3
Kesadaran merupakan fungsi utama susunan saraf pusat. Untuk mempertahankan fungsi kesadaran yang baik, perlu suatu interaksi yang konstan dan efektif antara hemisfer serebri yang intak dan formasio retikularis di batang otak. Gangguan pada hemisfer serebri atau formasio retikularis dapat menimbulkan gangguan kesadaran. Bergantung pada beratnya kerusakan, gangguan kesadaran dapat berupa apati, delirium, somnolen, sopor atau koma. Lintasan asendens dalam susunan saraf pusat yang menyalurkan impuls sensorik protopatik, propioseptik dan perasa pancaindra dari perifer ke daerah korteks perseptif primer disebut lintasan asendens spesifik atau lintasan asendens lemniskal. Ada pula lintasan asendens aspesifik yakni formasio retikularis di sepanjang batang otak yang menerima dan menyalurkan impuls dari lintasan spesifik melalui koleteral ke pusat kesadaran pada batang otak bagian atas serta meneruskannya ke nukleus intralaminaris talami yang selanjutnya disebarkan difus keseluruh permukaan otak Pada manusia pusat kesadaran terdapat didaerah pons, formasio retikularis daerah mesensefalon dan diensefalon. Lintasan aspesifik ini disebut diffuse ascending reticular activating system (ARAS). Melalui lintasan aspesifik ini, suatu impuls dari perifer akan menimbulkan rangsangan pada seluruh permukaan korteks serebri. Dengan adanya 2 sistem lintasan tersebut terdapatlah penghantaran asendens yang pada pokok-nya berbeda.Lintasan spesifik

FAAL KESADARAN

Embed Size (px)

DESCRIPTION

mekanisme penurunan kesadaran

Citation preview

Page 1: FAAL KESADARAN

Kesadaran merupakan fungsi utama susunan saraf pusat. Untuk mempertahankan fungsi

kesadaran yang baik, perlu suatu interaksi yang konstan dan efektif antara hemisfer serebri yang

intak dan formasio retikularis di batang otak. Gangguan pada hemisfer serebri atau formasio

retikularis dapat menimbulkan gangguan kesadaran.

Bergantung pada beratnya kerusakan, gangguan kesadaran dapat berupa apati, delirium,

somnolen, sopor atau koma.

Lintasan asendens dalam susunan saraf pusat yang menyalurkan impuls sensorik protopatik,

propioseptik dan perasa pancaindra dari perifer ke daerah korteks perseptif primer disebut

lintasan asendens spesifik atau lintasan asendens lemniskal.

Ada pula lintasan asendens aspesifik yakni formasio retikularis di sepanjang batang otak yang

menerima dan menyalurkan impuls dari lintasan spesifik melalui koleteral ke pusat kesadaran

pada batang otak bagian atas serta meneruskannya ke nukleus intralaminaris talami yang

selanjutnya disebarkan difus keseluruh permukaan otak

Pada manusia pusat kesadaran terdapat didaerah pons, formasio retikularis daerah mesensefalon

dan diensefalon. Lintasan aspesifik ini disebut diffuse ascending reticular activating system

(ARAS). Melalui lintasan aspesifik ini, suatu impuls dari perifer akan menimbulkan rangsangan

pada seluruh permukaan korteks serebri.

Dengan adanya 2 sistem lintasan tersebut terdapatlah penghantaran asendens yang pada pokok-

nya berbeda.Lintasan spesifik menghantarkan impuls dari satu titik pada alat reseptor ke satu

titik pada korteks perseptif primer. Sebaliknya lintasan asendens aspesifik menghantarkan setiap

impuls dari titik manapun pada tubuh ke seluruh korteks serebri. Neuron-neuron di korteks

serebri yang digalakkan olehimpuls asendens aspesifik itu dinamakan neuron pengemban

kewaspadaan, sedangkan yang berasal dari formasio retikularis dan nuklei intralaminaris talami

disebut neuron penggalak kewaspadaan. Gangguan pada kedua jenis neuron tersebut oleh sebab

apapun akan menimbulkan gangguan kesadaran.

Page 2: FAAL KESADARAN

ETIOLOGI

A. Menurut kausa : 1.

1. Kelainan otak

--trauma komosio, kontusio, laserasio, hematoma epidural, hematoma

subdural.

--gangguan sirkulasi perdarahan intraserebral, infark otak oleh trombosis dan emboli.

-- radang ensefalitis, meningitis.

-- neoplasma primer, metastatik.

-- epilepsy status epilepsi

2. Kelainan sistemik

-- gangguan metabolisme dan elektrolit hipoglikemia, diabetik ketoasidosis, uremia,

gangguan hepar, hipokalsemia, hiponatremia.

-- hipoksia penyakit paru berat, kegagalan jantung berat,anemia berat

-- toksik keracunan CO, logam berat, obat, alkohol.

B. Menurut mekanisme gangguan serta letak lesi :

-- gangguan kesadaran pada lesi supratentorial.

-- gangguan kesadaran pada lesi infratentorial.

-- gangguan difus (gangguan metabolik).