44
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM SIMULASI SISTEM DISUSUN OLEH M.Ricky Maulana Satrio W (0514124013) Halim Pratama (0514124007) LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS WIDYATAMA ii

Contoh Laporan simulasi Sistem

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Teknik Industri

Citation preview

UNIVERSITAS WIDYATAMA Praktikum Simulasi Sistem

LAPORAN AKHIRPRAKTIKUM SIMULASI SISTEM

DISUSUN OLEHM.Ricky Maulana Satrio W (0514124013)Halim Pratama (0514124007)

LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRIPROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRIFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS WIDYATAMAJl Cikutra No. 204 A Bandung 40125 Tel. 7206713 Ext 131 & 7278860 Fax. 7278861http:// ie.widyatama.ac.id

ii

KATA PESNGANTAR

Segala puji dan syukur dipanjatkan kepada ALLAH SWT, karena atas berkat, rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan akhir Praktikum Simulasi Sistem. Laporan akhir ini ditulis sebagai pemenuhan salah satu syarat lulus dalam mata kuliah praktikum Simulasi Sistem. Penulis mengharapkan laporan ini juga dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa/i lain sebagai referensi.Penulis sampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu, yaitu:1. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungannya.2. Ibu Asep Anwar, S.T sebagai instruktur Praktikum Simulasi Sistem.3. Kang Riesta Galih selaku asisten Praktikum Simulasi Sistem.4. Pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan nama-namanya yang telah membantu mendukung penulis untuk menyelesaikan laporan ini.

Penulis sadar bahwa apa yang penulis tulis ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh sebab itu, penulis mohon maaf atas kesalahan yang ada, penulis mohon kritik dan saran dari pihak manapun yang menggunakan laporan ini.

DAFTAR ISIKATA PENGANTAR1BAB I8PENDAHULUAN81.1 Latar Belakang Masalah81.1.1Discrete Event System (DES)81.2System Dinamic91.2 Rumusan dan Batasan Masalah.101.2.1 Rumusan Masalah101.2.1.1.Discrete Event System (DES)101.2.1.2System Dinamic111.2.2 Batasan Masalah111.2.2.1.Discrete Event System111.2.2.2 System Dynamic111.3 Tujuan Praktikum111.3.1Discrete Event11BAB II5LANDASAN TEORI52.1 Kajian Deduktif52.1.1 Definisi Sistem52.1.2 Karakteristik Sistem52.1.3 Definisi Model272.1.4 Karakteristik Model272.1.5 Prinsip-prinsip Pemodelan Sistem272.1.7 Definisi Simulasi272.1.8 Keuntungan Simulasi282.1.9 Kerugian Simulasi292.1.10 Systems Thinking292.1.11 Sistem Dinamis302.1.12 Konsep Sistem dalam Metode Sistem Dinamis31BAB III32METODOLOGI PENELITIAN323.1.Flowchart Penelitian323.2.Uraian Flowchart333.2.1.Studi Literatur333.2.2.Pengumpulan Data33a.Discrete Event System33b.System Dynamic333.2.3.Pengolahan Data333.2.4.Analisis343.2.5.Kesimpulan dan Saran34BAB IV30PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA304.1Discrete Event304.1.1Pengumpulan Data304.2Pengolahan Data844.2.1.Waktu Antar Kedatangan844.2.2.Waktu Pelayanan (1/u)844.2.3Tingkat pelayanan Rata-rata844.2.4.Utilitas Sistem844.2.5.Rata-rata jumlah pembeli dalam antrian (Lq) dan sistem854.2.System Dynamic854.2.1Pengumpulan Data854.2.2 Causal Loop Diagram86BAB V88ANALISIS885.1.1. Kasus 1885.2. Kasus 289BAB VI91KESIMPULAN & SARAN916.1. Kesimpulan916.1.1. Discrete Event System916.1.2.System Dinamic916.2. Saran916.2.1. Discrete Event System916.2.2.System Dinamic92DAFTAR PUSTAKA93

DAFTAR TABEL

Tabel 4 2 Data Hasil Observasi30Tabel 4 3 Data penggunaan Material85Tabel 4 4 Detail Item Process86

Tabel 5 1 Hasil perhitungan 3 Line Simulasi89

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3. 1 Flowchart penelitian32

Gambar 4 1 Causal Loop Diagram87

Gambar 5 1 Hasil Utilisasi Simulasi Actual88Gambar 5 2 Hasil Utilisasi Simulasi Solusi88Gambar 5 3 Causal Loop Diagram Alur Material PT.Bakrie89

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah1.1.1Discrete Event System (DES)Antrian yang panjang sering kali kita rasakan ketika kita melakukan sebuah rutinitas. Misalnya saja seperti antrian teller pada nasabah bank, antrian pembelian tiket kereta, antrian pembelian tiket bioskop, pembayaran telefon dan antrian pembayaran pada kasir toko atau swalayan. Disektor pelayanan jasa, bagi setiap orang yang antri hal ini merupakan sesuatu yang membosankan dan menjenuhkan, dengan hal yang seperti ini terkadang pelanggan pun cenderung memilih untuk pergi. Dan ini merupakan suatu kerugian bagi suatu organisasi tersebut.Agar dapat mempertahankan pelanggan, maka suatu organisasi harus mempunyai manajemen operasional yang baik dengan memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggannya. Pelayanan yang terbaik itu diantaranya memberikan pelayanan yang tercepat sehingga pelanggan tidak lama menunggu (mengantri) terlalu lama. Namun demikian, dampak dari pelayanan cepat ini menimbulkan biaya bagi organisasi, karena harus menambah fasilitas layanan. Oleh karena itu pelayanan cepat dapat mempertahankan pelanggan dalam jangka panjang dan tentu saja memberikan keuntungan bagi organisasi.Suatu pelayanan dapat dilayani dengan cepat, apabila adanya suatu sistem antrian yang mendukung di dalamnya, karena dari sistem yang baik itulah waktu dan biaya dirasakan menjadi efisien, sehingga keuntungan pun dapat diperoleh baik untuk organisasi maupun para pelanggannya. Tetapi ada pula yang menyebabkan sistem dalam antrian menjadi tidak efisien yaitu karena tidak terbatasnya jumlah populasi yang terdapat pada antrian tersebut. Misalnya saja pada antrian pembelian tiket kereta api, pembelian tiket bioskop, antrian kendaraan pada SPBU, dan antrian pembayaran pada kasir toko atau swalayan.Sistem Antrian merupakan suatu kebutuhan yang terus meningkat dalam kehidupan sehari-hari karena terus berkembang dalam jumlah, ukuran, bahkan kesempurnaan . Hal ini dikarenakan keinginan untuk memperoleh metodologi desain yang sistematis agar mencapai kinerja yang diinginkan serta menghindari kegagalan pelayanan yang bisa terjadi. Sistem ini meliputi hal-hal yang bersifat otomatis, jaringan komunikasi, sistem operasi komputer, sistem informasi kantor, dan lainnya. Beberapa karakteristik, diantaranya: concurrency, conflict, mutual exclusion, dan nondeterminism. Karakteristik-karakteristik ini cukup sulit jika dideskripsikan menggunakan teori kontrol tradisional yang merujuk pada sistem kontinu atau model variabel-variabel diskrit bersamaan dengan persamaan beda atau diferensial. Sebagai tambahan, jika kontrol tidak sesuai dengan kejadian, maka dalam suatu peristiwa hal ini mungkin sebagai pemicu menuju sistem deadlock, kapasitas berlebihan, atau menurunkan tingkatan kinerja sistem. Tipe dari sistem ini disebut Discrete Event Systems (DES)Salah satu contoh penggunaan Discrete Event System (DES) yang akan diteliti adalah antrian yang terjadi pada proses pelayanan KFC (Kentucky fried Chicken yang terletak di Jalan Merdeka , Bandung . KFC merupakan salah satu tempat makan terkenal, setiap harinya pasti tidak lepas dari antrian para konsumen yang menunggu giliran untuk dapat dilayani dalam membeli makanan. Oleh karena itu penulis membuat simulasi software untuk membantu memecahkan masalah antrian di restaurant KFC1.2System DinamicAlur rantai flow process suatu bagian menjadi hal yang penting, dimana alur rantai yang tidak rapih dan terkesan tidak direncanakan dapat mengakibatkan keborosan baik waktu, uang , tenaga dan lain-lain . Misalnya saja seperti alur rantai process pengadaan barang , alur rantai proses produksi , alur rantai proses pembelian barang dan lain-lain. Perusahaan pasti akan merencanakan alur rantai yang tersistem rapih dan jelas agar tidak ada tumpang tindih pekerjaan sehingga banyak waktu yang terbuang . Dan ini merupakan suatu kerugian bagi suatu perusahaan tersebut.Agar dapat mempertahankan pelanggan, maka suatu organisasi harus mempunyai manajemen operasional yang baik dengan memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggannya yaitu dengan cara mempunyai alur rantai proses yang sudah terncana dan dibakukan. Alur rantai proses yang terbaik itu diantaranya memberikan keefisienan waktu sehingga sumber daya dapat dengan maksimal digunakan..Suatu alur rantai yang baik akan tercapai, apabila adanya perencanaan yang matang dimana dalam alurnya keterkaitannya, karena dari sistem yang baik itulah waktu dan biaya dirasakan menjadi efisien, sehingga keuntungan pun dapat diperoleh baik untuk organisasi maupun para pelanggannya. Sistem alur rantai proses dapat dibuat dengan menghubungkan keterkaitannya diantaranya menggunakan causal loop diagram dimana suatu alur rantai dapat di analisa berdasarkan keterkaitan yang mempengaruhi karena system alur rantai proses merupakan suatu kebutuhan yang terus meningkat dalam kehidupan sehari-hari karena terus berkembang dalam jumlah, ukuran, bahkan kesempurnaan . Hal ini dikarenakan keinginan untuk memperoleh metodologi desain yang sistematis agar mencapai kinerja yang diinginkan serta menghindari kegagalan sistem yang bisa terjadi. Metodologi ini dititikberatkan pada pengambilan kebijakan dan bagaimana kebijakan tersebut menentukan tingkah laku masalah-masalah yang dapat dimodelkan oleh sistem secara dinamik.Salah satu contoh penggunaan System dinamic yang akan diteliti adalah alur rantai proses pengecoran logam pada perusahaan Bakie Autopart. Bakrie Autopart merupakan salah satu perusahaan pengecoran logam yang terkenal, setiap harinya pasti tidak lepas proses produksi dimana keborosan penggunaan material dapat terjadi sehingga diperlukan causal loop diagram untuk menganalisa kebijakan-kebijakan penggunaan material dalam suatu rantai alur proses produksi. Oleh karena itu penulis membuat simulasi software causal loop diagram untuk membantu melihat keterkaitan kebijakan alur proses penggunaan material di perusahaan Bakrie Autopart sebagai celah improvement system yang ada.

1.2 Rumusan dan Batasan Masalah.1.2.1 Rumusan Masalah1.2.1.1.Discrete Event System (DES)Berdasarkan latar belakang, permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: a. Membangun model suatu sistem antrian Pelayanan di KFC. b.Bagaimana Mengidentifikasi permasalahan system antrian melalui sudut pandang Discrete Eventc. Bagaimana mensimulasikan sistem antrian dalam Software simulasi anylogic. d. Bagaimana karakteristik, utilisasi, dan model sistem antrian yang diterapkan dalam Simulasi Software anylogic.

1.2.1.2System DinamicBerdasarkan latar belakang, permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:a.Pemahaman system proses dalam membangun model Causal Loop Diagram.b.Bagaimana Mengidentifikasi permasalahan system antrian melalui sudut pandang System Dinamicc. Bagaimana mensimulasikan sistem antrian dalam Software simulasi anylogic.d. Apakah terdapat celah sebagai improvement dari model causal loop yang diterapkan dalam Simulasi Software anylogic

1.2.2 Batasan Masalah 1.2.2.1.Discrete Event SystemBatasan masalah pada penulisan ini adalah proses antrian yang terjadi pada pelayanan konsumen dengan menggunakan anylogic di Restaurant KFC selama satu minggu pada bulan Maret , yaitu tanggal 28 Maret 2015.1.2.2.2 System DynamicBatasan masalah pada penulisan ini adalah flow process penggunaan material atau bahan baku pada perusahaan PT.Bakrie Autopart dengan menggunakan causal loop diagram pada software anylogic.1.3 Tujuan Praktikum1.3.1Discrete Event1. Mampu membuat Simulasi system actual lapangan2. Mampu menganalisa permasalahan yang timbul3. Mampu memberikan solusi praktis lewat simulasi system4. Mampu menganalisa dari utilisasi ,karakterisasi model dari software simulasi.1.3.2System Dynamic1. Mampu membuat Simulasi system actual lapangan2. Mampu menganalisa permasalahan yang timbul3. Mampu memberikan solusi praktis lewat simulasi system4. Mampu menganalisa dan melihat celah improvement pada system actual yang dibangun dari software simulasi.

1.

UNIVERSITAS WIDYATAMA Praktikum Simulasi Sistem

3

BAB IILANDASAN TEORI

2.1 Kajian Deduktif 2.1.1 Definisi Sistem Sistem merupakan kesatuan dari objek-objek (elemen-elemen) yang terhubung melalui sebuah mekanisme tertentu dan terikat dalam hubungan interdependensi, yang mempunyai tujuan bersama. Dengan demikian, setidaknya ada tiga hal penting berkaitan dengan sistem yaitu objek atau elemen, interdependensi, dan tujuan. 2.1.2 Karakteristik Sistem Antar objek di dalam sistem maupun dengan objek di luar sistem terdapat hubungan yang bersifat umpan balik yang menyebabkan sistem senantiasa bersifat dinamis. Sedangkan lingkungan sistem adalah segala sesuatu yang tidak merupakan bagian dari sistem, tetapi keberadaannya dapat mempengaruhi dan atau dipengaruhi sistem. Sistem disebut terbuka jika ada objek di luar sistem yang mempengaruhi objek di dalam sistem, dalam hal sebaliknya, sistem disebut tertutup. Karakteristik yang lain: sistem bersifat continuous atau discrete bergantung kepada apakah variabel yang diamati mempunyai nilai pada setiap titik waktu atau hanya pada setiap perode waktu tertentu, atau bersifat deterministik atau stokastik jika tidak ada atau setidaknya satu variabel yang probabilistik. Proses karakterisasi sistem ini juga diharapkan memberikan gambaran model konseptual sistem tersebut, faktor input yang berpengaruh pada sistem (decision variable) dan output variables yang akan diukuruntuk mengevaluasi kinerja sistem tersebut. 2.1.3 Definisi Model Model merupakan suatu representasi dari sistem. Representasi dapat berbentuk scaled-down version, pictorial, verbal, schematic maupun simbol -simbol abstrak (formulasi matematik) yang dikenal dengan model matematik. Jika model yang diformulasikan sederhana maka solusinya cukup diperoleh secara anailitis (disebut model analitik), tetapi jika sangat kompleks, solusinya harus menggunakan teknik komputasi numeris (disebut dengan model simulasi). Dari sistem yang sama dapat dibangun model yang sederhana sampai model yang kompleks tergantung pada persepsi, kemampuan, dan sudut pandang analis/peneliti sistem yang bersangkutan. 2.1.4 Karakteristik Model Ali Basyah Siregar (1991), mengemukakan bahwa karakteristik model yang baik sebagai ukuran tujuan pemodelan yaitu : 1. Tingkat generalisasi yang tinggi. Makin tinggi tingkat generalisasi model, maka model tersebut akan dapat memecahkan masalah yang semakin besar, 2. Mekanisme transparansi. Model dapat menjelaskan dinamika sistem secara rinci, 3. Potensial untuk dikembangkan. Membangkitkan minat peneliti lain untuk menyelidikinya lebih lanjut, 4. Peka terhadap perubahan asumsi. Hal ini menunjukkan bahwa proses pemodelan tidak pernah selesai (peka terhadap perubahan lingkungan).2.1.5 Prinsip-prinsip Pemodelan Sistem a. Elaborasi. Pengembangan model dilakukan secara bertahap dimulai dari model sederhana hingga diperoleh model yang lebih representatif b. Sinektik. Pengembangan model yang dilakukan secara analogis (kesamaan-kesamaan) c. Iteratif. Pengembangan model yang dilakukan secara berulang-ulang dan peninjauan kembali. 2.1.7 Definisi Simulasi Suatu solusi analitis dari sebuah sistem yang digunakan untuk memecahkan berbagai masalah atau menguraikan persoalan-persoalan dalam kehidupan nyata yang penuh dengan ketidakpastian ketika solusi matematis tidak memadai, dengan menggunakan model atau metode tertentu dan lebih ditekankan pada pemakaian komputer untuk mendapatkan solusinya.

2.1.8 Keuntungan Simulasi

Keuntungan menggunakan metode simulasi adalah sebagai berikut: 1. Fleksibel 2. Menghemat waktu (compress time) ; kemampuan dari menghemat waktu ini dapat dilihat dari pekerjaan yang bila dikerjakan akan memakan waktu tahunan tetapi kemudian dapat disimulasikan hanya dalam beberapa menit, bahkan dalam beberapa kasus hanya dalam hitungan detik. 3. Dapat melebar-luaskan waktu (expand time) : hal ini terlihat terutama dalam dunia statistik di mana hasilnya diinginkan tersaji dengan cepat.Simulasi dapat digunakan untuk menunjukkan perubahan struktur dari suatu system nyata (Real System) yang sebenarnya tidak dapat diteliti pada waktu yang seharusnya (Real Time). Dengan demikian simulasi dapat membantu memprediksi response dari Real System hanya dengan mengubah data parameter sistem. 4. Dapat mengawasi sumber-sumber yang bervariasi (control sources of variation) : kemampuan pengawasan dalam simulasi ini tampak terutama apabila analisis statistik digunakan untuk meninjau hubungan antara variable bebas (independent) dengan variable terkait (dependent) yang merupakan factor-faktor yang akan dibentuk dalam percobaan. 5. Mengkoreksi kesalahan-kesalahan penghitungan (error in measurement correction) dalam prakteknya, pada suatu kegiatan ataupun percobaan dapat saja muncul ketidak-benaran dalam mencatat hasil-hasilnya Sebaliknya dalam simulasi komputer jarang ditemukan kesalahan perhitungan terutama bila angka-angka diambil dari komputer secara teratur dan bebas. Komputer mempunyai kemampuan untuk melakukan penghitungan dengan akurat.

6. Dapat dihentikan dan dijalankan kembali (stop simulation and restart) : simulasi komputer dapat dihentikan untuk kepentingan peninjauan ataupun pencatatan semua keadaan yang relevan tanpa berakibat buruk terhadap program simulasi tersebut. Dalam dunia nyata, percobaan tidak dapat dihentikan begitu saja. Dalam simulasi komputer, setelah dilakukan penghentian maka kemudian dapat dengan cepat dijalankan kembali (restart). 7. Mudah diperbanyak (easy to replicate) : dengan simulasi komputer percobaan dapat dilakukan setiap saat dan dapat diulang-ulang. Pengulangan dilakukan terutama untuk mengubah berbagai komponen dan variabelnya, seperti dengan perubahan pada parameternya, perubahan pada kondisi operasinya, ataupun dengan memperbanyak output. 8. Tidak bertentangan dengan sistem nyata. 9. Dapat solusi analitis yang menjawab pertanyaan what-if .2.1.9 Kerugian Simulasi 1. Memerlukan masukan managerial yang baik 2. Tidak menghasilkan langsung, solusi yang optimal. 3. Tidak immune terhadap GIGO (Garbage In, Garbage Out). Artinya apabila kita memasukkan data yang salah, maka kita akan mendapatkan output simulasi yang salah juga. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil simulasi tergantung dari input yang kita masukkan.

2.1.10 Systems Thinking Sistem merupakan sekelompok komponen yang bekerja bersama-sama untuk tujuan tetentu. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem Terbuka (open) dan sistem Umpan Balik (feedback) atau sistem Tertutup (closed). Dalam sistem Terbuka, kegiatan sebelumnya tidak mempengaruhi kegiatan selanjutnya. Sebuah sistem terbuka tidak ada saling mempengaruhi terhadap kinerja sistem itu sendiri. Sedangkan pada sistem tertutup kegiatan berikutnya dipengaruhi oleh kegiatan sebelumnya. Sebuah sistem umpan balik memiliki struktur loop tertutup yang menggambarkan hasil kejadian sebelumnya mengontrol/mempengaruhi kejadian berikutnya. Sistem umpan balik dibagi menjadi umpan balik negatif dan umpan balik positif (Forrester, 1968). Systems Thinking adalah sebuah sebuah konsep untuk memahami permasalahan-permasalahan yang kompleks dan perubahan-perubahan yang terjadi didalamnya. Systems Thinking mempunyai 3 dimensi, yaitu; paradigma, bahasa, dan metodologi. Syarat awal untuk memulai systems thinking adalah adanya kesadaran untuk mengapresiasi dan memikirkan suatu kejadian sebagai sebuah sistem (systemic approach). Kejadian apapun, baik fisik maupun non fisik, dipikirkan sebagai unjuk kerja atau dapat berkaitan dengan unjuk kerja dan keseluruhan interaksi antar unsur dalam batas lingkungan tertentu (Forrester, 1968). Berdasarkan pemahaman tentang kejadian sistemik tersebut, maka ada lima langkah yang harus ditempuh untuk menghasilkan model (bangunan pemikiran) yang bersifat sistemik. Kelima langkah tersebut adalah: 1. Identifikasi proses untuk menghasilkan kejadian nyata. 2. Identifikasi kejadian yang diinginkan (desired state). 3. Identifikasi kesenjangan antara kenyataan dengan keinginan. 4. Identifikasi mekanisme untuk menutup kesenjangan. 5. Analisis kebijakan. Endang dan Lukmanulhakim (2008) menambahkan beberapa poin mengenai definisi systems thinking diantarannya yaitu, Systems thinking merupakan suatu kerangka kerja untuk melihat hubungan saling keterkaitan dan pola-pola daripada potret sesaat dan systems thinking berisi sekumpulan prinsip, perangkat, dan teknik yang memungkinkan kita dapat memahami permasalahan-permasalahan system dengan lebih baik. 2.1.11 Sistem Dinamis Metode sistem dinamis berhubungan erat dengan pertanyaan-pertanyaan tentang trend atau pola perilaku dinamik(sejalan dengan bertambahnya waktu) dari sebuah system yang kompleks. Penggunaan sistem dinamik diarahkan kepada bagaimana dengan memahami perilaku sistem tersebut orang dapat meningkatkan efektivitas dalam merencanakan suatu kebijakan dan pemecahan masalah yang timbul (Muhammadi et.al, 2001).Objek yang dimodelkan dalam metode sistem dinamik adalah struktur informasi system. Model tersebut berisi faktor-faktor, sumber-sumber informasi, dan jaringan aliran informasi yang menghubungkan keduanya. Analog fisik dan matematik untuk struktur informasi itu dapat dibuat dengan mudah. Sebagai analog fisik, sumber informasi adalah suatu gudang sedangkan keputusan adalah aliran yang masuk ke dalam atau ke luar dari gudang. Dalam analogi matematik, gudang dinyatakan sebagai variable keadaan, sedangkan keputusan merupakan turunan dari variable keadaan tersebut (Muhammadi et.al, 2001). Pembuatan model dan simulasi model sebagai bagian dari metode sistem dinamik dilakukan melalui beberapa tahap, yaitu:

1. Pembuatan Konsep 2. Pembuatan Model 3. Simulasi Model 4. Validasi Model 5. Analisis Kebijakan

2.1.12 Konsep Sistem dalam Metode Sistem Dinamis Dalam metode Sistem Dinamik, konsep sistem yang berlaku mengacu pada sistem tertutup (closed system) atau sistem yang mempunyai umpan balik (feedback system). Struktur yang terbentuk dari loop umpan balik tersebut akan menghubungkan sebuah keluaran pada suatu periode tertentu dengan masukan pada periode yang akan datang. Jadi sistem umpan balik yang ada pada akhirnya memiliki kemampuan untuk mengendalikan dirinya sendiri dalam mencapai tujuan tertentu yang diidentifikasikannya sendiri. Loop yang menjadi kerangka dasar sistem dinamis tersebut merupakan rangkaian tertutup yang menghubungkan masing-masing komponen/sektor yang terkait dalam sistem nyata secara komprehensif dan runtut. Komprehensif mengindikasikan bahwa setiap komponen yang memiliki kompetensi terhadap obyek pengamatan akan dimodelkan dalam loop tertutup tersebut. Adapun komponen yang dimaksud meliputi variabel keputusan yang bertindak sebagai pengendali tindakan, level (state) dari suatu system (Muhammadi et.al, 2001). Informasi yang tersedia merupakan dasar pengambilan keputusan yang merubah keadaan sistem. Informasi ini seharusnya berasal dari keadaan (level) sistem sebenarnya. Namun, informasi tersebut dapat saja salah atau terlambat karena informasi yang ada bukan berasal dari sistem nyata yang diamati, melainkan berasal dari model sistem yang diamati oleh kita, sehingga dasar pengambilan keputusan berasal dari model sistem dinamis yang telah kita susun (Muhammadi et.al, 2001). Proses umpan balik dalam metode sistem dinamis, dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu umpan balik positif dan umpan balik negatif . Umpan balik positif atau juga yang biasa disebut dengan Reinforcing Loop merupakan Loop yang menciptakan proses pertumbuhan, dimana suatu kejadian akan mengakibatkan bertambahnya nilai ukuran variabel tersebut pada kejadian berikutnya secara terus-menerus (Coyle, 1996). Umpan balik ini memiliki ciri adanya ketidakstabilan, ketidakseimbangan, dan pertumbuhan. Contoh umpan balik positif adalah pada tingkat pertumbuhan penduduk dengan tingkat kelahiran (Coyle, 1996).

BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN

3.1.Flowchart Penelitian

Gambar 3. 1 Flowchart penelitian(Sumber : data pengamatan)

3.2.Uraian Flowchart 3.2.1.Studi LiteraturPraktikum ini membahas mengenai sebuah sistem simulasi. Mencari dan menentukan sebuah system yang tepat dalam rangkaian simulasi . Dalam praktikum ini, praktikan harus mengidentifikasi masalah yang akan diangkat dan memahami proses actual yang ada di lapangan. Selanjutnya praktikan menjelaskan tentang Discrete Event system, & System Dinamic.3.2.2.Pengumpulan Dataa.Discrete Event SystemSebuah Restaurant harus merencanakan system antrian yang baik dimana volume antrian tidak melebihi batas .sehingga diperlukan data baik waktu kedatangan orang , waktu pelayanan dan waktu antrian b.System Dynamicsystem dynamic yang akan digunakan pada penelitian ini yaitu causal loop diagram dimana objek penelitian yang akan digunakan pada perusahaan yaitu alur proses material. Langkah awal ang harus dilakukan oleh sebuah perusahaan adalah dengan mengamati flow proses yang ada dilapangan dan jumlah penggunaan sumber daya. 3.2.3.Pengolahan Data Modul 1 (Discrete Event System)Pada praktikum ini praktikan melakukan penelitian sesuai projek yang disepakati. Simulasi pertama diambil berdasarkan data actual lapangan sedangakan simulasi kedua diambil berdasarkan perbaikan dari kasus pertama. Pengolahan data pada perencanaan distribusi ini baik kasus satu dan kasus dua diolah dalam bentuk perhitungan yang digunakan untuk: -Perhitungan simulasi sistem -Mengasumsikan hasil perhitungan menggunakan software anylogic -menganalisa utilisasi sistem antrian pada software -membuat model baru untuk perbaikan sistem antrian pada software anylogic

Modul 2 (System Dinamic)Pada praktikum ini praktikan melakukan penelitian sesuai projek yang disepakati.. Dengan data yang ada praktikan melakukan pemahaman melalui pengamatan langsung terhadap alur rantai proses sesuai projek yang disepakati. Kemudian praktikan mengolah untuk :- membuat model menggunakan causal loop diagram-Analisa Causal loop diagram pada software anylogic-Membuat rancangan baru sistem keterkaitan untuk improvement system 3.2.4.AnalisisSetelah dilakukan pengumpulan dan pengolahan data, praktikan akan mengetahui hasil dari praktikum pada setiap modul yang dikerjakan. Selanjutnya praktikan melakukan analisa terhadap hasil akhir dari setiap modul. Hasil akhir analisa dapat berupa perbandingan dengan menggunakan tool yang digunakan dalam software simulasi.3.2.5.Kesimpulan dan SaranSetelah melakukan pengumpulan data, pengolahan data, dan melakukan analisa dari setiap modul praktikum. Praktikan dapat mengambil kesimpulan dari setiap modul yang telah dikerjakan. Praktikan juga diminta untuk memberikan saran untuk proses perjalanan praktikum ini.

UNIVERSITAS WIDYATAMA Praktikum Simulasi Sistem

BAB IVPENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1Discrete Event4.1.1Pengumpulan DataHasil penelitian ini diperoleh dari pengamatan langsung, yaitu dengan cara wawancara dan observasi langsung ke tempat usaha tersebut. Hal ini dilakukan karena untuk mengetahui seberapa lama konsumen dapat bergantian membayar belanjaanya pada pelayanan KFC. Dan software yang digunakan adalah dengan menggunakan software anylogic yang diamati selama 1 hari pada bulan maret yaitu tanggal 28 Maret, dengan jam sibuk dari jam 11.00-16.00. berikut adalah data yang diperoleh:

Tabel 4 2 Data Hasil Observasi

UNIVERSITAS WIDYATAMA Praktikum Simulasi Sistem

4.2Pengolahan Data4.2.1.Waktu Antar KedatanganBerdasarkan hasil survey rata-rata antar kedatangan pembeli yang melakukan pembelian pada restaurant KFC adalah :Diketahui: Jumlah waktu kedatangan pembeli = 60 menit Banyaknya pembeli yang masuk dalam system antrian = 44 Orang = = = / Menit atau 44 orang / jamSehingga tingkat kedatangan orang pada restaurant KFC ialah 1,36 menit / orang4.2.2.Waktu Pelayanan (1/u)Rata-rata waktu pelayanan yang diberikan oleh kasir restaurant KFC dalam prosesnya yaitu :Diketahui: Total lama pelayanan= 146 menit Banyak pembeli yang dilayani = 60 orang1/ = 2,43 menit / pelanggan4.2.3Tingkat pelayanan Rata-rata= 60 menit/2,43 menit = 24,69 konsumen / jam 25 Konsumen / JamJadi, rata-rata jumlah konsumen untuk dilayani setiap jamnya adalah 25 konsumen/Line4.2.4.Utilitas SistemDari waktu rata-rata antar kedatangan pembeli dan waktu pelayanan didapat nilai utilitas : = ==0.88Dilihat dari data tersebut dapat diketahui bahwa dengan server sebenyak 2 orang didapat utilitas sistemnya sebesar 0.88 . hal itu berarti rata-rata server sibuk sebesar 88 % dari waktunya.4.2.5.Rata-rata jumlah pembeli dalam antrian (Lq) dan sistem4.2.5.1.Rata-rata jumlah pembeli dalam antrian:Lq= = = 6,45 pelangganJadi rata-rata pembeli yang mengantri untuk melakukan pembelian di kasir sebanyak 6,45 orang.4.2.5.2.Rata-rata jumlah pembeli dalam system (L)L = = =7,3 Orang.Berdasarkan perhitungan diatas maka, jumlah rata-rata pembeli dalam system pada system pembayaran di kasir restaurant KFC adalag sebanyak 7,33 Orang

4.2.System Dynamic4.2.1Pengumpulan DataPenelitian pada system dynamic ini akan membahas terkait flow process dari proses pengecoran logam di PT.Bakrie Autopart , dimana simulasi akan menggunakan software anylogic untuk melihat causal loop diagram . Hasil penelitian ini diperoleh dari pengamatan langsung, yaitu dengan cara wawancara dan observasi langsung ke perusahaan tersebut.adapun data pengamatan tersebut akan digambarkan sebagai berikut :

Tabel 4 3 Data penggunaan Material(sumber : Observasi)

Dari data jumlah kebutuhan material dari alur proses penggunaan material tersebut dapat dilihat dari tabel diatas , dimana alur proses kebutuhan material charging membutuhkan sekitar 400000 Kg dalam proses pengecoran logam di Bakrie Autopart dimana item-item tersebut dapat drumuskan sebagai berikut :

Tabel 4 4 Detail Item Process

4.2.2 Causal Loop Diagram Causal loop menjelaskan pola dasar hubungan antar komponen dalam sistem yang diamati. Pembuatan model ini berdasarkan observasi langsung di PT. Bakrie Autopart. Pada penelitian ini causal loop yang digunakan untuk menggambarkan alur rantai proses penggunaan material di PT,Bakrie Autopart.Alur rantai Proses penggunaan material sendiri di PT Bakrie Autopart sendiri dimulai dari proses material charging yaitu proses peleburan material logam sehingga material logam menjadi cair. Pada Proses material Charging tersebut bahan-bahan yang digunakan ditentukan terlebih dahulu dimana bahan-bahannya disusun dari material Scrap atau disebut juga bahan baku utama dimana material tersebut ada yang rendah kadar mangannya atau mempunyai kadar crhrom ,penentuan tersebut didasarkan pada produk dari material apa yang akan dibuat.selain itu material charging salah satu bahan aku lainnya yaitu bahan daur ulang dimana bahan daur ulang didapatkan dari part-part reject dan saluran system benda yang memang tidak digunakan karena bukan merupakan produk pengecoran .Setelah proses material charging dengan suhu yang sudah mencapai titik lebur yang telah dipehitungkan maka cairan logam tersebut dicairkan pada cetakan yang telah dibuat.hasil cetakan tersebut akan menjadi produk yang akan dikirim sedangakan produk yang reject akan dilebur kembali beserta gating system yang tidak digunakan lagi baik dari produk baik maupun maupun produk reject .adapun detail dari perumusan alur proses penggunaan material dari kondisi di atas akan menghasilkan causal loop model seperti gambar berikut :Gambar 4 1 Causal Loop Diagram

BAB VANALISIS

5.1.1. Kasus 1

Gambar 5 1 Hasil Utilisasi Simulasi Actual

Gambar 5 2 Hasil Utilisasi Simulasi Solusi

Dilihat dari gambar simulasi perbandingan dan yang terbentuk dapat disimpulkan bahwa Simulasi dengan menggunakan 3 Line Antrian lebih kecil Utilisasinya yaitu maksimal 70 % dibandingkan Simulasi Antrian actual lapangan dengan menggunakan 2 Line yang menghasilkan utilisasi 100 % sehingga dari analisa penggunaan antrian 3 Line merupakan yang cocok untuk digunakan dalam penyelesaian masalah ini,sehingga antrian tidak terlalu panjang. Adapun hasil perhitungan dengan simulasi 3 line sebagai berikut :

Tabel 5 1 Hasil perhitungan 3 Line Simulasi

Dapat disimpulkan dari data diatas bahwa penggunaan antrian dengan 3 channel atau antrian menghasilkan utilisasi lebih kecil dibanding penggunaan antrian 2 line.

5.2. Kasus 2Gambar 5 3 Causal Loop Diagram Alur Material PT.Bakrie

Dilihat dari gambar Causal Loop Diagram yang terbentuk dapat disimpulkan bahwa alur proses penggunaan material pada PT.Bakrie Autopart sudah optimal dimana penggunaan material dapat terserap dengan baik sehingga cost akibat penggunaan material bisa ditekan ,adapun peluang untuk improvement pada alur proses penggunaan material masih bisa dilakukan dimana improvement alur penggunaan material dapat dengan menambah sisa material machining untuk dijadikan bahan baku sehingga mengurangi bahan naku penggunaan scrap sehingga pemakaian scap menjadi 0.2.

BAB VIKESIMPULAN & SARAN

6.1. Kesimpulan6.1.1. Discrete Event SystemBerdasarkan tujuan yang diharapkan sesuai data dan hasil pengolahan data pada bab-bab Sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :1.Dengan melakukan Simulasi Sistem tentang pelayanan atau antrian pada suatu tempat, maka kita dapat menganalisa untuk mendapatkan utilisasi yang terbaik sehingga pelayanan lebih baik karena masalah antrian dapat teratasi. 2.Simulasi system yang baik akan menghasilkan nilai utilisasi yang tidak jauh berbeda dengan perhitungan berdasarkan teori. 3.Dilihat dari hasil simulasi pelayanan Antrian di KFC maka dapat disimpulkan bahwa pelayanan dengan 2 antrian menyebabkan utilisasi sampai 100% sehingga potensi antrian yang sangat panjang .

6.1.2.System DinamicBerdasarkan tujuan yang diharapkan sesuai data dan hasil pengolahan data pada bab-bab Sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :1. Alur actual penggunaan material sudah optimal dimana bahan baku untuk pengecoran logam terdiri dari bermacam-macam yaitu dari bahan baku part reject ,gating system dan penggunaan scrap .2. Dilihat dari alur proses penggunaan material yang sudah optimal tersebut masih terdapat celah untuk improvement pada bahan baku penggunaan material sehingga bahan baku menjadi lebih optimal dari sisi biaya.

6.2. Saran6.2.1. Discrete Event SystemBerdasarkan data dan hasil pengolahan data pada bab-bab Sebelumnya, maka dapat diberikan saran sebagai berikut :1.Pada praktikum Simulasi system Discrete event system ini perlu memperhatikan perhitungan antara actual dengan hasil simulasi karena simulasi yang baik tidak akan berbada jauh hasilnya dengan hasil perhitungan berdasarkan teori2.hasil simulasi tidaklah hanya dilihat dari sisi utilisasi saja tetapi juga bisa dilihat dari sisi biaya atau cost .6.2.2.System DinamicBerdasarkan data dan hasil pengolahan data pada bab-bab Sebelumnya, maka dapat diberikan saran sebagai berikut :1.simulasi causal loop diagram seharusnya dibuat perbandingan dengan simulasi causal loop diagram yang lainnya sehingga dapat melihat mana yang terbaik dalam mengelola sebuah system alur proses.

DAFTAR PUSTAKA

Abdillah, (2000). Strategi Perusahaan dengan Pendekatan Sistem Dinamik (Studi Kasus PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk.). Available at http.www.digilibui.com Akhmad Hidayatno, Iko Putera, (2006). Design Family-Owned Business Simulation Game Using Dynamic Systems Approach to Facilitate Practice of Interpreting and Analyzing Financial Reports. Jurnal Teknologi, Edisi Khusus no. 2 Teknik Industri Tahun XX. Armand Omar Moeis, Akhmad Hidayatno, M. Risky Satrio U., (2005). Pembuatan Permainan Simulasi Bisnis Executive Decision dengan Pendekatan Sistem Dinamis untuk Meningkatkan Kualitas Pengalaman Pembelajaran. Jurnal Teknologi, Edisi Khusus no. 2 Teknik Industri Tahun XIX. Arya Wirabhuana, (2007). Penerapan Model Simulasi Sistem Dinamis pada Analisis Biaya Total Non Produksi sebagai Pengaruh dari Kebijakan Sektor Produksi dan Sumber Daya Manusia. Available at http.www.google.com Background Paper: Analisis Kebijakan Persaingan dalam Industri Gas LPG Indonesia, (2009). Available at www.kppu.go.id Bititci, Umit S., Turner, T., and Begemann, C., (2000). Dynamic of Perfomance Measurement Systems. International Journal of Operations & Production Management, Vol. 20, No. 6.