Upload
cindra-elvan
View
19
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Encephalopaty
Citation preview
ENCEPHALOPATHY
A. Pengertian Encephgalopathy / Ensefalopati
Encephalopathy/ Ensefalopati adalah semua penyakit yang mengenai otak. penyakit ini
muncul tiba-tiba yang ditandai dengan gangguan mental dan penurunan tingkat
kesadaran, paralysis gerakan bola mata, dan ataksia gaya berjalan. Pembengkakan discus
optikus dan perdarahan retina juga ada dan depresi progresif dari status kesadaran
( Harrison, Prinsip-prinsip Ilmu Penyakit Dalam).
B. Penyebab
Penyebab dari Sindrom Wernigke atau penyakit Ensefalopati sampai saat ini belum
diketahui namun diduga karena adanya gannguan sirkulasi pada organ kepala, racun, dan
kekurangan vitamin B1 (thiamin). ( Harrison ).
Namun ada pula yang berpendapat bahwa ensefalopati disebabkan oleh gangguan
vaskuler, metabolic, toxin, hypoxia dan iskemik.
C. Patofisiologi
Mekanisme defisiensi thiamin menyebabkan lesi otak masih belum dimengerti secara
lengkap. Thiamin adalah kofaktor untuk beberapa enzim termasuk transketolase, piruvat
dehidrokinase dan -ketoglutarat dehidrokinase. Penurunan thiamin menimbulkan
penurunan difus dalam penggunaan glukosa otak.
Bahan baku untuk metabolisme otak adalah glukosa yang terbentuk melalui proses
oksidasi dipecah menjadi CO dan H2O. normalnya seorang anak berumur 3 tahun
sirkulasi otak mencapai 65% dari seluruh tubuh disbanding dengan orang dewasa yang
hanya 15 %. Apabila ada gangguan sirkulasi maka anak sangat rentan terjadi kejang,
hypoxia dan sampai penurunan tingkat kesadaran
D. Gejala – Gejala Ensefalopati
Kelemahan pada otot-otot tangan dan kaki atau Paralisis dari abduksi (kelumpuhan
abdusens) yang selalu bilateral. Dan deserasi oleh diplopia horizontal, strabismus dan
nistagmus.
Pusing
Cara Berdiri dan gaya jalan berat sebelah (seperti orang mabuk)
Dapat ditemukan gejala demam.
Anak bisa tidak sadarkan diri
Pada penyakit yang jelas sudah lanjut mungkin ada hilangnya gerakan mata secara
lengkap dan pupil.
Atalesia terutama mengenai cara berdiri dan gaya jalan dan mungkin begitu berat
sehingga pasien tidak dapat berdiri atau berjalan tanpa dukungan.
Kekacauan fungsi mental ditemukan pada 90% pasien yang paling umum adalah
keadaan konfulsi apatik yang ditandai oleh tidak bergairah, tidak ada perhatian, tidak
dapat membedakan keadaan sekitarnya dan disorientasi.
Dapat terjadi perubahan kesadaran , kejang-kejang, peningkatan tekanan intra kranial
dan gejala lain sesuai penyebab.
E. Penanganan Penyakit Ensefalopati
1. Bila anak demam, segera kompres anak dengan air pada daerah dahi, lipatan ketiak
dan lipatan paha
2. Bila anak kejang, segera masukkan spatel atau sendok kedalam mulut anak agar lidah
anak tidak tergigit dan terjatuh kebelakang
3. Jangan menahan tangan dan kaki anak disaat ia kejang karena dapat menyebabkan
anak patah
4. Segera bawa anak ke tempat pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan
pertolongan selanjutnya
F. Pemeriksaan Penunjang
a. Liquor Cerebro Spinalis
Aspek jernih, tekanan kesan normal atau sedikit meningkat, tidak ditemukan adanya
plerositosis. Protein serta glukosa normal atau sedikit meningkat. Elektrolit, gas dan
kimia darah.
b. Elektrolit, gas dan kimia darah.
c. Radilogi
d. CT-Scan
G. Komplikasi
Gangguan perkembangan mental.
Retardasi mental terdapat pada 30-50 % golongan yang disertai kejang.
Epilepsi
Biasanya lebih dari 50% golongan yang disertai kejang kemudian akan menderita
epilepsy.
Gangguan saraf otak
Dapat terjadi hemianopsia, homonimus, strabismus konvergen, gangguan menelan
dsb.
H. Pengobatan
Prioritas utama dalam penatalaksanaan encepalopati adalah:
1. Memperbaiki deoksigenasi ke otak.
Bersihan jalan napas, pemberian oksigen 1-2 liter/ menit.
2. Menjamin intake untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh:
Dex 10% dan NaCl 0,9% dengan perbandingan 1: 1. jumlah cairan direktriksi
60-80% sampai kesadaran membaik kemudian dilanjutkan dengan kebutuhan
perhari.
3. Pengobatan simtomatis:
Dexametazone 0,5 mg - 1 mg/kg/BB/hari/iv sampai keasadaran membaik
mengatasi edema serebral.
Diazepam dosis rectal 0,5 mg/kg/BB setiap kali pemberian atau maksimal 5
mg pada anak BB < 10 kg atau 10 mg pada anak BB> 10 kg untuk mengatasi
kejang.
Pemberian Thiamin 2-3 mg untuk mencegah pasien mengalami amnesik
PENYIMPANGAN KDM PADA ENSEPALOPATI
Defisiensi Thiamin, gg. Vakuler, GG metabolic, Hipoxia cerebral, Idiopatik
Tirah baring Peningkatan aktivitas motorik
Kejang
Terjadi lepas muatan listrik yang besar
Difusi ion kalium dan natrium
GG. keseimbangan membrane sel menurun
Penumpukan secret pada jalan napas
Penurunan tingkat kesadaran
GG. perfusi serebral
Kekurangan 02 dan glokosanpada otak
Suplai darah/oksigen tidak adekuat
Konstriksi pembuluh darah
Resiko perubahan inegritas kulit
Bersihan jalan napas tidak efektif
Peubahan proses keluarga
Anak dihospitalisasi
Perubahan status kesehatan anak
Resiko cedera
DAFTAR PUSTAKA
Donna L. Wong, Pedoman klinis Keperawatan Pediatrik, ediai 4, 2004. Penerbit Buku
Kedokteran, EGC. Jakarta
Ngastiyah, Perawatan Anak Sakit. Cetakan I, 1997. Penerbit Buku Kedoktran. EGC. Jakarta
Wilson, Kasper, Isselbacher, 2001. Prinsip-prinsip Ilmu penyakit Dalam, Harrizon, edisi 13.
Vol. 5. Penerbit EGC, Jakarta.
Hasan Rusepto, 1985. Buku Kuliah Ilmu Kesehatan anak 2 FKUI, Info Medika Jakarta.