Endoscopic Fetal Surgery

  • Upload
    hrv

  • View
    238

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/25/2019 Endoscopic Fetal Surgery

    1/24

    Perkembangan Bedah Janin

    Sejarah bedah janin bercirikan ketergantungan mutlak pada kemungkinan

    diagnosis sebelum lahir. Metode pencitraan baru yang berkekuatan penuh, teknik

    pengambilan-sampel air ketuban dan jaringan janin, dan genetika molekuler modern

    untuk diagnosis pralahir berbagai penyakit bawaan telah membuka selubung rahasia

    dari janin. Sekalipun sebagian besar cacat bawaan yang terdeteksi sebelum lahir bisa

    ditangani setelah pengangkutan ibu, sedikit cacat anatomi sederhana yang

    membutuhkan bedah janin, meskipun dengan hasil yang bisa diprediksi buruk.

    Pemahaman tentang fisiologi dan patofisiologi intrauterin pada beberapa cacat

    bawaan dikaji dalam studi model binatang, dan riwayat alami dari cacat bawaan yang

    ditunjukkan oleh pengamatan pralahir pada janin manusia. riteria seleksi untuk

    inter!ensi intrauterin ada dikembangkan. Selama dua dekade terakhir, teknik bedah

    untuk bedah janin terbuka dan endoskopik telah didefinisikan dan anesthesia dan

    tocolysis untuk bedah janin telah ditingkatkan. Begitu kita memasuki abad "#, bidang

    bedah ini pasti akan berkembang.

    $ingga paroh terakhir abad "%, janin tetap sendirian, terbungkus dan

    tersembunyi dari penglihatan di dalam kandungan, yang mengambang tanpa

    gangguan selama kehamilan hingga tiba saatnya kelahiran. &lasan utama untuk

    kehidupan terasing janin yang lama bukan karena ketidakmauan menerima

    kemungkinan pengobatan, namun karena ketiadaan cara yang pasti dalam mengamati

    1

  • 7/25/2019 Endoscopic Fetal Surgery

    2/24

    dan memahami kehidupan di dalam kandungan. Setelah laporan pertama tentang

    diagnosis ultrasonografi in utero kelainan bawaan pada tahun #'(%-an,

    dimungkinkanlah mendefinisikan diagnosis pralahir dan riwayat alami intrauterin dari

    penyakit janin. Juga telah banyak banyak bedah janin percobaan dilaksanakan yang

    memungkinkan kita bisa memahami fisiologi janin normal dan patofisiologi cacat

    janin. Selama dekade terakhir, kelompok-kelompok perintis bedah meneliti dasar

    pemikiran dan kelayakan dari bedah janin manusia, dan mengupayakan perbaikan

    intrauterin dari kelainan bawaan spesifik, seperti hernia diafragma bawaan, cacat

    adenomatoid kista bawaan, meningomyocele dan sindrom transfusi kembar-ke-

    kembar.

    )alam tulisan ini, kami meninjau sejarah perkembangan bedah janin. &kan

    dibuat perbedaan antara bedah janin percobaan dan percobaan klinik.

    *angkuman singkat dari tonggak-tonggak perkembangan bedah janin

    dipresentasikan dalam +abel #.

    KEDOKTERAN JANIN KUNO

    )alam usaha menjelaskan bagaimana janin terkait dengan si anak, para ahli

    unani dan *omawi mengkonsepsikan ide manusia homunculus-a miniature yang

    hidup dan tumbuh berkembang di dalam ibu sebelum lahir ambar #/. &ristoteles

    01%-2(( SM/, seorang dokter unani yang dianggap sebagai Bapa edokteran,

    mencapai kesimpulan 3intuitif yang sangat cerdas4 bahwa janin buang air kecil di

    dalam kandungan dan bahwa air ketuban sebagian besar terdiri dari urin janin. 5elsus

    2

  • 7/25/2019 Endoscopic Fetal Surgery

    3/24

    2%6 SM 7 016/, seorang dokter *omawi dari abad pertama, disebut

    merekomendasikan pemenggalan leher untuk letak melintang terjepit. &ndreas

    8ersalius #1#0-#190/, Bapa &natomi Modern, mengadakan pengamatan 3analysa

    sejati4 pertama atas janin mamalia yang hidup. :a menegaskan bahwa janin berusaha

    untuk bernapas bila dipaparkan pada udara. :a juga mencatat bahwa arteri janin pada

    tali pusar berdenyut secara teratur sampai napas janin dimulai.

    Tabel 1. +onggak-tonggak dalam Perkembangan Bedah Janin

    Pemenggalan kepala janin untuk letak melintang terjepit 5elsus, ;aman *omawi/

    eberhasilan bedah janin yang dilaporkan pertama pada binatang Bors, #'"1/

    8isualisasi endoskopik langsung pertama janin ltrasonografi real-time diperkenalkan #'(%-an/Bedah janin terbuka manusia yang berhasil pertama $arrison et al., #'?2/

    Bedah janin terbuka manusia yang berhasil pertama untuk hernia diafragma bawaan

    $arrison et al., #'?'/

    +eknik fetoskopi percobaan $arrison et al, #'?'/

    8esicostomy endoskopi manusia yang berhasil pertama MacMahon, #''"/

    Jepitan @A+A )C yang berhasil pertama $arrison et al, #''(/

    BEDAH JANIN PERCOBAAN

    Barulah di abad #' preparasi binatang percobaan digunakan untuk melakukan

    pengamatan fisiologik atas janin mamalia yang hidup. Bichat pada tahun #?%2 adalah

    3

  • 7/25/2019 Endoscopic Fetal Surgery

    4/24

    yang pertama mengkaji gerakan janin. Dunt pada tahun #?(( dan kemudian Preyer

    pada tahun #??1, mengkaji janin marmut utuh yang disuspensikan dalam saline

    hangat dan mencatat bahwa begitu janin dibiarkan bernapas, janin tersebut tidak bisa

    dikembalikan kepada induknya dan tetap bertahan hidup. Pada tahun #'#?, Mayer

    mengangkat janin marmut dari rahim dan menempatkannya di dalam rongga perut.

    Sebagian janin ini bertahan hidup selama beberapa hari. Pada tahun #'#'

  • 7/25/2019 Endoscopic Fetal Surgery

    5/24

    Perlunya percobaan jangka panjang mendorong penggunaan binatang

    percobaan yang lebih besar. Mungkin dombalah binatang yang paling luas digunakan,

    karena relatip murah dan mengalami kejadian kembar yang tinggi. &lasan utama

    lainnya untuk menggunakan domba adalah bahwa domba mempunyai rahim o!ine

    yang relatip diam. )inding rahim domba, bahkan selama hamil, sangat tipis dan tidak

    mendekati rahim primata dari segi muskular maupun !askuler.

    &ntara penghujung tahun #'1%-an dan awal tahun #'9%-an, penekanan

    percobaan fisiologik bergeser dari percobaan akut dan ablatif ke percobaan kronis,

    dengan menggunakan berbagai teknik kateterisasi jangka panjang. Maloney mengkaji

    perkembangan fungsional sistem pernapasan pada model janin domba. Pada tahun

    #'11 =ouw dan Barnard menunjukkan bahwa ligasi pembuluh-pembuluh mesenterik

    pada janin anjing menyebabkan atresia usus. Jackson et al. bisa menciptakan

    koarktasi aorta pada tahun #'92. Pada tahun #'99 $older dan &schraft dan Morgan et

    al berusaha menciptakan atresia empedu percobaan.

    elompok )e =orimier mengembangkan model untuk mengkaji hernia

    diafragma pada janin domba, dan antara tahun #'(% dan #'(2, Beck, +anagho dan

    Ja!adpour et al mengembangkan model untuk mengkaji uropathy obstruktif pada

    domba. ent et al dan Burington dan Clley mengkaji fisiologi sirkulasi pada domba

    dengan hernia diafragma. )alam studi-studi ini, hernia diafragma dibentuk dengan

    bedah janin relatip dini dalam kehamilan. Starrett dan de =orimier melaporkan hasil

    serupa pada domba di mana hernia diafragma dibentuk jauh lebih belakangan pada

    kehidupan janin.

    5

  • 7/25/2019 Endoscopic Fetal Surgery

    6/24

    Penggunaan primata sebagai model untuk bedah janin relatip terbatas. Primata

    mahal dan kehamilan lebih sulit dipelihara. &kan tetapi, banyak model untuk bedah

    janin dikembangkan secara eksklusif untuk primata. )i penghujung tahun #'9%-an,

    5he; melaksanakan percobaan yang mengamati fungsi ginjal pada berbadai model

    kera. :ni merupakan studi kateterisasi berjangka waktu relatip singkat. Pada tahun

    #'9', Parshall dan Sil!erstein melaporkan tentang penggunaan janin kera *hesus

    untuk studi immunologik, yang meliputi cangkok kulit, splenectomy dan

    thymectomy. Peneliti ini beroperasi atas janin yang sama, sebanyak empat kali, tanpa

    adanya peningkatan dalam kesakitan induk atau janin. )alam waktu yang kira-kira

    sama, Myers mengkaji hasil ligasi !ena carotid dan !ena jugular internal dalam

    perkembangan otak janin. Peneliti ini bisa mengeksteriorisasi secara total janin pada

    kera rhesus, sambil memelihara tali pusar dengan hati-hati.

    Selama periode ini, bedah janin digunakan dalam penelitian percobaan

    binatang untuk mengamati perkembangan dan fisiologi normal janin dan untuk

    meneliti patofisiologi kelainan bawaan.

    Setelah diperkenalkannya ultrasonografi untuk diagnosis in utero kelainan

    bawaan manusia pada tahun #'(%-an, dimungkinkanlah memulai penelitian tentang

    perbaikan intrauterin penyakit janin manusia.

    BEDAH JANIN TERAPEUTIK

    Bedah janin terapeutik tidak bisa dimulai sebelum tersedia cara-cara untuk

    mendiagnosa penyakit janin.

    6

  • 7/25/2019 Endoscopic Fetal Surgery

    7/24

    Pada tahun #'1%-an dan awal tahun #'9%-an, ketidakserasian *h merupakan

    masalah utama dalam obstetrik, ekspresinya paling berat adalah erythroblastosis

    fetalis. =iley menunjukkan bahwa transfusi janin langsung, dengan menggunakan

    rongga peritoneal, berhasil secara teknis dalam tiga kasus. emudian di tahun yang

    sama, @reda dan &damsons melaksanakan transfusi pertukaran terbuka pada janin

    dengan usia kehamilan sekitar "? minggu selama periode dua-jam, dengan

    menggunakan sayat turun pada arteri femoral janin. Pada tahun #'99, &sensio et al

    melaksanakan transfusi pertukaran terbuka serupa dengan menggunakan !ena

    saphena pada 2# minggu usia kehamilan. Si bayi dilahirkan tiga minggu kemudian

    dan selamat. )iperkenalkannya globulin kekebalan *ho )/ yang menyebabkan

    penurunan drastis dalam kejadian ibu peka *h dan penurunan yang bersesuaian dalam

    frekuensi prosedur transfusi janin.

    )i tahun-tahun belakangan ini, ultrasound merupakan diagnosis pralahir

    utama, dan sekarang ini digunakan di sebagian negara untuk memeriksa hampir setiap

    wanita hamil. )ari sudut pandang ahli bedah anak, ultrasound memungkinkan

    diagnosis pralahir kelainan bawaan berat, di pusat bedah anak sebelum kelahiran

    bukan setelah kelahiran. Pencitraan resonansi magnetik M*:/ janin adalah modalitas

    diagnostik yang dikembangkan baru-baru ini ambar "/, yang mempunyai beberapa

    keuntungan untuk bedah janin dibanding ultrasound obstetrik, seperti bidang

    pandangnya yang besar, kontras jaringan-lunak yang lebih unggul, pengukuran

    !olumetrik yang lebih tepat dan akurasinya yang lebih besar dalam memperlihatkan

    kelainan intracranial.

    7

  • 7/25/2019 Endoscopic Fetal Surgery

    8/24

    emampuan untuk mendiagnosa kelainan bawaan sebelum kelahiran

    mendorong perhatian yang mencolok pada kemungkinan bedah in utero sebagai cara

    memperbaiki cacat sedemikian. $arrison et al meninjau opsi-opsi penatalaksanaan

    yang tersedia dalam kasus janin dengan cacat yang bisa diperbaiki, dan menegaskan

    bahwa pengguguran selektif kehamilan merupakan opsi yang layak untuk sebagian

    lesi fatal secara merata, seperti anencephaly atau agenesis ginjal bilateral. =esi

    lainnya, seperti atresia saluran gastrointestinal, akan paling tepat ditangani dengan

    membiarkan kehamilan terus berlanjut sampai aterm, untuk memungkinkan perbaikan

    cacat neonatus. Sebagian lesi, seperti uropathy obstruktif atau sebagian kasus

    hydrocephalus mungkin membutuhkan kelahiran prematur dipicu, sementara lesi

    lainnya, seperti kembar menyatu atau teratoma sacrococcygeal besar mungkin

    membutuhkan bedah cesar. )aftar kelainan yang mungkin membutuhkan terapi in

    utero tidak panjang, dan lesi bedah yang didaftarkan untuk bedah janin manusia

    hanyalah hydronephrosis bilateral, hernia diafragma, hydrocephalus obstruktif,

    teratoma sacrococcygeal besar, cacat adenomatoid kista paru bawaan,

    meningomyocele dan sindrom transfus kembar-ke-kembar.

    :nter!ensi bedah hanya dibenarkan dalam menghadapi penyakit progresif

    yang mungkin fatal tanpa pengobatan. arena keharusan, mengoperasi janin

    melibatkan prosedur bedah pada ibu. esakitan ibu akan membatasi bedah janin pada

    kelainan berat yang mengancam-nyawa untuk waktu dekat. :de dasar dari bedah janin

    adalah bahwa perkembangan kacau dari organ janin bisa dinormalkan, bahkan

    8

  • 7/25/2019 Endoscopic Fetal Surgery

    9/24

    mungkin dipulihkan secara total, jika prosedur perbaikan dilaksanakan cukup dini

    pada kehidupan janin.

    Pada tahun #'?%-an, pengalaman bertahun-tahun bekerja di laboratorium

    binatang diterjemahkan ke kamar operasi, dan bedah janin terbuka dilaksanakan

    pertama kali pada manusia. +idak sedikit penelitian ini dilaksanakan di >ni!ersity of

    5alifornia, @etal +reatment 5enter at the San @rancisco di bawah pengawasan

    Michael $arrison. +eknik bedah, anesthetik dan tocolytik untuk bedah janin

    dikembangkan pada primata nonmanusia dan diterapkan secara klinik, pada kondisi

    yang dalam hal lainnya mematikan. >ntuk setiap cacat lahir, tahap-tahapnya meliputiF

    klarifikasi patofisiologi yang rele!an pada janin binatang laboratorium, pembuktian

    efikasi inter!ensi janin pada binatang laboratorium, definisi substrat anatomik dengan

    menggunakan ultrasonografi pada manusia dengan studi serial tentang janin manusia,

    pengembangan kriteria seleksi yang tepat untuk inter!ensi pralahir, dan hanya bila

    prasyarat ini dipenuhi, teknik diterapkan pada janin manusia.

    Bedah janin terbuka dilaksanakan di beberapa pusat medis selama dekade

    yang lalu. Prosedur bedah yang paling umum dilaksanakan pada janin meliputiF

    perbaikan hernia diafragma bawaan, reseksi kelainan adenomatoid kista paru,

    !esicostomy untuk hydronephrosis obstruktif, perbaikan meningomyocele, dan

    ekscisi teratoma sacrococcygeal besar. &kan tetapi, prosedur terbuka ini mengalami

    kerugian besar dengan pelaksanaan bedah pada janin yang stres, karena air ketuban

    diangkat dan janin dipaparkan pada lingkungan panggung operasi. &kibatnya,

    kematian janin yang dirawat setelah bedah janin terbuka tinggi, dan bisa mencapai

    9

  • 7/25/2019 Endoscopic Fetal Surgery

    10/24

    1%G. @etal +reatment 5enter in San @rancisco mempunyai pengalaman paling luas,

    dan setelah "% tahun bedah terbuka, pusat medis ini sekarang meninggalkan sebagian

    besar operasi janin terbuka. ematian ibu yang terkait dengan hysterectomy besar

    tinggi. Selain itu, persalinan prematur, yang terjadi pada semua kasus sering sulit

    dikontrol. +indak lanjut jangka panjang atas mereka yang selamat dari bedah janin

    terbuka menunjukkan kejadian "#G cedera sistem saraf pusat berat pada bayi, yang

    mungkin terkait dengan hipotensi selama inter!ensi bedah, keterpaparan janin selama

    operasi, atau keterpaparan pada pengobatan dengan obat yang diberikan kepada ibu.

    Baru-baru ini, penyatuan fetoscopy dan bedah !ideo-endoskopik canggih

    menjadi basis dari bedah janin endoskopik. 8isualisasi endoskopik langsung janin

    dideskripsikan

  • 7/25/2019 Endoscopic Fetal Surgery

    11/24

    BEDAH JANIN DI MASA DEPAN

    Persalinan prematur tetap merupakan penyembuh &chilles atas semua bedah

    janin. )isebutkan bahwa tocolysis yang efektif adalah berupa bedah janin yang

    serupa dengan supresi kekebalan untuk transplantasi organ. Jika tocolysis yang lebih

    efektif bisa mengurangi risiko ibu dan janin, bedah janin mungkin berpotensi

    menawarkan alternatip untuk pendekatan 3cari dan hancurkan4 saat ini terhadap

    diagnosis pralahir.

    Pengembangan placenta buatan bisa memfasilitasi dukungan janin hingga

    aterm, tanpa adanya risiko persalinan prematur setelah bedah janin. )i suatu waktu

    kelak, ibu mungkin dihadapkan dengan bayi masa depannya sedang mengambang di

    dalam air ketuban mesin placenta buatan setelah bedah janin.

    Bedah robot adalah usaha menarik lainnya dalam bedah janin masa depan.

    *obot miniatur bawah air bisa berenang-renang dalam air ketuban, memasuki trachea

    janin dan menyumbat trachea dengan balon untuk mempercepat pertumbuhan paru

    dalam kasus hernia diafragma bawaan. Setelah misi pertamanya selesai, robot

    tersebut bisa memancarkan tekanan luminal intra-tracheal, kecepatan denyut jantung

    janin dan tekanan cairan intra-amniotik.

    @iksi ilmiah akan menjadi fakta sains dalam bedah janin.

    11

  • 7/25/2019 Endoscopic Fetal Surgery

    12/24

    Status Bedah Janin Saat :ni

    Abstrak. )aya tarik bedah janin adalah kemungkinan menginterupsi perkembangan

    in utero di dalam kandungan/ kondisi yang dalam hal lainnya bisa diobati. Meskipun

    dengan adanya kemajuan dalam diagnosis pralahir dan peningkatan dalam teknik

    bedah, bidang ini belum beranjak dari dasar karena risiko pada ibu dan janin, selama

    dan setelah prosedur jauh lebih besar bobotnya ketimbang manfaat, dan intrastruktur

    yang dibutuhkan untuk mendukung akti!itas sedemikian sangatlah mahal. Berbagai

    kondisi bedah di mana bedah janin diupayakan dan status spesialisasi ini sekarang ini

    dibahas dalam tulisan ini.

    :nter!ensi bedah layak pada kondisi, yang mengganggu perkembangan normal janin

    dan bila diperbaiki akan memungkinkannya berkembang secara normal. Ini

    kontraindikasi pada kondisi yang tidak selaras dengan kehidupan apakah itu karena

    keparahan penyakit, cacat yang mengancam-nyawa terkait lainnya atau kelainan

    kromosom. Persyaratan sebelum inter!ensi sedemikian adalah penelitian percobaan

    untuk membuktikan patofisiologi cacat dan studi yang cermat atas riwayat penyakit

    yang tidak diobati. Penelitian pada bedah janin memang kontro!ersial dari segi etika

    karena menimbulkan risiko pada janin dan wanita hamil. Mengembangkan teknik

    bedah yang tepat, mengajukan pemonitoran janin dan rahim dan mencegah kontraksi

    rahim setelah bedah tocolysis/ adalah kendala-kendala utama dalam

    perkembangannya.

    12

  • 7/25/2019 Endoscopic Fetal Surgery

    13/24

    Prosedur janin terapeutik yang berhasil pertama dilaporkan oleh Sir &.

  • 7/25/2019 Endoscopic Fetal Surgery

    14/24

    kompleks. )engan teknik scanning ultracepat, citra janin bisa diperoleh dalam 2%%-

    0%% ms tanpa sedasi.

    Pertimban an !an Risik" Ib# !an Janin

    @isiologi unik janin dengan masalah tambahan cacat terkait dan perbedaan

    dalam fisiologi wanita hamil dari wanita tidak-hamil menjadikan anesthesia dan

    bedah lebih rumit. Semua studi prosedur inter!ensi janin berulang kali dan secara

    konsisten menunjukkan kelahiran prematur, sering sebelum 2% minggu usiakehamilan yang dipicu oleh pelanggaran rahim, apakah itu dengan tusukan atau

    incisi. arena itu, terapi tocolytik selalu dibutuhkan, yang sering menyebabkan

    edema paru. elahiran setelah bedah janin dan semua kehamilan masa mendatang

    membutuhkan bedah 5esar, karena hysterectomy untuk bedah janin dilaksanakan

    pada segmen rahim atas. Material yang bisa diserap digunakan untuk menutup rahim,

    karena penggunaan stapler yang tidak bisa diserapHlogam ternyata mempengaruhi

    fertilitas pada model binatang. ehilangan darah intra-operatif yang membutuhkan

    transfusi, kebocoran air ketuban dari tempat yang dioperasiH!agina, infeksi luka,

    infeksi intrauterin dan juga perubahan perilaku juga bisa terjadi. )alam kasus

    hydrops, ibu harus dimonitor untuk Isindrom cermin ibu , yaitu si ibu

    mengembangkan fagal jantung output tinggi dan manifestasi fisiologik yang

    3mencerminkan4 yang dialami janin yang ditimpa distres. Bedah janin, sayangnya,

    sering tidak menyembuhkan ini.

    14

  • 7/25/2019 Endoscopic Fetal Surgery

    15/24

    ejadian pemisahan membran khorioamniotik adalah sekitar 0(G, yang pada

    gilirannya terkait dengan peningkatan kejadian ruptur membran prematur 92G/,

    persalinan prematur 1(G/ dan khorioamnionitis "'G/. =ebih jauh, kerusakan pada

    organ janin yang dioperasi, kejadian embolik yang bisa menyebabkan atresia usus

    dan agenesis ginjalF penutupan prematur ductus arteriosus yang menyebabkan gagal

    jantung dan kematian neonatus bisa terjadi. Studi-studi jangka panjang menunjukkan

    kejadian "#G cedera sistem saraf pusat, yang mungkin disebabkan aliran mendadak

    dalam aliran darah otak, yang dipicu oleh hypoEia atau obat tocolytik ibu.

    Teknik

    &nesthesia inhalasi yang dalam biasanya dipicu dengan isoflurane. Sebelum

    ini, semua pasien menerima anesthesia epidural, yang tetap bertahan setelah operasi.

    edua faktor ini ternyata mengurangi iritabilitas rahim dini. &kan tetapi, kedalaman

    anesthesia yang dibutuhkan untuk memberikan relaksasi rahim yang layak bisa

    menyebabkan depresi otot jantung janin dan ibu dan mempengaruhi perfusi placenta.

    itroglycerine donor nitrit oksida/ intra!ena diupayakan untuk menghempang efek

    ini. Si ibu dimonitor dengan oEimetri nadi, A dan juga dengan kateter !ena dan

    arteri pusat. Au!olemia tetap terjaga untuk menghindari edema paru pascaoperatif.

    &da dua pendekatan terhadap janinF hysterectomy terbuka dan teknik in!asif

    minimal.

    15

  • 7/25/2019 Endoscopic Fetal Surgery

    16/24

    H$stere%t"m$ Terb#ka& *ahim dipaparkan melalui incisi abdominal melintang

    rendah. :ni digeser ke kiri untuk menghindari kompresi !ena ca!a inferior. >ltrasound

    >S/ intraoperatif memastikan lokasi placenta dan mengidentifikasi posisi janin.

    Janin diinjeksi dengan substansi narkotik dan paralytik. *ahim, yang direlaksasikan

    sepenuhnya pada waktu incisi dibuka secara anterior atau secara posterior tergantung

    pada posisi placenta. *ahim tidak dibuka pada segmen bawah untuk menghindari

    peningkatan risiko air ketuban bocor, chorioamnionitis dan persalinan prematur.

    Staple yang bisa diserap memampatkan myometrium dan mengontrol membran,

    melanggengkan hemostasis. Penginfus cepat mengganti kembali air ketuban yang

    hilang dengan larutan lactat *inger s yang hangat. Janin dimonitor dengan

    ekokardiografi dan oEimeter nadi mini. $anya bagian janin yang menjalani bedah

    yang dikeluarkan, bagian lainnya tetap terbenam di dalam air ketuban.

    Setelah bedah, rahim ditutup dalam dua lapisan yang menahan staple. Selama

    penutupan, bolus Magnesium sulfat yang diikuti dengan infus kontinu diberikan.

    &turan tocolytik dengan indomethacin dimulai 0 jam setelah bedah. edua substansi

    ini dilanjutkan selama 0?-(" jam setelah bedah. +ocolysis rawat jalan adalah dengan

    terbutaline atau nifedipine oral atau subcutan. Substansi ini dan betamimetik, berhasil

    pada model binatang, tidak menunjukkan keamanan dan efikasi yang sama pada

    manusia. :ritabilitas rahim dan !olume air ketuban dimonitor dan kesejahteraan janin

    dinilai menurut gerakan-gerakannya dan ekokardiografi.

    16

  • 7/25/2019 Endoscopic Fetal Surgery

    17/24

    Teknik Minimall$ In'asi'e (etal En!"s#r i%al )(ETENDO* F :ritabilitas rahim

    dianggap lebih kecil dengan teknik ini. )ituntun oleh >S intraoperatif, trocar 1 dan

    #% mm dengan flensa kompresi dan balon ditempatkan dengan irigasi kontinu air

    hangat melalui sarung hysteroscope #" mm.

    Hernia Dia+ra ma Ba,aan )CDH*

    5)$ mengalami kematian 1?G, meskipun dengan perawatan pascalahir

    terbaik. Beberapa bayi juga mati di dalam kandungan. Sekarang ini prediktor pralahir paling handal dari hasil pascalahir adalah =$*F !olume paru kanan dibagi dengan

    lingkar kepala. +ingkat kelangsungan hidup, bahkan dengan =$* #,% adalah ##G

    dan untuk =$* %,9 hampir %G. arena itu, satu-satunya pendekatan dengan

    potensi meningkatkan riwayat alami suram sedemikian pada kasus berat adalah

    inter!ensi janin.

    &kan tetapi, Itahap 5)$" dalam kandungan, yaitu thoracotomy dan

    laparotomy untuk mengurangi isi dan memperbaiki cacat tidak aman dengan

    keberadaan herniasi li!er karena ini menyebabkan kekusutan !ena pusar. =ebih jauh

    ini tidak terbukti meningkatkan kelangsungan hidup dibandingkan dengan terapi

    pascalahir standar, bila li!er tidak terkurung di dalam hemithoraE kiri.

    +eknik kedua adalah oklusi tracheal. Pada model binatang, ini terbukti

    memicu pertumbuhan paru proliferatif, meningkatkan kepatuhan paru dan

    mengurangi !iscera yang mengalami herniasi dari dada dengan menahan cairan paru

    yang menstimulasi pertumbuhan dan mencegah kolaps paru. Pada metode terbuka,

    17

  • 7/25/2019 Endoscopic Fetal Surgery

    18/24

    setelah keterpaparan, hemoclip digunakan. riteria seleksi saat ini adalah 7 5)$

    tersendiri K "9 minggu usia kehamilan, herniasi li!er dan =$*

    #,%. &kan tetapi, ini

    terkait dengan edema scalp janin, ascites dan iritabilitas ibu yang membutuhkan

    kelahiran dini, sering sebelum 20 minggu usia kehamilan. Cklusi juga bisa dicapai

    dengan teknik @A+C fetoskopik/ dengan menggunakan balon. Peningkatan dalam

    kelangsungan hidup dicatat dengan penggunaannya pada trimester kedua bukan

    trimester ketiga, dan pengangkatan balon pada periode pralahir segera.

    esakitan pada yang selamat meliputi aliran-balik gastro-esophageal yang

    membutuhkan fundoplication, cedera trachea yang membutuhkan perbaikan atau

    tracheostomy dan hernia kambuhan setelah perbaikan diafragma. *uptur membran

    prematur dan kelahiran prematur terbukti lebih tinggi secara signifikan pada

    kelompok yang menerima inter!ensi daripada kelompok yang menerima perawatan

    standar p K %,%%#/. Perubahan-perubahan patologik yang terkait dengan hypoplasia paru tetap bertahan, paru tetap abnormal dengan jumlah al!eolar radial rendah dan

    ukuran al!eolar meningkat. +anpa adanya perbaikan dalam kesakitan atau

    kelangsungan hidup, banyak pusat medis sekarang meninggalkan oklusi tracheal

    janin.

    Prosedur pengobatan intrapartum eE-utero AL:+/ digunakan untuk

    pengangkatan jepitan. $anya kepala dan bahu yang dilahirkan yang mempertahankan

    sirkulasi fetoplacental. Setelah pengangkatan jepitan, janin diintubasi yang

    memungkinkan kelahiran dengan saluran napas yang aman. AL:+ juga digunakan

    18

  • 7/25/2019 Endoscopic Fetal Surgery

    19/24

    untuk memantapkan saluran napas dengan cara terkontrol pada massa leher dan

    obstruksi saluran napas tinggi bawaan.

    Ca%at A!en"mat"i! Kista Ba,aan )CCAM*

    )iagnosis ditetapkan dengan >S, ekokardiogram dan )oppler berwarna.

    emunculan hydrops pada janin dengan 55&M tersendiri dan paru yang immature

    pasti menyebabkan kematian janin. Sekarang inilah satu-satunya indikasi untuk

    intervensi janin . =esi besar membutuhkan pengawasan >S yang cermat untuk mendeteksi hydrops secara dini. Begitu placentomegaly terdeteksi dan pre-eclampsia

    ibu terjadi, sudah terlambat untuk inter!ensi janin terapeutik. Pemasukan shunt

    thoracoamniotik ke dalam kista dominan, penggunaan laser intrauterin percutan dan

    reseksi in utero digunakan. Pada semua yang lainnya, perlunya bedah hanya boleh

    didasarkan pada penyelidikan pascalahir yang tepat.

    Ur"-at $ Obstr#kti+

    =ebih dari '%G ginjal bisa dilihat secara layak pada "" minggu usia

    kehamilan dengan >S ibu transabdominal. elainan ginjal menyebabkan sekitar #(G

    dari semua kelainan yang didiagnosa pada masa pralahir, di mana 1%G di antaranya

    adalah dilatasi pel!is ginjal. :ni bisa disebabkan obstruksi pada tempat temu

    ureteropel!is, tempat temu !esicoureterik dan saluran aliran-keluar kandung kemih,

    atau karena aliran balik. )alam bentuk yang lebih ringan, ini sering merupakan !arian

    normal. )iameter anteroposterior &P)/ dari pel!is yang diukur pada bidang aEial

    adalah informasi yang paling umum diperoleh. $asil patologik lebih besar

    19

  • 7/25/2019 Endoscopic Fetal Surgery

    20/24

    kemungkinannya dengan perkembangan dilatasi di dalam kandungan, diameter &P

    #% mm pada trimester ketiga meningkatkan ekogenisitas ginjal dengan atau tanpa

    kista dan dilatasi calyceal. +emuan-temuan ini mewajibkan pemeriksaan ultrasound

    pascalahir secara dini. Prognosis mungkin buruk terkait dengan oligohydramnios.

    +erjadi peningkatan risiko aneuploidy, terutama dengan keberadaan kelainan terkait

    lainnya atas sonografi. Sebuah studi tentang #0? janin menyimpulkan bahwa bila

    &P) pel!is janin 0 mm sebelum 22 minggu usia kehamilan dan ( mm dari 22

    minggu usia kehamilan ke atas ada terdeteksi, ulangi scan pralahir dan e!aluasi

    pascalahir rinci diindikasikan. Jika &P) 0 mm sebelum 22 minggu usia kehamilan

    menghilang pada scan pasca-22 minggu usia kehamilan, penyelidikan lebih lanjut

    tidak dibutuhkan. )iameter pel!is ginjal yang berfluktuasi lebih dari 0 mm sering

    merupakan indikator dari aliran-kembali !esicoureter grade-tinggi dan penanda

    kerusakan ginjal. :nter!ensi in utero hanya diperlukan pada kasus yang sangat jarang

    hydronephrosis kasar unilateral. :ni tidak boleh dianggap sepele karena ini bisa

    menyebabkan kehilangan ginjal. Pada yang lainnya, pengobatan konser!atif dengan

    penanganan pascalahir memberikan hasil terbaik.

    Pasien yang hanya mengalami uropathy obstruktif infra!esical ternyata

    merupakan kandidat untuk inter!ensi pralahir. +anda-tanda utama dari katup urethral

    posterior P>8/ meliputi dilatasi menetap kandung kemih dan urethra proksimal

    dengan dinding kandung kemih menebal, dilatasi saluran atas dan oligohydramnios

    sampai tingkat yang ber!ariasi. 5iri-ciri prognosis yang buruk pada P>8 adalah

    20

  • 7/25/2019 Endoscopic Fetal Surgery

    21/24

    deteksi sebelum "0 minggu usia kehamilan, oligohydramnios, kehilangan diferensiasi

    corticomedullar, kista cortical ginjal, peningkatan ekhogenisitas cortical dan nilai

    kalsium urin janin ? mgH=, Sodium #%% meNH=, 5hloride '% meNH= dan

    microglobulin beta-" 0 mgH=. Banyak ciri lainnya yang ternyata mengindikasikan

    dysplasia ginjal, yang tidak akan pulih dengan inter!ensi janin.

    Salah satu pendekatan terapeutik in utero dalam kasus sedemikian adalah

    penempatan shunt !esicoamniotik. )igunakan kateter ekor-babi terbalik-dobel

    dengan stylet untuk tusukan. &kan tetapi, blokade #%-#1G/, pelepasan "%-2%G/,

    migrasi, cacat dinding perut iatrogenik, kebocoran amniperitoneal ibu dan

    choriomanionitis ada dilaporkan. Pembentukan endoskopik fistula !esicocutan dan

    penempatan stent jaring kawat yang bisa diekspansikan mungkin bisa mengurangi

    tingkat migrasi shunt. Prosedur terbuka meliputi !esicostomy dan ureterostomy.

    Metode lainnya adalah ablasi katup dengan elektrokoagulasi atau laser. &kan tetapi,

    !isualisasi langsung sulit dan jaringan sekitar bisa menjadi rusak. ematian janin

    02G dilaporkan setelah inter!ensi untuk P>8, meskipun dengan elektrolit urin yang

    baik. $anya janin dengan hydronephrosis berat bilateral yang mempunyai fungsi

    ginjal yang baik tetapi mengembangkan oligohydramnios yang membutuhkan

    pengobatan karena restorasi air ketuban bisa mencegah perkembangan hypoplasia

    paru fatal. Janin dengan sistem tekanan-rendah yang tetap mempunyai output urin

    yang baik dan !olume air ketuban yang layak tidak membutuhkan inter!ensi.

    21

  • 7/25/2019 Endoscopic Fetal Surgery

    22/24

    Terat"ma Sa%r"%"%%$ eal )SCT*

    +umor besar di awal kehamilan bisa menyebabkan placentomegaly, hydrops

    dan kematian janin dan sindrom serupa-pre-eclampsia pada ibu. :ni disebabkan gagal

    jantung output tinggi pada janin yang disebabkan oleh shunting arterio!ena melalui

    tumor. ejadian perdenyutan pada !ena pusar janin hydropik berkorelasi dengan hasil

    janin yang buruk. Janin dengan hydrops dan lesi lebih besar dari 1 cm yang

    didiagnosa setelah 2% minggu usia kehamilan haruslah dilahirkan dengan bedah cesar

    segera setelah maturitas paru dipastikan. Janin dengan ciri-ciri serupa yang

    didiagnosa sebelum 2% minggu usia kehamilan mengalami hasil yang buruk dan

    ekscisi in utero dicoba dengan keberhasilan terbatas. )alam sebuah studi, ?#G dari

    "9 kehamilan dengan S5+ mengalami komplikasi yang signifikan seperti

    polyhydramnios, oligohydramnios, persalinan prematur dan pre-eclampsia. :nter!ensi

    janin meliputi aspirasi kista, amnioreduksi, amnioinfusi dan reseksi bedah janin

    terbuka. )ari 0 tumor yang direseksi pada janin, 2 selamat. &kan tetapi, rerata usia

    kehamilan pada saat kelahiran hanya "' minggu dan selanjutnya si bayi perlu tinggal

    di rumah sakit #9-20 minggu. +eknik inter!ensi lainnya adalah mengeringkan

    pembuluh darah host dengan ablasi radiofrekuensi *@&/. Jarum 2 mm ditempatkan

    melalui perut ibu ke dalam janin di bawah tuntunan ultrasound dan )oppler

    berwarna, dan energi diberikan sampai aliran darah ke tumor tercegah.

    22

  • 7/25/2019 Endoscopic Fetal Surgery

    23/24

    S-ina bi+i!a

    erakan tungkai dan kaki yang tampak secara dini pada >S sering tidak

    tampak kemudian pada kehamilan yang menyatakan secara tak langsung adanya

    kerusakan pada plak neural terbuka oleh air ketuban. :nter!ensi janin dini dianggap

    meningkatkan hasil neurologik dan mengurangi herniasi otak tersembunyi yang

    terkait dengan cacat &rnold-5hiari. esimpulan sebuah studi atas #(? janin yang

    menjalani perbaikan intrauterin menunjukkan bahwa janin dengan ukuran !entricular

    di bawah #0 mm pada waktu bedah, K "1 minggu usia kehamilan dan cacat yang

    berlokasi pada atau di bawah le!el =0 lebih kecil kemungkinannya membutuhkan

    shunt !entriculoperitoneal untuk hydrocephalus selama tahun pertama kehidupan.

    $asil sebuah percobaan acak prospektif MCMS Management Cf

    Myelomeningocele Study/, yang membandingkan perbaikan meningomyelocele

    pralahir dengan perbaikan pascalahir tidak sabar untuk ditunggu. Studi 1-tahun ini,

    yang dimulai pada awal tahun "%%2 di 2 pusat medis di >S&, akan merekrut "%%

    wanita. Setengahnya akan dialokasikan secara acak untuk menjalani inter!ensi

    pralahir perbaikan terbuka atau endoskopik/ sebelum "1 minggu usia kehamilan

    sementara setengah lainnya akan diobati dengan bedah pascalahir. Penempatan

    intrauterin percutan shunt !entrikuler juga pernah dicoba sebelumnya untuk

    meringankan hydrocephalus bawaan.

    23

  • 7/25/2019 Endoscopic Fetal Surgery

    24/24

    Skenari" In!ia

    Sekarang ini, para penulis tidak mengetahui adanya pusat medis di :ndia, yang

    menawarkan bedah janin. Sebagian pusat medis mengupayakan inter!ensi janin

    dengan cara aspirasi kista dan yang sejenisnya. +etapi ini merupakan pengecualian

    bukan ketentuan. Penulis berhasil melakukan di tahun delapan-puluhan, bedah janin

    percobaan pada kera rhesus. &kan tetapi, di lingkungan :ndia, kelainan bawaan nyata

    umumnya terlewatkan 00G/ atas scan ultrasound pralahir rutin karena pengalaman

    ahli sonologi yang ber!ariasi, yang berlokasi di berbagai tempat. &ngka negatip palsu

    kegagalan mendeteksi/ 2?G dan angka positip palsu 9G juga ada dilaporkan.

    KESIMPU/AN

    Atika pelaksanaan bedah janin masih menjadi perdebatan. +ingkat risiko yang

    tinggi pada ibu dan janin, penanganan komplikasi berat yang terkait dengan

    prematuritas dan biaya yang tinggi haruslah tetap dicamkan sebelum menggeluti

    bedah janin. )i negara ini dengan memperhatikan skenario ini, orangtua lebih besar

    kemungkinannya condong terhadap anak lainnya. Pusat janin di >S& sedang

    menjauh dari metode terbuka menuju teknik in!asif minimal. +rend kedua adalah

    gerakan menjauh dari perbaikan total in utero ke arah hanya kejadian yang

    mengancam-nyawa, mengurangi waktu operasi dan mengurangi kesakitan.

    Sekarang ini, diagnosis pralahir yang akurat adalah apa yang harus menjadi

    fokus dari ahli bedah yang mempunyai sumberdaya terbatas. :ni akan membantu kita

    memutuskan dimuka tentang waktu dan tempat kelahiran di pusat medis tertier

    menjelang aterm sedapat mungkin, yang memberikan harapan terbaik bagi pasien

    yang belum lahir ini.

    24