21
Enterobacter sakazakii pada Susu Formula Reni Wijayanti 10407001 Ariani Intan Utami 10407013 Yosi Ayu Aulia 10407019 Fida Farhana 10407021 Astri Ellia 1040702 Venessa Allia

Enterobacter sakazakii pada Susu Formula

  • Upload
    yael

  • View
    239

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Enterobacter sakazakii pada Susu Formula. Reni Wijayanti 10407001 Ariani Intan Utami 104070 13 Yosi Ayu Aulia 10407019 Fida Farhana 10407021 Astri Ellia 1040702 Venessa Allia 1040703 2 Annisa Kurnia Maulida 10407040. - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

Page 1: Enterobacter sakazakii pada Susu  Formula

Enterobacter sakazakii pada Susu Formula

Reni Wijayanti 10407001Ariani Intan Utami 10407013Yosi Ayu Aulia 10407019Fida Farhana 10407021Astri Ellia 1040702Venessa Allia 10407032Annisa Kurnia Maulida 10407040

Page 2: Enterobacter sakazakii pada Susu  Formula

Susu FormulaSusu formula adalah cairan atau bubuk dengan formula tertentu

yang diberikan pada bayi dan anak-anak.

Fungsi : Sebagai pengganti ASI. Susu formula memiliki peranan

yang penting dalam makanan bayi karena seringkali

bertindak sebagai satu-satunya sumber gizi bagi bayi, dan

merupakan suplemen atau pelengkap makanan yang berfungsi

membantu pertumbuhan anak.

Page 3: Enterobacter sakazakii pada Susu  Formula

Kandungan Susu FormulaKarbohidrat : salah satu sumber energi atau tenaga.

Protein : untuk berbagai proses pertumbuhan.

Lemak : sumber energi dan penghasil asam lemak yang diperlukan pada

proses biokimia dalam sel. Susu formula yang memiliki kandungan asam

lemak esensial linolenat (Omega-3) dan linoleat (Omega-6) lebih

direkomendasikan karena diperlukan untuk menyuplai kebutuhan

pertumbuhan sel-sel otak.

Vitamin dan mineral : sebagai zat pengatur dalam berbagai proses

biokimia yang berlangsung di setiap sel dan jaringan tubuh.

Page 4: Enterobacter sakazakii pada Susu  Formula

BEBERAPA VITAMIN YANG PERLU DIPERHATIKAN:• Vitamin B kompleks, terdiri dari

- B1 ( tiamin ), untuk membantu pengolahan energi.- B2 ( riboflavin), berfungsi dalam proses pengolahan energi dari protein sekaligus menyuplai nukleotida- B5 ( asam pantotenat ), membantu proses pengolahan energi. - B6 ( pyridoksin ), berfungsi dalam proses perubahan protein menjadi asam amino dan neurotransmitter (senyawa yang diperlukan sel-sel otak). - B12 ( sianokobalamin ), antara lain membantu proses pengolahan sel-sel darah merah.

• Niasin ( nikotinamida ), untuk proses pengolahan energi maupun menurunkan kadar kolesterol darah.

• Asam folat ( folic acid ), berfungsi mencegah anemia megaloblastik (sel darah membesar tapi awan pecah atau rusak).

Page 5: Enterobacter sakazakii pada Susu  Formula

• Biotin, membantu pembentukan asam lemak, asam

amino, dan purin.

• Vitamin C, membantu meningkatkan daya tahan tubuh

terhadap ancaman berbagai penyakit, sekaligus sebagai

penawar racun atau antioksidan.

• Vitamin A, mengatur pertumbuhan tulang dan gigi serta

penglihatan.

• Vitamin D, membantu proses pertumbuhan tulang.

• Vitamin E, diperlukan dalam sistem pertahanan tubuh

untuk melindungi sel-sel dari serangan senyawa beracun

dan proses reproduksi.

• Vitamin K, diperlukan dalam proses pembekuan darah

dan pem bentukan tulang.

Page 6: Enterobacter sakazakii pada Susu  Formula

MINERAL YANG PERLU DIPERHATIKAN:

• Kalsium dan fosfor, untuk pembentukan dan

pertumbuhan tulang.

• Yodium (I), untuk perkembangan otak dan kelenjar

tiroid.

•Fe (zat besi), untuk pembentukan sel darah merah

dan pengolahan energi serta sel-sel otak.

• Zn (seng), untuk pertumbuhan badan dan organ

reproduksi serta meningkatkan daya tahan tubuh.

•Selenium, meningkatkan daya tahan tubuh terhadap

penyakit dan senyawa beracun.

• Flour (F), untuk pembentukan tulang dan gigi.

Page 7: Enterobacter sakazakii pada Susu  Formula

KANDUNGAN ZAT TAMBAHAN

•DHA (Docosahexaenoic Acid)

DHA dalam konsentrasi tinggi ditemukan pada otak dan retina yang merupakan

komponen penting pada selaput phospholipids.

Bayi yang mendapatkan DHA pada makanan mereka menunjukkan kandungan

DHA yang lebih tinggi dalam lapisan otaknya.

•ARA (Arachidonic Acid)

Komponen ARA juga penting bagi struktur selaput sel phospholipids dan sistem

saraf pusat..

Page 8: Enterobacter sakazakii pada Susu  Formula

Enterobacter sakazakii

Page 9: Enterobacter sakazakii pada Susu  Formula

Enterobacter sakazakii

• Dikenal sebagai "yellow-pigmented Enterobacter cloacae" memproduksi pigmen kuning pada soy agar pada 25°C setelah inkubasi 48 jam

KlasifikasiKingdom Bacteria

Filum Proteobacteria

Kelas Gammaproteobacteria

Orde Enterobacteriales

Famili Enterobacteriaceae

Genus Enterobacter

Nama Binomial

Enterobacter sakazakii

Page 10: Enterobacter sakazakii pada Susu  Formula

Enterobacter sakazakii •Tidak berspora, motil, bakteri gram negatif, anaerob fakultatif, basil•menghasilkan enterotoksin melalui uji sitolisis dan dapat memfermentasi glukosa. •PH optimum antara 5 sampai 9. Temperatur optimum antara 30°C-40°C. Waktu regenerasi bakteri ini terjadi setiap 40 menit jika diinkubasi pada suhu 23°C,

Page 11: Enterobacter sakazakii pada Susu  Formula

Bakteri kontaminan lain

• Selain E. sakazakii, bakteri lain yang sering mengontaminasi susu formula adalah Clostridium botulinum, Citrobacter freundii, Leuconostoc mesenteroides, Escherichia coli, Salmonella agona, Salmonella anatum, Salmonella bredeney, Salmonella ealing, Salmonella Virchow, Serratia marcescens, Salmonella isangi dan berbagai jenis salmonella lainnya.

Page 12: Enterobacter sakazakii pada Susu  Formula

Enterobacter sakazakii

Page 13: Enterobacter sakazakii pada Susu  Formula

Sifat E.sakazakii• Berkoloni pada saluran pencernaan manusia.• Selain pada susu formula, dapat ditemukan pula

pada produk pangan: keju, daging, sayuran, biji-bijian, bumbu-bumbuan

• Tidak semua strain dari E. Skazaki ini bersifat Patogenik. Namun ada Strain dari bakteri ini yang menghasilkan enterotoksin ; dengan vektor plasmid dapat dipindahkan ke enterobakter lainnya yang merupakan flora normal saluran pencernaan manusia seperti E. coli dan coliform lainnya. Sehingga enterobakter tersebut akan menghasilkan toksin yang sama. Hal ini yang menyebabkan E. Sakazakii digolongkan bakteri yang virulen (ganas)

Page 14: Enterobacter sakazakii pada Susu  Formula

Infektivitas E.sakazakii

• Bakteri E. sakazakii adalah bakteri yang dapat menghasilkan zat beracun (enterotoksin).

• Selain itu, E. sakazakii digolongkan ke dalam jenis bakteri ganas karena kemampuannya mempengaruhi jenis bakteri lain, misalnya E. coli (bakteri yang normal terdapat dalam usus manusia), untuk memproduksi racun yang sama.

Page 15: Enterobacter sakazakii pada Susu  Formula

Enterobacter sakazakii

Menghasilkan racun atau toksin (Enterotoksin)Selain itu, E. sakazakii  digolongkan ke dalam jenis

bakteri ganas karena kemampuannya mempengaruhi jenis bakteri lain, misalnya E. coli (bakteri yang normal terdapat dalam usus manusia), untuk memproduksi racun yang sama.

Hingga saat ini tidak banyak diketahui tentang virulensi dan daya patogeniotas bakteri berbahaya ini.

Bayi prematur, berat badan lahir rendah (kurang dari 2.500 gram) dan penderita dengan gangguan kekebalan tubuh adalah individu yang paling berisiko mengalami infeksi ini.

Page 16: Enterobacter sakazakii pada Susu  Formula

Enterotoxins

• Merupakan exotoxins, dimana aktivitasnya mempengaruhi usus kecil.

• Lebih lanjut dapat menyebabkan tersekresinya darah ke lumen usus dan menyebabkan Vomiting serta diare.

Page 17: Enterobacter sakazakii pada Susu  Formula

Secara garis besar terdapat tiga jalur masuknya E. sakazakii ke dalam susu formula bayi

• Bahan baku untuk produksi susu formula bayi atau bahan tambahan lainnya.

• Kontaminasi pada susu formula bayi atau bahan baku kering lainnya setelah proses pasteurisasi (peralatan, kemasan, kebersihan tempat dan petugas)

• Kontaminasi pada susu formula saat disiapkan sebelum dikonsumsi

Page 18: Enterobacter sakazakii pada Susu  Formula

Gejala yang ditimbulkan

• Nafsu makan hilang• Suhu tubuh terganggu.• Gejala lain: diare, kembung, muntah,

demam tinggi, bayi tampak kuning, kesadaran menurun (malas minum, tidak menangis), mendadak biru, sesak hingga kejang.

Page 19: Enterobacter sakazakii pada Susu  Formula

Akibat terinfeksiInfeksi karena bakteri ini sangat jarang,

penyakit yang diakibatkannya sangat berbahaya sampai dapat mengancam jiwa.

Di antaranya neonatal meningitis (infeksi selaput otak pada bayi), hidrosefalus (kepala besar karena cairan otak berlebihan), sepsis (infeksi berat), dan necrotizing enterocolitis (kerusakan berat saluran cerna), menginfeksi saluran kencing, dapat menginfeksi tulang (Osteomielities).

Infeksi otak yang disebabkan karena E. sakazakii dapat mengakibatkan infark atau abses otak (kerusakan otak) dengan bentukan kista, gangguan persarafan yang berat dan gejala sisa gangguan perkembangan.

Penderita Meningities oleh E. sakazakii

Page 20: Enterobacter sakazakii pada Susu  Formula

Dapat mengakibatkan bayi menjadi prematur hingga kurang dari 1,5 kg. Sehingga pertumbuhan akan menjadi lambat.

Di Negara Iceland pada tahun 1986 dan 1987, dua orang bayi lahir dengan berat badan normal dan dapat bertahan hidup namun mengalami kerusakan pada otak kiri.

Hasil konferensi WHO dan FAO di Geneva, 2–5 Februari 2004 menyimpulkan bahwa kontaminasi bakteri E. sakazakii dan Salmonella pada susu formula bubuk untuk bayi menyebabkan infeksi dan penyakit pada bayi termasuk penyakit yang parah hingga menyebabkan bayi cacat dan kematian.

Page 21: Enterobacter sakazakii pada Susu  Formula

Daftar PustakaAnonim 1, 2009, http://klipingut.wordpress.com/2009/11/19/enterobacter-

sakazakii-si-cantik-yang-patogenik/ (29 Nov 2009)Anonim 2, 2009, http://en.wikipedia.org/wiki/Enterobacter_sakazakii (29 Nov

2009)Anonim 3, 2009,

http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://www.tabloid-nakita.com/photo/09466sehat02.jpg&imgrefurl=http://www.tabloid-nakita.com/artikel.php3%3Fedisi%3D09466%26rubrik%3Dsehat&usg=__fr2TuXP5xlgyoHYaG9Iy7zLOw58=&

Riyadi, Wahyu, 2008, http://wahyuriyadi.blogspot.com/2008/04/enterobacter-sakazakii.html (29 Nov 2009)