11
PENDAHULUAN A. Latar belakang Di Negara Indonesia, korupsi selalu mendapatkan perhatian yang lebih dibandingkan dengan tindak pidana lainnya. Hal ini dapat dimaklumi mengingat dampak negatif ditimbulkannya kasus korupsi. Saat ini kasus korupsi menjadi musuh bersama mayarakat indonesia yang menginginkan kehidupan sejahtera dan kemandirian Bangsa. Korupsi merupakan masalah serius dikarena dapat membahayakan stabilitas dan keamanan masyarakat, membayakan pembangunan sosial ekonomi, dan juga politik, serta dapat merusak nilai-nilai demokrasi dan moralitas itu sendiri. Di Indonesia praktek korupsi sudah menjadi budaya baru dan meluas dalam kehidupan masyarakat tidak ada bidang kehidupan yang tidak tercemar korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN), baik dalam skala kecil maupun besar darai pusat pemerintahan serta sampai ketingkat kelurahan/desa, meliputi instansi pemerintah maupun swasta. Korupsi di indonesia terus menunjukan peningkatan dadri tahun ketahun. Tindak pidana korupsi sudah meluas dalam kehidupan masyarakat, baik dalam jumlah kasus yang terjadi dan jumlah kerugian yang dialami oleh negara, maupun dari segi kualitas tindak pidana yang melakukan korupsi semakin sistematis dan lingkupnya yang memasuki seluruh aspek kehidupan masyarakat. Memahami kompleksnya permasalahan korupsi serta ancaman nyata yang akan terjadi dan/atau yang sudah terjadi, maka tindak pidana korupsi dapat dikatakan permasalahan nasional yang harus dihadapi secara sungguh-sungguh melalui keseimbangan langkah-langkah yang tegas dan jelas melibatkan semua potensi yang ada kedalam masyarakat khususnya perintah dan aparat penegak hukum. Saat ini, korupsi terjadi diseluruh penyelenggara Negara, baik di ekskutif, legislatif maupun di yudikatif. Bahkan hampir terjadi

deyet

Embed Size (px)

DESCRIPTION

masalah fraktur

Citation preview

Page 1: deyet

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Di Negara Indonesia, korupsi selalu mendapatkan perhatian yang lebih dibandingkan

dengan tindak pidana lainnya. Hal ini dapat dimaklumi mengingat dampak negatif

ditimbulkannya kasus korupsi. Saat ini kasus korupsi menjadi musuh bersama mayarakat

indonesia yang menginginkan kehidupan sejahtera dan kemandirian Bangsa. Korupsi

merupakan masalah serius dikarena dapat membahayakan stabilitas dan keamanan

masyarakat, membayakan pembangunan sosial ekonomi, dan juga politik, serta dapat

merusak nilai-nilai demokrasi dan moralitas itu sendiri.

Di Indonesia praktek korupsi sudah menjadi budaya baru dan meluas dalam

kehidupan masyarakat tidak ada bidang kehidupan yang tidak tercemar korupsi, Kolusi dan

Nepotisme (KKN), baik dalam skala kecil maupun besar darai pusat pemerintahan serta

sampai ketingkat kelurahan/desa, meliputi instansi pemerintah maupun swasta.

Korupsi di indonesia terus menunjukan peningkatan dadri tahun ketahun. Tindak

pidana korupsi sudah meluas dalam kehidupan masyarakat, baik dalam jumlah kasus yang

terjadi dan jumlah kerugian yang dialami oleh negara, maupun dari segi kualitas tindak

pidana yang melakukan korupsi semakin sistematis dan lingkupnya yang memasuki seluruh

aspek kehidupan masyarakat. Memahami kompleksnya permasalahan korupsi serta

ancaman nyata yang akan terjadi dan/atau yang sudah terjadi, maka tindak pidana korupsi

dapat dikatakan permasalahan nasional yang harus dihadapi secara sungguh-sungguh

melalui keseimbangan langkah-langkah yang tegas dan jelas melibatkan semua potensi

yang ada kedalam masyarakat khususnya perintah dan aparat penegak hukum.

Saat ini, korupsi terjadi diseluruh penyelenggara Negara, baik di ekskutif, legislatif

maupun di yudikatif. Bahkan hampir terjadi disemua institusi resmi seperti BUMN, partai

politik dan sebagainya. Keadaan sekarang sangat memperhatinkan, karena ditengah

maraknya demokrasi, marak pula korupsi.

Korupsi sendiri tidak dapat dipisahkan dari manusia selaku pelaku korupsi itu sendiri,

akan tetapi secara analitis pelaku korupsi dapat dipisahkan dari peranan yang dimainkan

serta tindakan yang dilakukannya. Dua orang yang berbeda mungkin akan memainkan

peranan yang sama dan sebaliknya dua orang yang sama mungkin juga memainkan peran

yang berbeda.

Treaker menegaskan bahwa administrasi negara merupakan suatu proses yang

dinamis dan berkelanjutan, yang dikerjakan dalam rangka mencapai tujuan bersama orang

dan material melalui kordinasi dan kerjamasa. Kegiatan perencanaan, pengorganisasian,

dan kepemimpinan secara eksplisit termasuk dalam defenisi tersebut.

Page 2: deyet

Secara umum administrasi dapat diartikan sebagai arahan, pemerintah, kegiatan

implementasi, kegiatan pengarahan, pencipta prinsip-prinsip implementasi kebijakan publik,

kegiatan analisi, penyeimbangan dan presentasi keputusan, pertimbangan kebijakan,

sebagai pekerjaaan induvidual dan kelompok dalam menghasilkan barang dan jasa publik,

dan sebagai lapangan bidang kerja akademis dan teoritis.

Adapun tugas-tugas administrasi meliputi kegiatan, mengindentifikasi kebutuhan,

mengidentifikasi dan mendefenisikan kembali serta meninterpretasikan dan menggunakan

tujuan organisasi sebagai tuntunan program dan pelayan, mengamankan sumber daya

keuangan, fasilitas, staf dan berbagai bentuk dukungan lainnya, mengembangkan program

dan pelayanan, mengembangkan struktur dan prosedur organisasi, mengunakan

kepemimpinan dalam proses pembuatan evaluasi program dan kepegawaian secara

berkesinanbungan, dan membuat perencanaan serta melakukan penelitian dan

menggunakan kepemimpinan dalam proses perubahan yang dibutuhkan dalam organisasi

pelayanan publik.

Defenisi-defenisi diatas secara langsung menepis anggapan selama ini bahwa

administrasi selalu diartikan sebagai kegiatan ketatausahaan atau berkaitan dengan

pekerjaan mengatur berkas, membuat laporan adminidtrasi kepada atasan dan sebagainya.

Hal ini dapat dilihat pada defenisi administras dalam the Publik Administration Dictonary.

B. Rumusan masalahBerdasarkan dari atar belakang diatas, maka masalah yang dapat dirumuskan adalah

bagaimana fungsi Hukum Administrasi Negara dalam pencegahan dan pemberantasan

korupsi di Indonesia dan memahami apa itu korupsi...?

C. Manfaat penulisan 1. Untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah yang saat ini saya tempuh yaitu Hukum

Administrasi Negara.

2. Mampu menghadirkan konsepsi pencegahan dan pemberantasan korupsi pada

umumnya dan di Indonesia pada khususnya dalam perspektif Hukum Administrasi

Negara.

Page 3: deyet

PEMBAHASAN

A. Konsepsi Korupsi

Apa yang dimaksud dengan korupsi..? suatu pertanyaan yang mungkin sangat mudah

untuk dijawab namun tidak sederhana itu. Pengertian korupsi dapat dilihat dari beberapa

sudut pandang. ditinjau dari segi bahasa sebai berikut, dilihat dari dari segi peristilahan, kata

“korupsi” berasal dari bahasa latin yaitu corruption atau menurut Webster student Dictionary

adalah corruptio dan selanjutnya disebutkan bahwa corruptio itu berasal dari kata

corrumpere, suatu kata latin yang lebih tua. Dari bahasa latin itulah kemudian muncul

banyak bahasa di Eropa seperti Inggris corruption, corrupt dan kemudian prancis

corruption, serta Belanda corruptie. Dapat diduga kata korupsi berasal dari bahasa Belanda

yang kemudian diadopsi ke dalam bahasa Indonesia “korupsi”.

Dalam aarti harfiah dari kata korupsi itu ialah kebususkan, keburukan, kebejatan,

ketidak jujuran, dapat disuap, tidak bermoral, penyimpangan dari kesucian, kata-kata atau

ucapan yang menghina atau memfitnah. Sedangkan kata korupsi yang telah diterima dalam

pembendaharaan kata bahasa Indonesia itu, disimpulkan oleh poerwardarminta dalam

kamus umum Bahasa Indonesia “korupsi adalah perbuatan yang buruk seperti penggelapan

uang, penerimaan uang sogok dan sebagainya.

Sedangkan dari sudut pandang politik, korupsi merupakan faktor yang menganggu

dan mengurangi kredibilitas pemerintah, terutama dalam kalangan massyarakat terdidik dan

generasi muda. Dari sudut ekonomi, korupsi adalah salah satu faktor ekonomi dengan

biaya tinggi yang sangat mrugikan negaradan masyarakat. Dan juga dari sudut pandang

kultural, korupsi dapat merusak moral dan karakter bangsa yang sebenarnya mempunyai

nilai-nilai luhur.

Dalam undang-undang nomor: 31 tahun 1999 jo undang-uandang nomor: 20 tahun

2001, pasal 2 korupsi diartikan sebagai “ perbuatan melawan hukum memperkaya diri

ssendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat mrugikan keuangan dan

perekonomian negara” dan dalam pasal 3 dirumuskan korupsi sebagai berikut “ perbuatan

yang dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau suatu korporasi, menyalah gunakan,

kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau keddudukan yang dapat

merugikan keuangan atau perekonomian negara”.

Fungsi dan Peranan Hukum Administraasi Negara dalam penccegahan dan

Pemberatasan Korupsi diindonesia Upaya dalam penegakkan Hukum sebagai pilar dari

demokrasi, paling tidak dipengaruhi oleh empar faktor. Pertama, hukum itu sendiri, baik

dalam pengertian substansial dari suatu peraturan perundang-undanganmaupun hukum

formal untuk penekkan hukum material. Kedua, profesinalisme aparat penegak hukum.

Page 4: deyet

Ketiga, sarana dan prasaran cukup memadai, keempat adalah presepsi masyarakat itu

sendiri terhadapa hukum.

Hubungan hukum administras adalah suatu hubungan hukum anatara pemerintah

dengan warga negara, yang dalam kehidupan dimasukkan dalam tindakan hukum hukum

administrasi yang tidak terdapat didalam hukum perdata, berbeda dengan hukum perdata,

hubungan hukum administrasi tidak langsung terjadi dari undang-undang. Hal ini sesuai

dengan defenisi hukum administrasi, yang mengatakan bahwa hukum administrasi hanya

berhubungan dengan pemerintahan. Apabila undang-undang memerintahkan atau melarang

(anda harus jujur, anda tidak boleh membunuh) adalah hal ini sebagai perintah, namun kita

sulit untuk mempertahankan bahwa disini dibicarakan mengenai hubungan hukum antara

pemerintah (pengusaha) distu pihak, dan warga negara dilain pihak.

Hukum Administrasi Negara memiliki fungsi dan peranan dalam mencegah dan

memberantas korupsi di indonesia. fungsi dan peranan Hukum Administrasi Negara adalah

sebagai berikut :

1. Pengawasan Hukum terhadapa Penyelenggaraan Pemerintah

Berdasarkan perspektif hukum, pengawasan itu dilakukan untuk menilai apakah

pelaksanaan tugas dan pekerjaan telah sesuai dengan norma hukum yang berlaku, dan

apakah pencapaian dan tujuan yang telah ditetapkan itu tercapai tampa melanggar norma

hukum yyang berlaku. Bila pengawan itu dikaitkan dengan keuangan negara, berarti

pengawasan itu dilakukan dalam rangka mengamati dan menilai apakah keuangan itu

diperolah dengan cara yang sah dan dari sumber-sumber yang sah, bagaimana

menggunakan keuangan tampa melanggar norma hukum, dan bagai man penyelesaian

hukumnya ketika terjadi penyalah gunaan keuangan negara.

Secara teoritik dan praktik, pengawasan itu ada yang bersifat intern yaitu pengawasan

oleh badan yang secra organisatoris termasuk dalam lingkup pemerintah sendiri, sedangkan

yang bersifat ekstern yang dilakukan oleh lembaga-lembaga atau organ yang secara

organisatoris berada diluar pemerintah. Disamping itu, pengawasan dibedakan menjadi dua

jenis yaitu a-priori a-posteriori. Pengawasan a-priori adalah pengawan yang dilakukan

sebelum dikeluarkannya keputusan pemerintah, sedangkan pengawasan a-posteriori

pengawasan yang dilaksanakan sebelum dikeluarkannya keputusan pemerintah. Selain itu,

dikenal pula pengawasan segi hukum (rechtmatigheid) dan segi kemanfaatan

(doelmtigheid). Pengawasan dari segi hukum dimaksudkan untuk menilai pertimbangan

yang bersifat hukumnya saja (legalitas), sedangkan pengawan dari segi kemanfaatan

dimaksudkan untuk menilai benar tidaknya pemerintah dari segi kemanfaatnya.

Berdasarkan pembagian pengawassan tersebut, dapat disebut bahwa penwasan

dilakukan oleh peradilan dalam hukum administrasi itu mempunyai ciri-ciri. Pertama,

ekstern, karena dilakukan oleh suatu badan atau lembaga diluar pemerintah. Kedua, a-

Page 5: deyet

posteriori, karena dilakukan sesudah terjadinya perbuatan yang dikontrol. Ketiga, kontrol

segi hukum, karena menilai dari segi hukumnya saja.

Pengawasan yang dilakukan oleh peradilan tersebut dikenal dengan istilah pengawasan

hukum. Suatau pengawasan yang dimaksudkan untuk menilai apakah tindakan hukum oleh

pemerintah itu sesuai atau tidak dengan norma hukum yang berlak. Selain itu ada pula

pengawasan politik, yakni pengawasan yang dilakukan oleh badan perwakilan rakyat

terhadpa pemerintah dalam menggunakan wewenang pemerintahan. Dan pengawasan

dapat juga dilakukan oleh masyarakat terhadap administrasi dalam penyelenggraan

pemerintah.

Jadi, untuk mencegah dan memberantas korupsi di indonesia, maka salah satu caranya

adalah dengan melakukan peningkatan pengawasan hukum terhadap penyelenggraan

pemerintah. Penyelenggaraan pemerintah harus senantiasa mendapat pengawasan baik

secara langsung, maupun tidak langsung. Pengawasan langsung berupa dengan adanya

keterlibatan masyarakat dalam pengawasan pemerintahterutama dalam pengambilan

kebijakan, sedangkan pengwasan tidak langsung terlihat dari adanya peran Dewan

Perwakilan Rakyat dalam melaksanakan fungsi pengawasan terhadap lembaga ekskutif.

Sehingga dengan demikianm, praktik korupsi dapat dicegah dan diberantas.

2. Perwujudan Prinsip Transparansi dan Akuntabilitas dalam Penyelengaraan

Pemerintahan

Secara historik konsep-konsep tentang cakupan tugas pemerintah ini memang

berkembang menurut proses kausalitas dari bentuk-bentuk negara tertentu. Sondang P.

Siangian mengemukakan adanya tiga bentuk negara yang memberikan peranan dan fungsi

yang berbeda bagi pemerintah, yaitu bentuk Political state (semua kekuasaan dipegang oleh

Raja sebgai pelaksan pemerintah), bentuk Legal State(pemerintah hanya sebagai pelaksana

peraturan), dan bentuk welfare State (tugas pemerintah diperluas untuk menjamin

kesejahteraan umum) dengan discretionary power dan freise ermessen.

Dalam konsep negara hukum yang lama ini dikemukakan ciri-ciri negara hukum oleh

freidrich julius sebagai berikut :

1. Adanya perlindungan hak-hak azasi manusia

2. Pemisahan atau pembagian kekuasaan untuk menjamin hak-hak azasi manusia

(trias politika)

3. Pemerintah berdasarkan peraturan-peraturan

4. Peradilan administrasi negara dalam perselisihan.

Untuk mewujudkan pemeerintah yang baik ( good governance) dindonesia tidak bisa

dipisahkan dengan konsep negara demokrasi yang dipolakan dalam penyelengraan negara

diindonesia. Konsep demokrasi ini adalah landasan utama dalam mewujudkan

pemerintahan yang baik, mengingat pemerintah dikatakan demokratis manakala dalam

Page 6: deyet

penyelenggaraan pemerintah senantiasa melibatkan rakyat, serta jaringan pembuatan

suatau keputusan melibatkan banyak unit politik, dan prosesnya transparan sehingga rakyat

dapat mengontrol ataupun memasukkan inisiatif lewat saluran yang disediakan oleh sistem

politik.

Proses penyelenggaraan kekuasan dan kewenangan dimaksud menghendaki adanya

akuntabilitas, transparansi, terbuka, dan bertanggung jawab. hal ini sejalan dengan apa

yang dikemukakan oleh Ford Foundation salah satu lembaga yang menjadi pionir program

good governance, bahwa pemerintah yang baik tergantung pada legitimasi yang diperoleh

dari partisipasi yang berbasis luas, keadilan dan akuntabilitas. Beranjak pada pengertian

governance sebagai “cara” atau “penggunanaan” atau “pelaksanaan” diatas, dengan

demikian good governance mengandung makna suatu cara dan pelaksanaan governance

yang baik, baik dalam artian tindakan atau perilaku para stakeholder dalam menjalankan

pemerintah (government) berdasarkan pada etika atau moral.

Menurut Taliziduhu Ndraha konsep pertanggung jawaban itu sendiiri dapat dijelaskan

dari adanya wewenang. Wewenang disni berarti kekuasaan yang sah. Menurut Weber ada

tiga macam tipe ideal wewenang. Pertama wewenang tradisoanal, kedua wewenang

karismatif, ketiga wewenang legal rational. Yang ketiga inilah yang menjadi basis wewenang

pemerintah. Dalam perkembangannya muncul konsep baru tentang wewenang yang

dikembangkan oleh chester I. Barnard, yang bermuara pada prinsip bahwa pengunaan

wewenang harus dapat dipertanggung jawabkan.

Kesimpulan

Jaddi, Di Indonesia praktek korupsi sudah menjadi budaya baru dan meluas dalam

kehidupan masyarakat tidak ada bidang kehidupan yang tidak tercemar korupsi, Kolusi dan

Nepotisme (KKN), baik dalam skala kecil maupun besar darai pusat pemerintahan serta

sampai ketingkat kelurahan/desa, meliputi instansi pemerintah maupun swasta.

Korupsi di indonesia terus menunjukan peningkatan dadri tahun ketahun. Tindak

pidana korupsi sudah meluas dalam kehidupan masyarakat, baik dalam jumlah kasus yang

terjadi dan jumlah kerugian yang dialami oleh negara, maupun dari segi kualitas tindak

pidana yang melakukan korupsi semakin sistematis dan lingkupnya yang memasuki seluruh

aspek kehidupan masyarakat. Memahami kompleksnya permasalahan korupsi serta

ancaman nyata yang akan terjadi dan/atau yang sudah terjadi, maka tindak pidana korupsi

dapat dikatakan permasalahan nasional yang harus dihadapi secara sungguh-sungguh

melalui keseimbangan langkah-langkah yang tegas dan jelas melibatkan semua potensi

yang ada kedalam masyarakat khususnya perintah dan aparat penegak hukum. Hukum

Administras Negara memilki fungsi dan peranan dalam mencegah dan memberantas

Page 7: deyet

korupsi di indonesia. fungsi dan peranan hukum administrasi negara tersebut antara lain :

pengawasan hukum terhadap penyelengaraan pemerintah, perwujudan prinsip transparansi

dan akuntabilitas dalam penyelenggaraan pemerintahan.

Page 8: deyet

Daftar Pustaka

Andi Hamzah, 1984, korupsi di indonesia masalah dan pemecahannya, gramedia pustaka

utama.

H. George Frederickson, 1984 Administrasi Negara Baru, Cetakan keempat, jakarta; LP3ES

SF. Marbun, Moh. Mahfud MD, 200, pokok-pokok Hukum Adminidtrasi Negara, Liberty

cetakan kelima: februari 2009, yogyakarta.