31
by : Kusd'sign 1 205 1 PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA ( Pemahaman Terhadap Ketentuan Baru ) Oleh-oleh dari : Diklat DTSS Bendahara Pengeluaran Semarang, 21 Nov. - 9 Des. 2005

Dtss Bend Pengl

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Dtss Bend Pengl

by : Kusd'sign 1205

1

PENGELOLAAN

KEUANGAN NEGARA

( Pemahaman Terhadap Ketentuan Baru )

Oleh-oleh dari :Diklat DTSS Bendahara Pengeluaran

Semarang, 21 Nov. - 9 Des. 2005

Page 2: Dtss Bend Pengl

by : Kusd'sign 1205

2

DASAR HUKUM

UU No. 17 Tahun 2003Tentang : KEUANGAN NEGARA

UU No. 1 Tahun 2004Tentang : PERBENDAHARAAN NEGARA

UU No. 15 Tahun 2004Tentang : PEMERIKSAAN PELAKSANAAN APBN

Dengan diberlakukannya ketiga UU tersebut, maka dalam pelaksanaan pengelolaan keuangan negara sudah tidak menggunakan ketentuan perundang-undangan produk kolonial Hindia Belanda ( ICW yang terakhir diubah dengan UU No. 9 Tahun 1968; IBW; dan RAB ), dan dinyatakan tidak berlaku lagi.

Page 3: Dtss Bend Pengl

by : Kusd'sign 1205

3

PERUBAHAN MENDASAR

Perubahan mendasar dan/atau hal-hal baru dalam pengelolaan keuangan negara yang diatur UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara meliputi pengertian dan ruang lingkup keuangan negara; asas-asas umum pengelolaan keuangan negara; kedudukan Presiden sebagai pemegang kekuasaan pengelolaan keuangan negara; pendelegasian kekuasaan Presiden kepada Menteri Keuangan dan Menteri/Pimpinan Lembaga; susunan APBN & APBD; ketentuan mengenai penyusunan dan penetapan APBN & APBD; pengaturan hubungan keuangan antara pemerintah pusat dan bank sentral, pemerintah daerah dan pemerintah/lembaga asing; pengaturan hubungan keuangan antara pemerintah dengan perusahaan negara, perusahaan daerah dan perusahaan swasta, dan badan pengelola dana masyarakat; dan batas waktu penyampaian laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN & APBD.

Page 4: Dtss Bend Pengl

by : Kusd'sign 1205

4

KEKUASAAN DAN PEMISAHAN KEWENANGAN DALAM

PENGELOLAAN KEUANGAN NEGARA

UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara mengatur ketentuan bahwa :

1. Menteri Keuangan adalah pembantu Presiden dalam bidang keuangan berlaku sebagai Chief Financial Officer (CFO) Pemerintah RI.Berwenang dan bertanggungjawab atas pengelolaan aset dan kewajiban negara secara nasional.

2. Menteri/Pimpinan Lembaga adalah pembantu Presiden yang berlaku sebagai Chief Operational Officer (COO) untuk satu bidang tertentu pemerintahan.Berwenang dan bertanggungjawab atas penyelenggaraan pemerintahan sesuai dengan Tugas dan Fungsi masing-masing.

Page 5: Dtss Bend Pengl

by : Kusd'sign 1205

5

PEJABAT PERBENDAHARAAN NEGARA

Menurut UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, yang dimaksud dengan Pejabat Perbendaharaan Negara adalah :

1. Pengguna AnggaranMenteri/Pimpinan Lembaga adalah pengguna anggaran/ barang bagi kementerian negara/lembaga yang dipimpinnya.

2. Bendahara Umum Negara (BUN)Menteri Keuangan adalah Bendahara Umum Negara.Salah satu wewenangnya adalah mengangkat Kuasa Bendahara Umum Negara untuk melaksanakan tugas kebendaharaan dalam rangka pelaksanaan anggaran dalam wilayah yang telah ditetapkan.Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) adalah bertindak sebagai Kuasa BUN.

No. 3. Bendahara Umum Daerah; 4. Bendahara Penerimaan (tidak dibahas)

5. Bendahara Pengeluaran (lihat halaman berikut)

Page 6: Dtss Bend Pengl

by : Kusd'sign 1205

6

3. Bendahara PengeluaranBendahara Pengeluaran diangkat oleh Menteri/Pimpinan Lembaga/Gubernur/Bupati/Walikota untuk melaksanakan tugas kebendaharaan (kegiatan menerima, menyimpan, menyetor/membayar/menyerahkan, menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan pengeluaran uang & surat berharga yang berada dalam pengelolaannya) dalam rangka pelaksanaan anggaran belanja pada kantor/satker di lingkungan kementerian/lembaga/satker perangkat daerah. Namun persyaratan dan pembinaan karier bendahara diatur oleh BUN selaku pembina nasional jabatan fungsional bendahara.Bendahara Pengeluaran adalah Pejabat Fungsional, tidak boleh dirangkap oleh kuasa pengguna anggaran atau kuasa BUN, dan dilarang melakukan (langsung/tidak langsung) kegiatan perdagangan, pekerjaan pemborongan dan penjualan jasa atau bertindak sebagai penjamin atas kegiatan pekerjaan penjualan tersebut.

Page 7: Dtss Bend Pengl

by : Kusd'sign 1205

7

1. Pengguna Anggaran (PA) / Kuasa PA, sebagai pemegang fungsi/pengurusan administrasi (administratief beheer) berwenang :

1) Menguji kebenaran material surat-surat bukti mengenai hak pihak penagih.

2) Meneliti kebenaran dokumen yang menjadi persyaratan/ kelengkapan sehubungan ikatan/perjanjian pengadaan barang/jasa.

3) Meneliti tersedianya dana ybs.4) Membebankan pengeluaran sesuai dengan mata

anggaran pengeluaran ybs.5) Memerintahkan pembayaran atas beban

APBN/APBD.No. 2. BUN / Kuasa BUN (lihat halaman berikut)

PEMISAHAN KEWENANGAN PEMEGANG FUNGSI ADMINISTRASI DAN

FUNGSI KEBENDAHARAAN ( UU No. 1 Tahun 2004 )

Page 8: Dtss Bend Pengl

by : Kusd'sign 1205

8

1) Meneliti kelengkapan perintah pembayaran yang diterbitkan oleh PA/Kuasa PA.

2) Menguji kebenaran perhitungan tagihan atas beban APBN yang tercantum dalam perintah pembayaran.

3) Menguji tersedianya dana ybs.4) Memerintahkan pencairan dana sebagai dasar

pengeluaran negara.5) Menolak pencairan dana, apabila perintah

pembayaran yang diterbitkan oleh PA/Kuasa PA tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan.

(lihat gambar bagan di halaman berikut)

2. Bendahara Umum Negara (BUN) / Kuasa BUN, sebagai pemegang fungsi/pengurusan kebendaharaan/pembayaran (comptabel beheer) berkewajiban untuk :

Page 9: Dtss Bend Pengl

by : Kusd'sign 1205

9

MATERI KEWENANGANSEBELUM DAN SESUDAH

BERLAKUNYA UU NO. 1 TAHUN 2004

• Sebelum UU No. 1 Tahun 2004

PEMBUATAN

KOMITMEN

PENGUJIAN &

PEMBEBANAN

PERINTAH PEMBAYARA

N

PENGUJIANPENCAIRAN

DANA

( administratief beheer )( administratie

f beheer ) ( comptabel beheer )

Menteri Teknis Menteri Keuangan

• Dalam UU No. 1 Tahun 2004

PEMBUATAN

KOMITMEN

PENGUJIAN &

PEMBEBANAN

PERINTAH PEMBAYARA

N

PERINTAH PENCAIRAN

DANA

( administratief beheer ) ( comptabel beheer )

Menteri Teknis Menteri Keuangan

Selaku Pengguna Anggaran Selaku Bendahara Umum Negara

PENGUJIAN &

PEMBEBANAN

Page 10: Dtss Bend Pengl

by : Kusd'sign 1205

10

Pengguna Anggaran dapat dikuasakan kepada eselon / pejabat yang lebih rendah, yaitu Menteri s.d. kepada eselon IV (Kuasa PA), sebagaimana pejabat eselon IV (Kuasa BUN) di KPPN menandatangani SP2D atas nama Menteri Keuangan / BUN. Merujuk Permenkeu No. 606/PMK 606/2004 tentang Pedoman pembayaran dalam pelaksanaan PBN tahun 2005, dan SE DJPb No. 050/PB/2004 tentang Juknis pembayaran dalam pelaksanaan APBN, bahwa Menteri/Pimpinan Lembaga selaku PA menerbitkan Keputusan tentang penunjukkan : 1) Kuasa Pengguna Anggaran (Kuasa PA).2) Pejabat yang diberi kewenangan melakukan

tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja (Pembuat Komitmen).

3) Pejabat yang diberi wewenang untuk menerbitkan dan menandatangani SPM.

4) Bendahara Pengeluaran.

Page 11: Dtss Bend Pengl

by : Kusd'sign 1205

11

Untuk mempertegas pernyataan tersebut di atas, di bawah ini digambarkan struktur organisasi yang ideal menurut UU No. 1 Tahun 2004.Sehubungan satker kita adalah BADAN pada Kementerian/ Lembaga, maka yang dicontohkan adalah gambar struktur organisasi tingkat Badan pada Kementerian/ Lembaga sampai eselon 2, yaitu lihat gambar sebagai berikut :

BADAN (BPKP PUSAT) KUASA

PADEPUTI / KEPALA PUSAT

SEKRETARIS BADAN

DEPUTI / KEPALA PUSAT

PEMBUAT KOMITMEN

BENDAHARAPENGUJI

TAGIHAN

PENERBIT SPM

UNIT AKUNTANSI INSTANSI

Page 12: Dtss Bend Pengl

by : Kusd'sign 1205

12

Gambar struktur organisasi pada tingkat eselon 2, yaitu lihat gambar sebagai berikut :

ESELON 2 (BPKP PERW.) KUASA PA

KEPALA BIDANG

KEPALA BAGIAN TATA

USAHA

PEMBUAT KOMITMEN

BENDAHARA

PENGUJI TAGIHAN

PENERBIT SPM

UNIT AKUNTANSI INSTANSI

KEPALA BIDANG

PEMBUAT KOMITMEN

Page 13: Dtss Bend Pengl

by : Kusd'sign 1205

13

MEKANISME PELAKSANAAN BELANJA / PENGELUARAN NEGARA

Menteri Teknis Selaku PA

Tahapan Administrasi

Menteri Keuangan Selaku

BUN Tahapan Komtabel

PEMBUAT KOMITMEN

PENGUJIAN Ps 18 ayat 2

UU No 1/2004

S P M

Pengujian - Wetmatigheid (Kebenaran mnrt Peraturan) - Rechmatighed (Kebenaran mnrt Hak) - Doelmatighed (Kebenaran mnrt Tujuan)

PENGUJIAN Ps 19 ayat 2

UU No 1/2004

SP2D

Pengujian Substansif : - Wetmatigheid - Rechmatighed Formal

Page 14: Dtss Bend Pengl

by : Kusd'sign 1205

14

MEKANISME PENCAIRAN DANA APBN SESUAI SE Dirjen PBn No. SE-050/PB/2004

1 12

2

3456

DIT. PA / Kanwil DJPb

KPPN

KUASA P.A.

SK Panitia

PANITIA PENGADAAN

TENDERKEPUTUSAN PEMENANG

KONTRAKKONTRAKTOR / SUPPLIER

MEKANISME PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

Page 15: Dtss Bend Pengl

by : Kusd'sign 1205

15

KETERANGAN

1. Pada awal tahun anggaran DJPBN cq. Dit. Pelaksanaan Anggaran / Kanwil DJPb menyampaikan DIPA kepada Kuasa Pengguna Anggaran (Kuasa PA)

2. Berdasarkan DIPA, Kuasa PA megusulkan Penanggungjawab Kegiatan kepada Menteri/Pimpinan Lembaga ybs dan melakukan pembentukan Panitia Pengadaan Barang/Jasa dengan SK.

3. Berdasarkan SK tsb Panitia Pengadaan melaksanakan Pelelangan sesuai dengan jenis/metode yang dipilih (Keppres No. 80 Th. 2003)

4. Pelaksanaan pelelangan untuk memilih penawar terendah yang responsif (dapat dipertanggungjawabkan) dan diusulkan untuk dipilih pemenangnya

5. & 6. Setelah pemenang ditetapkan dengan SK selanjutnya dilakukan perikatan/perjajnian dengan menandatangani kontrak dengan penyedia barang/jasa

MEKANISME PENCAIRAN DANA APBN SESUAI SE Dirjen PBn No. SE-050/PB/2004

Page 16: Dtss Bend Pengl

by : Kusd'sign 1205

16

123

4

5

6

KPPN

KAS NEGARA Kanwil

DJPb

DJPb

B.A. SERAH TERIMA

KUASA P.A. PENYELESAIAN PEKERJAAN

SPM

SP2D KONTRAKTOR / SUPPLIER

REKENING7

8

ALUR DOKUMEN PENCAIRAN SECARA UMUM

PROSEDUR PENCAIRAN DANA APBN

Page 17: Dtss Bend Pengl

by : Kusd'sign 1205

17

BAGAN ALUR PROSES PEMBAYARAN PADA SATUAN KERJA

PEMBUAT KOMITMEN

PENGUJI TAGIHAN

BENDAHARA PENGELUARA

N

PENERBIT SPM

UNIT AKUNTANSI SATKER

SK; SPK; Kontrak

Daft Lembur; Daft Gaji; BA PK; BA PB; BA Srh Trm

Bukti & Tagihan

Uji & Periksa

Salah

Benar

Pembebanan

Draft SPM-LS

Draft SPM-GU

BAYAR

Transfer UP / GU

Transfer Pihak III

KPPN

SPM-GU

Bukti

Bukti

SPM-LS

SP2D

SPM

Proses SAI

Laporan Keuangan

Page 18: Dtss Bend Pengl

by : Kusd'sign 1205

18

ALUR SPP – SPM – SP2D

Pejabat Yang Melakukan Tindakan

Pengeluaran

Pejabat Penerbit

SPM

Kuasa Pengguna Anggaran

Kantor / Satker

K P P NBank

Operasional

Rekening Bendahara

SP2D

DiteruskanSPP

Page 19: Dtss Bend Pengl

by : Kusd'sign 1205

19

PROSES PENGAJUAN SPM KE KPPN ( Kompoterisasi )

SATUAN KERJA Loket / Subag

Umum

Masuk Aplikasi SPM

K P P NSeksi P B Seksi Bank/Giro Pos

Seksi Bendum

Rekam Data SPM

SPM Hardcopy

Backup Data SPM

SP2D Lembar 2

Disket & Hardcopy SPM

Diterima

•SPM Diagenda

•Disket direstore ke Aplikasi SP2D

SPM & Routing Slip

Catat & Cetak Advis

Load Master

SP2D

Data Elektronik SPM diterima PB+Hardcopy

Pengujian & Pagu

Tidak sesuai (Pengembalia

n SPM)OK

Proses SP2D (Pemberian No.

SP2D)

Cetak SP2D

SP2D Lembar 1&2

BI/Bank/Pos Operasional

SP2D

Lembar 1

Page 20: Dtss Bend Pengl

by : Kusd'sign 1205

20

PROSES PENGAJUAN SPM KE KPPN ( Manual )

SATUAN KERJA Loket / Subag

Umum

Ketik SPM Secara manual

K P P NSeksi P B Seksi Bank/Giro Pos

Seksi Bendum

SPM Hardcopy

SP2D Lembar 2

Disket & Hardcopy SPM

Diterima

•SPM Diagenda

•Disket direstore ke Aplikasi SP2D

SPM & Routing Slip

Catat & Cetak Advis

Load Master

SP2D

Data Elektronik SPM diterima PB+Hardcopy

Pengujian & Pagu

Tidak sesuai (Pengembalia

n SPM)OK

Proses SP2D (Pemberian No.

SP2D)

Cetak SP2D

SP2D Lembar 1&2

BI/Bank/Pos Operasional

SP2D

Lembar 1

Page 21: Dtss Bend Pengl

by : Kusd'sign 1205

21

PROSEDUR / TAHAP PENERBITAN SPM OLEH PA / KUASA PA

1. Tahap Penetapan Pejabat Kuasa PA dan Penandatangan SPM

Awal tahun anggaran, Menteri/Pimpinan Lembaga selaku PA menerbitkan Keputusan tentang penunjukan :1) Pejabat Kuasa PA unutk Satker sementara di lingkungan

instansi PA.2) Pejabat yang diberi kewenangan untuk melakukan

tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja.

3) Pejabat yang diberi kewenangan untuk menandatangani SPM.

4) Bendahara Pengeluara.Asli SK dimaksud disampaikan kepada Kepala KPPN selaku Kuasa BUN setelah dilengkapi dengan bukti identitas pejabat ybs yang meliputi : Nama, NIP, Pangkat/Gol. Ruang, Jabatan, Kantor/Satker, Cap/Stempel Kantor/Satker, dan Spesimen tanda tangan.

No. 2. Tahap … (lihat halaman berikut)

Page 22: Dtss Bend Pengl

by : Kusd'sign 1205

22

Lanjutan :PROSEDUR / TAHAP PENERBITAN SPM OLEH PA / KUASA PA

2. Tahap Pembuatan Komitmen

Sesuai Tupoksi-nya, Kepala Kantor/Satker (Kuasa PA) melaksanakan rencana kerja yang telah ditetapkan dalam DIPA membuat keputusan-keputusan dan/atau mengambil tindakan-tindakan yang dapat mengakibatkan timbulnya pengeluaran uang dan/atau tagihan atas beban APBN, antara lain :

1) Keputusan Kepegawaian (pengangkatan pertama pegawai, pengangkatan jabatan, kenaikan pangkat, kenaikan gaji berkala, mutasi, sppd, dll.).

2) Keputusan/tindakan dalam rangka pelaksanaan kegiatan yang terkait dengan substansi Tupoksi.

3) Keputusan/tindakan dalam rangka pengadaan barang/jasa (Kontrak, SPK, dll.)Pejabat yang menandatangani kontrak/keputusan bertanggungjawab atas kebenaran material dan akibat yang timbul dari kontrak/keputusan tsb.

No. 3. Tahap … (lihat halaman berikut)

Page 23: Dtss Bend Pengl

by : Kusd'sign 1205

23

Lanjutan :PROSEDUR / TAHAP PENERBITAN SPM OLEH PA / KUASA PA

3. Tahap Penerbitan Surat Permintaan Pembayaran (SPP)

Ketentuan yang harus dipenuhi dalam tapah penerbitan SPP, misalnya :

1) Pelaksanaan Pekerjaan/kegiatan, harus dilaksanakan secara tertib, memenuhi ketentuan yang diperjanjikan baik spesifikasi teknis maupun jadwal/waktu penyelesaian.

2) Pemeriksaan Penyelesaian Pekerjaan, dituangkan dalam Berita Acara Hasil Pemeriksaan Penyelesaian Pekerjaan (BAHP).BAHP memuat identitas pekerjaan (kantor/satker, no. & tgl. Kontrak, lokasi, nilai kontrak, no. & tgl. DIPA), termijn, pernyataan kesaksian atas prestasi kerja yang telah diselesaikan, dan rekomendasi pembayaran hak/tagihan atas penyelesaian pekerjaan.Dibuat rangkap 5 (lima), disampaikan kepada para pihak yang melakukan kontrak, kepada penerbit SPM (asli & tindasan) sbg lampiran SPP, dan 1 untuk arsip pejabat pelaksana pemeriksaan pekerjaan ybs. (dilanjutkan di halaman berikut)

Page 24: Dtss Bend Pengl

by : Kusd'sign 1205

24

Lanjutan :PROSEDUR / TAHAP PENERBITAN SPM OLEH PA / KUASA PA

3) Syarat Kelengkapan SPPBerdasarkan BAHP, pejabat yang bertanggungjawab atas pelaksanaan pekerjaan segera membuat dan menyampaikan SPP (yang memuat No. & Tgl. DIPA, No. & Tgl. Kontrak, Nilai Kontrak, Jenis/lingkup pekerjaan, Jadwal penyelesaian pekerjaan, Nilai pembayaran yang diminta, Identitas penerima pembayaran, Tanggal jatuh tempo, serta dilengkapi asli Dokumen kontrak, Kwitansi, asli BAPP & BAHP) kepada PA/Kuasa PA, selanjutnya diteruskan ke pejabat penerbit SPM.

(lihat halaman berikut)

3. Tahap Penerbitan Surat Permintaan Membayar (SPM)

Pejabat Penerbit SPM, setelah menerima SPP segera menerbitkan SPM melalui mekanisme sbb. :

1) Penerimaan dan Pengujian SPPPetugas penerima SPP memeriksa kelengkapan berkas SPP, mengisi check-list kelengkapan berkas SPP, mencatat dalam buku pengawasan penerimaan SPP, kemudia menyerahkan tanda terima SPP. Kemudian SPP disampaikan ke Pejabat Penguji SPP untuk dilakukan pengujian (memeriksa …. )

Page 25: Dtss Bend Pengl

by : Kusd'sign 1205

25

Lanjutan :PROSEDUR / TAHAP PENERBITAN SPM OLEH PA / KUASA PA

1) Penerimaan dan Pengujian SPP (lanjutan)… (memeriksa secara rinci keabsahan dokumen pendukung SPP sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku, memeriksa ketersediaan pagu anggaran dalam DIPA untuk memperoleh keyakinan bahwa tagian tidak melampaui pagu anggaran, memeriksa kesesuaian rencana kerja dan/atau kelayakan hasil kerja yang dicapai dengan indikator kinerja, memeriksa kebenaran atas hak tagih).

2) Penetapan SPMSetelah dilakukan pengujian SPP, kemudian diterbitkan SPM sekurang-kurang rangkap 3 (tiga).SPM lembar 1 & 2 disampaikan ke KPPN setelah ditandatangani Pejabat yang diberi kewenangan dan Cap dinas.Nama, specimen tanda tangan pejabat yang diberi kewenangan untuk menandatangani SPM, dan cap dinas instansi penerbit SPM sebelumnya harus sudah disampaikan ke KPPN.

Page 26: Dtss Bend Pengl

by : Kusd'sign 1205

26

No. c. Untuk … (lihat halaman berikut)

1. Pembayaran tagihan atas beban APBN selambat-lambatnya 1 (satu) hari kerja sejak SPP diterima penerbit SPM.

JENIS PEMBAYARAN

2. Pembayaran pada dasarnya dilakukan secara langsung melalui penerbitan Surat Perintah Membayar Langsung (SPM-LS)

3. Untuk keperluan tertentu yang tidak dapat dan/atau tidak memungkinkan dilakukan pembayaran secara langsung (SPM-LS), pembayaran dapat dilakukan dengan mekanisme penerbitan Surat Perintah Membayar Uang Persediaan (SPM-UP) dengan ketentuan/batasan yang diatur secara khusus.

Pengertian Pembayaran Langsung, adalah sbb. :a. Pelaksanaan pembayaran yang dilakukan oleh KPPN kepada

pihak yang berhak/rekanan berdasarkan SPM-LS yang diterbitkan PA/Kuasa PA atas nama pihak yang berhak sesuai bukti pengeluaran yang sah.

b. Untuk pembayaran yang pelaksanaannya dilakukan oleh rekanan/pihak ketiga dan/atau atas pembayaran dalam rangka pengadaan barang/jasa yang bernilai Rp 5.000.000,00 (lima juta rupiah).

Page 27: Dtss Bend Pengl

by : Kusd'sign 1205

27

No. e. SPM-LS … (lihat halaman berikut)

Lanjutan :JENIS PEMBAYARAN

c. Untuk pembayaran yang Gaji dan Belanja Pegawai Lainnya. Khusus Gaji Induk, SPM-nya harus sudah diterima KPPN paling lambat 10 hari kerja sebelum tanggal jatuh tempo.

d. Untuk pembayaran jasa perbendaharaan atas tagihan yang diajukan oleh PT. Pos Indonesia (Persero), setelah dilakukan pemeriksaan kelengkapan dan kebenaran tagihan tersebut.

Penyampaian SPM-LS, adalah sbb. :a. SPM-LS disampaikan oleh PA/Kuasa PA disertai bukti

pengeluaran yang sah.b. SPM-LS dibuat atas beban MAK yang tersedia kreditnya di

DIPA atau dokumen yang dipersamakan dengan DIPA.c. Bukti pengeluaran harus terlebih dahulu

disetujui/ditandatangani oleh kepala kantor/satker atau pejabat yang ditunjuk.Pejabat yang menandatangani dan/atau mengesahkan dokumen yang berkaitan dengan surat bukti yang menjadi dasar pengeluaran atas beban APBN bertanggungjawab sepenuhnya atas kebenaran material dan akibat yang timbul dari penggunaan surat bukti dimaksud.

d. Dalam menerbitkan SPM-LS, PA/Kuasa PA harus memperhitungkan pajak-pajak yang timbul dan/atau harus dibayar sebagai akibat pengeluaran yang dilakukan.

Page 28: Dtss Bend Pengl

by : Kusd'sign 1205

28

No. e. SPM-LS … (lihat halaman berikut)

Lanjutan :JENIS PEMBAYARAN

e. SPM-LS, dilampiri bukti asli yang sah dalam rangkap 2 (asli & tembusan), sesuai peruntukan pembayaran, antara lain :Untuk Belanja Pegawai dilengkapi dengan Daftar Gaji/ Gaji Susulan / Kekurangan Gaji / Lembur / Honor dan Vakasi, SSP PPh Ps 21 yang telah ditandatangani oleh Pejabat Penandatangan SPM.Untuk Belanja Lainnya diluar Belanja Pegawai dilengkapi dengan Kontark/SPK, Surat penetapan rekanan pemenang, BA Penyelesaian Pekerjaan / BA Serah Terima Pekerjaan & BA Pemeriksaan Penyelesaian Pekerjaan, Kuitansi yang disetujui oleh pejabat yang berwenang, Faktur pajak beserta SPP-nya yang bertandatangan Pejabat penandatangan SPM & WP, dan jaminan Bank.

Page 29: Dtss Bend Pengl

by : Kusd'sign 1205

29No. e. Penggunaan … (lihat halaman berikut)

Lanjutan :JENIS PEMBAYARAN

Pengertian Pembayaran melalui Uang Persediaan (UP)a. Pengelola Uang Persediaan adalah Pejabat Fungsional

Bendahara Pengeluaran.b. Sesuai kebutuhan, Kepala Satker dapat mengusulkan

kepada Kakanwil DJPb untuk menunjuk Pemegang Uang Muka Kerja.Pemegang Uang Muka Kerja bertanggungjawab kepada Bendahara Pengeluaran.

Prosedur Penggunaan UPa. PA/Kuasa PA menerbitkan SPM-UP Berdasarkan alokasi

dana dalam DIPA atas permintaan dari Bendahara Pengeluaran yang dibebankan pada Mata Anggaran Keluaran (MAK) untuk pengeluaran transito.

b. KPPN menerbitkan SP2D untuk rekening Bendahara Pengeluaran.

c. UP dapat diberikan setinggi-tingginya sebesar Rp 5.000.000,00 (lima juta rupiah).

d. Jika UP dirasa tidak mencukupi kebutuhan, Satker dapat mengajukan tambahan UP dengan mengajukan SPM Tambahan Uang Persediaan (SPM-TU).Untuk instansi Pusat, harus mendapat persetujuan dari Dirjen Perbendaharaan, sedang untuk instansi vertikal harus smendapat persetujuan dari Kepala kanwil DJPb.

Page 30: Dtss Bend Pengl

by : Kusd'sign 1205

30

Lanjutan :JENIS PEMBAYARAN

e. Penggunaan UP menjadi tanggungjawab Bendahara Pengeluaran, dan mengisi kembali UP yang telah digunakan dengan mengajukan SPM-GU ke KPPN dengan dilampiri bukti-bukti penggunaan pengeluaran yang sah yang dibebankan pada MAK definitif sesuai pagu MAK yang tersedia yang otomatis mengurangi kredit/pagu anggaran dalam DIPA.

f. Penggunaan dan penggantian UP dapat dilakukan sepanjang pagu anggaran dalam DIPA yang dapat dibayarkan melalui prosedur SPM-UP masih cukup tersedia.

g. Sisa UP yang terdapat pada akhir tahun anggaran harus disetor ke Rekening Kas Umum Negara selambat-lambatnya tanggal 31 Desember tahun anggaran berkenaan, dan oleh KPPN akan dibuku sebagai pengembalian UP sesuai mata anggaran yang ditetapkan.

Page 31: Dtss Bend Pengl

by : Kusd'sign 1205

31

Lanjutan :JENIS PEMBAYARAN

e. Penggunaan UP menjadi tanggungjawab Bendahara Pengeluaran, dan mengisi kembali UP yang telah digunakan dengan mengajukan SPM-GU ke KPPN dengan dilampiri bukti-bukti penggunaan pengeluaran yang sah yang dibebankan pada MAK definitif sesuai pagu MAK yang tersedia yang otomatis mengurangi kredit/pagu anggaran dalam DIPA.f. Penggunaan dan penggantian UP dapat dilakukan sepanjang pagu anggaran dalam DIPA yang dapat dibayarkan melalui prosedur SPM-UP masih cukup tersedia.g. Sisa UP yang terdapat pada akhir tahun anggaran harus disetor ke Rekening Kas Umum Negara selambat-lambatnya tanggal 31 Desember tahun anggaran berkenaan, dan oleh KPPN akan dibuku sebagai pengembalian UP sesuai mata anggaran yang ditetapkan.