10
I. Identitas Pasien Nama : Tn. E Usia : 39 Tahun / 21 – 11 – 1976 Alamat : Bandung Pekerjaan : Tidak Bekerja Budaya : Sunda Agama : Islam Tanggal MRS : 15 Agustus 2015 Tanggal Periksa: 26 Agustus 2015 II. Heteroanamnesis Didapat dari: Ny K, 65th, Ibu Kandung Ny E, 43th, Kakak Kandung Keluhan Utama Bicara kacau dan badan kaku Riwayat Penyakit Sekarang Sejak 6 tahun yang lalu pasien terlihat sering melamun, lebih sering menyendiri daripada biasanya dan tertawa sendiri. Pada saat itu pasien menolak berobat karena takut dan malu pada orang-orang. Sejak 3 tahun yang lalu keluarga pasien berobat ke Puskesmas tanpa membawa pasien dan mendapat 3 macam obat yang pasien lupa namanya. Sejak 3 bulan yang lalu pasien dirawat di Yayasan Galuh dan dikunjungi setiap 2 minggu oleh keluarga pasien namun saat terakhir kali berkunjung ditemukan pasien

crs

Embed Size (px)

DESCRIPTION

crs

Citation preview

Page 1: crs

I. Identitas Pasien

Nama : Tn. E

Usia : 39 Tahun / 21 – 11 – 1976

Alamat : Bandung

Pekerjaan : Tidak Bekerja

Budaya : Sunda

Agama : Islam

Tanggal MRS : 15 Agustus 2015

Tanggal Periksa: 26 Agustus 2015

II. Heteroanamnesis

Didapat dari:

Ny K, 65th, Ibu KandungNy E, 43th, Kakak Kandung

Keluhan Utama

Bicara kacau dan badan kaku

Riwayat Penyakit Sekarang

Sejak 6 tahun yang lalu pasien terlihat sering melamun, lebih sering menyendiri daripada biasanya dan tertawa sendiri. Pada saat itu pasien menolak berobat karena takut dan malu pada orang-orang.

Sejak 3 tahun yang lalu keluarga pasien berobat ke Puskesmas tanpa membawa pasien dan mendapat 3 macam obat yang pasien lupa namanya.

Sejak 3 bulan yang lalu pasien dirawat di Yayasan Galuh dan dikunjungi setiap 2 minggu oleh keluarga pasien namun saat terakhir kali berkunjung ditemukan pasien dalam keadaan jauh lebih diam disertai badan kaku, berliur, dan ada luka-luka pada seluruh badannya dan karenanya pasien dibawa ke RSHS

Riwayat Penyakit Dahulu

Tidak ada riwayat gangguan mental sebelumnya

Page 2: crs

Riwayat Keluarga

Pasien memiliki 3 orang kakak perempuan dan 1 orang adik perempuan. Ayah pasien telah meninggal dan sebelum dirawat di yayasan pasien tinggal bersama ibu dan kakak keduanya

Riwayat Pribadi

Masa Kanak Awal

Pasien dikandung selama 9 bulan, dengan ditolong bidan dengan persalinan normal dan langsung menangis. Tidak ditemui adanya gangguan perkembangan, gangguan makan, gangguan perilaku.

Masa Kanak Pertengahan

Pada saat sekolah pasien dirasa kurang berprestasi dan tidak memiliki banyak teman

Masa Kanak Akhir

Hubungan dengan teman sebayanya cukup baik hanya tidak memiliki teman dekat

Masa Dewasa

Sejak 7 tahun yang lalu pasien berganti-ganti pekerjaan menjadi petugas kebersihan sebanyak 10 kali dan paling lama kerja selama 3 bulan dengan penghasilan Rp. 500.000 – Rp. 1.000.000 . Terakhir bekerja 6 tahun yang lalu.

Pasien tidak memiliki banyak teman dan cenderung menarik diri dari pergaulan

Pasien belum menikah, riwayat hubungan seksual tidak diketahui

III. Status Fisik

Keadaan Umum : Compos Mentis, tampak gizi kurang

Tanda-tanda Vital

TD : 110/90 mmHg

N : 84 x/menit

R : 18 x/menit

S : afebris

BMI : 17.5 (Underweight)

Page 3: crs

Kepala : Simetris, Mulut simetris, Hipersalivasi (-)

Mata : Konjungtiva Hiperemis +/- ; edema (-)

Leher : KGB tidak membesar

Toraks : B/G Simetris

Pulmo : VBS ki=ka, rh -/-, wh -/-

Cor : BJ I,II murni reguler, murmur (-)

Abdomen : Datar lembut, organomegaly (-), BU (+)N

Ekstremitas :

Superior : Rigiditas (-), tremor (-)

Inferior : Kaku saat berjalan (-)

Pustula pada sela jari tangan, kaku, leher, perut dan punggung (Mengering)

Simpson-Angus Score : 0

IV. Status Psikiatrikus1. Penampilan :

Roman Muka : Biasa

Sikap : Kurang kooperatif

Kontak : Ada namun kurang

Rapport : Kurang adekuat

Dekorum : Kebersihan, kerapian dan kesopanan cukup

2. Bicara : Spontan, produktivitas kurang, intonasi pelan, artikulasi dan verbalisasi cukup, irrelevan

3. Emosi : Mood disforik, afek terbatas dan tidak sesuai4. Pikiran dan Persepsi :

Bentuk pikiran autistik

Produktivitas cukup, irrelevan (perbaikan)

Preokupasi tidak ada, ide bunuh diri tidak ada

Tidak ada gangguan pikiran (waham, thought echo)

Halusinasi Dengar (+) Halusinasi lainnya (-)

5. Sensorium dan Kognisi

Page 4: crs

Orientasi dan memori baik

Konsentrasi dan kalkulasi baik

Pikiran abstrak baik

6. Tilikan derajat 3

V. Diagnosis Multiaxial

Axis I

Skizofrenia Paranoid dd/Skizofrenia hebefrenik + Extrapyramidal Syndrome

Axis II

Belum ada diagnosis

Axis III

Skabies + dekubitus + konjungtivitis + malnutrisi

Axis IV

Masalah psikososial

Axis V

GAF Score 40 – 31

VI. Penatalaksanaan

Non Farmakologis

Diet TKTP

Psikoterapi Suportif

Farmakologis

Difenhidramin inj 2cc per IM

Trihexifenidil 2 mg 1 x 2 tab

Lorazepam 0.5 mg 0 – 0 – 1 tab

VII.PrognosisQuo ad Vitam : ad bonamQuo ad Functionam : dubia ad bonam

EXTRAPYRAMIDAL SYMPTOMS

Page 5: crs

Gejala extrapiramidal (EPS) adalah istilah yang digunakan untuk kumpulan gejala yang ditimbulkan dari penggunaan jangka pendek atau panjang dari medikasi antipsikotik dan bersifat tidak diinginkan. Istilah ini berasal dari penyebabnya yaitu efek samping penggunaan antagonis reseptor D2 pada jalur dopamin sistem ekstrapiramidal.Efek dari antipsikotik tipikal diduga karena obat tersebut memblok reseptor D2 pada

Mesolimbic Dopamine Pathway karena hiperaktivitas dopamin pada jalur tersebut dapat menyebabkan gejala positif pada psikosis namun antipsikotik tipikal akan memblok seluruh reseptor D2 pada otak termasuk pada Pathway lainnya sehingga EPS diduga dapat terjadi akibat blokade Nigrostriatal Dopamine Pathway. Dilema juga terjadi akibat jarak yang tipis antara dosis terapis antipsikotik dengan dosis yang dapat menyebabkan EPS.

Epidemiologi

Page 6: crs

EPS dapat terjadi pada 5% dari pasien yang menerima antipsikotik tipikal setiap tahunnya dan resiko EPS dalam bentuk yang lebih parah dapat meningkat hingga 25% pada pasien dengan faktor resiko seperti usia lanjut dan genetik. Penggunaan antipsikotik atipikal juga dapat menyebabkan EPS terutama pada dosis yang tinggi namun kemungkinannya masih jauh lebih rendah daripada golongan tipikal.

Jenis Gejala EPS• Akathisiao Gejala paling umum, dapat muncul dalam hitungan hari.o Patomekanisme tidak diketahuio Keluhan yang timbul biasanya menjadi sulit tenang, gangguan tidur atau

gangguan berkonsentrasio Pada saat pemeriksaan pasien terlihat tidak tenang, dan dapat terlihat cemas atau

irritableo Pada akathisia berat dapat terjadi eksaserbasi gejala psikotiko Dapat salah diagnosis sebagai anxietas dan karenanya dapat diberi obat

antipsikotik tambahan (Menambah gejala)

• Parkinsonismo Lebih banyak ditemui pada usia lanjut, dan yang memiliki riwayat penyakit

parkinsono Terjadi blokade D2 receptor pada corpus striatumo Tremor

- Paling banyak muncul pada extremitas atas, kadang rahang- Berkurang saat aktivitas dan meningkat saat ada stres psikologis atau

kelelahan- Rabbit Syndrome : Tremor pada bibir serta mengunyah terus menerus

o Rigiditas- Spasme otot saat diam- Nyeri otot dan kaku saat berjalan (diseret)

o Akinesia- Suara melemah, berliur, wajah topeng- Tangan tidak berayun saat berjalan

• Acute Dystonic Reactiono Banyak terjadi pada laki-laki dengan usia yang lebih mudao Patomekanisme tidak diketahuio Berbentuk kontraksi otot selama beberapa menito Banyak mengenai otot leher (torticolis), otot rahang (trismus, grimace), otot lidah

(protrusi, memuntir) atau opistotonus.o Dapat menyebabkan kesulitan bicara o paling bahaya dapat menyebabkan laryngeal spasm dan menutup jalan napas

Page 7: crs

• Tardive Dyskinesiao Cenderung terjadi pada wanita yang berusia lanjuto Prolonged receptor blockade Hypersensitiveo Terjadi berbulan-bulan setelah pemberian obat antipsikotiko Berbentuk gerakan involunter yang cenderung menhentak-hentak dan balistik

(Lipsmacking, trunk rockiing, restless foot)o Berkurang jika digerakkan, bertambah saat bagian yang sehat digerakkano Hilang saat tiduro Dapat menjadi irreversible

Penatalaksanaan

Akathisiao β-blocker nonselektif (Propanolol 3 x 10 mg dapat dinaikkan ke 120 mg/hari)o Benzodiazepine (Lorazepam 1.5 mg/hari 3 mg/hari

Parkinsonismo Substitusi obat ke golongan atipikalo Antikolinergik (Trihexifenidil 3 x 2 mg 15 mg/hari)

Acute Dystonic Reactiono Substitusi obat ke golongan atipikalo Antikolinergik

Tardive Dyskinesiao Kontraindikasi Antikolinergik!!!o Substitusi obat ke golongan atipikal, kurangi dosis ke dosis terapetik minimalo Benzodiazepine atau Valproat dosis rendah Penelitian belum konklusif

Komplikasi

Neuroleptic Malignant Syndrome (NMS) jarang terjadi (0.14% di India dan 0.12% di China), namun bila terjadi dapat mengancam nyawa. NMS diduga terjadi karena blokade reseptor D2 pada jalur nigrostriatal, hipothalamus dan spinal cord dan 90% kasus terjadi dalam 10 hari pemakaian obat antipsikotik namun dapat terjadi bertahun-tahun setelah pengobatan dimulai. NMS lebih banyak terjadi pada laki-laki terutama yang berusia lanjut, gejala yang muncul antara lain: Rigiditas yang berat Hyperthermia (>38oC) Instabilitas sistem otonom Penurunan kesadaran

Belum ada pengobatan yang pasti untuk NMS, pengobatan yang diberikan biasanya suportif untuk mencegah terjadinya komplikasi seperti gagal nafas atau gagal ginjal serta penghentian obat antipsikosis. Gejala akan hilang setelah 7 – 10 hari namun pada pasien yang mendapat pengobatan depot dapat berlangsung sampai sebulan.

Page 8: crs

DAFTAR PUSTAKA

1. Elvira, S. D, Buku Ajar Psikiatri Ed.2. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2013

2. Stahl, S. M., Stahl’s Essential Psychopharmacology 4th ed. Cambridge University Press. 2013

3. Jesic, M. P, Jesic, A et al, Extrapyramidal Syndrome Caused by Antipsychotics. Medicinski pregled. 2012