Upload
others
View
5
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
DAMPAK MENIKAHI WANITA MENOPAUSE DITINJAU DARI KEUTUHAN
KELUARGA STUDI DESA PENYENGAT OLAK KECAMATAN JAMBI LUAR
KOTA KABUPATEN MUARO JAMBI
Skripsi
Diajukan Untuk Melengkapi Syarat-Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1)
Dalam Hukum Keluarga Islam
Pada Fakultas Syari’ah
Oleh :
MOH. AKMAL HIJRI
NIM: SHK.141619
JURUSAN HUKUM KELUARGA ISLAM
FAKULTAS SYARI’AH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2018 M/1439 H
2
3
4
5
6
MOTTO
Artinya: “dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan
orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan
hamba-hamba sahayamu yang perempuan. jika mereka miskin Allah akan
memampukan mereka dengan kurnia-Nya. dan Allah Maha Luas (pemberian-
Nya) lagi Maha mengetahui”.1
1 An-Nuur 32
7
PERSEMBAHAN
Hamdan wa syukron lillah
Allahuma sholli‟Ala sayyidina Muhammad
Allah SWT berfirman bahwa Allah akan angkat derajat orang-orang yang berilmu
Dalam hadis nabi mengatakan,bahwa untuk dapat meraih dunia dan akhirat maka
raihlah dengan ilmu
Skripsi ini kupersembahkan kepada :
●Ayahanda Sirojuddin Abbas, S.Ag dan ibunda Asna yang telah mengawal
kehidupan penulis dengan kasih dan sayang,tuturan doa,pengorbanan serta
dedikasi yang baik kepada penulis,semoga Allah selalu memberikan nikmat iman
dan kesehatan kepada beliau berdua aamin
●Abangnda Amrun Hayat S.Pi berserta istri dan Kakanda Sajida Putri S.Ud,
M.Hum berserta suami yang telah memberikan motivasi dan dukungan nya
akhirnya penulis dapat menyandang gelar sarjana yang artinya, penulis sudah
dapat menyusul kedua saudara penulis untuk mendapat gelar sarjana
●Sahabat-sahabat penulis yang telah mememani perjalanan hidup ini yang
memberikan berbagai makna dalam hidup dimanapun berada
Penulis akhiri dengan sebuah pantun
Diatas kursi ada selai
Nampak lah tikar ada ikan
Skripsi selesai
Gelar sarjana pun didapatkan
Al-faqiir ilaa rabbih,Moh.Akmal Hijri
8
ABSTRAK
Skripsi ini bertujuan untuk memberikan gambaran kepada pengantin terkhusus
pria yang ingin menikahi wanita menopause,ingin mengetahui dampak menikahi
wanita menopause serta motivasi menikahi wanita menopause, Penelitian ini
merupakan penelitian kualitatif dengan mengunakan metode wawancara,dengan
teknis penulis menanyakan langsung kepada pasangan sebagai responden dan dari
hasil wawancara tersebut penulis olah menjadi data. Menikah adalah hak siapa
pun asalkan pernikahan itu sesuai dengan syariat,wanita yang sudah tidak haid
lagi dinamakan menopause dan pada fase ini wanita mengalami berbagai
perubahan,dengan perubahan ini lah pengantin pria diharapkan dapat memahamai
dampak menikahi wanita menopause demi keberlangsungan keutuhan keluarga,
dari hasil penelitian dapat disimpulkan,wanita menopause berusia rata-rata diatas
50 tahun secara medis wanita menopause tidak bisa melahirkan keturunan,serta
penurunan fisik membuat wanita menopause mengalami perubahan pada hal
hubungan suami istri. Berbagai macam dorongan yang membuat pria ingin
menikahi wanita menopause semisal temam dimasa tua,teman berkomunikasi,
serta menjalankan ibadah bersama, dampak tersebut bisa menjadi rujukan
pasangan dalam pernikahan menopause, Pada akhir nya keinginan untuk menikah
adalah hal yang normatif tentu pernikahan itu harus sesuai dengan syariat.
9
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Allah
SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah serta inayah-Nya
sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik. Selanjutnya
sholawat dan salam penulis haturkan kepada junjungan alam Nabi Muhammad
SAW yang senantiasa menjadi panutan dan tauladan untuk semua umat Islam.
Penulis memberikan judul skripsi ini dengan judul „Dampak Menikahi
Wanita Menopause Ditinjau dari Keutuhan Keluarga Studi Desa Penyengat Olak
Kecamatan Jambi Luar Kota Kabupaten Muaro Jambi‟ selain dalam rangka tugas
akhir sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata satu pada hukum
keluarga islam fakultas syariah, dan semoga goresan tangan penulis dalam bentuk
skripsi ini dapat bermanfaat di kemudian hari.
Dalam proses tentu ada hal-hal yang memberikan warna tersendiri pada
proses tersebut,sama hal nya dalam pembuatan skripsi ini, dengan dimotori tri
dharma perguruan tinggi penulis melewati proses tersebut dengan baik.
Selanjutnya hal yang pantas penulis sampaikan adalah ucapan terima kasih
kepada semua pihak yang turut berkontribusi dalam penyusunan skirpsi ini,
terutama sekali kepada yang terhormat Bapak dan Ibu Dosen Pembimbing serta
seluruh Bapak/Ibu Dosen, pegawai dan staf di lingkungan Fakultas Syari‟ah UIN
STS Jambi yang telah membimbing, mengajar dan barbagi ilmu pengetahuan
sejak duduk di bangku perkuliahan hingga sampai kepenulisan skripsi ini, semoga
menjadi amal baik yang akan dibalas pahala oleh Allah SWT, Amin.
10
Selanjutnya dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan
terima kasih serta penghargaan yang setinggi-tingginya kepada yang terhormat:
1. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, MA selaku Rektor UIN STS Jambi;
2. Bapak Dr. A. A. Miftah, M.Ag selaku Dekan Fakultas Syari‟ah UIN STS
Jambi;
3. Bapak H. Hermanto Harun, Lc. M.HI.,Ph.D selaku Wakil Dekan Fakultas
Syari‟ah bidang Akademik;
4. Ibu Dr. Rahmi Hidayati, S.Ag., M.HI selaku Wakil Dekan Fakultas Syari‟ah
bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan;
5. Ibu Dr. Yuliatin, S.Ag., M.HI selaku Wakil Dekan Fakultas Syari‟ah bidang
Kemahasiswaan dan Kerjasama;
6. Ibu Siti Marlina, S.Ag, MHI dan Ibu Dian Mustika, S.HI.,MA selaku Ketua
dan Sekretaris Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Syari‟ah UIN STS Jambi;
7. Bapak Drs. H Ibnu Kasir, MHI dan Ibu Maburiyah, S.Ag, M.FiI I selaku
Dosen Pembimbing I dan Dosen Pembimbing II skripsi ini;
8. Bapak/Ibu Dosen, Staf, Karyawan/I di lingkungan Fakultas Syari‟ah UIN
STS Jambi;
9. Kepala Desa Penyengat Olak beserta perangkatnya dan Tokoh Masyarakat
yang telah berkenan memberikan informasi guna untuk penulisan skrispi.
10. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini, baik langsung
maupun tidak langsung.
11
12
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
PERNYATAAN KEASLIAN .................................................................... ii
NOTA DINAS ............................................................................................iii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN ........................................................... iv
MOTTO ...................................................................................................... v
PERSEMBAHAN ...................................................................................... vi
ABSTRAK ................................................................................................ vii
KATA PENGANTAR .............................................................................viii
DAFTAR ISI .............................................................................................. xi
DAFTAR TABEL....................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................... 8
C. Batasan Masalah ............................................................................. 9
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .................................................... 9
E. Kerangka Teori ............................................................................. 10
F. Tinjauan Pustaka........................................................................... 18
BAB II METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 20
B. Jenis dan Sumber Data .................................................................. 20
C. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 21
D. Analisis Data ................................................................................. 22
13
E. Sistematika Penulisan.................................................................... 23
F. Jadwal Penelitian ........................................................................... 24
BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Aspek Sejarah................................................................................. 25
B. Aspek Geografi .............................................................................. 26
C. Aspek Ekonomi .............................................................................. 28
D. Aspek Pemerintah...........................................................................28
E. Struktur Organisasi.........................................................................30
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Dampak Menikahi Wanita Menopause .......................................... 32
B. Motivasi Menikahi Wanita Menopause ........................................ 37
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................... 50
B. Saran-saran ..................................................................................... 51
C. Kata Penutup ................................................................................. 52
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
CURICULUM VITAE
14
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 1 Jadwal Penelitian........................................................................ 24
Tabel 2 Daftar Informan............................................................................
15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Hukum keluarga biasa dikenal dengan sebutan al-ahwal assyakhsiyyah.
Ahwal adalah jamak (prulal) dari kata tunggal (singular) al-halartinya hal,urusan
atau keadaan. Sedangkan as-syakhsiyyah berasal dari kata as-syakhsu jamaknya
asykhash atau syukhush yang berati orang atau manusia (al-insan). As-
syakhshiyyah,berarti kepribadian atau identitas diri pribadi (jati diri).2
Defenisi tersebut memberikan rambu bahwa hukum keluarga mengatur
hal,urusan atau keadaan setiap individu maupun kelompok masyarakat
muslimdalam hal ini termasuk menikahi wanita menopause karena ini
menyangkut keharmonisan keluarga. Di dalam KHI sendiri pada pasal 3 bab
dasar-dasar perkawinan berbunyi “perkawinan bertujuan untuk mewujudkan
keluarga sakinah,mawaddah, dan rahmah.3 Tentu ini menjadi pesan bagi calon
mempelai untuk`mewujudkan keluarga sakinah,mawadah dan rahmah kelak
setelah terjadi nya perkawinan yang sah.
Secara naruli setelah menikah manusia akan melakukan hubungan suami
istri,usia lanjut membuat sebagian besar pasangan meninggalkan hubungan suami
istri,hal ini dikarenakan gairah seksual wanita menopause menurun ada beberapa
faktor yang mempengaruhi gairah seksual wanita menurun diantara nyaa
perubahan pada vagina,hormon estrogen semakin berkurang hal tersebut lah yang
2Muhammad Amin Suma, Hukum Keluarga Islam Di Dunia Islam, 2005 (Jakarta: Raja Grafindo
Persada), Hlm. 17 3Komplikasi Hukum Islam Tentang Perkawinan Pasal 3 tahun 2001
16
berpengaruh pada vagina, akan tetapi ini bukanlah jalan buntu untuk tetap
melaukan hubungan seksual dengan pasangan,selanjutnya perubahan cara
pandang,tentu menopause ini erat kaitannya dengan usia lanjut, maka perubahan
seperti tubuh tak seindah dulu,kecantikan berkurang bagi pasangan modal percaya
diri akan berpengaruh pada performa pasangan itu sendiri.
Setelah terjadi perkawinan dengan wanita menopause mampukah calon
mempelai mencapai peringkat keluarga sakinah,wawaddah,dan rahmah itu sendiri
tercapai karena wanita menopause mengalami penyebrangan defenisi dengan
kententeraman keluarga, karena masa ini muncul masalah bagi wanita mulai dari
gairah sex yang menurun,tidak puas dengan keadaan,pergeseran perubahan-
perubahan fisik hingga dicap sebagai wanita tua tentu ini berpengaruh terhadap
daya tarik wanita tersebut.Hal ini tentu akan berpengaruh pada kerharmonisan
keluarga itu sendiri.
Permasalahan ini mungkin dianggap wajar bagi mereka yang memang telah
menikah sejak masa haid masih normal,bagaimana jika ini terjadi pada lelaki yang
baru menikah dengan wanita menopause tersebut bahkan lelaki tersebut masih
perjaka tentu secara logis pernikahan semacam ini ingin mendapatkan kebutuhan
biologis yang sempurna ini tidak didapat didalam tubuh wanita yang telah
menopause secara gairah sex sudah terjadi nya penurunan,sebagian lelaki
menikahi wanita menopause karena dengan status duda nya mereka ingin ada
teman hidup dimasa tua nyaatau bahkan yang lebih extrem nya lagi menikahi
wanita menopause merupakan pilihan karena memang sudah sangat cinta dengan
wanita menopause dan baru bisa tercapai disaat moment yang tepat.
17
Pernikahan dengan wanita menopause belum memenuhi unsur-unsur tujuan
pernikahan itu sendiri,adapun tujuan pernikahan ialah :
1. Memenuhi Tuntunan Syahwat
Ini merupakan salah satu maksud dari pernikahan. Ini karena syahwat dan
keinginan untuk nikah,merupakan masalah instink yang ada secara inheren
di dalam diri kita masing-masing,yang Allah ciptakan pada setiap diri
manusia,walaupun mungkin kadar kekuatannya berbeda antara satu orang
dengan yang lain.Adalah merupakn rahmat allah kepada kita,dimana Dia
tidak melarang kita untuk melakukan pernikahan, bahkan sebaliknya dia
menganjurkan kita untuk melangsungkan pernikahan demi menjaga diri
kita semua dari jerat-jerat setan agar kita tidak jatuh dalam lumpur
maksiat.
2. Menghasilkan Keturunan.
Ini termasuk merupakan alasan pokok dan hal mendasar bagi
disyariatkannya nikah. Walaupun semestinya Allah mampu untuk
menciptakan manusia sejak awal tanpa melalui proses pernikahan,hanya
saja dengan kebijaksanaan-Nya, Dia berkendak untuk membuat sebab
akibat melalui kekuasaan-nya dan sebagai realisasi dari kehendak-nya
yang telah allah tetapkan sejak zaman azali.
3. Menggapai ketenangan dengan berteduh pada jenis kelamin lain yang
mampu memberikan bantuan tatkala menghadapi kesulitan-kesulitan
dalam kehidupan ini.Dimana mencapai ketenangan dengan berteduh pada
jenis kelamin lainmerupakan tuntunan syariat,sebab di dalamnya
18
terkandung ketenagan jiwa dan keteduhandengan dudukmelihat dan
bermain-main yang membuat hati menjadi sejuk dan membantunya dalam
ibadah. Sebab hawa nafsu itu sering kali merasa jemu dan dia juga
senantiasa menjauh dari kebenaransebab ia bersebrangan secara diametrik
dengan tabiat dirinya.
Maka,jika dia mendapat beban secara terus menerus dengan cara paksaan
dari apa yang menjadi sesuatu yang bersebrangan dengannya, maka dia akan
ingkar dan membenci. Maka jika dia dihibur dengan kenikmatan-kenikmatan
dalam beberapa waktu tertentu,maka dia akan kembali segar dan penuh
vitalitas.4
Motivasi perkawinan seorang muslim tatkala nikah tidak akan pernah keluar
dari tujuan-tujuan diatas,seluruhnya atau sebagaian diantaranya. Sebab ini adalah
tujuan-tujuan yang telah digariskan dari syariat.Pilihan menikahi wanita
menopause tidak sejalan dengan tujuan pernikahan itu sendiri, hanya saja untuk
tujuan mengapai ketenangan dengan berteduh pada jenis kelamin lain yang
mampu memberikan bantuan tatkala menghadapi kesulitan-kesulitan dalam
kehidupan ini bisa saja masuk dalam tujuan pernikahan yang penulis uraikan
diatas,untuk tujuan pernikahan lainnya memenuhi syahwat dan menghasilkan
keturunan. Menikahi wanita menopause rasanya akan lebih sulit untuk memenuhi
syahwat dan menghasilkan keturunan.
Umumnya wanita yang telah memasuki fase menopause berada pada usia
kisaran 50 tahun keatastentu menikahi wanita menopause itu sama dengan artinya
4Syeikh Imad Zaki Al-Barudi, Tafsir Wanita, 2004 (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar), Hal. 281-294
19
menikahi wanita paruh baya,kalo saja diibaratkan sebuah batrai maka wanita yang
telah memasuki fase menopause memiliki daya batrai yang lemah hal ini
dikarenakan faktor-faktor yang berubah disaat fase menopause semisal gairah sex
yang menurun,daya tarik yang berkurang dll. Dampak yang ditimbulkan bukan
hanya dari segi hukum keluarga islam saja akan tetapi dampak yang timbul di
sosial masyarakat.
Pilihan menikahi wanita menopause tentu memiliki konsekuensi tersendiri
calon mempelai dituntut untuk siap menghadapi segala dampak yang terjadi
setelah ada nya pernikahan yang sah. Menopause itu sendiri didefenisikan secara
sederhana salah satu tahap kehidupan yang pasti dialami oleh wanita keadaan
bilogis ini ditandai dengan berakhirnya masa menstruas,.bagi seorang wanita
menopause itu sendiri berarti datang nya masa tua,masa ini umum nya terjadi
pada usia 50-an tahun.kekhawatiran menjadi tua akan berkurang daya tarik
nya.Secara rasional tentu ketika wanita berada pada posisi menopause wanita
memiliki kecemasan tersendiri bahkan menganggap menopause sebagai hantu
yang menakutkan sebab masa ini muncul masalah bagi wanita mulai dari gairah
sex yang menurun,tidak puas dengan keadaan,pergeseran perubahan-perubahan
fisik hingga dicap sebagai wanita tuaini berpengaruh terhadap daya tarik wanita
tersebut.
Seiring dengan proses penuaan,semua wanita akan mengalami
menopausedimana siklus menstruasi berakhir,menopause bukan hanya berkaitan
dengan masalah fisik,melainkan berkaitan dengan perubahan identitas sosial dan
20
perilaku seksual yang terjadi terhadap wanita ketika sudah berada pada siklus
menopause tersebut.
Ketika ditanyakan pada wanita menopause yang diteliti bagaimana mereka
memandang dirinya sebagai orang yang telah bermenopause,mereka mempunyai
nilai lebih dari pada wanita lain yang belum bermenopause,kelebihan yang
mereka maksudkan adalah kondisi tubuh bersih yang mereka rasakan dan
kemampuan menjalankan ibadah agama dengan penuh.5
Wanita yang masih mengalami haid,cenderung lebih aman dari wanita
menopause,berhubungan suami istri dalam kondisi haid masih menjadi pro dan
kontra di masyarakat,karena ada yang beranggapan bahwa berhubungan ketika
haid dapat memberikan dampak kesehatan bagi pasangan.
Q.S Al- Baqarah Ayat 222
Artinya: “Haid itu adalah kotoran oleh karena itu,hendaklah kamu
menjauhkan diri dari wanita di waktu haid,dan janganlah kamu
mendekati mereka sebelum sebelum mereka suci. Apabila mereka
telah suci,maka campurilah mereka itu ditempat yang diperintahkan
allah kepadamu. Sesungguhnya, Allah menyukai orang-orang yang
bertaubat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri.6
5Tina Nk Dan Dwia Aries Menopause Dan Seksualitas (Yogyakarta :Perpustakaan
Nasional:Katalog Dalam Terbitan (KDT) 1999), Hlm 16 6Al-Baqarah(2):222.
21
Ia,yakni haid adalah gangguan. Maksudnya,haid mengakibatkan gangguan
terhadap fisik dan psikis wanita juga terhadap pria. Secara fisik,dengan keluarnya
darah yang segar mengakibatkan gangguan pada jasmani wanita. Rasa sakit sering
kali melilit perutnya akibat rahim berkontraksi. Disisi lain,kedatangan tamu
bulanan itu mengakibatkan nafsu seksual wanita sangat menurun,emosinya sering
kali tidak terkontrol. Hubungan seks ketika itu tidak melahirkan hubungan intim
antara pasangan,apalagi dengan darah yang selalu siap keluar.itu adalah gangguan
psikis bagi wanita.Penafsiran Quraish Shihab diatas menerangkan bagaimana
kondisi wanita haid, secara fisik dan psikis wanita haid mengalami gangguan yang
berpengaruh juga terhadap pria hal ini pun hanya bersifat sementara.7
Kaitannya wanita haid dan menopause dilihat dari segi pengaruh dalam
hubungan suami istri dalam urusan rumah tangga wanita haid masih bisa
melahirkan keturunan,hormon kewanitaan yang belum berubah,gairah sex yang
masih stabil ini masih menjadi lampu hijau bagi pasangan dalam berumah tangga
lain hal nya dengan hubungan rumah tangga dengan wanita menopause hubungan
rumah tangga akan menjadi lampu merah meskipun reproduksi tidak lagi
merupakan tujuan,hormon-hormon reproduksi tetap memegang peran yang
penting,yaitu peran-peran yang dapat meningkatkan kesehatan dan tidak ada
kaitannya dengan melahirkan bayi.
Dalam rumah tangga ada ungkapan bahwa “ada kerikil-kerikil dalam rumah
tangga itu biasa” artinya kelak ketika berumah tangga permasalahan kecil dalam
rumah tangga itu biasa ,menopause ini merupakan permasalahan yang tidak bisa
7Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah, 2009, (Jakarta: Lentera Hati), Hal. 582
22
dianggap remeh keutuhan rumah tangga bisa menjadi taruhan nya bagi kedua
pasangan dalam membina rumah tangga,kesiapan terkhususnya bagi pria untuk
menghadapi wanita yang bermenopause harus diperhitungkan secara matang-
matang baik ketika pernikahan itu telah dilaksanakan,maupun cibirin orang
terhadap terjadi nya pernikahan tersebut serta dampak sosial lain nya.
Berdasarkan dari latar belakang diatas,bagaimana fenomena menikahi wanita
menopause dapat menimbulkan dampak positif atau negatif dalam rumah tangga
khususnya di desa penyengat olak,peneliti melakukan observasi terhitung ada
beberapa pasangan yang melakukan pernikahan dengan status wanita nya telah
memasuki fase menopause,peneliti menanyakan kepada wanita menopause
banyak perubahan fisik maupun psikis pasca fase menopause itu datang bahkan
merambat kepada dampak sosiologi sosial,hal ini yang membuat peneliti ingin
mengetahui sejauh mana korelasi antara menikahi wanita menopause dan
kehidupan rumah tangga pasangan tersebut,maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian yang penulis tuangkan dalam bentuk skripsi dengan judul
DAMPAK MENIKAHI WANITA MENOPAUSE MENURUT HUKUM
KELUARGA ISLAM (STUDI KASUS DI DESA PENYENGAT OLAK
KECAMATAN JAMBI LUAR KOTA KABUPATEN MUARA JAMBI)
B. Rumusan Masalah
Setelah dikemukakan latar belakang diatas maka yang menjadi rumusan
masalah adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana dampak menikahi wanita menopause ditinjau dari keutuhan
keluarga di desa Penyengat Olak?
23
2. Apa motivasi penyebab menikahi wanita menopause di desa Penyengat
Olak?
C. Batasan Masalah
Mengingat luas nya permasalah serta agar tidak terjadi nya kerancuan maka
permasalahan bagaimana sikap kedua pasangan setelah terjadi nya perkawinan
dengan wanita menopause itu terjadi serta akan berdampakseperti apa ketika
menjalankan rumah tangga kelak, dengan berbagai tantanggan nya, wanita
menopause telah mengalami fase yang berbeda perbedaan yang paling mencolok
adalah fisik,hormon serta hal-hal yang akan terjadi ketika wanita tersebut sudah
memasuki fase menopause, keutuhan keluarga pun akan diuji bagi kedua
pasangan,maka penulis hanya akan memfokuskan pembahasan tentang dampak
menikahi wanita menopause ditinjau dari keutuhan keluarga.
D. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut :
a. Ingin mengetahui dampak menikahi menopause.
b. Ingin mengetahui apamotivasimenikahiwanita menopause.
2. Kegunaan Penelitian
Sedangkan kegunaan yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Sebagai salah satu bahan pertimbangkan bagi yang ingin menikahi wanita
menopause.
24
b. Untuk menambah asupan ilmu pengetahuan tentang dampak menikahi
wanita menopause.
c. Untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana
Strata Satu (S1) pada fakultas syari‟ah jurusan ahwal al as-syakhsiyah
universitas islam negeri sulthan thaha saifuddin jambi.
E. Kerangka Teori
1. Defenisi Dampak
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI) dampak adalah
benturan,pengaruh kuat yang dapat berakibat positif atau negatif.8
2. Pernikahan
Menurut bahasa,nikah berati penggabungan dan pencampuran.sedangkan
menurut istilah syariat,nikah berati akad antara pihak laki-laki dan wali
perempuan yang karenanya hubungan badan menjadi halal. Nikah berati akad
dalam arti yang sebenarnya dan berati hubungan badan dalam arti majazi
(metafora).9
Sedangkan menurut Komplikasi Hukum Islam (KHI) perkawinan menurut
hukum islam adalah pernikahan,yaitu akad yang sangat kuat atau mitssaqan
ghalidzan atau mentaati perintah Allah dan melaksanakan merupakannya
ibadah.
Selaras dengan defenisi pernikahan pada KHI,pernikahan sejati nya tidak
hanya menghubungkan kedua mempelai akan tetapi menghubungkan
keluarga kedua mempelai,dalam perkawinan mengandung banyak ibadah
8Peter Salim Dan Yenny Salim Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, (Jakarta : Modern English
Press, 1995), Hlm. 315 9Syaikh Hasan Ayub Fikih Keluarga,(Jakarta: Pustaka Al-Kautsar,2003) ,Hlm 3
25
yang tadi nya sebelum perkawinan yang sah hubungan badan bahkan
menyentuh lawan jenis adalah haram akan tetapi setelah adanya pernikahan
yang sah maka semua itu halal dan menjadi nilai ibadah.
Hukum perkawinan :
a. Jaiz(boleh),merupakan asal hukum pada nikah itu sendiri
b. Sunnah, bagi orang yang sudah berkeinginan untuk menikah dan siap secara
lahir dan bathin
c. Wajib,secara lahir dan bathin siap dan takut terjerumus dalam perbuatan
keji(perzinan)
d. Makruh,bagi orang yang belum mampu memberikan nafkah
e. Haram,yaitu bagi orang yang berniat menyakiti atau berbuat jahat pada
perempuan yang akan dikawin
Rukun nikah :
a. Calon suami dan calon istri
b. Dua orang saksi laki-laki
c. Sighat(akad) ijab dari pihak perempuan dan qabul dari pihak laki-laki
Perkawinan adalah suatu perbuatan yang disuruh oleh allah dan juga oleh
nabi.banyak suruh-suruhan allah dalam al-quran untuk melaksanakan
perkawinan10
. Di antaranya firman allah Nya dalam surat an-nur ayat 32:
10
Amir Syarifuddin Hukum Perkawinan Islam Di Indonesia ,(Jakarta: Prenada Media Group,
2009), Hlm. 43
26
Artinya : Dan kawinkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan
orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu
yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. jika
mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya.
dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.11
Bahkan nabi muhammad berkata barang siapa yang tidak menikah fallaisa
minni bukan dari golongan ku,jelas nabi menginginkan kuantitas umat nya
bertambahdengan ada nya perkawinan dan menjaga hal-hal berbau zina.
Laki-laki dan perempuan merupakan jenis kelamin yang berbeda akan tetapi
ada nya pernikahan maka kedua jenis kelamin makhluk Allah ini dapat
disatukan,laki-laki dan perempuan berasal dari jenis yang sama yakni manusia
atau dalam bahasa arab disebut al-insan takkala kedua insan ini disatukan
dalam bingkai pernikahan, maka masing-masing mendapat tugas
tersruktur,dalam artian laki-laki sebagai pemimpin dalam rumah tangga
memiliki peran dalam melindungi keluarga dari perbuatan yang dilarang oleh
allah agar keluarga nya terhindar dari neraka yang kejam tak hanya itu laki-laki
dituntut untuk mencari nafkah bagi keluarga nya tujuan nya agar dapat
memenuhi kebutuhan istri,anak-anak serta kebutuhan lainnya,sedangkan
perempuan diharapkan dengan sifat nya yang lembut dapat memberikan
kenyamanan dalam rumah tangga,memberikan pendidikan pada anak-
anak,melahirkan anak-anak,mengatur urusan rumah tangga.
3. Defenisi wanita
11
An-Nur(24):32.
27
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memberi defenisi bahwa wanita
adalah perempuan dewasa, defenisi tersebut menunjukan bahwa ketika
perempuan sudah beranjak dewasa maka penyebutan nya dinamakan dengan
wanita, penyebutan wanita di indonesia sendiri banyak ragam nya semisal
wanita,perempuan,cewek dll12
. Dalam kamus bahasa arabwanita dilafadzkan
dengan نساء13
(nissak) al-quran sendiri mengkhusus kan surat di dalam nya
dengan nama an-nissa dalam surat ini Allah banyak sekali menjelaskan
mengenai wanita dengan berbagai permasalan nya.
Kedudukan wanita dalam islam sangat dimuliakan wanita diberi hak
ekonomi, diberi bagian dari warisan, hak sosial, hak ibadah sebelum islam datang
di tanah arab khusus nya arab jahiliyah kelahiran wanita adalah hal yang tidak
disukai, bahkan sampai dikubur hidup-hidup wanita tidak dimanusiakan,
kemudian islam datang dengan membawa sinar nya kedudukan wanita diakui,
serta beberapa kedudukan yang sama dengan kaum laki-laki, derajat yang tinggi
dan memberikan kebebasan.14
4. Menopause
Menopause merupakan periode peralihan dari fase reproduksi menuju fase
usia tua (senium) yang terjadi akibat menurunnya fungsi generatif ataupun
endokrinologik dari ovarium,penurunan produksi hormon estrogen
menimbulkan berbagai keluhan pada seorang wanita,sedangkan penurunan
fertilitas sangat bergantung pada usia wanita tersebut pada umumnya orang
12
Peter Salim Dan Yenny Salim, Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, (Jakarta: Modern English
Press, 1995), Hlm. 1713 13
Mahmud Yunus, kamus Arab-Indonesia, (Jakarta:Hidakarya Agung, 1989), Hlm. 449 14
Su‟ad Ibrahim Shalih Fiqh Ibadah Wanita, (Jakarta: Amzah, 2013), Hlm 25
28
lebih sering mengunakan kata menopause, meskipun istilah tersebut kurang
tepat,karena menopause hanya merupakan kejadian sesaat saja,yang paling
tepat adalah klimakterik,yaitu fase peralihan antara pramenopause dan pasca
menopause.15
Faktor genetik mempengaruhi terhadap usia menopause,wanita di eropa
dan asia berbeda-beda dalam fase menopause,pada menopause wanita
mengalami sejumlah perubahan diantara nya gelora panas dan berkeringat
pada waktu malam,kekeringan vagina,perubahan kulit,perubahan
tulang,emosi yang mudah berubah perubahan tersebut harus dihadapi wanita
dengan penuh kebahagiaan.
5. Keutuhan Keluarga
keluarga dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dan Kamus Melayu diartikan
dengan sanak saudara kaum kerabat dan kaum saudara mara,juga digunakan untuk
pengertian seisi rumah,anak bini,ibu bapak,dan anak-anaknya istilah kekeluargaan
yang berasal dari kata keluarga dengan memperoleh awalan „ke‟ dan akhiran „an‟
berati bersifat atau berciri keluarga juga dapat diartikan dengan hal yang berkaitan
dengan keluarga atau hubungan sebagai anggota di dalam suatu keluarga.16
Ketentraman dalam keluarga itu dibagi menjadi tiga bagian :
1. Ketenteraman Biologis
15
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo Menopause Dan Andropause, (Jakarta: Yayasan
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 2003) 16
Muhammad Amin Suma Hukum Keluarga Islam Di Dunia Islam, (Jakarta, Rajagrafindo Persada,
2005), Hlm 14-15
29
Allah SWT memberikan insting dan gairah pada diri manusia yang tidak
dapat dipisahkan darinya kecuali dengan kematian,diantaranya gairah
makan, gairah seksual, dan pernikahan.
2. Ketenteraman Emosional
Ketenteraman emosional merupakan salah satu manfaat dari beberapa
manfaat pernikahan sah yang telah disyariatkan oleh Allah subhanahu wa
ta‟ala manfaat ini dan yang sebelumnya tidak dapat dicapai pada selain
pernikahan yang sah.
3. Ketenteraman spritual
Ketenteraman spritual terdapat pada rumah tangga dengan pernikahan
yang sah dan meliputi seluruh anggota keluarga,khususnya pada suami istri
itu sendiri. Keselarasan watak, keinginan yang sama dan anggan-angan yang
tidak jauh berbeda.17
Di indonesia hukum keluarga di atur di dalam Komplikasi Hukum Islam
(KHI), ini yang menjadi pedoman umat muslim di indonesia dalam
menjalankan syariat islam yang sudah berbaur dengan perkembangan hukum di
indonesia,KHI sendiri berasal dari instrument fiqh,undang-undang perkawinan
sendiri dicantumkan dalam bentuk UU No.1 tahun 1974 dan pelaksanaan
peraturan pemerintah UU No.9 tahun 1975.
Ada nya keluarga tentu terjadi adanya pernikahan yang mengakibatkan
bukan hanya bertemu nya pria dan wanita saja akan tetapi menikahi seluruh
17
Abu Zahwa Dan Ahmad Haikal, Buku Pintar Keluarga Sakinah, (Jakarta: Kultum Media),
Hal. 311-313
30
keluarganya,interaksi ini melahirkan keturunan yang membentuk silsilah
keluarga.
Struktur dalam keluarga dibedakan berdasarkan garis keturunan :
a. Patrilineal keluarga sedarah yang terdiri dari anak,saudara sedarah,dalam
berbagai generasi hubungan ini menurut garis keturunan ayah
b. Matrilineal keluarga sedarah yang terdiri dari anak,saudara dalam berbagai
generasi hubungan ini menurut garis keturunan ibu
Setiap anggota keluarga memiliki tugas dan fungsi nya masing-masing
dalam menjalankan roda hidup dalam keluarga.
a. Fungsi bilogis
1.untuk meneruskan keturunan
2.memelihara dan membesarkan keturunan
3.memelihara dan merawat anggota keluarga
b. Fungsi psikologis
1..memberikan kasih sayang dan rasa aman
2.memberikan identitas keluarga
3.memberikan perhatian antara anggota keluarga
c. Fungsi sosialisasi
1.membina sosialisasi pada anak
2.membina norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkah
perkembangan anak
3.meneruskan nilai-nilai keluarga
d. Fungsi ekonomi
31
1.mencari nafkah sumber kehidupan keluarga
2.pengaturan dan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi
kebutuhan keluaraga
e. Fungsi pendidikan
1.Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan,keterampilan
sesuai bakat yang dimiliki
2.mendidik anak sesuai dengan tingkat perkembangannya
Di indonesia hukum keluarga di atur di dalam Komplikasi Hukum Islam
(KHI), ini yang menjadi pedoman umat muslim di indonesia dalam
menjalankan syariat islam yang sudah berbaur dengan perkembangan hukum di
indonesia,KHI sendiri berasal dari instrument fiqh,undang-undang perkawinan
sendiri dicantumkan dalam bentuk UU No.1 tahun 1974 dan pelaksanaan
peraturan pemerintah UU No.9 tahun 1975.
6.Keharmonisan Keluarga
Kerharmonisan berasal dari kata harmonis yang berati serasi, selaras,
kerhamonisan bertujuan untuk mencapai keselarasan dan keserasian, dalam
kehidupan rumah tangga perlu menghadirkan keharmonisan dalam keluarga,
keluarga yang harmonis sendiri ialah keluarga yang rukun berbahagia, tertib,
disiplin, saling memahami, saling menghargai, penuh pemaaf, tolong menolong
dalam kebajikan, memiliki etos kerja yang baik, bertetangga dengan saling
menghormati, taat mengerjakan ibadah, berbakti kepada orang tua, mencintai
ilmu pengetahuan
32
Keluarga harmonis sendiri akan tercipta kalau kebahagian salah satu
anggota berkaitan dengan anggota-anggota keluarga lainnya. Suami istri yang
bahagia adalah suami istri yang dapat memperoleh kebahagian bersama dan
membuahkan keputusan yang diperoleh dari peran yang mereka mainkan
Islam sendiri telah memberikan bahwa kesejukan atau keharmonisan
dalam rumah tangga merupakan akhlaq berumah tangga yang baik, anggota
keluarga menjalankan fungsi dan tugas masing-masing berdasarkan fungsi-
fungsi agama, islam sendiri menamai keharmonisan keluarga dengan kalimat
sakinah mawaddah dan warahmah dengan demikian rumah tangga akan
menjalankan nilai-nilai ajaran islam dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
F. Tinjauan Pustaka
Anggia kargenti evanurul marettih dari fakultas psikologi UIN Sulthan syarif
kasim riau dalam jurnal yang ditulis nya,menjelaskan bagaimana kualitas
perempuan ketika berada pada posisi menopause,gejala wanita ketika fase
menopause serta penulisan nya juga mengatakan bahwa umur perempuan berada
pada fase menopause bervariasi,lebih lanjut jurnal dalam jurnal ini dikatakan
bahwa menopause masa berakhir nya daya tarik seksual,Secara singkat dapat
dikatakan bahwa menopause merupakan suatu proses peralihan dari masa
produktif menuju perubahan secara perlahan-lahan kemasa non produktif yang
disebabkan oleh berkurangnya hormon estrogendan progesteron seiring dengan
bertambahnya usia.18
18
ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/marwah/article/download/506/486akses 22 desember 2017
33
Selanjutnya jurnal dari universitas jember yang ditulis oleh dessy irwienna
putri,dwi martiana wati,yunus ariyanto bagian epidemologi dan biostatiska
kependudukan fakultas kesehatan masyarakat dengan jurnal kualitas hidup wanita
menopause (quality of life among menopausal women) dijurnal ini dilakukan
penelitian mengenai wanita kualitas wanita menopause dan mengatakan dari hasil
penelitian nya bahwa kualitas wanita menopause yang berpendidikan tinggi lebih
baik19
.
Skripsi yang ditulis oleh saudari dewi nur setyowati mengenai pengaruh batas
usia perkawinan terhadap keutuhan rumah tangga di kua terkait analisis kompilasi
hukum islam pasal 15(study kasus kecamatan sungai rumbai), di dalam skripsi
saudari dewi nur setyowati ini mengangakat masalah faktor yang menyebabkan
terjadinya perkawinan di usia muda dan pengaruh perkawinan usia muda terhadap
keutuhan rumah tangga sedangkan penelitian saya mengenai dampak menikahi
wanita menopause ditinjau dari keutuhan keluarga dan motivasi menikahi wanita
menopause. Saudari dewi nur setyowati merupakan mahasiswa fakultas syariah
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi.20
Konsep keluarga sakinah,mawaddah warahmah(analisis komperatif terhadap
pendapat muhammad habsi ash-shiddieqy dan muhammad qurais shihab)
penelitian ini ditulis oleh M. Aris. HS fakultas syariah UIN STS Jambi, mengali
19
https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JPK/article/download/816/628akses 22 desember 2017 20
Dewi Nur Setyowati,Pengaruh Batas Usia Perkawinan Terhadap Keutuhan Rumah Tangga di
KUA Terkait Analisis Komplikasi Hukum Islam Pasal 15(Studi Kasus Kecamatan Sungai
Rumbai)skripsi Institut Agama Islam Negeri Jambi(2014)
34
bagaimana pendapat Muhammad Hasby Ash-Shiddieqy dan Muhammad Qurais
Shihab tentang konsep keluarga sakinah mawaddah warahmah.21
Setelah menelusuri refrensi study kepustakaan tersebut,penulis
menyimpulkan bahwa tidak ditemukan pembahasan yang menjelaskan dampak
menikahi wanita menopause ditinjau dari keutuhan keluarga. Dari ketidakadaan
tersebut penulis tertarik untuk mengangkat judul tersebut.
21
M.Aris,Konsep Rumah Tangga Sakinah,Mawadah(Analisis Komparatif Terhadap Pendapat
Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy dan Muhammad Quraish Shihab)
35
BAB II
METODE PENELITIAN
Dalam penulisan skripsi ini,penulis menggunakan metode penulisan ilmiah
sebagai berikut:
A.Tempat dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian skripsi ini dilakukan di desa penyengat olak kecamatan
jaluko kabupaten muaro jambi,menurut pengamatan penulis di desa
penyengat olak kecematan muaro jambi ada terjadi nya pernikahan dengan
wanita menopause, hal ini lah yang menjadi alasan penulis memilih desa
penyengat olak sebagai lokasi penelitian. Dan waktu penelitian akan
dilakukan sesuai dengan waktu yang telah dilampirkan dalam surat izin
riset/penelitian yang telah dikeluarkan oleh pihak yang berwenang.
B.Jenis Dan Sumber Data
Secara umum jenis data dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian,yaitu
data primer dan data sekunder.
1.Data Primer
Data primer adalah data pokok yang diperlukan dalam penelitian,yang
diperoleh secara langsung dari sumbernya ataupun dari lokasi objek
penelitian.22
Dalam penelitian ini penulis mendapatkan data dari hasil observasi
wawancara dengan pihak-pihak yang berkaitan dengan pembahasan
22
Sayuti Una,Pedoman Penulisan Skripsi (Edisi Revisi),(Jambi:Syariah Press, 2014), Hlm 179.
36
penelitian di desa penyengat olak kecamatan jaluko dengan rincian responden
sebanyak 6 orang dan diatambah tokoh masyarkat dan kepala KUA masing-
masing 1 orang.
2.Data Sekunder
Data sekunder adalah data atau sejumlah keterangan yang diperoleh secara
tidak langsung atau melalui sumber perantara.Mengenai gambaran umum
desa bakung meliputi historis,dan geografis,struktur organisasi adat,struktur
pemerintah daerah,keadaan pendidikan,keadaan penduduk di desa penyengat
olak. Penulis dapatkan dalam bentuk data-data yang di dokumentasikan..
C.Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang penulis lakukan dengan jalan sebagai
berikut:
1.Observasi
Observasi merupakan metode pengumpulan data dengan cara
mengamati dan percatatan secara langsung dalam bentuk
sistematis23
,menyangkut penelitian ini observasi yang peneliti lakukan
dengan sistem jemput bola dengan mendatangi rumah yang menjadi
sumber data bagi penulis yaitu tentang dampak menikahi wanita
menopause.
2.Wawancara
pengumpulan data wawancara ini diperoleh dengan metode
komunikasi secara langsung ke narasumber dengan tahapan
23
Ibid hlm 179
37
melakukan pencatatan informasi serta pokok masalah yang akan
dinyatakan.Wawancara yang penulis lakukan dengan metode face to
face yang dilakukan terhadap suami istri dalam satu keluarga di desa
penyengat olak kecamatan muaro jambi kabupaten muaro jambi.
D.Analisis Data
Setelah memahami dan mempelajari data yang telah terkumpul,maka
penulis akan menganalisis data dengan metode sebagai berikut :
1.Pengumpulan data
Hasil dari catatan dilapangan,wawancara,dokumen,gambar dan
lainnya ini merupakan bagian dari pengumpulan data,kemudian data
diatur dan diurutkan.
2.Reduksi data
reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian
pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data yang
muncul dari catatan-catatan lapangan.24
3.sajian data
Sajian data membantu peneliti dalam melihat semua aspek atau
bagian-bagian tertentu dari hasil penelitian.
4.verifikasi data
penarikan kesimpulan merupakan kegiatan diakhir penelitian
kualitatif. Penelitian harus sampai pada kesimpulan dan melakukan
24
Husaini Usman Dan Purnomo Setiady Akbar Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2008), Hlm 87
38
verifikasi baik dari segi makna maupun kebenaran kesimpulan yang
disepakati oleh subyek tempat penelitian itu dilaksanakan25
.
E.Sistematika Penulisan
Penulisan ini dibagi menjadi lima Bab,setiap Bab nya terdiri dari sub-sub
Bab. Adapun sistematika pembahasan nya sebagai berikut:
A. Bab pertama, membahas tentang pendahuluan sebagai pengantar
secara keseluruhan. Bab pertama ini terdiri dari sub Bab sebagai
berikut:Latar belakang masalah, Rumusan masalah, Tujuan masalah,
Tinjuan pustaka, dan sistematika penulisan.
B. Bab kedua, metode penelitian lokasi penelitian, jenis penelitian,
metode pengeumpulan data, sumber data, teknik analisis data.
C. Bab ketiga, membahas gambaran secara umum geografis desa letak
dan luas wilayah, kondisi sosial keagamaan, kondisi pendidikan,
jumlah pasangan yang terkait dengan pernikahan menopause.
D. Bab keempat, membahas tentang hasil penelitian. Motivasi menikahi
wanita menopause, dampak menikahi wanita menopause,tinjauan
hukum keluarga islam mengenai pernikahan wanita menopause.
E. Bab kelima, bagian penutup yang berisi tentang kesimpulan, saran-
saran dan kata penutup.
25
Ibid hlm 85
39
F.Jadwal Penelitian
Dalam menyusun agenda secara sistematis dan memudahkan penulis
dalam penelitian dilapangan,maka penulis susun dalam tabel sebagai berikut:
NO Jenis
Kegiatan
Tahun 2017/2018
Okto
ber
Novem
ber
Feb
uari
Maret
Juni
Juli
D D
Sep
tember
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan
Judul
x x
2 Pembuatan
Proposal
x x x x
3
Perbaikan
Proposal
dan Seminar
x
4 Surat Izin
Riset
5 Pengumpulan
Data
x x
6
Pengolahan
dan Analisis
data
x x
7 Pembuatan
Laporan
8
Bimbingan
dan
Perbaikan
x x
9
Agenda dan
Ujian
Skripsi
x
10
Perbaikan
dan
Penjilidan
X
40
BAB III
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Aspek Sejarah
Penyengat olak adalah salah satu desa di kabupaten muaro jambi, provinsi
jambi. Dengan luas wilayah lebih kurang 326,6 Ha, dan jumlah penduduk ± 3.368
jiwa.
Nama penyengat olak sendiri tidak terlepas dari cerita rakyat pada masa
lalu hiduplah tiga orang kakak beradik mereka hidup di aliran sungai batanghari
ketika itu terjadi perselisihan antara kakak beradik tersebut, kemudian adik paling
bungsu menghilang pergi ke ilir sungai setelah beberapa lama tak pulang maka si
kakak menyusul sang adik yang hilang dengan mengunakan sebuah perahu lalu
sang kakak mengikatkan perahu nya pada sebuah kayu yang bernama kayu kase
sang kakak tidak mengetahui bahwa diatas kayu tersebut banyak sarang
penyengat,maka dilepaskan lah tali tersebut dari batang kayu kase dekat jembatan
tantarane, setelah lepas perahu tersebut masuk kedalam sebuah olak yang cukup
besar, maka dari situlah setiap sang kakak bertemu orang ia memberi tahu bahwa
di dekat jerambah tantarane ada penyengat dan olak dengan banyak yang
mengetahui tempat tersebut maka dinamakan kampung penyengat olak.26
Selama kurun waktu tersebut desa penyengat telah dipimpin oleh beberapa
orang, masing-masing yaitu :
1.Kepala Kampung (1930-1935) : Umar
2.Kepala Kampung (1935-1940) : H. Zakaria Bin H.Oyot
26
Wawancara dengan Bapak Ramli B,Kasi kesejahteraan Rakyat Mei 2018
41
3.Kepala Kampung (1940-1945) : Mahir
4.Kepala Kampung (1945-1966) : Syuhur Bin Sijai
5.Kepala Kampung (1966-1978) : Ismail Bin H. Syawal
6.Kepala Kampung (1978-1984) : Ya‟kub Suhur
7.Kepala Desa (1984-1990) : M.Amin Bin Umar
8.Kepala Desa (1990-1994) : PJS Zulkarnain (camat)
9.Kepala Desa (1994-2006) : Semawati Bin H. Rapudin
10.Kepala Desa (2007s/d sekarang : Uliya Binti H. Jamaludin27
Selanjut nya, desa penyengat olak dibagi menjadi 18 Rukun Tetangga,(RT), yang
masing-masing dipimpin oleh seorang ketua RT, para ketua RT tersebut dipimpin
oleh tiga orang kepala dusun:
1.Kadus Muaro Sakean membawahi RT :01,02,03,04,05 dan 06
2.Kadus Olak Pinang Setingkil membawahi RT :07,08,09,10,11 dan 12
3.Kadus Pangeran Nato membawahi RT :13,14,15,16,17 dan 18
B.Aspek Geografis
1.Batas wilayah desa
Letak desa penyegat olak, terletak diantara :
-Sebelah Utara : Desa Setiris dan Desa Danau Kedap
-Sebelah Selatan : Kota Jambi
-Sebelah Barat : Desa Senaung dan Desa Setiris
-Sebelah Timur : Desa Danau Kedap dan Kota Jambi
27
Dokumentasi,Desa Penyengat Olak Dalam angka Mei 2018
42
2. Orbitasi
a. Jarak ke ibukota kecamatan terdekat : 15 KM
b. Lama jarak tempuh ke ibukota kecamatan : 30 Menit
c. Jarak keibukota kabupaten : 14 KM
d. Lama jarak tempuh ke ibukota kabupaten : 25 Menit
3. Luas Wilayah Desa
a. Pemukiman : 27,60 ha
b. Pertanian Sawah : 209,50 ha
c. Ladang/tegalan : ha
d. Hutan : ha
e. Rawa-rawa : ha
f. Perkatoran : 100 m²
g. Sekolah : 7.734 m²
h. Jalan : 7, 04 km
i. Lapangan sepak bola : ha
4. Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin
a. Kepala Keluarga : 879 KK
b. Laki-laki : 1.661 Orang
c. Perempuan : 1.707 Orang
d. Total Penduduk : 3.368 Orang
43
C. Aspek Ekonomi
Keberadaan desa penyengat olak secara geografis dekat dengan sungai
batanghari dan rawa-rawa maka masyarakat desa penyengat olak memiliki
berbagai macam mata pencarian nya :
Kebanyakan orang penyengat ini kerja nya sebagai petani, bukti nya banyak
sawah masyarakat terhampar di desa ini,yang berdagang pun ada termasuk saya
sendiri yang berjualan sayuran,tukang ojek,kerja di bangsal kayu,bawa mobil
pasir,jualan ikan dibawa ke kota macam-macam lah 28
Jalur perairan sungai batanghari yang melewati desa penyengat olak ini
memberikan kontribsi giat perekonomian masyarakat,masyarakat memanfaatkan
sungai batanghari untuk diambil pasir nya ada juga masyarakat yang mengambil
ikan dari sungai batanghari untuk dijual,penjualan nya pun ada masyarakat yang
membawa langsung hasil tangkapan nya ataupun mengelar dagangan nya di tepi
jalan memang desa penyengat olak ini merupakan lintasan timur sumatera
masyarakat yang hendak menuju medan,riau,tanjabtim,tanjabbar melewati desa
ini,hal ini yang dimanfaatkan warga untuk mengelar dagangan nya di tepi jalan
tak hanya berjualan ikan melainkan berbagai dagangan lainnya.
D.Aspek Pemerintah
Dalam menjalankan roda pemerintahan,desa penyengat olak dipimpin oleh
seorang Kepala desa yang bertanggung jawab kepada Badan Permusyaratan Desa
(BPD). Kepala desa juga dibantu oleh perangkat-perangkat desa yang terdiri dari
sekretaris desa, kaur pemerintahan, kaur umum, kaur pembangunan,
kemasyrakatan, kepala dusun, dan rukun tetangga.dalam mengemban
28
Wawancara dengan Bapak Azhari masyarakat Desa Penyengat Olak Mei 2018
44
pemerintahan desa agar terarah maka diwujudkan dalam bentuk visi dan misi
sebagai berikut :
Visi
‘‘Terwujudnya Masyarakat yang Adil dan Makmur serta Mampu
Menerapkan teknologi tepat Guna dalam proses Pembangunan Menuju
Keluarga Sehat dan Sejahtera”
Rumusan visi tersebut merupakan suatu ungkapan dari suatu niat yang
luhur untuk memperbaiki dalam penyelengaraan pemerintahan dan pelaksanaan
pembangunan di desa penyengat olak baik secara individu maupun kelembagaan
sehingga 5(lima) tahun kedepan desa penyengat olak mengalami suatu perubahan
yang lebih baik dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dilihat dari segi
ekonomi dengan dilandasi semangat kebersamaan dalam penyelengaraan
pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan.
Misi
1. menjaga keharmonisan dalam bermasyarakat
2. menumbuh kembangkan ekonomi kerakyatan(terutama disektor
pertanian)
3. penerapan teknologi tepat guna sesuai dengan kebutuhan masyarakat
4. mengupayakan sisrem administrasi yang baik dalam penyelengaraan
pemerintahan desa.
5. pembangunan yang belum selesai akan dilanjutkan.29
29
Dokumentasi Desa Penyengat olak tahun 2018
45
E.Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Desa Penyengat Olak
KEPALA DESA ULIYA
MK SEKRETARIS DESA
AHMAD ROZI, S.IP
KAUR KEUANGAN
ROSMATUN, S.Pd
KAUR TATA USAHA &
UMUM
FIRDAUS
KAUR
PERENCANAAN
HARIF ZULIANGGA, S.Pd
KASI
PELAYANAN
YUNI
KASI KESEJAHTERAAN
RAKYAT
RAMLI.B
KASI
PEMERINTAHAN
EMDANG SUMARNI
KADUS MUARO SAKEAN
MALIKI
KADUS OLAK PINANG SETINGKIL
ZIKWAN KADUS PANGERAN NATO
SUPLIYADI, ST
46
Struktur Organisasi BPD Desa Penyengat Olak
KETUA
ILYAS A.SOMAD
WAKIL KETUA
M.RAFI‟I, BA
BID.KEMASYARAKATAN
1.MAHRUMEN
2.A.THALIB A.GHAFAR
BID.PEMBANGUNAN
1.M.EDI
2.JAMA‟IN
BID.PEMERINTAHAN
1.KASIM YUSUH
2.LABANI
SEKRETARIS
A.RONI
47
BAB IV
PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Dampak Menikahi Wanita Menopause
Dampak itu sendiri jika diartikan secara sederhana adalah akibat sebuah
tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok dalam kasus ini
pernikahan dilakukan antara pria dan wanita maka secara kuantitas bisa dikatakan
berkelompok, pernikahan menopause sebenarnya tidak terlalu berbeda dengan
pernikahan lazimnya hanya saja pada usia, tentu menopause adalah usia lanjut
karena memang wanita menopause mengalami fase menopause terjadi pada usia
kisaran 50 tahun keatas, dari sini secara naruli setelah menikah manusia akan
melakukan hubungan suami istri usia lanjut membuat sebagian besar pasangan
meninggalkan hubungan suami istri, ada beberapa faktor yang mempengaruhi
gairah seksual wanita menopause menurun diantaranya adalah:
1. Perubahan pada vagina, hormon estrogen semakin berkurang hal tersebut
lah yang berpengaruh pada vagina, akan tetapi ini bukanlah jalan buntu ubtuk
tetap melakukan hubungan seksual dengan pasangan.
2. Perubahan cara pandang, tentu menopause ini erat kaitannya dengan usia
lanjut maka perubahan seperti tubuh tak seindah dulu, kecantikan berkurang,
bagi pasangan modal percaya diri akan berpengaruh pada performa pasangan
itu sendiri.
Fitrah nya manusia diciptakan berpasangan maka dalam menghadapi
dampak menikahi wanita menopause ini, diarungi secara bersama terlebih
48
dalam bingkai suami dan istri, fase menopause ini dampak paling menonjol
adalah tidak memungkinkan lagi untuk mendapatkan keturunan, responden
yang peneliti tanyakan rata-rata menyerahkan urusan tersebut kepada Allah
SWT, kehadiran anak pasca menikah memang menjadi pelengkap keluarga
dan menjadi penyejuk hati, dan pada masa tua akan ada yang merawat nya, hal
ini senada yang dikatakan Bapak Harun sebagai berikut:
„„Karena memang saya sebelum menikah yang sekarang, saya sudah menikah
terlebih dahulu pada sebelumnya dan tidak dikaruniakan anak perempuan,
kalo anak laki-laki kita tahu kalo di jambi ini dia keluar rumah dan saya
sekarang sudah tua maka dari itu siapa lagi yang merawat saya, untuk masalah
tidak mendapatkan anak menikahi menopause ini saya serahkan kepada Allah
SWT‟‟30
Melakukan pernikahan dengan wanita menopause bukan larangan bersifat
mutlak, akan tetapi ada baik nya mengetahui kekurangan dan kelebihan menikahi
wanita menopause tersebut, pilihan pasangan dalam memilih pasangan hidup
tentu memiliki kreteria tersendiri, islam telah mengajarkan tata cara memilih
pasangan tersebut, membentuk rumah tangga ini merupakan alat untuk
mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Wanita menopause dan usia tua tidak terlepas kaitan nya,wanita
menopause dengan usia diatas rata-rata 50 tahun keatas dari pengalaman hidup
sudah memiliki asam garam kehidupan, hal ini bisa menjadi modal bagi
kehidupan rumah tangga nya kelak, semakin bertambah nya usia seseorang
khusus nya wanita maka fisik pun menurun dan masalah sexsualitas pun ikut
menurun.
30
Wwancara dengan Bapak Harun, 1 juni 2018
49
Dengan demikian pernikahan dengan wanita menopause memiliki dampak
sebagai berikut :
1.Tidak Mendapatkan Keturunan
Anak merupakan amanah dari tuhan untuk kita rawat dan kita didik agar
menjadi anak sholeh dan sholehah, kehadiran sibuah hati di tengah-tengah
keluarga menjadi perasaan penuh bahagia,ini ketika menikah pada masa sebelum
menopause dikategorikan aman dan tidak menjadi masalah karena secara normatif
wanita dapat melahirkan pada usia dibawah usia fase menopause.
Seksualitas dapat mempengaruhi kualitas hidup perempuan dan memiliki
dimensi biologis, sosial, etik, dan budaya. Satu yang penting dari bahasan kualitas
hidup para perempuan adalah masalah seksualitas. Seksualitas merupakan aspek
penting untuk mengukur status kesejahteraan seorang individu yang secara
bermakna dapat terganggu karena suatu penyakit dan terapinya.31
Bagi pria yang sudah menikah sebelumnya kehadiran buah hati dari
pernikahan yang terdahulu tentu sudah menjadi ikhtiar dalam mendapat
keturunan, lantas bagaimana dengan pria perjaka yang ingin menikahi wanita
menopause dengan tujuan untuk mendapat keturunan dari hasil pernikahan
dengan wanita menopause ini bisa disebut terkendala, dengan seiring perubahan
permasalahan seksualitas yang didapat pada wanita menopause.
Pernikahan dengan wanita menopause ini erat kaitannya dengan
reproduksi wanita karna pada fase ini wanita mengalami perubahan secara
signifikan, hal ini yang membuat wanita sudah tidak bisa lagi mendapat keturunan
31
Yati Afiyanti dan Anggi Pratiwi seksualitas dan kesehatan reproduksi perempuan
(Depok:rajagrafindo,2016)hlm 10
50
terlepas dari kuasa tuhan,bagi pasangan yang belum menikah sebelumnya dan
memilih menikah dengan wanita menopause tentu ini menjadi warning.
2. Perubahan pada Hubungan Intim Pasangan
Seperti yang dibahas sebelumnya, menopause mengakibatkan
produktifitas wanita berkurang, hal ini menjadi semacam monster bagi pasangan,
tidak dipungkiri salah satu tujuan menikah adalah terpenuhinya kebutuhan
biologis, pada fase ini tubuh wanita sudah tidak subur lagi memproduksi sel telur,
sehingga tidak lagi ada kemungkinan untuk bisa hamil dan melahirkan anak, hal
ini akan terjadi pada semua wanita bila sel telur dalam ovariumnya sudah habis,
vagina akan mengalami beberapa perubahan setelah memasuki fase menopause,
karena hilangnya hormon estorgen dalam tubuh,namun kebanyakan perubahan
yang akan terjadi tersebut biasa nya tidak terdektesi oleh mata, sebelum
mengalami menopause wanita beberapa kali orgasme dalam satu malam, tetapi
kenyataan nya adalah bahwa selama dan setelah menopause pasangan mungkin
harus berusaha sedikit lebih keras untuk memiliki satu atau bahkan dua orgasme
wanita saja.
Kondisi ini berbeda dengan kaum lelaki di mana pada mereka terjadi
penurunan fungsi hormonal pada testis sedikit demi sedikit bersamaan dengan
semakin bertambahnya usia, hal ini disertai dengan tanda-tanda perubahan seperti
yang ada pada wanita, adapun kemampuan lelaki dalam memproduksi cairan mani
tidak akan berkurang sama sekali32
32
Majdi Muhammad Asy-syahawi dan Aziz Ahmad Al-Aththar Kado Pengantin (solo : Pustaka
Arafah, 2006). Hlm 358-359
51
3.Dampak Sosial di Masyarakat
Dalam hidup bersosial kita menjalani hidup ini tentu tidak selalu positif
dan menyenangkan, terkadang apa yang kita perbuat belum tentu orang lain
senang ada saja cemoohan,ejekan, penilaian masyarakat terhadap wanita
menopause ini dipandang wanita tua yang tak perlu lagi untuk menikah, akan
tetapi fokus di masa tua dengan beribadah guna bekal di akhirat kelak, wanita
menopause rata-rata tersemat status janda, hal ini juga yang menjadi varian
masyarakat dalam mencibir pasangan menopause, dengan mengatakan ada motif
tersendiri dalam menikahi wanita menopause yang sekaligus wanita janda tersebut
dampak sosial dari memikahi wanita menopause adalah anggapan remeh
dari lingkungan sekitar bahwasanya pernikahan akan sukses, dalam artian
berumah tangganya akan adem ayem, serta ucapan usia tidak perlu lagi
menikah.berikut hasil wawancara peneliti dengan ibu jamna:
„„Orang disekitar rumah,ada satu dua yang memberikan komentar
negatif,mereka bilang untuk apa menikah lagi sudah tua,mereka tidak menyakini
kesetiaan pasangan saya,dan saya tidak perduli apa kata orang-orang yang penting
saya menjalani nya dengan baik‟‟33
Dari hasil wawancara diatas dapat ditarik penjelasan bahwa,menikah
wanita menopause tidak terlepas dari cibiran orang-orang, dikarenakan ada yang
meremehkan kesetiaan,serta urgensi untuk menikah lagi,responden tidak
memperdulikan apa kata orang, dan rata-rata responden yang peneliti tanyakan
sudah pernah menikah sebelumnya, ini juga selain faktor menikahi wanita
menopause, faktor dikarenakan sudah pernah menikah sebelumnya juga sebagai
alasan responden mendapat komentar miring.
33
Wawancara dengan ibu jamna tanggal 1 juni 2018
52
4.Psikologis Pasangan
Tantangan rumah tangga wanita menopause dan pasangan nya akan jauh
berbeda dengan pasangan yang menikah di usia ideal, wanita menopause
mengalami perubahan fisik,tingkat kesuburan dan kualitas sperma nya sudah
berkurang hal ini berdampak pada ketidaknymanan dalam menjalani
kehidupannya, bertambahnya usia tua sudah menjadi takdir nya manusia tidak
bisa dihindari lagi, konsekuensi wanita menopause dari segi psikologis mulai dari
ingatan menurun,kecemasan,mudah sakit-sakitan. Dan ini menjadi tantangan
individual masing-masing wanita menopause dalam menjalani gejala psikologis
tersebut, jika dikaitkan dengan pernikahan wanita menopause dan pasangan nya,
maka hal dalam ini pasangan memerlukan komitmen untuk saling menerima
keadaan setiap pasangan, tentu psikologis menikah diusia ideal dan menikah pada
fase menopause berbeda.
Islam sendiri tidak melarang mengenai pernikahan usia menopause ini
dikarenakan jika seseorang mampu dan memenuhi syarat sah nya pernikahan
maka pernikahan itu dapat dilaksanakan, dampak yang ditimbulkan dari
pernikahan menopause tidak menjadi masalah bagi hukum islam karena memang
islam tidak melarang hal tersebut.
B.Motivasi Menikahi Wanita Menopause
Manusia dalam proses perkembangannya untuk meneruskan jenisnya
membutuhkan pasangan hidup yang dapat memberikan keturunan sesuai dengan
apa yang diinginkannya, perkawinan sebagai jalan untuk bisa mewujudkan suatu
keluarga/rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan ketuhanan yang maha
esa, islam tidak mengatur batas kemampuan menikah itu dilihat dari segi
53
kematangan lahiriyah dan batiniyah, ketika membuat keputusan ingin menikah
wanita menopause, maka keputusan tersebut dibarengi dengan dorongan untuk
melangsungkan pernikahan, dorongan atau motivasi untuk menikah itu sendiri
bukan hanya datang dari pihak lelaki, dorongan itu datang juga dari pihak
perempuan, mulai dari ingin ada teman di usia tua, teman berkomunikasi hingga
memang ingin menikah atau bahkan memiliki background yang sama pada
perjalanan nya memilih menikah pada usia tua karena memang menopause berada
pada posisi umur menginjak 50 tahun keatas maka dikategorikan tua, ada hal yang
dijumpai seperti ketika wanita menopause tersebut memiliki anak dan anaknya
tersebut tidak menyetujui pernikahan yang dilakukan orang tua nya, dan juga
cibiran dari orang-orang yang meragukan keputusan untuk menikah lagi, apapun
itu dorongan untuk menikah dengan wanita menopause harus sejalan dengan
syariat islam dengan kata lain tidak melanggar fiqih munakahat (pernikahan).
Hadist nabi tentang mencari pasangan ada 4
ثنا د حد ثنا مسد عبيد عن يحيى حد ثني قال الل عن أبيه عن سعيد أبي بن سعيد حد رضي هزيزة أبي صلى النبي عنهعن الل لربع المزأة تنكح قال وسلم عليه الل
ين بذات فاظفز ولدينها وجمالها ولحسبها لمالها يداك تزبت الد
Artinya “ Di cerikan Musadad, diceritakan Yahya dari „abdulloh berkata
bercerita kepadaku Sa‟id Ibn Abi Sa‟id dari Abi Hurairah ra bahwasanya Nabi
saw bersabda wanita dinikahi karena empat perkara. Pertama hartanya, kedua
kedudukan statusnya, ketiga karena kecantikannya dan keempat karena
agamanya. Maka carilah wanita yang beragama (islam) engkau akan
beruntung.”
Sebelum menikahi wanita menopause diperlukan juga keputusan yang
matang untuk dijadikan pendamping hidup, memahami latar belakang pasangan
agar pernikahan tersebut dapat terwujud, berbicara mengenai masalah menopause
akan menimbulkan berbagai tanggapan dan penilaian yang berbeda pada masing-
54
masing individu pengetahuan mengenai menopause itu sendiri, meski usia tak
muda lagi, yang nama nya lansia tetap saja memiliki perasaan, merasakan sepi dan
ingin berbagi dengan seseorang yang cocok dengan mereka hanya saja jenisny
sedikit berbeda, cinta lansia tidak mengebu-gebu seperti halnya orang-orang muda
niatan manula menikah biasanya atas dasar pertimbangan.
Ada motivasi tersendiri untuk menikah dengan wanita menopause itu
sendiri, berikut adalah motivasi menikahi wanita menopause:
1.Karena Memang Ingin Menikah
Perkawianan merupakan implementasi naruli dari setiap manusia,dan
islam sendiri memberikan pedoman untuk memilih pasangan, terkadangcinta tak
mengenal tempat,baik itu muda maupun tua,ketika saling berpandangan maka
disitulah hadirnya cinta,kalo dari segi kesiapan mental usia menopause sudah
tidak diragukan lagi kematangannya karena sudah banyak makan garam
kehidupan,meskipun usia tua akan tetapi perlu juga adanya pengesahan hubungan
antara suami dan istri.
Pertemuaan seorang lelaki dengan seorang wanita atas dasar nama Allah
untuk membentuk keluarga memerlukan rambu-rambu yang bisa melindungi
akhlak dan agama. Di sana ada pula pertimbangan-pertimbangan lain berkenaan
dengan kecantikan, harta, ataupun kedudukan, dan bertautan pada status pihak
wanita : gadis ataukah janda, dan status pria :perjaka, duda, ataupun pernah
bercerai.
Pertimbangan-pertimbangan ini kembali kepada kecenderungan dan
pilihan masing-masing individu, serta pilihan mana yang bisa mewujudkan
55
kebahagian bagi kedua belah pihak, seorang wanita tak bisa ditolak keinginannya
untuk menikah hanya karena ia janda ataupun pernah bercerai. Demikian pula
seorang pria tak bisa ditolak keinginannya untuk menikah hanya karena ia duda
ataupun pernah bercerai. Persoalan ini memerlukan pertimbangan matang,
pemikiran masak, diskusi, dan konsultasi.34
Keinginan menikah pada saat menopause ini berdasarkan hasil wawancara
dengan responden :
“Iya nama nya manusia ini kan ada naruli lah untuk saling mencintai, saya
dan suami ini dijodohkan, ketika itu ketemu nya di sei.bahar, iya kita bertemu dan
tidak menunggu waktu lama, sudah cocok ya langsung saja meskipun tua kita
pake acara selamat juga lah biarpun kecil-kecilan lah kan”35
Kebahagian dalam merajut kasih dan sayang adalah milik siapa saja,
pernikahan itu normal dan tentu harus mengikuti syariat yang telah ditentukan,
karena memang pada dasarnya manusia diciptakan hidup berpasang-pasangan.
2.Mencari Nafkah
Yang dimaksud dengan nafkah disini ialah suami memberikan nafkah
kepada istrinya, karena suami bertanggung jawab terhadap istrinya dari segi
materi dan istri bertanggung jawab terhadap suaminya dari segi perasaan.36
Dalam Al-quran sendiri perintah mencari nafkah banyak ditemui salah
satu nya ayat 15 surah Al-mulk
34
M. Sayyid Ahmad Al-Musayyar fiqih cinta kasih (jakarta:erlangga,2008)hlm118-119 35
Wawancara dengan Ibu Nurjanah tanggal 28 januari 2018 36
Syaikh muhammad ash-shayim, tips menjaga cinta suami (jakarta:Najla press,2005)
56
Artinya: “Maha suci Allah yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia
Maha Kuasa atas segala sesuatu”
Berangkat dari pengertian nafkah tersebut, fungsional lelaki memang
mencari nafkah, perempuan bisa saja mencari nafkah tetapi itu hanya sebagai
penopang saja, ketika belum menikah maka untuk memenuhi kebutuhan
responden hanya mengharapkan dari pemberian oleh sang anak, dan setelah
terjadi nya pernikahan maka untuk memuhi kebutuhan terbantu dengan hadirnya
suami dalam mencari nafkah, seperti yang diutarakan oleh Ibu Erna sebagai
berikut ini:
„„Dengan keadaan seperti ini, ekonomi lemah, bisa saja anak yang
memberi terus kepada saya,tetapi itu tadi ekonomi anak saya pun juga lemah,
dengan saya menikah suami saya akan membantu dalam hal memenuhi kebutuhan
hidup‟‟37
Dengan dilatar belakangi ekonomi berkecukupan maka jalan menikah
adalah salah satu jalan untuk memenuhi kebutuhan, meskipun masa tua tak sama
dengan masa muda, fisik yang mulai menurun, tetapi untuk kebutuhan harus tetap
terpenuhi, dan nafkah suami kepada istri adalah wajib.
3.Menjalani Ibadah dengan Baik
Sejatinya para lansia juga memiliki hukum sama seperti mereka yang
masih muda, bagi seorang muslim, memandang lawan jenis dengan hasrat juga
bisa dikatakan maksiat, maka rasul sendiri senantiasa mengingatkan para umatnya
untuk selalu menjaga pandangan tak peduli usia muda ataupun tua, dari sana bisa
disimpulkan bahwa yang disunnahkan menikah bukanlah bagi mereka para muda-
37
Wawancara dengan Ibu Erna tanggal 1 juni 2018
57
mudi yang lajang saja mereka para duda janda lansia kategori menopause dengan
menikah untuk menjaga kejernihan hati dan jiwa menjaga usia senja mereka agar
terhindar dari penumpukan dosa karena pandangan yang tak sepantasnya. Hal ini
diperkuat dengan hadis Nabi yang berbunyi : shalat 2 rakaat yang diamalkan
orang sudah berkeluarga lebih baik, daripada 70 rakaat yang diamalkan oleh
jejaka (atau perawan) HR. Ibnu Ady dalam kitab Al-kamil dari Abu Hurairah
Sahabat Nabi Mu‟adz bin jabal berkata : shalat orang yang sudah menikah
lebih afdhol dari pada 40 rakaat shalat orang yang membujang
Tentu hal ini berlaku bagi pasangan muda maupun tua, hal ini pula lah
yang menjadi dorongan pernikahan dengan wanita menopause.
Wanita pada masa haid normal ada waktu yang ditentukan untuk tidak
beribadah, karena wanita akan melalui siklus haid dan ketika menopause wanita
tidak memikirkan lagi hal tersebut, karena menopause sudah tidak berlaku akan
hal itu karena memang wanita menopause sudah „kering‟ sesuai dengan
pernyataan responden sebagai berikut ini:
“Kalau lah tua ini(keadaan menopause) kalau mau beribadah itu enak soal
nya apa?iya kita tidak memikirkan atau khawatir lagi tamu kita datang(datang
bulan)‟‟38
Pernyataan responden tersebut mengisyaratkan bahwa bagaimana keadaan
ketika menginjak fase menopause dalam menjalankan ibadah lebih tenang dan
nyaman selaras dengan masa tua yang boleh dikatakan adalah masa persiapan
untuk akhirat kelak, dengan menjalankan ibadah dengan suami yang menjalankan
tugas sebagai imam dalam rumah tangga membuat ibadah semakin nikmat
dijalani.
38
Wawancara dengan Ibu Jamnah tanggal 1 juni 2018
58
4.Ada Teman dimasa Tua
Menemani pasangan sampai akhir hayat bukan saja milik yang muda saja,
usia lanjut juga membutuhkan seorang teman agar terhindar dari waktu-waktu
jenuh nya, rumah kecil pun kalo sendiri saja dirumah itu terasa besar dan luas
karena kesepian yang melanda dan bisa saja berpotensi menjadi depresi, dengan
adanya pasangan yang menemani bisa saling mengisi satu sama lain, usia tua ini
merupakan fase yang sudah tidak lagi mencari jati dirinya, tetapi sudah di fase
tenang bisa saja anak dan cucu menemani, memang sebagian orang sudah merasa
cukup dengan ditemani anak dan cucu,akan tetapi ada juga yang butuh
pendamping, saling melengkapi, ketika lelah ada istri yang mengambil minum,
sesederhana itu tapi sangat berati bagi pasangan hal ini sesuai dengan penuturan
responden sebagai berikut :
“Kalau sudah tua ini kan badan sudah tidak kuat seperti muda lagi kan,
kalau ada pasangan ini kan bisa saling melengkapi lah, sholat bersama, ngaji
bersama kalau sudah tua kan, ngumpuli amal untuk menghadapi akhirat kelak,
kalau untuk ke umo (sawah) masih telap lah, iya tapi tidak sekuat dulu lagi, balik
lagi tadi kan, iya memang nikah meskipun pasangan sudah menopause di rumah
ada yang menemani, bangun tiduk ada yang ditengok, kita dak mau kalah sama
anak muda, kalau masak sama-sama lah, masih ada romantis biarlah tua kan inti
nya masa tua tidak sepi lah”39
Dari penuturan responden, sebagai makhluk sosial manusia memerlukan
bantuan orang lain, memerlukan bantuan disini, dengan melaksanakan pernikahan
dengan demikian suami akan dapat membimbing istri semangat menjalankan
norma-norma agama hukum islam, tidak menentuan kapan usia yang baik atau
yang ideal untuk melangsungkan perkawinan, meskipun harus memperhatikan
39
Wawancara dengan Bapak Harun tanggal 1 juni 2018
59
kesehatan suami istri, kebahagian milik siapa saja, termasuk kebahagian di hari
tua.
5.Teman Berkomunikasi
Berbeda dengan laki-laki yang masih membutuhkan pasangan ranjang
meski usia tak muda lagi, wanita sejatinya hanya butuh seseorang untuk bersandar
dan bertukar cerita, di usia menopause ini sulit menemukan orang yang cocok
untuk diajak bicara, terlebih jika anak-anak sudah memiliki keluarga masing-
masing, rasa sepi tentu ada itulah mengapa mereka harusnya juga menikah dengan
seseorang yang bisa diajak tukar pikiran, perbedaan gairah seks antara laki-laki
dan perempuan di usia senja memang perlu dibahas terlebih dahulu, sebelum
pernikahan terjadi sejauh mana seorang wanita rela berbagi kasih sayang,jasmani
meski di usianya hasrat tersebut sudah tak menggebu lagi
Sama hal nya dengan ingin ada yang menemani di masa tua, akan tetapi
perbedaan nya adalah, sudah barang tentu kalau komunikasi adalah interaksi satu
sama lain, keinginan adanya teman berkomunikasi ini lah yang menjadi salah satu
motivasi ingin menikahi wanita menopause, jangankan ketika usia pernikahan
menginjak menopause pernikahan seumur jagung pun komunikasi adalah hal yang
sensitif, ini membuktikan betapa pentingnya teman komunikasi, ini yang menjadi
dasar untuk menikahi wanita menopause ini, semakin tua terkadang kita
disadarkan oleh waktu bahwa anak-anak sudah besar, cucu sudah besar dan
mereka memilih jalan masing-masing, sehingga terkadang bertatap muka durasi
waktu nya sudah sedikit.
60
Ketika ada problem atau uneg-uneg ada keinginan teman komunikasi yang
selalu ada dengan menikahi wanita menopause ini permasalahan itu pun terjawab,
moment kebersamaan diciptakan dengan terciptanya komunikasi yang baik,
bahkan akibat dari perceraian adalah komunikasi yang kurang antara suami dan
istri, memahami satu sama lain adalah salah satu kunci kesuksesan hubungan
rumah tangga, menjadi suatu hal wajar jika pasangan menopause ingin ada teman
komunikasi,lalu bagaimana komunikasi pasangan menopause seperti kata Bapak
Ediyanto sebagai berikut:
„„Iya capek badan ada teman ngobrol,suntuk juga kalau diam-diam aja, ada
lah tv tidak mempan, ngobrol sama tv tidak mungkinlah, semenjak menikah
teman komunikasi jadi ada tempat curhat nya, nanya seputar agama diskusi soal
agama, macam-macam lah pembahasan lah kan, sebelum tidur ada teman ngobrol
jadi tidak sepi lagi‟‟40
Dari peryataan responden tersebut, komunikasi inti nya menjadi obat agar
terhindar dari kesepian, apa saja bisa jadi bahan obrolan, kekuatan komunikasi ini
menjadi pererat hubungan menciptakan ruang kebersamaan diantara pasangan,
pasangan menopause menikah untuk mencari teman komunikasi tentu ini menjadi
tujuan pasangan lain artinya pasangan yang tidak berada pada fase menopause pun
ingin menikah sebagai ikhtiar mencari teman komunikasi sepanjang hidup tapi
kembali lagi, pernikahan menopause merupakan status wanita dari segi emosional
sudah tenang dan gudang perjalanan hidup sudah banyak.
Di dalam kehidupan bermasyarakat,tokoh masyarakat dipandang sebagai
„„orang yang dituakan‟‟ berbagai macam permasalahan yang dianggap perlu
pandangan tokoh masyarakat dalam melihat permasalahan tersebut maka
40
Wawancara dengan Bapak Ediyanto tanggal 28 januari 2018
61
permasalahan tersebut dibawa ke tokoh masyarakat sebagai tempat bertanya dan
juga meminta nasehat
Kantor Urusan Agama(KUA) adalah bagian dari depertemen agama yang
membidangi agama di tingkat kecamatan dalam pembinaan dan pelayanan
munakahat, perwakafan, zakat, ibadah sosial, penyuluhan dan lain-lain di dalam
menjalankan fungsi dan tugas nya kantor urusan agama dipimpin oleh kepala
kantor yang disebut juga sebagai kepala KUA
Lalu bagaimana pendapat tokoh masyarakat melihat dampak menikah
wanita menopause ini, berikut pendapat tokoh masyarakat desa Penyengat Olak
dan kepala KUA kecamatan jambi luar kota mengenai permasalahan tersebut
1.Tokoh Masyarakat
Di desa Penyengat Olak pernikahan dengan menopause dilakukan secara
sirih, dan adat yang dipakai tetap sama akan tetapi yang membedakan hanya
separuh saja, istilah menopause ditelinga masyarakat masih terdengar asing, harus
dijelaskan apa itu menopause baru masyarakat faham hal ini dikarenakan faktor
pendidikan, pernikahan menopause ini memang banyak didapati di daerah
perdesaan dan panti jompo meskipun susah-susah gampang dalam mencari nya,
dalam sosial masyarakat ini pernikahan menopause bisa diterima masyarakat akan
tetapi ada juga masyarakat yang tidak menerima dalam bentuk cibiran,dan sikap
meremehkan hal ini tak lain karena faktor usia menopause itu sendiri.
Pernikahan menopause ini merupakan pilihan bagi mereka arti nya
pernikahan ini dilakukan oleh orang yang memang ingin menikah,di dalam islam
sendiri tidak ada larangan yang membatasi maksimal usia pernikahan tentu yang
62
membedakan ialah kualitas pernikahan itu sendiri, diera keterbukaan digital
seperti sekarang ini orang di belahan dunia mana saja masih bisa berkomunikasi
dengan bantuan smart phone, melek teknologi tidak saja melanda anak muda
orang tua pun terjangkit melek teknologi tersebut.
Dalam kategori usia pasangan menopause dalam mengalami berbagai
situasi hidup hal ini yang membuat tokoh masyarakat atau pun tokoh agama
dinilai tidak perlu lagi memberikan nasihat kepada pasangan menopause dengan
alasan tadi,berbeda dengan pasangan yang menikah pada usia muda sudah sering
kita jumpai ketika ijab kabul selesai,maka tokoh agama,penghulu ataupun orang
yang ditunjuk pihak keluarga memberikan nasehat perkawinan kepada pasangan
hal ini sudah menjadi bagian rutinitas di desa penyengat olak.
Lalu bagaimana pendapat tokoh masyarakat mengenai pernikahan
menopause ini, peneliti menanyakan kepada bapak Ilyas A. Somad tokoh
masyarakat yang juga sekaligus menjabat ketua BPD desa Penyengat Olak dari
hasil wawancara berikut:
„„Memang ada pernikahan seperti itu, iya itu normal saja dan tidak
melangar adat kalau pasangan itu mampu iya silahkan saja, tapi kebanyakan
pernikahan dilakukan secara sirih kendati demikian adat tetap hanya saja dibayar
separuh,pesan saya kepada pasangan tidak ada iya karena memang secara usia
sudah sangat dewasa lah kalo berfikir dan sejauh ini untuk efek ke desa tidak ada
lain kalau efek ke pasangan, tidak tau ada atau tidak karena itu memang wilayah
individu nya pasangan‟‟41
Dari penjelasan tokoh masyarakat tadi pernikahan menopause boleh-boleh
saja dengan anggapan itu hal yang normal,tetapi kalo adat untuk pernikahan tetap
dibayar dengan catatan dibayar separuh saja,tokoh masyarakat mengisyaratkan
41
Wawancara dengan bapak Ilyas A.Somad, tokoh masyarakat tanggal 1 juni 2018
63
bahwa pernikahan menopause boleh dilakukan selagi memang itu menjadi
kehendak pasangan dan mampu untuk melakukan nya.
2.Kepala Urusan Agama kecamatan Jambi Luar Kota
Data pernikahan menopause yang terkodifikasi di kantor urusan
agama(KUA) kecamatan jambi luar kota bisa dibilang 1 banding 10, hal ini
senada dengan apa yang disampaikan oleh tokoh masyarakat bahwa kebanyakan
pernikahan menopause ini dilakukan secara sirih,pilihan pasanagan untuk nikah
secara sirih dikarenakan faktor kepentingan buku nikah tersebut sudah habis
fungsi, adapun semisal adanya permasalahan mengenai warisan maka penyelesain
nya dilakukan secara adat, ini menunjukan bahwa bukuh nikah tidak diperlukan
lagi, seperti diketahui nikah sirih sah menurut agama jika memenuhi rukun dan
syarat nikah akan tetapi menurut administratif negara tidak sah, karena pasangan
mengangap bahwa urusan administratif dengan buku nikah sudah dianggap tidak
perlu, ini lah salah satu alasan mengapa pernikahan menopause dilakukan secara
sirih.
Lalu bagaimana pendapat kepala kantor urusan agama terhadap
pernikahan menopause ini:
„„Pada dasarnya laki-laki itu pengen dilayani,maka menikah menjadi jalan
untuk mendapatkan pelayanan itu,pelayanan itu bermakna dengan contoh istri
masakin suami,atau istri sekedar memijit suami, dan dari segi hubungan suami
istri(sex) laki-laki ini masih mampu lah kalau perempuan iya istilah nya itu sudah
kering lah, tetapi kan macam-macam juga orang pengen nikah di fase menopause
tersebut dan menurut saya itu boleh saja asal memang memenuhi rukun dan syarat
nikah‟‟42
Dari hasil wawancara tersebut menurut pandangan kepala kantor urusan
agama kecamatan jambi luar kota pernikahan dengan wanita menopause sah-sah
42
Wawancara dengan Bapak Drs. Zainal Arasy kepala kantor urusan agama tanggal 21 juli 2018
64
saja, selagi itu memang memenuhi rukun dan syarat nikah, berbeda dengan para
kaum wanita lansia yang bisa berdiri sendiri tanpa hasrat berhubungan intim, para
lelaki memiliki nafsu seperti perjaka, meski usianya sudah lanjut, meski usia
sudah menua mereka masih mudah terangsang dan bersinggungan dengan hal-hal
yang membngkitkan nafsu, mungkin sudah sering kita mendengar berita tentang
kasus kakek-kakek yang melakukan hal cabul terhadap cucu atau kerabatnya, hal
tersebut tentu imbas dari rasa sepi dan juga masih sangat mereka buntuhkan, dari
pada hal mengerikan tersebut sampai terjadi alangkah lebih baik jika para lelaki
lansia menikah, hal tersebut diharapkan akan membahagiakan dan menghindarkan
dari hal-hal negatif seperti kasus cabul dan sebagaiannya.
Memang didapati juga bahwa tidak mau lagi nikah karena sudah cukup
dengan cucu dan anak saja dan ada tidak mau lagi nikah dikarenakan tidak di
perbolehkan oleh anak untuk nikah lagi, beragam faktor yang menjadi alasan
untuk menikah lagi atau tidak di fase menopause tersebut.
65
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Adapaun dari hasil pembahasan bahwa dampak menikahi wanita
menopause adalah:
1. Tidak Mendapatkan Keturunan
Seksualitas yang terjadi pada fase menopause mempengaruhi wanita
dalam mendapatkan keturunan, karena wanita mengalami perubahan secara
signifikan, hal ini yang membuat wanita sulit untuk mendapat keturunan.
2.Perubahan pada Hubungan Intim Pasangan
Sebagai pasangan suami dan istri kebutuhan biologis menjadi aktifitas
yang lumrah dilakukan pasangan, lelaki yang sudah tua sekalipun masih tetap
bergairah dalam masalah sexualitas berbanding terbalik dengan wanita menopause
ataupun lansia sudah mengalami penurunan sexualitas.
3.Dampak Sosial di Masyarakat
Sebagaian masyarkat menilai menikahi wanita menopause diragukan
kesetian dan usia tua tak perlu lagi menikah, fokus pada ibadah sebagai bekal di
akhirat kelak.
Sedangkan motivasi menikahi wanita menopause sebagai berikut:
1.Karena Memang Ingin Menikah
Cinta tak mengenal tempat, baik itu muda ataupun tua, ketika saling
berpandangan maka disitulah hadirnya cinta, melakukan pernikahan adalah hal
normal termasuk menikah dengan wanita menopause.
66
2.Mencari Nafkah
Dalam rumah tangga tugas dan fungsi suami istri dibagi-bagi, dalam hal
urusan rumah tangga maka itu menjadi tanggung jawab istri dan mencari nafkah
adalah tugas suami dengan menikah maka kombinikasi ini menjadi hal yang baik.
3.Menjalani Ibadah dengan Baik
Hukum tidak mengenal status, bagi seorang muslim memandang lawan
jenis termasuk maksiat, menikah menjakan ibadah dengan baik, apalagi wanita
menopause tidak terhalang oleh haid dalam menjalankan ibadah, dan masa tua
dianggap sebagai persiapan di akhirat kelak.
4.Ada Teman di Masa Tua
Menemani pasangan sampai akhir hayat bukan saja milik yang muda
saja,usia lanjut juga membutuhkan seorang teman agar terhindar dari kejenuhan.
5.Teman Berkomunikasi
Dengan menikah maka komunikasi dua arah dapat dilakukan hal ini
dikarenakan karena sudah menjadi suami dan istri,komunikasi dapat mengobati
kejenuhan dan tempat saling bertukar pikiran.
B.Saran-saran
Berdasarkan data kesimpulan di muka, maka penulis mengajukan saran-
saran sebagai berikut:
1.Kepada pria yang ingin menikahi wanita menopause agar dapat mengetahui
dampak-dampak yang di dapati dari pernikahan wanita menopause
2. Masyarakat dalam menyikapi pernikahan menopause ini agar memberi
pengertian karena kebahagian setiap individu bersifat abstrak
67
3.Kekurangan dalam setiap individu hendak nya menjadikan kombinasi yang baik
ketika pernikahan dilakukan
4.Wanita menopause diharapkan mengetahui apa saja hal-hal yang baik dialami
saat terjadi nya fase menopause
C.Kata Penutup
Dengan mengucapkan rasa puji dan syukur kepada Allah SWT, berkat
karunia taufik dan hidayah Nya shalawat beriringan salam kita doakan semoga
selalu tercurahkan kepada nabi kita Muhammad SAW, penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini, dan juga tak lupa kepada pihak-pihak yang
telah membantu dalam penyelesaian penulisan ini.
Penulis menyadari ketidaksempurnaan skripsi ini, penulis berharap
sumbangsih dalam bentuk kritik dan saran sangat penulis harapkan sebagai upaya
menjadikan skripsi ini dapat lebih baik lagi, penulis berharap skripsi ini dapat
bermanfaat sebagi ilmu pengetahuan dan wawasan dalam bingkai dan jihad
litafaqahu fii diin kesempurnaan hanya milik Allah dan kekurangan hanya milik
penulis yang lemah ini, semoga Allah senantiasa memberikan Rahmat,Taufiq,
Inayah Nya Aamiin ya rabbal‟ alamin
68
DAFTAR PUSTAKA
A. Literatur
Muhammad Amin Suma, Hukum Keluarga Islam Di Dunia Islam Jakarta : Rajagrafindo
Persada, 2008
Tina Nk Dan Dwia Aries Menopause Dan Seksualitas, Yogyakarta: Perpustakaan
Nasional, 1999
Abu Zahwa Dan Ahmad Haikal Buku Pintar Keluarga Sakinah,Jakarta Qultum Media
Syaikh Imad Zaki Al-Barudi Tafsir Wanita, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar 2004
Syaikh Hasan Ayyub Fikih Keluarga,Jakarta:Pustaka Al-Kautsar, 2003
Peter Salim Dan Yenny Salim Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer,Jakarta:Modern
English Press,1995
Mahmud Yunus, kamus Arab-Indonesia, (Jakarta:Hidakarya Agung, 1989), Hlm. 449
Amir Syarifuddin Hukum Perkawinan Islam Di Indonesia,Jakarta:Kencana Prenada Media
Group 2009
M.Quraish Shihab Tafsir Al-Misbah,Jakarta:Perpustakaan Nasional, 2009
Majdi Muhammad dan Aziz Ahmad Al-Aththar kado pengantin,solo:Pustaka Arafah,2006
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo Menopause Dan Andropause,Jakarta,2003
M.Sayyid Ahmad Al-Musayyar fiqh cinta kasih,Jakarta,:Erlangga,2008
Dr.Yati Afiyanti,Skp,MN dan Anggi Pratiwi,Skep seksualitas dan kesehatan reproduksi
perempuan,jakarta :Raja Grafindo,2016
Syaikh Muhammad,tips menjaga cinta suami, Najla press:Jakarta,2005
Sayuti Una,Pedoman Penulisan Skripsi,(Edisi Revisi), Jambi:Syariah Press,2014
Husaini Usman Dan Purnomo Setiady Akbar Metodologi Penelitian Sosial,Jakarta:Bumi
Aksara, 2008
Su;Ad Ibrahim Shalih Fiqih Ibadah Wanita,Jakarta:Amzah, 2013
69
B. Undang-undang
Komplikasi Hukum Islam Tentang Pernikahan tahun 2001
C. Lain-lain
ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/marwah/article/download/506/486akses22desember
2017
https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JPK/article/download/816/628 akses 22 desember 2017