25
DISUSUN OLEH : DIAS ANUGRAH P.D (2120101707) ERWINSYAH (2120101712) RENY PUJI LESTARI (2120101729) SITI MARIA ULFAH (2120101741) KELAS II A ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN DISFAGIA

disfagia.pptx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: disfagia.pptx

DISUSUN OLEH :

DIAS ANUGRAH P.D (2120101707)ERWINSYAH (2120101712)RENY PUJI LESTARI (2120101729)SITI MARIA ULFAH (2120101741)

KELAS II A

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK

DENGAN DISFAGIA

Page 2: disfagia.pptx

DEFINISI ..

Keluhan sulit menelan (disfagia) merupakan salah satu gejala kelainan atau penyakit di oropharing dan esophagus. Keluhan ini akan timbul bila terdapat gangguan gerakan otot-otot menelan dan gangguan transportasi makanan dari rongga mulut ke lambung.

Page 3: disfagia.pptx

Disfagia dapat disertai dengan keluhan lainnya seperti

odinofagi (rasa sakit saat menelan) rasa panas di dada rasa mual/ muntah Regugirtasi Hematemesis Melena Anoreksia Hipersalivasi batuk, dan berat madan cepat berkurang

Page 4: disfagia.pptx

ANATOMI DAN FISIOLOGI

Anatomi

Mulut Palatum, yang membentuk atap lengkung rongga mulut,

memisahkan mulut dari saluran hidung. Lidah, yang membentuk dasar rongga mulut, terdiri dari otot

rangka yang dikontrol scara volunteer. Faring

o nasofaring,o orofaring,o laringofaring.

epiglottis , dalam perkembangannya akan lebih melebar dan berfungsi melindungi glottis ketika menelan minuman atau bolus makanan

Esophagus merupakan suatu organ silindris berongga dengan panjang sekitar 25cm dan diameter 2 cmberfungsi untuk menghantarkan bahan yang dimakan dari faring ke lambung

Page 5: disfagia.pptx

FISIOLOGI MENELAN.. Fase Oral

Fase oral terjadi secara sadar.Makanan yang telah dikunyah dan bercampur dengan liur.

Fase faringealPalatum dan uvula bergerak secara refleks menutup rongga hidung. Pada saat yang sama, laring terangkat dan menutup glottis , mencegah makanan memasuki trachea. Pernafasan secara serentak dihambat untuk mengurangi kemungkinan aspirasi.

Page 6: disfagia.pptx

Fase esophageal

Fase esophageal, mulai saat otot krikofaringeus relaksasi sejenak dan memungkinkan bolus memasuki esophagus. Setelah relaksasi yang singkat ini, gelombang peristaltic primer yang dimulai dari faring dihantarkan ke otot krikofaringeus, menyebabkan otot ini berkontraksi. Gelombang peristaltic primer penting untuk jalannya makanan dan cairan melalui bagian atas esophagus. Posisi berdiri tegak dan gaya gravitasi adalah factor-faktor penting yang mempermudah transport dalam esophagus bagian bawah.

Page 7: disfagia.pptx

ETIOLOGI.. Disfagia mekanik

Penyebab utama disfagia mekanik adalah sumbatan lumen esofagus oleh massa tumor dan benda asing.

Disfagia motorikAdanya kelainan pada system saraf yang berperan dalam proses menelan. Keluhan disfagia motorik disebabkan oleh kelainan neuromuscular yang berperan dalam proses menelan,Lesi di pusat menelan di batang otak

Disfagia karena gangguan emosi(globus histerikus)Keluhan disfagia dapat juga timbul karena terdapat gangguan emosi, atau tekanan jiwa yang berat.

Page 8: disfagia.pptx

PATOFISIOLOGI Disfagia atau kesulitan menelan makanan yang dimakan

dari faring, merupakan gejala utama penyakit faring atau esophagus. Disfagia jangan disalahartikan dengan globus histerikus( perasaan adanya gumpalan dalam tenggorokan), yang dapat disebabkan oleh factor emosi dan dapat terjadi tanpa harus menelan.

Disfagia terjadi pada gangguan non-esofagus yang disebabkan oleh penyakit otot atau neurologis. Penyakit ini adalah gangguan peredaran darah otak dan memicu peningkatan resiko tersedak minuman atau makanan yang tersangkut dalam trachea atau bronkus. Anak dengan cacat neurologic, gangguan tingkah laku atau structural

Page 9: disfagia.pptx

GEJALA KLINIS..Fase oral dan Fase faringeal

Batuk dan tersedak sewaktu menelan Susah untuk memulai menelan Makanan terasa mengganjal di tenggorokan Siallorhea Penurunan berat badan yang tidak diketahui

penyebabnya Perubahan pada pola makan Pneumonia yang rekuren Perubahan pada suara sewaktu berbicara(suara

serak) Regugirtasi nasal

Page 10: disfagia.pptx

Fase esophageal

Sensasi rasa makanan mengganjal pada dada atau tenggorokan

Regugirtasi oral atau faring Perubahan pada pola makanan Pneumonia yang rekuren

Page 11: disfagia.pptx

Level disfagia antara lain :

Disfagia level tinggi, yaitu bias pada spasme krikofaringeal, kontraksi dari otot krikofaringeus, dan konstriktor inferior yang mana sangat berkaitan dengan kantung faringeal

Disfagia level rendah, lebih sering dikaitkan dengan struktur peptic

Karsinoma bias terjadi di semua level

Page 12: disfagia.pptx

PEMERIKSAAN

Pemeriksaan fisik THT rutin

Suara kasar menunjukkan kegagalan pembersihan hipofaring dari sekresi yang terperangkap yang mana akan masuk ke laring lalu menginduksi spasme batuk dan mengganggu usaha menelan

Drooling (saliva yang meleleh ) menandakan kegagalan mengawal sekresi oral akibat labial yang inkompeten atau kelemahan lidah

Slurred speech atau kesilapan artikulasi menandakan kemungkinan terjadi lumpuh lidah

Bunyi wheezing sewaktu respirasi yang disertai dispnea menandakan berkemungkinan besar adalah disfadia

Page 13: disfagia.pptx

Pemeriksaan daerah leher dilakukan untuk melihat dan meraba adanya massa tumor atau pembesaran kelenjar limfa yang dapat menekan esophagus. Daerah rongga mulut perlu diteliti, apakah ada tanda- tanda peradangan orofaring dan tonsil selain adanya massa tumor yang dapat mengganggu proses menelan.

Pada pemeriksaan rongga mulut, dapat dilihat

adanya peradangan atau pembesaran tonsil (amandel).

Page 14: disfagia.pptx

Pemeriksaan penunjang

foto polos esofatus dengan zat kontras. CT-scan MRI Pemeriksaan esofagoskopi ,adalah

pemeriksaan yang melihat langsung esophagus dan keadaan rongganya.

Page 15: disfagia.pptx

PENATALAKSANAANPrinsip umum

Perlu dilakukan usaha-usaha agar pasien dapat menelan dengan benar dan menikmati makananya. Jika memungkinkan ,maka hindari pemakaian pipa nasogastrik atau esophagus yang permanen, gastrotomi, atau jejunostomi

Semua pasien dengan disfagia dapat dibantu dengan tindakan sederhana berikut : hindari posisi berbaring ( terutama 1-2 jam setelah makan)tinggikan bagian kepala ranjang, dan jangan menggunakan pakaian yang ketat

Porsi makanan dibuat kecil yaitu makanan lunak dengan banyak cairan atau makanan setengah cair

Page 16: disfagia.pptx

Ahli gizi perlu memberi nasihat mengenai makanan yang sesuai dengan cara menyiapkannya

Diet perlu disesuaikan secara individual baik dari segi kandungan gizi maupun komposisinya

Hygiene oral yang baik adalah penting dan harus dilakukan secara teratur

Lesi ulserasi di mulut, faring atau esophagus akan terasa nyeri setelah makan makanan yang asin, pedas atau asam

Page 17: disfagia.pptx

Obat- obatan

Dokter perlu meninjau dan menghentikan pemberian obat- obatan oral atau menggantikannya dengan cara pemberian yang lain(misalnya supositoria)

Juga hindari pemakaian tablet kalium,besi,aspirin, dan vit C

Pada pasien dengan obstruksi total dapat diberikan obat- obat antikolinergik membantu mengurangi salvias dan obat kumur aluminium membantu menjaga agar mulut tetap kering

Page 18: disfagia.pptx

Terapi terbaik untuk Disfagia adalah terapi langsung pada penyebab disfagia itu sendiri, dapat diberikan obat seperti pada gangguan disfagia akibat radang pada esophagus. Pada gangguan menelan akibat massa yang menekan biasanya digunakan terapi bedah.

Page 19: disfagia.pptx

ASUHAN KEPERAWATAN

PENGKAJIAN

Keluhan yang spesifik : Adanya nyeri ditengorokan Tidak bisa menelan Bagian post op gatal Kemampuan menelan hilang

Page 20: disfagia.pptx

Pemeriksaan : Tengorokan dipalpasi kemungkinan dan

biasanya ada massa. Nyeri tekanan pada tenggorokan

Pemeriksaan tambahan : Pada bagian tengorokan dilakukan foto

torax

Page 21: disfagia.pptx

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1.      Nyeri berhubungan dengan ketidak mampuan menelan

2.      Resiko infeksi berhubungan dengan agen injuri biologis (post op)

3.      Sindrom defisit self care berhubungan dengan proses penyakit

4.      Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang terpaparnya informasi

5.      Ketidak seimbangan nutrisi  kurang dari kebutuhan tubuh

Page 22: disfagia.pptx

INTERVENSI KEPERAWATAN

Memberikan rasa nyaman Mengurangi rasa nyreriØ  Beri aspirin/analgesik sesuai instrukiØ  Atur posisiØ  Beri sedatif sesuai indikasi

Mencegah penyebaran infeksiØ  Ganti balutan tiap hari  sesuai keadaanØ  Observasi tanda – tanda infeksi lokalØ  Ajarkan klien tentang pengobatan Ø  Amati penyebaran infeksi pada luka post op

Page 23: disfagia.pptx

Monitor gangguan sesori

Ø  Catat status kemampuan menelanØ  Perhatikan droping wajah unilateral atau

mati rasa karena perlukaan (injuri) saraf tengorokan

Ø  Ajarkan klien mengganti balutan dan menggunakan antibiotik secara kontinu sesuai aturan

Ø  Beritahu komplikasi yang mungkin terjadi dan bagaimana melaporkannya

Ø  Tekankan hal – hal yang penting yang perlu di follow up,evaluasi kemampuan menelan.

Page 24: disfagia.pptx

Terapi medikØ  Antibiotik Ø  Pengeluaran debris dan drainase pus untuk

melindungi jaringan dari kerusak.

Interfensi bedahØ  Indikasi jika terdapat divertikulektomi

divertikulumØ  Indikasi jika terjadi nyeri tenggorokanØ  Tipe prosedur

§  Simpel divertikulektomi divertikulum zangker §  Krikopariengal piotomi

Page 25: disfagia.pptx

Sekian dan terimakasih..Semoga bermanfaat…