90
EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS AUDIOVISUAL DALAM PEMBELAJARAN MENYIMAK BAHASA INDONESIA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 3 PANGKEP SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Oleh Nur Fitri Mahzanah 1053 37726 14 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA 2018

EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS AUDIOVISUAL DALAM PEMBELAJARAN MENYIMAK

BAHASA INDONESIA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 3 PANGKEP

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Oleh Nur Fitri Mahzanah

1053 37726 14

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA 2018

Page 2: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

ABSTRAK

Nur Fitri Mahzanah. 2018. Efektivitas penerapan pembelajaran berbasis audiovisual dalam pembelajaran menyimak bahasa indonesia siswa kelas xi sma negeri 3 pangkep. Skripsi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar. Andi Sukri Syamsuri dan Syekh Adiwijaya Latief.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efektivitas penggunaan media audiovisual dalam pembelajaran menyimak bahasa Indonesia siswa kelas XI SMA Negeri 3 Pangkep. Penelitian ini termasuk jenis penelitian pre-eksperimental designs dengan metode one group pre-test-post-test design. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri 3 Pangkep yang berjumlah 23 siswa. Instrumen dalam penelitian ini berupa tes awal (pre-test) dan tes akhir (pos-test).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat tingkat efektivitas yang signifikan penggunaan media audiovisual terhadap efektivitas pembelajaran bahasa Indonesia dengan keterampilan menyimak cerita siswa kelas XI SMA Negeri 3 Pangkep. Hal ini ditunjukkan dengan terjadi peningkatan nilai yang dapat dilihat dari hasil posttest siswa setelah diberi perlakuan. Hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata dari posttest siswamen unjukkan bahwa persentase siswa yang memperhatikan penjelasan guru sebesar 95,65%, persentase siswa yang menyimak saat guru menjelaskan sebesar 95,65%, persentase murid yang aktif dalam melakukan pengamatan sebesar 100%, persentase siswa yang berani bertanya pada saat proses pembelajaran sebesar 82,60%, persentase siswa yang menulis laporan pengamatan dengan baik dan benar sebesar 86,95%, dan persentase siswa yang menjelaskan kesimpulan hasil pengamatan sebesar 82,60%, sehingga pembelajaran dengan menerapkan media audio visual dinyatakan berhasil karena jumlah murid yang mendapatkan nilai di atas KKM di atas 90%.

Page 3: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS AUDIOVISUAL DALAM PEMBELAJARAN MENYIMAK BAHASA

INDONESIA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 3 PANGKEP

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Makassar [email protected].

Oleh : Nur Fitri Mahzanah, Andi Sukri Syamsuri, Syekh Adiwijaya Latief

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat efektivitas penggunaanmedia audiovisual dalam pembelajaran menyimak bahasa Indonesia siswa kelas XI SMA Negeri 3 Pangkep. Penelitian ini termasuk jenis penelitian pre-eksperimental designs dengan metode one group pre-test-post-test design. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri 3 Pangkep yang berjumlah 23 siswa. Instrumen dalam penelitian ini berupa tes awal (pre-test) dan tes akhir (pos-test).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat tingkat efektivitas yangsignifikan penggunaan media audiovisual terhadap efektivitas pembelajaranbahasa Indonesia dengan keterampilan menyimak cerita siswa kelas XI SMA Negeri 3 Pangkep. Hal ini ditunjukkan dengan terjadi peningkatan nilai yang dapat dilihat dari hasil posttest siswa setelah diberi perlakuan. Hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata dari posttest siswamen unjukkan bahwa persentase siswa yang memperhatikan penjelasan guru sebesar 95,65%, persentase siswa yang menyimak saat guru menjelaskan sebesar 95,65%, persentase murid yang aktif dalam melakukan pengamatan sebesar 100%, persentase siswa yang berani bertanya pada saat proses pembelajaran sebesar 82,60%, persentase siswa yang menulis laporan pengamatan dengan baik dan benar sebesar 86,95%, dan persentase siswa yang menjelaskan kesimpulan hasil pengamatan sebesar 82,60%, sehingga pembelajaran dengan menerapkan media audio visual dinyatakan berhasil karena jumlah murid yang mendapatkan nilai di atas KKM di atas 90%.

Kata Kunci: Media audio visual dan menyimak

Page 4: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

MOTO

“Karena sebuah proses tidak akan mengkhianati sebuah hasil”.

(Darwis Tere Liye)

Mencoba menggunakan media pembelajaran lebih baik dari pada tidak mencoba

sama sekali. Teruslah berusaha dan berdoa, yakinlah pada dirimu sendiri dan tetap pada penderianmu

(Nur Fitri Mahzanah)

PERSEMBAHAN

Dengan kerendahan hati, maka tugas akhir ini

saya persembahkan kepada: 1. Orang tuaku dan seluruh keluarga, terima kasih atas

semua kasih sayang, dukungan, motivasi serta doa-doanya yang senantiasa selalu dipanjatkan

oleh Allah SWT demi keberhasilan dan kesuksesanku. 2. Almamater Bahasa dan Sastra Indonesia

Unismuh Makassar. 3. Sahabat-sahabatku dan semua orang yang menyayangi dan mendoakan kesukseanku.

4. Nusa, Bangsa, dan Agama.

Page 5: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang senantiasa

memberikan rahmat-Nya kepada kita semua, sehingga penulis mampu

menyelesaikan laporan hasil penelitian ini dalam bentuk skripsi dengan baik. Tak

lupa shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada baginda Rasulullah SAW

yang telah mengeluarkan kita dari lembah kehinaan menuju cahaya Islam yang

terang benderang seperti yang telah kita rasakan saat ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak mungkin terwujud tanpa bantuan

dan bimbingan dari berbagai pihak oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan

terima kasih yang tak terhingga kepada Bapak Dr. H. Andi Sukri Syamsuri,

M.Hum. selaku pembimbing I dan Bapak Syekh Adiwijaya Latief, S.Pd., M.Pd.,

selaku pembimbing II sebagai dosen pembimbing penulis yang telah memberikan

bimbingan dengan tulus ikhlas meluangkan waktunya memberikan arahan dan

motivasi dalam penyusunan skripsi ini, serta:

1. Dr. H. Abd. Rahman Rahim, SE., MM. Rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar. yang telah memberikan izin kepada penulis untuk mengikuti

pendidikan pada Program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di

Universitas Muhammadiyah Makassar.

2. Ibu Dr. Munirah, M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia, yang telah mengizinkan penulis untuk mengikuti pendidikan pada

Page 6: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia serta memberikan

pelayanan administrasi sesuai bidang tugas masing-masing.

3. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Makassar yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan, motivasi, semangat

kepada penulis selama menempuh pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di

Universitas Muhammadiyah Makassar. Semoga ilmu yang mereka berikan

kelak menjadi bekal dalam menitik tugas di hari esok. Untuk itu penulis hanya

mampu mendoakan semoga yang pengasih senantiasa melimpahkan rahmat

dan karunia-Nya kepada mereka sekeluarga.

4. Kepala Sekolah, dan seluruh Staf Dewan Guru SMA Negeri 3 Pangkep yang

telah banyak membantu selama penelitian.

5. Ayahanda Sabollah Lahama dan Ibunda Agustin, orang tua penulis yang

selalu membimbing, memotivasi dan menyertai penulis dengan doa selama

melaksanakan pendidikan.

6. Muh. Arqam Al-Islam dan Nurul Riskyah saudara-saudariku tercinta, serta

segenap keluarga besar yang senantiasa memberikan doa dan bantuan baik

berupa moril maupun materi selama penulis menempuh pendidikan.

7. Nurtaqwa yang selalu senantiasa menemaniku dan memberikan semangat

serta selama motivasi mengerjakan skripsi ini.

8. Sahabat-sahabatku Nana, Henny, Kiki, Nunung, Adha, Intan, Ana, Sidra dan

rekan-rekan seperjuangan mahasiswa S1 Pendidikan Bahasa dan Sastra

Indonesia 2014 kelas E Universitas Muhammadiyah Makassar yang tak

mungkin disebutkan satu persatu namanya.

Page 7: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

Atas bantuan dari berbagai pihak, penulis hanya dapat memanjatkan doa

kehadirat Allah SWT, semoga segala bantuan yang telah diberikan mendapat

pahala. Dan dengan segala kerendahan hati penulis menyadari masih banyak

terdapat kekurangan-kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, sehingga penulis

mengharapkan adanya saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua

pihak demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi semua, Amin ya Robbil Alamin.

Makassar, Juli 2018

Nur Fitri Mahzanah

Page 8: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Sampul Kartu Kontrol I ............................................................................................. i Kartu Kontrol II ............................................................................................ ii Halaman Pengesahan ........................................................................... ........ iii Surat Pengesahaan ........................................................................................ iv Surat Pernyataan .......................................................................................... v Motto .............................................................................................................. vi Abstrak .................................................................................. ........................ vii Kata Pengantar .............................................................................................. viii Daftar Isi ........................................................................................................ xi BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 6

D. Manfaat Penulisan .......................................................................... 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka ................................................................................ 8

1. Penelitian Relevan ..................................................................... 8

2. Menyimak .................................................................................. 10

a. Pengartian Menyimak ............................................................ 10

b. Tujuan Menyimak ................................................................. 12

c. Tahapan Dalam Menyimak .................................................... 15

d. Manfaat Menyimak ............................................................... 17

e. Faktor Yang Mempengaruhi Menyimak ................................ 18

3. Media Berbasis Audio Visual dalam Pembelajaran ..................... 22

Page 9: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

a. Media Pembelajaran .............................................................. 22

b. Audio Visual ......................................................................... 25

c. Kelebihan dan Kekurangan Media Audio Visual Gerak ......... 28

d. Video sebagai Media Pembelajaran ....................................... 30

e. Manfaat Menggunakan Media Berbasis Audio Visual ........... 34

f. Pembelajaran Menyimak Cerita dengan Media Audio Visual . 35

B. Kerangka Konseptual ..................................................................... 36

C. Hipotesis Penelitian ......................................................................... 39

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian ...................................................................... 40

B. Populasi dan Sampel ...................................................................... 41

C. Definisi Operasional Variabel ......................................................... 42

D. Instrumen Penelitian ....................................................................... 43

E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 44

F. Teknik Analisis Data ...................................................................... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian .................................................................................... 46

B. Pembahasan ......................................................................................... 55

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan .............................................................................................. 58

B. Saran .................................................................................................... 59

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 61

Page 10: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman Tabel 3.1. Populasi Penelitian ........................................................ 49 Tabel 3.1. Distribusi Nilai, Frekuensi, dan Persentase Hasil

Belajar Menulis Laporan Pengamatan Pada Siswa Kelas XI

SMA Negeri 3 Pangkep Sebelum Menggunakan Media Audio

Visual ............................................................................................

Tabel 3.2. Klasifikasi Nilai Siswa Kelas XI MIA 1 SMA Negeri 3 Pangkep (Pretest) ............................................................................ Tabel 4.3 Distribusi Nilai, Frekuensi, dan Persentase Hasil

Belajar Bahasa Indonesia Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 3

Pangkep setelah Menggunakan Audiovisual

.......................................................................................................

Tabel 4.2 Klasifikasi Nilai Murid Kelas XI SMA Negeri 3

Pangkep (Pretest) ..........................................................................

Tabel 5.1. Hasil Observasi Penelitian ........................................... 54

50

52

49

53

Page 11: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman Gambar 2.1. Kerangka Konseptual .................................................................. 38

Gambar 3.1. Desain Penelitian ......................................................................... 41

Gambar 4.1 Grafik Nilai Pretest Siswa Kelas XI SMA Negeri 3 Pangkep ..... 49 Gambar 4.2 Grafik Nilai Posttest Siswa Kelas XI SMA Negeri 3 Pangkep ... 52

Page 12: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan Bab 1 Pasal 1 ayat 4 disebutkan bahwa “Standar Kompetensi

lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,

pengetahuan, dan keterampilan”. Praktisi pendidikan terutama para guru

dituntut untuk kerja keras mewujudkan apa yang disebutkan dalam Ketentuan

Umum Pasal 1 ayat 2. Proses pembelajaran di kelas menjadi tumpuan

diperolehnya lulusan yang tidak hanya mampu menguasai pengetahuan, namun

juga diharapkan memiliki sikap dan keterampilan yang memadai. Untuk

mencapai lulusan yang berkualitas dalam berbagai hal baik sikap, pengetahuan,

maupun keterampilan maka disusunlah kurikulum pada setiap jenjang

pendidikan yang terdiri dari beberapa mata pelajaran dan diharapkan dapat

menunjang kompetensi lulusan.

Menurut Sanjaya (2010:162) proses pembelajaran merupakan proses

komunikasi. Dalam suatu proses komunikasi selalu melibatkan tiga komponen

pokok, yaitu komponen pengirim pesan (guru), komponen penerima pesan

(siswa), dan komponen pesan itu sendiri yang biasanya berupa materi

pelajaran. Kadang-kadang dalam proses pembelajaran terjadi kegagalan

komunikasi. Artinya, materi pelajaran atau pesan yang disampaikan guru tidak

dapat diterima oleh siswa dengan optimal, dengan kata lain tidak seluruh

materi pelajaran dapat dipahami dengan baik oleh siswa, lebih parah lagi siswa

sebagai penerima pesan salah menangkap isi pesan yang disampaikan. Untuk

Page 13: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

menghindari semua itu, maka guru dapat menyusun strategi pembelajaran

dengan memanfaatkan berbagai media dan sumber pelajaran.

Menurut Rohani (1997: 97-98) penggunaan media audiovisual dalam

pembelajaran sangat memungkinkan untuk meningkatkan kemampuan berpikir

yang diharapkan. Kelebihan yang dimiliki oleh media tersebut dapat

mempersiapkan sumber daya manusia melalui pendidikan yang berkualitas.

Melalui media audiovisual diharapkan ada peningkatan dalam proses

pembelajaran bahasa Indonesia, terutama dalam hal peningkatan pembelajaran

menyimak cerita dan peningkatan prestasi siswa.

Penggunaan media audio visual dalam pelajaran Bahasa dan Sastra

Indonesia akan memungkinkan dihadirkannya lebih banyak rekayasa dalam

pembelajaran. Salah satu fungsi media pembelajaran adalah fungsi manipulatif,

yaitu media pembelajaran bisa mengatasi batas-batas ruang, waktu dan

keterbatasan inderawi seseorang. Pemutaran pementasan drama, siaran berita,

musikalisasi puisi, cerita rakyat, dan lainnya, semua itu pada dasarnya dibatasi

oleh ruang dan waktu. Namun, dengan bantuan media audio visual hal tersebut

dapat dihadirkan ke dalam kelas untuk membantu peserta didik menyerap

pelajaran lebih baik lagi.

Perkembangan teknologi saat ini sedang dalam grafik yang memuncak.

Menjamurnya smart phone, serta gadget–gadget serupa di pasaran, serta

mudahnya koneksi internet menyebabkan masyarakat menuntut dunia

pendidikan memberi lebih dari yang dunia hiburan tawarkan. Dalam hal

pemanfaatannya untuk pendidikan, sosialisasi dampak penggunaan, serta upaya

Page 14: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

mengimbangi penggunaan teknologi sebagai hiburan dan teknologi sebagai

media pendidikan. Salah satu upaya pendidik memanfaatkan situasi tersebut

adalah memanfaatkan perkembangan teknologi untuk mengembangkan metode

pembelajaran.

Lewat perkembangan teknologi, materi yang sekiranya tidak bisa

dihadirkan ke dalam kelas kini dapat dengan mudah disajikan kepada peserta

didik dengan bantuan televisi, komputer, dan lainnya yang disediakan di kelas,

di ruang multimedia, ataupun di laboratorium bahasa yang dikoneksikan

dengan TV kabel, internet, dan lainnya yang tersedia untuk membantu

pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.

Namun, bagaimana pun diketahui, bahwa media merupakan alat yang

memiliki dua mata pisau. Media bisa menjembatani, menyalurkan, serta

memudahkan seseorang kepada rencananya. Rencana itu bisa menuju kepada

sesuatu yang baik dan rencana itu juga bisa merujuk kepada sesuatu yang tidak

baik, pun penggunaan media untuk pembelajaran.

Media pembelajaran hendaknya bisa menjadi jembatan untuk

memudahkan peserta didik memahami materi yang mereka pelajari di sekolah.

Media pembelajaran juga dimaksudkan untuk membantu guru dalam

mengkondusifkan kelas agar proses belajar bisa berlangsung secara efisien dan

efektif.

Untuk mewujudkan kegunaan media pembelajaran seperti yang

dijabarkan di atas, para penyelenggara penggunaan media pembelajaran

hendaknya dapat meminimalisir hambatan-hambatan yang akan terjadi dalam

Page 15: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

penerapannya di sekolah. Komponen sekolah harus lebih dahulu

mempersiapkan fasilitas yang memadai, serta membekali guru dan peserta

didik dengan skemata yang jelas tentang penggunaan media pembelajaran

tersebut. Hambatan yang dapat muncul dalam penggunaan media pembelajaran

di antaranya berasal dari faktor manusia sebagai penggunnya peserta didik,

tenaga pendidik, dan staf sekolah.

Bila dilihat dari sudut pandang peserta didik, hambatan yang ditemui

peserta didik dalam menerima perkembangan media pembelajaran di

antaranya, peserta didik sebagai penggunanya tidak memiliki skemata yang

cukup untuk menggunakannya, peserta didik belum siap secara moral

menerima perkembangan yang terjadi sehingga memunculkan “geger budaya”,

serta peserta didik secara materil belum siap menerima perkembangan media

pembelajaran sehingga menyebabkan kesenjangan sosial di antara peserta

didik. Hal ini tentu akan memunculkan permasalahan baru, baik antara peserta

didik dengan peserta didik, peserta didik dengan guru, maupun peserta didik

dengan lingkungan sekitarnya yang ditimbulkan oleh kehadiran media

pembelajaran yang kurang dipertimbangkan.

Sekolah sebagai penyelenggara pengadaan media pembelajaran juga

turut memberikan kemungkinan hambatan yang akan timbul. Hambatan

tersebut di antaranya, pengadaan fasilitas tidak maksimal. Artinya, fasilitas

yang diberikan bukan barang dari kualitas yang terbaik, standar, atau bahkan

kurang baik. Alih-alih menekan biaya pengeluaran, fasilitas yang diberikan

kadang justru memunculkan masalah baru bagi guru dan peserta didik sebagai

Page 16: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

penggunanya. Serta perawatan fasilitas yang terkesan diabaikan sehingga

media pembelajaran yang ada mudah rusak dan tidak tahan lama.

Subjek ketiga dari kemunculan hambatan yang terjadi seiring hadirnya

media pembelajaran adalah guru. Jika sebagai pemegang skenario penggunaan

media di kelas guru tidak mampu mengkombinasikan media yang digunakan,

serta mengandalkan media audio visual sebagai pemeran utama pembelajaran

sementara guru berleha-leha dengan gadget-nya, maka penggunaan media

tersebut dapat diindikasikan tidak efektif. Hal tersebut dapat menimbulkan

dampak pada peserta didik berupa keterlambatan penerimaan materi. Hal ini

kemudian akan berdampak pada kacaunya penerapan RPP, keterlambatan

pemahaman peserta didik terhadap materi ajar, sampai kepada penurunan

prestasi belajar peserta didik.

Atas dasar tersebut peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian

tentang “Efektivitas Penerapan Pembelajaran Berbasis Audiovisual dalam

Pembelajaran Menyimak Bahasa Indonesia Siswa Kelas XI SMA Negeri 3

Pangkep”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini bagaimanakah tingkat efektivitas penggunaan media

audiovisual dalam pembelajaran menyimak bahasa Indonesia siswa kelas XI

SMA Negeri 3 Pangkep?

C. Tujuan Penelitian

Page 17: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan penelitian ini untuk

mengetahui tingkat efektivitas penggunaan media audiovisual dalam

pembelajaran menyimak bahasa Indonesia siswa kelas XI SMA Negeri 3

Pangkep.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Praktis

a. Manfaat bagi guru

Muncul kesadaran guru untuk lebih mengoptimalkan sarana

media khususnya dalam pembelajaran menyimak cerita, sehingga

pembelajaran menjadi lebih menarik dan bermakna bagi anak didik.

Dengan demikian, pada akhirnya pembelajaran dengan media

audiovisual mampu meningkatkan prestasi belajarnya dan juga perilaku

atau sikapnya sesuai dengan nilai-nilai yang hendak dicapai khususnya

melalui pembelajaran bahasa Indonesia.

b. Manfaat bagi siswa

Diharapkan dengan penelitian ini siswa SMA Negeri 3 Pangkep

semakin termotivasi dalam mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia

khususnya pembelajaran menyimak cerita. Mengemas pembelajaran

Bahasa Indonesia secara lebih kreatif, inovatif, dan menarik dengan

menggunakan media audiovisual, sehingga kesan konvensional dan

membosankan pada pembelajaran bahasa khususnya menyimak cerita

dapat diminimalisir.

2. Manfaat Teoretis

Page 18: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan inspirasi untuk

peningkatan metode pembelajaran menyimak cerita pada mata pelajaran

Bahasa Indonesia dengan menggunakan media audiovisual.

Page 19: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka

1. Penelitian Relevan

Penelitian relevan ini bertujuan untuk membuktikan hasil peneltian

terdahulu dan membuktikan hasil penelitian saat ini. Adapun penelitian

terdahulu yang menjadi acuan dalam penelitian ini yaitu:

1. Ali Mahsun (2010) dalam tesisnya yang berjudul “Pengaruh penerapan

media audiovisual dalam pembelajaran bercerita di MI Perguruan

Mu’allimat Cukir Jombang” pada Program Studi Pendidikan Dasar Pasca

Sarjana Universitas Negeri Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa: (1) Media audiovisual VCD cerita lebih berpengaruh

dibandingkan dengan media konvensional dalam pembelajaran bercerita,

(2) Terdapat perbedaan kemampuan bercerita siswa laki-laki dan

perempuan pada kelompok eksperimen dan kontrol, (3) Terdapat

interaksi variable jenis kelamin dengan media yang digunakan.

2. Rini Afiati (2009) dalam tesisnya yang berjudul “Efektifitas media Audio

Visual komputer dan audio cassette recorder dalam pembelajaran

menyimak cerita siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 02 Kebondalem

Kabupaten Pemalang” pada Program Studi Pendidikan Dasar

Pascasarjana Universitas Negeri Yogyakarta. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa: (1) Ada perbedaankeefektifan media computer

Page 20: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

melalui laboratorium bahasa dan media konvensional dalam

pembelajaran menyimak cerita bahasa Indonesia, (2) Tidak ada

perbedaan keefektifan media audio cassette recorder dan media

konvensional dalam pembelajaran menyimak cerita bahasa Indonesia, (3)

Ada perbedaan keefektifan media computer melalui laboratorium bahasa

dan media audio cassette recorder dalam pembelajaran menyimak cerita

bahasa Indonesia, dan (4) Ada perbedaan keefektifan penggunaan media

computer melalui laboratorium bahasa, media audio cassette recorder,

dan media konvensional dalam pembelajaran menyimak cerita bahasa

Indonesia.

3. Dwi Purwanto (2009) dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh Media

Audio Visual Pembelajaran Terhadap Motivasi Belajar Siswa”.

Penelitian tersebut difokuskan pada masalah rendahnya motivasi belajar

siswa. Adapun hasilnya adalah media pembelajaran dapat meingkatkan

motivasi belajar siswa.

4. Nurbayati (2009) dalam skripsinya yang berjudul “Efektivitas

Pengguanaan Audio Visual Sebagai Media Pembelajaran Pendidikan

Agama Islam di SD Islam Al-Azhar 12 Cikarang-Bekasi”. Penelitian

tersebut difokuskan pada masalah penggunaan audio visual media

pembelajaran dalam proses pembelajaran. Adapun hasilnya adalah media

audio visual dapat memudahkan belajar, menarik perhatian siswa,

membangkitkan motivasi dan mampu memberikan stimulus.

Page 21: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

5. Fitria Ningtias Rahmawati (2011) dalam skripsinya yang berjudul

“Efektivitas Pemanfaatan Media Audio Visual Video Pembelajaran

Dalam Upaya Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Pada

Pembelajaran Sejarah”. Adapun hasilnya adalah media audio visual video

belajar siswa pada pembelajaran sejarah dapat meingkat pesat dalam

waktu yang singkat segingga dapat menimbulkan minat belajar siswa.

Dari kelima penelitian tersebut, terdapat penelitian yang relevan,

yaitu sama-sama menggunakan media audiovisual sebagai objek penelitian

sehingga lima penelitian tersebut menjadi acuan penulis untuk penelitian.

Perbedaannya dengan penelitian penulis, yaitu pada penelitian ini penulis

akan membahas mengenai efektivitas penerapan pembelajaran berbasis

audio visual dengan fokus pada penggunaan video untuk materi menyimak

pada pelajaran bahasa Indonesia di jenjang SMA.

2. Menyimak

a. Pengartian Menyimak

Menurut Tarigan (2003: 24) menyimak diartikan sebagai

kemampuan menangkap dan memahami bahasa lisan. Bahan yang sesuai

berupa wacana yang memuat informasi. Untuk mengukur kemampuan

siswa menangkap dan memahami informasi yang terkandung didalam

wacana yang diterima melalui saluran pendengaran.

Menyimak adalah salah satu keterampilan yang dibutuhkan oleh

seorang fasilitator. Menyimak bukanlah hanya mendengarkan sesuatu

yang “masuk kuping kiri keluar kuping kanan” atau sebaliknya.

Page 22: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

Menyimak adalah mendengar untuk memahami apa yang dikatakan

orang lain dengan proses serius yang tidak bisa dilakukan hanya dengan

mengandalkan kebiasaan, reflex maupun insting

(Adnan,http://jejakkelana.Wordpress.com).

Menurut Akhaidah (dalam Sutari, dkk. 1997: 19) menyimak

adalah suatu proses yang mencakup kegiatan mendengarkan bunyi

bahasa, mengidentifikasi, menginterpretasikan, dan mereaksi atas makna

yang terkandung di dalamnya.

Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang

lisan-lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta

interpretasi untuk memeroleh informasi, menangkap isi, serta memahami

makna komunikasi yang tidak disampaikan oleh si pembicara melalui

ujaran atau bahasa lisan. (Tarigan: 1983).

Lebih lanjut, Tarigan mengemukakan bahwa menyimak adalah

suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan

penuh perhatian, pemahaman, apresiasi serta interpretasi untuk

memerolrh informasi, mengungkap isi serta memahami makna

komunikasi yang disampaikan oleh si pembicara melalui ujaran atau

bahasa lisan.

Dari beberapa pendapat para ahli diatas, penulis dapat

menyimpulkan dari pengartian menyimak secara garis besar. Jadi,

menyimak adalah sebuah tindakan yang menyengajakan diri untuk

medengar berupa bunyi bahasa yang dipahami melalui pikiran seseorang.

Page 23: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

b. Tujuan Menyimak

Tujuan menyimak terkait dengan aktivitas penyimak. Adapun

jabaran dari masing-masing tujuan menyimak, diantaranya:

1. Menyimak untuk Mendapatkan Fakta

Untuk mendapatkan fakta, anda dapat melakukan berbagai

cara. Salah satu cara adalah dengan menyimak. Sarana yang

dipergunakan dalam menyimak untuk mendapatkan fakta diantaranya

dapat dilakukan melalui radio, televisi, pertemuan ilmiah dan

sebagainya.

Dari beberapa sarana itu dapat diperoleh berbagai fakta.

Contoh: Suara rekaman yang ada dikaset diputarkan, Mahasiswa

yang mendengarkan dapat memperoleh fakta berita tentang masalah

yang dialami zaskia mecca terhadap film Hijab yang dibuatnya ketika

di tayangkan dibioskop.

2. Menyimak untuk Menganalisis Fakta

Yang dimaksud dengan menganalisis fakta ialah menguraikan

fakta atas unsur-unsur untuk memahami secara menyeluruh. Tujuan

analisis fakta adalah untuk memahami makna dari segi yang paling

kecil. Dengan demikian, anda sebagai penyimak dapat memahami

setiap aspek fakta, sehingga fakta tersebut dapat dipahami dengan

baik.

Contohnya : ketika mendengar rekamat suara tersebut Sang peyimak

dapat menganalisis dan dapat memahami, Mahasiswa yang sebagai

Page 24: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

pendengar dapat menangkap bahwa yang menjadi objek pembahasan

ada film yang dibuat oleh zaskia mecca yaitu film Hijab.

3. Menyimak untuk Mengevaluasi Fakta

Evaluasi fakta dapat anda lakukan dengan pertanyaan-

pertanyaan berikut: (a) Bernilaikah Fakta-fakta itu?; (b) Sahihkah

fakta-fakta itu; (c) Adakah relevansi fakta tersebut dengan

pengetahuan dan pegalaman penyimak?

Contoh : Berdasarkan rekaman suara dikaset yang didengardan

dihubungkan dengan pertanyaan-pertanyaan evaluasi diatas dapat di

simpulakan, (a) iya, berita direkaman yang dingar adalah berisikan

fakta dan bernilai bagi pendengar karena merupakan sajian public

serta berita tentang film tersebung telah buming, (b) yang disajikan

dalam rekaman tersebut merupakan actual maka dikatakan sahih,

dipostong oleh penerbit okezone pada hari senin tanggal 26 Januari

2015, (c)Karena berita ini telah buming dan menyangku khalayak

luar tentungan ada hubungan yang relevan antara penyimak dan apa

yang disimaknya, melalui informasi direkaman ini tentunya

pendengar dapat memahami dan menarik kesimpulan tentang

masalah apa saja yang muncul dengan ditayangkannya film itu,

bagaimana tindak pihak yang pro dan yang kontra, serta bagaimana

Sang pembuat film menyikapinya, ini sangat berkaitan erat dengan

para penikmat film yang telah menyaksikan maupun yang belum

menyaksikan.

Page 25: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

4. Menyimak untuk Mendapatkan Inspirasi

Tidak semua penyimak ingin mengumpulkan fakta, seringkali

seseorang penyimak dengan seksama guna mendapatkan inspirasi,

sugesti, dorongan, atau pembangkit semangat.

Contoh : untuk mengetahui apakah film Hijab layak untuk disaksikan

selaku umat Muslim, adakah keganjalan dan lain sebagainya? Maka,

setelah mendengarkan rekaman suara tersebut kita dapat memperolah

inspirasi dan dapat memetik kesimpulan bahwa Film Hijab tidak ada

kesalah dalam penayangannya, adapun pihak yang kontra ia belum

mampu mengutarakan alasan yang kut mengenai dalih sehingga ia

kontra.

5. Menyimak untuk Mendapatkan Hiburan

Hiburan dapat anda peroleh melalui menyimak seperti

menyimak lagu-lagu dari radio, televisi, rekaman tape recorder,

rekaman VCD, atau dapat pula diperoleh dari kegiatan menyimak

ceramah atau pidato.

Contohnya: Anda dapat memperoleh hiburan dari rekaman suara

yang ada dikaset tersebut, mampu memberikan informasi yang

menarik bagi Si penyimak.

6. Menyimak untuk Memperbaiki Kemampuan Berbicara

Kosakata hasil simakan seseorang akan berpengaruh terhadap

kemampuan berbicaranya. Semakin banyak kosakata yang anda kuasai

melalui menyimak, akan semakin tinggi pula kemampuan Anda

Page 26: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

berbicara. Anda tahu, bahwa pada awal usianya, seorang anak akan

mengenal kata-kata dan belajar berbicara dari hasil simakan mereka.

Contoh : Setelah guru memutarkan rekaman suara dari kaset tersebut

mungkin akan ada kosakata baru yang akan Mahasiswa dapatkan,

Misal dalam kutipan kalimat “Anda bayangkan dituduh membenci

sesuatu yang sangat saya cintai, dan dituduh mengkomersialisasikan

agama”, Kata yang digaris bawahi merupakan kata ilmiah yang juga

berarti memperdagangkan artinya menjual nama agama. Jadi dari

rekaman tersebut penyimak akan menangkap kata-kata baru,

memaknainya dan akan menerapkannya juga saat berbicara sehingga

dapat meningkatkan kemampuannya dalam berbicara.

c. Tahapan dalam Menyimak

1. Tahap mendengar; dalam tahap ini kita baru mendengar segala sesuatu

yang dikemukakan oleh pembicara dalam ujaran atas pembicaranya.

Jadi, kita masih berada dalam tahap Hearing.

Contoh : Sang guru memutarkan rekaman suara dikaset tersebut dan

selaku Mahasiswa atau anak didikan mendengarkan rekaman

tersebut.

2. Tahap memahami; Setelah kita mendengar, maka ada keinginan bagi

kita untuk mengerti atau memahami dengan baik isi pembicaraan

yang disampaikan oleh pembicara. Kemudian sampailah kita pada

tahap Understending.

Page 27: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

Contoh : Setelah mahasiswa tengah mendengarkan rekaman suara

tersebut, maka Mahasiswa selaku penyimak akan memahami apa

yang didengarkan. Misalnya, ia mengetahui yang dibahas dalam

rekaman tersebut adalah Film Zaskia Mecca yang menjadi

Kotroversi.

3. Tahap menginterpretasikan; Tahap menafsirkan atau

menginterpretasikan isi butir pendapat dan tersirat dalam ujaran itu.

Telah tiba pada tahap Interpreting.

Contoh : seperti contoh kalimat yang disampaikan dalam rekaman

tersebut “Memberikan pendapat, kritik yang membangun. Itu sangat

baik karena tandanya kita peduli dan ingin saudara kita lebih baik

kedepannya.Tapi menghakimi tanpa tabayyun terlebih dahulu?pasti

bisa menyimpulkan sendiri baik tau tidaknya” kalimat ini jika

diinterpretasi makna tersiratnya adalah memvonis atau berargumen

langsung tanpa mengetahui betul fakta yang sebenarnya atau kurang

mengkaji lebih dalam faktanya merupakan tindakan keliru.

4. Tahap mengevaluasi; setelah memahami serta dapat menafsir atau

menginterpretasikan isi pembicaraan, penyimakpun mulai menilai

atau mengevaluasi pendapat serta gagasan pembicara mengenai

keunggulan dan kelemahan serta kebaikan dan kekurangan pembicara;

dengan demikian sudah sampai pada tahap evaluating.

Contoh : Pada saat Mahasiswa sebagai penyimak telah

mendengarkan rekaman tersebut mungkin dapat menilai bagaimana

Page 28: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

tingkat kecakapan pembicara, bagaimana pengucapan tiap katanya.

Dapat diketahui bahwa pembicara dalam rekaman suara tersebut

bukanlah pembicara handal, masih terdapat beberapa kata dan

kalimat yang diulang dan juga pengucapan kosa kata yang masik

kurang tepat.

5. Tahap menanggapi; tahap ini merupakan tahap terakhir dalam

kegiatan menyimak. Penyimak menyerap serta menerima gagasan atau

ide yang dikemukakan oleh pembicara. Sampailah pada tahap

Responding.

Contoh : Mahasiswa yang selaku penyimak dapat menangkap gagasan

dan ide yang disampaikan oleh pembicara, dapat disimpulkan bahwa

pembicara dalam rekaman suara tersebut menjadikan Kotroversi

Film Hijab sebagai ide pokoknya.

d. Manfaat Menyimak

Menurut Setiawan (dalam Dani Suci Arini, 2007: 20-21), manfaat

menyimak adalah sebagai berikut:

1. Menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman hidup yang berharga

bagi kemanusiaan sebab menyimak memiliki nilai informatif yaitu

memberikan masukan-masukan tertentu yang menjadikan kita lebih

berpengalaman.

2. Memperkaya kosakata, menambah perbendaharaan ungkapan yang

tepat, bermutu, dan puitis. Orang yang banyak menyimak

Page 29: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

komunikasinya menjadi lebih lancer dan kata-kata yang digunakan

menjadi lebih variatif.

3. Memperluas wawasan, meningkatkan penghayatan hidup serta

membina sifat terbuka dan objektif.

4. Meningkatkan kepekaan dan kepedulian social.

5. Menggugah kreativitas dan semangat mencipta kita untuk

menghasilkan ujaran-ujaran dan tulisan-tulisan yang berjati diri. Jika

banyak menyimak, kita akan mendapatkan ide-ide yang cemerlang

dan segar serta pengalaman hidup yang berharga. Semua itu akan

mendorong kita untuk giat berkarya dan kreatif.

e. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Menyimak

Menurut Dani Suci Arini (2007: 26) Faktor-faktor yang

mempengaruhi dalam proses kegiatan menyimak yaitu sebagai berikut:

1. Faktor Fisik

Kondisi fisik seorang penyimak merupakan faktor penting yang

turut menentukan keefektifan serta kualitas dalam menyimak.

Misalnya, ada orang yang sukar sekali mendengar. Dalam keadaan

seperti itu, mungkin saja dia terganggu atau kehilangan ide-ide pokok

seluruhnya. Juga secara fisik dia berada jauh dibawah ukuran gizi

yang normal, sangat lelah, serta tingkah polahnya tidak karuan.

Kesehatan serta kesejahteraan fisik merupakan modal penting dalam

melakukan kegiatan menyimak. Lingkungan fisik juga mempengaruhi

dalam menyimak, seperti ruangan terlalu panas,lembab atau terlalu

Page 30: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

dingin, dan suara bising dapat mengganggu orang yang sedang

melakukan kegiatan menyimak.

2. Faktor Psikologis

Faktor-faktor psikologis dalam menyimak mencakup

masalahmasalah: 1) prasangka dan kurangnya simpati terhadap para

pembicara dengan aneka sebab dan alasan; 2) keegosentrisan dan

keasyikan terhadap minat pribadi serta masalah pribadi; 3) kepicikan

yang menyebabkan pandangan yang kurang luas; 4) kebosanan dan

kejenuhan yang menyebabkan tiadanya perhatian sama sekali pada

pokok pembicaraan; 5) sikap yang tidak layak terhadap sekolah, guru,

pokok pembicaraan, atau sang pembicara.

3. Faktor Pengalaman

Latar belakang pengalaman merupakan suatu factor penting

dalam menyimak. Kurangnya minat dalam menyimak merupakan

akibat dari kurangnya pengalaman dalam bidang yang akan disimak

tersebut. Sikap yang menentang dan bermusuhan timbul dari

pengalaman yang tidak menyenangkan. Misalnya, siswa tidak akan

“mendengar” ide-ide yang berada di luar jangkauan pengertian serta

pemahaman mereka.

4. Faktor Sikap

Setiap orang akan cenderung menyimak secara seksama pada

topik-topik atau pokok-pokok pembicaraan yang dapat disetujui

dibanding dengan yang kurang atau tidak disetujuinya. Pada dasarnya

Page 31: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

manusia hidup mempunyai dua sikap utama mengenai segala hal,

yaitu sikap menerima dan sikap menolak. Orang akan bersikap

menerima pada hal-hal yang menarik dan menguntungkan baginya,

tetapi bersikap memolak pada hal-hal yang tidak menarik dan tidak

menguntungkan baginya.

5. Faktor Motivasi

Motivasi merupakan salah satu butir penentu keberhasilan

seseorang. Jika motivasi kuat untuk mengerjakan sesuatu maka dapat

diharapkan orang itu akan berhasil mencapai tujuan. Dorongan dan

tekad diperlukan dalam mengerjakan segala sesuatu. Dalam

mengutarakan maksud dan tujuan yang hendak dicapai, bagi seorang

guru merupakan suatu bimbingan kepada para siswa untuk

menanamkan serta memperbesar motivasi mereka untuk menyimak

dengan tekun.

6. Faktor Jenis Kelamin

Berdasarkan beberapa penelitian, para pakar menarik

kesimpulan bahwa pria dan wanita pada umumnya mempunyai

perhatian yang berbeda, dan cara mereka memusatkan perhatian pada

sesuatu berbeda pula.

7. Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan terdiri atas dua, yaitu lingkungan fisik dan

lingkungan sosial. Dalam lingkungan fisik, ruangan kelas merupakan

faktor penting dalam memotivasi kegiatan menyimak, seperti menaruh

Page 32: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

perhatian pada masalah-masalah dan sarana-sarana akustik, agar siswa

dapat mendengar dan menyimak dengan baik tanpa ketegangan dan

gangguan. Para guru harus dapat mengatur dan menata letak meja dan

kursi sedemikian rupa sehingga memungkinkan setiap siswa

mendapatkan kesempatan yang sama untuk menyimak. Lingkungan

sosial juga sangat berpengaruh terhadap keberhasilan siswa dalam

menyimak. Anak-anak cepat sekali merasakan suatu suasana dimana

mereka didorong untuk mengekspresikan ide-ide mereka, juga cepat

mengetahui bahwa sumbangan-sumbangan mereka dihargai. Anak-

anak yang mempunyai kesempatan untuk didengarkan akan lebih

sigap lagi mendengarkan apabila seseorang mempunyai kesempatan

berbicara. Jadi, suasana dimana guru merencanakan pengalaman-

pengalaman yang memungkinkan anak-anak dapat memanfaatkan

situasi ruangan kelas untuk meningkatkan keterampilan

berkomunikasi mereka.

8. Faktor Peranan dalam Masyarakat

Kemauan menyimak dapat dipengaruhi oleh peranan dalam

masyarakat. Sebagai guru dan pendidik, dipandang perlu untuk

menyimak ceramah, kuliah atau siaran-siaran radio dan televisi yang

berhubungan dengan masalah pendidikan dan pengajaran.

Page 33: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

3. Media Berbasis Audio Visual dalam Proses Pembelajaran

a. Media Pembelajaran

Menurut Azhar Arsyad (2014:3) kata media berasal dari bahasa

Latin medius yang secara harfiah berarti ‘tengah’, ‘perantara’ atau

‘pengantar’. Gerlach & Ely (1971) mengatakan bahwa media apabila

dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang

membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh

pengetahuan, keterampilan atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku

teks dan lingkungan sekolah merupakan media.

Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar

mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau

elektronis untuk menangkap, memproses dan menyusun kembali

informasi visual atau verbal. Di samping sebagai sistem penyampai atau

pengantar, media yang sering diganti dengan kata mediator. Dengan

istilah mediator, media menunjukkan fungsi dan perananny, yaitu

mengatur hubungan yang efektif antara dua pihak utama dalam proses

belajar siswa dan isi pelajaran mulai dari guru sampai kepada peralatan

yang paling canggih. Ringkasnya, media adalah alat yang menyampaikan

atau mengantarkan pesan-pesan pembelajaran.

Dengan demikian, media adalah bagian yang tidak terpisahkan dari

proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pendidikan pada

umumnya dan tujuan pembelajaran di sekolah pada khususnya. Maka

dapat dikatakan media dalam hal ini adalah media pembelajaran.

Page 34: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

Media pembelajaran merupakan aspek yang penting dalam proses

pembelajaran selain metode atau pendekatan yang digunakan oleh

pendidik. Bahkan dapat dikatakan bahwa media akan menunjang pilihan

metode atau pendekatan yang telah didesain oleh guru dalam skenario

pembelajarannya. Pada konteks pembelajaran, media pembelajaran

adalah sebuah alat yang berfungsi dan digunakan untk menyampaikan

pesan pembelajaran. Pembelajaran adalah proses komunikasi antara

pembelajar, pengajar, dan bahan ajar. Bentuk komunikasi tidak akan

berjalan tanpa adanya bantuan sarana untuk menyampaikan pesan.

Bentuk-bentuk stimulus dapat dipergunakan sebgai media, diantaranya

adalah hubungan atau interaksi manusia, realitas, gambar bergerak atau

tidak, tulisan dan suara yang direkam (Hujair AH Sanaky, 2009: 3).

Dari pendapat di atas disimpulkan bahwa media pembelajaran

adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat merangsang

fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong

terciptanya proses belajar pada diri peserta didik. Media pembelajaran

adalah seagala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan

atau informasi dalam proses belajar mengajar sehingga dapat merangsang

perhatian dan minat siswa dalam belajar.

Media mempunyai peran yang sangat penting dalam proses belajar

mengajar, termasuk dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Menurut

Nana Sudjana & A Rifa’i (2002: 2) merinci manfaat media pembelajaran

yang meliputi:

Page 35: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

1. Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar siswa.

2. Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehinga dapat dipahami

oleh para siswa dan memungkinkan siswa menguasai tujuan

pembelajaran lebih baik.

3. Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi

verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak

bosan dan guru tidak kehabisan tenaga apalagi bila guru mengajar

untuk setiap jam pelajaran.

4. Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya

mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti

mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.

Hujair AH. Sanaky (2009: 5) menjelaskan tentang manfaat media

pembelajaran baik bagi pengajar maupun bagi pembelajar antara lain:

1. Manfaat media pembelajaran bagi pengajar, yaitu:

a. memberikan pedoman, arah untuk mencapai tujuan,

b. menjelaskan struktur dan urutan pengajaran secara baik,

c. memberikan kerangka sistematis mengajar secara baik,

d. memudahkan kendali pengajar terhadap materi pembelajaran,

e. membangkitkan rasa diri seorang pengajar

f. meningkatkan kualitas pengajaran.

2. Manfaat media pembelajaran bagi pembelajar yaitu:

a. Meningkatkan motivasi belajar mengajar

Page 36: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

b. Memberikan dan meningkatkan variasi belajar pembelajar

c. Memberikan struktur materi pembelajaran dan memudahkan

d. Pembelajar untuk belajar

e. Memberikan inti informasi, pokok-pokok, secara sistematik

sehingga memudahkan pembelajar untuk belajar

f. Merangsang pembelajar untuk berpikir dan beranalisis

g. Menciptakan kondisi dan situasi belajar tanpa tekanan

h. Pembelajar dapat memahami materi pembelajaran dengan

sistematis yang disajikan pengajar lewat media pembelajaran.

b. Audio Visual

Menurut Wina Sanjaya (2010) media audio visual yaitu jenis media

yang selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur gambar

yang bisa dilihat, misalnya rekaman video, film, slide suara, dan lain

sebagainya. Kemampuan media ini dianggap lebih baik dan menarik.

Menurut Djamarah (2006: 124) media audiovisual adalah media

yang mampu merangsang pengelihatan dan indra pendengaran secara

bersama-sama, karena media ini mempunyai unsur suara dan unsur

gambar. Sedangkan media audiovisual menurut Soendojo

Dirdjosoemarto (2000: 19) adalah media yang bersifat dapat didengar

dan dilihat.

Dari beberapa pendapat para ahli diatas, penulis dapat

menyimpulkan pengartian media pembelajaran audio visual adalah jenis

media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung unsur

Page 37: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

gambar yang bisa dilihat, misalnya rekaman video, berbagai ukuran film,

slide suara, dan lain sebagainya. Kemampuan media ini dianggap lebih

baik dan lebih menarik, sebab mengandung kedua unsur jenis media yang

pertama dan kedua.

Audio visual merajuk kepada penggunaan kompenen suara (audio)

dan kompenen gambar ( visual ), dibutuhkan beberapa peralatan untuk

dapat menyajikan hal ini. Berbicara mengenai bentuk media, disini media

memiliki bentuk yang bervariasi sebagaimana dikemukakan oleh tokoh

pendidikan, baik dari segi penggunaan, sifat bendanya, pengalaman

belaar siswa, dan daya jangkauannya, maupun dilihat dari segi dan

jenisnya.

Menurut Syaiful Bahri dan Aswan (2002: 141) media audiovisual

adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis

media ini mempunyai kemampuan lebih baik karena mencakup dua

aspek media sekaligus. Adapun pembagian dari media audiovisual

terbagi menjadi 2 bagian yaitu:

1. Audio visual diam, yaitu media yang menampilkan suara dan gambar

diam seperti film bingkai suara (sound slides), film rangkai suara,

cetak suara. Media audio visual diam yaitu media yang menampilkan

suara dan gambar diam, seperti Film bingkai suara (sound slides),

Film rangkai suara.

2. Audio visual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara

dan gambar yang bergerak seperti film suara dan video-cassette. Jenis

Page 38: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

media yang termasuk dalam kelompok ini adalah televisi, video tape,

dan film bergerak.

Adapun pembagian yang lain dari media audiovisual ini adalah

sebagai berikut:

1. Audio visual murni yaitu baik unsur suara maupun unsur gambar

berasal dari satu sumber seperti film video-cassette.

2. Audio visual tidak murni yaitu unsur suara dan unsur gambar berasal

dari sumber yang berbeda, misalnya film bingkai suara yang unsur

gambarnya berasal dari slides proyektor dan unsur suaranya

bersumber dari tape recorder.

Adapun tujuan pemakaian media audio visual, dalam hal ini yang

dimaksud secara umum dalam proses pembelajaran adalah :

1. Untuk Tujuan Kognitif

Dengan menggunakan video, mitra kognitif dapat

dikembangkan yakni yang menyangkut kemampuan mengenal

kembali kemampuan memberikan rangsangan berupa gerak yang

serasi. Misalnya : pengamatan benda terhadap kecepatan relatif suatu

objek atau benda yang bergerak, penyimpangan dalam gerak interaksi

antara ojek dan benda. Dengan video dapat pula dipertunjukan

serangkaian gambar diam maupun untuk menunjukkan contoh-contoh

bersikap atau berbuat dalam suatu penampilan, khususnya yang

menyangkut interaksi manusiawi, sehingga dapat dimungkinkan

Page 39: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

mengoreksi langsung terhadap penampilan yang tidak memenuhi

syarat.

2. Untuk Tujuan Psikomotor

Video merupakan media yang paling tepat untuk

memperlihatkan contoh keterampilan yang menyangkut gerak, karena

dapat diperjelas dengan cara dipercepat atau diperlambat.

3. Untuk Tujuan Afektif

Dengan menggunakan dengan berbagai teknik dan efek, video

dapat menjadi media yang sangat ampuh untuk mempengaruhi sikap

dan emosi.

c. Kelebihan dan Kekurangan Media Audio Visual Gerak

Media audio visual mempunyai kelebihan dan kekurangan sendiri-

sendiri. Ada dua jenis media audio visual disini yaitu audio visual gerak

dan audio visual diam.

1. Kelebihan dan kekurangan film sebagai media audio visual gerak.

a. Keuntungan atau manfaat film sebagai media pengajaran antara

lain:

1) Film dapat menggambarkan suatu proses, misalnya proses

pembuatan suatu keterampilan tangan dan sebagainya.

2) Dapat menimbulkan kesan ruang dan waktu.

3) Penggambarannya bersifat 3 dimensional.

4) Suara yang dihasilkan dapat menimbulkan realita pada gambar

dalam bentuk ekspresi murni.

Page 40: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

5) Dapat menyampaikan suara seorang ahli sekaligus melihat

penampilannya.

6) Kalau film dan video tersebut berwarna akan dapat menambah

realita objek yang diperagakan.

7) Dapat menggambarkan teori sain dan animasi.

b. Kekurangan-kekurangan film sebagai berikut:

1) Film bersuara tidak dapat diselingi dengan keterangan-

keterangan yang diucapkan sewaktu film diputar, penghentian

pemutaran akan mengganggu konsentrasi audien.

2) Audien tidak akan dapat mengikuti dengan baik kalau film

diputar terlalu cepat.

3) Apa yang telah lewat sulit untuk diulang kecuali memutar

kembali secara keseluruhan.

4) Biaya pembuatan dan peralatannya cukup tinggi dan mahal.

2. Kelebihan dan kekurangan video sebagai media audio visual gerak

a. Kelebihan video

1) Dapat menarik perhatian untuk periode-periode yang singkat

dari rangsangan lainnya.

2) Dengan alat perekam pita video sejumlah besar penonton dapt

memperoleh informasi dari ahli-ahli/ spesialis.

3) Demonstrasi yang sulit bisa dipersiapkan dan direkam

sebelumnya, sehingga dalam waktu mengajar guru dapat

memusatkan perhatian dan penyajiannya.

Page 41: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

4) Menghemat waktu dan rekaman dapat diputar berulang-ulang.

5) Keras lemah suara dapat diatur dan disesuaikan bila akan

disisipi komentar yang akan didengar.

6) Guru bisa mengatur dimana dia akan menghentikan gerakan

gambar tersebut, artinya kontrol sepenuhnya ditangan guru.

7) Ruangan tidak perlu digelapkan waktu menyajikannya.

b. Kekurangan video

1) Perhatian penonton sulit dikuasai, partisipasi mereka jarang

dipraktekkan.

2) Sifat komunikasinya yang bersifat satu arah haruslah diimbangi

dengan pencarian bentuk umpan balik yang lain.

3) Kurang mampu menampilkan detail dari objek yang disajikan

secara sempurna.

4) Memerlukan peralatan yang mahal dan kompleks.

d. Video Sebagai Media Pembelajaran

1. Pengartian Video

Video berasal dari bahasa Latin, video-vidi-visum yang artinya

melihat (mempunyai daya penglihatan) dapat melihat (K.Prent, 1969:

926). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995: 1119)

mengartikan video dengan: 1) bagian yang memancarkan gambar pada

pesawat televisi, 2) rekaman gambar hidup untuk ditayangkan pada

pesawat televisi.

Page 42: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

Senada dengan itu, Peter Salim dalam The Contemporary

English-Indonesian Dictionary (1996: 2230) memaknainya dengan

sesuatu yang berkenaan dengan penerimaan dan pemancaran gambar.

Tidak jauh berbeda dengan dua definisi tersebut, Smaldino

(2008: 374) mengartikannya “the storage of visuals and their display

on television-type screen” (penyimpanan/perekaman gambar dan

penanyangannya pada layar televisi).

Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa video

itu berkenaan dengan apa yang dapat dilihat, utamanya adalah gambar

hidup (bergerak; motion), proses perekamannya, dan penayangannya

yang tentunya melibatkan teknologi. Selain itu juga Vidio merupakan

media komunikasi yang sangat cepat ditangkap informasinya oleh

manusia. Karena tampilannya selain berupa gambar juga berupa suara

dan gerak.

2. Pembelajaran Video

Proses pembelajaran memang sangat kompleks karena ada

beberapa faktor yang berpengaruh di dalamnya. Dalam hal ini, salah

satunya adalah proses transfer ilmu kepada peserta didik yang menjadi

bahan pembaharuan secara kontinu. Suatu materi tidak dapat diserap

secara sempurna oleh peserta didik apabila pesan yang disampaikan

tidak dapat disajikan secara baik.

Penggunaan video sebagai bahan bantu mengajar memberikan

satu pengalaman baru kepada sebilangan pelajar. Media video dan

Page 43: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

televisi dapat membawa pelajar ke mana-mana saja, terutama sekali

jika tempat atau peristiwa yang ditayangkan itu terlalu jauh untuk

dilawati, atau berbahaya.

Dengan penayangan video, pelajar dapat merasa seolah-olah

mereka berada atau turut serta dalam suasana yang digambarkan.

Sebagai contoh, proses penjalanan elektrik dapat ditunjukkan kepada

pelajar melalui video. Kiranya dapat membantu pelajar

membayangkan cara kerja stesen janakuasa elektrik di samping

memberi pengalaman kepada para pelajar secara visual.

Menurut Norizan, 2002 (dalam Norhaziana, 2005)

menyatakan, sesuatu media berbentuk simulasi adalah perisian yang

memberi gambaran situasi sesuatu keadaan. Pengguna akan seolah-

olah berada di tempat kejadian dan boleh bertindak balas terhadap

keadaan tersebut.

Pengaruh media video akan lebih cepat masuk ke dalam diri

manusia daripada media yang lainnya. Karena penayanggannya

berupa cahaya titik fokus, sehingga dapat mempengaruhi fikiran dan

emosi manusia. Dalam kegiatan belajar mengajar, fokus dan

mempengaruhi emosi dan psikologi anak didik sangat diperlukan.

Karena dengan hal tersebut peserta didik akan lebih mudah

memehami pelajarannya. Tentunya media vidio yang disampaikan

kepada anak didik harus bersangkutan dengan tujuan pemebelajaran.

Page 44: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

Menurut Hamalik, 1986: 43 (dalam Azhar, 2003: 15-16)

Pemakaian media pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat

membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan

motivasi dan stimulan kegiatan belajar, dan bahkan membawa

pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media

pengajaran pada tahap orientasi pengajaran akan sangat membantu

keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi

pelajaran pada saat itu.

Pengalaman belajar yang diperoleh siswa dapat melalui proses

perbuatan atau mengalami sendiri apa yang dipelajari, proses

mengamati dan mendengarkan melalui media tertentu dan

mendengarkan melalui bahasa. Semakin konkret siswa mempelajari

bahan pengajaran, maka semakin banyak pengalaman yang diperoleh

siswa. Sebaliknya, semakin abstrak siswa memperoleh pengalaman,

maka semakin sedikit pengalaman yang akan diperoleh siswa. Pada

kelas eksperimen yang mana memanfaatkan media video sebagai

media pembelajaran sebelum praktikum dilakukan, membuat kegiatan

praktikum siswa lebih terarah (Retno, dalam Dimyati, 2006: 9).

Penyampaian materi melalui media video dalam pembelajaran

bukan hanya sekedar menyampaikan materi sesuai dengan kurikulum.

Akan tetapi ada hal lain yang perlu diperhatikan yang dapat

mempengaruhi minat peserta didik dalam belajar. Hal tersebut berupa

pengalaman atau situasi lingkungan sekitar, kemudian dibawakan ke

Page 45: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

dalam materi pelajaran yang disampaikan melalui vidio. Selain itu

juga dalam pelajaran peraktek peserta didik akan lebih mudah

melakukan apa yang dilihatnya dalam video daripada materi yang

disampaikan melalui buku atau gambar. Kegiatan seperti ini akan

memudahkan peserta didik dan guru dalam proses belajar mengajar.

Ada banyak kelebihan video ketika digunakan sebagai media

pembelajaran di antaranya menurut Nugent (dalam Smaldino, 2008:

310 ) video merupakan media yang cocok untuk berbagai ilmu

pembelajaran, seperti kelas, kelompok kecil, bahkan satu siswa

seorang diri sekalipun. Hal itu, tidak dapat dilepaskan dari kondisi

para siswa saat ini yang tumbuh berkembang dalam dekapan budaya

televisi, di mana paling tidak setiap 30 menit menayangkan program

yang berbeda. Dari itu, video dengan durasi yang hanya beberapa

menit mampu memberikan keluwesan lebih bagi guru dan dapat

mengarahkan pembelajaran secara langsung pada kebutuhan siswa.

Pembelajaran dengan video dapat ditujukan bagi beragam tipe

pebelajar. Teks bisa didisplay dalam aneka bahasa untuk menjelaskan

isi video. Beberapa DVD bahkan menawarkan kemampuan

memperlihatkan suatu objek dari berbagai sudut pandang yang

berbeda.

e. Manfaat Mengguanakan Media Berbasis Audio Visual (Video)

1. Video dapat melengkapi pengalaman-pengalaman dasar dari siswa

ketika mereka membaca, berdiskusi, praktik, dan lain-lain. Film

Page 46: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

merupakan pengganti alam sekitar dan bahkan dapat menunjukkan

objek yang secara normal tidak dapat dilihat, seperti cara kerja jantung

ketika berdenyut.

2. Video dapat menggambarkan suatu proses secara tepat yang dapat

disaksikan secara berulang-ulang jika dipandang perlu.

3. Disamping mendorong dan meningkatkan motivasi, video

menanamkan sikap dan segi-segi afektif lainnya

4. Video yang mengandung nilai-nilai positif dapat mengundang

pemikiran dan pembahasan dalam kelompok siswa.

5. Video dapat menyajikan eristiwa yang berbahya bila dilihat secara

langsung;

6. Video dapat ditunjukkan kepada kelompok besar atau kecil, kelompok

yang heterogen, maupun perorangan.

f. Pembelajaran Menyimak dengan Media Audio Visual

Langkah-langkah dalam pelaksanaan pembelajaran menyimak

dengan menggunakan media video dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Guru dan peneliti menyiapkan laptop, LCD proyektor, layar

proyektor, dan CD/VCD cerita siswa sesuai pelajaran yang di ajarkan.

2. Siswa diminta untuk mengkondisikan diri dengan duduk rapih.

3. Siswa ditayangkan video sesuai pelajaran yang di ajarkan sebanyak

satu kali.

Page 47: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

4. Siswa diminta untuk mengidentifikasi unsur-unsur intrinsik cerita

seperti penokohan, tema, latar, dan amanat cerita.

5. Salah satu siswa diminta untuk membacakan hasil dari tugas yang

diberikan oleh guru di depan kelas.

6. Beberapa siswa diminta dengan sukarela untuk menceritakan kembali

tayangan film yang sudah diputar.

B. Kerangka Konseptual

Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan untuk

mengaktualisasikan potensi yang dimiliki oleh setiap individu dengan berbagai

upaya demi penyiapan dirinya di masa yang akan datang. Potensi yang

dikembangkan atau diaktualisasikan meliputi cipta, rasa, dan karsa atau potensi

yang berhubungan dengan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Peran seorang pendidik dalam membantu siswa mengoptimalkan

danmengaktualisasikan potensinya sangat tinggi. Pendidik bertugas

mengemasproses pembelajaran termasuk dalam hal ini menciptakan kondisi

belajar yang kondusif, menyenangkan, membangkitkan motivasi, dan

menggairahkan tentu menjadi sebuah keniscayaan. Dalam mata pembelajaran

bahasa Indonesia misalnya, karena bahasa Indonesia bukan ilmu pasti seperti

matematika, maka pendidik yang cenderung menggunakan metode ceramah

atau hafalan yang menjadikan siswa cenderung bosan, ditambah lagi dengan

tidak adanya upaya untuk mengoptimalkan pemanfaatan media belajar.

Kebosanan ini menimbulkan rendahnya minat dan motivasi siswa untuk

berpartisipasi dalam proses pembelajaran (aktivitas belajar). Jika kedua hal

Page 48: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

tersebut terus menerus terjadi maka bukan tidak mungkin prestasi siswa juga

ikut turun, dan tujuan pembelajaran yang tertuang dalam standart kompetensi

lulusan tidak dapat dipenuhi. Oleh karena itu, berdasarkan asumsi sementara

ada kecenderungan bahwa pembelajaran bahasa Indonesia menggunakan media

audiovisual pada pembelajaran menyimak cerita lebih efektif dibandingkan

dengan tanpa media atau pembelajaran konvensional. Ada keyakinan bahwa

pembelajaran menyimak cerita dengan media audiovisual lebih menarik

dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. Berdasarkan uraian di atas

maka kerangka berpikir dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut.

Page 49: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

Gambar 2.1. Kerangka Konseptual

KURIKULUM 2013

Membaca Berbicara Menyimak Menulis

Media Pembelajaran

Visual Audio Audio Visual

Video

Temuan

Aspek Berbahasa

Page 50: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

C. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kajian teori, hasil penelitian yang relevan dan kerangka pikir

seperti tersebut di atas, hipotesis penelitian ini dapat dirumuskan yaitu terlihat

jelas sangat efektif menggunakan media audiovisual dalam pembelajaran

keterampilan menyimak siswa XI SMA Negeri 3 Pangkep Kecamatan

Bungoro dibanding menggunakan metode konvensional (ceramah) dalam

meningkatkan keterampilan menyimak cerita siswa kelas XI SMA Negeri 3

Pangkep Kecamatan Bungoro.

Page 51: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Penelitian ini termasuk jenis penelitian pre-eksperimental designs dengan

metode one group pre-test-post-test design (Sugiyono, 2009: 74), alasan

peneliti memilih penelitian eksperimen karena peneliti ingin mengetahui

apakah efektiv penggunaan media audiovisual dalam pembelajaran Bahasa

Indonesia pada keterampilan menyimak siswa kelas XI SMA Negeri 3

Pangkep. Alasan pemilihan metode one group pre-test-post-test design, karena

jumlah populasi yang terdapat pada kelas XI SMA Negeri 3 Pangkep terbatas,

sehingga tidak memungkinkan membagi antara kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol. Dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih

akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi

perlakuan sehingga tidak memungkinkan membagi antara kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol. Dalam rancangan ini digunakan satu

kelompok subyek, pertama-tama dilakukan pengukuran (pre-test), lalu

dilakukan perlakuan (treatment), kemudian dilakukan pengukuran kembali

(post-test). Dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat,

karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum dan sesudah diberi

perlakuan.

Dalam penelitian ini sampel pertama-tama kelas diberikan pre-test

terlebih dahulu, lalu diberi perlakuan dengan menggunakan media audiovisual

Page 52: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

dan setelah itu diberikan post-test. Kemudian dianalisis apakah ada pengaruh

penggunaan media audiovisual dan kefektifannya dibandingkan menggunakan

media konvensional. Desain penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:

O

Gambar 3.1. Desain Penelitian

Keterangan :

O1 = Pre-Test

X = Treatment menggunakan media audiovisual

O2 = Post-Test

Dengan menggunakan metode pre-eksperiment diharapkan dapat

membantu pembelajaran bahasa Indonesia dalam keterampilan menyimak pada

siswa kelas XI SMA Negeri 3 Pangkep.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Riduwan & Akdon (2010: 237) menguraikan bahwa populasi adalah

wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi

kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Nawawi (Riduwan &

Akdon 2010: 237) menyebutkan bahwa,”populasi adalah totalitas semua

nilai yang mungkin, baik hasil menghitung ataupun pengukuran kuantitatif

maupun kualitatif pada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek

O1 x O2

Page 53: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

yang lengkap”. Adapun rincian populasi dalam penelitian ini sebagai

berikut:

Tabel 3.1. Populasi Penelitian

NO KELAS JUMLAH SISWA

1 XI MIA I 23

2 XI MIA II 28

3 XI MIA IV 28

4 XI MIA V 25

JUMLAH SISWA 104

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa jumlah populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI MIA sebanyak 104 siswa.

2. Sampel

Dalam penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel

dengan teknik Simple Random Sampling (Riduwan & Akdon, 2010) simple

random sampling yaitu cara pengambilan sampel dari anggota populasi

dengan menggunakan acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan) dalam

anggota populasi. Berdasarkan populasi sebanyak 104 siswa diperoleh 23

siswa untuk menjadi sampel penelitian dan 23 siswa sebagai sampel uji coba

instrumen.

Page 54: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

C. Definisi Operasional Variabel

Suharsimi Arikunto (2002: 104) variabel adalah gejala yang bervariasi,

yang menjadi obyek penelitian.

1. Variabel Bebas (Independen Variabel)

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah media audiovisual.

2. Variabel Terikat (Dependen Variabel)

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keterampilan menyimak.

D. Instrumen Penelitian

Dalam pengumpulan data, diperlukan instrumen yang tepat agar data

yang berhubungan dengan masalah dan tujuan penelitian dapat dikumpulkan

secara lengkap. Berikut ini prosedur pengumpulan data yaitu:

1. Dokumentasi Sekolah

Data hasil ujian semesteran bahasa Indonesia siswa dapat diperoleh

dari sekolah, dikumpulkan apa adanya. Nilai tersebut akan dianalisa

kesamaannya.

2. Tes

Metode tes adalah cara untuk mengetahui hasil dari pelajaran yang

diberikan dalam jangka waktu tertentu. Dalam penelitian ini, tes menjadi

metode utama yang terdiri dari pertanyaan/pernyataan yang harus dijawab.

Penelitian dengan metode tes digunakan untuk memperoleh data tentang

peningkatan keterampilan menyimak yang diterapkan pada pre test dan post

test. Dalam penelitian ini data diperoleh dari tes objektif berbentuk pilihan

ganda dengan indikator: keruntutan cerita, hubungan antar informasi,

Page 55: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

ketepatan struktur dan kata-kata, kewajaran urutan wacana, kelancaran

dalam menceritakan kembali. Sehingga apabila semua jawaban benar,

skornya 20 dan apabila semua jawaban salah, skornya 0. Masing-masing

item menggunakan skala Likert (bobot terendah adalah 0 dan bobot

tertinggi adalah 1).

3. Observasi

Observasi (pengamatan) adalah metode pengumpulan data dimana

peneliti atau kolaboratornya mencatat informasi sebagaimana yang mereka

saksikan selama penelitian. Observasi akan dilakukan di kelas ketika proses

belajar mengajar antar siswa dan guru berlangsung. Data-data yang dicatat

adalah hal-hal yang bersangkutan dengan kegiatan, perbuatan, atau tingkah

laku siswa. Observasi yang digunakan ialah observasi tidak terstruktur, yaitu

observasi yang tidak dipersiapkan secara sistematis tentang pelaksanaan

belajar mengajar atau tanpa instrumen yang telah baku.

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data penelitian diperlukan teknik pengumpulan data

yang tepat dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Teknik

pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes awal (pre-test) dan

tes akhir (pos-test), observasi, dan dokumentasi.

F. Teknk Analisis Data

Teknik analisa data merupakan suatu langkah yang paling menentukan

dari suatu penelitian, karena analisa data berfungsi untuk menyimpulkan hasil

penelitian. Analisis data dapat dilakukan melalui tahap penelitian berikut ini :

Page 56: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

1. Perencanaan

Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Peneliti merancang kelas yang akan dijadikan sampel.

b. Peneliti membuat instrumen-instrumen penelitian yang akan digunakan

untuk penelitian.

2. Pelaksanaan

Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Peneliti melaksanakan pembelajaran pada sampel penelitian.

b. Peneliti menguji coba, menganalisis dan menetapkan instrumen

penelitian.

3. Evaluasi

Pada tahap ini, peneliti menganalisis dan mengolah data yang telah

dikumpulkan dengan metode yang telah ditentukan.

4. Penyusunan Laporan

Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan adalah menyusun dan

melaporkan hasil-hasil penelitian.

Page 57: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 3 Pangkep Kecamatan

Bungoro pada tanggal 14 Mei sampai 14 Juli 2018. Peserta didik

berjumlah 23 siswa yang mempunyai karakteristik yang relatif sama

dengan subjek yang menjadi sampel penelitian.

2. Deskripsi Data Penelitian

Penelitian dengan menggunakan pre-eksperimental designs yang

dilakukan oleh peneliti terhadap 23 murid dapat diuraikan dan

dideskripsikan secara rinci tentang ”Efektivitas Penerapan Pembelajaran

Berbasis Audiovisual dalam Pembelajaran Menyimak Bahasa Indonesia

Siswa Kelas XI SMA Negeri 3 Pangkep”. Penelitian ini dilakukan untuk

mengetahui bagaimanakah tingkat efektivitas penggunaan media

audiovisual dalam pembelajaran menyimak bahasa Indonesia siswa kelas

XI SMA Negeri 3 Pangkep. Data-data dalam penelitian ini diperoleh dari

nilai pretest dan posttest tingkat keterampilan menyimak cerita siswa kelas

XI SMA Negeri 3 Pangkep yang diajar menggunakan metode

konvensional dengan tingkat keterampilan menyimak cerita siswa kelas XI

SMA Negeri 3 Pangkep yang diajar menggunakan media audiovisual.

46

Page 58: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

3. Deskripsi Keterampilan Menyimak Cerita Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 3 Pangkep Sebelum Menggunakan Media Audio Visual (Pretest)

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 3 Pangkep dikelas XI MIA

1 yang berlangsung selama 2 bulan ( 14 Mei – 14 Juli), yang dilakukan

empat kali pertemuan. Jenis penelitian ini menggunakan pre-eksperimental

design. Sebelum memulai penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan

prosedur persuratan sebagai bukti perizinan untuk pihak sekolah, kampus

dan instansi yang terkait.

Sebelum menerapkan metode one group pre-test-post-test design

peneliti terlebih dahulu mengamati proses pembelajaran yang berlangsung

dikelas XI MIA 1. Pada awal kegiatan siswa memulai pembelajaran

dengan berdoa, guru mengecek kehadiran siswa, dan melakukan tanya

jawab tentang materi yang telah dipelajari. Pada kegiatan ini guru

menyampaikan indikator pembelajaran yang harus dicapai dan manfaat

pembelajaran, setelah itu guru menjelaskan materi dan memberikan tugas

kepada siswa.

Peneliti mengamati proses pembelajaran dengan menerapkan

metode one group pre-test-post-test design yang akan diterapkan oleh guru

bahasa indonesia. Dari hasil pengamatan, siswa belum bisa menyerap

materi dengan baik karena baru pertama kali menggunakan model

pembelajaran audivisual dalam pembelajaran bahasa indonesia disekolah

tersebut, sehingga membutuhkan empat kali pertemuan untuk melakukan

uji coba penggunaan audio visual pada pembelajaran bahasa indonesia.

Page 59: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

Setelah itu, pada awal kegiatan siswa memulai pembelajaran

dengan berdoa, kemuadian guru mengecek kehadiran siswa, guru

memotivasi siswa agar mengikuti pembelajaran dengan baik dan

melakukan tanya jawab dengan siswa berdasarkan materi yang dipelajari

sebelumya. Setelah itu, guru menyampaikan indikator yang harus dicapai

dan manfaat pembelajaran. Pada kegiatan inti, guru menyampaikan materi

pembelajaran tentang menyimak cerita bahasa Indonesia, setelah itu guru

mulai membagikan soal yang telah disediakan kepada siswa.

Berdasarkan hasil pengamatan pada pertemuan ini, guru mulai bisa

memahami dengan baik langkah-langkah dari cara menyimak siswa,

namun masih terlihat kaku dan tidak terstruktur. Selain itu siswa juga

terlihat masih bingung dengan penerapan pembelajaran menyimak cerita,

berhubung pelajaran tersebut baru pertama kali mereka dapatkan selama

mengikuti proses pembelajaran bahasa indonesia.

Berdasarkan analisis data pretest hasil belajar menyimak cerita

pada siswa kelas XI SMA Negeri 3 Pangkep, jumlah siswa sebanyak 23

orang, maka diperoleh gambaran yaitu tidak ada siswa yang mampu

memperoleh nilai 100 sebagai nilai maksimal. Nilai tertinggi hanya 75

yang diperoleh 1 murid dan nilai terendah adalah 25 yang diperoleh 1

murid.

Berdasarkan hal tersebut, maka deskripsi yang lebih jelas dan

tersusun rapi mulai dari nilai tertinggi menurun ke nilai terendah yang

diperoleh siswa beserta frekuesinya dapat dilihat pada tabel 3.1. Selain itu,

Page 60: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

pada tabel 3.1 dipaparkan pula data secara umum tentang distribusi nilai,

frekuensi, dan persentase hasil belajar menyimak cerita pada siswa kelas

XI SMA Negeri 3 Pangkep.

Tabel 3.1. Distribusi Nilai, Frekuensi, dan Persentase Hasil Belajar Menulis Laporan Pengamatan pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 3 Pangkep Sebelum Menggunakan Media Audio Visual .

No. Nilai Frekuensi

(f) Persentase

(%) 1 75 1 4,35 2 65 1 4,35 3 60 9 39,13 4 55 5 21,73 5 50 3 13,04 6 45 3 13,04 7 25 1 4,35

Jumlah 23 100

Gambar 3.1 Grafik Nilai Pretest Siswa Kelas XI SMA Negeri 3 Pangkep

0

10

20

30

40

50

60

70

80

1 2 3 4 5 6

Nilai

Frekuensi

Page 61: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

Berdasarkan presentase (4,35%) sampel yang mendapat nilai 75 berjumlah 1 orang

(4,35%) sampel yang mendapat nilai 65 berjumlah 1 orang

(39,13%) sampel yang mendapat nilai 60 berjumlah 9 orang

(21,73%) sampel yang mendapat nilai 55 berjumlah 5 orang

(13,04%) sampel yang mendapat nilai 50 berjumlah 3 orang

(13,04%) sampel yang mendapat nilai 45 berjumlah 3 orang

(4,35%) sampel yang mendapat nilai 25 berjumlah 1orang

Berdasarkan uraian tersebut, tampak bahwa perolehan nilai siswa

berada pada rentang nilai 25 sampai dengan 75 yang kemungkinan dapat

diperoleh siawa. Berdasarkan perolehan nilai beserta frekuensinya dapat

diketahui tingkat hasil belajar keterampilan menyimak cerita pengamatan

mata pelajaran bahasa Indonesia murid kelas XI SMA Negeri 3 Pangkep

dengan melihat tabel 4.2 berikut ini.

Tabel 3.2 Klasifikasi Nilai Siswa Kelas XI MIA 1 SMA Negeri 3 Pangkep (Pretest)

No. Perolehan Nilai Frekuensi

(f) Persentase

(%) 1 Nilai 70 ke atas 1 4,35

2 Nilai 70 ke bawah 22 95,65

Jumlah 23 100

Page 62: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

Berdasarkan tabel 4.2, maka dapat diketahui bahwa frekuensi dari

persentase nilai hasil belajar keterampilan menyimak cerita pada siswa

kelas XI MIA 1 SMA Negei 3 Pangkep Kecamatan Bungoro yaitu siwa

yang mendapat nilai 70 ke atas sebanyak 1 orang (4,35%) dari jumlah

sampel. Sedangkan siswa yang mendapat nilai 70 ke bawah sebanyak 22

siswa (95,65%) dari jumlah sampel. Dengan demikian, dapat dikatakan

hasil belajar keterampilan menyimak cerita pada siswa kelas XI MIA 1

sma Negeri 3 Pangkep sebelum menggunakan metode pembelajaran belum

memadai karena nilai yang mencapai kriteria kemampuan siswa yaitu

hanya mencapai 4,35% atau sebanyak 1 swa.

4. Deskripsi Keterampilan Menyimak Bahasa Indonesia pada Siswa

Kelas XI SMA Negeri 3 Pangkep Kecamatan Bungoro

Berdasarkan analisis data posttest hasil belajar menyimak cerita

pada siswa kelas XI SMA Negeri 3 Pangkep dengan jumlah siswa 23

orang, maka diperoleh gambaran yaitu ada 13 murid yang mampu

memperoleh nilai 85 sebagai nilai maksimal dan nilai 70 yang diperoleh 9

murid dan ada 1 murid memperoleh nilai 65 di kategorikan tidak tuntas.

Berdasarkan hal tersebut, maka gambaran yang lebih jelas dan

tersusun rapi mulai dari nilai tertinggi menurun ke nilai terendah yang

diperoleh siswa beserta frekuesinya dapat dilihat pada tabel 4.1. Selain itu,

pada tabel 4.1 dipaparkan pula data secara umum tentang distribusi nilai,

frekuensi, dan persentase hasil menyimak cerita pada murid siswa kelas XI

SMA Negeri 3 pangkep setelah menggunakan media audiovisual.

Page 63: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

Tabel 4.1 Distribusi Nilai, Frekuensi, dan Persentase Keterampilan Menyimak Bahasa Indonesia pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 3

Pangkep setelah Menggunakan Audiovisual.

No. Nilai Frekuensi

(f)

Persentase (%)

1 85 13 56,52

2 70 9 39,13

3 65 1 4,35

Jumlah 23 100

Gambar 4.2 Grafik Nilai Posttest murid Kelas XI SMA Negeri 3 Pangkep

Berdasarkan Presentase

(56,42) sampel yang mendapatkan nilai 85 berjumlah 13 orang

(39,13%) sampel yang mendapat nilai 70 berjumlah 9 orang

(4,35%) sampel yang mendapat nilai 65 berjumlah 1 orang

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

1 2 3 4

NilaiFrekuensiPersentase

Page 64: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

Berdasarkan uraian tersebut, tampak bahwa perolehan nilai siswa

berada pada rentang nilai 65 sampai dengan 85 dari yang kemungkinan

dapat diperoleh siswa. Berdasarkan perolehan nilai beserta frekuensinya

dapat diketahui tingkat hasil keterampilan menyimak cerita pada siswa

kelas XI MIA 1 SMA Negeri 3 Pangkep dengan melihat tabel 4.4 berikut

ini.

Tabel 4.2 Klasifikasi Nilai Siswa Kelas XI MIA 1 (Posttest)

No. Perolehan Nilai Frekuensi (f)

Persentase (%)

1 nilai 70 ke atas 22 95,65

2 nilai 70 ke bawah 1 4,35

Jumlah 23 100

Berdasarkan tabel 4.4 di atas, maka dapat diketahui bahwa

frekuensi dari persentase nilai hasil belajar meyimak cerita pada siswa

kelas XI MIA 1 SMA Negeri 3 Pangkep setelah menggunakan media

audio visual yaitu murid yang mendapat nilai di atas 70 sebanyak 21 orang

(95,65%) dari jumlah sampel masih ada murid yang mendapat nilai di

bawah 70 sebanyak 1 orang (4,34,%) dari jumlah sampel. Dengan

demikian, dapat dikatakan bahwa hasil belajar menyimak cerita pada siswa

kelas XI SMA Negeri 3 Pangkep menggunakan media audio visual sudah

cukup memadai karena 22 murid sudah mencapai kriteria yang ditetapkan,

kemampuan murid yaitu mencapai 95,65% dan 1 orang murid masih

belum mencapai kriteria yang di tetapkan yaitu nilai di bawah 70 (4,34,%)

Page 65: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

maka dapat di simpulkan siswa berjumlah 23 orang, ada 1 murid yang

masih belum memenuhi standar KKM yang di tetapkan.

5. Deskripsi Aktivitas Belajar Menyimak Cerita Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 3 Pangkep Selama Penerapan Pembelajaran Menggunakan Media Audio Visual

Hasil observasi aktivitas belajar murid dalam proses pembelajaran

bahasa Indonesia dilakukan selama 2 kali pertemuan dengan pemberian

perlakuan yaitu dinyatakan dalam persentase sebagai berikut:

Tabel data 5.1. Hasil Observasi Penelitian.

No. Aspek yang diamati Jumlah murid yang

aktif pada pertemuan ke-

Rata-rata Persentase

1 2 3 4 1. Murid yang memperhatikan

penjelasan guru

P R E T E S T

21 23

P O S T T E S T

22 95,65

2. Murid yang menyimak saat guru menjelaskan materi 21 23 22 95,65

3. Murid yang aktif dalam melakukan pengamatan 23 23 23 100

4. Murid yang berani bertanya saat proses pembelajaran 18 20 19 82,60

5. Murid yang menulis laporan pengamatan dengan kalimat yang baik dan benar

19 21 20 86,95

6. Murid yang menjelaskan kesimpulan hasil pengamatan yang dilakukan

18 20 19 82,60

Tabel data 5.1 menunjukkan hasil observasi penelitian di atas

terhadap subjek penelitian yang berjumlah 23 orang, didapatkan data hasil

observasi aktifitas belajar murid berdasarkan 7 aspek yang diamati.

Adapun hasil pengamatan untuk pertemuan 2 dan 3 menunjukkan bahwa

persentase murid yang memperhatikan penjelasan guru sebesar 95,65%,

Page 66: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

persentase murid yang menyimak saat guru menjelaskan sebesar 95,65%,

persentase murid yang aktif dalam melakukan pengamatan sebesar 100%,

persentase murid yang berani bertanya pada saat proses pembelajaran

sebesar 82,60%, persentase murid yang menulis laporan pengamatan

dengan baik dan benar sebesar 86,95%, dan persentase murid yang

menjelaskan kesimpulan hasil pengamatan sebesar 82,60%.

B. Pembahasan

Pada bagian ini, diuraikan temuan yang diperoleh dari hasil analisis

data penelitian keefektifan media audio visual dalam pembelajaran bahasa

Indonesia pada siswa kelas XI SMA Negeri 3 Pangkep. Setelah dilakukan

pengujian, diperoleh terdapat perbedaan antara hasil belajar menyimak

cerita dengan metode konvensional sebelum menggunakan media audio

visual dan setelah menggunakan media audio visual. Hasil belajar

menyimak cerita sesudah menggunakan media audio visual lebih tinggi

atau lebih baik dibandingkan dengan hasil belajar menulis laporan

pengamatan sebelum menggunakan media audio visual. Hal ini dapat

ditunjukkan dari hasil pretest dan posttest murid .

Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa terdapat

keefektifan yang signifikan pada penggunaan media audiovisual terhadap

efektifitas pembelajaran keterampilan menyimak cerita siswa kelas XI

SMA Negeri 3 Pangkep. Hal ini ditunjukkan dengan hasil pengamatan

bahwa persentase siswa yang memperhatikan penjelasan guru sebesar

Page 67: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

95,65%, persentase murid yang menyimak saat guru menjelaskan sebesar

95,65%, persentase murid yang aktif dalam melakukan pengamatan

sebesar 100%, persentase murid yang berani bertanya pada saat proses

pembelajaran sebesar 82,60%, persentase murid yang menulis laporan

pengamatan dengan baik dan benar sebesar 86,95%, dan persentase murid

yang menjelaskan kesimpulan hasil pengamatan sebesar 82,60%.

Berdasarkan hasil analisis data secara deskriptif menunjukkan bahwa nilai

rata-rata pretest murid dapat diketahui bahwa frekuensi dari persentase

nilai hasil belajar keterampilan menyimak cerita pada siswa kelas XI MIA

1 SMA Negei 3 Pangkep Kecamatan Bungoro yaitu siwa yang mendapat

nilai 70 ke atas sebanyak 1 orang (4,35%) dari jumlah sampel. Sedangkan

siswa yang mendapat nilai 70 ke bawah sebanyak 22 siswa (95,65%) dari

jumlah sampel.

Namun, setelah diberi perlakuan, terjadi peningkatan nilai yang

dapat dilihat dari hasil posttest siswa. Dapat dikatakan bahwa hasil belajar

menyimak cerita pada siswa kelas XI SMA Negeri 3 Pangkep

menggunakan media audio visual sudah cukup memadai karena 22 murid

sudah mencapai kriteria yang ditetapkan, kemampuan murid yaitu

mencapai 95,65% dan 1 orang murid masih belum mencapai kriteria yang

di tetapkan yaitu nilai di bawah 70 (4,34,%) maka dapat di simpulkan

siswa berjumlah 23 orang, ada 1 murid yang masih belum memenuhi

standar KKM yang di tetapkan.

Page 68: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan maka dapat ditarik

kesimpulan yaitu berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa terdapat

keefektifan yang signifikan pada penggunaan media audiovisual terhadap

efektifitas pembelajaran keterampilan menyimak cerita siswa kelas XI

SMA Negeri 3 Pangkep. Hal ini ditunjukkan dengan hasil pengamatan

bahwa persentase siswa yang memperhatikan penjelasan guru sebesar

95,65%, persentase murid yang menyimak saat guru menjelaskan sebesar

95,65%, persentase murid yang aktif dalam melakukan pengamatan

sebesar 100%, persentase murid yang berani bertanya pada saat proses

pembelajaran sebesar 82,60%, persentase murid yang menulis laporan

pengamatan dengan baik dan benar sebesar 86,95%, dan persentase murid

yang menjelaskan kesimpulan hasil pengamatan sebesar 82,60%.

Berdasarkan hasil analisis data secara deskriptif menunjukkan bahwa nilai

rata-rata pretest murid dapat diketahui bahwa frekuensi dari persentase

nilai hasil belajar keterampilan menyimak cerita pada siswa kelas XI MIA

1 SMA Negei 3 Pangkep Kecamatan Bungoro yaitu siwa yang mendapat

nilai 70 ke atas sebanyak 1 orang (4,35%) dari jumlah sampel. Sedangkan

siswa yang mendapat nilai 70 ke bawah sebanyak 22 siswa (95,65%) dari

jumlah sampel.

Setelah diberi perlakuan, terjadi peningkatan nilai yang dapat

dilihat dari hasil posttest siswa. Dapat dikatakan bahwa hasil belajar 58

Page 69: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

menyimak cerita pada siswa kelas XI SMA Negeri 3 Pangkep

menggunakan media audio visual sudah cukup memadai karena 22 murid

sudah mencapai kriteria yang ditetapkan, kemampuan murid yaitu

mencapai 95,65% dan 1 orang murid masih belum mencapai kriteria yang

di tetapkan yaitu nilai di bawah 70 (4,34,%) maka dapat di simpulkan

siswa berjumlah 23 orang, ada 1 murid yang masih belum memenuhi

standar KKM yang di tetapkan.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah diuraikan

di atas, maka dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut.

1. Bagi Siswa

Siswa disarankan agar dapat meningkatkan keterampilan

menyimak cerita berdasarkan materi yang sudah diberikan oleh

pihak sekolah maupun sumber belajar lainnya seperti internet,

buku, dan sebagainya, sehingga hasil belajar dapat dicapai dengan

maksimal.

2. Bagi Guru

Guru diharapkan mampu melanjutkan penggunaan media

audiovisual dan mampu memvariasikan media audiovisual dalam

proses pembelajaran Bahasa Indonesia pada keterampilan

menyimak cerita sesuai dengan kondisi peserta didik.

3. Pihak Sekolah

60

Page 70: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

Pihak sekolah diharapkan dapat memfasilitasi dan mendukung

pengembangan media pembelajaran, mengingat pentingnya dan

bergunanya media dalam proses belajar mengajar karena dapat

membantu peserta didik dalam menerima materi pelajaran yang

disampaikan oleh guru.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini dapat digunakan bagi peneliti selanjutnya dan sebagai

bahan referensi untuk melanjutkan penelitian. Hal ini perlu

dilakukan agar proses pembelajaran dimasa-masa selanjutnya bisa

lebih inovatif dan berkembang sesuai dengan kemajuan zaman

yang semakin modern.

Page 71: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid, Abdul Azis. 2006. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.

Ahmad Rohani HM dan Abu Ahmadi. 1991. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Gema Insan Pers.

Akhadiah, Sabarti dkk. 1997. Pembinaan Kemampuan Menyimak Bahasa Indonesia. Jakarta Erlangga.

Alhadar. 1989, Menerobos Budaya Bisu: Panduan Media Komunikasi Rakyat, Jakarta: P3M

Ali Mahsun. 2010. Pengaruh penerapan media audiovisual dalam pembelajaran bercerita di MI Perguruan Mu’allimat Cukir Jombang. Thesis. Universitas Negeri Yogyakarta.

Amir Hamzah Sulaiman. 1985. Media Audio Visual untuk Pengajaran Pengarahan dan Penyuluhan. Jakarta: P.T Gramedia.

Anida, 2015. Media Pembelajaran (Kajian terhadap Langkah-langkah Pemilihan Media dan Implementasinya dalam Pembelajaran). http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/Anida/index. Diakses tanggal 24 Januari 2018.

Anggi, Rani Wahyuningsih. 2011. Efektivitas Penggunaan Media Audio-Visual Dalam Pembelajaran Keterampilan Menulis Bahasa Prancis Pada Siswa Kelas X Man 1 Yogyakarta. http://eprints.uny.ac.id/4339/1/Rani.%2006204241038.pdf. Diakses tanggal 24 Januari 2018.

Asnawir dan Basyirudin Usman. 2002, Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Press.

Arsyad, Azhar. 2003, Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Azhar Arsyad. 2004. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

Burhan Nurgiyantoro. 2010. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE UGM.

Cahyono, A. 2011. Pembelajaran Menulis Sastra dengan Metode Estafet Writing di SMA. http://risecahyono.blogspot.com. Diakses pada tanggal 24 Januari 2018.

61

Page 72: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

Dani Suci Arini. 2001. Pengaruh Keefektifan Media Komik terhadap Keterampilan Bercerita siswa kelas V SD N Tegalpanggung Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta: FIP.

Darsono, Max. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: CV. IKIP Semarang Press.

Deni, Arisandi. 2011, Manfaat Penggunaan Video Sebagai Media Pembelajaran. http://arisandi.com/manfaat-penggunaan-video-sebagai-media-pembelajaran/. Diakses tanggal 2 Januari 2018.

Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta. Djamarah, dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Djiwandono, Soenardi. 2008. Tes Bahasa Sebagai Pegangan Bagi Pengajar Bahasa. Jakarta: Indeks.

Dwi Purwanto. 2009. Pengaruh Media Audio Visual Pembelajaran Terhadap Motivasi Belajar Siswa. Skripsi. Universitas Pancasakti. Semarang.

Fitria Ningtias Rahmawati. 2011. Efektivitas Pemanfaatan Media Audio Visual Video Pembelajaran dalam Upaya Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran Sejarah. Skripsi. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta.

Hujair AH. Sanaky. 2009. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Safiria Insania Press.

Nana Sudjana & Ahmad Rivai. 2002. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru. Nasution, S. 2008. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara.

Nurbayati. 2009. Efektivitas Penggunaan Audio Visual Sebagai Media Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SD Islam Al-Azhar 12 Cikarang-Bekasi. Skripsi. Lembaga Pendidikan YAI. Bekasi.

Poerwadarminta, WJS. 1984. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Pemerintah Republik Indonesia. 2005. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta.

Ramadhani, Mawar. 2012, Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran E-Learning Berbasis Web Pada Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X Sma Negeri 1 Kalasan. http://eprints.uny.ac.id/8481/1/cover_08520241028.pdf. Diakses tanggal 24 Januari 2018.

Page 73: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

Riduwan dan Akdon. 2010. Rumus dan Data dalam Analisis Statistika. Bandung: Alfabeta.

Rini Afiati. 2009. Efektifitas media komputer dan audio cassette recorder dalam pembelajaran menyimak cerita siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 02 Kebondalem Kabupaten Pemalang. Tesis. Universitas Negeri Yogyakarta. Rusman. 2010. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Saifuddin Azwar. 2007. Sikap Manusia. Teori Dan Pengukurannya. Edisi ke-2. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rohani. 1997. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Samsuri, Andi Sukri. 2013. Keterampilan Menyimak dan Ancaman Pembelajarannya. Makassar.

Setiawan. 2007. Sikap Manusia. Teori Dan Pengukurannya. Edisi ke-2. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sugihartono, dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. 2002. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Sumber : http://rochmatun-naili.blogspot.com/2012/05/media-audio-visual.html Diposting 6th March 2013 oleh Adhi Susanto, diakses 2 Januari 2018.

Sumber lain http://id.wikipedia.org/wiki/Video, diakses 2 Januari 2018).

Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Tarigan, Dj. 2003. Materi Pokok Pendidikan Bahasa Indonesia I Universitas Terbuka. Jakarta: Depdikbud.

Warsita, Bambang. 2008, Teknologi Pembelajaran: Landasan dan Aplikasinya, Jakarta: Rineka Cipta.

63

Page 74: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 75: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS AUDIOVISUAL DALAM PEMBELAJARAN MENYIMAK BAHASA

INDONESIA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 3 PANGKEP PEDOMAN OBSERVASI

1. Situasi dan kondisi sekolah.

2. Situasi dan kondisi siwa.

3. Situasi dan kondisi lingkungan sekolah

4. Mengamati proses pembelajaran bahasa Indonesia pada keterampilan

menyimak cerita siswa kelas XI SMAN 3 Pangkep tanpa menggunakan

audiovisual.

5. Mengamati dampak penggunaan media audiovisual pada proses

pembelajaran bahasa Indonesia pada keterampilan menyimak cerita siswa

kelas XI SMAN 3 Pangkep.

6. Mengamati penggunaan media audiovisual pada proses pembelajaran

bahasa Indonesia pada keterampilan menyimak cerita siswa kelas XI

SMAN 3 Pangkep.

Page 76: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS AUDIOVISUAL DALAM PEMBELAJARAN MENYIMAK BAHASA

INDONESIA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 3 PANGKEP PEDOMAN WAWANCARA GURU

A. Identitas Responden

1. Nama :

2. Jenis Kelamin :

3. Jabatan :

4. Hari, tanggal :

B. Daftar pertanyaan:

1. Apakah proses pembelajaran dengan menggunakan media audio visual

pernah diterapkan di sekolah ini?

2. Jenis media tersebut apa saja?

3. Bagaimanakah respon siswa ketika proses pembelajaran dilakukan tanpa

menggunakan media audiovisual?

4. Bagaimanakah respon siswa ketika proses pembelajaran dilakukan

menggunakan media audiovisual?

5. Bagaimana proses pembelajaran tanpa mengunakan media?

6. Bagaimana dampak penggunaan media audiovisual terhadap proses

pembelajaran siswa?

7. Langkah-langkah apa sajakah yang dilakukan oleh guru dalam

melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan media audiovisual?

8. Faktor-faktor apa sajakah yang menghambat dalam melaksanakan proses

pembelajaran dengan menggunakan media audiovisual?

9. Bagaimana cara mengatasi hambatan tersebut?

Page 77: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS AUDIOVISUAL DALAM PEMBELAJARAN MENYIMAK BAHASA

INDONESIA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 3 PANGKEP PEDOMAN WAWANCARA SISWA

A. Identitas Responden

1. Nama :

2. Jenis Kelamin :

3. Jabatan :

4. Hari, tanggal :

B. Daftar Pertanyaan:

a. Bagaimana pendapat adik tentang pembelajaran dengan menggunakan

media audiovisual?

b. Apa sajakah yang adik peroleh melalui pembelajaran dengan dengan

menggunakan media audiovisual?

c. Apakah pembelajaran dengan menggunakan media audiovisual lebih

menarik? Mengapa?

d. Bagaimana pendapat adik tentang guru bidang studi bahasa Indonesia?

e. Bagaimana pendapat adik tentang cara Bapak / Ibu mengajar mata

pelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan media audiovisual?

f. Menurut adik apakah pemilihan media tersebut sudah tepat?

g. Kesulitan apa sajakah yang adik temui saat pembelajaran dengan

menggunakan media audiovisual?

h. Bagaimana cara mengatasi kesulitan yang adik hadapi, saran adik seperti

apa?

Page 78: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

Lampiran Materi

KISAH PIPA DAN EMBER

Di sebuah desa terjadi krisis air sumber mata air terletak di gunung (yang tentunya

lebih tinggi dari desa itu) tetapi dipisahkan oleh sebuah lembah sehingga air tidak

bisa mengalir ke desa tersebut. Pak kepala desa mengadakan sayembara untuk

mengalirkan air dari gunung ke desa tersebut dengan ember (Imbalan tiap

embernya $1). Ternyata ada dua orang yang berminat dan menerima tawaran itu

yaitu si Pipo dan Embro. Mereka adalah dua orang pemuda miskin yang rajin dan

ingin merubah dirinya untuk menjadi kaya. Dan kedua pemuda itu setuju dan

mulai mengerjakannya pada pagi harinya.

Mulanya mereka mengerjakan pekerjaan yang sama dengan bersemangat, tetapi

setelah berbulan-bulan mereka merasa bosan dengan pekerjaan yang itu-itu saja

Page 79: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

dan penghasilan yang tidak lebih dari hitungan ember itu tadi. Mereka mulai

berkreasi dan kita lihat apa yang mereka lakukan :

Embro

Embro berfikir jika dia bisa membawa ember lebih banyak tentunya dia akan

mendapatkan uang yang lebih banyak, maka ia berlatih "fitness" dan berusaha

membawa dua ember tiap kali mengambil air. Kemudian ia mengubah ukuran

embernya yang isinya dua kali lebih besar dari ukuran sebelumnya hingga sekali

mengambil air ia bisa menghasilkan empat ember. Namun, apa yang terjadi?

walaupun badan Embro semakin berotot dan dia banyak menghasilkan banyak

uang (4 x dari yang dihasilkan oleh Pipo pada waktu itu) tetapi ia banyak

menghabiskan energinya untuk mengangkat ember, membelanjakan uangnya

untuk memulihkan kondisi badannya dan menambah supply makanan untuk

mendukung pekerjaannya.

Bahkan di malam harinya ia sering meminum minuman keras sebagai

pelampiasan tekanan atas kerja kerasnya sehari penuh. Akhirnya setelah berbulan-

bulan bahkan bertahun-tahun badan Embro pun semakin tua dan lemah sehingga

Ia mengurangi porsi kerjanya dan malangnya ia jatuh sakit.

Embro kehilangan pekerjaannya dan penghasilannya hingga ia membutuhkan

pertolongan orang lain untuk menyambung hidupnya.

Pipo

Pada awalnya Pipo melakukan hal yang sama dengan Embro dan mencari cara

Page 80: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

yang lebih baik untuk menambah penghasilannya, tetapi ia tetap mengerjakan

pekerjaan itu secara wajar. Namun, Pipo lebih tertarik untuk membangun jaringan

pipa yang menghubungkan antara sumber mata-air di gunung dan desanya.

Ia menyisakan waktu luang dan penghasilannya untuk membangun jaringan pipa

meter demi meter dan peralatan penyangga serta sebuah dam yang bisa

menampung seluruh air yang berhasil dialirkan. (Dimana Embro hanya

beristirahat untuk memulihkan kondisi badannya) Pipo bercita-cita bisa menjadi

penyalur air di desanya yang bisa memenuhi seluruh warga desa tersebut (Cita-

cita yang mulia bukan?) walaupun banyak penduduk sekitar yang mencemooh

termasuk si Embro.

Hingga berbulan-bulan dan bertahun-tahun akhirnya dengan kerja yang tidak

hanya keras, tetapi cerdas dan efektif Pipo berhasil membangun jaringan pipa air

dan dam dengan nama "Pipo Corporation" yang menyediakan supply air dengan

harga yang murah dan jumlah yang tak terbatas.

Akhirnya Pipo pun berhenti dari pekerjaan biasanya dan menerima uang hasil

usahanya tanpa ia bersusah payah yang jumlahnya jauh lebih banyak dari yang

Embro dapatkan.

Pipo telah berhenti bekerja dan ia tetap menerima uang dari keuntungan

perusahaan yang ia bangun, ia bisa pergi berlibur ke luar negri, bisa punya rumah

bagus dan yang utama bisa memberi manfaat kepada seluruh desa bahkan ke desa

sekitarnya.

Nah dalam dunia nyata ini sejujurnya kita juga menemukan kenyataan yang tidak

Page 81: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

jauh dari cerita tersebut dimana banyak orang yang sibuk dan menghabiskan

waktu efektifnya hanya untuk melakukan pekerjaan yang kurang efektif sehingga

mendapatkan hasil yang sesuai pula.

Kita bisa melihat kisah bagaimana Bill Gates (Mahasiswa Harvard Univ. yang

tidak menyelesaikan studinya) membangun Microsoft Corporation dengan sebuah

ide hanya ingin menciptakan Operating System (software, Windows) untuk IBM-

PC yang bisa dipakai oleh berbagai macam platform dan macam komputer

sehingga dari situ diharapkan penggunanya bisa lebih mudah menggunakannya

(user-friendly), integritas PC yang tergabung dalam Internet Explorer serta mobile

operating systemnya, WindowsCE (Siapa yang nggak kenal DOS, Windows,

Internet Explorer?) dan yang membanggakan hampir seluruh saham Microsoft

Corporation dimilikinya hingga ia dikenal sebagai orang terkaya di dunia.

Kita juga masih ingat Oprah Winfley (Seorang Presenter wanita ternama di USA)

yang berhasil membangun HARPO Corporation, hingga profesi presenter yang

semula menjadi tulang punggung penghasilannya kini menjadi kegiatan

sampingannya.

Juga Ustadz Abdullah Gymnastiar yang begitu hebatnya mengambangkan MQ

Corporation yang memiliki lebih dari 17 anak perusahaan. Ia berhasil

mengurusnya dan tanpa mengganggu aktivitas dakwahnya.

Page 82: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

Bagaimana dengan kita?

Pernahkah kita ingin merasakan seperti mereka?

Sudahkah kita berniat dan berusaha untuk menjadi seperti mereka ataupun lebih

baik lagi?

Pernahkah kita memberanikan diri untuk melakukan seperti apa yang mereka

lakukan?

Page 83: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

SOAL PRETEST

Nama:

Kelas:

Pertanyaan :

1. Apa isi pokok dari cerita pipa dan ember?

2. Siapakah nama tokoh dari cerita pipa dan ember?

3. Kapan pipo dan embro mendapatkan pekerjaan mengangkat air ke desa?

4. Dimana pipo dan embro mendapatkan air?

5. Mengapa pipo lebih memilih membuat saluran air?

6. Bagaimana tanggapan anda tentang cerita pipo dan embro dengan melihat

teks yang ada?

Jawaban :

Page 84: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

SOAL POSTTEST

Nama:

Kelas:

Pertanyaan :

1. Apa isi pokok dari cerita pipa dan ember?

2. Siapakah nama tokoh dari cerita pipa dan ember?

3. Kapan pipo dan embro mendapatkan pekerjaan mengangkat air ke desa?

4. Dimana pipo dan embro mendapatkan air?

5. Mengapa pipo lebih memilih membuat saluran air?

6. Bagaimana tanggapan anda tentang cerita pipo dan embro ini dengan

melihat audio visual yang telah disediakan?

Jawaban :

Page 85: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

DAFTAR NILAI KELAS XI SMA NEGERI 3 PANGKEP SEBELUM

MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL

PRE-TEST

No Nama L/P Nilai Keterangan

1 Agung Putra L 60 Tidak Tuntas

2. Agus Reynaldi L 45 Tidak Tuntas

3. Annisa Nurlatifah Yumey P 25 Tidak Tuntas

4. Andi Armayanti P 45 Tidak Tuntas

5. Andi Atira Sari P 65 Tidak Tuntas

6. Erwin Sukarno Putra L 50 Tidak Tuntas

7. Evi Nasir P 45 Tidak Tuntas

8. Andi Fahmi L 55 Tidak Tuntas

9. Hikmatul Fadilah P 55 Tidak Tuntas

10. Indayanti P 60 Tidak Tuntas

11. Haeril Anwar L 55 Tidak Tuntas

12. Lisasu P 60 Tidak Tuntas

13. Marhama P 60 Tidak Tuntas

14. Maryam P 60 Tidak Tuntas

15. Meisa Suci P 60 Tidak Tuntas

16. Mirnawati P 60 Tidak Tuntas

17. Mutia Annisa P 55 Tidak Tuntas

18. Nurajannah P 60 Tidak Tuntas

19. M. Setia Ramoy L 55 Tidak Tuntas

20. Sahria L 50 Tidak Tuntas

21. Tallasa L 50 Tidak Tuntas

22. Muhammad Yusri syahrir L 60 Tidak Tuntas

23 Putri Nurul Aulia Sudirman P 75 Tuntas

Page 86: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

DAFTAR NILAI KELAS XI SMA NEGERI 3 PANGKEP SETELAH

MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL POST-TEST

No. Nama L/P Nilai Keterangan

1. Agung Putra L 85 Tuntas

2. Agus Reynaldi L 70 Tuntas

3. Annisa Nurlatifah Yumey P 85 Tuntas

4. Andi Armayanti P 70 Tuntas

5. Andi Atira Sari P 70 Tuntas

6. Erwin Sukarno Putra L 85 Tuntas

7. Evi Nasir P 70 Tuntas

8. Andi Fahmi L 70 Tuntas

9. Hikmatul Fadilah P 85 Tuntas

10. Indayanti P 65 Tidak Tuntas

11. Haeril Anwar L 85 Tuntas

12. Lisasu P 70 Tuntas

13. Marhama P 85 Tuntas

14. Maryam P 85 Tuntas

15. Meisa Suci P 70 Tuntas

16. Mirnawati P 85 Tuntas

17. Mutia Annisa P 85 Tuntas

18. Nurajannah P 70 Tuntas

19. M. Setia Ramoy L 85 Tuntas

20. Sahria L 85 Tuntas

21. Tallasa L 85 Tuntas

22. Muhammad Yusri syahrir L 70 Tuntas

23 Putri Nurul Aulia Sudirman P 85 Tuntas

HASIL TES BELAJAR MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL

Page 87: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

(PRE-TEST & POST-TEST)

No

Nama

L/P

Pre-test

Post-test

1. Agung Putra L 60 85

2. Agus Reynaldi L 45 70

3. Annisa Nurlatifah Yumey P 25 85

4. Andi Armayanti P 45 70

5. Andi Atira Sari P 65 70

6. Erwin Sukarno Putra L 50 85

7. Evi Nasir P 45 65

8. Andi Fahmi L 55 70

9. Hikmatul Fadilah P 55 85

10. Indayanti P 60 65

11. Haeril Anwar L 55 85

12. Lisasu P 60 70

13. Marhama P 60 85

14. Maryam P 60 85

15. Meisa Suci P 60 70

16. Mirnawati P 60 85

17. Mutia Annisa P 55 85

18. Nurajannah P 60 70

19. M. Setia Ramoy L 55 85

20. Sahria L 50 85

21. Tallasa L 50 85

22. Muhammad Yusri syahrir L 60 70

23. Putri Nurul Aulia Sudirman P 75 85

Jumlah 1265 1783

RATA-RATA 55 77,52

DAFTAR HADIR SISWA KELAS XI SMA NEGERI 3 PANGKEP

Page 88: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …

No

. Nama

L/

P

Pertemuan Ke-

I II III IV V VI

1. Agung Putra L √ √ √ - √ √

2. Agus Reynaldi L √ √ √ √ √ √

3. Annisa Nurlatifah Yumey P √ - √ √ √ √

4. Andi Armayanti P √ √ √ √ √ √

5. Andi Atira Sari P √ √ √ √ √ √

6. Erwin Sukarno Putra L √ √ √ √ √ √

7. Evi Nasir P √ √ √ √ √ √

8. Andi Fahmi L √ - √ √ √ √

9. Hikmatul Fadilah P √ √ √ √ √ √

10. Indayanti P √ √ √ √ √ √

11. Haeril Anwar L √ √ √ √ √ √

12. Lisasu P √ √ √ √ √ √

13. Marhama P √ √ √ √ √ √

14. Maryam P √ √ √ √ √ √

15. Meisa Suci P √ √ √ √ √ √

16. Mirnawati P √ √ √ - √ √

17. Mutia Annisa P √ √ √ √ - √

18. Nurajannah P √ √ √ √ √ √

19. M. Setia Ramoy L √ √ √ √ √ √

20. Sahria L √ √ √ √ √ √

21. Tallasa L √ √ √ √ √ √

22. Muhammad Yusri syahrir L √ √ √ √ √ √

23. Putri Nurul Aulia

Sudirman

P √ √ √ √ √ √

Page 89: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …
Page 90: EFEKTIVITAS PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS …