Upload
andre-kurniawan
View
227
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/24/2019 coorporat
1/39
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sistem Keuangan Islam merupakan bagian dari konsep yang lebih luas
tentang ekonomi Islam. Sistem keuangan Islam bukan sekedar transaksi komersial,
tetapi harus sudah sampai kepada lembaga keuangan untuk dapat mengimbangi
tuntutan zaman. Bentuk sistem keuangan atau lembaga keuangan yang sesuai dengan
prinsip Islam dalah terbebas dari unsur riba. Kontrak keuangan yang dapat
dikembangkan dan dapat menggantikan sistem riba adalah mekanisme syirkah
yaitu : musyarakah dan mudharabah (bagi hasil).
Perkembangan industri perbankan dan keuangan syariah
dalam satu dasaarsa belakangan ini mengalami kema!uan yang sangat pesat, seperti
perbankan syariah, asuransi syariah, pasar modalsyariah, reksadana syariah, obligasi
syariah, pegadaian syariah, Baitul "al at #amil (B"#). $emikian pula di sektor
riil, seperti %otel Syariah,"ulti &e'el "arketing Syariah, dsb.
"aka seiring berkembangnya entitas syariah di Indonesia, maka munul !uga
permintaan akan standar akuntansi syariah yang rele'an di terapkan dalam suatuentitas syariah. pada dasarnya standar akuntansi merupakan pengumuman atau
ketentuan resmi yang dikeluarkan badan berenang di lingkungan tertentu tentang
pedoman umum yang dapat digunakan mana!emen untuk menghasilkan laporan
keuangan. $engan adanya standar akuntansi syariah, laporan keuangan diharapkan
dapat menya!ikan inormasi yang rele'an dan dapat diperaya kebenarannya. Standar
akuntansi !uga digunakan oleh pemakai laporan keuangan seperti in'estor, kreditor,
pemerintah, dan masyarakat umum sebagai auan untuk memahami dan menganalisis
laporan keuangan sehingga memungkinkan mereka untuk mengambil keputusan yang
benar. $engan demikian, standar akuntansi memiliki peranan penting bagi pihak
penyusun dan pemakai laporan keuangan sehingga timbul keseragaman atau
kesamaan interpretasi atas inormasi yang terdapat dalam laporan keuangan.
7/24/2019 coorporat
2/39
1.2 Identifikasi Masalah
*enis + !enis akad
Konsep keuntungan dalam syariah
#ransaksi yang dilarang
Kerangka pelaporan syariah
Pelaporan keuangan syariah
Instrumen keuangan syariah
BAB II PEMBAHASAN
2.1 JENIS JENIS AAD
2.1.1 Pengertian Akad
kad (ikatan, keputusan, atau penguatan) atau per!an!ian atau kesepakatan atau
transaksi dapat diartikan sebagai komitmen yang terbingkai dengan nilai-nilai
Syariah. $alam istilah i/ih, seara umum akad berarti sesuatu yang men!adi tekad
seseorang untuk melaksanakan, baik yang munul dari satu pihak, seperti aka,
7/24/2019 coorporat
3/39
talak, dan sumpah, maupun yang munul dari dua pihak, seperti !ual beli, sea,
akalah, dan gadai. Seara khusus akad berarti keterkaitan antara ijab (pernyataan
penaaran 0 pemindahan kepemilikan) dan qabul (pernyataan penerimaan
kepemilikan) dalam lingkup yang disyariatkan dan berpengaruh pada sesuatu
(Santoso, 1223). 4ukun dalam akad ada tiga, yaitu: 5) pelaku akad6 1) ob!ek akad6
dan 3) Shighah atau pernyataan pelaku akad, yaitu ijab dan qabul. Pelaku akad
haruslah orang yang mampu melakukan akad untuk dirinya (ahliyah) dan mempunyai
otoritas Syariah yang diberikan pada seseorang untuk merealisasikan akad sebagai
perakilan dari yang lain (wilayah). 7b!ek akad harus ada ketika ter!adi akad, harus
sesuatu yang disyariatkan, harus bisa diserahterimakan ketika ter!adi akad, dan harus
sesuatu yang !elas antara dua pelaku akad. Sementara itu, ijab qabul harus !elas
maksudnya, sesuai antara ijab dan qabul, dan bersambung antara ijab dan qabul.
Syarat dalam akad ada empat, yaitu: 5) syarat berlakunya akad (Iniqod)6 1) syarat
sahnya akad (Shihah)6 3) syarat terealisasikannya akad (Nafadz)6 dan 8) syaratLazim.
SyaratIniqod ada yang umum dan khusus. Syarat umum harus selalu ada pada setiap
akad, seperti syarat yang harus ada pada pelaku akad, ob!ek akad dan Shighah akad,
akad bukan pada sesuatu yang diharamkan, dan akad pada sesuatu yang bermanaat.
Sementara itu, syarat khusus merupakan sesuatu yang harus ada pada akad-akad
tertentu, seperti syarat minimal dua saksi pada akad nikah. Syaratshihah, yaitu syarat
yang diperlukan seara Syariah agar akad berpengaruh, seperti dalam akad
perdagangan harus bersih dari aat. Syarat nafadz ada dua, yaitu kepemilikan
(barang dimiliki oleh pelaku dan berhak menggunakannya) dan ilayah. Syarat
lazim, yaitu baha akad harus dilaksanakan apabila tidak ada aat.
2.1.2 Jenis Jenis Akad
5. Akad P!la "iti#ana. "iti#an Wadiah yad Amanah
Seara umum Wadiah adalah titipan murni dari pihak penitip (muwaddi) yang
mempunyai barang0aset kepada pihak penyimpan (mustawda) yang diberi
7/24/2019 coorporat
4/39
amanah0keperayaan, baik indi'idu maupun badan hukum, tempat barang yang
dititipkan harus di!aga dari kerusakan, kerugian, keamanan, dan keutuhannya, dan
dikembalikan kapan sa!a penyimpan menghendaki. Barang0aset yang dititipkan
adalah sesuatu yang berharga yang dapat berupa uang, barang, dokumen, surat
berharga, atau barang berharga lainnya. $alam konteks ini, pada dasarnya pihak
penyimpan (custodian) sebagai penerima keperayaan (trustee) adalah yad al-
amanah 9tangan amanah yang berarti baha ia tidak diharuskan bertanggung !aab
!ika seaktu dalam penitipan ter!adi kehilangan atau kerusakan pada barang0aset
titipan, selama hal ini bukan akibat dari kelalaian atau keerobohan yang
bersangkutan dalam memelihara barang0aset titipan. Biaya penitipan boleh
dibebankan kepada pihak penitip sebagai kompensasi atas tanggung !aab
pemeliharaan. $engan prinsip ini, pihak penyimpan tidak boleh menggunakan atau
memanaatkan barang0aset yang dititipkan, melainkan hanya men!aganya. Selain itu,
barang0aset yang dititipkan tidak boleh diampuradukkan dengan barang0aset lain,
melainkan harus dipisahkan untuk masing-masing barang0aset penitip. Karena
menggunakan prinsip yad al-amanah, akad titipan seperti ini biasa disebut wadiah
yad amana.
b. "iti#an Wadiah yad Dhamanah
$ari prinsip yad al-amanah 9tangan amanah kemudian berkembang prinsip
yadhdhamanah tangan penanggung yang berarti baha pihak penyimpan
bertanggung !aab atas segala kerusakan atau kehilangan yang ter!adi pada
barang0aset titipan. %al ini berarti baha pihak penyimpan atau custodian adalah
trustee yang sekaligus guarantor 9pen!amin keamanan barang0aset yang dititipkan.
Ini !uga berarti baha pihak penyimpan telah mendapatkan izin dari pihak penitip
untuk mempergunakan barang0aset yang dititipkan tersebut untuk akti'itas
perekonomian tertentu, dengan atatan baha pihak penyimpan akan mengembalikan
barang0aset yang dititipkan seara utuh pada saat penyimpan menghendaki. %al ini
sesuai dengan an!uran dalam Islam agar aset selalu diusahakan untuk tu!uan produkti
(tidak idle atau didiamkan sa!a). $engan prinsip ini, penyimpan boleh menampur
7/24/2019 coorporat
5/39
aset penitip dengan aset penyimpan atau aset penitip yang lain, dan kemudian
digunakan untuk tu!uan produkti menari keuntungan. Pihak penyimpan berhak atas
keuntungan yang diperoleh dari pemanaatan aset titipan dan bertanggung !aab
penuh atas risiko kerugian yang mungkin timbul. Selain itu, penyimpan
diperbolehkan !uga, atas kehendak sendiri, memberikan bonus kepada pemilik aset
tanpa akad per!an!ian yang mengikat sebelumnya. $engan menggunakan prinsip
yadh dhamanah, akad titipan seperti ini biasa disebut Wadiah yad hamanah.
1. Akad P!la Pin$a%ana. Pin$a%an Qardh
!ardh merupakan pin!aman keba!ikan0lunak tanpa imbalan, biasanya untukpembelian barang-barangfungible (yaitu barang yang dapat diperkirakan dan diganti
sesuai berat, ukuran, dan !umlahnya).
Kata qardh ini kemudian diadopsi men!adi credo (romai), credit (Inggris), dan
kredit (Indonesia). 7b!ek dari pin!aman qardhbiasanya adalah uang atau alat tukar
lainnya (Saleh, 5;;1), yang merupakan transaksi pin!aman murni tanpa bunga ketika
pemin!am mendapatkan uang tunai dari pemilik dana (dalam hal ini bank) dan hanya
a!ib mengembalikan pokok hutang pada aktu tertentu di masa yang akan datang.
Pemin!am atas prakarsa sendiri dapat mengembalikan lebih besar sebagai uapan
terima kasih.
3. Akad P!la Bagi Hasil
kad bank syariah yang utama dan paling penting yang disepakati oleh para ulama
adalah akad dengan pola bagi hasil dengan prinsip mudharabah (trustee "rofit
sharing) dan musyara#ah (joint $enture "rofit sharing). Prinsipnya adalah al-ghunm
bil-ghurm atau al-#har%j bil-dam%n, yang berarti baha tidak ada bagian
keuntungan tanpa ambil bagian dalam risiko (l-7mar dan bdel-%a/, 5;;
7/24/2019 coorporat
6/39
Syaibani yang hidup pada 531 + 5>; % 0 ?=2 + >28 $ ("@ Shiddi/i dalam Karim,
1221) dalam konteks perbankan Islam modern. Konsep bagi hasil yang digambarkan
dalam buku i/ih pada umumnya diasumsikan baha para pihak yang beker!a sama
bermaksud untuk memulai atau mendirikan suatu usaha patungan (joint $enture)
ketika semua mitra usaha turut berpartisipasi se!ak aal beroperasi dan tetap men!adi
mitra usaha sampai usaha berakhir pada aktu semua aset dilikuidasi. *arang sekali
ditemukan konsep usaha yang terus ber!alan (running business) ketika mitra usaha
bisa datang dan pergi setiap saat tanpa mempengaruhi !alannya usaha. %al ini
disebabkan buku-buku i/ih Islam ditulis pada aktu usaha tidak sebesar dan serumit
usaha zaman sekarang, sehingga konsep Arunning business tidak mendapat
perhatian.
a. M&s'arakah
&usyara#ah merupakan akad bagi hasil ketika dua atau lebih pengusaha pemilik
dana0modal beker!a sama sebagai mitra usaha, membiayai in'estasi usaha baru atau
yang sudah ber!alan. "itra usaha pemilik modal berhak ikut serta dalam mana!emen
perusahaan, tetapi itu tidak merupakan keharusan. Para pihak dapat membagi
peker!aan mengelola usaha sesuai kesepakatan dan mereka !uga dapat meminta
ga!i0upah untuk tenaga dan keahlian yang mereka urahkan untuk usaha tersebut.
b. Mudharabah
Seara singkat mudharabah atau penanaman modal adalah penyerahan modal
uang kepada orang yang berniaga sehingga ia mendapatkan persentase keuntungan
(l- "ushlih dan sh-Shai, 1228). Sebagai suatu bentuk kontrak, mudharabah
merupakan akad bagi hasil ketika pemilik dana0modal (pemodal), biasa disebut
shahibul maal'rabbul maal, menyediakan modal (522 persen) kepada pengusaha
sebagai pengelola, biasa disebut mudharib, untuk melakukan akti'itas produkti
dengan syarat baha keuntungan yang dihasilkan akan dibagi di antara mereka
menurut kesepakatan yang ditentukan sebelumnya dalam akad (yang besarnya !uga
dipengaruhi oleh kekuatan pasar). Shahibul maal (pemodal) adalah pihak yang
memiliki modal, tetapi tidak bisa berbisnis, dan mudharib (pengelola atau
7/24/2019 coorporat
7/39
entre"reneur) adalah pihak yang pandai berbisnis, tetapi tidak memiliki modal.
pabila ter!adi kerugian karena proses normal dari usaha, dan bukan karena kelalaian
atau keurangan pengelola, kerugian ditanggung sepenuhnya oleh pemilik modal,n
sedangkan pengelola kehilangan tenaga dan keahlian yang telah diurahkannya.
pabila ter!adi kerugian karena kelalaian dan keurangan pengelola, maka pengelola
bertanggung !aab sepenuhnya. Pengelola tidak ikut menyertakan modal, tetapi
menyertakan tenaga dan keahliannya, dan !uga tidak meminta ga!i atau upah dalam
men!alankan usahanya. Pemilik dana hanya menyediakan modal dan tidak dibenarkan
untuk ikut ampur dalam mana!emen usaha yang dibiayainya. Kesediaan pemilik
dana untuk menanggung risiko apabila ter!adi kerugian men!adi dasar untuk
mendapat bagian dari keuntungan.
8. Akad P!la J&al Beli
*ual beli (buyu, !amak dari bai) atau perdagangan atau perniagaan atau trading
seara terminologi i/ih Islam berarti tukar menukar harta atas dasar saling ridha
(rela),atau memindahkan kepemilikan dengan imbalan pada sesuatu yang diizinkan
(Santoso, 1223). *ual beli dibolehkan Syariah berdasarkan l-Curan, Sunnah, dan
Ijma (konsensus) para ulama. $alam CS 1:1?= disebutkan baha Allah
menghalalkan perniagaan (albai) dan mengharamkan riba. Sedangkan dalam CS
8:1; disebutkan A%ai orang orang yang beriman, !anganlah kamu makan harta
sesamamu dengan !alan yang batil (tidak benar), keuali dalam perdagangan yang
berlaku atas dasar suka sama suka di antara kamu.
a. Murabahah
&urabahah adalah istilah dalam i/ih Islam yang berarti suatu bentuk !ual beli
tertentu ketika pen!ual menyatakan biaya perolehan barang, meliputi harga barang
dan biayabiaya lain yang dikeluarkan untuk memperoleh barang tersebut, dan tingkat
keuntungan (margin) yang diinginkan. #ingkat keuntungan ini bisa dalam bentuk
lumpsum atau persentase tertentu dari biaya perolehan. Pembayaran bisa dilakukan
seara spot (tunai) atau bisa dilakukan di kemudian hari yang disepakati bersama.
7leh karena itu, murabahah tidak dengan sendirinya mengandung konsep
7/24/2019 coorporat
8/39
pembayaran tertunda (deferred "ayment), seperti yang seara umum dipahami oleh
sebagian orang yang mengetahui murabahah hanya dalam hubungannya dengan
transaksi pembiayaan di perbankan syariah, tetapi tidak memahami i/ih Islam .
b. Salam
Salam merupakan bentuk !ual beli dengan pembayaran di muka dan penyerahan
barang di kemudian hari (ad$anced "ayment atauforward buying ataufuture sales)
dengan harga, spesiikasi, !umlah, kualitas, dan tanggal dan tempat penyerahan yang
!elas, serta disepakati sebelumnya dalam per!an!ian. Barang yang diper!ualbelikan
belum tersedia pada saat transaksi dan harus diproduksi terlebih dahulu, seperti
produk-produk pertanian dan produk-produk fungible (barang yang dapat
diperkirakan dan diganti sesuai berat, ukuran, dan !umlahnya) lainnya. Barang-barang
non-fungible seperti batu mulia, lukisan berharga, dan lain-lain yang merupakan
barang langka tidak dapat di!adikan obyek salam (l-7mar dan bdel-%a/, 5;;
7/24/2019 coorporat
9/39
#ransaksi nonbagi hasil selain yang berpola !ual beli adalah transaksi berpola sea
atau ijarah. Ijarah, biasa !uga disebut sea, !asa, atau imbalan, adalah akad yang
dilakukan atas dasar suatu manaat dengan imbalan !asa.Ijarah adalah istilah dalam
ikih Islam dan berarti memberikan sesuatu untuk diseakan. "enurut Sayyid Sabiq,
i!arah adalah suatu !enis akad untuk mengambil manaat dengan !alan penggantian.
*adi, hakekatnya ijarah adalah pen!ualan manaat.
da dua !enis ijarah dalam hukum Islam, yaitu:
5) Ijarah yang berhubungan dengan sea !asa, yaitu mempeker!akan !asa seseorang
dengan upah sebagai imbalan !asa yang disea. Pihak yang mempeker!akan disebut
mustajir, pihak peker!a disebut ajir, upah yang dibayarkan disebut ujrah.
1)Ijarah yang berhubungan dengan sea aset atau properti, yaitu memindahkan hak
untuk memakai dari aset atau properti tertentu kepada orang lain dengan imbalan
biaya sea. Bentuk ijarah ini mirip dengan leasing (sea) di bisnis kon'ensional.
Pihak yang menyea (lessee) disebut mustajir, pihak yang menyeakan (lessor)
disebut mujir'muaajir, sedangkan biaya sea disebut ujrah.
a. Ijarah
Sea atau ijarah dapat dipakai sebagai bentuk pembiayaan, pada mulanya bukan
merupakan bentuk pembiayaan, tetapi merupakan akti'itas usaha seperti !ual beli.
Indi'idu yang membutuhkan pembiayaan untuk membeli aset dapat mendatangi
pemilik dana (dalam hal ini bank) untuk membiayai pembelian aset produkti.
Pemilik dana kemudian membeli barang dimaksud dan kemudian menyeakannya
kepada yang membutuhkan aset tersebut.
Bentuk pembiayaan ini merupakan salah satu teknik pembiayaan ketika
kebutuhan pembiayaan in'estor untuk membeli aset terpenuhi, dan in'estor hanya
membayar sea pemakaian tanpa harus mengeluarkan modal yang ukup besar untuk
membeli aset tersebut.
b. Ijarah Muntahiya Bittamlik
7/24/2019 coorporat
10/39
Ijarah muntahiya bittamli# (I"B#) adalah transaksi sea dengan per!an!ian untuk
men!ual atau menghibahkan obyek sea di akhir periode sehingga transaksi ini
diakhiri dengan alih kepemilikan obyek sea.
2.2 )NSEP EUN"UN*AN DALAM S+A,IAH
Pembahasan mengenai akad dan produk bank syariah tidak terlepas dari konsep
keuntungan dalam Islam. $alam Islam, sesuai dengan penuturan Ibnu rabi, baha
transaksi ekonomi tanpa unsur (Iwadsama dengan riba. (Iwaddapat dipahami sebagai
equi$alent counter$alueyang berupa risiko ()hurmi), ker!a dan usaha (*asb), dan
tanggung !aab (aman). Semua transaksi perniagaan untuk mendapatkan
keuntungan harus memenuhi kaidah ini, seperti di ilustrasikan pada diagram dibaah.
Al-Ba'
Al-I$arah
Sala%
Istishna /// e&nt&ngan 0 'Iwad risik! ker$a 3 &saha tangg&ngan4
M&dhara5ah
M&s'arakah
dll
Dntuk mengetahui suatu transaksi atau akad dalam mengambil keuntungan
apakah sesuai dengan ketentuan syariah atau tidak, apakah mengandung unsur riba
atau tidak, dapat digunakan kaidah seperti digambarkan pada gambar 1. +ertama,
letakkan akad yang akan die'aluasi pada kotak kiri baah. *edua, e'aluasi akad
tersebut terhadap tiga unsur, yaitu risiko, ker!a dan usaha, dan tanggung !aab pada
kotak kanan baah.
7/24/2019 coorporat
11/39
pabila ketiga unsur (Iwadada, maka akad tersebut sesuai dengan ketentuan syariah,
dan keuntungan yang dihasilkan transaksi tersebut bukan tergolong riba. pabila
ketiga unsur (Iwad tidak ada, maka akad tersebut tidak sesuai dengan ketentuan
syariah, dan keuntungan yang dihasilkan dari transaksi tersebut tergolong riba.
2.6 ",ANSASI +AN* DILA,AN*
"SEI4
Semua bentuk perpidahan harta ataupun barang dari satu pihak kepada pihak
lain tanpa melalui !alur akad yang telah digariskan Syariah, namun perpindahan itu
ter!adi melalui permainan, seperti taruhan uang pada permainan kartu, pertandingan
sepak bola, pauan kuda, pauan greyhound dan seumpamanya. "engapa dilarangF
Karena (5) permainan bukan ara untuk mendapatkan harta0keuntungan (1)
menghilangkan keredhaan dan menimbulkan kebenian0dendam (3) tidak sesuai
dengan itrah insani yang berakal dan disuruh beker!a untuk dunia dan akhirat.
G%440#G%4I4
Sesuatu yang tidak !elas dan tidak dapat di!amin atau dipastikan keu!udannya
seara matematis dan rasional baik itu menyangkut barang (goods), harga (prie)
ataupun aktu pembayaran uang0penyerahan barang (time o deli'ery). #aghrir dalam
7/24/2019 coorporat
12/39
bahasa rab gharar, yang berarti : akibat, benana, bahaya, resiko, dan
ketidakpastian. $alam istilah i/h muamalah, taghrir berarti melakukan sesuatu
seara membabi buta tanpa pengetahuan yang menukupi6 atau mengambil resiko
sendiri dari suatu perbuatan yang mengandung resiko tanpa mengetahui dengan persis
akibatnya, atau memasuki kanah resiko tanpa memikirkan konsekuensinya. "enurut
Ibnu #aimiyah, gharar ter!adi bila seseorang tidak tahu apa yang tersimpan bagi
dirinya pada akhir suatu kegiatan !ual beli. #aghrir dan tadlis ter!adi karena adanya
inomplete inormation yang ter!adi pada salah satu pihak baik pembeli atau pen!ual.
Karena itu, kasus taghrir ter!adi bila ada unsure ketidakpastian yang melibatkan
kedua belah pihak (unertain to both parties). 4IB
4iba seara bahasa bermakna ziyadah (tambahan). $alam pengertian lain, seara
linguistik riba !uga berarti tumbuh dan membesar. Sedangkan menurut istilah teknis,
riba berarti pengambilan tambahan dari harta pokok atau modal seara bathil. da
beberapa pendapat dalam men!elaskan riba, namun seara umum terdapat benang
merah yang menegaskan baha riba adalah pengambilan tambahan, baik dalam
transaksi !ual-beli maupun pin!am-memin!am seara bathil atau bertentangan dengan
prinsip muamalat dalam Islam, yaitu: 5. l-Curan A%ai orang-orang yang beriman,
!anganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakalah kamu kepada
llah supaya kamu mendapat keberuntungan (CS. li Imran:532). A%ai orang-orang
yang beriman,bertakalah kepada llah dan tinggalkan sisa riba (yang belum
dipungut) !ika kamu orang-orang yang beriman. "aka !ika kamu tidak menger!akan
(meninggalkan sisa riba) maka ketahuilah, baha llah dan 4asul-@ya akan
memerangimu. $an !ika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu
pokok hartamu6 kamu tidak menganiaya dan tidak pula dianiaya. (CS. l Ba/arah:
1?>-1?;) 1. %adits H $ari bu %urairah r.a., ia berkata, 4asulullah bersabda: A4iba
adalah tu!uh puluh dosa6 dosanya yang paling ringan adalah (sama dengan) dosa
orang yang berzina dengan ibunya. (%4. Ibn "a!ah). H *abir berkata baha
4asulullah S mengutuk orang yang menerima riba, orang yang membayarnya dan
7/24/2019 coorporat
13/39
orang yang menatatnya, dan dua orang saksinya, kemudian Beliau bersabda,
A"ereka itu semuanya sama. (%4."uslim).
*J@IS + *J@IS 4IB
Seara garis besar riba dikelompokkan men!adi dua. 4iba hutang-piutang dan riba
!ual-beli. Kelompok pertama terbagi lagi men!adi riba /ardh dan riba !ahiliyyah.
Sedangkan kelompok kedua, riba !ual-beli, terbagi men!adi riba adhl dan riba
nasiah. "engenai pembagian dan !enis-!enis riba, berkata Ibnu %a!ar al %aitsami:
ABaha riba itu terdiri dari tiga !enis, yaitu riba adl, riba al yaad, dan riba an nasiah.
l mutaally menambahkan !enis keempat yaitu riba al /ard. Beliau !uga
menyatakan baha semua !enis ini diharamkan seara i!ma berdasarkan nash al
Curan dan hadits @abi. l. 4iba Cardh Suatu manaat atau tingkat kelebihan tertentu
yang disyaratkan terhadap yang berhutang (mu/taridh). 1. 4iba *ahiliyyah %utang
dibayar lebih dari pokoknya, karena si pemin!am tidak mampu membayar hutangnya
pada aktu yang ditetapkan. 3.4iba adhl Pertukaran antar barang se!enis dengan
kadar atau takaran yang berbeda, sedangkan barang yang dipertukarkan itu termasuk
dalam !enis barang ribai. 8.4iba @asiah Penangguhan penyerahan atau penerimaan
!enis barang ribai yang dipertukarkan dengan !enis barang ribai lainnya. 4ibadalam nasiah munul karena adanya perbedaan, perubahan, atau tambahan antara
yang diserahkan saat ini dengan yang diserahkan kemudian.
*J@IS B4@G 4IBI
Para ahli i/ih Islam telah membahas masalah riba dan !enis barang ribai dengan
pan!ang lebar dalam kitab-kitab mereka. $alam kesempatan ini akan disampaikan
kesimpulan umum dari pendapat mereka yang intinya baha barang ribai meliputi
Jmas dan perak, baik itu dalam bentuk uang maupun dalam bentuk lainnya. Bahan
makanan pokok seperti beras, gandum, dan !agung serta bahan makanan tambahan
seperti sayur-sayuran dan buah-buahan.
B#%I&
7/24/2019 coorporat
14/39
kad !ual beli ataupun kemitraan untuk mendapatkan keuntungan ataupun
penghasilan, namun barang yang diperdagangkan ataupun pro!ek yang diker!akan
adalah !enis barang atau kegiatan yang bertentangan dengan prinsip-prinsip Syariah
seperti kemitraan untuk memproduksi narkotika yang dipasarkan untuk umum
ataupun mendirikan usaha asino atau abaret tempat dansa-dansa. BI &
"D$#44
dalah !ual beli dan pertukaran dimana salah satu pihak dalam keadaan sangat
memerlukan (in the state o emergeny) sehingga sangat mungkin ter!adi eksploitasi
oleh pihak yang kuat sehingga ter!adi transaksi yang hanya menguntungkan sebelah
pihak dan merugikan pihak lainnya.
IK4%
Segala bentuk tekanan dan pemaksaan dari salah satu pihak untuk melakukan
suatu akad tertentu sehingga menghapus komponen mutual ree onsent. *enis
pemaksaan dapat berupa aaman isik atau memanaatkan keadaan seseorang yang
sedang butuh atau the state o emergeny. Imam Ibnu #aimiyah ra mengatakan baha
dalam keadaan darurat (state o emergeny) seseorang yang memilik stok barang
yang dibutuhkan orang banyak harus diperintahkan untuk men!ualnya dengan harga
pasar, !ika dia enggan melakukannya pihak berkuasa dapat memaksanya untuk
melakukan hal tersebut demi menyelamatkan nyaa orang banyak. ("a!mu al
ataa, 'ol. 1; hal.322).
G%B@
dalah dimana si pen!ual memberikan taaran harga diatas rata-rata harga pasar
(market prie) tanpa disadari olehpihak pembeli. Ghabn ada dua !enis yakni: Ghabn
Calil (@egligible) dan Ghabn ahish (Jessi'e). Ghabn Calil: adalah !enisperbedaan harga barang yang tidak terlalu !auh antara harga pasar dan harga
penaaran dan masih dalam kategori yang dapat dimaklumi oleh pihak pembeli.
Ghabn ahish adalah perbedaan harga penaaran dan harga pasar yang ukup !auh
bedanya.
7/24/2019 coorporat
15/39
BIL @*S%
$imana sekelompok orang bersepakat dan bertindak seara berpura-pura
menaar barang dipasar dengan tu!uan untuk men!ebak orang lain agar ikut dalam
proses taar menaar tersebut sehingga orang ketiga ini akhirnya membeli barang
dengan harga yang !auh lebih mahal dari harga sebenarnya. &arangan 4asul sa:
A..*anganlah kamu meminang seorang gadis yang telah dipinang saudaramu, dan
!angan menaar barang yang sedang dalam penaaran saudaramu6 dan !anganlah
kamu bertindak berpura-pura menaar untuk menaikkan harga..
I%#IK4
dalah menumpuk-numpuk barang ataupun !asa yang diperlukan masyarakat dan
kemudian si pelaku mengeluarkannya sedikit-sedikit dengan harga !ual yang lebih
mahal dari harga biasanya dengan tu!uan untuk mendapatkan keuntungan lebih epat
dan banyak. Para ulama tidak membatasi !enis barang dan !asa yang ditumpuk
tersebut asalkan itu termasuk dalam kebutuhan essential, maka Ihtikar adalah
dilarang. 4asulullah sa bersabda: ABarangsiapa yang menimbun (barang M !asa
kebutuhan pokok) maka telah melakukan suatu kesalahan.
G%IS%
"enyembunyikan akta-akta yang seharusnya diketahui oleh pihak yang terkait
dalam akad sehingga mereka dapat melakukan kehati-hatian (prudent) dalam
melindungi kepentingannya sebelum ter!adi transaksi yang mengikat. $alam
Nommon &a akad seperti ini dikenal dengan sebutan kad Dberrime idae Nontrat
dimana semua !enis inormasi yang seharusnya diketahui oleh pelanggan sama sekali
tidak boleh disembunyikan. *ika ada salah satu inormasi berkenaan dengan sub!et
matter akad tidak disampaikan, maka pihak pembeli dapat memilih opsi membatalkantransaksi tersebut.
#$&IS
dalah tindakan seorang peniaga yang senga!a menampur barang yang
berkualitas baik dengan barang yang sama berkualitas buruk demi untuk
7/24/2019 coorporat
16/39
7/24/2019 coorporat
17/39
b. &iabilitas
&iabilitas merupakan kea!iban yang ber!alan untuk memindahkan suatu
aset dan meneruskan penggunaannya atau menyediakan !asa untukpihak lain
di masa depan sebagai hasil dar transaksi atau peristia dimasa lalu.
. Porsi pemegang rekening in'estasi takterbatas4ekening in'estasi tak terbatas meru!uk pada dana-dana yang diterima oleh
bank syariah dari indi'idu-indi'idu atau kelompok dengan dasar baha
bank syariah akan memiliki hak untuk menggunakan dan mengin'estasikan
dana-dana tersebut tanpa adanya batasan. $engan demikian, bank syariah
berhak menampurkan dana yang di in'estasikan itu dengan modalnya
sendiri.d. Saham Pemilik
Saham pemilik meru!uk pada !umlah yang tersisa pada tanggal pernyataan
posisi keuangan dari aset bank syariah sesudah dikurangi kea!iban, porsi
pemegang rekening in'estasi tak terbatas dan yang serta dengannya, serta
pendapatan yang dilarang !ika ada.
1. Pernyataan Pendapatan
a. PendapatanPendapatan merupakan kenaikan kotor dalam aspek atau penurunan dalam
liabilitas atau gabungan dari keduanya selama periode yang dipilih oleh
penyertaan pendapatan yang berakibat dari in'estasi yang halal,
perdagangan, memberikan !asa, dan lain-lain.
b. BiayaBiaya merupakan penurunan kotor dalam suatu aspek atau kenaikan dalam
liabilitas atau gabungan dari keduanya selama periode yang dipilih oleh
pernyataan pendapatan yang berakibat dari in'estasi yang halal,
perdagangan, atau akti'itas yang termasuk pemberian !asa.
. KeuntunganKeuntungan merupakan kenaikan bersih dari aset bersih sebagai akibat dari
memegang aset yang mengalami peningkatan nilai selama periode yang
dipilih oleh pernyataan pendapatan.
d. Kerugian
7/24/2019 coorporat
18/39
Kerugian merupakan penurunan bersih dari aset bersih sebagai akibat dari
pemegang aset yang mengalami penurunan nilai selama periode yang dipilih
oleh pernyataan pendapatan.
e. Keuntungan pada rekening in'estasi tak terbatas yang setaranya
menun!ukkan kondisi atau posisi rekening in'estasi mudharabah mutla/oh.
. Keuntungan bersih (kerugian bersih)
Gambaran keberadaan keuntungan atau kerugian bersih yang diperoleh bank
syariah selama periode akuntansi.
3. Pernyataan perubahan dalam saham pemilik atau pernyataan laba ditahan.
8. Pernyataan aliran kas
a. Kas dan setara kasb. liran kas dan transaksi
. liran kas dari akti'itas in'estasid. liran kas dari akti'itas pembiayaan
=. Pernyataan perubahan dalam in'estasi
a. In'estasi terbatasb. Simpanan dan penarikan oleh pemegang rekening in'estai terbatas dan
ekui'alensinya.
. Keuntungan atau kerugian in'estasi sebelum bagian keuntungan manager
in'estasi sebagai seorang mudharib atau kon'ensasiseabagi in'estasi.
d. Bagian manager in'estasi dalam keuntungan in'estasi terbatas dari seorang
mudharib atau kompensasi sebagai manager in'estasi.
7/24/2019 coorporat
19/39
&aporan keuangan bertu!uan menyediakan inormasi yang bermanaat bagi pihak-
pihak yang berkepentingan dalam pengambilan keputusan yang rasional.pihak-pihak
yang berkepentingan itu antara lain:5O8
- Shahibul maal0pemilik dana
- Kreditur- Pembayar zakat, ina/ dan shada/ah
- Pemegang saham
- 7toritas pengaasan- Bank Indonesia
- Pemerintah
- &embaga pen!amin simpanan- "asyarakat
1. "enilai prospek arus kas
&aporan keuangan bertu!uan untuk memberikan inormasi yang dapat mendukung
in'estor0pemilik dana, kreditur dan pihak-pihak lain dalam memperkirakan !umlah,
saat dan ketidakpastian dalam penerimaan kas di masa depan atas de'iden, bagi hasil,
dan hasil dari pen!ualan pelunasan (redemption). Prospek penerimaan kas tersebut
sangat bergantung dari kemampuan bank untuk menghasilkan kas guna memenuhi
kea!iban yang telah !atuh tempo, kebutuhan operasional, rein'estasi dalam operasi,
serta pembayaran de'iden.
3. Inormasi atas sumber daya ekonomi
&aporan keuangan bertu!uan memberikan inormasi tentang sumberdaya ekonomis
bank (eonomi resoures), kea!iban bank untuk mengalihkan sumberdaya tersebut
kepada entitis lain atau pemilik sama, serta kemungkinan ter!adinya transaksi, dan itu
dapat mempengaruhi syumber daya ekonomi tersebut.
8. Kepatuhan Bank terhadap prinsip syariah
&aporan keuangan memberikan inormasi mengenai kebutuhan bank terhadap prinsip
syariah , serta inormasi pendapatan dan beban yang tidak sesuai dengan prinsip
syariah dan bagaimana pendapatan tersebut diperoleh serta penggunaannya.
1
7/24/2019 coorporat
20/39
=. &aporan keuangan memberikan inormasi untuk membantu menge'aluasi
pemenuhan tanggung !aab bank terhadap amanah dalam mengamankan dana,
mengin'estasikannya pada tingkat keuntungan yang layak.
7/24/2019 coorporat
21/39
@
7Bank Kon'ensional (PSK 35)
Bank Syariah (PSK =;)
5.1.
3.
8.=.
7/24/2019 coorporat
22/39
b. Prinsip bagi hasil di tampung dalam perkiraan Apembiayaan, seperti pembiayaan
mudharabah, dan pembiyaan musyarakah.
2. Akti:a
Beberapa akun dalam akti'a yang perlu di !elaskan , yaitu :
a. Piutang dagang , yaitu di gunakan untuk membukukan penyaluran dana
yang mempergunakan prinsip !ual beli seperti murabahah, istishna dan salam,
sehingga dalam bank syariah Apiutang semuanya dapat di kategorikan
sebagai akti'a yang produkti.
b. Pembiayaan , di gunakan untuk membukukan penyaluran dana yang
mempergunakan prinsip bagi hasil, yaitu mudharabah adn pembiyaan
musyarakah.. Persediaan0assets. $i gunakan untuk menampung barang-barang milik Bank
Syariah yang di maksudkan untuk di!ual kembali , seperti persediaan0assets
murabahah, persediaan0assets salam, persediaan0assets istishna.
d. kti'a i!arah. $i gunakan untuk membukukan assets i!arah yang telah di
seakan, dimana assets i!arah yang telah di seakan harus di pisahkan dengan
akti'a tetap milik bank dan persediaan.e. Istishna dalam penyelesaian (istishna ork in Proses) , di gunakan untuk
menampung transaksi istishna yang sedang ber!alan proses penyelesaiannya.
. Penyaluran $ana in'estasi terikat Jeuting , di gunakan untuk
membukukan penyaluran mudharabah mu/ayyah ( in'estasi #erikat ) dengan
pola penyaluran Jeuting.g. Pin!aman Cardh , di gunakan untuk membukukan pin!aman /ardh yang
sumber dananya dari intern bank Syariah.
h. Penyertaan , di gunakan untuk membukukan penyertaan, dimana bank
syariah memiliki saham suatu perusahaan, baik yang di lakukan dalam rangka
penyelamatan pembiayaan atau yang di tanamkan pada anak perusahaan.
6. e(a$i5an
$alam neraa bank syariah itu ada unsur kea!ibannya, yaitu :
a. Simpanan0titipan , di gunakan untuk membukukan penghimpunan dana
yang mempergunakan prinsip adiah ( titipan ), karena prinsip dari adiah
adalah titipan yang harus di kembalikan kapan sa!a oleh bank apabila si
7/24/2019 coorporat
23/39
penitip meminta kembali, dalam kondisi apapun bank syariah harus
mengembalikan dana titipan tersebut kepada penitip, bank syariah harus
mengembalikan dana titipan tersebut seratus persen kepada penitip. *adi yang
di bukukan itu pada kea!iban bank syariah adalah #abungan adiah, Giro
adiah.
b. Kea!iban In'estasi #erikat Jeuting , di gunakan untuk membukukan
penerimaan mudharabah "u/ayyadah dengan pola penyaluran Jeuting.. Keuntungan $i umumkan Belum $i bagikan . di gunakan untuk
membukukan bagi hasil hak milik in'estasi dana In'estasi #idak #erikat yang
di himpun,yang sampai dengan tanggal laporan belum di bayarkan kepada
pemiliknya dan data yang di pergunakan itu dalam perkiraan ini bersumber
dari perhitungan pembagian hasil usaha.
7. In:estasi "idak "erikat
#ransaksi yang di bukukan pada in'estasi tidak terikat, adalah penghimpunan
dana pada bank syariah yang mempergunakan prinsip mudharabah mutla/ah
(in'estasi tidak terikat).
;. La#!ran La5a ,&gi
Beberapa unsur laporan laba dan rugi yang ada dalam laporan laba dan rugi bank
syariah yaitu :
5. Pendapatan operasi utama , pendapatan ini merupakan kelompok
pendapatan operasi utama bank syariah atas penyaluran di lakukan sesuai
prinsip syariah, yang meliputi : pendapatan penyaluran yang menggunakan
prinsip bagi hasil, yang kedua pendapatan penyaluran yang mempergunakan
!ual beli, yaitu pendapatan margin murabahah, pendapatan bersih salam
paralel dan pendapatan bersih istishna parel dan terakhir yaitu pendapatan
bersih !iarah. Itulah yang terdapat dari kelompok pendapatan operasi utama
bank syariah atas penyaluran yang di lakukan sesuai prinsip syariah.1. %ak pihak ketiga atas bagi hasil in'estasi tidak terikat . unsur ini merupakan
!umlah bagi hasil yang diberikan oleh bank syariah kepada pemilik dana. %ak
pihak ketiga atas bagi hasil in'estasi tidak terikat ini tidak dapat di
kategorikan sebagai pendapatan dan beban dari bank syariah.
7/24/2019 coorporat
24/39
3. Pendapatan operasi lainnya , pendapatan ini di gunakan untuk menampung
pendapatan operasi utama lainnya , yang merupakan milik bank syariah
sepenuhnya (tidak di bagihasilkan).
8. Beban-beban , beban-beban yang di maksud ini adalah semua beban yang
men!adi tanggungan bank sebagai mudharib sebagaimana layaknya bank,
seperti beban tenaga ker!a, beban umum , dan beban operasi lainnya.
D. Pen'a$ian la#!ran e&angan Bank S'ariah
5. &aporan posisi keuangan (neraa)
Dnsur-unsur neraa meliputi akti'a, kea!iban, in'estasi tidak terikat, dan ekuitas.
Penya!ian akti'a pada neraa atau pengungkapan pada atatan atas laporan keuangan
atas akti'a yang dibiayai oleh bank sendiri dan akti'a yang dibiayai oleh bank
bersama pemilik dana in'estasi tidak terikat, dilakukan seara terpisah.
1. &aporan laba dan rugi
$engan memperhatikan ketentuan dalam PSK lainnya,dalam laporan laba rugi
menakup, tetapi tidak terbatas pada pos-pos pendapatan dan beban.
3. &aporan arus kas
8. & aporan perubahan ekuitas
=. &aporan perubahan in'estasi terikat
&aporan perubahan dana in'estasi terikat memisahkan dana in'estasi terikat
berdasarkan sumber dana dan memisahkan in'estasi berdasarkan !enisnya.
7/24/2019 coorporat
25/39
- "iskin
- %amba sahaya
- 7rang yang terlilit hutang- 7rang yang baru masuk Islam
- 7rang yang ber!ihad
- 7rang yang dalam per!alanan- mil
. Kenaikan atau penurunan sumber dana zakat, ina/ dan shada/ah
d. Saldo aal dana penggunaan dana zakat, ina/, dan shada/ah
e. Saldo akhir dana penggunaan dana zakat, ina/, dan shada/ah
?. &aporan sumber dan pengguna dana qardhul hasan
Bank syariah menya!ikan laporan sumber dan penggunaan /ardhul hasan sebagaikomponen utama laporan keuangan, yang menun!ukkan:
a. Sumber dana /ardhul hasan yang berasal dari penerimaan:
- Ina/
- Shada/ah- $enda
- $an pendapatan non halal
b. Penggunaan dana /ardhul hasan untuk:
- Pin!aman- Sumbangan
. Kenaikan atau penurunan sumber dana /ardhul hasan
d. Saldo aal dana penggunaan dana /ardhul hasan,e. Saldo akhir dana penggunaan dana /ardhul hasan
>. Natatan-atatan laporan keuangan
&aporan keuangan harus mengungkapkan semua inormasi dan material yang perlu
unutuk men!aikan laporan keuangan tersebut memadai, rele'an, dan bisa diperaya
(andal) bagi para pemakainya.
Pernyataan, laporan dan data lain yang membantu dalam menyediakan inormasi
yang diperlukan oleh para pemakai laporan keuangan sebagaimana ditentukan
didalamstatement of obye#tif.
&aporan ini diterbitkan dalam bentuk komparati. rtinya, laporan tersebut
menya!ikan data periode sekarang dan periode yang lalu. Dntuk memberikan
gambaran keadaan laporan keuangan bank syariah.
7/24/2019 coorporat
26/39
2.; PELAP),AN EUAN*AN S+A,IAH
1. La#!ran P!sisi e&angan Nera9a4Na%a Bank4
La#!ran P!sisi e&angan !ns!lidasi
Pada B&lan
7/24/2019 coorporat
27/39
..
#otal akti'a .. ..
2. La#!ran La5a r&gi
Na%a Bank4
La#!ran La5a ,&gi
Pada tah&n 'ang terakhir tah&n4 dengan tah&n lal&4
Draian Natatan ( tahun )
Dnit "oneter
( tahun )
Dnit "oneter
Penda#atan
Pen!ualan tangguh
In'estasi
Dik&rangi
Keuntungan rekening in'estasi tidak
terbatas sebelum bagian bank
sebagai mudharib
Bagian bank sebagai mudharibKeuntungan terhadap rekening
in'estasi tidak terbatas sebelum
zakat
Bagian bank pada pendapatan dariin'estasi ( sebagai mudharib dan
sebagai pemilik dana )
Pendapatan bank dari in'estasi
Bagian keuntungan bank dari rekening
in'estasi terbatas sebagai mudharib
ee bank sebagai agen in'estasi untuk
in'estasi terbatas
Pendapatan dan !asa-!asa perbankan
Pendapatan lain-lain#otal pendapatan bank
Biaya umum dan administrasi
$epresiasi
Pendapatan netto sebelum zakat dan
pa!ak
Pro'isi untuk zakat
1;
1;B
1>,1;
1;B
32
.
..
..
.
( . )
( . )
....
..
.
.
.
..(..)
(..)
..
(..)
..
.
..
..
.
(.)
(.)
....
..
.
.
.
..(..)
(..)
..
(..)
..
7/24/2019 coorporat
28/39
Pendapatan netto sebelum saham
minoritas ( saham minoritas )
Pendapatan netto
(.)
..
(.)
..
6. La#!ran Ar&s as
Na%a Bank 4
La#!ran Ar&s as
Pada tah&n 'ang terakhir tah&n 4 dengan tah&n lal& 4
7/24/2019 coorporat
29/39
Uraian 8atatan
7/24/2019 coorporat
30/39
mudharabah
Pen!ualan persediaan
Pen!ualan istishnaKenaikan netto pada piutang
rus kas netto dari kegiatan
in'estasi
rus kas dari kegiatan
keuanganKenaikan netto pada rekening
in'estasi tidak terbatasKenaiakn netto pada rekening
koran$e'iden yang dibayarkanKenaikan pada saldo kredit dan
biaya-biaya (penurunan)
pada biaya yang
dikeluarkan
(accrud e"ensesKenaikan pada saham
minoritas
Penurunan pada akti'a lainPenurunan arus kas dari
kegiatan pembiayaan
Kenaikan0penurunan uang kas
dan setara kas
Kas dan setara kas pada aal
tahun
Kas dan setara kas pada akhir
tahun
--
..
--
(..)
..
..(..)
..
.
..
..
.
(.)
.
..
..
..
..
..
--
--
--
--
--
----
--
--
--
7/24/2019 coorporat
31/39
7. La#!ran Per&5ahan M!dal ata& La#!ran La5a Ditahan
Na%a Bank 4
La#!ran #er&5ahan M!dal
Unt&k tah&n 'ang terakhir tah&n 4 dengan tah&n 'ang lal& 4
UraianM!dal Diset!r
Unit M!neter
8adangan
Unit
M!neter
'ang sah
Unit
M!neter
U%&%
La5a
Ditahan"!tal
Saldo per tahunJmisi ( ) saham
Pendapatan nettoKeuntungan dibagikan
#ranser ke adangan
@eraa per ( tahun )
Pendapatan netto
Keuntungan dibagikan#ranser ke adangan
Saldo per tahun
.. --
..
..
--
.
.
.
..
--
.
.
.
..
--
..(..)
..
..
(..) ..
..
..
--
..
--
.. ..
--
--
7/24/2019 coorporat
32/39
..
;. La#!ran S&%5er-s&%5er dan #engg&naan Dana =akat Infak dan
Shada>ah
Na%a Bank4La#!ran S&%5er dan Pengg&naan Dana =akat Infak dan Shada>ah
Unt&k tah&n 'ang terakhir dengan tah&n lal&
Uraian 8atatatan
7/24/2019 coorporat
33/39
Kenaikan ( penurunan ) sumber-sumber
terhadap penggunaanQakat dan sumbangan yang belum
dibagikan pada aal tahun
Qakat dan sumbangan yang belum
dibagikan pada akhir tahun
..
..
..
La#!ran S&%5er-s&%5er dan Pengg&naan Dana Qardul Hasan
Na%a 5ank 4
7/24/2019 coorporat
34/39
La#!ran S&%5er dan Pengg&naan Dana Qardhul Hasan
Unt&k tah&n 'ang terakhir tah&n 4 dengan tah&n lal& 4
Uraian 8atatan
7/24/2019 coorporat
35/39
bersih dari unsur non halal. Pendapatan (hasil) yang diperoleh Pemegang 7bligasi
Syariah sesuai akad yang digunakan. $alam hal 7bligasi Syariah dengan akad
"udharabah atau "usyarakah pendapatan yang dibagikan merupakan bagi hasil.
$alam hal akad !ual-beli seperti "urabahah, Salam, atau Istishna, pendapatan yang
dibagikan merupakan mar!in. Sedangkan dalam hal akad I!arah, pendapatan yang
dibagikan merupakan ee (sea) dari aset yang diseakan. Pemindahan kepemilikan
7bligasi Syariah mengikuti akad-akad yang digunakan.
B. Akad M&dhara5ah.
Pembiayaan "udharabah adalah pembiayaan yang diberikan oleh Pemilik $ana
(Shahibul "aal) kepada Pengusaha ("udharib) untuk suatu usaha yang produkti.
$alam pembiayaan mudharabah, Shahibul "aal membiayai 522R kebutuhan suatu
proyek (usaha) sedangkan "udharib bertindak sebagai Pengelola Dsaha. *angka
aktu usaha, tata ara pengembalian dana, dan pembagian keuntungan ditentukan
dimuka berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak. "udharib boleh melakukan
berbagai usaha yang telah disepakati bersama dan sesuai dengan Syariah, dan
Shahibul "aal tidak ikut serta dalam pengelolaan usaha tetapi mempunyai hak untuk
melakukan pembinaan dan pengaasan. Shahibul "aal menanggung semua kerugian
akibat dari akad mudharabah keuali !ika "udharib melakukan kesalahan yang
disenga!a, lalai, atau menyalahi per!an!ian. Biaya pengelolaan usaha dibebankan
kepada "udharib.
8. Akad M&s'arakah
Pembiayaan "usyarakah adalah pembiayaan berdasarkan akad ker!asama antara
dua pihak atau lebih untuk melakukan suatu usaha tertentu, dimana masing-masing
pihak memberikan kontribusi dana dengan ketentuan baha keuntungan dan risiko
akan ditanggung bersama sesuai dengan kesepakatan. Ketentuan mengenai hasil
usaha harus dinyatakan seara !elas untuk menghindarkan perbedaan dan sengketa
pada aktu alokasi bagi hasil atau pada aktu penghentian "usyarakah. Sistim
pembagian hasil usaha harus tertuang dengan !elas. Keuntungan harus dibagi seara
proporsional dan tidak ada !umlah yang ditentukan dimuka bagi seorang mitra atau
7/24/2019 coorporat
36/39
lebih. @amun bila disepakati, !ika keuntungan melebihi !umlah tertentu, kelebihan
atau sebagian dari kelebihan tersebut dapat diberikan kepada seorang mitra atau lebih.
Kerugian harus dibagi di antara para mitra seara proporsional menurut saham
masing-masing dalam modal usaha.
D. Akad M&ra5ahah
Pembiayaan "urabahah adalah pembiayaan untuk membeli (mengadakan) suatu
barang dimana Pemberi Pembiayaan akan membeli barang yang telah disepakati
(obyek pembiayaan) untuk kemudian bertindak sebagai Pen!ual untuk di!ual kepada
Penerima Pembiayaan (yang bertindak sebagai Pembeli) senilai harga beli ditambah
keuntungan yang telah disepakati. Penerima Pembiayaan akan membayar harga
barang (harga beli ditambah keuntungan) yang telah disepakati pada !angka aktu
tertentu dan dengan ara tertentu sesuai kesepakatan. Setelah ter!adi !ual-beli, maka
barang yang men!adi obyek pembiayaan men!adi milik Pen!ual (Penerima
Pembiayaan) dan yang bersangkutan bebas menggunakan barang tersebut, termasuk
untuk men!ual kembali. $alam hal Penerima Pembiayaan (Pembeli) men!ual barang
tersebut sebelum masa pembayaran berakhir, Penerima Pembayaran tidak a!ib untuk
melunasi pembayaran sebelum masa pembayaran berakhir. Dntuk men!amin agar
Penerima Pembiayaan (Pembeli) melunasi kea!ibannya, Pemberi Pembiayaan
(Pen!ual) dapat menentukan !aminan dari Penerima Pembiayaan.
E. Akad Sala%
Pembiayaan Salam adalah pembiayaan pembelian (pengadaan) barang dimana
Pemberi Pembiayaan memesan barang dan membayar dimuka harga barang kepada
Pen!ual (Penerima Pembiayaan) yang akan mengadakan barang tersebut, untuk
kemudian di!ual kembali kepada Pembeli yang akan membayar harga barang sesuai
dengan kesepakatan kepada Pemberi Pembiayaan. Pemberi Pembiayaan memperoleh
keuntungan dari selisih harga barang yang dibayar dimuka dengan harga yang
dibayarkan oleh Pembeli.
@. Akad Istishna
7/24/2019 coorporat
37/39
Pembiayaan Istishna adalah pembiayaan pembelian (pengadaan) barang tertentu
(termasuk kapal, bangunan, dsb) dimana Pemberi Pembiayaan akan memesan barang
tertentu dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara Penerima
Pembiayaan (Pembeli) dengan Pen!ual (Produsen atau Pembuat Barang). Pemberi
Pembiayaan akan membayar kepada Pen!ual dan akan menerima pembayaran dalam
!umlah dan !angka aktu tertentu. Pemberi Pembiayaan memperoleh keuntungan dari
selisih harga barang yang dibayarkan kepada Pen!ual dengan !umlah harga yang
dibayarkan Penerima Pembiayaan.
*. Akad I$arah
kad pembiayaan I!arah adalah akad pemindahan hak guna (manaat) atas suatu
barang (maal) atau !asa (amal) dalam aktu tertentu melalui pembayaran sea atau
upah tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan atas barang itu sendiri. Pihak
yang berakad terdiri atas Pemberi Sea (pihak yang memilik0menguasai barang atau
pemberi0penguasa !asa) dan Penyea (pihak yang mengambil manaat dari
barang0!asa) dimana sebagai obyek akad adalah pembayaran sea dan manaat dari
barang0!asa. Para pihak harus men!amin tersedianya obyek akad karena ia adalah
rukun yang harus dipenuhi dalam akad I!arah. "anaat harus dinyatakan dan dapat
dikenali seara spesiik, termasuk !angka aktu dari tersedianya dan pemakaian
manaat. "anaat harus sesuai Syariah dan kesanggupan memenuhi manaat harus
nyata serta sesuai Syariah. *angka aktu dan ketentuan pembayaran sea tidak harus
terkait dengan !angka aktu pemakaian manaat. Pemberi Sea a!ib menyediakan
barang0!asa yang diseakan, menanggung biaya pemeliharaan barang, men!amin bila
terdapat aat pada barang yang diseakan. Penyea a!ib membayar sea dan
bertanggung !aab untuk men!aga keutuhan barang yang disea dan biaya
pemeliharaan ringan, namun tidak bertanggung !aab atas kerusakan yang bukan
akibat pelanggaran ketentuan pemakaian atau akibat kelalaian.
7/24/2019 coorporat
38/39
7/24/2019 coorporat
39/39
#ransaksi yang dilarang dalam islam adalah riba, penipuan, per!udian, gharar,
penimbunan barang, monopoli,rekayasa permintaan dll. "aka dari itu pelarangan
riba, pembagian resiko, larangan melakukan kegiatan spekulati, kesuian kontrak,
akti'itas usaha harus sesuai syariah merupakan sistem keuangan islam sebagaimana
diatur melalui l-Curan dan s-sunah untuk melaksanakan akti'itas masyarakat
dalam dunia ekonomi islam.
Sistem keuangan Abebas bunga (larangan riba) tidak hanya melihat interaksi
antara aktor produksi dan prilaku ekonomi seperti yang dikenal pada sistem
keuangan kon'ensional, melainkan !uga harus menyeimbankan berbagai unsur etika,
moral, sosial dan dimensi keagamaan untuk meningkatkan pemerataan dan keadilanmenu!u masyarakat yang se!ahtera seara menyeluruh. "elalui sistem ker!asama bagi
hasil maka akan ada pembagian resiko. 4esiko yang timbul dalam akti'itas keuangan
tidak hanya di tanggung penerima modal atau pengusaha sa!a, namun !uga resiko
diterima oleh pemberi modal. *adi, prinsip Instrumen keuangan syariah mengauh
pada prinsip rela sama rela.