Upload
vobao
View
218
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA
INSTANSI PEMERINTAH
TAHUN 2015
PEMERINTAH PROVINSI BALI
DINAS PERHUBUNGAN, INFORMASI
DAN KOMUNIKASI Jl. Kapten Cok Agung Tresna I No.1
Telp. (0361) 224436, 227730 Fax. (0361) 222436
Denpasar (Bali), 80235
DINAS PERHUBUNGAN,
INFORMASI DAN KOMUNIKASI
PROVINSI BALI
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………….. 1
1. UMUM………………..……………………………………………………………. 1
2. KONDISI ORGANISASI………………………………………………………..... 3
a. Struktur Organisasi…………………………………………………………… 3
b. Tugas Pokok…………………………………………………………………… 3
c. Fungsi………………………………………………………………………… 4
BAB II RENCANA STRATEGIS DAN PENETAPAN KINERJA………………………… 5
1. RENCANA STRATEGIS 2014 -2018………………………………………………. 5
a. Visi dan Misi……………………………………………………………………... 6
b. Tujuan Strategis………………………………………………………………….. 7
c. Indikator Kinerja Tujuan dan Target Jangka Menengah……………..………….. 8
d. Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja Sasaran………………………………… 9
2. PENETAPAN KINERJA 2015……………………………………………………... 11
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA………………………………………………………… 12
1. Pengukuran Capaian Kinerja Tahun 2015………………………………………… 13
2. Akuntabilitas Keuangan…..……………………………………………………….. 28
3. Permasalahan Umum atas Pelaksanaan
Program/Kegiatan……………………………..………………………………….... 35
BAB IV PENUTUP………………………………………………………………………………. 38
1. KESIMPULAN………………………………………………………………………. 38
2. SARAN………………………………………………………………………………. 39
LAMPIRAN
Rencana Strategis (RS) Tahun 2014 – 2018
Rencana Kerja Tahunan (RKT) Tahun 2015
Penetapan Kinerja Tahun 2015
Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK) Tahun 2015
Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS) Tahun 2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa / Tuhan Yang maha Esa, karena atas
rakhmat dan karunia-Nya, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) tahun 2015
Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Provinsi Bali dapat diselesaikan tepat waktu.
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) ini, dilaksanakan
berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah serta Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan
Kinerja dan Tata cara Review atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Penyusunan Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( LAKIP ) ini bertujuan untuk dapat melakukan penilaian
keberhasilan dan atau kegagalan dalam pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah ( APBD
).
Pengelolaan Anggaran APBD yang dialokasikan untuk menunjang pelaksanaan tugas pokok
dan fungsi SKPD Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Provinsi Bali Tahun Anggaran 2015
telah dilaksanakan secara transparan dan akuntabel dengan berpedoman pada tertib administrasi, tertib
pengelolaan keuangan, tertib sasaran fisik dan fungsional, sesuai peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Dalam Penyusunan LAKIP ini, disadari masih terdapat banyak kekurangan, untuk hal tersebut
diharapkan adanya masukan/saran dari semua pihak untuk penyempurnaan penyusunan LAKIP tahun-
tahun berikutnya.
Denpasar, 11 Januari 2016
Kepala Dinas Perhubungan,
Informasi dan Komunikasi
Provinsi Bali
Ir. I KETUT ARTIKA, MT
Pembina Utama Muda NIP. 19581222 198603 1 018
BAB I
PENDAHULUAN
1. UMUM
Transportasi merupakan urat nadi kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara, mempunyai
fungsi penggerak, pendorong dan penunjang pembangunan, dimana dalam penyelenggraannya banyak
elemen yang terkait seperti sarana, prasarana, pergerakan, sertifikasi, kelaikan, perambuan,
kenavigasian, sumber daya manusia, geografi, demografi dan lainnya sehingga jaringan transportasi
sebagai akses keluar-masuk barang dan jasa dari Bali ke kota-kota nasional maupun Internasional dapat
dicapai melalui Pelabuhan Penyeberangan,Bandar Udara Internasional, serta simpul-simpul transportasi
keluar-masuk Bali tersebut ke seluruh pelosok wilayah Provinsi Bali telah dihubungkan dengan prasarana
jaringan jalan dan atau prasarana pelabuhan / lapangan terbang kecil lainnya, artinya untuk mencapai
seluruh pelosok wilayah Provinsi Bali telah tersedia jaringan transportasi secara langsung dan atau
transportasi terusan. Pembangunan transportasi, informasi dan komunikasi perlu terus dimantapkan dan
dikembangkan sejalan dengan tuntutan kualitas pelayanan dan meningkatnya kebutuhan mobilitas barang
dan jasa agar mampu menunjang pemerataan pembangunan, pertumbuhan ekonomi masyarakat daerah
dan stabilitas nasional.
Penetapan Keputusan Kepala SKPD Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Provinsi Bali
Nomor 15 Tahun 2014 tentang Rencana Strategis SKPD Dinas Perhubungan, Informasi dan komunikasi
Provinsi Bali Tahun 2014 – 2018 bahwa transportasi merupakan penunjang urat nadi kehidupan ekonomi,
sosial budaya, politik, pertahanan dan keamanan masyarakat berbangsa dan bernegara mempunyai
peranan strategis untuk menunjang pembangunan daerah, sekaligus sebagai sarana pemersatu Wilayah
Nasional Negara Kesatuan Republik Indonesia; untuk menunjang kelancaran, keselamatan dan
keamanan pelayanan jasa transportasi, informasi dan komunikasi yang strategis, terpadu, efektif dan
efisien, dalam menggerakkan dinamika pembangunan, pola distribusi serta hubungan Nasional dan
Internasional yang dinamis sesuai aspirasi daerah, yangmana akan dijabarkan kedalam visi, misi, tujuan,
sasaran dan kebijakan dan program kegiatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi sebagai acuan
dalam pelaksanaan kegiatan tahunan.
Sasaran strategis tahun 2014 – 2018 pada Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Provinsi
Bali,yaitu :
a. Pemenuhan kebutuhan kapasitas sarana dan prasarana layanan transportasi sesuai standar;
b. Pemenuhan kebutuhan keselamatan jasa transportasi sesuai standar;
c. Pemenuhan kebutuhan kelancaran penyelenggaraan jasa transportasi;
d. Tertib dan efisien penyelenggaraan jasa Transportasi dan Infokom;
e. Pemenuhan kebutuhan kemudahan akses informasi dan komunikasi ( handal, up dated, tepat
waktu ).
Sehubungan dengan hal tersebut diatas, dalam pelaksanaan tugas-tugas pemerintah dan
pembangunan serta pertanggungjawabannya maka Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Provinsi
Bali diwajibkan menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tahun 2015.
Adapun dasar dalam Penyusunan LAKIP 2015 sebagai berikut ;
1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 20014 tentang Pemerintahan Daerah;
2. Perpres No.29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
3. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 53 Tahun
2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review atas
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;
4. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 108 Tahun 2000 tentang Tata Cara Pertanggung jawaban Kepala
Daerah;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah;
7. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 589/IX/6/Y/99 tanggal 20
September 1999 Jo Nomor 239/IX/6/8/ 2003 tanggal 25 Maret 2003 tentang Perbaikan Pedoman
Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
8. Nota Kesepakatan Pemerintah Provinsi Bali dengan DPRD Provinsi Bali tentang Rencana Kerja
Pemerintah Daerah;
9. Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2011, tentang Organisasi Tata Kerja Perangkat
Daerah Provinsi Bali;
2. KONDISI ORGANISASI
a. Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2011, tentang Organisasi dan Tata Kerja
Perangkat Daerah Provinsi Bali, Dinas Perhubungan Informasi dan Komunikasi, dipimpin oleh seorang
Kepala Dinas sebagai Pejabat Eselon II dibantu 9 Pejabat Eselon III. Eselon III teridi dari seorang
Sekretaris, 5 ( Lima ) Kepala Bidang yaitu : Bidang Pengkajian dan Pengembangan, Bidang
Perhubungan Darat, Bidang Perhubungan Laut, Bidang Perhubungan Udara, Bidang Informasi dan
Bidang Komunikasi dan 3 ( Tiga ) Unit Pelaksanaan Teknis ( UPT ) yaitu : UPT Sarbagita, UPT
Jembatan Timbang dan UPT Pusat Pengendalian Lalu Lintas Terpadu, dengan Struktur Organisasi
sebagai berikut :
b. Tugas Pokok Dinas
KEPALA DINAS
SEKRETARIS
KASUBAG KEUANGAN DAN
SUNPROG KASUBAG
UMUM KASUBAG
KEPEGAWAIANN
KABID JIBANG KABID PHB
DARAT
KABID PHB
LAUT
KABID PHB UDARA
KABID INFORMASI DAN KOMUNIKASI
KASI POS DAN
TELEKOMUNIKASI
KASI SARANA KOMUNIKASI
DAN DISEMINASI INFORMASI
UPT
SARBAGITA
JABATAN
FUNGSIONAL
UPT JEMBATAN TIMBANG
UPT PUSAT PENGENDALIAN LALU LINTAS TERPADU
KASI DATA DAN
PENGKAJIAN
KASI
PENGEMBANGAN
KASI MONITORING
EVALUASI DAN
PELAPORAN
KASI LALU LINTAS
KASI
ANGKUTAN
KASI TEKNIK SARANA DAN PRASARANA
KASI
ANGKUTAN LAUT
KASI KEPELA
BUHANAN
KASI PERKAPALAN DAN KEPELAUTAN
KASI ANGKUTAN
UDARA
KASI KEBAN
DARUDARAAN
KASI KESELAMATAN PENERBANGAN
Berdasarkan Peraturan Gubernur Bali Nomor 66 Tahun 2011 tentang Rincian Tugas Pokok SKPD
Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Provinsi Bali adalah melaksanakan sebagian urusan
rumah tangga daerah dalam bidang perhubungan, komunikasi dan informatika, serta melaksanakan
kewenangan desentralisasi dan tugas dekosentrasi di bidang perhubungan, komunikasi dan informatika.
c. Fungsi Dinas
Perumusan kebijakan teknis bidang perhubungan, komunikasi dan informatika;
Pengelolaan sarana prasarana bidang perhubungan, komunikasi dan informatika;
Pemberian rekomendasi dan pelaksanaan pelayanan umum sesuai bidang perhubungan, komunikasi
dan informatika;
Pembinaan pelaksanaan tugas sesuai dengan bidang perhubungan, komunikasi dan informatika; dan
Pelaksanaan urusan tata usaha
BAB II
RENCANA STRATEGIS DAN PENETAPAN KINERJA
1. RENCANA STRATEGIS 2014 – 2018
Rencana Strategis adalah merupakan suatu proses awal dari rangkaian proses usaha untuk
mencapai tujuan dengan menetapkan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran serta Cara Mencapai Tujuan dan
Sasaran, dengan demikiaan dalam penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah, perlu
memperhatikan Lingkungan Internal (Kekuatan dan Kelemahan) serta Lingkungan Ekternal (Peluang dan
Tantangan), sehingga strategi dan kebijakan untuk mencapai sasaran tahunan yang ditetapkan melalui
program kegiatan dapat diantisipasi secara realistis sesuai potensi yang dimiliki, termasuk hambatan,
peluang dan tantangan yang mungkin perlu dihadapi dimasa depan.
Untuk memenuhi tuntutan tersebut, Dinas Perhubungan Informasi dan Komunikasi Provinsi Bali, telah
menyusun Rencana Strategis Tahun 2014 – 2018 sebagai perwujudan Rencana Pembangunan Jangkah
Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Bali Tahun 2013 – 2018, sekaligus sebagai landasan dan pedoman
dalam melaksanakan sebagian tugas pemerintahan dan pembangunan sesuai kewenangan tugas pokok
dan fungsi yang dilaksanakan setiap tahun.
Berdasarkan Pola Dasar Pembangunan Provinsi Bali, pemahaman terhadap produk – produk tata
ruang wilayah yang ada di Kabupaten/Kota serta kebijakan umum pembangunan daerah provinsi bali
diarahkan pada pembangunan pertanian dalam arti luas, infrastruktur, industri kerajinan dan
kepariwisataan, dengan tetap berlandaskan pada aspek budaya daerah yang dijiwai Agama Hindu
dengan Konsepsi Tri Hita Karana dan Tri Mandala, sehingga jati diri kehidupan masyarakat Bali masa
dulu, kini dan masa depan tetap dapat dipertahankan, dan menjadikannya sebagai potensi pariwisata
yang mempunyai daya saing tersendiri secara berkesinambungan.
Memperhatikan posisi dan kondisi geografis, potensi lingkungan internal dan eksternal maupun
perkembangan tatanan kehidupan masyarakat lokal, nasional maupun global, maka guna menunjang
pembangunan ekonomi, sosial, budaya, politik dan lingkungan hidup sehingga peran serta sektor
transportasi sangat penting sebagai penggerak untuk dinamika pembangunan, mendukung mobilitas barang
dan jasa serta pola distribusi nasional. Dalam mewujudkan dan tercapainya kesejahteraan masyarakat
berbudaya yang berkelanjutan dengan perkembangan ilmu pengetahuan,teknologi informasi dan
komunikasi yang sangat pesat serta tuntutan aspirasi masyarakat terhadap kualitas maupun kuantitas
pelayanan jasa transportasi yang baik dan terpadu, maka Dinas Perhubungan Informasi dan Komunikasi
Provinsi Bali , menetapkan Visi dan Misi yang sesuai dengan kewenagan tugas pokok dan fungsi sebagai
berikut :
TERWUJUDNYA PENYELENGGARAAN JASA TRANSPORTASI YANG TERPADU, SELAMAT, LANCAR, TERTIB DAN EFISIEN SERTA PENINGKATAN AKSES INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI PROVINSI BALI
VISI dan MISI
Untuk mewujudkan Visi tersebut diatas, maka agar pembangunan perhubungan informasi dan
komunikasi mempunyai arah yang jelas dan tepat, dapat dijabarkan kedalam Misi sebagai berikut :
1. Penyelenggaraan jasa transportasi yang terpadu
2. Penyelenggaraan transportasi yang selamat, lancar, tertib dan efisien
3. Penyelenggaraan akses informasi dan komunikasi
Pencapaian Misi yang tertuang dalam Rencana Strategis ( Renstra ) apabila dalam penyelenggaraan
transportasi, informasi, dan komunikasi berjalan dengan baik serta terjadi interaksi antara pemerintah dalam
hal ini Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Provinsi Bali sebagai regulator dan masyarakat
sebagai pengguna jasa transportasi, telekomunikasi dan informasi, maka untuk mentaati tata laksana
pemanfaatan jaringan prasarana dan jaringan pelayanan yang telah ditetapkan sesuai tugas dan fungsi
masing-masing sehingga dapat meminimalisasi tantangan dan hambatan dalam pelaksanaan pembangunan
sarana prasarana transportasi, informasi dan komunikasi.
Dengan demikian, misi Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Provinsi Bali secara jelas akan
terlihat memberikan dampak positif terhadap perkembangan pembangunan ekonomi, sosial, budaya, politik
dan lingkungan hidup dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat secara berkesinambungan.
Penetapan Tujuan Strategis didasarkan pada identifikasi faktor – faktor kunci keberhasilan (Critical
Success Factor) yang ditetapkan setelah penetapan Visi dan Misi . Penetapan Tujuan Strategis tersebut
akan mengarah kepada perumusan sasaran, kebijakan, program dan kegiatan dalam rangka merealisasikan
Visi dan Misi. Adapun Tujuan Strategis yang ingin dicapai pada masing-masing Misi dalam Rencana
Strategis Provinsi Bali Tahun 2014-2018, seperti tersebut dibawah ini :
1. Tujuan Misi Pertama (Penyelenggaraan jasa transportasi yang terpadu) adalah terwujudnya
kapasitas sarana dan prasarana layanan transportasi yang memadai untuk menuju keseimbangan
pembangunan insfrastruktur Bali.
2. Tujuan Misi Kedua (Penyelenggaraann jasa tranportasi yang selamat, lancar, tertib, dan efisien),
terbagi atas 2 tujuan sebagai berikut :
- Terjaminnya Kehandalan penyedian pelayanan jasa transportasi untuk menunjang aksesibilitas
kawasan Pariwisata dan Industri Kecil.
- Meningkatnya Kualitas pelayanan angkutan umum Trans Sarbagita
3. Tujuan Misi Ketiga (Penyelenggaraan akses informasi dan komunikasi) adalah Terwujudnya
layanan pos, telekomunikasi dan informasi pembangunan serta keterbukaan informasi publik yang
memadai.
TUJUAN STRATEGIS
Untuk mengukur sejauh mana Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Provinsi Bali dalam
mencapai Tujuan Strategis yang telah ditetapkan, maka disusun suatu Indikator Kinerja dan Target
Kinerja Sasaran yang ditargetkan terdicapai pada akhir tahun kelima (2018). Indikator kinerja masing-
masing Tujuan tersebut merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Perhubungan, Informasi dan
Komunikasi Provinsi Bali. Indikator Kinerja Utama berikut target yang ingin dicapai di tahun 2018
dijabarkan sebagai berikut :
TUJUAN
URAIAN INDIKATOR TUJUAN TARGET 2018
1 2 3
1.Terwujudnya kapasitas sarana dan prasarana layanan transportasi yang memadai untuk menuju keseimbangan pembangunan infrastruktur Bali
1.1. Pemenuhan kapasitas sarana dan prasarana layanan transportasi
80%
2. Terjaminnya Keandalan penyediaan pelayanan jasa transportasi untuk menunjang aksesibilitas kawasan Pariwisata dan Industri Kecil
2.1. Keselamatan jasa transportasi sesuai standar
70%
3. Meningkatnya Kualitas pelayanan angkutan umum Trans Sarbagita
3.1. Kelancaran penyelenggaraan kendaraan angkutan umum Trans Sarbagita
26 km/jam
4. Terwujudnya layanan pos, telekomunikasi dan informasi pembangunan serta keterbukaan informasi publik yang memadai
4.1. Terwujudnya penyelenggaraan layanan pos, telekomunikasi dan keterbukaan informasi public
100%
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan, sehingga penetapan indikator sasaran harus selaras dan
mempunyai hubungan logis dengan tujuan yang telah ditetapkan dalam rencana strategik. Sasaran bersifat
spesifik dan terukur berdasarkan indikator kinerja sebagai tolok ukur keberhasilan pencapaiannya. Dalam
penetapan sasaran strategis diperlukan Rencana Kerja Tahunan yang dialokasikan dalam 5 (lima) periode
berdasarkan kebijakan yang berlaku dengan menyusun program/kegiatan, sumber daya organisasi dalam
kegiatan atau operasional organisasi pada sampai akhir kurun waktu 5 (lima) tahun.
Sasaran Strategis sebagaimana sudah diuraikan sebelumnya bahwa penjabaran dari apa tujuan strategis
yang terkait sehingga diharapkan pula sasaran strategis telah dapat dicapai. Sasaran strategis pada Dinas
Indikator Kinerja Tujuan dan TARGET JANGKA MENENGAH
Sasaran Strategis dan INDIKATOR KINERJA SASARAN
Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Provinsi Bali yang mendukung dalam pelaksanaan pembangunan
daerah tersusun dalam rencana/kegiatan pengembangan jaringan sarana dan prasarana transportasi yang lebih
selektif sesuai dengan potensi daerahnya. Sasaran strategis yang ingin dicapai pada masing-masing misi dalam
Rencana Strategis Provinsi Bali dapat dijabarkan lebih spesifik adalah sebagai berikut :
1. Pemenuhan kapasitas sarana dan prasarana layanan transportasi
SASARAN STRATEGIS
URAIAN INDIKATOR KINERJA
1 2
1.1.1. Pemenuhan kapasitas sarana dan prasarana layanan transportasi
1.1.1.1. Load Faktor /BOR Dermaga Pelabuhan
1.1.1.2. Load Faktor/Frekwensi Landasan Pacu Bandara I Gusti Ngurah Rai
1.1.1.3 Load Faktor Angkutan Umum Trans Sarbagita
2. Keselamatan jasa transportasi sesuai standar
SASARAN STRATEGIS
URAIAN INDIKATOR KINERJA
1 2
2.1.1. Keselamatan jasa transportasi sesuai standar
2.1.1.1.Persentase Penurunan Kejadian Kecelakaan Transportasi Laut
2.1.1.2. Jumlah penurunan Insident Penerbangan sesuai kewenangan Dishub.infokom Prov Bali
2.1.1.3. Persentase penurunan angka kecelakaan kendaraan bermotor di Provinsi Bali
3. Kelancaran penyelenggaraan angkutan umum Trans Sarbagita di Persimpangan yang berbasis ATCS
SASARAN STRATEGIS
URAIAN INDIKATOR KINERJA
1 2
3.1.1. Kelancaran penyelenggaraan angkutan umum Tras Sarbagita di Persimpangan yang berbasis ATCS
3.1.1.1. Kecepatan rata-rata Angkutan umum trans Sarbagita di Persimpangan yang berbasis ATCS
4. Persentase penyelenggaraan pos yang terkoordinasi, persentase desa yang terkoneksi layanan
telekomunikasi dan penyiaran dan keterbukaan informasi publik
SASARAN STRATEGIS
URAIAN INDIKATOR KINERJA
1 2
4.1.1. Terwujudnya penyelenggaraan layanan pos, telekomunikasi dan keterbukaan informasi publik
4.1.1.1. Persentase penyelenggaraan pos yang terkoordinasi
4.1.1.2. Persentase desa yang terkoneksi layanan telekomunikasi dan penyiaran yang terkoordinasi
4.1.1.3. Persentase Keterbukaan Informasi public
2. PENETAPAN KINERJA 2015
Penetapan Kinerja Tahun 2015 untuk Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Provinsi Bali,
sebagai berikut :
SASARAN STRATEGIS SKPD INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET
1 2 3
1. Pemenuhan kapasitas sarana dan prasarana layanan transportasi
1.1. Load Faktor /BOR Dermaga Pelabuhan 75%
1.2. Load Faktor/Frekwensi Landasan Pacu Bandara I Gusti Ngurah Rai 57%
1.3. Load Faktor Angkutan Umum Trans Sarbagita 30%
2. Keselamatan jasa transportasi sesuai standar
2.1. Persentase Penurunan Kejadian Kecelakaan Transportasi Laut 5%
2.2. Jumlah penurunan Insident Penerbangan sesuai kewenangan Dishub.infokom Prov Bali 12,5%
2.3. Persentase penurunan angka kecelakaan kendaraan bermotor di Provinsi Bali
5%
3. Kelancaran penyelenggaraan kendaraan angkutan umum Trans Sarbagita
3. 1. Kecepatan kendaraan umum trans Sarbagita
20 km/jam
4. Terwujudnya penyelenggaraan layanan pos, telekomunikasi dan keterbukaan informasi publik
4.1. Persentase penyelenggaraan pos yang terkoordinasi 65%
4.2. Persentase desa yang terkoneksi layanan telekomunikasi dan penyiaran yang terkoordinasi 65%
4.3. Persentase Keterbukaan Informasi publik 70%
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ( AKIP ) merupakan wujud nyata Instansi Pemerintah untuk
mempertanggungjawabkan keberhasilan dan atau kegagalan kepada pemberi mandat atas pelaksanaan
Program/Kegiatan yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan dan sasaran melalui pengukuran indikator
kinerja. Pelaksanaan atas mandat yang telah ditetapkan guna mendukung Kinerja Instansi Pemerintah
diharapkan dapat bermanfaat untuk meningkatkan akuntabilitas instansi, umpan balik peningkatan kinerja
instansi Pemerintah, meningkatkan perencanaan di segala bidang maupun perencanaan sumber daya
organisasi instansi, meningkatkan kredibilitas instansi dimana instansi yang lebih tinggi dan akhirnya
meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap instansi, serta yang paling terpenting adalah mendorong
instansi pemerintah untuk menyelenggarakan tugas umum pemerintah dan pembangunan secara baik,
transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat (akuntabel).
Guna mendukung Kinerja Instansi Pemerintah, secara menyeluruh SKPD harus menyajikan data dan
informasi yang relevan dalam keterkaitannya dalam pencapaian kinerja Program/Kegiatan yang sudah
direncanakan. Dalam tahun anggaran 2015 Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Provinsi Bali telah
menetapkan 4 ( empat ) sasaran yang akan dicapai sesuai dengan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang
dituangkan dalam Renstra SKPD dan penjabaran ditahun 2015 dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran
(DPA) 2015 dan Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran 2015. Program/Kegiatan tersebut selanjutnya
akan diukur sesuai dengan indikator kinerja.
A. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA TAHUN 2015
Pengukuran tingkat capaian kinerja Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Provinsi Bali Tahun
2015 dapat dicapai dari target kinerja dan realisasi fisik di masing-masing Indikator Kinerja Sasaran.
Pencapaian Indikator Kinerja Sasaran berdasarkan pelaksanaan Program/Kegiatan tahun anggaran 2015,
dapat dirinci dalam tabel sebagai berikut :
SASARAN STRATEGISTARGET
2015INDIKATOR KINERJA REALISASI CAPAIAN
1.1.1. Pemenuhan kapasitas sarana dan
prasarana layanan transportasi
75% 1.1.1.1. Load Faktor /BOR Dermaga Pelabuhan 75% 100%
57% 1.1.1.2. Load Faktor/Frekwensi Landasan Pacu
Bandara I Gusti Ngurah Rai
56.1% 98.24%
30% 1.1.1.3 Load Faktor Angkutan Umum Trans
SarbagitaPenyeberangan
30% 100%
2.1.1. Keselamatan jasa transportasi sesuai
standar
5% 2.1.1.1.Persentase Penurunan Kejadian
Kecelakaan Transportasi Laut5% 100%
12,5% 2.1.1.2. Jumlah penurunan Insident
Penerbangan sesuai kewenangan
Dishub.infokom Prov Bali
11.10% 0.89
5% 2.1.1.3. Persentase penurunan angka
kecelakaan kendaraan bermotor di Provinsi Bali
5% 100%
3.1.1. Kelancaran penyelenggaraan
angkutan umum Tras Sarbagita di
Persimpangan yang berbasis ATCS
20 Km/Jam 3.1.1.1. Kecepatan rata-rata Angkutan umum
trans Sarbagita di Persimpangan yang berbasis
ATCS
20 Km/Jam 100%
4.1.1. Persentase penyelenggaraan pos
yang terkoordinasi, persentase desa yang
terkoneksi layanan telekomunikasi dan
penyiaran dan keterbukaan informasi publik
65% 4.1.1.1. Persentase penyelenggaraan pos yang
terkoordinas
65% 100%
65% 4.1.1.2. Persentase desa yang terkoneksi
layanan telekomunikasi dan penyiaran yang
terkoordinasi
65% 100%
70% 4.1.1.3. Persentase Keterbukaan Informasi
publik
70% 100%
Analisis dan evaluasi capaian Kinerja Sasaran tahun 2015 dari Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi
Provinsi Bali dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Sasaran : “Pemenuhan kapasitas sarana dan prasarana layanan transportasi”
Program/Kegiatan yang mendukung Indikator Sasaran (1) tahun 2015 ini dapat digambarkan sebagai
berikut :
TAHUN
URAIAN INDIKATOR KINERJA 2015 PROGRAM KEGIATAN REALISASI
1 2 3 4 5 6 7
1.1.1. Pemenuhan
kapasitas sarana dan
prasarana layanan
transportasi
1.1.1.1. Load Faktor /BOR
Dermaga Pelabuhan
75% 75% Program :
Pengembangan
Aksesibilitas
Kegiatan: Koordinasi dan
Pembinaan Kepelabuhan
100%
Program : Pembangunan
Prasarana dan Fasilitas
Perhubungan
Kegiatan: Pemeliharaan
fasilitas sub Infrastruktur
Tanah Ampo
100%
1.1.1.2. Load Faktor/
Frekwensi Landasan
Pacu Bandara I Gusti
Ngurah Rai
57% 57% Program: Pengembangan
Aksesibilitas
Kegiatan: Pengawasan,
Pengendalian Pelayanan
Keselamatan
Penerbangan/ Heliport
100%
1.1.1.3 Load Faktor
Angkutan Umum Trans
Sarbagita
30% 30% Program: Pembangunan
prasarana dan fasilitas
perhubungan
Kegiatan: Penataan
angkutan umum Trans
SARBAGITA
100%
Program: Peningkatan
pelayanan Angkutan
Kegiatan: Pembelian
layanan Angkutan Umum
Trans SARBAGITA
100%
Kegiatan: Biaya
Pengelolaan Angkutan
Umum Trans SARBAGITA
100%
SASARAN STRATEGIS PROGRAM/KEGIATANCAPAIAN
INDIKATOR
Pembahasan Capaian dukungan Program/Kegiatan terhadap Indikator Kinerja Sasaran (1) tahun 2015 ini
dapat dijabarkan sebagai berikut :
Indikator 1.1.1.1. Load Faktor /BOR Dermaga Pelabuhan :
1. Program Pengembangan aksesibiltas
a. Koordinasi dan Pembinaan Kepelabuhan
Berdasarkan Laporan Realisasi Fisik dan Keuangan, prosentase Fisik di akhir Kegiatan sebesar
100%. Pekerjaan yang dilaksanakan meliputi pelaksanaan Koordinasi dan Pembinaan Pelabuhan di 5
(Lima) Kabupaten selama 12 bulan. Kegiatan ini tidak secara langsung berkaitan dengan Indikator
Kinerja Sasaran, namun sangat penting dalam fungsi Tupoksi Bidang Perhubungan Laut.
2. Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan
a. Pemeliharaan fasilitas sub Infrastruktur Tanah Ampo
Berdasarkan Laporan Realisasi Fisik dan Keuangan, prosentase Fisik di akhir Kegiatan sebesar
100%. Pekerjaan yang dilaksanakan sesuai dengan DPA tahun 2015 meliputi Pemeliharaan Gedung
Kantor dan Terminal Pelabuhan, Halaman, Pemeliharaan Eskalator, Pemeliharaan Genset,
Pemeliharaan AC, Pemeliharaan alat-alat/suku cadang elektrikal dan mekanikal serta pembiayaan
lainnya terkait Terminal Pelabuhan Tanahampo. Hingga Tahun 2015 belum ada kepastian terkait hasil
KPS Pelabuhan, sehingga pembebanan anggaran pemeliharaan gedung masih pada Dinas
Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Provinsi Bali.
Kegiatan Pemeliharaan Fasilitas Sub Infrastruktur Tanah Ampo hingga tahun 2015 ini belum dapat
mengukur secara langsung Capaian Indikator Kinerja Sasaran yakni Load Factor/BOR Dermaga
Pelabuhan dikarenakan belum Beroperasi. Namun dalam pengukuran Indikator Kinerja Sasaran
digunakan data dari pelabuhan yang telah beroperasi yakni, Pelabuhan Benoa dan Celukan Bawang.
b. Pembangunan Pelabuhan Penyeberangan Gunaksa Tahap VI
Prosentase Fisik di akhir Kegiatan sebesar 100%. Kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan DPA
tahun 2015 dan DPPA tahun 2015 yakni pembangunan 4 set Sistem Fender dan Pembuatan rumah
control, dimana keseluruhan pekerjaan telah dilaksanakan dengan baik. Mengacu pada Indikator
Kinerja Sasaran yakni Load Factor/BOR pembangunan dermaga penyeberangan, dalam proses
kegiatan ini belum dapat dihitung mengingat prosentase load factor/BOR baru dapat dihitung bila
Dermaga Penyeberangan telah beroperasi.
Indikator 1.1.1.2. Load Faktor/ Frekwensi Landasan Pacu Bandara I Gusti Ngurah Rai
1. Program Pengembangan Aksesibilitas
a. Pengawasan, Pengendalian Pelayanan Keselamatan Penerbangan/Heliport
Prosentase Fisik di akhir Kegiatan sebesar 100%. Kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan DPA
tahun 2015 meliputi pelaksanaan pengawasan dan pengendalian heliport serta keselamatan
penerbangan. Dengan adanya sinergitas pada kegiatan ini diharapkan mampu mendukung
terciptanya tertib administrasi untuk menunjang salah satu prosedur keselamatan penerbangan.
b. Peningkatan/Pengembangan Aksebilitas Sarana dan Prasaranan Perhubungan dan Keselamatan
Transportasi
Prosentase Fisik di akhir Kegiatan sebesar 100%. Kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan DPA
tahun 2015 meliputi pelaksanaan aksesibilitas dibidang Perhubungan Udara serta keselamatan
transportasi udara. Dalam pelaksanaannya kegiatan ini tidak secara langsung dapat mendukung
tercapainya Indikator Kinerja Sasaran melainkan hanya sebagai penunjang terlaksananya Tupoksi
dari Bidang Perhubungan Udara.
Indikator 1.1.1.3. Load Faktor Angkutan Umum Trans Sarbagita
1. Program Pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan
a. Penataan angkutan umum Trans SARBAGITA
Prosentase Fisik di akhir Kegiatan sebesar 100%. Kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan DPA
tahun 2015 dan DPPA tahun 2015 yakni Pemeliharaan rutin Halte dan kelengkapannya, Pengadaan
E-Ticketing System Trans Sarbagita, Pemeliharaan Repeater, Pencetakan Tiket Bus Trans Sarbagita.
Secara umum kegiatan telah dilaksanakan 100%, dalam kaitannya dengan capaian Load Factor
Angkutan Umum Trans Sarbagita belum dapat mendukung secara langsung, mengingat Kegiatan ini
hanya dapat mendukung dari segi penyediaan prasarana dalam operasional Bus Trans Sarbagita.
Namun kegiatan ini sangat penting untuk menunjang kelancaran operasional Trans Sarbagita.
2. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan
a. Pembelian Layanan Angkutan Umum Trans Sarbagita
Prosentase Fisik di akhir Kegiatan sebesar 100%. Kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan DPA
tahun 2015 dan DPPA tahun 2015 yakni Pembelian layanan angkutan umum Trans Sarbagita pada
Koridor I dan II yang telah beroperasi sejak Tahun 2011. Kegiatan ini merupakan kegiatan inti dalam
penyediaan layanan angkutan umum massal berbasis subsidi “Trans Sarbagita” sehingga
membutuhkan anggaran yang relative besar disetiap tahunnya. Seiring dengan Capaian Indikator
Kinerja Sasaran yakni Capaian Load Faktor angkutan umum Trans Sarbagita, kegiatan ini sangat
selaras dimana setiap tahunnya terjadi peningkatan capaian Load Faktor walau tidak signifikan. Hal
ini menunjukkan trend positif dari penyelenggaraan Angkutan Umum Trans Sarbagita yang telah
mencapai tahun ke-4 operasionalnya pada tahun 2015. Dengan dukungan secara terus-menerus,
kedepan diharapkan Target dari Kinerja Sasaran dapat dicapai.
b. Biaya Pengelolaan Angkutan Umum Trans Sarbagita
Prosentase Fisik di akhir Kegiatan sebesar 100%. Kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan DPA
tahun 2015 dan DPPA tahun 2015 yakni penyediaan tenaga kerja penunjang operasional Trans
Sarbagita serta kegiatan administrasi dan pendukung lainnya dalam mendukung operasional
Angkutan Umum Trans Sarbagita. Hingga tahun 2015, jumlah tenaga kerja yang dipergunaka
sebanyak 65 orang yang terdiri atas petugas administrasi, pencatatan, serta petugas pengawasan
lapangan.
Kegiatan ini termasuk dalam kegiatan pendukung tercapainya Load Faktor Trans Sarbagita, dimana
dalam proses tercapainya Load Faktor berasal dari kinerja yang dihasilkan oleh tenaga kerja yang
dipergunakan. Hal ini dapat dihitung dengan memberikan pembobotan seberapa besar pengaruh
tenaga kerja terhadap Load Faktor.
2. Sasaran : “Keselamatan jasa transportasi sesuai standar”
Sasaran ini dimaksudkan untuk Meningkatkan standar keselamatan jasa transportasi. Dipandang perlu
untuk dapat memberikan pelayanan yang maksimal terhadap kebutuhan keselamatan transportasi untuk
menjamin hak pengguna layanan transportasi.
Pembahasan Capaian dukungan Program/Kegiatan terhadap Indikator Kinerja Sasaran (2) tahun 2015 ini
dapat dijabarkan sebagai berikut :
TAHUN
URAIAN INDIKATOR KINERJA 2015 PROGRAM KEGIATAN REALISASI
1 2 3 4 5 6 7
2.1.1. Keselamatan jasa
transportasi sesuai
standar
2.1.1.1.Persentase Penurunan
Kejadian Kecelakaan Transportasi Laut
5% 5% Program : Peningkatan
Kualitas dan
Penyebarluasan
Informasi
Kegiatan: Pengawasan,
pembinaan dan
keselamatan pelayaran
100%
Program: Peningkatan
Pelayanan Angkutan
Kegiatan: Pengawasan,
Pembinaan dan
Pengendalian perusahaan
angkutan laut dan
penunjang angkutan laut
100%
2.1.1.2. Jumlah penurunan Insident
Penerbangan sesuai kewenangan
Dishub.infokom Prov Bali
12,5% 12,5% Program: Pengembangan
Aksesibilitas
Kegiatan:Pengawasan,
pengendalian pelayanan
keselamatan penerbangan
/heliport
100%
Program:Peningkatan
pelayanan angkutan
Kegiatan:Pengawasan,
pengendalian dan
pelayanan perijinan jasa
angkutan udara dan rute
penerbangan
100%
2.1.1.3. Persentase penurunan angka
kecelakaan kendaraan bermotor di
Provinsi Bali
5% 5% Program Peningkatan
perilaku pengguna jalan
yang berkeselamatan
(Inpres 4 Tahun 2013)
Kegiatan:Monitoring
Pengendalian dan
Pelayanan Perijinan
Angkutan Umum dan
Angkutan Penyeberangan
serta Pemberian
penghargaan
supir/jurumudi/awak
kendaraan umum teladan
100%
Kegiatan:Pelaksana aksi
keselamatan jalan Provinsi
Bali
100%
Kegiatan:Penyidikan
Penyelenggaraan
Perundang-undangan di
Bidang Perhubungan Darat
100%
Kegiatan :Penyelenggaraan
Forum Lalu Lintas Angkutan
Jalan (LLAJ) dan Wahana
Tata Nugraha (WTN)
100%
Program Peningkatan
Kelaikan Pengoperasian
Kendaraan Bermotor
Kegiatan :Pelaksanaan
Penimbangan kendaraan
bermotor
100%
Program : Peningkatan
kwalitas dan
penyebarluasan informasi
Kegiatan :Pelaksanaan
penegakan hukum
pengguna kendaraan
bermotor angkutan barang
100%
SASARAN STRATEGIS PROGRAM/KEGIATANCAPAIAN
INDIKATOR
TAHUN
URAIAN INDIKATOR KINERJA 2015 PROGRAM KEGIATAN REALISASI
1 2 3 4 5 6 7
Kegiatan :Pemeriksaan Hasil
Perubahan Rancang Bangun
Kendaraan Bermotor
100%
Kegiatan : Pembinaan
Standarisasi Pengujian
Kendaraan Bermotor
100%
Program Pembangunan
Prasarana dan Fasilitas
Perhubungan
Kegiatan : Pengadaan dan
pemasangan Fasilitas
Keselamatan Lalu Lintas
Jalan
100%
Program Rehabilitasi dan
Pemeliharaan Prasarana
dan Fasilitas LLAJ
Kegiatan :
Rehabilitas/Pemeliharaan
Fasilitas Keselamatan Lalu
Lintas Jalan Provinsi
100%
SASARAN STRATEGIS PROGRAM/KEGIATANCAPAIAN
INDIKATOR
Program Peningkatan
Kelaikan Pengoperasian
Kendaraan Bermotor
Pembahasan Capaian dukungan Program/Kegiatan terhadap Indikator Kinerja Sasaran (2) tahun 2015 ini
dapat dijabarkan sebagai berikut :
Indikator 2.1.1.1. Persentase Penurunan Kejadian Kecelakaan Transportasi Laut
1. Program Peningkatan Kualitas dan Penyebarluasan Informasi
a. Pengawasan, pembinaan dan keselamatan pelayaran
Kegiatan Pengawasan, pembinaan dan keselamatan pelayaran merupakan kegiata rutin yang
dilaksanakan setiap tahun untuk meningkatkan kinerja Bidang Perhubungan Laut guna mendukung
tercapainya Indikator Sasaran Menurunnya Kejadian Kecelakaan Transportasi Laut. Bentuk daripada
kegiatan ini adalah pengawasan dan pembinaan langsung kepada pemilik kapal serta melaksanakan
sosialisasi rutin disetiap tahunnya kepada masyarakat/pengusaha pemilik kapal yang beroperasi
diwilayah Provinsi Bali. Diharapkan dengan terus terlaksananya kegiatan ini, dapat mendukung
tercapainya “Zero Accident” Transportasi Laut diwilayah Provinsi Bali.
2. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan
a. Pengawasan, Pembinaan dan Pengendalian perusahaan angkutan laut dan penunjang angkutan laut
Kegiatan ini merupakan kegiatan penunjang tercapainya Indikator Sasaran Penurunan Kejadian
Kecelakaan Transportasi Laut, dimana bentuk pelaksanaan kegiatan yang merupakan Tupoksi
Bidang Perhubungan Laut ini adalah pengawasan, pembinaan dan pengendalian terhadap dokumen
perijinan perusahaan angkutan laut yang dimiliki oleh perusahaan yang bergerak di bidang jasa
angkutan laut. Dalam pelaksanaan kegiatan, dokumen perijinan kapal merupakan suatu syarat mutlak
yang harus dimiliki sehingga menjadi suatu kewajiban perusahaan untuk mendaftarkan kembali ijin
yang dimiliki kepada Pemerintah guna terwujudnya tertib administrasi.
Indikator 2.1.1.2. Jumlah penurunan Insident Penerbangan sesuai kewenangan Dishub.infokom Prov
Bali
1. Program Pengembangan Aksesibilitas
a. Pengawasan, pengendalian pelayanan keselamatan penerbangan/heliport
Sinergitas kinerja antar seksi di Bidang Perhubungan Udara merupakan pendukung terwujudnya
Indikator Sasaran tersebut. Kegiatan yang dilaksanakan ini sedianya telah mengacu pada Program
Nasional, Pemprov Bali dan SKPD Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Provinsi Bali.
Dalam upaya mencapai Kinerja Sasaran diatas, kegiatan ini telah berkontribusi mewujudkan
penurunan incident penerbangan sesuai kewenangan Dishubinfokom Provinsi Bali.
2. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan
a. Pengawasan, pengendalian dan pelayanan perijinan jasa angkutan udara dan rute penerbangan
Kegiatan yang dilaksanakan adalah Pengawasan dan Pengendalian Perijinan Jasa Angkutan Udara,
dimana Bidang Perhubungan Udara sendiri mengeluarkan rekomendasi terkait perijinan Ekspedisi
Muatan Pesawat Udara (EMPU). Hal ini juga merupakan salah pendukung tercapainya Indikator
Kinerja Sasaran Penurunan Insident Penerbangan sesuai kewenangan Dinas Perhubungan, Informasi
dan Komunikasi Provinsi Bali.
Indikator 2.1.1.3. Persentase penurunan angka kecelakaan kendaraan bermotor di Provinsi Bali
1. Program Peningkatan perilaku pengguna jalan yang berkeselamatan (Inpres 4 Tahun 2013)
a. Monitoring Pengendalian dan Pelayanan Perijinan Angkutan Umum dan Angkutan Penyeberangan
serta Pemberian penghargaan supir/jurumudi/awak kendaraan umum teladan.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka Monitoring Perijinan Angkutan dan pelayanan Perijinan
Angkutan serta pelaksanaan kegiatan pemberian penghargaan kepada sopir/juru mudi/awak
kendaraan angkutan umum teladan atau berprestasi di Provinsi Bali. Kegiatan monitoring yang
dilaksanakan untuk memberi pembinaan kepada pemilik ijin baik perorangan maupun perusahaan
akan kesadarannya untuk memperpanjang ijin angkutan yang dimiliki serta kesadaran dalam
peremajaan kendaraan.
Sedangkan kegiatan pelayanan dipusatkan dalam pelayanan perpanjangan perijinan angkutan orang
dalam wewenang Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Provinsi Bali.
Kegiatan ini secara tidak langsung sangat berperan dalam pencapaian Indikator Sasaran diatas,
dimana salah satu syarat dapat beroperasinya suatu kendaraan angkutan orang adalah memiliki
aspek legalitas dalam hal ini perijinan. Salah satu fungsi pengawasan terletak dalam perijinan
tersebut, sehingga fungsi tersebut diharapkan mampu mendukung penurunan angka kecelakaan
khususnya kendaraan angkutan orang.
b. Pelaksanaan aksi keselamatan jalan Provinsi Bali
Salah satu kegiatan dalam mendukung upaya Pemerintah menekan angka kecelakaan adalah
pelaksanaan aksi keselamatan jalan. Kegiatan ini diharapkan secara nasional mampu menekan
angka kecelakaan sebesar 50% yang ditempuh dalam waktu 10 tahun atau sebesar 5% disetiap
tahunnya. Bentuk daripada kegiatan ini adalah sosialisasi kepada masyarakat umum,
mahasiswa/pelajar tentang keselamatan berlalulintas dijalan. Dalam pelaksanaannya telah
dilaksanakan 100% secara fisik, dan diharapkan dapat dilaksanakan setiap tahunnya.
c. Penyidikan Penyelenggaraan Perundang-undangan di Bidang Perhubungan Darat
Kegiatan Penyidikan penyelenggaraan Perundang-undangan di Bidang Perhubungan Darat
ditekankan pada usaha penertiban kendaraan angkutan barang dalam wewenang Pemerintah
Provinsi Bali guna menekan angka lebih muat beban kendaraan. Angka lebih muat pada kendaraan
angkutan barang sering menjadi penyebab dalam kejadian kecelakaan lalu lintas angkutan barang
selain kelalaian sopir/pengemudi dalam mengemudi. Hal ini menjadi perhatian serius mengingat
Provinsi Bali yang memiliki arus lalu lintas yang padat dengan kendaraan angkutan barang baik yang
berasal dari dalam maupun dari luar pulau.
Secara rutin disetiap tahun terlaksananya kegiatan ini sangat mendukung upaya pencapaian dari
target Indikator Kinerja Sasaran diatas sesuai bobot yang dihitung berdasarkan prioritas
dampak/pengaruh.
d. Penyelenggaraan Forum Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) dan Wahana Tata Nugraha (WTN)
Progres fisik dari kegiatan ini pada akhir tahun dapat dikatakan 100%, dimana keseluruhan dari isi
dalam kegiatan dapat terlaksana dengan baik. Pelaksanaan Forum Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ)
disetiap tahun diharapkan mampu menciptakan sinergitas antara instansi-instansi yang langsung
bersentuhan dengan penyelenggaraan angkutan jalan guna mendukung terciptanya regulasi yang
tepat dalam penyelenggaraan angkutan di jalan. Kegiatan ini juga mendukung upaya Pemerintah
menurunkan angka kecelakaan dijalan melalui langkah-langkah kebijakan yang dihasilkan dalam
forum bersama.
2. Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor
a. Pelaksanaan Penimbangan kendaraan bermotor
Kegiatan Pelaksanaan Penimbangan Kendaraan Bermotor angkutan barang dilaksanakan oleh UPT.
Jembatan Timbang, dimana pelaksanaan penimbangan difokuskan pada dua Jembatan Timbang
yakni Cekik dan Seririt.
Pelaksanaan penimbangan ini ditujukan kepada kendaraan angkutan barang yang melalui Jembatan
Timbang dimana dimaksudkan untuk mencegah terjadinya lebih muat angkutan yang dapat
menyebabkan terjadinya kecelakaan dijalan. Upaya pencegahan ini sangat diharapkan untuk
mendukung upaya tercapainya penurunan 5% angka kecelakaan dijalan khususnya kendaraan
angkutan barang. Pentingnya kegiatan ini dalam mendukung pencapaian Indikator Kinerja Sasaran
diharapkan dapat berkelanjutan.
3. Program Peningkatan kwalitas dan penyebarluasan informasi
a. Pelaksanaan penegakan hukum pengguna kendaraan bermotor angkutan barang
Kegiatan Pelaksanaan Penimbangan Kendaraan Bermotor angkutan barang dilaksanakan oleh UPT.
Jembatan Timbang, dimana pelaksanaan penimbangan difokuskan pada dua Jembatan Timbang
yakni Cekik dan Seririt.
Pelaksanaan penimbangan ini ditujukan kepada kendaraan angkutan barang yang melalui Jembatan
Timbang dimana dimaksudkan untuk mencegah terjadinya lebih muat angkutan yang dapat
menyebabkan terjadinya kecelakaan dijalan. Upaya pencegahan ini sangat diharapkan untuk
mendukung upaya tercapainya penurunan 5% angka kecelakaan dijalan khususnya kendaraan
angkutan barang. Pentingnya kegiatan ini dalam mendukung pencapaian Indikator Kinerja Sasaran
diharapkan dapat berkelanjutan.
4. Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor
a. Pemeriksaan Hasil Perubahan Rancang Bangun Kendaraan Bermotor
Output yang diharapkan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah terselenggaranya Pengawasan
Pelaksanaan Rancang Bangun Kendaraan Bermotor Pada Bengkel Karoseri. Sedangkan hasil yang
diharapkan adalah Meningkatnya kualitas rancang bangun kendaraan bermotor pada bengkel
karoseri sesuai standar teknis.
Dari hasil tersebut diharapkan dapat memberi kontribusi dalam upaya pencapaian Indikator Sasaran
penurunan angka kecelakaan.
b. Pembinaan Standarisasi Pengujian Kendaraan Bermotor
Bentuk daripada kegiatan ini adalah terbinanya penguji kendaraan bermotor yang akan menjadi wakil
dari Provinsi Bali untuk berlomba diajang nasional. Kegiatan ini dilaksanakan di 9 Kab./Kota, dengan
harapan meningkatnya pengetahuan penguji dapat berpengaruh signifikan terhadap pelaksanaan
pengujian kendaraan yang akurat.
5. Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan
a. Pengadaan dan pemasangan Fasilitas Keselamatan Lalu Lintas Jalan
Pengadaan dan pemasangan Fasilitas keselamatan lalu lintas jalan merupakan salah satu kegiatan
yang mendukung secara langsung upaya penurunan angka kecelakaan. Penempatan rambu/isyarat
lalu lintas lainnya serta komponen pengaman jalan lainnya diharapkan mampu meminimalisir
terjadinya kecelakaan dijalan.
6. Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ
a. Rehabilitasi/Pemeliharaan Fasilitas Keselamatan Lalu Lintas Jalan Provinsi
Rehabilitasi/pemeliharaan Fasilitas keselamatan lalu lintas jalan juga merupakan salah satu kegiatan
yang mendukung secara langsung upaya penurunan angka kecelakaan. Pemeliharaan baik dalam
bentuk pembersihan maupun penggantian rambu/isyarat lalu lintas lainnya serta komponen
pengaman jalan lainnya diharapkan mampu meminimalisir terjadinya kecelakaan dijalan. Kondisi
cuaca serta perubahan suhu pada daerah tertentu menyebabkan fasilitas keselamatan menjadi rusak
dan sangat membahayakan pengguna jalan.
3. Sasaran : ”Kelancaran penyelenggaraan angkutan umum Tras Sarbagita di Persimpangan yang
berbasis ATCS”
Sasaran ini dimaksudkan untuk meningkatkan kelancaran pelayanan pergerakan barang dan jasa antar
wilayah sehingga peran serta pemerintah dan pihak swasta serta masyarakat kedepannya bisa menjadi satu
kesatuan dalam mewujudkan transportasi yang terpadu, handal, efektif dan efisien. Hal yang dimaksudkan
diatas agar melakukan tindakan/usaha rehabilitasi/pemeliharaan, pengoperasian, pengembangan dan
penataan. Indikator dan capaian dari sasaran ini dapat digambarkan sebagai berikut :
TAHUN
URAIAN INDIKATOR KINERJA 2015 PROGRAM KEGIATAN REALISASI
1 2 3 4 5 6 7
3.1.1. Kelancaran
penyelenggaraan
angkutan umum Tras
Sarbagita di
Persimpangan yang
berbasis ATCS
3.1.1.1. Kecepatan rata-rata Angkutan
umum trans Sarbagita di
Persimpangan yang berbasis ATCS
20 km/jam 20 km/jam Kegiatan :Pengembangan
Inteligent Transport Sistem
100%
Kegiatan : Pengoperasian
dan Pemeliharaan Fasilitas
Pengendalian Lalulintas
Kawasan
100%
SASARAN STRATEGIS PROGRAM/KEGIATANCAPAIAN
INDIKATOR
Program : Rehabilitasi
dan Pemeliharaan
Prasarana dan Fasilitas
LLAJ
Pembahasan Capaian dukungan Program/Kegiatan terhadap Indikator Kinerja Sasaran (3) tahun 2015 ini
dapat dijabarkan sebagai berikut :
Indikator 3.1.1.1. Kecepatan rata-rata Angkutan umum trans Sarbagita di Persimpangan yang berbasis
ATCS
1. Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ
a. Pengembangan Inteligent Transport Sistem
Pengembangan Inteligent Transport Sistem dimaksudkan untuk menunjang kelancaran lalu lintas
dipersimpangan yang berbasis Area Traffic Control System (ATCS). Kelancaran lalu lintas dititik
persimpangan diharapkan sekaligus mendukung kelancaran Angkutan Umum Trans Sarbagita dalam
hal ini yang dapat diukur adalah rata-rata kecepatan di persimpangan. Dengan dukungan ATCS
diharapkan Angkutan Umum Trans Sarbagita dapat memberikan pelayanan yang efektif dari segi
kecepatan dan ketepatan waktu tempuh.
b. Pengoperasian dan Pemeliharaan Fasilitas Pengendalian Lalulintas Kawasan
Kegiatan ini juga merupakan salah satu pendukung tercapainya kelancaran lalu lintas pada titik
persimpangan berbasis ATCS.
4. Sasaran : “Persentase penyelenggaraan pos yang terkoordinasi, persentase daerah yang terkoneksi
layanan telekomunikasi dan penyiaran dan keterbukaan informasi publik”
Sasaran ini dimaksudkan Meningkatkan tertib administrasi dan efisiensi penyelenggaraan jasa
transportasi dan kominfo. Seiring dengan peningkatan jumlah Angkutan dan Jaringan Telekomunikasi
diimbangi juga dengan peningkatan kepengurusan perijinan guna mematuhi tertib administrasi. Hal ini untuk
menjamin standarisasi dan kelaikan suatu produk Transportasi dan Telekomunikasi. Dalam sasaran ini yang
akan dilakukan antara lain; pelaksanaan Monitoring, Pembinaan, Pengawasan, dan Pengendalian. Indikator
dan capaian dari sasaran ini dapat digambarkan sebagai berikut :
TAHUN
URAIAN INDIKATOR KINERJA 2015 PROGRAM KEGIATAN REALISASI
1 2 3 4 5 6 7
4.1.1. Persentase
penyelenggaraan pos
yang terkoordinasi,
persentase desa yang
terkoneksi layanan
telekomunikasi dan
penyiaran dan
keterbukaan informasi
publik
4.1.1.1. Persentase penyelenggaraan
pos yang terkoordinasi
65% 65% Kegiatan:Pembinaan dan
Pengawasan Jasa
telekomunikasi dan
Penyiaran
100%
4.1.1.2. Persentase desa yang
terkoneksi layanan telekomunikasi dan
penyiaran yang terkoordinasi
65% 65% Kegiatan:Pengawasan dan
Pembinaan Jasa Perposan
100%
4.1.1.3. Persentase Keterbukaan
Informasi publik
70% 70% Program :
Penyebarluasan
Informasi Pembangunan
Daerah
Kegiatan : Pameran
Pembangunan dan
Pameran Margarana
100%
Program : Pelayanan
Sarana Komunikasi
Kegiatan : Pelayanan
Sound System
100%
Program : Peningkatan
Keterbukaan Informasi
Publik
Kegiatan : Operasional
Komisi Informasi Provinsi
Bali
100%
Kegiatan : Seleksi Anggota
Komisi Informasi Provinsi
Bali
100%
SASARAN STRATEGIS PROGRAM/KEGIATANCAPAIAN
INDIKATOR
Program :Pembinaan
Pengawasan dan /atau
penertiban di bidang
perposan dan
telekomunikasi
Pembahasan Capaian dukungan Program/Kegiatan terhadap Indikator Kinerja Sasaran (4) tahun 2015 ini
dapat dijabarkan sebagai berikut :
Indikator 4.1.1.1. Persentase penyelenggaraan pos yang terkoordinasi
1. Program Pembinaan Pengawasan dan /atau penertiban di bidang perposan dan telekomunikasi
a. Pembinaan dan Pengawasan Jasa telekomunikasi dan Penyiaran
Kegiatan ini merupakan pembinaan di 9 Kabupaten/Kota terhadap perusahaan – perusahaan yang
bergerak dibidang Jasa Telekomunikasi dan Penyiaran. Harapan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah
tertibnya kepengurusan ijin daripada pengusaha/perusahaan yang bergerak dibidang Telekomunikasi
dan Penyiaran yang tersebar di 9 Kabupaten/Kota.
Indikator 4.1.1.2. Persentase desa yang terkoneksi layanan telekomunikasi dan penyiaran yang
terkoordinasi
1. Program Pembinaan Pengawasan dan /atau penertiban di bidang perposan dan telekomunikasi
a. Pembinaan dan Pengawasan Jasa Perposan
Bentuk kegiatan ini merupakan pembinaan dan pengawasan terhadap pengusaha/perusahaan yang
bergerak dibidang perposan, dimana diharapkan pada setiap Kabupaten/Kota akan terus dapat
berkembang.
Indikator 4.1.1.3. Persentase Keterbukaan Informasi publik
1. Program Penyebarluasan Informasi Pembangunan DaerahPembinaan dan Pengawasan Jasa Perposan
a. Pameran Pembangunan dan Pameran Margarana
Kegiatan ini dilaksanakan untuk mendukung terwujudnya penyebarluasan informasi pembangunan
dari Pemerintah Daerah Provinsi Bali kepada masyarakat melalui Pameran Pembangunan.
2. Program Pelayanan Sarana Komunikasi
a. Pelayanan Sound System
Kegiatan ini merupakan pendukung kegiatan pelayanan sound system menggunakan kendaraan
dilingkungan Pemerintah Provinsi Bali serta kegiatan lainnya dalam Pelayanan Publik.
3. Program Peningkatan Keterbukaan Informasi Publik
a. Operasional Komisi Informasi Provinsi Bali
Kegiatan ini merupakan pendukung terwujudnya keterbukaan Informasi Publik, dimana kegiatan yang
dilaksanakan adalah upaya penyelesaian sengketa informasi yang dilaksanakan oleh komisioner KIP.
b. Seleksi Anggota Komisi Informasi Provinsi Bali
Seleksi anggota komisi Informasi merupakan salah satu kegiatan untuk menunjang terwujudnya
keterbukaan informasi publik melalui seleksi perekrutan anggota Komisioner yang berkualitas dan
dapat dihandalkan dalam penyelesaian sengketa informasi.
B. AKUNTABILITAS KEUANGAN
Secara umum realisasi keuangan pada tahun 2015 adalah sebagai berikut :
No. Program Kegiatan Pagu/Target Realisasi
% Pencapaian
Renc Tk Cap
1 2 3 4 5 6
Dinas Perhubungan
A Pelayanan Administrasi Perkantoran
Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik.
396.000.000
325.422.072 82,18
Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas.
719.809.820
671.081.888 93,23
Penyediaan jasa kebersihan
kantor.
183.600.000
182.550.000
99,43
Penyediaan alat tulis kantor
60.000.000
56.477.000
94,13
Penyediaan barang cetakan dan penggandaan.
35.000.000
28.187.600
80,54
Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor.
7.500.000
1.721.000 22,95
Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan.
30.000.000
30.000.000 100
Penyediaan makanan dan
minuman.
111.750.000
102.285.000
91,53
Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar dan dalam daerah.
236..996.000
162.236.830 68,46
Upacara Keagamaan
50.000.000
49.999.000
99,99
B
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Pengadaan Kendaraan DInas Pengadaan peralatan gedung kantor
300.000.000
255.700.000
271.000.000
231.630.000
90,33
90,59
Pengadaan Mebeleur Pembangunan tower air dan sumur bor
31.450.000
30.000.000
30.130.000
0
95,80
0
Pemeliharaan rutin/berkala
gedung kantor
276.492.640
264.903.025
95,81
Pemeliharaan rutin/berkala
perlengkapan gedung kantor
7.500.000
7.425.000 99
Pemeliharaam Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor
25.000.000
16.380.000 65,52
C Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Pendidikan dan Pelatihan Formal
75.000.000
43.451.300
57,94
D Peningkatan kualitas dan Penyebarluasan Informasi
Pengawasan, Pembinaan dan Keselamatan Pelayaran
53.764.000
49.295.800
91,69
E Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan
Pengadaan dan pemasangan fasilitas keselamatan lalu lintas jalan
2.944.982.000
2.848.546.550
96,73
Pelabuhan Penyeberangan
Gunaksa
1.078.452.700
1.015.519.265
94,16 Tahap VI
Pemeliharaan fasilitas sub infrastruktur Tanah Ampo.
558.861.760
492.151.115
88,06
F Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ
Rehabilitasi / Pemeliharaan Fasilitas Keselamatan Lalu Lintas Jalan Provinsi
764.046.300
673.998.280
88,21
G Peningkatan
Pelayanan Angkutan
Pengawasan, Pembinaan dan Pengendalian Perusahan Angkutan Laut dan Penunjang Angkutan Laut
70.092.000
62.328.950
88,92
Pengawasan, pengendalian dan pelayanan perijinan jasa angkutan udara dan rute penerbangan
69.744.000
56.586.000
81,13
H Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan
Pembinaan standarisasi pengujian kendaraan bermotor.
85.594.900
28.462.000
33,25
Bermotor
Pemeriksaan Hasil Perubahan Rancang Bangun Kendaraan Bermotor.
87.781.500
73.598.500
83,84
I Pengembangan Aksesibilitas
Koordinasi dan Pembinaan Kepelabuhan
47.213.000
43.358.600
91,84
Pengawasan, pengendalian pelayanan keselamatan penerbangan/heliport
117.414.200
103.465.653
91,84
J Strategis
Pengkajian dan Pengembangan Bidang Perhubungan
Monitoring dan Penyusunan Profil Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Provinsi Bali
139.247.400
112.022.500
88,12
Fasilitasi, koordinasi perencanaan dan pengembangan sector Perhubungan dan infokom
112.407.000
85.426.400
76,00
K Perencanaan
Pengembangan Jaringan Prasarana dan Jaringan Pelayanan Transportasi.
Penyusunan Dokumen Perencanaan Sistem Jaringan Perkeretaapian Bali
742.340.400
654.124.800
88,12
L Peningkatan Perilaku Pengguna jalan yang berkeselamatan (Inpres 4 Tahun 2013).
Pelaksanaan aksi keselamatan jalan Provinsi Bali
218.043.700
168.399.400
77,23
Penyelenggaraan Forum lalu lintas angkutan jalan (LLAJ) dan Wahana Tata Nugraha
413.763.000 362.966.984 87,72
Penyidikan pelanggaran perundang-undangan di bidang Perhubungan Darat
296.469.500 281.138.513 94,83
Monitoring, pengendalian dan pelayanan perijinan angkutan umum dan angkutan penyeberangan serta pemilihan dan pemberian penghargaan sopir/juru mudi/awak kendaraan umum teladan
440.622.180 390.900.150 88,72
M Optimalisasi manajemen dan rekayasa lalu lintas dan angkutan jalan
Penyusunan DED pengadaan dan pemasangan fasilitas keselamatan
139.378.900 118.675.302 85,15
Kajian Distribusi dan jaringan lintas angkutan barang di Provinsi Bali
392.918.000 372.836.800 94,89
N Penyebarluasan Informasi Pembangunan Daerah
Pameran Pembangunan dan Pameran Margarana
351.786.000
326.028.586
92,68
O Peningkatan Keterbukaan Informasi Publik
Operasional Komisi Informasi 500.000.000
472.635.350
94,53
Seleksi anggota Komisi Informasi Provinsi Bali
365.542.000 218.665.645 59,82
P Pelayanan
Sarana Komunikasi
Pelayanan Sound Sistem 121.400.000 84.178.700 69,34
Q Pembinaan pengawasan dan/atau penertiban di bidang perposan dan telekomunikasi
Pembinaan dan pengawasan jasa telekomunikasi dan penyiaran
35.300.000 28.993.200 82,13
Pengawasan dan pembinaan
jasa perposan 50.000.000 47.567.400 95,13
UPT. JEMBATAN TIMBANG
A Pelayanan Administrasi Perkantoran
Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik.
85.000.000
55.701.358
65,53
Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas
75.000.000
18.624.000
24,83
Penyediaan jasa kebersihan
kantor.
160.000.000
159.700.000
99,81
Penyediaan alat tulis kantor
8.000.000
7.657.000
95,71
Penyediaan barang cetakan dan Penggandaan
10.000.000
10.000.000
100,00
Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
5.000.000 5.000.000 100
Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan.
7.000.000
7.000.000
100
Penyediaan makanan dan
minuman 15.000.000
14.875.000 99,17
Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar dan dalam daerah.
46.950.000
44.276.100
94,30
Upacara Keagamaan
15.000.000
15.000.000
100,00
B Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Pengadaan perlengkapan gedung kantor
30.000.000
30.000.000
100
Pengadaan Peralatan gedung
kantor 40.000.000
39.000.500 97,50
Pengadaan Mebeleur
100.000.000
88.879.000
88,88
Rehab gedung
150.000.000
147.521.095
98,35
Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
63.937.920
63.112.600
98,71
Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor
50.000.000 48.350.000 96,70
C Peningkatan
Kualitas dan Penyebarluasan Informasi
Pengawasan Pelaksanaan Penegakan Hukum Pengguna Kendaraan Bermotor Angk. Barang.
49.624.000
48.409.750
97,55
D Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan Bermotor
Pelaksanaan Penimbangan Kendaraan Bermotor
313.002.420
309.351.950
98,83
E Perencanaan Makro Bidang Perhubungan dalam kawasan hutan
Pelaksanaan Tata Batas dan reboisasi lahan kompensasi
92.000.000 0 0
UPT. PUSAT PENGENDALIAN LALU LINTAS TERPADU
A Pelayanan Administrasi Perkantoran
Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas
58.476.960
43.732.000
74,79
Penyediaan jasa kebersihan
kantor
24.000.000
21.356.500
88,99
Penyediaan alat tulis kantor
10.000.000
9.495.900
94,96
Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
7.000.000 5.949.900 85,00
Penyediaan makanan dan
minuman
9.000.000
6.055.000
67,28
Rapat-rapat koordinasi dan
konsultasi
40.000.000
24.665.800
61,66
B Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Pengadaan peralatan gedung kantor
30.000.000
21.970.000
73,23
Pengadaan mebeleur 20.000.000
19.580.000 97,90
Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor
9.450.000
6.800.000
71,96
Pengoperasian dan Pemeliharaan Fasilitas Lalu Lintas Kawasan
685.732.150
626.726.830
91,40
C Rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana dan fasilitas LLAJ
Pengembangan Inteligent Transport Sistem
264.050.000
196.308.980
74,35
UPT. TRANS SARBAGITA
A Pelayanan Administrasi Perkantoran
Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik.
82.000.000
26.517.858
32,34
Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas.
146.476.960 132.637.300
90,55
Penyediaan jasa kebersihan
kantor. 30.000.000
5.258.000 17,53
Penyediaan alat tulis kantor 31.000.000
30.088.200 97,06
Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
47.420.000
46.120.000
97.26
Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor.
2.500.000
2.494.100
99,76
Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan.
4.200.000
4.200.000
100
Penyediaan makanan dan
minuman. 30.975.000
30.970.000 99,98
Upacara Keagamaan 10.000.000 6.300.000 63,00
B Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Pengadaan peralatan gedung kantor
8.500.000 7.850.000
92,35
Pengadaan Mebeleur 10.000.000 9.920.000 99,20
Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor
75.630.880
73.922.400
97,74
C Pembangunan Prasarana dan Fasilitas
Penataan Angkutan Umum Trans Sarbagita
1.508.885.500
1.390.224.251
92,14
Perhubungan
D Peningkatan Pelayanan Angkutn
Pengenalan Layanan Angkutan Umum Trans Sarbagita
13.303.600.000
12.271.918.834
92,25
Biaya Pengelolaan Angkutan Umum Trans Sarbagita
1.793.240.720
1.409.659.071
78,61
Rekapitulasi Pagu Belanja Langsung Tahun 2015 Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi
Provinsi Bali terdiri atas 6 Bidang dan 3 UPT sebesar Rp. 32.586.615.410,00- dengan alokasi anggaran
sebagai berikut : Dinas sebesar Rp. 13.028.962.900,00 (39,98%), UPT Trans Sarbagita sebesar Rp.
17.084.429.060,00,- (52,42%), UPT Pusat Pengendalian Lalu Lintas Terpadu sebesar Rp.
1.157.709.110,00,- (3,5%), dan UPT Jembatan Timbang sebesar Rp. 1.315.514.340,00,- (4,03%).
Adapun anggaran yang dikelola berdasarkan program kegiatan tahun anggaran 2015 secara keseluruhan
telah terlaksana dengan baik sesuai Target dan Realisasi Fisik Keuangan yang direncanakan.
Sumber Pendapatan SKPD diperoleh dari 3 Sumber Pendapatan meliputi :
1. Retribusi Perijinan Tertentu ( Perda Provinsi Bali Nomor 2 Tahun 2015 ) yakni perijinan Angkutan
Orang, Target pendapatan tahun 2015 sebesar Rp. 70.666.000,- dengan Realisasi s/d Desember 2015
Rp. 705.076.080,- atau 997,76% telah melampui dari Target. Terlampauinya Realisasi dikarenakan
kembalinya wewenang untuk pengurusan perijinan angkutan sewa dan taxi ke Dinas Perhubungan,
Informasi dan Komunikasi Provinsi Bali, sehingga per 1 Juli 2015 terjadi kenaikan yang signifikan dalam
penerimaan.
2. Retribusi Jasa Usaha Pemakaian Kekayaan Daerah Sewa Kantin ( Pergub Nomor 68 Tahun 2014 )
Target pendapatan tahun 2015 sebesar Rp. 3.600.000,- dengan Realisasi s/d bulan Desember 2015 Rp.
3.600.000,- atau 100 % dari Target.
3. Lain – lain Pendapatan Asli Daerah yang sah yakni Hasil Penjualan Tiket Bus Trans Sarbagita hingga
akhir Tahun 2015 sebesar Rp. 2.677.732.000,- (83,23%) dari target Rp.3.224.462.500,-.
C. PERMASALAHAN UMUM ATAS PELAKSANAAN PROGRAM /KEGIATAN
Beberapa permasalahan umum dalam pelaksanaan program/kegiatan dalam tahun anggaran 2015 adalah
sebagai berikut :
a. Masih dibutuhkan penambahan fasilitas keselamatan lalu lintas di ruas jalan Provinsi, mengingat
dalam tahun 2015 alokasi anggaran dari APBD Provinsi masih minim dibandingkan dengan dana
DAK.
Dalam mendukung Pencapaian Indikator Kinerja Sasaran, diharapkan penempatan Fasilitas
Keselamatan dapat lebih diefektifkan pada Daerah Rawan Kecelakaan untuk terwujudnya
penurunan angka kecelakaan.
b. Kegiatan Prioritas Pembangunan Pelabuhan Penyeberangan Gunaksa Tahap VI yang bersumber
dari dana APBD secara keseluruhan berjalan dengan baik, tetapi yang perlu diperhatikan adalah
koordinasi terhadap Rencana penyelesaian pekerjaan kedepan mengingat belum adanya akses
jalan dan kesiapan Pemerintah Kabupaten Klungkung untuk Terminal, sehingga dikhawatirkan
rencana operasional pada tahun 2016 tidak dapat terlaksana.
c. Kegiatan Pembangunan Pelabuhan Tanah Ampo, secara umum berjalan dengan baik tapi
permasalahan yang muncul terjadi kerusakan – kerusakan terutama perangkat elektronik yang
disebabkan terjadinya korosi akibat hembusan angin laut. Disamping itu belum jelasnya status
pengelolaan Pelabuhan Tanahampo terkait masih menunggu hasil terbentuknya Kerjasama
Pemerintah Swasta ( KPS ) di Kementerian Perhubungan mengakibatkan pembebanan biaya
pemeliharaan terminal masih menjadi beban dan tanggungjawab Pemerintah Provinsi.
d. Kegiatan Pengenalan Layanan Angkutan Umum Trans Sarbagita, dalam hal ini ada beberapa
permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan ini baik secara teknis maupun non
teknis, sebagai berikut ;
Belum tercapainya ketepatan waktu tempuh Angkutan Umum Trans Sarbagita antar masing-
masing halte sangat besar dipengaruhi oleh kemacetan yang diakibatkan semakin
meningkatnya volume kendaraan pada ruas jalan yang dilalui.
Masih terjadi keluhan penumpang terhadap Pelayanan Angkutan Umum Trans Sarbagita.
Masih sering terjadi kerusakan bus pada waktu jam operasional, dan lambatnya penanganan
teknis dikarenakan terbatasnya suku cadang di pasaran dan ATPM untuk Merk Hyundai
belum ada di Denpasar Bali.
e. Kegiatan Pelaksanaan Penegakan Hukum Pengguna Kendaraan Bermotor Angkutan Barang dan
Pelaksanaan Penimbangan Kendaraan Bermotor, dalam pelaksanaan masih terdapat
pelanggaran lebih muat namun dapat ditekan dalam jumlah kecil. Sejauh mana kesadaran hukum
para pengemudi dan/atau perusahan angkutan barang dan/atau pemilik barang terhadap
peraturan perundang-undangan yang sedang berlaku menjadi target utama, sehingga diharapkan
kondisi dan kerusakan jalan yang disebabkan oleh kendaraan bermotor angkutan barang yang
melebihi muatan serta tingkat kecelakaan dapat ditekan.
f. Masih terjadinya keterlambatan proses lelang yang sering terjadi dan berulang setiap tahun agar
menjadi acuan dalam pelaksanaan kegiatan tahun berikutnya;
Terhadap permasalahan tersebut diatas, telah dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Dalam memaksimalkan upaya pemenuhan fasilitas keselamatan lalu lintas jalan secara prioritas
untuk menurunkan angka kecelakaan dijalan, telah dilakukan sinkronisasi antara hasil kajian
Rencana Kebutuhan Fasilitas Keselamatan Lalu Lintas Jalan dan alokasi pagu yang diberikan
pada tahun berikutnya sehingga dapat dipetakan skala prioritas pemasangan sesuai dengan
pagu anggaran yang disediakan.
b. Dengan terselesaikannya pelaksanaan pekerjaan fisik pada tahun 2015 oleh Dinas
Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Provinsi Bali, maka perencanaan selanjutnya harus
tetap dikoordinasikan kepada pihak-pihak terkait yakni Kementerian Perhubungan dan Pemkab
Klungkung sesuai MoU yang telah disepakati. Sehingga sinergitas perencanaan selanjutnya
dapat terus terlaksana dan penyelesaian pekerjaan dapat segera dituntaskan.
c. Telah dilaksanakan koordinasi ke Kementerian Perhubungan terkait KPS Tanah Ampo, namun
hingga berakhirnya tahun 2015 belum dapat ditentukan.
d. Dengan sosialisasi secara terus menerus dan peningkatan mutu pelayanan Trans Sarbagita
melalui pembinaan petugas, peningkatan fasilitas, peningkatan kualitas perlengkapan dan
peralatan maka pada tahun – tahun mendatang sangat optimis akan memberikan pelayanan
yang maksimal kepada pengguna Angkutan Umum Trans Sarbagta.
e. Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi Provinsi Bali melalui UPT. Jembatan Timbang
akan berusaha terus melaksanakan penindakan terhadap lebih muat kendaraan angkutan
barang, sehingga dapat mencegah terjadinya kejadian kecelakaan yang dialami kendaraan
angkutan barang.
f. Evaluasi terhadap paket pengadaan barang/jasa pada tahun 2015 digunakan sebagai
pembanding rencana pengadaan tahun 2016, sehingga diharapkan pada tahun 2016 kegiatan
pengadaan barang/jasa tidak terjadi lagi keterlambatan dalam proses lelang.
BAB IV
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil evaluasi internal melalui Pengukuran Kinerja Kegiatan (Formulir PKK) dan
Pengukuran Pencapaian Sasaran (Formulir PPS), pelaksanaan program kegiatan dan sasaran yang ingin
dicapai dalam tugas Pemerintahan dan Pembangunan pada SKPD Dinas Perhubungan, Informasi dan
Komunikasi Provinsi Bali, secara umum dapat dilaksanakan dengan baik, efektif, efisien, transparan dan
akuntable sesuai kebijakan yang ditetapkan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam arti:
1. Dokumen teknis, administrasi dan biaya pelaksanaan kegiatan telah disusun sesuai target sasaran
fisik, dan spesifikasi teknis yang direncanakan dalam Daftar Pelaksanaan Anggaran.
2. Proses pengadaan barang dan jasa telah dilaksanakan melalui pelelangan umum, pemilihan langsung,
dan atau penunjukan langsung, sesuai peraturan perundang-undangan.
3. Pelaksanaan proses Pelelangan telah dilaksanakan secara transparan melalui pengumuman di koran
nasional, koran daerah maupun media elektronik/website, sesuai mekanisme dan prosedur yang diatur
dalam peraturan perundang-undangan pengadaan barang dan jasa.
4. Mekanisme, prosedur, dan pelaksanaan pengadaan barang dan jasa telah diatur dan ditetapkan dalam
dokumen kontrak/surat perjanjian antara pengguna anggaran/pengguna barang dan jasa dengan
penyedia barang dan atau jasa peraturan perundang-undangan, dengan prinsip efektif, efisien,
transparan, akuntable dan adil berdasarkan target sasaran fisik, spesifikasi teknis dan keuangan
sesuai dokumen penetapan pemenang hasil proses pelelangan.
5. Pelaksanaan Pengadaan barang dan jasa serta proses pembayaran telah dilaksanakan oleh pihak-
pihak terkait sesuai dokumen kontrak, dengan dibuktikan laporan berkala pelaksanaan pekerjaan,
berita acara pemeriksaan prestasi hasil pelaksanaan pekerjaan, berita acara pembayaran maupun
berita acara serah terima pekerjaan, sebagaimana diatur dalam dokumen kontrak/Surat perjanjian
pelaksanaan pekerjaan.
6. Pelaksanaan penggunaan alokasi anggaran yang tersedia Rp. 32.586.615.410,- Telah dilaksanakan
secara efektif yaitu sesuai target volume dan sasaran spesifikasi fisik jenis barang yang direncanakan,
efisien yaitu harga yang wajar sesuai kualitas barang, jasa dan harga pasar, transparan sesuai acuan,
pedoman, kriteria, mekanisme dan prosedur yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan
dengan realisasi keuangan sebesar Rp. 29.186.465.935,- Atau 89,56 %.
7. Realisasi pendapatan keseluruhan sebesar Rp.3.386.408.080,- atau 102,65%, secara keseluruhan
telah melampaui target yang ditetapkan sebesar Rp. 3.298.728.500,-. Namun disarankan dalam
penentuan Target Pendapatan Tahun berikutnya dapat menyesuaikan dengan potensi yang dimiliki
sesuai Peraturan yang berlaku.
2. SARAN
Sesuai tugas pokok dan fungsi Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi di Provinsi Bali, adalah
melaksanakan sebagian tugas Pemerintahan dan Pembangunan dibidang Perhubungan, Informasi dan
Komunikasi meliputi kelancaran, keamanan, dan keselamatan mobilitas distribusi barang dan jasa dalam
menunjang pemerataan dan pertumbuhan ekonomi antar wilayah. Dengan demikian keberhasilan
pelaksanaan program kegiatan sebagaimana tersebut diatas, akan dibarengi dengan peningkatan tuntutan
kuantitas dan kualitas pergerakan orang dan barang antar wilayah baik secara lokal, regional maupun
nasional.
Mengingat kondisi tersebut, maka agar keberhasilan pelaksanaan program kegiatan bidang
Perhubungan, Informasi dan Komunikasi dapat lebih ditingkatkan maka koordinasi dan komunikasi antar
instansi terkait perlu terus ditingkatkan, utamanya dalam pelaksanaan program kegiatan sebagai berikut :
1. Dalam pembangunan simpul transportasi seperti Angkutan Umum Trans Sarbagita, Pelabuhan
Penyeberangan Gunaksa, Pelabuhan Tanah Ampo, dipandang perlu terus dilaksanakan koordinasi
secara intensif agar kedepannya menjadi pedoman dalam penetapan arah kebijakan, acuan dan
pedoman bagi instansi terkait dalam melaksanakan tugas pembangunan maupun pengawasan sesuai
kewenangan, sehingga pembangunan dapat dilaksanakan sesuai kebutuhan target fisik sarana,
prasarana dan waktu.
2. Untuk mengantisipasi permasalahan kegiatan pengadaan barang dan jasa, maka penyusunan
dokumen teknis, administrasi dan biaya dipersiapkan dan dikoordinasikan dan dikomunikasikan
dengan instansi / pihak terkait sebelum kegiatan diusulkan.
3. Untuk meningkatkan kelancaran dan profesionalisme kinerja aparatur dalam pelaksanaan tugas
pengawasan, pembinaan dan penertiban pelayanan dan operasional perijinan di bidang Perhubungan,
Informasi dan Telekomunikasi, maka kualitas teknis fungsional aparatur perlu terus ditingkatkan melalui
program pendidikan dan latihan teknis fungsional dan PPNS bidang Perhubungan.
4. Pengendalian dan penegakan hukum terhadap pelanggaran keamanan, ketertiban, dan keselamatan
pelayanan jasa Perhubungan, Informasi dan Komunikasi serta lingkungan perlu terus ditingkatkan.