124
EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN PASIEN STROKE DI UNIT STROKE RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BANYUMAS PERIODE JANUARI JUNI 2009 (KAJIAN OBAT SISTEM PENCERNAAN DAN SISTEM PERNAPASAN) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Ilmu Farmasi Oleh : LITA SEPTIANA NIM : 068114150 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2010

EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN PASIEN STROKE DI UNIT STROKE RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

BANYUMAS PERIODE JANUARI JUNI 2009 (KAJIAN OBAT SISTEM PENCERNAAN DAN SISTEM PERNAPASAN)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Ilmu Farmasi

Oleh :

LITA SEPTIANA

NIM : 068114150

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2010

Page 2: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

ii

EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN PASIEN STROKE DI UNIT STROKE RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

BANYUMAS PERIODE JANUARI JUNI 2009 (KAJIAN OBAT SISTEM PENCERNAAN DAN SISTEM PERNAPASAN)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Ilmu Farmasi

Oleh :

LITA SEPTIANA

NIM : 068114150

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2010

Page 3: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

iii

Page 4: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

iv

Page 5: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

“KEGAGALAN BUKANLAH AKHIR DARI

SEGALANYA, KEGAGALAN HANYA

MERUPAKAN SUATU KEBERHASILAN

YANG TERTUNDA”

Ketika ku terjatuh ku tahu bahwa aku tidak sendiri masih banyak orang-

orang yang menyemangati dan mendukungku sehingga aku mampu

bangkit dari kegagalanku.

Thanks to: All my friends, my family, and my love…

Dedicated to:

My Parents, My Sist and My Bro, My Friends, And My Love....

Page 6: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

vi

Page 7: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

vii

Page 8: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

viii

PRAKATA

Segenap puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yesus Kristus

atas segala penyertaan, kekuatan, kesabaran, kebijaksanaan, berkat dan karunia

yang dilimpahkanNya pada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul ” Evaluasi Drug Related Problems pada Pengobatan Pasien

Stroke di Unit Stroke Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas Periode

Januari Juni 2009 (Kajian Obat Sistem Pencernaan dan Sistem

Pernapasan)” dengan tepat waktu. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu

syarat memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S.Farm) pada Program Studi Farmasi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis telah mendapatkan pendampingan, penyertaan, dukungan dan

segala bentuk bantuan dari berbagai pihak dalam penyusunan skripsi ini. Oleh

karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Rita Suhadi, M. Si., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta dan dosen pembimbing serta penguji yang selalu

memberikan arahan, saran, kritik, dan dorongan serta selalu sabar dalam

membimbing sehingga penelitian dan penyusunan skripsi ini dapat berjalan

dengan lancar.

2. Dr. Fenty, M.Kes., Sp.PK selaku dosen penguji yang selalu memberikan

arahan, saran, kritik, dan dorongan serta selalu sabar dalam membimbing

sehingga penelitian dan penyusunan skripsi ini dapat berjalan dengan lancar.

3. Ibu Maria Wisnu Donowati, M.Si., Apt. selaku dosen penguji yang selalu

memberikan arahan, saran dan Kritik yang bermanfaat bagi skripsi ini.

Page 9: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

ix

4. Papa dan Mama yang tercinta atas kasih sayang, nasihat, perhatian,

kepercayaan dan dukungan moral dan materialnya selama ini

5. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas yang telah memberikan ijin

menggunakan Rumah Sakit Banyumas sebagai tempat untuk menjalankan

penelitian.

6. Seluruh staff RSUD Banyumas, terima kasih atas bantuan dan kerjasamanya

selama penulis melakukan penelitian.

7. Keluarga Yemima Haryono, terima kasih atas segala bantuan yang diberikan

kepada penulis selama penulis melakukan penelitian di Banyumas.

8. Adik-adikku Liza Yunita dan Riki Guanwan atas semangat dan kasih sayang

selama ini.

9. Gabriel Agus Kadarman, atas segala cinta, kasih sayang, perhatian, motivasi,

dan nasihat untuk belajar tentang hidup pada penulis selama ini.

10. Teman-teman sekelompok penelitian Yemi dan Valida yang telah membantu

dan memberi semangat kepada peneliti dalam menyusun skripsi.

11. Anak-anak Kost Putri Muria Grace, lusi, Hermin, Linda, Ajeng, Noveli, Eva,

Nancy, Rosa, Rosi, Ribud, Novi, Ana, Lia, Reni, Korry, Ratna, dan Rere atas

kebersamaan dan keceriaannya selama ini.

12. Citra Si mbok, Ciput, Fea, Cita, Tiara, Maya, Yustine, Atik, Yensi, Sisca K.D,

Yacob, Jeffry, Ayem, Nana, Galih atas persahabatan dan kebersamaannya

selama ini.

13. Teman-teman kelas C 2006 dan FKK 2006 atas segala kemurahan hati telah

menerima penulis sebagai bagian hidup kalian.

Page 10: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

x

14. Semua teman-teman farmasi di Universitas Sanata Dharma

15. Semua orang yang membuat hidupku lebih berarti

16. Segenap dosen dan karyawan di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma

Dengan segenap kerendahan hati penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi

ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan

saran yang bersifat menyempurnakan dan membangun.

Akhirnya penulis berharap semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak.

Penulis

Page 11: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

xi

INTISARI

Menurut perhitungan statistik WHO 2006, stroke merupakan peringkat ketiga Top ten of causes death di Indonesia pada tahun 2002. Stroke mempengaruhi fungsi normal tubuh sehingga dibutuhkan lebih dari dua macam obat sekaligus. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya DRPs. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kejadian DRPs pasien stroke di Unit Stroke Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas pada tahun 2009. Penelitian ini merupakan jenis penelitian non eksperimental dengan rancangan deskriptif evaluatif yang bersifat retrospektif.

Hasil yang diperoleh adalah 24 kasus stroke. Jenis stroke yang paling banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia 55 tahun; laki-laki sebesar 28% dan wanita sebesar 72%; rata-rata lama perawatan pada stroke hemoragi adalah selama 11 hari sedangkan pada stroke iskemik adalah 8 hari. Penggunaan obat sistem pencernaan terbanyak pada pasien stroke adalah ranitidin dan penggunaan obat sistem pernapasan yang paling banyak pada pasien stroke adalah ambroksol. Identifikasi DRPs penggunaan obat sistem pencernaan dan sistem pernapasan pada pasien stroke diperoleh 24 kasus, yang terdiri dari 23 kasus dosis kurang, 2 kasus dosis berlebih, dan 1 kasus efek samping dan interaksi obat. Outcome pasien stroke di Unit Stroke di RSUD Banyumas periode Januari-Juni tahun 2009 adalah membaik 20 orang dan meninggal dunia 4 orang.

Kata Kunci: Drug Related Problems (DRPs), stroke, obat sistem pencernaan dan sistem pernapasan

Page 12: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

xii

ABSTRACT

According to 2006 WHO statistic calculation, Stroke was the third rank from top ten of causes death at Indonesia in 2002. Stroke affect the body normal function, that’s way stroke disease need two kind or more of drugs to be consumed at the same time. This will cause DRPs. This research purpose’s is to evaluate DRPs Stroke patients at Banyumas Stroke Unit State Hospital in 2009. This research is a non experimental research with retrospective descriptive evaluation design.

The type of stroke that have been suffering by the patient were 60%

hemorrhagic stroke and 40% ischemic stroke, stroke prevalence will be elevated

in the age of 55th years old; the prevalence for the man and female were 28% and

72%, respectively; the minimum term of treatment was 4 days and the maximum

was 19 days. The most gastrointestinal and respiratory drug that used by stroke

patient were ranitidine and ambroxol. The result of DRPs identification shows that

24 cases were less of dose, 2 cases of overdose, and 1 case of side effect and drug

adverse reaction. The outcome of stroke patient in Stroke Unit of RSUD

Banyumas in January-June 2009 periods were 20 patients was getting well and 4

patients is died.

Key words: Drug Related Problems, Stroke, gastrointestinal drug and respiratory

drug

Page 13: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………….……..….

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ………….........................

HALAMAN PENGESAHAN.................................................................…..

HALAMAN PERSEMBAHAN....................................................................

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA...........................................................

PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH…………………..………

PRAKATA.................................................................................................…..

INTISARI.........................................................................................................

ABSTRACT.......................................................................................................

DAFTAR ISI..................................................................................................

DAFTARTABEL.............................................................................................

DAFTAR GAMBAR…………........................................................................

DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................

BAB I. PENGANTAR.....................................................................................

A. Latar Belakang Penelitian............................................................................

1. Permasalahan................................................................................................

2. Keaslian penelitian.......................................................................................

3. Manfaat penelitian.......................................................................................

B. Tujuan Penelitian.........................................................................................

1. Tujuan Umum………………….…………………………..……..……...

2. Tujuan Khusus………………..……………………………...…………..

ii

iii

iv

v

vi

vii

viii

xi

xii

xiii

xvii

xix

xxi

1

1

3

4

5

5

5

5

Page 14: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

xiv

BAB II. PENELAHAAN PUSTAKA..............................................................

A. Drug Related Problem.................................................................................

B. Stroke.......................................................................................................

1. Definisi...................................................................................................

2. Gejala………………………………………….…..………...….………

3. Faktor Resiko……………………………..……….……..……………..

4. Klasifikasi……………………………………………….………….……

5. Penyebab……………………………………………………………...….

6. Gambaran klinis….………………………….………………….……….

7. Epidemiologi……………………………………………….……..……...

8. Patofisiologi……………………………………………..………..……..

9. Penatalaksanaan Terapi……………….………………………………….

C. Anatomi dan Fisiologi Sistem Saluran Pernapasan………………..……

1. Saluran Napas Bagian Atas …………………………………….……….

2. Saluran Napas Bagian Bawah……………………………………………

D.Gangguan Saluran Pernapasan…………………………………………..

E.Anatomi dan Fisiologi Sistem Saluran Pencernaan……………………..

F.Gangguan Saluran Pencernaan……………………….………………….

BAB III. METODE PENELITIAN..................................................................

A. Jenis dan Rancangan Penelitian................................................................

B. Definisi Operasional....................................................................................

C. Subyek Penelitian.........................................................................................

D. Bahan Penelitian..........................................................................................

7

7

9

9

9

9

10

11

11

11

12

14

19

19

20

21

21

22

24

24

25

26

26

Page 15: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

xv

E. Lokasi Penelitian..........................................................................................

F. Jalannya Penelitian......................................................................................

1. Studi pustaka………………………………..……………..……………..

2. Perencanaan……….…………………………………………..………....

3. Pengambilan data……………………………………………..…………...

4. Tata cara penelitian dan pengolahan data………………………………..

5.Pembahasan kasus………………………………………………………..

G. Keterbatasan Penelitian………………………………….……………...

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN.........................................................

A. Karakteristik pasien stroke…………………………………..…………..

1. Distribusi kelompok umur………………………………………….……

2. Jenis kelamin………………………………………………………………

3. Jenis stroke…………………………………………………….………..

4. Lama perawatan…………………………………………………………...

B. Pemeriksaan Fisik CT scan………………………………..…………….

C. Profil Penggunaan Obat Sistem Pencernaan…………………….…..……

1. Golongan, Kelompok, Zat Aktif, Jenis Obat…………………...…………

2. Cara Pemberian Obat…………………………………………….……..

3. Rata-Rata Penggunaan Obat Per Kasus……………………….…………..

D. Profil Penggunaan Obat Sistem Pernapasan…………………….………

1. Golongan, Kelompok, Zat Aktif, Jenis Obat……………………………

2. Cara Pemberian Obat………………………………..…………….……..

3. Rata-Rata Penggunaan Obat Per Kasus…………………………………..

27

27

27

27

27

28

30

30

31

31

31

32

33

34

35

36

36

38

39

39

39

40

41

Page 16: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

xvi

E. Evaluasi Drug Related Problems (DRPs)…………………………..…

F. Outcome Pasien…………………………………………………..………..

G. Rangkuman Pembahasan………………………………..………………

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN..........................................................

A. Kesimpulan..................................................................................................

B. Saran...........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................

LAMPIRAN....................................................................................................

BIOGRAFI PENULIS…………………………………………………….

41

47

48

51

51

52

53

57

110

Page 17: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel I Penyebab stroke.....................................................................

Tabel II Perbedaan stroke hemoragi dan stroke iskemik....................

Tabel III Data variasi lama perawatan pasien stroke di Unit Stroke

Rumah Sakit Banyumas periode Januari Juni 2009

……………………………………………………………...

Tabel IV Golongan, Kelompok, Zat Aktif, Jenis Obat Sistem

Pencernaan yang digunakan pada pengobatan stroke

Hemoragi di Unit Stroke Rumah Sakit Banyumas periode

Januari Juni 2009……………………...................………....

Tabel V Golongan, Kelompok, Zat Aktif, Jenis Obat Sistem

Pencernaan yang digunakan pada pengobatan stroke

Iskemik di Unit Stroke Rumah Sakit Banyumas periode

Januari Juni 2009…..……………………….…………….

Tabel VI Golongan, Zat Aktif, Jenis Obat Sistem Pernapasan yang

digunakan pada pengobatan stroke Hemoragi di Unit

Stroke Rumah Sakit Banyumas periode Januari Juni

2009………………………..…………………….....………

Tabel VII Golongan, Zat Aktif, Jenis Obat Sistem Pernapasan yang

digunakan pada pengobatan stroke Iskemik di Unit Stroke

Rumah Sakit Banyumas periode Januari Juni

2009………………………………………………………..

10

12

34

36

36

39

40

Page 18: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

xviii

Tabel VIII Hasil analisis DRPs penggunaan obat sistem pencernaan

dan sistem pernapasan pada pengobatan stroke hemoragi

di Unit Stroke Rumah Sakit Banyumas periode Januari

Juni 2009................................................................................

Tabel IX DRP dosis kurang pada pasien stroke hemoragi di unit

stroke RSUD Banyumas periode Januari Juni

2009…………………………………………………………

Tabel X DRP dosis berlebih pada pasien stroke hemoragi di unit

stroke RSUD Banyumas periode Januari Juni

2009…………………………………………………….…

Tabel XI DRP Efek Samping Obat dan adanya interaksi obat pada

pasien stroke hemoragi di unit stroke RSUD Banyumas

periode Januari Juni 2009……..……………………………

Tabel XII Hasil analisis DRPs penggunaan obat sistem pencernaan

dan sistem pernapasan pada pengobatan stroke Iskemik di

Unit Stroke Rumah Sakit Banyumas periode Januari Juni

2009.......................................................................................

Tabel XIII DRP dosis kurang pada pasien stroke iskemik di unit

stroke RSUD Banyumas periode Januari Juni 2009…….....

Tabel XIV DRP dosis berlebih pada pasien stroke iskemik di unit

stroke RSUD Banyumas periode Januari Juni 2009…….....

42

43

43

44

44

45

46

Page 19: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

xix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Anatomi Sistem Saluran Pernapasan......................................

Gambar 2 Anatomi Sistem Saluran Cerna …………….………..……..

Gambar 3 Cakupan Penelitian Evaluasi DRPs Pasien Stroke di Unit

Stroke Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas periode

Januari Juni 2009…………………………….……..………

Gambar 4 Karakteristik pasien berdasarkan kelompok umur di Unit

Stroke Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas periode

Januari Juni 2009…………………………………….….….

Gambar 5 Karakteristik pasien berdasarkan jenis kelamin di Unit

Stroke Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas periode

Januari Juni 2009………………………………………..….

Gambar 6 Karakteristik pasien berdasarkan jenis stroke di Unit

Stroke Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas periode

Januari Juni 2009………………………………..………….

Gambar 7 Presentase pemeriksaan fisik CT scan pada pasien stroke

di Unit Stroke Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas

periode Januari Juni 2009.....................................................

Gambar 8 Cara pemberian Obat Sistem Pencernaan pada Pasien

Stroke di Unit Stroke Rumah Sakit Umum Daerah

Banyumas Periode Januari Juni 2009…...............................

Gambar 9 Cara pemberian Obat Sistem Pernapasan pada Pasien

20

22

24

32

33

34

35

38

Page 20: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

xx

Stroke di Unit Stroke Rumah Sakit Umum Daerah

Banyumas Periode Januari Juni

2009…....................................................................................

Gambar 10 Outcome pasien stroke di Unit Stroke Rumah Sakit Umum

Daerah Banyumas periode Januari Juni

2009………...…………........................................................

41

47

Page 21: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

xxi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data pengobatan penyakit stroke hemoragi pada pasien di

unit stroke RSUD Banyumas periode Januari-Juni

2009………………………………………………………....

Lampiran 2 Data pengobatan penyakit stroke iskemik pada pasien di

unit stroke RSUD Banyumas periode Januari Juni

2009………………………………………............................

Lampiran 3 Evaluasi DRPs kasus 1 pada pasien stroke hemoragi di

unit stroke RSUD Banyumas periode Januari Juni

2009…………………………………………………………

Lampiran 4 Evaluasi DRPs kasus 2 pada pasien stroke hemoragi di

unit stroke RSUD Banyumas periode Januari Juni 2009

………………………………….…………………………..

Lampiran 5 Evaluasi DRPs kasus 3 pada pasien stroke hemoragi di unit

stroke RSUD Banyumas periode Januari Juni

2009…………………………………………………………

Lampiran 6 Evaluasi DRPs kasus 4 pada pasien stroke hemoragi di

unit stroke RSUD Banyumas periode Januari-Juni

2009…………………………………………………...…….

Lampiran 7 Evaluasi DRPs kasus 5 pada pasien stroke hemoragi di unit

stroke RSUD Banyumas periode Januari Juni

2009……………………………………..…………………

57

74

85

86

87

88

89

Page 22: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

xxii

Lampiran 8 Evaluasi DRPs kasus 6 pada pasien stroke hemoragi di

unit stroke RSUD Banyumas periode Januari Juni

2009……………………………………..…………………

Lampiran 9 Evaluasi DRPs kasus 7 pada pasien stroke hemoragi di

unit stroke RSUD Banyumas periode Januari Juni

2009……………………………………..…………………

Lampiran 10 Evaluasi DRPs kasus 8 pada pasien stroke hemoragi di

unit stroke RSUD Banyumas periode Januari Juni

2009……………………………………..…………………

Lampiran 11 Evaluasi DRPs kasus 9 pada pasien stroke hemoragi di

unit stroke RSUD Banyumas periode Januari Juni

2009……………………………………..…………………

Lampiran 12 Evaluasi DRPs kasus 10 pada pasien stroke hemoragi di

unit stroke RSUD Banyumas periode Januari Juni

2009……………………………………..…………………

Lampiran 13 Evaluasi DRPs kasus 11 pada pasien stroke hemoragi di

unit stroke RSUD Banyumas periode Januari Juni

2009……………………………………..…………………

Lampiran 14 Evaluasi DRPs kasus 12 pada pasien stroke hemoragi di

unit stroke RSUD Banyumas periode Januari Juni

2009……………………………………..…………………

Lampiran 15 Evaluasi DRPs kasus 13 pada pasien stroke hemoragi di

90

91

92

93

94

95

96

Page 23: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

xxiii

unit stroke RSUD Banyumas periode Januari Juni

2009…………………………………………………………

Lampiran 16 Evaluasi DRPs kasus 14 pada pasien stroke hemoragi di

unit stroke RSUD Banyumas periode Januari Juni

2009…………………………………………………………

Lampiran 17 Evaluasi DRPs kasus 1 pada pasien stroke iskemik di unit

stroke RSUD Banyumas periode Januari Juni

2009…………………………………………………………

Lampiran 18 Evaluasi DRPs kasus 2 pada pasien stroke iskemik di unit

stroke RSUD Banyumas periode Januari Juni

2009…………………………………………………………

Lampiran 19 Evaluasi DRPs kasus 3 pada pasien stroke iskemik di unit

stroke RSUD Banyumas periode Januari Juni

2009…………………………………………………………

Lampiran 20 Evaluasi DRPs kasus 4 pada pasien stroke iskemik di unit

stroke RSUD Banyumas periode Januari Juni

2009…………………………………………………………

Lampiran 21 Evaluasi DRPs kasus 5 pada pasien stroke iskemik di unit

stroke RSUD Banyumas periode Januari Juni

2009…………………………………………………………

Lampiran 22 Evaluasi DRPs kasus 6 pada pasien stroke iskemik di unit

stroke RSUD Banyumas periode Januari Juni

2009…………………………………………………………

97

98

99

100

101

102

103

104

Page 24: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

xxiv

Lampiran 23 Evaluasi DRPs kasus 7 pada pasien stroke iskemik di unit

stroke RSUD Banyumas periode Januari Juni

2009…………………………………………………………

Lampiran 24 Evaluasi DRPs kasus 8 pada pasien stroke iskemik di unit

stroke RSUD Banyumas periode Januari Juni

2009…………………………………………………………

Lampiran 25 Evaluasi DRPs kasus 9 pada pasien stroke iskemik di unit

stroke RSUD Banyumas periode Januari Juni

2009…………………………………………………………

Lampiran 26 Evaluasi DRPs kasus 10 pada pasien stroke iskemik di

unit stroke RSUD Banyumas periode Januari Juni

2009…………………………………………………………

Lampiran 27 Surat Ijin Penelitian dari RSUD Banyumas……..…..………

105

106

107

108

109

Page 25: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

1

BAB I

PENGANTAR

A. Latar Belakang

Stroke merupakan penyebab kematian ketiga di USA selain penyakit

kardiovakular dan penyakit kanker. Diperkirakan 1 dari 3 orang akan mengalami

stroke dan 1 dari 7 orang akan meninggal karena stroke (Junaidi, 2004). Menurut

perhitungan statistik WHO 2006, stroke merupakan peringkat ketiga dari top ten

of causes death di Indonesia pada tahun 2002 (Anonim, 2006).

Gangguan saluran napas pada pasien stroke dapat terjadi karena

ketidakmampuan pasien menelan (dysphagia) yang dapat menyebabkan

akumulasi sputum sebagai akibat dari penurunan kesadaran, penurunan

kemampuan batuk, dan ketidakmampuan mengeluarkan sekret (Aini, 2007).

Kesulitan menelan juga dapat menyebabkan pneumonia aspirasi karena makanan

atau cairan masuk ke dalam paru (Feigin, 2006). Orang dengan pneumonia sering

kali disertai batuk berdahak, disertai nafas yang pendek, nyeri dada seperti pada

pleuritis, nyeri tajam atau seperti ditusuk, dan kesulitan selama bernafas

(Fransiska, 2000). Untuk itu pasien perlu diberikan obat sistem pernapasan seperti

obat batuk dan obat antiasma untuk mengobati gangguan pada saluran napas

(Aini, 2007).

Gangguan saluran cerna pada pasien dapat disebabkan oleh beberapa

faktor, seperti stres, bakteri, penggunaan obat-obat AINS, kurangnya nutrisi dan

pemakaian Nasogastric Tube (NGT). Hampir seluruh pasien stroke yang dirawat

1

Page 26: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

2

di rumah sakit mengalami penurunan kesadaran sehingga perlu dipasang NGT

untuk memasukkan makanan, minum, dan obat-obatan pada pasien (Aini, 2007).

Stres pada pasien stroke dapat menyebabakan gangguan saluran cerna karena

sistem persyarafan di otak berhubungan dengan lambung sehingga otak akan

memicu prostaglandin berlebih yang dapat memicu sekresi asam lambung yang

dapat menimbulkan nyeri lambung (Anonim, 2009a). Pasien stroke juga sering

mengalami rasa nyeri yang disebabkan karena rusak atau terganggunya fungsi

normal dari otak (Sutrisno, 2007). Untuk mengurangi rasa nyeri maka pasien

diberikan obat penghilang rasa nyeri seperti AINS. Masalah sistem pencernaan

yang juga ditemukan adalah konstipasi yang disebabkan karena kurangnya

aktifitas fisik, tirah baring lama, asupan kurang serat, kurang air minum

(Mulyatsih, 2008). Konstipasi merupakan pergerakan tidak nyaman di perut serta

buang besar (BAB) kurang dari tiga kali dalam seminggu dengan buangan yang

keras dan kering. Pada rektum terdapat bagian yang membesar (disebut ampulla)

yang menjadi tempat penampungan tinja sementara. Jika tindakan pembuangan

terus ditahan atau dihambat maka tinja dapat kembali ke usus besar yang

menyebabkan air pada tinja kembali diserap, dan tinja menjadi sangat padat

(Anonim, 2009b). Mengejan pada saat konstipasi dapat menyebabkan pasien

mengalami stres sehingga tekanan di dada meningkat dan memperlambat

kembalinya aliran darah ke jantung (Anonim, 2009c).

Penelitian mengenai DRPs dalam pengobatan pasien stroke dilakukan

karena pengobatan stroke membutuhkan kecermatan dan ketepatan. Pemberian

obat pada pengobatan pasien stroke merupakan salah satu faktor penentu

Page 27: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

3

keberhasilan terapi selain ketepatan diagnosis. Selain itu, pengobatan stroke juga

memerlukan jangka waktu yang panjang sehingga sebagian besar pasien stroke

menjalani pengobatan di instalasi rawat inap. (Anonim 1995) menyebutkan bahwa

DRPs terjadi kira-kira sepertiga bagian yang berkaitan dengan pasien rawat inap.

DRPs dalam pengobatan pasien akan merugikan pasien. DRPs akan

mengakibatkan penurunan kualitas hidup pasien, meningkatkan biaya pengobatan

yang dikeluarkan oleh pasien, serta meningkatkan rata-rata angka kematian pasien

(Nguyen, 2000).

Harian umum Suara Merdeka memberitakan bahwa RSUD Banyumas

adalah institusi kesehatan milik pemerintah kabupaten Banyumas yang merupakan

rumah sakit pertama di Indonesia yang mendapat sertifikat akreditasi penuh

tingkat lengkap dari Departemen Kesehatan RI pada tahun 2004. Selain itu,

RSUD Banyumas memiliki fasilitas Unit Stroke. Di mana unit stroke ini

merupakan tempat untuk khusus merawat pasien stroke, yang tentu saja pelayanan

yang diberikan lebih baik bila dibandingkan dengan pasien stroke yang dirawat di

luar unit stroke. Di RSUD Banyumas kasus stroke masuk dalam ‘Sepuluh Besar

Penyakit Rawat Inap di Tahun 2008’. DRPs pengobatan pasien stroke instalasi

rawat inap pada rumah sakit ini belum pernah dilakukan, hal ini mendorong

peneliti untuk melakuakan penelitian ini (Hartono, 2004).

1. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka

dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti sebagai berikut.

Page 28: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

4

a. Seperti apa karakteristik pasien stroke di Unit Stroke RSUD Banyumas pada

Periode Januari Juni 2009 meliputi umur, jenis kelamin, penyakit penyerta,

jenis stroke , lama perawatan?

b. Berapa persentase pasien stroke di Unit Stroke RSUD Banyumas pada

Periode Januari Juni 2009 yang melakukan CT scan kepala?

c. Seperti apa profil penggunaan obat sistem pencernaan pada penyakit stroke ?

d. Seperti apa profil pengunaan obat sistem pernapasan pada penyakit stroke ?

e. Seperti apa drug related problems yang meliputi:

1) Obat salah (wrong drug) ?

2) dosis kurang (dosage too low) ?

3) dosis berlebih (dosage too high) ?

4) reaksi efek samping obat (adverse drug reaction) dan interaksi obat (drug

interaction) ?

f. Bagaimana outcome pasien stroke di Unit Stroke di RSUD Banyumas pada

Periode Januari Juni 2009?

2. Keaslian Penelitian

Penelitian mengenai Evaluasi Drug Related Problems (DRPs) Pada

Pengobatan Pasien Stroke di Unit Stroke RSUD Banyumas Periode Januari Juni

2009 belum pernah dilakukan sebelumnya. Penelitian ini merupakan penelitian

yang pertama pada tempat tersebut. Penelitian terkait pernah dilakukan oleh Meita

Kriamayanti (2007) dengan judul ”Evaluasi Drug Related Problems pada

Pengobatan Pasien Stroke di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Panti Rapih

Page 29: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

5

Yogyakarta Tahun 2005. Penelitian ini berbeda dalam hal kondisi subyek

penelitian, tempat penelitian, dan waktu penelitian. Hal ini, mendorong penulis

untuk melakukan penelitian ini.

3. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah dapat memberi referensi dan informasi

dalam pengobatan pasien stroke di rumah sakit khususnya RSUD Banyumas

terkait dengan penggunaan obat sistem pencernaan dan sistem pernapasan.

B. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui profil penggunaan obat sistem pencernaan dan sistem

pernapasan selama rawat inap pada penderita stroke di Unit Stroke Rumah Sakit

Umum Daerah Banyumas periode Januari Juni 2009.

2. Tujuan Khusus

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan:

a. memberikan gambaran karakteristik pasien stroke meliputi umur, jenis

kelamin, penyakit penyerta, jenis stroke , lama perawatan.

b. Mengetahui persentase pasien stroke di Unit Stroke RSUD Banyumas pada

Periode Januari Juni 2009 yang melakukan CT scan kepala

c. Mengetahui profil penggunaan obat sistem pencernaan pada penyakit stroke .

d. Mengetahui profil penggunaan obat sistem pernapasan pada penyakit stroke

Page 30: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

6

e. Mengevaluasi adanya DRPs pada obat sistem pencernaan dan sistem

pernapasan yang meliputi adanya dosis kurang, dosis berlebih, reaksi efek

samping obat dan interaksi obat.

f. Mengetahui outcome pasien stroke di Unit Stroke di RSUD Banyumas pada

Periode Januari Juni 2009.

Page 31: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

7

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Drug Related Problems

Drug Related Problems didefinisikan sebagai peristiwa tidak diinginkan

yang melibatkan atau dicurigai melibatkan terapi obat yang benar-benar atau

berpotensi bertentangan dengan hasil yang diharapkan oleh pasien. Drug Related

Problems terjadi kira-kira sepertiga bagian pada pasien yang menjalani rawat inap

dan mengakibatkan penurunan kualitas hidup pasien, meningkatkan biaya

pengobatan yang dikeluarkan pasien, serta meningkatkan rata-rata kematian pada

pasien dengan usia 55-65 tahun (Anonim, 1995; Nguyen, 2000; Anonim 2005).

Drug Related Problems terdiri dari aktual DRPs, yaitu masalah yang sedang

terjadi berkaitan dengan terapi yang sedang diberikan pada penderita dan

potensial DRPs, yaitu masalah yang diperkirakan akan terjadi berkaitan dengan

terapi yang sedang diberikan pada penderita (Cipolle et al, 1998).

Masalah-masalah dalam kajian DPRs antara lain:

a. Butuh obat (need for additional drug therapy)

Pasien dengan kondisi yang membutuhkan kombinasi obat, pasien kronis

butuh kelanjutan terapi obat, pasien kondisi baru, dan pasien dengan kondisi

yang beresiko dan membutuhkan obat untuk pencegahan.

b. Tidak perlu obat (unnecessary drug therapy)

Pasien dengan terapi non farmakologi, pasien mendapat obat dalam jumlah

toksis, kondisi pasien akibat drug abuse, tidak ada indikasi, pemakaian

7

Page 32: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

8

multiple drug yang seharusnya cukup single drug terapi, dan pasien minum

obat untuk mencegah efek samping obat lain yang seharusnya dihindari.

c. Obat salah (wrong drug)

Obat yang diberikan tidak efektif (kurang sesuai indikasi), obat tersebut

efektif tetapi tidak ekonomis, pasien memilikki alergi terhadap obat tersebut,

obat yang diberikan mempunyai kontraindikasi dengan obat lain yang

dibutuhkan, efektif namun bukan yang paling aman, adanya kombinasi yang

tidak perlu dan pemberian antibiotika yang sudah resisten terhadap infeksi

pasien.

d. Dosis kurang (dosage too low)

Dosis yang digunakan terlalu rendah untuk memberikan respon, konsentrasi

obat dibawah therapeutic range, dan dosis dan interval obat tidak cukup.

e. Dosis berlebih (dosage too high)

Dosis yang digunakan pasien terlalu tinggi untuk memberikan repon,

konsentrasi obat di atas therapeutic range, dan akumulasi obat karena

penyakit kronis.

f. Reaksi efek samping obat (adverse drug reaction) dan interaksi obat (drug

interaction)

Adanya reaksi alergi terhadap obat tertentu, faktor resiko yang membahayakan

pasien, interaksi dengan obat atau makanan dan hasil laboratorium berubah

akibat obat.

g. Ketidaktaatan pasien (Uncomplience)

Page 33: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

9

Medication error, pasien tidak taat instruksi, obat tidak diambil karena mahal,

obat tida diambil karena kekurangpahaman pasien dan ketidakpercayaan

dengan produk obat yang dianjurkan (Cipolle et al, 1998).

B. Stroke

1. Definisi

Stroke adalah penurunan sistem saraf utama secara tiba-tiba yang

berlangsung selama 24 jam dan diperkirakan berasal dari pembuluh darah

(Sukandar, 2008). Stroke merupakan kedaruratan medis akibat kerusakan

neurologik karena adanya gangguan akut aliran darah otak akibat terjadinya oklusi

(penyumbatan) atau terjadinya pendarahan pada stroke hemoragik (Wibowo dan

Gofir, 2001). Menurut Junaidi, Stroke adalah penyakit gangguan fungsional otak

fokal maupun global akut dengan gejala dan tanda sesuai bagian otak yang

terkena yang sebelumnya tanpa peringatan dapat sembuh dengan cacat atau

kematian akibat gangguan aliran darah ke otak karena pendarahan ataupun non

pendarahan.

2. Gejala

Gejala yang sering muncul pada pasien stroke adalah merasa lemah di

salah satu sisi tubuh, kesulitan bebicara, gangguan penglihatan, vertigo, atau

terjatuh. Penderita stroke biasanya memiliki tanda tidak berfungsinya system

saraf (Triplitt et al, 2005).

Page 34: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

10

3. Faktor Resiko

Faktor resiko stroke dapat dibagi menjadi tidak dapat dimodifikasi dan

dapat dimodifikasi. Faktor resiko yang termasuk dalam tidak dapat dimodifikasi

adalah peningkatan usia, jenis kelamin (biasanya laki-laki beresiko lebih besar

daripada perempuan), ras dan keturunan. Kemudian faktor resiko yang bepotensi

dapat dimodifikasi antara lain hipertensi dan penyakit jantung (PJK, gagal

jantung, hipertropi ventrikel kiri, fibrilasi atrial). Sedangkan faktor resiko lainnya

yang berpengaruh adalah serangan iskemik sementara, diabetes melitus,

hiperkolesterol, merokok, alkohol, penyalahgunaan obat, gaya hidup (obesitas,

kurang aktivitas, diet dan stress), kontrasepsi oral, dan lain-lain (Fagan,2005).

4. Klasifikasi

Stroke diklasifikasikan menjadi dua yaitu iskemik dan hemoragi

(Fagan,2005). Berdasarkan perjalanan klinisnya stroke iskemik dikelompokkan

menjadi:

a. Trancient Ischemic Attack (TIA), serangan stroke sementara yang berlangsung

kurang dari 24 jam,

b. Reversible Ischemic Neurologic Deficit (RIND) yaitu gejala neurologis yang

akan menghilang antara >24 jam sampai dengan 21 hari.

c. Progressing Stroke atau stroke in evaluation yaitu kelumpuhan atau defisit

neurologik yang berlangsung secara bertahap dari yang ringan sampai yang

berat.

Page 35: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

11

d. Complete stroke yaitu kelainan neurologis yang sudah menetap dan tidak

berkembang lagi (Junaidi, 2004).

Berdasarkan lokasi pendarahan di otak stroke hemoragi dibedakan

menjadi 2 yaitu Intracerebral Hemorrhage (pendarahan intraserebral), jika terjadi

pendarahan pada pembuluh darah dan masuk ke dalam jaringan otak sehingga,

terjadi hematom. Subarachnoid Hemorrhage, jika darah arteri dari sistem

pembuluh darah masuk ke dalam rongga subarakhnoid (Fagan, 2005).

5. Penyebab

Penyebab stroke dapat dibedakan berdasarkan jenis stroke, yaitu

Tabel I. Penyebab stroke (Rice, 2002; Fagan, 2005)

Jenis stroke Penyebab Stroke iskemik 1) Penyakit pembuluh darah besar (emboli pada arteri)

2) Emboli pada arteri ke jantung 3) Penyakit pembuluh darah kecil (infark lakuner) 4) Penyebab yang jarang terjadi, misalnya infark vena, vaskhulopati, penggunaan obat, migrain,dll.

Stroke hemoragi 1) Intraserebral primer 2) Hemoragi subarakhnoid

6. Gambaran Klinis

Gambaran klinis yang umum dijumpai pada penderita stroke akut adalah

a. hemiparesis yaitu pasien mengalami kelemahan pada salah satu bagian tubuh

b. aphasia yaitu tidak dapat berbicara

c. hemianopsia yaitu penglihatan terganggu yaitu penglihatan gelap atau ganda

sesaat

d. vertigo yaitu pusing yang menetap dan terjatuh (Fagan, 2005).

Page 36: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

12

7. Epidemiologi

Stroke merupakan penyebab morbiditas dan mortalitas ketiga di USA.

Setiap tahunnya diperkirakan kejadian stroke ± 700.000 dan 150.000 orang

diantaranya meninggal karena stroke (Fagan, 2005). Angka kejadian stroke

hemoragi 15-30% dan stroke iskemik 70-85% (Junaidi, 2004). Meskipun angka

kejadian stroke hemoragi lebih rendah daripada stroke iskemik tetapi tingkat

kematian stroke hemoragi 2-6 kali lebih tinggi (Fagan, 2005).

8. Patofisiologi

Patofisiologi stroke dibedakan menurut jenis stroke , yaitu stroke iskemik

dan stroke hemoragik

a. Stroke iskemik

Stroke iskemik disebabkan oleh blokade pada pembuluh darah di otak atau

leher karena tiga keadaan, yaitu trombus, emboli, dan stenosis. Trombosis

merupakan pembentukkan klot yang disebabkan oleh pembentukkan plak

arterosklerotik. Emboli adalah pergerakan klot dari bagian lain ke otak atau leher.

Klot ini menyebabkan artivicial valves di jantung atau menyebabkan atrial

fibrilasi, sehingga atrial fibrilasi merupakan faktor risiko stroke. Stenosis adalah

penyempitan arteri yang menuju otak atau arteri otak. (Fagan, 2005; Kasper et al,

2005).

b.Stroke hemoragi

Stroke hemoragi disebabkan oleh pendarahan pada arteri serebral. Darah

yang keluar dari pembuluh arteri masuk ke jaringan otak parenkima sehingga

Page 37: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

13

terjadi hematom. Hematom menyebabkan tekanan tinggi intrakranial. Tekanan

Tinggi Intrakranial (TTIK) menyebabkan terjadinya hipertensi. Jika darah dari

sistem pembuluh darah masuk rongga subarakhnoid terjadi pendarahan

subarakhnoid sekunder. Jika sumber pendarahan berasal dari rongga subarakhnoid

maka terjadi pendarahan subarakhnoid primer (Junaidi, 2004; Fagan, 2005).

Tabel II. Perbedaan stroke hemoragi dan stroke iskemik (Junaidi, 2004)

Pemeriksaan Stroke hemoragi Stroke iskemik intraserebral subarakhnoid trombosis emboli

umur 40-60 tahun Tak tentu 50-70 tahun

Semua umur

onset aktivitas aktivitas Bangun tidur

Tak tentu

Terjadinya gejala cepat cepat bertahap cepat Gejala penyerta TIA Sakit kepala Muntah Kejang Vertigo

-

++ ++ ++ _

-

++++ ++++ ++++

_

+ _ _ _

+/_

+ _ _ _

+/-

Pemeriksaan fisik Keasadaran Kaku kuduk Kelumpuhan Aphasia CT scan

Coma

+/_ Hemiplegi

-

Hipoden ++++

Somnolen

++++ Hemiparesis

+/_ -

Normal/ hiperden

Normal

- Hemiplegi

++/_

Hipoden setelah 4-7

hari

Normal

- Hemiplegi

++/_

Hipoden setelah 4-

7 hari Faktor Resiko Hipertensi DM Hiperlipidemia

Maligna - -

+/_ - -

+/_ ++ ++

- - -

Page 38: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

14

9. Penatalaksanaan Terapi

a. Tujuan terapi

Tujuan terapi stroke akut adalah untuk mengurangi kerusakan neurolgis

secara terus menerus, mengurangi mortalitas, dan kecacatan dalam waktu yang

lama; mencegah komplikasi sekunder pada imobilitas, dan disfungsi neurologis;

mencegah kekambuhan stroke atau stroke ulang (Fagan, 2005).

b. Sasaran terapi

Sasaran terapi pada stroke akut difokuskan pada pernapasan dan fungsi

jantung secara cepat mengetahui kerusakan akibat iskemik maupun hemoragi

berdasarkan CT scan kepala. Gangguan sel otak dibatasi oleh periode waktu

berkisar antara 3-6 jam yang disebut golden periode atau golden hours (Pepe,

2005; Thiruvananthapuram, 2006). Periode waktu bervariasi tergantung kondisi,

usia, gizi dan beratnya penyakit penderita. Daerah yang menjadi target utama

berbagai terapi stroke adalah daerah penumbra iskemik. Terapi farmakologis

yang dapat memberikan hasil optimal apabila stroke iskemik diobati sebelum

golden periode dengan kombinasi neuroproteksi dan trombolitik. Pengobatan

yang tidak melebihi golden periode akan memberikan outcome yang

menguntungkan (Wibowo dan Gofir, 2001; Junaidi, 2004).

Selain itu, perlu diperhatikan peningkatan tekanan darah mencapai

220/120 mmHg, aortic dissection, infark miokard akut, edema pulmo, dan

hipersensitive encephalopathy. Pada pasien dengan stroke hemoragi dilakukan

bedah dengan endovaskuler atau kranioktomi. Pada fase hiperakut kurangi

Page 39: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

15

komplikasi dan gunakan strategi pencegahan yang sesuai (Fagan, 2005; Wibowo

dan Gofir, 2001).

c. Strategi terapi

Strategi terapi pada stroke akut meliputi terapi farmakologis dan terapi

non farmakologis.

1. Terapi non farmakologis

Terapi non farmakologis pada pasien stroke akut dibedakan berdasarkan

jenis stroke nya yaitu stroke iskemik dan stroke hemoragi.

a. stroke iskemik

Adanya edema iskemik menyebabkan infark meluas dan meningkatkan

tekanan darah. Pembedahan pada pasien stroke iskemik dapat meningkatkan hasil

terapi (Anonim, 2003a) selain rehabilitasi yang cepat seperti adanya unit stroke

sangat efektif sebagai tahap akhir untuk mengurangi stroke iskemik. Pencegahan

sekunder yang juga efektif adalah carotid endarterectomy pada bagian yang luka

dan steotic carotid artery.Resiko kambuhnya stroke dapat dikurangi hingga

mencapai 48% bila dibandingkan dengan terapi farmakologis dengan penggunaan

aspirin 325 mg per hari. Hal ini diduga karena sekitar 70-90% pasien stroke

mengalami stenosis pada arteri interna karotid ipsilateral. Tetapi penelitian ini

masih kontroversial dan perlu metode yang optimal dalam penanganan pasien

stroke (Fagan, 2005).

b. Stroke hemoragi

Indikasi bedah dilakukan hanya pada pendarahan sebelum dengan volume

>50cc, hidrosefalus akut akibat pendarahan intraventrikel atau hematoma

Page 40: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

16

sereblum yang besar dan pendarahan subarakhnoid karena ruptur aneurisma Berry

(jarang terjadi). Tindakan bedah yang dilakukan, misalnya hemicraniectomy dan

cerebral angioplasty (Junaidi, 2004). Pembedahan pada pasien dengan

subarakhnoid dilakukan dengan menjepit atau membuang pembuluh darah yang

abnormal untuk mengurangi ruptur Arteriovenous Malformation (AVM) dan

menurunkan abnormalitas dengan mengurangi kemungkinan pendarahan kembali

(rebleeding). Pada pasien stroke hemoragi intraserebral prosedur pembedahan

belum diuji dengan percobaan klinik. Hal yang paling sering dilakukan pada

pasien ini adalah memasukkan extraventriculair drain (EVD) dan memantau

tekanan intrakranial sedangkan pembedahan masih kontroversial kecuali sebagai

pilihan terakhir pada situasi darurat.

2. Terapi farmakologis

a. Stroke iskemik

Terapi umum pada stroke iskemik adalah terapi pada penyakit komplikasi

yang merupakan faktor risiko terjadinya stroke dan terapi untuk menstabilkan

keadaan pasien, meliputi:

1. Penyakit sistemik, seperti infark miokard, fibrilasi artial, diabetes melitus dan

gangguan ginjal (Junaidi, 2004).

2. Jalan nafas, oksigenasi dan fungsi jantung

Bagi pasien stroke iskemik, jalan nafas biasanya lebih stabil kecuali pada

infark batang otak atau kejang berulang. Oksigenasi dilakukan dengan

memberikan oksigen 1-2 liter/menit melalui hidung sampai ada analisis gas

darah.

Page 41: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

17

3. Hipertensi

Tekanan darah naik sewaktu serangan stroke iskemik dan dapat bertahan

sampai beberapa hari. Kenaikan tekanan darah dibutuhkan untuk

mempertahankan aliran darah otak setelah serangan stroke dan akan turun

perlahan-lahan dengan sendirinya tanpa pengobatan pada hari ke 3-7.

4. Diabetes Melitus

Pada DM terjadi hiperglikemia. Hiperglikemia terjadi pada 2-3 hari pertama

stroke . Hiperglikemi dapat memperluas area infark karena terbentuknya asam

laktat dari penguraian glukosa secara anaerob sehingga perlu diberikan terapi

insulin (Junaidi, 2004).

5. Jantung

Stroke iskemik dapat menyebabkan terjadinya gangguan fungsi jantung,

bersama-sama dengan perubahan gambaran EKG, aritmia jantung, kadang-

kadang dapat menaikkan kadar enzim jantung. Dalam penangganannya

direkomendasikan digitalisasi jantung apabila ada tanda payah jantung

(Anonim, 2003b).

6. Kejang

Kejang biasanya terjadi dalam 2 minggu onset stroke yang biasanya deisebut

dengan early seizure. Untuk mengatasi kejang dapat diberikan injeksi diazepam

(0,2-0,3 mg/kgBB) atau obat lain yang sejenis. Bila kejang belum berhenti,

berikan dilantin secara intravena dengan dosis bolus awal 18 mg/kgBB atau

secara oral 2-3x 100mg/ hari. Apabila masih belum terkontrol perlu diberikan

anastesi golongan barbiturat (Junaidi, 2004).

Page 42: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

18

7. Demam

Suatu studi meta analisis menyebutkan demam setelah onset stroke kan

meningkatkan morbiditas dan morbilitas sehingga diberikan antipiretik antara

lain parasetamol (Adams, et al, 2003).

8. Hiperlipidemia

Peningkatan lipid dalam darah merupakan faktor resiko terjadinya stroke

iskemik. Pada pasien stroke dengan komplikasi jantung koroner diberikan

terapi statin (Solenski, 2004).

Menurut Junaidi (2004) terapi khusus pada stroke iskemik adalah

reperfusi dan neuroproteksi.

b. Stroke hemoragi

Terapi umum kedaruratan stroke hemoragi sama dengan terapi umum

pada stroke iskemik. Untuk mengatasi nyeri pada stroke iskemik maupun stroke

hemoragi diberikan analgesik non opioid. Jika nyeri berat dapat diberikan

analgesik opioid seperti morfin secara intravena. Pemberian antikoagulan dan

antitrombotik merupakan terapi utama pada stroke iskemik tidak dapat dilakukan

pada stroke hemoragi (Wibowo dan Gofir, 2001; Junaidi, 2004).

Terapi khusus pada stroke hemoragi meliputi:

1. Antifibrinolitik

Obat ini untuk mencegah kemungkinan komplikasi setelah

pembedahan. Obat yang digunakan adalah aminocaproic acid 5 g dan diikuti infus

konstan 1-1,5 g/jam atau dengan asam traneksamat (Wibowo dan Gofir, 2001).

Page 43: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

19

2. Obat untuk mencegah vasopasmus

Obat yang digunakan adalah obat antagonis selektif untuk sintesis

tromboksan A2. Selai itu juga, digunakan nimodipin dan nikardipin. Keduanya

berfungsi sebagai profilaksis untuk mencegah spasme dan terbukti bermanfaat

untuk pengobatan akut pendarahan subarakhnoid tetapi tidak dianjurkan untuk

pendarahan intraserebral (Wibowo dan Gofir, 2001).

C. Anatomi dan Fisiologi Sistem Saluran Pernapasan

Sistem saluran pernapasan dapat dibedakan menjadi 2 menurut

letaknya, yaitu sistem saluran napas bagian atas dan sistem saluran napas bagian

bawah.

1. Saluran napas bagian atas

a. rongga hidung

Udara yang dihirup melalui hidung akan mengalami tiga hal, yaitu

dihangatkan, disaring dan dilembabkan. Fungsi utama dari selaput lendir respirasi

adalah menggerakkan partikel-partikel halus ke arah faring sedangkan partikel

besar akan disaring oleh bulu hidung, sel goblet dan kelenjar serous yang

berfungsi melembabkan udara yang masuk, pembuluh darah yang berfungsi

menghangatkan udara)

b. nasofaring ( terdapat pharyngeal tonsil dan Tuba Eustachius)

c. orofaring (merupakan pertemuan rongga mulut dengan faring, terdapat pangkal

lidah)

Page 44: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

20

d. laringofaring (terjadi persilangan antara aliran udara dan aliran makanan)

(Anonim, 2008).

2. Saluran napas bagian bawah

Saluran napas bagian bawah terdiri dari:

a. laring, terdiri dari tiga struktur yang penting seperti tulang rawan krikoid,

selaput/ pita suara, epiglotis, glotis.

b. trakhea, merupakan pipa silinder dengan panjang ± 11 cm, berbentuk ¾ cincin

tulang rawan seperti huruf C.

c. bronkhi, merupakan percabangan trakhea kanan dan kiri. Bronchus kanan lebih

pendek, lebar, dan lebih dekat dengan trachea. Bronchus kanan bercabang

menjadi lobus superior, medius inferior. Bronchus kiri terdiri dari lobus

superior dan inferior.

d. alveoli, terdiri dari: membran alveolar dan ruang interstisia (Anonim, 2008).

Gambar 1. Anatomi Sistem Saluran Pernapasan

Page 45: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

21

D. Gangguan Saluran Pernapasan

Obstruksi paru atau saluran pernapasan didefinisikan sebagai penurunan

kapasitas paru untuk mengeluarkan udara dari dalam paru melalui saluran

bronkus. Penurunan kapasitas paru ini dapat disebabkan oleh pengecilan diameter

saluran bronkus, kehilangan integritas paru (bronchomalacia), atau penurunan

elastisitas (emphysema) sehingga menyebabkan penurunan tekanan dalam saluran

bronkus. Penyalit yang berhubungan dengan obstruksi daluran pernapasan adalah

sama dan infeksi bronkus (bronkhitis kronis) (Beggs et.al., 2007).

Radang paru-paru (pneumonia) adalah sebuah penyakit pada paru-paru di

mana pulmonary alveolus (alveoli) yang bertanggung jawab menyerap oksigen

dari atmosfer meradang dan terisi oleh cairan. Radang paru-paru dapat disebabkan

oleh beberapa penyebab, termasuk infeksi oleh bakteria, virus, jamur, atau pasilan

(parasite). Radang paru-paru dapat juga disebabkan oleh kepedihan zat-zat kimia

atau cedera jasmani pada paru-paru atau sebagai akibat dari penyakit lainnya,

seperti kanker paru-paru atau berlebihan minum alkohol (Anonim,2010).

E. Anatomi dan Fisiologi Sistem Saluran Pencernaan

Sistem pencernaan berhubungan dengan penerimaan makanan dan

mempersiapkannya untuk diasimilasi oleh tubuh. Saluran pencernaan tediri dari:

mulut, faring, esofagus, lambung, usus halus, dan usus besar. Seluruh saluran

pencernaan dibatasi oleh selaput lendir (membran mukosa). Dalam proses

pencernaan, makanan dihancurkan menjadi zat-zat yang dapat diserap dan

digunakan oleh sel-sel dalam tubuh (Pearce, 2002).

Page 46: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

22

Proses pencernaan dimulai dari mulut, dalam mulut makanan dikunyah

untuk dihaluskan sambil bercampur dengan ludah yang mengandung enzim

amilase dan ptialin. Selanjutnya oleh gerakan peristaltik, makanan masuk ke

lambung melalui esofagus. Kemudian bercampur dengan getah lambung, yang

terdiri dari asam hidroklorida dan pepsin. Oleh pengaruh asam ini, pilorus

membuka dan menutup secara refleks.

Makanan yang sudah setengah cair (cimus) melewati pilorus masuk

kedalam usus dua belas jari. Di dalam usus, cimus dinetralisir oleh cairan alkalis

dari getah pankreas, karbohidrat dan lemak dibentuk menjadi suatu emulsi cimus

dengan garam kolat untuk memudahkan penyerapan oleh usus. Di dalam usus

besar bagian air dalam cimus dan garam diserap kembali dan sisanya dikeluarkan

melalui dubur sebagai tinja (Heaton dan Lewis, 1997).

Gambar 2. Anatomi Sistem Saluran Cerna

Page 47: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

23

F. Gangguan Saluran Pencernaan

Tukak lambung merupakan gejala penyakit akibat faktor yang merusak

pertahanan mukosa lambung lebih besar daripada faktor yang melindungi

pertahanan mukosa lambung. Tukak lambung dapat terjadi karena pola makan

yang tidak teratur sehingga terjadi produksi asam lambung yang berlebihan,

terdapat mikroorganisme yang merugikan (Helycobacter pylori), mengkonsumsi

obat-obatan tertentu, atau sebab-sebab lainnya misalnya beban pikiran yang berat,

kebiasaan merokok, mengkonsumsi minuman yang mengandung kafein (Anonim,

2009d)

Konstipasi adalah pergerakan tidak nyaman di perut serta buang besar

(BAB) kurang dari tiga kali dalam seminggu dengan buangan yang keras dan

kering. Konstipasi dapat disebabkan karena jumlah asupan air yang kurang atau

dehidrasi. kurang serat, tidak peduli pada sinyal-sinyal yang dikirimkan oleh perut

bahkan sering menunda desakan untuk BAB, kurang aktivitas fisik, terutama pada

manula, penggunaan obat pencahar yang terlalu sering atau berlebihan (Anonim,

2007).

Page 48: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

24

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian mengenai Evaluasi Drug Related Problems pada Pengobatan

pasien stroke di Unit Stroke Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas pada tahun

2009 periode Januari Juni. Merupakan jenis penelitian non eksperimental dengan

rancangan deskriptif evaluatif yang bersifat retrospektif. Penelitian ini termasuk

penelitian non eksperimental karena tidak ada perlakuan pada subjek uji.

Rancangan deskriptif evaluatif karena data yang digunakan adalah catatan rekam

medik dari pasien stroke rawat inap RSUD Banyumas tahun 2009 yang

dievaluasi dan dideskriptifkan fenomena kesehatan yang ada. Penelitian mengenai

stroke ini dilakukan oleh tiga orang, dengan pembagian kajian sebagai berikut:

Gambar 3. Cakupan Penelitian Evaluasi DRPs Pasien Stroke di Unit Stroke Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas periode Januari Juni 2009

Pada penelitian ini akan dikaji bagian obat Sistem Pencernaan dan Sistem

Pernapasan pada penyakit stroke .

STROKE

OBAT

KARDIOVASKULER

OBAT

SISTEM PENCERNAAN DAN

SISTEM PERNAPASAN

OBAT

SISTEM SARAF PUSAT

24

Page 49: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

25

B. Definisi Operasional

1. Stroke dalam penelitian ini adalah hasil diagnosa dokter yang tertulis pada

rekam medik dengan atau tanpa melakukan CT scan.

2. Pasien dalam penelitian ini adalah pasien yang telah terdiagnosis stroke yang

menjalani perawatan inap di Unit Stroke Rumah Sakit Umum Daerah

Banyumas pada periode Januari Juni 2009.

3. Karakteristik pasien yang dibahas dalam penelitian ini meliputi umur, jenis

kelamin, jenis stroke, lama perawatan.

4. Drug Related Problems adalah suatu peristiwa yang tidak diinginkan yang

melibatkan atau dicurigai melibatkan terapi obat yang benar-benar atau

berpotensi bertentangan dengan hasil yang diharapkan oleh pasien.

5. Drug Related Problems yang dibahas dalam penelitian ini meliputi obat salah,

dosis kurang, dosis berlebih, adanya efek samping dan interaksi obat.

6. Lembar medik merupakan lembar catatan medik dari pasien di Unit Stroke

Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas yang berisi nomor catatan medis,

nama pasien, usia, riwayat penyakit, terapi yang dilakukan dalam

penanggulangan penyakit, jenis obat sistem pencernaan dan pernapasan serta

obat lain yang diberikan, dosage regimen, jumlah obat, bentuk sediaan, cara

pemberian, hasil pemeriksaan laboratorium.

7. Obat Sistem Pencernaan adalah obat yang digunakan pada terapi penyakit

stroke yang masuk dalam kelas terapi sistem pencernaan berdasarkan IONI

2008.

Page 50: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

26

8. Obat Sistem Pernapasan adalah obat yang digunakan pada terapi penyakit

stroke yang masuk dalam kelas terapi sistem pernapasan berdasarkan IONI

2008.

9. Outcome pasien membaik apabila pasien sudah tidak menjalani perawatan di

Unit Stroke. Apabila pasien pindah ke bangsal maka pasien dianggap sudah

membaik.

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 24 kasus

yang merupakan pasien stroke di Unit Stroke periode Januari Juni 2009 yang

memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah

pasien stroke yang mendapat obat kardiovaskular, obat sistem pencernaan dan

pernapasan serta obat Sistem Saraf Pusat (SSP).

Selama periode Januari Juni 2009 terdapat 88 kasus (tetapi pihak RS

hanya memberikan 44 rekam medik). Kemudian dilakukan seleksi pada rekam

medik yang ada sehingga yang lolos kriteria inklusi dan eksklusi sebanyak 24

kasus.

D. Bahan penelitian

Bahan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar

rekam medik (RM) atau catatan medik pasien stroke di Unit Stroke Rumah Sakit

Umum Daerah Banyumas periode Januari Juni tahun 2009 yang lolos kriteria

inklusi dan eksklusi.

Page 51: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

27

E. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Unit Stroke Rumah Sakit Umum Daerah

Banyumas (Kabupaten Banyumas-Jawa Tengah).

F. Jalannya Penelitian

Tahapan penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Studi Pustaka

Dilakukan studi pustaka terhadap literatur-literatur yang terkait dengan

penelitian. Studi pustaka ini, membantu peneliti untuk mengerti, memahami serta

dapat memecahkan persoalan atau hal-hal yang berkaitan dengan penelitian.

Adanya tahap ini peneliti dapat menyajikan hasil penelitiannya dengan baik.

2. Perencanaan

Tahap ini untuk menentukan masalah yang akan dijadikan bahan

penelitian. Dilakukan pencarian informasi mengenai sepuluh besar penyakit yang

banyak diderita oleh pasien rawat inap RSUD Banyumas pada tahun 2008.

Informasi ini dapat memberi gambaran untuk penelitian yang dilakukan pada

Januari Juni 2009.

3. Pengambilan Data

a. Data berasal dari rekam medik pasien stroke yang ada di Unit Stroke Rumah

Sakit Umum Daerah Banyumas periode Januari Juni 2009. Dari hasil survei

diperoleh jumlah pasien stroke baik hemoragik maupun iskemik sebanyak 88

Page 52: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

28

data pasien. Dari pihak rumah sakit hanya disediakan 44 data pasien untuk

diteliti. Diambil data rekam medik pasien yang memenuhi kriteria inklusi dan

eksklusi. Data rekam medis yang didapatkan dari hasil penelusuran seluruh

data pasien stroke sebanyak 24 kasus. Pengurangan jumlah kasus yang diteliti

dalam penelitian ini disebabkan karena data yang tidak lengkap, tahun yang

tidak masuk range (2009), kajian obat yang tidak masuk range, dan sebagian

tidak ditemukan rekam medisnya.

b. Dilakukan pencatatan data yang meliputi: nomor rekam medik, jenis kelamin,

umur, pemeriksaan fisik, tanggal masuk dan tanggal keluar, riwayat penyakit,

riwayat alergi, riwayat obat, riwayat penyakit keluarga, keluhan masuk, hasil

laboratorium yang berkaitan, lama rawat inap, catatan perkembangan pasien,

terapi/obat yang diberikan, dosis dan frekuensi pemberian obat serta outcome

pasien saat keluar dari rumah sakit.

4. Tata Cara Penelitian dan Pengolahan Data

a. Karakteristik pasien, meliputi:

1) Presentase jenis kelamin pasien, didapat dengan membagi masing-masing

jumlah laki-laki dan perempuan dengan jumlah total kasus pada jenis stroke

tersebut dikali 100 %.

2) Rata-rata umur pasien, didapat dengan membagi jumlah umur pada masing-

masing jenis stroke dengan jumlah pasien pada kelompok stroke tersebut.

3) Presentase diagnosis, didapat dengan membagi jumlah pasien pada kelompok

stroke (iskemik / hemoragi) dengan jumlah total kasus dikali 100 %.

Page 53: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

29

4) Lama tinggal pasien dihitung menurut jumlah lamanya pasien menjalani

perawatan dalam hitungan hari

b. Profil penggunaan obat sistem pencernaan dan sistem pernapasan pada

pengobatan stroke, dihitung dengan cara mengelompokkan obat tersebut

sesuai dengan penggolongan obatnya dibagi dengan jumlah obat dikali 100%.

c. DRPs

Dari sampel yang sudah diperoleh, obat sistem pencernaan dan sistem

pernapasan yang terdapat di resep pasien stroke tersebut dilakukan DRPs yang

dijabarkan menggunakan metode SOAP (Subjective, Objective, Assessment, Plan).

Pada analisis kerasionalan dengan parameter DRPs yang digunakan hanya

sebanyak 4 parameter tanpa mengikutsertakan ada obat yang dibutuhkan (need for

additional drug therapy), ada obat yang tidak dibutuhkan (unnecessary drug

therapy), dan kepatuhan pasien. DRPs yang akan dilakukan meliputi obat salah

(wrong drug), dosis kurang (dosage too low), dosis berlebih (dosage too high),

dan reaksi efek samping obat (adverse drug reaction) dan interaksi obat (drug

interaction).

Pada penelitian ini digunakan acuan Drug Information Handbook,

Informatorium Obat Nasional Indonesia 2000, MIMS Indonesia Petunjuk

Konsultasi edisi 2008/2009, Farmakologi dan Terapi edisi 5, Pedoman Diagnosa

dan Terapi Gangguan Peredaran Darah Otak (Stroke ).

Page 54: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

30

d.outcome, dilakukan dengan membagi pasien dalam kelompok berdasarkan

keadaan pasien setelah keluar dari rumah sakit.

5.Pembahasan Kasus

Kasus yang didapat dibahas dengan metode SOAP (Subjective, Objective,

Assesment, Plan) berdasarkan standar pengobatan stroke dan pustaka yang sesuai.

G. Kesulitan Penelitian

Penulis menemui beberapa kesulitan dalam penelitian ini, antara lain

penggunaan istilah medis yang sulit dimengerti oleh penulis, kesulitan tersebut

diatasi dengan bertanya kepada dokter pembimbing medis, dosen pembimbing

skripsi maupun rekan sejawat yang bersama penulis juga sedang meneliti di Unit

Stroke RSUD Banyumas. Penulis juga mengalami kesulitan pada saat

menganalisis lembar rekam medis karena terdapat tulisan yang tidak jelas pada

lembar rekam medis, data pasien yang tidak lengkap, seperti diagnosis pasien,

waktu pemberian obat, dosis dan jenis obat yang tidak selalu ditulis di lembar

rekam medis.

Page 55: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

31

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian mengenai Evaluasi Drug Related Problems pada Pengobatan

Pasien Stroke di Unit Stroke Rumah Sakit Banyumas Tahun 2009 ( Kajian Obat

Sistem Pencernaan dan Sistem Pernapasan) dilakukan dengan menelusuri kasus

pasien rawat inap yang terdiagnosis stroke yang menggunakan obat pencernaan

dan pernapasan baik stroke hemoragi maupun stroke iskemik.

Hasil penelitian disajikan dalam 6 bagian yaitu karakteristik pasien stroke,

pemeriksaan fisik CT scan kepala, distribusi pengunaan obat sistem pencernaan

pada pasien stroke, distribusi penggunaan obat sistem pernapasan pada pasien

stroke, evaluasi kejadian DRPs, dan outcome pasien stroke .

A. Karakteristik Pasien Stroke

Karakteristik pasien stroke di Unit Stroke Rumah Sakit Banyumas pada

tahun 2009, meliputi:

1. Distribusi kelompok umur

Umur merupakan salah satu faktor penyebab penyakit stroke. Semakin tua

umur seseorang maka semakin lemah kondisi fisiknya karena banyak organ-organ

penting yang tidak dapat bekerja seacara maksimal sehingga makin besar

kemungkinan terjadinya stroke. Pada penelitian kelompok umur dibagi menjadi

empat kelompok umur yaitu mulai dari 46-55 tahun; 56-65 tahun; 66-75 tahun;

dan 76-85 tahun.

31

Page 56: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

32

Gambar 4. Karakteristik stroke berdasarkan kelompok umur pada Pasien Stroke di Unit Stroke Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas Periode

Januari Juni 2009

Dari hasil data diketahui bahwa penderita stroke hemoragi rata-rata

berusia 63 tahun sedangkan pada stroke iskemik rata-rata berumur 60 tahun

Berdasarkan dari hasil data tersebut, penderita stroke hemoragi dan stroke

iskemik terbanyak adalah kelompok umur 55 tahun keatas. Hal ini sesuai dengan

teori Fagan dan Hess dalam Dipiro, et al (2005) bahwa prevalensi stroke

meningkat setelah umur 55 tahun.

2. Jenis Kelamin

Pengelompokkan jenis kelamin dimaksudkan untuk mengetahui

perbandingan jumlah pasien laki-laki dan wanita yang menderita penyakit stroke

di Unit Stroke Rumah Sakit Banyumas periode Januari Juni 2009. Distribusi jenis

kelamin pada pasien stroke dapat dilihat pada gambar 5.

jumlah

Umur (Tahun)

Page 57: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

33

Gambar 5. Karakteristik pasien berdasarkan jenis kelamin pada Pasien Stroke di Unit Stroke Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas Periode

Januari Juni 2009

Berdasarkan jenis kelamin, dari 24 pasien yang diteliti prevalensi stroke

hemoragi pada pria sebesar 21% (3 pasien) dan perempuan sebesar 79% (11

pasien) sedangkan pada stroke iskemik pada pria sebesar 40% (4 pasien) dan

perempuan sebesar 60% (6 pasien). Pada tabel dapat terlihat, baik pada stroke

hemoragi maupun stroke iskemik pasien dengan jenis kelamin perempuan lebih

banyak. Pada wanita faktor resiko stroke kemungkinan dipengaruhi oleh adanya

masa menopause. Menurut Hanafiah (1999), usia menopause seorang wanita yaitu

45-55 tahun, dengan usia rata-rata 51 tahun.

3. Jenis stroke

Jenis stroke yang dialami oleh pasien stroke di RSUD Banyumas Periode

Januari Juni 2009 adalah hemoragi sebesar 58% (14 pasien) dan iskemik sebesar

42%. (10 pasien)

Stroke hemoragi stroke iskemik

21%

79%

40%

60%

Jumlah

Page 58: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

34

Gambar 6. Karakteristik pasien berdasarkan jenis stroke pada Pasien Stroke di Unit Stroke Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas Periode Januari Juni

2009

4. Lama Perawatan

Biasanya lama tinggal pasien di rumah sakit tidak tergantung pada tingkat

keparahan penyakit pasien stroke. Pasien penderita stroke yang tinggal minimal

empat hari belum tentu dikarenakan menderita stroke ringan karena hal ini

mungkin disebabkan karena tingginya harga obat dan perawatan mereka di rumah

sakit.

Tabel III. Data variasi lama perawatan pasien stroke di Unit Stroke Rumah Sakit Banyumas periode Januari Juni 2009

Stroke Hemoragi Stroke Iskemik Lama

Perawatan (hari)

Jumlah Kasus Lama Perawatan (hari)

Jumlah Kasus

4 1 5 1 5 1 6 2 9 1 7 2

11 1 8 2 12 5 10 1 13 3 12 1 14 1 14 1 19 1 - -

Total 14 Total 10

Page 59: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

35

Berdasarkan data yang tercatat lama perawatan pasien stroke hemoragi

adalah selama satu sampai tiga minggu dengan rata-rata lama inap selama 11

hari. Pada stroke iskemik lama perawatan adalah selama satu sampai dua minggu

dengan rata-rata perawatan selama 8 hari. Pada stroke hemoragi menjalani rawat

inap lebih lama dibanding stroke iskemik karena pada stroke hemoragi sering

disertai dengan penurunan kesadaran pada pasien sehingga pasien memerlukan

waktu pemulihan yang lebih lama.

B. Pemerikasaan Fisik CT Scan Kepala

Gambar 7. Presentase pemeriksaan fisik CT scan pada Pasien Stroke di Unit Stroke Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas Periode Januari Juni 2009

Pemeriksaan CT scan kepala merupakan teknik pemeriksaan fisik yang

utama untuk deteksi proses patologis di otak secara langsung sehingga dapat

membedakan stroke hemoragi dan stroke iskemik. Sebesar 66,7% pasien

melakukan CT scan kepala dan sebanyak 33,3% pasien pada stroke hemoragi

Stroke Hemoragi Stroke Iskemik

66,7%

33,3%

70%

30%

jumlah

Page 60: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

36

tidak melakukan CT scan, sedangkan pada stroke iskemik sebanyak 70%

melakukan CT scan sedangkan sebanyak 30% tidak melakukan CT scan. Karena

alasan ekonomis dan alat yang rusak pasien tidak melakukan CT scan kepala.

Pemeriksaan fisik CT scan kepala pada pasien stroke tersaji pada tabel.

C. Profil Penggunaan Obat Sistem Pencernaan pada Pasien Stroke

Pada bab ini akan dibahas mengenai obat-obat sistem pencernaan yang

digunakan oleh pasien stroke di Unit Stroke Rumah Sakit Banyumas periode

Januari Juni 2009.

Gangguan pencernaan dapat terjadi pada pasien stroke akibat gangguan

pada gerakan menelan. Obat sistem pencernaan yang digunakan adalah Antitukak,

Antispasmodik, Pencahar. Golongan obat sistem pencernaan yang paling banyak

digunakan pada stroke hemoragi maupun stroke iskemik adalah Antitukak. Antitukak

digunakan untuk mengatasi atau meringakan nyeri pada lambung. Tukak lambung pada

pasien stroke dapat terjadi karena obat-obat lain yang dikonsumsi seperti AINS dan juga

karena efek samping dari obat lain. Antitukak yang paling banyak digunakan adalah

Radin yang merupakan kelompok Antagonis Reseptor H2. Antagonis Reseptor H2

menyembuhkan tukak lambung dan duodenum dengan cara mengurangi sekresi asam

lambung sebagai akibat hambatan reseptor H2. Senyawa-senyawa antagonis reseptor

H2 secara kompetitif dan reversibel berikatan dengan reseptor H2 di sel parietal,

menyebabkan berkurangnya produksi sitosolik siklik AMP dan sekresi histamine

yang menstimulasi sekresi asam lambung. Interaksi antara siklik AMP dan jalur

kalsium menyebabkan inhibisi parsial asetilkolin dan gastrin yang menstimulasi

sekresi asam.

Page 61: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

37

1. Golongan, Kelompok, Zat Aktif, Jenis Obat Tabel IV. Golongan, Kelompok, Zat Aktif, Jenis Obat Sistem Pencernaan

yang digunakan pada pengobatan stroke Hemoragi di Unit Stroke Rumah Sakit Banyumas periode Januari Juni 2009

Golongan kelompok Zat Aktif Jenis Obat Jumlah

Antitukak Antasida antasida 2

Penghambat pompa proton

omeprazol OMZ® 2

lansoprazol Prosogan® 1

Antagonis reseptor H2

ranitidin HCl Radin® 15

ranitidin 3

Antispasmodik Stimulan motilitas

domperidon Tilidon® 1

Pencahar Pelunak tinja parafin cair Laxadin 1

Tabel V. Golongan, Kelompok, Zat Aktif, Jenis Obat Sistem Pencernaan

yang digunakan pada pengobatan stroke Iskemik di Unit Stroke Rumah Sakit Banyumas periode Januari Juni 2009

Golongan kelompok Zat Aktif Jenis Obat Jumlah

Antitukak Kohelator dan senyawa kompleks

sukraflat Inpepsa® 1

Analog prostaglandin

misoprostol 1

Antagonis reseptor H2

ranitidin HCl Radin® 9

ranitidin 2

Pencahar Pencahar stimulan

bisakodil Dulcolax® 1

Pelunak tinja parafin cair Laxadin 1

Golongan lain yang juga digunakan adalah pencahar. Pencahar banyak digunakan

karena pasien stroke juga sering mengalami keluhan susah buang air besar, hal ini

dikarenakan pasien stroke tidak banyak melakukan aktivitas, lebih banyak berbaring di

tempat tidur sehingga gerakan peristaltik usus juga lambat. Obat pencahar yang

Page 62: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

38

digunakan adalah pencahar stimulan dan pelunak tinja. Pencahar stimulan bekerja dengan

cara meningkatkan gerakan usus sehingga tinja bisa terkumpul dalam rektum dan

meningkatkan keluarnya tinja. Pelunak tinja bekerja dengan cara meningkatkan

jumlah air yang dapat diserap oleh tinja oleh dokusat (detergen) yang menurunkan

tegangan permukaan dari tinja sehingga memungkinkan air menembus tinja

dengan mudah dan menjadikannya lebih lunak.

2. Cara Pemberian Obat

Pada penelitian ini cara pemberian obat sistem pernapasan pada pasien

stroke dilakukan dengan cara oral maupun rute parenteral, hal ini disesuaikan

dengan kondisi pasien. Seorang pasien bisa mendapatkan dua macam cara

pemberian.

Gambar 8. Cara pemberian Obat Sistem Pencernaan pada Pasien Stroke di Unit Stroke Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas Periode Januari Juni

2009

Dari data dapat diketahui bahwa pasien yang mendapat cara pemberian

obat sistem pencernaan secara oral sebanyak 10 jenis obat pada stroke

hemoragi dan 6 jenis obat pada stroke iskemik sedangkan secara parenteral

Stroke Hemoragi Stroke Iskemik

jumlah

Page 63: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

39

sebanyak 15 jenis obat pada stroke hemoragi dan 9 jenis obat pada stroke

iskemik. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar pasien mendapat cara

pemberian obat sistem pencernaan secara parenteral.

3. Rata-rata Penggunaan obat Sistem Pencernaan per kasus

Total penggunaan obat sistem pencernaan pada pengobatan pasien stroke

adalah sebanyak 40 obat. Rata-rata pengunaan obat sistem pencernaan pada

pasien stroke di Unit Stroke RSUD Banyumas Periode Januari Juni 2009 adalah

sebanyak 1 hingga 2 obat.

D. Profil Penggunaan Obat Sistem Pernapasan pada Pasien Stroke

Pada bab ini akan dibahas mengenai obat-obat sistem pernapasan yang

digunakan oleh pasien stroke di Unit Stroke Rumah Sakit Banyumas periode

Januari Juni 2009.

1. Golongan, kelompok, Zat Aktif, Jenis Obat Tabel VI. Golongan, Zat Aktif, Jenis Obat Sistem Pernapasan yang

digunakan pada pengobatan stroke Hemoragi di Unit Stroke Rumah Sakit Banyumas periode Januari Juni 2009

Golongan Kelompok Zat Aktif Jenis Obat Jumlah Mukolitik ambroksol 3

bromheksin HCl Bisolvon® 1

ambroksol Silopect® 1

Page 64: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

40

Tabel VII. Golongan, Kelompok, Zat Aktif, Jenis Obat Sistem Pernapasan yang digunakan pada pengobatan stroke Iskemik di Unit Stroke Rumah Sakit Banyumas periode Januari Juni 2009

Obat yang bekerja pada sistem saluran pernapasan yang paling banyak

digunakan adalah golongan mukolitik baik pada stroke hemoragi maupun stroke

iskemik. Golongan mukolitik yang paling banyak digunakan adalah ambroksol.

Penggunaan obat ini berfungsi untuk mengurangi viskositas sputum yang dapat

menganggu jalan napas pada pasien stroke. Gangguan jalan napas pada pasien

stroke dapat menyebabkan keadaan hipoksia.

2. Cara Pemberian Obat

Pada penelitian ini cara pemberian obat sistem pernapasan pada pasien

stroke dilakukan dengan cara oral maupun rute parenteral, hal ini disesuaikan

dengan kondisi pasien. Seorang pasien bisa mendapatkan dua macam cara

pemberian. Dari data dapat diketahui bahwa pasien yang mendapat cara

pemberian obat sistem pernapasan secara oral sebanyak 4 jenis obat baik pada

stroke hemoragi maupun pada stroke iskemik sedangkan secara parenteral

sebanyak 1 jenis obat pada stroke hemoragi dan tidak ada yang menggunakan

cara pemberian parenteral pada stroke iskemik. Hal ini menunjukkan bahwa

Golongan Kelompok Zat Aktif Jenis Obat Jumlah

Mukolitik ambroksol 2

ambroksol Silopect® 1

Stimulan adrenoseptor

Stimulan adrenoseptor

beta-2 selektif

terbutalin sulfat Nairet® 1

Page 65: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

41

sebagian besar pasien mendapat cara pemberian obat sistem pernapasan secara

oral.

Gambar 9. Cara pemberian Obat Sistem Pernapasan pada Pasien Stroke di Unit Stroke Rumah Sakit Umum Daerah Banyumas Periode Januari Juni

2009

4. Rata-rata Penggunaan obat Sistem Pernapasan per kasus

Total penggunaan obat sistem pernapasan pada pengobatan pasien stroke

adalah sebanyak 8 obat. Rata-rata pengunaan obat sistem pernapasan pada pasien

stroke di Unit Stroke RSUD Banyumas Periode Januari Juni 2009 adalah

sebanyak 0,32 obat.

E. Evaluasi Drug Related Problems (DRPs)

Pengobatan dalam penyakit dianggap berhasil bila tercapai efek terapetik

dengan efek samping yang seminimal mungkin. Pemberian obat merupakan salah

satu faktor penentu keberhasilan terapi selain ketepatan dosis. Pemberian obat

yang dimaksud adalah pengobatan yang rasional meliputi ketepatan dosis,

ketepatan indikasi, aturan pemberian dan ketaatan pasien. Evaluasi kerasionalan

Stroke hemoragi Stroke iskemik

jumlah

Page 66: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

42

pengobatan penggunaan obat sistem pencernaan dan sistem pernapasan pada

kasus stroke lebih difokuskan pada masalah dalam pemberian obat yang potensial

muncul DRPs. Sebanyak 14 kasus pada stroke hemoragi akan dievaluasi

mengenai Drug Related Problems (DRPs). Kasus yang mengalami DRPs,

dimasukkan dalam kategori DRPs, yaitu obat salah (wrong drug), dosis kurang

(dosage too low), dosis berlebih (dosage too high), reaksi efek samping obat dan

interaksi obat (adverse drug reaction and drug interaction). Hasil analisis adanya

DRPs disajikan pada tabel

Tabel VIII. Hasil analisis DRPs penggunaan obat sistem pencernaan dan sistem pernapasan pada pengobatan stroke hemoragi di Unit Stroke Rumah Sakit Banyumas periode Januari Juni 2009

Tipe DRPs Jumlah kasus terjadi DRPs Obat salah 0 Dosis kurang 14 Dosis berlebih 1 Munculnya efek samping dan interaksi obat 1

Dari analisis 14 kasus ditemukan semua kasus terjadi DRPs terkait dengan

pengobatan stroke . Kasus yang mengalami DRPs pada penggunaan obat sistem

pencernaan dan sistem pernapasan akan dianalisis dengan menggunakan metode

SOAP (Subjective, Objective, Assesment, and Plan). DRPs tersebut dirangkum

dalam bentuk tabel yang memuat nomor kasus yang terjadi DRPs, problem,

penilaian, dan rekomendasi dari tiap tipe DRPs.

1. DRP obat salah (Wrong drug)

Dari kasus diatas tidak ditemukan kasus DRP obat salah

2. DRP dosis kurang (dosage too low)

Page 67: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

43

Tabel IX. DRP dosis kurang pada pasien stroke hemoragi di unit stroke RSUD Banyumas periode Januari Juni 2009

Nomor Kasus Nama obat Penilaian Rekomendasi

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14

ranitidin (injeksi)

ranitidin diberikan dengan dosis 2x 1 ampul. Menurut IONI tahun 2000, dosis injeksi ranitidin seharusnya 1 ampul yaitu 50mg/2ml tiap 6-8 jam.

Perlu observasi lebih lanjut mengenai dosis yang diberikan. Apabila efek yang dihasilkan belum optimal maka dosis dapat ditingkatkan

7

ambroksol (Silopect)

Silopect sirup diberikan dengan dosis 3x1 cth. Menurut MIMS edisi 8 tahun 2008/2009, dosis awal pada pasien adalah 3x2sdt selama 3 hari. Selanjutnya 3x 1cth.

Perlu observasi lebih lanjut mengenai dosis yang diberikan. Apabila efek yang dihasilkan belum optimal maka dosis dapat ditingkatkan

3. DRP dosis berlebih (dosage too high)

Tabel X. DRP dosis berlebih pada pasien stroke hemoragi di unit stroke RSUD Banyumas periode Januari Juni 2009

Nomor Kasus Nama obat Penilaian Rekomendasi

8 parafin cair (Laxadin)

Laxadin diberikan dengan dosis 3x 1sdt. Menurut IONI , dosis Laxadin adalah 10 ml (2 sdt) pada malam hari bila perlu.

Perlu observasi lebih lanjut mengenai dosis yang diberikan.

Page 68: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

44

4. DRP Efek Samping Obat (adverse drug reaction) dan adanya interaksi obat

(drug interaction).

Tabel XI. DRP Efek Samping Obat dan adanya interaksi obat pada pasien stroke hemoragi di unit stroke RSUD Banyumas periode Januari Juni 2009

Nomor Kasus Nama obat Penilaian Rekomendasi

9 deksametason dan antasida

Menurut Tatro 2001, deksametason dapat berinteraksi dengan antasida yang mengakibatkan menurunnya efek farmakologi dari deksametason.

Deksametason masih dapat diberikan bersama antasida dengan cara mengatur selang waktu (2 jam) pemberian dari kedua obat tersebut.

Tabel XII. Hasil analisis DRPs penggunaan obat sistem pencernaan dan

sistem pernapasan pada pengobatan stroke iskemik di Unit Stroke Rumah Sakit Banyumas periode Januari Juni 2009

Tipe DRPs Jumlah kasus terjadi DRPs

Obat salah 0

Dosis kurang 9

Dosis berlebih 1

Munculnya efek samping dan interaksi obat 0

Dari analisis 10 kasus ditemukan semua kasus diantaranya terjadi DRPs

terkait dengan pengobatan stroke . DRPs tersebut dirangkum dalam bentuk tabel

yang memuat nomor kasus yang terjadi DRPs, problem, penilaian, dan

rekomendasi dari tiap tipe DRPs.

1. DRP obat salah (Wrong drug)

Dari kasus diatas tidak ditemukan kasus DRP obat salah

Page 69: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

45

2. DRP dosis kurang (dosage too low)

Tabel XIII. DRP dosis kurang pada pasien stroke iskemik di unit stroke RSUD Banyumas periode Januari Juni 2009

Nomor Kasus Nama obat Penilaian Rekomendasi

15

Misoprostol

misoprostol diberikan dengan dosis 1x200mcg. Menurut IONI, dosis misoprostol adalah 200mcg 2-4 kali sehari.

Perlu observasi

lebih lanjut

mengenai dosis

yang diberikan.

Apabila efek yang

dihasilkan belum

optimal maka

dosis dapat

ditingkatkan

16, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24

ranitidin (injeksi)

ranitidin diberikan dengan dosis 2x 1 ampul . Menurut IONI tahun 2000, dosis injeksi ranitidin seharusnya 1 ampul yaitu 50mg/2ml tiap 6-8 jam.

Perlu observasi lebih lanjut mengenai dosis yang diberikan. Apabila efek yang dihasilkan belum optimal maka dosis dapat ditingkatkan

22

ambroksol (Silopect)

Silopect sirup diberikan dengan dosis 3x1sdt. Menurut MIMS edisi 8 tahun 2008/2009, dosis awal pada pasien adalah 3x2sdt selama 3 hari. Selanjutnya 3x 1sdt.

Perlu observasi lebih lanjut mengenai dosis yang diberikan. Apabila efek yang dihasilkan belum optimal maka dosis dapat ditingkatkan

Page 70: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

46

22 sukraflat

(Inpepsa)

Inpepsa sirup

diberikan dengan

dosis 3x1sdt.

Menurut MIMS edisi

8 tahun 2008/2009,

dosis Inpepsa syrup

adalah 4x2sdt.

Perlu observasi lebih lanjut mengenai dosis yang diberikan. Apabila efek yang dihasilkan belum optimal maka dosis dapat ditingkatkan

3. DRP dosis berlebih (dosage too high)

Tabel XIV. DRP dosis berlebih pada pasien stroke iskemik di unit stroke RSUD Banyumas periode Januari Juni 2009

Nomor Kasus Nama obat Penilaian Rekomendasi

17 parafin cair (Laxadin)

Laxadin diberikan dengan dosis 3x 1sdt. Menurut IONI , dosis Laxadin adalah 10 ml (2 sdt) pada malam hari bila perlu.

Perlu observasi lebih lanjut mengenai dosis yang diberikan

4. DRP Efek Samping Obat (adverse drug reaction) dan adanya interaksi obat

(drug interaction)

Dari kasus diatas tidak ditemukan kasus DRP Efek Samping Obat (adverse

drug reaction) dan adanya interaksi obat (drug interaction).

Page 71: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

47

F. Outcome pasien stroke

Gambar 10. Outcome pasien stroke di Unit Stroke Rumah Sakit Umum

Daerah Banyumas Periode Januari Juni 2009

Outcome pada pasien stroke yang meninggal pada stroke hemoragi

sebanyak 3 orang sedangkan pada stroke iskemik sebanyak 1 orang. Jumlah ini

lebih kecil bila dibandingkan pernyataan (Anonim 2003a) yang menyebutkan

bahwa sekitar 25% pasien stroke meninggal. Hal ini mungkin disebabkan karena

tertanganinya pasien secara cepat (kurang dari 3 jam dan tidak lebih dari 48 jam)

dan ketepatan diagnosis awal juga memegang peranan penting dalam outcome

pasien. Pada penelitian ini hal tersebut tidak dapat diamati karena penelitian

bersifat retrospektif. Outcome pasien yang membaik pada stroke hemoragi adalah

sebanyak 11 orang sedangkan pada stroke iskemik adalah sebanyak 9 orang.

Outcome pasien membaik juga tidak dapat diketahui apakah pasien membaik

dengan cacat atau tidak karena dalam rekam medis tidak dicantumkan kondisi

akhir pasien saat pulang dari rumah sakit.

Stroke hemoragi stroke iskemik

jumlah

Page 72: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

48

G. Rangkuman Pembahasan

Pada penelitian ini terdapat 24 kasus stroke , yang terdiri dari 14 kasus

stroke hemoragi dan 10 kasus stroke iskemik. Pada stroke hemoragi,

karakteristik pasien stroke di Unit Stroke RSUD Banyumas periode Januari Juni

2009 digambarkan sebagai berikut: prevalensi stroke meningkat pada usia 55

tahun; laki-laki sebesar 21% dan wanita sebesar 79%; lama perawatan adalah

selama satu sampai tiga minggu. Pemeriksaan fisik CT scan kepala hanya

dilakukan oleh 66,7 % dan sisanya sebanyak 33,3% tidak melakukan CT scan

kepala. Pada stroke iskemik, karakteristik pasien stroke di Unit Stroke RSUD

Banyumas periode Januari Juni tahun 2009 digambarkan sebagai berikut:

prevalensi pasien stroke mulai meningkat pada usia 55 tahun keatas; laki-laki

sebesar 40% dan wanita sebesar 60%; lama perawatan adalah selama satu sampai

dua minggu. Pemeriksaan fisik CT scan kepala hanya dilakukan oleh 70% dan

sisanya sebanyak 30% tidak melakukan CT scan kepala.

Penggunaan Obat sistem pencernaan terbanyak pada pasien stroke

hemoragi maupun stroke iskemik di Unit Stroke di RSUD Banyumas periode

Januari Juni tahun 2009 adalah ranitidin yang merupakan golongan Antitukak.

Cara pemberian obat sistem pencernaan pada pasien stroke hemoragi di Unit

Stroke di RSUD Banyumas periode Januari Juni tahun 2009 adalah secara

parenteral sebanyak 15 jenis obat dan secara oral sebanyak 10 jenis

obat.Penggunaan obat sistem pencernaan generik sebanyak 5 jenis obat dan non

generik sebanyak 20 jenis obat sedangkan pada stroke iskemik, cara pemberian

obat sistem pencernaan pada pasien stroke di Unit Stroke di RSUD Banyumas

Page 73: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

49

periode Januari Juni tahun 2009 adalah secara parenteral sebanyak 6 jenis obat

dan secara oral sebanyak 9 jenis obat Penggunaan obat sistem pencernaan generik

sebanyak 3 jenis obat dan non generik sebanyak 12 jenis obat.

Penggunaan Obat sistem pernapasan terbanyak pada pasien stroke

hemoragi maupun stroke iskemik di Unit Stroke di RSUD Banyumas periode

Januari Juni tahun 2009 adalah ambroksol yang merupakan golongan Mukolitik.

Cara pemberian obat sistem pernapasan pada pasien stroke hemoragi di Unit

Stroke di RSUD Banyumas periode Januari Juni tahun 2009 adalah secara

parenteral sebanyak 1 jenis obat dan secara oral sebanyak 4 jenis obat.

Penggunaan obat sistem pernapasan generik sebanyak 3 jenis obat dan non

generik sebanyak 2 jenis obat sedangkan pada stroke iskemik, cara pemberian

obat sistem pernapasan pada pasien stroke di Unit Stroke di RSUD Banyumas

periode Januari Juni tahun 2009 adalah tidak ada cara pemberian secara parenteral

dan secara oral sebanyak 4 jenis obat Penggunaan obat sistem pernapasan generik

sebanyak 2 jenis obat dan non generik sebanyak 2 jenis obat.

Dalam penelitian ini, pada stroke hemoragi terdapat 14 kasus yang terjadi

DRPs terkait dengan pengobatan stroke . Dari hasil evaluasi DRP ditemukan 14

kasus dosis kurang, 1 kasus dosis berlebih dan 1 kasus adanya efek samping dan

interaksi obat. Pada stroke iskemik terdapat 10 kasus yang terjadi DRPs terkait

dengan pengobatan stroke . Dari hasil DRP ditemukan 10 kasus dosis kurang dan

1 kasus dosis berlebih. DRPs tersebut dirangkum dalam bentuk tabel yang

memuat nomor kasus yang terjadi DRPs, problem, penilaian, dan rekomendasi

dari tiap tipe DRPs.

Page 74: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

50

Outcome pada pasien stroke yang meninggal pada stroke hemoragi

sebanyak 3 orang sedangkan pada stroke iskemik sebanyak 1 orang. Outcome

pasien yang membaik pada stroke hemoragi adalah sebanyak 11 orang sedangkan

pada stroke iskemik adalah sebanyak 9 orang.

Page 75: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

51

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari penelitian mengenai “Evaluasi Drug Related Problems pada Pengobatan

Pasien Stroke di Unit Stroke Rumah Sakit Banyumas Tahun 2009 ( Kajian Obat

Antibiotika)” dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Karakteristik pasien stroke (tanpa membedakan jenis stroke ) di Unit Stroke

RSUD Banyumas periode Januari Juni tahun 2009 yang mendapatkan obat

sistem pencernaan dan sistem pernapasan adalah prevalensi stroke meningkat

pada usia 55 tahun; laki-laki sebesar 28% dan wanita sebesar 72%; penyakit

penyerta stroke yang terbesar adalah hipertensi, lama perawatan minimal

adalah selama 4 hari dan terlama adalah selama 19 hari.

2. Pemeriksaan fisik CT scan kepala dilakukan oleh 68% pasien

3. Penggunaan obat sistem pencernaan terbanyak adalah golongan antitukak,

yaitu Radin.

4. Penggunaan obat sistem pernapasan terbanyak adalah golongan mukolitik,

yaitu ambroksol.

5. Pada pasien stroke yang mendapatkan obat sistem pencernaan dan sistem

pernapasan di Unit Stroke di RSUD Banyumas periode Januari Juni tahun

2009 terjadi Drug Related Problems, yaitu:

a. Tidak ditemukan kasus obat salah

b. Ditemukan kasus dosis kurang sebanyak 23 pasien

51

Page 76: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

52

c. Ditemukan kasus dosis berlebih sebanyak 2 pasien

d. Ditemukan kasus efek samping obat dan adanya interaksi obat sebanyak 1

pasien

6. Outcome pasien stroke di Unit Stroke di RSUD Banyumas periode Januari

Juni tahun 2009 yang mendapat obat sistem pencernaan dan sistem pernapasan

adalah membaik sebanyak 20 orang dan meninggal dunia sebanyak 4 orang.

B.Saran

1. Untuk RSUD Banyumas perlu ditingkatkan lagi kelengkapan dan kerapian

dalam hal pengisian lembar catatan medik.

2. Untuk penelitian selanjutnya:

a. Penelitian tentang Drug Related Problems harus dilakukan secara prospektif

supaya dapat melakukan SOAP dengan baik dan benar..

b. Penelitian Drug Related Problems di rumah sakit lain yang memiliki unit

stroke dengan jumlah yang lebih banyak.

Page 77: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

53

DAFTAR PUSTAKA

Adams, H.P., Adams, R.J., Broot, T., Delzoppo, G.J., Furlan A., Goldstein, L.B.,

et al., 2005, Guidelines for the Early Management of Patient With Ischemic Stroke: a scientific statement from the Stroke Council of the American Stroke Association (ASA), 36 (4): 916.2005, Stroke.

Aini, F., 2007, Asuhan Keperawatan pada Stroke Hemoragik di RSCM Jakarta, http://nardinurses.files.wordpress.com/2008/01/asuhan-keperawatan-pasien-dengan-stroke -hemoragik2.pdf, diakses tanggal 24 Maret 2010.

Anonim,1995, Clinical Pharmacology, bab 6 dalam The Merck Manual of

Geriatrics, http://www.merck.com/mrkshared/mmg/front/contrib.jsp, diakses pada tanggal 10 Mei 2009.

Anonim, 2000, Informatorium Obat Nasional Indonesia 2000, 1-375, Depkes RI,

Jakarta Anonim, 2003a, Stroke Urutan Ketiga Penyakit Mematikan,

http://www.yastroki.or.id/stroke .htm, diakses tanggal 14 Mei 2009. Anonim, 2003b, European Stroke Initiative Recommendations for Stroke

Management-Update 2003, Cerebrovasc, Dis., diakses tanggal 16 Mei 2009.

Anonim, 2005, Hemoragic Stroke : The Case For Athletic Helmets;

Understanding Hemorragic Stroke , http://www.stroke center.org, diakses tanggal 10 Mei 2009.

Anonim, 2006, Mortality Country Fact Sheet 2006,

www.who.int/entity/healthinfo/statistic/bodgbdeathdalyestimates.xls, diakses pada tanggal 11 Febuari 2009.

Anonim, 2007, Konstipasi, http://www.hd.co.id/info-kesehatan/konstipasi, diakses

tanggal 26 Maret 2010. Anonim, 2008, http://ebsco.smartimagebase.com, diakses tanggal 26 Maret 2010 Anonim, 2009a, Gastritis and Carditis, http://www.nature.com, diakses tanggal 31

April 2010. Anonim, 2009b, Anda Sulit Buang Air Besar?,

http://puskesmassimpangempat.wordpress.com/2009/11/02/anda-sulit-buang-air-besarkumpulan-artikel/, diakses tanggal 31 April 2010

Page 78: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

54

Anonim, 2009c, 6 Penyebab Utama Serangan Jantung,

http://www.jawaban.com/index.php/health/detail/id/72/news/091204195839/limit/0/, diakses tanggal 31 April 2010

Anonim, 2009d, Maag,

http://www.farmasiku.com/index.php?target=categories&category_id=196, diakses tanggal 26 Maret 2010

Anonim, 2010, Radang Paru-Paru, http://id.wikipedia.org/wiki/Radang_paru-

paru, diakses tanggal 26 Mei 2010 Beggs, Susan, Cosgarea,M., Hatfield, N.T., Menhouse, D., Salinas, E., et al.,

2007, e-book Introductory Clinically Pharmacology, 7th edition. Cipolle, R.J., Strand, L.M., and Morley, P.C., 1998, Pharmaceutical Care

Practice, McGraw-Hill Companies, Inc., New York Dipiro, J.T., 2005, Pharmacotherapy a Pathophysiologic Approach, edisi 6,

MCGrowHill, Medical Publishing Division, New York. Fagan. S.C., and Hess, D.C., dalam Dipiro, J.T., Talbert, R.L., Matzke, B.R.,

Well, B.G., dan Poyes. M.L., 2005, Pharmacotherapy a Pathophysiologic Approach, 3rd edition, Appleton and Lange Stampord Conecticut, USA.

Feigin, V., 2006, Stroke , Penerbit PT Bhuana Ilmu Populer Kelompok Gramedia,

Jakarta. Fransisca, 2000, Pneumonia,

http://last3arthtree.files.wordpress.com/2009/02/pneumonia.pdf, diakses tanggal 21 Maret 2010.

Ganiswara, S.G., 2007, Farmakologi dan Terapi, edisi 5, Departemen

Farmakologi dan Terapeutik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.

Hanafiah, J., 1999., Meningkatkan Kualitas Hidup Wanita Menopause, Medika I,

Jakarta. Hartono, Budi., 2004, RSUD Banyumas Terakreditasi Tingkat Lengkap, Harian

umum Suara Merdeka 13 Januari 2004, Jawa Tengah. Heaton, and Lewis, 1997, Scandinavian Journal of Gastroenterology 32 (9): 920-

924.

Page 79: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

55

Junaidi, I., 2004, Panduan Praktis Pencegahan dan Pengobatan Stroke , PT Bhuana Ilmu Populer Kelompok Gramedia, Jakarta.

Kasper, D. L., Braundwald, E., Fauci,A. S., Hauser, S. L., Longo, D. L., Jameson,

J. L., 2005, Harrison’s Manual of Medicine, 16th ed, McGrawHill, Medical Publishing Division, New York.

Mulyatsih, E., dan Ahmad, A., Stroke : Petunjuk Perawatan Pasien Stroke di

Rumah, Balai Penerbit FKUI, Jakarta Notoaadmojo, S., 2002, Metodologi Penelitian Kesehatan, edisi 2, Rineka Cipta,

Jakarta Nguyen, L., 2000, An Overview of The Evaluation of Clinical Pharmacy Services,

Pharmacy Intern University of New Mexico, College of Pharmacy, http://www.nm_pharmacy.com/student_articles 4.html, diakses tanggal 10 Mei 2009.

Pearce, E. C., 2002, Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, Gramedia, Jakarta Price, S.A., dan Wilson, L.M., 1995, Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses

Penyakit, edisi 4, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta. Rice, T.L., 2002, Stroke and Subarachnoid Hemorrhage, Jobson publication,

http://www.uspharmacist.com, diakses pada tanggal 14 Juni 2009. Solenski, N.J., 2004, Transient Ischemic Attack Part II. Treatment, American

Family Physician, http:www//bfp.org/afp/20040401/1681.html, diakses tanggal 16 Mei 2009.

Sukandar, Elin Yulinah, dkk., 2008, ISO Farmakoterapi, ISFI Penerbitan, Jakarta. Triplitt, C. L., Reasner, C.A., dan Isley, W. L., 2005, Diabetes Mellitus in Dipiro,

J.T., (Eds), Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach, Sixth Edition, The McGraw-Hills Companies, Inc New York

Tatro, D.S., 2001, Drug Interaction Facts, Facts&Comparison, Wolter Kluwer,

St. Louis Taylor, C.R., 2006, Ringkasan Patologi Anatomi, 174-198, EGC, Jakarta

Tjay dan Rahardja, 2002, Obat-Obat Penting: Khasiat, Penggunaan, dan Efek-Efek Sampingnya, Edisi 5, 63-89, Elex Media Komputindo, Jakarta.

Page 80: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

56

Triplitt, C. L., Reasner, C.A., dan Isley, W. L., 2005, Diabetes Mellitus in Dipiro, J.T., (Eds), Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach, Sixth Edition, The McGraw-Hills Companies, Inc New York

Wibowo, S., dan Gofir, A., 2001, Farmakoterapi dalam Neurologi, Salemba

Medika, Jakarta Widjajanti, N., 2001, Obat-obatan, Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

Page 81: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

57

Lampiran 1. Data pengobatan penyakit stroke hemoragi pada pasien di unit stroke RSUD Banyumas periode Januari-Juni 2009

No. kasus

Data Pasien Hasil Pemeriksaan Nama obat

Nama generik

Cara pemberian

Dosis Frekuensi Lama

pemberian

Tanggal pemberian

Keterangan

1. No. RM: 481353 Usia/JK: 55 th/P Tgl masuk: 06-04-09 Tgl Keluar: 17-04-09 Lama Inap:12 hari Keluhan Utama: penurunan kesadaran Riwayat Penyakit: 1 HSMRS tiba2 orang sakit mengalami penurunan keasadaran, kelemahan anggota gerak, pusing, mual Gejala waktu serangan: tidak Lumpuh Separo anggota badan, nyeri kepala, lokasi nyeri di frontal, vertigo, tidak muntah, mengalami penurunan kesadaran

Faktor Resiko: hipertensi

P. neurologis: tingkat kesadaran somnolen, tidak kejang2, tidak kaku duduk, pupil isokor, refleks pupil positif, refleks kornea positif, tidak gangguan penglihatan, gerakan bola mata normal

P. fisik umum: paru2 normal, jantung normal, abdomen normal

P. lab: Kadar gula darah sewaktu : 165; Hemoglobin : 12; Lekosit (dalam ribuan) t : 13,68; Hmt: 36,2; Eritrosit (dalam ribuan): 315; HDL kolesterol: 218; LDL kolesterol:49; Trigliserida : 165; Plasma fibrinogen: 22; Kreatinin: 11; Asam urat: 0,62; bilirubin total : 2,11; SGOT: 26; Analisis Gas Darah (terlampir): 24; Na : 145,1; Ka: 3,3

P.radiologis: pemeriksaan CT scan kepala: pendarahan, lokasi: ventrikel, kanan dan kiri

Noperten piracetam seftriakson piracetam Takelin Herbesser Radin sefriakson manitol Herbesser

lisinopril citicolin diltiazem HCl ranitidin HCl diltiazem HCl

Oral Oral Inj Inj Inj Inj Inj Inj Khusus Khusus

10 g 800 mg 1 g 3 g 250 g 5 mg 1 amp 1 g 125 cc 5mg/kg BB

1x (22) 3x (06,14,22) 2x (12,24) 2x (12,24) 2x (12,24) 1x (11) 2x (12,24) 2x (12,24) 2x

1 hari 1 hari 5 hari 11 hari 11 hari 1 hari 8 hari 4 hari 5 hari

14 14 7-11 6-16 6-16 7 9-16 12-15 8-12

Diagnosis: Stroke hemoragik

Outcome : Membaik

Obat yang dibawa pulang : -

Page 82: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

74

Lampiran 2. Data pengobatan penyakit stroke iskemik pada pasien di unit stroke RSUD Banyumas periode Januari-Juni 2009

No. kasus

Data pasien Hasil

pemeriksaan

Pelaksanaan pemberian obat Keterangan

Nama obat Nama

generik Cara

pemberian Dosis Frekuensi

Lama pemberian

Tanggal pemberian

15. No. RM: 466679 Usia/JK: 80 th/P Tgl masuk: 20-02-2009 Tgl Keluar:27-02-2009 Lama Inap: 8 hari Keluhan Utama: kejang seluruh tubuh

Riwayat Penyakit: 1 HSMRS tiba2 orang sakit kejang seluruh tubuh, kelemahan anggota gerak kiri, pelo,perot

Gejala waktu serangan: lumpuh Separo anggota badan, lumpuh sebelah kiri, nyeri kepala, lokasi nyeri di frontal, vertigo, tidak muntah, mengalami penurunan kesadaran

Faktor Resiko: riwayat hipertensi

P. neurologis: tingkat kesadaran somnolen, kejang-kejang, gangguan penglihatan, gerakan bola mata normal, tidak dysphasia/aphasia, disphagia

P. fisik umum: jantung normal, tekanan darah asites/ tinggi, 36,5 derajat celcius

P. lab: Hemoglobin : 14,9; Lekosit (dalam ribuan) : 18,370; Hmt : 45,8; Kolesterol total : 175; Plasma fibrinogen : 88.119; ureum : 49; kreatinin: 0,97; SGPT: 25; SGOT : 51; Na : 145; Ka: 4,2

P.radiologis: -

ISDN misoprostol Megavit captopril Neurotam Brain act ISDN bisoprolol Tiaryt Plavix neurotam Brain act seftriakson

pirasetam citicolin amiodaron HCl klopidogrel pirasetam citicolin

Oral Oral Oral Oral Injeksi Injeksi Oral (khusus) Oral (khusus) Oral (khusus) Oral (khusus) Inj (khusus) Inj (khusus) Inj (khusus)

5 mg 200 mcg 200 g 25 mg 3 g 250 mg 5 mg 1/2tb 200 mg 75 g 3 g 250 g 1g

3x (06,14,22) 1x (14) 1x (14) 2x (14,02) 2x (12,24) 2x (12,24) 3x (06,14,22) 1x (06) 1x (06) 1x (06) 2x (12,24) 2x (12,24) 2x (12,24)

6 hari 3 hari 3 hari 3 hari 6 hari 6 hari 3 hari 2 hari 2 hari 1 hari 3 hari 3 hari 2 hari

20-25 20-22 20-22 20-22 20-25 20-25 23-25 23-24 23-24 25 23-25 23-25 24-25

Diagnosis: Stroke Iskemik

Outcome : Meninggal dunia

Obat yang dibawa pulang : -

Page 83: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

58

No. kasu

s Data pasien

Hasil pemeriksaan

Pelaksanaan pemberian obat

Keterangan Nama obat Nama generik

Cara pemberian

Dosis Frekuensi Lama

pemberian

Tanggal pemberian

2. No. RM: 482837 Usia/JK: 75 th/ P Tgl masuk: 21-04-09 Tgl Keluar: 03-05-09 Lama Inap: 13 hari Keluhan Utama: Penurunan kesadaran Riwayat Penyakit: 12 jam SMRS tiba2 orang sakit mengalami penurunan kesadaran, pusing cekot-cekot Gejala waktu serangan: tidak Lumpuh Separo anggota badan, nyeri kepala, nyeri di temporal, seluruh kepala, tidak vertigo, tidak muntah, mengalami penurunan kesadaran

Faktor Resiko: Hipertensi

P. neurologis: tingkat kesadaran: koma, tidak kejang2, tidak kaku duduk, pupil isokor, refleks pupil positif, refleks kornea positif, tidak gangguan penglihatan, reflex babinski, sebelah kiri

P. fisik umum: paru2 normal, jantung normal, abdomen normal, teratur , tekanan darah: asites, 37 derajat celcius

P. lab: Kadar gula darah sewaktu : 61; Hemoglobin : 12,6; Lekosit (dalam ribuan) t : 11,74; Hmt: 35,0; Trigliserida : 371; ureum : 26; kreatinin: 1,0; SGPT : 9; SGOT: 20; Na : 130; Ka: 4,4

P.radiologis: pendarahan, capsula interna, kanan dan kiri

ISDN Pamol Zistic KSR Carpiaton Ceradolan Neurotam Brain act Radin seftriakson Herbesser Bisolvon Lasix manitol

parasetamol azithromicin KCl spironolacton sefotiam HCl pirasetam citicolin ranitidin HCl diltiazem HCl bromheksin HCl furosemide

Oral Oral Oral Oral Oral Oral Inj Inj Inj Inj Inj Inj Inj khusus

5 mg 1 tab 500 mg 1 tab 1 tab 1 tab 3 g 250 mg 1 A 1 g 3 g 1 amp 1 amp 125 cc 100 cc 75 cc 50 cc

3x (06,14,22) 3x (06,14,22) 1x (11) 1x (11) 2x (11,23) 2x (11,23) 2x (11,23 2x (11,23) 2x (11,23) 2x (11,23) 1x (11) 3x (06,14,22) 1x (11) 4x 4x 4x 4x

13 hari 9 hari 9 hari 9 hari 1 hari 1 hari 13 hari 13 hari 13 hari 8 hari 5 hari 10 hari 7 hari 2 hari 1 hari 1 hari 1 hari

21-03 25-03 25-03 25-03 03 03 21-03 21-03 21-03 21-28 22-26 24-03 27-03 21-22 23 24 25

Diagnosis: Stroke hemoragik Outcome : meninggal

Obat yang dibawa pulang : -

Page 84: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

59

No. kasus

Data pasien Hasil

pemeriksaan

Pelaksanaan pemberian obat

Keterangan Nama obat

Nama generik

Cara pemberian

Dosis Frekuensi Lama

pemberian

Tanggal pemberian

3. No. RM : 485951 Usia / JK : 80 th / P

Tgl. Masuk : 26-05-09 dari IGD.

Tgl. Keluar : 14-06-09

Lama inap : 19 hari

Keluhan utama : kiriman RS Imanuel dengan SH.

Riwayat penyakit : ± 2 hari SMRS saat OS akan sholat, OS jatuh dan kemudian tidak sadar, pelo (-), perot (-),mual (+), muntah (-), kejang (-).

Gejala waktu serangan : lumpuh separoh anggota badan, nyeri kepala, penurunan kesadaran.

Faktor resiko : riwayat Hipertensi.

P.neurologis : tingkat kesadaran koma, pupil isokor, refleks pupil positif, refleks kornea positif, refleks Babinski sebelah kanan.

P.fisik umum : paru-paru normal, jantung normal, abdomen normal, denyut nadi teratur, tekanan darah tinggi.

P.lab : Hemoglobin 13,0; Lekosit 11,32; Hmt 38,8; Eritrosit 4,43; Platelet 185; Kolesterol total 114; trigliserida 159; Ureum 17; Kreatinin 0,7; SGPT 26; SGOT 8; Na 144; Ka 3,9.

P.radiologis : pemeriksaan CT-Scan kepala iskemik, perdarahan, lokasi lobus parientalis kiri, pemeriksaan MRI kepala : perdarahan intraserebral dan subrakhnoidal.

Noperten ISDN ISDN piracetam Radin KSR Tiaryt Bio ATP ambroxol furosemid piracetam Takelin Radin sefriakson Lasix manitol

lisinopril ranitidin HCl KCl Amiodaron HCl citicolin ranitidin HCl furosemide

Oral Oral Oral Oral Oral Oral Oral Oral Oral Oral Injeksi Injeksi Injeksi Injeksi Injeksi Bila perlu

10 mg 5 mg 5 mg 800 mg 150 mg 1 tab 200 mg 1 tab 30 mg 1 tab 3 g 250 mg 1 amp 1 g 1 amp 125 cc (tapp of)

1 x 1 (22) 2 x 1 (10, 22) 3 x 1 (14, 22, 06) 2 x 1 (06, 18) 2 x1 (06, 18) 1 x 1 (06) 1 x 1 (12) 1 x 1 (18) 3 x 1 (14, 22, 06) 1 x 1 (06) 2 x 1 (03, 15) (18, 06) 2 x 1 (03, 15) (18, 06) 2 x 1 (03, 15) (18, 06) 2 x 1 (03, 15) (18, 06) 1 x 1 (10) (15, 21, 03) (09,17, 21,09) (21, 09) (09)

18 hari 9 hari 9 hari 12 hari 12 hari 12 hari 12 hari 12 hari 8 hari 3 hari 9 hari 9 hari 9 hari 9 hari 7 hari 4 hari

26-31 /05, 1-12 /06 26-31 /05, 1-3 /06 4-12 /06 1-12 /06 1-12 /06 1-12 /06 1-12 /06 1-12 /06 5-12 /06 7-9 /06 Stop

26-28 /05, 29/05 -3/06 26-28 /05, 29/05-3/06 26-28 /05, 29/05-3/06 26-28 /05, 29/05-3/06 Stop 2-8 /06 27/05 28/05 29/05 30/05

Diagnosis: Stroke Hemoragik

Outcome : membaik, pulang paksa.

Obat yang dibawa pulang : piracetam 2 x 800 mg Radin 2 x 1 ISDN 3 x 5 g Noperten 1 x 10 mg Tiaryt 1 x 1 Bio ATP 1 x 1

Page 85: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

60

Page 86: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

61

No. kasu

s Data Pasien Hasil Pemeriksaan

Pelaksanaan Pemberian Obat Keterangan

Nama obat Nama

generik Cara

pemberian Dosis Frekuensi

Lama pemberian

Tanggal pemberian

4. No. RM : 465443

Usia / JK : 85 th / P

Tgl. Masuk : 11-02-09 dari IGD.

Tgl. Keluar : 14-02-09

Lama inap : 4 hari

Keluhan utama : penurunan kesadaran.

Riwayat penyakit : 2 hari SMRS OS tiba-tiba tidak sadar saat hendak ke kamar kecil, demam (-), kejang (-), trauma (-), nyeri kepala sebelumnya (-).

Gejala waktu serangan : lumpuh separoh anggota badan sebelah kiri, nyeri kepala, penurunan kesadaran.

Faktor resiko : riwayat Hipertensi.

P.neurologis : tingkat kesadaran koma, kaku kuduk, pupil anisokor, refleks pupil positif, refleks kornea positif, refleks Babinski sebelah kanan dan kiri.

P.fisik umum : paru-paru normal, jantung normal, abdomen normal, denyut nadi teratur, 38 derajat celcius. P.lab : Kadar gula darah sewaktu 130; Hemoglobin 13,8; Lekosit 15,57; Hmt 34,5; Eritrosit 4,45; kolesterol total 211; HDL Kolesterol 47; LDL Kolesterol 74; trigliserida 104; aPPT 37; Ureum 0,84; Kreatinin 5,08; Na 136;Ka 3,1.

P.radiologis : -

captopril piracetam Brain act sefriakson Radin

citicolin ranitidin HCl

Oral Injeksi Injeksi Injeksi Injeksi

12,5 mg 3 g 250 mg 1 g 1 amp

3 x 1 (08, 16, 24) 2 x 1 (08, 20) 2 x 1 (08, 20) 2 x 1 (05, 17) 2 x 1 (05, 17)

3 hari 4 hari 4 hari 3 hari 3 hari

12- 14 /02 11-14 /02 11-14 /02 12-14 /02 12-14 /02

Diagnosis: Stroke Hemoragik

Outcome : mati > 48 jam

Obat yang dibawa pulang : -

Page 87: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

62

No. kasu

s Data pasien

Hasil pemeriksaan

Pelaksanaan pemberian obat Keterangan

Nama obat Nama

generik Cara

pemberian Dosis Frekuensi

Lama pemberian

Tanggal pemberian

5. No. RM : 480553

Usia / JK : 68 th / P

Tgl. Masuk : 28-03-09 dari IGD.

Tgl. Keluar : 08-04-09

Lama inap : 11 hari

Keluhan utama : penurunan kesadaran.

Riwayat penyakit : OS tiba-tiba mengalami penurunan kesadaran, pusing (+), mual (+), muntah (+), kelemahan anggota gerak tidak diketahui, demam (-), trauma (-).

Gejala waktu serangan : lumpuh separoh anggota badan sebelah kiri, muntah, penurunan kesadaran.

Faktor resiko : riwayat Hipertensi.

P.neurologis : tingkat kesadaran koma, kaku kuduk, pupil isokor, refleks pupil positif, refleks kornea positif.

P.fisik umum : abdomen normal, denyut nadi teratur, tekanan darah asites, 36,5 derajat celcius.

P.lab : Kadar gula darah sewaktu 151; Hemoglobin 10,1; Lekosit 6,79; kolesterol total 154; trigliserida 72; Ureum 57; Kreatinin 0,91; SGPT 28; SGOT 29; Na 148; Ka 4,1. P.radiologis : pemeriksaan

CT-Scan kepala perdarahan lokasi lobus parientalis kanan.

captopril antasid syrup HCT ambroxol piracetam Takelin manitol Radin sefriakson manitol

citicolin ranitidin HCl

Oral Oral Oral Oral Injeksi Injeksi Injeksi Injeksi Injeksi Jika perlu

12,5 mg 1 sdm 12,5 g 1 tab 3 g 250 mg 125 mg 1 amp 1 g 125 cc

2 x 1 (18, 06) 3 x 1 (06, 14, 22) 3 x 1 (06, 12, 18) 1 x 1 (06) 3 x 1 (06, 14, 22) 2 x 1 (12, 24) 2 x 1 (12, 24) 4 x 1 (06,12,20,04) 2 x 1 (06, 18) 2 x 1 (12, 24) (12, 24) (06, 12, 18) (12)

7 hari 6 hari 3 hari 3 hari 6 hari 6 hari 2 hari 6 hari 2 hari 3 hari

31/03, 1-2/04 3-6/04 1-6 /04 4-6 /04 4-6 /04 31 /05, 1-5 /06 31 /05, 1-5 /06 1-2 /04 1-6 /06 4-6 /06 3 /06 4 /06 5 /06

Diagnosis: Stroke Hemoragik

Outcome : mati > 48 jam

Obat yang dibawa pulang : -

Page 88: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

63

No. kasu

s Data pasien

Hasil pemeriksaan

Pelaksanaan pemberian obat Keterangan

Nama obat Nama

generik Cara

pemberianDosis Frekuensi

Lama pemberian

Tanggal pemberian

6. No. RM : 481369

Usia / JK : 55 th / P

Tgl. Masuk : 05-04-09 dari IGD.

Tgl. Keluar : 16-04-09

Lama inap :12 hari

Keluhan utama : penurunan kesadaran.

Riwayat penyakit : pasien cekat (+), penurunan kesadaran (+), mual (+), muntah (+), kelemahan anggota gerak tidak diketahui, demam (-), trauma (-).

Gejala waktu serangan : nyeri kepala, muntah, penurunan kesadaran.

Faktor resiko : riwayat Hipertensi.

P.neurologis : tingkat kesadaran stupor, pupil isokor, refleks pupil positif, refleks kornea positif, refleks Babinski positif kanan kiri.

P.fisik umum : paru-paru normal, jantung normal, abdomen normal, denyut nadi teratur, tekanan darah tinggi, 37 derajat celcius

P.lab : Kadar gula darah sewaktu 125; Hemoglobin 16,6; Lekosit 11,29; Hmt 46,7; eritrosit 5,82; platelet 215; kolesterol total 240; trigliserida 73; Ureum 53; Kreatinin 0,78; asam urat 2,63; SGPT 55; SGOT 48; Na 130; Ka 3,3.

P.radiologis : pemeriksaan CT-Scan kepala perdarahan lokasi lobus temporal kanan dan parientalis kanan.

Simbado Encebion Brain act Noperten HCT sefadroksil Neurotam Brain act Radin manitol seftriakson

simvastatin pirasetam citicolin lisinopril pirasetam citicolin ranitidin HCl

Oral Oral Oral Oral Oral Oral Injeksi Injeksi Injeksi Injeksi Injeksi

10 mg 400 mg 500 mg 5 mg ½ tab 500 mg 3 g 250 mg 1 amp 125 mg 1 g

1 x 1 (22) 3 x 1 (15,23,07) 2 x 1 (18,06) 1 x 1 (22) 1 x 1 (06) 2 x 1 (18,06) 2 x 1 (05,17) 1 x 1 (05) 2 x 1 (10,22) (12, 24) Tapp of (12,18,24) (06,14,22) (06) (15,06) (06) Stop 2 x 1 (05,17) Stop

9 hari 4 hari 4 hari 4 hari 4 hari 2 hari 7 hari 7 hari 9 hari 5 hari 5 hari

7-15 /04 12-15 /04 12-15 /04 12-15 /04 12-15 /04 14-15 /04 5-11 /04 5-11 /04 5-7 /04 8-13 /04 5 /04 6 /04 7 /04 8 /04 9 /04 10 /04 7-8 /04, 11-13 /04 14 /04

Diagnosis: Stroke Hemoragik

Outcome : membaik, diijinkan pulang.

Obat yang dibawa pulang : Inj.Brain act 2 x 250 Inj.Neurotam 2 x 3 g Inj.Radin 2 x 1 A

Page 89: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

64

No. kasu

s Data pasien

Hasil pemeriksaan

Pelaksanaan pemberian obat

Keterangan Nama obat

Nama generik

Cara pemberian

Dosis Frekuensi Lama

pemberian Tanggal

pemberian

7. No. RM : 482519

Usia / JK : 59 th / P

Tgl. Masuk : 17-04-09 dari bangsal.

Tgl. Keluar : 02-05-09

Lama inap : 12 hari Keluhan utama :

kelemahan anggota gerak kiri.

Riwayat penyakit : 1 hari SMRS mengeluh kelemahan anggota gerak kiri, pusing, mual (+), muntah (-), demam (-), trauma (-).

Gejala waktu serangan : lumpuh separoh anggota badan sebelah kiri, nyeri kepala oksipital seluruh kepala, vertigo.

Faktor resiko : riwayat serangan jantung dan hiperkholesterolemia.

P.neurologis :kejang-kejang, pupil isokor, refleks pupil positif, refleks kornea positif, gerakan bola mata normal, saraf otak no.VII paresis.

P.fisik umum : paru-paru normal, abdomen normal, denyut nadi teratur, tekanan darah normal.

P.lab : Hemoglobin 14; kolesterol total 368; trigliserida 222; Ureum 30; Kreatinin 0,8; Asam urat 5,2; SGPT 65; SGOT 50. P.radiologis : pemeriksaan CT-

Scan kepala perdarahan lokasi lobus temporal kanan.

digoxin simvastatin OMZ ISDN Trizedon Silopect Syrup Prosogan Tilidon alprozolam Ceradolan Brainact Noochepal

Trimetazidin diHCl Ambroxol HCl lansoprazol domperidon sefotiam HCl citicolin pirasetam

Oral Oral Oral Oral Oral Oral Oral Oral Oral Oral Oral Oral

0,25 g (½ tab) (1 tab) (½ tab) 10 mg 1 tab 5 g 1 tab 1 Cth 1 tab 1 tab 1 tab 0,5 1 tab 500 mg

1 x 1 (18) 1 x 1 (18) (22) 1 x 1 (06) 2 x 1 (14, 22) 3 x 1 (14, 22, 06) 3 x 2 (14, 22 , 06) 2 x1 (18, 06) 3 x 1 (14, 22, 06) 1 x 1 (17) 2 x 1 (06, 18) 3 x 1 (14, 22, 06) 1 x 1 (22) (17) 2 x 1 (06, 18) 2 x 1 (18, 06) 3 x 1

13 hari 17 hari 2 hari 3 hari 9 hari 3 hari 15 hari 15 hari 1 hari 10 hari 10 hari 4 hari 6 hari 4 hari 9 hari 9 hari

18-21 /04 22-25 /04 26-30 /04 Stop 18-19 /04 20-30 /04, 1-4 /05 18-19 /04 20-22 /04 23-25, 29-30 /04, 1-4 /05 26-28 /04 20-30 /04, 1-4 /05 20-30 /04, 1-4 /05 24 /04 25-30 /04, 1-4 /05 25-30 /04, 1-4 /05 25-28 /04 29-30 /04, 1-4 /05 25-28 /04 Stop 26-30 /04, 1-4 /05 26-30 /04,

Diagnosis: Stroke Hemoragik

Outcome : membaik, diijinkan pulang.

Obat yang dibawa pulang : Noochepal 3 x 400 Brainact 2 x 250 Kalmeco 1 x 1 MP 1 x 1 ISDN 3 x 10 g simvastatin 1 x 1

Page 90: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

65

Kalmeco Prolecin Neurotam Brainact Radin Taxegram Kalnex manitol meticobal

mecobalamin levofloksasin pirasetam citicolin ranitidin HCl sefotaksim Na asam traneksamat

Oral Oral Injeksi Injeksi Injeksi Injeksi Injeksi Injeksi Injeksi

500 mg 3 g 250 mg 1 amp 1 g 500 mg 125 cc 1 amp

(14, 22, 06) 1 x 1 (14) 1 x 1 (14) 2 x 1 (09, 21) (11,23) 2 x 1 (09,21) (11,23) 2 x 1 (09,21) 2 x 1 (09,21) 4 x 1 (11,17,23,05) 4 x 1 (12,18,24,06) 1 x 1 (18) 2 x 1 (09,21) Stop, ganti oral 1 x 1 (18)

9 hari 7 hari 8 hari 2 hari Stop, ganti oral 8 hari 2 hari Stop, ganti oral 3 hari stop 5 hari stop 7 hari 5 hari 1 hari 4 hari

1-4 /05 26-30 /04, 1-4 /05 28-30 /04, 1-4 /05 17-24 /04 25-26 /04 27 /04 17-24 /04 25-26 /04 27 /04 17-19 /04 20 /04 18-22 /04 23 /04 18-24 /04 18-22 /04 22 /04 23-26 /04 27 /04

Page 91: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

66

No. kasu

s Data pasien

Hasil pemeriksaan

Pelaksanaan pemberian obat Keterangan

Nama obat Nama

generik Cara

pemberian Dosis Frekuensi

Lama pemberian

Tanggal pemberian

8. No. RM : 437801

Usia / JK : 57 th / P

Tgl. Masuk : 18-03-09 dari IGD.

Tgl. Keluar : 30-03-09

Lama inap : 13 hari Keluhan utama :

kelemahan anggota gerak kiri.

Riwayat penyakit : ±4 jam SMRS OS merasakan kesemutan, separo badan bagian kiri diikuti kelemahan anggota gerak kiri, mual (+), NK (+), penkes (-) pada saat aktivitas.

Gejala waktu serangan : lumpuh separoh anggota badan sebelah kiri, nyeri kepala temporal seluruh kepala, vertigo, muntah tidak terjadi penurunan kesadaran.

Faktor resiko : riwayat Hipertensi, TIA

P.neurologis : tingkat kesadaran CM, pupil isokor, refleks pupil positif, refleks kornea positif, gerakan bola mata normal, saraf otak no.VII paresis, kelumpuhan otak no.XII sebelah kiri, saraf otak no.XII paresis, kelumpuhan otak no.XII sebelah kiri, refleks Babinski positif sebelah kiri.

P.fisik umum : paru-paru normal, jantung normal, abdomen normal, denyut nadi teratur, tekanan darah tinggi, 37,5 derajat celcius.

P.lab : Kadar gula darah sewaktu 149; Hemoglobin 14,9; Lekosit 12,59; Hmt 46,2; platelet 288; kolesterol total 167; HDL kolesterol 125; trigliserida 125; Ureum 5,79; Kreatinin 0,59; SGPT 25; SGOT 40; Na 4,4; Ka 149.

P.radiologis : pemeriksaan CT-Scan kepala infark dan perdarahan lokasi lobus temporal, lobus parientalis dan ventrikel sebelah kanan.

ISDN Trizedon Analsik Laxadin Noochepal Brain act Radin piracetam citicolin Radin Neurotam Brain act seftriakson

Trimetazidin di HCl methampiron pirasetam citicolin ranitidin HCl ranitidin HCl pirasetam citicolin

Oral Oral Oral Oral Oral Oral Oral Injeksi Injeksi Injeksi Injeksi Injeksi Injeksi

5 mg 35 mg 500 mg 1 sdt 850 mg 250 mg 1 tab 3 g 250 mg 1 amp 3 g 250 mg 1 g

3 x 1 (08,16,24) stop 2 x 1 (18,06) K/P 3 x 1 (14, 22,06) 2 x1 (06,18) 2 x 1 (18,06) 2 x 1 (18,06) 2 x 1 (17,05) 2 x 1 (05,17) 2 x 1 (17,05) stop 2 x 1 (17,05) stop 2 x 1 (17,05) 2 x 1 (17,05)

1 hari 6 hari 3 hari 3 hari 3 hari 3 hari 3 hari 3 hari 9 hari 5 hari 5 hari 5 hari

20 /03 25-30 /03 25-27 /03 28-30 /03 28-30 /03 28-30 /03 18-20 /03 18-20 /03 18-26 /03 27 /03 22-26 /03 27 /03 22-26 /03 27 /03 22-26 /03

Diagnosis: Stroke Hemoragik

Outcome : pindah ruang tanggal 30-03-2009

Obat yang dibawa pulang : -

Page 92: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

67

No. kasu

s Data pasien

Hasil pemeriksaan

Pelaksanaan pemberian obat Keterangan

Nama obat Nama

generik Cara

pemberian Dosis Frekuensi

Lama pemberian

Tanggal pemberian

9. No. RM: 465303 Usia/JK: 63/L Tgl masuk: 08/02/09 Tgl Keluar: 12/02/09 Lama Inap: 5 hari Keluhan Utama: - Riwayat Penyakit: - Gejala waktu serangan: nyeri Kepala Faktor Resiko: Hipertensi

P. neurologis: Refleks pupil +, Refleks kornea +, Gerakan bola mata normal, Saraf otak no. VII paresis, Saraf otak no.XII paresis Disarthia, Pupil isokor P. fisik umum: Jantung takikardia, tekanan darah HT, Denyut nadi ritme: stc pengisian:penuh P. lab: Kadar gula darah sewaktu : 142; Hemoglobin : 15,6; Lekosit (dalam ribuan) t : 9,15; Hmt: 43,3; Eritrosit (dalam ribuan):2,88; HDL kolesterol: 41; LDL kolesterol: 105; Trigliserida: 185; ureum : 40; kreatinin: 0,75; Bilirubin total: 16; Na : 144; Ka: 107

P.radiologis: -

Concor captopril HCT dexametason antasid seftriakson piracetam citicolin ranitidin Brain act gentamicin

bisoprolol fumarat citicolin

Oral Oral Oral Oral Oral Inj Inj Inj Inj Inj Inj

5 mg 25 mg 1 tab 1 tab 1 tab 1 g 3 g 1 amp 1 amp 250 mg 5 mg

1x (12) 2x (06,18) 1x (06) 3x (06,14,22) 3x (06,14,22) 2x (05,17) 2x (05,17) 2x (05,17) 2x (05,17) 2x (05,17) 3x (07,15,23)

4 hari 4 hari 2 hari 2 hari 2 hari 4 hari 5 hari 5 hari 2 hari 2 hari 3 hari

09-12/02 09-12/02 11-12/02

11-12/02 11-12/02 8-9/02; 11-12/02 8-12/02 8-12/02 8-9/02 11-12/02

10-12/02

Diagnosis: Stroke Hemoragi

Outcome : Pindah Bangsal

Obat yang dibawa pulang : -

Page 93: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

68

No.

kasus Data pasien

Hasil

pemeriksaan

Pelaksanaan pemberian obat

Keterangan Nama obat

Nama generik

Cara pemberian

Dosis Frekuensi Lama

pemberian Tanggal

pemberian

10. No. RM : 468541 Usia / JK : 61 th / P

Tgl. Masuk : 12-03-09 dari bangsal

Tgl. Keluar : 23-03-09

Lama inap : 12 hari

Keluhan utama : kelemahan anggota gerak kanan.

Riwayat penyakit : 1 HSMRS saat isirahat merasakan kelemahan anggota gerak kanan disertai pelo.

Gejala waktu serangan : lumpuh separoh anggota badan sebelah kanan, nyeri kepala, lokasi nyeri kepala seluruh kepala, penurunan kesadaran.

Faktor resiko : DM

P.neurologis : tingkat kesadaran somnolen, pupil isokor, refleks pupil positif, refleks kornea positif, gerakan bola mata normal, saraf otak no.VII paresis kanan, saraf otak no.XII paresis kanan, disphapsia.

P.fisik umum : jantung normal, abdomen normal, denyut nadi teratur, 36,5 derajat celcius.

P.lab : Kadar gula darah sewaktu 120; Hemoglobin 14,7; Lekosit 8,94; Hmt 5,18; Eritrosit 2,81; kolesterol total 259; LDL kolesterol 102; Ureum 21,4; Kreatinin 0,7;asam urat 8,68; SGPT 14; SGOT 33; Na 148; Ka 3,1.

P.radiologis : pemeriksaan CT scan kepala perdarahan, lokasi lobus parietalis dan ganglia basalis kiri.

captopril

simvastatin

HCT

ambroxol

Norvask

piracetam

piracetam

Brain act

ranitidin

amlodipin

Citicolin

Oral

Oral

Oral

Oral

Oral

Oral

Injeksi

Injeksi

Injeksi

25 mg

10 mg

1 tab

1 tab

5 mg

800 mg

3 g

250 mg

1 amp

3 x 1

(08, 16, 24)

1 x 1

(22)

1 x 1

(06)

3 x1

(08, 16, 24)

1 x 1

(22)

2 x 1

(12, 24)

2 x 1

(12, 24)

2 x 1

(12, 24)

2 x 1

(12, 24)

12 hari

11 hari

12 hari

10 hari

9 hari

5 hari

12 hari

3 hari

12 hari

12/03-23/03

12/03-22/03

12/03-23/03

14/03-23/03

15/03-23/03

18/03-22/03

12/03-23/03

12/03-24/03

12/03-23/03

Diagnosis:

Stroke

Hemoragik

disertai HT dan

dislipidemia

Outcome :

Membaik,

pindah ruang

Obat yang

dibawa pulang :

-

Page 94: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

69

seftriakson

Mixtard

actrapid

Mixtard

actrapid

Takelin

manitol

citicolin

Injeksi

Injeksi

Injeksi

Injeksi

Injeksi

Injeksi

infus

1 g

4 UI

4 UI

6 UI

6 UI

250 mg

125 cc

2 x 1

(12, 24)

1 x 1

(21)

2 x 1

(06, 15)

1 x 1

(21)

2 x 1

(06, 15)

2 x 1

(12, 24)

3 x 1

10 hari

4 hari

4 hari

5 hari

6 hari

3 hari

3 hari

14/03-23/03

14/03-17/03

14/03-17/03

18/03-22/03

18/03-23/03

15/03-17/03

20/03-22/03

Page 95: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

70

No.

kasus Data pasien

Hasil

pemeriksaan

Pelaksanaan pemberian obat

Keterangan Nama obat

Nama

generik

Cara

pemberian Dosis Frekuensi

Lama

pemberian

Tanggal

pemberian

11. No. RM : 460749

Usia / JK : 49 th / P

Tgl. Masuk : 24-04-09 dari IGD

Tgl. Keluar : 07-05-09

Lama inap : 14 hari

Keluhan utama : kelemahan anggota gerak kiri.

Riwayat penyakit : sulit berbucara, HT, DM disangkal

Gejala waktu serangan : lumpuh separoh anggota badan sebelah kiri, nyeri kepala, lokasi nyeri kepala temporal kanan.

Faktor resiko : hipertensi

P.neurologis : tingkat kesadaran CM, pupil isokor, refleks pupil positif, refleks kornea positif, gerakan bola mata normal, saraf otak no.VII paresis kiri, saraf otak no.XII paresis kiri, disphapsia, disphagia.

P.fisik umum : paru-paru normal, abdomen normal, denyut nadi teratur, 37,5 derajat celcius.

P.lab : Kadar gula darah sewaktu 84; Lekosit 16,86; kolesterol total 160; LDL kolesterol 109; Ureum 16; Kreatinin 0,8; SGPT 39; SGOT 32; Na 144; Ka 3,6.

P.radiologis : pemeriksaan CT scan kepala perdarahan, lokasi lobus temporal kanan.

captopril HCT Nifedipin piracetam sefiksim piracetam Takelin Radin manitol

Diltiazem HCl citicolin ranitidin HCl

Oral Oral Oral Oral Oral Injeksi Injeksi Injeksi Bila perlu infus

25 mg ½ tab ½ tab 400 mg 1 g 3 g 250 mg 1 amp 125 cc 100 cc 75 cc 50 cc

3 x 1 (06, 14, 22) 1 x 1 (06) 3 x 1 (06, 14, 22) 3 x1 (06, 14, 22) 2 x 1 (06, 18) 2 x 1 (11, 23) 2 x 1 (11, 23) 2 x 1 (11, 23) 4 x 1 (06, 12, 18, 24)

11 hari 11 hari 9 hari 4 hari 5 hari 11 hari Ganti oral 11 hari Ganti oral 11 hari Ganti oral 1 hari 1 hari 1 hari 1 hari stop

27/04-07/05 27/04-07/05 29/04-07/05 04/05-07/05 03/05-07/05 24/04-03/05 04/05 24/04-03/05 04/05 24/04-03/05 04/05 25/04 26/04 27/04 28/04 30/04

Diagnosis:

Stroke

Hemoragik

Outcome :

Membaik,

pindah ruang

Obat yang

dibawa pulang :

-

Page 96: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

71

No.

kasus Data pasien

Hasil

pemeriksaan

Pelaksanaan pemberian obat

Keterangan Nama obat

Nama

generik

Cara

pemberian Dosis Frekuensi

Lama

pemberian

Tanggal

pemberian

12. No. RM : 464611

Usia / JK : 52 th / P Tgl. Masuk : 26-01-09

dari IGD

Tgl. Keluar : 06-02-09

Lama inap : 12 hari Keluhan utama :

penurunan kesadaran.

Riwayat penyakit : 1 HSMRS mengeluh mengalami kelemahan anggota gerak kanan dan mengantuk terus serta sulit komunikasi.

Gejala waktu serangan : lumpuh separoh anggota badan sebelah kanan, nyeri kepala, lokasi nyeri kepala temporal kiri, muntah, penurunan kesadaran.

Faktor resiko : hipertensi

P.neurologis : tingkat kesadaran stupor, pupil isokor, refleks pupil positif, refleks kornea positif, gerakan bola mata normal, saraf otak no.VII normal, saraf otak no.XII normal, disphapsia, disarthia, disphagia.

P.fisik umum : paru-paru normal, jantung takhikardia, denyut nadi teratur, tekanan darah tinggi, 36, 5 derajat celcius.

P.lab : Kadar gula darah sewaktu 120; hemoglobin 12,7; Lekosit 10,57; Hmt 36,2; eritrosit 4,44; platelet 200; Ureum 15,1; Kreatinin 0,86; SGPT 28; SGOT 37; Na 140; Ka 4,1.

P.radiologis : - (alat sedang rusak)

Captopril HCT Radin piracetam Neurotam Brain act ranitidin sefriakson Lasix Herbezer (bila ada)

Ranitidin HCl citicolin furosemide diltiazem HCl

Oral Oral Oral Oral Injeksi Injeksi Injeksi Injeksi Injeksi

50 mg 25 mg 1 tab 150 mg 800 mg 3 g 250 mg 1 amp 1 g 1 amp 9 ml/jam

2 x 1 (10, 22) 3 x 1 (06, 14, 22) 2 x 1 (06, 14) 2 x1 (10, 22) 2 x 1 (10, 22) 2 x 1 (08, 20) 2 x 1 (08, 20) 2 x 1 (10, 22) 2 x 1 (10, 22) 2 x 1 (10, 22)

3 hari 8 hari 8 hari 4 hari 4 hari 7 hari Ganti oral 8 hari 7 hari 8 hari 6 hari Ganti oral

27/01-29/01

30/01-06/02

30/01-06/02

03/02-06/02

03/02-06/02

27/01-02/02

03/02

27/01-03/02

28/01-03/02

27/01-03/02

28/01-02/02

03/02

Diagnosis:

Stroke

Hemoragik

Outcome :

Membaik,

pindah ruang

Obat yang dibawa pulang :

piracetam 2 x 800 mg captopril 3 x 25 mg HCT 1 x 1 tab Radin 2 x 1 tab

Page 97: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

72

No.

kasus Data pasien

Hasil

pemeriksaan

Pelaksanaan pemberian obat

Keterangan Nama obat

Nama

generik

Cara

pemberian Dosis Frekuensi

Lama

pemberian

Tanggal

pemberian

13. No. RM : 467099

Usia / JK : 70 th / L

Tgl. Masuk : 25-02-09 dari IGD

Tgl. Keluar : 05-03-09

Lama inap : 9 hari

Keluhan utama : kelemahan anggota gerak kiri.

Riwayat penyakit : kurang lebih 3 HSMRS tiba-tiba pingsan mendadak jam 11.00, tidak kejang, muntah 3x, pelo, perot sebelum pingsan. Riwayat penyakit hipertensi, DM tidak kontrol rutin

Gejala waktu serangan : lumpuh separoh anggota badan sebelah kiri, nyeri kepala, lokasi nyeri kepala frontal, muntah, penurunan kesadran.

Faktor resiko : hipertensi, DM

P.neurologis : tingkat kesadaran stupor, pupil isokor, refleks pupil positif, refleks kornea positif, saraf otak no.VII normal, saraf otak no.XII normal.

P.fisik umum : paru-paru normal, abdomen normal, denyut nadi teratur, tekanan darah normal.

P.lab : Kadar gula darah sewaktu 109; Hb 11,4; Lekosit 9,53; Hmt 35,3; kolesterol total 123; trigliserida 64; Ureum 55,8; Kreatinin 0,94; SGPT 93; SGOT 45; Na 149,5; Ka 4,9.

P.radiologis : -

captopril

diltiazem

piracetam

piracetam

Takelin

Radin

sefriakson

citicolin ranitidin HCl

Oral

Oral

Oral

Injeksi

Injeksi

Injeksi

Injeksi

25 mg

30 g

800 mg

3 g

250 mg

1 amp

1 g

3 x 1

(04, 12,

20)

1 x 1

(12)

2 x 1

(09, 21)

2 x1

(09, 21)

2 x 1

(09, 21)

2 x 1

(09, 21)

2 x 1

(12, 24)

8 hari

8 hari

2 hari

8 hari

stop

8 hari

9 hari

7 hari

25/02-04/03

25/02-04/03

04/03-05/03

25/02-04/03

04/03

25/02-04/03

25/02-05/03

25/02-03/03

Diagnosis:

Stroke

Hemoragik

Outcome :

Membaik,

pindah ruang

Obat yang

dibawa pulang :

piracetam 2x

800mg

Brainact

2 x 250 mg

captopril

3 x 25 mg

diltiazem

1 x 30 g

Page 98: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

73

No. kasus

Data pasien Hasil

pemeriksaan

Pelaksanaan pemberian obat

Keterangan Nama obat

Nama generik

Cara pemberian

Dosis Frekuensi Lama

pemberian

Tanggal pemberian

14. No. RM: 469469 Usia/JK: 55 th/P Tgl masuk: 16-03-09 Tgl Keluar: 28-03-09 Lama Inap: 13 hari Keluhan Utama: Kelemahan anggota gerak kiri Riwayat Penyakit: 3 jam SMRS saat sedang istirahat tiba2 orang sakit mengalami kelemahan anggota gerak disertai kesemutan separuh badan kiri

Gejala waktu serangan: Lumpuh Separo anggota badan, Lumpuh sebelah kiri, tidak nyeri kepala, muntah, tidak mengalami penurunan kesadaran

Faktor Resiko: Hipertensi

P. neurologis: tidak kejang2, tidak kaku duduk, pupil isokor, refleks pupil positif, refleks kornea positif, tidak gangguan penglihatan, gerakan bola mata normal, saraf otak no. vii paresis, kelumpuhan saraf otak no. vii kiri, saraf otak no. xii paresis, kelumpuhan otak no. xii kiri

P. fisik umum: paru2 normal, jantung normal, abdomen normal, teratur , penuh 80x/ menit, tekanan darah: 140/90, normal, 37 derajat celcius

P. lab: Kadar gula darah sewaktu : 119; Hemoglobin : 12,1; Lekosit (dalam ribuan) t : 8,25; Hmt: 37,5; Eritrosit (dalam ribuan): 4,26; Platelet: 242; Kolesterol total: 192; Trigliserida : 87; ureum : 4,80; kreatinin: 0,98; SGPT : 23; SGOT: 45; Na : 150; Ka: 4,6

P.radiologis: pemeriksaan CT scan kepala: pendarahan, Lokasi: lobus temporal dan lobus parientalis, kanan

Analsik Radin Siprofloksasin piracetam piracetam Takelin Radin manitol

methampiron ranitidin HCl citicolin ranitidin HCl

Oral Oral Oral Oral Inj Inj Inj inj

1 tab 1 tab 500 mg 400 mg 3 g 250 mg 1 amp 125 cc

2x (12,24) 2x (06,18) 2x (06,18) 3x (06,14,22) 2x (12,24) 2x (12,24) 2x (12,24) 4x

7 hari 5 hari 5 hari 4 hari 8 hari 8 hari 8 hari 2 hari

16-22 24-28 24-28 25-28 16-23 16-23 16-23 18, 20

Diagnosis: Stroke hemoragi

Outcome : Pindah bangsal

Obat yang dibawa pulang : -

Page 99: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

85

Lampiran 3. Evaluasi DRPs kasus 1 pada pasien stroke hemoragi di unit stroke RSUD Banyumas periode

Januari-Juni 2009

SUBJECTIVE

No RM: 481353 Usia/JK: 55 th/P Tanggal masuk: 06-04-09 Tanggal keluar: 17-04-09 Keadaan pulang: membaik Faktor resiko: hipertensi Riwayat obat: tidak diketahui Riwayat penyakit keluarga: tidak diketahui

Diagnosa: Stroke hemoragik

Penatalaksanaan stroke

Noperten® 10 g 1x piracetam 800 mg 3x Inj seftriakson 1g 2x Inj piracetam 3 g 2x Inj Takelin® 250 g 2x Inj Herbesser® 5 mg 1x Inj Radin® 1 amp 2x Inj sefriakson 1 g 2x manitol 125 cc 2x Herbesser® 5mg/kg BB

14/04 14/04 7/04-11/04 6/04-16/04 6/04-16/04 7/04 9/04-16/04 12/04-15/04 8/04-12/04 Keluhan masuk:

1 HSMRS tiba2 orang sakit mengalami penurunan keasadaran, kelemahan anggota gerak, pusing, mual

OBJECTIVE

Hasil laboratorium pada pasien Nilai normal hasil laboratorium Kadar gula darah sewaktu : 165 mg/dl Hemoglobin : 12 g/dl Lekosit (dalam ribuan) t : 13,68 U/L Hmt: 36,2/vol% Eritrosit (dalam ribuan): 315 U/L HDL kolesterol: 218 mg/dl LDL kolesterol: 49 mg/dl Trigliserida : 165 mg/dl

Plasma fibrinogen: 22 Kreatinin: 11 mg/ dl Asam urat: 0,62 mg/dl bilirubin total : 2,11 SGOT: 26 U/L Analisis Gas Darah (terlampir): 24 Na : 145,1 mmol/L Ka: 3,3 mmol/L

Kadar gula darah sewaktu : 70-100 mg/dl Hemoglobin: 12,0-16,5 g/dl Lekosit: 4,0-11,0x103 U/L Eritrosit: 4,2-5,4 jt/mm3 Hmt: 37-43/ vol% HDL: > 65 mg/dl LDL: <150 mg/dl Trigliserida: s/d190 mg/dl

Kreatinin: 0,5-0,9 mg/ dl Asam urat: 3,5-8,5 mg/dl SGPT: 0,0-32,0 U/L SGOT: 0,0-31,0 U/L Na: 135-145 mmol/L Ka: 3,5-5,0 mmol/L

CT scan kepala (08/04/09): pemeriksaan CT scan kepala: pendarahan, lokasi: ventrikel kanan dan kiri

ASSESMENT

Radin diberikan dengan dosis 2x 1 ampul . Menurut MIMS edisi 8 tahun 2008/2009, dosis injeksi Radin seharusnya 1 ampul yaitu 50mg/2ml tiap 6-8 jam. Dosis yang digunakan pada pasien ini kurang. DRP yan terjadi: Dosis kurang

PLAN

Perlu observasi lebih lanjut mengenai dosis yang diberikan. Apabila efek yang dihasilkan belum optimal maka dosis dapat ditingkatkan

Page 100: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

86

Lampiran 4. Evaluasi DRPs kasus 2 pada pasien stroke hemoragi di unit stroke RSUD Banyumas periode

Januari-Juni 2009

SUBJECTIVE No RM: 482837 Usia/JK: 75 th/ P Tanggal masuk: 21-04-09 Tanggal keluar: 03-05-09 Keadaan pulang: meninggal Faktor resiko: Hipertensi Riwayat obat: tidak diketahui Riwayat penyakit keluarga: tidak diketahui Diagnosa: Stroke hemoragik

Penatalaksanaan stroke

ISDN® 5 mg 3x Pamol® 1 tab 3x Sistic® 500 mg 1x KSR® 1 tab 1x Carpiaton® 1 tab 2x Ceradolan® 1 tab 2x Inj Neurotam® 3 g 2x Inj Brain act® 250 mg 2x Inj Radin® 1 amp 2x Inj seftriakson 1 g 2x Inj Herbesser® 3 g 1x Inj Bisolvon® 1 amp 3x Inj Lasix® 1 amp 1x manitol 125cc 4x 100cc 4x 75 cc 4x 50 cc 4x

21/04-03/05 25/04-03/05 25/04-03/05 25/04-03/05 03/05 03/05 21/04-/03/05 21/04-/03/05 21/04-/03/05 21/04-28/04 22/04-26/04 24/04-03/05 27/04-03/05 21/04-22/04 23/04 24/04 25/04

Keluhan masuk: 12 jam SMRS tiba2 orang sakit mengalami penurunan kesadaran, pusing cekot-cekot

OBJECTIVE Hasil laboratorium pada pasien Nilai normal hasil laboratorium

Kadar gula darah sewaktu : 61 mg/dl Hemoglobin : 12,6 g/dl Lekosit (dalam ribuan) t : 11,74 U/L Hmt: 35,0/ vol% Trigliserida : 371 mg/dl

ureum : 26 mg/dl kreatinin: 1,0 mg/dl SGPT : 9 U/L SGOT: 20 U/L Na : 130 mmol/L Ka: 4,4 mmol/L

Kadar gula darah sewaktu : 70-100 mg/dl Hemoglobin: 12,0-16,5 g/dl Lekosit: 4,0-11,0x103 U/L Hmt: 37-43/ vol% Trigliserida: s/d190 mg/dl

Ureum: 10-50 mg/dl Kreatinin: 0,5-0,9 mg/ dl SGPT: 0,0-32,0 U/L SGOT: 0,0-31,0 U/L Na: 135-145 mmol/L Ka: 3,5-5,0 mmol/L

CT scan kepala (20/04/09): pendarahan, capsula interna, kanan dan kiri

ASSESMENT Radin diberikan dengan dosis 2x 1 ampul . Menurut MIMS edisi 8 tahun 2008/2009, dosis injeksi Radin seharusnya 1 ampul yaitu 50mg/2ml tiap 6-8 jam. Dosis yang digunakan pada pasien ini kurang. DRP yan terjadi: Dosis kurang

PLAN

Perlu observasi lebih lanjut mengenai dosis yang diberikan. Apabila efek yang dihasilkan belum optimal maka dosis dapat ditingkatkan

Page 101: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

87

Lampiran 5. Evaluasi DRPs kasus 3 pada pasien stroke hemoragi di unit stroke RSUD Banyumas periode

Januari-Juni 2009

SUBJECTIVE

No RM: 485951 Usia/JK: 80 th / P Tanggal masuk: 26-05-09 Tanggal keluar: 14-06-09 Keadaan pulang: membaik Faktor resiko: Hipertensi. Riwayat obat: tidak diketahui Riwayat penyakit keluarga: tidak diketahui Diagnosa: Stroke hemoragik

Penatalaksanaan stroke

Noperten® 10 mg 1x ISDN® 5 mg 2x ISDN ® 5 mg 3x piracetam 800 mg 3x Radin® 150 mg 2x KSR® 1 tab 1x Tiaryt® 200 mg 1x Bio ATP® 1 tab 1x ambroxol 30 mg 3x furosemid 1 tab 1x Inj piracetam 3 g 2x Inj Takelin ® 250 mg 2x Inj Radin® 1 amp 2x Inj sefriakson 1 g 2x Inj Lasix® 1 amp 1x manitol 125 cc

26/05-12/06 26/05-3/06 4/-6-12/06 1/06-12/06 1/06-12/06 1/06-12/06 1/06-12/06 1/05-12/06 5/06-12/06 7/06-9/06 26/05-3/06 26/05-3/06 26/05-3/06 26/05-3/06 2/06-8/06 27/05-30/05

Keluhan masuk: kiriman RS Imanuel dengan SH.

OBJECTIVE Hasil laboratorium pada pasien Nilai normal hasil laboratorium

Hemoglobin: 13,0 g/dl Lekosit (dalam ribuan) t: 11,32 U/L Hmt: 38,8/ vol% Eritrosit (dalam ribuan) t: 4,43 U/L Platelet : 185.000/ml Kolesterol total: 114 mg/dl

Trigliserida: 159 mg/dl Ureum : 17 mg/dl Kreatinin: 0,7 mg/dl SGPT : 26 U/L SGOT: 8 U/L Na : 144 mmol/L Ka : 3,9 mmol/L

Hemoglobin: 12,0-16,5 g/dl Lekosit: 4,0-11,0x103 U/L Hmt: 37-43/ vol% Eritrosit: 4,2-5,4 U/L Platelet: 200.000-400.0000/ml Kolesterol total: <200 mg/dl

Trigliserida: s/d190 mg/dl Ureum: 10-50 mg/dl Kreatinin: 0,5-0,9 mg/ dl SGPT: 0,0-32,0 U/L SGOT: 0,0-31,0 U/L Na: 135-145 mmol/L Ka: 3,5-5,0 mmol/L

CT scan kepala : perdarahan, lokasi lobus parientalis kiri, pemeriksaan MRI kepala : perdarahan intraserebral dan subrakhnoidal.

ASSESMENT Radin diberikan dengan dosis 2x 1 ampul . Menurut MIMS edisi 8 tahun 2008/2009, dosis injeksi Radin seharusnya 1 ampul yaitu 50mg/2ml tiap 6-8 jam. Dosis yang digunakan pada pasien ini kurang. DRP yan terjadi: Dosis kurang PLAN

Perlu observasi lebih lanjut mengenai dosis yang diberikan. Apabila efek yang dihasilkan belum optimal maka dosis dapat ditingkatkan

Page 102: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

88

Lampiran 6. Evaluasi DRPs kasus 4 pada pasien stroke hemoragi di unit stroke RSUD Banyumas periode

Januari-Juni 2009

SUBJECTIVE No RM: 465443 Usia/JK: 85 th / P Tanggal masuk: 11-02-09 Tanggal keluar: 14-02-09 Keadaan pulang: meninggal Faktor resiko: Hipertensi Riwayat obat: tidak diketahui Riwayat penyakit keluarga: tidak diketahui Diagnosa: Stroke hemoragik

Penatalaksanaan stroke

captopril 12,5 mg 3x Inj piracetam 3 g 2x Inj Brain act ® 250 mg 2x Inj sefriakson 1 g 2x Inj Radin® 1 amp 2x

12/02-14/02 11/02-14/02 11/02-14/02 12/02-14/02 12/02-14/02

Keluhan masuk: penurunan kesadaran.

OBJECTIVE

Hasil laboratorium pada pasien Nilai normal hasil laboratorium Kadar gula darah sewaktu :130 mg/dl Hemoglobin: 13,8 g/dl Lekosit (dalam ribuan) t: 15,57 U/L Hmt: 34,5 /vol% Eritrosit (dalam ribuan) t: 4,45 U/L kolesterol total: 211 mg/dl

HDL Kolesterol: 47 mg/dl LDL Kolesterol: 74 mg/dl Trigliserida: 104 mg/dl aPPT: 37 Ureum: 0,84 mg/dl Kreatinin: 5,08 mg/dl Na: 136 mmol/L Ka: 3,1 mmol/L

Kadar gula darah sewaktu : 70-100 mg/dl Hemoglobin: 12,0-16,5 g/dl Lekosit: 4,0-11,0x103 U/L Hmt: 37-43/ vol% Eritrosit: 4,2-5,4 U/L Kolesterol total: <200 mg/dl

HDL: > 65 mg/dl LDL: <150 mg/dl Trigliserida: s/d190 mg/dl Ureum: 10-50 mg/dl Kreatinin: 0,5-0,9 mg/ dl Na: 135-145 mmol/L Ka: 3,5-5,0 mmol/L

CT scan kepala : -

ASSESMENT Radin diberikan dengan dosis 2x 1 ampul . Menurut MIMS edisi 8 tahun 2008/2009, dosis injeksi Radin seharusnya 1 ampul yaitu 50mg/2ml tiap 6-8 jam. Dosis yang digunakan pada pasien ini kurang. DRP yan terjadi: Dosis kurang PLAN

Perlu observasi lebih lanjut mengenai dosis yang diberikan. Apabila efek yang dihasilkan belum optimal maka dosis dapat ditingkatkan

Page 103: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

89

Lampiran 7. Evaluasi DRPs kasus 5 pada pasien stroke hemoragi di unit stroke RSUD Banyumas periode

Januari-Juni 2009

SUBJECTIVE

No RM: 480553 Usia/JK: 68 th / P Tanggal masuk: 28-03-09 Tanggal keluar: 08-04-09 Keadaan pulang: meninggal Faktor resiko: riwayat Hipertensi. Riwayat obat: tidak diketahui Riwayat penyakit keluarga: tidak diketahui Diagnosa: Stroke Hemoragik

Penatalaksanaan stroke

captopril 2 x 12,5 mg antasid syrup 3 x 1 sdm Hct 1 x 12,5 mg ambroxol 3 x 1 tab Inj. piracetam 2 x 3 g Inj. Takelin® 2 x 250 mg Inj. manitol 4 x 125 mg Inj. Radin ® 2 x 1 amp Inj. sefriakson 2 x 1 g manitol 125 cc (jika perlu)

31/03- 06/04 1-6 /04

4-6 /04 4-6 /04 31/05- 05/06 31/05- 05/06 1-2 /04 1-6 /06 4-6 /06 3-5/06

Keluhan masuk: OS tiba-tiba mengalami penurunan kesadaran, pusing, mual, muntah, kelemahan anggota gerak tidak diketahui, lumpuh separoh anggota badan sebelah kiri, muntah, penurunan kesadaran. OBJECTIVE

Hasil laboratorium pada pasien Nilai normal hasil laboratorium Kadar gula darah sewaktu: 151 mg/dl Hemoglobin: 10,1 g/dl Lekosit (dalam ribuan): 6,79 U/L kolesterol total: 154 mg/dl trigliserida: 72 mg/dl

Ureum : 57 mg/dl Kreatinin: 0,91 mg/dl SGPT :28 U/L SGOT: 29 U/L Na: 148 mmol/L Ka: 4,1 mmol/L

Kadar gula darah sewaktu : 70-100 mg/dl Hemoglobin: 12,0-16,5 g/dl Lekosit: 4,0-11,0x103 U/L Kolesterol total: <200 mg/dl Trigliserida: s/d190 mg/dl

Ureum: 10-50 mg/dl Kreatinin: 0,5-0,9 mg/ dl SGPT: 0,0-32,0 U/L SGOT: 0,0-31,0 U/L Na: 135-145 mmol/L Ka: 3,5-5,0 mmol/L

CT scan kepala pemeriksaan CT-Scan kepala perdarahan lokasi lobus parientalis kanan

ASSESMENT Radin diberikan dengan dosis 2x 1 ampul . Menurut MIMS edisi 8 tahun 2008/2009, dosis injeksi Radin seharusnya 1 ampul yaitu 50mg/2ml tiap 6-8 jam. Dosis yang digunakan pada pasien ini kurang. DRP yan terjadi: Dosis kurang

PLAN

Perlu observasi lebih lanjut mengenai dosis yang diberikan. Apabila efek yang dihasilkan belum optimal maka dosis dapat ditingkatkan

Page 104: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

90

Lampiran 8. Evaluasi DRPs kasus 6 pada pasien stroke hemoragi di unit stroke RSUD Banyumas periode

Januari-Juni 2009

SUBJECTIVE

No RM: 481369 Usia/JK: 55 th / P Tanggal masuk: 05-04-09 Tanggal keluar: 16-04-09 Keadaan pulang: membaik Faktor resiko: riwayat Hipertensi. Riwayat obat: tidak diketahui Riwayat penyakit keluarga: tidak diketahui Diagnosa: Stroke Hemoragik

Penatalaksanaan stroke

Simbado® 1 x 10 mg Encebion® 3 x 400 mg Brainact® 2 x 500 mg Noperten® 1 x 5 mg Hct 1 x ½ tab cefadroxil 2 x 500 mg Inj. Neurotam® 2 x 3 g Inj. Brainact® 1 x 250mg Inj. Radin® 2 x 1amp Inj. manitol 125 mg Inj. sefriakson 2 x 1 g

7/04-15/04 12/04-15/04 12/04-15/04 12/04-15/04 12/04-15/04 14/04-15/04 5/04-11/04 5/04-11 /04 5/04-13/04 5/04-10/04 7/04-14/04

Keluhan masuk: pasien cekat, penurunan kesadaran, mual, muntah, kelemahan anggota gerak tidak diketahui, nyeri kepala, muntah, penurunan kesadaran.

OBJECTIVE

Hasil laboratorium pada pasien Nilai normal hasil laboratorium Kadar gula darah sewaktu: 125 mg/dl Hemoglobin: 16,6 g/dl Lekosit (dalam ribuan): 11,29 U/L Hmt: 46,7/vol% Eritrosit (dalam ribuan): 5,82 U/L Platelet: 215.000/ ml Kolesterol total: 240 mg/dl

Trigliserida: 73 mg/dl Ureum: 53 mg/dl Kreatinin: 0,78 mg/dl asam urat: 2,63 mg/dl SGPT: 55 U/L SGOT: 48 U/L Na: 130 mmol/L Ka: 3,3mmol/L

Kadar gula darah sewaktu : 70-100 mg/dl Hemoglobin: 12,0-16,5 g/dl Lekosit: 4,0-11,0x103 U/L Eritrosit: 4,2-5,4 U/L Hmt: 37-43/ vol% Kolesterol total: <200 mg/dl Platelet: 200.000-400.0000/ml

Trigliserida: s/d190 mg/dl Ureum: 10-50 mg/dl Kreatinin: 0,5-0,9 mg/ dl Asam urat: 3,5-8,5 mg/dl SGPT: 0,0-32,0 U/L SGOT: 0,0-31,0 U/L Na: 135-145 mmol/L Ka: 3,5-5,0 mmol/L

CT scan kepala pemeriksaan CT-Scan kepala perdarahan lokasi lobus temporal kanan dan parientalis kanan.

ASSESMENT

Radin diberikan dengan dosis 2x 1 ampul . Menurut MIMS edisi 8 tahun 2008/2009, dosis injeksi Radin seharusnya 1 ampul yaitu 50mg/2ml tiap 6-8 jam. Dosis yang digunakan pada pasien ini kurang. DRP yan terjadi: Dosis kurang

PLAN

Perlu observasi lebih lanjut mengenai dosis yang diberikan. Apabila efek yang dihasilkan belum optimal maka dosis dapat ditingkatkan

Page 105: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

91

Lampiran 9. Evaluasi DRPs kasus 7 pada pasien stroke hemoragi di unit stroke RSUD Banyumas periode

Januari-Juni 2009

SUBJECTIVE

No RM: 482519 Usia/JK: 59 th / P Tanggal masuk: 17-04-09 Tanggal keluar: 02-05-09 Keadaan pulang: membaik Faktor resiko: riwayat serangan jantung dan hiperkholesterolemia. Riwayat obat: tidak diketahui Riwayat penyakit keluarga: tidak diketahui Dignosa: Stroke Hemoragik

Penatalaksanaan stroke digoxin 1 x 0,25 g simvastatin 1 x 10 mg OMZ 1 x 1 tab ISDN® 2 x 5 g Trizedon® 2 x 1 tab Silopect Syrup® 3 x1sdt Prosogan® 1 x 1 tab Tilidon® 3 x 1 tab alprozolam 1 x 1 tab Ceradolan® 2 x 500 mg Brainact® 2 x 500 mg Noochepal® 3 x 1 tab Kalmeco® 1 x 1 tab Prolecin® 1 x 1 tab Inj Neurotam® 2 x 3 g Inj Brainact® 2 x 25 mg Inj Radin® 2 x 1 amp Inj Taxegram® 2 x 1 g Inj Kalnex® 4 x 500 mg Inj manitol 125 cc Inj Meticoba®l 1 x1amp

18/04-30/04 18/04 - 04/05 18/04-19/04 20/04- 04/05 20/04- 04/05 20/04- 04/05 24/04- 04/05 25/04- 04/05 25/04- 04/05

25/04-28/04 26/04- 04/05 26/04- 04/05 26/04- 04/05 28/04- 04/05 17/04-27/04 17/04-27/04 17/04-20/04 18/04-23/04 18/04-24/04

18/04-22/04 22/04-27/04

Keluhan masuk: 1 hari SMRS mengeluh kelemahan anggota gerak kiri, pusing, mual, lumpuh separoh anggota badan sebelah kiri, nyeri kepala oksipital seluruh kepala, vertigo.

OBJECTIVE Hasil laboratorium pada pasien Nilai normal hasil laboratorium

Hemoglobin: 14 g/dl Kolesterol total: 368 mg/dl trigliserida: 222 mg/dl Ureum: 30 mg/dl

Kreatinin: 0,8 mg/dl Asam urat: 5,2 mg/dl SGPT: 65 U/L SGOT: 50 U/L

Hemoglobin: 12,0-16,5 g/dl Kolesterol total: <200 mg/dl Trigliserida: s/d190 mg/dl Ureum: 10-50 mg/dl

Kreatinin: 0,5-0,9 mg/ dl Asam urat: 3,5-8,5 mg/dl SGPT: 0,0-32,0 U/L SGOT: 0,0-31,0 U/L

CT scan kepala pemeriksaan CT-Scan kepala perdarahan lokasi lobus temporal kanan

ASSESMENT 1. Radin diberikan dengan dosis 2x 1 ampul . Menurut MIMS edisi 8 tahun 2008/2009, dosis injeksi

Radin seharusnya 1 ampul yaitu 50mg/2ml tiap 6-8 jam. Dosis yang digunakan pada pasien ini kurang. DRP yan terjadi: Dosis kurang

2. Silopect syrup diberikan dengan dosis 3x1sdt. Menurut MIMS edisi 8 tahun 2008/2009, dosis awal pada pasien adalah 3x2sdt selama 3 hari. Selanjutnya 3x 1sdt. DRP yang terjadi: Dosis kurang

PLAN

1. Perlu observasi lebih lanjut mengenai dosis yang diberikan. Apabila efek yang dihasilkan belum optimal maka dosis dapat ditingkatkan.

2. Perlu observasi lebih lanjut mengenai dosis yang diberikan. Apabila efek yang dihasilkan belum optimal maka dosis dapat ditingkatkan.

Page 106: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

92

Lampiran 10. Evaluasi DRPs kasus 8 pada pasien stroke hemoragi di unit stroke RSUD Banyumas periode

Januari-Juni 2009

SUBJECTIVE

No RM: 437801 Usia/JK: 57 th / P Tanggal masuk: 18-03-09 Tanggal keluar: 30-03-09 Keadaan pulang: pindah ruang Faktor resiko: riwayat Hipertensi, TIA Riwayat obat: tidak diketahui Riwayat penyakit keluarga: tidak diketahui Diagnosa: Stroke Hemoragik

Penatalaksanaan stroke

ISDN® 3 x 5 mg Trizedon® 2 x 35 mg Analsik K/P x 500 mg Laxadin® 3 x 1 sdt Noochepal® 2 x 850 mg Brainact® 2 x 250 mg Radin® 2 x 1 tab Inj. piracetam 2 x 3 g Inj. citicolin 2 x 250 mg Inj. Radin® 2 x 1 amp Inj. Neurotam® 2 x 3 g Inj. Brainact® 2 x 250 mg Inj. sefriakson 2 x 1 g

20/03 25/03-30/03 25/03-27/03 28/03-30/03 28/03-30/03 28/03-30/03 18/03-20/03 18/03-20/03 18/03-26/03 22/03-26/03 22/03-26/03 22/03-26 /03

Keluhan masuk: ±4 jam SMRS OS merasakan kesemutan, separo badan bagian kiri diikuti kelemahan anggota gerak kiri, mual, NK, lumpuh separoh anggota badan sebelah kiri, nyeri kepala temporal seluruh kepala, vertigo, muntah tidak terjadi penurunan kesadaran.

OBJECTIVE

Hasil laboratorium pada pasien Nilai normal hasil laboratorium Kadar gula darah sewaktu: 149 mg/dl Hemoglobin: 14,9 g/dl Lekosit (dalam ribuan): 12,59 U/L Hmt: 46,2/ vol% Platelet: 288.000/ml kolesterol tota:l 167 mg/dl

HDL kolesterol: 125 mg/dl Trigliserida: 125 mg/dl Ureum: 5,79 mg/dl Kreatinin: 0,59 mg/dl SGPT: 25 U/L SGOT: 40U/L Na: 4,4 mmol/L Ka: 149 mmol/L

Kadar gula darah sewaktu : 70-100 mg/dl Hemoglobin: 12,0-16,5 g/dl Lekosit: 4,0-11,0x103 U/L Hmt: 37-43/ vol% Platelet: 200.000-400.0000/ml Kolesterol total: <200 mg/dl

HDL: > 65 mg/dl Trigliserida: s/d190 mg/dl Ureum: 10-50 mg/dl Kreatinin: 0,5-0,9 mg/ dl SGPT: 0,0-32,0 U/L SGOT: 0,0-31,0 U/L Na: 135-145 mmol/L Ka: 3,5-5,0 mmol/L

CT scan kepala pemeriksaan CT-Scan kepala infark dan perdarahan lokasi lobus temporal, lobus parientalis dan ventrikel sebelah kanan.

ASSESMENT 1. Radin diberikan dengan dosis 2x 1 ampul . Menurut MIMS edisi 8 tahun 2008/2009, dosis injeksi

Radin adalah 1 ampul yaitu 50mg/2ml tiap 6-8 jam. Dosis yang digunakan pada pasien ini kurang. DRP yan terjadi: Dosis kurang

2. Laxadin diberikan dengan dosis 3x 1sdt. Menurut IONI , dosis Laxadin adalah 10 ml (2 sdt) pada malam hari bila perlu. DRP yang terjadi: Dosis berlebih

PLAN

1. Perlu observasi lebih lanjut mengenai dosis yang diberikan. Apabila efek yang dihasilkan belum optimal maka dosis dapat ditingkatkan

2. Dosis Laxadin diturunkan menjadi 1x2sdt.

Page 107: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

93

Lampiran 11. Evaluasi DRPs kasus 9 pada pasien stroke hemoragi di unit stroke RSUD Banyumas periode

Januari-Juni 2009

SUBJECTIVE

No RM: 465303 Usia/JK: 63/L Tanggal masuk: 08/02/09 Tanggal keluar: 12/02/09 Keadaan pulang: pindah bangsal Faktor resiko: hipertensi Riwayat obat: tidak diketahui Riwayat penyakit keluarga: tidak diketahui Diagnosis: stroke hemoragi

Penatalaksanaan stroke

Concor ® 1x5mg captopril 2x25mg HCT 1x1tab gentamicin 3x5mg dexametason 3x1tab antasid 3x1tab inj seftriakson 2x1g Inj piracetam 2x3g Inj citicolin 2x1amp Inj ranitidin 2x1amp Inj Brain act® 2x250mg

9/02-12/02 9/02-12/02 11/02-12/02 10/02-12/02 11/02-12/02 11/02-12/02 8-9/02;11-12/02 8/02-12/02 8/02-12/02 8/02-9/02 11/02-12/02

Keluhan masuk: -

OBJECTIVE Hasil laboratorium pada pasien Nilai normal hasil laboratorium

Kadar gula darah sewaktu : 142 mg/dl Hemoglobin : 15,6 g/dl Lekosit (dalam ribuan) t : 9,15 U/L Hmt: 43,3/ vol% Eritrosit (dalam ribuan):2,88 U/L HDL kolesterol: 41mg/dl

LDL kolesterol: 105 Trigliserida: 185 mg/dl ureum : 40 mg/dl kreatinin: 0,75 mg/dl Bilirubin total: 16 Na : 144 mmol/ L Ka: 107 mmol/L

Kadar gula darah sewaktu: 70-100 mg/dl Hemoglobin: 14-18 g/dl Lekosit: 4,0-11,0x103 U/L Eritrosit: 4,5-6,5x103 U/L Hmt: 40-48/vol % Kolesterol total: <200 mg/dl HDL: > 65 mg/dl

LDL: <150 mg/dl Trigliserida: s/d190 mg/dl Ureum: 10-50 mg/dl Kreatinin: 0,6-1,3 mg/ dl Na: 135-145 mmol/L Ka: 3,5-5,0 mmol/L

CT scan kepala: -

ASSESMENT

1. Deksametason dapat berinteraksi dengan antasida yang mengakibatkan menurunnya efek farmakologi dari deksametason. DRP yang terjadi: interaksi obat

2. Ranitidin diberikan dengan dosis 2x 1 ampul . Menurut IONI, dosis injeksi ranitidin adalah 1 ampul yaitu 50mg/ 2mltiap 6-8 jam. Dosis yang digunakan pada pasien ini kurang. DRP yan terjadi: Dosis kurang

PLAN

1. Deksametason masih dapat diberikan bersama antasida dengan cara mengatur selang waktu pemberian dari kedua obat tersebut.

2. Perlu observasi lebih lanjut mengenai dosis yang diberikan. Apabila efek yang dihasilkan belum optimal maka dosis dapat ditingkatkan

Page 108: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

94

Lampiran 12. Evaluasi DRPs kasus 10 pada pasien stroke hemoragi di unit stroke RSUD Banyumas

periode Januari-Juni 2009

SUBJECTIVE

No RM: 468541 Usia/JK: 61 th / P Tanggal masuk: 12-03-09 Tanggal keluar: 23-03-09 Keadaan pulang: Membaik Faktor resiko: DM Riwayat obat: tidak diketahui Riwayat penyakit keluarga: tidak diketahui Diagnosis: stroke hemoragi

Penatalaksanaan stroke

captopril 3x25 mg

simvastatin 1x10mg

HCT 1x 1tab

ambroxol 3x1tab

Norvask® 1x5 mg

piracetam 2x800mg

Inj piracetam 2x3g

Inj Brainact® 2x250mg

Inj ranitidin 2x1amp

Inj seftriakson 2x1g

Inj Mixtard® 1x4UI

Inj actrapid 2x4UI

Inj Mixtard® 1x6UI

Inj actrapid 2x6UI

Inj Takelin® 2x250mg

Inj manitol 3x125cc

12/03-23/03

12/03-22/03

12/03-23/03

14/03-23/03

15/03-23/03

18/03-22/03

12/03-23/03

12/03-24/03

12/03-23/03

14/03-23/03

14/03-17/03

14/03-17/03

18/03-22/03

18/03-23/03

15/03-17/03

20/03-22/03

Keluhan masuk: 1 HSMRS saat isirahat merasakan kelemahan anggota gerak kanan disertai pelo.

OBJECTIVE

Hasil laboratorium pada pasien Nilai normal hasil laboratorium Kadar gula darah sewaktu : 120 mg/dl Hemoglobin: 14,7g/dl Lekosit (dalam ribuan): 8,94 U/L Hmt: 5,18/ vol% Eritrosit (dalam ribuan): 2,81 U/L kolesterol total :259 mg/dl

LDL kolesterol: 102 mg/dl Ureum :21,4 mg/dl Kreatinin : 0,7 mg/dl asam urat : 8,68 SGPT :14 U/L SGOT: 33 U/L Na: 148 mmol/L Ka: 3,1 mmol/L

Kadar gula darah sewaktu : 70-100 mg/dl Hemoglobin: 12,0-16,5 g/dl Lekosit: 4,0-11,0x103 U/L Eritrosit: 4,2-5,4 U/L Hmt: 37-43/ vol% Kolesterol total: <200 mg/dl

LDL: < 150 mg/dl Ureum: 10-50 mg/dl Kreatinin: 0,5-0,9 mg/ dl Asam urat: 3,5-8,5 mg/dl SGPT: 0,0-32,0 U/L SGOT: 0,0-31,0 U/L Na: 135-145 mmol/L Ka: 3,5-5,0 mmol/L

CT scan kepala : pemeriksaan CT scan kepala perdarahan, lokasi lobus parietalis dan ganglia basalis kiri.

ASSESMENT

Ranitidin diberikan dengan dosis 2x 1 ampul . Menurut IONI, dosis injeksi ranitidin adalah 1 ampul yaitu 50mg/ 2mltiap 6-8 jam. Dosis yang digunakan pada pasien ini kurang. DRP yan terjadi: Dosis kurang

PLAN

Perlu observasi lebih lanjut mengenai dosis yang diberikan. Apabila efek yang dihasilkan belum optimal maka dosis dapat ditingkatkan

Page 109: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

95

Lampiran 13. Evaluasi DRPs kasus 11 pada pasien stroke hemoragi di unit stroke RSUD Banyumas

periode Januari-Juni 2009

SUBJECTIVE No RM: 460749 Usia/JK: 49 th / P Tanggal masuk: 24-04-09 Tanggal keluar: 07-05-09

Keadaan pulang: membaik

Faktor resiko: Hipertensi Riwayat obat: tidak diketahui Riwayat penyakit keluarga: tidak diketahui Diagnosis: stroke hemoragi

Penatalaksanaan stroke

captopril 3x 25 mg HCT 1x ½ tab Nifedipin® 3x ½ tab piracetam 3x 400 mg sefiksim 2x 1 g Inj piracetam 2x 3 g Inj Takelin® 2x250 mg Inj Radin® 2x 1 amp (ganti oral) Inj manitol 4x 125 cc 100 cc 75 cc 50 cc

27/04-07/05 27/04-07/05 29/04-07/05 04/05-07/05 03/05-07/05 24/04-03/05 24/04-03/05 24/04-03/05 04/05

25/04 26/04 27/04 28/04

Keluhan masuk: kelemahan anggota gerak kiri.

OBJECTIVE Hasil laboratorium pada pasien Nilai normal hasil laboratorium

Kadar gula darah sewaktu : 84 mg/dl Lekosit (dalam ribuan): 16,86 U/L kolesterol total: 160 mg/dl LDL kolesterol: 109 mg/dl

Ureum: 16 mg/dl Kreatinin: 0,8 mg/dl SGPT: 39 U/L SGOT: 32 U/L Na: 144mmol/L Ka: 3,6 mmol/L

Kadar gula darah sewaktu : 70-100 mg/dl Hemoglobin: 12,0-16,5 g/dl Lekosit: 4,0-11,0x103 U/L Kolesterol total: <200 mg/dl LDL: < 150 mg/dl

Ureum: 10-50 mg/dl Kreatinin: 0,5-0,9 mg/ dl SGPT: 0,0-32,0 U/L SGOT: 0,0-31,0 U/L Na: 135-145 mmol/L Ka: 3,5-5,0 mmol/L

CT scan kepala : pemeriksaan CT scan kepala perdarahan, lokasi lobus temporal kanan.

ASSESMENT

Radin diberikan dengan dosis 2x 1 ampul . Menurut MIMS edisi 8 tahun 2008/2009, dosis injeksi Radin seharusnya 1 ampul yaitu 50mg/2ml tiap 6-8 jam. Dosis yang digunakan pada pasien ini kurang. DRP yan terjadi: Dosis kurang

PLAN

Perlu observasi lebih lanjut mengenai dosis yang diberikan. Apabila efek yang dihasilkan belum optimal maka dosis dapat ditingkatkan

Page 110: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

96

Lampiran 14. Evaluasi DRPs kasus 12 pada pasien stroke hemoragi di unit stroke RSUD Banyumas

periode Januari-Juni 2009

SUBJECTIVE

No RM: 464611 Usia/JK: 52 th/P Tanggal masuk: 26-01-09 Tanggal keluar: 06-02-09 Keadaan pulang: Membaik Faktor resiko: hipertensi Riwayat obat: tidak diketahui Riwayat penyakit keluarga: tidak diketahui Diagnosis: stroke hemoragi

Penatalaksanaan stroke

captopril 2x50mg captopril 3x25mg HCT 2x1tab Radin® 2x150mg piracetam 2x800mg Inj Neurotam® 2x3g (ganti oral) Inj Brainact® 2x250mg Inj ranitidin 2x1 amp Inj sefriakson 2x1g Inj Lasix® 2x1 amp (ganti oral) Herbezer® 9ml/jam (bila ada)

27/01-29/01 30/01-06/02 30/01-06/02 03/02-06/02 03/02-06/02 27/01-02/02 03/02 27/01-03/02 28/01-03/02 27/01-03/02 28/01-02/02 03/02

Keluhan masuk: 1 HSMRS mengeluh mengalami kelemahan anggota gerak kanan dan mengantuk terus serta sulit komunikasi.

OBJECTIVE Hasil laboratorium pada pasien Nilai normal hasil laboratorium

Kadar gula darah sewaktu: 120 mg/dl hemoglobin :12,7 g/dl Lekosit (dalam ribuan): 10,57 U/L Hmt : 36,2/vol% Eritrosit (dalam ribuan): 4,44 U/L Platelet: 200.000/ml

Ureum: 15,1 mg/dl Kreatinin: 0,86 mg/dl SGPT : 28 U/L SGOT: 37 U/L Na : 140 mmol/L Ka: 4,1 mmo/L

Kadar gula darah sewaktu : 70-100 mg/dl Hemoglobin: 12,0-16,5 g/dl Lekosit: 4,0-11,0x103 U/L Eritrosit: 4,2-5,4 U/L Hmt: 37-43/ vol% Platelet: 200.000-400.0000/ml

Ureum: 10-50 mg/dl Kreatinin: 0,5-0,9 mg/ dl SGPT: 0,0-32,0 U/L SGOT: 0,0-31,0 U/L Na: 135-145 mmol/L Ka: 3,5-5,0 mmol/L

CT scan kepala : - (alat sedang rusak)

ASSESMENT

Ranitidin diberikan dengan dosis 2x 1 ampul . Menurut IONI, dosis injeksi ranitidin adalah 1 ampul yaitu 50mg/ 2mltiap 6-8 jam. Dosis yang digunakan pada pasien ini kurang. DRP yan terjadi: Dosis kurang

PLAN

Perlu observasi lebih lanjut mengenai dosis yang diberikan. Apabila efek yang dihasilkan belum optimal maka dosis dapat ditingkatkan

Page 111: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

97

Lampiran 15. Evaluasi DRPs kasus 13 pada pasien stroke hemoragi di unit stroke RSUD Banyumas

periode Januari-Juni 2009

SUBJECTIVE

No RM: 467099 Usia/JK: 70 th / L Tanggal masuk: 25-02-09 Tanggal keluar: 05-03-09 Keadaan pulang: Membaik Faktor resiko: hipertensi, DM Riwayat obat:tidak diketahui Riwayat penyakit keluarga: tidak diketahui Diagnosis: stroke hemoragi

Penatalaksanaan stroke

captopril 3x25g diltiazem 1x30g piracetam 2x800mg Inj piracetam 2x3g Inj Takelin® 2x250mg Inj Radin® 2x1 amp Inj sefriakson 2x1g

25/02-04/03 25/02-04/03 04/03-05/03 25/02-04/03 25/02-04/03 25/02-05/03 25/02-03/03

Keluhan masuk: kurang lebih 3 HSMRS tiba-tiba pingsan mendadak jam 11.00, tidak kejang, muntah 3x, pelo, perot sebelum pingsan. Riwayat penyakit hipertensi, DM tidak kontrol rutin

OBJECTIVE

Hasil laboratorium pada pasien Nilai normal hasil laboratorium Kadar gula darah sewaktu : 109 mg/dl Hb: 11,4 g/dl Lekosit (dalam ribuan): 9,53 U/L Hmt: 35,3/ vol% kolesterol total: 123 mg/dl trigliserida: 64 mg/dl

Ureum : 55mg/dl Kreatinin: 0,94 mg/dl SGPT : 93 U/L SGOT: 45 U/L Na: 149,5 mmol/L Ka: 4,9mmol/L

Kadar gula darah sewaktu: 70-100 mg/dl Hemoglobin: 14-18 g/dl Lekosit: 4,0-11,0x103 U/L Hmt: 40-48/vol % Kolesterol total: <200 mg/dl Trigliserida: s/d190 mg/dl

Ureum: 10-50 mg/dl Kreatinin: 0,6-1,3 mg/ dl SGPT: 0,0-42,0 U/L SGOT: 0,0-37,0 U/L Na: 135-145 mmol/L Ka: 3,5-5,0 mmol/L

CT scan kepala : -

ASSESMENT Radin diberikan dengan dosis 2x 1 ampul . Menurut MIMS edisi 8 tahun 2008/2009, dosis injeksi Radin seharusnya 1 ampul yaitu 50mg/2ml tiap 6-8 jam. Dosis yang digunakan pada pasien ini kurang. DRP yan terjadi: Dosis kurang

PLAN

Perlu observasi lebih lanjut mengenai dosis yang diberikan. Apabila efek yang dihasilkan belum optimal maka dosis dapat ditingkatkan

Page 112: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

98

Lampiran 16. Evaluasi DRPs kasus 14 pada pasien stroke hemoragi di unit stroke RSUD Banyumas

periode Januari-Juni 2009

SUBJECTIVE

No RM: 469469 Usia/JK: 55 th/P Tanggal masuk: 16-03-09 Tanggal keluar: 28-03-09 Keadaan pulang: Pindah bangsal Faktor resiko: Hipertensi Riwayat obat: tidak diketahui Riwayat penyakit keluarga: tidak diketahui Diagnosa: Stroke Hemoragik

Penatalaksanaan stroke

Analsix® 1 tab 2x Radin® 1 tab 2x siprofloksasin 500 mg 2x piracetam 400 mg 3x Inj piracetam 3 g 2x Inj Takelin® 250 mg 2x Inj Radin® 1amp 2x Inj manitol 125cc 4x

16/03-22/03 24/03-28/03 24/03-28/03 25/03-28/03 16/03-23/03 16/03-23/03 16/03-23/03 18/03, 20/03

Keluhan masuk: 3 jam SMRS saat sedang istirahat tiba2 orang sakit mengalami kelemahan anggota gerak disertai kesemutan separuh badan kiri

OBJECTIVE

Hasil laboratorium pada pasien Nilai normal hasil laboratorium Kadar gula darah sewaktu : 119 mg/dl Hemoglobin : 12,1 g/dl Lekosit (dalam ribuan) t : 8,25 U/L Hmt: 37,5/ vol% Eritrosit (dalam ribuan): 4,26 U/L Platelet: 242.0000/ml Kolesterol total: 192 mg/dl

Trigliserida : 87 mg/dl ureum : 4,80 mg/dl kreatinin: 0,98 mg/dl SGPT : 23 U/L SGOT: 45 U/L Na : 150 mmol/L Ka: 4,6 mmo/L

Kadar gula darah sewaktu : 70-100 mg/dl Hemoglobin: 12,0-16,5 g/dl Lekosit: 4,0-11,0x103 U/L Eritrosit: 4,2-5,4 x103 U/L Hmt: 37-43/ vol% Kolesterol total: <200 mg/dl Platelet: 200.000-400.0000/ml

Trigliserida: s/d190 mg/dl Ureum: 10-50 mg/dl Kreatinin: 0,5-0,9 mg/ dl SGPT: 0,0-32,0 U/L SGOT: 0,0-31,0 U/L Na: 135-145 mmol/L Ka: 3,5-5,0 mmol/L

CT scan kepala (18/03/09): pemeriksaan CT scan kepala: pendarahan, lokasi: lobus temporal dan lobus parientalis, kanan

ASSESMENT Radin diberikan dengan dosis 2x 1 ampul . Menurut MIMS edisi 8 tahun 2008/2009, dosis injeksi Radin seharusnya 1 ampul yaitu 50mg/2ml tiap 6-8 jam. Dosis yang digunakan pada pasien ini kurang. DRP yan terjadi: Dosis kurang PLAN

Perlu observasi lebih lanjut mengenai dosis yang diberikan. Apabila efek yang dihasilkan belum optimal maka dosis dapat ditingkatkan

Page 113: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

99

Lampiran 17. Evaluasi DRPs kasus 1 pada pasien stroke iskemik di unit stroke RSUD Banyumas periode

Januari-Juni 2009

SUBJECTIVE

No RM: 466679 Usia/JK: 80 th/P Tanggal masuk: 20-02-2009 Tanggal keluar: 27-02-2009 Keadaan pulang: meninggal dunia Faktor resiko: hipertensi Riwayat obat: tidak diketahui Riwayat penyakit keluarga: tidak diketahui

Diagnosa: Stroke non hemoragik

Penatalaksanaan stroke

ISDN 5 mg 3x misoprostol 200 mcg 1x Megavit® 200 g 1x captopril 6,25 2x Neurotam® 3 g 2x Brain act® 250 mg 2x ISDN 5 mg 3x bisoprolol 1/2 tab 1x Tiaryt® 200 mg 1x Plavix® 75 g 1x Inj Neurotam® 3 g 2x Inj Brain act® 250 g 2x Inj seftriakson 1 g 2x

20/02-25/02 20/02-22/02 20/02-22/02 20/02-22/02 20/02-25/02 20/02-25/02 23/02-25/02 23/02-24/02 23/02-24/02 25/02 23/02-25/02 23/02-25/02 24/02-25/02

Keluhan masuk: 1 HSMRS tiba2 orang sakit kejang seluruh tubuh, kelemahan anggota gerak kiri, pelo,perot, nyeri kepala, vertigo, mengalami penurunan kesadaran

OBJECTIVE

Hasil laboratorium pada pasien Nilai normal hasil laboratorium Hemoglobin : 14,9 g/dl Lekosit (dalam ribuan) : 18,370 U/L Hmt : 45,8/vol% Kolesterol total : 175 mg/dl Plasma fibrinogen : 88.119

ureum : 49 mg/ dl kreatinin: 0,97 mg/ dl SGPT: 25 U/L SGOT : 51 U/L Na : 145 mmol/L Ka: 4,2 mmol/L

Hemoglobin: 12,0-16,5 g/dl Lekosit: 4,0-11,0x103 U/L Hmt: 37-43/ vol% Kolesterol total: <200 mg/dl

Ureum: 10-50 mg/dl Kreatinin: 0,5-0,9 mg/ dl SGPT: 0,0-32,0 U/L SGOT: 0,0-31,0 U/L Na: 135-145 mmol/L Ka: 3,5-5,0 mmol/L

CT scan kepala : -

ASSESMENT

misoprostol diberikan dengan dosis 1x200mcg. Menurut IONI, dosis misoprostol adalah 200mcg 2-4 kali sehari. DRP yang terjadi: Dosis kurang.

PLAN

Perlu observasi lebih lanjut mengenai dosis yang diberikan. Apabila efek yang dihasilkan belum optimal maka dosis dapat ditingkatkan

Page 114: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

100

Lampiran 18. Evaluasi DRPs kasus 2 pada pasien stroke iskemik di unit stroke RSUD Banyumas periode

Januari-Juni 2009

SUBJECTIVE

No RM: 473285 Usia/JK: 70 Th/L Tanggal masuk: 24-03-09 Tanggal keluar: 29-03-09 Keadaan pulang: Pindah bangsal Faktor resiko: hipertensi Riwayat obat: tidak diketahui Riwayat penyakit keluarga: tidak diketahui Diagnosa: Stroke non hemoragik

Penatalaksanaan stroke

simvastatin 10 mg 1x sulfat atropin ½ tab 2x Aspilet® 80 mg 1x Pletaal® 1 tab 2x Inj Neurotam® 3 g 2x Inj Brain act® 250 mg 2x Inj Radin® 1amp 2x inj sefotaksim 1 g 2x

25/03-29/03 27/03-29/03 28/03 28/03 24/03-29/03 24/03-29/03 24/03-29/03 24/03-25/03 Keluhan masuk:

1 HSMRS saat habis tidur tiba2 orang sakit mengalamai kelemahan anggota gerak kanan

OBJECTIVE Hasil laboratorium pada pasien Nilai normal hasil laboratorium

Kadar gula darah sewaktu : 103 mg/dl Hemoglobin : 14,4 g/dl Lekosit (dalam ribuan) t : 6,79 U/L Hmt: 42,1/vol% Eritrosit (dalam ribuan): 5,03 U/L Platelet:198.000/ml Kolesterol total: 179 mg/dl

Trigliserida : 214 mg/dl ureum : 17,2 mg/dl kreatinin: 0,68 mg/dl Asam urat: 5,2 mg/dl SGPT : 34 U/L SGOT: 28 U/L Na : 142 mmol/ l Ka: 4,5 mmol/ l

Kadar gula darah sewaktu: 70-100 mg/ Hemoglobin: 14-18 g/dl Lekosit: 4,0-11,0x103 U/L Eritrosit: 4,5-6,5x103 U/L Hmt: 40-48/vol % Kolesterol total: <200 mg/dl Platelet: 200.000-400.0000/ml

Trigliserida: s/d190 mg/dl dl Ureum: 10-50 mg/dl Kreatinin: 0,6-1,3 mg/ dl Asam urat: 3,5-8,5 mg/dl SGPT: 0,0-42,0 U/L SGOT: 0,0-37,0 U/L Na: 135-145 mmol/L Ka: 3,5-5,0 mmol/L

CT scan kepala : -

ASSESMENT

Radin diberikan dengan dosis 2x 1 ampul . Menurut MIMS edisi 8 tahun 2008/2009, dosis injeksi Radin seharusnya 1 ampul yaitu 50mg/2ml tiap 6-8 jam. Dosis yang digunakan pada pasien ini kurang. DRP yan terjadi: Dosis kurang

PLAN

Perlu observasi lebih lanjut mengenai dosis yang diberikan. Apabila efek yang dihasilkan belum optimal maka dosis dapat ditingkatkan

Page 115: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

101

Lampiran 19. Evaluasi DRPs kasus 3 pada pasien stroke iskemik di unit stroke RSUD Banyumas periode

Januari-Juni 2009

SUBJECTIVE

No RM: 462999 Usia/JK: 52 th/L Tanggal masuk: 08-01-09 Tanggal keluar: 15-01-09 Keadaan pulang: pindah bangsal Faktor resiko: - Riwayat obat: tidak diketahui Riwayat penyakit keluarga: tidak diketahui Diagnosa: Stroke non hemoragik

Penatalaksanaan stroke

penitoin Kapsul 100 mg 2x Laxadin sirup® 1 sdt 3x meloxicam 7,5 mg 2x Dexacap® 12,5 mg3x Dulcolax® 3 tab 1x alganax 0,5 1x Inj Neurocet® 3 g 2x Inj Brain act® 250 mg 2x Inj seftriakson 1 g 2x paracetamol 500 mg k/p

9/01-15/01 10/01-14/01 10/01-14/01 11/01-14/01 18/01 13/01-14/01 9/01-14/01 9/01-14/01 9/01-14/01

Keluhan masuk: 8 HSMRS tiba2 orang sakit merasa kesemutan anggota gerak kanan kemudian terjadi kelemahan anggota gerak kanan, pelo, perot, kejang

OBJECTIVE

Hasil laboratorium pada pasien Nilai normal hasil laboratorium

Kadar gula darah sewaktu : 115 mg/dl Hemoglobin : 14,1 g/dl Lekosit (dalam ribuan) t : 15 U/L Hmt: 41,7/vol% Eritrosit (dalam ribuan): 4,43 U/L Platelet: 219.000/ml Kolesterol total: 198 mg/dl

Trigliserida : 194 mg/dl ureum : 30 mg/dl kreatinin: 0,8 mg/dl SGPT : 60 U/L SGOT: 49 U/L Homocysteine: 144 Na : 144 mmo/ L Ka: 4,0 mmol/ l

Kadar gula darah sewaktu: 70-100 mg/dl Hemoglobin: 14-18 g/dl Lekosit: 4,0-11,0x103 U/L Eritrosit: 4,5-6,5x103 U/L Hmt: 40-48/vol % Kolesterol total: <200 mg/dl Platelet: 200.000-400.0000/ml

Trigliserida: s/d190 mg/dl Ureum: 10-50 mg/dl Kreatinin: 0,6-1,3 mg/ dl SGPT: 0,0-42,0 U/L SGOT: 0,0-37,0 U/L Na: 135-145 mmol/L Ka: 3,5-5,0 mmol/L

CT scan kepala (12/01/09): infark, lobus temporal, kiri

ASSESMENT Laxadin diberikan dengan dosis 3x 1sdt. Menurut IONI , dosis Laxadin adalah 10 ml (2 sdt) pada malam hari bila perlu. DRP yang terjadi: Dosis berlebih

PLAN

Dosis Laxadin diturunkan menjadi 1x2sdt.

SUBJECTIVE

Page 116: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

102

No RM: 411572 Usia/JK: 47 th / P Tanggal masuk: 21-01-09 Tanggal keluar: 25-01-09 Keadaan pulang: pindah ruang Faktor resiko: riwayat Hipertensi Riwayat obat: tidak diketahui Riwayat penyakit keluarga: tidak diketahui Diagnosa : Stroke Non Hemoragik

Penatalaksanaan stroke

captopril 2x 25 mg alopurinol 2 x 100 mg Evaty®l 1 x 300 mg sefadroksil 2 x 500 mg Inj piracetam 2 x 3 g Inj Brainact® 2 x 250 mg Inj sefriakson 2 x 1 g Inj Radin® 2 x 1 amp Inj Neurotam® 2 x 3 g

21/01- 25 /01 22/01-25 /01 22/01-25 /01 24/01-25 /01 21/01- 23 /01 22/01- 25 /01 22/01-23 /01 22/01- 25 /01 24/01- 26 /01

Keluhan masuk: 1 HSMRS OS mengeluh kelemahan anggota gerak kiri, mual , pelo, perot, lumpuh separoh anggota badan, lumpuh sebelah kiri, nyeri kepala, lokasi nyeri kepala frontal.

OBJECTIVE Hasil laboratorium pada pasien Nilai normal hasil laboratorium

Kadar gula darah sewaktu : 129 mg/dl Hemoglobin: 15,4 g/dl Lekosit (dalam ribuan) : 12,30 U/L Hmt: 45/vol% Eritrosit (dalam ribuan): 5,41U/L Platelet: 335.000/ml

kolesterol total: 229 mg/dl trigliserida: 248 mg/dl Ureum: 35 mg/dl Kreatinin: 0,9 mg/dl Asam urat: 6,9 mg/dl Na: 154 mmol/L Ka : 4,0 mmol/L

Kadar gula darah sewaktu : 70-100 mg/dl Hemoglobin: 12,0-16,5 g/dl Lekosit: 4,0-11,0x103 U/L Eritrosit: 4,2-5,4 U/L Hmt: 37-43/ vol% Platelet: 200.000-400.0000/ml

Kolesterol total: <200 mg/dl Trigliserida: s/d190 mg/dl Ureum: 10-50 mg/dl Kreatinin: 0,5-0,9 mg/ dl Asam urat: 3,5-8,5 mg/dl Na: 135-145 mmol/L Ka: 3,5-5,0 mmol/L

CT scan kepala : - (Alat sedang rusak)

- ASSESMENT

Radin diberikan dengan dosis 2x 1 ampul . Menurut MIMS edisi 8 tahun 2008/2009, dosis injeksi Radin seharusnya 1 ampul yaitu 50mg/2ml tiap 6-8 jam. Dosis yang digunakan pada pasien ini kurang. DRP yan terjadi: Dosis kurang

PLAN

Perlu observasi lebih lanjut mengenai dosis yang diberikan. Apabila efek yang dihasilkan belum optimal maka dosis dapat ditingkatkan

Page 117: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

103

Lampiran 21. Evaluasi DRPs kasus 5 pada pasien stroke iskemik di unit stroke RSUD Banyumas periode

Januari-Juni 2009

No RM: 469301 Usia/JK: 75 th/P Tanggal masuk: 13-03-09 Tanggal keluar: 26-03-09 Keadaan pulang: membaik Faktor resiko: Hipertensi Riwayat obat: tidak diketahui Riwayat penyakit keluarga: tidak diketahui Diagnosa: Stroke non hemoragik

Penatalaksanaan stroke captopril 25 g 2x alopurinol 100 g 2x Tiaryt® 200 mg 1x alprazolam 0,5 mg 1x sefiksim 100 mg 2x piracetam 400 mg 3x Aspilet® 80 mg 3x captopril 12,5 mg1x Inj piracetam 3 g 2x Inj Takelin® 250 mg 3x Inj Radin® 1 amp 2x inj seftriakson 1 g 2x Inj Takelin® 250 mg 2x

14/03-15/03 17/03-26/03 18/03-26/03 18/03-26/03 19/03-26/03 24/03-26/03 26/03 26/03 13/03-24/03 13/03-16/03 13/03-24/03 17/03-19/03 19/03-24/03

Keluhan masuk: 1 jam SMRS saat sedang duduk tiba2 orang sakit mengalamai kelemahan anggota gerak kiri

OBJECTIVE

Hasil laboratorium pada pasien Nilai normal hasil laboratorium Kadar gula darah sewaktu : 113 mg/dl Hemoglobin : 14,6 g/dl Lekosit (dalam ribuan) t : 7,40 U/L Hmt: 41,6/ vol% Platelet: 365.000/ml Kolesterol total: 180 mg/dl

Trigliserida : 91 mg/dl ureum : 39 mg/dl kreatinin: 0,76 mg/dl SGPT : 29 U/L SGOT: 20 U/L Na : 149 mmol/L Ka: 3,8 mmol/L

Kadar gula darah sewaktu : 70-100 mg/dl Hemoglobin: 12,0-16,5 g/dl Lekosit: 4,0-11,0x103 U/L Hmt: 37-43/ vol% Kolesterol total: <200 mg/dl

Trigliserida: s/d190 mg/dl Ureum: 10-50 mg/dl Kreatinin: 0,5-0,9 mg/ dl SGPT: 0,0-32,0 U/L SGOT: 0,0-31,0 U/L Na: 135-145 mmol/L Ka: 3,5-5,0 mmol/L

CT scan kepala (20/03/09): infark, lobus temporal, kanan

ASSESMENT

Radin diberikan dengan dosis 2x 1 ampul . Menurut MIMS edisi 8 tahun 2008/2009, dosis injeksi Radin seharusnya 1 ampul yaitu 50mg/2ml tiap 6-8 jam. Dosis yang digunakan pada pasien ini kurang. DRP yan terjadi: Dosis kurang PLAN

Perlu observasi lebih lanjut mengenai dosis yang diberikan. Apabila efek yang dihasilkan belum optimal maka dosis dapat ditingkatkan

Page 118: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

104

Lampiran 22. Evaluasi DRPs kasus 6 pada pasien stroke iskemik di unit stroke RSUD Banyumas periode

Januari-Juni 200

SUBJECTIVE

No RM: 48-26-07 Usia/JK: 67 th / P Tanggal masuk: 18-04-09 Tanggal keluar: 24-04-09 Keadaan pulang: membaik, diizinkan pulang. Faktor resiko: riwayat Hipertensi. Riwayat obat: tidak diketahui Riwayat penyakit keluarga: tidak diketahui Diagnosa: Stroke Non Hemoragik

Penatalaksanaan stroke

captopril 3 x 25 mg Aspilet® 1 x 80 mg ISDN 3 x 5 mg ISDN 3 x 80 mg

HCT 1 x ½ tab ambroxol 3 x 30 mg piracetam 2 x 800 mg Radin® 2 x1 amp Inj piracetam 2 x 3 g Inj seftriakson 2 x 1 g Inj Radin® 2 x 1 amp Inj Takelin® 2 x 250 mg

18/04- 24/04 20/04-24/04 20 /04 21/05,22/04,24/04 23/04-24 /04 24/04 24/04 24/04 18/04- 23/04 18/04- 23/04 18/04- 23/04 18/04- 23/04

Keluhan masuk: ± 8 jam OS mengeluh nyeri kepala, nyeri kepala, lokasi nyeri kepala parietal sebelah kiri, penurunan kesadaran.

OBJECTIVE

Hasil laboratorium pada pasien Nilai normal hasil laboratorium Hemoglobin : 15,7 g/dl Lekosit (dalam ribuan) t: 12,630 U/L Hmt : 48,1/vol% KED: 328 HDL Kolesterol: 197 mg/dl LDL Kolesterol : 43,6 mg/dl

Trigliserida: 126 mg/dl Plasma fibrinogen: 136 Kreatinin: 2,2 mg/dl Asam urat: 6,76 mg/dl Na: 147 mmol/L Ka: 4,2 mmol/L

Hemoglobin: 12,0-16,5 g/dl Lekosit: 4,0-11,0x103 U/L Hmt: 37-43/ vol% HDL: > 65 mg/dl LDL: <150 mg/dl

Trigliserida: s/d190 mg/dl Kreatinin: 0,5-0,9 mg/ dl Asam urat: 3,5-8,5 mg/dl Na: 135-145 mmol/L Ka: 3,5-5,0 mmol/L

CT scan kepala : pemeriksaan CT-Scan kepala infark lokasi lobus parientalis kanan

ASSESMENT

Radin diberikan dengan dosis 2x 1 ampul . Menurut MIMS edisi 8 tahun 2008/2009, dosis injeksi Radin seharusnya 1 ampul yaitu 50mg/2ml tiap 6-8 jam. Dosis yang digunakan pada pasien ini kurang. DRP yan terjadi: Dosis kurang PLAN

Perlu observasi lebih lanjut mengenai dosis yang diberikan. Apabila efek yang dihasilkan belum optimal maka dosis dapat ditingkatkan

Page 119: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

105

Lampiran 23. Evaluasi DRPs kasus 7 pada pasien stroke iskemik di unit stroke RSUD Banyumas periode

Januari-Juni 2009

SUBJECTIVE

No RM: 463327 Usia/JK: 53 th / L Tanggal masuk: 14-01-09 Tanggal keluar: 20-01-09 Keadaan pulang: pindah ruang Faktor resiko: riwayat Hipertensi. Riwayat obat: tidak diketahui Riwayat penyakit keluarga: tidak diketahui Diagnosa: Stroke Non Hemoragik

Penatalaksanaan stroke Norvask® 1 x 10 mg valsartan 1 x 80 mg ISDN 3 x 5 mg ambroxol 3 x 30 mg KSR® 1 x 1 tab

Biscor® 1 x ½ tab Aspilet® 1 x 80 mg digoxin 1 x 1 tab Brainact ® 2 x 250 mg piracetam 2 x 800 mg siprofloksasin 2 x 1 tab ranitidin 2 x 1 tab Inj. Neurotam® 2 x 3 g Inj. Brainact® 2 x 250mg Inj. ranitidin 2 x 1 amp Inj. Farsix® 2 x 1 amp Inj. sefriakson 2 x 1 g Inj. Radin® 2 x 1 amp Inj. Lasik® 1 x 1 amp

14/01- 19 /01 14/01- 19 /01 14/01- 19 /01 14/01- 19 /01 17/01-19 /01 17/01-19 /01 17/01-19 /01 17/01-18 /01 20/01 20/01 20/01 20/01 14/01- 19 /01 14/01- 19 /01 14/01-15 /01 15/01 15/01- 19 /01 17/01- 19 /01 17/01- 19 /01

Keluhan masuk: 4 jam SMRS OS merasa pusing dan jatuh, kelemahan anggota gerak kiri, pelo, lumpuh separoh anggota badan sebelah kiri, nyeri kepala sebelah kiri.

OBJECTIVE Hasil laboratorium pada pasien Nilai normal hasil laboratorium Kadar gula darah sewaktu : 93 mg/dl Hemoglobin 13,7 g/dl Lekosit :10,86 U/L (dalam ribuan) Hmt: 41,1/vol% kolesterol total: 213 mg/dl trigliserida : 134 mg/dl

Ureum : 36 mg/dl Kreatinin: 1,4 mg/dl Asam urat : 4,6 mg/dl SGPT: 43 U/L SGOT: 42 U/L Na : 148 mmol/L Ka: 3,0 mmol/L

Kadar gula darah sewaktu: 70-100 mg/dl Hemoglobin: 14-18 g/dl Lekosit: 4,0-11,0x10

3 U/L

Hmt: 40-48/vol % Kolesterol total: <200 mg/dl Trigliserida: s/d190 mg/dl

Ureum: 10-50 mg/dl Kreatinin: 0,6-1,3 mg/ dl Asam urat: 3,5-8,5 mg/dl SGPT: 0,0-42,0 U/L SGOT: 0,0-37,0 U/L Na: 135-145 mmol/L Ka: 3,5-5,0 mmol/L

CT scan kepala pemeriksaan CT-Scan kepala infark lokasi lobus parientalis dan lobus oksipitali kanan.

ASSESMENT 1. Radin diberikan dengan dosis 2x 1 ampul . Menurut MIMS edisi 8 tahun 2008/2009, dosis injeksi Radin

seharusnya 1 ampul yaitu 50mg/2ml tiap 6-8 jam. Dosis yang digunakan pada pasien ini kurang. DRP yan terjadi: Dosis kurang

2. Ranitidin diberikan dengan dosis 2x 1 ampul . Menurut IONI, dosis injeksi ranitidin adalah 1 ampul yaitu 50mg/ 2mltiap 6-8 jam. Dosis yang digunakan pada pasien ini kurang. DRP yan terjadi: Dosis kurang

PLAN 1. Perlu observasi lebih lanjut mengenai dosis yang diberikan. Apabila efek yang dihasilkan belum optimal

maka dosis dapat ditingkatkan

2. Perlu observasi lebih lanjut mengenai dosis yang diberikan. Apabila efek yang dihasilkan belum optimal maka dosis dapat ditingkatkan

Page 120: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

106

Lampiran 24. Evaluasi DRPs kasus 8 pada pasien stroke iskemik di unit stroke RSUD Banyumas periode

Januari-Juni 2009

SUBJECTIVE

No RM: 463589 Usia/JK: 52 th/P Tanggal masuk: 16/01/09 Tanggal keluar: 27/01/09 Keadaan pulang: Pindah bangsal Faktor resiko: serangan jantung, lemah jantung Riwayat obat: tidak diketahui Riwayat penyakit keluarga: tidak diketahui Diagnosa: Stroke Non Hemoragik

Penatalaksanaan stroke

digoxin 1x 0,25 g Silopect® 3x 1 sdt Nairet® 3x 1 tab Inpepsa syrup® 3x 1 sdt Inj Neurotam® 4x 3 g Inj Brain act® 2x 250 mg Inj Radin® 2x 1 amp Inj seftriakson 2x 1g Inj Medixon® 62,5 mg x2

17/01-26/01 19/01-27/01 22/01-27/01 27/01 17/01-26/01 17/01-26/01 17/01-26/01 21/01-26/01 22/01-26/01

Keluhan masuk: kelemahan anggota gerak kanan

OBJECTIVE

Hasil laboratorium pada pasien Nilai normal hasil laboratorium Hmt: 44,6/vol% kadar gula darah sewaktu: 119 mg/dl Hemoglobin: 12,7 g/dl Kolesterol total: 210 mg/dl

trigliserida: 89 mg/dl ureum: 27,7 mg/dl kreatinin: 0,71 mg/dl SGPT: 16 U/L SGOT: 29 U/L

Hmt: 37-43/ vol% Kadar gula darah sewaktu : 70-100 mg/dl Hemoglobin: 12,0-16,5 g/dl Kolesterol total: <200 mg/dl

Trigliserida: s/d190 mg/dl Ureum: 10-50 mg/dl Kreatinin: 0,5-0,9 mg/ dl SGPT: 0,0-32,0 U/L SGOT: 0,0-31,0 U/L

CT scan kepala : CT scan kepala infark, ventrikel, kiri

ASSESMENT 1. Radin diberikan dengan dosis 2x 1 ampul . Menurut MIMS edisi 8 tahun 2008/2009, dosis injeksi

Radin seharusnya 1 ampul yaitu 50mg/2ml tiap 6-8 jam. Dosis yang digunakan pada pasien ini kurang. DRP yan terjadi: Dosis kurang

2. Silopect syrup diberikan dengan dosis 3x1sdt. Menurut MIMS edisi 8 tahun 2008/2009, dosis awal pada pasien adalah 3x2sdt selama 3 hari. Selanjutnya 3x 1sdt. DRP yang terjadi: Dosis kurang

3. Inpepsa sirup diberikan dengan dosis 3x1sdt. Menurut MIMS edisi 8 tahun 2008/2009, dosis Inpepsa sirup adalah 4x2sdt. DRP yang terjadi: Dosis kurang

PLAN

1. Perlu observasi lebih lanjut mengenai dosis yang diberikan. Apabila efek yang dihasilkan belum optimal maka dosis dapat ditingkatkan.

2. Perlu observasi lebih lanjut mengenai dosis yang diberikan. Apabila efek yang dihasilkan belum optimal maka dosis dapat ditingkatkan.

3. Perlu observasi lebih lanjut mengenai dosis yang diberikan. Apabila efek yang dihasilkan belum optimal maka dosis dapat ditingkatkan.

Page 121: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

107

Lampiran 25. Evaluasi DRPs kasus 9 pada pasien stroke iskemik di unit stroke RSUD Banyumas periode

Januari-Juni 2009

SUBJECTIVE

No RM: 482974 Usia/JK: 65 th/P Tanggal masuk: 17/04/09 Tanggal keluar: 22/04/09 Keadaan pulang: membaik Faktor resiko: hipertensi, serangan jantung, lemah jantung Riwayat obat: tidak diketahui Riwayat penyakit keluarga: tidak diketahui Diagnosis: stroke Non Hemoragi

Penatalaksanaan stroke

KSR® 1x1tab digoxin 1x0,25 mg Tiaryt® 1x1/2 tab Aspilet ® 1x80 mg Inj Neurotam® 2x 3g Inj Brain act® 2x 250 mg Inj seftriakson 2x1 g Inj Radin® 2x1 amp Inj Farsix® 2x1 amp

18/04-22/04 18/04-22/04 18/04-22/04 17/04-21/04 17/04-21/04 17/04-21/04 17/04-21/04 20/04-21/04 17/04-21/04 Keluhan masuk: I hari smrs os sulit bicara

OBJECTIVE

Hasil laboratorium pada pasien Nilai normal hasil laboratorium kadar gula darah sewaktu: 99 mg/dl hemoglobin:14,7 g/dl lekosit 9 (dalam ribuan): 8,18 U/L Hmt: 49,8/ vol% Eritrosit (dalam ribuan) 5,28 U/L Platelet: 256.000/ml kolesterol total: 197 mg/dl

LDL kolesterol: 129 mg/dl ureum: 14 mg/dl kreatinin: 0,8 mg/dl asam urat: 4,5 mg/dl SGPT: 12 U/L SGOT: 21 U/L Na: 148 mmol/L Ka: 3,5 mmol/L

Kadar gula darah sewaktu : 70-100 mg/dl Hemoglobin: 12,0-16,5 g/dl Lekosit: 4,0-11,0x103 U/L Eritrosit: 4,2-5,4 U/L Hmt: 37-43/ vol% Kolesterol total: <200 mg/dl Platelet: 200.000-400.0000/ml

LDL: < 150 mg/dl Ureum: 10-50 mg/dl Kreatinin: 0,5-0,9 mg/ dl Asam urat: 2,8-7,3 mg/dl SGPT: 0,0-32,0 U/L SGOT: 0,0-31,0 U/L Na: 135-145 mmol/L Ka: 3,5-5,0 mmol/L

CT scan kepala: CT scan kepala infark, lobus frontal, lobus parientalis, kiri

ASSESMENT Radin diberikan dengan dosis 2x 1 ampul . Menurut MIMS edisi 8 tahun 2008/2009, dosis injeksi Radin seharusnya 1 ampul yaitu 50mg/2ml tiap 6-8 jam. Dosis yang digunakan pada pasien ini kurang. DRP yan terjadi: Dosis kurang PLAN

Perlu observasi lebih lanjut mengenai dosis yang diberikan. Apabila efek yang dihasilkan belum optimal maka dosis dapat ditingkatkan

Page 122: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

108

Lampiran 26. Evaluasi DRPs kasus 10 pada pasien stroke iskemik di unit stroke RSUD Banyumas periode

Januari-Juni 2009

SUBJECTIVE No RM: 485799 Usia/JK: 46 th / L Tanggal masuk: 24-05-09 Tanggal keluar: 02-06-09 Keadaan pulang: pindah ruang Faktor resiko: - Riwayat obat: tidak diketahui Riwayat penyakit keluarga: tidak diketahui Diagnosis: stroke Non Hemoragi

Penatalaksanaan stroke

Aspilet® 1x 80 mg

digoxin 1x 0,25 g

Inj Neurotam® 2x 3 g

Inj Brainact® 2x 250 mg

Inj Radin® 2x 1 amp

Inj sefriakson 2x 1g

25/05-02/06

25/05-02/06

25/05-02/06

25/05-02/06

25/05-02/06

25/05-02/06

Keluhan masuk: 2 HSMRS tiba-tiba jatuh, tangan dan kaki kanan tidak dapat digerakkan, sulit komunikasi, gelisah

OBJECTIVE Hasil laboratorium pada pasien Nilai normal hasil laboratorium

Kadar gula darah sewaktu: 104 mg/dl Hemoglobin: 15,5 g/dl Lekosit (dalam ribuan): 11,21 U/L Hmt: 44,7/vol% Eritrosit (dalam ribuan): 5,27 U/L KED: 241 kolesterol total: 194 mg/dl

HDL kolesterol : 33,7 mg/dl trigliserida: 90 mg/dl Ureum: 32 mg/dl Kreatinin: 0,8 mg/dl SGPT : 25 U/L SGOT: 31U/L Na: 143 mmol/L Ka: 3,4 mmol/L

Kadar gula darah sewaktu: 70-100 mg/dl Hemoglobin: 14-18 g/dl Lekosit: 4,0-11,0x103 U/L Eritrosit: 4,5-6,5x103 U/L Hmt: 40-48/vol % Kolesterol total: <200 mg/dl

HDL: > 65 mg/dl Trigliserida: s/d190 mg/dl Ureum: 10-50 mg/dl Kreatinin: 0,6-1,3 mg/ dl SGPT: 0,0-42,0 U/L SGOT: 0,0-37,0 U/L Na: 135-145 mmol/L Ka: 3,5-5,0 mmol/L

CT scan kepala : pemeriksaan CT scan kepala infark, lokasi lobus temporal dan parietalis kiri.

ASSESMENT

Radin diberikan dengan dosis 2x 1 ampul . Menurut MIMS edisi 8 tahun 2008/2009, dosis injeksi Radin seharusnya 1 ampul yaitu 50mg/2ml tiap 6-8 jam. Dosis yang digunakan pada pasien ini kurang. DRP yan terjadi: Dosis kurang PLAN

Perlu observasi lebih lanjut mengenai dosis yang diberikan. Apabila efek yang dihasilkan belum optimal maka dosis dapat ditingkatkan

Page 123: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

109

Lampiran 27. Surat Ijin Penelitian dari RSUD Banyumas

Page 124: EVALUASI DRUG RELATED PROBLEMS PADA PENGOBATAN … · banyak diderita pasien adalah stroke hemoragi sebesar 60 % dan stroke iskemik sebesar 40%, prevalensi stroke meningkat pada usia

110

BIOGRAFI PENULIS

Penulis bernama Lita Septiana, anak pertama dari tiga

bersaudara. Lahir di Bandar Lampung, 30 September

1988 dari keluarga Hidayat dengan Ajin Krisnawati.

Riwayat pendidikan penulis: tahun 1994-2000 lulus dari

SD Fransiskus II, Rawalaut, Pahoman, Bandar Lampung;

tahun 200-2003 melanjutkan ke SLTP Fransiskus I,

Tanjung Karang, Bandar Lampung; tahun 2003-2006 melanjutkan ke SMU

Fransiskus, Gedung Meneng, Rajabasa, Bandar Lampung dan pada tahun 2006

melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi di Fakultas Farmasi Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.