DEMATIFITA

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/25/2019 DEMATIFITA

    1/6

    A. Etiologi

    Ringworm (Dermatophytosis) adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh jamur. Ringworm dapat

    menyerang kulit di tubuh (tinea corporis), kulit dan rambut kepala (tinea capitis), area inguinalis

    (tinea cruris, juga disebutjock itch), atau kaki (tinea pedis, juga disebut athletes foot). Kucing

    biasanya tertular oleh Microsporum canis, sedangkan anjing kemungkinan tertular oleh

    Microsporum canis, Microsporum gypseum atau Trichophyton mentagrophytes (Tilley et al,

    !!").

    B. Patogenesis dan gejala klinis

    Dermatophyte ditularkan karena kontak dengan rambut atau kulit yang terinfeksi dan elemen

    fungi pada anjing, di lingkungan atau fomite (seperti, sisir, sikat, alat pencukur, kasur,

    pengangkutan sangkar burung, dll). #. canis dapat berasal dari debu, $entilasi, dan penyaring

    perapian tertutup. %pora #. canis dapat terus hidup di lingkungan sampai &' bulan. amur

    penyebab ringworm tumbuh subur di daerah panas dan basah.

    T. mentagrophytes yang sebelumnya sudah terdapat dalam kebanyakan sarang tikus, dan

    #.gypseum dari tanah yang terkontaminasi sangat berpotensial untuk menyebarkan ringwom

    dari hewan satu ke hewan lainnya dalam suatu lingkungan yang sudah terkontaminasi pula,ini

    juga yang menjadi masalah utama pada tempattempat penampungan atau pet shop.

    Ringworm bisa sangat tahan lama di lingkungan dan dapat terbawa ke bendabenda furnitur,

    karpet, debu, kipas angin,dll, dan dapat mengontaminasi hewan peliharaan selama beberapa

    bulan bahkan tahun. Ringworm juga dapat tersebar pada alatalat grooming, mainan, dan selimut,

    atau bahkan pada pakaian dan tangan manusia. Ringworm juga dapat ditemukan pada bulu

    hewan dari lingkungan yang terkontaminasi tanpa menimbulkan gejala apapun. %ecara alami

    periode inkubasi untuk kasus ringworm antara " hari * " minggu.

    +ejala ini yang muncul adalah gatal, merah, potongan bersisik yang mungkin melepuh dan

    mengeluarkan darah. potongan sering terlihat dengan tepi yang tegas dan menyolok. Ringworm

    berwarna merah yang mengelilingi bagian luar dengan kulit yang normal di pusat. ini membuat

    penampilannya seperti cincin. Kulit juga mungkin muncul kehitamhitaman (gelap) atau agak

    terang, alopecia, dan jika kuku terinfeksi menjadi kehilangan warna, tebal, dan bahkan hancur

    luluh (Tilley et al, !!").

    C. Diagnosis

    ji klinis dan munculnya lesi -oonotik dapat dijadikan patokan, namun pengobatan tidak dapat

    dilakukan tanpa diagnostik yang lain. Test secara mikroskopik dengan cairan K/ dapat

    mengetahui adanya spora pada rambut, dan rontokannya. 0amun kadang terjadi banyak

  • 7/25/2019 DEMATIFITA

    2/6

    kesalahan pada teknik ini. Test dengan menyinari lesi pada kulit dengan 1 hanya dapat

    digunakan untuk kasus M. canis dermatophytosis, bila hasilnya positif maka akan terlihat

    flouresen berwarna hijau. Test dengan media %abouraud2s merupakan jalan terbaik untuk

    menjalankan diagnosa.

    ika hewan peliharaan telah didiagnosa terkena dermatophytosis, penting juga mengidentikfikasi

    apakah hewan peliharaan yang lain terkena atau tidak.

    ika setelah ditest hasilnya negatif, sebaiknya dilakukan test fungi ulang setelah minggu dari

    hasil status negatif. ika hewan peliharaan negatif, sebaiknya segera diisolasi dari hewan lain

    yang terinfeksi.

    D. Prognosis

    3austa, bila kronis bisa dubiusinfausta.

    E. Terapi dan Pencegahan

    1. Terapi Topikal

    4engobatan dapat dikatakan tepat bila hanya menggunakan terapi topikal. bat antifngal topikal

    seperti micona-ole dan clotrima-ole dapat berfungsi untuk lesi yang kecil, sedangkan

    enilcona-ole atau limesulfur ("' o-5galon) dengan mencelupkan hewan dengan infeksi yang

    luas. 4emakaian tunggal clorhe6idine tidak efektif untuk menghilangkan dermatophytosis

    ataupun mencegah kontaminasi lingkungan. 7nfeksi yang terjadi di cattery dianjurkan dalam

    waktu yang lama dan perlu dilakukan perubahan manajemen kandang (8ldredge et al, !!9).

    2. Terapi Sistemik

    Terapi sistemik dapat digunakan untuk pengobatan semua jenis dermatophytosis. 4ilihan obat

    yang digunakan adalah griseoful$in (:! mg5kg 4 ; "h) dicampur dengan makanan yang

    berminyak. +riseo$ul$in merupakan obat keras sehingga tidak dapat digunakan pada hewan

    yang hamil. 8fek sampingnya yaitu depresi, ata6ia dan anemia. 8fek samping ini akan berhenti

    bila konsumsi obat tidak dilanjutkan. Depresi umsum tulang belakang akan terjadi pada kucing

    yang terinfeksi 3e

  • 7/25/2019 DEMATIFITA

    3/6

    3. Pencegahan Dermatophytosis

    &. /arus diingat bahwa tidak ada $aksin pembasmi ringworm.

    . Tidak ada pengujian absolute yang bisa dipercaya.

    >. #enjaga hewan agar selalu bersih, kering, menyembuhkan hewan atu mencegah infeksi

    dari parasitparasit lain, menjaga hewan agar tidak stress.

    ". Tidak mencampur anak anjing dengan anjing dewasa.

    :. #engisolasi hewan yang terkena infeksi ringworm dari hewan yang lain.

    =. Karena ringworm temasuk -ooosis, maka manusia harus berhatihati dalam menjaga

    kebersihan, baik kandang maupun lingkungan rumah atau penampungan.

  • 7/25/2019 DEMATIFITA

    4/6

    Da!tar P"staka

    8ldredge, D.#.,

  • 7/25/2019 DEMATIFITA

    5/6

    T#$AS %&'# PE()A*%T DA&A' +E,A( *EC%&

    DE-'ATP+)TS%S PADA A(/%($

    &E+

    (or0ald"s /. +ayong

    12111

    4A*#&TAS *ED*TE-A( +E,A(

    #(%5E-S%TAS (#SA CE(DA(A

    *#PA($

  • 7/25/2019 DEMATIFITA

    6/6

    216