34
1 RUMAH SAKIT MATA BALI MANDARA

RUMAH SAKIT MATA BALI MANDARA - 103.43.45.136103.43.45.136/siki/assets/dokumen/Laporan_Akuntabilitas_Kinerja... · gizi masyarakat melalui upaya ... 1069/MENKES/2010 tentang Pedoman

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: RUMAH SAKIT MATA BALI MANDARA - 103.43.45.136103.43.45.136/siki/assets/dokumen/Laporan_Akuntabilitas_Kinerja... · gizi masyarakat melalui upaya ... 1069/MENKES/2010 tentang Pedoman

1

RUMAH SAKIT MATA BALI MANDARA

Page 2: RUMAH SAKIT MATA BALI MANDARA - 103.43.45.136103.43.45.136/siki/assets/dokumen/Laporan_Akuntabilitas_Kinerja... · gizi masyarakat melalui upaya ... 1069/MENKES/2010 tentang Pedoman

2

BAB I

PENDAHULUAN

A. GAMBARAN UMUM

Pembangunan kesehatan periode 2015 - 2019 adalah Program

Indonesia Sehat dengan sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan status

gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat

yang didukung dengan perlindungan finansial dan pemerataan pelayanan

kesehatan.

Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan 3 pilar utama yaitu

paradigma sehat, penguatan pelayanan kesehatan dan jaminan kesehatan :

1. Pilar paradigma sehat dilakukan dengan pengarustamaan kesehatan

dalam pembangunan, penguatan promotif preventive dan pemberdayaan

masyarakat;

2. Penguatan pelayanan kesehatan dilakukan dengan strategi peningkatan

akses pelayanan kesehatan, optimalisasi system rujukan dan peningkatan

mutu pelayanan kesehatan, menggunakan pendekatan continuum of care

dan interpensi berbasis resiko kesehatan;

3. Sementara itu jaminan kesehatan nasional dilakukan dengan strategi

perluasan sasaran dan benefit serta kendali mutu dan biaya.

Penyelenggaraan pembangunan kesehatan meliputi upaya kesehatan dan

sumber dayanya harus dilakukan secara terpadu dan berkesinambungan guna

mencapai hasil yang optimal, sehingga upaya kesehatan yang semula

dititikberatkan pada upaya penyembuhan penderita secara berangsur-angsur

berkembang kearah keterpaduan upaya kesehatan yang menyeluruh.

Masalah kesehatan indera (Mata, THT, Kulit) di Indonesia dari hasil

Survey Departemen Kesehatan adalah sebagai berikut :

1. Kesehatan Indera Penglihatan:

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 angka kebutaan Provinsi

Bali 0,3% dari penduduk Bali. Penyebab utama kebutaan adalah karena

katarak, glaucoma, kelainan refraksi, dan penyakit - penyakit lain yang

menyebabkan kebutaan. Prevalensi katarak di Provinsi Bali sebesar 2,7%

Page 3: RUMAH SAKIT MATA BALI MANDARA - 103.43.45.136103.43.45.136/siki/assets/dokumen/Laporan_Akuntabilitas_Kinerja... · gizi masyarakat melalui upaya ... 1069/MENKES/2010 tentang Pedoman

3

yang akan berkembang menjadi kebutaan apabila tidak ditangani dengan

baik.

2. Kesehatan Indera Pendengaran

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar tahun 2013, menunjukkan prevalensi

ketulian 0,45 % dari jumlah penduduk. Gangguan pendengaran dan

ketulian berdampak buruk terutama jika diderita sejak lahir, karena

menyebabkan gangguan perkembangan kegiatan psikologi dan sosial.

3. Kesehatan Indera Peraba

Angka prevalesi kusta di Provinsi Bali 0,2 per 10.000 penduduk.

Penyakit kusta untuk di Provinsi Bali belum bisa dieleminasi namun

yang paling penting adalah bagaimana kita mencegah kecacatan

yang diakibatkan oleh kuman akut yang mengganggu produktifitas

dari penderita.

Oleh karena itu, pembangunan kesehatan yang menyangkut Upaya

Peningkatan Kesehatan (Promotif), Pencegahan Penyakit (Preventif),

Penyembuhan Penyakit (Kuratif), dan Pemulihan Kesehatan (Rehabilitatif),

harus dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu, berkesinambungan, dan

dilaksanakan bersama antara pemerintah dan masyarakat.

B. DASAR HUKUM

Histori Rumah Sakit Indera Provinsi Bali berawal dari Rumah Sakit

Kusta yang didirikan oleh Pemerintah Provinsi Bali Tahun 1957 dengan tujuan

untuk melayani masyarakat yang menderita penyakit kusta. Dalam

perkembangannya pelayanan Rumah Sakit Kusta tidak hanya penyakit kusta

saja tetapi mulai tahun 1998 muncul kunjungan pasien dengan penyakit THT.

Pada tahun 1998 Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Kesehatan Provinsi

Bali membentuk Unit Pelaksana Teknis daerah (UPTD) Balai Kesehatan Mata

Masyarakat (BKMM).

Pada Tahun 2002 berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Bali

Nomor 3 Tahun 2002 yang disahkan pada tanggal 28 Pebruari 2002 tentang

Pembentukan Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah

Page 4: RUMAH SAKIT MATA BALI MANDARA - 103.43.45.136103.43.45.136/siki/assets/dokumen/Laporan_Akuntabilitas_Kinerja... · gizi masyarakat melalui upaya ... 1069/MENKES/2010 tentang Pedoman

4

Termasuk Pelembagaan Badan Pelayanan Khusus Rumah Sakit Indera

Masyarakat Provinsi Bali, dilakukan penggabungan antara UPTD RS Kusta

dengan UPTD BKMM menjadi Badan Pelayanan Khusus Rumah Sakit Indera

Masyarakat Provinsi Bali (BPRSI). Pada Tahun 2008 BPRSI berubah menjadi

Rumah Sakit Indera Provinsi yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah

Provinsi Bali Nomor 2 Tahun 2008 tanggal 8 Juli 2008 tentang Organisasi dan

Tata Kerja Perangkat Daerah Provinsi Bali (Lembaran Daerah Provinsi Bali

Tahun 2008 Nomor 2). Rumah Sakit Indera Provinsi Bali adalah Rumah Sakit

Khusus Kelas A sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor

456/MENKES/SK/V/2008 tanggal 9 Mei 2008.

Berdasarkan Peraturan Daerah No 4 Tahun 2015 Tentang

Perubahan Kedua Atas Peraturan Daerah Provinsi Bali Nomor 4 Tahun 2011

Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Perangkat Daerah, nama Rumah Sakit

Indera Provinsi Bali diubah menjadi Rumah Sakit Mata Bali Mandara.

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

HK.02.03/I/1328/2015, tanggal 15 Mei 2015, RS Mata Bali Mandara ditetapkan

menjadi Rumah Sakit Khusus Kelas A.

Dasar hukum sebagai landasan dalam melaksanakan tugas pokok

dan fungsi Rumah Sakit Indera Provinsi Bali adalah :

1) Undang undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang

kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor

144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063)

2) Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 53, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072);

3) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587);

4) Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4502) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah

Nomor 74 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah

Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan

Page 5: RUMAH SAKIT MATA BALI MANDARA - 103.43.45.136103.43.45.136/siki/assets/dokumen/Laporan_Akuntabilitas_Kinerja... · gizi masyarakat melalui upaya ... 1069/MENKES/2010 tentang Pedoman

5

Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 171,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5340);

5) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005

Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4578);

6) Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tata Cara

Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 21,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 4817).

7) Peraturan Presiden Nomor 72 Tahubn 2012 tentang Sistem Kesehatan

Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor

193);

8) Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

340/MENKES/SK/VI/2010 tentang Klasifikasi Rumah Sakit

9) Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

1069/MENKES/2010 tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit;

10) Peraturan Daerah Provinsi Bali No.4 Tahun 2011, tanggal 20 April 2011,

tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah

11) Peraturan Gubernur Bali No. 27 Tahun 2016, tanggal 25 Mei 2016

tentang Rincian Tugas Pokok Rumah Sakit Mata Bali Mandara

12) Keputusan Gubernur Bali Nomor 1356/01-F/HK/2012 tanggal 14 Agustus

2012 tentang Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum

Daerah RS Mata Bali Mandara.

C. TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Tugas pokok dan fungsi Rumah Sakit Indera Provinsi Bali berdasarkan

Peraturan Gubernur Bali Nomor 27 Tahun 2016 tanggal 25 Mei 2016 tentang

Rincian Tugas Pokok Rumah Sakit Mata Bali Mandara. Rumah Mata Bali

Mandara dipimpin oleh seorang Direktur dengan sebutan Direktur Rumah

Sakit Mata Bali Mandara yang mempunyai Tugas Pokok membantu Gubernur

dalam melaksanakan fungsi dan tugas dibidang pelayanan kesehatan.

Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Direktur Rumah Sakit Mata

Bali Mandara mempunyai fungsi pokok antara lain :

Page 6: RUMAH SAKIT MATA BALI MANDARA - 103.43.45.136103.43.45.136/siki/assets/dokumen/Laporan_Akuntabilitas_Kinerja... · gizi masyarakat melalui upaya ... 1069/MENKES/2010 tentang Pedoman

6

1. Memimpin dan mengurus Rumah Sakit sesuai dengan tujuan rumah sakit

yang telah ditetapkan

2. Menetapkan kebijakan operasional rumah sakit

3. Mengkoordinasikan penyusunan rencana dan program kerja rumah sakit

4. Mengatur, mendistribusikan dan mengkoordinasikan tugas-tugas kepada

bawahan

5. Mengevaluasi, mengendalikan dan membina pelaksanaan tugas bawahan

6. Memberikan petunjuk dan bimbingan teknis serta pengawasan kepada

bawahan

7. Melaksanakan sistem pengendalian intern

8. Menilai hasil kerja bawahan dan mempertanggungjawabkan hasil kerja

bawahan

9. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh atasan

10. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Gubernur melalui Sekretaris

Daerah

D. STRUKTUR ORGANISASI

Susunan Organisasi Rumah Sakit Indera terdiri dari :

1. Direktur

2. Wakil Direktur Pelayanan.

3. Wakil Direktur Administrasi Sumber Daya.

4. Bidang Pelayanan Medik.

5. Bidang Keperawatan.

6. Bidang Penunjang Medik.

7. Bagian Bina Program.

8. Bagian Keuangan.

9. Bagian Tata Usaha.

10. Kelompok Jabatan Fungsional.

11. SPI

12. Komite Medik

13. Komite Keperawatan

Page 7: RUMAH SAKIT MATA BALI MANDARA - 103.43.45.136103.43.45.136/siki/assets/dokumen/Laporan_Akuntabilitas_Kinerja... · gizi masyarakat melalui upaya ... 1069/MENKES/2010 tentang Pedoman

7

BAB II

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN DAN KEBIJAKAN

A.

VISI DAN MISI

Berdasarkan UU Nomor 44 Pasal 19 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit

bahwa Rumah Sakit Khusus memberikan pelayanan utama pada satu bidang

atau satu jenis penyakit tertentu. Untuk pemenuhan Undang-Undang tersebut,

maka visi dan misi RS Mata Bali Mandara difokuskan pada pelayanan

kesehatan indera penglihatan/mata, sementara pelayanan kulit dan THT

menjadi pelayanan tambahan.

Visi : “Rumah Sakit Mata Bali Mandara menjadi pusat pelayanan dan

rujukan mata regional untuk mewujudkan Bali yang Maju, Aman, Damai dan

Sejahtera.”

Untuk mewujudkan visi tersebut ditetapkan melalui misi yang merupakan

rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk

mewujudkan visi tersebut, maka misi yang akan diuraikan sebagai berikut :

1. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan Mata Secara Paripurna,

Bermutu, berorientasi pada kepuasan masyarakat, terjangkau dan

berkeadilan.

2. Menyelenggarakan Pendidikan dan Latihan Keterampilan di bidang

Kesehatan Mata

3. Menyelenggarakan Penelitian dalam Rangka Mendukung Jejaring

Pendidikan Dibidang Kesehatan Mata

B. TUJUAN, SASARAN, DAN KEBIJAKAN

Tujuan, sasaran, dan kebijakan yang dilaksanakan sesuai dengan Matriks

Renstra tahun 2013-2018 dapat dijabarkan sebagai berikut:

B.1 Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai selama kurun waktu 2013-2018 yang

dijabarkan sesuai dengan Misi Rumah Sakit Mata Bali Mandara pada

setiap program dan kegiatan setiap tahun anggaran adalah sebagai

berikut :

a. Meningkatkan pelayanan rumah sakit pada masyarakat

Page 8: RUMAH SAKIT MATA BALI MANDARA - 103.43.45.136103.43.45.136/siki/assets/dokumen/Laporan_Akuntabilitas_Kinerja... · gizi masyarakat melalui upaya ... 1069/MENKES/2010 tentang Pedoman

8

b. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan

c. Meningkatkan kemandirian keuangan

d. Meningkatkan kapasitas rumah sakit untuk pendidikan dan pelatihan

e. Meningkatkan jumlah penelitian/ pengamatan dalam rangka

mendukung jejaring pendidikan di bidang kesehatan

Dari kelima tujuan tersebut diatas, telah ditetapkan 3 tujuan utama

yaitu:

1. Meningkatkan pelayanan rumah sakit pada masyarakat

2. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan

3. Meningkatkan kemandirian keuangan

B.2. Sasaran:

Tujuan yang telah ditentukan memiliki sasaran sebagai berikut:

a. Meningkatnya pelayanan rumah sakit pada masyarakat

b. Meningkatnya mutu pelayanan kesehatan

c. Meningkatnya kemandirian keuangan

d. Meningkatnya kapasitas rumah sakit untuk pendidikan dan

pelatihan

e. Meningkatnya jumlah penelitian/ pengamatan dalam rangka

mendukung jejaring pendidikan di bidang kesehatan

B.3. Kebijakan

Untuk mencapai tujuan dan sasaran tidak bisa terlepas dari kebijakan

yang telah ditetapkan, sehingga kebijakan yang telah ditetapkan untuk

mencapai tujuan dan sasaran adalah :

1. Meningkatkan pemasaran Rumah Sakit

2. Meningkatkan sarana dan prasarana rumah sakit

3. Meningkatkan manajemen, standar dan kualitas pelayanan

kesehatan

4. Meningkatkan profesionalisme sumber daya manusia

5. Meningkatkan mutu pengelolaan anggaran

6. Menyediakan peluang dan lingkungan yang kondusif untuk

penelitian

Page 9: RUMAH SAKIT MATA BALI MANDARA - 103.43.45.136103.43.45.136/siki/assets/dokumen/Laporan_Akuntabilitas_Kinerja... · gizi masyarakat melalui upaya ... 1069/MENKES/2010 tentang Pedoman

9

BAB III

PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2016

A. PROGRAM

Program yang dilaksanakan tahun 2016 adalah Program Peningkatan Pelayanan

Kesehatan pada BLUD, yang dituangkan dalam sebuah kegiatan yaitu

Pelayanan Kesehatan pada BLUD

B. HASIL KEGIATAN

Untuk menjabarkan Program yang telah ditetapkan dalam Renstra, perlu

diimplementasikan dalam beberapa kegiatan tahunan, antara lain :

a. Peningkatan pelayanan rumah sakit pada masyarakat

b. Peningkatan mutu pelayanan kesehatan

c. Peningkatan kemandirian keuangan

d. Peningkatan kapasitas rumah sakit untuk pendidikan dan pelatihan

e. Peningkatan jumlah penelitian/ pengamatan dalam rangka mendukung

jejaring pendidikan di bidang kesehatan

C. CAPAIAN KEGIATAN PELAYANAN DI RUMAH SAKIT MATA BALI

MANDARA

Jenis pelayanan yang diberikan oleh Rumah Sakit Mata Bali Mandara

adalah Pelayanan Rawat Jalan, Unit Gawat Darurat, dan Rawat Inap.

Pelayanan Rawat Jalan meliputi : Klinik Mata, Klinik THT dan Klinik Kulit &

Kelamin, Fisioterapi, Tindakan/Operasi, Laboratorium, Farmasi, dan Penunjang

Diagnostik.

Kegiatan pelayanan oleh Rumah Sakit Mata Bali Mandara di tahun

2016 meliputi kegiatan pelayanan luar dan dalam gedung dengan pelayanan

utama pada layanan Indera penglihatan dan layanan tambahan pada indera

pendengaran dan Peraba, dengan jumlah total layanan 66.893 orang (Tabel

3.1) dan 76,92 % layanan adalah layanan dalam gedung (Tabel 3.2). Layanan

fisiotherapi, anesthesia, IGD merupakan layanan terintegrasi pendukung

layanan kesehatan indera penglihatan, indera pendengaran dan indera peraba.

Page 10: RUMAH SAKIT MATA BALI MANDARA - 103.43.45.136103.43.45.136/siki/assets/dokumen/Laporan_Akuntabilitas_Kinerja... · gizi masyarakat melalui upaya ... 1069/MENKES/2010 tentang Pedoman

10

Tabel 3.1. Pelayanan Pasien oleh

Rumah Sakit Mata Bali Mandara Provinsi Bali Tahun 2016

No Jenis Pelayanan Jumlah

pelayanan

Prosentase

( % )

1 Indera Penglihatan ( Mata ) 52.006 77,74

2 Indera Pendengaran ( THT ) 2.928 4,38

3 Indera Peraba ( Kulit ) 11.959 17,88

TOTAL 66.893 100

Tabel 3.2. Pelayanan Pasien Dalam dan Luar Gedung oleh Rumah Sakit

Mata Bali Mandara Tahun 2016

No Tempat Pelayanan Jumlah

pelayanan

Prosentase

( % )

1 Dalam Gedung 51.453 76,92

2 Luar Gedung 15.440 23,08

TOTAL 66.893 100

C.1. Capaian Layanan Di Dalam Gedung RS Mata Bali Mandara

Kegiatan pelayanan di dalam gedung meliputi kegiatan pelayanan

rawat jalan pada poliklinik indera penglihatan, poliklinik indera pendengaran

dan juga poliklinik indera peraba. Katarak merupakan layanan terbanyak

pada poliklinik indera penglihatan (tabel 3.3.), di poliklinik indera

pendengaran kasus serumen merupakan kasus terbanyak yang dilayani

(tabel 3.5.), dan Dermatitis kontak alergi merupakan kasus rawat jalan

terbanyak di poliklinik indera peraba (tabel 3.6). Untuk kegiatan rawat inap

27,74% pasien yang dirawat adalah merupakan pasien dengan gangguan

retina (tabel 3.4). Poliklinik indera peraba juga memberikan sub layanan

fisiotherapi dimana layanan fisiotherapi pada kasus myalgia merupakan

layanan terbanyak (tabel 3.8.) di RS Mata Bali Mandara. Pada pelayanan

Unit Gawat Darurat Myalgia merupakan kasus terbanyak sejumlah 53,38%,

disusul Fibromyalgia 9,77% (tabel 3.7)

Page 11: RUMAH SAKIT MATA BALI MANDARA - 103.43.45.136103.43.45.136/siki/assets/dokumen/Laporan_Akuntabilitas_Kinerja... · gizi masyarakat melalui upaya ... 1069/MENKES/2010 tentang Pedoman

11

Tabel 3.3. Distribusi 10 Besar Penyakit Pada Kegiatan Pelayanan Rawat Jalan

Poliklinik Mata Rumah Sakit Mata Bali Mandara Tahun 2016

No. Penyakit Jumlah Kasus

Prosentase

1 Other Senile Cataract 4962 39,55

2 Myopia 2000 15,94

3 After Cataract 1695 13,51

4 Pterygium 1029 8,20

5 Hordeolum and other inflammation of eyelid

702 5,60

6 Hypermetropia 627 5,00

7 Presbyopia 477 3,80

8 Other Conjunctivitis 420 3,35

9 Subjective Visual Disturbances 337 2,69

10 Other disorder of lacrimal glands 296 2,36

TOTAL 12.818 100

Gambar 3.1. Distribusi 10 Besar Penyakit Pada Kegiatan Pelayanan Rawat

Jalan Poliklinik Mata Rumah Sakit Mata Bali Mandara Tahun 2016

Page 12: RUMAH SAKIT MATA BALI MANDARA - 103.43.45.136103.43.45.136/siki/assets/dokumen/Laporan_Akuntabilitas_Kinerja... · gizi masyarakat melalui upaya ... 1069/MENKES/2010 tentang Pedoman

12

Tabel 3.4. Data 10 Besar Penyakit Pada Kegiatan Pelayanan Rawat Inap

di Rumah Sakit Mata Bali Mandara Provinsi Bali Tahun 2016

NO DIAGNOSIS JUMLAH KASUS

PROSENTASE (%)

1 Retinal detachment with retinal break 124 27,74

2 Other senile cataract 73 16,33

3 Diabetic retinopathy * 67 14,99

4 After Cataract 66 14,77

5 Aphakia 37 8,28

6 Vitreous haemorrhage 25 5,59

7 Serous retinal detachment 18 4,03

8 Purulent endophthalmitis 13 2,91

9 Other vitreous opacities 13 2,91

10 Complicated cataract 11 2,46

JUMLAH 447 100,00

Gambar 3.2. Data 10 Besar Penyakit Pada Kegiatan Pelayanan Rawat Inap di

Rumah Sakit Indera Provinsi Bali Tahun 2016

Page 13: RUMAH SAKIT MATA BALI MANDARA - 103.43.45.136103.43.45.136/siki/assets/dokumen/Laporan_Akuntabilitas_Kinerja... · gizi masyarakat melalui upaya ... 1069/MENKES/2010 tentang Pedoman

13

Tabel 3.5. Sepuluh Besar Penyakit Pada Kegiatan Pelayanan Rawat Jalan

Di Poliklinik THT Rumah Sakit Indera Provinsi Bali Tahun 2016

NO DIAGNOSIS JUMLAH KASUS

PROSENTASE (%)

1 Impacted cerumen 551 26,09

2 Acute nasopharyngitis [common cold] 463 21,92

3 Other infective otitis externa 362 17,14

4 Other specified disorders of Eustachian tube

172 8,14

5 Acute suppurative otitis media 149 7,05

6 Other chronic suppurative otitis media 143 6,77

7 Chronic rhinitis 94 4,45

8 Tinnitus 66 3,13

9 Foreign body in ear 65 3,08

10 Chronic tonsillitis 47 2,23

JUMLAH 2112 100,00

Gambar 3.3 Distribusi 10 Besar Penyakit Pada Kegiatan Pelayanan Rawat Jalan

Di Poliklinik THT Rumah Sakit Indera Provinsi Bali Tahun 2016

Page 14: RUMAH SAKIT MATA BALI MANDARA - 103.43.45.136103.43.45.136/siki/assets/dokumen/Laporan_Akuntabilitas_Kinerja... · gizi masyarakat melalui upaya ... 1069/MENKES/2010 tentang Pedoman

14

Tabel 3.6. Data 10 Besar Penyakit Pada Kegiatan Pelayanan Rawat Jalan

Di Poliklinik Kulit Rumah Sakit Indera Provinsi Bali Tahun 2016

NO DIAGNOSIS JUMLAH KASUS

PROSENTASE (%)

1 Allergic contact dermatitis, unspecified cause

323 32,11

2 Lichen simplex chronicus 142 14,12

3 Acne vulgaris 115 11,43

4 Other Urticaria 79 7,85

5 Tinea corporis 78 7,75

6 Vitiligo 65 6,46

7 Pityriasis versicolor 54 5,37

8 Tinea cruris 52 5,17

9 Scabies 50 4,97

10 Miliaria, unspecified 48 4,77

JUMLAH 1006 100,00

Gambar 3.4. Data 10 Besar Penyakit Pada Kegiatan Pelayanan Rawat Jalan

Di Poliklinik Kulit Rumah Sakit Indera Provinsi Bali Tahun 2016

Page 15: RUMAH SAKIT MATA BALI MANDARA - 103.43.45.136103.43.45.136/siki/assets/dokumen/Laporan_Akuntabilitas_Kinerja... · gizi masyarakat melalui upaya ... 1069/MENKES/2010 tentang Pedoman

15

Tabel 3.7. Data 10 Besar Penyakit Pada Kegiatan Pelayanan di Instalasi Gawat

Darurat Rumah Sakit Mata Bali Mandara Provinsi Bali Tahun 2016

NO DIAGNOSIS JUMLAH KASUS

PROSENTASE (%)

1 Myalgia 71 53,38

2 Fibromyalgia 13 9,77

3 Tinnitus 12 9,02

4 Low back pain 10 7,52

5 Polymyalgia rheumatica 8 6,02

6 Eustachian tube disorder, unspecified 5 3,76

7 Chronic rhinitis, nasopharyngitis and pharyngitis

4 3,01

8 Sprain and strain of ankle 4 3,01

9 Bell's palsy 3 2,26

10 Adhesive capsulitis of shoulder 3 2,26

JUMLAH 133 100,00

Gambar 3.5. Data 10 Besar Penyakit Pada Kegiatan Pelayanan di Instalasi

Gawat Darurat Rumah Sakit Indera Provinsi Bali Tahun 2016

Page 16: RUMAH SAKIT MATA BALI MANDARA - 103.43.45.136103.43.45.136/siki/assets/dokumen/Laporan_Akuntabilitas_Kinerja... · gizi masyarakat melalui upaya ... 1069/MENKES/2010 tentang Pedoman

16

Tabel 3.8. Sepuluh Besar Penyakit Pada Kegiatan Pelayanan Rawat Jalan

di Fisioterapi Rumah Sakit Indera Provinsi Bali Tahun 2016

NO DIAGNOSIS JUMLAH KASUS

PROSENTASE (%)

1 Myalgia 71 53,38

2 Fibromyalgia 13 9,77

3 Tinnitus 12 9,02

4 Low back pain 10 7,52

5 Polymyalgia rheumatica 8 6,02

6 Eustachian tube disorder, unspecified 5 3,76

7 Chronic rhinitis, nasopharyngitis and pharyngitis

4 3,01

8 Sprain and strain of ankle 4 3,01

9 Bell's palsy 3 2,26

10 Adhesive capsulitis of shoulder 3 2,26

JUMLAH 133 100,00

Gambar 3.6. Data 10 Besar Penyakit Pada Kegiatan Pelayanan Rawat Jalan di

Fisioterapi Rumah Sakit Indera Provinsi Bali Tahun 2016

Page 17: RUMAH SAKIT MATA BALI MANDARA - 103.43.45.136103.43.45.136/siki/assets/dokumen/Laporan_Akuntabilitas_Kinerja... · gizi masyarakat melalui upaya ... 1069/MENKES/2010 tentang Pedoman

17

PEMANFAATAN RUMAH SAKIT

C.2. Capaian kegiatan Pelayanan Luar gedung dan Operasi katarak

Sesuai dengan SK Gubernur No. 189/03-B/HK/2012,tanggal 29

Februari 2012 tentang Komite PGPK Provinsi Bali yang anggotanya terdiri

dari PERDAMI, Dinas Kesehatan Provinsi Bali, PKK dan RS Indera,

melaksanakan kegiatan penanggulangan gangguan kebutaan dimana

bekerjasama dengan Komite Penanggulangan Gangguan Penglihatan dan

Kebutaan (PGPK) Kabupaten/Kota serta Puskesmas diseluruh Bali untuk

memberi pelayanan di Desa melalui bus klinik keliling. Kegiatan PGPK

meliputi kegiatan penyuluhan, screening dan juga operasi katarak. Hasil

kegiatan pelayanan operasi katarak berupa rujukan medik spesialistik

selain operasi dalam gedung.

Di tahun 2016 total 2833 operasi katarak telah dilaksanakan oleh

Rumah Sakit Mata Bali Mandara, 2.563 diantaranya dilakukan di dalam

gedung dan 270 tindakan rujukan medic spesialistik (bus operasi keliling).

Disamping pelayanan kesehatan indera yang dilaksanakan di dalam

gedung Rumah Sakit Mata Bali Mandara, terdapat pula kegiatan pelayanan

rujukan medik ke masyarakat berupa kegiatan screening dan bakti sosial.

Hasil kegiatan screening akan dianalisa dan kemudian baru ditentukan

pasien dengan indikasi untuk dioperasi. Sedangkan bakti sosial

dilaksanakan pada momen-momen tertentu seperti hari-hari nasional,

contohnya Bulan Bakti Gotong Royong, Hari Keluarga Nasional dan lain-

lain dan juga atas permintaan pihak swasta. Di Tahun 2016 telah

Page 18: RUMAH SAKIT MATA BALI MANDARA - 103.43.45.136103.43.45.136/siki/assets/dokumen/Laporan_Akuntabilitas_Kinerja... · gizi masyarakat melalui upaya ... 1069/MENKES/2010 tentang Pedoman

18

dilaksanakan 101 kali kegiatan Screening Katarak dengan total layanan

1962 pasien, 18 kali Screening Anak Sekolah dengan total layanan 5502

dan 68 kali kegiatan bakti sosial dengan total layanan 7971 pasien (tabel

3.9.).

Table 3.9. Target dan Realisasi Capaian Kinerja Pelayanan Rujukan Medik ke

Masyarakat di Rumah Sakit Indera Provinsi Bali

Tahun 2016

No Rujukan Medik ke

Masyarakat Satuan Target Realisasi

1 Pelayanan Screening Katarak

Orang 1.900 1.962

2 Pelayanan Screening Anak Sekolah

Orang 5.400 5.502

3 Pelayanan Baksos Orang 5.619 7.971

Gambar 3.7 Target dan Realisasi Capaian Kinerja Pelayanan Rujukan Medik ke

Masyarakat di Rumah Sakit Indera Provinsi Bali

Tahun 2016

Page 19: RUMAH SAKIT MATA BALI MANDARA - 103.43.45.136103.43.45.136/siki/assets/dokumen/Laporan_Akuntabilitas_Kinerja... · gizi masyarakat melalui upaya ... 1069/MENKES/2010 tentang Pedoman

19

Gambar 3.8 Target dan Realisasi Capaian Kinerja Pelayanan Bakti Sosial ke

Masyarakat di Rumah Sakit Indera Provinsi Bali

Tahun 2016

Hasil kegiatan Screening di luar gedung untuk 10 besar penyakit mata

didominasi oleh penyakit Gangguan Refraksi dan Akomodasi (Tabel 3.10)

Sedangkan untuk kegiatan Bakti sosial, 10 besar penyakit mata luar gedung

didominasi penyakit Gangguan Refraksi dan Akomodasi dengan total jumlah

kasus 1036 kasus (Tabel 3.11.)

Table 3.10. Sepuluh Besar Penyakit Pada Kegiatan Screening

Tahun 2016

NO PENYAKIT JUMLAH KASUS

1. Gangguan Refraksi dan Akomodasi 620

2. Katarak & Gangguan Lain Lensa 531

3. Konjungtivitis & Gangguan Lain Konjungtiva 202

4. Pseudofakia 90

5. Glaukoma 53

6. Keratitis Dan Gangguan Sklera & Kornea 51

7. Gangguan Lain Retina 47

8. Gangguan Lain Kelopak Mata 37

9. Ablasi dan kerusakan retina 25

10. Gangguan Sistem Lakrimal & Orbita 25

TOTAL 1.681

Page 20: RUMAH SAKIT MATA BALI MANDARA - 103.43.45.136103.43.45.136/siki/assets/dokumen/Laporan_Akuntabilitas_Kinerja... · gizi masyarakat melalui upaya ... 1069/MENKES/2010 tentang Pedoman

20

Tabel 3.11. Penyakit Pada Kegiatan Bakti Sosial

Tahun 2016

NO PENYAKIT JUMLAH KASUS

1. Gangguan Refraksi dan Akomodasi 1.036

2. Gangguan Sistem Lakrimal & Orbita 66

3. Konjungtivitis & Gangguan Lain Konjungtivitis 20

4. Katarak dan Gangguan lain lensa 11

5. Buta dan Rabun 4

6. Gloukoma 1

7. Keratitis dan Gangguan Sklera dan Kornea 1

TOTAL 1.139

D. PENCAPAIAN MUTU PELAYANAN

D.1. Pencapaian Standar Pelayanan

D.1.1. Pencapaian Standar Pelayanan Minimal

Berdasarkan Pergub Nomor 54 Tahun 2012 tentang Standar Pelayanan

Minimal, terdapat beberapa Indikator akuntabilitas kinerja dan target

pencapaian kinerja yang ditetapkan sebagai Standar Pelayanan

Minimum. Pencapaian SPM tahun 2016 dari 73 indikator yang dinilai

adalah sebesar 98,63%, melampaui target yang telah ditetapkan yaitu

sebesar 95,89%. Terdapat 1 indikator yang belum bisa dipenuhi yaitu

Pemenuhan baku mutu limbah cair (Target 100%, capaian 75%)

D.1.2. Pencapaian Standar Pelayanan Mutu Prioritas Rumah Sakit

Standar Mutu Prioritas Rumah Sakit Tahun 2016 terdiri dari 36 indikator

yang terdiri dari 16 indikator pada area klinis, 9 indikator pada area

manajemen, 6 indikator Sasaran Keselamatan Pasien dan 5 indikator

pemantauan Kejadian tidak diinginkan.

R ata-rata capaian Standar Mutu Prioritas Rumah Sakit Tahun 2016

adalah 86,11%. Dari 36 indikator yang ditetapkan terdapat 5 indikator

yang belum mencapai target yang ditetapkan oleh Rumah Sakit, dengan

rincian sebagai berikut :

Page 21: RUMAH SAKIT MATA BALI MANDARA - 103.43.45.136103.43.45.136/siki/assets/dokumen/Laporan_Akuntabilitas_Kinerja... · gizi masyarakat melalui upaya ... 1069/MENKES/2010 tentang Pedoman

21

1. Area Klinis

Dari 16 indikator pada area klinis terdapat 4 indikator yang belum

mencapai target, yaitu:

a. Kesalahan Penulisan resep (Prescription Error), dari target 0%

tercapai 0,22% pada tahun 2016. Hal ini disebabkan karena dari

341.870 jumlah resep yang dilayani masih ditemukan adanya

ketidaklengkapan pada penulisan resep obat, hal ini disebabkan

masih adanya kekurang telitian petugas dalam penulisan resep.

b. Insiden Kesalahan Penyerahan obat, dari target 0 kejadian

terdapat 2 kejadian pada bulan Maret 2016. Dengan adanya

peningkatan kepatuhan petugas dalam melaksanakan SPO

penyerahan obat, dari bulan April-Desember kejadian kesalahan

penyerahan obat tidak pernah terjadi lagi.

c. Kepatuhan Pengisian Resume Medis Rawat Inap, dari target

100% tercapai dengan rata-rata 96,62%, ketidaksesuaian dengan

standar ditemukan pada triwulan I dan Triwulan II. Dengan

dilaksanakan verifikasi kelengkapan rekam medis oleh staf

sebelum diserahkan ke Rekam Medis, maka hasil ini telah

mencapai target 100% pada triwulan III dan triwulan IV.

d. Kelengkapan Pengisian Informed Consent sesuai Prosedur, dari

target 100%, tercapai dengan Rata-rata 94,67%, Ketidaksesuaian

ditemukan pada triwulan I, II, dan III. Dengan dilaksanakan

verifikasi kelengkapan rekam medis oleh staf sebelum diserahkan

ke Rekam Medis, maka hasil ini telah mencapai target 100% pada

triwulan IV.

2. Area Manajemen

Dari 9 indikator pada area manajemen terdapat 1 indikator yang

belum mencapai target, yaitu:

a. Baku Mutu limbah cair, dari target 100%, tercapai dengan rata-

rata 87,5%. Hal ini disebabkan karena masih terjadi

ketidaksesuaian baku mutu limbah cair pada triwulan I dan III.

Dengan dilaksanakan tindak lanjut secara bertahap mulai dari

SPO penambahan bibit bakteri, pemasangan flow meter dan

Page 22: RUMAH SAKIT MATA BALI MANDARA - 103.43.45.136103.43.45.136/siki/assets/dokumen/Laporan_Akuntabilitas_Kinerja... · gizi masyarakat melalui upaya ... 1069/MENKES/2010 tentang Pedoman

22

penggantian pompa aerasi, maka hasil ini telah mencapai target

100% pada triwulan IV.

3. Sasaran Keselamatan Pasien

Dari 6 indikator Sasaran Keselamatan Pasien, keseluruhan telah

mencapai target yang dietapkan.

4. Indikator pemantauan kejadian Tidak Diinginkan

Dari 5 indikator Kejadian Tidak Diinginkan, keseluruhan telah

mencapai target yang ditetapkan.

D.2. Survei Kepuasan Masyarakat

Survei dilakukan pada 300 orang pengguna jasa pelayanan

kesehatan di RS Mata Bali Mandara dalam jangka waktu 1 bulan dibulan

agustus 2016. 300 kuesioner terbagi dalam beberapa unit dimana 201

orang (67.00%) responden merupakan pengunjung (pasien/pengantar) di

poliklinik mata, 58 orang (19.33%) adalah pengunjung OK, 27 orang (9%)

adalah pengunjung poliklinik kulit, serta 12 orang (4%) adalah pengunjung

poli THT dan 2 orang (0,67%) adalah pengunjung IGD.

Rata rata tingkat kesesuaian antara harapan dan kinerja dari 9

unsur yang dinilai berdasarkan KEP/16/M.PAN-RB/2014 adalah 82.18 %.

E. PENCAPAIAN DI BIDANG KEUANGAN

Pencapaian kinerja sasaran, program dan kegiatan di Rumah Sakit Mata

Bali Mandara ditunjang dengan jumlah dana sebesar Rp. 80.978.695.075,- dan

realisasi pengeluarannya sebesar Rp. 69.461.072.479,09 (tabel 3.12). Capaian

kinerja dari segi pendapatan tahun 2016, sudah tercapai 127,11 % dari target

yang ditetapkan (table 3.12). Sedangkan dalam melaksanakan program dan

kegiatan tahun 2016 tidak ditemukan adanya permasalahan yang mempengaruhi

pencapaian program oleh karena pencapaian fisik 100% dan keuangannya

(belanja langsung dan belanja tidak langsung) sebesar 85,78%.

Page 23: RUMAH SAKIT MATA BALI MANDARA - 103.43.45.136103.43.45.136/siki/assets/dokumen/Laporan_Akuntabilitas_Kinerja... · gizi masyarakat melalui upaya ... 1069/MENKES/2010 tentang Pedoman

23

Ditinjau dari tingkat kemandirian keuangan Rumah Sakit Mata Bali

Mandara mencapai cost recovery rate sebesar 157,76% dari nilai 100% yang

ditargetkan. Ini berarti bahwa rumah sakit sudah mampu membiayai operasional

rumah sakit diluar belanja pegawai dan belanja modal.

Tabel 3.12. Capaian kinerja keuangan Rumah Sakit Mata Bali Mandara

tahun 2016

Program Kegiatan Uraian Anggaran Realisasi Persentase

(%)

Peningkatan

Pelayanan

Kesehatan

Pada BLUD

Pelayanan

Kesehatan

Pada

BLUD

Pendapatan

1. Pendapatan Asli

Daerah 26.895.717.720 34.187.620.505,76 127,11

2. Dana

Perimbangan 0 0

Total Pendapatan 26.895.717.720 34.187.620.505,76 127,11

Belanja

1. Belanja tidak

langsung 22.028.523.475 20.668.299.811 93,83

2. Belanja Langsung 58.950.171.600 48.792.772.668,09 82,77

a. Belanja Pegawai 1.021.217.960 1.005.663.720 98,48

b. Belanja Barang

dan Jasa 29.425.870.840 20.665.176.296 70,23

c. Belanja Modal 28.503.082.800 27.121.932.652,09 95,15

Total Belanja 80.978.695.075 69.461.072.479,09 85,78

F. PENINGKATAN KAPASITAS RUMAH SAKIT UNTUK PENDIDIKAN DAN

PELATIHAN

Dalam mendukung peningkatan kapasitas Rumah Sakit untuk

pendidikan dan pelatihan RS Mata Bali Mandara juga melakukan

pengembangan sumber daya manusia dengan menyertakan

pegawai/karyawan dalam berbagai pelatihan pelatihan (Lampiran 2)

Di tahun 2016, sebagai bagian dari jejaring pendidikan terdapat 236

permintaan penempatan dokter Muda di RS Mata Bali Mandara. RS Mata Bali

Page 24: RUMAH SAKIT MATA BALI MANDARA - 103.43.45.136103.43.45.136/siki/assets/dokumen/Laporan_Akuntabilitas_Kinerja... · gizi masyarakat melalui upaya ... 1069/MENKES/2010 tentang Pedoman

24

Mandara dapat memenuhi 100% permintaan tersebut. Dimana dalam

melaksanakan program jejaring tersebut, 132 orang dokter muda

melaksanakan pendidikan di bagian Mata, 20 orang di bagian THT, dan 84

orang di bagian Kulit & Kelamin. Sedangkan untuk pendidikan spesialisasi,

telah diikuti oleh 32 orang dokter residen mata dan 9 orang dokter residen

kulit. Terdapat 26 jumlah permintaan dokter magang di RS Mata Bali Mandara

di tahun 2016, terdiri dari 8 orang di SMF mata, 3 orang di SMF THT dan 15

orang di SMF Kulit Kelamin.

G. PENINGKATAN JUMLAH PENELITIAN/PENGAMATAN DALAM RANGKA

MENDUKUNG JEJARING PENDIDIKAN DI BIDANG KESEHATAN

Di tahun 2016 terdapat 19 permohonan ijin penelitian di RS Mata Bali

Mandara yang diajukan oleh mahasiswa ilmu kesehatan

Terdapat 2 penelitian yang dilaksanakan oleh internal RS Mata Bali Mandara.

Page 25: RUMAH SAKIT MATA BALI MANDARA - 103.43.45.136103.43.45.136/siki/assets/dokumen/Laporan_Akuntabilitas_Kinerja... · gizi masyarakat melalui upaya ... 1069/MENKES/2010 tentang Pedoman

25

BAB IV ANALISA HASIL KEGIATAN TAHUN 2016

A. PENCAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA

Penyusunan pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan

sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka

mewujudkan visi dan misi instansi pemerintah. Pengukuran kinerja dilaksanakan

terhadap Indikator Kinerja Utama (IKU) yang ditetapkan. Selain itu pengukuran

kinerja juga dilaksanakan terhadap indikator kinerja kegiatan.

Tabel 4.1. Capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Tahun 2016

Sasaran Indikator Kinerja Utama Target Realisasi

Meningkatnya Pelayanan

Rumah Sakit pada

masyarakat

Jumlah pelayanan kesehatan pada

Rumah Sakit Mata Bali Mandara

62.215

pasien

66.893

pasien

Persentase rujukan yang tertangani 80% 99,00%

Meningkatnya mutu

pelayanan

Presentase Pencapaian Standar

Pelayanan Minimal (SPM) 95,89 % 98,63%

Persentase Kepuasan Masyarakat 80 % 82,18%

Meningkatnya tingkat

kemandirian keuangan Cost recovery rate 100% 157,76%

B. HASIL PELAYANAN RUMAH SAKIT PADA MASYARAKAT

Hasil pelayanan kesehatan Indera tahun 2012 sampai dengan 2016 di

Rumah Sakit Mata Bali Mandara dapat dijelaskan sebagai berikut :

Page 26: RUMAH SAKIT MATA BALI MANDARA - 103.43.45.136103.43.45.136/siki/assets/dokumen/Laporan_Akuntabilitas_Kinerja... · gizi masyarakat melalui upaya ... 1069/MENKES/2010 tentang Pedoman

26

Tabel 4.2. Realisasi Jumlah pelayanan kesehatan pada Rumah Sakit Mata Bali

Mandara tahun 2012 s.d. tahun 2016

Indikator kinerja Tahun Target Realisasi %

Jumlah pelayanan

kesehatan pada Rumah

Sakit Mata Bali Mandara

2012 49.758 60.380 121,35

2013 52.820 64.252 121,64

2014 64.573 70.797 109,64

2015 64.894 64.905 100,02

2016 65.215 66.893 102,57

Gambar 4.1. Trend Pencapaian Pelayanan dari Tahun 2012 s.d. 2016

Capain Jumlah pelayanan kesehatan pada RS Mata Bali Mandara di tahun

2016 melampaui target yang telah ditentukan. Terdapat peningkatan capaian

sebesar 3,06% jika dibandingkan dengan capaian di tahun 2015.

Fungsi Rumah Sakit sebagai pusat rujukan dapat terlihat dengan

terlayaninya 99.00% rujukan yang diterima di tahun 2016. Hal ini menunjukan

bahwa 99% rujukan yang datang ke Rumah Sakit Mata Bali Mandara sudah dapat

dilayani tanpa harus dirujuk ke RS lain.

Page 27: RUMAH SAKIT MATA BALI MANDARA - 103.43.45.136103.43.45.136/siki/assets/dokumen/Laporan_Akuntabilitas_Kinerja... · gizi masyarakat melalui upaya ... 1069/MENKES/2010 tentang Pedoman

27

Terdapat kenaikan jumlah pelayanan operasi Katarak di Rumah Sakit Mata

Bali Mandara di tahun 2016, jika dibandingkan dengan capaian di tahun 2015

seperti pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3. Jumlah Pelayanan Operasi Katarak Dalam Gedung dan Rujukan

Medik Spesialistik Tahun 2012 – 2016

No Tahun Operasi Dalam

Gedung Rujukan Medik

Spesialistik Jumlah

1 2012 2.125 525 2.650

2 2013 2.585 482 3.067

3 2014 4.406 310 4.716

4 2015 2.494 322 2.816

5 2016 2.563 270 2.833

C. PENINGKATAN MUTU PELAYANAN RUMAH SAKIT

Pencapaian SPM tahun 2016 adalah sebesar 98,63%, melampaui target

95,89%. Terdapat peningkatan capaian SPM jika dibandingkan dengan capain di

tahun 2015, pencapaian SPM di tahun 2014 adalah 95,89%.

Hasil Survei kepuasan masyarakat tahun 2016 adalah 82,18%. Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat yang datang ke RS Mata Bali

Mandara sudah merasa sangat puas. Dalam 5 tahun terakhir Masyarakat sangat

puas dengan pelayanan yang diberikan oleh Rumah Sakit Mata Bali Mandara

(tabel 4.4.)

Tabel 4.4. Kepuasan Masyarakat pada layanan Rumah Sakit Mata Bali

Mandara Tahun 2012 - 2016

Indikator kinerja Tahun Target Realisasi

Persentase kepuasan Masyarakat

2012 - 82,50*

2013 80,0* 81,37*

2014 82,3* 82,36*

2015 80% 88,98%

2016 80% 82,18%

* indeks kepuasan

Page 28: RUMAH SAKIT MATA BALI MANDARA - 103.43.45.136103.43.45.136/siki/assets/dokumen/Laporan_Akuntabilitas_Kinerja... · gizi masyarakat melalui upaya ... 1069/MENKES/2010 tentang Pedoman

28

D. TINGKAT KEMANDIRIAN KEUANGAN

Tingkat kemandirian keuangan dinilai dengan cost recovery rate, yaitu

persentase perbandingan jumlah pendapatan layanan dibagi biaya operasional

diluar biaya pegawai dan belanja modal

Tabel 4.5.Tingkat kemandirian keuangan Rumah Sakit Mata Bali Mandara

Tahun 2014 - 2016

Indikator kinerja

Tahun Target Realisasi

Tingkat Kemandirian Keuangan

2014 100% 164,46%

2015 100% 149,11%

2016 100% 157,76%

E. PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DI BIDANG

KESEHATAN INDERA.

Terdapat peningkatan pelaksanaan jumlah penelitian di bidang

kesehatan indera, jika dibandingkan dengan kegiatan penelitian di tahun 2015.

Jika sebelumnya di tahun 2015 jumlah penelitian yang dilaksanakan oleh

mahasiswa di RS Mata Bali Mandara adalah 17 penelitian, di tahun 2016 terdapat

19 kegiatan penelitian.

Terdapat dua penelitian intern yang dilaksanakan oleh RS Mata Bali

Mandara. Jika dibandingkan dengan tahun sebelummya target dan capaian telah

mengalami peningkatan. Kedepannya penelitian intern diharapkan dapat

meningkat tidak hanya terbatas pada penelitian deskriptif akan tetapi juga

penelitian- penelitian kesehatan yang sifatnya analitik dan lebih berorientasi pada

penelitian klinik.

F. Penghargaan yang diterima Rumah Sakit Mata Bali Mandara

E.1. Sertifikasi Akreditasi

Akreditasi rumah sakit adalah merupakan suatu kegiatan survei yang

dilakukan oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS), untuk

mendapatkan pengakuan dari pemerintah karena telah memenuhi

standard pelayanan dan management.

Page 29: RUMAH SAKIT MATA BALI MANDARA - 103.43.45.136103.43.45.136/siki/assets/dokumen/Laporan_Akuntabilitas_Kinerja... · gizi masyarakat melalui upaya ... 1069/MENKES/2010 tentang Pedoman

29

Pada tanggal 22 November tahun 2010, RS Mata Bali Mandara (RS

Indera) mendapatkan sertifikat Akreditasi dengan status Penuh Tingkat

Dasar. Sertifikat ini diberikan sebagai pengakuan bahwa rumah sakit telah

memenuhi standar pelayanan rumah sakit yang meliputi: administrasi dan

manajemen, pelayanan medis, pelayanan gawat darurat, pelayanan

keperawatan, dan rekam medis. Tanggal 29 September – 1 Oktober

2015, telah dilakukan survei kembali oleh Tim KARS, dan pada tanggal

19 November RS Mata Bali Mandara telah mendapatkan sertifikat

Akreditasi dengan status ‘’Paripurna’’.

E.2. Sertifikasi ISO 9001-2000 dan ISO 9001-2008

Pada Bulan November 2015 dilakukan survei tahunan untuk ISO

9001:2008, dan dinyatakan masih memenuhi syarat hingga tahun 2017,

dimana pada bulan November 2016 dilakukan survei kembali sebagai

syarat validitas sertifikasi.

Page 30: RUMAH SAKIT MATA BALI MANDARA - 103.43.45.136103.43.45.136/siki/assets/dokumen/Laporan_Akuntabilitas_Kinerja... · gizi masyarakat melalui upaya ... 1069/MENKES/2010 tentang Pedoman

30

E.3 Inovasi Pelayanan Publik

Pada tahun 2016 Rumah Sakit Mata Bali Mandara juga meraih penghargaan

Inovasi Pelayanan Publik yaitu masuk katagori TOP 99.

Tahap selanjutnya Rumah Sakit Mata Bali Mandara mengikuti Simposium dan

Gelar Inovasi Pelayanan Publik Nasional Tahun 2016 yang diadakan di

Surabaya, dari tgl 31 Maret – 2 April 2016.

Page 31: RUMAH SAKIT MATA BALI MANDARA - 103.43.45.136103.43.45.136/siki/assets/dokumen/Laporan_Akuntabilitas_Kinerja... · gizi masyarakat melalui upaya ... 1069/MENKES/2010 tentang Pedoman

31

Berdasarkan Keputusan Menteri PANRB No 99/2016 tentang Penetapan TOP 35

Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2016, Rumah Sakit Mata Bali Mandara kembali

meraih penghargaan tertinggi dibidang Inovasi Pelayanan Publik. Inovasi

Pelayanan Publik yang masuk TOP 35 akan mewakili Indonesia ke tingkat

dunia.

Page 32: RUMAH SAKIT MATA BALI MANDARA - 103.43.45.136103.43.45.136/siki/assets/dokumen/Laporan_Akuntabilitas_Kinerja... · gizi masyarakat melalui upaya ... 1069/MENKES/2010 tentang Pedoman

32

BAB V

PERMASALAHAN DAN PEMECAHAN

Dalam melaksanakan program dan kegiatan di tahun 2016 terdapat beberapa

masalah yang memerlukan pemecahan antara lain:

Jumlah dokter spesialis mata yang kurang

Belum terpenuhinya standar alat sesuai dengan Permenkes No. 56 Tahun 2015

Dengan demikian Rumah Sakit Mata Bali Mandara telah melakukan beberapa tindak

lanjut untuk dapat mengatasi masalah yang sedang dihadapai yaitu:

Kerjasama dengan RSUP Sanglah dan FK UNUD

Mengajukan usulan formasi ke BKD

Menyekolahkan 4 orang dokter umum untuk spesialisasi mata dengan

mencarikan beasiswa dari Kementerian Kesehatan

Mengusulkan penambahan sarana dan prasarana RS pada sumber dana APBD

dan APBN

Page 33: RUMAH SAKIT MATA BALI MANDARA - 103.43.45.136103.43.45.136/siki/assets/dokumen/Laporan_Akuntabilitas_Kinerja... · gizi masyarakat melalui upaya ... 1069/MENKES/2010 tentang Pedoman

33

BAB VI

PENUTUP

Rumah Sakit Mata Bali Mandara Provinsi Bali merupakan unsur pelaksana

Pemerintah Provinsi Bali dalam bidang pelayanan kesehatan indera dan

bertanggung jawab kepada Gubernur Bali. Sesuai dengan Peraturan Gubernur Bali

Nomor 27 Tahun 2016, tanggal 25 Mei 2016 tentang Rincian Tugas Pokok Rumah

Sakit Mata Bali Mandara, mempunyai tugas pokok membantu Gubernur dalam

menyelenggarakan Pemerintahan dibidang Kesehatan Mata. Dalam melaksanakan

tugas pokok dan fungsi Rumah Sakit Mata Bali Mandara telah menyusun Rencana

Strategik 2013-2018, yang mengacu pada Rencana Strategik Provinsi Bali. Dalam

rencana strategik tersebut tercantum Visi Rumah Sakit Mata Bali Mandara yaitu “RS

Mata Bali Mandara Menjadi Pusat Pelayanan dan Rujukan Mata Regional Untuk

Mewujudkan Bali Yang Maju, Aman, Damai, dan Sejahtera“. Program dan kegiatan

yang dilaksanakan di tahun 2016 mengacu pada Renstra yang telah ditetapkan.

Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan pada BLUD, yang dituangkan dalam

sebuah kegiatan yaitu Pelayanan Kesehatan pada BLUD telah terlaksana dengan

baik

Capaian kinerja di tahun 2016 telah sesuai target yang ditentukan, dan

terdapat beberapa indikator yang telah melewati target yang ditetapkan. Rumah

Sakit Mata Bali Mandara telah berhasil memperoleh beberapa prestasi diantaranya

predikat Paripurna dari KARS dan tersertifikasi ISO 9001:2008.

Diperlukan pula program dan kegiatan yang berkesinambungan untuk dapat

mencapai Visi dan Misi yang telah ditetapkan. Capaian oleh Rumah Sakit Mata Bali

Mandara diharapkan akan memberikan kontribusi dalam upaya meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia

yang produktif secara sosial dan ekonomi.

A. KESIMPULAN

1. Jumlah kunjungan ke Rumah Sakit Mata Bali Mandara dari tahun ke tahun

terus meningkat.

2. Kegiatan pelayanan kesehatan indera sudah dapat berjalan sesuai

rencana dengan hasil kegiatan rata-rata diatas target yang telah

ditetapkan.

Page 34: RUMAH SAKIT MATA BALI MANDARA - 103.43.45.136103.43.45.136/siki/assets/dokumen/Laporan_Akuntabilitas_Kinerja... · gizi masyarakat melalui upaya ... 1069/MENKES/2010 tentang Pedoman

34

B. SARAN

1. Untuk dapat mencapai pelayanan tingkat tersier, peningkatan kualitas

SDM perlu dilaksanakan secara berkesinambungan dan begitu pula untuk

melengkapi sarana prasarananya.

2. Dalam menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit secara

terus menerus dan berkesinambungan perlu mempertahankan ISO 9001 –

2008, dan akreditasi yang berstatus paripurna

DIREKTUR RUMAH SAKIT MATA BALI MANDARA, dr. NI MADE YUNITI, MM Pembina Utama Muda NIP. 19610810 198803 2 004