catatan kuliah visus turun mata merah.docx

Embed Size (px)

DESCRIPTION

k

Citation preview

Catatan Kuliah dr.Margrette F Paliyama,Sp.M,MscMata Merah Visus Turun Mata merah visus turun adalah penyakit yang memiliki kelainan di media refraksi. Media refraksi terdiri dari kornea, humor aquoeus, lensa, vitreus, retina, makula lutea. Penyakit di kornea antara lain adalah keratitis, kornea ulcer, acute congestive glaukoma. Humor aqueous diproduksi di corpus siliaris. Uveitis: peradangan di koroid dan badan siliar Penyakit di COA antara lain adalah uveitis,endophtalmitis,panophtalmitis. Penyakit yang di belakang (daerah lensa ke belakang)simpatika ophtalmia, vogt koyanagi harada disease Penyakit di lensa antara lain phaco anaphylatic,endophtalmitis phaco antigenicKeratitis:Kornea bisa ada punctata(ada totol totol putih)Bisa disebabkan herpes simplex, herpes zooster.Keratitis marginalis. Untuk mengetahui kornea kena atau tidak, maka perlu dilakukan pemeriksaan fluoresein Cara penggunaan fluoresein: kertas fluoresein dibasahi oleh garam fisiologis diletakan pada sakus konjungtiva inferior. Pasien diminta menutup mata 20 detik lalu kertas ini diangkat dan dilakukan irigasi mata dengan garam fisiologis. Sebelum peletakan kertas, diberikan xantokain terlebih dahulu. Lalu dilihat menggunakan lampu biru jika terlihat hijau maka berarti ada kerusakan epitel kornea. Kalau defek bisa dilihat tanpa difluoresein berarti dia sudah sembuh. Kornea bisa sembuh sempurna atau terjadi sikatrik Kl belum jelas namanya nebula. Kalau sudah lebih jelas lesinya disebut makula sampai leukoma. Nebula berupa kabut halus pada kornea. Makula berupa kekeruhan berbatas tegas dan leukoma berupa kekeruhan putih padat. Keratitis karena softlens bisa sembuh. Kalau kena gerenda dia bisa sikatrik. Pada pasien kornea, pasien susah buka mata maka kasih xantokain dulu lalu diperiksa dengan leluasa. Kornea ada 5 lapisan yaitu epitel, bowman, stroma, basement, endotel Biasanya kalau kena di epitel bisa sembuh. Tapi kalai kena stroma tidak bisa sembuh sempurna. Pada kornea jika lesi tidak berada di atas pupil, maka tidak akan mengganggu axis visual sehingga visus tidak turun. Keratitis marginal itu letak lesinya di margin(pinggir). Pertama, kita fluoresein dahulu karena perlu tahu apakah lesi aktif atau tidak. Kalau aktif maka perlu therapi akan tetapi jika tidak aktif sudah tidak bisa di apa-apakan. Cara mengetahui aktif tidaknya adalah dengan melihat kalau masih hijau berarti masih aktif sehingga perlu di obati. Kalau pasien datang dengan nebula atau makula tapi tidak terwarnai, maka dia sudah menjadi squele. Kalau sudah begini maka perlu di keratoplasti(cangkok kornea). Sekarang, keratoplasti bisa dicangkkok hanya endotelnya saja, akan tetapi di indonesia hanya bisa semuanya di cangkok. Kornea tidak perlu dipertimbangkan apapun kecuali riwayat rabies karena kornea adalah bagian yang avaskular.Corneal Abcess kasus ini merupakan kegawat daruratan mata. Pada kasus ini dijumpai hipopion dan kalau di kultur pasti kumannya pseudomonas aeruginosa. Jika pada pasien begini, harus diberi fortified antibiotik. Jadi dari vial di encerkan dengan artificial tears. Jadi ceftaxidim di campur dengan artificial tears dan tetes tiap jam. Gejala pasien biasanya kelilipan pertama, mata merah, dan sangat sakit. Palpebra spasme, konjungtiva hiperemis, kornea oedem. Kita harus tetap tes fluoresein. Setiap kasus kornea harus fluoresein karena kita harus liat sampai mana lapisan nya yang defek. Jika kena stroma, tidak boleh diberi steroid karena akan memperparah. Lalu digunakan juga untuk parameter pengobatan. Jika luasnya makin kecil, maka pengobatan kita berhasil. Kasus corneal abcess bisa saja sudah ke belakang kornea(bocor). Maka harus dilakukan seidel test untuk mengetahui kebocoran. Jadi ditetesi fluoresein lalu dilihat ada cairan mata yang bening disekelilingnya terlihat fluoresein. Pengobatan pertama ga bisa pake phenicol dan gentamisin. Harus dengan broadspectrum levofloksasin. Lalu corpus siliaris perlu di di istirahatkan karena dia jika radang akan kontraksi terus dan memperparah peradangan sehingga perlu pengobatan sikloplegik yaitu sulfasatropin atau homatropin. Antibiotik oral boleh diberi akan tetapi lebih baik topikal karena proses kornea itu avaskuler jadi sedikit yang ke kornea jika diberi sistemik Lalu selain itu perlu juga vitamin A, E dan C untuk reepitelisasi kornea Sembuhnya kornea itu 30-50hari. Jika antibiotik tidak bekerja dengan baik maka pakai autolugos yaitu darah diambil dan diambil serumnya. Serum ditetesi di mata. Jika tidak bisa sembuh juga maka dioperasi yaitu dibuat flap konjungtiva(operasi ganderson). Jika sudah tidak ada ada kebocoran maka di tutup dengan transplantasi membran amnion di situ lalu di ganderson flap agar luka nya tertutup. Tapi tidak bisa baik lagi visusnya namun inflamasi nya tenang. Setelah tenang maka di lakukan keratoplasti. Akan tetapi keratoplasti bisa dilakukan jika di pinggir masih jernih sekelilingnya. Jika sekelilingnya sudah oedem, implan kornea tidak bisa dipasang.Pemeriksaan anterior segmen.Yang perlu diperiksa yaitu palpebra, konjungtiva, kornea, Iris & Pupil, lensa.Pada kasus kornel abses yaitu:Palpebra:spasme, hiperemisKonjungtiva:hiperemis,chemosis conjunctivaKornea: defek positif, fluoresein tes positive, gambaran ulkusnya dan diameter vertikal dan horizontal. Lalu ketebalan nya sampai stroma misalnya.COA: ada hipopion, flare+ sel+(jika dilihat di lampu khusus)Iris&pupil: sulit dinilaiLensa: sulit dinilaiCorneal ulceration with hypopion, penanganan sama dengan corneal abcessEndophtalmitis. Endophtalmitis dibagi dua yaitu yang endogen dan eksogen. Eksogen: berasal dari luar dan berhubungan dengan operasi vitrektomi, katarak dan glaukoma. Endogen: tidak ada apa2 tetapi pasien tiba2 sakit. Gejala:pasien post operasi datang di hari ketiga dengan ketajaman pengelihatan menurun, sakit, dan merah. Endophtalmitis bisa 3-5 hari bahkan sampai setahun. Deskripsi segmen anterior: palpebra:oedem Konjungtiva:injeksi korneal Kornea:oedem COA:hipopion Iris pupil: bulat central.(karena bisa saja tidak di central. Misal uveitis, post operasi katarak prolaps. ) diameter 2-3mm normalnya. Reflex cahaya +/+. Lensa: IOL + Jika setelah operasi 24 jam kejadian sama kaya endophtalmitis itu adalah TASS(toxic anterior segment syndrome). Gejala: pasien datang mata merah, visus turun tp ga ada sakit dan tidak ada hipopion. Jika endophtalmitis endogen, perlu pembuktian USG mata. Karena jika endophtalmitis, maka vitreous nya keruh. Jadi waktu di USG gambarannya naik semua. Endophtalmitis harus di injeksi intravitreal yaitu antara kornea dan limbus dengan jarum 30G. yang dipakai biasanya vancomisin dan amikasin kombinasi. Tapi sebelum injeksi, harus di vitreus test juga untuk kultur lalu di injeksi. Daerahnya 3-4mm dari pinggir kornea. Panjang kornea normalnya 13mm. Bila visus light perception(hanya lihat sinar), maka dilakukan vitrektomi(vitreus di kuras). Efistrasi: isi bola mata di keluarkan, bersama koroid tanpa memotong otot penggerak mata. Bisa juga alternatif untuk endophtalmitis.Anterior uveitis Laporan pupil: tidak bulat central, ukur diameter, reflexcahaya(-) karena ada sinekia posterior. Sinekia posterior: perlengketan lensa dengan iris Sinekia anterior: perlengketan iris dengan kornea.(karena kecelakaan biasanya.) Penyebab anterior uveitis adalah auto imun hla-d5 atau hla b 27 biasanya karena penyakit spondilitis, poliartritis nodosa. Uveitis anterior bisa juga karena gigi berlubang. Mata biasanya fokal infeksi pada THT dan gigi.\ Gejala: mata merah, silau(photophobia) dan sakit, visus turun karena media refraksi kena(badan siliar kena.) gambaran khas sinekia posterior. Uveitis: iris, badan koroid dan siliar terkena radang. Terapinya adalah pemberian antibiotik kombinasi dengan steroid oral maupun topikal. Untuk terapi sinekia posteriornya diberi sikloplegic 3-4x sehari untuk melepaskannya. Jika telah lepas, visus bisa baik lagi akan tetapi biasanya karena peradangan badan siliar, maka lensa akan keruh karena humor aqueous yang dihasilkan badan siliar banyak zat inflamasi, padahal dia bertugas memberi makan lensa sehingga jadi terjadi katarak. Pada keadaan udah tenang perlu operasi katarak. Kalau sinekia posterior tidak lepas, bisa dilepas dengan operasi, jarum atau iristractor. kortikosteroid bisa menyebabkan katarak dan TIO meningkat sehingga harus hati-hati. Maka penggunaan nya bukan dexamethasone, akan tetapi beri methyl prednisolon. Jika sudah hipertensi dan diabetes maka jangan diberi steroid, akan tetapi diberi NSAID. pada uveitis, jika di sinar dengan lampu biru, maka akan terlihat ada titik-titik di endotel kornea.Acute Congestive Glaukoma(Glaukoma serangan akut) merupakan kegawat daruratan mata. Pasien harus di rawat di rumah sakit. Pasien bisa sampai mual muntah, sakit luarbiasa, seperti mau pecah bola mata. Konjungtivitis bedanya dengan glaukoma adalah, konjungtivitis visus tidak turun karena bukan media refraksi. Pada glaukoma visus turun dan biasanya mendadak. Pasien biasanya sering sakit kepala dan tidak tahu jika glaukoma. Khasnya sakitnya di daerah mata. Pada ini biasanya glaukoma sudut tertutup. Sudah tidak ada aliran humor aquoeus ke trabekulum sehingga tekanan paling besar di daerah vitreus-> TIO tinggi-> kornea oedem karena pompa natrium di endotel terganggu. Pompa endotel mengatur humor aquoeus. Pasien jika kesakitan biasanya hanya bisa melihat cahaya Jalan humor aquoeus: dihasilkan badan siliar ke kamera okuli posterior,melalui pupil ke kamera okuli anterior lalu ke trabekulum lalu ke kanalis schlemm lalu ke vena episclera dan ke jantung. Obat glaukoma hati2 pada riwayat astma dan jantung! Deskripsi segmen anterior: Palpebra:spasme Konjungtiva: injeksi kornea(kalau kornea oedem pasti kornea injeksi) Kornea: oedem di daerah endotel.(OEDEM PASTI DI ENDOTEL) COA: flare+(ga bisa diliat dengan senter) iris pupil: pupil middilatasi(karena otot siliaris lumpuh akibat TIO tinggi) diameter 5-6 mm reflex -/- lensa: glaukomflecken.(keruh di tengah karena makanan tidak baik.) pada palpasi sklera, dia akan terasa keras seperti batu. Atau kekerasannya biasanya seperti dahi. Cara pemeriksaan: pasien diminta melirik ke bawah lalu tangan telunjuk kedua tangan di letakan di palpebra pasien lalu ditekan berkantian. Yang di uji tekan adalah sklera bukan palpebra! Laporan palpasi glaukoma akut biasa N+3. Terapi: Harus dirawat inap karena jika seperti ini saraf mata bisa rusak. Fungsi dirawat adalah untuk menurunkan tekanan mata secara cepat. Kalau di puskesmas, harus segera di rujuk. Untuk menurunkan tekanan intraokular, digunakan infus manitol. Hiperosmotik agent ada 2 yaitu manito atau gliserol namun gliserol diberikan peroral dan KI dengan penderita DM. sebelum diberi manitol, wajib periksa ureum kreatinin karena KI dengan penyakit ginjal. Terapi manitol dengan dosis 1,5-2MK/kgbb dihabiskan dalam 1 jam. Obat akan bekerja setelah 1 jam pemberian. Setelah diinfus, maka boleh diberikan obat glaukoma seperti beta bloker dengan catatan ga ada asthma dan penyakit jantung. Biasa timolol yang di pakai jika tidak ada KI, akan tetapi jika ada KI maka biasa dipakai betasolol. Lalu tambahkan asetazolamid secara peroral atau tetes. Sebaiknya diberi tetes karena kalau peroral, pasien akan sering berkemih. Lalu beri juga antibiotika dengan steroid karena ada proses inflamasi. Jika tekanan bola mata di bawah 40mHg baru kasih pilokarpin. Jika tekanan masih diberi pilokarpin, maka obat tidak ada efek karena otot mata sudah plegi. Jika sudah tenang, oedem berkurang dan visus maju, kita perlu lepas semua obat kecuali pilokarpin(tes pilokarpin) lalu lihat apakah tekanan bola mata naik apa tidak. Jika naik, berarti ada sudut yang tertutup semua. Jika tertutup maka lakukan gonioskopi untuk melihat ada sudut tertutup atau tidak. Jadi untuk melihat periferal anterior sinekia atau tidak. Jika tertutup maka harus dilakukan operasi trabectomy untuk mata yang serangan. Biasanya pada serangan ini adalah primary closed angle glaukoma, jadi 2-2nya terjadi serangan. Mata 1nya untuk mencegah seperti mata sebelahnya dilakukan laser iridotomy atau iridectomy perifer. Iridectomy adalah iris yang di potong. Jika laser iridotomy, iris di bolongkan. Gunanya mencegah blok pupil agar tidak terjadi serangan. Jadi fungsi operasi ini adalah membuat saluran dari COP langsung ke COA. Untuk mata yang akut, di trabectomy yaitu membuat saluran dari COP ke konjungtiva.Cliffs