7
ENCEPHALOPATHY A. Pengertian Encephgalopathy / Ensefalopati Encephalopathy/ Ensefalopati adalah semua penyakit yang mengenai otak. penyakit ini muncul tiba-tiba yang ditandai dengan gangguan mental dan penurunan tingkat kesadaran, paralysis gerakan bola mata, dan ataksia gaya berjalan. Pembengkakan discus optikus dan perdarahan retina juga ada dan depresi progresif dari status kesadaran ( Harrison, Prinsip-prinsip Ilmu Penyakit Dalam). B. Penyebab Penyebab dari Sindrom Wernigke atau penyakit Ensefalopati sampai saat ini belum diketahui namun diduga karena adanya gannguan sirkulasi pada organ kepala, racun, dan kekurangan vitamin B1 (thiamin). ( Harrison ). Namun ada pula yang berpendapat bahwa ensefalopati disebabkan oleh gangguan vaskuler, metabolic, toxin, hypoxia dan iskemik. C. Patofisiologi Mekanisme defisiensi thiamin menyebabkan lesi otak masih belum dimengerti secara lengkap. Thiamin adalah kofaktor untuk beberapa enzim termasuk transketolase, piruvat dehidrokinase dan -ketoglutarat dehidrokinase. Penurunan

Encephalopathy Medis

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Encephalopaty

Citation preview

Page 1: Encephalopathy Medis

ENCEPHALOPATHY

A. Pengertian Encephgalopathy / Ensefalopati

Encephalopathy/ Ensefalopati adalah semua penyakit yang mengenai otak. penyakit ini

muncul tiba-tiba yang ditandai dengan gangguan mental dan penurunan tingkat

kesadaran, paralysis gerakan bola mata, dan ataksia gaya berjalan. Pembengkakan discus

optikus dan perdarahan retina juga ada dan depresi progresif dari status kesadaran

( Harrison, Prinsip-prinsip Ilmu Penyakit Dalam).

B. Penyebab

Penyebab dari Sindrom Wernigke atau penyakit Ensefalopati sampai saat ini belum

diketahui namun diduga karena adanya gannguan sirkulasi pada organ kepala, racun, dan

kekurangan vitamin B1 (thiamin). ( Harrison ).

Namun ada pula yang berpendapat bahwa ensefalopati disebabkan oleh gangguan

vaskuler, metabolic, toxin, hypoxia dan iskemik.

C. Patofisiologi

Mekanisme defisiensi thiamin menyebabkan lesi otak masih belum dimengerti secara

lengkap. Thiamin adalah kofaktor untuk beberapa enzim termasuk transketolase, piruvat

dehidrokinase dan -ketoglutarat dehidrokinase. Penurunan thiamin menimbulkan

penurunan difus dalam penggunaan glukosa otak.

Bahan baku untuk metabolisme otak adalah glukosa yang terbentuk melalui proses

oksidasi dipecah menjadi CO dan H2O. normalnya seorang anak berumur 3 tahun

sirkulasi otak mencapai 65% dari seluruh tubuh disbanding dengan orang dewasa yang

hanya 15 %. Apabila ada gangguan sirkulasi maka anak sangat rentan terjadi kejang,

hypoxia dan sampai penurunan tingkat kesadaran

Page 2: Encephalopathy Medis

D. Gejala – Gejala Ensefalopati

Kelemahan pada otot-otot tangan dan kaki atau Paralisis dari abduksi (kelumpuhan

abdusens) yang selalu bilateral. Dan deserasi oleh diplopia horizontal, strabismus dan

nistagmus.

Pusing

Cara Berdiri dan gaya jalan berat sebelah (seperti orang mabuk)

Dapat ditemukan gejala demam.

Anak bisa tidak sadarkan diri

Pada penyakit yang jelas sudah lanjut mungkin ada hilangnya gerakan mata secara

lengkap dan pupil.

Atalesia terutama mengenai cara berdiri dan gaya jalan dan mungkin begitu berat

sehingga pasien tidak dapat berdiri atau berjalan tanpa dukungan.

Kekacauan fungsi mental ditemukan pada 90% pasien yang paling umum adalah

keadaan konfulsi apatik yang ditandai oleh tidak bergairah, tidak ada perhatian, tidak

dapat membedakan keadaan sekitarnya dan disorientasi.

Dapat terjadi perubahan kesadaran , kejang-kejang, peningkatan tekanan intra kranial

dan gejala lain sesuai penyebab.

E. Penanganan Penyakit Ensefalopati

1. Bila anak demam, segera kompres anak dengan air pada daerah dahi, lipatan ketiak

dan lipatan paha

2. Bila anak kejang, segera masukkan spatel atau sendok kedalam mulut anak agar lidah

anak tidak tergigit dan terjatuh kebelakang

3. Jangan menahan tangan dan kaki anak disaat ia kejang karena dapat menyebabkan

anak patah

4. Segera bawa anak ke tempat pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan

pertolongan selanjutnya

F. Pemeriksaan Penunjang

a. Liquor Cerebro Spinalis

Page 3: Encephalopathy Medis

Aspek jernih, tekanan kesan normal atau sedikit meningkat, tidak ditemukan adanya

plerositosis. Protein serta glukosa normal atau sedikit meningkat. Elektrolit, gas dan

kimia darah.

b. Elektrolit, gas dan kimia darah.

c. Radilogi

d. CT-Scan

G. Komplikasi

Gangguan perkembangan mental.

Retardasi mental terdapat pada 30-50 % golongan yang disertai kejang.

Epilepsi

Biasanya lebih dari 50% golongan yang disertai kejang kemudian akan menderita

epilepsy.

Gangguan saraf otak

Dapat terjadi hemianopsia, homonimus, strabismus konvergen, gangguan menelan

dsb.

H. Pengobatan

Prioritas utama dalam penatalaksanaan encepalopati adalah:

1. Memperbaiki deoksigenasi ke otak.

Bersihan jalan napas, pemberian oksigen 1-2 liter/ menit.

2. Menjamin intake untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh:

Dex 10% dan NaCl 0,9% dengan perbandingan 1: 1. jumlah cairan direktriksi

60-80% sampai kesadaran membaik kemudian dilanjutkan dengan kebutuhan

perhari.

3. Pengobatan simtomatis:

Dexametazone 0,5 mg - 1 mg/kg/BB/hari/iv sampai keasadaran membaik

mengatasi edema serebral.

Diazepam dosis rectal 0,5 mg/kg/BB setiap kali pemberian atau maksimal 5

mg pada anak BB < 10 kg atau 10 mg pada anak BB> 10 kg untuk mengatasi

kejang.

Pemberian Thiamin 2-3 mg untuk mencegah pasien mengalami amnesik

Page 4: Encephalopathy Medis

PENYIMPANGAN KDM PADA ENSEPALOPATI

Defisiensi Thiamin, gg. Vakuler, GG metabolic, Hipoxia cerebral, Idiopatik

Tirah baring Peningkatan aktivitas motorik

Kejang

Terjadi lepas muatan listrik yang besar

Difusi ion kalium dan natrium

GG. keseimbangan membrane sel menurun

Penumpukan secret pada jalan napas

Penurunan tingkat kesadaran

GG. perfusi serebral

Kekurangan 02 dan glokosanpada otak

Suplai darah/oksigen tidak adekuat

Konstriksi pembuluh darah

Resiko perubahan inegritas kulit

Bersihan jalan napas tidak efektif

Peubahan proses keluarga

Anak dihospitalisasi

Perubahan status kesehatan anak

Resiko cedera

Page 5: Encephalopathy Medis

DAFTAR PUSTAKA

Donna L. Wong, Pedoman klinis Keperawatan Pediatrik, ediai 4, 2004. Penerbit Buku

Kedokteran, EGC. Jakarta

Ngastiyah, Perawatan Anak Sakit. Cetakan I, 1997. Penerbit Buku Kedoktran. EGC. Jakarta

Wilson, Kasper, Isselbacher, 2001. Prinsip-prinsip Ilmu penyakit Dalam, Harrizon, edisi 13.

Vol. 5. Penerbit EGC, Jakarta.

Hasan Rusepto, 1985. Buku Kuliah Ilmu Kesehatan anak 2 FKUI, Info Medika Jakarta.