9
ENSEFALITIS Defenisi Ensefalitis adalah infeksi jaringan otak oleh berbagai macam mikroorganisme. Dalam prakteknya diklinik, diagnosis sering dibuat berdasarkan manifestasi neurologis dan temuan- temuan epidemiologis. Bila manifestasi neurologis memberikan kesan adanya ensefalitis tetapi tidak terjadi peradangan otak, maka keadaan ini dinamakan ensefalopati. (1,2 ) Epidemiologi Oleh karena penyebab ensefalitis banyak, maka tidak terdapat pola epidemiologi yang sama, tetapi sebagian besar dari kasus yang terjadi pada musim panas dan gugur, mencerminkan adanya virus arbo dan virus entero sebagai etiologinya. Ensefalitis yang disebabkan oleh virus arbo terjadi dalam bentuk epidemik, dengan batas wilayah yang ditentukan oleh batas fektor nyamuk tertentu serta prevalensi binatang reservoir alamiah. Kasus-kasus ensefalitis yang sporadis dapat terjadi pada setiap musim, pertimbangan epidemiologis yang harus ditinjau ulang dalam

ENSEFALITIS.doc

Embed Size (px)

DESCRIPTION

ensefalitis

Citation preview

Page 1: ENSEFALITIS.doc

ENSEFALITIS

Defenisi

Ensefalitis adalah infeksi jaringan otak oleh berbagai macam mikroorganisme.

Dalam prakteknya diklinik, diagnosis sering dibuat berdasarkan manifestasi neurologis

dan temuan-temuan epidemiologis. Bila manifestasi neurologis memberikan kesan

adanya ensefalitis tetapi tidak terjadi peradangan otak, maka keadaan ini dinamakan

ensefalopati.(1,2 )

Epidemiologi

Oleh karena penyebab ensefalitis banyak, maka tidak terdapat pola epidemiologi

yang sama, tetapi sebagian besar dari kasus yang terjadi pada musim panas dan gugur,

mencerminkan adanya virus arbo dan virus entero sebagai etiologinya. Ensefalitis yang

disebabkan oleh virus arbo terjadi dalam bentuk epidemik, dengan batas wilayah yang

ditentukan oleh batas fektor nyamuk tertentu serta prevalensi binatang reservoir

alamiah. Kasus-kasus ensefalitis yang sporadis dapat terjadi pada setiap musim,

pertimbangan epidemiologis yang harus ditinjau ulang dalam usaha mencari agen-agen

penyebabnya meliputi daerah geografis, keadaan iklim, pemaparan oleh binatang, air,

bahan makanan, tanah, manusia dan faktor-faktor hospes.(2)

Etiologi

Ensefalitis disebabkan oleh banyak sebab seperti bakteri, protozoa, jamur, cacing

dan virus tetapi penyebab terpenting dan tersering adalah virus.(1,3 )

Klasifikasi yang dianjurkan oleh Robin ialah :

1. Infeksi virus yang bersifat epidemik

a. Golongan Entero virus : poliomyelitis, virus coxsakie, virus echo.

Page 2: ENSEFALITIS.doc

b. Golongan Virus arbo : Western eguine enchepalitis, st. louis enchepalitis, japanese B

enchepalitis, dll

2. Infeksi virus yang bersifat sporadik : rabies, herpes simpleks, herpes zoster,

limfogranuloma, limphocytic, chorio meningitis.

3. Encephalitis pasca infeksi : pasca morbili, pasca varisela, pasca rubela, pasca

vaksinia.(1)

Patogenesis

Virus dapat masuk tubuh pasien melalui kulit, saluran nafas dan saluran cerna.

Setelah masuk kedalam tubuh dengan beberapa cara :

- Setempat : virus hanya terbatas menginfeksi selaput lendir permukaan atau organ

tertentu.

- Penyebaran hematogen primer virus masuk kedalam darah kemudian menyebar ke

organ dan berkembang biak didaerah pertama kali masuk (permukaan selaput lendir)

kemudian menyebar ke organ lain.

- Penyebaran melalui saraf : virus berkembang biak dipermukaan selaput lendir dan

menyebar melalui sistem saraf.

Pada keadaan timbul demam tetapi belum ada kelainan neurologis, virus akan terus

berkembang biak, kemudian menyerang susunan saraf pusat dan akhirnya diikuti dengan

kelainan neurologis. Kemungkinan besar kerusakan neurologis disebabkan oleh :

1. Invasi langsung dan destruksi jaringan saraf oleh virus berproliferasi aktif.

2. Reaksi jaringan saraf terhadap antigen-antigen virus. (1,2,3,4 )

1

Page 3: ENSEFALITIS.doc

Manifestasi klinis

Manifestasi klinis ensefalitis lebih kurang sama dan khas walaupun penyebabnya

berbeda-beda,sehingga dapat digunakan sebagai kriteria diagnosa.

- Umumnya suhu tubuh mendadak naik.

- Kesadaran dengan cepat menurun.

- Anak besar sebelum kesadaran menurun sering mengeluh sakit kepala.

- Muntah sering ditemukan.

- Kejang-kejang dapat bersifat umum fokal atau hanya twiching.

- Kejang dapat berlangsung berjam-jam.

- Gejala serebrum,misalnya paresis atau paralisis

- Liquor serebro spinalis sering dalam batas normal.

- EEG sering menunjukkan aktifitas listrik yang rendah.(1,2,3,4 )

Diagnosa Banding

Meningitis

Abses otak (1,2,3 )

Diagnosis

Diagnosis ditegakkan berdasarkan :

- Manifestasi klinis.

- Pemeriksaan laboratorium, biakan darah, serologis, lumbal fungsi.

- EEG yaitu memperlihatkan perlambatan umum yang menunjukkan disfungsi otak

menyeluruh.(1,2,3 )

Komplikasi

- Retardasi mental

2

Page 4: ENSEFALITIS.doc

- Gangguan motorik.

- Epilepsi.

- Paresis/paralisis

- Emosi tidak stabil.(1,2,3 )

Pengobatan

1. Obat anti konvulsi diberikan segera untuk memberantas kejang.

2. Untuk mengatasi hiperpireksia diberikan secara surface colling dapat juga diberikan

antipiretik bila keadaan telah memungkinkan pemberian oral.

3. Sejumlah metode diketengahkan dengan tujuan untuk mengurangi edema serebri serta

mengurangi akibat yang ditimbulkan oleh anoksia serebri:

- Dexametason 0,5 mg/kg BB/24 jam/im Dosis ini sebaiknya diturunkan berangsur-

angsur setelah beberapa hari jika terdapat bukti kesembuhan atau perbaikan.

- Untuk mengurangi tekanan intra kranial yang meninggi diberikan :

Manitol 1,5 – 2,0 gr/kg BB/30-60 menit/iv Diulangi setiap 8 – 12 jam.

- Untuk kemungkinan infeksi sekunder diberikan antibiotika secara polifragmasi.(1,2,3 )

Prognosis

Penetapan prognosis harus berhati-hati dalam hubungannya dengan hasil yang

cepat terlihat, maupun dengan akibat-akibat yang ditimbulkannya. Prognosis sedikit

banyak tergantung kepada etiologi penyakit dan usia penderita. Pengobatan dini

menurunkan angka kematian.(2 )

3

Page 5: ENSEFALITIS.doc

DAFTAR PUSTAKA

1. Hasan, R, Alatas, K, Ilmu Kesehatan Anak, Buku 2, Cetakan keenam, 1991, Bagian

Ilmu Kesehatan Anak, FK-UI, hal 622-624.

2. Berhman, RE. Vaughan, V.C. Nelson, Ilmu Kesehatan Anak, Edisi 12, Bagian 2, Alih

Bahasa, Orsmed, Moelia Radja Siregar, dr. R.E. Maulay, MSc, Penerbit Buku

Kedokteran, EGC, hal 42-48.

4

Page 6: ENSEFALITIS.doc

3. Mansjoer, A. Kapita Selekta Kedokteran, Edisi Ketiga, Jilid Kedua, Penerbit Media

Aesculapcus, FK-UI, 2000, hal 440-441.

4. Taslim, S, Soeromenggolo, Sofyan Ismael, Buku Ajar Neurologi Anak, Cetakan

ulang, 2002, Ikatan Dokter Anak Indonesia, 1999, hal 376-380.

5