42
Dasar-dasar K3 dan Hiperkes K3 dan Hukum Ketenagakerjaan 2013

Chapter 1 Dasar K3 Dan Hiperkes

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Spesialisasi dalam bidang ilmu kesehatan/ kedokteran beserta prakteknya yang bertujuan agar pekerja/masyarakat pekerja memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya, baik fisik atau mental maupun sosial, dengan usaha-usaha preventif dan kuratif, terhadap penyakit-penyakit atau gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh faktor pekerjaan dan lingkungan kerja serta terhadap penyakit umum.

Citation preview

Page 1: Chapter 1 Dasar K3 Dan Hiperkes

Dasar-dasar K3 dan Hiperkes

K3 dan Hukum Ketenagakerjaan2013

Page 2: Chapter 1 Dasar K3 Dan Hiperkes

Landasan Hukum K-3

UNDANG-UNDANG DASAR 1945Pasal 27 Ayat 2“ Tiap-Tiap Warga Negara berhak atas pekerjaan

dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan ”

Page 3: Chapter 1 Dasar K3 Dan Hiperkes

Pengantar Pentingnya K-3

UUD 1945Hak tiap Warga Negara atas Pekerjaan

dan Penghidupan yang layak bagi Kemanusiaan

PEKERJAMemenuhi

Kelayakan bagi kemanusiaan

JIKA K-3 NYA TIDAK TERJAMIN

Cacat, Kematian,

Kecelakaan Kerja, Sakit,

dll

Sebagai akibat dari bekerja

Bertentangan dengan Kemanusiaan

Perlu Penerapan Prinsip & Kaidah K-3

Page 4: Chapter 1 Dasar K3 Dan Hiperkes

PENGERTIAN “KESELAMATAN KERJA”

Keselamatan yang berkaitan dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengelolaannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaan yang sasarannya menyangkut segala tempat kerja baik di darat, di dalam tanah, di permukaan air, di dalam air, bahkan di udara.

Page 5: Chapter 1 Dasar K3 Dan Hiperkes

PENGERTIAN “ KESEHATAN KERJA”

Spesialisasi dalam bidang ilmu kesehatan/ kedokteran beserta prakteknya yang bertujuan agar pekerja/masyarakat pekerja memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya, baik fisik atau mental maupun sosial, dengan usaha-usaha preventif dan kuratif, terhadap penyakit-penyakit atau gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh faktor pekerjaan dan lingkungan kerja serta terhadap penyakit umum.

Page 6: Chapter 1 Dasar K3 Dan Hiperkes

PENGERTIAN K-3

Ilmu pengetahuan yang penerapannya dalam usaha mencegah atau mengatasi kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja di tempat kerja

Page 7: Chapter 1 Dasar K3 Dan Hiperkes

PENGERTIAN ASPEK HUKUM K-3

Kaidah / aturan yang bertujuan untuk mencegah atau mengatasi kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja di tempat kerja

Page 8: Chapter 1 Dasar K3 Dan Hiperkes

MAKSUD DAN TUJUAN K-3

Maksud K-3 adalah untuk menjamin hak-hak dasar pekerja dan menjamin kesamaan kesempatan dan perlakuan tanpa diskriminasi guna mewujudkan kesejahteraan pekerja dan keluarganya dalam rangka hubungan industrial yang berkeadilan atau untuk melindungi tenaga kerja dari kejadian atau keadaan yang dapat merugikan keselamatan dan kesehatannya dalam melakukan pekerjaannya dengan berusaha menghilangkan, mengurangi/ menekan sekecil-kecilnya hal-hal yang dapat menimbulkan kecelakaan akibat kerja di tempat kerja.

Page 9: Chapter 1 Dasar K3 Dan Hiperkes

MAKSUD DAN TUJUAN K-3

Tujuan K-3 (Keselamatan Kerja) adalah untuk:1. Melindungi tenaga kerja atas hak

keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta produktifitasnya.

2. Menjamin keselamatan setiap orang yang berada di tempat kerja

3. Menjaga supaya sumber produksi dipelihara dan dipergunakan secara aman dan berdaya guna.

Page 10: Chapter 1 Dasar K3 Dan Hiperkes

MAKSUD DAN TUJUAN K-3

Tujuan K-3 (Kesehatan Kerja) adalah untuk:

1. Meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan tenaga kerja yang setinggi tingginya baik fisik maupun mentalnya dan aspek sosialnya.

2. Menyesuaikan tenaga kerja dengan pekerjaannya (aspek ergonominya)

3. Meningkatkan produktifitas kerja.

Page 11: Chapter 1 Dasar K3 Dan Hiperkes

DASAR HUKUM K-3o UUD 1945 Pasal 27 ayat 2o UU no.25 Tahun 1997 tentang Ketenagakerjaan.o UU No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerjao UU Uap Tahun 1930 tentang Mesin Uapo UU Petasan Tahun 1932 ttg Pembuatan, import,

menyalakan serta perdagangannya.o UU No. 14 Tahun 1993 tentang Jamsosteko Kepmen 02/ 1970 ttg Pembentukan Panitia

Pembina K-3o Kepmen 01/ 1978 ttg K-3 dalam Pembangunan

dan Pengangkutan kayu

Page 12: Chapter 1 Dasar K3 Dan Hiperkes

DASAR HUKUM K-3o Kepmen 03/ 1978 ttg Syarat, penunjukan dan wewenang

serta kewajiban pegawai pengawas dan ahli K-3

o Kepmen 04/ 1978 ttg Peraturan umum instalasi listrik di tempat kerja.

o Kepmen 01/ 1979 ttg Penyakit akibat kerja yang wajib dilaporkan.

o Kepmen 01/ 1980 ttg K-3 pada industri bangunan

o Kepmen 02/ 1980 ttg Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja dalam K-3

o Kepmen 03/ 1984 ttg Pengawasan terpadu ketenagakerjaan

o Kepmen 01/ 1987 ttg Perlindungn bagi anak yang terpaksa bekerja

Page 13: Chapter 1 Dasar K3 Dan Hiperkes

ORGANISASI K-3 PADA PEMERINTAH

Direktorat Pembinaan Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja & Direktorat Jenderal Perlindungan dan Perawatan Tenaga Kerja.Fungsinya:Melaksanakan Pembinaan, Pengawasan serta penyempurnaan dalam penetapan Norma K-3 di bidang mekanik, Listrik, Uap, dan Pencegahan Kebakaran.Pada tingkat daerah di Kanwil Dirjen Perlindungan Perawatan Tenaga Kerja terdapat pengawas keselamatan kerja yang memeriksa setiap perusahaan tentang dipatuhinya ketentuan K-3Juga diadakan PERUM ASTEK yang menjamin kecelakaan yang terjadi bagi tenaga kerja di tempat kerja.

Page 14: Chapter 1 Dasar K3 Dan Hiperkes

ORGANISASI K-3 PADA PERUSAHAAN

1. Organisasi sebagai bagian dari Struktur Organisasi di Perusahaan. Tugasnya kontinyu, pelaksanaannya menetap dan anggarannya tersendiri. Kedudukannya di perusahaan berbeda-beda.

2. Panitia Keselamatan Kerja yang terdiri dari wakil pimpinan perusahaan , Wakil Buruh/ pekerja, Teknisi K-3, dan Dokter perusahaan. Pembentukannya atas Dasar Undang-Undang.

Page 15: Chapter 1 Dasar K3 Dan Hiperkes

ORGANISASI K-3 YANG INDEPENDEN

Salah satunya adalah Ikatan Higiene Perusahaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang didirikan pada tgl 27 Juli 1971 di Jakarta yang bertujuan:1.Menunjang terlaksananya tugas pemerintah di bidang peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan tenaga kerja di perusahaan, industri, dll2.Menuju tercapainya keseragaman tindakan dalam menanggulangi masalah K-3Fungsinya antara lain: Menghimpun dan meningkatkan kerjasama antara dokter di perusahaan, ahli higiene dan kesehatan kerja serta ahli keselamatan kerja di Indonesia. Juga melakukan riset, pendidikan dan latihan serta penerangan ttg keselamatan kerja di perusahaan. Dll.

Page 16: Chapter 1 Dasar K3 Dan Hiperkes

PENGAWASAN & PEMBINAAN K-3

Salah satu unsur yang berperan penting dalam peningkatan kesejahteraan, keselamatan dan kesehatan kerja adalah unsur PENGAWASAN & PEMBINAAN Ketenagakerjaan. Tugasnya mendeteksi secara dini di lapangan sehingga masalah yang ada dapat segera diatasi.Panitia PengawasK-3:1.Pegawai Pengawas K-3, yaitu pegawai teknis berkeahlian khusus dari Departemen Tenaga Kerja yang ditunjuk oleh menteri Tenaga Kerja.2.Ahli K-3 yaitu tenaga kerja berkeahlian khusus dari luar Departemen Tenaga Kerja yang diberi wewenang oleh menteri tenaga kerja untuk melaksanakan sebahagian dari tugas pegawai K-3.

Page 17: Chapter 1 Dasar K3 Dan Hiperkes

PENGAWASAN & PEMBINAAN K-3

Panitia Pembina K-3:Adalah suatu badan yang dibentuk disuatu perusahaan untuk membantu melaksanakan dan menangani usaha-usaha K-3 yang keanggotaannya terdiri atas:1.Unsur Perusahaan (Pimpinan Perusahaan)2.Unsur Tenaga KerjaKedua unsur tersebutharus bekerjasama dalam melaksanakan kewajiban bersama, khususnya dalam merealisasikan K-3 serta dalam melancarkan proses produksi pada umumnya.

Page 18: Chapter 1 Dasar K3 Dan Hiperkes

PENGAWASAN & PEMBINAAN K-3

Kewajiban Pengawas K-3:1.Mengawasi berlakunya ketentuan K-32.Mengumpulkan bahan tentang soal-soal K-3 yang diperlukan3.Memberikan penerangan teknis dan nasihat kepada pengusaha dan tenaga kerja ttg hal-hal yang dapat menjamin efektifnya ketentuan K-3.4.Merahasiakan rahasia perusahaan terkait dengan jabatannya.5.Dan lain-lain yang diserahkan kepadanya oleh UU dan peraturan lainnya.

Page 19: Chapter 1 Dasar K3 Dan Hiperkes

PENGAWASAN & PEMBINAAN K-3

Kewajiban Panitia Pembina K-3:1.Menunjukkan dan menjelaskan pada tiap tenaga kerja baru tentang kondisi dan bahaya yang dapat timbul di tempat kerja dan semua pengamanan dan alat-alat perlindungan yang wajib digunakan oleh tenaga kerja2.Menyelenggarakan pembinaan bagi semua tenaga kerja yang berada di bawah pimpinannya.3.Memenuhi dan menaati semua syarat dan ketentuan yang berlaku bagi usaha dan tempat kerja yang dijalankannya.

Page 20: Chapter 1 Dasar K3 Dan Hiperkes

PENGAWASAN & PEMBINAAN K-3

Kewajiban Tenaga Kerja: (terkait dengan tugas pengawas)1.Memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh pegawai pengawas dan atau ahli Keselamatan Kerja2.Memakai alat-alat perlindungan diri yang diwajibkan3.Memenuhi dan mentaati semua syarat K-3 yang diwajibkan4.Meminta kepada pengurus agar dilaksanakan semua syarat K-3 yang diwajibkan.5.Menyatakan keberatan bekerja pada pekerjaan yang syarat K-3 serta alat perlindungan dirinya tidak memenuhi syarat.

Page 21: Chapter 1 Dasar K3 Dan Hiperkes

PRINSIP PENGAWASAN K-3

Menyangkut tentang sikap dan tidakan pengawas dalam menjalankan fungsinya terhadap K-3:1.Pengawasan diarahkan pada usaha preventif dan edukatif, namun tindakan represif baik yustial maupun non yustisial akan dilaksanakan secara tegas terhadap perusahaan yang sengaja melanggar ketentuan yang telah ditetapkan.2.Lebih peka dan cepat bertindak terhadap masalah yang timbul dan mungkin timbul di lapangan, sehingga dapat lebih cepat penanganannya.3.Harus terjun langsung ke lapangan untuk melihat permasalahannya sehingga dapat dijamin objektifitasnya.

Page 22: Chapter 1 Dasar K3 Dan Hiperkes

HIPERKES

Page 23: Chapter 1 Dasar K3 Dan Hiperkes

Hiperkes dan Keselamatan kerja

= Pelaksanaan Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3)

= Occupational Health & Safety (OHS)= Occupational Health & Safety Environment

(OHSE)

Page 24: Chapter 1 Dasar K3 Dan Hiperkes

Hiperkes dan Keselamatan Kerja

• Keilmuan multidisiplin• Upaya pemeliharaan & peningkatan kondisi

lingkungan kerja, keselamatan & kesehatan kerja

• Melindungi tenaga kerja thd bahaya pekerjaan• Mencegah kerugian akibat kecelakaan kerja,

penyakit akibat kerja, kebakaran, peledakan, pencemaran lingkungan kerja

Page 25: Chapter 1 Dasar K3 Dan Hiperkes

Aspek dalam Hiperkes dan Keselamatan Kerja

Tujuan:• Lingkungan kerja higienis, aman & nyaman, • Dikelola oleh tenaga kerja sehat selamat & produktifTda atas aspek:• Higiene perusahaan (Industrial Higiene)• Ergonomi (Ergonomic)• Kesehatan kerja (Occupational Health)• Keselamatan kerja (Safety)

Page 26: Chapter 1 Dasar K3 Dan Hiperkes

Aspek dalam Hiperkes dan Keselamatan Kerja

1. Higiene Perusahaan fokus pada upaya pengenalan/identifikasi, penilaian/pengujian, pemantauan faktor lingkungan tenaga kerja

2. Ergonomickelilmuan & aplikasinya dalam sistem/desain kerja, penserasian manusia & pekerjaannya, pencegahan kelelahan, untuk tercapai efisiensi & efektifitas pekerjaan

Page 27: Chapter 1 Dasar K3 Dan Hiperkes

Aspek dalam Hiperkes dan Keselamatan Kerja

3. Kesehatan kerja– meningkatkan kualitas hidup tenaga kerja– mll upaya peningkatan kesehatan– upaya pencegahan gangguan kesehatan– thd penyakit akibat pekerjaan/tempat kerja

4. Keselamatan kerja– Ilmu & penerapan terkait mesin, alat, bahan, & proses

kerja– Untuk menjamin keselamatan tenaga kerja & seluruh aset

produksi agar terhindar dari kecelakaan kerja/kerugian lainnya

Page 28: Chapter 1 Dasar K3 Dan Hiperkes

Higiene Perusahaan

• Suma’mur (1976)– Spesialisasi dalam ilmu higiene & prakteknya– Penilaian pada faktor penyebab penyakit

kualitatif/kuantitatif di lingkungan kerja– Sbg dasar tindakan korektif pd lingkungan– Sbg pencegahan agar pekerja & masy terhindar

dari bahaya akibat kerja– Mengecap derajat kesehatan setingginya

Page 29: Chapter 1 Dasar K3 Dan Hiperkes

Higiene Perusahaan

• Tujuan:– Tenaga kerja terlindung dari bbg risiko akibat

lingkungan kerja– Mll upaya identifikasi/pengenalan,

pengujian/evaluasi, pengendalian– Pemantauan & korektif/perbaikan lingkungan

kerja

Page 30: Chapter 1 Dasar K3 Dan Hiperkes

Aspek dalam Higiene Perusahaan

1. Pengenalan2. Penilaian3. Pengendalian lingkungan kerja

Page 31: Chapter 1 Dasar K3 Dan Hiperkes

1. Pengenalan lingkungan kerja• Melalui Walk Trough Survey/survei pendahuluan– Nama bagian– Jumlah pekerja– Proses produksi / lay out proses– Bagan perusahaan– Pengamatan potensi bahaya– Jenis mesin & peralatan– Tanda peringatan– Tata rumah tangga– Tanggap darurat– Teknologi pengendalian yang ada, dsb

Page 32: Chapter 1 Dasar K3 Dan Hiperkes

1. Pengenalan lingkungan kerja

• Manfaat:– Mengetahui secara kualitatif bahaya lingkungan di

tempat kerja– Menentukan lokasi, jenis & metode pengujian

yang perlu dilakukan

Page 33: Chapter 1 Dasar K3 Dan Hiperkes

2. Penilaian / evaluasi lingkungan

• Pengukuran• Pengambilan sampel• Analisis laboratoriumManfaat, diketahui: • Kondisi lingkungan kerja kuantitatif & rinci• Hasil perbandingan pengukuran dg standar• Perlu tidak teknologi pengendalian• Ada tidak korelasi kasus kecelakaan dan penyakit akibat

kerja dg lingkungan kerja• Di samping sbg dokumen data di tempat kerja

Page 34: Chapter 1 Dasar K3 Dan Hiperkes

3. Pengendalian

• Metode teknik• Menurunkan tingkat faktor bahaya lingkungan• Melindungi pekerjaSifat:• Preventif• Represif: tindakan koreksi setelah terjadi

dampak lingkungan akibat kerja

Page 35: Chapter 1 Dasar K3 Dan Hiperkes

Teknologi Pengendalian

• Substitusi• Isolasi• Cara basah --- mengurangi debu• Good housekeeping • Ventilasi umum: mengalirkan udara bersih --- tidak

tepat utk fume & debu• Ventilasi lokal: menangkap kontaminan• Perubahan proses• Proteksi perorangan

Page 36: Chapter 1 Dasar K3 Dan Hiperkes

Contoh penerapan teknologi pengendalian

• Kebisingan: – substitusi, – modifikasi, – pemeliharaan, – bahan peredam, – remote control, – alat pelindung telinga, – mengatur lama pemaparan

Page 37: Chapter 1 Dasar K3 Dan Hiperkes

Contoh penerapan teknologi pengendalian

• Tekanan panas– Ventilasi, spot cooling– Metal shielding– Alat pendingin– Remote control

• Pencemaran debu– Gravitasi– Filtrasi– Pusingan– Penyerapan basah– Elektrostatik presipitator

Page 38: Chapter 1 Dasar K3 Dan Hiperkes

Contoh penerapan teknologi pengendalian

• Pencemaran gas– Direct flame, menggabungkan dg bahan bakar dlm

ruang pembakaran uap– Oksidasi katalitik– Absorpsi: penyerapan reaksi kimia mell cairan– Adsorbsi: penyerapan melalui zat padat– dispersi

Page 39: Chapter 1 Dasar K3 Dan Hiperkes

Program Hiperkes• Pengenalan, pengujian, pengendalian potensi bahaya

di lingk kerja• Pemantauan lingk kerja• Pelatihan & informasi lingkungan kerja• Penyusunan NAB • Rekayasa alat deteksi• Riset kedokteran/kesehatan• Pembuatan label/tanda peringatan• Koordinasi & kerjasam dg unit lin di perusahaan,

instansi/profesi lain

Page 40: Chapter 1 Dasar K3 Dan Hiperkes

Kesehatan Kerja

• Suma’mur (1976) – merupakan spesialisasi ilmu kesehatan &

kedokteran beserta prakteknya– Bertujuan pekerja/masy pekerja mencapai derajat

kesehatan setinggi-tingginya– fisik, mental, sosial,– Dg usaha preventif/kuratif– Thd penyakit/ggn kesehatan diakibatkan faktor

pekerjaan/lingk pekerjaan atau penyakit umum

Page 41: Chapter 1 Dasar K3 Dan Hiperkes

Kesehatan Kerja

• Lingkup kegiatan: peningkatan kualitas hidup tenaga kerja melalui penerapan upah

Page 42: Chapter 1 Dasar K3 Dan Hiperkes

Terima Kasih