Upload
others
View
28
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
Dwirulina Midori Putri, 2017 REPRESENTASI KORUPSI DAN PENANGGULANGANNYA DALAM NOVEL 86 KARYA OKKY MADASARI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
Aisyah, Nenden Lilis. (2010). Representasi Ideologi Jender dalam Lima Cerpen
Karya Perempuan Indonesia (Sebuah Kajian Sosiologi Sastra dengan
Analisis Gender). (Tesis). Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Alatas, Syed Hussein. (1986). Sosiologi Korupsi: Sebuah Penjelajahan dengan
Data Kontemporer. Jakarta: LP3ES.
Anwar, Ahyar. (2010).Teori Sosial Sastra.Yogyakarta:Ombak.
Anwar, M.Shoim. (2012). Jurnal “Perkembangan Korupsi dalam Novel
Indonesia”.Surabaya: Universitas PGRI Adibuana.
Budianta, Melani. (2005). “Perempuan Seni Tradisi dan Subaltern: Pergulatan di
Tengah-tengah Lalu lintas Global-Lokal” dalam Perempuan
Multikultural: Negosiasi dan Representasi, Edy Hayat dan Miftahus Surur
(ed). Depok: Desantara.
Damono, Sapardi Djoko.(1978). Sosiologi Sastra: Sebuah Pengantar Ringkas.
Jakarta :Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.
Departemen Pendidikan Nasional .(2016). Kamus Besar Bahasa Indonesia.
[daring]. Diakses dari Kbbi.web.id.
DetikNews. (2014). Ajudan Rusli Dihukum 7 Tahun, KPK: Kesaksian Palsu
Kejahatan Serius.[daring]. Diakses dari
http://news.detik.com/berita/2631175/ajudan-rusli-dihukum 7-tahun-kpk-
kesaksian palsu-kejahatan-serius.
Dhakari,M.Hanif. (tanpa tahun) .Suap Marak di Pengawasan
Ketenagakerjaan.[daring]. Diakses dari
http://nasional.sindonews.com/read/980529/149/suap-marak-di-
pengawasan-ketenagakerjaan-1427168052.
Endraswara, Suwardi. (2011). Metodologi Penelitian Sosiologi Sastra.Yogyakarta
:Caps
Endraswara,Suwardi. (2013). Sosiologi Sastra : Studi,Teori, dan Intepretasi.
Yogyakarta: Ombak.
Eriyanto. (2001). Analisis Wacana : Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta :
LKIS Pelangi Aksara.
Faruk. (2014). Pengantar Sosiologi Sastra dari Strukturalisme Genetik sampai
Post-modernisme. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Fahryanto, Eko. (2014). Representasi Korupsi dalam Cerpen Pilihan Kompas
Tahun 2010 dan 2012.(Skripsi). Bandung : Universitas Pendidikan
Indonesia.
Dwirulina Midori Putri, 2017 REPRESENTASI KORUPSI DAN PENANGGULANGANNYA DALAM NOVEL 86 KARYA OKKY MADASARI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hardyanti,Winda. (2013). Dekonstruksi Makna Kedudukan Perempuan dalam
Teks Berita: Analisis Wacana Kritis Teks Berita Kasus Korupsi Angelina
Sondakh di Jawa Pos. (Tesis). Malang : Universitas Muhammadiyah
Malang.
Hidayatulloh,Taufik.(2016) .Pendidikan Antikorupsi dalam Novel Korupsi karya
Pramoedya Anata Toer dan Implikasinya pada Pembelajaran Bahasa dan
Sastra Indonesia.Jakarta : Univeritas Islam Negeri.
IGM, Nurdjana. (2010). Sistem Hukum Pidana & Bahaya Laten Korupsi:
Perspektif Tegaknya Keadilan Melawan Mafia Hukum.Yogyakarta :
Pustaka Pelajar.
Jumadi. (2012). Sebuah Upaya Meminimalisir Korupsi dengan Pendekatan
Sastra. [daring]. Diakses dari http://www.riaupos.co/313-spesial-
memberantas-korupsi-dengan-sastra.html#.WYXvZvmS_dY.
Madasari, Okky. (2011).86.Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Mashuri. (2012). Jurnal Goda dan Lupa: Wajah Korupsi dalam Novel Indonesia.
Jurnal Kritik: Teori dan Kajian Sastra II, 25-49. Depok : The Intercultural
Institute.
Mila, Nabilla Izatul. (2016). Novel 86 Karya Okky Madasari: Analisis Penokohan
Menurut Robert Stanton.(Skripsi).Yogyakarta : Univeritas Gadjah Mada.
Moebarak. (Tanpa Tahun) . Korupsi : Permasalahan dan Solusi
Pemberantasannya.[daring]. Diakses dari
https://moebarak.files.wordpress.com/.../korupsi_-permasalahan-dan-
solusi-pemberantasannya/.
Nurgiyantoro, Burhan. (2002). Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Universitas
Gadjah Mada Press.
Nurmatari, Avitia. (2016). Persulit Urus Sertifikat Tanah, 2 Pegawai BPN
Sumedang Ditangkap. [daring]. Diakses dari
https://news.detik.com/berita/d-3419843/persulit-urus-sertifikat-tanah-2-
pegawai-bpn-sumedang-ditangkap.
Negara, Putera. (2016). Panitera PN Jakut Rohadi Dituntut 10 Tahun Penjara karena
Korupsi.[daring]. Diakses dari
http://news.okezone.com/read/2016/11/17/337/1544179/panitera-pn-jakut-
rohadi-dituntut-10-tahun-penjara-karena-korupsi.
Puspitasari,Maya Ayu.(2016). Kasus Suap Panitera, Saipul Jamil Akui Duit
Diatur Kakaknya.[daring]. Diakses dari https://m.tempo.co/read/.../kasus-
suap-panitera-saipul-jamil-akui-duit-diatur-kakaknya.
Dwirulina Midori Putri, 2017 REPRESENTASI KORUPSI DAN PENANGGULANGANNYA DALAM NOVEL 86 KARYA OKKY MADASARI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pope, Jeremy. (2007). Strategi Memberantas Korupsi: Elemen Sistem Integritas
Nasional.Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.
Pos, Taliabu. (2017). Polres Sula Diminta Percepat Proses Kasus Korupsi Buku
Nikah.[daring]. Diakses dari :
http://www.taliabuposonline.com/2017/06/polres-diminta-percepat-proses-
kasus.html .
Pramita, Dini. (2015). Ini Para Pengedar Narkoba di Penjara. [daring]. Diakses
dari Tempo.com.
Prasetyo,Aji. (2015).Cara Koruptor Dapatkan Remisi dan Pembebasan
Bersyarat.[daring]. Diakses dari Gresnews.com.
Rafiek.(2010).Teori Sastra: Kajian Teori & Praktik.Bandung.Refika Aditama.
Ratna,Nyoman Kutha .(2004) .Teori, Metode,dan Teknik Penelitian
Sastra.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Subardini, Ni Nyoman.(tanpa tahun). Jurnal: Potret Koruptor dalam Novel
Korupsi.Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
Sucipto, Mahendra. (2010). Ensiklopedia Tokoh-Tokoh Wayang dan Silsilahnya.
Jakarta: Buku Kita
Stefanie, Christie, dkk. (2015). Riwayat Tanah Banten di Bawah Kaki Dinasti
Atut.[daring]. Diakses dari
http://www.cnnindonesia.com/politik/20150709101059-32-
65363/riwayat-tanah-banten-di-bawah-kaki-dinasti-atut/.
Soekanto, Soerjono.(1969). Sosiologi: Suatu Pengantar.Jakarta : Yayasan
Penerbitan Universitas Indonesia.
Sumardjo, Jakob. (2000). Filsafat Seni. Bandung : Penerbit ITB
Tashandra, Nabilla.(2017). Lapas,Integritas Sipir Jadi Persoalan. [daring].
Diakses dari
http://nasional.kompas.com/read/2017/02/07/19374341/banyak.kasus.di
.dalam.lapas.integritas.sipir.jadi.persoalan?page=2.
Todorov, Tzvetan. (1985). Tata Sastra. Jakarta: Djambatan.
Tanpa Nama. (2013). Dua Hakim Tipikor Tersangka Kasus Suap. [daring]
kpk.go.id. Tersedia https://www.kpk.go.id/id/1225-dua-hakim-tipikor-
tersangka-kasus-suap.
Tanpa Nama. (2016). MA dan Rekam Jejak Oknum Mafia Perkara.[daring]
hukumonline.com. Diakses dari
Dwirulina Midori Putri, 2017 REPRESENTASI KORUPSI DAN PENANGGULANGANNYA DALAM NOVEL 86 KARYA OKKY MADASARI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
http://m.hukumonline.com/berita/baca/lt56cd5d3c049c4/ma-dan-rekam-
jejak-oknum-mafia-perkara.
Tanpa Nama. (2014).Advocat-Advocat Nakal di Pusaran Korupsi. [daring]
hukumonline.com.Diakses dari
http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt537c63a468269/advokat-
advokat-nakal-di-pusaran-korupsi.
Teeuw, Andries. (1984). Sastera dan Ilmu Sastera. Jakarta: Pustaka Jaya.
Teeuw, Andries. (1980). Sastra Baru Indonesia jilid 1. Ende: Nusa Indah.
Wellek, Rene dan Warren Austin.(1989).Teori Kesusastraan (terjemahan
Budiyanto].Jakarta: Gramedia.
Wibowo,Dadang.(2010). Inilah Para Pesakitan yang Tetap Hidup Mewah di
Penjara.[daring] tempo.co. Diakses dari
https://m.tempo.co/read/news/2010/01/11/063218482/inilah-para-
pesakitan-yang-tetap-hidup-mewah-di-penjara.
Widayati,Sri.(2015).Korupsi di dalam Tiga Novel Karya Ramadhan K.H: Sebuah
Kajian Sosiologi Sastra.Lampung: Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Muhammadiyah.
Yuwono, Ismantoro Dwi. (2010). Menelusuri Sepak Terjang Aktor Kejahatan
Jual-Beli Kasus: Kisah Para Markus (Makelar Hukum). Jakarta : Buku
Kita.
Dwirulina Midori Putri, 2017 REPRESENTASI KORUPSI DAN PENANGGULANGANNYA DALAM NOVEL 86 KARYA OKKY MADASARI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Satuan teks
1. Suasana setiap pagi di gang kecil tempat tinggal Arimbi (halaman 9).
2. Gambaran orang-orang berdesakan untuk beraktivitas (halaman 9).
LAMPIRAN
Dwirulina Midori Putri, 2017 REPRESENTASI KORUPSI DAN PENANGGULANGANNYA DALAM NOVEL 86 KARYA OKKY MADASARI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Suasana kehidupan miskin di Ibukota di gang dengan rumah-rumah yang
berdesakan (halaman 9).
4. Gambaran kehidupan malam hari di gang kecil tersebut tidak berbeda
dengan di pagi hari (halaman 10).
5. Kehidupan Arimbi di kontrakan yang hanya untuk tidur dan mandi
(halaman 10).
6. Ketidakpedulian Arimbi pada televisi yang ia nyalakan (halaman 10).
7. Kebiasaan Arimbi setiap hari yang monoton (halaman 10).
8. Perbedaan kehidupan Arimbi hanya pada hari sabtu dan minggu yang
lebih senggang (halaman 11).
9. Kegelisahan Arimbi saat melihat sekeliling rumah kontrakannya (halaman
11)
10. Kegelisahan Arimbi pada suasana gangnya yang sepi jika libur (halaman
11)
11. Ingatan Arimbi saat pertama kali datang ke Ibukota (halaman 11)
12. Keinginan Arimbi untuk memilih tinggal di kampung, Jawa (halaman 11)
13. Bayangan Arimbi pada masa depannya jika bekerja di kampung
(halaman12).
14. Bayangan perasaan malu Arimbi jika sarjana tapi pengangguran (halaman
12).
15. Kesadaran Arimbi kembali jika mengingat pendidikan yang sudah
didapatkannya (halaman 12).
16. Kebanggan orang tua melihat Arimbi bisa tinggal di Jakarta (halaman 12).
17. Perilaku orang tua yang membanggakan Arimbi pada orang lain ( halaman
12).
18. Kenyataan Arimbi hanya sebagai juru ketik dan tukang fotocopy (halaman
12)
19. Ketidakpedulian orang tua Arimbi dengan apa yang ia kerjakan (halaman
12).
20. Kepentingan orang tua Arimbi melihat anaknya menjadi pegawai,
memakai seragam PNS , dan menerima gaji (halaman 12).
21. Gambaran kehidupan menjadi petani yang mengandalkan musim panen
(halaman 12).
Dwirulina Midori Putri, 2017 REPRESENTASI KORUPSI DAN PENANGGULANGANNYA DALAM NOVEL 86 KARYA OKKY MADASARI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
22. Kemampuan orang tua Arimbi untuk membiayai sekolah walaupun
seorang petani (halaman 12).
23. Harapan Bapak Arimbi untuk tidak melihat Arimbi menjadi petani seperti
orang tuanya (halaman 12).
24. Sorot balik kehidupan Arimbi sebelum ke ibukota ( halaman 13-19).
a. Kebiasaan Arimbi pulang kampung mengambil uang 350.000 rupiah
untuk kehidupan sehari-hari (halaman 13).
b. Kehidupan Arimbi di Solo tinggal di gang buntu dan rumah tua.
c. Suasana gang yang selalu sepi dari pagi hingga malam
d. Kehidupan masyarakat di gang itu sudah tidak bekerja dan
menghabiskan waktu di rumah karena sudah tua
e. Keramaian dibuat oleh anak perempuan berumur tiga tahun
f. Kebiasaan Arimbi bermain dengan Sekar setiap pulang kuliah
g. Keterkejutan Sekar saat diajak main Arimbi
h. Keramahan Arimbi membuat Sekar menjadi terbuka dan bermain
bersama.
i. Perasaan Arimbi yang kembali ke masa ia masih kecil saat bermain
rumah-rumahan dengan Sekar.
j. Kebiasaan Arimbi main tanah hilang setelah masuk SMP.
k. Masa remajanya Arimbi habiskan dengan mengumpulkan aksesoris
dan mengurusi jerawat.
l. Bayangan Arimbi semasa sekolah yang ingin punya pacar dan motor.
m. Kenyataan Arimbi tidak punya pacar sejak SMP sampai kuliah di Solo.
n. Gambaran Arimbi terhadap pemilik rumah, Bu Woro.
o. Kebiasaan Bu Woro bercerita tentang kelahirannya 17 Agustus 1945
dan mengulang cerita tentang pidato Bung Karno yang di dengar
bapaknya.
p. Ketidakpercayaan Arimbi pada cerita Bu Woro tentang kelahirannya.
q. Kebanyakan calon penyewa akan berbalik arah setiap sampai gang tua
tersebut.
r. Kesedihan masyarakat gang tua saat Arimbi akan pindah ke ibukota.
s. Kebahagiaan bapak Arimbi saat ia diterima sebagai PNS dengan
mengadakan selametan.
Dwirulina Midori Putri, 2017 REPRESENTASI KORUPSI DAN PENANGGULANGANNYA DALAM NOVEL 86 KARYA OKKY MADASARI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
t. Pemikiran orang tua Arimbi bahwa derajat mereka naik menjadi
golongan orang-orang terpelajar.
25. Suasana kontrakan Arimbi yang masih gelap (halaman 19).
26. Perasaan Arimbi yang merasa masih terlalu pagi untuk berangkat kerja
(halaman 19).
27. Keputusan Arimbi untuk menonton televisi yang ternyata rusak (halaman
19).
28. Kekesalan Arimbi saat listiknya dimatikan dari pusat dengan begitu saja
dan ia tidak bisa mandi (halaman 20).
29. Keterpaksaan Arimbi sikat gigi dan cuci muka dengan air galon dan
memakai parfum untuk tubuhnya (halaman 20).
30. Keinginan Arimbi untuk melepas kesialan hari senin dengan berjalan lebih
cepat dari biasanya (halaman 21).
31. Suasana bus Kopaja yang selalu ramai dan harus hati-hati karena banyak
copet (halaman 21).
32. Nasib Arimbi yang harus berdiri dekat pintu bus karena sudah padat
(halaman 21).
33. Kelakuan kenek yang memaksakan banyak orang untuk masuk bus yang
sudah penuh (halaman 22).
34. Suasana kemacetan Jakarta di pagi hari (halaman 22).
35. Ingatan Arimbi pada orang-orang berseragam selalu ia kagumi (halaman
22).
36. Kilas balik pada perasaan pertama kali Arimbi bekerja dan melihat dirinya
masuk TV karena bekerja di belakang hakim(halaman 23).
37. Perasaan Arimbi hilang setelah lama bekerja (halaman 23).
38. Perasaan orang tua Arimbi tidak pernah berubah, mereka tetap bangga
setiap wajah Arimbi masuk koran ( halaman 24).
39. Perasaan geli Arimbi saat mengingat semua ingatannya (halaman 24).
40. Perasaan iri saat melihat rumah-rumah besar milik hakim yang ia lewati
sepanjang perjalanan ke kantor pengadilan (halaman 24).
41. Suasana demo masyarakat menuntut jaksa yang tidak adil (halaman 24).
42. Keputusan Arimbi untuk keluar dari bus karena macet yang tidak akan
selesai (halaman 25).
Dwirulina Midori Putri, 2017 REPRESENTASI KORUPSI DAN PENANGGULANGANNYA DALAM NOVEL 86 KARYA OKKY MADASARI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
43. Gambaran sosok atasannya, Bu Danti yang tetap berjiwa muda walaupun
sudah berumur 45 tahun (halaman 26).
44. Arimbi memulai pekerjaan dengan tumpukan kertas yang harus di tik
ulang. (halaman 27).
45. Kekesalan Arimbi melihat tulisan Hakim Dewabrata yang tidak jelas
(halaman 27).
46. Suasana kantin kantor yang penuh sesak (halaman 27).
47. Arimbi melihat Bu Danti sedang bicara dengan dua orang laki-laki muda
berdasi (halaman 28).
48. Gambaran tokoh Anisa yang supel dan tiga tahun lebih tua dari Arimbi
(halaman 28).
49. Gambaran tokoh Wahendra yang sepuluh tahun lebih tua dari Arimbi yang
merupakan keponakan jauh kepala bagian tata usaha di pengadilan (
halaman 28)
50. Percakapan Anisa dan Arimbi tentang sidang yang akan dihadiri Arimbi,
yaitu sidang sengketa tanah ( halaman 29).
51. Anisa menggosipkan Bu Danti yang sedang dengan selingkuhannya
(halaman 29)
52. Ketidakpercayaan Arimbi dengan gosip itu ( halaman 30).
53. Anisa dan Arimbi menguping pembicaraan Bu Danti dan dua orang laki-
laki tersebut (halaman 31).
54. Kemarahan laki-laki itu pada Bu Danti karena sudah mencampakkannya
(halaman 31).
55. Ketidakpedulian Bu Danti pada laki-laki itu dan meninggalkan kantin
(halaman 32).
56. Gambaran suasana ruang sidang pada siang hari untuk kasus sengketa
tanah Maemunah (halaman 33).
57. Kebosanan persidangan membuat hakim banyak yang tertidur ( halaman
34).
58. Kemarahan Maemunah saat jaksa membacakan tuntutan perkara (halaman
34).
59. Kemarahan Hakim Dewabrata melihat Maemunah tidak bisa
mengendalikan diri ( halaman 35)
Dwirulina Midori Putri, 2017 REPRESENTASI KORUPSI DAN PENANGGULANGANNYA DALAM NOVEL 86 KARYA OKKY MADASARI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
60. Tindakan empat petugas menyeret Maemunah keluar ruang sidang
(halaman 35).
61. Keantusiasan juru kamera mengabadikan kerisuhan tersebut (halaman 35).
62. Maemuah meronta, menolak keluar dari ruang sidang (halaman 35).
63. Ketidaksabaran petugas sehingga Maemunah diangkat agar mudah keluar
(halaman 35).
64. Tindakan Hakim Dewabrata untuk menenangkan persidangan dan
melanjutkannya (halaman 36).
65. Persidangan selesai tanpa hambatan lagi (halaman 36).
66. Tindakan Arimbi melihat berita tersebut di televisi (halaman 36).
67. Tindakan Maemunah yang memperlihatkan sertifikat tanah pada wartawan
bahwa tanah itu miliknya yang sudah turun-menurun dimiliki keluarganya
(halaman 37).
68. Tindakan wartawan meliput rumah yang dikelilingi tanah yang menjadi
sengketa (halaman 37).
69. Tindakan Arimbi melihat berita tersebut di dua koran besar (halaman 38)
70. Ketidakpercayaan Anisa pada bukti yang ditunjukkan Maemunah kepada
wartawan (halaman 38)
71. Suasana persidangan yang di jaga ketat karena demo dan kasus Maemuah
dan Susanah yang sempat ricuh ( halaman 38-39).
72. Tindakan polisi muda sebagai juru bicara dan menyatakan bahwa sertifikat
milik Maemunah itu palsu (halaman 39).
73. Kesadaran Arimbi bahwa sertifikat bisa dipalsukan (halaman 39).
74. Suasana kembali tenang setelah Maemunah kalah di persidangan (halaman
39).
75. Perasaan senang Susanah setelah menang di persidangan (halaman 40).
76. Kedatangan tiga laki-laki membawa AC sebagai hadiah dari Susanah
untuk Arimbi atas permintaan Bu Danti ( halaman 42).
77. Kebingungan Arimbi sehingga ia menghubungi Bu Danti (halaman 43).
78. Tindakan Arimbi menerima AC tersebut setelah Bu Danti memintanya
untuk menerima (halaman 44).
79. Suasana Akhir November musim hujan sehingga AC jarang dinyalakan
(halaman 45).
Dwirulina Midori Putri, 2017 REPRESENTASI KORUPSI DAN PENANGGULANGANNYA DALAM NOVEL 86 KARYA OKKY MADASARI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
80. Kesenggangan waktu Arimbi karena tidak banyak kasus yang harus
dikerjakan karena libur panjang segera tiba (halaman 45).
81. Kekesalan Arimbi karena setiap tahun ia tidak bisa mendapatkan bus
dengan cepat (halaman 46).
82. Tindakan calo tiket menawarkan tiket dengan harga yang lebih mahal
(halaman 46).
83. Keterpaksaan Arimbi membeli tiket dari calo (halaman 46).
84. Tindakan Hari menasihati Arimbi untuk menggunakan seragam dan
melalui orang dalam untuk mendapatkan tiket (halaman 47).
85. Kesadaran Arimbi bahwa ia bisa membeli tiket tanpa perlu mengantre
hanya dengan seragam yang ia pakai (halaman 47).
86. Kerepotan Arimbi menjelang pulang kampung karena harus membeli oleh-
oleh (halaman 48)
87. Tindakan Arimbi membeli barang-barang murah di pasar untuk di bawa ke
kampung halaman (halaman 48).
88. Perasaan sedih Arimbi karena waktu telah banyak berubah (halaman 49)
89. Ingatan Arimbi pada sosok tetangganya yang dulu masih hidup dan teman-
temannya yang sekarang sudah berkeluarga besar (halaman 49).
90. Tindakan Arimbi membagikan oleh-oleh pada sanak saudara (halaman 50)
91. Tindakan sanak saudara yang memuji karena melihat Arimbi yang berhasil
bekerja di Jakarta (halaman 50).
92. Keingingan orang tua Arimbi untuk segera menikah (halaman 50) .
93. Kesadaran Arimbi melihat orang tuanya semakin tua (halaman 51) .
94. Perasaan sedih dan kesal Arimbi karena harus segera menikah padahal
belum ada jodoh (halaman 51).
95. Tindakan Arimbi berjalan-jalan keliling kampung untuk menenangkan diri
dan menghindari orang tua ( halaman 55).
96. Pertemuan Arimbi dan Narno teman SD-nya (halaman 55).
97. Sorot balik Arimbi dengan Narno sewaktu SD yang sebangku karena
diatur oleh guru (halaman 55).
a. Tindakan Narno mengirim surat pernyataan cinta pada Arimbi
(Halaman 56).
Dwirulina Midori Putri, 2017 REPRESENTASI KORUPSI DAN PENANGGULANGANNYA DALAM NOVEL 86 KARYA OKKY MADASARI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Kecanggungan Arimbi dan Narno karena Arimbi tidak membalas
perasaan Narno(halaman 56) .
c. Perpisahan Narno dan Arimbi karena sekolah yang terpisah (halaman
56).
98. Sorot balik kehidupan Narno setelah lulus STM (halaman 56-57)
a. Tindakan kantor Narno di Surabaya yang melakukan PHK karena
mengalami kerugian.
b. Tindakan keluarga Narno pindah kembali ke kampung halaman dan
menjadi buruh tani.
99. Gambaran rumah orang tua Narno yang dulu jelek menjadi lebih layak
(halaman 57).
100. Gambaran keluarga Narno setelah tinggal di kampung halaman
(halaman 57).
101. Kilas balik Narno pada pekerjaan istrinya yang juga di PHK dari
pabrik rokok karena hamil (halaman 58).
102. Perasaan kasihan Arimbi pada kehidupan Narno (halaman 58).
103. Perasaan syukur Arimbi karena diberi kemudahan dalam mendapat
pekerjaan (halaman 59).
104. Keinginan Arimbi untuk Narno menggantikan orang – orang di
kantor desa karena ia lulusan STM dan pegawai sekarang sudah tua-tua
(halaman 59).
105. Perasaan heran Arimbi melihat Narno yang justru tertawa (halaman
59).
106. Kilas balik Narno bercerita kalau sekarang Widodo kerja di desa
dengan membayar 40 juta (halaman 60).
107. Keheranan Arimbi karena Pak Lurah akan datang ke rumah malam
hari (halaman 61).
108. Gambaran kehidupan Pak Lurah dan beberapa orang yang makmur,
dapat dilihat dari mobil yang mereka punya (halaman 61).
109. Keinginan Pak Lurah untuk memasukkan anak keduanya bekerja di
pengadilan (halaman 62).
110. Ingatan Arimbi pada gosip yang beredar bahwa beberapa karyawan
di pengadilan memanfaatkan orang dalam (halaman 62).
Dwirulina Midori Putri, 2017 REPRESENTASI KORUPSI DAN PENANGGULANGANNYA DALAM NOVEL 86 KARYA OKKY MADASARI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
111. Kilas balik Pak Lurah karena sudah memperkerjakan anak
pertamanya di kantor Pemda dengan membayar 50 juta (halaman 63-64).
112. Keheranan Arimbi karena Pak Lurah tidak memasukkan anak
keduanya juga di kantor Pemda (halaman 64).
113. Keinginan anak kedua untuk bekerja di pengadilan karena lulusan
hukum (halaman 64).
114. Tindakan Arimbi dengan berkata bekerja disana tidak mudah agar
Pak Lurah berubah pikiran (halaman 64).
115. Perasaan kecut Arimbi karena mengingat kehidupan susahnya di
Jakarta (halaman 64).
116. Tindakan Arimbi menolak permintaan Pak Lurah karena ia merasa
tidak punya kuasa (halaman 65).
117. Ingatan Arimbi pada AC yang ia terima dari kasus sengketa tanah
Maemunah (halaman 65).
118. Tindakan Arimbi yang bekerja atas permintaan Bu Danti yang
harus membongkar kasus lama (halaman 66).
119. Keheranan Arimbi karena harus mengetik ulang kasus lama
(halaman 67).
120. Penjelasan Anisa bahwa kasus lama sengaja di simpan untuk yang
membutuhkan saja (halaman 68).
121. Bayangan Arimbi terhadap reaksi Anisa karena dia sudah
menerima AC dari Susanah sebagai ucapan terima kasih (halaman 69)
122. Tindakan Arimbi yang mengaku mendapat bagian dari sengketa
tanah Maemunah (halaman 69).
123. Kilas balik Anisa dulu juga mendapat hadiah dari setiap kasus
dalam bentuk barang (halaman 69).
124. Kebingungan dan ketidakpercayaan Arimbi setelah mendengar
cerita Anisa yang memang sudah lama sering mendapat hadiah berupa
barang dan uang dari setiap kasus (halaman 69).
125. Pikiran Arimbi terhadap Anisa yang memang sering bergosip
tentang jaksa yang selingkuh dan bergaul dengan banyak orang (halaman
70).
Dwirulina Midori Putri, 2017 REPRESENTASI KORUPSI DAN PENANGGULANGANNYA DALAM NOVEL 86 KARYA OKKY MADASARI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
126. Pengakuan Anisa bahwa gajinya dan suaminya tidak akan cukup
untuk kebutuhan sehari-hari (halaman 70)
127. Penjelasan Anisa pada Arimbi bahwa ia bisa meminta uang ke
pengacara atau Bu Danti (halaman 71).
128. Ingatan Arimbi pada kehidupan mewah Bu Danti yang sering
ganti-ganti mobil dan berpakaian mewah (halaman 71).
129. Keterkejutan Arimbi melihat kebakaran dekat kontrakannya
(halaman 72).
130. Suasana gang saat kebakaran terjadi sangat ramai (halaman 71).
131. Perasaan takut Arimbi melihat kejadian kebakaran (halaman 72).
132. Tindakan Pak Ahmad selaku korban kebakaran dan pemilik
kontrakan Arimbi meminta Arimbi untuk pindah (halaman 73-74).
133. Tindakan Arimbi meminjam uang pada Anisa karena ia harus
segera pindah kontrakan (halaman 75).
134. Perasaan kagum Arimbi terhadap kontrakan barunya yang mewah
(halaman 75).
135. Keterkejutan Arimbi mengetahui bahwa kontrakan itu milik
pejabat negara (halaman 76).
136. Permintaan Bu Danti pada Arimbi untuk santai-santai saja karena
belum ada kasus yang berarti (halaman 77).
137. Tindakan Arimbi pulang kantor lebih cepat (halaman 77).
138. Pertemuan Arimbi dengan Ananta, penghuni kontrakan yang
ramah (halaman 78).
139. Perasaan senang dan bingung saat Ananta mengajaknya bicara
(halaman 78).
140. Tindakan Ananta dan Arimbi jalan-jalan di Malam Tahun Baru
berdua (halaman 81-82).
141. Kilas balik Ananta sejak kecil sering ke Taman Ismail Marzuki
untuk menonton bioskop (halaman 83).
142. Perasaan bahagia Arimbi akhirnya merasakan kencan dengan laki-
laki (halaman 83).
143. Tindakan Arimbi dan Ananta yang menjalin kasih (halaman 84).
Dwirulina Midori Putri, 2017 REPRESENTASI KORUPSI DAN PENANGGULANGANNYA DALAM NOVEL 86 KARYA OKKY MADASARI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
144. Tindakan Ananta meminjam uang karena keperluan yang genting
dan dia belum menerima gaji (halaman 85).
145. Tindakan Arimbi meminjamkan uang karena Ananta adalah
kekasihnya dan tidak meminta untuk dikembalikan (halaman 85).
146. Tindakan Arimbi menceritakan persidangan KDRT dan pelecehan
seksual terhadap istri (halaman 86).
147. Perasaan Arimbi tegang karena Ananta justru mengajaknya
melakukan hubungan seksual (halaman 87).
148. Perasaan senang Arimbi karena merasakan apa yang selama ini
tidak pernah ia dapatkan (halaman 88).
149. Perubahan Arimbi yang sudah tidak lagi seperti robot yang tidak
berperasaan (halaman 89).
150. Tindakan Adrian pengacara istri dari kasus KDRT meminta tolong
untuk mempercepat pengetikan putusan kasus ( halaman 92).
151. Penolakan Arimbi karena merasa itu urusan Bu Danti sebagai
atasan (halaman 94).
152. Permintaan Adrian untuk dihubungkan ke Bu Danti (halaman 93).
153. Tindakan Arimbi menelepon Bu Danti yang sedang di Bali
(halaman 94).
154. Tindakan Bu Danti memberi mandat pada Arimbi untuk membantu
kasus Adrian (halaman 95).
155. Keberatan Arimbi karena waktu kerjanya sudah mau selesai
(halaman 96).
156. Tindakan Bu Danti menjanjikan bonus untuk bekerja lembur
(halaman 96).
157. Tindakan Arimbi membawa pekerjaan ke kontrakan (halaman 96).
158. Perasaan penasaran Ananta pada bonus Arimbi (halaman 96).
159. Pengakuan Arimbi kalau ia belum pernah mendapat bonus
sebelumnya (halaman 96).
160. Keheranan Ananta karena melihat Arimbi sering bekerja tanpa
minta uang bonus (halaman 96).
161. Kilas balik kehidupan Ananta saat orang tuanya masih di Jakarta
(halaman 97-98).
Dwirulina Midori Putri, 2017 REPRESENTASI KORUPSI DAN PENANGGULANGANNYA DALAM NOVEL 86 KARYA OKKY MADASARI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Gambaran pekerjaan ayah Ananta yang seorang pesuruh dan
penghubung antara orang yang membutuhkan dengan oknum pegawai
yang ingin uang tambahan .
b. Gambaran kehidupan Ananta yang dulu berkecukupan dari uang
tambahan dari pekerjaan ayahnya.
162. Gambaran kehidupan Ananta setelah ayahnya pulang kampung
setelah pensiun. (halaman 99).
163. Ingatan Arimbi pada pesuruh yang ada di kantornya yang ternyata
pernah menjadi pekerjaan ayah Ananta. (halaman 99).
164. Kebingungan Arimbi dengan caranya meminta uang tambahan
pada atasan (halaman 99).
165. Permintaan Ananta untuk Arimbi meminta jatah tidak hanya pada
Bu Danti (halaman 100).
166. Ingatan Arimbi pada perkataan Anisa yang sering mendapat bonus
(halaman 100).
167. Dukungan Ananta untuk Arimbi seperti Anisa di kantor (halaman
100).
168. Pengakuan Arimbi karena sudah pernah mendapat AC (halaman
100).
169. Perasaan geli Ananta karena ternyata Arimbi sudah pernah
mendapat bonus tanpa disadari (halaman 100).
170. Pikiran Arimbi untuk berani meminta bonus pada pengacara dan
bosnya (halaman 100).
171. Tindakan Arimbi berangkat lebih awal setelah mendapat SMS dari
Bu Danti bahwa Hakim Made sudah menunggu (halaman 101).
172. Gambaran suasana ruang hakim yang mewah (halaman 101).
173. Gambaran sosok Hakim Made tanpa jubah kehakimannya
(halaman 101).
174. Tindakan Pak Made langsung menandatangani surat putusan itu
(halaman 102).
175. Perasaan lega Adrian karena sudah mendapatkan putusan untuk
cepat-cepat memproses banding (halaman 102).
176. Tindakan Adrian memberi uang untuk Bu Danti (halaman 102).
Dwirulina Midori Putri, 2017 REPRESENTASI KORUPSI DAN PENANGGULANGANNYA DALAM NOVEL 86 KARYA OKKY MADASARI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
177. Tindakan Arimbi meminta jatahnya karena dia yang semalaman
mengetik (halaman 102).
178. Perasaan senang Adrian karena dapat kolega baru untuk
memperlancar kasus-kasusnya (halaman 103).
179. Tindakan Arimbi memtraktir Anisa di kantin (halaman 103).
180. Keheranan Anisa melihat perubahan Arimbi (halaman 103).
181. Perasaan senang Anisa melihat Arimbi yang sekarang sudah bisa
sepertinya (halaman 103).
182. Perubahan kehidupan Arimbi yang lebih mudah dalam urusan
ekonomi dan pertemanan (halaman 105).
183. Perasaan sesal Arimbi karena tidak sejak dulu melakukan hal
tersebut (halaman 105).
184. Perasaan senang Bu Danti melihat perubahan Arimbi yang lebih
supel (halaman 106).
185. Tindakan Arimbi yang sering meminta jatah di setiap kasus yang ia
kerjakan (halaman 106)
186. Tindakan Arimbi yang sekarang selalu dimintai untuk mengatur
jadwal dan hakim di persidangan untuk pengacara-pengacara (halaman
107).
187. Perasaan senang orang tua Arimbi karena sekarang ia mengirim
uang dengan jumlah yang lebih besar (halaman 108).
188. Tindakan Arimbi menceritakan Ananta pada orang tuanya lewat
telepon (halaman 108).
189. Tindakan Ananta mengajaknya menikah agar hidup mereka lebih
irit (halaman 109).
190. Tindakan Arimbi dan Ananta pulang kampung untuk menikah
(halaman 110).
191. Tindakan Arimbi dan Ananta mengambil cuti (halaman 110).
192. Perasaan sedih Arimbi dan Ananta karena tidak kebagian tempat
duduk (halaman 111).
193. Gambaran suasana gerbong kereta yang ramai, ada yang makan,
bermain kartu (halaman 111-112).
Dwirulina Midori Putri, 2017 REPRESENTASI KORUPSI DAN PENANGGULANGANNYA DALAM NOVEL 86 KARYA OKKY MADASARI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
194. Perasaan kesal Ananta saat tahu tiket kereta menjadi naik setiap
libur (halaman 112).
195. Tindakan satu keluarga yang keluar dari WC karena tidak bisa
membayar tiket kereta ( halaman 115).
196. Tindakan Arimbi mempersilahkan istri dan anak itu duduk di
sebelahnya (halaman 116).
197. Keheranan Arimbi pada keluarga itu yang bisa di dalam WC yang
sumpek (halaman 116).
198. Kilas balik keluarga itu yang terpaksa pulang kampung karena
pabrik yang menjadi tempat kerja kebakaran (halaman 117).
199. Ingatan Arimbi pada sosok Narno yang juga kehilangan pekerjaan
(halaman 117).
200. Perasaan iri istri keluarga itu pada pekerjaan Arimbi (halaman
118).
201. Suasana kereta semakin ramai setelah pengamen masuk gerbong
(halaman 118).
202. Tindakan Ananta yang selalu memberi uang receh pada pengamen
dan pengemis (halaman 119).
203. Janji Ananta akan membuat mereka bisa naik kereta eksekutif
(halaman 120).
204. Suasana menengang saat ada batu yang dilempar dari luar kereta
dan melukai penumpang (halaman 121).
205. Tindakan petugas meminta kedua korban untuk turun di stasiun
untuk ke rumah sakit (halaman 121).
206. Tindakan penumpang lain melihat tempat kejadian dan bercerita
kalau hal itu sering terjadi tanpa alasan (halaman 122).
207. Tindakan petugas meminta karcis pada keluarga yang tidak punya
uang (halaman 122).
208. Perasaan terkejut dan pias keluarga itu sehingga mereka hanya
diam (halaman 122).
209. Kemarahan petugas dengan mengancam untuk menurunkan
mereka di stasiun selanjutnya (halaman 123).
Dwirulina Midori Putri, 2017 REPRESENTASI KORUPSI DAN PENANGGULANGANNYA DALAM NOVEL 86 KARYA OKKY MADASARI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
210. Tindakan keluarga itu dengan memelas untuk diampuni dan
membiarkan mereka sampai tujuan(halaman 123).
211. Tindakan Ananta membiayai keluarga itu agar masalah selesai
(halaman 124).
212. Perasaan syukur keluarga itu dan berterima kasih pada Ananta dan
Arimbi (halaman 125).
213. Gambaran suasana Klaten yang penuh kendaraan dan toko
(halaman 127).
214. Gambaran tokoh Ani, adik Ananta yang lebih muda dua tahun
tetapi memiliki perawakan lebih tua (halaman 127).
215. Gambaran kehidupan Ani yang punya anak dua dan suaminya
pegawai kontrak di kantor perusahaan air milik Pemda (halaman 127).
216. Pikiran Arimbi yang melihat Ani pemikirannya masih seperti anak
TK yang ingin serba tahu (halaman 128).
217. Tindakan orang tua Ananta mengantar Arimbi ke kampung
halaman untuk pertemuan pertama (halaman 129).
218. Suasana kota Klaten yang masih pagi (halaman 129).
219. Perasaan iba Arimbi melihat banyaknya pengemis di sepanjang
jalan di Klaten (halaman 130).
220. Tindakan orang tua Arimbi yang menyiapkan makan siang dengan
tiga ayam panggang (halaman 130).
221. Tindakan orang tua Ananta melamar Arimbi untuk Ananta dengan
seserahan yang sudah disiapkan dari Jakarta (halaman 131).
222. Pikiran Arimbi yang tahu kalau tetangga-tetangga akan
membicarakan semuanya tentang lamaran ini (halaman 131).
223. Tindakan orang tua Arimbi dengan adanya selametan di malam
hari (halaman 131).
224. Gambaran suasana persiapan pernikahan yang sudah disiapkan
(halaman 131).
225. Tindakan Widodo yang bilang bahwa surat nikah belum bisa
keluar karena ada persyaratan yang kurang (halaman 132).
226. Keheranan Arimbi karena merasa ia sudah mengurus semuanya
melalui telepon kepada orang tuanya (halaman 132).
Dwirulina Midori Putri, 2017 REPRESENTASI KORUPSI DAN PENANGGULANGANNYA DALAM NOVEL 86 KARYA OKKY MADASARI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
227. Tindakan Widodo menawarkan adanya uang pelicin untuk
mempermudah suratnya cepat keluar (halaman 133).
228. Tindakan Arimbi membayar uang untuk Widodo (halaman 133).
229. Perasaan lega Arimbi karena segalanya bisa diatur oleh uang
(halaman 133).
230. Ananta dan Arimbi akhirnya menikah (halaman 133).
231. Tindakan Ananta dan Arimbi yang hanya menyewa satu kamar
kontrak (halaman 134).
232. Perubahan gaya hidup Arimbi yang harus mengurus Ananta juga
(halaman 134).
233. Perasaan senang Arimbi setelah menikah dengan Ananta (halaman
135).
234. Bayangan Arimbi untuk pindah dari kontrakan dan kehidupan yang
lebih layak di rumah (halaman 136).
235. Bayangan Arimbi untuk memiliki anak-anak Ananta (halaman
137).
236. Permintaan Bu Danti untuk Arimbi menggantikannya bertemu
pengacara di restoran (halaman 137).
237. Bayangan Arimbi akan mendapat bonus berapa setelah menjadi
pengganti Bu Danti bertemu pengacara (halaman 137).
238. Gambaran suasana restoran masih sepi dan Arimbi masuk ruang
VIP (halaman 138).
239. Tindakan pengacara meminta jaminan semuanya beres dari Bu
Danti (halaman 138).
240. Perjanjian Arimbi bahwa semuanya akan diatur Bu Danti untuk
persidangan (halaman 139).
241. Tindakan Arimbi bertanya untuk kasus apa pertemuan tersebut
(halaman 139).
242. Tindakan pengacara itu bercerita bahwa itu kasus korupsi mantan
pejabat pada proyek (halaman 139).
243. Pikiran Arimbi yang merasa uang itu cukup untuk anak-cucu dan
kalau ketahuan korupsi tinggal nyogok, semuanya beres (halaman 140).
Dwirulina Midori Putri, 2017 REPRESENTASI KORUPSI DAN PENANGGULANGANNYA DALAM NOVEL 86 KARYA OKKY MADASARI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
244. Suasana restoran mulai ramai saat Arimbi ke kamar kecil( halaman
140).
245. Tindakan Rudi memberikan koper berisi uang dan meminta Arimbi
menghitungnya lagi (halaman 140).
246. Perasaan was-was Arimbi saat melihat uang sebanyak itu (halaman
141).
247. Keinginan Arimbi untuk memiliki semua uang itu (halaman 141).
248. Tindakan Arimbi mendatangi rumah Bu Danti (halaman 141).
249. Gambaran rumah Bu Danti yang mewah (halaman 141).
250. Keheranan Arimbi karena Bu Danti tidak mengambil sendiri
uangnya (halaman 141).
251. Alasan Bu Danti sakit dan masih banyak kerjaan (halaman 141).
252. Keinginan Bu Danti semuanya dirahasiakan bahkan suami Arimbi
tidak boleh tahu (halaman 142).
253. Penjelasan Bu Danti bahwa sekarang harus lebih hati-hati karena
banyak pengacara lain yang menyebarkan rumor untuk cari muka sana-sini
(halaman 142).
254. Arimbi mengerti bahwa wajahnya memang belum dikenal luas
(halaman 142).
255. Penjelasan Bu Danti kalau kasus ini akan disampaikan ke Hakim
Dewabrata karena dia yang tidak suka bikin repot (halaman 142).
256. Tindakan Bu Danti memberikan bagian untuk Arimbi (halaman
143).
257. Kepanikan Bu Danti saat ada tamu yang datang (halaman 143).
258. Tindakan pembantu Bu Danti mengatakan bahwa ada KPK
(halaman 143).
259. Tindakan KPK yang memperlihatkan surat penangkapan untuk Bu
Danti (halaman 143).
260. Perlawanan Bu Danti dengan tidak membiarkan petugas KPK
menggeledah rumahnya (halaman 144).
261. Tindakan petugas KPK menanyai Arimbi untuk apa dia di rumah
Bu Danti (halaman 144).
Dwirulina Midori Putri, 2017 REPRESENTASI KORUPSI DAN PENANGGULANGANNYA DALAM NOVEL 86 KARYA OKKY MADASARI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
262. Kebohongan Arimbi dengan mengatakan ada urusan pekerjaan
(halaman 144).
263. Tindakan KPK menggeledah tas Arimbi (halaman 144).
264. Penolakan Arimbi untuk digeledah (halaman 144).
265. Keheranan petugas KPK melihat uang yang banyak di dalam tas
Arimbi (halaman 145).
266. Kebohongan Arimbi dengan mengaku kalau itu uangnya (halaman
145).
267. Kecurigaan KPK pada Arimbi membuat tasnya disita (halaman
145).
268. Pemberontakan Bu Danti untuk mencegah petugas terlalu jauh
dalam penggeledahan (halaman 145).
269. Tindakan petugas KPK ingin masuk kamar pembantu yang
terkunci (halaman 145)
270. Ingatan Arimbi pada koper yang disimpan di kamar pembantu
tersebut (halaman 145).
271. Petugas KPK menemukan koper berisi uang di kamar pembantu (
halaman 147).
272. Tindakan petugas KPK menahan Arimbi dan Bu Danti (halaman
146).
273. Perasaan gamang Bu Danti dan Arimbi sehingga mereka hanya
diam saat di bawa ke kantor KPK (halaman 146).
274. Tindakan wartawan meliput mereka yang sedang menuju gedung
KPK untuk diproses (halaman 146).
275. Tindakan petugas mengamankan dari wartawan yang terus
mendekat (halaman 146).
276. Tindakan wartawan memukul petugas (halaman 147).
277. Tindakan Arimbi dan Bu Danti yang secepatnya menuju gedung
(halaman 147).
278. Perasaan tegang Ananta untuk memasuki gedung KPK (halaman
147).
279. Tindakan petugas mengantarkan Ananta pada Arimbi (halaman
147).
Dwirulina Midori Putri, 2017 REPRESENTASI KORUPSI DAN PENANGGULANGANNYA DALAM NOVEL 86 KARYA OKKY MADASARI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
280. Tindakan Arimbi memeluk suaminya dan menangis (halaman 147).
281. Perasaan sedih Arimbi karena akan dipenjara (halaman 148).
282. Perasaan Ananta juga ikut sedih walaupun berusaha untuk tegar
(halaman 148).
283. Arimbi dan Bu Danti dipindahkan ke sel tahanan sementara
(halaman 148).
284. Tindakan keluarga Bu Danti membawakan pakaian dan makanan
(halaman 148).
285. Perasaan bersalah Ananta karena hanya membawakan nasi
bungkus (halaman (149).
286. Ketidaknyamanan sel tahanan yang sempit, pengap dan panas
membuat Bu Danti terus mengeluh (halaman 149).
287. Kemarahan Arimbi yang sulit dikeluarkan karena segala perasaan
tercampur aduk (halaman 149).
288. Perasaan Bu Danti yang lebih baik saat keluarganya menjenguk (
halaman 150).
289. Kekhawatiran Ananta pada Arimbi jika ia sulit tidur (halaman
150).
290. Tindakan Ananta pada Arimbi untuk pasrah karena ini cobaan
(halaman 150).
291. Harapan Ananta, Arimbi akan mendapatkan pengacara (halaman
151).
292. Keinginan Arimbi untuk ada kipas angin (halaman 152).
293. Pikiran Ananta yang memudahkan kalau ada uang pelicin (halaman
152).
294. Perasaan Bu Danti yang senang akan segera pindah dari sel
tahanan itu (halaman 151)
295. Keheranan Arimbi pada Bu Danti yang bisa pindah (halaman 151).
296. Pengakuan Bu Danti yang menggunakan uang untuk mendapat
layanan sel tahanan VIP melalui pengacaranya (halaman 151).
297. Ingatan Arimbi pada sel tahanan yang tidak layak (halaman 152).
298. Permintaan Arimbi untuk ikut pindah (halaman 152).
Dwirulina Midori Putri, 2017 REPRESENTASI KORUPSI DAN PENANGGULANGANNYA DALAM NOVEL 86 KARYA OKKY MADASARI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
299. Penolakan Bu Danti karena peraturannya harus ada uang dan sel itu
untuk sendiri (halaman 152).
300. Kemarahan Arimbi karena merasa ia sudah diseret-seret dalam
tindakan Bu Danti (halaman 152).
301. Kemarahan Bu Danti yang tidak terima dituduh karena selama ini,
Arimbi menerima permintaannya dengan sukarela bahkan mendapat
bagian (halaman 152).
302. Kesadaran Arimbi karena sudah menerima bagian suap dari Bu
Danti (halaman 153).
303. Kecangggungan Arimbi dan Bu Danti sehingga mereka tidak
saling bicara (halaman 153).
304. Arimbi mempersiapkan diri untuk sidang pertama (halaman 154).
305. Sorot balik kegiatannya selama sebulan hanya bolak-balik ke
gedung KPK dan sel tahanan (halaman 154).
a. Tindakan Ananta mencarikan Arimbi pengacara (halaman 154)
b. Tindakan Adrian yang secara sukarela ingin menjadi pengacara Arimbi
(halaman 155).
c. Kesadaran Arimbi pada tindakan Adrian yang ingin popularitas dari
kasusnya (halaman 155).
d. Tindakan Adrian yang selalu mendampinginya di KPK dan
mengajarkan cara menjawab pertanyaan wartawan.
e. Perasaan bersalah Arimbi setiap melihat Ananta yang setiap hari
berusaha datang menjenguknya (halaman 156).
f. Perasaan malu orang tua Arimbi karena sekarang berita penuh dengan
Arimbi (halaman 156).
g. Tindakan Bapak Arimbi yang tetap lembut pada Arimbi seakan
semuanya hanya cobaan yang akan terlewati dan yakin bahwa Arimbi
hanya dijebak (halaman 156).
306. Gambaran sidang pertama yang penuh dengan keluarga Bu Danti,
juru kamera (halaman 157).
307. Gambaran Bu Danti yang tetap modis walaupun masuk penjara
(halaman 158).
Dwirulina Midori Putri, 2017 REPRESENTASI KORUPSI DAN PENANGGULANGANNYA DALAM NOVEL 86 KARYA OKKY MADASARI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
308. Persidangan pertama hanya untuk membacakan berkas perkara
untuk jaksa (halaman 158).
309. Pemahaman Arimbi mengerti bahwa selama ini Bu Danti sudah
diawasi (halaman 158).
310. Sanggahan Bu Danti bahwa ia tidak menerima uang suap itu dan
mengaku bahwa koper itu milik Arimbi yang dititipkan di rumahnya
(halaman 158)
311. Perasaan kesal Arimbi pada kebohongan Bu Danti (halaman 159).
312. Kesaksian KPK yang membuntuti Bu Danti dan Rudi dengan
runtun di pengadilan (halaman 159).
313. Tindakan seorang laki-laki melakukan upacara mistis di dalam
persidangan (halaman 160).
314. Tindakan petugas keamanan menangkap laki-laki itu karena sudah
menghina pengadilan (halaman 160).
315. Kenyataannya bahwa laki-laki itu adalah dukun yang disewa Bu
Danti (halaman 161).
316. Perasaan gundah Arimbi karena merasa Bu Danti benar-benar
melakukan segala cara agar keluar dari penjara (halaman 161).
317. Kesaksian Rudi dan Sasmita sama-sama membantah, walaupun
pada akhirnya mengaku (halaman 162).
318. Kekaguman Arimbi pada hakim yang berhasil membuat saksinya
mengatakan yang sejujurnya (halaman 163).
319. Pikiran Arimbi yang buruk saat Adrian tiba-tiba datang (halaman
165).
320. Ajakan Adrian untuk menerima uang Bu Danti dan memberikan
kesaksian palsu (halaman 166).
321. Penolakan Arimbi terhadap ajakan Adrian (halaman 166).
322. Bujukan Adrian yang mengatakan bahwa Arimbi akan tetap di
penjara (halaman 166).
323. Keterkejutan Arimbi melihat berita bahwa Adrian ditangkap karena
ketahuan menerima suap dari Bu Danti (halaman 168).
Dwirulina Midori Putri, 2017 REPRESENTASI KORUPSI DAN PENANGGULANGANNYA DALAM NOVEL 86 KARYA OKKY MADASARI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
324. Kilas balik Arimbi memberikan kesaksian palsu karena merasa
tidak masalah selama ia bisa mendapat uang dari Bu Danti dan menerima
hukuman yang sebentar (halaman 169).
325. Perasaan menyesal Arimbi karena sudah memberi kesaksian palsu
(halaman 170).
326. Putusan hakim menghukum Bu Danti tujuh tahun dan Arimbi
empat setengah tahun penjara (halaman 171).
327. Kepindahan Arimbi dan Bu Danti ke tahanan polisi tidak
mengubah sel tahanan yang berbeda antara keduanya (halaman 172).
328. Kesedihan Arimbi saat melihat makanan yang harus dia makan
sangat tidak layak karena nasinya keras dan sebagainya (halaman 174).
329. Aturan di dalam sel, Arimbi harus membayar atau memberi sesuatu
pada ketua sel tahanan setiap dia mendapat kunjungan (halaman 173).
330. Sorot balik kehidupan Tutik sampai akhirnya masuk penjara
(halamn 175-176).
a. Pekerjaan Tutik adalah pembantu yang berani meninggalkan anaknya
demi uang yang besar.
b. Tindakan majikan yang melakukan hubungan seksual pada Tutik.
c. Kemarahan istri majikan saat mengetahui hubungan suami dan Tutik.
d. Kepanikan Tutik membuatnya menyerang majikannya dengan pisau.
331. Kebaikan Tutik membuat Arimbi tidak mendapat masalah di dalam
sel tahanan (halaman 178).
332. Pekerjaan Tutik menjadi pembantu di dalam tahanan VIP membuat
Arimbi tahu kehidupan mewah Bu Danti di dalam penjara (halaman 179).
333. Perasaan sedih Arimbi karena merasa dijebak (halaman 181).
334. Pikiran Bu Danti terhadap Arimbi yang kurang ajar dan tak tahu
balas budi karena setiap hari ia memberikan uang pada Arimbi (halaman
181).
335. Keterpurukan Arimbi dan Ananta karena gaji Arimbi habis untuk
keperluan penjara (halaman 184).
336. Gambaran suasana ruang besuk yang terkadang dipakai untuk
melepas hasrat dan rindu (halaman 186).
Dwirulina Midori Putri, 2017 REPRESENTASI KORUPSI DAN PENANGGULANGANNYA DALAM NOVEL 86 KARYA OKKY MADASARI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
337. Kesedihan Arimbi saat tahu Ibunya masuk rumah sakit (halaman
187).
338. Kekhawatiran Tutik karena Arimbi tidak mau makan (halaman
189).
339. Kebaikan Tutik mau meminjamkan uang untuk perawatan ibu
Arimbi yang setiap minggu harus cuci darah (halaman 193).
340. Tindakan Tutik melakukan rabaan pada tubuh Arimbi (halaman
194).
341. Perasaan bingung Arimbi yang menikmati karena kesepian
(halaman 194).
342. Keputusasaan Arimbi dengan meminta kerja kepada Tutik
(halaman 195).
343. Tutik menawarkan Arimbi dan Ananta untuk menjadi pengantar
paket narkoba kepada langganan Cik Aling ( halaman 196-197).
344. Penolakan Ananta pada tawaran Arimbi (halaman 198).
345. Bujukan Arimbi karena mereka membutuhkan uang untuk
perawatan ibunya (halaman 198).
346. Tawaran Cik Aling untuk mendapat uang lebih dengan menambah
pelanggan baru (202).
347. Keterkejutan Arimbi saat mengetahui Bu Danti juga pelanggan Cik
Aling (203).
348. Kilas balik Bu Danti memakai narkoba sejak dikenalkan jaksa
(203).
349. Kilas balik saat Cik Aling di tahan saat digerebek polisi (halaman
204).
350. Kebahagiaan Cik Aling karena tidak perlu ucing-ucingan dengan
polisi karena semua justru lebih lancar di dalam penjara hanya butuh uang
pelicin (halaman 204).
351. Percobaan Ananta menawarkan narkoba ke anak-anak SMA yang
ia temui tanpa sengaja di bengkel (halaman 207).
352. Kebiasaan Arimbi menjadi kepercayaan Cik Aling dalam
membantu apapun dalam bisnis narkoba (halaman 207).
Dwirulina Midori Putri, 2017 REPRESENTASI KORUPSI DAN PENANGGULANGANNYA DALAM NOVEL 86 KARYA OKKY MADASARI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
353. Penawaran sipir untuk memotong masa tahanan Arimbi dengan
membayar 15 juta (halaman 215-216).
354. Perasaan senang Ananta mendengar kabar Arimbi akan bebas,
semakin membuatnya semangat mencari pelanggan baru untuk narkoba
(halaman 218).
355. Perasaan kesal Tutik saat tahu Arimbi akan keluar tahanan lebih
cepat (halaman 218).
356. Perasaan senang Arimbi saat waktu pembebasan akhirnya datang
(halaman 222).
357. Perasaan Arimbi yang tidak pernah puas melepas rindu dengan
Ananta (halaman 223-224).
358. Kebahagiaan Arimbi dan Ananta saat mereka akan segera punya
anak (halaman 224).
359. Bayangan Arimbi akan kehidupannya dengan anaknya dan
harapan-harapan kehidupan yang lebih baik (halaman 225).
360. Keinginan Arimbi untuk punya rumah sendiri (halaman 225).
361. Perasaan senang Arimbi akhirnya mendapat rumah mungil untuk
kehidupan berikutnya (halaman 226).
362. Bayangan Arimbi pada rumah yang akan ditinggalinya (halaman
226).
363. Kesadaran Ananta bahwa uang mereka ternyata kurang 10 juta
(halaman 227).
364. Tindakan Arimbi meminta pinjaman pada Tutik dengan alasan
kesembuhan ibunya (halaman 229).
365. Tutik membantu meminta pinjaman pada Cik Aling dengan syarat
antar barang ke Semarang, Surabaya dan Bali (halaman 234).
366. Ananta menerima pekerjaan itu karena upahnya 45 juta (halaman
236).
367. Perasaan gundah saat Ananta tak juga pulang dan sulit dihubungi
dari Semarang (halaman 238).
368. Perasaan senang Arimbi saat bayi mereka lahir saat Ananta sudah
tiga hari pulang (halaman 239).
Dwirulina Midori Putri, 2017 REPRESENTASI KORUPSI DAN PENANGGULANGANNYA DALAM NOVEL 86 KARYA OKKY MADASARI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
369. Keinginan Arimbi untuk menghentikan pekerjaannya mengantar
narkoba ke kota yang jauh (halaman 240).
370. Kebingungan Ananta kalau mereka berhenti bekerja mengedarkan
narkoba bagaimana nasib ibunya (halaman 240).
371. Ketakukan Arimbi pada anaknya yang suatu hari bisa mengalami
karma (halaman 241).
372. Keyakinan Arimbi bahwa Tuhan akan mengerti yang ia lakukan ini
untuk anaknya (halaman 241).
373. Tindakan Arimbi untuk mencoba membuka warung kecil-kecilan
di rumah (halaman 242).
374. Perasaan sumringah Ananta dengan ide itu dan melihat adanya
harapan masa depan yang lebih baik (halaman 242).
375. Tindakan Arimbi yang berjualan mendapat keuntungan (halaman
243).
376. Kekhawatiran Arimbi saat anaknya menangis tidak karuan tanpa
sebab (halaman 243-244).
377. Keterkejutan Arimbi mendengar ibunya meninggal dunia (halaman
244).
378. Perasaan bersalah dan kehilangan meliputi hati Arimbi, ia
menyesal tidak pernah menjenguk ibunya dengan banyak alasan (halaman
245).
379. Kebiasaan Arimbi menjadi lebih sering menelepon Bapaknya
(halaman 246).
380. Keinginan Bapaknya untuk Arimbi tidak perlu mengirim uang
terlalu banyak karena hidupnya sudah sendiri (halaman 246).
381. Perasaan haru Arimbi setiap bapaknya memberi pesan setiap hari
(halaman 246).
382. Ingatan Arimbi pada kehidupannya dulu yang membuatnya
bertekad kuat dan menjadi anak yang memiliki kehidupan jauh lebih baik.
(halaman 246).
383. Keinginan Arimbi untuk Ananta berhenti mengirim narkoba ke
luar kota (halaman 247).
Dwirulina Midori Putri, 2017 REPRESENTASI KORUPSI DAN PENANGGULANGANNYA DALAM NOVEL 86 KARYA OKKY MADASARI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
384. Keyakinan Ananta bahwa mereka masih memiliki kebutuhan yang
banyak (halaman 247).
385. Kepergian Ananta ke Surabaya untuk mengantar barang narkoba
(halaman 250)
386. Perasaan gundah dan tidak enak hati dalam diri Arimbi (halaman
250).
387. Perasaan lega Arimbi saat Ananta pulang dengan selamat (halaman
251).
388. Tindakan Ananta dan Arimbi membeli mobil dan membeli barang
untuk dijual (halaman 251).
389. Keterkejutan Arimbi saat menonton televisi dan melihat Ananta
ditangkap karena telah melakukan pesta sabu-sabu di apartemen Jakarta
(halaman 251).
390. Perasaan kecewa, sedih Arimbi membuatnya pasrah pada
semuanya (halaman 252).
Selasa 08 Juli 2014, 13:12 WIB
Ajudan Rusli Dihukum 7 Tahun, KPK: Kesaksian Palsu Kejahatan Serius
- detikNews
Dwirulina Midori Putri, 2017 REPRESENTASI KORUPSI DAN PENANGGULANGANNYA DALAM NOVEL 86 KARYA OKKY MADASARI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Jakarta - KPK menjerat ajudan Rusli Zainal, Said Faisal, karena memberikan
kesaksian palsu di persidangan. Majelis hakim pun menghukum dengan 7 tahun
bui. Ini bukti keseriusan KPK menindak kesaksian palsu.
"Putusan hakim dan tuntutan Jaksa KPK terhadap tersangka yg disangkakan
membuat keterangan tidak benar ini bisa menjadi peringatan bagi siapa saja," ujar
Jubir KPK Johan Budi dalam perbincangan, Selasa (8/7/2014).
Dengan adanya vonis ini, kata Johan, maka menjadi warning bagi siapapun yang
kelak dihadirkan di persidangan, untuk selalu memberikan kenyataan sesuai fakta
yang ada.
"Tidak lagi berbohong dalam memberikan keterangan di depan persidangan yang
disumpah," tegasnya.
Johan mengatakan, KPK menganggap kesaksian palsu, sebagai tindak pidana
yang tidak kalah luar biasa dibanding pelaku kasus korupsi yang utama itu sendiri.
"KPK menganggap sebuah kejahatan yang serius terhadap pihak-pihak yang
memberikan keterangan bohong di sidang pengadilan," kata Johan.
Dwirulina Midori Putri, 2017 REPRESENTASI KORUPSI DAN PENANGGULANGANNYA DALAM NOVEL 86 KARYA OKKY MADASARI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pasal 22 UU Tipikor yang mengatur tentang kesaksian palsu di persidangan,
memiliki rentang hukuman yang lebih tinggi dari suap kepada penyelengara
negara. Pemberian dan penerimaan suap sebagaimana diatur Pasal 5 ayat 1,
memiliki ancaman maksimal lima tahun penjara, sedangkan kesaksian palsu
dihukum dengan ancaman minimal tiga tahun dan maksimal 12 tahun bui.
(fjr/mad)
Dwirulina Midori Putri, 2017 REPRESENTASI KORUPSI DAN PENANGGULANGANNYA DALAM NOVEL 86 KARYA OKKY MADASARI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Persulit Urus Sertifikat Tanah, 2 Pegawai BPN Sumedang Ditangkap
Avitia Nurmatari - detikNews
Ilustrasi (Andhika Akbaryansyah/detikcom)
Bandung - Dua pegawai negeri sipil Badan Pertanahan Nasional Kabupaten
Sumedang, Jawa Barat, ditangkap Tim Saber Pungli Provinsi Jawa Barat bersama
tim Tipikor Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jabar.
Mereka tertangkap tangan saat meminta pungutan liar ke masyarakat dalam
pengurusan penerbitan sertifikat tanah.
Penangkapan dilakukan pada Kamis (9/2). Kedua PNS tersebut berinisial RRR
(41), yang menjabat Staf Analis Permohonan Hak Tanah, dan AY (50), petugas
Administrasi Umum.
"Kami mendapat informasi dari masyarakat terkait sulitnya mendapatkan
sertifikat. Lalu kami melakukan penyelidikan dan OTT. Keduanya diamankan tim
gabungan di kantor Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Sumedang," ujar
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Yusri Yunus, Sabtu (11/2/2017).
Lebih lanjut Yusri mengatakan, dalam penangkapan tersebut disita barang bukti
berupa uang tunai Rp 9 juta yang diduga merupakan hasil pungli, tujuh bundel
Dwirulina Midori Putri, 2017 REPRESENTASI KORUPSI DAN PENANGGULANGANNYA DALAM NOVEL 86 KARYA OKKY MADASARI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
warkah tanah, tiga telepon seluler, serta tiga sertifikat tanah hak milik dan hak
guna bangunan.
"Modusnya, setiap masyarakat yang akan mengurus secara sah sertifikat tanah itu
dipersulit penerbitannya," ucapnya.
Para pelaku pungli ini, kata Yusri, minta uang untuk penerbitan sertifikat. Adapun
uang yang diminta berkisar Rp 200-500 ribu.
"Kalau tidak memberikan uang, mereka beralasan tidak dapat menerbitkan surat
tanah yang diajukan masyarakat," terang Yusri.
Saat ini kasus tersebut ditangani Ditreskrimsus Polda Jabar. Polisi telah
menaikkan status kedua PNS dari status sebagai saksi terlapor menjadi tersangka.
Kepada kedua tersangka, polisi menerapkan Pasal 5, Pasal 11, dan/atau 12 b atau
12 huruf e Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah Undang-
Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Bomor
31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dengan ancaman 4
tahun penjara, paling tinggi 20 tahun penjara.
"Kita masih mengembangkan kasus ini. Tidak tertutup kemungkinan akan
bertambahnya tersangka dalam kasus penerbitan surat tanah," tuturnya.
Dwirulina Midori Putri, 2017 REPRESENTASI KORUPSI DAN PENANGGULANGANNYA DALAM NOVEL 86 KARYA OKKY MADASARI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Panitera PN Jakut Rohadi Dituntut 10 Tahun Penjara karena Korupsi
Panitera PN Jakarta Utara Rohadi saat di Gedung KPK, Jakarta (Heru/Okezone)
Putera Negara
JAKARTA - Jaksa Penuntut Umum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
menuntut Panitera Pengganti Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Rohadi, dengan
hukuman 10 tahun penjara dan denda Rp500 juta atau subsidair lima bulan
kurungan.
"Menyatakan terdakwa Rohadi telah terbukti secara sah dan meyakinkan menurut
hukum bersalah melakukan tindak pidana korupsi," ujar JPU KPK Kresno Anto
Wibowo saat membacakan tuntutan di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi
(Tipikor), Jakarta Pusat, Kamis (17/11/2016).
Menurut Kresno, Rohadi terbukti melanggar Pasal 12 huruf a Undang-Undang
Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
Dwirulina Midori Putri, 2017 REPRESENTASI KORUPSI DAN PENANGGULANGANNYA DALAM NOVEL 86 KARYA OKKY MADASARI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang
Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi sebagaimana dalam dakwaan kesatu primair.
"Bahwa benar terdakwa minta uang Rp50 juta untuk mengurus penunjukan
majelis hakim. Unsur menerima hadiah atau janji telah dapat dibuktikan. Fakta
hukum adanya penetapan majelis hakim Ifa Sudewi. Menunjukan ada perbuatan
terdakwa, karena saat diberi tahu belum ada penunjukan resmi," papar JPU KPK.
Jaksa menambahkan bahwa terdakwa juga terbukti secara sah dan meyakinkan
bersalah sebagaimana dakwaan subsider yakni melanggar pasal 12 huruf b
Undang-Undang Nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi, sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang
perubahan atas UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Tipikor sebagaimana dakwaan
subsider.
"Unsur menerima hadiah, bahwa dari fakta hukum terdakwa terbukti menerima
uang Rp250 juta dari Samsul melalui Berthanatalia di depan kampus Untag.
Unsur menerima hadiah telah dapat dibuktikan. Sebagai imbalan jasa mengurus
perkara Saipul Jamil. Percakapan intens dengan Bertha," bebernya.
Adapun hal yang memberatkan Rohadi adalah perbuatannya dinilai tidak
mendukung program pemerintah yang sedang giat-giatnya memberantas korupsi.
Rohadi juga dianggap telah merendahkan martabat jabatan panitera pengganti
karena menerima suap.
Kemudian sekaligus merusak citra profesi hakim sebagai suatu profesi yang
mulia, dan perbuatan terdakwa telah menimbulkan dampak negatif berupa
ketidakpercayaan masyarakat terhadap wibawa lembaga peradilan. Berikutnya
terdakwa berbelit-belit dalam mengakui perbuatannya.
"Hal-hal yang meringankan, terdakwa belum pernah dihukum sebelumnya," ujar
jaksa.
(sal)
Dwirulina Midori Putri, 2017 REPRESENTASI KORUPSI DAN PENANGGULANGANNYA DALAM NOVEL 86 KARYA OKKY MADASARI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kasus Suap Panitera, Saipul Jamil Akui Duit Diatur Kakaknya
SENIN, 19 SEPTEMBER 2016 | 15:29 WIB
Pendangdut Saipul Jamil memberikan kesaksian saat sidang praperadilan kasus
suap terdakwa Rohadi di PN Jakarta Pusat, Jakarta, 28 Juli 2016. Rohadi
merupakan panitera Pengadilan Negeri Jakarta Utara yang tertangkap dalam
operasi tangkap tangan KPK. ANTARA/M Agung Rajasa
TEMPO.CO, Jakarta - Artis dangdut Saipul Jamil mengakui bahwa dia
memberikan surat kuasa penuh kepada kakaknya, Samsul Hidayatullah, untuk
mengelola seluruh uangnya yang ada di tabungan. Saipul mengatakan kuasa itu
diberikan agar Samsul mengurus semua kebutuhannya selama ia ada di penjara.
"Surat kuasa saya pernah berikan tapi kosong, nggak ada nominalnya," kata
Saipul saat menjadi saksi untuk Kasman Sangaji dalam sidang suap panitera
pengganti Pengadilan Negeri Jakarta Utara di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
Jakarta, Senin, 19 September 2016.
Dwirulina Midori Putri, 2017 REPRESENTASI KORUPSI DAN PENANGGULANGANNYA DALAM NOVEL 86 KARYA OKKY MADASARI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam prakteknya, uang Saipul juga digunakan untuk menyuap panitera
Pengadilan Negeri Jakarta Utara Rohadi sebesar Rp 300 juta. Suap itu dilakukan
oleh pengacaranya, Kasman Sangaj dan Berthanatalia. Uang itu diduga diberikan
agar Rohadi membantu meringankan vonis perkara cabul yang menjerat Saipul.
Perinciannya duit Rp 50 juta untuk mengatur penetapan majelis hakim.
Sedangkan uang Rp 250 juta diduga diberikan kepada Rohadi agar diserahkan
kepada hakim ketua yang telah meringankan vonis Saipul. Dalam sidang tersebut
Saipul menjadi saksi untuk Kasman Sangaji dalam suap kepada Rohadi.
Sebelumnya hakim ketua Mas'ud menanyakan apakah Saipul pernah meminta
Samsul menarik uang sebesar Rp 565 juta dari rekening Saipul. Mantan suami
Dewi Persik itu menjawab tidak pernah memberikan surat kuasa untuk mengambil
uang sebesar itu. Ia pun mengatakan bahwa tak pernah menerima laporan dari
Samsul soal penarikan uang Rp 565 juta.
Jaksa kemudian bertanya surat kuasa yang diberikan kepada Samsul untuk urusan
apa saja. "Untuk ya banyak, hutang--hutang saya, bayar karyawan saya," ucap
Saipul menjawab pertanyaan jaksa penuntut umum.
Mendengar jawaban Saipul, jaksa bertanya soal dia yang ingin membayar
karyawan. "Memang saudara ini usaha apa?" tanya JPU. Saipul lalu menjawab,
"Saya kan artis Pak!" Jawaban Saipul membuat seluruh hadirin tertawa.
Selanjutnya jaksa kembali bertanya alasan Saipul memberikan kuasa penuh
kepada kakaknya. "Jadi semua dipercayakan sama abang? Itu duit banyak lo,"
tanya jaksa kepada Saipul. "Kan abang kandung. Macem-macem tinggal dicari
saja," ujar Saipul.
MAYA AYU PUSPITASARI
Dwirulina Midori Putri, 2017 REPRESENTASI KORUPSI DAN PENANGGULANGANNYA DALAM NOVEL 86 KARYA OKKY MADASARI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Buku Nikah
Friday, June 09, 2017 0 Comment HUKRIM SULA
Ilustrasi
SANANA-Kepolisian Resort (Polres) Kepulauan Sula diminta mempercepat
proses kasus dugaan korupsi buku nikah yang dilakukan mantan pembantu
pencatat nikah (PPN) desa Aupohia, Lutfi Umafagur. Sebab kasus itu hingga kini
masih dalam pemeriksaan saksi. “Kami minta Polres mempercepat,” desak warga
yang hingga kini belum medapat buku nikah.
Dwirulina Midori Putri, 2017 REPRESENTASI KORUPSI DAN PENANGGULANGANNYA DALAM NOVEL 86 KARYA OKKY MADASARI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Mereka mengatakan tidak akan mencabut laporan dan menginginkan diproses
hingga tuntas. Sebab Lutfi dianggap telah menerima pembayaran buku nikah
namun yang bersangkutan tidak memproses menyebabkan banyak masyarakat
belum mendapatkan buku nikah. “Kami proses hukum, persoalan buku nikah akan
kami urus baru,” ujar mereka.
Menurut mereka, Lutfi sering ke desa Auponhia menekan masyarakat yang
melaporkan dirinya ke Polisi. Ia mendesak mereka membuat pernyataan mencabut
laporan mereka, sebab apabila tidak terbukti ia akan melapor balik. “Kami
terancam dengan ancam Lutfi, kami minta Polres segera mempercepat kasus ini,”
pinta mereka. (sdl)
Riwayat Tanah Banten di Bawah Kaki Dinasti Atut
Christie Stefanie, Anggi Kusumadewi & Christie Stefanie, Anggi
Kusumadewi , CNN Indonesia
Gubernur Banten nonaktif Atut Chosiyah usai diperiksa di Gedung KPK, Jakarta.
(ANTARA/Reno Esnir)
Jakarta, CNN Indonesia -- Indonesia yang terlampau luas kerap membuat raja-
raja kecil muncul di berbagai daerah. Dinasti politik dibangun kokoh oleh satu
keluarga di wilayah tertentu, seakan tak tersentuh oleh pemerintah pusat.
Gubernur, bupati, sampai pemimpin DPRD dijabat oleh orang-orang yang
Dwirulina Midori Putri, 2017 REPRESENTASI KORUPSI DAN PENANGGULANGANNYA DALAM NOVEL 86 KARYA OKKY MADASARI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menjalin kekerabatan. Bak kerajaan di dalam Republik.
Masalah muncul karena sistem seperti itu amat rawan. Siapa diawasi dan
mengawasi apabila pemimpin lembaga eksekutif dan legislatif di satu daerah
dipimpin oleh keluarga yang sama? Beranikah antarfamili bersikap profesional
dan mengkritik kerabatnya yang mengeluarkan kebijakan salah? Banyak konflik
kepentingan di sini. (Baca juga Kisah Dinasti Fuad: Korbankan Istri Muda
demi Putra Mahkota)
Ketiadaan jaminan bahwa lingkaran kekerabatan itu bakal menjalankan roda
pemerintahan daerah dengan bersih, kompeten, dan berintegritas lantas membuat
aturan baru disusun: calon kepala daerah tidak boleh memiliki konflik
kepentingan dengan petahana –kepala daerah yang sedang menjabat saat itu.
Konflik kepentingan yang dimaksud di situ ialah tidak memiliki hubungan darah
atau ikatan perkawinan ke atas, ke bawah, dan ke samping dengan petahana yang
merupakan ayah, ibu, mertua, paman, bibi, kakak, adik, ipar, anak, dan menantu
sang calon kepala daerah, kecuali telah melewati jeda satu kali masa jabatan.
Aturan itulah yang Rabu kemarin (8/7) dianulir oleh Mahkamah Konstitusi.
Praktik demikian –yang ‘kebetulan’ berpotensi menyuburkan dinasti politik–
adalah legal karena merupakan hak konstitusi semua orang untuk dipilih.
Alhasil aturan yang tercantum pada Pasal 7 huruf r Undang-Undang Nomor 8
Tahun 2015 tentang Pemilihan Kepala Daerah itu layu sebelum berkembang.
Delapan belas hari sebelum pendaftaran calon kepala daerah dibuka pada 26 Juni,
aturan itu tak lagi berfungsi. Padahal baru lima bulan aturan itu disahkan. Amat
singkat.
Putusan MK menganulir aturan tersebut menjadi angin segar bagi para kerabat
petahana yang sebelumnya kecewa karena tak dapat mencalonkan diri dalam
gelaran akbar pilkada serentak akhir tahun ini.
Dinasti politik yang selama ini telah terpelihara di beberapa daerah dapat kembali
diteruskan. Salah satu contoh kuatnya politik dinasti tampak di ujung Pulau Jawa,
yakni Provinsi Banten yang berada di bawah ‘kaki’ Gubernur Banten nonaktif
Atut Chosiyah.
Atut kini memang mendekam di sel menyusul penetapannya sebagai tersangka
oleh Komisi Pemberantasan Korupsi pada Desember 2013 atas dugaan suap
kepada mantan Ketua MK Akil Mochtar dalam penanganan sengketa Pilkada
Lebak, Banten.
Awal mula
Dwirulina Midori Putri, 2017 REPRESENTASI KORUPSI DAN PENANGGULANGANNYA DALAM NOVEL 86 KARYA OKKY MADASARI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Atut merupakan putri almarhum Haji Tubagus Chasan Sochib –pengusaha,
sesepuh, dan jawara yang merintis bisnisnya dari pedalaman Banten pada 1960-
an. Chasan menyuplai logistik bagi Komando Daerah Militer VI Siliwangi, dan
pada akhirnya mendapat banyak keistimewaan dari Kodam VI Siliwangi serta
pemerintah Jawa Barat.
Chasan menjadi orang berpengaruh di Banten dan mendapat banyak proyek besar
pemerintah, hingga akhirnya mendirikan perusahaan sendiri yang terutama
bergerak di bidang konstruksi. Kamar Dagang dan Industri Banten serta sejumlah
organisasi bisnis lainnya dia kuasai.
Pascareformasi, Chasan mendukung Banten lepas dari Jawa Barat, menjadi
provinsi sendiri. Dia membantu gerakan pemekaran Banten. Setelah Banten resmi
menjadi provinsi, Chasan mendorong keluarga besarnya, termasuk Atut, aktif
berpolitik.
Atut menjadi Wakil Gubernur Banten pertama pada Oktober 2000. Lima tahun
kemudian, Oktober 2005, Atut menggantikan Gubernur Banten Djoko Munandar
yang semula dia dampingi, sebagai Pelaksana Tugas Gubernur Banten menyusul
kasus korupsi yang menjerat Djoko.
Menggurita
Atut resmi menjadi Gubernur Banten pada 2007 setelah memenangi pilkada.
Setelah menjadi orang nomor satu di Banten, Atut pun memiliki ruang cukup luas
untuk memasukkan keluarganya ke dalam ranah politik praktis –persis seperti
yang dilakukan sang ayah.
Adik ipar Atut, Airin Rachmi Diany, mencalonkan diri menjadi wakil bupati
Tangerang mendampingi Jazuli Juwaini pada 2008, namun kalah dari petahana
Ismet Iskandar dan Rano Karno.
Pada tahun yang sama, adik Atut, Haerul Zaman, terpilih menjadi Wakil Wali
Kota Serang, Banten, mendampingi Bunyamin. Tiga tahun kemudian, 2011,
Haerul naik menjadi Wali Kota Serang menggantikan Bunyamin yang meninggal
dunia.
Pada 2010, adik Atut yang lain, Ratu Tatu Chasanah, terpilih menjadi Wakil
Bupati Serang mendampingi Taufik Nuriman. Sementara ibu tiri Atut, Heryani,
menjadi Wakil Bupati Pandeglang pada 2011 mendampingi Erwan Kurtubi.
Di 2011 itu Airin kembali maju dalam Pilkada Kota Tangerang. Tak seperti
Dwirulina Midori Putri, 2017 REPRESENTASI KORUPSI DAN PENANGGULANGANNYA DALAM NOVEL 86 KARYA OKKY MADASARI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kegagalannya pada pertarungan di Kabupaten Tangerang, kali ini ia mujur. Istri
adik Atut, Tubagus Cheri Wardhana (Wawan), itu berhasil menjadi Wali Kota
Tangerang Selatan berpasangan dengan Benyamin Davine.
Keluarga Atut bahkan melebarkan sayap ke pusat. Almarhum suami Atut, Hikmat
Tomet, merupakan anggota Komisi V DPR periode 2009-2014. Anak lelaki Atut,
Andika Hazrumy, menjadi anggota DPD RI. Sementara istri Andika, Ade Rossi
Kharunnisa, membantu melestarikan klan Atut di Banteng dengan menjabat
sebagai Wakil Ketua DPRD Serang.
Atut memperkokoh cengkeramannya atas tanah leluhurnya pada 2011 dengan
kembali memenangkan Pemilihan Gubernur Banten. Bersama Rano Karno
sebagai wakilnya, mereka meraih suara mayoritas.
Goyah
Segala keberuntungan Atut mendadak sirna ketika para penyidik KPK memasuki
tanah Banten dan menetapkannya sebagai tersangka pada 2013. Adik Atut,
Wawan, ikut ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus suap sengketa Pilkada
Lebak.
Wawan juga menjadi tersangka untuk kasus lain, yakni korupsi pengadaan alat
kesehatan di Tangerang Selatan dan korupsi alat kesehatan Pemerintah Provinsi
Banten. Pada kasus terakhir itu, Atut pun terseret menjadi tersangka, sedangkan
Airin turut bolak-balik ke KPK untuk dimintai keterangan sebagai saksi.
Dinasti Atut goyah. Meski demikian, mereka belum habis. Kerabat Atut masih
setia bernaung di Partai Golkar. Hampir seluruh famili Atut yang maju menjadi
pemimpin daerah maupun anggota legislatif diusung oleh partai berlambang
beringin itu.
Adik Atut, Ratu Tatu Chasanah, menyatakan siap kembali mencalonkan diri pada
pilkada serentak Desember 2015. Apabila Golkar tak memberikan kejelasan bakal
mengusung dia terkait kisruh internal partai, maka Tatu bakal terus maju lewat
jalur perseorangan.
Airin, meski menjadi pengunjung rutin KPK terkait statusnya sebagai saksi, pun
kembali berniat maju di pilkada serentak. Sebagai petahana, dia mantap maju dari
Partai Golkar . Pencalonan Airin sebagai Wali Kota Tangerang Selatan telah
disetuju dalam Rapat Pimpinan Daerah Golkar yang digelar di Serpong (6/7)
Atut boleh mendekam di penjara, namun dinasti yang dirintis dia dan ayahnya tak
lantas jatuh.
Dwirulina Midori Putri, 2017 REPRESENTASI KORUPSI DAN PENANGGULANGANNYA DALAM NOVEL 86 KARYA OKKY MADASARI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Banyak Kasus di Dalam Lapas, Integritas Sipir Jadi Persoalan
NABILLA TASHANDRA
Kompas.com - 07/02/2017, 19:37 WIB
Dwirulina Midori Putri, 2017 REPRESENTASI KORUPSI DAN PENANGGULANGANNYA DALAM NOVEL 86 KARYA OKKY MADASARI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I A Sukamiskin, Bandung, Jalan AH.
Nasution No. 114 Bandung, Jawa Barat. Lapas ini khusus bagi narapidana
koruptor kelas kakap.(KOMPAS.com/Rio Kuswandi)
Sel mewah
Dalam laporan investigasi tersebut juga disinggung soal fasilitas Lapas
Sukamiskin yang lebih istimewa ketimbang Lapas lainnya di Indonesia. Misalnya
keberadaan Taman Bung Karno yang kerap digunakan sebagai tempat pesta para
narapidana. Taman itu dikelilingi 37 saung berdinding anyaman bambu dan
beratap ijuk.
Luas saung rata-rata 2 x 2,5 meter. Taman itu adalah fasilitas paling mewah di LP
Sukamiskin. Saung-saung itu berperabot sofa yang berbusa tebal, kulkas mini,
dispenser, dan juga sound system.
Ada lemari kayu di beberapa saung. Lantainya berlapis keramik. Ada pula saung
berbentuk panggung. Sebagian dilengkapi tirai bambu yang menyamarkan
pandangan dari luar.
Syafii juga berkunjung ke Sukamiskin November 2016 lalu. Meski tak
mengetahui darimana sumber dana fasilitas tersebut, namun ia membenarkan
bahwa ada saung-saung di dalam Lapas tersebut.
Dwirulina Midori Putri, 2017 REPRESENTASI KORUPSI DAN PENANGGULANGANNYA DALAM NOVEL 86 KARYA OKKY MADASARI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
"Tapi Kalapas bilang sudah disiapkan. Kan nggak mungkin ada anggaran dari
Lapas buat saung, keyboard tunggal, dan lainnya. Kalau ada anggaran dia pasti
buat yang lain, tho? Ada sarana olahraga juga. Tenis," tuturnya.
Dua Hakim Tipikor Tersangka Kasus Suap
img4dd5d88018eadJAKARTA – Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan dua oknum hakim Pengadilan Tindak
Pidana Korupsi (Tipikor) sebagai tersangka kasus dugaan suap penanganan
perkara penyimpangan Anggaran DPRD Grobogan, Jawa Tengah.
Kedua hakim itu adalah Pragsono (hakim Pengadilan Tipikor Semarang) dan
Asmadinata (hakim ad hoc Tipikor Palu, Sulawesi Tengah). Juru Bicara KPK
Dwirulina Midori Putri, 2017 REPRESENTASI KORUPSI DAN PENANGGULANGANNYA DALAM NOVEL 86 KARYA OKKY MADASARI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Johan Budi SP mengatakan, penetapan tersangka itu merupakan pengembangan
perkara suap yang menjerat Kartini Marpaung (hakim ad hoc Pengadilan Tipikor
Semarang) dan Heru Kisbandono (hakim ad hoc Pengadilan Tipikor Pontianak)
yang telah divonis bersalah.
“Sangkaannya diduga menerima pemberian atau janji dalam kaitan penanganan
tindak pidana korupsi penyimpangan anggaran pemeliharaan mobil di DPRD
Grobokan, Jateng,” kata Johan di Kantor KPK, Jakarta, Senin (22/7).
Menurut Johan, kedua hakim ini dijerat dengan pasal sangkaan yang sama, yakni
Pasal 12 huruf c, atau Pasal 6 ayat 2, atau Pasal 11 Undang-Undang
Pemberantasan Korupsi juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP. Hakim Kartini telah
divonis delapan tahun penjara karena dianggap menerima suap dari Sri Dartuti,
kerabat Ketua DPRD Grobogan, M Yaeni. Suap diduga diberikan dalam rangka
mengatur vonis M Yaeni di PN Tipikor Semarang. Hakim ad hoc nonaktif
Pengadilan Tipikor Pontianak, Kalimantan Barat, Heru Kisbandono juga telah
divonis enam tahun penjara karena terbukti menyuap Kartini untuk memengaruhi
putusan perkara M Yaeni.
Johan menjelaskan, Pragsono dan Asmadinata diduga menerima pemberian
hadiah bersama- sama Kartini. Keduanya adalah tergabung dalam majelis hakim
yang menangani perkara korupsi mobil dinas DPRD Grobogan, bersama
Kartini. Saat proses penyidikan perkara Kartini, KPK beberapa kali memanggil
Asmadinata dan Pragsono untuk diperiksa sebagai saksi. Keduanya bahkan
dicegah bepergian ke luar negeri. Adapun Asmadinata sudah diberhentikan
Majelis Kehormatan Hakim, beberapa hari lalu.
Kasus dugaan penyuapan ini berawal saat KPK berhasil menangkap tangan
Kartini di halaman Pengadilan Negeri Semarang 17 Agustus 2012 sesaat setelah
melakukan transaksi suap. Dia ditangkap bersama hakim adhoc Pengadilan
Tipikor Pontianak Heru Kisbandono serta seorang pengusaha Sri Dartuti. Heru
diduga sebagai perantara yang menghubungkan Kartini dengan Sri, pihak yang
diduga menyuap Kartini.
Bersamaan dengan penangkapan tersebut, penyidik KPK menyita barang bukti
uang senilai Rp 150 juta. Uang suap tersebut diduga untuk memengaruhi putusan
terkait penanganan perkara korupsi pemeliharaan mobil dinas di DPRD
Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, yang menjerat Ketua DPRD Grobogan M
Yaeni.
Sidang kasus ini diketuai hakim Pragsono, sedangkan hakim Kartini Marpaung
dan hakim Asmadinata merupakan dua dari empat anggota majelis hakim yang
menangani perkara tersebut. Dalam sidang kasus dugaan korupsi itu pula,
Pragsono cs sempat memunculkan keputusan kontroversial dengan mengabulkan
penangguhan penahanan yang membuat M Yaeni masih bisa berkeliaran bebas
selama sidang. M Yaeni telah dijatuhi hukuman dua tahun lima bulan penjara oleh
majelis hakim yang diketuai Pragsono.
Sumber: Investor Daily, 23 Juli 2013
Dwirulina Midori Putri, 2017 REPRESENTASI KORUPSI DAN PENANGGULANGANNYA DALAM NOVEL 86 KARYA OKKY MADASARI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Rabu, 21 Mei 2014
Advokat-Advokat Nakal di Pusaran Korupsi
PERADI segera tetapkan tata cara pemberhentian dan pencabutan lisensi advokat
yang terjerat kasus korupsi.
NOV
Dibaca: 12207 Tanggapan: 0
Foto: SGP (Ilustrasi).
Profesi advokat sebagai profesi terhormat (officium nobile) kerap ternodai oleh
ulah segelintir oknum. Keberadaan advokat nakal menjadi sesuatu hal yang tidak
terbantahkan dalam praktik peradilan. Sejak KPK berdiri hingga 2014, KPK telah
menangani sejumlah perkara korupsi yang melibatkan advokat.
Kasus teranyar, advokat Susi Tur Andayani yang tengah menjalani sidang di
Pengadilan Tipikor Jakarta. Susi diduga menjadi perantara suap mantan Ketua
Mahkamah Konstitusi (MK) M Akil Mochtar dalam sejumlah sengketa Pilkada.
Susi dituntut tujuh tahun penjara karena dianggap terbukti turut serta melakukan
suap.
Selain Susi, masih ada sejumlah advokat yang terjerat kasus korupsi. Sebut
saja, Mario Cornelio Bernardo. Advokat yang juga anak buah Hotma Sitompoel
ini divonis Pengadilan Tipikor Jakarta dengan pidana penjara selama empat tahun
dan denda Rp200 juta karena terbukti menyuap pegawai Mahkamah Agung (MA),
Djodi Supratman.
Advokat lainnya yang pernah masuk dalam bidikan KPK adalah Adner
Sirait, Harini Wijoso, dan Tengku Syaifuddin Popon. Adner ditangkap KPK usai
menyuap Hakim Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (TUN) Ibrahim untuk
Dwirulina Midori Putri, 2017 REPRESENTASI KORUPSI DAN PENANGGULANGANNYA DALAM NOVEL 86 KARYA OKKY MADASARI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
memuluskan perkara sengketa tanah seluas 9,9 hektar di Cengkareng, Jakarta
Barat tahun 2010 lalu.
Sementara, Harini ditangkap KPK karena berupaya menyuap pegawai MA dan
hakim agung terkait kasus yang melibatkan Probosutedjo pada 2005. Kemudian,
Tengku yang juga pengacara mantan Gubernur Aceh, Abdullah Puteh ditangkap
KPK saat memberikan suap kepada dua oknum panitera Pengadilan Tinggi DKI
Jakarta.
Bukan hanya di KPK. Kepolisian Republik Indonesia (Polri) juga pernah menjerat
para advokat-advokat nakal di pusaran kasus korupsi ini. Misalnya, kasus korupsi
yang melibatkan dua advokat, Haposan Hutagalung dan Lambertus Palang Ama.
Keduanya dianggap terbukti menghalang-halangi proses hukum Gayus Halomoan
Tambunan dengan merekayasa penanganan perkara Gayus.
Semua kasus tersebut menjadi potret begitu rentannya profesi advokat. Salah-
salah, advokat malah terperosok dalam pusaran korupsi.
Juru Bicara KPK Johan Budi mengatakan ada satu modus yang sering dilakukan
oleh para advokat nakal ini. “Jadi, dia ikut terlibat menjadi bagian dalam
penyuapan,” katanya kepada hukumonline, Selasa (20/5).
Johan melanjutkan, advokat-advokat nakal itu bukan sekedar menjadi perantara
suap, tapi menjadi pelaku penyuapan. Apabila dilihat dari semua kasus yang
melibatkan advokat di KPK, seluruhnya terkategori tindak pidana suap. KPK
belum pernah menjadikan advokat sebagai tersangka karena menghalang-halangi
penyidikan.
Walau begitu, Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto sempat menyatakan,
perbuatanobstruction of justice atau menghalang-halangi proses penegakan hukum
juga merupakan bagian dari modus operandi korupsi. Obstruction of justice tidak
hanya bisa dilakukan oleh koruptor, melainkan dilakukan pihak-pihak lain, seperti
advokat.
Bambang mencontohkan, dalam suatu kasus korupsi yang ditangani KPK.
Lembaga anti rasuah itu menemukan indikasi perbuatan mengarahkan saksi dan
meminta saksi bersembunyi agar tidak memenuhi panggilan KPK. Ia menganggap
upaya demikian sebagai salah satu indikasi perbuatan obstruction of justice.
“Tidak boleh saksi disuruh bersembunyi. KPK mulai serius menangani dugaan
perbuatan obstruction of justice. Beberapa waktu lalu, KPK telah menetapkan
tersangka kepada seseorang yang diduga berbohong di persidangan. Karena kalau
tidak begitu, kita tidak bisa bongkar secara lebih luas dan lebih tuntas,” ujarnya.
Dwirulina Midori Putri, 2017 REPRESENTASI KORUPSI DAN PENANGGULANGANNYA DALAM NOVEL 86 KARYA OKKY MADASARI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Menurut Bambang, kalangan profesional yang membantu koruptor tersebut
adalahgatekeeper. KPK tidak akan pandang bulu dalam menangani perbuatan
obstruction of justice. Setidaknya, KPK memiliki instrument dalam UU Tipikor,
yaitu Pasal 21 dan Pasal 22 untuk menjerat pelaku obstruction of justice.
Meski KPK belum menerapkan pasal itu terhadap advokat yang diduga
menghalang-halangi proses penegakan hukum, KPK mulai bertindak tegas. Dalam
kasus Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah misalnya. KPK mencium adanya
upaya menghalang-halangi penyidikan dengan mengarahkan saksi dan menyuruh
saksi bersembunyi.
KPK bahkan harus menjemput paksa seorang saksi bernama Siti Halimah dari
sebuah hotel di Bandung karena bersembunyi dari pemeriksaan KPK. Untuk
mengetahui siapa pihak di balik perbuatan obstruction of justice itu, KPK telah
memeriksa sejumlah pengacara Atut, Andi F Simangunsong, Nasrullah, dan TB
Sukatma.
Namun, KPK masih mempelajari sejauh mana keterlibatan para pengacara Atut.
KPK menyarankan agar para advokat menjalankan fungsinya sebagai penasihat
hukum dengan baik. Jangan sampai para pengacara malah melakukan perbuatan-
perbuatan yang bisa dikategorikan sebagai obstruction of justice.
Selain pengacara Atut, KPK juga pernah menemukan indikasi mengarahkan saksi
yang diduga dilakukan pengacara Djoko Susilo, Juniver Girsang. Saat bersaksi di
persidangan Djoko, penyidik KPK Novel Baswedan mengungkapkan pihaknya
memiliki rekaman CCTV hotel, dimana pengacara Djoko berupaya
mengumpulkan sejumlah saksi.
Walau Juniver membantah pertemuan di hotel untuk mengarahkan saksi, nyatanya
sejumlah saksi mencabut keterangan dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) yang
memberatkan Djoko. Akan tetapi, KPK tidak memperpanjang dugaan tersebut.
KPK hanya menyatakan siap memberikan rekaman CCTV jika diminta
Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI).
Kemudian, dalam perkara suap pengurusan izin kuota impor daging sapi dengan
terdakwaAhmad Fathanah, penuntut umum KPK pernah meminta pengacara
Fathanah, Ahmad Roziuntuk tidak turut mendampingi Fathanah. Pasalnya, Rozi
merupakan salah seorang saksi yang sempat dimintai bantuan oleh Luthfi Hasan
Ishaaq.
Masih ada beberapa advokat yang disebut-sebut turut terlibat dalam kasus korupsi
yang ditangani KPK. Seperti, Arbab Paproeka, Wa Ode Nur Zainab, dan Sahrin
Dwirulina Midori Putri, 2017 REPRESENTASI KORUPSI DAN PENANGGULANGANNYA DALAM NOVEL 86 KARYA OKKY MADASARI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hamid. Arbab bersama Wa Ode Nur Zainab disebut pernah menerima aliran dana
dari Wa Ode Nurhayati yang diduga berasal dari hasil korupsi.
Nama Arbab kembali mengemuka dalam sidang perkara Akil. Bupati Buton
Samsu Umar Abdul Samiun mengaku pernah dimintai Rp6 miliar oleh Arbab
yang mengatasnamakan dirinya sebagai utusan Akil. Sementara, Sahrin selaku
kuasa hukum Bupati Morotai pernah meminta seorang saksi mengupayakan dana
Rp3 miliar untuk MK.
Modus Advokat Nakal
Sekretaris Dewan Kehormatan Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI)
Sugeng Teguh Santoso mengakui modus penyuapan sering dilakukan advokat-
advokat nakal. Ia sangat setuju dengan penangkapan-penangkapan yang dilakukan
terhadap para advokat yang “menghalalkan” penyuapan dalam menjalankan
profesinya.
Pada intinya, penyuapan itu dilakukan advokat nakal untuk mempengaruhi PNS,
penyelenggara negara, atau penegak hukum agar berbuat atau tidak berbuat
sesuatu yang bertentangan dengan kewajibannya. Sugeng berpendapat, praktik
seperti itu kerap membawa keuntungan tersendiri bagi para advokat nakal.
“Si advokat nakal itu bisa bermain dengan nilainya. Katakanlah dari hasil
pembicaraan, baik hakim yang meminta atau advokat yang menawarkan,
memberikan sesuatu. Ada kesepakatan Rp1. Nah, dia bisa menaikkan jadi Rp3
atau Rp5. Itu kan wilayah-wilayah yang tidak diketahui, kecuali mereka
tertangkap tangan,” bebernya.
Namun, Sugeng membantah jika semua advokat dianggap melakukan praktik
kotor. Ada advokat yang memang tidak mempunyai kesempatan untuk melakukan
korupsi karena menangani perkara-perkara orang miskin. Ada juga advokat yang
menjaga integritas dan takut dengan ketanya pemantauan aparat penegak hukum.
Terkait dengan tindakan menghalang-halangi proses penegakan hukum, Sugeng
memiliki pandangan berbeda. Menurutnya, makna menghalang-halangi harus
dibicarakan secara komperhensif dan mendalam. Ada ketidaksepahaman
mengenai tindakan mana saja yang dikategorikan sebagai obstruction of justice.
Apabila seorang advokat merahasiakan keberadaan kliennya yang sedang
bersembunyi, tentu tidak dapat dikategorikan sebagai upaya menghalang-halangi.
Sugeng berpendapat, tindakan penegak hukum yang mengkategorikan itu sebagai
tindak pidana yang diatur dalam Pasal 21 UU Tipikor sebagai upaya kriminalisasi.
“Kewajiban advokat kan merahasiakan rahasia kliennya. Kewajiban penegak
Dwirulina Midori Putri, 2017 REPRESENTASI KORUPSI DAN PENANGGULANGANNYA DALAM NOVEL 86 KARYA OKKY MADASARI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
hukum mengungkap kasus korupsi. Seharusnya, mereka melakukan upaya-upaya
yang lebih cerdas dalam suatu proses pembuktian. Jangan mendiskreditkan atau
mengkriminalisasi advokat. Itu yang saya akan tentang,” tuturnya.
Andaikata ada advokat yang diduga melakukan tindakan menghalang-halangi,
seperti yang disebut Bambang dalam kasus Atut, Sugeng meminta kasus itu
diserahkan ke Dewan Kehormatan PERADI. Atau kasus tersebut diserahkan ke
Kepolisian agar penanganan perkara berjalan fair dan tidak berat sebelah.
Pencabutan Lisensi
Pencabutan lisensi beracara atas advokat yang terjerat tindak pidana korupsi
menjadi kewenangan PERADI. KPK pernah mencoba memasukan pencabutan
hak praktik beracara dalam tuntutan perkara Mario Cornelio Bernardo. Namun,
tuntutan itu tidak dikabulkanmajelis karena pencabutan lisensi beracara
merupakan kewenangan PERADI.
Sugeng mengatakan, dalam catatan PERADI, belum ada advokat yang
diberhentikan karena melakukan korupsi. Padahal, berdasarkan Pasal 9 UU
Advokat, PERADI dapat memberhentikan atau mencabut lisensi advokat yang
telah divonis bersalah berdasarkan putusan berkekuatan hukum tetap dengan
ancaman pidana minimal empat tahun.
Dengan belum adanya tindakan tegas dari Dewan Pimpinan Nasional (DPN)
PERADI, Sugeng sangat menyayangkan. Ia menyatakan, keputusan
pemberhentian untuk advokat-advokat yang terkena pidana bukan di Dewan
Kehormatan, melainkan di DPN PERADI. Domain Dewan Kehormatan sebatas
pada pelanggaran kode etik profesi.
Walau begitu, Sugeng menjelaskan, tidak tertutup kemungkinan proses kode etik
berjalan bersamaan dengan proses pidana. Namun, proses di Dewan Kehormatan
dilakukan berdasarkan laporan pelanggaran kode etik. Sugeng mencontohkan,
dalam kasus Probosutedjo, ada seorang advokat yang hampir diproses di Dewan
Kehormatan.
Advokat itu akhirnya mengundurkan sebelum disidangkan di Dewan Kehormatan.
Contoh lain, ada advokat yang dilaporkan kliennya ke Dewan Kehormatan, tapi
dilaporkan pula ke Kepolisian karena diduga melakukan penipuan. Setelah
menempuh proses sidang kode etik, Dewan Kehormatan mengeluarkan putusan
pemberhentian.
Permasalahannya, keputusan pemberhentian itu tidak otomatis dilaksanakan
dengan pencabutan lisensi beracara. Pelaksanaan putusan ada di DPN PERADI.
Sama halnya pemberhentian untuk advokat-advokat yang terjerat korupsi.
Dwirulina Midori Putri, 2017 REPRESENTASI KORUPSI DAN PENANGGULANGANNYA DALAM NOVEL 86 KARYA OKKY MADASARI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keputusan pemberhentian dan pencabutan lisensi ada di tangan DPN PERADI.
“Ini sebetulnya satu kritik bagi kami, PERADI. Saya setuju segera dilaksanakan.
Supaya keputusan itu bewibawa, harus ada pelimpahan kewenangan ke Dewan
Kehormatan, sehingga kami akan laksanakan eksekusinya. Tapi, pelimpahan
kewenangan itu bisa saja digugat, karena dalam UU Advokat pelaksanaan putusan
oleh DPN,” katanya.
Selaku advokat yang aktif di Dewan Kehormatan, Sugeng merasa hal itu menjadi
masukan penting bagi DPN PERADI. Sugeng juga mendorong agar DPN
PERADI segera menindak advokat-advokat yang terkena tindak pidana. Ia
khawatir advokat-advokat yang telah terkena pidana tersebut bisa kembali
beracara setelah bebas dari penjara.
Sebenarnya, Pasal 11 UU Advokat telah mengatur bahwa terhadap advokat yang
dijatuhi pidana dengan putusan berkekuatan hukum tetap, panitera pengadilan
negeri menyampaikan salinan putusan kepada organisasi advokat. Namun, bukan
berarti jika tidak diberikan salinan putusan, DPN PERADI tidak dapat
mengeluarkan pemberhentian.
Sugeng menganggap, DPN PERADI bisa melakukan pemantauan terhadap
perkara-perkara pidana yang melibatkan advokat. PERADI juga tidak perlu
membuat nota kesepahaman (Memorandum of Understanding) dengan MA.
“PERADI kan tidak bergantung dengan MA. Sebetulnya tinggal political will dari
PERADI saja,” ujarnya.
Tata Cara
Ketua Umum DPN PERADI Otto Hasibuan membenarkan PERADI belum
pernah mengeluarkan keputusan pemberhentian atau pencabutan lisensi terhadap
para advokat terpidana kasus korupsi. Namun, pembahasan mengenai itu sudah
dibicarakan dalam rapat PERADI, mengingat banyak advokat yang terkena
korupsi.
Otto menjelaskan, sesuai UU Advokat, pemberhentian dan pencabutan lisensi
merupakan kewenangan PERADI. Ia beralasan, selama ini, PERADI belum
pernah memberhentikan advokat-advokat yang terkena kasus korupsi karena
terbentur dengan mekanisme. PERADI juga baru membentuk Komisi Pengawas
selaku eksekutor putusan.
“Jadi, sekarang ini kami sedang buat mekanisme, tata cara pemberhentian advokat
yang dipenjara. Rabu ini (21/5) akan kami tetapkan tata cara pencabutan izin
mereka itu. Bagaimanapun mereka harus diberi tahu. Ada dua persoalan di sini.
Satu mengenai kode etik dan satu lagi melanggar ketentuan undang-undang,”
Dwirulina Midori Putri, 2017 REPRESENTASI KORUPSI DAN PENANGGULANGANNYA DALAM NOVEL 86 KARYA OKKY MADASARI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
katanya.
Otto mengungkapkan, dahulu PERADI belum merumuskan tata cara
pemberhentian dan pencabutan lisensi untuk advokat-advokat yang terjerat
pidana. Apakah harus melalui Dewan Kehormatan atau langsung dicabut oleh
DPN PERADI. Jika melalui Dewan Kehormatan, advokat tersebut harus
disidangkan kode etik terlebih dahulu.
“Nah, sekarang setelah kami bentuk Komisi Pengawas, kami nanti mau
menyerahkan ke Komisi Pengawas untuk melakukan eksekusinya. Komisi
Pengawasan ini kan perpanjangan tangan dari DPN PERADI. Tinggal kami atur
tata caranya. Itulah yang kami laksanakan nanti. Setelah ditetapkan tata caranya,
kami akan eksekusi semua,” tandasnya.
Dwirulina Midori Putri, 2017 REPRESENTASI KORUPSI DAN PENANGGULANGANNYA DALAM NOVEL 86 KARYA OKKY MADASARI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu