16
Barriers To Entry Barrier to entry adalah suatu hal ataupun keadaan pada pasar yang dapat menghalangi/ mencegah kompetitor potensial untuk masuk ke dalam pasar yang kemudian dapat menjadi kompetitor aktual. Bain dalam Shepherd (1990) mengemukakan bahwa barriers to entry tercipta dari besarnya pasar, besar economies of scale, dan biaya periklanan yang besar. Ketiga hal ini merupakan elemen yang membutuhkan biaya besar dalam pendirian/ pembangunan suatu perusahaan. Besar pasar adalah persentase pasar yang dimiliki oleh perusahaan-perusahaan yang telah ada sebelumnya. Jika persentase pasar yang dimiliki oleh perusahaan-perusahaan yang telah ada besar, maka persentase pasar yang dapat diambil oleh perusahaan baru akan menjadi relatif kecil. Sumber – sumber rintangan untuk memasuki sebuah industri adalah sebagai berikut (Porter,1980 ; NetMBA.com,1999 ; Mintzberg,Ahlstrand, Lampel,1998): Skala ekonomis Skala ekonomis berhubungan dengan penurunan biaya untuk memproduksi satu unit produk dikarenakan bertambahnya jumlah produk yang diproduksi per periode.Skala ekonomis selain dinyatakan dalam level produksi perusahaan secara keseluruhan, juga dapat digambarkan dari tiap – tiap fungsi dalam perusahaan, misalnya skala ekonomis bagian logistik, riset dan pengembangan, pemasaran, jaringan pelayanan dan distribusi. Sebagai contoh, pada industri komputer mainframe, skala ekonomis dari sisi produksi, riset, pemasaran dan pelayanan kemungkinan menjadi barrier to entry yang utama.

Ekonomi Industri

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Ekonomi Industri

Barriers To Entry

Barrier to entry adalah suatu hal ataupun keadaan pada pasar yang dapat menghalangi/

mencegah kompetitor potensial untuk masuk ke dalam pasar yang kemudian dapat menjadi

kompetitor aktual. Bain dalam Shepherd (1990) mengemukakan bahwa barriers to entry

tercipta dari besarnya pasar, besar economies of scale, dan biaya periklanan yang besar.

Ketiga hal ini merupakan elemen yang membutuhkan biaya besar dalam pendirian/

pembangunan suatu perusahaan.

Besar pasar adalah persentase pasar yang dimiliki oleh perusahaan-perusahaan yang

telah ada sebelumnya. Jika persentase pasar yang dimiliki oleh perusahaan-perusahaan yang

telah ada besar, maka persentase pasar yang dapat diambil oleh perusahaan baru akan

menjadi relatif kecil.

Sumber – sumber rintangan untuk memasuki sebuah industri adalah sebagai berikut

(Porter,1980 ; NetMBA.com,1999 ; Mintzberg,Ahlstrand, Lampel,1998):

• Skala ekonomis

Skala ekonomis berhubungan dengan penurunan biaya untuk memproduksi satu unit

produk dikarenakan bertambahnya jumlah produk yang diproduksi per periode.Skala

ekonomis selain dinyatakan dalam level produksi perusahaan secara keseluruhan, juga dapat

digambarkan dari tiap – tiap fungsi dalam perusahaan, misalnya skala ekonomis bagian

logistik, riset dan pengembangan, pemasaran, jaringan pelayanan dan distribusi. Sebagai

contoh, pada industri komputer mainframe, skala ekonomis dari sisi produksi, riset,

pemasaran dan pelayanan kemungkinan menjadi barrier to entry yang utama.

Faktor – faktor lain lain yang harus diperhatikan dalam menganalisa skala ekonomis

pada sebuah industri adalah skala ekonomis untuk memproduksi masing – masing bagian

produk, joint cost (biaya yang harus dikeluarkan oleh sebuah perusahaan untuk memproduksi

lebih dari satu jenis produk) dan ada tidaknya integrasi vertikal (vertical integration) dalam

sebuah industri baik diantara perusahaan – perusahaan yang ada maupun fungsi – fungsi

dalam sebuah perusahaan.

Level produksi yang menghasilkan biaya paling efisien disebut Minimum Efficient

Scale (MES). Jika MES diketahui, dapat ditentukan besarnya pangsa pasar yang harus

diperoleh jika ingin masuk industri. Sebuah industri dengan MES tinggi menghalangi

masuknya perusahaan – perusahaan yang hanya mampu berproduksi dengan tingkat rendah

(kurang dari MES). Jika sebuah perusahaan yang memiliki skala ekonomi dibawah MES

tetap mau beroperasi, maka perusahaan tersebut harus memiliki alasan kuat untuk menjual

Page 2: Ekonomi Industri

produknya dengan harga lebih tinggi. Dua alasan yang bisa digunakan adalah deferensiasi

produk dan perusahaan memiliki kekuatan monopoli.

• Deferensiasi dan merek produk

Perusahaan – perusahaan yang sudah lama berada dalam sebuah industri, merek

produknya telah dikenal masyarakat dan mendapat loyalitas konsumen. Kedua hal ini

diperoleh sebagai hasil aktivitas promosi yang telah dilakukan, pelayanan kepada

pelanggan,dan keunikkan produk.

Deferensiasi produk membentuk barrier to entry bagi calon pendatang baru dengan

memaksa mereka mengeluarkan biaya besar untuk mempengaruhi konsumen meninggalkan

loyalitasnya pada produk perusahaan – perusahaan lama. Hal ini bisa menyebabkan kerugian

di awal usaha (start-up loses) dan seringkali memerlukan waktu yang relatif lama. Investasi

untuk membangun merek produk beresiko tinggi karena nilainya dapat hilang begitu saja

apabila usaha memasuki industri gagal.

• Switching costs

Switching cost adalah biaya satu kali (one time costs) yang harus dikeluarkan

konsumen jika ingin berpindah dari produk sebuah perusahaan ke produk sejenis dari

perusahaan lain.Yang termasuk dalam switching costs ini adalah biaya yang dikeluarkan

untuk training ulang, peralatan tambahan yang baru, biaya pengujian kualitas produk baru,

biaya tenaga ahli untuk memastikan produk baru yang dibeli dapat berfungsi sempurna,

desain ulang produk supaya dapat dipastikan sesuai dengan kebutuhan konsumen, dan biaya

– biaya yang dibutuhkan untuk mengatur fungsi – fungsi SDM baru. Jika biaya – biaya ini

besar, perusahaan pendatang baru harus bisa menawarkan kelebihan – kelebihan produknya

baik dari sisi harga maupun performansinya.

• Kebutuhan modal

Semakin besar sumber daya finansial yang dibutuhkan untuk masuk ke sebuah

industri semakin besar barrier to entry, khususnya jika modal tersebut dibutuhkan untuk

periklanan garis depan yang tidak dapat kembali atau untuk kegiatan penelitian dan

pengembangan yang penuh resiko. Modal tidak saja digunakan untuk membangun fasilitas

produksi namun juga untuk hal – hal seperti inventori, menutup kerugian awal dan

memberikan kredit pada konsumen. Walaupun di pasar modal terdapat banyak modal,

memasuki sebuah industri yang memerlukan modal besar tetap merupakan usaha beresiko

besar. Hal ini tercermin dari tingginya tingkat bunga yang dikenakan pada pendatang baru.

Page 3: Ekonomi Industri

• Akses jaringan distribusi

Untuk menjual produknya, perusahaan – perusahaan baru harus memiliki jaringan

distribusi. Di sisi lain jaringan distribusi yang sudah ada telah dikuasai oleh perusahaan –

perusahaan lama. Dengan demikian pesaing – pesaing baru harus mampu mempengaruhi titik

– titik distribusi supaya mau menerima produknya dengan memberi potongan harga ,

kerjasama periklanan dan sebaginya yang pada prinsipnya akan mengurangi laba.

Makin terbatas pedagang besar dan pengecer untuk suatu produk dan seamakin banyak

pesaing yang telah memanfaatkan saluran distribusi ini, akan semakin berat usaha untuk

memasuki industri. Barrier to entry dari sisi jaringan distribusi semakin besar jika perusahaan

– perusahaan lama memiliki hubungan erat dengan jaringan distribusinya. Seringkali

hambatan – hambatan ini memaksa perusahaan – perusahaan yang akan masuk dalam industri

harus membuat jaringan distribusi baru.

• Spesifikasi aset

Spesifikasi aset adalah seberapa luas aset suatu perusahaan dapat digunakan untuk

membuat produk – produk yang berbeda. Jika untuk membuat sebuah produk diperlukan aset

dengan teknologi yang sangat terspesialisasi, calon pesaing baru enggan masuk dalam

industri tersebut. Hal ini disebabkan apabila mengalami kegagalan, aset tidak dapat dijual

atau diubah fungsinya untuk memproduksi produk lain dengan mudah. Selain itu pada sebuah

industri yang memerlukan aset sangat terspesialisasi, perusahaan – perusahaan yang sudah

terlebih dahulu ada dalam industri tersebut akan melakukan perlawanan sengit terhadap

pendatang baru yang bisa mengurangi pangsa pasar mereka.

• Keunggulan biaya absolut

Perusahaan – perusahaan yang telah mapan mungin memilki keunggulan biaya yang

tidak dapat ditiru oleh pentang baru tidak perduli berapapun besarnya pencapaian skala

ekonomis dari pendatang baru tersebut. Keunggulan – keunggulan tersebut diantaranya

adalah sebagai berikut :

teknologi produk

Pengetahuan mengenai produk atau karakteristik rancangan yang dilindungi

kepemilikannya melalui hak paten atau kerahasiaan menciptakan halangan masuk bagi

para calon pendatang baru.

Penguasaan yang menguntungkan atas bahan baku

Perusahaan yang telah mapan mungkin telah mengusai sumber – sumber bahan baku dan

sumber daya lain yang paling menguntungkan.

Lokasi yang menguntungkan

Page 4: Ekonomi Industri

Perusahaan – perusahaan yang telah mapan mungkin telah memonopoli lokasi yang

menguntungkan sebelum kekuatab pasar mendorong kenaikkan harga untuk

memanfaatkan lokasi itu sepenuhnya.

Subsidi pemerintah

Subsidi istimewa dari pemerintah dapat memberikan keuntungan yang tahan lama bagi

perusahaan – perusahaan yang telah ada dalam industri.

Kurva belajar atau pengalaman

Pada beberapa bisnis terdapat kecenderungan bahwa biaya satuan (unit costs) akan

menurun sejalan dengan bertambahnya pengalaman kumulatif dalam menghasilkan

produk perusahaan. Biaya menurun karena pekerja telah menyempurnakan metode kerja

mereka menjadi lebih efisien (kurva pengalaman klasik), penyempurnaan tata letak,

dikembangkannya peralatan baru dan proses khusus, perubahan rancangan produk yang

membuat proses produksi menjadi semakin mudah dan seterusnya. Pengalaman ini tidak

saja berhubungan dengan bidang produksi, namun berlaku juga pada fungsi – fungsi

distribusi, logistik, dan lain – lain.

• Kebijakan pemerintah

Pemerintah dapat membatasi bahkan menutup kesempatan masuknya pesaing baru

dalam sebuah industri. Pembatasan ini dilakukan dengan kebijakan perijinan atau membatasi

akses terhadap bahan baku. Pemerintah melakukan pembatasan masuknya pesaing baru

dikarenakan alasan – alasan sosial masyarakat secara keseluruhan.

Untuk sebuah industri yang secara umum memang lebih baik apabila hanya

dijalankan oleh beberapa perusahaan saja, pemerintah memiliki peranan besar. Salah satu

jenis industri semacam ini adalah industri ketenagalistrikan. Untuk melayani kebutuhan

tenaga listrik di sebuah daerah akan lebih efisien apabila diberikan kepada satu saja

perusahaan tenaga listrik dibanding apabila mengijinkan banyak perusahaan tenaga listrik

berkompetisi satu sama lain.

• Tindakan perlawanan yang diperkirakan (expected retaliation)

Perkiraan para pendatang baru terhadap reaksi para pesaing yang telah ada juga

mempengaruhi besarnya kemungkinan masuknya pesaing baru. Jika pesaing yang telah ada

diperkirakan akan memberikan reaksi yang keras sehingga pendatang baru meras tidak

nyaman beroperasi dalam industri yang bersangkutan, maka masuknya pendatang baru juga

terhambat. Keadaan – keadaan yang mengisyaratkan kemungkinan akan timbulnya penolakan

terhadap masuknya pendatang baru dan karenanya akan merintangi usaha ini adalah sebagai

berikut :

Page 5: Ekonomi Industri

adanya sejarah perlawanan yang keras terhadap pendatang baru;

perusahaan – perusahaan yang telah mapan memiliki sumberdaya yang besar untuk

menyerang balik;

perusahaan yang telah mapan memiliki komitmen tinggi terhadap industri dan telah

menanamkan kekayaan yang sangat tidak likuid di dalamnya;

pertumbuhan industri yang lambat membatasi kemampuan industri untuk menyerap

perusahaan baru tanpa menekan prestasi penjualan dan keuangan dari perusahaan –

perusahaan yang telah mapan.

Persaingan diantara Kompetitor Lama

Taktik yang biasa digunakan untuk memperoleh posisi yang kuat di dalam persaingan

antara perusahaan – peusahaan yang sudah masuk dalam industri adalah persaingan harga,

perang iklan, promosi produk, dan meningkatkan pelayanan serta jaminan purna jual bagi

pelanggan. (Porter, 1980)

Ahli ekonomi mengukur tingkat persaingan ini dengan indikator konsentrasi industri.

Besaran yang digunakan adalah Rasio Konsentrasi (Concentration Ratio/CR) . Rasio

Konsentrasi yang tinggi menunjukkan bahwa sebagian besar pangsa pasar dikuasai oleh

sejumlah kecil perusahaan. Dengan demikian, persainagan dalam pasar atau industri tersebut

rendah (dekat dengan bentuk monopoli). Rasio konsentrasi yang rendah menunjukkan tidak

ada perusahaan yang dominan menguasai pasar.( NetMBA.com,1999)

Berdasarkan sifatnya, barriers to entry dibagi dalam dua jenis. Pertama, barriers to

entry yang bersifat controllable bagi perusahaan di dalam pasar. Barriers to entry yang

bersifat controllable, yaitu hambatan untuk masuk ke dalam pasar yang dapat dikontrol oleh

setiap perusahaan yang ada di dalam pasar. Dalam penulisan ini barriers to entry yang

bersifat controllable adalah variabel rasio penggunaan modal (capital sales ratio), efisiensi,

dan produktivitas penggunaan modal (capital productivity). Kedua, barriers to entry yang

bersifat uncontrollable. Barriers to entry yang bersifat uncontrollable, yaitu hambatan masuk

yang berada di luar kontrol setiap perusahaan yang ada di dalam pasar. Nilai tukar mata uang,

jumlah impor gula rafinasi, serta jumlah industri makanan dan minuman merupakan barriers

to entry yang bersifat uncontrollable.

Page 6: Ekonomi Industri

Diferensiasi Produk (Product differentiation)

Produk adalah setaip apa saja yang dapat ditawarkan di pasar untuk mendapatkan perhatian,

pemakaian, permintaan, atau konsumsi yang dapat memenuhi kebutuhan. Ia meliputi benda

fisik jasa oragniasai dan gagasan. Pengertian diferensiasi produk secara sederhana, dapat

diartikansebagai pembedaan suatu produk dengan produk lainnya. Pengertian lain juga

tentang diferensiasi produk adalah pembedaan suatu produk dalamsuatu perusahaan, agar

pihak konsumen dapat memilih produk yang mana,yang mereka inginkan. Yang menjadi

alternatif konsumen untuk memilihsuatu produk didasari pada warna, kualitas dan harga.

Diferensiasi produk atau pembedaan produk merupakan suatu strategi perusahaan untuk

mempromosikan produk yang diproduksinya dengan produk perusahaan pesaingnya. Strategi

ini didayagunakan sehingga perusahaan dapatmenghindari persaingan harga. Perusahaan

meletakkan perbedaan dalam desain produk, merek, kemasan, ukuran dan rasa.

- Desain produk

Desain produk adalah salah satu aspek pembentuk citra produk sepertiwarna, kualitas

jaminan dan pertanggung jawaban.

- Merek

Merek merupakan nama istilah simbol atau desain khusus atau beberapakombinasi unsur-

unsur yang direncanakan untuk mengidentifikasi barang dan jasa.

- Kemasan

Sebagai seluruh kegunaan merancang, memproduksi bungkus ataskemasan suatu produk.

- Ukuran dan rasa

Menunjukan kualitas produk suatu barang jika perusahaan dapat melakukan diferensiasi

produknya secara efektif, maka perusahaan dapat menetapkan harga, diatas harga sebenarnya.

Diferensiasi memungkinkan perusahaan memperoleh keuntungan berdasarkan nilai tambah

yang dirasakan dan diberikan kepada pelanggan.

Tujuan:

1. Maksimisasi profit

2. Market power

3. Market share (will have its own demand curve)

4. Competitif

5. Pelayanan pada pelanggan

Page 7: Ekonomi Industri

Faktor pendorong:

1. Excess Capacity

2. Kemudahan dalam merancang

3. Meningkatnya preferensi konsumen

4. Peluang yang belum terisi

Konsekuensi Diferensiasi produk

1. Bertambahnya biaya disain dan enjinering

2. Bertambahnya biaya penyimpanan persediaan bahan baku dan barang jadi

3. Bertambahnya biaya tetap (investasi mesin)

4. Bertambahnya biaya transportasi dan distribusi

5. Bertambahnya biaya promosi dan adpertensi

Problem:

1. Berapa biaya disain dan enjinering

2. Berapa biaya penyimpanan persediaan bahan baku dan barang jadi

3. Berapa biaya tetap (investasi mesin)

4. Berapa biaya transportasi dan distribusi

5. Berapa biaya promosi dan adpertensi

Kotler (1999 : 364) mengemukakan suatu perbedaan atau diferensiasi dapat

dikembangkan jika memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

- Penting ; Perbedaan itu memberikan banyak manfaat bagicukup banyak pelanggan

- Jelas ; Perbedaan itu tidak dimiliki orang lain atau dapatdikemas dengan lebih jelas.

- Unggul ; Perbedaan itu lebih baik dari cara lain untuk mendapatkan manfaat yang

sama.

- Dapat dikomunikasikan ; perbedaan itu dapat dimengertidan di lihat oleh pembeli.

- Mendahului ; perbedaan itu tidak mudah ditiru pesaing.

- Terjangkau ; pembeli dapat menjangkau selisih harganya-Menguntungkan ;

perusahaan memperoleh laba dengan menonjolkan perbedaan itu.

Kesamaan produk biasanya ada di antara para pesaing dan diferensiasi bertujuan

untuk mengembangkan kemampuan-kemampuan khusus yang dipandang unik oleh seluruh

industri dalam istilah pemasaran ini dikenal dengan pemasaran yang berbeda (differentiated

marketing).

Page 8: Ekonomi Industri

Selanjutnya dijelaskan oleh (Kotler 2002 : 329 : 332) bahwa banyak produk dapat

didiferensiasi berdasarkan bentuk, ukuran, model atau struktur fisik sebuah produk.

Keistimewaan yakni karakteristik yang melengkapifungsi dasar produk. Mutu kinerja

mengacu pada level di manakarakteristik dasar produk itu beroperasi. Kualitas kesesuaian

adalah tingkatdi mana semua unit yang di produksi adalah identik dan memenuhispesifikasi

sasaran yang dijanjikan. Daya tahan adalah suatu ukuran usiaoperasi produk yang diharapkan

dalam kondisi normal dan atau berat.keandalan adalah ukuran kemungkinan suatu produk

tidak akan rusak ataugagal dalam suatu periode waktu tertentu. Mudah diperbaiki adalah

suatuukuran kemudahan untuk memperbaiki suatu produk yang rusak atau gagal.Gaya

menggambarkan penampilan dan perasaan yang ditimbulkan oleh produk itu bagi pembeli.

Rancangan adalah totalitas keistimewaan yangmempengaruhi penampilan dan fungsi suatu

produk dari segi kebutuhan pelanggan.

Adapun manfaat dari diferensiasi produk yaitu :

1. Untuk melakukan modifikasi yang substansi terhadap produk yangdihasilkan selama

ini

2. menciptakan produk baru untuk memberikan manfaat tanpamengubah saluran

distribusi pemasaran

3. Memperpanjang daya guna produk yang dihasilkan sekarang

4. Menarik keuntungan dari reputasi perusahaan karena produk yangdihasilkan, diminati

oleh para pelanggan.

Klasifikasi industri Indonesia tahun 2004-2005 dengan indikator concentration ratio

• Industri pasar duopoli (apabila dilihat dari tahun 2005) :

1. Rokok putih (cigarettes)

2. Non waven

3. Bahan farmasi ( pharmaceutical preparation )

4. Sepeda motor ( motorcycles )

Dikatakan sebagai pasar duopoli karena menguasai pangsa pasar lebih dari 80%.

• Industri pasar oligopoli kuat (apabila dilihat dari tahun 2005) :

1. Susu ( milk )

2. Pupuk buatan ( mixed fertilizer )

3. Es krim ( ice cream )

4. Tepung terigu ( flour )

5. Pakaian jadi dari kulit ( wearing apparel of leather )

Page 9: Ekonomi Industri

6. Pakaian jadi lainnya dari kulit ( other wearing apparel of leather )

7. Sepatu teknik industri ( shoes for industrial purposes )

8. Bubur kertas ( pulp)

9. Kertas industri ( industrial papers)

10. Pupuk buatan tunggal ( straight fertilizer )

11. Sabun dan pembersih ( soap and cleaning preparations )

12. Kaca lembaran ( sheet glass )

13. Besi dan baja ( iron and steel )

14. Kendaraan bermotor 4 ( four wheeled motor vehicles )

15. Kapal ( ships )

Dikatakan sebagai oligopoli kuat karena perusahaan tersebut menguasai pangsa pasar

sebesar 80 % atau lebih.

• Industri pasar oligopoli lemah (apabila dilihat dari tahun 2005) :

1. Minyak goreng kelapa sawit ( palm cooking oil )

2. Rokok kretek ( clove cigarettes )

3. Benang pintal (spinning mills)

4. Benang jahit ( threads )

5. Kain cetak ( printed textiles )

6. Tekstil selain pakaian jadi ( textile except wearing apparels )

7. Tekstil untuk kesehatan ( textile for health )

8. Tekstil untuk komestika ( textile for cosmetic )

9. Bordir ( embroidery )

10. Pakaian jadi lainnya ( other wearing apparel )

11. Sepatu olahraga ( sport shoes )

12. Kayu lapis ( plywood )

13. Cat ( paint )

14. Ban luar dan dalam ( Tire and innerTubes )

15. Alas kaki lainnya ( footwear n.e.c )

16. Kertas budaya ( cultural papers )

17. Semen ( cement )

18. Penggilingan baja ( steel rolling )

19. Pengecoran besi dan baja ( iron and steel smelting )

20. Radio, TV, dan elektronik ( radio, television, and electronics )

Page 10: Ekonomi Industri

Dikatakan sebagai oligopoli kuat karena perusahaan tersebut menguasai pangsa pasar

sebesar 50 % hingga 79 %.

Page 11: Ekonomi Industri

Daftar Pustaka :

lontar.ui.ac.id/file?file=digital/126715-6167...pdf diakses pada 21 November 2013

materi kuliah Ekonomi Industri