Upload
lia-aphrilia-dee
View
114
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
DISUSUN OLEH :
DIAS ANUGRAH P.D (2120101707)ERWINSYAH (2120101712)RENY PUJI LESTARI (2120101729)SITI MARIA ULFAH (2120101741)
KELAS II A
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK
DENGAN DISFAGIA
DEFINISI ..
Keluhan sulit menelan (disfagia) merupakan salah satu gejala kelainan atau penyakit di oropharing dan esophagus. Keluhan ini akan timbul bila terdapat gangguan gerakan otot-otot menelan dan gangguan transportasi makanan dari rongga mulut ke lambung.
Disfagia dapat disertai dengan keluhan lainnya seperti
odinofagi (rasa sakit saat menelan) rasa panas di dada rasa mual/ muntah Regugirtasi Hematemesis Melena Anoreksia Hipersalivasi batuk, dan berat madan cepat berkurang
ANATOMI DAN FISIOLOGI
Anatomi
Mulut Palatum, yang membentuk atap lengkung rongga mulut,
memisahkan mulut dari saluran hidung. Lidah, yang membentuk dasar rongga mulut, terdiri dari otot
rangka yang dikontrol scara volunteer. Faring
o nasofaring,o orofaring,o laringofaring.
epiglottis , dalam perkembangannya akan lebih melebar dan berfungsi melindungi glottis ketika menelan minuman atau bolus makanan
Esophagus merupakan suatu organ silindris berongga dengan panjang sekitar 25cm dan diameter 2 cmberfungsi untuk menghantarkan bahan yang dimakan dari faring ke lambung
FISIOLOGI MENELAN.. Fase Oral
Fase oral terjadi secara sadar.Makanan yang telah dikunyah dan bercampur dengan liur.
Fase faringealPalatum dan uvula bergerak secara refleks menutup rongga hidung. Pada saat yang sama, laring terangkat dan menutup glottis , mencegah makanan memasuki trachea. Pernafasan secara serentak dihambat untuk mengurangi kemungkinan aspirasi.
Fase esophageal
Fase esophageal, mulai saat otot krikofaringeus relaksasi sejenak dan memungkinkan bolus memasuki esophagus. Setelah relaksasi yang singkat ini, gelombang peristaltic primer yang dimulai dari faring dihantarkan ke otot krikofaringeus, menyebabkan otot ini berkontraksi. Gelombang peristaltic primer penting untuk jalannya makanan dan cairan melalui bagian atas esophagus. Posisi berdiri tegak dan gaya gravitasi adalah factor-faktor penting yang mempermudah transport dalam esophagus bagian bawah.
ETIOLOGI.. Disfagia mekanik
Penyebab utama disfagia mekanik adalah sumbatan lumen esofagus oleh massa tumor dan benda asing.
Disfagia motorikAdanya kelainan pada system saraf yang berperan dalam proses menelan. Keluhan disfagia motorik disebabkan oleh kelainan neuromuscular yang berperan dalam proses menelan,Lesi di pusat menelan di batang otak
Disfagia karena gangguan emosi(globus histerikus)Keluhan disfagia dapat juga timbul karena terdapat gangguan emosi, atau tekanan jiwa yang berat.
PATOFISIOLOGI Disfagia atau kesulitan menelan makanan yang dimakan
dari faring, merupakan gejala utama penyakit faring atau esophagus. Disfagia jangan disalahartikan dengan globus histerikus( perasaan adanya gumpalan dalam tenggorokan), yang dapat disebabkan oleh factor emosi dan dapat terjadi tanpa harus menelan.
Disfagia terjadi pada gangguan non-esofagus yang disebabkan oleh penyakit otot atau neurologis. Penyakit ini adalah gangguan peredaran darah otak dan memicu peningkatan resiko tersedak minuman atau makanan yang tersangkut dalam trachea atau bronkus. Anak dengan cacat neurologic, gangguan tingkah laku atau structural
GEJALA KLINIS..Fase oral dan Fase faringeal
Batuk dan tersedak sewaktu menelan Susah untuk memulai menelan Makanan terasa mengganjal di tenggorokan Siallorhea Penurunan berat badan yang tidak diketahui
penyebabnya Perubahan pada pola makan Pneumonia yang rekuren Perubahan pada suara sewaktu berbicara(suara
serak) Regugirtasi nasal
Fase esophageal
Sensasi rasa makanan mengganjal pada dada atau tenggorokan
Regugirtasi oral atau faring Perubahan pada pola makanan Pneumonia yang rekuren
Level disfagia antara lain :
Disfagia level tinggi, yaitu bias pada spasme krikofaringeal, kontraksi dari otot krikofaringeus, dan konstriktor inferior yang mana sangat berkaitan dengan kantung faringeal
Disfagia level rendah, lebih sering dikaitkan dengan struktur peptic
Karsinoma bias terjadi di semua level
PEMERIKSAAN
Pemeriksaan fisik THT rutin
Suara kasar menunjukkan kegagalan pembersihan hipofaring dari sekresi yang terperangkap yang mana akan masuk ke laring lalu menginduksi spasme batuk dan mengganggu usaha menelan
Drooling (saliva yang meleleh ) menandakan kegagalan mengawal sekresi oral akibat labial yang inkompeten atau kelemahan lidah
Slurred speech atau kesilapan artikulasi menandakan kemungkinan terjadi lumpuh lidah
Bunyi wheezing sewaktu respirasi yang disertai dispnea menandakan berkemungkinan besar adalah disfadia
Pemeriksaan daerah leher dilakukan untuk melihat dan meraba adanya massa tumor atau pembesaran kelenjar limfa yang dapat menekan esophagus. Daerah rongga mulut perlu diteliti, apakah ada tanda- tanda peradangan orofaring dan tonsil selain adanya massa tumor yang dapat mengganggu proses menelan.
Pada pemeriksaan rongga mulut, dapat dilihat
adanya peradangan atau pembesaran tonsil (amandel).
Pemeriksaan penunjang
foto polos esofatus dengan zat kontras. CT-scan MRI Pemeriksaan esofagoskopi ,adalah
pemeriksaan yang melihat langsung esophagus dan keadaan rongganya.
PENATALAKSANAANPrinsip umum
Perlu dilakukan usaha-usaha agar pasien dapat menelan dengan benar dan menikmati makananya. Jika memungkinkan ,maka hindari pemakaian pipa nasogastrik atau esophagus yang permanen, gastrotomi, atau jejunostomi
Semua pasien dengan disfagia dapat dibantu dengan tindakan sederhana berikut : hindari posisi berbaring ( terutama 1-2 jam setelah makan)tinggikan bagian kepala ranjang, dan jangan menggunakan pakaian yang ketat
Porsi makanan dibuat kecil yaitu makanan lunak dengan banyak cairan atau makanan setengah cair
Ahli gizi perlu memberi nasihat mengenai makanan yang sesuai dengan cara menyiapkannya
Diet perlu disesuaikan secara individual baik dari segi kandungan gizi maupun komposisinya
Hygiene oral yang baik adalah penting dan harus dilakukan secara teratur
Lesi ulserasi di mulut, faring atau esophagus akan terasa nyeri setelah makan makanan yang asin, pedas atau asam
Obat- obatan
Dokter perlu meninjau dan menghentikan pemberian obat- obatan oral atau menggantikannya dengan cara pemberian yang lain(misalnya supositoria)
Juga hindari pemakaian tablet kalium,besi,aspirin, dan vit C
Pada pasien dengan obstruksi total dapat diberikan obat- obat antikolinergik membantu mengurangi salvias dan obat kumur aluminium membantu menjaga agar mulut tetap kering
Terapi terbaik untuk Disfagia adalah terapi langsung pada penyebab disfagia itu sendiri, dapat diberikan obat seperti pada gangguan disfagia akibat radang pada esophagus. Pada gangguan menelan akibat massa yang menekan biasanya digunakan terapi bedah.
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
Keluhan yang spesifik : Adanya nyeri ditengorokan Tidak bisa menelan Bagian post op gatal Kemampuan menelan hilang
Pemeriksaan : Tengorokan dipalpasi kemungkinan dan
biasanya ada massa. Nyeri tekanan pada tenggorokan
Pemeriksaan tambahan : Pada bagian tengorokan dilakukan foto
torax
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri berhubungan dengan ketidak mampuan menelan
2. Resiko infeksi berhubungan dengan agen injuri biologis (post op)
3. Sindrom defisit self care berhubungan dengan proses penyakit
4. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang terpaparnya informasi
5. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
INTERVENSI KEPERAWATAN
Memberikan rasa nyaman Mengurangi rasa nyreriØ Beri aspirin/analgesik sesuai instrukiØ Atur posisiØ Beri sedatif sesuai indikasi
Mencegah penyebaran infeksiØ Ganti balutan tiap hari sesuai keadaanØ Observasi tanda – tanda infeksi lokalØ Ajarkan klien tentang pengobatan Ø Amati penyebaran infeksi pada luka post op
Monitor gangguan sesori
Ø Catat status kemampuan menelanØ Perhatikan droping wajah unilateral atau
mati rasa karena perlukaan (injuri) saraf tengorokan
Ø Ajarkan klien mengganti balutan dan menggunakan antibiotik secara kontinu sesuai aturan
Ø Beritahu komplikasi yang mungkin terjadi dan bagaimana melaporkannya
Ø Tekankan hal – hal yang penting yang perlu di follow up,evaluasi kemampuan menelan.
Terapi medikØ Antibiotik Ø Pengeluaran debris dan drainase pus untuk
melindungi jaringan dari kerusak.
Interfensi bedahØ Indikasi jika terdapat divertikulektomi
divertikulumØ Indikasi jika terjadi nyeri tenggorokanØ Tipe prosedur
§ Simpel divertikulektomi divertikulum zangker § Krikopariengal piotomi
Sekian dan terimakasih..Semoga bermanfaat…