39
BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA HASIL PEMERIKSAAN ATAS PELAKSANAAN ANGGARAN DANA DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN TAHUN ANGGARAN 2006 PADA DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA PROVINSI BANTEN DI SERANG Nomor : Tanggal :

Depnakertrans Banten

  • Upload
    metro5

  • View
    1.171

  • Download
    2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

HASIL PEMERIKSAANATASPELAKSANAAN ANGGARAN DANA DEKONSENTRASIDAN TUGAS PEMBANTUANTAHUN ANGGARAN 2006PADADINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJAPROVINSI BANTEN DI SERANG

Citation preview

Page 1: Depnakertrans Banten

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA

HASIL PEMERIKSAAN ATAS

PELAKSANAAN ANGGARAN DANA DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN

TAHUN ANGGARAN 2006 PADA

DINAS SOSIAL DAN TENAGA KERJA PROVINSI BANTEN DI SERANG

Nomor :

Tanggal :

Page 2: Depnakertrans Banten

DAFTAR ISI

Halaman Resume Hasil Pemeriksaan.......................................................................... 1

I. Gambaran Umum 1. Tujuan Pemeriksaan............................................................................

2. Sasaran Pemeriksaan .........................................................................

3. Metode Pemeriksaan...........................................................................

4. Jangka Waktu Pemeriksaan ................................................................ 5. Obyek Pemeriksaan ............................................................................

3

3

4

4

4

II. Penilaian Terhadap Sistem Pengendalian Intern .................................. 5

III. Temuan Pemeriksaan A. Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Provinsi Banten 1. Kemahalan harga pada beberapa kontrak pengadaan :

a) Kemahalan harga pada pengadaan peralatan pengolah data di

Dinsosnaker Provinsi Banten sebesar Rp9.748.600,00 ................

b) Kemahalan harga pada pengadaan perbekalan transmigran di

Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Provinsi Banten sebesar

Rp12.232.500,00 ...........................................................................

c) Kemahalan harga pada pengadaan obat untuk bekal transmigran

dalam perjalanan Rp4.082.740,00 ................................................

2. Kelebihan pembayaran kepada pelaksana pekerjaan untuk biaya

transportasi dan permakanan bagi calon transmigran sebesar

Rp65.880.925,00 .................................................................................

6

7

7

10

Page 3: Depnakertrans Banten

1 / 12

RESUME HASIL PEMERIKSAAN

Berdasarkan ketentuan Pasal 23 E perubahan ketiga Undang-undang Dasar

Negara Republik Indonesia tahun 1945 dan Pasal 6 Undang-undang Nomor 15

tahun 2006, Badan Pemeriksa Keuangan telah memeriksa Pelaksanaan Dana

Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan Tahun Anggaran 2006 pada Dinas Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten.

Audit atas pelaksanaan dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan tersebut

dilakukan dengan berpedoman pada Standar Pemeriksaan Keuangan Negara

(SPKN) yang ditetapkan oleh BPK pada tahun 2007.

Tanpa mengurangi keberhasilan pelaksanaan kegiatan yang telah dicapai,

hasil pemeriksaan masih menunjukkan kelemahan-kelemahan sebagai berikut:

1. Evaluasi atas pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern yang meliputi unsur-

unsur lingkungan pengendalian, penilaian resiko, aktivitas pengendalian dan

monitoring atas pelaksanaan anggaran dana dekonsentrasi dan tugas

pembantuan belum memadai sehingga pelaksanaan kegiatan belum dapat

berjalan secara taat azas.

2. Temuan Pemeriksaan.

Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Provinsi Banten, antara lain: a. Kemahalan harga pada beberapa kontrak pengadaan antara lain :

1) Pengadaan peralatan pengolah data di Dinas Sosial dan Tenaga Kerja

Provinsi Banten berdasarkan surat perintah kerja nomor : 915.1/043-

PL.PWT/DSTK/2006 tanggal 31 Mei 2006 yang dilaksanakan oleh CV

Alinda Motor dan SPK nomor 915.1/028-PL.PKPTK/DSTK/V/2006

dilaksanakan oleh CV Ciung Wanara Utama yang merugikan negara

sebesar Rp9.748.600,00. Hal ini disebabkan panitia pengadaan tidak

cermat dalam membuat HPS dan mengevaluasi harga penawaran dari

rekanan dan lemahnya pengawasan dari Pejabat Pembuat Komitmen

Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Provinsi Banten.

2) Pengadaan perbekalan transmigran di Dinas Sosial dan Tenaga Kerja

Provinsi Banten berdasarkan kontrak nomor 915.1/004-

LU.PWT/DSTK/VII/2006 tanggal 19 Juli 2006 dilaksanakan oleh CV

Restu Wira yang merugikan negara sebesar Rp12.232.500,00. Hal ini

Page 4: Depnakertrans Banten

2 / 12

disebabkan panitia pengadaan tidak cermat dalam membuat HPS dan

mengevaluasi harga penawaran dari rekanan dan lemahnya pengawasan

dari Pejabat Pembuat Komitmen Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Provinsi

Banten.

3) Pengadaan obat untuk bekal transmigran berdasarkan kontrak nomor:

915.1-056-PL.PWT/DSTK/VIII/2006 tanggal 02 Agustus 2006

dilaksanakan oleh CV Raksanagara yang merugikan negara sebesar

Rp4.082.740,00. Hal ini disebabkan panitia pengadaan dalam menyusun

harga perkiraan sendiri (HPS) tidak berdasarkan pada survai harga yang

memadai atau tidak berdasarkan pada harga satuan umum setempat dan

lemahnya pengawasan dan pengendalian dari Pejabat Pembuat

Komitmen terhadap pelaksanaan pekerjaan.

b. Kelebihan pembayaran kepada pelaksana pekerjaan untuk biaya transportasi

dan permakanan bagi calon transmigran berdasarkan kontrak angkutan

nomor : 915.1/585-LU/PWT/DSTK/XI/2006 tanggal 01 November 2006 yang

dilaksanakan oleh CV Raditya Tour and Travel dan kontrak permakanan

nomor : 915.1/588-LU/PPWT/DSTK/XI/2006 tanggal 01 November 2006

dilaksanakan oleh CV Citra Karya Gemilang yang merugikan negara sebesar

Rp65.880.925,00. Hal ini disebabkan pelaksana pekerjaan tidak sepenuhnya

melaksanakan pekerjaan berdasarkan kesepakatan dalam kontrak dan

panitia pengadaan kurang cermat dalam pembuatan kontrak serta kurangnya

pengawasan langsung dari Pejabat Pembuat Komitmen Dinas Sosial dan

Tenaga Kerja Provinsi Banten.

Secara lengkap hasil pemeriksaan terlampir.

Penanggung Jawab,

Dr. Heru Kreshna Reza NIP. 240001970

Page 5: Depnakertrans Banten

3 / 12

HASIL PEMERIKSAAN

I. GAMBARAN UMUM 1. Tujuan Pemeriksaan

Untuk menguji dan menilai apakah:

a. Informasi keuangan telah disajikan sesuai dengan kriteria yang telah

ditetapkan;

b. Entitas yang diperiksa telah mematuhi persyaratan kepatuhan terhadap

peraturan keuangan tertentu;

c. Sistem Pengendalian Intern telah dirancang dan dilaksanakan secara

memadai untuk mencapai tujuan pengendalian.

2. Sasaran Pemeriksaan Sasaran Pemeriksaan adalah Pelaksanaan Anggaran Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan TA 2006 pada Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Provinsi Banten (Dinsosnaker) meliputi: a. Belanja barang yang digunakan untuk penyusunan program, rencana

kerja/teknis/program, pendaftaran dan seleksi, pendidikan dan pelatihan

warga transmigrasi, pengadaan perbekalan transmigrasi, pelayanan

permakanan, pengepakan dan pengiriman barang transmigran serta

pemberangkatan warga transmigrasi;

b. Belanja modal yang digunakan untuk perencanaan dan

pengawasan/supervisi konstruksi serta pembangunan bangunan dan

gedung, pengadaan barang/jasa;

c. Bantuan sosial yang digunakan sebagai fasilitas dan sarana transito, jaminan

hidup transmigrasi, dan pemeriksaan dan pelayanan kesehatan transmigran,

pelayanan sosial budaya daerah pemukiman transmigrasi;

d. Sistem pengendalian intern

Evaluasi atas Sistem Pengendalian Intern dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan COSO yang meliputi evaluasi atas lingkungan pengendalian, penilaian risiko, aktivitas pengendalian, komunikasi dan informasi, dan pengawasan. Evaluasi dilaksanakan melalui pemahaman atas dokumen, observasi dan wawancara dengan para pelaksana.

Page 6: Depnakertrans Banten

4 / 12

3. Metode Pemeriksaan Pemeriksaan dilakukan secara uji petik atas dokumen pertanggungjawaban

keuangan, wawancara dan konfirmasi kepada pihak terkait serta pemeriksaan

fisik di lapangan.

4. Jangka Waktu Pemeriksaan Pemeriksaan dilakukan selama 9 hari terhitung mulai tanggal 11 Juli 2007

sampai dengan 19 Juli 2007 berdasarkan Surat Tugas BPK Nomor 47/ST/III-

XI.3/V/2007 tanggal 23 Mei 2007.

5. Obyek Pemeriksaan Pemeriksaan dilakukan terhadap Pelaksanaan Anggaran Dana Dekonsentrasi

dan Tugas Pembantuan TA 2006 pada Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Provinsi

Banten.

Dalam DIPA Tahun Anggaran 2006 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Provinsi Banten mendapatkan dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan

masing-masing sebesar Rp6.339.811.000,00 dan Rp1.926.700.000,00 sampai

dengan tanggal 31 Desember 2006 telah direalisasikan masing-masing sebesar

Rp5.834.283.000,00 dan Rp1.912.214.298,00 dengan rincian sebagai berikut :

No Uraian Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Persentase (%)1 Dana Dekonsentrasi

Provinsi Banten 6,339,811,000 5,834,283,000 92.03Sub Jumlah 6,339,811,000 5,834,283,000 92.03

2 Tugas PembantuanCilegon 350,000,000 343,793,598 98.23Serang 300,000,000 298,150,000 99.38Pandeglang 549,700,000 547,041,000 99.52Lebak 727,000,000 723,229,700 99.48

Sub Jumlah 1,926,700,000 1,912,214,298 99.25Jumlah 8,266,511,000 7,746,497,298 93.71

Page 7: Depnakertrans Banten

5 / 12

II. PENILAIAN TERHADAP SISTEM PENGENDALIAN INTERN

Pemeriksaan terhadap sistem pengendalian intern (SPI) Pelaksanaan

Anggaran Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan Tahun Anggaran 2006

dengan menggunakan pokok-pokok pengujian SPI kerangka COSO meliputi :

1. Lingkungan Pengendalian Lingkungan pengendalian atas Pelaksanaan Anggaran Dana

Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan Tahun Anggaran 2006 belum

mendukung terlaksananya pengandalian intern secara memadai. Salah satunya

adalah kurang memadainya tenaga pelaksana baik secara kuantitas dan

kualitas. Sebagai gambaran pegawai dinas sosial dan tenaga kerja Provinsi

Banten adalah sebanyak 79 orang dengan pegawai yang melaksanakan tugas

pada sub dinas ketenagakerjaan dan ketransmigrasian hanya 31 orang. Jumlah

tersebut dinilai sangat kurang dibandingkan dengan beban kerja yang dihadapi.

2. Aktivitas Pengendalian Aktivitas pengendalian atas Pelaksanaan Anggaran Dana Dekonsentrasi

dan Tugas Pembantuan Tahun Anggaran 2006 belum dilakukan secara optimal,

antara lain adanya kelemahan dalam pengendalian pelaksanaan pengadaan

yang dimulai dari mekanisme penunjukan pelaksana pekerjaan, baik melalui

lelang maupun penunjukan langsung. Pada tahap ini Dinas tidak memiliki

mekanisme yang memadai guna menghindari penetapan harga dalam kontrak

yang jauh di atas harga wajar.

3. Pemantauan Dalam pemantauan pelaksanaan kegiatan masih ditemukan kendala

yang terjadi karena tidak adanya lagi hubungan hierarkhis antara Depnakertrans

(Pusat), Disnakertrans Provinsi dan instansi terkait di kabupaten/kota, sehingga

pelaporan pelaksanaan Pelaksanaan Anggaran Dana Dekonsentrasi dan Tugas

Pembantuan Tahun Anggaran 2006 secara berjenjang dari tingkat

Kabupaten/Kota/Provinsi sampai dengan tingkat Depnakertrans (Pusat) tidak

berjalan lancar. Hal ini terlihat dari kelengkapan laporan yang diperoleh baik di

pusat maupun di tingkat provinsi.

Page 8: Depnakertrans Banten

6 / 12

III. TEMUAN PEMERIKSAAN Berdasarkan hasil pemeriksaan ditemukan hal-hal sebagai berikut: 1. Kemahalan harga pada beberapa kontrak pengadaan, yaitu:

a) Kemahalan harga pada pengadaan peralatan pengolah data di Dinsosnaker Provinsi Banten sebesar Rp9.748.600,00 Pada Tahun Anggaran 2006 satuan kerja Dinas Sosial dan Tenaga Kerja

Provinsi Banten mendapat alokasi Dana Dekonsentrasi Departemen Tenaga

Kerja dan Transmigrasi. Dana Dekonsentrasi tersebut diantaranya digunakan

untuk kegiatan pengadaan peralatan pengolah data.

Untuk melaksanakan pengadaan tersebut Dinas Sosial dan Tenaga Kerja

Provinsi Banten telah menunjuk rekanan pelaksana sebagai berikut:

1. CV Alinda Motor sebagai pelaksana pengadaan peralatan pengolah data

sebesar Rp29.400.000,00 sesuai Surat Perintah Kerja (SPK)

Nomor:915.1/043-PL.PWT/DSTK/2006 tanggal 31 Mei 2006.

Pekerjaan tersebut telah selesai dikerjakan sesuai Berita Acara Pemeriksaan

Pekerjaan Nomor : 915.1/004-BT/BAPP/DSTK/VI/2006 dan telah dibayar

lunas berdasarkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) Nomor:

740443C/020/110 tanggal 12 Juni 2006.

2. CV Ciung Wanara Utama sebagai pelaksana pengadaan peralatan pengolah

data senilai Rp29.300.000,00 sesuai Surat Perintah Kerja (SPK) Nomor:

915.1/028-PL.PKPTK/DSTK/V/2006.

Pekerjaan tersebut telah selesai dikerjakan sesuai Berita Acara Pemeriksaan

Pekerjaan Nomor: 915.1/001-BT/BAPP/DSTK/V/2006 dan telah dibayar

lunas berdasarkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) Nomor:

741136C/020/110 tanggal 23 Juni 2006.

Berdasarkan cek fisik yang dilakukan oleh tim BPK pada tanggal 12 juli 2006

dan perbandingan antara harga kontrak dengan standar harga provinsi

diketahui adanya kemahalan dalam kontrak sebagai berikut: Harga Satuan Jumlah Harga Satuan Jumlah SelisihKontrak (Rp) (Rp) Standar (Rp) (Rp) (Rp)

1 Printer 1 4,850,000.00 4,850,000.00 2,491,500.00 2,491,500.00 2,358,500.00 2 UPS 1 6,750,000.00 6,750,000.00 1,618,400.00 1,618,400.00 5,131,600.00

7,490,100.00

1 Printer 1 4,750,000.00 4,750,000.00 2,491,500.00 2,491,500.00 2,258,500.00 9,748,600.00

SPK No.915.1/028-PL.PKPTK/DSTK/V/2006SUBTOTAL

TOTAL

No Nama Barang Banyak

Page 9: Depnakertrans Banten

7 / 12

b) Kemahalan harga pada pengadaan perbekalan transmigran di Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Provinsi Banten sebesar Rp12.232.500,00

Pada Tahun Anggaran 2006 Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Provinsi

Banten mendapat alokasi Dana Dekonsentrasi dari Departemen Tenaga Kerja

dan Transmigrasi yang antara lain berupa Program Pengembangan Wilayah

Tertinggal dan Pembinaan Penyusunan Pelaksanaan Pengerahan Transmigran

(P4T). Salah satu kegiatannya adalah pengadaan perbekalan transmigran yang

dilaksanakan oleh CV Restu Wira sesuai kontrak Nomor: 915.1/004-

LU.PWT/DSTK/VII/2006 tanggal 19 Juli 2006 dengan nilai kontrak

Rp211.282.000,00.

Pekerjaan tersebut telah selesai dikerjakan berdasarkan Berita Acara

Pemeriksaan Pekerjaan Nomor : 915.1/006-LS/BAPP/DSTK/VIII/2006 dan telah

dibayar lunas dengan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) Nomor:

743889C/020/110 tanggal 8 Agustus 2006.

Berdasarkan survei harga pasar yang dilakukan oleh tim BPK untuk

mengetahui harga wajar dari beberapa peralatan, diketahui terdapat kemahalan

antara harga yang tercantum dalam SPK/kontrak sebesar Rp12.232.500,00 :

Harga Satuan Jumlah Harga Satuan Jumlah SelisihKontrak (Rp) (Rp) Standar (Rp) (Rp) (Rp)

1 Wajan 150 59,250.00 8,887,500.00 45,500.00 6,825,000.00 2,062,500.00 2 Dandang 150 61,500.00 9,225,000.00 31,200.00 4,680,000.00 4,545,000.00 3 Ceret 150 52,000.00 7,800,000.00 45,500.00 6,825,000.00 975,000.00 4 Panci 150 59,500.00 8,925,000.00 41,600.00 6,240,000.00 2,685,000.00 5 Teko 150 26,100.00 3,915,000.00 13,000.00 1,950,000.00 1,965,000.00

12,232,500.00

SPK No. 915.1/043-PL.PWT/DSTK/V/2006

JUMLAH

No Nama Barang Banyak

c) Kemahalan harga pada pengadaan obat untuk bekal transmigran dalam perjalanan Rp4.082.740,00

Berdasarkan Program Pengembangan Wilayah Tertinggal dalam kegiatan

Pembinaan Penyusunan Pelaksanaan Pengerahan Transmigrasi (P4T), Dinas

Sosial dan Tenaga Kerja Provinsi Banten melaksanakan pekerjaan pengadaan

obat bekal transmigran dalam perjalanan yang dilaksanakan bekerja sama

dengan CV Raksanagara.

Pekerjaan dilakukan berdasarkan Surat Perintah Kerja Nomor : 915.1/056-

PL.PWT/DSTK/VIII/2006 tanggal 02 Agustus 2006 dengan waktu pelaksanaan

30 hari kalender terhitung sejak tanggal 02 Agustus 2006 sampai dengan 31

Page 10: Depnakertrans Banten

8 / 12

Agustus 2006 dengan nilai kontrak sebesar Rp21.384.000,00. Pekerjaan telah

selesai dilaksanakan dan telah dibayar lunas dengan SP2D nomor

745643C/020/110 tanggal 08 September 2006.

Berdasarkan pemeriksaan terhadap dokumen kontrak diketahui adanya

kemahalan harga obat-obatan sebesar Rp4.082.740,00 setelah harga dalam

kontrak dibandingkan harga obat dalam Keputusan Gubernur Banten No.

020/Kep.350-Huk/2005, tanggal 07 Oktober 2005 tentang penetapan

standarisasi harga barang/jasa pemerintah Provinsi Banten tahun anggaran

2006 buku III bidang hutbuntankan, kesehatan, peralatan bengkel, spareparts &

oli, dll, dengan rincian sebagai berikut: Penawaran Standar + Laba 10% Selisih Jumlah

(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)1 Amoxicillin tablet tablet 3000 280 359 394.9 (114.90) (344,700.00) 2 Amoxicillin syrup botol 150 2975 3700 4070 (1,095.00) (164,250.00) 3 Antalgin tablet tablet 3000 320 70.6 77.66 242.34 727,020.00 4 Antasid tablet tablet 3000 245 55.4 60.94 184.06 552,180.00 5 Anti Mabok tablet 3000 295 300 330 (35.00) (105,000.00) 6 B6 Tablet tablet 3000 220 220 - - 7 B Complex tablet tablet 3000 270 26.2 28.82 241.18 723,540.00 8 CTM Tablet tablet 3000 120 120 - - 9 Dextromethorpen Syrup botol 100 3140 2900 3190 (50.00) (5,000.00)

10 GG Tablet tablet 3000 245 33.6 36.96 208.04 624,120.00 11 Paracetamol Tablet tablet 3000 270 58.1 63.91 206.09 618,270.00 12 Paracetamol Syrup botol 150 3125 2600 2860 265.00 39,750.00 13 Tetrasiklin tablet 3000 325 111.4 122.54 202.46 607,380.00 14 Betadine (15 ml) botol 150 2475 2475 - - 15 Kasa dus 150 3225 3225 - - 16 Balsem buah 150 6475 6475 - - 17 Plester Kecil buah 150 1950 1950 - - 18 Minyak Kayu Putih (Cap lang 35 ml) botol 150 8695 8695 - - 19 Tas Obat/P3K buah 150 29965 29965 - - 20 Neuralgin tablet 3000 370 370 - - 21 Reserpin buah 3000 295 22.9 25.19 269.81 809,430.00 22 Obat Anti Diare (Norit) pak 150 11490 11490 - - 23 Regulator buah 2 374550 374550 - -

Total 4,082,740.00

No Nama/Jenis/Spesifikasi Barang VolumeSatuan

Kondisi-kondisi tersebut di atas tidak sesuai dengan :

1. Keputusan Presiden Nomor : 80 Tahun 2003 Pasal 9 ayat (5) yang

menyatakan bahwa Pengguna barang/jasa bertanggung jawab dari segi

administrasi, fisik, keuangan dan fungsional atas pengadaan barang/jasa

yang dilaksanakannya.

Page 11: Depnakertrans Banten

9 / 12

2. Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 pasal 12 ayat (1) huruf a

menyatakan bahwa pelaksanaan APBN didasarkan atas prinsip hemat, tidak

mewah, efisien dan efektif sesuai dengan kebutuhan teknis yang disyaratkan.

3. Keputusan Gubernur Banten No. 020/kep.350-Huk/2005, Tanggal 7 Oktober

2006 tentang penetapan standarisasi harga barang/jasa pemerintah provinsi

Banten Tahun Anggaran 2006.

Hal-hal tersebut di atas mengakibatkan adanya kerugian negara dari

kemahalan harga dalam kontrak-kontrak pengadaan barang pada Dinas Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten senilai Rp26.063.840,00 dengan

perincian sebagai berikut :

a. Kemahalan harga pada pengadaan peralatan pengolah data di Dinsosnaker

Propvinsi Banten sebesar Rp9.748.600,00;

b. Kemahalan harga pada pengadaan perbekalan transmigran di Dinas Sosial

dan Tenaga Kerja Provinsi Banten sebesar Rp12.232.500,00;

c. Kemahalan harga pada pengadaan obat untuk bekal transmigran dalam

perjalanan Rp4.082.740,00.

Hal-hal tersebut disebabkan :

1. Panitia pengadaan dalam menyusun Harga Perkiraan Sendiri (HPS) tidak

berdasarkan pada survei harga yang memadai atau tidak berdasarkan pada

harga satuan umum setempat;

2. Panitia pengadaan tidak cermat dalam mengevaluasi harga penawaran;

3. Pengawasan dan pengendalian dari Pejabat Pembuat Komitmen terhadap

pelaksanaan pekerjaan lemah.

Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Provinsi Banten membenarkan

temuan BPK, selanjutnya akan meminta seluruh pelaksana pekerjaan untuk

mengembalikan kelebihan pembayaran.

BPK menyarankan agar Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi melalui

Gubernur Banten memerintahkan Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja

Provinsi Banten untuk menarik kelebihan pembayaran dari seluruh pelaksana

pekerjaan dan menyetorkannya ke Kas Negara serta copy bukti setor dikirim

kepada BPK.

Page 12: Depnakertrans Banten

10 / 12

2. Kelebihan pembayaran kepada pelaksana pekerjaan untuk biaya transportasi dan permakanan bagi calon transmigran sebesar Rp65.880.925,00

Pada Tahun Anggaran 2006 Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Provinsi Banten

telah melaksanakan pekerjaan Pengadaan Barang dan Jasa untuk program

Pengembangan Wilayah Tertinggal pada kegiatan Pembinaan, Penyusunan,

Pelaksanaan, Pengerahan Transmigrasi (P4T). Kegiatan pengadaan tersebut antara

lain berupa:

a) Pekerjaan Pengadaan Jasa Angkutan Transmigran dan Barang Bawaannya

untuk penempatan transmigran ke Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan

Kalimantan Timur. Pelaksanan pekerjaan pengadaan tersebut dilaksanakan

oleh CV Raditya Tour and Travel berdasarkan kontrak Nomor: 915.1/585-

LU/PWT/DSTK/XI/2006, tanggal 1 November 2006 senilai Rp725.636.000,00.

Berdasarkan Surat Perintah Mulai Kerja Nomor: 915.1/613-LU.PWT/DSTK/

XI/2006 tanggal 15 November 2006 bahwa pekerjaan tersebut di atas

dilaksanakan selama 8 (delapan) hari kalender terhitung tanggal 25 November

2006 sampai dengan 2 Desember 2006. Pekerjaan pengadaan telah dinyatakan

selesai dengan adanya pembayaran lunas SP2D Nomor: 844003E/020/110

tanggal 11 Desember 2006.

Berdasarkan hasil pemeriksaan dokumen kontrak dan

pertanggungjawaban kegiatan serta konfirmasi dengan penanggungjawab dan

pelaksana kegiatan diketahui bahwa pekerjaan belum terlaksana 100%. Yaitu

transmigran asal Kabupaten Lebak dengan tujuan Kalimantan Timur sebanyak

11 KK sampai saat pemeriksaan belum diberangkatkan. Dengan demikian,

terjadi kelebihan pembayaran pada biaya transport sebesar Rp55.928.125,00

Dengan rincian sebagai berikut:

No Uraian Volume Satuan Jumlah I Transportasi Darat (Rp) (Rp) Transportasi lokal 44 jiwa 99.500 4.378.000 Transportasi perbekalan dari gudang

ke transito 11 KK 199.100 2.190.100

Transportasi barang bawaan dari gudang ke transito

11 KK 397.275 4.370.025

Debarkasi Kaltim 44 jiwa 812.450 35.747.800 Jumlah 46.685.925II Transportasi Laut Transportasi perbekalan dan barang

bawaan dari embarkasi ke debarkasi 44 jiwa 210.050 9.242.200

TOTAL 55.928.125

Page 13: Depnakertrans Banten

11 / 12

Pekerjaan Pelayanan Permakanan untuk Transmigran (Pemindahan dan

Penempatan) untuk transito di kabupaten, embarkasi dan debarkasi untuk

transmigran ke Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur.

Pelaksanan pekerjaan pengadaan tersebut dilaksanakan oleh CV Citra Karya

Gemilang berdasarkan kontrak Nomor: 915.1/588-LU/PPWT/DSTK/XI/2006,

tanggal 01 November 2006 senilai Rp135.720.000,00. Berdasarkan Surat

Perintah Mulai Kerja Nomor: 915.1/614-LU.PWT/DSTK/XI/2006 tanggal 15

November 2006 bahwa pekerjaan tersebut di atas dilaksanakan selama delapan

hari kalender terhitung tanggal 25 November 2006 sampai dengan 2 Desember

2006. Pekerjaan pengadaan telah dinyatakan selesai dengan adanya

pembayaran lunas SP2D Nomor: 844003E/020/110 tanggal 11 Desember 2006.

Berdasarkan hasil pemeriksaan atas dokumen kontrak dan

pertanggungjawaban keuangan diketahui bahwa Transmigran asal Kabupaten

Lebak dengan tujuan Kalimantan Timur sebanyak 11 KK sampai saat

pemeriksaan belum diberangkatkan, sehingga terjadi kelebihan pembayaran

biaya permakanan di transito kabupaten, provinsi dan debarkasi sebesar

Rp9.952.800,00. Dengan rincian sebagai berikut:

NO URAIAN VOLUME SATUAN (Rp) JUMLAH (Rp)1 Transito Kabupaten 11 KK x 4 jw x 3 kl x 2 264 9,425 2,488,200 2 Transito Provinsi 11 KK x 4 jw x 3 kl x 4 528 9,425 4,976,400 3 Transito Debarkasi 11 KK x 4 jw x 3 kl x 2 264 9,425 2,488,200

TOTAL 9,952,800

Kondisi ini tidak sesuai dengan :

1. Keppres No. 42 Tahun 2002 pasal 12 ayat 1 ; Pelaksanaan anggaran belanja

negara dilakukan didasarkan atas prinsip hemat, tidak mewah, efisien dan

sesuai kebutuhan teknis yang disyaratkan.

2. Keppres No. 42 Tahun 2002, Pasal 12 ayat 2; Belanja atas beban anggaran

belanja negara dilakukan berdasarkan atas hak dan bukti-bukti yang sah

untuk memperoleh pembayaran.

3. Keppres No. 80 Tahun 2003 pasal 5 huruf f; Pengguna barang/jasa,

penyedia barang/jasa, dan para pihak yang terkait dalam pelaksanaan

Page 14: Depnakertrans Banten

12 / 12

pengadaan barang/jasa harus mematuhi etika menghindari dan mencegah

terjadinya pemborosan dan kebocoran keuangan negara.

Hal tersebut mengakibatkan adanya kerugian negara dari kelebihan

pembayaran kepada pelaksana pekerjaan untuk biaya transportasi dan

permakanan sebesar Rp65.880.925,00 yang terdiri dari:

- Biaya transportasi (CV Raditya Tour and Travel ) Rp55.928.125,00

- Biaya permakanan (CV Citra Karya ) Rp9.952.800,00

Hal tersebut disebabkan :

1. Pelaksana pekerjaan tidak sepenuhnya melaksanakan pekerjaan berdasarkan kesepakatan dalam kontrak.

2. Panitia pengadaan kurang cermat dalam pembuatan kontrak. 3. Kurangnya pengawasan langsung dari Pejabat Pembuat Komitmen Dinas

Sosial Tenaga Kerja Provinsi Banten.

Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Provinsi Banten membenarkan

temuan BPK, selanjutnya akan meminta pelaksana pekerjaan untuk

mengembalikan kelebihan pembayaran.

BPK menyarankan agar Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi melalui

Gubernur Banten memerintahkan Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja

Provinsi Banten untuk menarik kelebihan pembayaran pelaksana pekerjaan dan

menyetorkannya ke Kas Negara serta copy bukti setor dikirim kepada BPK.

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Page 15: Depnakertrans Banten

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

HASIL PEMERIKSAAN ATAS

PELAKSANAAN ANGGARAN DANA DEKONSENTRASI DAN TUGAS PEMBANTUAN

TAHUN ANGGARAN 2006 PADA

DINAS TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI PROVINSI JAWA BARAT DI BANDUNG

SERTA INSTANSI TERKAIT YANG MEMBIDANGI KETENAGAKERJAAN DAN KETRANSMIGRASIAN

DI WILAYAH PROVINSI JAWA BARAT

Nomor :

Tanggal :

Page 16: Depnakertrans Banten

DAFTAR ISI

Halaman Resume Hasil Pemeriksaan.......................................................................... 1

I. Gambaran Umum 1. Tujuan Pemeriksaan............................................................................

2. Sasaran Pemeriksaan .........................................................................

3. Metode Pemeriksaan...........................................................................

4. Jangka Waktu Pemeriksaan ................................................................ 5. Obyek Pemeriksaan ............................................................................

5

5

6

6

6

II. Penilaian Terhadap Sistem Pengendalian Intern .................................. 7

III. Temuan Pemeriksaan A. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat 1. Kemahalan harga pada pengadaan barang perbekalan transmigran

berupa alat dapur sebesar Rp34.122.886,32 ......................................

2. Kemahalan harga pada pengadaan barang perbekalan transmigran

berupa alat tidur sebesar Rp14.006.404,50 ........................................

3. Kemahalan harga pada pengadaan jasa pengangkutan transmigran

dan barang-barang bawaannya dari provinsi ke debarkasi sebesar

Rp50.853.580,00 .................................................................................

4. Kemahalan harga pada pekerjaan bantuan pemberdayaan sosial

ekonomi senilai Rp35.752.040,19 .......................................................

B. Dinas Tenaga Kerja Sosial dan Transmigrasi Kabupaten Garut Kelebihan pembayaran atas kekurangan volume pekerjaan peningkatan

jalan penghubung di lokasi Cimahi, Kabupaten Garut sebesar

Rp12.904.628,00.......................................................................................

C. Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial Kabupaten

Kuningan 1. Kelebihan perhitungan atas kontrak pekerjaan rehabilitasi workshop

tahun anggaran 2006 sebesar Rp6.388.453,57 ..................................

2. Kelebihan perhitungan RAB pekerjaan pembangunan sarana air

bersih di Desa Jabranti Kecamatan Karangkancana Kabupaten

8

9

9

11

13

15

Page 17: Depnakertrans Banten

2

Kuningan TA 2006 senilai Rp8.913.872,00 .........................................

3. Kemahalan harga dalam pengadaan peralatan mesin dan komputer

di Disnakertranssos di Kabupaten Kuningan sebesar

Rp14.373.250,00 .................................................................................

4. Kelebihan pembayaran dalam pembangunan bangunan penyangga

tebing pada pekerjaan saluran air bersih (pipanisasi) di Desa

Mekarjaya Kecamatan Cimahi Kabupaten Kuningan sebesar

Rp9.038.228,00 ...................................................................................

17

18

20

Page 18: Depnakertrans Banten

1 / 22

RESUME HASIL PEMERIKSAAN

Berdasarkan ketentuan Pasal 23 E perubahan ketiga Undang-undang

Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 dan Pasal 6 ayat (1) Undang-

undang Nomor 15 tahun 2006, Badan Pemeriksa Keuangan telah memeriksa

pelaksanaan dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan Tahun Anggaran 2006

pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi di Provinsi Jawa Barat dan Banten.

Audit atas pelaksanaan dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan

tersebut dilakukan dengan berpedoman pada Standar Pemeriksaan Keuangan

Negara (SPKN) yang ditetapkan oleh BPK-RI pada tahun 2007.

Tanpa mengurangi keberhasilan pelaksanaan kegiatan yang telah

dicapai, hasil pemeriksaan masih menunjukkan kelemahan-kelemahan sebagai

berikut :

1. Evaluasi atas pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern yang meliputi unsur-

unsur lingkungan pengendalian, penilaian resiko, aktivitas pengendalian dan

monitoring atas pelaksanaan anggaran dana dekonsentrasi dan tugas

pembantuan belum memadai sehingga pelaksanaan kegiatan belum dapat

berjalan secara taat azas.

2. Temuan Pemeriksaan.

a. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat, antara lain: 1) Kemahalan harga dalam beberapa kontrak pengadaan, antara lain

pada kegiatan berikut:

a) Pengadaan barang perbekalan transmigran berupa alat dapur

sebesar Rp200.095.000,00 berdasarkan kontrak Nomor:

027/1514/Trans tanggal 31 Mei 2006 yang dilaksanakan oleh CV

Camilla yang merugikan negara senilai Rp34.122.886,32. Hal ini

disebabkan panitia pengadaan barang dan jasa kurang cermat

dalam perhitungan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) dan evaluasi

harga penawaran pada proses lelang pengadaan barang/jasa

serta lemahnya pengawasan dari Pejabat Pembuat Komitmen

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat;

b) Pengadaan barang perbekalan transmigran berupa alat tidur

berdasarkan kontrak No : 027/1519/Trans tanggal 2 Juni 2006,

dilaksanakan oleh CV Putra Bangsa yang merugikan negara

sebesar Rp14.006.404,50. Hal ini disebabkan panitia pengadaan

Page 19: Depnakertrans Banten

2 / 22

barang dan jasa kurang cermat dalam perhitungan Harga

Perkiraan Sendiri (HPS) dan evaluasi harga penawaran pada

proses lelang pengadaan barang dan jasa serta lemahnya

pengawasan dari Pejabat Pembuat Komitmen Dinas Tenaga Kerja

dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat;

c) Pengadaan jasa pengangkutan transmigran dan barang-barang

bawaannya dari provinsi ke debarkasi yang dilaksanakan

berdasarkan kontrak nomor : 027/1575/Trans tanggal 8 Juni 2006

oleh CV Ionsindo Citra Lestari yang merugikan negara sebesar

Rp20.917.460,00. Hal ini disebabkan panitia pengadaan barang

dan jasa kurang cermat dalam perhitungan Harga Perkiraan

Sendiri dan evaluasi harga penawaran pada proses lelang

pengadaan barang/jasa;

d) Pengadaan jasa pengangkutan transmigran dan barang-barang

bawaannya dari provinsi ke debarkasi berdasarkan kontrak nomor:

027/1640/Trans, tanggal 8 Juni 2006 dilaksanakan oleh CV Prima

Guna yang merugikan negara Rp29.936.120,00. Hal ini

disebabkan panitia pengadaan barang dan jasa kurang cermat

dalam perhitungan Harga Perkiraan Sendiri dan evaluasi harga

penawaran pada proses lelang pengadaan barang/jasa serta

lemahnya pengawasan dari Pejabat Pembuat Komitmen Dinas

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat;

e) Bantuan pemberdayaan sosial ekonomi berdasarkan kontrak

nomor : 027/4422/Trans tanggal 5 Desember 2006 yang

dilaksanakan oleh CV Mandiri Plantation dan kontrak nomor :

027/4426/Trans tanggal 5 Desember 2006 dilaksanakan oleh CV

Fitria yang merugikan negara sebesar Rp35.752.040,19. Hal ini

disebabkan panitia pengadaan barang dan jasa kurang cermat

dalam perhitungan Harga Perkiraan Sendiri dan evaluasi harga

penawaran pada proses lelang pengadaan barang dan jasa serta

lemahnya pengawasan dari Pejabat Pembuat Komitmen Dinas

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat.

Page 20: Depnakertrans Banten

3 / 22

b. Dinas Tenaga Kerja Sosial dan Transmigrasi Kabupaten Garut Kelebihan pembayaran atas kekurangan volume pekerjaan peningkatan

jalan penghubung di lokasi Cimahi berdasarkan kontrak nomor :

05/027/SPP/ PPK/2006 tanggal 27 September 2006 yang dilaksanakan

oleh CV Sarana Bangun Persada yang merugikan negara sebesar

Rp12.904.628,00. Hal ini disebabkan pelaksana pekerjaan tidak cermat

dalam melaksanakan tugasnya dan konsultan pengawas yang tidak

optimal dalam menjalankan tugasnya.

c. Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial Kabupaten Kuningan, antara lain: 1) Kelebihan perhitungan atas kontrak pekerjaan rehabilitasi workshop

tahun anggaran 2006 yang berdasarkan Surat Perjanjian Kerja no.

563/80/PKPTK/2006 tanggal 21 Juni 2006, dilaksanakan oleh CV

Bebe Dua yang merugikan negara sebesar Rp6.388.453,57. Hal ini

disebabkan karena kurang cermatnya panitia pengadaan barang

dalam menghitung RAB kontrak dan lemahnya pengawasan dari

Pejabat Pembuat Komitmen;

2) Kelebihan perhitungan RAB pekerjaan pembangunan sarana air

bersih (pipanisasi) di Desa Jabranti Kecamatan Karangkancana

Kabupaten Kuningan TA 2006 yang dilaksanakan oleh CV Guna

Mekar berdasarkan kontrak nomor : 902/691-PWSCT, 12 Juni 2006

yang merugikan negara sebesar Rp8.913.872,00. Hal ini disebabkan

panitia pengadaan tidak cermat dalam menghitung volume pekerjaan

dalam RAB kontrak dan konsultan pengawas kurang melaksanakan

tugasnya dengan baik;

3) Kemahalan harga dalam pengadaan peralatan mesin dan komputer di

Dinas Tenaga Kerja dan Sosial Kabupaten Kuningan berdasarkan

SPK nomor : 536/57/PKPTK-UKM/2006 tangggal 31 Mei 2006 yang

dilaksanakan oleh CV Gloria dan SPK nomor : 563/82/PKPTK-

UKM/2006 tanggal 21 Juni 2006 dilaksanakan oleh CV Marga Mulya

yang merugikan negara sebesar Rp14.373.250,00. Hal ini

disebabkan oleh panitia pengadaan barang dan jasa belum

memahami tugas dan fungsi yang telah diterimanya serta kurangnya

pengawasan dari Pejabat Pembuat Komitmen Disnakertranssos

Kabupaten Kuningan;

Page 21: Depnakertrans Banten

4 / 22

4) Kelebihan pembayaran dalam pembangunan penyangga tebing pada

pekerjaan saluran air bersih (pipanisasi) di desa Mekarjaya

kecamatan Cimahi berdasarkan Surat Perjanjian Pemborongan

nomor : 902/690 – PWSCT dilaksanakan oleh CV Mega Eltrindo yang

merugikan negara sebesar Rp9.038.228,00. Hal ini disebabkan

konsultan pengawas tidak melaksanakan tugasnya dengan baik dan

berita acara penyerahan pekerjaan yang dibuat oleh panitia penerima

pekerjaan tidak sesuai dengan kondisi yang sebenarnya serta

lemahnya pengawasan dan pengendalian dari penanggung jawab

kegiatan atas pelaksanaan pekerjaan fisik di lapangan.

Secara lengkap hasil pemeriksaan terlampir.

Penanggung Jawab,

Dr. Heru Kreshna Reza NIP. 240001970

Page 22: Depnakertrans Banten

5 / 22

HASIL PEMERIKSAAN

I. GAMBARAN UMUM 1. Tujuan Pemeriksaan

Untuk menguji dan menilai apakah:

a. Informasi keuangan telah disajikan sesuai dengan kriteria yang telah

ditetapkan;

b. Entitas yang diperiksa telah mematuhi persyaratan kepatuhan terhadap

peraturan keuangan tertentu;

c. Sistem Pengendalian Intern telah dirancang dan dilaksanakan secara

memadai untuk mencapai tujuan pengendalian.

2. Sasaran Pemeriksaan Sasaran Pemeriksaan adalah Pelaksanaan Anggaran Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan TA 2006 pada instansi yang membidangi ketenagakerjaan dan transmigrasi di Provinsi Jawa Barat meliputi: a. Belanja barang yang digunakan untuk penyusunan program, rencana

kerja/teknis/program, pendaftaran dan seleksi, pendidikan dan pelatihan

warga transmigrasi, pengadaan perbekalan transmigrasi, pelayanan

permakanan, pengepakan dan pengiriman barang transmigran serta

pemberangkatan warga transmigrasi;

b. Belanja modal yang digunakan untuk perencanaan dan

pengawasan/supervisi konstruksi serta pembangunan bangunan dan

gedung, pengadaan barang/jasa;

c. Bantuan sosial yang digunakan sebagai fasilitas dan sarana transito,

jaminan hidup transmigrasi, dan pemeriksaan dan pelayanan kesehatan

transmigran, pelayanan sosial budaya daerah pemukiman transmigrasi;

d. Sistem pengendalian intern

Evaluasi atas Sistem Pengendalian Intern dilaksanakan dengan

menggunakan pendekatan COSO yang meliputi evaluasi atas lingkungan

pengendalian, penilaian risiko, aktivitas pengendalian, komunikasi dan

informasi, dan pengawasan. Evaluasi dilaksanakan melalui pemahaman

atas dokumen, observasi dan wawancara dengan para pelaksana.

Page 23: Depnakertrans Banten

6 / 22

3. Metode Pemeriksaan Pemeriksaan dilakukan secara uji petik atas dokumen pertanggungjawaban

keuangan, wawancara dan konfirmasi kepada pihak terkait serta

pemeriksaan fisik di lapangan.

4. Jangka Waktu Pemeriksaan Pemeriksaan dilakukan selama 23 hari terhitung mulai tanggal 18 Juni 2007

sampai dengan 10 Juli 2007 berdasarkan Surat Tugas BPK-RI Nomor :

47/ST/III-XI.3/V/2007 tanggal 23 Mei 2007.

5. Obyek Pemeriksaan Pemeriksaan dilakukan terhadap Pelaksanaan Anggaran Dana

Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan TA 2006 pada instansi yang

membidangi ketenagakerjaan dan ketransmigrasian di Provinsi Jawa Barat.

Dalam DIPA Tahun Anggaran 2006 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Provinsi Jawa Barat dan instansi terkait yang membidangi ketenagakerjaan

dan ketransmigrasian di kabupaten/kota di Jawa Barat mendapatkan dana

dekonsentrasi dan tugas pembantuan masing-masing sebesar

Rp20.558.645.000,00 dan Rp4.168.910.000,00. Sampai dengan tanggal 31

Desember 2006 telah direalisasikan masing-masing sebesar

Rp18.786.747.328,00 dan Rp4.115.292.625,00 dengan rincian sebagai

berikut :

No Uraian Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Persentase (%)1 Dana Dekonsentrasi 20,558,645,000 18,786,747,328 91.38

Provinsi JabarSub Jumlah 20,558,645,000 18,786,747,328 91.38

2 Tugas PembantuanKabupaten Kuningan 2,928,470,000 2,912,289,925 99.45Kabupaten Garut 1,240,440,000 1,203,002,700 96.98

Sub Jumlah 4,168,910,000 4,115,292,625 98.71Jumlah 24,727,555,000 22,902,039,953 92.62

Page 24: Depnakertrans Banten

7 / 22

II. PENILAIAN TERHADAP SISTEM PENGENDALIAN INTERN

Pemeriksaan terhadap sistem pengendalian intern (SPI) Pelaksanaan

Anggaran Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan Tahun Anggaran 2006

dengan menggunakan pokok-pokok pengujian SPI kerangka COSO meliputi :

1. Lingkungan Pengendalian Lingkungan pengendalian atas Pelaksanaan Anggaran Dana

Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan Tahun Anggaran 2006 belum

mendukung terlaksananya pengandalian intern secara memadai.

2. Penilaian Risiko Berdasarkan penilaian resiko atas Pelaksanaan Anggaran Dana

Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan Tahun Anggaran 2006 yang

dilaksanakan oleh Disnakertrans Provinsi Jawa Barat dan pada dua dinas

terkait di tingkat kabupaten/kota menunjukkan masih ada kelemahan dalam

penilaian risiko pelaksanaan yang berdampak pada kebijakan penanganan

kegiatan utama dinas.

3. Aktivitas Pengendalian Aktivitas pengendalian atas Pelaksanaan Anggaran Dana

Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan Tahun Anggaran 2006 belum

dilakukan secara optimal, antara lain adanya kelemahan dalam penetapan

harga satuan dalam kontrak pengadaan barang. Penyusunan HPS sebagian

belum didasarkan pada Harga Standar yang berlaku dan survei harga pasar

yang memadai.

4. Pemantauan Dalam pemantauan pelaksanaan kegiatan masih ditemukan kendala

yang terjadi karena tidak adanya lagi hubungan hierarkhis antara

Depnakertrans (Pusat), Disnakertrans Provinsi dan instansi terkait di

kabupaten/kota, sehingga pelaporan pelaksanaan Pelaksanaan Anggaran

Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan Tahun Anggaran 2006 secara

berjenjang dari tingkat Kabupaten/Kota/Provinsi sampai dengan tingkat

Depnakertrans (Pusat) tidak berjalan lancar. Hal ini terlihat dari kelengkapan

laporan yang diperoleh baik di pusat maupun di tingkat Provinsi.

Page 25: Depnakertrans Banten

8 / 22

III. TEMUAN PEMERIKSAAN Berdasarkan hasil pemeriksaan ditemukan hal-hal sebagai berikut:

A. Disnakertrans Provinsi Jawa Barat

Kemahalan harga pada beberapa kontrak pengadaan sebagai berikut : 1. Kemahalan harga pada pengadaan barang perbekalan transmigran

berupa alat dapur sebesar Rp34.122.886,32 Pada Tahun Anggaran 2006 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Provinsi Jawa Barat telah melaksanakan pekerjaan Pengadaan Barang

Perbekalan Transmigran, Jenis Alat Dapur. Pekerjaan dilaksanakan oleh CV

Camilla berdasarkan kontrak Nomor: 027/1514/Trans, tanggal 31 Mei 2006

senilai Rp200.095.000,00. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan adalah 30

hari kalender terhitung sejak tanggal 18 Mei 2006 sampai dengan 16 Juni

2006.

Pekerjaan telah dinyatakan selesai dan diserahterimakan sesuai

dengan Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan Nomor : 012/CML-

BA/VI/2006 tanggal 13 Juni 2006 dan telah dibayar lunas sesuai SP2D

Nomor: 54576D/022/110 tanggal 23 Juni 2006.

Berdasarkan hasil survei Tim BPK terhadap harga pasar, diketahui

adanya kemahalan harga dalam pekerjaan tersebut senilai Rp34.122.886,32,

sebagaimana diuraikan dalam tabel berikut:

KONTRAK JUMLAH PASAR LABA PACKING JUMLAH SELISIH(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)

1 Periuk nasi aluminium 481 29,000.00 13,949,000.00 29,000.00 - - 13,949,000.00 - 2 Wajan 487 60,000.00 29,220,000.00 36,000.00 3,600.00 3,600.00 21,038,400.00 8,181,600.00 3 Sotil 487 12,750.00 6,209,250.00 11,590.91 1,159.09 1,159.09 6,773,727.27 (564,477.27) 4 Bakul nasi + centong 645 59,950.00 38,667,750.00 27,000.00 2,700.00 2,700.00 20,898,000.00 17,769,750.00 5 Piring Melamin 2575 11,800.00 30,385,000.00 8,500.00 850.00 850.00 26,265,000.00 4,120,000.00 6 Cangkir melamin 2405 8,800.00 21,164,000.00 8,800.00 - - 21,164,000.00 - 7 Jerigen plastik 483 13,198.00 6,374,634.00 11,998.18 1,199.82 1,199.82 6,954,146.18 (579,512.18) 8 Gayung plastik 492 6,100.00 3,001,200.00 5,545.45 554.55 554.55 3,274,036.36 (272,836.36) 9 Ceret aluminium 499 66,000.00 32,934,000.00 45,000.00 4,500.00 4,500.00 26,946,000.00 5,988,000.00

JUMLAH 181,904,834.00 147,262,309.82 34,642,524.18 PPN 18,190,483 14,726,230.98 3,464,252.42 TOTAL 200,095,000.00 161,988,540.80 38,106,776.60

PPN yang sudah dibayarkan(Rp18.190.483 - Rp14.726.230,98) 3,464,252.42

PPH yang sudah dibayarkan(Rp2.728.572,51 - Rp2.208.934,65) 519,637.86

Kelebihan pembayaran yang harusdikembalikan CV Camilla 34,122,886.32

NO URAIAN BANYAK

Page 26: Depnakertrans Banten

9 / 22

2. Kemahalan harga pada pengadaan barang perbekalan transmigran berupa alat tidur sebesar Rp14.006.404,50

Pada Tahun Anggaran 2006 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Provinsi Jawa Barat telah melaksanakan pekerjaan Pengadaan Barang

Perbekalan Transmigran, Jenis Alat Tidur. Pekerjaan dilaksanakan oleh CV

Putra Bangsa berdasarkan kontrak Nomor: 027/1519/Trans, tanggal 2 Juni

2006 senilai Rp166.504.000,00. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan adalah

7 hari kalender terhitung sejak tanggal 31 Mei 2006 sampai dengan 29 Juni

2006.

Pekerjaan telah dinyatakan selesai dan diserahterimakan sesuai

dengan Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan Nomor : 044/PB-

BA/VII/2006 tanggal 13 Juli 2006 dan telah dibayar lunas sesuai SP2D

Nomor: 989655D/022/110 tanggal 19 September 2006.

Berdasarkan hasil survei Tim BPK terhadap harga pasar, diketahui

adanya kemahalan harga dalam pekerjaan tersebut senilai Rp14.006.404,50,

sebagaimana diuraikan dalam tabel berikut:

KONTRAK JUMLAH PASAR LABA PACKING LOGO JUMLAH SELISIH

(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)1 Kelambu 872 87,700.00 76,474,400.00 87,700.00 - - - 76,474,400.00 - 2 Tikar karet 834 89,800.00 74,893,200.00 37,500.00 3,750.00 7,500.00 24,000.00 60,673,500.00 14,219,700.00

JUMLAH 151,367,600.00 137,147,900.00 14,219,700.00 PPN 15,136,760.00 13,714,790.00 1,421,970.00 TOTAL 166,500,000.00 150,862,690.00 15,641,670.00

CV Putra BangsaPPN yang sudah dibayarkan(Rp15.136.760 - Rp13.714.790) 1,421,970.00

PPH yang sudah dibayarkan(Rp2.270.514 - Rp2.057.218,50) 213,295.50

Kelebihan pembayaran yang harusdikembalikan CV Putra Bangsa 14,006,404.50

NO URAIAN BANYAK

3. Kemahalan harga pada pengadaan jasa pengangkutan transmigran dan barang-barang bawaannya dari provinsi ke debarkasi sebesar Rp50.853.580,00

Pada Tahun Anggaran 2006 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Provinsi Jawa Barat telah melaksanakan pekerjaan Pengadaan Jasa

Pengangkutan Transmigran dan Barang-Barang Bawaannya dari

Kabupaten/Kota/Provinsi ke Debarkasi Daerah Penempatan oleh dua

pelaksana yaitu :

a. Pekerjaan yang dilaksanakan oleh CV Ionsindo Citra Lestari berdasarkan

kontrak Nomor: 027/1575/Trans, tanggal 8 Juni 2006 senilai

Page 27: Depnakertrans Banten

10 / 22

Rp831.717.000,00. Pekerjaan telah diubah sesuai Addendum Kontrak

Nomor: 027/3876/Trans, tanggal 20 Oktober 2006 senilai

Rp997.250.000,00. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan 219 hari

kalender terhitung sejak tanggal 26 Mei 2006 sampai dengan 31

Desember 2006.

b. Pekerjaan yang dilaksanakan oleh CV Prima Guna berdasarkan kontrak

Nomor: 027/1640/Trans, tanggal 8 Juni 2006 senilai Rp759.518.000,00.

Pekerjaan diubah sesuai Addendum Kontrak Nomor: 027/3878/Trans,

tanggal 20 Oktober 2006 senilai Rp933.150.000,00. Jangka waktu

pelaksanaan pekerjaan 216 hari kalender terhitung sejak tanggal 29 Mei

2006 sampai dengan 31 Desember 2006.

Berdasarkan hasil survei tim BPK terhadap harga pasar, terdapat

kemahalan biaya angkutan transmigran dan barang perbekalan

Rp50.853.580,00 dengan rincian sebagai berikut :

JIWA SEAT BUS KONTRAK SURVEY SELISIH(Org) (Kursi) (Rp) (Rp) (Rp)

1 Cianjur Bandung - Semarang 124 54 5,500,000 3,824,000 1,676,000 54 5,500,000 3,824,000 1,676,000 27 4,800,000 2,424,000 2,376,000

2 Subang Bandung - Semarang 75 54 5,500,000 3,824,000 1,676,000 27 4,800,000 2,424,000 2,376,000

3 Malengka Bandung - Semarang 69 54 5,500,000 3,824,000 1,676,000 27 4,800,000 2,424,000 2,376,000

4 Bandung Bandung - Semarang 77 54 5,500,000 3,824,000 1,676,000 27 4,500,000 2,424,000 2,076,000

5 Sumedang Bandung - Surabaya 41 54 8,000,000 6,732,000 1,268,000 6 Karawang Bandung - Surabaya 61 54 8,000,000 6,732,000 1,268,000

27 7,000,000 3,132,000 3,868,000 7 Sukabumi Bandung - Surabaya 112 54 8,000,000 6,732,000 1,268,000

54 8,000,000 6,732,000 1,268,000 27 7,000,000 3,132,000 3,868,000

JUMLAH 559 92,400,000 62,008,000 30,392,000 PPN 10% 9,240,000 6,200,800 3,039,200 Total 101,640,000 68,208,800 33,431,200 PPN yang sudah dibayar ke kas negara(Rp9.240.000 - Rp6.200.800) 3,039,200 PPH yang sudah dibayar ke kas negara(Rp1.386.000 - Rp930.120.000) 455,880 Kelebihan Pembayaran yang harus

CV Prima Guna dikembalikan CV Prima Guna 29,936,120

NO TRANS RUTE ANGKUTAN

Page 28: Depnakertrans Banten

11 / 22

JIWA SEAT BUS KONTRAK SURVEY SELISIH(Org) (Kursi) (Rp) (Rp) (Rp)

1 Cianjur Bandung - Semarang 42 54 5,500,000 3,824,000 1,676,000 2 Bogor Bandung - Semarang 14 27 4,800,000 2,424,000 2,376,000 3 Garut Bandung - Semarang 46 54 5,500,000 3,824,000 1,676,000 4 Bekasi Bandung - Semarang 40 54 5,500,000 3,824,000 1,676,000 5 Bogor Bandung - Semarang 16 27 4,800,000 2,424,000 2,376,000 6 Purwakarta Bandung - Semarang 57 54 5,500,000 3,824,000 1,676,000 7 Majalengka Bandung - Semarang 38 54 5,500,000 3,824,000 1,676,000 8 Bandung Bandung - Semarang 40 54 5,500,000 3,824,000 1,676,000 9 Bandung Bandung - Semarang 70 54 5,500,000 3,824,000 1,676,000

- 27 4,800,000 2,424,000 2,376,000 10 Cianjur Bandung - Semarang 22 27 4,800,000 2,424,000 2,376,000

Jumlah 385 57,700,000 36,464,000 21,236,000 PPN 10% 5,770,000 3,646,400 2,123,600 Total 63,470,000 40,110,400 23,359,600 PPN yang sudah dibayar ke kas negara(Rp5.770.000 - Rp3.646.400) 2,123,600 PPH yang sudah dibayar ke kas negara(Rp865.500 - Rp546.960) 318,540 Kelebihan pembayaran yang harus

CV Ionsindo dibayarkan CV Ionsindo 20,917,460

NO TRANS RUTE ANGKUTAN

4. Kemahalan harga pada pekerjaan bantuan pemberdayaan sosial ekonomi senilai Rp35.752.040,19

Pada Tahun Anggaran 2006 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

melakukan pekerjaan berupa bantuan pemberdayaan sosial ekonomi berupa

bantuan bibit dan pupuk, bantuan ini diberikan kepada beberapa UPT

sebagai berikut :

Kontrak No Lokasi No Nilai (Rp) Pelaksana SP2D

1 Koleberes, Camaul dan Sukasari Kabupaten Cianjur

027/4424/Trans 5 Desember 2006

303.827.000 CV Gatra Arida 618507E/022/110 19 Desember 2006

2 Koleberes Kabupaten Cianjur dan Seuseupan Kabupaten Cirebon

027/4422/Trans 5 Desember 2006

356.372.000

CV Mandiri Plantation

618475E/022/110 19 Desember 2006

3 Sukasari Kabupaten Cianjur

027/4426/Trans 5 Desember 2006

126.907.000 CV Fitria 618285E/022/110 20 Desember 2006

Berdasarkan pemeriksaan terhadap dokumen kontrak, diketahui bahwa

untuk pekerjaan pengadaan bibit dengan pelaksana CV Mandiri Plantation

dan CV Fitria harga satuan bibit yang tercantum dalam kontrak lebih mahal

dari harga satuan yang terdapat dalam Keputusan Gubernur Jawa Barat

Nomor 900/Kep.1251-Dalprog/2005 tanggal 14 November 2005 tentang

standar biaya belanja daerah pemerintah Provinsi Jawa Barat tahun

anggaran 2006.

Dari hasil perbandingan antara harga dalam kontrak dengan harga satuan

menurut SK Gubernur tersebut terdapat kemahalan harga sebesar

Rp35.752.040,19, dengan rincian sebagai berikut :

Page 29: Depnakertrans Banten

12 / 22

CV Mandiri Plantation

Kontrak Jml Kontrak Standar Ongkos PPN + Laba Packing Wajar Jumlah Wajar1 Bibit Kopi Arabika 10550 5,060 53,383,000 3,000 600 4,680 468 5,148 54,311,400 (88) (928,400) 2 Bibit Jahe Gajah 6330 13,580 85,961,400 6,250 300 8,515 852 9,367 59,289,945 4,214 26,671,455

139,344,400 113,601,345 25,743,055 PPN 10% 13,934,440 PPN 10% 11,360,135 2,574,306

153,278,840 124,961,480 28,317,361

Pengurangan PPN yang sudah disetor(Rp13.934.440 - Rp11.360.135) 2,574,306 Pengurangan PPH yang sudah disetor(Rp2.090.166 - Rp1.704.020,18 386,145.83

Kelebihan pembayaran yang harus dikembalikan CV Mandiri Plantation 25,356,909.18

No UraianHarga (Rp) Selisih

(Rp)Jumlah (Rp)Vol

CV Fitria

Kontrak Jml kontrak Standar Ongkos PPN + Laba Packing Wajar Jumlah Wajar1 Bibit Kopi Arabika 4325 5,060 21,884,500 3,000 600 4,680 468 5,148 22,265,100 (88) (380,600) 2 Bibit Jahe Gajah 2595 13,580 35,240,100 6,250 300 8,515 852 9,367 24,306,068 4,214 10,934,033

57,124,600 46,571,168 10,553,433 PPN10% 5,712,460 PPN10% 4,657,117 1,055,343

62,837,060 51,228,284 11,608,776

Pengurangan PPN yang sudah disetor(Rp5.712.460 - Rp 4.657.117) 1,055,343

Pengurangan PPH yang sudah disetor(Rp856.869 - Rp698.568) 158,301.49 Kelebihan pembayaran yang harus dikembalikan CV Fitria 10,395,131.01

Jumlah (Rp)VolHarga (Rp)

No Uraian Selisih (Rp)

Hal-hal tersebut diatas mengakibatkan adanya kerugian negara dari

kemahalan harga dalam kontrak-kontrak pengadaan barang pada Dinas

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat senilai

Rp134.734.911,01 dengan rincian sebagai berikut:

a. Pekerjaan pengadaan alat dapur dengan pelaksana CV Camilla senilai

Rp34.122.886,32; b. Pekerjaan pengadaan alat tidur dengan pelaksana CV Putra Bangsa

senilai Rp14.006.404,50; c. Pekerjaan pengangkutan transmigran dan barang perbekalan dengan

pelaksana CV Ionsindo Citra Lestari dan CV Prima Guna senilai

Rp50.853.580,00;

d. Pekerjaan pengadaan bantuan sosial ekonomi dengan pelaksana

CV Mandiri Plantation dan CV Fitria senilai Rp35.752.040,19.

Kondisi-kondisi tersebut di atas tidak sesuai dengan :

a. Keppres No. 42 Tahun 2002 pasal 12 ayat 1 ; Pelaksanaan anggaran

belanja negara dilakukan didasarkan atas prinsip hemat, tidak mewah,

efisien dan sesuai kebutuhan teknis yang disyaratkan;

Page 30: Depnakertrans Banten

13 / 22

b. Keppres No. 80 Tahun 2003 pasal 5 huruf f; Pengguna barang/jasa,

penyedia barang/jasa, dan para pihak yang terkait dalam pelaksanaan

pengadaan barang/jasa harus mematuhi etika menghindari dan

mencegah terjadinya pemborosan dan kebocoran keuangan negara;

c. Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor : 900/Kep.1251-Dalprog/2005

tanggal 14 November 2005 tentang Standar Biaya Belanja Daerah

Pemerintah Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2006.

Hal-hal tersebut diatas disebabkan karena :

a. Panitia pengadaan barang dan jasa kurang cermat dalam perhitungan

HPS dan dalam mengevaluasi harga penawaran pada proses lelang

pengadaan barang/jasa.

b. Lemahnya pengawasan Pejabat Pembuat Komitmen Dinas Nakertrans

Provinsi Jawa Barat.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat

membenarkan temuan-temuan BPK, selanjutnya akan meminta seluruh

pelaksana pekerjaan tersebut diatas untuk mengembalikan kelebihan

pembayaran ke Kas Negara dan bukti setor disampaikan kepada BPK.

BPK menyarankan agar Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi

melalui Gubernur Jawa Barat memerintahkan Kepala Dinas Tenaga Kerja

dan Transmigrasi Provinsi Jabar untuk menarik kelebihan pembayaran dari

seluruh pelaksana pekerjaan tersebut diatas dan menyetorkannya ke Kas

Negara serta copy bukti setor dikirim kepada BPK.

B. Dinas Tenaga Kerja Sosial dan Transmigrasi Kabupaten Garut

Kelebihan pembayaran atas kekurangan volume pekerjaan peningkatan jalan penghubung di lokasi Cimahi, Kabupaten Garut sebesar Rp12.904.628,00

Pada Tahun Anggaran 2006 Dinas Tenaga Kerja, Sosial dan

Transmigrasi Kabupaten Garut telah melaksanakan pekerjaan peningkatan jalan

penghubung di lokasi Cimahi, Kecamatan Caringin, Kabupaten Garut. Pekerjaan

dilaksanakan oleh CV Sarana Bangun Persada berdasarkan kontrak Nomor:

05/027/SPP/PPK/2006, tanggal 27 September 2006 senilai Rp788.997.700,00.

Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan adalah 60 hari kalender terhitung sejak

tanggal 27 September 2006 sampai dengan 25 November 2006. Kontrak diubah

dengan Addendum Kontrak Nomor:11/027/SPP/PPK/2006, jangka waktu

pelaksanaan pekerjaan mengalami perubahan menjadi 80 hari kalender

Page 31: Depnakertrans Banten

14 / 22

terhitung sejak tanggal 27 September 2006 sampai dengan 15 Desember 2006.

Jangka waktu pemeliharaan hasil pekerjaan tersebut selama 180 hari kalender

sejak tanggal serah terima pekerjaan.

Hasil pemeriksaan fisik secara uji petik pada tanggal 2 Juli 2007

menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara volume pekerjaan pembuatan

telford menurut RAB Kontrak dengan hasil cek fisik, sebagai berikut:

Keterangan Panjang (m) Lebar (m) Tebal (m) Volume (m3)

RAB 5.100,00 3,00 0,20 3.060,00Cek Fisik 5.100,00 3,06 0,19 2.965,00Selisih 95,00

Biaya pembuatan telford adalah Rp136.038,67/m3, sehingga terdapat

kelebihan pembayaran akibat kekurangan volume pekerjaan adalah sebesar

Rp12.904.628,00 (95 m3 x Rp136.038,67).

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan :

1. Keppres No. 42 Tahun 2002 pasal 12 ayat 1; Pelaksanaan anggaran belanja

negara dilakukan didasarkan atas prinsip hemat, tidak mewah, efisien dan

sesuai kebutuhan teknis yang disyaratkan;

2. Spesifikasi teknis Rencana Anggaran Biaya dalam kontrak peningkatan jalan

penghubung di lokasi Cimahi, Kabupaten Garut;

3. Keppres No. 80 Tahun 2003 pasal 5 huruf f; Pengguna barang/jasa, penyedia

barang/jasa, dan para pihak yang terkait dalam pelaksanaan pengadaan

barang/jasa harus mematuhi etika menghindari dan mencegah terjadinya

pemborosan dan kebocoran keuangan negara.

Hal tersebut mengakibatkan adanya kerugian negara dari kelebihan

pembayaran kepada CV Sarana Bangun Persada sejumlah Rp12.904.628,00.

Hal ini disebabkan karena :

1. Pelaksana kegiatan tidak cermat dalam melaksanakan pekerjaannya;

2. Konsultan pengawas kurang melaksanakan tugasnya dengan baik.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Sosial dan Transmigrasi Kabupaten Garut

membenarkan temuan BPK, selanjutnya akan meminta pelaksana pekerjaan

untuk mengembalikan kelebihan pembayaran sebesar Rp12.904.628,00

BPK menyarankan agar Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi melalui

Bupati Garut memerintahkan Kepala Dinas Tenaga Kerja Sosial dan

Transmigrasi Kabupaten Garut untuk menarik kelebihan pembayaran dari

pelaksana pekerjaan tersebut sebesar Rp12.904.628,00 dan menyetorkannya ke

Kas Negara serta copy bukti setor dikirim kepada BPK.

Page 32: Depnakertrans Banten

15 / 22

C. Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial Kabupaten Kuningan 1. Kelebihan perhitungan atas kontrak pekerjaan rehabilitasi workshop

tahun anggaran 2006 sebesar Rp6.388.453,57 Pada Tahun Anggaran 2006 telah direalisasikan anggaran tugas

pembantuan untuk biaya pekerjaan Rehabilitasi Workshop dan

Pembangunan Laboratorium Komputer di lingkungan Dinas Tenaga Kerja

Transmigrasi dan Sosial Kab. Kuningan senilai Rp891.825.000,00 yang

dilaksanakan oleh CV Bebe Dua sesuai Surat Perjanjian Kerja

No.563/80/PKPTK/2006 tanggal 21 Juni 2006. Jangka waktu pelaksanaan

pekerjaan adalah 120 hari (21 Juni s.d. 18 Oktober 2006). Pekerjaan telah

selesai dilaksanakan dan telah diserahterimakan, serta telah dibayar lunas

dengan SP2D No. 905920C/147/110 tanggal 28 Agustus 2006, No.

907080C/147/110 tanggal 18 Oktober 2006 dan No. 908569C/147/110

tanggal 22 Desember 2006.

Hasil cek fisik tanggal 26-27 Juni 2007 atas hasil rehabilitasi dan

pembangunan gedung menunjukkan adanya ketidaksesuaian volume fisik

terpasang dibandingkan dengan volume dalam RAB kontrak yaitu pada

beberapa pekerjaan rehabilitasi workshop. Ketidaksesuaian volume fisik

tersebut adalah sebesar Rp6.388.453,57 (rincian terlampir).

HARGA SATUAN (Rp)

JUMLAH (Rp)HARGA

SATUAN (Rp)JUMLAH (Rp)

PEKERJAAN PONDASIUrugan pasir di bawah pondasi 3.2 m3 58,105 185,936 2.61 58,105 151,654 34,282 Pasangan astampeng batu kali 5.4 m3 103,126 556,880 5.22 103,126 538,318 18,563 Pasangan pondasi batu kali camp 1:5PC 11.3 m3 187,338 2,116,919 11.02 187,338 2,064,465 52,455 Pemasangan lantai kerja di bawah pondasi plat 0.5 m3 407,732 203,866 0.5 407,732 203,866 - Pasangan sloof beton uk 20/30 camp 1:2:3 (K175) 1.62 m3 2,398,049 3,884,839 1.74 2,398,049 4,172,605 (287,766) Pasangan pondasi beton bertulang 1:2:3 (K175) 1.58 m3 2,636,049 4,164,957 1.58 2,636,049 4,164,957 -

PEKERJAAN DINDINGPasangan kolom beton uk. 15/30 camp 1:2:3 (K175) 3.30 m3 2,636,049 8,698,961.70 4.314 m3 2,636,049 11,371,915 (2,672,953.69) Pasangan ring balk beton uk. 20/25 camp 1:2:3 (K175) 14.92 m3 2,398,049 35,778,891.08 13.75 m3 2,398,049 32,973,174 2,805,717.33 Pasangan balok beton uk. 20/25 camp 1:2:3 (K175) 3.20 m3 3,350,049 10,720,156.80 1.84 m3 3,350,049 6,164,090 4,556,066.64 Pasangan dinding bata camp 1:5 PC 217.10 m2 40,447 8,781,043.70 217.10 m2 40,447 8,781,044 - Plesteran beton campuran 1PC:3 Pasir + acian 67.20 m2 20,385 1,369,872.00 67.20 m2 20,385 1,369,872 - Plesteran dinding campuran 1PC:5 Pasir + acian 434.20 m2 17,607 7,644,959.40 434.20 m2 17,607 7,644,959 -

PEKERJAAN LANTAI `Urugan pasir di bawah lantai 21.00 m3 58,105 1,220,205.00 21.00 m3 58,105 1,220,205 - Pasangan lantai keramik uk. 30x30 cm 41.00 m2 62,225 2,551,225.00 41.00 m2 62,225 2,551,225 - Pasangan bonbon keramik 10 cm 25.80 m' 16,000 412,800.00 25.80 m' 16,000 412,800 - Pasangan lantai tegel abu2 untuk perbaikan rabat 62.00 m2 43,810 2,716,220.00 62.00 m2 43,810 2,716,220 - Pasangan lantai kerja 23.40 m3 407,732 9,540,928.80 23.40 m3 407,732 9,540,929 -

PEKERJAAN PLAFONDPemb. Rangka plafond kayu borneo 5/10&5/7 & plafond dari eternit 610.00 m2 54,830 33,446,300.00 610.00 m2 54,830 33,446,300 - Pemasangan list kayu untuk plafond 378.00 m' 5,000 1,890,000.00 378.00 m' 5,000 1,890,000 - Pekerjaan besi beton dia 8mm u/ gantungan rangka plafond 314.00 kg 13,150 4,129,100.00 314.00 kg 13,150 4,129,100 -

URAIAN JENIS PEKERJAANMENURUT KONTRAK PERHITUNGAN TIM

SELISIH (Rp)VOLUME VOLUME

Page 33: Depnakertrans Banten

16 / 22

HARGA SATUAN (Rp) JUMLAH (Rp)

HARGA SATUAN (Rp) JUMLAH (Rp)

URAIAN JENIS PEKERJAANMENURUT KONTRAK PERHITUNGAN TIM

SELISIH (Rp)VOLUME VOLUME

PEKERJAAN ATAPPekerjaan kuda-kuda baja IWF 150x75x5x7 13280.00 kg 13,150 174,632,000.00 13280.00 kg 13,150 174,632,000 - Pekerjaan besi plat 10 mm untuk bantalan kuda2 429.00 kg 13,150 5,641,350.00 429.00 kg 13,150 5,641,350 - Pembelian dan pengerjaan kuda2 kayu lanan utk gording 13.45 m3 2,559,060 34,419,357.00 13.45 m3 2,559,060 34,419,357 - Pekerjaan bud mur 730.00 kg 13,150 9,599,500.00 730.00 kg 13,150 9,599,500 - Pekerjaan brancing dia 12 dan trestang dia 12 944.00 kg 13,150 12,413,600.00 944.00 kg 13,150 12,413,600 - Pekerjaan atap asbes tipe genting 1958.00 m2 30,110 58,955,380.00 1958.00 m2 30,110 58,955,380 - Pemasangan bubungan asbes / seng 159.50 m' 36,832 5,874,704.00 159.50 m' 36,832 5,874,704 - Pemasangan listplank kayu lanan 3/30 tumpang sari 233.80 m' 28,034 6,554,349.20 210.2 m' 28,034 5,892,747 661,602.40 Pemasangan talang patahan/miring 34.00 m' 81,460 2,769,640.00 34.00 m' 81,460 2,769,640 -

PEKERJAAN KUSENMengerjakan kusen kayu kamper medan 2.14 m3 3,968,150 8,491,841.00 2.14 m3 3,968,150 8,491,841 - Pekerjaan neut kusen 12.00 bh 4,200 50,400.00 12.00 bh 4,200 50,400 - Pemasangan angker 108.00 bh 1,900 205,200.00 108.00 bh 1,900 205,200 - Pekerjaan daun pintu kaca kayu kamper samarinda 7.56 m2 167,122 1,263,442.32 7.56 m2 167,122 1,263,442 - Pekerjaan daun jendela kaca kayu kamper samarinda 7.68 m2 138,150 1,060,992.00 7.68 m2 138,150 1,060,992 - Pemasangan pintu panel kayu kamper samarinda 13.02 m2 334,348 4,353,210.96 13.02 m2 334,348 4,353,211 - Pemasangan tralis besi utk bouven light 13.56 m2 250,000 3,390,000.00 14.48 m2 250,000 3,620,000 (230,000.00)

PEKERJAAN KUNCI DAN GANTUNGANPemasangan kunci tanam besar 5.00 bh 108,500 542,500.00 5.00 bh 108,500 542,500 - Pemasangan kunci tanam sedang 1.00 bh 49,500 49,500.00 1.00 bh 49,500 49,500 - Pemasangan engsel pintu 33.00 bh 12,050 397,650.00 33.00 bh 12,050 397,650 - pemasangan grendel tanam 5.00 stl 69,400 347,000.00 0 stl 69,400 - 347,000.00 pemasangan grendel pintu 2.00 bh 12,550 25,100.00 4 bh 12,550 50,200 (25,100.00) pemasangan grendel jendela 16.00 bh 12,550 200,800.00 16.00 bh 12,550 200,800 - Pemasangan kait angin 16.00 bh 7,700 123,200.00 16.00 bh 7,700 123,200 - Pemasangan engsel jendela 16.00 bh 7,700 123,200.00 16.00 bh 7,700 123,200 - Pemasangan kaca 5mm 49.80 m2 70,625 3,517,125.00 33.82 m2 70,625 2,388,538 1,128,587.50

PEKERJAAN CAT DAN LABURANMengecat kayu untuk kusen, pintu dan jendela (Emco Lux) 114.00 m2 30,844 3,516,216.00 114.00 m2 30,844 3,516,216 - Mengecat dinding tembok dengan cat tembok (Metrilite) 434.20 m2 18,561 8,059,186.20 434.20 m2 18,561 8,059,186 - Mengecat plafond dengan cat tembok (Metrolite) 610.00 m2 19,636 11,977,960.00 610.00 m2 19,636 11,977,960 - Mengecat kayu bidang lama 406.79 m2 22,583 9,186,538.57 406.79 m2 22,583 9,186,539 - Mengecat didnding tembok lama 1,344.78 m2 6,068 8,160,125.04 1,344.78 m2 6,068 8,160,125 - Mengecat atap asbes dengan cat genting 2,117.50 m2 9,013 19,085,027.50 2,117.50 m2 9,013 19,085,028 .

JUMLAH 6,388,453.57 Kondisi tersebut tidak sesuai dengan:

Keppres No.42 tahun 2002 tanggal 28 Juni 2002 tentang pedoman

pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja negara Pasal 12 ayat 1

menyatakan bahwa pelaksanaan anggaran belanja negara didasarkan atas

prinsip-prinsip hemat, tidak mewah, efisien, dan sesuai dengan kebutuhan

teknis yang disyaratkan, dan ayat 2 menyatakan bahwa belanja atas beban

anggaran belanja negara dilakukan berdasarkan atas hak dan bukti-bukti

yang sah untuk memperoleh pembayaran.

Hal tersebut mengakibatkan kerugian negara dari kelebihan

pembayaran untuk pekerjaan rehabilitasi workshop sebesar Rp6.388.453,57.

Hal ini disebabkan karena kurang cermatnya Panitia Pengadaan

Barang dalam menghitung RAB Kontrak dan lemahnya pengawasan Pejabat

Pembuat Komitmen.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial Kabupaten

Kuningan membenarkan temuan BPK, selanjutnya akan meminta pelaksana

Page 34: Depnakertrans Banten

17 / 22

pekerjaan untuk mengembalikan kelebihan pembayaran sebesar

Rp6.388.453,57

BPK menyarankan agar Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi

melalui Bupati Kuningan memerintahkan Kepala Dinas Tenaga Kerja

Transmigrasi dan Sosial Kabupaten Kuningan untuk menarik kelebihan

pembayaran pelaksana pekerjaan tersebut sebesar Rp6.388.453,57 dan

menyetorkannya ke Kas Negara serta copy bukti setor dikirim kepada BPK.

2. Kelebihan perhitungan RAB pekerjaan pembangunan sarana air bersih (pipanisasi) di Desa Jabranti Kecamatan Karangkancana Kabupaten Kuningan TA 2006 senilai Rp8.913.872,00

Pada Tahun Anggaran 2006 Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan

Sosial Kabupaten Kuningan telah melaksanakan pekerjaan pembangunan

sarana air bersih di Desa Jabranti Kecamatan Karangkancana dengan

pelaksana CV Guna Mekar berdasarkan kontrak Nomor: 902/691 – PWSCT,

12 Juni 2006 tanggal 12 Juni 2006 senilai Rp495.500.000,00. Jangka waktu

pelaksanaan pekerjaan adalah 90 hari kalender terhitung sejak tanggal 13

Juni 2006 sampai dengan 10 September 2006.

Hasil pemeriksaan fisik secara uji petik pada tanggal 27 Juni 2007

menunjukkan bahwa terdapat kelebihan perhitungan RAB untuk pengadaan

pipa dan pemasangannya senilai Rp8.913.872,00 (perhitungan terlampir). Harga satuan Jumlah selisih

(Rp) (Rp)1 Pengadaan Pipa GL 3" 112 btg 468,000 102 btg 10 btg 4,680,000 2 Pemasangan Pipa GL 3" 672 m' 22,044 609 m' 63 m' 1,388,772 3 Pengadaan Pipa GL 2" 450 btg 379,250 450 btg 0 btg - 4 Pemasangan Pipa GL 2" 2725.8 m' 14,199 2725.8 m' 0 m' - 5 Pipa GL 1,5" 191 btg 201,500 180 btg 11 btg 2,216,500 6 Pemasangan Pipa GL 1,5" 1145 m' 8,980 1075 m' 70 m' 628,600

Panjang keseluruhan 4542.8 4409.88,913,872

Cek Fisik Selisih

Total Selisih

No Barang Volume

Kondisi tersebut tidak sesuai dengan :

a. Keppres No. 42 Tahun 2002 pasal 12 ayat 1 ; Pelaksanaan anggaran

belanja negara dilakukan didasarkan atas prinsip hemat, tidak mewah,

efisien dan sesuai kebutuhan teknis yang disyaratkan;

b. Keppres No. 80 Tahun 2003 pasal 5 huruf f; Pengguna barang/jasa,

penyedia barang/jasa, dan para pihak yang terkait dalam pelaksanaan

pengadaan barang/jasa harus mematuhi etika menghindari dan

mencegah terjadinya pemborosan dan kebocoran keuangan negara.

Page 35: Depnakertrans Banten

18 / 22

Hal tersebut mengakibatkan adanya kerugian negara dari kelebihan

pembayaran kepada CV Guna Mekar sejumlah Rp8.913.872,00.

Hal ini disebabkan :

a. Panitia pengadaan tidak cermat dalam menghitung volume pekerjaan

dalam Rancangan Anggaran Biaya (RAB) Kontrak;

b. Konsultan pengawas kurang melaksanakan tugasnya dengan baik.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial Kabupaten

Kuningan membenarkan temuan BPK, selanjutnya akan meminta pelaksana

pekerjaan untuk mengembalikan kelebihan pembayaran sebesar

Rp8.913.872,00.

BPK menyarankan agar Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi

melalui Bupati Kuningan memerintahkan Kepala Dinas Tenaga Kerja

Transmigrasi dan Sosial Kabupaten Garut untuk menarik kelebihan

pembayaran pelaksana pekerjaan tersebut sebesar Rp8.913.872,00 dan

menyetorkannya ke Kas Negara serta copy bukti setor dikirim kepada BPK. 3. Kemahalan harga dalam pengadaan peralatan mesin dan komputer di

Disnakertranssos di Kabupaten Kuningan sebesar Rp14.373.250,00 Pada Tahun Anggaran 2006 satuan kerja LLK UKM Dinas Tenaga

Kerja Transmigrasi dan Sosial Kabupaten Kuningan mendapat alokasi Dana

Tugas Pembantuan Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi sebesar

Rp2.500.000.000,00. Dana Tugas Pembantuan tersebut diantaranya

digunakan untuk kegiatan Pengembangan Sarana dan Prasarana Kediklatan

UKM Kuningan berupa pengadaan peralatan dan mesin berupa sarana

pendidikan pelatihan. Untuk melaksanakan pengadaan tersebut Dinas

Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial Kabupaten Kuningan telah menunjuk

rekanan pelaksana sebagai berikut:

a. Surat Perintah Kerja (SPK) Nomor:563/57/PKPTK-UKM/2006 tanggal 31

Mei 2006 tentang pengadaan peralatan dan mesin berupa sarana

pendidikan dan pelatihan sebesar Rp79.967.000,00 sebagai pelaksana

CV Gloria.

b. Surat Perintah Kerja (SPK) Nomor:563/82/PKPTK-UKM/2006 tanggal 21

Juni 2006 tentang pengadaan peralatan dan mesin berupa sarana

pendidikan dan pelatihan sebesar Rp102.925.000,00 sebagai pelaksana

CV Marga Mulya.

Page 36: Depnakertrans Banten

19 / 22

Berdasarkan cek fisik yang dilakukan oleh tim BPK-RI untuk

mengetahui keberadaan dan kondisi peralatan, selain itu tim pemeriksa telah

melakukan survei harga pasar untuk mengetahui harga wajar dari beberapa

peralatan, diketahui sebagai berikut: Harga Satuan Harga Wajar

Kontrak (Rp) (Rp)

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Mesin Gergaji Tangan 1 1,458,000.00 1,458,000.00 660,000.00 660,000.00 798,000.00

2 Bor Tangan (Dengan Mata Bor) 1 1,640,250.00 1,640,250.00 440,000.00 440,000.00 1,200,250.00

1,998,250.00

SPK No:563/57/PKPTK-UKM/2006

1 Konektor RJ 45 60 198,000.00 11,880,000.00 1,650.00 99,000.00 11,781,000.00

2 Crimping Tool 2 209,000.00 418,000.00 104,500.00 209,000.00 209,000.00

3 Kabel Tester 2 203,500.00 407,000.00 88,000.00 176,000.00 231,000.00

4 LAN Card 8 107,250.00 858,000.00 88,000.00 704,000.00 154,000.00

12,375,000.00

Total 14,373,250.00

No Nama Barang Banyak Jumlah (Rp) Jumlah (Rp) Selisih (Rp)

Kondisi ini tidak sesuai dengan :

a. Keputusan Presiden Nomor : 80 Tahun 2003 Pasal 9 ayat (5) yang

antara lain menyatakan bahwa Pengguna barang/jasa bertanggung

jawab dari segi administrasi, fisik, keuangan dan fungsional atas

pengadaan barang/jasa yang dilaksanakannya.

b. Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 pasal 12 ayat (1) huruf a

menyatakan bahwa pelaksanaan APBN didasarkan atas prinsip hemat,

tidak mewah, efisien dan efektif sesuai dengan kebutuhan teknis yang

disyaratkan.

Hal ini mengakibatkan kerugian negara dari kemahalan harga dalam

pengadaan peralatan mesin dan komputer pada Loka Latihan Kerja Usaha

Kecil dan Menengah sebesar Rp14.375.250,00.

Kondisi ini disebabkan :

a. Panitia lelang pengadaan barang dan jasa kurang memahami tugas dan

fungsi yang telah diterimanya.

b. Kurangnya pengawasan dari Pejabat Pembuat Komitmen Dinas

Nakertranssos Kabupaten Kuningan.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial Kabupaten

Kuningan membenarkan temuan BPK, selanjutnya akan meminta pelaksana

pekerjaan untuk mengembalikan kelebihan pembayaran sebesar

Rp14.375.250,00.

Page 37: Depnakertrans Banten

20 / 22

BPK menyarankan agar Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi

melalui Bupati Kuningan memerintahkan Kepala Dinas Tenaga Kerja

Transmigrasi dan Sosial Kabupaten Kuningan untuk menarik kelebihan

pembayaran pelaksana pekerjaan tersebut sebesar Rp14.375.250,00 dan

menyetorkannya ke Kas Negara serta copy bukti setor dikirim kepada BPK.

4. Kelebihan pembayaran dalam pembangunan bangunan penyangga tebing pada pekerjaan saluran air bersih (pipanisasi) di Desa Mekarjaya Kecamatan Cimahi Kabupaten Kuningan sebesar Rp9.038.228,00

Pada tahun anggaran 2006 Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan

Sosial Kabupaten Kuningan melaksanakan pekerjaan pembangunan saluran

air bersih (pipanisasi) di Desa Mekarjaya Kecamatan Cimahi Kabupaten

Kuningan berdasarkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Tahun Anggaran

2005 Nomor : 0553.0/026-07.1/-/2006. Pekerjaan dilakukan bekerja sama

dengan CV. Mega Eltrindo berdasarkan Surat Perjanjian Pemborongan

Nomor : 902/690 – PWSCT dengan nilai kontrak Rp496.750.000,00 dengan

jangka waktu pelaksanaan pekerjaan selama 90 hari yang dimulai tanggal 13

Juni 2006 September 2006 s.d 10 September 2006.

Berdasarkan pemeriksaan dokumen kontrak tersebut dan hasil

pemeriksaan di lapangan diketahui bahwa terdapat kekurangan pekerjaan

bangunan penyangga tebing sebesar Rp9.038.228,00 (perhitungan

terlampir) : No Bagian Jml Pnyga Alas Jml Alas Volume 1 2 3 4 5 6 7 8 = 5+7

1 I Tinggi 1 0.40Tebal 0.6 0.30Panjang 61.6 36.96 61.60 7.39 44.35

2 II Tinggi 0.5Tebal 0.6Panjang 61.6 18.48 18.48

3 III Tinggi 1.3 0.40Tebal 0.6 0.30Panjang 40 31.2 40.00 4.80 36.00

4 IV Tinggi 2 0.40Tebal 0.6 0.30Panjang 34.4 41.28 34.40 4.13 45.41

5 V Tinggi 0.4Tebal 0.6Panjang 74.4 17.856 17.86

6 VI Tinggi 0.5 0.40Tebal 0.6 0.30Panjang 35.2 10.56 35.20 4.22 14.78

7 VII Tinggi 0.5Tebal 0.6Panjang 35.2 10.56 10.56

Penyangga

Page 38: Depnakertrans Banten

21 / 22

No Bagian Jml Pnyga Alas Jml Alas Volume 1 2 3 4 5 6 7 8 = 5+7

Penyangga

8 VIII Tinggi 1.2

Tebal 0.6Panjang 14.4 10.368 10.37

9 IX Tinggi 0.75 0.40Tebal 0.6 0.30Panjang 54.4 24.48 54.40 6.53 31.01

10 X Tinggi 0.75Tebal 0.6Panjang 54.4 24.48 24.48

11 XI Tinggi 0.5 0.40Tebal 0.6 0.30Panjang 20 6 20.00 2.40 8.40

12 XII Tinggi 0.5Tebal 0.6Panjang 20 6 6.00

13 XIII Tinggi 1Tebal 0.6Panjang 16 9.6 9.60

14 XIV Tinggi 1Tebal 0.6Panjang 16 9.6 9.60

15 XV Tinggi 2.3Tebal 1Panjang 100 230 230.00

Total 516.90

Cek Fisik (m3)

Kontrak (m3)

Selisih (m3)

Harga Satuan (Rp)

Jumlah (Rp)

516.90 541.10 24.20 373,480.50 9,038,228 Kondisi tersebut tidak sesuai dengan :

a. Undang-undang No 17 tahun 2003 tentang keuangan negara pasal 3 ayat

(1): Keuangan Negara dikelola secara tertib, taat pada peraturan

perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan

bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.

b. Keppres No. 80 Tahun 2003 :

1) pasal 3 huruf b yang menetapkan bahwa pengadaan barang/jasa

harus diusahakan dengan menggunakan dana dan daya yang

terbatas untuk mencapai sasaran yang ditetapkan dalam waktu yang

sesingkat-singkatnya dan dapat dipertanggungjawabkan.

2) pasal 5 huruf f : bahwa pengguna barang/jasa, penyedia barang/jasa,

dan para pihak yang terkait dalam pelaksanaan pengadaan

barang/jasa harus menghindari dan mencegah terjadinya pemborosan

dan kebocoran keuangan negara dalam pengadaan barang/jasa;

Hal tersebut mengakibatkan kerugian negara dalam pekerjaan

pembangunan penyangga tebing sebesar Rp9.038.228,00

Page 39: Depnakertrans Banten

22 / 22

Hal ini disebabkan karena :

a. Konsultan pengawas tidak melaksanakan tugasnya dengan baik.

b. Berita acara penyerahan pekerjaan yang dibuat oleh panitia penerima

pekerjaan tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya.

c. Lemahnya pengawasan dan pengendalian dari Penanggung Jawab

Kegiatan atas pelaksanaan pekerjaan fisik di lapangan.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial Kabupaten

Kuningan membenarkan temuan BPK, selanjutnya akan meminta pelaksana

pekerjaan untuk mengembalikan kelebihan pembayaran sebesar

Rp9.038.228,00

BPK menyarankan agar Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi

melalui Bupati Kuningan memerintahkan Kepala Dinas Tenaga Kerja

Transmigrasi dan Sosial Kabupaten Kuningan untuk menarik kelebihan

pembayaran kepada pelaksana pekerjaan tersebut sebesar Rp9.038.228,00

dan menyetorkannya ke Kas Negara serta copy bukti setor dikirim kepada

BPK.

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

REPUBLIK INDONESIA