8
1. DIVERCULITIS Adalah inflamasi / tonjolan yang muncul pada dinding usus akibat adanya tekanan dari dalam dinding. Patofisiologi: Dinding yang berotot dari usus besar bertumbuh menjadi lebih tebal seiring dengan umur. Penebalan dinding usus besar mencerminkan peningkatan tekanan-tekanan yang diperlukan oleh usus besar untuk mengeliminasi feces (tinja). Suatu diet yang rendah serat dapat menjurus pada feces yang kecil dan keras yang adalah sulit untuk dikeluarkan. Seiring waktu, kontraksi-kontraksi yang bertenaga pada usus besar mendorong lapisan dalam usus keluar (burut) melalui retakan-retakan pada dinding- dinding yang berotot. Kantong-kantong yang berkembang ini disebut diverticula. Etiologi: a. Diet makanan kurang serat b. Kurang makan sayur c. Kurang makan makanan berserat Manifestasi klinis: a. Kejang perut b. Diare c. Demam Sheth, A. a., Longo, W., & Floch, M. H. (2008). Diverticular disease and diverticulitis. American Journal of

DIVERCULITIS

Embed Size (px)

DESCRIPTION

medical

Citation preview

1. DIVERCULITISAdalah inflamasi / tonjolan yang muncul pada dinding usus akibat adanya tekanan dari dalam dinding. Patofisiologi:Dinding yang berotot dari usus besar bertumbuh menjadi lebih tebal seiring dengan umur. Penebalan dinding usus besar mencerminkan peningkatan tekanan-tekanan yang diperlukan oleh usus besar untuk mengeliminasi feces (tinja). Suatu diet yang rendah serat dapat menjurus pada feces yang kecil dan keras yang adalah sulit untuk dikeluarkan. Seiring waktu, kontraksi-kontraksi yang bertenaga pada usus besar mendorong lapisan dalam usus keluar (burut) melalui retakan-retakan pada dinding-dinding yang berotot. Kantong-kantong yang berkembang ini disebut diverticula. Etiologi:a. Diet makanan kurang seratb. Kurang makan sayur c. Kurang makan makanan berseratManifestasi klinis:a. Kejang perutb. Diare c. Demam

Sheth, A. a., Longo, W., & Floch, M. H. (2008). Diverticular disease and diverticulitis. American Journal of Gastroenterology, 103(6), 15501556. http://doi.org/10.1111/j.1572-0241.2008.01879.xhttp://www.medicinenet.com/diverticulosis/page2.htm http://www.webmd.com/digestive-disorders/tc/diverticulosis-topic-overview

2. CANCER COLONKanker kolorektal adalah suatu penyakit neoplasma yang ganas yang berasal atau tumbuh di dalam struktur saluran usus besar (kolon) dan atau rektum (Mochamad Aleq Sander,dr.,M.Kes.,SpB, 2006) . Etiologi:Penyebab dari pada kanker Colon tidak diketahui. Diet dan pengurangan waktu peredaran pada usus besar (Aliran depan feces) yang meliputi faktor kausatif. Petunjuk pencegahan yang tepat dianjurkan oleh Amerika Cancer Society, The National Cancer Institute, dan organisasi kanker lainnya.Faktor resiko telah teridentifikasi. Faktor resiko untuk kanker kolon :- Usia lebih dari 40 tahun- Darah dalam feses- Riwayat polip rektal atau polip kolon- Adanya polip adematosa atau adenoma villus- Riwayat keluarga dengan kanker kolon atau poliposis dalam keluarga- Riwayat penyakit usus inflamasi kronis- Diet tinggi lemak, protein, daging dan rendah serat.Patofisiologi:Penyebab jelas kanker usus besar belum diketahui secara pasti, namun makanan merupakan faktor yang penting dalam kejadian kanker tersebut. Yaitu berkorelasi dengan faktor makanan yang mengandung kolesterol dan lemak hewan tinggi, kadar serat yang rendah, serta adanya interaksi antara bakteri di dalam usus besar dengan asam empedu dan makanan, selain itu dapat juga dipengaruhi oleh minuman yang beralkohol, khususnya bir.Kanker kolon dan rektum terutama berjenis histopatologis (95%) adenokarsinoma (muncul dari lapisan epitel dalam usus = endotel). Munculnya tumor biasanya dimulai sebagai polip jinak, yang kemudian dapat menjadi ganas dan menyusup, serta merusak; jaringan normal dan meluas ke dalam struktur sekitarnya. Tumor dapat berupa masa polipoid, besar, tumbuh ke dalam lumen, dan dengan cepat meluas ke sekitar usus sebagai striktura annular (mirip cincin). Lesi annular lebih sering terjadi pada bagi rektosigmoid, sedangkan lesi polipoid yang datar lebih sering terjadi pada sekum dan kolon asendens.Manifestasi klinis:Gejala sangat ditentukan oleh lokasi kanker, tahap penyakit, dan fungsi segmen usus tempat kanker berlokasi. Gejala paling menonjol adalah perubahan kebiasaan defekasi. Pasase darah dalam feses gejala paling umum kedua. Gejala dapat juga anemia yang tidak diketahui penyebabnya, anoreksi, atau penurunan berat badan dan keletihan. Gejala yang sering dihubungkan dengan lesi sebelah kanan adalah nyeri dangkal abdomen dan melena (feses hitam, seperti ter). Gejala yang sering dihubungkan dengan lesi sebelah kiri adalah yang berhubungan dengan obstruksi (nyeri abdomen dan kram, penipisan feses, konstipasi dan distensi) serta adanya darah merah segar dalam feses. Gejala yang dihubungakan dengan lesi rektal adalah evakuasi feses yang tidak lengkap setelah defekasi, konstipasi dan diare bergantian, serta feses berdarah.Referensi: Mochamad Aleq Sander,dr.,M.Kes.,SpB, F. (2006). No Title. Profil Penderita Kanker Kolon Dan Rektum Di RSUP Hasan Sadikin Bandung, 19..

3. CROHNS DISEASEPenyakit Crohn adalah penyakit autoimun yang ditandai dengan peradangan pada bagian saluran pencernaan manapun dimulai dari mulut sampai dengan anus(Rio Zakaria, 2011). Penyakit Crohn umumnya mengenai ileum, bagian bawah dari usus halus. Etiologi : Penyebab penyakit Crohn belum diketahui secara pasti, tetapi banyak penelitian berpendapat bahwa penyakit ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti :Gangguan sistem kekebalan tubuh, yang menyebabkan usus terlalu responsif terhadap agen-agen infeksius, makanan, dan lingkungan. Peradangan bisa dipicu oleh bakteri yang terdapat pada usus. Pada kelainan respon imun, sistem kekebalan tubuh tidak hanya menyerang virus atau bakteri, tetapi juga menyerang sel-sel di saluran cerna.Faktor herediter. Penyakit Crohn lebih sering terjadi pada orang-orang yang memiliki anggota keluarga dengan penyakit ini, sehingga diduga terdapat gen yang membuat seseorang lebih rentan terkena penyakit Crohn. Namun, sebagian besar orang dengan penyakit Crohn tidak memiliki anggota keluarga dengan penyakit yang sama.Patofisiologi : Enteritis regional umumnya terjadi pada remaja atau dewasa muda, tetapi dapat terjadi kapan saja selama hidup. Keadaan ini sering terihat pada populasi 50-80 tahun. Meskipun ini dapat terjadi dimana saja disepanjang saluran gastrointestinal, area paling umum yang sering terkena adalah ilium distal dan kolon. Enteritis regional adalah inflamasi kronis dan subkutan yang meluas keseluruh lapisan dinding usus dari mukosa usus, ini disebut juga transmural. Pembentukan fistula, fisura, dan abses terjadi sesuai luasnya inflamasi kedalaman peritonium, lesi (ulkus) tidak pada kontak terus menerus, granuloma terjadi pada setengah kasus. Pada kasus lanjut mukosa usus mempunyai penampilan Coblestone. Dengan berlanjutnya penyakit, dinding usus menebal dan menjadi tibrotit, dan lumen usus menyempit.Manifestasi klinis:Para penderita mengeluh mengenai sakit perut yang berulang-ulang, sering mendapat serangan diare, atau sebaliknya susah buang air besar, kadang-kadang panas, nafsu makan berkurang dan penurunan berat badan.Perdarahan per anum sering disebabkan radang pada kolon. Pada pemeriksaan fisik ditemukan benjolan atau rasa penuh pada perut bagian bawah, lebih sering di sisi kanan. Komplikasi yang sering terjadi dari peradangan ini adalah penyumbatan usus, saluran penghubung yang abnormal (fistula) dan kantong berisi nanah (abses).Bila Penyakit Crohn menyebabkan timbulnya gejala-gejala saluran pencernaan, penderita juga bisa mengalami :1. peradangan sendi (artritis).2. peradangan bagian putih mata (episkleritis).3. luka terbuka di mulut (stomatitis aftosa).4. nodul kulit yang meradang pada tangan dan kaki (eritema nodosum).5. luka biru-merah di kulit yang bernanah (pioderma gangrenosum).Jika Penyakit Crohn tidak menyebabkan timbulnya gejala-gejala saluran pencernaan, penderita masih bisa mengalami :1. peradangan pada tulang belakang (spondilitis ankilosa).2. peradangan pada sendi panggul (sakroiliitis).3. peradangan di dalam mata (uveitis) .4. peradangan pada saluran empedu (kolangitis sklerosis primer).Pada anak-anak, gejala-gejala saluran pencernaan seperti sakit perut dan diare sering bukan merupakan gejala utama dan bisa tidak muncul sama sekali.Gejala utamanya mungkin berupa peradangan sendi, demam, anemia atau pertumbuhan yang lambat. Pola umum dari Penyakit Crohn, Gejala-gejala Penyakit Crohn pada setiap penderitanya berbeda, tetapi ada 4 pola yang umum terjadi, yaitu :1. Peradangan : nyeri dan nyeri tekan di perut bawah sebelah kanan2. Penyumbatan usus akut yang berulang, yang menyebabkan kejang dan nyeri hebat di dinding usus, pembengkakan perut, sembelit dan muntah-muntah3. Peradangan dan penyumbatan usus parsial menahun, yang menyebabkan kurang gizi dan kelemahan menahun4. Pembentukan saluran abnormal (fistula) dan kantung infeksi berisi nanah (abses), yang sering menyebabkan demam, adanya massa dalam perut yang terasa nyeri dan penurunan berat badan.Refrensi : Rio Zakaria. (2011). No Title. Diagnostic Problems in Crohns Disease:A Case Report, 31, 410.