86
EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI PADA PUSAT KESEHATAN HAJI KEMENTERIAN KESEHATAN RI TAHUN 2014 Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) OLEH: PUTRI DEBBY ISWARA. R NIM: 1111053100003 KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMRAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H/2015 M

EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34141/1/PUTRI... · evaluasi pelayanan kesehatan jamaah haji pada pusat kesehatan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34141/1/PUTRI... · evaluasi pelayanan kesehatan jamaah haji pada pusat kesehatan

EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI PADAPUSAT KESEHATAN HAJI KEMENTERIAN KESEHATAN RI

TAHUN 2014

SkripsiDiajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan MemperolehGelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

OLEH:

PUTRI DEBBY ISWARA. RNIM: 1111053100003

KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMRAHPROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASIUNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA1436 H/2015 M

Page 2: EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34141/1/PUTRI... · evaluasi pelayanan kesehatan jamaah haji pada pusat kesehatan
Page 3: EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34141/1/PUTRI... · evaluasi pelayanan kesehatan jamaah haji pada pusat kesehatan
Page 4: EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34141/1/PUTRI... · evaluasi pelayanan kesehatan jamaah haji pada pusat kesehatan
Page 5: EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34141/1/PUTRI... · evaluasi pelayanan kesehatan jamaah haji pada pusat kesehatan

iv

ABSTRAK

Putri Debby Iswara. R, 1111053100003, Evaluasi Pelayanan Kesehatan JamaahHaji Pada Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan RI Tahun 2014 di bawahbimbingan Ir. Noor Bekti Negoro, SE, M.Si

Ibadah haji merupakan rukun kelima dari rukun Islam. Ia diwajibkan AllahSWT, kepada orang- orang yang mampu. Dalam al- Qur’an dinyatakan bahwa ibadahhaji wajib atas setiap muslim yang mampu, yakni memiliki bekal sehat jasmani danrohani, sebagaimana dijelaskan dalam surat Ali Imran/3: 97. Kesehatan adalah modaldalam perjalanan ibadah haji. Salah satu upaya yang dilakukan adalah denganpemeriksaan kesehatan jemaah haji sebelum keberangkatannya ke Arab Saudi.Merupakan rangkaian pelayanan kesehatan yang bersifat kontinum dan komprehensifdengan melaksanakan proses pemeriksaan kesehatan, pengobatan, dan pemeliharaankesehatan terhadap jamaah haji sesuai standar agar jamaah haji dapat melaksanakanibadah haji yang sebaik- baiknya. Pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan terdiridari pelayanan kesehatan di daerah (pemeriksaan kesehatan sebelum keberangkatan/pra haji dan pada saat kepulangan/ pasca haji), pelayanan kesehatan di embarkasi dandebarkasi, pelayanan kesehatan selama penerbangan, pelayanan kesehatan selama diArab Saudi, dan pelayanan kesehatan dikelompok terbang.

Tujuan dilakukan penelitian untuk mengetahui pelaksanaan pelayanankesehatan jamaah haji di Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan RI dan untukmengetahui evaluasi pelayanan dalam pelaksanaan kesehatan haji, dengan melihatbagaimana pelaksanaan pelayanan kesehatan jamaah haji di Pusat Kesehatan HajiKementerian Kesehatan RI tahun 2014 dan bagaimana evaluasi pelaksanaan danpelayanan kesehatan jamaah haji.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode penelitian kualitatifsering disebut metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan padakondisi yang alamiah (natural setting) disebut metode kualitatif karena data yangterkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif.

Setelah di analisis evaluasi dari jemaah wafat pada tahun 1435H/ 2014Mberdasarkan tempat wafat yaitu (BPHI, Sektor dan RSAS) sebesar 61,6 % atausebanyak 183 jemaah haji wafat di Sarana Pelayanan Kesehatan; dan sebesar 38,4 %atau 114 jamaah haji wafat di luar sarana pelayanan kesehatan (Pondokan, Masjid,Perjalanan dan Pesawat). Jika dibandingkan dengan tahun 1434H/2013M maka padatahun 1435H/2014M persentase jamaah wafat di sarana kesehatan lebih rendah,sedangkan di luar sarana kesehatan lebih tinggi. Itu artinya pelayanan kesehatanjamaah haji yang diberikan oleh petugas maupun tim kesehatan jamaah haji Indonesiasudah lebih baik dari tahun sebelumnya.

Kata Kunci: Evaluasi dan Pelayanan Kesehatan Haji

Page 6: EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34141/1/PUTRI... · evaluasi pelayanan kesehatan jamaah haji pada pusat kesehatan

v

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya,

maka penulis bisa menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan lancar. Sholawat dan

salam semoga selalu tercurah kepada junjungan Nabi Muhammad SAW. atas

perjuangan dan kemuliaan akhlaknya semoga dapat menjadi suri tauladan bagi kita

semua hingga akhir zaman.

Penulisan skripsi dengan judul “Evaluasi Pelayanan Kesehatan Jamaah Haji

Pada Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan RI Tahun 2014” bertujuan untuk

memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana strata satu di Fakultas Dakwah

dan Ilmu Komunikasi pada Program Studi Manajemen Haji dan Umrah UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari bahwa tujuan penulisan skripsi ini, tidak akan terwujud

tanpa adanya bantuan moril dan materiil dari banyak pihak terutama kepada kedua

orang tua saya Bapak Abdul Rasyid dan Ibu Inni Djuniati Sutetri yang sangat penulis

cintai dan sayangi, yang senantiasa mendo’akan penulis dan selalu memberikan

dukungan yang luar biasa agar penulis dapat menyelesaikan skripsi dan wisuda, yang

selalu sabar dalam memberikan sesuatu yang terbaik untuk penulis, dan yang selalu

perhatian terhadap penulis. Terimakasih juga untuk keempat kakak- kakakku yang

sangat penulis sayangi, Irma Yulinsa, Ade Zailani, Dhita Sefrita, Oka Wirahadi

Kusuma. Semoga penulis dapat menjadi anak yang dapat dibanggakan bagi kedua

Page 7: EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34141/1/PUTRI... · evaluasi pelayanan kesehatan jamaah haji pada pusat kesehatan

v

orang tua juga keluarga, dan ilmu yang di dapat selama diperkuliahan menjadi

bermanfaat bagi umat manusia.

Dengan segala kerendahan hati penulis juga mengucapkan terimakasih

sebesar- besarnya kepada:

1. Dr. H. Arief Subhan , MA selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

2. Suparto, M.E.d, Ph.D selaku Wakil Dekan I, Dr. Roudhonah, MA selaku Wakil

Dekan II, Dr. Suhaimi, MSi selaku Wakil Dekan III Fakultas Dakwah dan Ilmu

Komunikasi.

3. Drs. Cecep Castrawijaya, MA, MM selaku Ketua Jurusan Manajemen Dakwah,

dan Sugiharto, MA selaku Sekertaris Jurusan Manajemen Dakwah.

4. Ir. Noor Bekti Negoro, SE., M.Si selaku dosen pembimbing skripsi penulis yang

senantiasa membantu penulis dalam bimbingan skripsi hingga selesai.

5. Muammar Aditya SE, M.Ak selaku Dosen Pembimbing Akademik.

6. Tim penguji sidang skripsi pada tanggal 15 September 2015. Dr. Suhaimi, M.Si

sebagai ketua sidang, Drs. Sugiharto, MA selaku sekertaris sidang, Prof. Dr. H.

Syamsir Salam, MS sebagai penguji I dan Drs. Sugiharto, MA sebagai penguji II.

7. Seluruh Dosen- dosen Manajemen Haji dan Umrah yang tidak bisa penulis

sebutkan namanya satu persatu, penulis ucapkan terimakasih yang tak terhingga

banyaknya atas ilmu yang telah diberikan, atas kesabaran, perhatian, pengorbanan

dan kasih sayangnya dalam mendidik penulis hingga akhir skripsi

8. Drs. H. Mahmud Jalal, MA yang sudah memberikan support dan motivasinya

terus kepada penulis dari sebelum masuk perkuliahan sampai saat ini.

Page 8: EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34141/1/PUTRI... · evaluasi pelayanan kesehatan jamaah haji pada pusat kesehatan

v

9. Budi Maulana ST selaku Kasubbag Tata Usaha Pusat Kesehatan Haji

Kementerian Kesehatan RI yang telah memberikan izin penulis untuk

melaksanakan penelitian.

10. Mulyanti selaku Staf Perencana Kesehatan Haji di Pusat Kesehatan Haji

Kementerian Kesehatan RI yang sudah sabar direpotkan oleh penulis untuk

mendapatkan data- data dari penulisan skripsi ini.

11. Sahabat Keluarga (Lollypop) Difla Karisha, Rizka Zahara, Pipit Deviyanti, Kicky

Mayantie dan Annisa Nuraddina yang penulis sayangi dan yang selalu

memberikan dukungan serta doanya untuk penulis.

12. Teman- teman Manajemen Haji dan Umroh angkatan 2011 yang selalu

dirindukan kebersamaannya, semoga kita semua menjadi orang yang sukses.

Aamiiin.

13. Teman- teman KKN Origami UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2014,

terima kasih banyak atas doa dan motivasinya.

Tiada kata yang paling indah selain Jazakkalloh Khoiron Katsira, semoga

Allah SWT membalas semua kebaikan yang telah diberikan kepada penulis, dengan

sebaik- baik balasan dan semoga selalu dalam naungan rahmat dan Ridho-Nya.

Aamiin…

Jakarta, 27 Agustus 2015

Penulis

Page 9: EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34141/1/PUTRI... · evaluasi pelayanan kesehatan jamaah haji pada pusat kesehatan

x

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................................... ii

ABSTRAK ................................................................................................................. iv

KATA PENGANTAR ................................................................................................ v

DAFTAR ISI ............................................................................................................viii

DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah.............................................. 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ....................................................... 5

D. Metodologi Penelitian .................................................................... 7

E. Tinjauan Pustaka .......................................................................... 10

F. Sistematika Penulisan .................................................................. 11

BAB II TINJAUAN TEORI

A. Evaluasi ........................................................................................ 12

1. Pengertian Evaluasi ................................................................ 12

2. Tujuan dan Fungsi Evaluasi ................................................... 14

3. Proses Evaluasi ...................................................................... 14

Page 10: EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34141/1/PUTRI... · evaluasi pelayanan kesehatan jamaah haji pada pusat kesehatan

x

4. Desain Evaluasi ...................................................................... 15

B. Pelayanan Kesehatan Haji............................................................. 16

1. Pengertian Pelayanan Kesehatan Haji .................................... 16

2. Jenis- jenis Pelayanan Kesehatan Haji ................................... 18

3. Standar Pelayanan Kesehatan Haji ......................................... 19

C. Jamaah Haji .................................................................................. 23

1. Pengertian Jamaah Haji .......................................................... 23

2. Klasifikasi Jamaah Haji .......................................................... 25

3. Standar Kelaikan Kesehatan Jamaah Haji............................... 26

BAB III GAMBARAN UMUM PUSAT KESEHATAN HAJIKEMENTERIAN KESEHATAN RI

A. Profil Umum Pusat Kesehatan Haji Kemenkes RI ...................... 29

B. Visi dan Misi Pusat Kesehatan Haji Kemenkes RI ...................... 30

C. Tugas Pokok dan Fungsi .............................................................. 31

D. Tujuan, Sasaran, Kebijakan, Strategi dan Target ......................... 37

E. Struktur Organisasi Pusat Kesehatan Haji Kemenkes RI ............ 42

BAB IV ANALISIS EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAHHAJI PUSKES HAJI TAHUN 2014

A. Deskripsi Pelayanan Kesehatan Haji Terhadap Jamaah Haji Tahun2014 .............................................................................................. 43

B. Analisis Evaluasi Pelayanan Kesehatan Haji berdasarkan PedomanPenyelenggaraan Kesehatan Haji ..................................................... 54

Page 11: EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34141/1/PUTRI... · evaluasi pelayanan kesehatan jamaah haji pada pusat kesehatan

x

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................. 70

B. Saran ............................................................................................. 71

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 72

LAMPIRAN- LAMPIRAN

Page 12: EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34141/1/PUTRI... · evaluasi pelayanan kesehatan jamaah haji pada pusat kesehatan

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Formasi Tenaga Kesehatan Kloter Per Embarkasi ............................... 44

Tabel 2. Data Jamaah Wafat Berdasarkan Tahun 2012, 2013 dan 2014 ............ 45

Tabel 3. 10 Penyakit Teratas Jamaah Haji Indonesia Tahun 2014 ..................... 48

Tabel 4. Pemantauan Higiene Sanitasi Jamaah Haji dan Katering ...................... 49

Page 13: EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34141/1/PUTRI... · evaluasi pelayanan kesehatan jamaah haji pada pusat kesehatan

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Distribusi Jumlah Jamaah Berdasarkan Risti Tahun 2014................. 46

Gambar 2. Distribusi Jumlah Jamaah Risti Berdasarkan Sebab Risti.................. 47

Gambar 3. Perbandingan Rate Jamaah Wafat (per mil) di Arab Saudi .............. 48

Page 14: EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34141/1/PUTRI... · evaluasi pelayanan kesehatan jamaah haji pada pusat kesehatan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ibadah haji merupakan rukun kelima dari rukun Islam. Ia diwajibkan

Allah SWT, kepada orang- orang yang mampu.1 Dalam al- Qur’an dinyatakan

bahwa ibadah haji wajib atas setiap muslim yang mampu, yakni memiliki bekal

sehat jasmani dan rohani, sebagaimana dijelaskan dalam surat Ali Imran/3: 97.

Pelaksanaan ibadah haji yang dimulai sejak dari persiapan di tanah air,

penerbangan ke Arab Saudi, selama di Arab Saudi dan penerbangan kembali ke

tanah air penuh dengan aktifitas fisik dan rohani yang intensitasnya sangat

tinggi. Pelaksanaan ibadah haji tersebut dilaksanakan di Negara yang

mempunyai lingkungan dan iklim yang sangat berbeda dengan situasi di tanah

air. Situasi demikian mengharuskan setiap calon jamaah haji harus mampu dan

siap baik secara fisik, mental maupun ekonomi.2

Kesehatan adalah modal dalam perjalanan ibadah haji. Tanpa kondisi

kesehatan yang memadai, niscaya pencapaian ritual peribadatan menjadi tidak

maksimal. Oleh karena itu setiap jemaah haji perlu menyiapkan diri agar

memiliki status kesehatan optimal dan mempertahankannya. Salah satu upaya

yang dilakukan adalah dengan pemeriksaan kesehatan jemaah haji sebelum

1Wahbah Al- Zuhaily, Fikih Shaum, I’tikaf dan Haji: Kajian Berbagai Mazhab(Bandung: Pustaka Media Utama, 2006), Cet. Ke- 1, h. 167.

2Farid W Husein, Pedoman Pelayanan Kesehatan Jiwa Bagi Calon Jamaah Haji danJamaah Haji: Pedoman Bagi Petugas Kesehatan (Jakarta: Direktorat Jenderal BinaPelayanan Medik, 2006) h. 2.

Page 15: EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34141/1/PUTRI... · evaluasi pelayanan kesehatan jamaah haji pada pusat kesehatan

2

keberangkatannya ke Arab Saudi. Agar mencapai tujuan, maka pemeriksaan

kesehatan yang dilakukan pada jemaah haji sebelum keberangkatan harus dapat

memprediksi risiko kesakitan dan kematian saat melakukan perjalanan ibadah

haji. Risiko kesakitan dan kematian ini selanjutnya dikelola dengan tujuan

menurunkan angka kesakitan dan kematian jemaah haji selama perjalanan

ibadah haji.3

Berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan RI No 1394/

MENKES/SK/XI/2002 menimbang bahwa penyelenggaraan ibadah haji tidak

saja memerlukan persiapan dari aspek tuntutan agama tapi juga kesiapan fisik

agar ibadah haji dapat berjalan dengan aman, tertib dan lancar. Untuk

mempersiapkan, meningkatkan dan mempertahankan kondisi kesehatan jamaah

haji diperlukan suatu sistem dan manajemen pembinaan dan pemberian

pelayanan kesehatan secara terpadu dan menyeluruh.

Merupakan rangkaian pelayanan kesehatan yang bersifat kontinum dan

komprehensif dengan melaksanakan proses pemeriksaan kesehatan,

pengobatan, dan pemeliharaan kesehatan terhadap jamaah haji sesuai standar

agar jamaah haji dapat melaksanakan ibadah haji yang sebaik- baiknya.

Pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan terdiri dari pelayanan kesehatan di

daerah (pemeriksaan kesehatan sebelum keberangkatan/ pra haji dan pada saat

kepulangan/ pasca haji), pelayanan kesehatan di embarkasi dan debarkasi,

pelayanan kesehatan selama penerbangan, pelayanan kesehatan selama di Arab

3http://www.indonesian-publichealth.com/2014/06/penyelenggaraan-kesehatan-haji.html

Page 16: EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34141/1/PUTRI... · evaluasi pelayanan kesehatan jamaah haji pada pusat kesehatan

3

Saudi, dan pelayanan kesehatan dikelompok terbang. Pelayanan kesehatan

tersebut satu dengan lain merupakan proses pelayanan kesehatan yang

berkesinambungan dan komprehensif.4

Rangkaian pelayanan kesehatan yang bersifat kontinum dan komprehensif

dengan melaksanakan proses pemeriksaan kesehatan, pengobatan, dan

pemeliharaan kesehatan terhadap jamaah haji sesuai standar agar jamaah haji

dapat melaksanakan ibadah haji dengan sebaik- baiknya.

Penyelenggaraan kesehatan Haji adalah rangkaian kegiatan pelayanan

kesehatan haji meliputi pemeriksaan kesehatan haji, pelayanan medis,

imunisasi, surveilans, kesehatan lingkungan dan manajemen penyelenggaraan

kesehatan haji.

Penyelenggaraan ibadah haji merupakan tugas nasional dan dilaksanakan

oleh pemerintah secara interdepartemental.5 Kementerian Kesehatan merupakan

salah satu departemen terkait dan bertanggung jawab dalam masalah

pengamanan kesehatan bagi calon/ jamaah haji Indonesia. Keterlibatan

Kementerian Kesehatan dalam penyelenggaraan ini perlu terus ditingkatkan

untuk mencapai tujuan jangka panjang bidang Agama, antara lain:

“ Melanjutkan usaha untuk terus meningkatkan pelayanan dan kelancaran

penunaian ibadah haji bagi umat Islam sesuai dengan kemampuan masyarakat.6

4Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Haji (Keputusan Menkes RI Nomor 442/MENKES/ SK/ VI/ 2009) h. 13

5UU. No. 17 tahun 1999 BAB III Pasal 6 ayat 16TAP MPR nomer. II/ MPR/ 1993

Page 17: EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34141/1/PUTRI... · evaluasi pelayanan kesehatan jamaah haji pada pusat kesehatan

4

Tanggung jawab pelayanan kesehatan ini meliputi sejak sebelum

keberangkatan ke Arab Saudi, diperjalanan pergi/ pulang, selama di Arab Saudi

dan setelah kembalinya jamaah haji ke tanah air. Sebelum keberangkatan

Kementerian Kesehatan telah menyiapkan sarana, prasarana, termasuk tenaga

kesehatan haji dalam mengidentifikasi status kesehatan calon haji yang

memenuhi persyaratan kesehatan (Isthitho’ah kesehatannya) untuk berangkat ke

Arab Saudi, rujukan bagi calon haji resiko tinggi, pembinaan kesehatan yang

dikoordinasikan dengan pihak terkait seperti Departemen Agama, KBIH

(Kelompok Bimbingan Ibadah Haji), LSM penyelenggara JPKM (Jaminan

Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat), Askes (Asuransi Kesehatan) dan lain-

lain.

Berdasarkan paparan yang sudah dijelaskan sebelumnya, membuat

penulis berkeinginan untuk melakukan penelitian dalam rangka menyelesaikan

tugas akhir skripsi untuk menjawab gelar kesarjanaan pada bidang haji dan

umrah dengan judul : “Evaluasi Pelayanan Kesehatan Haji Tahun 2014 Pada

Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan RI”.

B. Batasan Masalah Dan Rumusan Masalah

1. Batasan Masalah

Penelitian ini difokuskan pada evaluasi pelayanan kesehatan jamaah

haji tahun 2014 pada Pusat Kesehatan Haji yang berada di Kementerian

Kesehatan RI

Page 18: EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34141/1/PUTRI... · evaluasi pelayanan kesehatan jamaah haji pada pusat kesehatan

5

2. Rumusan Masalah

Adapun perumusan masalah pokok yang akan dibahas pada

penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Bagaimana pelaksanaan pelayanan kesehatan jamaah haji di Pusat

Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan RI tahun 2014?

b. Bagaimana evaluasi pelaksanaan dan pelayanan kesehatan haji?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pokok rumusan masalah, maka penulis mempunyai

tujuan dalam penulisan ini adalah:

a. Untuk mengetahui pelaksanaan pelayanan kesehatan jamaah haji di

Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan RI

b. Untuk mengetahui evaluasi pelayanan dalam pelaksanaan kesehatan

jamaah haji.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini, yaitu:

a. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan bisa menjadi Khazanah keilmuan

Manajemen Haji dalam lingkup Kesehatan Haji oleh Pusat

Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan RI dan dapat dijadikan

acuan sebagai penulisan karya ilmiah.

Page 19: EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34141/1/PUTRI... · evaluasi pelayanan kesehatan jamaah haji pada pusat kesehatan

6

b. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi dalam

melaksanakan pelayanan kesehatan haji yang memenuhi pedoman

penyelenggaraan kesehatan haji pada pusat kesehatan haji

Kementerian Kesehatan RI

c. Manfaat Akademis

Sebagai persyaratan akhir untuk mendapatkan gelar sarjana

strata satu (S1) dalam bidang Manajemen Dakwah (Haji dan

Umroh).

D. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, metode yang digunakan penulis adalah metode

penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian

yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk

meneliti pada kondisi objek yang alamiah. (Sebagai lawannya adalah

eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik

pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data

bersifat induktif/ kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekan

makna dari pada generalisasi.

Metode penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian

naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah

(natural setting); disebut juga sebagai metode etnographi, karena pada

Page 20: EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34141/1/PUTRI... · evaluasi pelayanan kesehatan jamaah haji pada pusat kesehatan

7

awalnya metode ini lebih banyak digunakan untuk penelitian bidang

antropologi budaya, disebut metode kualitatif karena data yang terkumpul

dan analisisnya lebih bersifat kualitatif.7

2. Lokasi Penelitian

Dalam penelitian ini penulis mengambil lokasi pada Pusat

Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan RI yang beralamat di Jl. HR

Rasuna Said No. X-5 Kav 4-9 Kuningan, Jakarta 12750 Telp. / Fax : 021 -

525 1689. Penelitian dilaksanakan mulai tanggal 28 Mei- 28 Agustus

2015.

3. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah orang yang memberikan informasi dan

data kepada penulis. Sedangkan objeknya adalah evaluasi hasil dari

pelaksanaan dalam pelayanan kesehatan jamaah haji tahun 2014 pada

Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan RI.

4. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penulisan skripsi ini penulis mengumpulkan data dengan

menggunakan penelitian lapangan (Field Riseach) yaitu penelitian yang

dilakukan dilapangan, tempat dimana objek penelitian itu berada sebagai

pengambilan datanya dalam penelitian lapangan adalah dengan metode:

7 Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D. (Bandung:2009) h. 8-9

Page 21: EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34141/1/PUTRI... · evaluasi pelayanan kesehatan jamaah haji pada pusat kesehatan

8

a. Interview

Interview atau wawancara adalah proses memperoleh

keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil

bertatap muka antara pewawancara denngan informan, dimana

pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang

relatif lama. Penulis melakukan wawancara dengan Staf Perencana

Kesehatan Haji Indonesia Ibu Mulyanti.

b. Observasi

Observasi atau pengamatan adalah kegiatan keseharian

manusia dengan menggunakan panca indra mata sebagai alat bantu

utamanya selain panca indra lainnya seperti telinga, penciuman,

mulut dan kulit. Karena itu observasi adalah kemampuan seseorang

untuk menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja panca indra

mata serta panca indra lainnya. Adapun observasi atau pengamatan

pada Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan RI.

c. Dokumentasi

Metode dokumenter adalah salah satu metode pengumpulan

data yang digunakan dalam metodologi penelitian sosial. Atau

metode yang digunakan untuk menelusuri data historis yang

memiliki peranan yang sangat penting.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan dokumen yang

didapat dari proses observasi.

Page 22: EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34141/1/PUTRI... · evaluasi pelayanan kesehatan jamaah haji pada pusat kesehatan

9

5. Teknik Analisis Data

Setelah data penulis peroleh melalui observasi dan wawancara,

selanjutnya penulis mengolahnya denngan menggunakan metode content

analysis yaitu menganalisa dan menguraikan secara jelas dan utuh hal- hal

yang berkaitan dengan permasalahan yang ada yaitu sesuai dengan judul

skripsi penulis, yang telah diuraikan perumusan dan pembatasan

masalahnya yaitu mengenai evaluasi pelayanan dalam pelaksanaan

kesehatan haji oleh Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan RI.

Untuk memperkuat analisis, penulis membandingkan dengan informasi

yang diberikan oleh informan.

Kemudian setelah metode penelitian ini ditempuh, penulis

selanjutnya membuat kesimpulan dengan pendekatan metode induktif

yaitu menyimpulkan kesimpulan dari yang bersifat khusus ke umum.

E. Tinjauan Pustaka

Dari Beberapa referensi dan skripsi yang penulis baca, ada beberapa

skripsi yang hampir sama dengan yang akan penulis teliti walaupun sebenarnya

tidak sama. Judul-judul tersebut antara lain :

1. Wasilaturohmah, dalam penelitiannya yang berjudul “Evaluasi Pelayanan

Manasik Haji Tahun 2013 Pada Kementerian Agama Jakarta Timur.8

Jurusan Manajemen Dakwah (Haji dan Umroh), penelitian ini hampir

8 Wasilaturohmah, Evaluasi Pelayanan Manasik Haji Tahun 2013 pada KementerianAgama Jakarta Timur

Page 23: EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34141/1/PUTRI... · evaluasi pelayanan kesehatan jamaah haji pada pusat kesehatan

10

sama dengan penelitian yang penulis lakukan, hanya saja penulis

melakukan penelitian tentang kesehatan haji yang berada di Pusat

Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan RI.

2. Nadiatul Khairiyah, dalam penelitiannya yang berjudul “Evaluasi

Pelayanan Umroh Angkatan ke- 6 tahun 2011 PT. Mulia Utama Tour

Jakarta.

3. Isnaini S, dalam penelitiannya yang berjudul “Manajemen Pelayanan

Kesehatan Jamaah Haji Dinas Kesehatan Kota Tangerang Pada Musim

Haji Tahun 2010”

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan ini terdiri dari lima bab, adapun pembahasannya

secara rinci adalah sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan, bab ini membahas latar belakang masalah,

pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,

metodologi penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan.

BAB II Landasan Teori, bab ini berisi pengertian evaluasi, jenis- jenis

evaluasi, tujuan dan fungsi evaluasi, proses evaluasi, desain

evaluasi, pengertian pelayanan kesehatan, jenis- jenis pelayanan

kesehatan, standar pelayanan kesehatan, pengetian jamaah haji dan

standar kelaikan kesehatan jamaah haji.

BAB III Gambaran umum Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan RI,

bab ini berisi profil umum, visi, misi, tugas pokok dan fungsi,

Page 24: EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34141/1/PUTRI... · evaluasi pelayanan kesehatan jamaah haji pada pusat kesehatan

11

tujuan, sasaran, kebijakan, strategi dan target, struktur organisasi

pusat kesehatan haji.

BAB IV Analisis Evaluasi Pelaksanaan dalam Pelayanan Kesehatan Haji,

dalam bab ini penulis menerangkan analisis evaluasi pelayanan

kesehatan haji tahun 2014 pada Pusat Kesehatan Haji Kementerian

Kesehatan RI dan Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Haji tahun

2014.

BAB V Penutup kesimpulan dan saran

Page 25: EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34141/1/PUTRI... · evaluasi pelayanan kesehatan jamaah haji pada pusat kesehatan

12

BAB II

LANDASAN TEORITIS

A. Evaluasi

1. Pengertian Evaluasi

Menurut kamus istilah manajemen, Evaluasi adalah proses

bersistem dan objektif yang menganalisa sifat dan ciri pekerjaan di dalam

perusahaan atau organisasi.9 Menurut Arikunto, “Evaluasi adalah suatu

kegiatan yang bertujuan untuk tingkat keberhasilan suatu kegiatan.10

Dengan demikian, penelitian evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui

tingkat efektifitas pelaksanaan program dengan cara mengukur hal- hal

yang berkaitan dengan keterlaksanaan program tersebut.

Menurut Firman B. Aji dan Martin, “Evaluasi adalah suatu usaha

untuk mengukur dan memberi nilai secara objektif pencapaian hasil- hasil

yang telah direncanakan sebelumnya. Hasil- hasil evaluasi dimaksudkan

menjadi umpan balik untuk perencanaan kembali.11

(Cross, 1973: 5), mengutip bahwa “Evaluation is process which

determines the extent to which objectives have been achieved”. Evaluasi

merupakan proses yang menentukan kondisi, di mana suatu tujuan telah

9Firman B. Aji, S. Martin, Perencanaan dan Evaluasi, (Jakarta: Bumi Aksara, 1990)cet ke-3 h.30

10 Suharsimi Arikunto, Penelitian Program Pendidikan, (Jakarta: Bina Aksara,1998), cet ke-1 h.8

11 Firman B. Aji, S. Martin, Perencanaan dan Evaluasi, (Jakarta: Bumi Aksara,1990) cet ke-3 h.30

Page 26: EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34141/1/PUTRI... · evaluasi pelayanan kesehatan jamaah haji pada pusat kesehatan

13

dapat dicapai. Definisi ini menerangkan secara langsung hubungan

evaluasi dengan tujuan suatu kegiatan yang mengukur derajat, di mana

suatu tujuan dapat dicapai, sebenarnya evaluasi juga merupakan proses

memahami, memberi arti, mendapatkan dan mengkomunikasikan suatu

informasi bagi keperluan pengambilan keputusan.12

Sedangkan menurut Perhimpunan Ahli Kesehatan Masyarakat

Amerika, evaluasi ialah suatu proses untuk menentukan nilai atau jumlah

keberhasilan dan usaha pencapaian suatu tujuan yang telah ditetapkan.

Proses tersebut mencakup kegiatan- kegiatan memformulasikan tujuan,

identifikasi kriteria yang tepat untuk digunakan mengukur keberhasilan,

menentukan dan menjelaskan derajat keberhasilan, dan rekomendasi

untuk kelanjutan aktivitas program.13

Oleh karena itu penulis menyimpulkan bahwa evaluasi adalah suatu

penilaian terhadap kinerja yang sebelumnya sudah menetapkan target

tertentu sebagai tolak ukur apakah suatu kinerja tersebut sudah mencapai

target yang ditentukan atau belum.

2. Tujuan dan Fungsi Evaluasi

Menentukan tujuan evaluasi kinerja dapat berupa tujuan umum dan

tujuan khusus. Tujuan umum dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja

12 Sukardi, Evaluasi Pendidikan “Prinsip dan Operasionalnya” (Jakarta: BumiAksara, 2009) cet ke-3, h. 1

13 Notoatmodjo Soekidjo, Kesehatan Masyarakat: Ilmu dan Seni. (Jakarta: RinekaCipta, 2007) h. 103

Page 27: EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34141/1/PUTRI... · evaluasi pelayanan kesehatan jamaah haji pada pusat kesehatan

14

karyawan secara rutin. Sedangkan evaluasi kinerja juga dapat disusun

untuk mencapai tujuan khusus. Misalnya, evaluasi kinerja dapat disusun

untuk mengurangi jumlah karyawan.

Fungsi Evaluasi Kinerja antara lain sebagai berikut:

a. Memberikan balikan kepada pegawai ternilai mengenai kinerjanya.

b. Alat promosi dan demosi

c. Alat memotivasi ternilai

d. Penentuan dan pengukuran kinerja

e. Sebagai alat pemutusan hubungan kerja dan merampingkan

organisasi

f. Konseling kinerja buruk perberdayaan pegawai.14

3. Proses Evaluasi

Proses atau kegiatan dalam evaluasi itu mencakup langkah- langkah

sebagai berikut, yaitu:

a. Menetapkan atau memformulasikan tujuan evaluasi, yakni tentang

apa yang akan dievaluasi terhadap program yang dievaluasi.

b. Menetapkan kriteria yang akan digunakan dalam menentukan

keberhasilan program yang akan dievaluasi.

c. Menetapkan cara atau metode evaluasi yang akan digunakan.

14 A. Dale Timpe, Seri Manajemen Sumber Daya Manusia Kinerja (Jakarta: PT.ElexMedia Komputindo,kelompok Gramedia, 1999) h. 15

Page 28: EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34141/1/PUTRI... · evaluasi pelayanan kesehatan jamaah haji pada pusat kesehatan

15

d. Melaksanakan evaluasi, mengolah dan menganalisis data atau hasil

pelaksanaan evaluasi tersebut.

e. Menentukan keberhasilan program yang dievaluasi berdasarkan

kriteria yang telah ditetapkan tersebut, serta memberikan

penjelasan- penjelasannya.

f. Menyusun rekomendasi atau saran- saran tindakan lebih lanjut

terhadap program berikutnya berdasarkan hasil evaluasi tersebut.15

4. Desain Evaluasi

Semua metode dan desain penelitian pada dasarnya dapat diterapkan

pada penelitian evaluasi kinerja.

a. Survei dengan desain korelasional

Penelitian survei kinerja dapat dilakukan dengan metode

survei dan desainnya korelasional (mencari hubungan atau

pengaruh) antara variabel independen dan variabel dependen.

b. Penelitian Kualitatif

Penelitian kualitatif adalah penelitian dengan karakteritik

berikut: menekankan pada proses komprehensif terjadinya suatu

fenomena, menggunakan data kualitatif sebagai sumber utama

dalam bentuk narasi,dan peneliti sebagai instrumen utama.peneliti

mengobservasi proses evaluasi kinerja pada suatu organisasi dari

15 Notoatmodjo Soekidjo, Kesehatan Masyarakat: Ilmu dan Seni. (Jakarta: RinekaCipta, 2007) h. 104

Page 29: EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34141/1/PUTRI... · evaluasi pelayanan kesehatan jamaah haji pada pusat kesehatan

16

proses perencanaan kinerja, pelaksanaan kinerja, sampai dokumen

kinerja ternilai oleh penilai, proses penilaian kinerja, wawancara

kinerja sampai proses naik banding. Disamping itu penilai juga

mewawancarai penilai dan ternilai untuk menjaring informasi

mnegenai persepsi mereka tentang sistem evaluasi kinerja.16

B. Pelayanan Kesehatan Haji

1. Pengertian Pelayanan Kesehatan Haji

Menurut Levey dan Loomba (1973) Pelayanan Kesehatan Adalah

upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam

suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan,

mencegah, dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan

perorangan, keluarga, kelompok, atau masyarakat.17

Sedangkan menurut Soekidjo Notoatmojo, Pelayanan kesehatan

merupakan konsep yang digunakan untuk menyediakan layanan kesehatan

pada masyarakat, ini merupakan sub sistem dari layanan kesehatan

dimana tujuan utamanya adalah pelayanan pencegahan atau preventif dan

peningkatan kesehatan (promotif) dengan sasaran masyarakat.18

16 Wasilaturohmah, Evaluasi Pelayanan Manasik Haji Tahun 2013 padaKementerian agama Jakarta Timur. h. 14-15

17 http://peterpaper.blogspot.com/2010/04/pelayanan-kesehatan-1.html diakses pada12 Juni 2015, pukul 22:11

18 http://www.konsultankolesterol.com/pelayanan-kesehatan.html diakses pada 12Juni 2015, pukul 22.25

Page 30: EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34141/1/PUTRI... · evaluasi pelayanan kesehatan jamaah haji pada pusat kesehatan

17

Dengan kata lain pelayanan kesehatan merupakan upaya yang

dilakukan baik sendiri atau bersama-sama di dalam sebuah organisasi

untuk memelihara kesehatan, meningkatkan kesehatan, mencegah, dan

menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan masyarakat.

Kesehatan adalah modal dalam perjalanan ibadah haji. Tanpa

kondisi kesehatan yang memadai, niscaya pencapaian ritual peribadatan

menjadi tidak maksimal.

Pelayanan kesehatan Haji secara umum antara lain adalah pelayanan

kesehatan yang dilakukan secara berjenjang mulai dari tanah air sampai

saat di Arab Saudi, yang memungkinkan setiap jamaah dapat

memanfaatkan pelayanan kesehatan bagi dirinya termasuk pada saat

gawat darurat sehingga jamaah haji dapat beribadah dengan baik.19

Penyelenggaraan kesehatan haji bertujuan untuk memberikan

pembinaan, pelayanan, dan perlindungan yang sebaik- baiknya bagi

jamaah haji pada bidang kesehatan, sehingga jamaah haji dapat

menunaikan ibadahnya sesuai dengan ketentuan ajaran agama Islam.

Tujuan tersebut dicapai melalui upaya-upaya peningkatan kondisi

kesehatan sebelum keberangkatan, menjaga kondisi sehat selama

menunaikan ibadah sampai tiba kembali ke Indonesia, serta mencegah

19 Pusat Kesehatan Haji Kemenkes RI “Laporan Penyelenggaraan Kesehatan HajiTahun 2009” (Jakarta: 2010) h. 11

Page 31: EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34141/1/PUTRI... · evaluasi pelayanan kesehatan jamaah haji pada pusat kesehatan

18

transmisi penyakit menular yang mungkin terbawa keluar/ masuk oleh

jamaah haji.20

2. Jenis- jenis Pelayanan Kesehatan Haji

a. Pemeriksaan kesehatan pertama di Puskesmas

Pemeriksaan pertama dilakukan di puskesmas terdekat tempat

jemaah tinggal. Saat pemeriksaan pertama inilah jemaah haji

didiagnosis penyakitnya, jika diperoleh jemaah haji dengan risiko

tinggi maka dilakukan peningkatan kesehatan agar penyakitnya

dapat diobati dan dapat di kontrol dengan baik. Pembinaan

kesehatan juga dilakukan saat pemeriksaan kesehatan pertama

berlangsung.

b. Pemeriksaan kesehatan kedua di Rumah Sakit

Pemeriksaan kedua ini merupakan pemeriksaan rujukan dari

pemeriksaan pertama pada mereka yang mengalami penyakit

dengan risiko tinggi seperti jantung, hipertensi DM, dan ginjal.

Selain itu pada kesempatan ini dilakukan pemberian vaksinasi

Meningitis Meningkokus dan influenza.

c. Pelayanan kesehatan di Embarkasi

Penyelenggaraan kesehatan diembarkasi meliputi pemeriksaan

dokumen kesehatan jemaah, pelayanan rawat jalan dan pelayanan

rawat inap (rujukan).

20 Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Haji, (Departemen Kesehatan RI: 2009),h.5

Page 32: EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34141/1/PUTRI... · evaluasi pelayanan kesehatan jamaah haji pada pusat kesehatan

19

d. Pelayanan Kesehatan di Arab Saudi

Pelayanan kesehatan jemaah haji ketika di Arab Saudi terdiri

dari pelayanan rawat jalan (Kloter, BPHI Sektor dan BPHI Daker),

rawat inap BPHI Sektor dan BPHI Daker serta perawatan rujukan

ke RSAS. Pelayanan kesehatan penunjang yaitu pelayanan

kesehatan gigi, pemeriksaan laboratorium sederhana dan pelayanan

dietasi/nutrisionis. Pelayanan kesehatan pencegahan dan

penanggulangan penyakit dengan melakukan pengawasan sanitasi

catering, sanitasi pondokan, penyuluhan pencegahan, pemantauan

jemaah haji sakit di RSAS, penyelesaian administrasi jemaah haji

wafat, pemantauan, pencegahan dan penanggulangan Kejadian Luar

Biasa (KLB).21

3. Standar Pelayanan Kesehatan Haji

Pelayanan kesehatan haji berpedoman pada keputusan menteri

kesehatan Republik Indonesia nomor 442/Menkes/SK/VI/2009 tentang

pedoman penyelenggaraan kesehatan haji Republik Indonesia. Dalam

pedoman tersebut pelayanan kesehatan haji meniliki indikator sebagai

berikut :

21 Pusat Kesehatan Haji Kemenkes RI “Laporan Penyelenggaraan Kesehatan HajiTahun 2009” (Jakarta: 2010) h. 11

Page 33: EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34141/1/PUTRI... · evaluasi pelayanan kesehatan jamaah haji pada pusat kesehatan

20

a. Pengerahan Tenaga Kesehatan

Pengerahan tenaga kesehatan adalah kebijakan terkait

kewajiban pemerintah untuk melindungi warga negara selama

menjalankan ibadah haji. Tenaga kesehatan yang dikerahkan dibagi

menjadi 2(dua) kelompok grup pertama yaitu tenaga kesehatan

kloter yang mendamping jemaah haji dalam kelompok dari

keberangkatan, penerbangan sampai dengan diarab saudi. Kedua

tenaga kesehatan non kloter atau Panitia Penyelenggara Ibadah Haji

(PPIH) yang bertugas pada sektor, Balai Pengobatan, dan sarana

kesehatan dibandara. Dalam pedoman penyelenggaraan haji

indikator pengerahan tenaga kesehatan di syaratkan ketentuan

sebagai berikut:

1) Minimal satu petugas kloter pernah menjadi petugas

kesehatan haji 4 tahun terakhir

2) Minimal sepertiga jumlah petugas kesehatan disetiap bidang

PPIH, dua tahun terakhir pernah bertugas pada bidang tugas

yang sama

3) 100% petugas kesehatan mengikuti pelatihan kompetensi

teknis kesehatan dan kompetensi koordinasi tim dikloter dan

PPIH

Page 34: EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34141/1/PUTRI... · evaluasi pelayanan kesehatan jamaah haji pada pusat kesehatan

21

b. Bimbingan dan Penyuluhan

Bimbingan, penyuluhan dan pelayanan kesehatan jemaah haji

merupakan rangkaian kegiatan terstruktur dalam upaya

meningkatkan status kesehatan dan kemandirian jemaah haji.

Kegiatan bimbingan, penyuluhan dan pelayanan kesehatan

dilaksanakan secara bertahap atau berkesinambungan.

Bimbingan dan penyuluhan dilaksanakan setelah mengetahui

hasil pemeriksaan kesehatan yang dilakukan dipuskesmas, dengan

bimbingan dan penyuluhan yang optimal dapat mengurangi angka

kematian jemaah haji diluar sarana kesehatan. Atau yang

disyaratkan dalam pedoman penyelenggaraan haji yaitu angka

kematian jemaah haji diluar sarana kesehatan < 40%

c. Pelayanan Kesehatan

Pelayanan kesehatan merupakan rangkaian kegiatan bersifat

kontinum dan komprehensif dengan melaksanakan proses

pemeriksaan kesehatan, pengobatan dan pemeliharaan kesehatan

terhadap jemaah haji sesuai standar agar jemaah haji dapat

melaksanakan ibadah haji yang sebaik-baiknya. Dasar pemberian

pelayanan kesehatan diperoleh dari catatan medis yang dapat

diperoleh informasinya dalam Buku Kesehatan Jemaah Haji

(BKJH), oleh karena itu kelengkapan dokumen BKJH lebih dari

Page 35: EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34141/1/PUTRI... · evaluasi pelayanan kesehatan jamaah haji pada pusat kesehatan

22

70% merupakan suatu indikator dalam pemberian pelayanan

kesehatan.

Informasi status kesehatan dari BKJH jemaah haji dapat

dikategorikan dalam kelompok risiko tinggi (risti) dan non

kelompok risiko tinggi (non risti). Selain dari status kesehatan

sebelum keberangkatan ibadah haji faktor usia khususnya jemaah

haji dengan usia 60 tahun keatas dikategorikan kedalam kelompok

risiko tinggi, hal ini disebabkan usia tersebut memiliki kerentanan

terhadap penyakit lebih tinggi.

Pengelompokan ini membantu dalam pemberian prioritas

pelayanan kesehatan terhadap jemaah haji.

d. Pengendalian Penyakit

Pengendalian penyakit merupakan upaya yang dilakukan

untuk mengurangi faktor risiko terjadi/ timbulnya penyakit,

misalnya dengan menerapkan lingkungan sehat dan perilaku hidup

bersih dan sehat (PHBS).

Dalam pedoman penyelenggaraan kesehatan haji sarana

gedung maupun ruangan yang dipakai disyaratkan 80% memenuhi

standar sanitasi yang terdiri dari :

1) Penyediaan air minum (Water Supply)

2) Pengelolaan sampah padat, air kotor, dan kotoran manusia

(Wastes Disposal meliputi sewage, refuse, dan excreta)

Page 36: EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34141/1/PUTRI... · evaluasi pelayanan kesehatan jamaah haji pada pusat kesehatan

23

3) Hygiene dan sanitasi makanan (Food Hygiene and Sanitation)

4) Perumahan dan kontruksi bangunan (Housing and

Construction)

5) Pengawasan vektor (Vector Control)

6) Pengawasan pencemaran fisik (Physical Pollution)

7) Hygiene dan sanitasi industri (Industrial Hygiene and

Sanitation)

Pedoman tersebut mensyaratkan 5(lima) dari 7(tujuh) kondisi

yang ada dapat dipenuhi dan berfungsi dengan baik. Hal ini

bertujuan untuk mengurangi jemaah haji terhindar dari

kemungkinan bahaya penularan penyakit serta tidak menyebabkan

gangguan terhadap kesehatan jemaah dan petugas yang berada

dalam lokasi yang sama. Selain itu juga agar Jemaah haji

menggunakan dan memelihara fasilitas sanitasi yang tersedia, juga

agar pengelola/penanggung jawab sarana dengan upaya sendiri

menciptakan sanitasi sarana.

C. Jamaah Haji

1. Pengertian Jamaah Haji

Jamaah adalah kata dalam bahasa Arab yang artinya “kompak” atau

“bersama- sama”, ungkapan shalat berjamaah berarti shalat yang

dikerjakan secara bersama-sama dibawah pimpinan seorang imam.

Jamaah juga berarti sekelompok manusia yang terikat oleh sikap

Page 37: EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34141/1/PUTRI... · evaluasi pelayanan kesehatan jamaah haji pada pusat kesehatan

24

pendirian, keyakinan dan tugas serta tujuan yang sama. Islam

menganjurkan umat Islam menggalang kekompakan dan kebersamaan,

yaitu suatu masyarakat yang terdiri dari pribadi- pribadi muslim, yang

berpegang pada norma- norma Islam, menegakkan prinsip “ta’awun”

(tolong- menolong) dan (kerja sama) untuk tegaknya kekuatan bersama

demi tercapainya tujuan yang sama.22

Secara substansial haji merupakan bagian dari ritual keagamaan

kaum Muslim yang bersifat personal. Meskipun demikian, sepanjang

sejarahnya pelaksanaan ibadah haji selalu mendapatkan perhatian

Negara.23

Dalam buku Fiqih Empat Mazhab bagian ibadat (puasa, zakat, haji

kurban), Abdurrahman al- Zaziri menyatakan bahwa yang dimaksud

dengan “Haji” secara bahasa menuju kemuliaan, sedangkan pengertian

haji secara istilah adalah amalan- amalan tertentu dan cara tertentu pula.24

Sebagai salah satu rukun Islam, ibadah haji diwajibkan satu kali

sepanjang hidup setiap muslim yang telah memenuhi syarat- syarat

utamanya yaitu memiliki kemampuan ekonomi maupun fisik. Faktor-

faktor lain yang berhubungan dengan syarat tersebut adalah keamanan,

22 Harun Nasution, Ensiklopedi Islam Indonesia, (Jakarta, Djembatan 1992) h. 486-487

23 Muhammad M. Basyuni, Reformasi Manajemen Haji, (Jakarta: FDK Press, 2008)h.45

24 Abdurrahman al-Zaziri, Fiqih 4 Mazhab Bagian Ibadat (Puasa, Zakat, Haji,Kurban), (Jakarta: Darul Ulum Press, 1996), cet ke- 1. h. 177

Page 38: EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34141/1/PUTRI... · evaluasi pelayanan kesehatan jamaah haji pada pusat kesehatan

25

transportasi, dan akomodasi selama pelaksanaan haji. Seorang muslim

yang melakukan ibadah haji akan melaksanakan rangkaian ritual mulai

dari memakai ihram, thawaf, wukuf dan sebagainya, berikut larangan-

larangan yang berkaitan dengan ibadah.25

Sedangkan pengertian jamaah haji yaitu Warga Negara Indonesia

beragama Islam yang telah mendaftrakan diri untuk menunaikan ibadah

haji sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dan telah melunasi Biaya

Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH).26

2. Klasifikasi Jamaah Haji

Adapun ruang lingkup jamaah haji adalah sebagai berikut:

a. Jemaah haji mandiri adalah jamaah haji yang memiliki kemampuan

mengikuti perjalanan ibadah haji tanpa tergantung kepada bantuan

alat/ obat dan orang lain.

b. Jamaah haji observasi adalah jamaah haji yang memiliki

kemampuan mengikuti perjalanan ibadah haji dengan bantuan alat

dan obat.

c. Jamaah haji pengawasan adalah jamaah haji yang memiliki

kemampuan mengikuti perjalanan ibadah haji dengan bantuan alat,

obat dan orang lain.

25 Abdul Halim, Ensiklopedi Haji dan Umroh, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,2002) h. 84

26 Pedoman Teknis Pemeriksaan Kesehatan Jamaah Haji, (Pusat Kesehatan HajiKementerian Kesehatan RI: 2010) h.9

Page 39: EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34141/1/PUTRI... · evaluasi pelayanan kesehatan jamaah haji pada pusat kesehatan

26

d. Jamaah haji resiko tinggi adalah jamaah haji dengan kondisi

kesehatan yang secara epidemiologi beresiko sakit dan atau mati

selama perjalanan ibadah haji, meliputi:

1) Jamaah haji lanjut usia

2) Jamaah haji penderita penyakit menular tertentu yang tidak

boleh terbawa keluar dari Indonesia berdasarkan peraturan

kesehatan yang berlaku.

3) Jamaah haji wanita hamil

4) Jamaah haji dengan ketidakmampuan tertentu terkait penyakit

kronis dan atau penyakit tertentu lainnya.

e. Jamaah haji tunda adalah jamaah haji yang kondisi kesehatannya

tidak memenuhi syarat untuk mengikuti perjalanan ibadah haji.27

3. Standar Kelaikan Kesehatan Jamaah Haji

Standar Kelaikan Kesehatan adalah rumusan kriteria jamaah haji

untuk memenuhi syarat kesehatan dalam mengikuti perjalanan ibadah haji

secara mandiri, tidak membahayakan keselamatan diri sendiri dan orang

lain. Penetapan memenuhi syarat kesehatan mempertimbangkan aspek-

aspek sebagai berikut:

a. Status kesehatan. Status kesehatan dikategorikan menjadi 4 (empat)

yaitu mandiri, observasi, pengawasan dan tunda keberangkatan.

27 Ibid h. 9-10

Page 40: EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34141/1/PUTRI... · evaluasi pelayanan kesehatan jamaah haji pada pusat kesehatan

27

b. Peraturan Kesehatan Internasional dan Ketentuan Keselamatan

Penerbangan.

1) Peraturan Kesehatan Internasional menyebutkan jenis- jenis

penyakit menular tertentu sebagai alasan pelarangan kepada

seseorang untuk keluar-masuk antar negara, yaitu:

a) Penyakit Karantina

(1) Pes (plague)

(2) Kolera (cholera)

(3) Demam kuning (yellow fever)

(4) Cacar (small pox)

(5) Tifus bercak wabahi (typhus xanthomaticus

infectiosal louse borne typhus)

(6) Demam balik- balik (louse borne relapsing fever)

(7) Penyakit menular lain yang ditentukan kemudian

b) Penyakit menular, yang menjadi perhaian WHO

(1) Tuberkulosis paru dengan BTA positip

(2) Kusta tipe multi basiler

(3) SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome)

(4) Avian influenza (AI)

(5) Influenza A baru (H1N1)

(6) Penyakit menular lain yang ditentukan kemudian

Page 41: EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34141/1/PUTRI... · evaluasi pelayanan kesehatan jamaah haji pada pusat kesehatan

28

c) Imunisasi meningitis meningkokus ACW135Y,

dibuktikan dengan kartu ICV (International

Certificate of Vaccination) yang sah.

2) Ketentuan Keselamatan Penerbangan

a) Penyakit tertentu yang berisiko kematian dikarenakan

ketinggian/ penerbangan

b) Usia kehamilan

c. Jamaah haji dinyatakan tidak memenuhi syarat apabila:

1) Status kesehatan termasuk kategori tunda

2) Mengidap salah satu atau lebih penyakit menular tertentu pada

saat di embarkasi

3) Tidak memenuhi persyaratan keselamatan penerbangan28

28 Pedoman Teknis Pemeriksaan Kesehatan Jamaah Haji, (Kementerian KesehatanRI: 2011) h. 18-19

Page 42: EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34141/1/PUTRI... · evaluasi pelayanan kesehatan jamaah haji pada pusat kesehatan

29

BAB III

GAMBARAN UMUM PUSAT KESEHATAN HAJI (PUSKES HAJI)

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

A. Profil Umum29

Penyelenggaraan ibadah haji merupakan tugas Nasional dan dilaksanakan

oleh Pemerintah secara inter departemental (UU no. 17 tahun 1999 Bab III

Pasal 6 ayat 1). Kementerian Kesehatan merupakan salah satu Kementerian

terkait dan bertanggung jawab dalam masalah pengamanan kesehatan bagi

calon/ jamaah haji Indonesia. Keterlibatan Kementerian kesehatan dalam

penyelenggaraan ini perlu terus ditingkatkan untuk mencapai tujuan jangka

panjang bidang agama, antara lain : “Melanjutkan usaha untuk terus

meningkatkan pelayanan dan kelancaran penunaian ibadah haji bagi umat Islam

sesuai dengan kemampuan masyarakat (TAP MPR nomer II/MPR/1993).

Tanggung jawab pelayanan kesehatan ini meliputi sejak sebelum keberangkatan

ke Arab Saudi, diperjalanan pergi/ pulang, selama di Arab Saudi dan setelah

kembalinya jamaah haji ke tanah air. Sebelum keberangkatan Kementerian

Kesehatan telah menyiapkan sarana, prasarana termasuk tenaga kesehatan haji

dalam mengidentifikasi status kesehatan calon haji yang memenuhi persyaratan

kesehatan (Isthitho’ah kesehatannya) untuk berangkat ke Arab Saudi, rujukan

bagi calon haji resiko tinggi, pembinaan kesehatan yang dikoordinasikan

29 Profil Kesehatan Haji Indonesia (Kementerian Kesehatan: 2008) h. 2

Page 43: EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34141/1/PUTRI... · evaluasi pelayanan kesehatan jamaah haji pada pusat kesehatan

30

dengan pihak terkait seperti Kementerian Agama, KBIH, LSM Penyelenggara

JPKM (Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat), Askes, dll.

B. Visi dan Misi Kesehatan Haji Indonesia30

Visi

“Calon/ jamaah haji bebas penularan penyakit, mandiri dalam

pemeliharaan kesehatan, untuk istitho’ah ibadah haji”.

Misi

1. Memfasilitasi terselenggaranya upaya- upaya mencapai kemandirian

calon/ jamaah haji dalam pemeliharaan kesehatannya dan perilaku hidup

sehat.

2. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan kesehatan haji.

3. Mengembangkan dan memanfaatkan jejaring informasi telekomunikasi

berbasis komputer untuk pengambilan keputusan dalam perencanaan,

pelaksanaan dan evaluasi.

4. Mengembangkan dan meningkatkan sumber daya manusia yang

berpengetahuan, terampil, berdedikasi, dan profesional dalam kesehatan

haji.

5. Mengembangkan dan meningkatkan kemampuan dalam surveilans,

penanggulangan KLB/ wabah dan bencana atau musibah missal.

6. Mengembangkan kemitraan dengan lembaga swadaya masyarakat (LSM),

organisasi profesi, badan pengelola pembiayaan pemeliharaan kesehatan,

30 Ibid

Page 44: EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34141/1/PUTRI... · evaluasi pelayanan kesehatan jamaah haji pada pusat kesehatan

31

lembaga/ badan penelitian dan kerja sama lintas program serta lintas

sektor.

C. Tugas Pokok dan Fungsi

Pusat Kesehatan Haji adalah unsur pendukung pelaksanaan tugas

Kementerian Kesehatan di bidang kesehatan haji yang berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Menteri Kesehatan melalui Sekertaris Jenderal.

Pusat Kesehatan Haji dipimpin oleh seorang kepala.

Pusat Kesehatan Haji mempunyai tugas melaksanakan penyusunan

kebijakan teknis dan pelaksanaan pelayanan, pendayagunaan, peningkatan dan

pengendalian kesehatan haji dan umrah. Dalam melaksanakan tugas

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 978 Permenkes 1144 Tahun 2010, Pusat

Kesehatan Haji menyelenggarakan fungsi:

a. Penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program di bidang pembinaan

kesehatan jamaah, pelayanan medis, pengendalian kesehatan jamaah,

penyehatan lingkungan pemondokan, keamanan makanan dan risiko

kesehatan lingkungan lainnya, sistem kewaspadaan dini dan respon

kejadian luar biasa penyakit dan musibah missal,pendayagunaan dan

pengembangan sumberdaya dan layanan informasi kesehatan haji dan

umrah.

b. Pelaksanaan tugas di bidang pembinaan kesehatan jemaah, pelayanan

medis, pengendalian kesehatan jemaah, penyehatan lingkungan

pemondokan, keamanan makanan dan risiko kesehatan lingkungan

Page 45: EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34141/1/PUTRI... · evaluasi pelayanan kesehatan jamaah haji pada pusat kesehatan

32

lainnya, sistem kewaspadaan dini dan respon kejadian luar biasa penyakit

dan musibah massal, pendayagunaan dan pengembangan sumberdaya dan

layanan informasi kesehatan haji dan umrah.

c. Pemantauan evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas di bidang

pembinaan kesehatan jemaah, pelayanan medis, pengendalian kesehatan

jamaah, penyehatan lingkungan pemondokan, keamanan makanan dan

risiko kesehatan lingkungan lainnya, sistem kewaspadaan dini dan respon

kejadian luar biasa penyakit dan musibah massal, pendayagunaan dan

pengembangan sumber daya dan layanan informasi kesehatan haji dan

umrah dan

d. Pelaksanaan administrasi pusat.

Berikut ini adalah susunan organisasi Pusat Kesehatan Haji beserta

tugas dan fungsinya.

Pusat Kesehatan Haji terdiri atas:

1) Bidang Pelayanan dan Pendayagunaan Sumber Daya Kesehatan

Haji.

Bidang pelayanan dan pendayagunaan sumber daya kesehatan

haji mempunyai tugas melaksanakan penyiapan penyusunan

kebijakan teknis, koordinasi dan pelaksanaan pelayanan,

pendayagunaan dan pengembangan sumber daya kesehatan haji dan

umrah.

Page 46: EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34141/1/PUTRI... · evaluasi pelayanan kesehatan jamaah haji pada pusat kesehatan

33

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, bidang

pelayanan dan pendayagunaan sumber daya kesehatan haji

menyelenggarakan fungsi:

a) Penyiapan penyusunan kebijakan teknis pelayanan,

pendayagunaan dan pengembangan tenaga dan penunjang

pelaksanaan kesehatan haji dan umrah.

b) Penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan pelayanan,

pendayagunaan dan pengembangan tenaga dan penunjang

pelaksanaan kesehatan haji dan umrah

c) Pemberian bimbingan teknis pelayanan, pendayagunaan dan

pengembangan tenaga dan penunjang pelaksanaan kesehatan

haji dan umrah dan

d) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan pelayanan,

pendayagunaan, dan pengambangan tenaga dan penunjang

pelaksanaan kesehatan haji dan umrah.

Bidang pelayanan dan pendayagunaan sumber daya kesehatan

haji terdiri atas:

Subbidang Pelayanan Kesehatan Haji dan

Subbidang pendayagunaan dan pengembangan sumber daya

kesehatan haji

Page 47: EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34141/1/PUTRI... · evaluasi pelayanan kesehatan jamaah haji pada pusat kesehatan

34

Subbidang pelayanan kesehatan haji mempunyai tugas

melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis

koordinasi dan bimbingan teknis serta monitoring dan evaluasi

pelaksanaan pelayanan medis di puskesmas dan rumah sakit serta

pelayanan medis lapangan di bidang kesehatan haji dan umrah.

Subbidang pendayagunaan dan pengembangan sumber daya

kesehatan haji mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

penyusunan kebijakan teknis, koordinasi dan bimbingan teknis serta

monitoring dan evaluasi pelaksanaan pemilihan, pelatihan dan

pengerahan tenaga, pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan

sarana kesehatan haji dan umrah.

2) Bidang Peningkatan Kesehatan dan Pengendalian Faktor Risiko

Kesehatan Haji.

Bidang peningkatan kesehatan dan pengendalian faktor risiko

kesehatan haji mempunyai tugas melaksanakan program

penyusunan kebijakan teknis, koordinasi dan pelaksanaan

peningkatan kesehatan, pengendalian faktor risiko dan pengelolaan

sistem informasi kesehatan haji dan umrah.

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang

peningkatan kesehatan haji dan pengendalian faktor risiko

kesehatan haji menyelenggarakan fungsi:

Page 48: EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34141/1/PUTRI... · evaluasi pelayanan kesehatan jamaah haji pada pusat kesehatan

35

a) Penyiapan penyusunan kebijakan teknis peningkatan

kesehatan, pengendalian faktor risiko dan pengelolaan sistem

informasi kesehatan haji dan umrah dan

b) Penyiapan koordinasi dan pelaksanaan peningkatan

kesehatan, pengendalian faktor risiko dan pengelolaan sistem

informasi kesehatan haji dan umrah

c) Bimbingan teknis peningkatan kesehatan, pengendalian faktor

risiko dan pengelolaan sistem informasi kesehatan haji dan

umrah dan

d) Monitoring dan evaluasi peningkatan kesehatan, pengendalian

faktor risiko dan pengelolaan sistem informasi kesehatan haji

dan umrah

Bidang penigkatan kesehatan dan pengendalian faktor risiko

kesehatan haji terdiri atas:

Subbidang peningkatan kesehatan haji dan

Subbidang pengendalian faktor risiko kesehatan haji

Subbidang peningkatan kesehatan haji mempunyai tugas

melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis,

koordinasi dan bimbingan teknis serta monitoring dan evaluasi

pelaksanaan peningkatan kesehatan haji dan umrah.

Page 49: EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34141/1/PUTRI... · evaluasi pelayanan kesehatan jamaah haji pada pusat kesehatan

36

Subbidang pengendalian faktor risiko kesehatan haji

mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan

kebijakan teknis, koordinasi dan bimbingan teknis serta monitoring

dan evaluasi pelaksaan pengendalian faktor risiko kesehatan haji

dan umrah serta pengelolaan sistem informasi.

3) Subbagian Tata Usaha

Subbagian tata usaha mempunyai tugas melakukan urusan

tata persuratan, kearsipan, rumah tangga, perlengkapan, dan

keuangan, serta kepegawaian.

D. Tujuan, Sasaran, Kebijakan, Strategi dan Target31

1. Tujuan

a. Tujuan umum

Tujuan umum penyelenggaraan kesehatan haji :

Meningkatnya kondisi kesehatan calon/ jamaah haji Indonesia

serta terbebasnya masyarakat Indonesia/ Internasional dari transmisi

penyakit menular yang mungkin terbawa keluar/ masuk oleh calon/

jamaah haji Indonesia.

b. Tujuan Khusus

Tujuan khusus penyelenggaraan kesehatan haji :

31 Ibid h. 3

Page 50: EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34141/1/PUTRI... · evaluasi pelayanan kesehatan jamaah haji pada pusat kesehatan

37

1) Teridentifikasinya calon jamaah haji yang memenuhi

persyaratan kesehatan untuk ibadah haji.

2) Terbinanya kondisi kesehatan calon jamaah haji dan

kemandirian pemeliharaan kesehatan.

3) Tersedianya petugas kesehatan haji yang berpengetahuan,

terampil, berdedikasi, dan professional disetiap jenjang

pelayanan kesehatan haji.

4) Meningkatnya surveilans, sistem kewaspadaan dini dan

respon KLB.

5) Terwujudnya kesiapsiagaan dalam mengantisipasi

penanggulangan bencana dan musibah masal pada jamaah

haji Indonesia.

6) Tersedianya data/ informasi cepat, tepat, terpercaya dan

diseminasi informasi kesehatan haji.

7) Terbinanya kerjasama dan kemitraan lintas program, sektor,

bilateral, dan multilateral tentang kesehatan haji.

8) Tersedianya obat dan alat kesehatan sesuai dengan kebutuhan.

9) Menurunnya angka kunjungan sakit dan angka kematian

jamaah haji di Arab Saudi.

2. Sasaran

Sasaran penyelenggaran kesehatan haji Indonesia adalah seluruh

calon/ jamaah haji sejak terdaftar di daerah asal, di perjalanan, selama di

Page 51: EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34141/1/PUTRI... · evaluasi pelayanan kesehatan jamaah haji pada pusat kesehatan

38

Arab Saudi dan 14 hari setelah kembali dari Arab Saudi, pengelola

kesehatan haji, tenaga kesehatan, instansi pemerintah di semua jenjang

administrasi yang bertanggung jawab dalam penyelenggaraan haji dan

petugas kesehatan haji (Tim kesehatan haji Indonesia dan Panitia

Penyelenggaraan Ibadah Haji di Arab Saudi bidang kesehatan).

3. Kebijakan

a. Meningkatkan sistem dan manajemen penyelenggaraan kesehatan

haji secara terpadu, menyeluruh baik lintas program maupun lintas

sektor dengan pendekatan epidemiologi.

b. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan haji dengan

mengoptimalkan kemampuan di puskesmas, dinas kesehatan

provnsi, embarkasi/ debarkasi haji dan di Arab Saudi.

c. Mengembangkan dan meningkatkan pembinaan kesehatan calon/

jamaah haji dengan pendekatan manajemen resiko, professional,

terintegrasi lintas program, lintas sektor terkait dan mengikut

sertakan peran masyarakat.

d. Mengembangkan dan memperkuat jejaring surveilans dengan fokus

penyakit potensial wabah terutama Meningitis meningkokus,

penyakit menular baru (new emerging diseases) dan penyakit

Page 52: EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34141/1/PUTRI... · evaluasi pelayanan kesehatan jamaah haji pada pusat kesehatan

39

menular yang berjangkit kembali (re emerging diseases), sistem

kewaspadaan dini dan respon KLB, bencana serta musibah masal.

e. Mengembangkan dan meningkatkan profesionalisme sumber daya

manusia dalam penyelenggaraan kesehatan haji dibidang

pemeriksaan dan pembinaan, surveilans, Kesehatan Lingkungan,

penanggulangan KLB dan musibah masal, sistem informasi

kesehatan haji.

f. Menyediakan dan meningkatkan perangkat keras dan perangkat

lunak sistem informasi manajemen kesehatan haji pada setiap

jenjang administrasi kesehatan .

g. Menyiapkan dan menyusun daftar kebutuhan obat, alat kesehatan

haji maupun distribusinya.

h. Menjalin kerjasama lintas program, sektoral, regional Asean,

bilateral dengan Pemerintah Arab Saudi maupun Internasional.

i. Meningkatkan dan memantapkan sistem rekrutmen Panitia

penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) di Arab Saudi bidang

kesehatan dan petugas yang menyertai jamaah haji (TKHI Kloter)

melalui prosedur, kriteria serta cara penyeleksian secara berjenjang

dari dinas kesehatan provinsi dan pusat.

j. Meningkatkan kemampuan penggalian sumber daya daerah

(provinsi dan kabupaten/ kota) dan sumber daya yang berasal dari

masyarakat dalam penyelenggaraan kesehatan haji.

Page 53: EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34141/1/PUTRI... · evaluasi pelayanan kesehatan jamaah haji pada pusat kesehatan

40

4. Strategi

a. Sosialisasi pemeriksaan dan pembinaan kesehatan calon jamaah haji

sehingga petugas dan masyarakat mengetahui manfaat dari

pemeriksaan dan pembinaan kesehatan haji.

b. Standarisasi pemeriksaan dan pembinaan kesehatan calon jamaah

haji

c. Advokasi pada pengambil keputusan untuk dukungan politis dan

komitmen dalam pembiayaan terutama SKD dan respon KLB,

bencana dan musibah masal.

d. Intensifikasi pemeriksaan fisik didukung pemeriksaan laboratorium

yang akurat, tatalaksana kasus dengan pendekatan manajemen

resiko sesuai dengan standar yang berlaku.

e. Swadana dalam pemeriksaan dan pembinaan kesehatan calon

jamaah haji

f. Penggalangan kemitraan dengan badan pengelola pembiayaan

kesehatan seperti Asuransi Kesehatan (ASKES), Jaminan

Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM) dan asuransi

kesehatan lainnya dalam pembinaan kesehatan haji.

g. Fasilitasi asistensi metode, teknologi pemeriksaan, pembinaan serta

pengukuran kualitas (quality assurance) kesehatan haji.

Page 54: EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34141/1/PUTRI... · evaluasi pelayanan kesehatan jamaah haji pada pusat kesehatan

41

h. Pengembangan metode dan materi pelatihan petugas kesehatan haji

(PPIH dan TKHI) yang sesuai dengan kebutuhan di lapangan

(aplikatif)

i. Intensifikasi surveilans epidemiologi, SKD, dan respon KL

5. Target

a. Seluruh Puskesmas pemeriksa kesehatan calon jamaah haji dan

Dinas Kesehatan Daerah Kabupaten/ Kota melaksanakan

pemeriksaan, rujukan dan pembinaan kesehatan sesuai dengan

standar.

b. Cakupan pemeriksaan kesehatan calon jamaah haji 100%

c. Cakupan tes kehamilan pada calon jamaah haji wanita pasangan

usia subur (PUS) 100%.

d. Cakupan imunisasi Meningitis meningkokus, tetravalen 100%

dengan Indeks Pemakaian (IP) 9.

e. Frekuensi KLB menurun

f. Menurunnya angka kunjungan dan angka kematian.

g. Seluruh pelabuhan embarkasi/ Debarkasi Haji melaksanakan

pemeriksaan dokumen kesehatan haji sesuai dengan standar.

h. Cakupan pengumpulan Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jamaah Haji

(K3JH) 80%

Page 55: EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34141/1/PUTRI... · evaluasi pelayanan kesehatan jamaah haji pada pusat kesehatan

42

E. Struktur Organisasi Pusat Kesehatan Haji Kemenkes RI

KEPALA PUSAT KESEHATANHAJI

KASUBAG TATAUSAHA

KABID PENINGKATANDAN PFR KES. HAJI

KABID PELAYANANDAN PSD KES. HAJI

KASUBIDPELAYANAN KES.

HAJI

KASUBIDPENINGKATAN

KES. HAJI

KASUBIDPENGEMBANGANFAKTOR RESIKO

KASUBIDPENGEMBANGAN

SI KES. HAJI

JABATAN FUNGSIONAL

Page 56: EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34141/1/PUTRI... · evaluasi pelayanan kesehatan jamaah haji pada pusat kesehatan

43

BAB IV

EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN HAJI PUSAT KESEHATAN

HAJI TAHUN 2014 KEMENTERIAN KESEHATAN RI

A. Deskripsi Pelayanan Kesehatan Haji Terhadap Jamaah Haji Tahun 201432

Sebelum melakukan analisis evaluasi pelayanan dalam pelaksanaan

evaluasi pelayanan kesehatan haji pada Pusat Kesehatan Haji Kementerian

Kesehatan RI, penulis akan memaparkan terlebih dahulu berbagai pelayanan

yang diberikan oleh kantor Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan RI

pada jamaah calon haji tahun 2014.

Setelah jamaah terdaftar sebagai calon jamaah haji yang akan berangkat

pada Agustus 2014, jamaah wajib menjalani pemeriksaan pertama pada bulan

Maret tahun 2014 di Puskesmas daerah masing- masing yang ditunjuk untuk

diadakan pemeriksaan kesehatan haji, kemudian jamaah calon haji di wajibkan

untuk mengikuti pemeriksaan kesehatan kedua yang dilaksanakan oleh tim

pemeriksa kesehatan kedua (rujukan) di Rumah Sakit yang ditunjuk. Frekuensi

dan jenis pemeriksaan kesehatan pertama dan pemeriksaan kesehatan kedua

sesuai status kesehatan dan kebutuhan pemeriksaan kesehatan masing- masing

jamaah haji.33

Pelayanan Kesehatan Haji pada Pusat Kesehatan Haji Kementerian

Kesehatan RI di bagi menjadi 4 indikator yaitu:

32 Semua data di dapat dari Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan RI33Wawancara langsung dengan ibu Mulyanti, staf perencanaan haji Pusat Kesehatan

Haji Kementerian Kesehatan RI, tanggal 27 July 2015

Page 57: EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34141/1/PUTRI... · evaluasi pelayanan kesehatan jamaah haji pada pusat kesehatan

44

1. Pengerahan Tenaga Kesehatan.

Hasil rekruitmen tenaga kesehatan setelah verifikasi dan validasi

serta memenuhi persyaratan didapat komposisi tenaga kesehatan haji

dalam tabel 1 sebanyak 1.113 tenaga kesehatan kloter.

Tabel 1. Formasi tenaga kesehatan kloter per embarkasi

No Embarkasi Kloter Jml. TKHI Berangkat

1 Aceh (BTJ) 7 21

2 Medan(MES) 15 45

3 Padang(PDG) 9 27

4 Palembang(PLM) 13 39

5 Batam(BTH) 21 54

6

Jakarta Pondok Gede

(JKG) 12 36

7 Jakarta Bekasi (JKS) 83 249

8 Solo (SOC) 71 213

9 Banjarmasin (BDJ) 10 39

10 Balikpapan(BPN) 12 36

11 Makassar (UPG) 25 75

12 Mataram (LOP) 11 33

13 SUB 62 186

14 GTO 2 6

15 LAMPUNG 12 36

16 PKY 3 9

17 BENGKULU 3 9

JUMLAH 371 1113

Page 58: EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34141/1/PUTRI... · evaluasi pelayanan kesehatan jamaah haji pada pusat kesehatan

45

2. Bimbingan dan Penyuluhan

Tabel 2. Data Jemaah Wafat Berdasarkan Tempat Tahun 2012, 2013 dan

2014

NO TEMPATWAFAT

TAHUN 1433H/2012M TAHUN 1434H/2013M TAHUN 1435H/2014M

Wafat (%) Ket Wafat (%) Ket Wafat (%) Ket

SARANA KESEHATAN

1 BPHI 139 32.48 28 10.53 47 15.8

2 SEKTOR 18 4.21 63.5% 16 6.02 63.0% 7 2.4 61.6%

3 RSAS 115 26.87 123 46.24 129 43.4

DI LUAR SARANA KESEHATAN

4 PONDOKAN 114 26.64 79 29,70 91 30.6

5 MASJID 12 2.80 36.5% 7 2,63 37.0% 7 2.4 38.4%

6 PERJALANAN 28 6.54 13 4,88 13 4.4

7 PESAWAT 2 0.47 0 0 3 1.0

428 266 297

Dari tabel dan grafik diatas tampak bahwa pada tahun

1435H/2014M jemaah wafat berdasarkan tempat wafat sebesar 61,6 %

atau sebanyak 183 jemaah haji wafat di Sarana Pelayanan Kesehatan dan

sebesar 38,4 % atau 114 jemaah haji wafat di luar sarana pelayanan

kesehatan. Jika dibandingkan dengan tahun 1434H/2013M maka pada

tahun 1435H/2014M persentase jemaah wafat di sarana kesehatan lebih

rendah, sedangkan di luar sarana kesehatan lebih tinggi.

Page 59: EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34141/1/PUTRI... · evaluasi pelayanan kesehatan jamaah haji pada pusat kesehatan

46

3. Pelayanan Kesehatan

Jemaah haji Indonesia berjumlah 169.475 jemaah, berdasarkan risti

ada sebanyak 92,703 jamaah (54,7%) dan non risti sebanyak 76.772

jamaah (45,3%). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 1 :

Gambar 1 . Distribusi Jumlah Jamaah Berdasarkan Risti Tahun

1435H/2014M

Jamaah risti ini dibagi menjadi 3, yaitu risti karena usia ≥ 60 tahun,

risti karena penyakit dan risti karena usia ≥ 60 tahun di sertai penyakit.

Pada tahun 1435H/2014M risti karena usia usia ≥ 60 tahun berjumlah

10.221 jamaah (12,2%), risti karena penyakit berjumlah 40.670 jamaah

(48,6%) dan risti karena usia ≥ 60 tahun di sertai penyakit berjumlah

32.839 jamaah (39,2%). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 2

:

Page 60: EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34141/1/PUTRI... · evaluasi pelayanan kesehatan jamaah haji pada pusat kesehatan

47

Gambar 2. Distribusi Jumlah Jemaah Risti Berdasarkan Sebab Risti

Tahun 1435H/2014M

Jika dibandingkan dengan jumlah jemaah risti pada tahun 2013, maka

pada tahun 2014 jemaah risti mengalami peningkatan. Pada tahun 2013

persentase jumlah jemaah risti sebesar 51% dan pada tahun 2014 menjadi

54,7%. Kelompok prioritas utama jamaah haji adalah risti baik risti usia,

risti penyakit maupun risti keduanya. Untuk itu identifikasi jemaah haji

risti sejak awal di tanah air untuk mengendalikan faktor risiko penyakit

yang diderita para calon jemaah haji, pembinaan secara terus menerus

untuk meningkatkan pengetahuan calon para jemaah haji agar jemaah

yang sakit menjadi sehat dan yang sehat tetap terpelihara dan pada saat

operasional haji meningkatkan visitasi dan bimbingan pada jemaah di

setiap kloter.

Berikut adalah grafik rate kematian jamaah haji dari tahun 2011-

2014.

Page 61: EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34141/1/PUTRI... · evaluasi pelayanan kesehatan jamaah haji pada pusat kesehatan

48

Gambar 3. Perbandingan Rate Jemaah Wafat (per mil) di Arab Saudi

Tahun 2011, 2012, 2013 dan 2014.

Distribusi Jemaah Wafat berdasarkan Penyakit Penyebab Kematian

Tahun 1435H/2014M pada tabel 3.

Tabel 3. 10 penyakit teratas jamaah haji Indonesia Tahun 2014

Page 62: EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34141/1/PUTRI... · evaluasi pelayanan kesehatan jamaah haji pada pusat kesehatan

49

4. Pengendalian Penyakit

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Tim pemeriksaan, penilaian dan

pemantauan yang berasal dari Pusat Kesehatan Haji, Kantor Kesehatan

Pelabuhan, Dinas Kesehatan Provinsi/Kab/Kota, BTKL-PPPL, Labkesda

dan Kanwil Kemenag dengan melakukan pengamatan

langsung/observasi higiene sanitasi dan wawancara kepada pengelola

asrama haji dan pengelola jasaboga. Berdasarkan pemeriksaan pertama,

kedua, dan ketiga, didapatkan nilai pemantauan higiene sanitasi asrama

haji dan katering bagi jemaah haji tahun 1435 H/ 2014M diperoleh hasil

pemantauan sebagai berikut :

Tabel 4. Pemantauan Higiene Sanitasi Asrama Haji dan Katering Tahap I,II dan III

Banda Aceh Asrama Haji 22,95 78,40 78,40ACS 81 89,30

Catering Asrama 89,30Medan Asrama Haji 70,86 71,49 72,32

ACSCatering Asrama

Padang Asrama Haji 70,70 73,44 82,76ACS

Catering Asrama 76Batam Asrama Haji 79,94 83,22 92,12

ACS 94Catering Asrama 93

Palembang Asrama Haji 65 68,70 74,54ACS

Catering AsramaJakarta Asrama Haji 65,06 84,23 84,86

ACS 70,20 83,72Catering Asrama 86,05

Bekasi Asrama Haji 66,46 79,54 82,54ACS

Catering AsramaBalikpapan Asrama Haji 45,13 67,74 78,98

ACS 90 90Catering Asrama 81

Tahap IIITahap IITahap IEmbarkasi

Page 63: EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34141/1/PUTRI... · evaluasi pelayanan kesehatan jamaah haji pada pusat kesehatan

50

a. Hasil pemeriksaan hygiene sanitasi asrama dan catering I (pertama)

di 13 embarkasi dan 4 embarkasi antara. Pada pemeriksaan tahap

pertama, yang dilakukan 3 (tiga) bulan sebelum operasional haji,

dengan hasil pemantauan sebagai berikut :

1) Secara umum sebagian besar asrama haji di Embarkasi belum

tertata rapi, masih kotor dan belum sesuai dengan standar

kesehatan

2) Bangunan fisik, ruang pertemuan, kamar tidur, ruang makan,

kamar mandi, plafon masih banyak yang bocor, dinding cat

Solo Asrama Haji 75,45 77,17 80,85ACS 94

Catering Asrama 84Surabaya Asrama Haji 55,62 73,34 81,20

ACS 97,55 98,70Catering Asrama 82

Makassar Asrama Haji 67,20 57,03 67,20ACS

Catering Asrama 70Banjarmasin Asrama Haji 42,55 65,21 76,96

ACS 80.94Catering Asrama

Lombok Asrama Haji 67,77 82,52 87,80ACS

Catering AsramaGorontalo Asrama Haji 49,42 49,42

ACSCatering Asrama

Lampung Asrama Haji 53,07 76,29ACS

Catering AsramaBengkulu Asrama Haji 77,07 75,28

ACS 72,75Catering Asrama

Palangkaraya Asrama Haji 72,65 77,86ACS

Catering Asrama

Tahap IIITahap IITahap IEmbarkasi

Page 64: EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34141/1/PUTRI... · evaluasi pelayanan kesehatan jamaah haji pada pusat kesehatan

51

kusam, ruang makan dan dapur masih kotor dan wastafel

banyak yang tidak berfungsi.

3) Kondisi masjid dan poliklinik, serta halaman asrama masih

kotor, banyak rumput tinggi, sampah berserakan dan belum

siap menerima jemaah. Hal ini dikarenakan sebagian besar

asrama haji hanya dipergunakan pada saat operasional haji

saja.

4) Poliklinik di asrama haji belum dilengkapi tempat sampah

medis, tempat tidur pasien, tempat periksa, apotik dan

laboratorium masih berantakan/belum tertata dan kotor

5) Kasa-kasa dan exhaust kotor dan banyak sarang laba-laba,

perlu dibersihkan sebelum asrama haji dipergunakan.

6) Tempat sampah sebagian besar tidak tertutup dan belum ada

pemisahan tempat sampah anorganik dan organik.

7) Ditemukan keberadaan kecoa dengan melihat secara visual

tanda-tanda, yaitu terdapat kotoran kecoa dan terdapat kecoa

dewasa (hidup) pada dapur.

8) Ditemukan keberadaan lalat, yang mana menurut hasil

pengukuran menunjukkan bahwa index populasi / kepadatan

lalat tersebut masih rendah, dikarenakan pada area dapur,

belum beroperasi, sehingga tidak terdapat tumpukan sampah

basah.

Page 65: EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34141/1/PUTRI... · evaluasi pelayanan kesehatan jamaah haji pada pusat kesehatan

52

9) Ditemukan keberadaan tikus dengan melihat secara visual

tanda-tanda, yaitu terdapat kotoran tikus. Untuk tikus

(hidup/mati) tidak ditemukan

10) Pemeriksaan higiene sanitasi katering asrama haji belum

dilaksanakan, karena pada pemeriksaan 3 bulan sebelum

oprasional belum ada pemenang tender katering asrama.

b. Hasil pemeriksaan hygiene sanitasi asrama dan catering II (kedua)

di 13 embarkasi dan 4 embarkasi antara. Pada pemeriksaan tahap II,

yang dilakukan 1 (tiga) bulan sebelum operasional haji, dengan

hasil pemantauan sebagai berikut :

1) Bangunan fisik beberapa asrama haji embarkasi dalam proses

renovasi, baik renovasi besar maupun kecil, seperti perbaikan

plafon, WC, wastafel, jendela, atap dan sebagainya, baik

ruangan/aula, poliklinik, ruang makan, kamar dan dapur

sesuai dengan rekomendasi hasil pemantauan I.

2) Pada saat pemeriksaan ke II beberapa gedung sudah mulai

dicat dan dibersihkan, tetapi masih ada beberapa temuan yaitu

belum ada tempat sampah tertutup dan terpisah, perlu

penyediaan tempat penampungan sampah sementara,

halaman masih kotor, saluran pembuangan air limbah tidak

tertutup dan banyak sampah, rumput masih tinggi, banyak

nyamuk, kecoak dan kotoran tikus.

Page 66: EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34141/1/PUTRI... · evaluasi pelayanan kesehatan jamaah haji pada pusat kesehatan

53

3) Beberapa saran/rekomendasi pada pemeriksaan I belum

dilaksanakan.

4) Perlu dilakukan pemeriksaan penjamah dan peralatan katering

dilakukan pembersihan sesegera mungkin.

5) Katering asrama haji belum ada karena masih dalam proses

pemilihan katering oleh panitia pengadaan barang/jasa

Kementerian Agama, hanya beberapa embarkasi yang

melibatkan KKP dalam tim teknis/panitia pengadaan katering.

6) Jasaboga/katering pesawat sudah memulai persiapan

operasional penyelenggaraan haji seperti perbaikan bagian

yang rusak, stock bahan pangan, ujicoba makanan jemaah,

koordinasi dengan PRL KKP, pengendalian vektor dan

sebagainya.

7) Peningkatan koordinasi dengan KKP, BTKL, dan lintas sektor

lainnya sebagai upaya persiapan operasional asrama haji.

c. Pemantauan Sanitasi Asrama dan Katering Haji ke III dilakukan 1

minggu sebelum operasional pada 13 embarkasi.

1) Pelaksanaan proses renovasi mendekati tahap penyelesaian,

sedangkan dilakukan pengecatan dan pembersihan asrama

haji.

2) Ruangan (aula), ruang makan, dapur dan kamar jemaah sudah

tertata dengan baik.

Page 67: EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34141/1/PUTRI... · evaluasi pelayanan kesehatan jamaah haji pada pusat kesehatan

54

3) Katering asrama haji sudah ditentukan pemenangnya, dan

pihak katering sudah melakukan persiapan di dapur asrama

haji seperti penataan ruangan tempat memasak, peracikan,

pencucian peralatan, penyiapan peralatan memasak, peralatan

makanan, ruangan makan, tempat sampah, persiapan sabun

dan lap di wastafel dapur dan ruang makan, dan sebagainya.

4) Pembinaan oleh KKP terhadap penjamaah makanan katering

asrama haji dan katering pesawat dilaksanakan 1 minggu

sebelum oprasional.

5) Katering asrama haji sudah mulai melakukan ujicoba

beberapa makanan ringan untuk jemaah.

6) Pengendalian vektor penyakit di lingkungan asrama haji

dilaksanakan 2 hari menjelang operasional bekerjasama

dengan KKP.

B. Analisis Evaluasi Pelayanan Kesehatan Jamaah Haji berdasarkan

Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Haji

Analisis pelaksanaan kesehatan ibadah haji berdasarkan pedoman

penyelenggaraan kesehatan haji pada Pusat Kesehatan Haji Kementerian

Kesehatan RI, yaitu analisis reabilitas, analisis daya tangkap, analisis jaminan,

dan analisis bukti fisik:

1. Analisis Reabilitas Pelayanan (Reability)

a. Pelayanan kesehatan dalam pelaksanaan kesehatan haji

Page 68: EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34141/1/PUTRI... · evaluasi pelayanan kesehatan jamaah haji pada pusat kesehatan

55

Dalam pelayanan kesehatan haji Pusat Kesehatan Haji

berusaha memberikan pelayanan yang terbaik untuk jamaah haji

Indonesia. Pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan terdiri dari

pelayanan kesehatan di daerah (pemeriksaan kesehatan sebelum

keberangkatan/ pra haji dan pada saat kepulangan/ pasca haji),

pelayanan kesehatan di embarkasi dan debarkasi, dan pelayanan

kesehatan selama penerbangan, pelayanan kesehatan selama di

Arab Saudi, dan pelayanan kesehatan di kelompok terbang.

Pelayanan kesehatan merupakan bagian yang sangan penting

dalam mencapai jamaah haji sehat mandiri sehingga dapat

menjalankan ibadah haji sebaik- baiknya. Oleh karena itu, dalam

penyelenggaraan kesehatan haji perlu melakukan peningakatan

kemampuan menyelenggarakan pelayanan kesehatan di setiap etape

perjalanan ibadah haji.

Daerah-daerah kabupaten/ kota mempersiapkan tim

pemeriksa kesehatan pertama di puskesmas dan pada pemeriksaan

kesehatan kedua di Rumah Sakit rujukan. Juga perlu ditetapkan

prosedur baku pemeriksaan kesehatan pertama dan pemeriksaan

kesehatan kedua masing- masing unit pelayanan pemeriksa

kesehatan jamaah haji, pelatihan dan dukung sarana yang memadai.

Daerah- daerah dengan jumlah jamaah haji cukup besar dan

terutama dengan indikator kesehatan haji yang tidak

Page 69: EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34141/1/PUTRI... · evaluasi pelayanan kesehatan jamaah haji pada pusat kesehatan

56

menggembirakan, menjadi prioritas mendapatkan dukungan

peningkatan kemampuan penyelenggaraan pelayanan kesehatan

didaerahnya.34

b. Pelayanan Informasi yang mudah diterima

Menyelenggarakan pembinaan kesehatan jamaah haji dan

masyarakat luas dalam pelaksanaan ibadah haji sehat dan advokasi,

menciptakan iklim yang tepat dan kampanye melalui media cetak

dan elektronik, slebaran, dan berbagai pertemuan kampanye. Serta

menyampaikan pemberitaan publik dan menyiapkan press release

penyelenggaraan kesehatan haji.

Cara menyalurkan informasi agar mudah diterima oleh calon

jamaah haji maupun masyarakat luas ada 2 cara, yaitu:

1) Komunikasi Publik

Masyarakat perlu mendapat informasi yang benar

tentang pelayanan kesehatan jamaah haji Indonesia yang

diselenggarakan oleh pemerintah, karena hal tersebut

merupakan hak publik untuk mengetahui pelayanan kesehatan

kepada jamaah haji oleh petugas kesehatan.

34 Wawancara Langsung dengan mba Mulyanti, selaku staf perencana PusatKesehatan Haji Kementerian Kesehatan RI, tanggal 27 july 2015

Page 70: EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34141/1/PUTRI... · evaluasi pelayanan kesehatan jamaah haji pada pusat kesehatan

57

Kegiatan komunikasi publik dilakukan sejak sebelum,

pada saat dan setelah penyelenggaraan haji. Kegiatan tersebut

meliputi:

a) Penyiapan bahan berita dan informasi yang layak untuk

disampaikan kepada publik dan melakukan koordinasi

secara baik dan media tanah air

b) Melakukan koordinasi dan pendampingan pers dan

media massa

c) Melakukan jumpa pers dan talk show sesuai kebutuhan

d) Menyebarkan informasi penyelenggaraan kesehatan haji

di Arab Saudi

e) Menyusun laporan dan dokumentasi

2) Promosi

Promosi kesehatan haji adalah upaya untuk

meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku hidup bersih

dan sehat jamaah haji agar mampu sehat mandiri, melalui

pembelajaran dari, oleh, dan bersama jamaah haji, sesuai

sosial budaya setempat, dan didukung oleh kebijakan publik

yang berwawasan kesehatan haji. Konsep promosi kesehatan

haji melalui kemitraan dengan strategi Advokasi, Bina

suasana dan Gerakan Pemberdayaan (ABG). Kegiatan

promosi kesehatan haji dilaksanakan dimulai dari Puskesmas,

Page 71: EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34141/1/PUTRI... · evaluasi pelayanan kesehatan jamaah haji pada pusat kesehatan

58

Kabupaten/ Kota, Provinsi, Pusat, Embarkasi/ Debarkasi Haji

dan Arab Saudi untuk mewujudkan jamaah haji sehat mandiri

menuju haji mabrur.

c. Bimbingan, Penyuluhan dan Pelayanan yang sopan, ramah, baik

dan siap menolong dalam pelaksanaan kesehatan haji.

d. Penyelenggaraan Kesehatan Haji dilakukan dengan baik dan benar.

Penyelenggaraan haji sudah dilakukan dengan baik dan benar

oleh dokter- dokter beserta tim kesehatan haji Indonesia. Hal ini di

ungkapkan langsung oleh ibu Hj. Mulyanah selaku jamaah haji asal

Jakarta Barat yang berhaji pada tahun 2014 beserta suaminya H.

Suhaimi. Ibu Hj. Mulyanah merasakan betul adanya pelayanan

kesehatan meskipun ia tidak memiliki penyakit resiko tinggi, akan

tetapi dokter dan tim kesehatan haji Indonesia selalu sigap dan

tanggap dalam melayani jamaah haji Indonesia. Jamaah haji sering

sekali ditanya oleh tim kesehatan kelompok terbang tentang

keluhan- keluhan yang dialami jamaah.

Tim kesehatan haji Indonesia juga mendirikan posko- posko

di depan kamar jamaah, agar ketika jamaah haji ada yang sakit

ataupun harus menjalani tindakan ke Rumah Sakit, maka tim

Page 72: EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34141/1/PUTRI... · evaluasi pelayanan kesehatan jamaah haji pada pusat kesehatan

59

kesehatan haji Indonesia segera memberikan pelayanan yang sudah

semestinya.35

2. Analisis Daya Tanggap (Responssiveness)

a. Petugas kesehatan haji Indonesia melayani dengan sigap dan

tanggap

Kesiapan petugas dalam melayani jamaah sakit terlihat sigap,

hal ini terlihat dari semua jamaah dapat tertangani, walaupun

kecepatan penanganan terlihat berbeda pada setiap tempat dan

waktu tergantung dari jumlah petugas yang ada dan jumlah pasien

yang harus ditangani.

b. Menghadapi masalah- masalah dan keluhan- keluhan jamaah haji

Petugas ataupun pelaksana kesehatan haji Indonesia selalu

siap menghadapi masalah- masalah atau keluhan jamaah calon haji

sejak di tanah air yaitu misalnya masalah kesehatan jiwa, calon/

jamaah haji mendapat bimbingan dan pembinaan tentang kesehatan

jiwa, penyuluhan kesehatan jiwa dan manajemen resiko, termasuk

pengobatan dan perawatan yang diperlukan. Ketika di dalam

perjalanan, pelayanan kesehatan jiwa di pesawat dilaksanakan oleh

dokter dan tenaga keperawatan kloter. Kegiatan ini meliputi:

memeriksa kelengkapan obat yang disediakan di pesawat,

35 Wawancara via telpon dengan ibu Hj. Mulyanah jamaah haji asal Jakarta Baratpada tgl 18 Agustus 2015.

Page 73: EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34141/1/PUTRI... · evaluasi pelayanan kesehatan jamaah haji pada pusat kesehatan

60

melakukan kunjungan secara berkala kepada calon/ jamaah haji

resiko tinggi serta memberikan pengobatan kepada jamaah haji

yang sakit. Ketika jamaah sudah tiba di Arab Saudi pun petugas

kesehatan haji terus melakukan kunjungan secara berkala kepada

calon jamaah haji resiko tinggi, memberikan pengobatan kepada

jamaah haji yang sakit dan melakukan rujukan ke BPHI atau ke

RSAS.

3. Analisis Jaminan (Assurance)

a. Pengetahuan dan kecakapan petugas kesehatan haji Indonesia dalam

menjalankan operasional penyelenggaraan kesehatan haji

Setiap petugas yang akan menjadi tim kesehatan haji

Indonesia adalah dokter- dokter dan perawat- perawat yang sudah

berpengalaman dalam melaksanakan pelayanan kesehatan dan

memiliki ilmu tentang melaksanakan ibadah haji. Sangat menguasai

di bidang pelayanan kesehatan, meskipun demikian petugas

kesehatan Haji Indonesia harus menjalankan beberapa pembinaan

yang dilaksanakan oleh pusat kesehatan haji dalam pertemuan

tertentu agar terselenggaranya ibadah haji yang aman dan lancar.

b. Komunikasi yang baik antara pelaksana kesehatan haji Puskes Haji

dengan Petugas Kesehatan Haji Indonesia (PKHI) terhadap jamaah

haji dalam penyelenggaraan kesehatan haji

Page 74: EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34141/1/PUTRI... · evaluasi pelayanan kesehatan jamaah haji pada pusat kesehatan

61

Untuk terlaksananya komunikasi yang baik antara pusat

kesehatan haji dengan petugas kesehatan haji Indonesia, sebelum

menjalankan operasional haji petugas kesehatan haji Indonesia

sudah diberikan pembinaan khusus atau solusi khusus untuk

menangani berbagai jenis masalah kesehatan jamaah haji Indonesia.

Dan untuk menjaga komunikasi antara petugas kesehatan haji

Indonesia dengan jamaah haji Indonesia, itu diadakannya visitasi

jamaah haji dan sweeping jamaah haji yang tujuannya agar jamaah

haji yang mengalami masalah kesehatan dapat langsung bertanya

atau mendapatkan pelayanan kesehatan.

4. Analisis Empati (Empathy)

Petugas Kesehatan Haji melakukan visitasi jamaah haji di Kloter.

Visitasi jamaah haji adalah upaya yang dilakukan untuk memantau

kondisi kesehatan jamaah haji dan responnya serta bimbingan kesehatan

di kelompok terbang (kloter) yang dilakukan setiap saat agar tercapainya

jamaah haji sehat. Visitasi dilakukan selama operasional haji di asrama

embarkasi/ debarkasi haji, pesawat dan di pondokan Arab Saudi.

Kegiatan visitasi berupa pemantauan dan respon serta bimbingan

kesehatan yang meliputi:

1) Deteksi adanya masalah kesehatan (menderita sakit atau problem

kesehatan lainnya)

Page 75: EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34141/1/PUTRI... · evaluasi pelayanan kesehatan jamaah haji pada pusat kesehatan

62

2) Deteksi adanya kondisi yang berpotensi menimbulkan masalah

kesehatan, baik pada diri jamaah maupun kondisi lingkungan

(jamaah lain atau tempat tinggal)

3) Timbul tindakan pemeriksaan, pengobatan, dan pemeliharaan

kesehatan

4) Timbul tindakan preventif dan promotif dengan sasaran semua

jamaah, dan diprioritaskan pada jamaah usia lanjut serta jamaah

dengan penyakit yang secara epidemiologi terbukti menjadi

penyebab kematian terbanyak yaitu: penyakit sistem sirkulasi

(hipertensi, infark miokard akut, penyakit jantung koroner) dan

sistem pernafasan (penyakit paru obstruktif kronik, udem paru)

5. Analisis Bukti Fisik (Tangibles)36

Jamaah haji Indonesia mendapatkan Buku Kesehatan Jamaah Haji

(BKJH)

Buku kesehatan jamaah haji adalah faktor penting bagi para jamaah

haji, Buku kesehatan jamaah haji disimpan oleh dinas kesehatan wilayah

jamaah haji berada dan akan dibagikan ketika di embarkasi. Buku

kesehatan jamaah haji wajib diisi agar petugas kesehatan haji Indonesia

dapat lebih mudah melayani setiap masalah kesehatan yang dialami oleh

36Pedoman Teknis Pemeriksaan Kesehatan Jamaah Haji, Kementerian Kesehatan RIth. 2010

Page 76: EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34141/1/PUTRI... · evaluasi pelayanan kesehatan jamaah haji pada pusat kesehatan

63

jamaah haji Indonesia. Berikut beberapa cara petunjuk pengisian Buku

Kesehatan Jamaah Haji (BKJH):

a. Sampul Buku

o Kulit muka luar

1) Warna cover hijau

2) Pada sisi atas terdapat nomor seri buku tercetak

perforasi sebagai penanda keaslian buku

3) Terdapat kotak jendela untuk melihat isi tulisan kotak

Risti pada halaman Identitas Jamaah Haji

4) Terdapat tulisan: “Buku Kesehatan Jamaah Haji

Indonesia” (Indonesian Hajj Pilgrim’s Medical Record).

Disisi bawah terdapat tulisan Kementerian Kesehatan

Republik Indonesia (Ministry of Health of The Republic

of Indonesia)

5) Biarkan halaman ini tanpa tambahan tulisan dan coret-

coret

o Kulit Muka Dalam. Biarkan halaman ini tanpa tulisan

o Kulit Belakang Luar

1) Informasi tentang Kartu Kewaspadaan Kesehatan

Jamaah Haji

a) Bilamana anda tetap sehat dalam waktu 2 minggu

sejak kedatangan dari tanah suci. Kirimkanlah

Page 77: EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34141/1/PUTRI... · evaluasi pelayanan kesehatan jamaah haji pada pusat kesehatan

64

kartu ini ke puskesmas terdekat dimana saudara

berada

b) Bilamana anda jatuh sakit dalam waktu 2 minggu

sejak kedatangan dari tanah suci . diwajibkan

berobat dengan membawa Buku Kesehatan

Jamaah Haji ini ke Dokter Puskesmas setempat.

2) Terdapat keterangan tahun cetakan buku

o Kulit Belakang Dalam. Terdapat amplop sebagai tempat

lembar cetak lepas

Formulir cetak lepas terdiri dari:

1) Form surat pernyataan Jamaah Haji Wanita Usia Subur

(WUS)

2) Form surat rujukan pemeriksaan kesehatan

3) Form rujukan balik pemeriksaan kesehatan

4) Form surat keterangan pemeriksaan kesehatan pertama,

dibuat rangkap 3 untuk:

a) Kantor Kementerian Agama

b) Jamaah Haji yang bersangkutan

c) Arsip Puskesmas

5) Form surat keterangan pengobatan jamaah haji

6) Form surat keterangan pendamping jamaah haji

Page 78: EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34141/1/PUTRI... · evaluasi pelayanan kesehatan jamaah haji pada pusat kesehatan

65

b. Identitas Jamaah Haji (BKJH)

o Kotak “Jenis Risti”

1) Diisi nama diagnosis oleh petugas kesetahan Rumah

Sakit atau Puskesmas (bukan kode diagnosis). Contoh

nama diagnosis: Diabetes Melitus tipe II terkontrol,

Hipertensi sedang, penyakit jantung koroner, dll.

2) Boleh berisi lebih dari satu jenis diagnosis. Contoh

pengisian:

3) Pengisian dilakukan berdasar hasil akhir pemeriksaan

kesehatan tahap pertama, kedua dan pemeriksaan

kesehatan di Embarkasi.

4) Yang berwenang menuliskan nama diagnosis RISTI

adalah dokter pemeriksa kesehatan tahap pertama,

kedua dan dokter pemeriksa di embarkasi.

5) Bila kotak ini terisi, maka berikan stempel resiko tinggi

(RT) dengan tinta warna merah, sehingga tampak dari

kotak transparan.

Contoh stempel:

RT

DIABETES MELITUS tipe II TerkontrolHIPERTENSI SedangOBESITAS dll.

Page 79: EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34141/1/PUTRI... · evaluasi pelayanan kesehatan jamaah haji pada pusat kesehatan

66

o Kotak Nama

1) Ditulis nama lengkap jamaah haji (nama lengkap sesuai

dengan nama yang tercantum dalam Paspor dengan

Huruf Balok.

2) Ditulis oleh petugas Puskesmas

o Kotak Nomor Paspor

1) Diisi sesuai nomor paspor

2) Ditulis oleh petugas kesehatan di Embarkasi

o Kotak Nomor Kloter

1) Diisi sesuai nomor kloter. Contoh: 046-SOC, 012-BTJ,

025-SUB.

2) Ditulis oleh petugas kesehatan di Embarkasi (dibantu

petugas kloter)

3) Kotak Nomor Maktab

a) Diisi sesuai nomor maktab di Makkah/ Madinah

(contoh: 123- Makkah, 100- Madinah)

b) Ditulis oleh petugas kesehatan di Kloter

4) Kotak Pas Foto

a) Ditempelkan pas foto jamaah haji terbaru (foto 3

bulan terakhir) dengan ketentuan sesuai

rekomendasi Kemenag, berukuran 4x6

b) Ditempel oleh petugas puskesmas

Page 80: EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34141/1/PUTRI... · evaluasi pelayanan kesehatan jamaah haji pada pusat kesehatan

67

c) Di cap dengan stempel dari sarana layanan

kesehatan di Puskesmas atau Rumah Sakit,

dengan mengenai sebagian lembar pas foto.

c. International Certificate Of Vaccination Or Prophylaxis

International Health Regulation (2005)

a. Page 1:

Isian dilakukan oleh petugas KKP dalam rangka

pendampingan vaksinasi.

Issued to: diisi dengan nama jamaah haji (tidak boleh dihapus

atau di type ex atau dicoret)

Paspor number or travel document number: diisi nomor

paspor jamaah haji atau nomor dokumen travel jamaah haji

b. Page 2:

Isian dilakukan oleh petugas KKP dalam rangka

pendampingan vaksinasi.

This is to certify that (name), diisi nama jamaah haji; date of

birth, diisi tanggal lahir; sex diisi jenis kelamin;

Nationality, diisi Indonesia; national identification document,

if applicable, diisi kartu tanda penduduk (KTP) nomer KTP.

Whose signature follows,

Has on the date indicated been vaccinated or received

prophylaksis against: (name of disease or condition)

Page 81: EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34141/1/PUTRI... · evaluasi pelayanan kesehatan jamaah haji pada pusat kesehatan

68

Meningitis Meningkokus ACW 135Y in accordance with

IHR: diisi jenis vaksinasi yang diberikan pada jamaah haji;

Tabel sertifikat vaksinasi atau profilaksis:

1) Diisi oleh dokter/ petugas kesehatan yang memberikan

vaksinasi, kecuali tanda tangan pada kolom signature an

professional of supervising clinicians

2) Vaccine or prophylaksis: diisi nama vaksin atau

profilaksis yang digunakan telah diakui oleh WHO

3) Date: diisi dengan tanggal vaksinasi

4) Signature an professional status of supervising

clinicians,

Keputusan soal ini telah final: tanda tangan oleh petugas

KKP, setelah jamaah menunjukan surat keterangan

vaksinasi, jika diisi oleh petugas bukan dari KKP, maka

ICV harus diganti. Dokter pemeriksa kesehatan yang

memberikan vaksinasi membuat surat keterangan

vaksinasi.

5) Manufacturer and batch no. of vaccine or prophylaksis,

diisi dengan nama pabrik vaksin atau profilaksis dan no.

batch vaksin atau profilasksis; contoh: GSK ACW 135Y,

Lot: N. 358- A. 41A;

Page 82: EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34141/1/PUTRI... · evaluasi pelayanan kesehatan jamaah haji pada pusat kesehatan

69

6) Certificate valid from…until…, diisi sertifikat berlaku

dari tanggal sampai tanggal yang dicantumkan;

7) Official stamp of administering center, hanya boleh cap

KKP, jika ada stempel selain KKP, maka ICV harus

diganti.

d. Surat Keterangan Vaksinasi

Sebagai isiian setelah vaksinasi oleh petugas puskesmas/

rumah sakit. Isiian oleh petugas puskesmas atau rumah sakit

Lembar pernyataan ini diberikan kepada:

a. Nama: diisi nama jamaah haji serta diisi nama bin/ binti

b. Lahir: diisi tempat lahir, tanggal: diisi/ bulan/ tahun

c. Kelamin: dipilih pria/ wanita (coret salah satu)

d. No. identitas: diisi nomor KTP/ SIM/ Passpor*)

e. Suku bangsa: diisi jenis suku bangsa

f. Tabel surat keterangan vaksinasi:

1) Vaksin atau profilasksis dan dosis: diisi nama vaksin

atau profilaksis serta dosis yang diberikan pada jamaah

haji

2) Tanggal pemberian: diisi tanggal pemberian vaksin atau

profilaksis

3) Tanda tangan dan nama dokter penanggung jawab: diisi

nama pabrik dan nomor batch vaksin atau profilaksi

Page 83: EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34141/1/PUTRI... · evaluasi pelayanan kesehatan jamaah haji pada pusat kesehatan

70

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan penelitian, maka dapat disimpulkan beberapa

hal tentang pelaksanaan pelayanan kesehatan haji Indonesia, yaitu:

1. Ada beberapa standar pelaksanaan kesehatan haji yang diselenggarakan

oleh Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan RI yaitu, pengerahan

tenaga kesehatan, bimbingan dan penyuluhan kesehatan, pelayanan

kesehatan, dan pengendalian penyakit.

2. Setelah di analisis evaluasi dari jemaah wafat pada tahun 1435H/ 2014M

berdasarkan tempat wafat yaitu (BPHI, Sektor dan RSAS) sebesar 61,6 %

atau sebanyak 183 jemaah haji wafat di Sarana Pelayanan Kesehatan; dan

sebesar 38,4 % atau 114 jemaah haji wafat di luar sarana pelayanan

kesehatan (Pondokan, Masjid, Perjalanan dan Pesawat). Jika

dibandingkan dengan tahun 1434H/2013M maka pada tahun

1435H/2014M persentase jemaah wafat di sarana kesehatan lebih rendah,

sedangkan di luar sarana kesehatan lebih tinggi. Itu artinya pelayanan

kesehatan jamaah haji yang diberikan oleh petugas maupun tim kesehatan

jamaah haji Indonesia sudah lebih baik dari tahun sebelumnya.

Page 84: EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34141/1/PUTRI... · evaluasi pelayanan kesehatan jamaah haji pada pusat kesehatan

71

B. Saran- saran

Berdasarkan hasil penelitian kesimpulan diatas, maka dapat disampaikan

beberapa saran yang dapat membangun dan memberikan manfaat Pelayanan

Kesehatan bagi Jamaah Haji Indonesia pada Pusat Kesehatan Haji Kementerian

Kesehatan RI dan seluruh instansi pemerintahan dan pihak- pihak yang terkait

dengan penyelenggaraan kesehatan haji.

Adapun saran tersebut adalah:

1. Hendaknya Kementerian Kesehatan dengan Kementerian Agama lebih

mensinergikan upaya- upaya peningkatan pelayanan kesehatan untuk

meminimalisir jumlah jamaah haji wafat.

2. Hendaknya kementerian kesehatan khususnya Pusat Kesehatan Haji

melakukan koordinasi secara berkala dengan petugas- petugas kesehatan

haji di daerah agar tidak terjadi calon jamaah haji risti ikut dalam

keberangkatan sebelum dilakukan pembinaan khusus.

Page 85: EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34141/1/PUTRI... · evaluasi pelayanan kesehatan jamaah haji pada pusat kesehatan

DAFTAR PUSTAKA

Al-Zaziri, Abdurrahman, Fiqih 4 Mazhab Bagian Ibadat (Puasa, Zakat, Haji,Kurban), (Jakarta: Darul Ulum Press, 1996)

Al- Zuhaily, Wahbah, Fikih Shaum, I’tikaf dan Haji: Kajian Berbagai Mazhab(Bandung: Pustaka Media Utama, 2006)

Arikunto, Suharsimi, Penelitian Program Pendidikan, (Jakarta: Bina Aksara, 1998)

Basyuni, M, Muhammad, Reformasi Manajemen Haji, (Jakarta: FDK Press, 2008)

Halim, Abdul, Ensiklopedi Haji dan Umroh, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,2002)

Husein, W, Farid, Pedoman Pelayanan Kesehatan Jiwa Bagi Calon Jamaah Haji danJamaah Haji: Pedoman Bagi Petugas Kesehatan (Jakarta: Direktorat JenderalBina Pelayanan Medik, 2006)

Kementerian Kesehatan RI, Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Haji (KeputusanMenkes RI Nomor 442/ MENKES/ SK/ VI/ 2009)

, UU. No. 17 tahun 1999 BAB III Pasal 6 ayat 1 tentangpenyelenggaraan kesehatan haji (Jakarta: Kementerian Kesehatan, 2009)

, TAP MPR nomer. II/ MPR/ 1993 tentang keterlibatanKementerian Kesehatan dalam Penyelenggaraan Ibadah Haji.

, Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Haji,(Kementerian Kesehatan RI: 2009)

, Pedoman Teknis Pemeriksaan Kesehatan JamaahHaji, (Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan RI: 2010)

, Profil Kesehatan Haji Indonesia Tahun 2008, PusatKesehatan Haji

Martin. S dan B. Firman Aji, Perencanaan dan Evaluasi, (Jakarta: Bumi Aksara,1990)

Nasution, Harun, Ensiklopedi Islam Indonesia, (Jakarta, Djembatan 1992)

Page 86: EVALUASI PELAYANAN KESEHATAN JAMAAH HAJI PADA …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/34141/1/PUTRI... · evaluasi pelayanan kesehatan jamaah haji pada pusat kesehatan

Pusat Kesehatan Haji Kemenkes RI “Laporan Penyelenggaraan Kesehatan HajiTahun 2009” (Jakarta: 2010)

Soekidjo, Notoatmodjo, Kesehatan Masyarakat: Ilmu dan Seni. (Jakarta: RinekaCipta, 2007)

Sukardi, Evaluasi Pendidikan “Prinsip dan Operasionalnya” (Jakarta: Bumi Aksara,2009)

Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D. (Bandung:2009)

Timpe, A, Dale, Seri Manajemen Sumber Daya Manusia Kinerja (Jakarta: PT.ElexMedia Komputindo,kelompok Gramedia, 1999)

Wasilaturohmah, Evaluasi Pelayanan Manasik Haji Tahun 2013 pada KementerianAgama Jakarta Timur