(euthanasia).ppt

Embed Size (px)

Citation preview

  • ASPEK ETIK DALAM MASALAH-MASALAH TERTENTUDivisi Bioetika dan HumanioraFK USU2008

  • PendahuluanDalam dunia kedokteran, banyak masalah etis yang muncul sebagian besar berhubungan dengan masalah di awal kehidupan. Sedangkan Masalah di akhir kehidupan beragam dari usaha memperpanjang hidup pasien yang sekarat sampai teknologi eksperimental canggih seperti implantasi organ binatang, percobaan mengakhiri hidup lebih awal melalui euthanasia dan bunuh diri secara medis.

  • Di antara hal-hal yang ekstrim tersebut ada banyak masalah seperti memulai atau menghentikan perawatan yang dapat memperpanjang hidup, perawatan pasien dengan penyakit stadium terminal sertakelayakan dan penggunaan peralatan bantuan hidup lanjut. Dua masalah yang pantas mendapat perhatian khusus: euthanasia dan bantuan bunuh diri

  • Setiap masalah yang muncul telah menjadi bahan analisis yang luas dari organisasi kedokteran, lembaga penasehat pemerintah dan etik, dan di banyak negara terdapat hukum, regulasi, dan kebijakan yang menyangkut masalah tersebut.

  • KONTRASEPSI Walaupun ada peningkatan pengakuan dunia internasional terhadap hak perempuan untuk mengontrol kesuburannya, termasuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan, dokter tetap harus menghadapi masalah sulit seperti permintaan kontrasepsi mulai dari yang sederhana dan menjelaskan resiko dari berbagai metode kontrasepsi yang berbeda.

  • REPRODUKSI BUATAN Bagi pasangan atau pribadi yang tidak bisa menjadi hamil secara alami ada berbagai teknik reproduksi dengan bantuan seperti inseminasi buatan dengan fertilisasi in vitro dan transfer embrio, yang mudah didapat di pusat kesehatan utama. Tidak ada satupun teknik yang tidak problematik baik bagi individu maupun bagi kebijakan publik.

  • UU No. 23/1992 tentang kesehatan :Kehamilan diluar cara alami dapat dilaksanakan sebagai upaya terakhir untuk membantu PASUTRI mendapat keturunan, namun hanya dapat dilakukan pada PASUTRI yang sah, oleh tenaga kesehatan yang kompeten dan pada sarana kesehatan tertentu.

  • PRENATAL GENETIC SCREENING Sekarang ini ada tes-tes genetik untuk melihat apakah embrio atau fetus menderita suatu abnormalitas genetik dan untuk melihat apakah laki-laki atau perempuan. Tergantung dari penemuannya, dapat diambil keputusan apakah terus meneruskan kehamilan atau tidak. Dokter harus menentukan kapan dapat menawarkan tes seperti itu dan bagaimana menjelaskan hasilnya kepada pasien.

  • CHOOSING YOUR CHILDRENS SEX3 cara seleksi kelamin :

    Menyaring sperma Y atau X sebelum Teknologi Reproduksi Buatan ( TRB )Sebelum embrio transferPrenatal sex diagnosis

  • Indikasi non medik seleksi genderIngin anak pertama laki-lakiJumlah anak laki-laki dan perempuan berimbang.Dari segi ekonomi anak laki-laki menguntungkan.Alasan budaya dan alasan-alasan pribadiTidak setuju atas alasan diskriminatif.

  • ABORSI Aborsi telah lama menjadi salah satu masalah dalam etika kedokteran yang paling beraneka ragam, baik bagi dokter maupun pemegang kebijakan publik. Statement on Therapeutic Abortion yang dikeluarkan oleh WMA menghargai keberagaman pendapat mengenai masalah ini dan menyimpulkan bahwa: Ini merupakan masalah keyakinan dan hati nurani pribadi yang harus dipahami.

  • NEONATUS DENGAN KELAINAN BERAT Karena prematuritas ekstrim atau abnormalitas kongenital, beberapa janin mempunyai prognosis yang buruk untuk dapat bertahan. Keputusan yang sulit kadang harus diambil apakah mencoba untuk memperpanjang hidup ataukah membiarkannya meninggal.

  • PENELITIAN Ini termasuk produksi embrio baru atau penggunaan suku cadang embrio (yang tidak dimaksudkan untuk tujuan reproduksi) untuk mendapatkan stem cell yang potensial digunakan dalam aplikasi terapi, percobaan teknik baru dalam reproduksi buatan, dan eksperimentasi terhadap janin.

  • KLONASIWHO considers the use of cloning for the replication of human individuals to be ethically un acceptable as it would violate some of the basic principles which goverm medically assisted procreation. These include respect for the dignity of the human being and protection of the security of human genetik material (Hiroshi Nakajima)

  • KOGI, Yogyakarta (2003)Klonasi pada manusia menimbulkan berbagai kesulitan antara lain masalah surplus zigot, mengurangi keunikan genetis, menghasilkan individu dengan orang tua biologis tunggal, dan mengaburkan nama keluarga serta garis silsilah, pewarisan dan perwalian.Pada tahap sekarang ini klonasi reproduksi tidak dibenarkan namun penelitian klonasi terapeutis perlu dilanjutkan dan dilindungi.Diperlukan pemantauan dan penilaian secara berkala dalam perkembangan klonasi serta dampaknya terhadap aspek-aspek etik, hukum dan sosial termasuk aspek ekonomi, agama dan psikologis.

  • United Nations Declaration on Human Cloning (2005) Negara anggota harus mencegah segala bentuk klonasi pada manusia yang tidak sesuai dengan harkat martabat manusia dan harus melindungi makluk insani.Klonasi individu untuk tujuan reproduksi yang berasal dari sel induk dengan cara inplantasi inti sel tidak dibenarkan, tetapi untuk tujuan terapi dianggap etis.

  • The Human Genome ProjectPenelitian mengenai fungsi seluruh gen akan memberikan pengertian tentang sifat-sifat manusia dengan pemahaman tentang bagaimana komponen berinteraksi, maka akan terjadi perubahan paradigma dalam dunia kedokteran dari model reaktif-anda datang ketika sakit dan dokter akan mengupayakan penyembuhan menjadi pengobatan prediktif, preventif dan akhirnya pengobatan personal.

  • Genetic EngineeringPengubahan gen pada individu yang sudah sehat, dengan tujuan eugenetik seperti peningkatan kualitas fisik dan sangat intelegen pada saat ini dianggap tidak etis.Terapi genetik dengan mengubah gen yang bertujuan meringankan penderitaan atau penyakit seseorang adalah etis sepanjang berdasarkan altruistik dan tanpa eksploitasi komersial.

  • ContPenelitian pengubahan gen pada sperma, oosit atau zigot yang kemudian diimplantasikan pada uterus,s aat ini dianggap tidak etis karena perubahan genetik itu akan diteruskan pada keturunan dan pada saat ini belum ditemukan teknik yang tepat, aman dan dapat dipertanggung jawabkan

  • PENYEMBUHAN TRADISIONALSistem pengobatan AyuverdaPengobatan tradisional ChinaChiro practicHomeopathy Unani

  • Di IndonesiaRamuan tumbuhan obatCara fisik (dukun beranak, sunat, patah tulang, susuk, ketok, refleksologi, akupuntur, dan sebagainya)Meditasi, pernafasan dan tenaga dalamPenyembuhan dengan cara spirituil (doa, mantera, psikoterapi dan sebagainya).

  • Aspek etik penyembuhan tradisionalPenyembuhan tradisional dan kedokteran modern tidak perlu dipertentangkan, bahkan harus diusahakan terjalinnya kerjasama atau pembagian peran antara pelaksana penyembuhan tradisional yang bonafide dengan pelaksana praktek kedokteran modern, atas dasar saling hormat menghormati saling belajar dan saling dukung. Orang sakit yang menderita penyakit mendadak dan serius ditangani segera oleh dokter dan kalau perlu dirawat di rumah sakit.

  • Jika ditangani oleh tabib atau dukun berlama-lama mungkin akan membahayakan jiwa orang sakit atau mengurangi kesempatan untuk sembuh sempurna. Penderita penyakit yang tidak akut atau penyakit menahun dapat memilih untuk meminta pertolongan penyembuhan tradisional. Walaupun nantinya penyakitnya juga tidak akan sembuh, misalnya karena penyakit kanker tingkat lanjut atau AIDS, namun orang sakit merasa lebih tenang, lebih sehat dan lebih nyaman. Dalam kaitan seperti itulah misalnya penyembuhan secara kedokteran modern dan penyembuhan tradisional saling mengisi.

  • UU No.23 tahun 1992 tentang kesehatan juga sudah memuat butir-butir tentang Pengobatan Tradisional, yaitu :Pasal 47Pengobatan tradisional merupakan salah satu upaya pengobatan dan perawatan cara lain di luar ilmu kedokteran dan atau ilmu keperawatan.Pengobatan tradisional sebagaimana dimaksud dalam ayat(1) perlu dibina dan diawasi untuk diarahkan agar dapat menjadi pengobatan dan atau perawatan cara lain yang dapat dipertanggung jawabkan manfaat dan keamanannya

  • 3. Pengobatan tradisional yang sudah dapat dipertanggungjawabkan manfaat dan keamanannya perlu terus ditingkatkan dan dikembangkan untuk digunakan dalam mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat4. Ketentuan mengenai pengobatan tradisional sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dan ayat (3) ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.

  • EUTHANASIAEu: Good, nice, acceptableThanatos: Death(compare with a patient of heart attack within minutes)Not always nice,acceptable (for patient)Choice for suffering termination --- death

  • Types of EuthanasiaMethodPassive Euthanasia Active Euthanasia - direct (mercy killing) - indirectOn demandVoluntary Euthanasia Involuntary Euthanasia

  • DisagreeAgreeAttitude towardEuthanasia Hidden killer God wishAccepted by patient /relatives and doctor handling the patient

  • ReligionLife and death are determined by the God AlmightyEuthanasia is against Gods willHuman rightThe right to liveThe right to dieHuman right violation ?

  • Euthanasia: Fatwa IDI 1989Dying in peace without suffering, for religious people in the name of AllahWhen life will end up, suffering relieved by giving transquilizerEnding up life for a sick person purposely on patient demand and family

  • BRAIN DEATHWhat is Brain Death?The brain consist of two parts, the higher brain and the lower brain. The higher brain include two hemispheres and the cerebral cortex. It is responsible for several higher function, including intellectual function, speech and emotion. The lower brain include the brain stem, which is the final pathway between cereberal structures and the spinal cord. It is responsible for a variety of automatic function, such as control of respiration, heart rate and temperature

  • Brain death as irreversible loss of all function of the brain.EEGNo blood flow to the brainAbsence of function of all parts of the brain (no movement, no response to stimulation, no breathing, no brain reflexes. A person heart can still beating because of the ventilator and medications healping to keep the blood pressure normal. Brain dead is legally dead

  • Etiology Anoxia (drowning, respiratory disease, drug overdose.)Ischemia (heart attack, haemorrhagic stroke)Intracranial hematoma (trauma, ruptured aneurism)A gunshot wound to the headBrain tumors, can destroy brain tissue and increase pressure within the brain.

  • TRANSPLANTASI ORGAN DAN JARINGAN TUBUHJenis-jenis TransplantasiAutograft, yaitu pemindahan dari satu tempat ke tempat lain dalam tubuh itu sendiri.2.Allograft, yaitu pemindahan dari satu tubuh ke tubuh lain yang sama spesiesnya.3.Isograft, yaitu pemindahan dari satu tubuh ke tubuh lain yang identik, misalnya pada kembar identik.4.Xenograft, yaitu pemindahan dari satu tubuh ke tubuh lain yang tidak sama spesiesnya.

  • Penerapan transplantasi Transplantasi Inti sel : KloningTransplantasi embrio : Embrio transfer (ET)Transplantasi jaringan Kulit, Cornea, Sumsum tulang, wajahTransplantasi organGinjal, Jantung, Hepar

  • Aspek etik transplantasi Pasal 2.Seorang dokter harus senantiasa melakukan profesinya sesuai dengan standar profesi tertinggi.Pasal 7d.Setiap dokter harus senantiasa mengingat akan kewajiban melindungi hidup makluk insani.Pasal 10.Setiap dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan segala ilmu dan ketrampilannya untuk kepentingan pasien.

  • Aspek hukumUU No. 23 tahun 1992 tentang kesehatanPasal 33.1.Dalam penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan dapat dilakukan transplantasi organ dan atau jaringan tubuh, transfusi darah, implan obat dan atau alat kesehatan, serta bedah plastik dan rekonstruksi.2.Transplantasi organ dan atau jaringan tubuh serta transfusi darah sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan hanya untuk tujuan kemanusiaan dan dilarang untuk tujuan komersial.

  • Pasal 34.

    1.Transplantasi organ dan atau jaringan tubuh hanya dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu dan dilakukan di sarana kesehatan tertentu.2.Pengambilan organ dan atau jaringan tubuh dari seorang donor harus memperhatikan kesehatan donor yang bersangkutan dan ada persetujuan ahli waris atau keluarganya.3.Ketentuan mengenai syarat dan tata cara penyelenggaraan transplantasi sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.

  • Mental IllnessThe management of mental illn patients involves complex ethical issues such as: the extend to which the patient can be considered capable of autonomous decision making, also making treatment in resourse-poor environments.Mental ill patients may in different ways be more vulnerable than others.

  • HIV/AIDSAcqiured Immune Deficiency Syndrome (AIDS) adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh HIV (Human Immunodeficiency Virus) yg dapat merusak sistem kekebalan tubuh.Kasus AIDS pertama kali dilaporkan pada tahun 1981 di USA semakin bermunculan dan menyebar ke seluruh dunia.

  • Fenomena gunung es, ok:Cukup banyak penderita AIDS yg tdk dilaporkan.Hanya kasus yg memenuhi kriteria Center fo Disease Control (CDC) Amerika saja yang dilaporkan.Banyak penderita yg asimtomatik

  • Aspek Etik AIDSJavier Perez de Crueler ( Sekjen PBB ) AIDS rises crucial, sosial, humanitarian, and legal issues, threatening to undermine the fabric of tolerance and understanding upon which our societies function .Reaksi spontan masyarakat ( termasuk kalangan kedokteran sendiri ) pada waktu pertama kali menghadapi penyakit AIDS adalah menjauhkan diri dari penderita, berusaha tidak menyentuh penderita, bahkan membakar bekas pakaian penderita

  • Reaksi awal ini terlanjur tersebut di seluruh dunia, melalui media massa Barat, sehingga banyak negara berlaku kepercayaan yg salah tentang AIDS, sedangkan di negara Barat sendiri sikap masyarakatnya sudah jauh lebih tenang dan rasional. Yang dikhawatirkan dalam hubungan dengan AIDS ialah bahwa pengetahuan yang benar tentang AIDS tidak dengan sendirinya akan diikuti dengan positif upaya konkret untuk mencegah AIDS.

  • Kaidah Etik Kedokteran dengan Masalah Pencegahan AIDSBelum ada obat atau vaksin yang efektif untuk menanggulangi AIDS ok pencegahan dengan penyuluhan.Harus mengetahui secara pasti cara-cara penyebaran virus AIDS tersebut.Seorang dokter, sesuai dengan KODEKI hendaklah berusaha untuk menjadi pendidik masyarakat yang seharusnya yaitu dengan memberikan informasi kpd masyarakat & kelompok resiko tinggi & tentang bagaimana pola penyebaran virus AIDS dan langkah2 pencegahannya.

  • Hal lain yang perlu mendapatkan klarifikasi dari aspek hukumnya adalah tentang pemeriksaan darah, yg dalam rangka pencegahan meluasnya penyakit sering dipaksakan kepada kelompok tertentu di dalam masyarakat beresiko tinggi.Persoalannya adalah bahwa setiap bentuk intervensi medik, berdasarkan dokrin informed concent, memerlukan izin lebih dahulu dari yg bersangkutan.

  • Di sisi lain juga dapat dipertanyakan keuntungan model pemeriksaan seperti itu bagi upaya pencegahan, sebab tentunya orang akan berusaha menghindar mengingat pemeriksaan tersebut dapat menimbulkan bencana, seperti kehilangan pekerjaan, tempat tinggal, kesempatan belajar, kesempatan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan di masyarakat dsb.Tetapi kalau tidak dipaksakan, kapan dapat ditemukan pengidap HIV pada tingkat sedini mungkin sehingga lebih banyak orang dapat dihindarkan dari penyakit yg mematikan ini. Benar-benar merupakan pertanyaan yg tidak mudah untuk dijawab.

  • Kaidah Etik Kedokteran dengan Masalah Pengobatan AIDSSalah persepsi tentang AIDS dan bagaimana seseorang menjadi pengidap HIV atau AIDS in adekuat perawatan1987, American Medical Assosiation (AMA) mengatakan beberapa hal sebagai berikut:Seseorang tenaga kesehatan tidak boleh menolak pasien yang seropositifPasien tidak boleh didiskriminasikan hanya atas dasar ketakutan.

  • Seorang tenaga kesehatan diharapkan terlibat untuk menyediakan pelayanan medis yg baik dan bertanggung jawab dan menghormati hak-hak pasien sebagai makhluk insani.Seorang tenaga kesehatan yg tidak menyediakan pelayanan medis harus merujuk kpd tenaga yg lebih ahli atau ke tempat yg memiliki fasilitas lebih baik.Seorang tenaga kesehatan diharuskan menghormati hak pribadi dan kerahasiaan penderita AIDS dan orang-orang yg mengidap HIV.

  • Apabila tidak ada peraturan atau larangan untuk melaporkan org-org yg menderita seropositif ke lembaga kesehatan yg berwenang, sdgkan tenaga kesehatan tsbt mengetahui org-org tersebut akan membahayakan masyarakat, tenaga kesehatan itu harus :Menganjurkan penderita tsbt utk menjaga diri supaya tdk membahayakn pihak ketiga.Kalau anjuran tsbt tdk dipatuhi, melaporkan penderita itu kpd pihak yg berwenang.Kalau pihak yg berwenang tdk memberikan tanggapan, melaporkan penderita itu kpd masyarakat yg beresiko tertular

  • Tenaga kesehatan yg menemukan seseorang telah seropositif disarankan kpdnya utk tdk melibatkan diri pada aktivitas yg mempunyai resiko tinggi terhadap penyebaran AIDSSeorang tenaga medis yg menderita AIDS atau seropositif disarankan untuk tdk melibatkan diri pada aktivitas yang mempunyai resiko tinggi kpd pasiennya.Apa yang dikatakan AMA tersebut adalah sesuai dengan kewajiban dokter terhadap pasien dalam KODEKI

  • Aspek Hukum Cara-cara penularan AIDS yang sulit dibendung, bahkan oleh undang-undang yg memberikan hukuman berat.Lalu bagaimana dengan tanggung jawab para dokter yg merawat penderita, sebab mereka tahu persis bahwa penderita AIDS atau pengidap HIV berpotensi menularkan penyakitnya kepada orang lain? Salahkah jika dokter memberitahukan kepada orang2 yg terancam penularan? Salahkan dokter jika di kemudian hari benar2 ada orang tertular disebabkan karena ia lebih suka menjunjung tinggi sumpah dokter dan konfidensialitas medik?

  • Dokter sebagai manusia biasa adalah bagian dari masyarakat yang dihadapkan pada banyak masalah sewaktu harus menghadapi kasus-kasus AIDS. Dalam hal ini tetap melakukan profesi menurut ukuran tertinggi ( KODEKI BAB I pasal 1 )Sehubungan dengan telah masuknya infeksi HIV dan penderita AIDS ke Indonesia, terbitlah Instruksi Menteri Kesehatan RI no.72/Menkes/II/1988 ttg kewajiban melaporkan penderita dengan gejala AIDS, ditetapkan tgl 11 Februari 1988.

  • Petunjuk pelaksanaannya diatur melalui Keputusan Direktorat Jenderal Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Pemukiman No.286-1/PP0304Isi instruksi menteri tersebut ditujukan kpd seluruh petugas kesehatan yg mengetahui dan atau menemukan seorang dgn gejala AIDS.Mereka wajib melaporkannya kpd sarana pelayanan kesehatan yg terdekat dgn segera dan memperhatikan kerahasiaan pribadi penderita. Laporan ttg tersangka penderita AIDS atau penderita dgn seropositif harus dijaga kerahasiaannya dan tdk boleh dibaca oleh yg tdk berkepentingan

  • Terima kasih.Watur nuwun.Thank you.Kam sia.