* obstruksi se!ingga drainase sekret terganggu* dan terdaatnya beberaa bakteri atogen.

    &enurut teori*atogenesis asien di atas disebabkan ole! de-iasi setum. (e-iasi setum

    tersebut didaatkan dari emeriksaan isik.

    3 Mani1estasi kilinis

    &aniestasi klinis yang k!as dari kelainan ada sinus adala! sakit keala yang dirasakan

    ketika enderita bangun ada agi !ari. &aniertasi klinis yang ditimbulkan ole!

     sinusitis daat dibagi menjadi dua yaitu gejala subyekti dirasakan: dan gejala obyekti 

    dili!at:.

    > ejala subyekti demam* lesu* !idung tersumbat* sekresi lender !idung yang kental dan

    terkadang bau* sakit keala yang menjalar dan lebi! berat ada agi !ari.

    > ejala obyekti kemungkinan ditemukan embengkakan ada daera! ba,a! orbita mata:

    dan lama kelamaan akan bertamba! lebar samai ke ii.

    Sinusitis akut dan kronis memilki gejala yang sama* yaitu nyeri tekan dan embengkakan

     ada sinus yang terkena* tetai ada gejala tertentu yang timbul berdasarkan sinus yang

    terkena

    > Sinusitis maksilaris menyebabkan nyeri ii teat diba,a! mata* sakit gigi dan sakit keala

    > Sinusitis rontalis menyebabkan sakit keala di da!i

    > Sinusitis etmoidalis menyebabkan nyeri di belakang dan diantara mata serta sakit keala di

    da!i.

    > Sinusitis senoidalis menyebabkan nyeri yang lokasinya tidak daat diastikan dan bisa

    dirasakan di un+ak keala bagian dean atauun belakang* atau kadang menyebabkan

    sakit telinga dan sakit le!er.

    18

  • 8/18/2019 CASE THT DR ILHAM dos reep.docx

    19/24

    4 Diagnosis dan Diagnosis Banding

    (alam menegakkan diagnosis enyakit sinusitis baik akut mauun kronik !arus

    melakukan beberaa langka! seerti anamnesis ri,ayat asien:* emeriksaan isik* dan

     emeriksaan enunjang lainnya. )enegakkan diagnosis tersebut !arus dilakukan dengan

    +ermat sebab ini akan sangat memengaru!i dokter terutama dalam enatalaksanaan asien.

    6erikut langka!#langka! dalam mendiagnosis sinusitis baik akut mauun kronis.

    a: Sinusitis Akut

    > Anamnesis

    'i,ayat rhinitis allergi, vasomotor rhinitis, nasal polyps, rhinitis

    medicamentosa atau immunodeficiency !arus di+ari dalam menge-aluasi

     sinusitis. Sinusitis lebi! sering terjadi ada orang yang mengalami kelainan

    kongenital ada imunitas !umoral dan ergerakan sillia* cystic fibrosis dan

     enderita A8(S. Sinusitis  yang disebabkan ole! bakteri sering sala! diagnosis.

    Faktanya !anya 00 B dari kasus yang ber!asil didiagnosis dengan teat ole!

    dokter.

    &eskiun kriteria diagnosis sinusitis akut tela! ditetakan* tak ada satu tanda atau

    gejala yang kuat dalam mendiagnosis sinusitis yang disebabkan bakteri. Akan

    tetai* sinusitis  akut yang disebabkan bakteri !arus di+urigai ada asien yang

    memerli!atkan gejala 8S)A yang disebabkan -irus yang tidak sembu! selama 10

    !ari atau memburuk setela! G !ari.

    > )emeriksaan Fisik 

    )ada emeriksaan isik* !al#!al yang mungkin kita temui ada asien

    seerti purulent nasal secretion, purulent posterior pharyngeal secretion, mucosal 

    erythema, periorbital erythema, tenderness overlying sinuses, air%fluid levels on

    transillium of the sinuses dan facial erythema.

    > )emeriksaan )enunjang

    )emeriksaan ;aboratorium

  • 8/18/2019 CASE THT DR ILHAM dos reep.docx

    20/24

    sitologi nasal berguna untuk menjelaskan beberaa !al seerti allergic

    rhinitis, eosinophilia, nasal polyposisdan aspirin sensitivity. ita juga

    daat melakukan kultur ada roduk sekresi nasal akan teai sangat

    terbatas karena sering terkontaminasi dengan normal lora.

    )emeriksaan 8maging

    )emerikasaan ini dilakukan terutama untuk mendaatkan

    gambaran sinus yang di+urigai mengalami ineksi. Ada beberaa ili!an

    imaging yang daat dilakukan yaitu plain radiography kurang sensiti 

    terutama ada sinus ethmoidal :* C) scan !asilnya lebi! baik dari

     ada rontgen  tai agak ma!al:* MR*   berguna !anya ada ineksi jamur 

    atau +uriga tumor: dan US enggunaannya terbatas:. D@E

     b: Sinusitis kronik 

    > Anamnesis

    Sinusitis kronik lebi! sulit didiagnosis dibandingkan dengan sinusitis akut. (alam

    menggali ri,ayat asien !arus +ermat* jika tidak maka sering sala!

    diagnosis. ejala seerti demam dan nyeri ada ,aja! biasanya tidak ditemukan

     ada asien sinusitis kronik.

    > )emeriksaan Fisik 

    )ada emeriksaaan isik asien sinusitis kronik ditemukan beberaa !al

    seerti pain or tenderness on palpation over frontal or maxillary sinuses*

    oropharyngeal erythema dan purulent secretions* dental +aries dan ophthalmic

    manifestation $con+unctival congestion dan lacrimation, proptosis&.

    > )emeriksaan )enunjang

    )emeriksaan ;aboratorium

    )emeriksaan kultur !ausan nasal  tidak memiliki nilai diagnostik.

    adang#kadang ada !ausan nasal  ditemukan juga eosinoil yang

    mengindikasikan adanya enyebab alergi. )emeriksaan dara! lengka

    rutin dan (SR se+ara umum kurang membantu* akan tetai biasanya

    ditemukan adanya kenaikan ada asien dengan demam. )ada kasus yang

     berat* kultur dara! dan kultur dara! fungal  sangat dierlukan. "es alergi

    dierlukan untuk men+ari enyebab enyakit yang mendasari.

    20

  • 8/18/2019 CASE THT DR ILHAM dos reep.docx

    21/24

    )emeriksaan 8maging

    8maging yang tersedia untuk membantu dalam menegakkan

    diagnosis sinusitis kronis seerti plain radiography* C) scan* dan MR* .

    )rinsi enggunaannya sama ada sinusitis akut. D3*GE

    Adaun beberaa diagnosis banding dari masing#masing tie sinusitis yaitu

    a: Sinusitis Akut asthma, bronchitis, influen!a* dan rhinitis alergi

    b& Sinusitis ronik  -, gastroesophageal reflux diseases, rhinitis alergi, rhinocerebral 

    mucormycosis dan acute sinusitis. D3E

    5 Penatalaksanaan

    a: Sinusitis Akut

    "ujuan dari terai sinusitis akut adala! memerbaiki ungsi mukosilia dan mengontrol

    ineksi. "erai sinusitis karena ineksi -irus tidak memerlukan antimikrobial. "erai

    standard nonantimikrobial diantaranya topical steroid *topical  dan atau oral decongestan,

    mucolytics dan intranasal saline spray.

    6erdasarkan edoman Sinus and Allergy ealth 'artnership ta!un 2000* terai

     sinusitis akut yang disebabkan bakteri dikatakorikan menjadi 3 kelomok

    > (e,asa dengan sinusitis ringan yang tidak meminum antibiotik

    Amo7i+illinI+la-ulanate* amo7i+illin 1.#3. gId:* +eodo7ime ro7etil* atau

    +euro7ime direkomendasikan sebagai terai a,al

    > (e,asa dengan sinusitis ringan yang tela! mendaat antibiotik sebelumnya @

    minggu dan de,asa dengan sinusitis sedang Amo7i+illinI+la-ulanate*

    amo7i+illin 3#3. g:* +eodo7ime ro7etil* atau +ei7ime

    > (e,asa dengan sinusitis sedang yang tela! mendaat antibiotik sebelumnya @

    minggu Amo7i+illinI+la-ulanate* le-olo7a+in* mo7ilo7a+in* atau

    do7y+y+line. DGE

     b: Sinusitis ronik 

    "erai yang daat dilakukan ertama kali seerti mengontrol aktor#aktor resiko

    karena sinusitis kronik memiliki banyak aktor resiko dan beberaa enyebab yang

    21

  • 8/18/2019 CASE THT DR ILHAM dos reep.docx

    22/24

     berotensial. Selain itu* terai selanjutnya yaitu mengontrol gejala yang mun+ul serta

     emili!an antimikrobial biasanya oral: yang di akai.

    "ujuan utama dari terai dengan menggunakan obat yaitu untuk mengurangi ineksi*

    mengurangi kesakitan dan men+ega! terjadinya komlikasi. Adaun berikut beberaa

    +onto! antibiotik yang digunakan seerti

    > ?an+omy+in ;y!o+in* ?an+o+in* ?an+oled: J5 Adult 1 g or 1 mgIkg 8? K12!*

    )ediatri+ 30#0 mgIkgId 8? in 2 doses

    > &o7ilo7a+in A-elo7: J5 Adult 00 mg )/I8? Kd* )ediatri+ L1M years $ot

    re+ommended * 51M years Administer as in adults

    > Amo7i+illin Amo7il* "rimo7* 6iomo7: J5 Adult 00 mg to 1 g )/

    KM!*)ediatri+ 0# mgIkgId )/ KM! di-ided. D@*9E

    )asien yang tela! mendaatkan terai dan mulai menunjukkan adanya kemajuan

    !endaknya teta dilakukan follo/ up agar roses enyembu!an daat berjalan dengan

     baik. Adaaun yang erlu dier!atikan diantaranya minum air se+ukunya* !indari merokok*

    imbangi nutrisi dan lain#lain.

    6. Prognosis dan #om"likasi

    )rognosis untuk enderita sinusitis akut yaitu sekitar 0 B akan sembu! se+ara sontan

    tana emberian antibiotik. "erkadang juga enderita bisa mengalami relas setela!

     engobatan namun jumla!nya sedikit yaitu kurang dari B. omlikasi dari enyakit ini

     bisa terjadi akibat tidak ada engobatan yang adekuat yang nantinya akan daat

    menyebabkan sinusitis kronik* meningitis, brain abscess* atau komlikasi extra sinus

    lainnya. D1*2E

    Sedangkan rognosis untuk sinusitis kronik yaitu jika dilakukan engobatan yang dini maka

    akan mendaatkan !asil yang baik. Untuk komlikasinya bisa berua orbital cellulitis,

    cavernous sinus thrombosis, intracranial extension $brain abscess, meningitis& dan mucocele

     formation. D1*2*3E

    22

  • 8/18/2019 CASE THT DR ILHAM dos reep.docx

    23/24

    DAFTAR PUSTAKA

    1.

  • 8/18/2019 CASE THT DR ILHAM dos reep.docx

    24/24

    2. )eter A. Hilger* &(. 199G.  #*(S, buku a+ar 'enyakit )) . Nakarta buku kedokteran