25
DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ----------- RISALAH RAPAT DENGAR PENDAPAT PANSUS TATIB BERSAMA PIMPINAN DPD RI DAN ALAT KELENGKAPAN DPD RI MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2016-2017 DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA I. KETERANGAN 1. Hari : Kamis 2. Tanggal : 25 Agustus 2016 3. Waktu : 13.50 WIB 16.50 WIB 4. Tempat : R. Rapat 5. Pimpinan Rapat : Pimpinan Rapat 1. Dr. H. Ajiep Padindang, S.E., M.M. (Ketua Pansus Tatib) 2. Drs. H. Akhmad Muqowam (Wakil Ketua Pansus Tatib) 3. Fahira Idris, S.E., M.H. (Wakil Ketua Pansus Tatib) 6. Sekretaris Rapat : 7. Acara : RDP Bersama Pimpinan DPD dan Alkel 8. Hadir : Orang 9. Tidak hadir : Orang

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA ... filepenyisiran terhadap pemangkasan alokasi anggaran masing-masing alat kelengkapan dan Pansus ini sudah mendapatkan alokasi anggaran

  • Upload
    buinhan

  • View
    221

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

DEWAN PERWAKILAN DAERAH

REPUBLIK INDONESIA

-----------

RISALAH

RAPAT DENGAR PENDAPAT PANSUS TATIB

BERSAMA PIMPINAN DPD RI DAN ALAT KELENGKAPAN DPD RI

MASA SIDANG I TAHUN SIDANG 2016-2017

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

I. KETERANGAN

1. Hari : Kamis

2. Tanggal : 25 Agustus 2016

3. Waktu : 13.50 WIB – 16.50 WIB

4. Tempat : R. Rapat

5. Pimpinan Rapat :

Pimpinan Rapat

1. Dr. H. Ajiep Padindang, S.E., M.M. (Ketua Pansus Tatib)

2. Drs. H. Akhmad Muqowam (Wakil Ketua Pansus Tatib)

3. Fahira Idris, S.E., M.H. (Wakil Ketua Pansus Tatib)

6. Sekretaris Rapat :

7. Acara : RDP Bersama Pimpinan DPD dan Alkel

8. Hadir : Orang

9. Tidak hadir : Orang

RDP BERSAMA PIMPINAN DPD RI DAN ALKEL PANSUS DPD RI MS I TS 2016-2017

KAMIS, 25 AGUSTUS 2016 1

II. JALANNYA RAPAT :

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Buka baru kita skorsing sampai mendekati kuorum, bukanya kita skorsing sampai

mendekati kuorum anggota Pansus yang hadir sudah 4 ya dengan ucapkan

bismillahirahmanirrahim, Rapat Pansus bersama dengan Pimpinan Alat Kelengkapan DPD

RI saya nyatakan dibuka dan sekaligus di skorsing.

KETOK 1X

Tadi saya sudah skorsing rapat ini, maka dengan mengucapkan

Bismillahirahmanirrahim saya cabut.

KETOK 1X

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat siang salam sejahtera untuk kita sekalian.

Alhamdulillah wa syukurillah lahaula walakuata illabillah aliyil adzim.

Saya bersama Pak Muqowam, Ibu Fahira, Pimpinan Pansus menyampaikan terima

kasih atas kesediaan para anggota Pansus dan lebih khusus kepada Pimpinan Alat

Kelengkapan DPD RI yang menurut informasi Pimpinan DPD selaku Pimpinan Alat

Kelengkapan juga sebentar akan bergabung dan karena rapat kita sudah, peserta menurut kita

sudah memenuhi syarat dari Pansus 9 orang, anggota Pansus 15 orang sudah lebih dari

kuorum, pimpinan-pimpinan alat kelengkapan juga sudah terwakili saya nanti pada saatnya

juga akan minta izin kepada forum bisa mewakili Komite IV. Begitu pun Pak Muqowam

berhubung karena kami sesama Pimpinan Komite IV sedang yang lain ada tugas tapi karena

sudah ada Pak Haripinto. Ada Pak Haripinto, ada Pak Gafar, ada Pak Jhon Pieris itu orang

Komite IV semua jadi saya pikir kalau hal-hal berkait Komite IV beliau bisa mewakili

sekaligus Komite IV sekaligus pimpinan alat kelengkapannya dari sudut tunjangan itu bisa

dapat 2 tunjangan. Jadi sekali lagi atas nama Pimpinan Pansus menyampaikan terima kasih

kepada bapak/ibu sekalian. Saya ingin menginformasikan bahwa Pansus ini bekerja

berdasarkan dengan keputusan Paripurna DPD RI dan dituangkan dalam surat keputusan

Pimpinan. Sesuai kesepakatan kami dalam Rapat Pleno Pansus tahap pertama akan bekerja

dan menyelesaikan tugas kalau tidak ada halangan itu sampai dengan 20 Oktober 2016 atau

Masa Sidang I Tahun Sidang 2016-2017.

Saya pertama-tama menyampaikan juga terima kasih kepada Pimpinan PURT yang

Insya Allah tidak akan memangkas lagi anggaran yang dialokasikan kepada Pansus. Mana

RAPAT DIBUKA PUKUL 13.50 WIB

RAPAT DISKORS PUKUL 13.51 WIB

RAPAT DIBUKA KEMBALI PUKUL 14.07 WIB

RDP BERSAMA PIMPINAN DPD RI DAN ALKEL PANSUS DPD RI MS I TS 2016-2017

KAMIS, 25 AGUSTUS 2016 2

Pimpinan PURT? Makanya saya begini sedikit dulu karena undangan PURT sebentar sore

sesudah rapat ini yang mungkin langsung disambung di ruangan ini akan melakukan

penyisiran terhadap pemangkasan alokasi anggaran masing-masing alat kelengkapan dan

Pansus ini sudah mendapatkan alokasi anggaran yang memang tersedia dalam APBNP,

dalam RAB atau dalam DIPA Sekjen. Saya yakin malah akan di tambah nanti oleh PURT.

Kegiatan Pansus bapak/ibu sekalian antara lain adalah melakukan atau melaksanakan

inventarisasi permasalahan yang terkait dengan tugas pokok yang diberikan dan bentuk atau

wujud dalam pelaksanaan iventarisasi permasalahan Tatib sesuai tugas Paripurna adalah

antara lain mendengarkan atau akan merekam sebagai masukan, kami sudah melakukan dari

minggu lalu dari Sekretariat Jenderal DPD RI untuk mengetahui apa kesulitan-kesulitan

dalam mengimplementasikan Tatib Nomor 1 Tahun 2016 sekaligus dengan masukan dan

saran-sarannya. Kami pun pada sore hari ini Pimpinan Komite I atau anggota Pansus, ini

harus diklarifikasi. Harus diklarifikasi sebentar kami mengundang bapak/ibu sekalian yang

saya hormati adalah dengan maksud untuk mendapatkan masukan untuk mendengarkan

berbagai hal yang terkait dengan pelaksanaan Tatib Nomor 1 Tahun 2016 yang mungkin

secara internal bapak-bapak sudah bahas di sini, di meja pimpinan sudah ada catatan-catatan

tertulis dari beberapa pimpinan alat kelengkapan yang kemungkinan menurut hasil Sipur dan

tugas-tugas Panmus dan berikan kepada Pansus perlu disempurnakan nanti. Kita lebih baik

bicara sekarang atau berbicara di Pansus ini apa hal-hal yang mesti kita sempurnakan

bersama. Pansus adalah tanda kutip juru tulis, juru rumus sesungguhnya permasalahan itu

permasalahan di bapak-bapak, di kita semua karena ini adalah tata tertib kita, tata tertib yang

menurut Undang-Undang mengikat internal Dewan perwakilan Daerah. Olehnya itu kami

mengundang Bapak-bapak/Ibu Pimpinan alat kelengkapan sore ini, siang ini untuk kita

dengar masukan-masukan dan kami di Pansus tidak berdiskusi dengan bapak-bapak tetapi

merekam masukkan yang nanti menjadi bahan di dalam pembahasan-pembahasan Anggota

Pansus atau pada pembahasan Pansus berikutnya. Pada kesempatan lain nanti kami juga

masih akan mendapatkan informasi melalui pakar melalui narasumber karena sesuai dengan

alokasi kegiatan yang ada, ada 3 kali kemungkinan berpeluang untuk mengundang

narasumber pihak luar untuk memperkaya Pansus bahkan Pansus pun masih punya

kewenangan juga untuk melakukan atau merekam masukan diluar atau di luar, kegiatan di

luar kantor DPD dalam artian bisa saja dari dari perguruan tinggi atau stake holder yang lain.

Itulah gambaran singkat bapak-bapak/ibu semua ada yang mau ditambahkan Pak

Muqowam? Ibu Fahira? Kami di pimpinan Pansus itu berbagi tugas pak, tugas saya hanya

memimpin rapat, mengambil keputusan itu dirumuskan oleh Pak Muqowam jadi saya agak

enak karena memimpin rapat saja membuka, mengarahkan, dan sudah itu menutup nanti pak

jadi kalau ada yang menegur nanti Pak Muqowam yang punya urusan menegur.

Baik bapak/ibu sekalian. Saya tidak akan memberi batasan waktu setiap pimpinan alat

kelengkapan karena sekali lagi tergantung di ibu/bapak semua, tinggal kita saling pengertian

agar rapat ini bisa berakhir pukul 16.00 WIB. 16.00 WIB ya iya karena ada 16.30 WIB

PURT. Pukul 16.00 WIB target kita tapi kalau pun sudah cukup bahan sebelumnya jangan

dipaksakan mencapai pukul 16.00 WIB itu kesepakatan awal kita pak ya.

Baik, terima kasih. Baik saya ingin persilakan pertama sesuai kehadiran menurut

monitoring Ibu Fahira, Pak Gafar selaku Pimpinan Badan Akuntabilitas Publik DPD RI yang

pertama hadir dan menurut teori tunjangan kinerja beliau sebenarnya berhak mendapatkan

bonus 10 %, di catat Sekretariat Jenderal itu ya karena itu tidak keberatan saya yakin

bapak/ibu semua kalau kita persilakan pertama Pimpinan BAP. Dengan hormat saya

persilakan. Mana mejanya. Nah itu tadi karena beliau sebagai Pimpinan BAP bukan

pimpinan bukan anggota Pansus. BAP ini butuh 4 jam rapatkan untuk masukan ini kemarin,

saya mengikuti rapatnya salah satunya. Mari bu silakan. Terima kasih atas kehadiran Ibu

Pimpinan DPD. Iya silakan Pak Gafar Pimpinan BAP.

RDP BERSAMA PIMPINAN DPD RI DAN ALKEL PANSUS DPD RI MS I TS 2016-2017

KAMIS, 25 AGUSTUS 2016 3

PEMBICARA: Drs. H. ABDUL GAFAR USMAN, M.M. (KETUA BAP DPD RI)

Iya, terima kasih.

Terima kasih Pimpinan Pansus.

Pimpinan DPD, Pimpinan rekan-rekan semua.

Agenda kita menyampaikan pikiran-pikiran berkembang dalam alat kelengkapan

Badan Akuntabilitas Publik Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia secara formal

tertulis nanti akan kami sampaikan. Kami atas nama Pimpinan hadir 2 orang seperti melebihi

dari separuh karena jumlah pimpinan 3, hadir 2 dan lengkap dengan gendernya ada laki, ada

perempuan jadi ini Ibu Novita.

Dari hasil yang berkembang, yang direkam satu sesuai dengan SK Pansus

memberikan secara autentik tertulis 341 mengenai masa jabatan pimpinan, masa jabatan

pimpinan alat kelengkapan. Kedua laporan kinerja pimpinan, laporan kinerja pimpinan alat

kelengkapan. Dari 4 pintu ada pemikiran yang berkembang dari BAP :

1. Diharapkan BAP menyampaikan kepada Pansus Tata Tertib yang sifatnya

bertentangan dan tidak sesuai dengan Undang-Undang diusulkan dilakukan

perbaikan-perbaikan dan perubahan.

2. Adanya tambahan alat kelengkapan seperti Panitia Pengawas itu perlu dievaluasi

efektivitas efisiensi dan nilai guna di dalam tata tertib.

3. Menyangkut masa kerja itu akan disesuaikan dengan aturan dan peraturan yang

memang relevan untuk itu.

Itulah pada prinsip disampaikan oleh kawan-kawan pada Rapat BAP kemarin dan

sampai jam 10 ini kami masih menunggu dari masing-masing anggota untuk menyampaikan

pikiran-pikirannya tapi kami belum menerima secara otentik yuridis. Nah selanjutnya nanti

kami akan sampaikan secara tertulis padahal Pansus pikiran aspirasi yang berkembang

padahal pada Badan Akuntabilitas Publik.

Saya kira demikian bapak dan ibu. Jika ada tambahan dari Ibu Novita. Ternyata

memang apa yang saya sampaikan, rekaman telah kita sampaikan. Nah tertulis akan kami

sampaikan jika ada waktu limit dari pimpinan kapan limit terakhir menyampaikan tertulis

akan kami sampaikan. Saya kira sekian, terima kasih. Jika ada pertanyaan dan diskusi kami

siap untuk menerima itu. Terima kasih.

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Terima kasih Bapak Ketua BAP, Pimpinan BAP kelihatan kurang cerah Ibu Novita

hari ini? Oh tidak juga, iya cuma saya melihatnya dari sini ibu nah itu memancing Ibu Wakil

Ketua balik kesana.

Terima kasih Pak Gafar atas masukkannya. Terbuka saja setiap saat masukan-

masukan disampaikan oleh Pimpinan alat kelengkapan yang sesungguhnya sudah

menugaskan anggotanya menjadi anggota Pansus. Oleh karena itu saya tadi lupa

menyampaikan bahwa kesepakatan pleno Pansus ini perlu saya laporkan kepada seluruh

Pimpinan alat kelengkapan yang hadir karenakan alat kelengkapan menugaskan anggotanya

menjadi anggota Pansus nah tentu kami melaporkan kepada bapak/ibu bahwa kesepakatan

Pleno Pansus Tatib Anggota Pansus yang tidak hadir dalam rapat 3 kali berturut-turut tanpa

alasan yang sangat kuat maka akan dimintakan penggantian dari Pimpinan alat kelengkapan

yang bersangkutan. Itu sudah keputusan pak jadi tidak bisa lagi di gugat. Ya jadi tinggal

monitor saja anggotanya Komite II yang ditugaskan di Pansus siapa begitu ya. Maaf Ibu

Pimpinan. Tadi kehadiran Pak Lalu sebagai anggota Pansus atau sebagai Pimpinan BK?

RDP BERSAMA PIMPINAN DPD RI DAN ALKEL PANSUS DPD RI MS I TS 2016-2017

KAMIS, 25 AGUSTUS 2016 4

Maksud saya kalau di ukur dari kehadiran sebagai Pimpinan BK maka urutan berikutnya

adalah Pimpinan BK. Oh Pansus berarti bukan urutan kedua Bu Fahira.

Baik, Pimpinan BK (Badan Kehormatan) silakan mungkin ada masukkan.

PEMBICARA: Drs. H. A. HUDARNI RANI, S.H. (WAKIL KETUA BK DPD RI)

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Pak Ketua dan Wakil Ketua serta seluruh peserta sidang yang saya hormati.

Saya ingin laporkan bahwa pertama ketua sedang berada di luar dan, diluar daerah lah

pokoknya, katanya bersama anggota ini. Jadi saya ditugaskan untuk menyampaikan ini dan

kemudian salah satu wakil ketua yang berada di posisi anggota Pansus juga sudah memesan

kepada saya untuk yang menyampaikan ini dan yang ingin disampaikan bahwa BK sangat

berharap bahwa Pansus ini di dalam melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya dan kita

akan berusaha memberikan masukan-masukan terutama bagi anggota BK yang ada di Pansus

yaitu sebanyak 3 orang ya juga menitipkan dan saya ditugaskan belum berani menyampaikan

ini karena ini belum dibahas di dalam Pleno BK. Jadi nanti secara tertulis kita akan

sampaikan jadi menunggu Pak Ketua Hadir nanti dan kita akan adakan rapat pleno

secepatnya untuk memberikan masukan yang konkrit walaupun inventalisir masalah-masalah

sudah ada dan ini kalau mau disampaikan bisa misalnya mengenai cara pimpinan alat

kelengkapan dapat diberhentikan dari jabatannya apabila dan seterusnya itu ada penegasan-

penegasan misalnya untuk pengambilan keputusan itu di situ tadi disebutkan apakah 50% + 1

atau 3/4 anggota, jadi tidak sembarang-sembarang misalnya. BK menegaskan bahwa Tatib

ini sangat perlu penting dan harus dapat berfungsi sebagai social enginering dalam kita

mencapai tugas pokok daripada DPD ini maka itu sangat penting kita bekerja sebaik-baiknya

termasuk beberapa sudah kita siapkan tapi karena ada pesan dari anggota Pansus yang dari

BK supaya nanti akan dibahas di dalam rapat Pleno BK yang 17 orang itu saya mohon izin

nanti Pak Pimpinan Pansus untuk menyampaikan secara lebih terperinci secara tertulis dan

itu nanti kita juga akan sampaikan melalui anggota Pansus yang dari unsur BK itu.

Kita berharap, sangat berharap banyak kepada Pansus ini dapat melaksanakan tugas

dengan sebaik-baiknya ya kita akan berikan masukan tapi tadi putusannya tadi tukang rumus

dan tukang putus saja kan kita mendukung itu. Terima kasih Pak Ketua.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Jadi yang tertulis yang ada di meja kami belum belum dianggap sah oleh, iya ini baru

sifatnya inventalisir begitu pak ya, baik. Terima kasih Bapak Pimpinan Badan Kehormatan

atas tanggapannya, informasinya. Dan selanjutnya kita persilakan Komite III tadi berikut

kehadirannya, Komite III nanti menyusun Komite II. Silakan Pimpinan Komite III.

PEMBICARA: Pdt. CARLES SIMAREMARE, S.Th., M.Si. (WAKIL KETUA

KOMITE III DPD RI)

Terima kasih Ketua dan Pimpinan Pansus yang kami hormati.

Saya di sini mewakili Pimpinan Komite III karena ketua kami berhalangan hadir dan

menyampaikan kepada kami berdua Ibu Fahira dan saya untuk menghadiri tetapi Ibu Fahira

sudah di tempat untuk memimpin mungkin saya ikut menambahkan saja nanti yang akan

disampaikan oleh Bu Fahira memang Komite III secara resminya belum membahas apa yang

menjadi masukan kami tetapi karena waktu yang sangat mendesak akhirnya kami mencoba

RDP BERSAMA PIMPINAN DPD RI DAN ALKEL PANSUS DPD RI MS I TS 2016-2017

KAMIS, 25 AGUSTUS 2016 5

menjajaki lewat group WA sehingga ada beberapa masukan dan saran dari teman-teman

anggota Komite III dari beberapa item yang bisa kami rangkumkan yang pertama adanya

permintaan supaya SK alat kelengkapan yang sudah berakhir sebenarnya tanggal 18 Agustus

kemarin supaya segera diperbaharui sambil menunggu putusan Tatib yang akan disahkan

lewat paripurna yang akan datang. Kemudian adanya muncul masih dua pendapat yang bisa

kami irangkum di sini adalah keinginan untuk tetap alat kelengkapan itu 2,5 tahun dan untuk

Pimpinan DPD itu 5 tahun nah sedangkan itu pun ada yang ingin menambahkan untuk

laporan oleh pimpinan alat kelengkapan supaya tetap disampaikan 2,5 tahun dalam bentuk

laporan saja mungkin itu saja yang ingin kami sampaikan garis besar yang sangat penting

untuk didalami bersama.

Terima kasih, saya kembalikan.

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Terima kasih Charles, Pak Pendeta mewakili Komite III. Ibu Fahira ada mau

ditambahkan? Cukup. Ada di luar sedikit konteks Pansus yang disampaikan oleh Pimpinan

Komite III tapi ini tidak apa-apa kita bicarakan karena forum ini juga untuk kita dan ada

Pimpinan DPD yang perlu sekali mendengarkan tentang sebutan tadi adalah berakhirnya

bukan hanya SK alat kelengkapan Pimpinan alat kelengkapan tapi keanggotaan alat

kelengkapan dan rupanya sudah agak bias dalam 1-2 hari rapat ini dimasing- masing alat

kelengkapan, ada yang sudah tidak mendaftarkan di alat kelengkapan awalnya, ada juga yang

sudah membuat absen alat kelengkapan baru itu padahal surat keputusan Pimpinan DPD

belum terbit sebagai pengesahan, pertukaran atau pergeseran antara anggota maupun selaku

pimpinan alat kelengkapan ini. Saya hanya mensitir sedikit Pimpinan Komite III karena itu

juga sependapat dengan Pimpinan Komite IV sebenarnya.

Selanjutnya Pimpinan Komite II saya persilakan, Pak Ketuanya langsung.

PEMBICARA: PARLINDUNGAN PURBA, S.H., M.M. (KETUA KOMITE II DPD

RI)

Baik, terima kasih Pak Ketua Pansus dan Wakil Ketua.

Bapak dan Ibu, Ibu Ratu Hemas yang saya hormati.

Pertama sekali karena ada berita duka cita atas meninggalnya putra dari sahabat kita

Pak Syukur yaitu Sabik Syukur oleh sebab itu mohon kita hening cipta mendoakan semoga

kiranya ananda tersebut, sudah lama sakit ini bisa di terima disisi-Nya dan keluarga Syukur

teman kita ini diberikan kekuatan. Terima kasih.

Baik, Bapak-bapak/Ibu-ibu yang saya hormati.

Saya hanya menambahkan perkembangan terakhir yang diwakili oleh pertemuan

terakhir dengan Ibu Anna Latuconsina, ada 3 hal yang pertama tentang keberadaan anggota

Komite pada saat ini tidak memiliki legalitas seperti yang tadi karena berdasarkan keputusan

Pimpinan DPD bahwa keanggotaan alat kelengkapan DPD berakhir sejak tanggal 16 Agustus

2016 sementara berdasarkan keputusan Panmus dan Sidang Paripurna ke-I DPD RI Tahun

Sidang 2016-2017 telah disepakati bahwa keanggotaan alat kelengkapan tidak perlu

diputuskan. Jadi ini memang betul yang kita rasakan di Kkmite masing-masing karena pada

saat itu silakan provinsi membuat pergantian tetapi juga akan harus mempunyai keputusan

pimpinan tentang ini karena nanti akan berpotensi menimbulkan permasalahan di kemudian

hari baik secara administasi dan lain. Yang kedua, masa jabatan Pimpinan Alat Kelengkapan

selain Pimpinan DPD sebagaimana diatur dalam Tatib DPD bertentangan dengan Undang-

Undang MD3 karena dalam Undang-Undang MD3 masa jabatan anggota dan pimpinan alat

RDP BERSAMA PIMPINAN DPD RI DAN ALKEL PANSUS DPD RI MS I TS 2016-2017

KAMIS, 25 AGUSTUS 2016 6

kelengkapan adalah selama 1 tahun. Ini yang lalu, usulan adanya penambahan komponen

dalam laporan kinerja pimpinan alat kelengkapan sehingga tidak hanya berisi pelaksanaan

tugas alat kelengkapan saja tapi juga berisi tentang kehadiran alat kelengkapan dalam

penyelenggaraan rapat-rapat.

Terhadap laporan anggota Pansus terhadap beberapa masukan yang disampaikan

anggota Komite II sebagai berikut :

1. Perlu diadakan rapat Panmus agar membahas penetapan keanggotaan alat

kelengkapan dengan membatalkan keputusan panmus sebelumnya yang menyatakan

tidak perlu adanya penetapan keanggotaan alat kelengkapan pada tahun sidang

sekarang. Hal ini dimaksudkan agar semua alat kelengkapan memiliki legalitas dalam

melaksanakan kegiatan yang menjadi tugas dan fungsi alat kelengkapan termasuk

dalam penggunaan anggaran yang mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi

konstitusional yang diatur dalam peraturan perundang-undangan.

2. Secara hukum legalitas anggota maupun pimpinan alat kelengkapan harus ditetapkan

dan keputusan Pimpinan DPD. Oleh karena itu, pimpinan DPD perlu menetapkan

keputusan untuk memperpanjang masa jabatan anggota alat kelengkapan dan

pimpinan alat kelengkapan.

3. Terhadap ketentuan-ketentuan dalam Tatib DPD RI yang berpotensi melanggar

peraturan perundang-undangan maka dapat dilakukan permohonan judicial review

oleh anggota maupun stake holder terkait.

Terima kasih. Kami Pimpinan Komite II tanggal 25 Agustus 2016. Terima kasih akan

kami sampaikan juga. Horas nuwun sewu.

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Terima kasih Bapak Ketua Komite II tidak diserahkan nanti pak itu

Saya lihat justru sudah lengkap sekali. Memang ini Ibu Wakil Ketua saya laporkan,

pimpinan komite yang paling eksis sekarang ini adalah masih Pak Parlindungan Bu, saya

harus hormat sama Pak Muqowam itu karena Anggota Komite II paling banyak di PURT jadi

terima kasih sekali lagi Bapak Pak Parlindungan Pak Ketua Komite II, mohon maaf Ibu

wakil ketua supaya ibu juga mungkin dengarkan sekalian nanti bukan terakhir Bu tapi

sesudah teman yang lain kalau boleh. Saya persilakan Pimpinan PPUU kalau begitu yang

sudah yang sudah dinyatakan-dinyatakan. Ya silakan.

PEMBICARA: Drs. H. AKHMAD MUQOWAM (WAKIL KETUA PANSUS TATIB

DPD RI)

Pimpinan ini taat betul sama Purba memang. Mau Parlin, mau Djasarmen, dia taat

betul itu saja.

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Jadi kita silakan lebih dahulu BKSP Pak Parlindungan, Pak Djasarmen atau PPUU

tidak ada masalah. Silakan PPUU tidak ada masalah.

RDP BERSAMA PIMPINAN DPD RI DAN ALKEL PANSUS DPD RI MS I TS 2016-2017

KAMIS, 25 AGUSTUS 2016 7

PEMBICARA: DJASARMEN PURBA, S.H. (WAKIL KETUA PPUU DPD RI)

Terima kasih Pimpinan dan Ibu Wakil Ketua.

Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh.

Selamat siang dan salam sejahtera buat kita semua.

Om Swatiastu.

Surat kami dari PPUU ada yang menunjuk saya karena secara resmi pimpinan PPUU

2 orang tidak hadir karena kebetulan saya sebagai anggota pansus makanya saya di sini

duduk selaku Pimpinan PPUU. Yang kedua bahwa PPUU ada 3 orang yang diwakili di sini

Pak Benny ada dan Pak Guston ada.

Baik memang banyak masukan dan ini saya bacakan secara resmi. Pertama bahwa

perubahan Tatib diupayakan sedemikian rupa agar sinkron dan harmonis dengan peraturan

Perundang-Undangan atau tidak melanggar UUD 1945 atau Undang-Undang lainnya, seperti

Undang-Undang 17 Tahun 2014, Undang-Undang MD3, maupun Undang-Undang Nomor 12

Tahun 2011 tentang pembentukan Undang-Undang. Yang kedua bahwa peraturan DPD RI

Nomor 1 Tahun 2016 tentang Tatib sudah mulai berlaku sejak ditetapkan. Yang menjadi

tugas utama dalam Pansus perubahan Tatib yang sekarang ini adalah membahas substansi

ketentuan peralihan. Ketiga dalam melakukan pembahasan substansi ketentuan peralihan

sebagaimana yang dimaksud pada nomor 2 di atas maka perlu diperhatikan pemberlakuan

asas nonretroaktif sehingga nantinya tidak terjadi kerancuan hukum dan menimbulkan

permasalahan administratif oleh karena itu dalam pembahasan ketentuan peralihan perlu

mengundang pakar yang memuja kompetensi terkait pemberlakuan azas nonretroaktif baik

itu pakar hukum maupun pakar keuangan. Keempat ini di luar tatib yang sama dengan yang

lain hal lain di luar substansi tatib yang perlu disampaikan adalah tentang penetapan

keanggotaan alat kelengkapan di Sidang Paripurna awal tahun sidang karena dalam rapat

pleno PPUU kemarin masih terjadi perbedaan penafsiran apakah masih menggunakan

keanggotaan 2015-2016 atau sudah disesuaikan dengan usulan dari provinsi masing-masing.

Kenapa terjadi perbedaan? Terus terang saja ada sedikit permasalahan di PPUU

kemarin bahwa dari pihak Sumatera Selatan sudah terjadi perubahan. Sementara Paripurna

belum. Nah sementara yang lain seperti Sulawesi Selatan belum ada perubahan tapi mereka

sudah ada pergantian dari provinsi sehingga terjadi semacam dua pandangan, dua beda

pendapat. Nah ini perlu segera menurut PPUU segera diselesaikan dengan segera karena apa

karena supaya tidak terjadi hal-hal demikian yang juga menyangkut tentang anggaran

keuangan. Saya kira itu ya Pak Benny, Pak John ya menyangkut dengan pandangan PPUU

dan ini secara resmi saya serahkan kepada pimpinan, terima kasih.

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Terimakasih Pimpinan PPUU Pak Djasarmen Purba atas masukannya. Sampai-sampai

rapat yang kemarin saya dengar 2 absennya. Saya monitor itu Pak, ada 2 absen dibuat PPUU

dalam rapatnya. Absen berdasarkan keanggotaan lama dan absen berdasarkan kemungkinan

keanggotaan baru, betul itu Pak Djasarmen ya. Ternyata ada ilmu yang lain dari Pak Wakil

Ketua Pak Farouk, saya tidak lihat masuk ruangan Pak, saya serius ini. Jadi rupanya ada ilmu

khusus. Kita persilakan BKSP.

RDP BERSAMA PIMPINAN DPD RI DAN ALKEL PANSUS DPD RI MS I TS 2016-2017

KAMIS, 25 AGUSTUS 2016 8

PEMBICARA: A.M. IQBAL PAREWANGI (KETUA BKSP DPD RI)

Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh.

Saya berdua dengan Pak Haripinto, pimpinan BKSP. Kami datang berdua karena tahu

informasi tadi bahwa kursi yang disediakan cuma 2. Sebenarnya kami mau datang bertiga.

Jadi lain kali saya kira pansus tolong untuk pimpinan alat kelengkapan masing-masing

disediakan 3 kursi. Siap Bang Ken. Ada 4 hal. Yang pertama, terkait dengan tadi sudah ada

brainstorming awal di Pleno BKSP masukan awal. Yang pertama, kita perlu mempercayakan

pada Pansus sesuai dengan yang ditugaskan bahwa sebelum pansus ini terbentuk ada

keputusan-keputusan di alat kelengkapan lain atau alat kelengkapan tertentu itu sifatnya tidak

dalam kondisi mengikat secara rigid Pansus yang ada sekarang.

Jadi yang pertama ini adalah memberikan kepercayaan kepada Pansus sesuai dengan

yang ditugaskan. Yang kedua, sebagaimana tradisi yang dikembangkan di BKSP diharapkan

dengan tatib nantinya yang dikerjakan oleh Pansus ini terjadi kondisi tegak aturan untuk

keteraturan. Contoh konkret kalau nanti ada anggota pansus yang exit dari alat

kelengkapannya maka dia berarti otomatis demi keteraturan dia juga diganti di pansus andai

Iqbal Parewangi masuk dalam Anggota Pansus lalu rolling Sulsel dan sudah ditetapkan nanti

menunjukkan bahwa saya meninggalkan BKSP maka posisi saya di Pansus sebagai

perwakilan BKSP diganti oleh yang masih sahih sebagai anggota BKSP. Itu bentuk untuk

aturan menegakkan keteraturan. Bentuk lainnya adalah dalam bentuk kajian lintas negara

tupoksi Pak Ketua Komite II ya, Pak Ketua Pansus tupoksi kami ada di situ dalam

ketatanegaraan masa jabatan tidak dipotong-potong. Yang bisa dipotong itu adalah yang

menjabat cuma Ketua Pansus dan Pak Waka, Bu Waka Pansus tolong jangan dimaknai apa-

apa tentang yang boleh dipotong adalah yang menjabat gitu ya.

Pak Parlin masa jabatannya tidak bisa diganggu gugat tapi Parlin-nya bisa

diberhentikan. Mungkin karena alasan umur atau mungkin karena alasan perundang-

undangan. Boleh Pak Parlin berhenti, diberhentikan di tengah jalan tapi masa jabatan itu

sendiri tidak dalam posisi dipotong-potong. Yang kedua, ah yang ketiga, kedua tadi

menegakkan aturan dan keteraturan. Tiga ada hal-hal spesifik pada BKSP kalau yang

terungkap tadi ada satu penguatan tentang komunikasi yang lebih pas, yang lebih cocok,

yang lebih bersesuaian dengan tupoksi antara BKSP dengan Pimpinan DPD Republik

Indonesia dan yang keempat, secara resmi perlFu disampaikan bahwa karena dipandang ada

hal yang urgent oleh BKSP terkait dengan perlunya men-support Pansus tatib ini sesuai

dengan pandangan Anggota maka di BKSP masih kami akan lakukan pleno khusus untuk

menyerap masukan dan selanjutnya nanti akan disampaikan secara tertulis. Pak Haripinto

ada, ada yang mau ditambahkan Pak Hari? Baik, terima kasih.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Terima kasih Bapak Ketua BKSP.

Beberapa masukannya, nanti menyusul melalui Anggotanya yang ditugaskan di

Pansus. Selanjutnya kami persilakan Bapak Pimpinan BPKK, Pak Prof. John Pieris.

PEMBICARA: Prof. Dr. JOHN PIERIS, S.H., M.S. (WAKIL KETUA BPKK DPD RI)

Terima kasih Pak Ketua.

Yang pertama Pansus harus memperhatikan catatan-catatan penting dalam

kesepakatan di Panmus. Kedua menyisir kembali catatan-catatan kritis pada sidang

RDP BERSAMA PIMPINAN DPD RI DAN ALKEL PANSUS DPD RI MS I TS 2016-2017

KAMIS, 25 AGUSTUS 2016 9

paripurna. Yang ketiga BPKK belum bisa merumuskan standing ya alat kelengkapan ini

karena memang akhir-akhir ini BPKK sangat sibuk dengan kegiatan-kegiatan amandemen.

Jujur saya katakan bahwa hampir semua alat kelengkapan itu terbelah, itu wajar-wajar saja

dalam berdemokrasi. Jadi morality saya tidak bisa berbicara atas nama BPKK sekarang

karena itu belum dibahas oleh BPKK ya jadi saya minta waktu untuk di lain waktu kita akan

menyampaikan itu. Yang keempat Pak Ketua dan Pimpinan, kita mengingatkan lagi bahwa

kedudukan BPKK dalam tatib sebagaimana yang disampaikan pada Pansus pertama itu

sedikit pun tidak bergeser mengenai tupoksi dari BPKK itu tetapi ada hal yang perlu kita

ingatkan kembali dalam rumusan BPKK yang disampaikan tempo hari ya BPKK

menginginkan agar tatib itu dapat disempurnakan sebagai misal ya dibentuk 3 sub kelompok

Anggota. Semacam "fraksi" sub kelompok Timur, Tengah, dan Barat. Untuk lebih

mengefektifkan kinerja kelompok pada 3 wilayah itu ya implikasi politiknya tentunya ada

distribusi peran dari Anggota-Anggota selain yang sudah terdistribusi ke alat kelengkapan

ketua sub kelompok, sekertaris dan bendahara juga bisa dibentuk. Filosofi yang mendasari ini

adalah bahwa frekuensi kegiatan 3 pimpinan itu terlalu besar ya untuk memikirkan Indonesia

melalui DPD. Kalau ada pimpinan sub kelompok atau semacam pimpinan fraksi itu dapat

dilakukan peran itu katakanlah Tengah bergabung apa sih isu-isu strategis, target-target

program untuk kepentingan daerah Tengah yang akan membicarakan itu ya dengan menteri-

menteri teknis. Logika yang sama juga Timur dan Barat melakukan hal yang sama. Tidak ada

maksud lain dibalik itu Pak Ketua. Nah supaya sub kelompok itu mengagregasi,

mereformulasi ya dan merevitalisasi kembali keinginan-keinginan daerah itu untuk dapat

diperjuangkan oleh DPD RI dalam level nasional.

Terima kasih Pak Ketua.

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Terima kasih Bapak John Pieris Ketua BPKK. Selanjutnya saya persilakan Ketua

PURT. Ini sangat penting kita dengarkan juga ini. Silakan.

PEMBICARA: H. NOVI CANDRA, S.E. (WAKIL KETUA PURT DPD RI)

Terima kasih Pimpinan.

Yang saya hormati, Pimpinan DPD, Pimpinan Pansus, Pimpinan alat kelengkapan dan

Anggota pansus hadir pada kesempatan hari ini. Kami dari PURT kemarin sempat membuka

wacana ingin membahas masukan terhadap Pansus yang akan dilaksanakan pada rapat hari

ini. Jadi karena keterbatasan waktu kami juga belum bisa membahas secara pleno dan secara

bersama-sama tapi dari isu yang berkembang dari kawan-kawan sebenarnya sangat berharap

pansus tatib ini bisa selesai dengan segera dan dengan baik karena ada 3 hal yang sebenarnya

menjadi patokan bagi kita pada hari ini yang mana penyelesaian pansus secara cepat

mengenai perencanaan amandemen yang diusung oleh DPD RI dan yang terakhir yang

menjadi tugas DPD adalah dan yang menjadi tugas PURT pada hari ini dan menjadi fokus

kami di PURT adalah mengenainya pemotongan anggaran terhadap DPD. Mungkin gara-

gara ini mungkin kawan-kawan PURT belum mau membahas masukan terhadap Pansus ini.

Terima kasih.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

RDP BERSAMA PIMPINAN DPD RI DAN ALKEL PANSUS DPD RI MS I TS 2016-2017

KAMIS, 25 AGUSTUS 2016 10

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Terima kasih Pimpinan PURT tadi waktu saya buka rapat dan pengantarnya karena

Pimpinan PURT tidak hadir, Pansus sudah menyampaikan terima kasih kepada Pimpinan

PURT karena pagu anggarannya disiapkan untuk Pansus Insya Allah tidak tergugat bahkan

akan ditambah ya kan jadi akan ditambahkan sebentar sore malah. Pimpinan komite 1 Pak

Muqowam, boleh kembali ke tempatnya tapi kalau pimpinan peserta rapat mengatakan di

depan tidak apa-apa begitu.

PEMBICARA: Drs. H. AKHMAD MUQOWAM (KETUA KOMITE I DPD RI)

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Pimpinan Tatib, Pimpinan Pansus, kemudian Pimpinan DPD Ibu Bapak sekalian dari

pimpinan alat kelengkapan, saya mewakili Komite I banyak sekali anggota yang di pansus

Bu Enny, Pak Benny, Pak Kenedy, Guston, ada Pak Gubernur, Pak Aher Ahmad Hudanirani,

Pak Iqbal, saya kira karena itu kemudian saya ingin sampaikan bahwa kalau misalnya ada

yang kurang mohon nanti dilengkapi dan silakan semua bicara seizin pimpinan rapat.

Pertama di Komite 1 itu Motonya adalah NKRI. Negara Kok Republik Indonesia, kok

Republik Indonesia karena dalam semua bidang yang di Komite I itu nggak ada yang benar

secara kebijakan. Mau bicara hukum, bicara politik dalam negeri, mau bicara pertanahan,

mau bicara ASN, itu nggak ada yang benar semua. Jadi policy mengenai regulasinya nggak

ada yang konsisten oleh karena itu kita temukan hal-hal yang kemudian secara parsial

diselesaikan oleh pemerintah. Pak Farouk yang terhormat saya kira tadi pun itu menjadi

waktu konsultasi Pak Farouk itu bagian yang saya kira nanti juga secara internal akan

menjadi pencermatan kami di Komite I. Itu tidak layak untuk kita bicarakan karena itu

memang sangat penting untuk Komite I ketika tadi ada ketemu dengan Mendagri.

Lalu yang kedua Ibu Bapak sekalian runtutan meruntutkan antara undang-undang

dasar pasal 22D kemudian undangundang 17 kemudian tata tertib itu menjadi suatu

rangkaian sebab di pasal 7 Undang-Undang 12 2011 mengenai P3 peraturan perundang

undangan ya memang tidak termasuk di domain pasal 7 tapi di Pasal 8 mengenai peraturan-

peraturan yang selain sebagaimana pasal 7 maka peraturan-peraturan misalnya MPR DPR

DPD sampai dengan peraturan kepala desa itu ada di dalam Pasal 8 apa namanya undang-

undang 12 nah jadi karena itu ini saya kira sekali lagi disitu mengenai misalnya adalah

apakah tatib bisa di MA kan atau tidak DGR saya ini memang menjadi sesuatu yang

deveteble karena memang ruang itu ada di situ hanya memang kemudian soal etika saja nah

berkaitan dengan ini Bapak, Ibu sekalian kami Komite berebut ruang dengan komite II,

berebut ruang dengan Komite III saya kira.

Jadi dalam hal misalnya kependudukan Dukcapil ini kita ada di Komite I juga ada, di

Komite III juga ada ya begitu juga dengan bidang-bidang yang lain ini kenapa karena kita

belum menemukan secara pasti sebetulnya misi kita apa toh ruang mohon maaf sebetulnya

ruang kita dimana toh. Ya dalam hal Dukcapil kita dengan komisi, Komite 3 saya kira dalam

hal perumahan Kite itu berhimpitan dengan Komite II. Ini saya kira pak Parlin sehingga

nggak maze antara skup dengan partner ini belum clear di dalam tata tertib nah ini saya kira

terjadi distorsi kami juga di Komite I di dalam wacana itu ada 2 hal besar petama karena

amanat pansus ini adalah mengenai ayat peralihan ya itu kita akan bicara mengenai yang

ideal secara ideal kalau kita bedah adalah tatib itu tidak boleh berhadapan MD3 nah ini nanti

barangkali kalau saya duduk di depan saya ingin konfirmasi kepada pimpinan DPD karena

ketua DPD ini mohon maaf ketua DPD selalu mengatakan bahwa tatib ini berhadapan

dengan undang-Undang 17 ini mana yang di ruang ini saya kira nanti saya kalau didepan

RDP BERSAMA PIMPINAN DPD RI DAN ALKEL PANSUS DPD RI MS I TS 2016-2017

KAMIS, 25 AGUSTUS 2016 11

saya ingin minta kepada Pimpinan barangkali Pak Irman selalu mengatakan seperti itu ini

berhadapan dengan Undang-Undang 17 MD3. Lalu yang terakhir ibu bapak sekalian

berkaitan dengan pasal 22 kemudian Undang-Undang MD3, Komite I memaknai betul ikut

membahas Undang-Undang yang berkaitan pemerintah daerah sumber daya alam lalu yang

ke dua dapat melakukan apa itu pertimbangan dan sebagainya ini di komite satu ini memang

optimum kita lakukan. Jadi dalam hal ini kita laporkan sekaligus kita bicara Undang-Undang

Pilkada kita ikut secara efektif Undang-Undang Pemda kita ikut efektif hanya persoalannya

Ibu wakil dan Pak wakil yang kita minta itu 11 orang yang datang itu alhamdulillah paling

banyak 4 orang Pak kalau di DPR Pak.

Jadi yang minta banyak itu ini saya buka saja diruangan ini 11 orang kita minta yang

datang pak Kenedi yang datang itu pak Benny yang datang itu adalah Bu Eni yang lain

Alhamdulillah goib semua begitu loh kalau sudah itu ini saya kira yang ingin saya sampaikan

dari Komite I kemudian saya mohon forum ini tidak sama dengan panmus jadi jika

diperkenankan kita pada waktu Panmus sudah memutuskan, ini merespons saja. Memang

bicara mengenai perubahan provinsi itu diperbolehkan. Ketika itu Bu Warotapu kalau Jawa

Tengah berubah saya dirubah berubah komite, apakah kemudian pengganti saya itu otomatis

jadi ketua komite satu. Saya contohkan pada waktu di Panmus. Nah hari ini terjadi misalnya

adalah pak Iqbal mohon maaf pak Iqbal, Pak Iqbal absen tidak ada disini lagi padahal

dikomite 4 barangkali juga belum ada namanya belum ada sehingga ini ada steles pak Iqbal

ini tidak punya kewarganegaraan. Warga negara Komite I juga bukan, warga negara Komite

IV juga bukan 3 jadi ini saya kira perlu diselesaikan persoalannya adalah pertama di dalam

Tatib itu adalah 2 setengah tahun lalu yang ke didalam panmus apa keputusan mengenai

pansus bahwa tidak ada perubahan di Alkel pimpinan dan alat-alat lain-lain sampai dengan

tatib ini selesai tapi kemudian ruang perpindahan anggota itu diperbolehkan karena itu Pak

Faroukh pada waktu itu saya melihat Persis bahwa boleh pindah ya tidak perlu ada keputusan

di paripurna cukup dilaporkan dan Pak Farouk sudah melakukan di Paripurna waktu itu jadi

menurut saya tidak ada di sweet lagi karena di Panmus kita sepakati saya khawatir kalau

kemudian yang ikut panmus ini kan banyak ini kemudian ya tertuduhnya itu pimpinan DPD.

Kita semua ikut saya ikut hadir pak Gafar juga ikut hadir pak Iqbal juga ikut hadir waktu di

Panmus itu sehingga karena itu mohon untuk tidak bias antara Pansus dengan rapat panmus

itu makasih.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Terima kasih Pimpinan Pansus Pak Muqowam kembali ke tempat selaku ketua

Komite I sudah selesai tugasnya. Makasih Bapak Ketua Komite I kalau Komite IV nanti

menyusul tertulis karena memang belum membahas secara lengkap di komite saya kira itu

intinya baik bapak ibu sekalian kalau pimpinan alat kelengkapan selain pimpinan DPD saya

kira belum saya persihlakan sudah cukup semua saya persilakan pimpinan DPD RI Ibu waka,

Ibu Wakil Ketua, tadi sudah saya laporkan bahwa menyusul tertulis saya dengan hormat

persdilahkan ibu wakil ketua ibu ratu hemas dengan hormat.

PEMBICARA: GUSTI KANJENG RATU HEMAS (WAKIL KETUA DPD RI)

Ya terima kasih.

Assalamu'alaikum Warahmatullohi wabarokatuh.

Salam sejahtera untuk kita sekalian.

Om Swastiastu.

RDP BERSAMA PIMPINAN DPD RI DAN ALKEL PANSUS DPD RI MS I TS 2016-2017

KAMIS, 25 AGUSTUS 2016 12

Yang saya hormati Pimpinan Pansus Tatib dan anggota juga yang saya hormati Bapak

Waka dan tentu pada hari ini kita berharap kita sudah memenuhi undangan dan yang pada

intinya bahwa kita semua dari Pimpinan yang mungkin agak terlambat Pak Irman baru

landing dari Sumatera Barat jadi hanya mengingatkan saja bahwa sebetulnya keberadaan

lembaga DPD ini merupakan produk hukum karena diatur dalam Undang-Undang Dasar

1945 Undang-Undang MD3, Undang-Undang P3 dan juga peraturan Perundang-Undangan

lainnya jadi saya kira peraturan tersebut pun mengatur ruang gerak kita sebagai anggota DPD

sejak kita dilantik sebagai anggota maka melekatlah hak dan kewajiban kita sebagai anggota

Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia sesuai hukum ketentuan yang berlaku maka

tentu dari kami pimpinan artinya keputusan politik yang kita hasilkan tentu terdapat koridor

hukum yang harus dipatuhi dan dipenuhi sebagai pejabat negara kita-kita semua ini pejabat

negara bukan LSM.

Jadi kita harus memberi contoh bahwa dalam menyelenggarakan negara dan

membahas kebijakan publik harus sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Dalam

Undang-Undang Dasar 1945 pendiri bangsa dan pengubah konstitusi telah bersepakat bahwa

negara Indonesia adalah negara hukum dalam pasal 1 Ayat 3 Undang-Undang Dasar 1945

tegas dinyatakan bahwa negara Indonesia adalah negara hukum. Kketentuan pasal tersebut

merupakan landasan konstitusional bahwa Indonesia adalah negara berdasarkan atas hukum,

hukum ditempatkan sebagai satu-satunya aturan main dalam kehidupan bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara. Maka pembahasan apapun dalam lembaga DPD bukan ruang

bebas politik tanpa hambatan namun tetap harus tunduk patuh pada koridor ketentuan

Undang-Undang dan Undang-Undang Dasar sebagai salah satu konsekuensi Indonesia adalah

negara hukum. Sejatinya pansus ini bertugas menyempurnakan tatib secara komprehensif

tidak hanya persoalan masa jabatan pimpinan alat kelengkapan, laporan kinerja pimpinan alat

kelengkapan saya ambil contoh pada Pasal 168 tentang kewenangan dan tugas pansus.

Apakah rumusannya seperti itu karena pansus dibentuk memiliki maksud dan tugas yang

berbeda-beda belum lagi jika kita lihat pada pasal 179 terkait wewenang dan tugas panitia

pengawas mengapa memiliki rumusan yang sama dengan Pansus. Jadi Tatib DPD merupakan

salah satu bentuk peraturan Perundang-Undangan sebagaimana dimaksud dalam Undang-

Undang P3 dan pengaturannya merupakan delegasi dari Undang-Undang MD3 sebagaimana

diamanatkan dalam ketentuan Pasal 280 sampai dengan 300 Undang-Undang tersebut. Oleh

sebab itu, sesuai hukum yang berlaku universal, peraturan perundangan tersebut harus

dihormati dan hukum yang kita tegakkan dan dilaksanakan sejak diundangkan dan tidak

boleh berlaku surut hingga ada pembatalannya secara sah menurut hukum.

Jadi terkait ketentuan berlaku surut, mari kita lihat pengaturan dalam Undang-Undang

P3 pada angka 155 lampiran Undang-Undang P3 menyatakan pada dasarnya, mulai

berlakunya peraturan perundang-undangan tidak dapat ditentukan lebih awal dari pada saat

pengundangannya. Kemudian MK pada persidangan tahun 2003, terkait uji materi Undang-

Undang nomor 16 tahun 2003 tentang Perpu nomor 2 tahun 2002 tentang pemberlakuan

Perpu nomor 1 tahun 2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme menyatakan

bahwa pada dasarnya hukum itu harus berlaku ke depan. Adalah tidak fair jika seorang

dihukum karena perbuatan yang pada saat dilakukannya merupakan perbuatan yang sah.

Adalah tidak fair pula jika pada diri seseorang diberlakukan suatu ketentuan hukum yang

lebih berat terhadap suatu perbuatan yang ketika dilakukannya diancam oleh ketentuan

hukum yang lebih ringan, baik yang berkenaan dengan hukum acara maupun hukum materil.

Yang kedua asas nonretroaktif, lebih mengacu pada filosofi, pemidanaan atas dasar

pembalasan, retributif padahal asas ini tidak lagi merupakan acuan utama dari sistem

pemidanaan di negara kita yang lebih merujuk kepada asas preventif dan edukatif. Artinya,

pemberlakuan prinsip retroaktif merupakan suatu pengecualian yang hanya dibolehkan dan

diberlakukan pada perkara pelanggaran HAM, pelanggaran HAM berat sebagai kejahatan

RDP BERSAMA PIMPINAN DPD RI DAN ALKEL PANSUS DPD RI MS I TS 2016-2017

KAMIS, 25 AGUSTUS 2016 13

yang serius. Seyogyanya setiap peraturan yang dibuat untuk mengoreksi atau menindak

sesuatu kejahatan atau kesalahan yang terjadi haruslah dilakukan dengan menegakkan hukum

secara adil dan pasti bukan dengan cara membuat norma hukum baru melalui ketentuan yang

baru, apalagi berlaku ke belakang.

Apabila jika ternyata kebijakan legislasi semacam itu didasarkan atas pertimbangan

yang bersifat politis, jikalau kesalahan atau kekurangan yang terjadi didepan mata selalu kita

hadapi dengan membuat hukum baru maka niscaya tidak akan pernah ada hukum yang kita

tegakkan karena hukum yang tersedia selalu dirasakan tidak mencukupi. Preseden semacam

itu akan memperlemah upaya perwujudan prinsip negara hukum sebagaimana yang

seharusnya ditegakkan sesuai pasal 1 Ayat 3 Undang-Undang Dasar 1945 yang secara tegas

menyatakan bahwa negara Indonesia adalah negara hukum.

Menurut Prof.dr. Maria Faria Indarti, S.H. pemberlakuan surut suatu Undang-Undang

adalah dilarang karena bertentangan dengan asas legalitas dan bertentangan dengan konstitusi

negara Indonesia, khususnya bertentangan dengan Pasal 281 Undang-Undang Dasar 1945.

Undang-Undang Dasar 1945 sebagai konstitusi negara Republik Indonesia sama sekali

menolak pemberlakuan hukum secara surut. Undang-Undang Dasar kita menganut asas

nonretroaktif. Hak seseorang untuk tidak dapat dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut

adalah merupakan hak yang dijamin oleh Undang-Undang Dasar 1945, khususnya Pasal 281.

Hak ini sama sekali tidak boleh dikurangi.

Laporan kinerja Pasal 261 huruf I Undang-Undang MD3, hanya disebutkan laporan

kinerja. Coba bandingkan dengan Pasal 16 Ayat 1 huruf H yang tegas disebutkan laporan

kinerja Pimpinan MPR, kemudian pasal 86 ayat 1 terkait laporan kinerja DPR, disebutkan

bahwa hanya kata-kata laporan kinerja. Pasal itu diterjemahkan dalam tatib DPR Pasal 32

Ayat 10 bahwa laporan kinerja tersebut adalah laporan kinerja DPR, bukan laporan kinerja

pimpinan. Artinya, jika penyusun Undang-Undang MD3 memang bermasuk laporan kinerja

adalah laporan kinerja pimpinan maka akan tegas diatur dalam Undang-Undang MD3. Masa

jabatan pimpinan DPD, memang pimpinan DPD termasuk rumpun alat kelengkapan DPD,

namun jelas disebutkan pada Pasal 264 ayat 2, Undang-Undang MD3 bahwa keanggotaan

panitia kerja DPD ditetapkan tiap tahun sidang. Artinya Pimpinan panitia kerja berganti atau

tetap tiap tahun sidang.

Beda halnya dengan pimpinan DPD pada Pasal 260 Ayat 6, disebutkan bahwa

Pimpinan DPD sebelum menjabat mengucapkan sumpah, dipandu oleh ketua mahkamah

agung untuk 5 tahun artinya ada perbedaan penetapan memangku jabatan antara Pimpinan

DPD dengan pimpinan alat kelengkapan lain. Sebagai perbandingan, pengaturan tentang

masa jabatan Pimpinan lembaga yang anggotanya dipilih secara langsung oleh rakyat melalui

pemilu seperti DPR RI, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten kota, masa jabatan pimpinan

lembaganya adalah 5 tahun, mengikuti praktik ketatanegaraan dan periodesasi pemilu yang

dilaksanakan 5 tahun sekali. Bahwa pada lembaga negara seperti MK dan KY yang masa

jabatan pimpinannya adalah 2 tahun 6 bulan tetapi hakim MK dan KY tidak dipilih melalui

pemilu melainkan melalui mekanisme seleksi sehingga masa jabatan Pimpinan MK dan

Pimpinan KY tidak dapat dipersamakan dengan masa jabatan Pimpinan DPD RI.

Maka disimpulkan pengaturan masa jabatan Pimpinan DPD dan laporan kinerja DPD dalam

Tatib bertentangan dengan Pasal 8 Ayat 2 Undang-Undang nomor 12 tahun 2011 tentang P3

karena materi tersebut tidak pernah diperintahkan oleh Undang-Undang untuk mengaturnya

dan bukan kewenangan DPD untuk mengaturnya lebih lanjut didalam Tatib.

Demikian pandangan secara lengkap dan akan saya sampaikan secara tertulis beserta

lampirannya. Terima kasih.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Om shanti shanti shanti om.

RDP BERSAMA PIMPINAN DPD RI DAN ALKEL PANSUS DPD RI MS I TS 2016-2017

KAMIS, 25 AGUSTUS 2016 14

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Mungkin ada tambahan dari Pak Wakil Ketua, Pak Farouk? Sebelum diserahkan Bu.

PEMBICARA: Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI)

Baik terima kasih.

Forum yang sama saya hormati.

Tambahan saya terkait yang diminta masukan dari alat kelengkapan ini ada 2 hal, substansi

sama agenda. Saya pikir kalau agenda memang idealnya kita plenokan semua, tapi itu kan

hanya usulan isu-isu apa yang didalam Tatib ini yang perlu kita perbaiki, kita sempurnakan

begitu. Jadi itu sangat kualitatif sekaligus memberikan kewenangan kepada Pansus, nanti

Pansus yang akan membahas. Sedangkan mengenai substansi, bisa saja ada alat kelengkapan

yang perlu memplenokan dulu untuk menentukan sikap terhadap suatu substansi tapi

mungkin itu secara teknis akan mengalami kesulitan, tapi saya sarankan ya memang

substansi itu tetap kita serahkan kepada Pansus saja, sepanjang Pansus ini mendengarkan

bukan hanya mendiskusikan, mencari kesepakatan diantara anggota Pansus tapi juga

mendiskusikan pemikiran konsep mana yang paling tepat. Jadi itu berarti kita harus

mendengar sebagaimana tadi dikemukakan, ya mendengar ahlinya, begitu.

Nah itu yang antara agenda dan substansi ini yang perlu diinikan saya pikir. Tidak

selalu alat kelengkapan harus memberi masukan sikapnya terhadap substansi begitu yang

pentingkan agenda. Tadi tambahan, kemudian dari segi agenda yang kami usulkan di sini,

dicantumkan baik yang bersifat narasi maupun tabel. Baik pertama mengenai masa jabatan

pimpinan, masa jabatan pimpinan alat kelengkapan, laporan kinerja, pimpinan, laporan

kinerja pimpinan alat kelengkapan, pengaturan tentang agenda sidang paripurna, panmus,

tindak lanjut asmas, fungsi representatif dan diplomasi, itu yang hal-hal yang kami usulkan

untuk diagendakan didalam Rapat Pansus.

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Baik makasih Pak Farouk.

PEMBICARA: Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI)

Sebenarnya intinya itu saja, jadi memang hanya catatan saja ini. Harus perlu ada jalan

keluar, ternyata apa yang kita dulu kita sepakati di Panmus kemudaian kita ketok di

Paripurna tentang pergantian Anggota ini ternyata ada implikasinya. Silakan nanti apa

pemikiran, perlu masukan dari Pansus untuk kita bicarakan kembali ke Panmus mencari jalan

keluar, lagi-lagi kita mencari solusi. Terima kasih.

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Terima kasih Pak Farouk.

Sebenarnya ini juga saya tidak tahu apakah masuk materi Pansus tapi Pimpinan DPD kami

butuhkan untuk memberikan komentar terhadap keputusan Pimpinan DPD kepada Pansus,

tugas-tugas yang diberikan, lalu kemudian Pimpinan BK, Pimpinan Badan Kehormatan

RDP BERSAMA PIMPINAN DPD RI DAN ALKEL PANSUS DPD RI MS I TS 2016-2017

KAMIS, 25 AGUSTUS 2016 15

mengeluarkan surat kepada Pimpinan DPD mensitir poin 5, 6 yang dianggap tidak realevan

kira-kira begitu suratnya Badan Kehormatan.

Dari 1,2,3,4,5,6 tugas Pansus oleh BK kepada Pimpinan DPD itu diminta bahkan

samapai kepada Sekjen untuk melakukan, apa istilahnya, penyempurnaan surat, perbaikan

surat ini. Nah ini kalau pada kesempatan ini belum bisa di, karena kami mohon betul ada

sikap Pimpinan DPD terhadap surat BK tersebut yang membuat nanti Pansus tidak, kami

tidak secara internal berdebat soal tugas. Artinya tugas kami sudah sesuai dengan SK yang

dikeluarkan oleh Pimpinan DPD tapi kemudian BK mengeluarkan surat kepada Pimpinan

DPD, saya kira Pak Muqoam itu ada ya, Bu Fahira, kalau pada kesempatan ini memang

belum dibicarakan ditingkat Pimpinan DPD tapi ini perlu Pak. Karena nanti terus terang bagi

kami di Pansus ini akan menjadi titik kruisial internal ini menerjemahkan tugas Pansus ini.

Saya kira ada komentar Bu soal itu, atau belum? Soal surat BK ini berkait dengan tugas

Pansus?

PEMBICARA: Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI)

Iya kita kembali pada waktu Rapat Panmus itu, salah satu yang diangkat kan

persoalan yang disampaikan oleh BK itu. Mempersoalkan, nah, itulah puncak dari solusi

yang melahirkan kesepakatan, kesepakatan tentang pergantian keanggotaan itu, tapi isi dari

keputusan pimpinan itu, Pimpinan hanya menandatangani saja. Pimpinan menandatangani

apa yang telah diputuskan pertama dalam panmus tanggal 29 April. Keputusan itu, bahkan

rumusan keputannya kita kendalikan bersama, kita koreksi bersama itu yang ditandatangani

oleh Pimpinan. Kemudian keputusan Panmus itu dijadikan merupakan isi materi dari

keputusan tentang pembentukan Pansus yang diketok di Paripurna gitu.

Jadi kami tidak melihat ada masalah disini dan ini bukan masalah pribadi Pimpinan,

apalagi sikap dan perilaku Pimpinan. Ini adalah pimpinan menjalankan amanat yang dibawah

Panmus kemudian diketok lagi di Panmus tentang pembentukan Pansus yang tugasnya yaitu

itu, kami liat sudah clear itu gak ada masalah lagi. Terima kasih Pak.

PEMBICARA: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS TATIB

DPD RI)

Terima kasih, Bapak Wakil Ketua, Bapak Farouk.

Bapak-Ibu sekalian secara keseluruhan masukan tanggapan dari pimpinan alat

kelengkapan, bahkan secara khusus oleh Pimpinan DPD RI, tertulis lagi diserahkan oleh Ibu

Wakil Ketua, kita telah terima. Yang sudah tertulis nanti ini secara formal kita akan bagikan

kepada semua Anggota Pansus dan menurut saya sekali lagi masukan-masukan ini belum

untuk didiskusikan oleh Anggota Pansus ini akan menjadi bahan, terutama karena sejumlah

pimpinan alat kelengkapan belum menyampaikan secara formal sebagaimana

penyampaiannya tadi. Pak Benny ada hal? Silakan.

PEMBICARA: BENNY RHAMDANI (SULUT)

Terima kasih Pimpinan.

Seluruh Anggota Pansus yang sangat saya hormati, pimpinan alat kelengkapan.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Salam sejahtera buat kita sekalian.

Om swastiastu.

RDP BERSAMA PIMPINAN DPD RI DAN ALKEL PANSUS DPD RI MS I TS 2016-2017

KAMIS, 25 AGUSTUS 2016 16

Tiga Pimpinan didepan ini mencerminkan kepemimpinan ideal sebetulnya. Pak Ajieb

bertugas mengatur lalu lintas rapat-rapat, Pak Muqowam merumuskan, nah jika terjadi

distorsi opini diantara kedua ini Ibu Fahira yang mendamaikan keduanya, cocoklah.

Yang kedua ingin saya, saya ingin tunduk, taat, saya tidak ingin masuk pada masalah-

masalah yang bersifat materi karena itu menjadi wilayah kerja pansus dan saya akan

memanfaatkan wilayah kerja pansus dalam kapasitas sebagai anggota sebaik-baiknya nanti di

forum-forum lain. Yang ketiga saya ingin memberikan apresiasi pertama kepada Ibu Hemas

mewakili Pimpinan ya baik yang hadir maupun tidak kemudian alat kelengkapan.

Satu hal yang saya tangkap ya, secara jernih dengan kaca mata batin sebetulnya, kita

semua punya niat baik terhadap apa yang kita kerjakan hari ini. Bahkan saya garis bawahi

pendapat dari Ibu Hemas, selalu berbicara bagaimana menjadikan hukum sebagai panglima

ya. Hukum yang harus tidak sekedar dihormati tapi dijalankan secara sungguh-sungguh oleh

kita, orang-orang yang menyandang predikat pejabat negara yang berada dalam sistem

ketatanegaraan lembaga negara yang disebut DPD, 1000% lah ya tidak hanya 100%

persetujuan saya terhadap pendapat itu Ibu Hemas.

Karena tidak masuk materi, saya ingin menyampaikan 2 hal yang ini sangat filosofis

sebetulnya, dengan kaca mata batin kita untuk secara jujur bicara di forum ini. Pertama

bahwa kita semua 132 Anggota mereka yang telah diberikan mandat Pansus, Bapak-Ibu yang

mewakili alat kelengkapan, bahwa semua kita memiliki niat baik yang berkaitan dengan

Tatib ini. Niat baik itu harus dibuktikan, 1) dalam diskusi-diskusi saya selama ini apapun

perubahan yang berkaitan dengan Tatib itu tidak boleh diorientasikan atas niat kekuasaan,

enggak boleh, termasuk saya pribadi, saya sedang mengontrol diri saya, dan insya allah saya

tidak pada posisi, masuk di Pansus melakukan kritik terhadap beberapa hal, memberikan

masukan yang berkaitan dengan materi yang tujuannya adalah kekuasaan. Sama sekali tidak

ya.

Saya lanjut, mohon izin Pak Irman. Jadi untuk membuktikan bahwa kita semua

bertujuan untuk niat baik membangun sistem ideal kelembagaan maka tidak boleh ada

diantara kita, perbaikan Tatib ini diorientasikan untuk kekuasaan, apalagi perebutan

kekuasaan, itu sikap saya sejak awal. Tapi di sisi lain juga, jika ketaatan hukum ini ingin kita

buktikan sebagai niat baik, maka tidak boleh juga ada upaya pihak-pihak tertentu yang

menghalangi proses ini atas dasar kekuasaan. Mentang-mentang saya berkuasa ya sudahlah

dengan kekuasaan saya coba halangi, saya hambat dan sebagainya, sama, pada posisi yang

equal.

Contoh yang paling sederhana adalah ketika Tatib ini dibuat oleh Pansus dulu

kemudian diputuskan dalam Paripurna dan disepakati sekalipun melalui proses voting yang

kemudian terakhir ditandatangani oleh Pak Irman, maka hal yang kedua secara filosofis

diluar niat baik, yaitu saya mengajak kita semua janganlah pernah kita berpikir bahwa kita ini

adalah orang-orang yang serba sempurna. Yang seolah-olah product regulasi yang kita buat

ini serba sempurna dan tidak ada kekurangan apapun ya, janganlah. Kita ini belum apa-apa

dibandingkan mungkin para pengamat, para tokoh, para pakar yang ada di luar. Jadi

kesadaran bahwa kita bukan orang yang sempurna maka harus ada kejujuran juga bahwa

produk yang kita hasilkan suatu saat bisa digugat, produk yang kita hasikan suatu saat ada

kelemahan.

Nah dimana proses kelemahan itu harus digugat dan diperbaiki, kaitan dengan Tatib

yang sudah ditandatangani, ini kan prosesnya sudah benar ya, ada BK yang dimandatori oleh

Tatib untuk melakukan penyempurnaan, itu sudah benar. Kalau BK tidak selesai, dibentuk

Pansus baru, nah Pansus yang sekarang termasuk saya anggotanya ini juga ada koridor yang

memang disiapkan oleh Tatib, ini sudah benar. Jadi ini adalah koridor yang memang diatur

oleh Tatib dan bukan berdasarkan kekuasaan. Komparasi kamar sebelah saya sering

sampaikan, poduk DPR bisa digugat dengan judisial review, berarti mereka juga bukan

RDP BERSAMA PIMPINAN DPD RI DAN ALKEL PANSUS DPD RI MS I TS 2016-2017

KAMIS, 25 AGUSTUS 2016 17

orang-orang yang sempurna di sana, bukan orang-orang yang bisa mengklaim seolah-olah

mereka representasi intelektual, apalagi sekedar Tatib, itu maksud saya.

Kalau ada pandangan bahwa bertentangan dengan Undang-Undang, bertentangan

dengan aturan yang lebih tinggi, penyelesainnya bukan kekuasaan, penyelesaiannya adalah

tadi, ada koridor, BK dimanatori untuk melakukan penyempurnaan. Jika BK tidak mampu

bekerja untuk melakukan penyempurnaan dibentuk Pansus baru dan Pansus baru inilah yang

sekarang bekerja untuk melakukan penyempurnaan. Sederhananya beginilah Pak Irman,

sederhananya ketika Pak Irman tanda tangan, Pak Farouk tandatangan, Ibu Hemas tanda

tangan sebagai bentuk ketaatan hukum terhadap keputusan tertinggi Paripurna, kita ketemu

minum kopi kemudian kita sadar, aduh, ternyata yang kita tandatangani ini ada kekurangan,

ternyata yang kita tandatangani ini, kok rasanya bertentangan dengan aturan yang lebih

tinggi, kan gitu sebetulnya, sederhana kok masalahnya ini.

Dari dulu tidak ada kegaduhan politik apapun. Lah kalau begitu bagaimana ini Pak

Irman? Pak Farouk tanya saya, lah kalau begitu pak Benny bagaimana? Ya ada koridornya

dong Pak. BK sempurna kah? Nggak selesai BK ya Pansus. Ini koridor, termasuk menempuh

judisial review itu dimungkinkan untuk melakukan gugatan atas ketidaksempurnaan dan

penolakan.

Nah masuk kepada masalah ini, yang terakhir, saya dikagetkan, tanggal 22 Agustus,

ini dokumennya ditangan saya, catatan penting Ketua Pansus. Tanggal 22 Agustus jam 09.00

pagi, saya detail lah kalau kontra intelijen begini, jangan diajari lah. Tanggal 22 Agustus jam

9 pagi beredar sebuah dokumen berlogo DPD RI, berlogo DPD RI, yang dokumen ini

judulnya surat kuasa khusus ke beberapa Anggota DPD RI untuk menandatangani dokumen,

ini kolom penandatanganannya di belakang, ini surat kuasa untuk memberikan kuasa kepada

5 orang kuasa hukum dalam kaitan melakukan gugatan draf tata tertib DPD RI, mohon maaf,

sebagai orang yang ingin taat hukum, yudisial review termasuk kepada MA itu

dimungkinkan dan sah, tapi secara etik, saya ingin bicara secara etik, bukankah Pansus

sedang bekerja, sekarang kemudian kenapa Pansus bekerja diganggu dengan persoalan ini?

Ini etik loh menurut saya, sekalipun secara hukum dimungkinkan, ini menjadi catatan Pak

Ketua Pansus.

Untung beberapa orang yang disodori ini kemudian, aduh Pak Benny kami nggak

mau ini, jangan-jangan kita diadu lagi. Ah sudah benar sikap kalian saya bilang, yang orang

tua sudah benar sikap Bapak, ada perempuan yang lebih tua saya bilang sudah benar sikap

Ibu, ini masalah etik Bu. Jangan-jangan karena masalah ini muncul kegaduhan politik lagi di

lembaga kita ya, dokumen ini akan saya serahkan pada Pak Ketua sebagai bukti otentik

bahwa telah disebar ya, nanti nama siapa anggota yang tidak mau menandatangani dan

menyerahkan dokumen ini saya serahkan secara tertutup, staf siapa yang mengedarkan ini

juga akan saya sampaikan secara tertutup ya dokumennya.

Nah maksud saya, tolonglah kita semua menahan diri, Pansus adalah bagian dari

koridor yang dijamin oleh tata tertib untuk menyelesaikan masalah kaitan dengan tata tertib

yang kemarin dianggap banyak hal yang bertentangan dan sebagainya. Mari kita selesaikan

secara kedalam karena kalau ini keluar akan ada perlawanan secara keluar. Saya meyakini

itu, maka kalau dua-dua melakukan perlawanan, penyelesaian keluar maka kegaduhan politik

baru akan muncul di lembaga ini. Sampai ada istilah, saya dengar, wah kita harakiri politik

saja. Harakiri politik itu artinya ya sudah hancur sama-sama toh kalau kita yang hancur kita

kan nggak punya kepentingan dengan panggung nasional. Memangnya kita mau jadi

presiden? Memangnya kita mau jadi Wapres? Nah ada ini Anggota yang ngomong begitu,

kita kan gak punya kepentingan dengan panggung nasional, mau menjadi menteri pun nggak

pernah mimpi. Ya hancur, hancur ramai-ramai lah ya.

Kalau ada laporan di KPK, di-shoot oleh media ya sudah, dan sebagainya, dan

sebagainya. Nah mudah-mudahan politik harakiri ini tidak menjadi pilihan politik beberapa

RDP BERSAMA PIMPINAN DPD RI DAN ALKEL PANSUS DPD RI MS I TS 2016-2017

KAMIS, 25 AGUSTUS 2016 18

orang dan mudah-mudahan kegaduhan politik juga itu tidak jadi keluar dan saya yakin proses

kontemplasi kita semua atas apa yang terjadi sebelumnya itu menjadi perenungan kita bahwa

kita sebetulnya punya niat baik memperbaiki lembaga ini. Jauhkan kami dari semangat-

semangat dan orientasi kekuasaan, kecuali membangun sistem yang ideal.

Saya pikir itu, terima kasih, nanti akan saya serahkan.

Wallahul muwafiq ila aqwamit thoriq.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Terima kasih Pak Benny. Mau diserahkan sekarang karena saya juga persis baru tahu,

persis, nanti pakai map.

Baik terima kasih, sekali lagi Bapak-Ibu sekalian yang saya hormati, sesungguhnya

substansi rapat kita hari ini sudah selesai. Yaitu mendengarkan masukan, mendengarkan

tanggapan dari Bapak-bapak pimpinan alat kelengkapan, Bapak Ketua baru datang dan

selamat datang, tapi sudah diwakili tadi oleh Ibu Wakil Ketua, baik secara lisan maupun

secara tertulis sudah disampaikan.

Saya pikir menghargai upaya Bapak untuk hadir di Pansus kalau ada yang mau

ditambahkan silakan. Tapi bolehkah saya sedikit di luar materi Pansus karena ini

berkembang. Maksudnya begini Bapak Ketua, Bapak Pimpinan DPD, ini menyangkut kita

semua, kita semua, kita dalam artian kebetulan yang hadir saat ini adalah pimpinan-pimpinan

alat kelengkapan termasuk Pimpinan DPD, kalau Pimpinan DPD saya tidak tahu apa diatur di

kaitan itu ya. Minggu lalu kami sudah rapat juga, rapat kerja juga dengan sekjen, Pak Sekjen

menanyakan atau mendengarkan tanggapan terhadap implementasi dan implikasi

administrasi keuangan, penerapan Pansus, penerapan Tatib ini tadi. Bukan itu yang saya mau

sampaikan kepada Bapak karena waktu itu juga sedikit keluar dari konteks, yaitu berkait

dengan masa keanggotan alat kelengkapan dan masa jabatan pimpinan alat kelengkapan.

Kalau Bapak sepakat, bagaimana kalau sekarang, ya masih ada waktu setengah jam

ya khusus, diluar konteks substansi Pansus Pak Muqowam, tapi ini kapan lagi ada forum

untuk bicarakan bagaimana status keanggotaan dan pimpinan alat kelengkapan dan ada

Pimpinan DPD disini, tapi ini kalau Bapak-bapak setuju, kalau tidak saya tutup rapat karena

memang bukan materi rapat. Karena ini dari pada biasanya Pak Ketua sudah, kalau Ibu

Hemas tadi sudah dengarkan Pak Faroukh, biasanya sudah mulai terjadi dibeberapa hari

terakhir terhadap keanggotaan alat kelengkapan dalam rapat-rapat biasanya.

Begitu pun kemungkinan nanti di segi administrasi keuangan dalam konteks

pandangan kesekretariat jenderal. Ya, tapi kalau ini dianggap tidak jangan jadikan substansi

rapat saya tidak bermaksud untuk membuka forum, ya, kecuali saran saya, ini secara pribadi

kalau memang tidak dikehendaki karena waktu misalnya dan ini. Saran saya kepada bapak

pimpinan DPD, segera ada tindak lanjut, segera ada tindak lanjut kepada terhadap dua hal ini

keanggotaan alat kelengkapan dan status pimpinan alat kelengkapan. Saran kami adalah rapat

pimpinan DPD dan rapat Panmus, tapi ini bukan saran Pansus Pak ya karena sekali lagi

bukan materi dari Pansus ya, tidak usah khawatir Pak, suara kita sama Bapak kok, ya tapi kan

nanti di apa namanya dibedapendapatkan pimpinan Pansus. Saya kira,

PEMBICARA: Prof. Dr. FAROUK MUHAMMAD (WAKIL KETUA DPD RI)

Interupsi Pak Ketua saya rasa tidak apa-apa. Jadi menemukan ada masalah yang

konteksnya artinya Pansus kan karena dulu memang keputusannya jadi Pansus. Kita memang

RDP BERSAMA PIMPINAN DPD RI DAN ALKEL PANSUS DPD RI MS I TS 2016-2017

KAMIS, 25 AGUSTUS 2016 19

untuk kita menyepakati supaya nanti dari Pansus menyepakati, Panmus dan pimpinan itu

membahas lebih lanjut. Jadi masukkan itu di Panmus tetap aja itu.

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Baik terima kasih Pak Farouk, Pak Gafar.

PEMBICARA: Drs. H. ABDUL GAFAR USMAN, M.M. (KETUA BAP DPD RI)

Iya pimpinan yang saya hormati, dengan pimpinan Pansus karena ini dibuka sedikit

saya hanya informasikan, BAP selaku kelembagaan hasil rapat pleno, telah membuat surat

resmi kepada pimpinan DPD selaku pimpinan Panmus untuk menindaklanjuti hal-hal yang

disampaikan oleh Pak Ajip tadi. Itu sebagai informasi yang kami sampaikan kepada

pimpinan dan juga kepada Pak Ajip, karena ini bukan Pansus agendanya, agenda apa saja

terima kasih.

PEMBICARA: AJI MUHAMMAD MIRZA WARDANA, S.T. (KALTIM)

Pimpinan izin bicara,

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Silakan.

PEMBICARA: AJI MUHAMMAD MIRZA WARDANA, S.T. (KALTIM)

Iya terima kasih pimpinan.

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Silakan.

PEMBICARA: AJI MUHAMMAD MIRZA WARDANA, S.T. (KALTIM)

Pimpinan DPD pimpinan Pansus anggota dan pimpinan alat kelengkapan yang saya

hormati munculnya hal ini kan terus terang karena terkait Pansus, karena terkait surat BK

mengritisi diktum ke-5 dan diktum ke-6 terkait Pansus. Muncul kesepakatan ini, jadi kalau

menurut saya karena dibuka sedikit. Jadi tidak ada salahnya bagi Pansus untuk memberikan

sedikit masukan kepada pimpinan DPD kepada Panmus, karena karena munculnya hal ini

terkait Pansus dan di surat kesepakatan menunda Pansus dan di surat pergantian alat

kelengkapan itu menunggu hasil Pansus, tapi tidak salahnya kita memberi masukan dan saya

pribadi berpendapat bahwa untuk masukan kepada pimpinan tidak masalah menurut saya,

pimpinan membuat SK. Ini kan bahasanya terkait SK , SKnya sudah habis dan belum ada SK

lanjutan, tidak masalah membuat SK sementara dan belum ada SK lanjutan untuk

melanjutkan sementara kepemimpin sampai melanjutkan sementara pimpinan alat

kelengkapan dan keanggotaan sampai ada keputusan resmi dari Pansus. Jadi intinya hanya

RDP BERSAMA PIMPINAN DPD RI DAN ALKEL PANSUS DPD RI MS I TS 2016-2017

KAMIS, 25 AGUSTUS 2016 20

SK saja dan itu tidak bukan sesuatu yang ribet kok SK saja. Terimakasih pimpinan

terimakasih

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Terimaksih Pak Aji Mirza betul sekali bahwa apapun latar belakangnya ini kemudian

dari keberadaan Pansus itu setuju, dan bapak pimpinan DPD Bapak Ketua saya laporkan

insyaa Allah Pansus ini target tahap pertama sesuai ketersediaan PURT. Ya, itu batas tugas

kami targetkan kami punya kesepakatan di Pansus insya Allah kaami akan menyelesaikan

tugas sampai dengan 20 Oktober sebelum penutupan masa sidang sehingga kalau Tuhan

mengizinkan kami di Pansus akan menyelesaikan tugas yang melaporkan pada paripurna

penutupan atau sebelum penutupan masa sidang pertama tahun sidang 2016. Itu target kami

dan kami sudah sepakat dengan teman-teman anggota Pansus, bahwa nanti kemudian ada

dinamaka itu persoalan lain, tapi namanya target kinerja kami insyaa Allah.

Nah kalau itu ditunggu berartikan Oktober akhir sementara ada hal-hal yang sifatnya

mendesak mungkin karena itu tadi saya sekali lagi minta izin kepada forum, bukan substansi

inti dari Pansus tapi ada sesuatu yang berkembang yang saya kenakan diharapkan nanti di

Pansus kesimpulan Pansus telah menjawab itu, sementara ada persoalan administrasi

keuangan yang kemungkinan menjadi menjadi sebuah masalah Pak Beni kemaren pak Beni

dikatakannya kalau melanggar kembalikan kan selesai juga persoalan itu juga salah satu ini

ya tapi bukan cuma itu ternyata kan bukan cuma administrasi keuangan ini selalu

menyangkut perasaan. Ketika ada teman mau rapat dikomite A. Namanya masih ada atau

tidak lagi karena sudah dipergeseran dan khusus saya di Komite IV juga ada hal kecil di sana

karena hari senin akan melaksanakan fit dan proper test calon anggota BPK, di situ juga ada

pergantian anggota Pak ya. Ada juga pergantian anggota Komite IV dan beliau selaku Ketua

BK memberi contoh sudah pindah ke Komite I belum ada SK Komite I dari DKI yang

ditugaskan ke Komite IV belum mau masuk ruangan Komite IV,karena belum ada SK. Lalu

saya bilang ya siapa yang diberikan tugas diberikan tugas, suara DKI tidak boleh hilang

dalam seleksi atau fit and proper test tersebut begitu. Saya bilang karena Pak Fatwa sudah ke

Komite I beliau kan ketua BK, sudah dijalan yang tepat sudah kasih. Dia harus ikut fit and

proper test. Ini bukan cuma saya di Komite IV Pak saya kira. Pak Iqbal silakan.

PEMBICARA: A.M. IQBAL PAREWANGI (KETUA BKSP DPD RI)

Saya mau izin menyampaikan kemungkinan untuk katakanlah istilahnya koreksi,

dikoreksilah kalau keliru, semacam SK selah. Surat keputusan selah sehingga aturan di tatib

lama maupun tatib baru sebutlah begitu yang menyebutkan penetapan keanggotaan berbasis

Sidpur itu juga tidak terlanggar dan berbagai aturan-aturan untuk menjaga keteraturan juga

tidak terlanggar. Ada 2 kemungkinan isi SK setelah itu, alternatif yang pertama adalah bahwa

keanggotaan yang ada berlanjut sampai selesainya Pansus, atau alternatif yang kedua bahwa

keanggotaan yang ada berjalan mulai pada saat keluarnya SK itu. Terimakasih Ketua.

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Baik saya kira sependapat tadi nya kalau saya katakan kita sarankan kepada, ini

bukan saran Pansus ya, saran individu, tapi karena di rapat Panmus terungkap kepada

pimpinan DPD saran kita adalah pimpinan DPD segera rapat baik pimpinan maupun dengan

Panmus mungkin mudah-mudahan Panmus bisa menyimpulkan tidak harus

RDP BERSAMA PIMPINAN DPD RI DAN ALKEL PANSUS DPD RI MS I TS 2016-2017

KAMIS, 25 AGUSTUS 2016 21

memparipurnakan itu penetapan keanggotaan alat kelengkapan, siapa tau ada jalannya di

sana.

PEMBICARA: Drs. H. ABDUL GAFAR USMAN, M.M. (KETUA BAP DPD RI)

Begitu ketua SK Pansus dan tatib tetapi tidak berhadapan ya tatib 2016, 2,5 tahun

Pansusjuga 2,5 tahun dan karena itu kemudian sebelum dilaksanakan tidak boleh ada

pergantian. Kalau itu maka kemudian muncul bagaimana kalau kemudian pindah-pindah di

antara provinsi diperbolehkan dengan begitu ceritanya. Prinsip menurut saya Pak kalau

kembali kepada SK Pansus dan tatib, ya udah jangan berbuat dulu kawan-kawan ini. Begitu

bergerak sekali lagi itu menjadi bola liar lagi. Kalau berdasar pada tatib dan SK Pansus, tidak

boleh bergerak itu kawan-kawan, tidak boleh ada perpindahan artinya itu, kalau ekstrim yang

benar dari hukumnya, terima kasih.

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Baik, Jadi kita sarankan kepada pimpinan, silakan.

PEMBICARA: Drs. H. LALU SUHAIMY ISMY (NTB)

Saya Pak pimpinan, terima kasih, saya kira apa yang disampaikan tadi pak, Baik oleh

pak ketua Pansus maupun Pak Iqbal, bahwa melalui Panmus itu saya kira jalan yang sangat

bijak Pak, karena kalau dikeluarkan SK apapun namanya kalau tidak ada payung hukum

begitu pak, yang menguatkan pengeluaran SK itu maka SK itu tidak berarti apa-apa. Ya

katakanlah kalau hanya pimpinan saja itu juga tidak bisa tidak sekuat itu, karena SK itu dulu

adalah hasil paripurna, jadi keberadaan kita sekarang ini kan hasil paripurna yang dulu Pak,

itu pertama. Kemudian yang kedua, apa yang dikatakan Pak Wakil Ketua Pak Muqowam

juga ada benarnya. Cuma masalahnya adalah SK jabatan alat kelengkapan itu, itu kan ada

masa limit berlakunya Pak, dari masa sidang ini sampai dengan masa sidang in. Itu dengan

sendirinya otomatis dia sudah berhenti pada saat dimulainya masa sidang yang kemarin

begitu Pak, dan itu tidak bisa dianulir oleh SK-SK lain. Oleh karena itu Panmus jalan keluar

yang paling tepat kalau menurut saya, itu satu Pak. Yang kedua tampaknya pada pertemuan

kita hari ini Pak, beberapa alat kelengkapan itu belum sempurna memberikan masukan,

bahkan ada yang belum sama sekali. Nah untuk itu mungkin Pak Ketua, saya usulkan untuk

ada limit waktu Pak, ada limit waktu sampai kapan, batas waktu terakhir untuk masing-

masing alat kelengkapan ini, memberikan masukan kepada Pansus, supaya apa yang sudah

kita sepakati dari jadwal itu mudah-mudahan tidak molor begitu Pak, terima kasih Pak.

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Baik. Yang terakhir ini saya mau tanggapi, limit waktunya adalah sampai pada saat

kita akan bahas teknis, pasal per pasal. Yang kedua adalah setiap anggota Pansus mewakili

alat kelengkapan yang kita tidak mau yang menurut saya, saya tidak mau, bukan pendapat

Ajiep Padindang yang harus saya bawa ke Pansus, tapi pendapat komite IV yang saya wakili

ke Pansus. iIu nanti yang kami harapkan seperti itu kesepahamannya, itu sebabnya kita

selenggarakan rapat hari ini untuk mempertegas eksistensi keanggotaan Pansus sehingga saya

mewakili komite IV, saya membawa misi Komite IV, Pak Bang Ken, silakan.

RDP BERSAMA PIMPINAN DPD RI DAN ALKEL PANSUS DPD RI MS I TS 2016-2017

KAMIS, 25 AGUSTUS 2016 22

PEMBICARA: H. AHMAD KANEDI, S.H., M.H. (BENGKULU)

Terima kasih Pak.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Sebagai anggota Pansus kami perlu nanti karena semuanya nanti akan menjadi bahan

pengayaan kita mungkin saya menyarankan semua masukan, kalau bisa tertulis dan

ditandatangani Pak, ini banyakan seperti ini kadang-kadang tidak ditandatangi, jadi tidak ini,

ini kami harapkan nanti semua ditandatangani oleh pimpinan alat kelengkapan sehingga ini

menjadi bahan resmi kami, kalau kekuatan hukum nanti lah nanti, tapi yang penting ini bisa

kami pegang bahwa ini dari BKSP misalnya. Pak Iqbal sangat wangi begitu, jadi saya

sarankan begitu saja supaya nanti kita di Pansus bisa membahas tuntas dan bisa membahas

secara komprehensif masukan-masukan dari alat kelengkapan yang akan mengaya kita,

memberikan referensi bagi kita, terima kasih wassalamu'alaikum wr wb.

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Terima kasih Pak Bang Ken,

Jadi tadi yang disampaikan Pak Muqowam tinggal di tandatangan ya, atas nama Komite I,

masih ada Pak Purba, silakan,

PEMBICARA: PARLINDUNGAN PURBA, S.H., M.M. (KETUA KOMITE II DPD

RI)

Baik pak ketua terima kasih, Bapak pimpinan ketua wakil ketua DPD RI, bapak ibu

sekalian, jadi apa yang ingin kami sampaikan dari Komite II pada hari ini adalah menyikapi

yang lalu tetapi ada bahan-bahan dulu, yang telah kami sampaikan tapi oleh Panmus yang

lalu belum ditanggapi dan dimasuk, saya pikir mungkin karena ini masih ada waktu ,

masukan yang lalu itu kami sampaikan juga kembali khususnya terkait dengan pembagian

komite. Nah mungkin salah satu di antaranya kita sepakat sajalah mungkin yang namanya

keuangan BUMN keuangan tetap di Komite IV, tetapi yang namanya BUMN di bidang

infrastruktur dan yang terkait dengan pelabuhan airport hendaknya juga bisa kita bagi begitu.

Jadi terima kasih Pak. Jadi maksud kita supaya kita jelas juga , jadi sesuai dengan bidangnya

BUMN nya, jadi BUMN di bidang perhubungan hendaknya juga bisa jadi maksud saya itu

masukan lagi kepada Pansus yang ada di sini karena yang lalu sama sekali tidak ditanggapi,

nanti tambahan dalam waktu dekat, terima kasih.

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Masuk juga wilayah perbatasan gak? Tidak, terima kasih pak ketua komite II, ini

memang susah karena pak ketua komite II kita ini Brand-nya DPD sekarang terutama di

masa reses kemarin, dari semua berita yang paling aktual itu, berita beliau ketika

mempertemukan nelayan Indonesia dengan perwakilan pemerintah kerajaan Malaysia,

bayangkan itu, sidang ditempat pak, langsung lokasinya. Saya langsung bilang aspirasinya

Sulawesi Selatan, pertemukan nelayan Australia dengan nelayan Sulawesi Selatan juga yang

sering terjadi lintas wilayah negara di situ. Saya kira bapak ibu sekalian, begini, atas nama

pimpinan alat kelengkapan, karena saya juga pimpinan alat kelengkapan, mengusulkan

kepada pimpinan DPD untuk segera menindaklanjuti permasalahan keanggotaan komite

dengan membawa ke Panmus. Iya pimpinan Alkel, keanggotaan alat kelengkapan di

RDP BERSAMA PIMPINAN DPD RI DAN ALKEL PANSUS DPD RI MS I TS 2016-2017

KAMIS, 25 AGUSTUS 2016 23

bicarakan atau dibahas di Panmus, karena kan pimpinan DPD pimpinan Panmus juga sudah

inklusif sebenarnya. Jadi, bukan pimpinan Panmus ya, sebagai salah seorang pimpinan Alkel,

bersama Bapak-bapak sekalian kita mengharapkan supaya pimpinan DPD segera

menindaklanjuti karena ini sudah mulai ada, secara psikologis antaranggota Pak malah

dampaknya, bukan sekadar sebagai mekanisme kerja malah.

PEMBICARA: Drs. H. AKHMAD MUQOWAM (KETUA KOMITE I DPD RI)

Terutama dari Sulawesi Selatan,

PEMBICARA: A.M. IQBAL PAREWANGI (KETUA BKSP DPD RI)

Sebentar ketua, saya klarifikasi Pak Muqowam, Sulsel sangat damai. Ya hanya sering

diganggu oleh Jawa Timur dengan Jawa Tengah itu saja memangya baik sebelum saya tutup

bapak ketua ada hal silahkan pak baik terima kasih.

PEMBICARA: H. IRMAN GUSMAN, S.E., M.B.A. (KETUA DPD RI)

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat malam salam sejahtera semua.

Selamat sore.

Pertama saya mohon maaf tadi terlambat datang karena agenda yang sudah terlanjur

yaitu menghadiri orasi ilmiah di Universitas Andalas dimana saya sebagai wakil ketua dewan

penyantun, ketuanya Pak Jusuf Kalla, di mana temanya tadi pagi itu adalah mengenai

relevansi DPD dalam demokrasi dan negara hukum, yang dibawakan oleh Professor Todung

Mulya Lubis. Nah ini ada, sehingga tidak mungkin saya, saya minta kepada pimpinan

supaya, apanya dilanjutkan saja, karena ini penting sekali karena ini bagus sekali komitmen

daripada Pak Todung, dan juga teman-teman yang lain para dewan ahli tata negara banyak

sekali hadir. Yang kedua saya terima kasih atas inisiatif yang dilakukan oleh pimpinan

Pansus ya, saya apresiasi ke Pak Ajiep, Pak Muqowam, dan Ibu Fahira, yang dengan waktu

singkat mengundang para pimpinan dan alat kelengkapan, ini menurut saya luar biasa ya, jadi

dalam waktu cepat.

Yang kedua tentu momentum dalam Pansus ini tentu sebagaimana yang pernah kita

bicarakan juga dalam beberapa kesempatan, terakhir kalau saya gak salah pernah di , mana

itu di airport ya, sini ada Pak Muqowam dulu, kita ingin supaya betul-betul Tatib itu bisa

menjadi pendorong untuk bagaimana DPD ini ke depan, dan saya juga bicara dengan Pak

Muqowam dan juga Pak Ajiep dan lainnya, dalam waktu singkat bisa kita hasilkan

bagaimana supaya mekanisme Tatib ini. Di samping tentu yang agenda utamanya adalah

menindaklanjuti hasil daripada putusan Mahkamah Konstitusi dan kedua meluruskan apa-apa

yang telah di putuskan oleh Badan Kehormatan, tetapi yang paling penting sekali menurut

saya , mau model apa DPD ini ke depan dengan pengalaman kita 11 tahun, ada yang 5 tahun

ada yang 4 tahun ada yang 2 tahun. Jadi kalau ini adalah berpikir kita menurut saya ini akan

menjadikan pasca daripada tatib ini akan menjadikan peranan kita akan lebih optimal lagi.

Tentu kita tahu masing-masing kelemahan kita, bagaimana mengelola anggota pimpinan dan

sebagainya dan kami secara komprehensif telah memberikan secara tertulis, tidak perlu kita

bacakan tapi sekali lagi marilah kita dengan terbuka untuk menjadikan Tatib ini betul-betul

menjadi sebuah produk yang menjadi dinamisator untuk kelembagaan kita, apa lagi kita

sudah menghadapi apa, amendemen ini mudah-mudahan kita lagi berjuang mudah-mudahan

ini bisa diikuti juga oleh tatib yang menurut saya lebih komprehensif yang lebih tajam

sehingga bisa kita menggunakan hasil tatib ini nanti bagaimana komunikasi kita dengan

RDP BERSAMA PIMPINAN DPD RI DAN ALKEL PANSUS DPD RI MS I TS 2016-2017

KAMIS, 25 AGUSTUS 2016 24

DPR, pola-pola kerja kita sehingga nanti ini betul-betul publik bisa melihat dengan , dengan

apa yang kita miliki kewenangan pasca putusan MK bisa kita tindak lanjuti sebelum insya

Allah kalau nanti memang amandemen terlaksana, GBHN bisa dilakukan dan beberapa poin

yang telah disepakati dimana di bagian pengkajian juga akan kita laksanakan, sekali lagi saya

terima kasih dan hal yang lain tadi telah kita sepakati kita akan lakukan di Panmus dan

mudah-mudahan itu bisa menjadi jalan keluar untuk kebaikan kita semua, sekali lagi terima

kasih.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

PIMPINAN RAPAT: Dr. H. AJIEP PADINDANG, S.E., M.M. (KETUA PANSUS

TATIB DPD RI)

Wa'alaikumsalam.

Bapak-ibu sekalian menyertai niat dan tekad kita dalam melaksanakan tugas di

Pansus maupun dengan Bapak-bapak pimpinan Alkel, maka kita tutup dengan doa bersama

sesuai dengan agama dan keyakinan kita masing-masing. Doa kita mulai, aamin, selesai.

Dengan ucapan sekali lagi terima kasih dan mohon maaf maka rapat ini saya tutup.

KETOK 1X

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Selamat sore.

RAPAT DITUTUP PUKUL 16.50 WIB