88
i EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI KELAS XII SMK MUHAMMADIYAH 3 MAKASSAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh Erwin Rusiadi NIM : 105191110516 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 1442 H / 2020 M

EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM …

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM …

i

EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI

KELAS XII SMK MUHAMMADIYAH 3 MAKASSAR

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah satu Persyaratan Guna Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi

Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam

Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

Erwin Rusiadi

NIM : 105191110516

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

1442 H / 2020 M

Page 2: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM …

ii

Page 3: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM …

iii

Page 4: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM …

iv

Page 5: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM …

v

Page 6: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM …

vi

ABSTRAK

ERWIN RUSIADI. 105 191 110 516. Efektivitas Penerapan Kurikulum

2013 dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Kelas XII SMK

Muhammadiyah 3 Makassar. Dibimbing Oleh Hj. Sumiati dan Ferdinan.

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pelaksanaan kurikulum 2013

pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas XII SMK Muhammadiyah

3 Makassar, untuk mengetahui proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam di

kelas XII SMK Muhammadiyah 3 Makassar, dan untuk mengetahui efektivitas

kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Kelas XII

SMK Muhammadiyah 3 Makassar.

Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif. Sumber data

dalam penelitian ini adalah kepala sekolah, wakasek kurikulum, guru mata

pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas XII serta siswa. Instrument penelitian

yang digunakan yaitu observasi, pedoman wawancara, dan dokumentasi. Teknik

analisis data yang digunakan yaitu teknik reduksi data, penyajian data, dan

verifikasi data.

Hasil penelitian dapat dirangkum sebagai berikut: Penerapan Kurikulum

2013 dalam proses pembelajaran pendidikan agama islam di kelas XII SMK

Muhammadiyah 3 Makassar sangat efektif karena dari segi guru tidak banyak

menerangkan tetapi siswa dituntut untuk lebih aktif dalam pembelajaran mencari

pengetahuannya sendiri sehingga siswa lebih mudah memahami apa yang

dipelajari berdasarkan dari ide-ide yang dikemukakannya. Dari segi aspek tujuan

pembelajaran juga sudah dikatakan dengan baik karena rata-rata nilai prestasi

belajar siswa sudah mencapai KKM yang telah ditetapkan pihak sekolah. Proses

pembelajaran Pendidikan Agama Islam sebelum memulai proses pembelajaran

terlebih guru menyiapkan Perangkat perencanaan pembelajaran seperti kalender,

silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang merupakan acuan guru

dalam pembelajaran. Faktor Penghambat dalam Implementasi Kurikulum 2013

adalah belum adanya buku Penunjang yang sesuai, kesulitan guru mendapatkan

Informasi Lengkap Seputar kurikulum 2013, faktor Pendukung Implementasi

Kurikulum 2013 Adalah cukup tersedianya sarana dan prasarana dalam

mendukung Proses Pembelajaran.

Kata Kunci: Penerapan Kurikulum 2013, dan Proses Pembelajaran

Pendidikan Agama Islam

Page 7: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM …

vii

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut Asma Allah rabb semesta alam, kami panjatkan puji

syukur kehadirat Ilahi Robbi atas ridho serta rahmat dan hidayah-Nya, sehingga

penulis dapat menyelesaikan seluruh rangkaian proses penelitian skripsi sekaligus

menyelesaikan studi pada jurusan Pendidikan Agama Islam, Fakultas Agama

Islam.

Shalawat serta salam mudah-mudahan tetap tercurahkan kepada kekasih

Allah, Nabiullah Muhammad SAW, para sahabat dan keluarganya serta ummat

yang senantiasa istiqomah di jalan-Nya.

Tiada jalan tanpa rintangan, tiada puncak tanpa tanjakan , tiada kesuksesan

tanpa perjuangan. Dengan kesungguhan dan keyakinan untuk terus melangkah,

akhirnya sampai dititik akhir penyelesaian skripsi. Namun, semua tak lepas dari

uluran tangan berbagai pihak lewat dukungan, arahan, bimbingan, serta bantuan

moril dan materil.

Ucapan terima kasih yang tak terhingga, penulis haturkan kepada:

1. Kedua orang tua tercinta Ayahanda Rusli dan Ibunda Rabasia, yang tiada

henti-hentinya medoakan, memberikan dorongan moril maupun materil selama

menempuh pendidikan.

2. Prof. DR. H. Ambo Asse., M.Ag selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar.

3. Drs. H. Mawardi Pewangi, M.Pd.I, selaku Dekan Fakultas Agama Islam.

4. Dr. HJ.Sumiati, M.A dan Dr. Ferdinan.,S.Pd I., M.Pd.I selaku pembimbing

Page 8: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM …

viii

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Dr. Amirah Mawardi, S.Ag., M.Si. selaku ketua prodi Pendidikan Agama

Islam dan Sekertaris Prodi, dan para dosen Prodi Pendidikan Agama Islam

Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Makassar.

5. M. Anis, M Fadly Alamsyah, Ichsan Muamalah dan Rekan Seperjuangan

Angkatan 2016 PAI Kelas D.

6. Kerabat Lembaga Se-FAI, BEM-FAI dan HMJ-PAI FAI Unismuh Makassar.

7. Anisah, Fitriani, M Zainul J, M. Aswar Sahabat sekaligus Saudara yang Terus

Mensupport sehingga Kami Menyelesaikan Skripsi Ini.

8. Terakhir ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Sahabat dan teman-

teman seperjuangan yang namanya tidak sempat penulis sebutkan satu persatu

yang turut memberi andil, sumbang saran, dan kritik, baik secara materi

maupun moril sejak penulis aktif dalam perkuliahan hingga penulisan dan

penyelesaian skripsi ini.

Semoga Allah SWT, memberikan balasan yang berlipat ganda kepada

semuanya. Penulis senantiasa mengharapkan kritikan dan saran dari berbagai

pihak yang sifatnya membangun. Mudah-mudahan skripsi ini dapat memberikan

manfaat bagi para pembaca, terutama bagi diri pribadi penulis. Aamiin.

Makassar, 12 Muharram 1442 H

.

31 Agustus 2020 M.

Penulis

ERWIN RUSIADI

Page 9: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM …

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i

PENGESAHAN SKRIPSI ............................................................................ ii

BERITA ACARA MUNAQASYAH ……………………………………… iii

PERSETUJUAN PEMBIMING……………………………………………. iv

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI …………………………. v

ABSTRAK……………………………. ......................................................... vi

KATA PENGANTAR .. ................................................................................. vii

DAFTAR ISI ................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................... 7

C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 7

D. Manfaat Penelitian ..................................................................... 8

BAB II TINJAUAN TEORITIS ................................................................. 9

A. Penerapan Kurikulum 2013........................................................ 9

1. Pengertian Kurikulum .......................................................... 9

2. Komponen Kurikulum ......................................................... 11

3. Konsep Kurikulum ............................................................... 14

B. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam..................................... 15

1. Perencanaan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam ......... 15

2. Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam .......... 20

3. Evaluasi Pembelajaran ........................................................ 31

Page 10: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM …

x

BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 33

A. Jenis Penelitian ........................................................................... 33

B. Lokasi dan Obyek Penelitian ..................................................... 33

C. Fokus Penelitian ......................................................................... 33

D. Deskripsi Fokus Penelitian ......................................................... 34

E. Sumber Data .............................................................................. 34

F. Instrumen Penelitian................................................................... 35

G. Tekhnik Pengumpulan Data…………………………………... 37

H. Teknik Analisis Data .................................................................. 38

BAB IV HASIL PENELITIAN…………………………………………… 40

A. Gambaran Umum ……………………………………………… 40

1. Sejarah Sekolah ...................................................................... 40

2. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah ............................................... 41

3. Identitas Sekolah .................................................................... 41

4. Sarana dan Prasarana .............................................................. 44

5. Data Siswa ............................................................................ 47

6. Data Guru dan Pegawai ......................................................... 48

B. Pembahasan ................................................................................. 49

1. Penerapan Kurikulum 2013 di Kelas XII SMK Muhammadiyah 3

Makassar……………………………………………………..... 49

2. Proses Pembelajaran pendidikan Agama Islam di Kelas XII SMK

Muhammadiyah 3 Makassar...... .............................................. 54

Page 11: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM …

xi

3. Faktor Penghambat dan Pendukung dalam Efektivitas penerapan

Kurikulum 2013 mata pelajaran PAI di Kelas XII SMK

Muhammadiyah 3 Makassar………….. .................................. 58

BAB V PENUTUP……………………………………………………….… 60

A. Kesimpulan ........................................................................................ 60

B. Saran .................................................................................................... 61

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 62

DAFTAR RIWAYAT HIDUP……………………………………….……. 64

LAMPIRAN………………………………………………………………… 65

Page 12: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM …

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Profil Sekolah…………………………………………………….. 41

Tabel 2 Sarana ……………………………………………………………. 42

Tabel 3 Prasarana ………………………………………………………… 43

Tabel 4 Peserta Didik ……………………………………………………... 44

Tabel 5 Daftar Pendidik dan Tenaga Kependidikan …………………… 45

Page 13: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan

isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman

penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

tertentu. Dan kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan

penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di

daerah.

Banyak kalangan yang berpendapat bahwa kurikulum KTSP adalah

kurikulum yang memberatkan peserta didik, karena banyak materi pelajaran yang

harus dipelajari oleh peserta didik, sehingga mereka terbebani dengan segudang

materi yang segera harus dituntaskan dan dikuasai.

Perubahan – perubahan dan penyempurnaan yang terjadi di Indonesia

sejak bernama Rentjana Pembelajaran 1947 hingga Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) tahun 2006 selalu dibarengi dengan argument – argument

ilmiah, pendekatan – pendekatan mutakhir, lengkap dengan background teori

belajar terbaru dan rasionalisasi dari masing – masing itu yang tidak terbantahkan.

Perubahan Kurikulum kembali untuk SD, SMP, SMA dan SMK di Tahun

2013. Pihak pemerintah menyebutnya sebagai “pengembangan kurikulum” bukan

“perubahan kurikulum.” Istilah ini biasa jadi untuk menghindari dampak

psikologis, dan bukan persoalan substansinya kenapa kurikulum itu terjadi

Page 14: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM …

2

perubahan.

Terlepas dari silang pendapat di tengah masyarakat dan para ahli,

kurikulum 2013 merupakan serentetan rangkaian penyempurnaan terhadap

kurikulum yang telah dirintis tahun 2004 yang berbasis kompetensi lalu

diteruskan dengan kurikulum 2006 (KTSP). Jadi perubahan kurikulum pendidikan

merupakan suatu tuntutan yang mau tidak mau harus tetap dilakukan dan tinggal

penetapan tentang waktu saja.1

Pengembangan kurikulum 2013 yang beragam mengatur pada standar

nasional pendidkan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidkan nasional.

Standar nasional pendidikan terdiri atas standar kompetensi kelulusan, standar isi,

standar proses, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan

prasarana, standar pengelolaan pendidikan, standar pembiayaan pendidikan dan

standar penilaian pendidikan.2

Implentasi pembelajaran pada Kurikulum 2013 berbeda dengan

kurikulum-kurikulum sebelumnya. Sebab, pembelajran pada kurikulum ini lebih

menggunakan pendekatan scientific (ilmiah) dan tematik integratif. Proses

pembeljaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,

menyenangkan, menantang, dan memotifasi peserta didik untuk berpartisipasi

aktif.3

1 Imas Kurniasih, Berlin sani, Implementasi Kurikulum 2013 : Konsep & Penerapan,

(Surabaya: Kata Pena, 2014), hl. 32. 2 Loeloek Endah Purwati, Sofan Amri, Panduan Memahami Kurikulum 2013, (Jakarta :

PT. Prestasi Pustakarya, 2013), hl. 278-280.

3 Imas Kurniasih, Berlin sani, Op chit hl.171

Page 15: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM …

3

Peranan kurikulum dalam pendidikan formal di sekolah menengah atas

SMA/MA/SMK sederajat sangatlah strategis dan menentukan untuk mencapai

tujuan Pendidikan. Kurikulum juga memiliki kedudukan dan posisi yang sangat

sentral dalam keseluruhan proses pendidikan, bahkan kurikulum merupakan

syarat mutlak dan bagian yang tak terpisahkan dari pendidikan itu sendiri.

Pendidikan berfungsi membantu siswa dalam pengembangan dirinya, yaitu

pengembangan semua potensi, kecakapan, serta karakteristik pribadinya ke arah

yang positif, baik bagi dirinya maupun lingkungannya. Pendidikan bukan sekedar

memberikan pengetahuan atau nilai dan pelatihan ketrampilan. Tetapi pendidikan

harus berfungsi untuk mengembangkan apa yang secara potensi dan aktual telah

dimiliki siswa. Mereka telah memiliki sesuatu, sedikit atau banyak, sesuai dengan

kondisi yang ada.

Kurikulum Bersifat Dinamis serta selalu dilakukan perubahan dan

pengembangan agar dapat mengikuti perkembangan dan tantangan Zaman.

Perubahan dan pengembangan harus dilakukan dengan sistematis,

terarah dan tidak asal berubah. Perubahan dan pengembangan kurikulum harus

memiliki visi dan arah yang jelas, mau dibawa kemana sistem pendidikan

nasional dengan kurikulum tersebut. Sehubungan dengan itu, sejak wacana

perubahan dan pengembangan kurikulum 2013 digulirkan, telah muncul

berbagai tanggapan dari berbagai kalangan, baik pro maupun kontra.4

Peranan kurikulum dalam pendidikan formal di sekolah menengah atas

SMA/MA/SMK sederajat sangatlah strategis dan menentukan untuk mencapai

4 E. Mulyasa.Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2013). h. 59

Page 16: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM …

4

tujuan pendidikan. Kurikulum juga memiliki kedudukan dan posisi yang sangat

sentral dalam keseluruhan proses pendidikan, bahkan kurikulum merupakan

syarat mutlak dan bagian yang tak terpisahkan dari pendidikan itu sendiri.

Pendidikan berfungsi membantu siswa dalam pengembangan dirinya, yaitu

pengembangan semua potensi, kecakapan, serta karakteristik pribadinya ke arah

yang positif, baik bagi dirinya maupun lingkungannya. Pendidikan bukan sekedar

memberikan pengetahuan atau nilai dan pelatihan ketrampilan. Tetapi pendidikan

harus berfungsi untuk mengembangkan apa yang secara potensi dan aktual telah

dimiliki siswa. Mereka telah memiliki sesuatu, sedikit atau banyak, sesuai dengan

kondisi yang ada.

Pendidikan itu sendiri identik dengan Interaksi antara pendidik (guru) dan

peserta didik (siswa) untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Sebagai pendidik

professional, guru bukan saja dituntut melaksanakan tugasnya tetapi juga harus

memiliki pengetahuan dan kemampuan yang professional. Sebagaimana Firman

Allah SWT dalam QS. Al- Mujadilah Ayat 11 yang mengungkapkan bahwa:

لكم وإذا وا قيلايا أيها الذين آمنوا إذا قيل لكم تفسحوا في المجالس فافسحوا يفسح الل ن

الذين آمنوا منكم والذين أوتوا العلم درجات والل وا يرفع الل ملون خبي تما تع فان

Terjemahnya :

“Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-

lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan

memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah

kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang

yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu

Page 17: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM …

5

pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang

kamu kerjakan..5

Ayat di atas jelas mengungkapkan bahwa seorang pendidik harus

professional, sehingga guru perlu meningkatkan kompetensi yang ada pada

dirinya, karena guru merupakan ahli dalam menerapkan kurikulum.

Penilaian pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 lebih lengkap karena

mengandung 3 aspek yaitu aspek sikap, pengetahuan dan ketrampilan. Aspek

sikap menunjukkan kepribadian dan karakter siswa, aspek pengetahuan

menunjukkan kecerdasan siswa dan aspek ketrampilan menunjukkan kreativitas

siswa.

Penerapan proses pembelajaran yang memberikan keluasan kepada siswa

untuk aktif membangun kebermaknaan sesuai dengan pemahaman yang telah

mereka miliki, memerlukan serangkaian kesadaran akan makna bahwa

pengetahuan tidak bersifat obyektif dan stabil, tetapi bersifat temporer dan tidak

menentu, tergantung dari persepsi subyektif individu dan individu yang

berpengetahuan, menginterprestasikan serta mengkonstruksi suatu realisasi

berdasarkan pengalaman dan interaksinya dengan lingkungan.

Tugas guru sebagai pemegang peran sentral dalam meningkatkan kualitas

pendidikan akan semakin berat. Proses pembelajaran di kelas sangat ditentukan

keberhasilannya oleh kemampuan personal seorang guru.

Peran dan tanggung jawab guru dalam proses pendidikan sangat berat.

Apalagi dalam konteks pendidikan agama Islam, di mana semua aspek

5 Kementrian Agama RI, Al-Qur`an dan Terjemahannya (Bandung 2010), h.180

Page 18: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM …

6

kependidikan dalam Islam terkait dengan nilai-nilai (value bound), yang melihat

guru bukan saja pada penguasaan material-pengetahuan, tetapi juga pada investasi

nilai-nilai moral dan spiritual yang diembannya untuk ditransformasikan ke arah

pembentukan kepribadian anak didik.

Sebagai barang yang relatif baru, kurikulum 2013 akan menghadapi

berbagai masalah dan tantangan dalam implementasinya baik di tingkat nasional

maupun dalam tingkat lokal. Masalah yang biasa guru hadapi adalah cara

mengajar yang baru dan media pembelajaran yang berbeda-beda disetiap topik.

Disisi lain peserta didik harus berperan aktif dalam proses pembelajaran tidak

hanya menerima pelajaran dari guru saja.

Salah satu sekolah yang telah menerapkan kurikulum 2013 yang sebagai

petunjuk atau acuan dalam menjalankan proses pendidikan atau proses

pembelajaran yang berada di Indonesia yaitu di SMK Muhammadiyah 3

Makassar. Kini sekolah tersebut telah menerapkan kurikulum 2013 pada jenjang

kelas X, XI dan kelas XII. Kurikulum 2013 merupakan pengembangan atau

penyempurna dari kurikulum sebelumnya.

Kurikulum 2013 Menghasilkan peserta diidik yang produktif, kreatif,

inovatif, afektif, melalui penguatan sikap, keterampilan dan pengetahuan. Untuk

mewujudkan hal tersebut guru dituntut untuk secara professional merancang

pembelajaran efektif dan bermakna (menyenangkan), mengorganisasikan

pembelajaran, memilih pendekatan pembelajaran yang tepat.

Pengembangan kurikulum dengan Pembinaan kurikulum yang peneliti

maksud dalam penelitian ini tidak mempunyai persamaan makna. Kalau membina

Page 19: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM …

7

peneliti maknai sebagai upaya mempertahankan dan menyempurnakan yang telah

ada sehingga sesuai dengan yang diharapkan. Sedangkan mengembangkan adalah

suatu kegiatan untuk memperoleh cara atau alat yang baru untuk melaksanakan

suatu tugas atau pekerjaan sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan.

Salah satu indikator pendidikan yang baik ditandai dengan format

kurikulum yang mengacu kepada persoalan kebutuhan anak masa depan. Draft

kurikulum paling tidak harus relevan dengan konsep dan teori. Agar arah

penerapan dan tujuan kurikulum bisa dipastikan berkaitan erat (link and match)

antara pendidikan dengan kebutuhan siswa dan masyarakat, tentunya harus

dibangun fondasi awal ke mana arah dan tujuan kurikulum ditetapkan.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka Peneliti tertarik untuk

melakukan Penelitian dengan Judul “Efektivitas Penerapan Kurikulum 2013

Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Kelas XII SMK

Muhammadiyah 3 Makassar”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, setelah melakukan

kajian yang komprehensif, maka fokus penelitian ini dapat peneliti tentukan

sebagai berikut:

1.Bagaimana Penerapan Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Pendidikan

Agama Islam di Kelas XII SMK Muhammadiyah 3 Makassar ?

2. Bagaimana Proses Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Kelas XII

SMK Muhammadiyah 3 Makassar ?

Page 20: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM …

8

3. Faktor Apa yang Menjadi Penghambat dan Pendukung dalam

Efektivitas Penerapan Kurikulum 2013 pada Mata Pelajaran

Pendidikan Agama Islam di Kelas XII SMK Muhammadiyah 3

Makassar ?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk Mengetahui Penerapan Kurikulum 2013 pada mata Pelajaran

Pendidikan Agama Islam di Kelas XII SMK Muhammadiyah 3

Makassar

2. Untuk mengetahui Proses Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di

Kelas XII SMK Muhammadiyah 3 Makassar.

3. Untuk Mengetahui Faktor Apa yang Menjadi Penghambat dan

pendukung dalam Efektivitas Penerapan Kurikulum 2013 Pada Mata

Pelajaran Pendidikan Agama Islam di Kelas XII SMK Muhammadiyah

3 Makassar.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadikan khasanah keilmuan

di bidang pendidikan agama Islam, khususnya terkait dengan upaya

pengembangan kurikulum Pendidikan Agama Islam serta dapat digunakan

sebagai acuan dalam meraih tujuan pendidikan secara Nasional.

2. Manfaat Praktis

a) Bagi Peneliti

Page 21: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM …

9

Sebagai penambah wawasan mengenai pelaksanaan kurikulum 2013

dalam pemberian materi pelajaran yang efektif untuk siswa.

b) Bagi Sekolah

Memberikan masukan tentang perkembangan proses pembelajaran

dengan kurikulum 2013 yang telah diterapkan pada mata pelajaran yang

bersangkutan.

c.) Bagi Guru

Sebagai bahan acuan untuk lebih meningkatkan lagi proses

pembelajaran di dalam kelas dengan menggunakan kurikulum 2013.

Page 22: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM …

10

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. Penerapan Kurikulum 2013

1. Pengertian Kurikulum

Istilah kurikulum digunakan pertama kali pada dunia olahraga pada zaman

Yunani kuno yang berasal dari kata curir (pelari) dan curere (tempat berpacu). Pada

waktu itu kurikulum diartikan sebagai jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari.

Orang mengistilahkannya dengan tempat berpacu atau tempat berlari mulai start

sampai finish.6

Kurikulum diartikan sebagai “sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh

untuk mendapatkan ijazah”. Sedangkan pengertian lain yaitu “kurikulum merupakan

sekumpulan mata pelajaran yang bersifat sistematis dan diperlukan untuk

mendapatkan ijazah dalam bidang studi tertentu”.7

Berdasarkan pengertian di atas, dalam kurikulum terkandung dua hal pokok,

yaitu : (1) adanya mata pelajaran yang harus ditempuh oleh siswa, dan (2) tujuan

utamanya yaitu untuk memperoleh ijazah. Dengan demikian, implikasinya terhadap

praktek pengajaran, yaitu setiap siswa harus menguasai seluruh mata pelajaran yang

diberikan dan menempatkan guru dalam posisi yang sangat penting dan menentukan.

Keberhasilan siswa ditentukan oleh seberapa jauh mata pelajaran tersebut

dikuasainya dan biasanya disimbolkan dengan skor yang diperoleh setelah

mengikuti suatu tes atau ujian.

6 Nana.S.Syaodih, Prinsip dan Pegembangan kurikulum ( Jakarta : P2PLTK ), h. 267.

7 Sulanam.sunan-ampel.ac.id 2013. diakses tanggal 20 November 2019.

10

Page 23: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM …

11

Pengertian kurikulum seperti itu dianggap terlalu sempit atau sangat

sederhana. Istilah kurikulum pada dasarnya tidak hanya terbatas pada sejumlah mata

pelajaran saja, tetapi mencakup semua pengalaman belajar yang dialami siswa dan

mempengaruhi perkembangan pribadinya.

Undang-Undang Sisdiknas No. 20 Tahun 2003, kurikulum didefinisikan

sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan

pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan dalam

penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya pada setiap tahun

pendidikan kegiatan belajar mengajar.8

Batasan menurut undang-undang itu tampak jelas, bahwa kurikulum

memiliki dua aspek. Aspek pertama sebagai rencana yang harus dijadikan sebagai

pedoman dalam pelaksanaan proses belajar mengajar dan kedua pengaturan adalah

isi yaitu cara pelaksanaan rencana yang digunakan sebagai upaya pencapaian tujuan

pendidikan nasional.

Setelah kita kaji berbagai konsep kurikulum, maka kurikulum dapat diartikan

sebagai sebuah dokumen perencanaan yang berisi tentang tujuan yang harus dicapai,

isi materi, dan pengalaman belajar yang harus dilakukan siswa, strategi dan cara

yang dapat dikembangkan, evaluasi yang dirancang untuk mengumpulkan informasi

tentang pencapaian tujuan, serta implementasi dari dokumen yang dirancang

dalam bentuk nyata.9

8 Zaenal Arifin, Pegembangan Manajemen Mutu Kurikulum Pendidikan Islam (

Jogjakarta : DIVA Press, h. 36. 9 http://deluk12.wordpress.com/makalah-kurikulum/ diakses tanggal 01 Januari 2020

Page 24: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM …

12

2. Komponen Kurikulum

Kurikulum merupakan suatu sistem yang memiliki komponen-komponen

tertentu, diantaranya yaitu :

a. Tujuan

Komponen tujuan berhubungan dengan arah atau hasil yang diharapkan.

Berhasil atau tidaknya program pengajaran di sekolah dapat diukur dari seberapa

jauh dan banyaknya pencapaian tujuan-tujuan tersebut.10

Tujuan pendidikan memiliki klasifikasi, dari mulai tujuan yang sangat

umum sampai tujuan khusus yang bersifat spesifik dan dapat diukur, yang

dinamakan kompetensi. Tujuan pendidikan diklasifikasikan menjadi empat yaitu:

1) Tujuan Pendidikan Nasional

Tujuan pendidikan nasional adalah tujuan yang bersifat paling umum dan

merupakan sasaran akhir yang harus dijadikan pedoman oleh setiap usaha

pendidikan.11

2) Tujuan Institusional

Tujuan institusional merupakan tujuan antara mencapai tujuan umum yang

dirumuskan dalam bentuk kompetensi lulusan setiap jenjang pendidikan.

3)Tujuan Kurikuler

Tujuan kurikuler merupakan tujuan antara untuk mencapai tujuan lembaga

pendidikan. Dengan demikian, setiap tujuan kurikuler harus dapat mendukung dan

diarahkan untuk mencapai tujuan institusional. Contoh tujuan kurikuler adalah

10

Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran, Kurikulum dan Pembelajaran,

(Bandung: RAJAWALI PERS, 2011), h. 9 11

Ibid ., h. 47.

Page 25: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM …

13

tujuan bidang studi matematika di SD, tujuan pelajaran IPS di SLTP, dan

sebagainya.

4)Tujuan pembelajaran

Tujuan pembelajaran merupakan bagian dari tujuan kurikuler, dapat

didefinisikan sebagai kemampuan yang harus dimiliki oleh anak didik setelah

mereka mempelajari bahasan tertentu dalam bidang studi tertentu dalam satu kali

pertemuan.

b. Isi (Bahan Ajar)

Isi kurikulum merupakan komponen yang berhubungan dengan

pengalaman belajar yang harus dimiliki siswa. Isi kurikulum itu menyangkut

semua aspek baik yang berhubungan dengan pengetahuan atau materi pelajaran

yang biasanya tergambarkan pada isi setiap mata pelajaran yang diberikan

maupun aktivitas dan kegiatan siswa. Baik materi maupun aktivitas seluruhnya

diarahkan untuk mencapai tujuan yang ditentukan.

Untuk mencapai tiap tujuan mengajar yang telah ditentukan diperlukan

bahan ajar. Bahan ajar tersusun atas topik-topik dan sub topik tertentu. Tiap topik

atau sub topik mengandung ide-ide pokok yang relevan dengan tujuan yang telah

ditetapkan.12

Bertolak dari uraian tersebut, tujuan pembelajaran harus dapat

dijembatani oleh bahan ajar yang telah diberikan kepada peserta didik.

Isi atau materi kurikulum adalah semua pengetahuan, keterampilan, nilai-

nilai, dan sikap yang terorganisasi dalam mata pelajaran.13

12

Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum, Teori dan Praktek, (Bandung:

PT. Remaja Rosda Karya, 2001), h. 105. 13

Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta : Rineka Cipta, 2006), hal.

Page 26: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM …

14

Artinya bahan ajar yang terangkum dalam mata pelajaran tersebut harus

memuat pengetahuan (aspek kognitif), keterampilan (aspek motorik), dan nilai-

nilai yang tercermin dalam sikap dan perilaku (aspek afektif). Hal yang

merupakan fungsi khusus dari kurikulum pendidikan formal adalah memilih dan

menyusun ‘isi’ supaya tujuan kurikulum dapat dicapai dengan cara paling efektif

dan supaya pengetahuan juga dapat disajikan kepada peserta didik dengan utuh.

Intisari uraian di atas adalah bahwa ‘isi’ atau ‘bahan ajar’ merupakan

materi yang diajarkan kepada siswa atau peserta didik, baik berupa pengetahuan,

nilai-nilai, maupun kemampuan tertentu, dimana siswa diharapkan dapat

menguasainya melalui pelaksanakan kurikulum yang diberlakukan dalam institusi

pendidikan yang ditempatinya.

c. Metode/Strategi

Metode dapat juga diartikan sebagai strategi pembelajaran. Komponen ini

merupakan komponen yang memiliki peran sangat penting, karena berhubungan

dengan implementasi kurikulum. Strategi meliputi rencana, metode dan perangkat

kegiatan yang direncanakan untuk mencapai tujuan tertentu.

Strategi atau metode berkaitan dengan upaya yang harus dilakukan dalam

rangka pencapaian tujuan. Strategi yang ditetapkan dapat berupa strategi yang

menempatkan siswa sebagai pusat dari setiap kegiatan, ataupun sebaliknya.

Strategi bagaimana yang dapat digunakan sangat bergantung kepada tujuan dan

materi kurikulum.

d. Evaluasi

276

Page 27: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM …

15

Evaluasi merupakan komponen untuk melihat efektivitas pencapaian tujuan.

Dalam konteks kurikulum, evaluasi dapat berfungsi untuk mengetahui apakah

tujuan yang telah ditetapkan sudah tercapai atau belum, dan evaluasi digunakan

sebagai umpan balik dalam perbaikan strategi yang telah ditetapkan.

3. Konsep Kurikulum 2013

Kurikulum diibaratkan sebagai sebuah “lintasan pacu”. Istilah kurikulum

(curriculum) berasal dari kata curir (pelari) dan curere (tempat berpacu). Jadi,

kurikulum dalam dunia pendidikan diartikan sebagai jarak atau sejumlah mata

pelajaran yang harus ditempuh oleh seseorang pelajar mulai dari start sampai

finish untuk memperoleh ijazah dari hasil belajar.

Tujuan pendidkan nasional dibagi menjadi dua, yaitu secara makna dan

makro dan mikro. Secara makro, pendidikan nasional bertujuan untuk membentuk

organisasi pendidikan yang bersifat otonom sehingga mampu melakukan inovasi

dalam pendidikan untuk menuju suatu lembaga yang beretika, selalu

menggunakan nalar, berkemampuan komunikasi social yang positif dan memiliki

sumber daya manusia yang sehat dan tangguh, sedangkan secara mikro,

pendidikan nasional bertujuan membentuk manusia yang beriman dan bertakwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa, beretika (beradab dan berwawasan budaya bangsa

Indonesia), memiliki nalar (maju, cakap, cerdas, kreatif, inovatif, dan bertanggung

jawab), berkemampuan komunikasi social (tertib, dan sadar hukum, kooperatif

dan kompetitif, demokratis), dan berbadan sehat sehingga menjadi manusia

mandiri.14

14

E. Mulyasa.Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. (Bandung: PT. Remaja

Page 28: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM …

16

B. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

1. Perencanaan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Perencanaan pembelajaran merupakan serentetan rangkaian yang disusun

berdasarkan kebutuhan satuan pendidikan yang akan ditempuh dengan kurikulum

sebagai acuan dalam menyusun perencanaan tersebut. Adapun perangkat

pererncanaan pembelajaran diantaranya: program tahunan, program semester,

silabus, dan rencana pelakasanaan pembelajaran (RPP).

a.Program Tahunan

Program tahunan adalah rencana penetapan alokasi waktu satu tahun

ajaran untuk mencapai tujuan (standar kompetensi dan kompetensi dasar) yang

telah ditetapkan. Penetapan alokasi waktu diperlukan agar seluruh kompetensi

dasar yang ada dalam kurikulum seluruhnya dapat dicapai oleh siswa. 15

Program tahunan merupakan acuan untuk pengembangan program lainnya,

yakni program semester, silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran. Program

tahunan memuat penjabaran alokasi waktu tiap-tiap kompettensi dasar dan

kompetensi inti untuk setiap semester dan setiap kelas selama satu tahun

pembelajaran.

b. Program Semester

Program semester merupakan penjabaran dari program tahunan setelah

menganalisis jumlah efektif, jumlah Kompetensi Dasar, tingkat kedalaman dan

kesulitan tiap Kompetensi Dasar, ketersediaan sarana prasana, sehingga dapat

Rosdakarya, 2013). h. 15

15 Ferdinan. Desain Pembelajaran.(Jakarta: Gunadarma Ilmu, 2017). h. 126

Page 29: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM …

17

menentukan alokasi waktu untuk setiap Kompetensi Dasar.16

Program semester berisikan garis besar tentanng hal-hal yang hendak

dilaksanakan dan dicapai dalam satu semester tersebut. Isi dari program semester

tentang bulan, pokok bahasan yang hendak disampaikan, waktu yang

direncanakan, dan keterangan-keterangan.

c. Silabus

Silabus didefinisikan sebagai garis besar, ringkasan, ikhtisar, pokok-pokok

isi atau materi pelajaran. Silabus adalah rencana pembelajaran untuk satu mata

pelajaran di kelas atau satu tema tertentu yang terdiri atas beberapa materi pokok

atau tema tertentu yang mencakup kompetensi inti, kompetensi dasar, materi

pokok, pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar.17

Komponen-komponen silabus sebagai acuan penyusunan kerangka

pembelajaran untuk setiap bahan kajian mata pelajaran sebagai berikut:

1) Identitas mata pelajaran

2) Identitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kelas

3) Kompetensi inti

4) Kompetensi dasar

5) Tema

6) Materi pokok

7) Pembelajaran

8) Penilaian

9) Penentuan alokasi waktu

16

Ibid. h.136 17

Ibid. h. 122-123

Page 30: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM …

18

10) Sumber belajar

d. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan

pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih yang dikembangkan

dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran peserta didik dalam upaya

mencapai kompetensi dasar. Adapun komponen-komponen RPP yaitu :18

1) Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan,

2) Identitas mata pelajaran atau tema/subtema,

3) Kelas/semester,

4) Materi pokok,

5) Alokasi waktu,

6) Kompetensi inti,

7) Kompetensi dasar dan indicator kompetensi,

8) Tujuan pembelajaran,

9) Materi pembelajaran,

10) Metode pembelajaran,

11) Media pembelajaran,

12) Sumber belajar,

13) Langkah-langkah pembelajaran,

14) Penilaian hasil pembelajaran.

Adapun langkah-langkah menyusun kegiatan pelaksanaan pembelajaran

yang meliputi kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup.

18

Ibid 134-135

Page 31: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM …

19

1) Kegiatan pendahuluan

Dalam kegiatan pendahuluan, sebaiknya :

a) Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti

proses pembelajaran,

b) Memberi motivasi belajar siswa secara kontekstual sesuai manfaat

dan aplikasi materi ajar dalam kehidupan sehari-hari, dengan

memberikan contoh dan perbandingan local, nasional, dan

internasional,

c) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan

dengan materi yang akan dipelajari,

d) Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan

dicapai dan

e) Menyampaikan capaian materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai

silabus.

2) Kegiaan inti

Kegiatan inti menggunakan model pembelajaran, media pembelajaran, dan

sumber belajar yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dengan materi

pelajaran. Pemilihan pendekatan tematik, tematik terpadu, scientific, inquiry, dan

penyingkapan (discovery), dan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis

pemecahan masalah (project based learning) disesuaikan dengan karakteristik

kompetensi dan jenjang pendidikan.

a) Sikap

Page 32: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM …

20

Sesuai dengan karakteristik sikap maka salah satu alternative yang dipilih

adalah proses afeksi mulai dari menerima, menjalankan, menghargai, menghayati,

hingga mengamalkan. Seluruh aktifitas pembelajaran berorientasi pada tahapan

kompetensi yang mendorong siswa untuk melakukan aktivitas tersebut.

b) Pengetahuan

Pengetahuan dimiliki melalui aktivitas mengetahui, memahami,

menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, hingga mencipta. Karakteristik

aktivitas belajar dalam domain pengetahuan ini memiliki perbedaan dan kesamaan

dengan aktivitas belajar dalam domain keterampilan. Untuk memperkuat

pendekatan scientific, tematik terpadu, dan tematik sangat disarankan untuk

menerapkan belajar berbasis penyingkapan penelitian (discovery,inquiry

learning). Untuk mendorong peserta didik menghasilkan karya kreatif dan

kontekstual, baik individual maupun kelompok, disarankan menggunakan

pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah

(project based learning).

c) Keterampilan

Keterampilan diperoleh melalui kegiatan mengamati, menanya, mencoba,

menalar, menyaji, dan mencipta. Seluruh isi materi (topik dan sub topik) mata

pelajaran yang ditturunkan dari keterampilan harus mendorong siswa untuk

melakukan proses pengamatan hingga penciptaan. Untuk mewujudkan

ketrampilan tersebut perlu melakukan pembelajaran yang menerapkan modus

belajae berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/ inquiry learning) dan

Page 33: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM …

21

pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project

based learning).

3) Penutup

Pendidik bersama peserta didik baik secara individual ataupun kelompok

melakukan refleksi untuk mengevaluasi :

a) Seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh

untuk selanjutnya secara bersama menemukan manfaat langsung

maupun tidak langsung dari hasil pembelajarn yang telah berlangsung,

b) Meberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran

c) Melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik

tugas individu maupun kelompok.

d) Menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan

berikutnya.

Kegiatan menutup pelajaran adalah kegiatan yang dilakukan untuk

mengakhiri kegiatan belajar mengajar, salah satu tujuannya adalah untuk

mengukur tingkat keberhasilan peserta didik maupun guru dalam kegiatan belajar

mengajar.

2. Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Seorang guru semestinya memiliki empat kompetensi dalam menjalankan

tugasnya antara lain kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi

professional, kompetensi social, dengan memiliki keempat kompetensi tersebut

maka diharapkan pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan sesuai tujuan

Page 34: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM …

22

pembelajaran. Di samping kompetensi yang harus dimiliki seorang guru, juga

dibutuhkan strategi serta metode yang sesuai dengan bahan materi yang diajarkan.

a) Konsep model pembelajaran dalam kurikulum 2013

Model pembelajaran memiliki kesamaan dengan strategi pembelajaran.

Model pembelajaran dapat diartikan sebagai proses, prosedural atau panduan yang

digunakan dalam melakukan kegiatan proses mengajar.

Menurut Rombepajung dalam bukunya M. Thobroni mengemukakan

pembelajaran adalah pemerolehan suatu mata pelajaran atau pemerolehan suatu

keterampilan melalui pembelajaran, pengalaman, atau pengajaran.19

Kurikulum 2013 adalah seperangkat alat pendidikan yang berusaha

menyempurnakan kurikulum-kurikulum yang telah ada sebelumnya. Kurikulum

2013 merupakan serentetan rangkaian penyempurnaan terhadap kurikulum yang

telah dirintis tahun 2004 yang berbasis kompetensi lalu diteruskan dengan

rangkaian kurikulum 2006.

Sebagaimana yang telah dipaparkan oleh menteri pendidikan dan

kebudayaan, Muhammad Nuh, mengatakan bahwa :

Kurikulum 2013 lebih ditekankan pada kompetensi dengan pemikiran

kompetensi berbasis sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Adapun ciri

kurikulum 2013 yang paling mendasar ialah menuntut kemampuan guru

dalam berpengetahuan dan mencari tahu pengetahuan sebanyak-

banyaknya. Karena siswa zaman sekarang telah mudah mencari informasi

dengan bebas melalui perkembangan teknologi dan informasi. Sedangkan

untuk siswa lebih didorong untuk memiliki tanggung jawab kepada

lingkungan, kemampuan interpersonal, antarpersonal, maupun memiliki

kemampuan berpikir kritis.20

19

M. Thobroni. Belajar dan Pembelajaran: Teori dan Praktik (Yogyakarta: Ar-Ruzz

Media. 2016). h. 17 20

Imas Kurinasih, dkk. Sukses Mengimplementasikan Kurikulum 2013. (Surabaya :

Kata Pena. 2014). h. 7

Page 35: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM …

23

Kurikulum 2013 memiliki semangat untuk mengurangi verbalisme dalam

proses pembelajaran yang selama ini siswa lebih banyak diberi tahu atau

diceramahi, maka kurikulum 2013 ini siswa harus lebih banyak diransang,

dikondisikan, dan ditantang untuk lebih banyak “mencari tahu” sebagai

perwujudan rasa ingin tahu yang ada dalam diri siswa yang bersangkutan.

Pola pembelajaran seperti ini berimplikasi terhadap sistem penilaian yang

selama ini lebih mengutamakan penilaian akhir atau output semata. Dalam

kurikulum 2013, penilaian merupakan akumulasi dari proses belajar, bukan hasil

rata-rata dari tes yang dilakukan pada akhir setiap kompetensi dasar.

b) Model-model pembelajaran kurikulum 2013

Pelaksanaan pembelajaran dibutuhkan model pembelajaran agar proses

pembelajaran sistematis dan tujuan pembelajaran dapat tercapai. Berikut

beberapa model pembelajaran yang dapat diterapkan;

1) Model pembelajaran Inquiry

Inqury berasal dari kata to inquire yang berarti ikut serta, atau terlibat,

dalam mengajukan pertanyaan, mencari informasi, dan melakukan penyelidikan.

Sanjaya mengatakan, ada beberapa hal ciri utama model pembelajaran inquiry.

Pertama, model pembelajaran inqury menekankan kepada aktifitas peserta didik

secara maksimal untuk mencari dan menemukan, artinya pendekatan inkuiri

menempatkan peserta didik sebagai subjek belajar. Kedua, siswa diarahkan

mencari dan menemukan sendiri dari suatu yang dipertanyakan sehingga

menimbulkan rasa percaya diri. Ketiga, mengembangnkan kemampuan intelektual

sebagai bagian dari proses mental, akibatnya dalam pembelajaran inkuiri peserta

Page 36: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM …

24

didik tidak hanya dituntut agar menguasai pelajaran, akan tetapi bagaimana

mereka dapat menggunakan potensi yang dimilikinya.21

2) Model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning)

Problem based learning adalah pembelajaran yang menggunakan

masalah nyata yang tidak terstruktur dan bersifat terbuka sebagai konteks bagi

peserta didik untuk mengembangkan keterampilan menyelesaikan masalah dan

berfikir kritis serta sekaligus membangun pengetahuan baru.22

Jadi Problem

Based Learning adalah suatu model pembelajaran yang melibatkan peserta didik

untuk memecahkan suatu masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga

peserta didik dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah

tersebut dan sekaligus memiliki keterampilan dalam memecahkan masalah.

Langkah-langkah dalam menerapkan Problem Based Learning yaitu

mengorganisasikan peserta didik terhadap masalah, mengorganisasi peserta didik

untuk belajar, membimbing penyelidikan individual maupun kelompok,

mengembangkan dan menyajikan hasil karya, menganalisis dan mengevaluasi

proses pemecahan masalah.

3) Model pembelajaran berbasis proyek

Model pembelajaran ini melibatkan suatu proyek yang dikerjakan

oleh siswa baik perorangan maupun perkelompok dan dilaksanakan dalam

jangka waktu tertentu secara kolaboratif, menghasilkan suatu produk, yang

hasilnya kemudian akan ditampilkan atau dipresentasikan. Pembelajaran berbasis

21

Wina Sanjaya. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.

(Jakarta: Kencana Prenada Media, 2008). h. 202 22

Rusman. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru.

(Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011). h. 232

Page 37: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM …

25

proyek berpusatkan kepada pebelajar dilakukan secara kolaboratif dan inovatif,

unik, yang berfokus pada pemecahan masalah.23

Secara umum langkah-langkah

pembelajaran berbasis proyek yaitu a) penentuan proyek, b) perancangan langkah-

langkah penyelesaian proyek, c) penyusunan jadwal pelaksanaan proyek, d)

penyelesaian proyek dengan fasilitas dan monitoring guru, e) penyusunan laporan

dan presentasi hasil proyek, f) evaluasi proses dan hasil proyek.

4) Model cooperatif learning (pembelajaran kooperatif)

Pembelajaran kooperatif yaitu tenaga yang terhimpun untuk melatih melalui

kerjasama antara sesama peserta didik yang keadaan kelas mencerminkan keadaan

masyarakat luas dan menjadi laboratarium untuk belajar kehidupan nyata.

Model ini dirancang untuk memanfaatkan fenomena kerjasama atau

gotong royong dalam pembelajaran yang menekankan terbentuknya hubungan

antara siswa yang satu dengan yang lainnya, terbentuknya sikap dan perilaku yang

demokratis serta tumbuhnya produktivitas kegiatan belajar siswa. Ciri-ciri model

pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut :

a) Siswa secara kelompok menyelesaikan materi belajar sesuai

kompetensi dasar yang akan dicapai.

b) Kelompok dibentuk dari siswa yang memilliki kemampuan yang

berbeda-beda, baik tingkat kemampuan tinggi, sedang dan rendah.

c) Penghargaan lebih menekankan pada kelompok dari pada masinng-

masing individu.24

c) Standar Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Kurikulum 2013

23

Muhammad Fathurrohman. Paradigma Pembelajaran Kurikulum 2013 Strategi

Alternatif Pembelajaran di Era Global. (Yogyakarta: Kalimedia, 2015). h. 227-228 24

Ibid. h. 311

Page 38: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM …

26

Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Secara Rinci Sebagai Berikut:

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

1. menghayati dan mengamalkan ajaran

agama yang dianutnya

1.1 Terbiasa Membaca Al Quran

dengan meyakini bahwa kontrol

diri (mujahadah An-nafs)

prasangka baik (huznuzzan) dan

Persaudaraan (Ukhuwah) adalah

Perintah Agama.

1.2 Meyakini Bahwa Pergaulan bebas

dan zina adalah dilarang agama

1.3 Meyakini Bahwa Allah Maha

Mulia, maha Mengamankan, Maha

Memelihara ,Maha Sempurna

Kekuatan-Nya, Maha Pengimpun,

Maha Adil dan Maha Akhir.

1.4 Meyakini Keberadaan Malaikat-

Malaikat Allah Swt

1.5 Terbiasa Berpakaina sesuai dengan

syariat Islam

2. menghayati dan mengamalkan

perilaku jujur, disiplin, tanggung

jawab, peduli (gotong royong, kerja

2.1 menunjukkan perilaku Kontrol Diri

(mujahadah An-nafs) prasangka baik

(huznuzzan) dan Persaudaraan

Page 39: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM …

27

sama, toleran, damai), santun,

responsive dan proaktif dan

menunjukkan sikap sebagai bagian

dari solusi atas berbagai

permasalahan dalam berinteraksi

secara efektif dengan lingkungan

social dan alam serta dalam

menempatkan diri sebagai cerminan

bangsa dalam pergaulan dunia.

(Ukhuwah) sebagai Implementasi

Perintah Q.s Al Hujurat/49:10 dan

12 serta hadist terkait

2.2 menghindarkan diri dari Pergaulan

bebas dan perbuatan zina sebagai

pengamalan Q.S Al Isra/17:32 dan

QS an-nur/24;2, Serta Hadits terkait

2.3 memiliki sikap keluhuran

budi:kokoh pendirian, Pemberi rasa

aman, tawakkal dan adil sebagai

implementasi pemahaman al-asmau

al husna: Al karim,Al-mumin ,Al

wakil, Al-matin, Al-jami, Al-Adl,

dan Al-Akhir

2.4 Menunjukkan sikap disiplin, Jujur

dan Bertanggung Jawab , Sebagai

Implementasi Beriman Kepada

Malaikat-Malaikat Allah Swt

2.5 Menunjukkan Perilaku Berpakaian

sesuai dengan Syariat Islam

2.6 menunjukkan perilaku Jujur dalam

Kehidupan Sehari-hari.

3. memahami, menerapkan, dan 3.1 menganalisis QS Al

Page 40: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM …

28

menganalisis pengetahuan factual,

konseptual, procedural dan

metakologi berdasarkan rasa ingin

tahu tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya dan

humaniora dengan wawasan

kemanusiaan, kebangsaan, dan

peradaban terkait penyebab

fenomena dan kejadian, serta

menerapkan pengetahuan,

procedural pada bidang kajian yang

spesifik sesuai dengan bakat dan

minatnya untuk memecahkan

masalah.

Hujurat/49:10dan 12 serta hadits

tentang kontrol diri (mujahadah An

nafs), Prasangka baik (huznuzzan)

dan persaudaraan (Ukhuwah).

3.2 menganalisis QS. Al Isra 17:32 dan

Qs an nur/24:2, SertaHAdis tentang

larangan pergaulan bebas dan

perbuatan zina.

3.3 Menganalisis makna Al-al Asmau

al husna: Al karim,Al-mumin ,Al

wakil, Al-matin, Al-jami, Al-Adl,

dan Al-Akhir

3.4 Menganalisis makna beriman

Kepada Malaikat-malaikat Allah

Swt.

3.5 Menganalisis Ketentuan Berpakaian

sesuai Syariat Islam.

3.6 Menganalisis manfaat kejujuran

dalam kehidupan sehari-hari.

3.7 Menganalisis semangat Keilmuan

3.8 Menganalisis kedudukan Al quran,

Hadis dan ijtihad sebagai sumber

Page 41: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM …

29

hukum islam.

3.9 Menganalisis hikmah ibadah haji,

zakat, dan wakaf bagi individu dan

masyarakat.

3.10 Menganalisis substansi, strategi

dan penyebab keberhasilan dakwah

Nabi muhammad Saw di Makkah.

3.11 Menganalisis Substansi, strategi

dan keberhasilan dakwah Nabi

muhammad saw di Madinah.

4. mengolah, menalar, dan menyaji

dalam ranah konkret dan ranah

abstrak terkait dengan

pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah secara

mandiri, bertindak secara efektif dan

kreatif serta mampu menggunakan

metode sesuai dengan kaidah

keilmuan

4.1.1 Membaca Q.S al hujurat/49;10

dan 12, Sesuai dengan kaidah

tajwid dan Makharijul huruf.

4.1.2 Mendemonstrasikan hafalan Q.S

Al-Hujurat/49:10 dan 12 dengan

fasih dan lancar.

4.1.3 Menyajikan hubungan Antara

Kualitas Keimanan dengan kontrol

diri (Mujahadah an-nafs), Prasangka

baik (huznuzzan), dan persaudaraan

(ukhuwah) sesuai dengan pesan Q.S

Aal Hujurat/49:10 dan 12, serta

hadits terkait.

Page 42: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM …

30

4.2.1 Membaca Q.S Al-Isra/17:32, dan

Q.S An-Nur/24:2 dengan Kaidah

tajwid dan Majhrijul Huruf

4.2.2 Mendemonstrasikan hafalan Q.S

Al-Isra/17:32, dan Q.S An-Nur/24:2

dengan fasih dan Lancar

4.2.3 Menyajikan Keterkaitan antara

larangan berzina dengan berbagai

kekejian (fahisyah) yang

ditimbulkannya dan Perangai yang

buruk (Saasabila) sesuai pesan Q.S

Al-Isra/17:32, dan Q.S An-Nur/24:2

4.3 Menyajikan hubungan makna

makna Al- Asmau al husna: Al

karim,Al-mumin ,Al wakil, Al-

matin, Al-jami, Al-Adl, dan Al-

Akhir dengan perilaku keluhuran

budi, kokoh pendirian, rasa aman,

tawakal dan perilaku adil.

4.4 Menyajikan hubungan antara

beriman kepada malaikat-malaikat

allah aswt. Dengan perilaku teliti,

disiplin dan waspada.

Page 43: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM …

31

4.5 Menyajikan keutamaan tata cara

berpakaian sesuai syariat islam.

4.6 Menyajikan kaitan antara contoh

perilaku jujur dalam kehidupan

sehari-hari dengan keimanan..

4.7 Menyajikan kaitan antara kewajiban

menuntut ilmu, dengan kewajiban

membela agama sesuai perintah Q.S

At-taubah/9:122 dan Hadist terkait

4.8 Mendeskripsikan macam-macam

sumber hukum Islam.

4.9 Menyimulasikan ibadah Haji, zakat,

dan wakaf.

4.10 Menyajikan Keterkaitan antara

substansi dan strategi dengan

keberhasilan dakwah Nabi

Muhammad Saw di Makkah.

4.11 Menyajikan Keterkaitan antara

substansi dan strategi dengan

keberhasilan dakwah nabi

Muhammad saw di Madinah.25

25

Pendidikan Agama Islam : Buku Guru/Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan,

Jakarta:2017 h 256

Page 44: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM …

32

3. Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi merupakan bagian dari pelaksanaan pembelajaraan yang tidak

bisa dipisahkan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan mencapai tujuan

pembelajaran. Evaluasi merupakan terjemahan dari bahasa Inggris evaluation

yang berarti penilaian, membahas evaluasi tidak lepas dari penilaian dan

pengukuran. Jadi evaluasi merupakan tahapan penilaian dalam menetapkan nilai

dari suatu pencapaian berdasarkan target pembelajaran yang telah dilalui. Teknik

dan instrument penilaian yang digunakan untuk menilai kompetensi sikap,

pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut :

a. Penilaian kompetensi sikap

Secara umum, objek sikap yang perlu di nilai dalam proses pembelajaran

yaitu :

1) Sikap siswa terhadap materi pelajaran

2) Sikap terhadap guru/pengajar

3) Sikap terhadap proses pembelajaran

4) Sikap berkaitan dengan nilai atau norma yang berhubungan dengan

suatu materi pelajaran.26

b. Penilaian kompetensi pengetahuan

Penilaian pengetahuan diartikan sebagai penilaian potensi intelektual yang

terdiri dari tahapan mengetahui, memahami, menerapkan, menganilisis,

mensintesis, dan mengevaluasi. Teknik dan bentuk instrument penilaian

sebagai berikut:

26

Muhammad Fathurrohman. Op Cit .h. 433

Page 45: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM …

33

1) Tes tertulis

Tes tertulis adalah tes dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab oleh

peerta didik dengan memberikan jawaban tertulis. Adapun bentuk

instrument penilaiannya berupa pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-

salah, menjodohkan, dan uraian.27

2) Tes lisan

Tes lisan yakni tes yang dilakukan dengan mengajukan pertanyaan secara

lisan kepada pesreta didik dan dijawab langsung secara lisan oleh peserta didik.

3) Penugasan

Penugasan adalah slah satu tes yang digunakan oleh guru dalam menilai

peserta didik dalam ranah pengetahuan. Sifat penugasan ini dapat diberikan di

sekolah maupun di rumah28

c. Penilaian Kompetensi Keterampilan

Penilaian keterampilan yaitu: penilaian yang menuntut peserta didik

mendemonstrasikan, suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik,

projek, dan penilaian portofolio. Instrument yang digunakan berupa daftar cek

atau skala penilaian yang dilengkapi rubrik. Indikator pencapaian dirumuskan

dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur,

antara lain: mengidentifikasi, menghitungkan, membedakan, menyimpulkan,

menceritakan kembali, mempraktekan, mendemonstrasikan, mendeskrifsikan,

membuat, menyusun, menggambar, ikutserta, melaksanakan, memakai, menullis,

menyajikan dan lain sebagainya.29

27

Ibid. h. 478 28

Ibid. h. 479 29

Ibid. h. 479-481

Page 46: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM …

34

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan (field research)

yakni penelitian dimana peneliti turun langsung kelokasi penelitian untuk

memperoleh data yang konkrit yang ada hubungannya dengan judul penelitian.

Metode penelitian yang dipergunakan adalah Analisis Kualitatif,

digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya

adalah Eksperimen ) dimana peneliti adalah instrumen kunci, pengambilan sampel

sumber data dilakukan secara purposive dan snowbaal, tehnik pengumpulan

dengan trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif atau kualitatif, dan

hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi.30

B. Lokasi dan Objek Penelitian

Lokasi penelitian ini dilaksanakan di SMK Muhammadiyah 3 Makassar

dan yang menjadi objek penelitian dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah,

Wakasek Kurikulum, Guru Pendidikan Agama Islam dan siswa Kelas XII SMK

Muhammadiyah 3 Makassar.

C. Fokus Penelitian

Adapun yang menjadi fokus penelitian adalah:

1. Penerapan Kurikulum 2013

2. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

30

Sugiyono , Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kuallitatif, dan

R&D). cet.26 (Bandung : Alfabeta. 2017 ). h. 15

34

Page 47: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM …

35

D. Deskripsi Fokus Penelitian

Adapun yang menjadi deskripsi fokus penelitian adalah :

1. Penerapan kurikulum 2013 berbasis kompetensi dan karakter harus melibatkan

semua komponen (stakeholder), Termasuk Komponen-Komponen sistem

pendidikan itu sendiri. Pendidikan karakter dalam kurikulum 2013 diharapkan

dapat meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan yang mengarah pada

pembentukan budi pekerti dan Akhlak mulia peserta didik secara utuh dan

seimbang, sesuai dengan standart kompetens pda setiap jenjang pendidikan.

2. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang dimaksud dalam penelitian ini

adalah serangkaian kegiatan yang diterapkan pendidik dalam proses

pembelajaran guna mencapai tujuan belajar, baik itu persiapan perencanaaan,

Proses Pembelajaran dan Evaluasi agar proses belajar mengajar dalam kelas

dapat terorganisir dengan baik.

E. Sumber Data

Adapun data yang diperlukan dalam penelitian ini antara lain:

1. Data Primer

Data primer adalah informasi yang diperoleh langsung dari pelaku yang

melihat dan terlibat langsung dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Data

primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari sumber asli (tidak

melalui media perantara). Data primer dapat berupa opini subjek (orang) secara

individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian

atau kegiatan, dan hasil pengujian. Data primer disebut juga sebagai data asli atau

Page 48: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM …

36

data baru yang memiliki sifat up to date. Untuk mendapatkan data primer, peneliti

harus mengumpulkannya secara langsung.31

Data Ini diperoleh dari Kepala Sekolah, Wakasek Kurikulum, Guru

Pendidikan Agam Islam, serta siswa Kelas XII SMK Muhammadiyah 3 makassar

yang masih perlu diolah kembali.

2. Data Sekunder

Data yang didapat dari catatan, buku, majalah berupa pengembangan

kurikulum 2013, artikel, buku-buku kurikulum 2013 sebagai teori, dan lain

sebagainya. Data yang diperoleh dari data sekunder ini tidak perlu diolah lagi.

Sumber yang tidak langsung memberikan data pada pengumpulan data.32

F. Instrumen penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan peneliti

dalam mengumpulkan data agar pekerjaan lebih mudah dan hasilnya lebih baik,

lengkap dan sistematis sehingga memudahkan peneliti dalam mengolah data yang

telah diperoleh dari sumber informasi. Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi

instrument atau alat penelitian adalah peniliti itu sendiri33

. Untuk itu peneliti

dalam melakukan penelitian ini akan menetapkan fokus penelitian, memilih

informan sebagai sumber data yakni Kepala Sekolah, Wakasek Kurikulum, Guru

Pendidikan Agama Islam dan siswa yang berada dalam lingkungan SMK

Muhammadiyah 3 Makassar.

31

Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, (Yogyakarta: Gadjah Mada

Universiti aparess, 2011), h. 117 32

Wiratna Sujarweni, Metodologi Penelitian (Yogyakarta: PT. Pustaka Baru, 2014). h. 74 33

Sugiyono. Op. Cit. h. 305

Page 49: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM …

37

Penelitian dan menguji hipotesis, maka penulis menggunakan beberapa

teknik seperti, pedoman observasi, wawancara, dan dokumentasi.

1.Pedoman observasi

Metode observasi adalah pengamatan yang dilakukan dengan sengaja,

sistematis mengenai gejala-gejala yang terjadi untuk kemudian dilakukan

pencatatan. Observasi diartikan sebagai usaha mengamati fenomena-fenomena

yang akan di selidiki baik itu secara langsung maupun secara tidak langsung

dengan mengfungsikan secara alat indera dari pengamatan untuk mendapatkan

informasi dan data akan diperlukan tanpa bantuan dan alat lain. Sedangkan

observasi tidak langsung adalah pengamatan yang dilakukan tidak pada saat

berlangsungnya peristiwa yang akan diselidiki, misalnya peristiwa tersebut

diamati melalui film, rangkaian slide, atau rangakain foto. Dalam menggunakan

teknik observasi baik langsung maupun tidak langsung diharapkan mengfungsikan

setiap alat indera untuk mendapatkan data yang lengkap.34

2.Pedoman Wawancara

Wawancara merupakan proses interaksi antara respon untuk menemukan

informasi atau keterangan dengan cara langsung bertatap muka dan bercakap-

cakap secara lisan dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan yang

menghubungkan dengan informasi yang diperlukan dengan jarak yang dibutuhkan

secara lisan pula, memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara

Tanya jawab sambil bertatap muka antara sipenanya atau pewawancara dengan

sipengaruh atau responden yang menggunakan alat panduan wawancara.

34

P. Joko Subagyo, metodologi dalam teori dan praktek (Jakarta: rinekacipta, 2004). h.63

Page 50: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM …

38

3.Catatan Dokumentasi

Dokumentasi yaitu, peninggalan tertulis dalam berbagai kegiatan atau

kejadian yang dari segi waktu relatif, belum terlalu lama dan teknik pengumpulan

data dengan hal-hal atau variable yang berupa catatan, transkrip, buku, surat

kabar, majalah, prasasti, notulen, agenda dan sebagainya. Dalam hal ini peneliti

menggunakan catatan dokumentasi untuk memperkuat hipotesa agar hasil

penelitian yang lebih akurat dan dapat di pertanggung jawabkan.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara:

Riset lapangan, penulis langsung turun kelapangan guna mengumpulkan data

yang diperlukan dalam penyusunan Proposal ini. Oleh karena itu data yang

dikumpulkan ini bersifat emperis. Kemudian dalam penelitian lapangan ini

penulis menggunakan teknik-teknik pengumpulan data, sebagai berikut;

1. Observasi

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan dengan sistematik fenomena-

fenomena yang diselidiki.35

2. Wawancara

Wawancara adalah suatu bentuk komunikasi verbal yaitu semacam

percakapan yang bertujuan memperoleh informasi.36

3. Dokumentasi

35

Nana Syaohdih Sukma Dinata. Metode Penelitian Pendidikan. (Bandung: Remaja

Rosda Karya. 2010). h. 220 36

Andi Prastowo. Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan

Penelitian. (Jogjakarta: Ar-ruz Media, 2011). h 330.

Page 51: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM …

39

Dokumentasi adalah mencatat semua data secara langsung dari referensi

yang membahas tentang objek peneliitian.37

H. Teknik Analisis Data

Pada tahap tekhnik analisa data ini dilakukan dengan cara proses mencari

dan menyususn secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara,

catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke

dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun

kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat

kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

Dalam pengolahan analisis data ini, dipergunakan beberapa metode, yaitu:

1. Reduksi Data

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak untuk itu

maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Maka dari itu diperlukan analisis data

melalui reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang

yang tidak perlu38

. Dengan demikian peneliti akan lebih mudah melakukan

pengumpulan data.

2. Penyajian Data

Setelah mereduksi data maka langkah selanjutnya yaitu melalui

penyajian data dengan cara menyajikan data dalam bentuk uraian singkat, bagan,

hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Selain itu, penyajian data

dalam penelitian kualitatif yang sering digunakan adalah dengan teks naratif.

37

BurhanBungin.PenelitianKualitatifKomunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik dan

Ilmu social lainnya.(Jakarta: KencanaPrenada Media Group, 2007), h. 121. 38

Sugiyono. Op.Cit. h. 338

Page 52: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM …

40

3. Kesimpulan atau Verifikasi

Langkah berikutnya adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Ketika

pengumpulan data dilakukan seorang penganalisis kualitatif mulai mencari arti

benda-benda, mencatat keteraturan, pola-pola, penjelasan, konfigurasi-konfigurasi

yang mungkin, alur sebab akibat, dan proposisi. Kesimpulan yang mula-mulanya

belum jelas akan meningkat menjadi lebih terperinci. Kesimpulan-kesimpulan

final akan muncul bergantung pada besarnya kumpulan-kumpulan catatan

lapangan, pengkodeannya, penyimpanan, dan metode pencarian ulang yang

digunakan, kecakapan peneliti dan tuntutan pemberi dana, sering kali kesimpulan

itu telah sering dirumuskan sebelumnya sejak awal. Namun kesimpulan dalam

penelitian kualitatif yang diharapkan adalah merupakan temuan baru yang

sebelumnya belum pernah ada.

Page 53: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM …

41

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah Sekolah

Sekolah ini berlokasikan di Jalan Muhammadiyah No. 51 B Kelurahan

Melayu Kecamatan Wajo Kota Makassar. Yang di dirikan Oleh Bapak Drs.

Kasim Astim Selaku Majelis Dikdasmen Muhammadiyah Cabang Makassar pada

tanggal 01 Juni 1993. Pertama di didirikan dua jurusan yaitu Akuntansi dan

Sekretaris.Pada saat itu bernamakan SMEA Muhammadiyah Utama. Pada tahun

1996 kembali berganti nama SMK Muhammadiyah Di Akui. dan pada Tahun

2009 Sekolah ini Berganti Nama menjadi SMK Muhammadiyah 3 Makassar. Dan

Bertambah jurusan TKJ (Tekhnik Komputer Jaringan). Dan Jurusan Sekretaris

berganti nama menjadi Administrasi Perkantoran. Kemudian di tahun 2010

bertambah jurusan KPW (Keperawatan). Hingga saat ini Sekolah SMK

Muhammadiyah 3 Makassar mempunyai 4 jurusan yaitu Akuntansi, Administrasi

Perkantoran, Tekhnik Komputer Jaringan dan Keperawatan. Adapun Kepala

Sekolah Pertama di tahun 1993-1994 yaitu Bapak Drs. Amir Ganyu, di tahun

1994-2003 bapak Drs. H.M Ali Hamid terpilih Sebagai Kepala Sekolah Ke-2.

Kemudian di tahun 2003-2012 Drs. Syamsuriadi P. Salenda MA menjadi Kepala

Sekolah Ke-3 di SMK Muhammadiyah 3 Makassar.dan Bapak Ruslan SE, MM

terpilih menjadi Kepala Sekolah Periode 2012 hingga saa

41

Page 54: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM …

42

2. Visi, Misi dan Tujuan Sekolah

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 3 Muhammadiyah 3 Makassar

memiliki Visi Misi dan Tujuan Sekolah Sebagai Berikut :

a. Visi

Menjadi Sekolah yang Unggul dalam kualitas Keislaman, Kompetensi &

Kewirausahaan.

b. Misi

Untuk Mencapai Visi Tersebut SMK Muhammadiyah 3 Makassar Menyusun

Misi Sebagai Berikut :

1) Meningkatkan Kemampuan Akademik

2) Mewujudkan Iklim Sekolah yang Islami

3) Meningkatkan Keterampilan Berbahasa

4) Meningkatkan keterampilan informasi dan tekhnologi (IT)

5) Menanamkan kesadaran berwirausaha

6) Meningkatkan Kompetensi di Bidangnya masing-masing.

3. Tujuan Sekolah

Menghasilkan Siswa yang Mampu memadukan Ilmu Agama dan Intelektual serta

berakhlak mulia.

3. Identitas Sekolah

Tabel 1 : Profil Sekolah 1. Identitas Sekolah

1 Nama Sekolah :

SMKS MUHAMMADIYAH 3

MAKASSAR

2 NPSN : 40307393

3

Jenjang

Pendidikan : SMK

4 Status Sekolah : Swasta

Page 55: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM …

43

5 Alamat Sekolah :

JL. MUHAMMADIYAH NO. 51 B

MAKASSAR

RT / RW : 0 / 0

Kode Pos : 90171

Kelurahan : Melayu

Kecamatan : Kec. Wajo

Kabupaten/Kota : Kota Makassar

Provinsi : Prov. Sulawesi Selatan

Negara : Indonesia

6 Posisi Geografis : -5.124 Lintang

119.4146 Bujur

3. Data Pelengkap

7

SK Pendirian

Sekolah :

8

Tanggal SK

Pendirian :

9

Status

Kepemilikan : Yayasan

10

SK Izin

Operasional : -

11

Tgl SK Izin

Operasional :

12

Kebutuhan

Khusus Dilayani :

13

Nomor

Rekening : 0050-01-001963-30-9

14 Nama Bank : BRI

15

Cabang

KCP/Unit : MAKASSAR AHMAD YANI

16

Rekening Atas

Nama : SMK MUHAMMADIYAH 3

17 MBS : Tidak

18

Luas Tanah

Milik (m2) : 1166

19

Luas Tanah

Bukan Milik

(m2) : 2346

20

Nama Wajib

Pajak :

BENDAHARA SMK

MUHAMMADIYAH 3

21 NPWP : 006108955801000

3. Kontak Sekolah

20 Nomor Telepon : 0411/3653252

21 Nomor Fax :

22 Email : [email protected]

23 Website : http://www.smkmuh3mks.sch.id

Page 56: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM …

44

4. Data Periodik

24

Waktu

Penyelenggaraan : Pagi/6 hari

25

Bersedia

Menerima Bos? : Ya

26 Sertifikasi ISO : Belum Bersertifikat

27 Sumber Listrik : PLN

28

Daya Listrik

(watt) : 900

29 Akses Internet : Telkom Speedy

30

Akses Internet

Alternatif : Telkom Speedy

5. Sanitasi

31 Kecukupan Air : Cukup

32

Sekolah

Memproses Air : Tidak

Sendiri

33

Air Minum

Untuk Siswa : Tidak Disediakan

34

Mayoritas Siswa

Membawa : Ya

Air Minum

35

Jumlah Toilet

Berkebutuhan : 0

Khusus

36

Sumber Air

Sanitasi : Ledeng/PAM

37

Ketersediaan Air

di : Tidak Ada

Lingkungan

Sekolah

38 Tipe Jamban : Leher angsa (toilet duduk/jongkok)

39

Jumlah Tempat

Cuci : 5

Tangan

40

Apakah Sabun

dan Air : Ya

Mengalir pada

Tempat Cuci

Tangan

41

Jumlah Jamban

Dapat :

Laki-

laki

Perempuan Bersama

Digunakan

3 3 0

42

Jumlah Jamban

Tidak Dapat :

Laki-

laki

Perempuan Bersama

Page 57: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM …

45

Digunakan

0 0 0

4. Sarana & Prasarana

Untuk menunjang proses belajar dan mengajar yang efektif, efisien dan

maksimal dalam mencapai tujuan proses pembelajaran maka diperlukan sarana

dan prasarana yang memadai. Prasarana dan sarana yang dimililki SMK

Muhammadiyah 3 Makassar Sebagai berikut :39

Tabel 2 : Sarana

SMKS MUHAMMADIYAH 3 MAKASSAR

Kecamatan Kec. Wajo, Kabupaten Kota Makassar, Provinsi Prov. Sulawesi

Selatan

No Jenis Sarana Jumlah Status 1 Meja TU 1 Laik 2 Kursi TU 1 Laik

3 Lemari 1 Laik 4 Komputer TU 1 Laik

5 Printer TU 1 Laik 6 Meja Siswa 35 Laik

7 Kursi Siswa 35 Laik 8 Meja Guru 1 Laik

9 Kursi Guru 1 Laik

10 Papan Tulis 1 Laik

11 Lemari 1 Laik 12 Rak hasil karya peserta didik 1 Laik

13 Tempat Sampah 1 Laik 14 Tempat cuci tangan 1 Laik

15 Jam Dinding 1 Laik 16 Kotak kontak 1 Laik

17

Penanda Waktu (Bell

Sekolah) 1 Laik

18 Alat Peraga 1 Laik

19 Papan Pajang 1 Laik

39

Sumber Data : Ruang Tata Usaha SMK Muhammadiyah 3 Makassar Tahun 2020,

Bapak Juna Selaku Kepala TU, SMK muhammadiyah 3 Makassar

Page 58: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM …

46

20 Soket Listrik 1 Laik 21 Soket Listrik/Kotak Kontak 1 Laik

22

Timbangan dan pengukur

tinggi 1 Laik

23 Meja Siswa 36 Laik 24 Kursi Siswa 36 Laik

25 Meja Guru 1 Laik 26 Kursi Guru 1 Laik

27 Papan Tulis 1 Laik 28 Lemari 1 Laik

29 Rak hasil karya peserta didik 1 Laik 30 Tempat Sampah 1 Laik

31 Tempat cuci tangan 1 Laik 32 Jam Dinding 1 Laik

33 Kotak kontak 1 Laik

34

Penanda Waktu (Bell

Sekolah) 1 Laik

35 Alat Peraga 1 Laik 36 Papan Pajang 1 Laik

37 Soket Listrik 1 Laik 38 Soket Listrik/Kotak Kontak 1 Laik

39 Meja Siswa 36 Laik 40 Kursi Siswa 36 Laik

41 Meja Guru 1 Laik 42 Kursi Guru 1 Laik

43 Papan Tulis 1 Laik 44 Lemari 1 Laik

45 Rak hasil karya peserta didik 1 Laik 46 Tempat Sampah 1 Laik

47 Tempat cuci tangan 1 Laik 48 Jam Dinding 1 Laik

49 Kotak kontak 1 Laik

50

Penanda Waktu (Bell

Sekolah) 1 Laik

51 Alat Peraga 1 Laik 52 Papan Pajang 1 Laik

53 Soket Listrik 1 Laik 54 Soket Listrik/Kotak Kontak 1 Laik

55 Meja Siswa 30 Laik 56 Kursi Siswa 30 Laik

57 Meja Guru 1 Laik 58 Kursi Guru 1 Laik

Page 59: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM …

47

59 Papan Tulis 1 Laik 60 Lemari 1 Laik 61 Rak hasil karya peserta didik 1 Laik 62 Tempat Sampah 1 Laik 63 Tempat cuci tangan 1 Laik 64 Jam Dinding 1 Laik 65 Kotak kontak 1 Laik

66

Penanda Waktu (Bell

Sekolah) 1 Laik

67 Alat Peraga 1 Laik

68 Papan Pajang 1 Laik 69 Soket Listrik 1 Laik

70 Soket Listrik/Kotak Kontak 1 Laik 71 Meja Siswa 26 Laik

72 Kursi Siswa 26 Laik 73 Meja Guru 1 Laik

74 Kursi Guru 1 Laik 75 Papan Tulis 1 Laik

76 Lemari 1 Laik 77 Rak hasil karya peserta didik 1 Laik

78 Tempat Sampah 1 Laik 79 Tempat cuci tangan 1 Laik

80 Jam Dinding 1 Laik 81 Kotak kontak 1 Laik

82

Penanda Waktu (Bell

Sekolah) 1 Laik

83 Alat Peraga 1 Laik

84 Papan Pajang 1 Laik 85 Soket Listrik 1 Laik

86 Soket Listrik/Kotak Kontak 1 Laik 87 Meja Siswa 26 Laik

88 Kursi Siswa 26 Laik 89 Meja Guru 1 Laik

90 Kursi Guru 1 Laik 91 Papan Tulis 1 Laik

92 Papan Tulis 1 Laik 93 Lemari 1 Laik

94 Rak hasil karya peserta didik 1 Laik 95 Tempat Sampah 1 Laik

96 Tempat cuci tangan 1 Laik 97 Jam Dinding 1 Laik

Page 60: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM …

48

Tabel 3 : Prasarana

SMKS MUHAMMADIYAH 3 MAKASSAR

Kecamatan Kec. Wajo, Kabupaten Kota Makassar, Provinsi Prov. Sulawesi Selatan

No Nama Prasarana Panjang Lebar

Persentase Tingkat

Kerusakan (%)

1 Lab Keperawatan dan UKS 6 6 10

2 Lab KKPI 8 7 10

3 Lab TKJ 8 7 10

4 Mushollah 17 17 10

5 Perpustakaan 17 17 10

6 Ruang Guru 17 17 10

7 Ruang Kepala Sekolah 4 4 10

8 Ruang TU 2 2 10

9 WC Siswa Laki-laki 2 2 11.6

10 X Adm. Perkantoran 17 17 10

11 X Administrasi Perkantoran 17 17 10

12 X Akuntansi 17 17 10

13 X Keperawatan 7 6 10

14 X Teknk Komputer Jaringan 17 17 10

15 XI Adm. Perkantoran 17 17 10

16 XI Akuntansi 17 17 10

17 XI Keperawatan 7 6 10

18 XI KPW 17 17 10

19 XI Teknik Komputer Jaringan 17 17 10

20 XII Adm. Perkantoran 17 17 10

21 XII Akuntansi 17 17 10

22 XII Keperawatan 17 17 10

23

XII Teknik Komputer

Jaringan 17 17 10

Sumber Data : Ruang Tata Usaha SMK Muhammadiyah 3 Makassar Tahun 2020

Page 61: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM …

49

5. Data Siswa

Tabel 4 : Peserta Didik

SMKS MUHAMMADIYAH 3 MAKASSAR

Kecamatan Kec. Wajo, Kabupaten Kota Makassar, Provinsi

Prov.Sulawesi Selatan

1. Jumlah Peserta Didik Berdasarkan Jenis Kelamin

Laki-laki Perempuan Total

91 230 321

2. Jumlah Siswa Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkat Pendidikan L P Total

Tingkat 11 43 89 132

Tingkat 12 26 80 106

Tingkat 10 22 61 83

Total 91 230 321

Sumber Data : Ruang Tata Usaha SMK Muhammadiyah 3 Makassar Tahun 2020

6. Data Guru & Pegawai/Staf

Tabel 5 : Daftar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

SMKS MUHAMMADIYAH 3 MAKASSAR

Kecamatan Kec. Wajo, Kabupaten Kota Makassar, Provinsi Prov. Sulawesi Selatan

No Nama NUPTK Status

Kepegawaian Keterangan

1 Abdul Azis 9055757659200033

Guru Honor

Sekolah

Ekonomi,

Sejarah

2 Abu 0560736639208023 PNS

3

Ali Syahbana

Abu 0853744637200043 PNS

4 Awaluddin

Tenaga Honor

Sekolah

5 Baharuddin

PNS

6

Budiarman

Wahid

GTY/PTY

Teknik

Informatika

7

Dra. Jernih

Amir, M.si 7558744647300043

Guru Honor

Sekolah

Page 62: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM …

50

8 Fatmawati A 1635756657130112 GTY/PTY Akuntansi

9 Fitriani Z

Guru Honor

Sekolah

Ilmu

Keperawatan

10 Hamrawati 5544746647300043

Guru Honor

Sekolah

11 Haryadi

GTY/PTY Penjaskes

12 Ichsan Jaya

Guru Honor

Sekolah

Kesehatan

Umum

13

Israyhuni

Iskandar 6934769670130082

Guru Honor

Sekolah Fisika

14 Jumriana

Guru Honor

Sekolah Keperawatan

15 Junardi

GTY/PTY

16 Kasmawati 6842746648300112 GTY/PTY

Pendidikan

Agama Islam

17 Musdalifah Y 6361760661300033 GTY/PTY

18 Nasri 2155749652200013 PNS Matematika

19

Nur Imran

Amin

Guru Honor

Sekolah TKJ

20 Nuriffah 5562767668130073

Guru Honor

Sekolah

Pendidikan

Matematika

21 Nurlaela

GTY/PTY

Pendidikan

Agama Islam

22

Putri Nur

Ihsani

8656772673130002

Guru Honor

Sekolah

TIK

23 Ruslan 7259756658200033 GTY/PTY

Pendidikan

Ekonomi

24 Rusliah 2646750652300062 PNS

Guru Kelas

SD/MI

25 Salmiah Mn 5649765666130152

Guru Honor

Sekolah Lainnya

26

St. Rahmiyah

Shaleh 5441758659300033 GTY/PTY

Administrasi

Perkantoran

27 Suardi

Guru Honor

Sekolah Biologi

28 Suherman

GTY/PTY Lainnya

29 Suryana

GTY/PTY

30 Syamsinar 9558757659300073

Guru Honor

Sekolah Akuntansi

31

Syamsuddin

S 2841747649200052 GTY/PTY

Bahasa

Indonesia

32

Untung

Suryadi 0

Guru Honor

Sekolah

Page 63: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM …

51

Sumber Data : Ruang Tata Usaha SMK Muhammadiyah 3 Makassar Tahun 2020

B. Penerapan Kurikulum 2013 di SMK Muhammadiyah 3 Makassar

Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang berbasis kompetensi, oleh

karena itu pengembangannya dirumuskan dalam standar kompetensi lulusan.

Dalam konstruk dan isinya kurikulum 2013 mementingkan terselenggaranya

proses pembelajaran secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,

memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif. Proses belajar yang dilakukan

menggunakan pendekatan scientifik dan hasil belajar otentik.

Hasil wawancara dengan Ruslan mengatakan bahwa :

Perubahan yang terlihat dari segi aspek sikap, yaa apalagi itu istilahnya

yang ade’ junior yaa yang terlihat menghargai seniornya atau kakak

kelasnya, kebersihan kita sama-sama menjaga kebersihan lingkungan

sekolah, dan siswa menghargai gurunya.40

Penjelasan diatas dapat peniliti simpulkan bahwa dari segi aspek sikap

siswa sudah mencapai berdasarkan kriteria yang diharapkan. Dari segi lingkungan

sekolah terlihat kebersihannya sangat terjaga bahkan disetiapkan depan kelas

disediakan tempat pembuangan sampah.

Selain itu, berdasarkan hasil wawancara dengan Ruslan menyatakan:

Sangat efektif dalam Penerapan Kurikulum 2013, dari segi guru misalnya

saat proses pembelajaran kan siswa yang lebih dituntut untuk mencari

pengetahuannya sendiri guru hanya sebagai fasilitator, dapat dilihat juga

siswa lebih aktif belajarnya, dengan siswanya yang aktif ide-ide siswa

berkembang, eksplorasi ide-idenya berkembang nanti guru yang

meluruskan kalau ada kekeliruan dari siswa. Pokonya dari segi aspek

afektif menonjol bagus, aspek pengetahuan juga bagus.41

40

Ruslan S.E, M.M, Kepala Sekolah, Wawancara, di SMK Muhammadiyah 3

Makassar,pada jam 09:13 WITA hari Rabu, 12 agustus 2020 41

Ruslan S.E, M.M, Kepala Sekolah, Wawancara, di SMK Muhammadiyah 3

Makassar,pada jam 10:33 WITA hari Rabu, 12 agustus 2020

Page 64: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM …

52

Hal yang senada dikatakan oleh Fatmawati menyatakan bahwa:

ada peningkatan yang dicapai oleh siswa yaitu siswa lebih aktif dalam

belajar, dalam kurikulum 2013 inikan 80% untuk siswa sedangkan guru

hanya 20% karena guru hanya berperan sebagai fasilitator.42

Proses pembelajaran dengan acuan kurikulum 2103 ini, pembelajaran lebih

banyak kepada siswa dibandingkan dengan guru, sehingga siswa lebih dapat

mengingat pelajaran dikarenakan mereka dituntut untuk mencari pengetahuannya

sendiri.

Hasil Wawancara dengan Kasmawati menyatakan :

Sangat efektif, alasannya karena Lebih Menanamkan Sikap Moral yang

baik agar saling menghargai sesama siswa, siswa kepada Guru, dan lebih

mudah kalau kurikulum 2013 dibandingkan KTSP berdasarkan hasil

pembacaan saya dibuku-buku KTSP guru lebih banyak menjelaskan

dibandingkan dengan kurikulum 2013 siswa lebih aktif.43

Hasil belajar siswa juga bagus, karena siswa juga ikut antusias, kita juga

sebagai guru tidak setengah mati menjelaskan karena Terdapat di dalam

buku Paket, juga siswa dapat menambahkan literatur melalui internet dan

bisa dipake untuk browser untuk cari materinya.44

Berdasarkan hasil wawancara dengan ibu Kasmawati dapat disimpulkan

bahwa dari segi pelaksanaan kurikulum 2013 karena sebagai guru hanya

menyediakan bahan materi ajar selanjutnya siswa yang menggali pengetahuannya

sendiri.

Selanjutnya peneliti melakukan wawancara dengan beberapa orang siswa

untuk mengetahui pemahaman siswa tentang materi pelajaran berdasarkan proses

pembelajaran yang telah dilaksanakan. Maka dari itu mewakili dari beberapa

42

Fatmawati S.E, M.Pd., Wakasek Kurikulum, Wawancara, di SMK Muhammadiyah

3 Makassar, pada jam 13.00 WITA hari Senin, 20 Juli 2020 43

Kasmawati, S.Ag. guru mata pelajaran Pendidikan Agama IslamWawancara, di

SMK Muhammadiyah 3 Makassar, pada jam 11.00 WITA hari Senin, 20 Juli 2020 44

Kasmawati, S.Ag. guru mata pelajaran Pendidikan Agama IslamWawancara, di

SMK Muhammadiyah 3 Makassar, pada jam 11.00 WITA hari Selasa, 21 Juli 2020

Page 65: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM …

53

jumlah siswa yang telah diwawancara peniliti mangambil beberapa hasil

wawancara diantaranya.

Dari hasil wawancara daring peneliti dengan siswa yang bernama Dwi

Ananda :

Sumber Belajar Materi yang di tekankan guru terhadap siswa agar Proses

belajar mengajar dapat menjadi Mandiri Sehingga Siswa sendiri tidak

bermalas-malasan.45

Wawancara daring dengan Gilang mengatakan bahwa:

Sebagaimana kita ketahui bahwa kurikulum 2013 lebih mengutamakan

keterampilan salah satunya dengan melalui metode diskusi, dengan metode

ini saya dapat mengembangkan potensi diri melalui argumen pendapat

serta saran yang dipaparkan pemateri, saya sangat suka metode diskusi

serta simposium, karena dengan cara seperti ini saya mampu berpikir serta

mengeluarkan pendapat secara langsung tanpa mencontek jawaban di

internet.46

Hasil wawancara daring dengan Dhea Putriyanti mengatakan bahwa :

Saya mudah mengerti, karena K13 lebih membebaskan kita dalam proses

pembelajarannya. Seperti metode yang biasa diterapkan oleh guru metode

diskusi karena dalam pelaksanaannya kita dituntut aktif dalam proses

pembelajaran dan membentuk pribadi lebih percaya diri tampil di depan

teman-teman lainnya.47

Hasil wawancara daring dengan Winda Indrianti mengatakan bahwa :

Dalam penerapan Kurikulum 2013 ini Sangat rumit dan membebani kita

para siswa, perubahan K13 sangat mendadak dan dalam perubahan K13

membuat siswa menjadi kebingungan yang mana metode dan materi akan

banyak berubah sehingga kita para siswa kelelahan untuk mengejar materi

yang ada.48

45

Dwi Ananda, siswa kelas XII Keperawatan, Wawancara daring, dimedia social ,

pada jam 15:22 WITA hari Jumat, 24 Juli 2020 46

Gilang, Siswa Kelas XII Adm.Perkantoan, Wawancara daring, dimedia social , pada

jam 15:40 WITA hari Jumat, 24 Juli 2020 47

Dhea Putriyanti, siswa kelas XII TKJ, Wawancara daring, di media social , pada

jam 20:00 WITA hari Jumat, 24 Juli 2020 48

Winda Indrianti, siswa kelas XII Akuntansi, Wawancara daring, di media social, pada

jam 08:00 WITA hari Sabtu, 25 Juli 2020

Page 66: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM …

54

Berdasarkan hasil wawancara oleh para siswa dapat peneliti simpulkan

bahwa dengan membebaskan siswa berpendapat dalam proses pembelajaran

mereka lebih muda paham akan materi ajar yang diberikan. Dengan adanya

kurikulum 2013 yang memusatkan siswa sebagai pembelajar maka tujuan

pembelajaran dapat tercapai dengan adanya keaktifan siswa dalam proses

pembelajaran. Dengan penerapan metode-metode yang sesuai dengan materi ajar

maka siswa dengan mudah memahami materi pelajaran, misalkan metode diskusi.

Metode diskusi ini bertujuan agar siswa dapat berpikir lebih kritis, Beradu

Gagasan Pemikiran dan Argumen Ilmiah sehingga menimbulkan ide-ide dari

Siswa tersebut.

C. Proses Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMK Muhammadiyah

3 Makassar

Proses pembelajaran yang baik akan mendukung proses pembelajaran

yang akan berlangsung. Mulai dari perencanaan pembelajaran harus disiapkan

dengan matang untuk mencapai tujuan pendidikan. Sebagaimana dipaparkan oleh

Ruslan yang menyatakan bahwa:

Perencanaan proses pembelajaran mesti lengkap, dimulai dari kalender

pendidikan, silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), penilaian

yang harus disiapkan oleh para guru, mulai dari penilaian afektif, penilaian

psikomotoriknya, kongintif, sikap dan keterampilan.49

Dinyatakan bahwa perencanaan proses pembelajaran mulai dari kalender

pendidikan, silabus, RPP dan penilaian harus diperadakan oleh guru sebelum

proses pembelajaran akan dilaksanakan untuk kelancaran proses mengajar

49

Ruslan S.E,M.M, Kepala Sekolah, Wawancara, di SMK Muhammadiyah 3

Makassar,pada jam 10:33 WITA hari Rabu, 12 agustus 2020

Page 67: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM …

55

sehingga akan tersistematis proses pembelajaran. Seperti halnya yang dikatakan

oleh Wakasek Kurikulum dalam wawancara yang mengatakan bahwa :

Perencanaan proses pembelajaran lebih baik dari sebelumnya, pertama itu

silabus, terus RPP wajib disetiap kali pertemuan karena RPP adalah

pedoman guru dalam proses pembelajaran, kalau tidak ada RPP nanti

gurunya bingung mau ngapain di dalam kelas dan mata pelajaran tidak

terpecah.50

Proses pembelajaran akan terlaksana jika perencanaan proses

pembelajaran itu sendiri sudah memenuhi kriteria-kriteria yang telah ditetapkan.

Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) adalah hal yang pokok harus

disediakan oleh guru sebelum mengajar dalam kelas dengan adanya rencana

pelaksanaan pembelajaran (RPP) akan membantu guru untuk menyampaikan

suatu materi kepada peserta didiknya.

Terkait dengan keberadaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Fatmawati mengatakan :

Proses pembelajaran sangat mendukung sehingga Kurikulum 2013 ada

perbedaan dalam pembuatan perangkat pembelajaran, seperti RPP yang

harus mengacu kepada silabus yang telah dibuat .51

Senada dengan yang dinyatakan oleh Kasmawati bahwa :

Dalam pembuatan RPP dengan acuan kurikulum 2013 ada perbedaan

dengan RPP KTSP. Kalau Kurikulum 2013 ada 4 kompetensi inti yang

harus dikembangkan dalam pembelajaran sedangkan KTSP itu tidak ada.

Nah komponen-kompenen penyusunannya Kurikulum 2013 itu terdiri

nama sekolah, nama mapel, kelas, semester, materi pokok, alokasi waktu,

KI, kompetensi dasar dan indikator kompetensi, tujuan pembelajaran,

materi pembelajaran, metode, media pembelajaran, sumber belajar,

langkah-langkah pembelajaran dan penilaian hasil pembelajaran, kalau

KTSP tidak ada KI yang lainnya hampir sama.52

50

Fatmawati SE,M.P.d, Wakasek Kurikulum, Wawancara, di SMK Muhammadiyah 3

Makassar, pada jam 10:25 WITA hari Selasa, 21 Juli 2020 51

Fatmawati SE, M.P.d, Wakasek Kurikulum, Wawancara, di SMK Muhammadiyah

3 makassar, pada jam 11:30 WITA hari Selasa, 21 Juli 2020 52

Kasmawati S.Ag guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Wawancara,di

Page 68: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM …

56

Selain format penyusunan RPP kurikulum 2013 dengan KTSP dalam

proses pembelajaran pun berbeda. KTSP lebih banyak interaksi guru yang

menjelaskan dibandingkan dengan kurikulum 2013 siswalah yang dituntut untuk

mencari pengetahuannya sendiri melalui berbagai strategi dan model

pembelajaran yang digunakan guru dalam kelas. Sebagaiman yang dikatakan oleh

Kasmawati dalam hasil wawancara :

Dalam proses pembelajaran yang saya gunakan biasa cardshor, diskusi,

tempel kertas di papan tulis lalu anak-anak yang menjelaskan, tanya jawab

ada juga materinya tentang Indonesia dalam islam pake metode ceramah,

diskusi/Persentase Metode Tartil sebelum PBM di laksanakan.53

Model pembelajaran tersebut digunakan untuk mengembangkan potensi

siswa yang dimilikinya, juga lebih memudahkan guru dalam memberikan materi

pembelajaran sehingga siswa mudah memamahi pelajaran yang diberikan.

Langkah-langkah proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru

Pendidikan Agama Islam dalam Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan yang dilakukan guru dengan menyiapkan perangkat pembelajaran

yang mengacu pada permendikbud yang isinya mengacu pada kurikulum yang

berlaku.

2. Proses pembelajaran:

a) Pembelajaran dilaksanakan dalam kelas.

b) Membuka pembelajaran dengan membaca ayat al-quran dan doa secara

bersama-sama sebelum memulai pembelajaran.

c) Metode diskusi, cardshor dan lain-lain yang digunakan dalam pembelajaran.

SMK Muhammadiyah 3 Makassar, pada jam 10.59 WITA, hari selasa, 21Juli 2020

53 Kasmawati S.Ag guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Wawancara,di

SMK Muhammadiyah 3 Makassar, pada jam 11.19 WITA, hari selasa, 21Juli 2020

Page 69: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM …

57

d) Tanya jawab yang ditetapkan sudah mendapat respon baik dari peserta didik.

e) Diskusi berjalan dengan baik karena terdapat banyak peserta didik yang

berani menyampaikan pendapat.

f) Sarana yang digunakan menggunakan buku paket yang dimiliki oleh peserta

didik, papan tulis di kelas, alat tulis dan LCD proyektor.

g) Evaluasi dilakukan dengan menggunakan teknik tes dan non tes.

Menggunakan kurikulum 2013 sebagai acuan pembelajaran maka

pembelajaran berpusat kepada siswa guru hanya sebagai fasilitator. Kegiatan

belajar dapat dikatakan efektif apabila prestasi yang didapatkan oleh siswa

memuaskan. Sebagaimana hasil observasi peneliti pada saat proses pembelajaran

di salah satu kelas XII Akuntansi.

Awal pembelajaran dimulai dengan membaca ayat suci al-quran. Sesuai

dengan RPP yang telah dibuat oleh guru mata pelajaran, guru merefleksikan

pelajaran yang sebelumnya kepada siswa. lalu memberikan motivasi kepada siswa

tentang manfaat mempelajari materi yang akan dipelajari. Lalu guru melanjutkan

pembelajaran sebelumnya dengan metode pembelajaran diksusi, kemudian guru

bersama murid mempersiapkan meja dan kursi ke depan untuk siswa yang sebagai

pemateri.

Awal diskusi dimulai dengan siswa mempresentasikan materinya.

Kemudian sesi tanyajawab dari siswa lainnya. Selama proses belajar berlangsung

terlihat siswa pemateri menguasai materi diskusi. Terlihat bahwa siswa aktif

dalam proses pembelajaran, walaupun ada beberapa siswa yang kurang aktif

Page 70: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM …

58

dalam pembelajaran. Setelah siswa menyimpulkan hasil diskusi guru kembali

menjelaskan materi agar siswa lebih paham dan meluruskan kekeliruan siswa.

Guru menutup pelajaran dengan memberikan penghargaan kepada siswa

yang bertugas sebagai pemateri, mengingatkan siswa selanjutnya sebagai

pemateri, kemudian membaca doa bersama siswa dan mengucapkan salam.

Pelaksanaan pembelajaran dilakukan dalam kelas, metode yang digunakan

bermacam-macam tergantung kebutuhan materi dan kemampuan siswa seperti

metode diskusi dan lain-lain, sehingga pembelajaran berpusat kepada siswa,

sarana menggunakan LKS maupun buku paket yang dimiliki siswa, papan tulis

kelas, alat tulis, dan LCD proyektor.

Evaluasi menggunakan teknik tes dan non tes. Tes yang berupa tes awal,

tes ini merupakan tes yang diberikan sebelum pelajaran dimulai, tes tengah

kegiatan yakni tes yang dilaksanakan pada waktu-waktu tertentu selama proses

pembelajaran berlangsung, post-test yaitu test yang diberikan setelah proses

pembelajaran berakhir, tes formatif tes ulangan harian, tengah semester dan tes

sumatif berupa ulangan semester. Sedangkan non tes berupa tes tindakan dengan

teknik penskoran yaitu ujian praktik.

D. Faktor Penghambat dan Pendukung dalam Efektivitas penerapan

Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di Kelas XII

SMK Muhammadiyah 3 Makassar.

Pendidikan pada dasarnya merupakan proses untuk membantu

mengembangkan dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang

Page 71: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM …

59

terjadi. Untuk mendukung pendidikan yang bermutu maka dibutuhkan kurikulum

2013.

Efektivitas pembelajaran dapat dilihat dengan masing-masing kesesuaian

komponen sistem yang terdiri atas input-proses-output terhadap pencapaian tujuan

pembelajaran. Pembelajaran yang efektif ialah pembelajaran apabila input-proses-

output saling mendukung dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Efektivitas pembelajaran dari ketiga komponen tersebut yaitu: input

merupakan kesiapan guru, siswa dan sarana dalam proses pembelajaran, proses

ialah rangkaian kegiatan yang dilakukan guru dan siswa yang dapat menghasilkan

hasil belajar, sedangkan output ialah hasil yang didapatkan siswa dari proses

pembelajaran.

Hasil penelitian menunjukan bahwa presepsi dan pemahaman guru mata

pelajaran Pendidikan agama Islam masih kurang sesuai dengan kurikulum 2013

sedangkan hal-hal yang bersifat khusus tidak bias dijelaskan secara rinci.

Sedangkan dalam proses penerapan kurikulum masih belum optimal, Hal ini di

karenakan guru merasa kurikulum ini masih baru sehingga perlu ada penyesuaian

untuk dapat menerapkan secara maksimal. Guru juga masih kesulitan

mendapatkan sumber informasi terkait penerapannya.

1) Faktor Penghambat.

Hal ini wawancara di paparkan oleh Ruslan berpendapat :

Faktor penghambat dalam implementasi kurikulum 2013 adalah ketidak

siapan kurikulum 2013 hal ini ditunjukan seperti belum adanya buku

penunjang yang sesuai, kesulitan guru mendapatkan informasi lengkap

terkait penerapan 2013 dan mengubah cara belajar siswa yang memerlukan

adaptasi yang sesuai dengan kurikulum ini.54

54

Ruslan S.E, M.M, Kepala Sekolah, Wawancara, di SMK Muhammadiyah 3

Page 72: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM …

60

Sama dengan di kemukakan oleh Fatmawati dalam Wawancara :

Faktor penghambat buku paket/panduan masih kurang dalam proses

pembelajaran sehingga siswa sulit mendapatkan referensi melalui buku.55

2) Faktor Pendukung.

Hasil Wawancara dengan Ruslan Mengatakan :

Faktor pendukung implementasi kurikulum 2013 adalah cukup tersedianya

sarana dan prasarana dalam mendukung proses pembelajaran serta aktifitas

siswa itu sendiri juga menjadi faktor pendukung bila mana kegiatan tersebut

dikemas dengan tepat sesuai dengan tujuan kurikulum dan juga

memprioritaskan pembentukan karakter siswa.56

Dari hasil penelitian ini guru sebaiknya bersikap pro aktif terhadap program-

program yang berkaitan dengan implementasi kurikulum seperti lebih sering lagi

mengikuti seminar dan pelatihan tentang kurikulum 2013.Seminar dan pelatihan

ini diharapkan berisi sosialisasi dan praktik secara langsung mengenai kurikulum

2013 bukan hanya secara umum tetapi juga mencangkup hal-hal yang khusus

juga. Disisi lain sosialisasi harus diikuti dengan seminar dan pelatihan guru

mengenai peningkatan kemampuan guru dalam menggunakan media

pembelajaran berbasis informasi dan teknologi, strategi pembelajaran dan metode

pembelajaran yang Efektif.

Sebaiknya guru lebih berani untuk menerapkan metode media dan sumber

belajar yang bervariasi meskipun karateristik siswa masih terbiasa dengan cara

metode belajar ceramah 1 arah. bila hal ini dilakukan terus menerus akan

Makassar,pada jam 14:33 WITA hari Rabu, 12 agustus 2020

55Fatmawati SE, M.P.d Wakasek Kurikulum, Wawancara, di SMK Muhammadiyah,

pada jam 11:30 WITA hari Rabu, 12 Agustus 2020 56

Ruslan S.E, M.M, Kepala Sekolah, Wawancara, di SMKMuhammadiyah 3

Makassar,pada jam 14:47 WITA hari Rabu, 12 agustus 2020

Page 73: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM …

61

mengubah kebiasaan dan karateristik siswa untuk lebih siap dengan model

pembelajaran pada kurikulum 2013. Sekolah sebaiknya memfasilitasi baik dari

segi sarana dan prasarana maupun pengembangan sumber daya manusia tenaga

akademik agar mampu mendukung penerapan kurikulum 2013 secara optimal.

Page 74: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM …

62

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dari permasalahan yang diangkat oleh

peneliti, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Pelaksanaan kurikulum 2013 dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama

Islam di kelas XII SMK Muhammadiyah 3 Makassar yakni : pelaksanaan

kurikulum 2013 dalam proses pembelajaran memiliki keefektifan terhadap

proses pembelajaran dapat dilihat dari perencanaan pembelajaran, proses

pembelajaran, serta hasil yang diperoleh siswa dari proses pembelajaran.

Dengan pelaksanaan kurikulum 2013 ini dapat dilihat bahwa dari segi guru

sangat efektif dikarenakan guru berperan sebagai fasilitator sedangkan

murid dituntut untuk menggali pengetahuannya sendiri sehingga siswa lebih

aktif dalam proses pembelajaran. Selain itu, aspek proses pembelajaran juga

sudah mencapai tujuan pembelajaran dengan hasil prestasi belajar siswa

sudah memenuhi KKM.

2. Proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam yakni: perencanaan

pembelajaran seperti kalender pendidikan, silabus, dan rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) serta penilaian terlebih dahulu harus dipersiapkan oleh

guru terutama rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) karena RPP

merupakan bahan acuan guru dalam proses pembelajaran. Langkah-langkah

proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam yakni pembelajaran

dilaksanakan dalam kelas membuka pembelajaran dengan membaca ayat

suci al-quran dan membaca doa bersama. Metode yang digunakan dalam

62

Page 75: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM …

63

pembelajaran diskusi, cardshor, tanya jawab, diskusi. Sarana yang

digunakan menggunakan buku paket yang dimiliki oleh peserta didik, papan

tulis di kelas, alat tulis dan LCD proyektor dan evaluasi dilakukan dengan

menggunakan teknik tes dan non tes.

3. Faktor Penghambat dan Pendukung dalam penerapan Kurikulum 2013 :

Faktor penghambat dalam implementasi kurikulum 2013 adalah ketidak

siapan kurikulum 2013 hal ini ditunjukan seperti belum adanya buku

penunjang yang sesuai, kesulitan guru mendapatkan informasi lengkap

terkait penerapan 2013 dan mengubah cara belajar siswa yang memerlukan

adaptasi yang sesuai dengan kurikulum ini.

Faktor pendukung implementasi kurikulum 2013 adalah cukup tersedianya

sarana dan prasarana dalam mendukung proses pembelajaran serta aktifitas

siswa itu sendiri juga menjadi faktor pendukung bila mana kegiatan tersebut

dikemas dengan tepat sesuai dengan tujuan kurikulum dan juga

memprioritaskan pembentukan karakter siswa.

B. Saran

Pada penelitian Efektvitas Penerapan Kurikulum 2013 Dalam

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas XII SMK Muhammadiyah 3

Makassar saran yang dapat disampaikan penulis agar lebih memaksimalkan proses

pembelajaran lebih terjalin kerjasama dengan semua pihak Kepala Sekolah,

Wakasek Kurikulum dan Guru Mata Pelajaran Pendididkan Agama Islam dan

Siswa agar tujuan dari pelaksanaan kurikulum 2013 juga dapat tercapai.

Page 76: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM …

64

DAFTAR PUSTAKA

Al Quran Al Karim.

Arifin Zaenal, Pegembangan Manajemen Mutu Kurikulum Pendidikan Islam Jogjakarta : DIVA Press, h 36

Bungin Burhan.2007, Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan

Publik dan Ilmu social lainnya.Jakarta: KencanaPrenada Media Group.

Dinata Nana Syaohdih Sukma. 2010, Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:

Remaja Rosda Karya.

E. Mulyasa.2013, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya.

Fathurrohman Muhammad. 2015 Paradigma Pembelajaran Kurikulum 2013

Strategi Alternatif Pembelajaran di Era Global.Yogyakarta: Kalimedia.

Ferdinan. 2017 Desain Pembelajaran.Jakarta: Gunadarma Ilmu.

Imas Kurniasih, Berlin sani, 2014, Implementasi Kurikulum 2013 : Konsep &

Penerapan, Surabaya: Kata Pena.

Kementrian Agama RI, Al-Qur`an dan Terjemahannya (Bandung 2010), h.180

Loeloek Endah Purwati, Sofan Amri,2013. Panduan Memahami Kurikulum 2013,

Jakarta : PT. Prestasi Pustakarya.

M. Thobroni.2016, Belajar dan Pembelajaran: Teori dan Praktik Yogyakarta: Ar-

Ruzz Media.

Mudjiono dan Dimyati. 2006 , Belajar dan Pembelajaran : Rineka Cipta.

Nana.S.Syaodih, Prinsip dan Pegembangan kurikulum ( Jakarta : P2PLTK ), h.

267.

Nawawi Hadari, 2011. Metode Penelitian Bidang Sosial, (Yogyakarta: Gadjah

Mada Universiti aparess.

P. Joko Subagyo,2004. metodologi dalam teori dan praktek Jakarta: rinekacipta

Prastowo Andi,2011. Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan

Penelitian.Jogjakarta: Ar-ruz Media

Page 77: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM …

65

Pendidikan Agama Islam : buku guru/Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

2017 Jakarta.

Rusman.2011,Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme

Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sanjaya Wina, 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media.

Sugiyono.2017, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kuallitatif, dan R&D). cet.26 Bandung : Alfabeta.

Sujarweni Wiratna.2014, Metodologi Penelitian Yogyakarta: PT. Pustaka Baru.

Sukma Nana Syaodih.2001, Pengembangan Kurikulum, Teori dan Praktek,

Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

S.Syaodih Nana, Prinsip dan Pegembangan kurikulum ( Jakarta : P2PLTK ), h.

267.

Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran.2011, Kurikulum dan

Pembelajaran, Bandung: RAJAWALI PERS.

Sulanam.sunan-ampel.ac.id 2013. diakses tanggal 20 November 2019.

http://deluk12.wordpress.com/makalah-kurikulum/ diakses tanggal 01 Januari

2020.

Page 78: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM …

RIWAYAT HIDUP

Erwin Rusiadi , Lahir di Makassar, tanggal 19 bulan Juli

Tahun 1998 Masehi merupakan anak pertama dari tiga

bersaudara, buah hati dari bapak Rusli dg. Tayang dan ibu

Rabasia, mulai memasuki jenjang pendidikan formal di SDN

Inpres Kelapa 3 Bertingkat, Makassar. Kemudian melanjutkan pendidikan di SMP

Tut Wuri Handayani Makassar, kemudian penulis melanjutkan pendidikan ke

SMK Negeri 2 Makassar dan lulus pada tahun 2016. Setelah menamatkan

Pendidikan di SMK Negeri 2 Makassar, penulis melanjutkan pendidikan ke

jenjang perguruan tinggi di Universitas Muhammadiyah Makassar dan mengambil

Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Agama Islam pada tahun 2016.

Page 79: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM …

LAMPIRAN

Page 80: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM …

PEDOMAN WAWANCARA UNTUK GURU

EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI KELAS XII

SMK MUHAMMADIYAH 3 MAKASSAR

Daftar pertanyaan :

1. Apakah ibu telah menerapkan kurikulum 2013 dalam proses pembelajaran

Pendidikan Agama Islam ?

2. Bagaimana proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMK

Muhammadiyah 3 Makassar ?

3. Apakah ibu/bapak menggunakan strategi dan metode yang menyenangkan

sesuai dengan panduan kurikulum 2013 dalam pembelajaran ? strategi dan

metode apa saja yang biasa dilaksanakan ?

4. Apakah bapak/ibu menggunakan media dan sumber belajar sesuai dengan

materi pembelajaran ?

5. Bagaimana respon siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan

kurikulum 2013 ?

6. Efektifkah penerapan kurikulum 2013 ini dalam proses pembelajaran

Pendidikan Agama Islam, Jika efektif apa faktor pendukungnya ? dan jika

tidak apa faktor penghambatnya ?

7. Kendala apa saja yang dialami selama menerapkan kurikulum 2013 dalam

proses pembelajaran ?

Page 81: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM …

PEDOMAN WAWANCARA UNTUK KEPSEK DAN WAKASEK

EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI KELAS XII

SMK MUHAMMADIYAH 3 MAKASSAR

Daftar pertanyaan :

1. Apakah pelaksanaan kurikulum 2013 di sekolah ini telah sesuai dengan

kriteria atau ketentuan-ketentuan dari kurikulum 2013 itu sendiri ?

2. Bagaimana proses pelaksanaan kurikulum 2013 selama diterapkan di

sekolah ini ?

3. Menurut bapak/ibu apakah dengan diterapkannya kurikulum 2013 ini dapat

mendukung proses pembelajaran, terkhususnya pada mata pelajaran

Pendidikan Agama Islam ?

4. Selama melaksanakan Kurikulum 2013 adakah kendala yang dialami ?

5. Efektifkah penerapan kurikulum 2013 ini dalam proses pembelajaran

Pendidikan agama Islam, Jika efektif apa faktor pendukungnya ?dan jika

tidak apa faktor penghambatnya ?

6. Bagaimana hasil belajar siswa dengan pelaksanaan kurikulum 2013 dalam

proses pembelajaran ?

Page 82: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM …

PEDOMAN WAWANCARA UNTUK SISWA

EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI KELAS XII

SMK MUHAMMADIYAH 3 MAKASSAR

Daftar pertanyaan :

1. Apakah anda menyukai mata pelajaran pendidikan Agama islam?

2. Bagaimana pemahaman anda setelah proses pembelajaran pendidikan

agama islam yang telah meggunakan Kurikulum 2013 ?

3. Apakah anda lebih aktif dalam proses pembelajaran dengan menggunakan

kurikulum 2013 ?

4. Strategi dan metode apa saja yang anda sukai yang telah diterapkan oleh

guru dalam proses pembelajaran ?

Page 83: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM …
Page 84: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM …
Page 85: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM …
Page 86: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM …

Dokumentasi :Observasi Sekolah

Dokumentasi :Wawancara bersama Kepala Sekolah

Page 87: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM …

Dokumentasi :Wawancara bersama Guru Mata Pelajaran PAI

Dokumentasi :Wawancara bersamaTata Usaha

Page 88: EFEKTIVITAS PENERAPAN KURIKULUM 2013 DALAM …

Dokumentasi : Wawancara daring bersama Siswa