FAHDIL

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tugas

Citation preview

ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIKHubungan 3 Elemen Kebijakan Publik

oleh

FAHDIL RAHMATNPP. 22.0299Program Studi : Kebijakan PemerintahanFakultas : Politik Pemerintahan

INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI1. Deskripsi Pelaku Kebijakan, Lingkungan Kebijakan dan Isi Kebijakan:Kebijakan publik menurut Easton ( 1969 ) merupakan pemanfaatan strategis terhadap sumber daya yang ada untuk memecahkan masalah-masalah publik atau pemerintah. Menurutnya, kebijakan publik merupakan bentuk intervensi negara untuk melindungi kepentingan masyarakat (kelompok) yang kurang beruntung. Dari definisi tersebut maka kebijakan publik merupakan proses pengambilan keputusan (decision making). Berdasarkan definisinya, sebuah kebijakan publik akan efisien ketika berada dalam ranah pemerintahan. Artinya, kekuasaan negara dalam kebijakan publik ini sangat besar. Kebijakan publik mengadung 3 (tiga) komponen penting yang saling berkaitan dalam proses formulasi kebijakan publik yakni Pelaku Kebijakan, Isi Kebijakan dan Lingkungan Kebijakan.a) Pelaku KebijakanOrang-orang atau pelaku yang terlibat dalam perumusan kebijakan disebut juga dengan aktor kebijakan. Menurut James Anderson aktor kebijakan dibagi kedalam dua peran yakni pelaku resmi dan pelaku tidak resmi.

Pelaku resmi ;Yang termasuk dalam pelaku resmi adalah pemerintah yang terdiri dari :1. LegislatifLegislatif adalah lembaga yang bertugas merumuskan dan membentuk kebijakan berupa undang-undang dan menjadi sebuah kebijakan. Dimana undang-undang tersebut menjadi payung hukum bagi pembuatan kebijakan publik pada level berikutnya seperti instruksi presiden, peraturan pemerintah, keputusan-keputusan hingga peraturan daerah dibawahnya.

2. EksekutifSetelah kebijakan dibuat oleh lembaga legislatif makan fungsi eksekutif adalah melaksanakan kebijakan publik tersebut atau kata lain mengimplementasikan kepada publik apa saja isi dari pada sebuah kebijakan yang telah lahir tersebut.3. YudikatifLembaga pemerintah ini bertugas mengawasi dan memberikan pertimbangan sanksi apabila kemudian terdapat kesalahan atau kekeliruan dalam proses implementasi sebuah kebijakan publik tersebut.

Pelaku tidak resmi ;Pelaku tidak resmi biasa berasal dari luar lembaga pemerintah seperti kelompok kepentingan, partai politik, organisasi massa, warga negara dan individu. Pelaku tidak resmi ini tidak mempunyai peran dalam pengambilan keputusan kebijakan akan tetapi mereka berperan dalam memberikan saran, usul, masukkan bahkan intervensi kepada pelaku resmi pembuat kebijakan agar dapat meloloskan atau menggunakan bentuk kebijakan yang mereka inginkan.

b) Lingkungan KebijakanTeori sistem berpendapat bahwa pembuatan kebijakan publik tidak dapat dilepaskan dari pengaruh lingkungan itu sendiri. Tuntutan terhadap kebijakan dapat dilahirkan karena pengaruh lingkungan dan ditransformasikan kedalam suatu sistem politik. Akan tetapi proses perumusan kebijakan publik yang dihasilkan tentu memperhatikan pula faktor lingkungan antara lain ; sumber daya alam, iklim, topografi, jumlah penduduk, distribusi penduduk, lokasi spasial, kebudayaan, struktur sosial, sistem ekonomi dan politik. Dalam kasus kebijakan tertentu perlu diperhatikan pula lingkungan internasional dan kebijakan internasional ( Anderson,1979). Lingkungan sangat berpengaruh terhadap isi kebijakan, sebab dari lingkunganlah pelaku kebijakan dapat menyusun sebuah strategi pembuatan suatu isi kebijakan bagi ruang publik. Kebijakan publik sebagai pengalokasian nilai-nilai kekuasaan untuk seluruh masyarakat yang keberadaannya mengikat sehingga pelaku kebijakan dalam membuat kebijakan publik harus benar-benar memperhatikan lingkungan dimana tuntutan sebuah kebijakan berasal.

c) Isi KebijakanYang dimaksud dengan isi kebijakan adalah hasil akhir dari pada sebuah formulasi kebijakan yang telah terwujud dalam bentuk undang-undang, peraturan pemerintah hingga peraturan daerah. Wujud dari pada kebijakan publik tersebut tertuang dalam isi kebijakan yang memuat pertimbangan, penetapan dan keputusan yang selanjutnya terdiri atas bab dan pasal hingga aturan-aturan tambahan. Isi dari pada kebijakan tentu disesuaikan dengan kondisi lingkungan setempat dimana kebijakan itu berasal, apabila isi kebijakan tidak diarahkan pada suatu kondisi lingkungan yang sesuai maka akan terjadi kegagalan implementasi kebijakan publik sendiri. Isi kebijakan tentu tentu harus betul-betul mengakomodir kepentingan publik dan bukan kepentingan golongan tertentu sehingga dapat menjawab tuntutan masyarakat.

2) Hubungan antara Pelaku Kebijakan, Lingkungan dan Isi Kebijakan :

a) Pelaku Kebijakan dan Lingkungan KebijakanKebijakan dibuat untuk memenuhi tuntutan masyarakat atau publik yang menginginkan adanya sebuah perubahan. Pelaku kebijakan biasanya terdiri dari kelompok masyarakat, organisasi profesi, partai politik, badan-badan pemerintah, wakil rakyat dan analisis kebijaksanaan. Mereka bertugas membuat kebijakan atas masukan dari lingkungan dimana lahir sebuah isu tentang kebijakan.Lingkungan kebijakan adalah suasana tertentu dimana kejadian-kejadian disekitar isu kebijakan itu timbul, mempengaruhi dan dipengaruhi juga oleh pelaku kebijakan. Pelaku kebijakan dalam menyusun sebuah kebijakan tentunya harus berdasar pada input yang berasal dari lingkungan yang berpangkal pada masyarakat atau publik. Lingkungan lahir karena adanya demand atau tuntutan, harapan atau keinginan dari lingkungan yang selanjutnya hal ini oleh pelaku kebijakan akan dijadikan sebuah kebijakan untuk publik. Sebagai pelaku kebijakan harus melihat apa yang menjadi tuntutan dari pada lingkungan tersebut, hal ini untuk memenuhi tuntutan publik yang menginginkan perubahan. Akan tetapi selaku pelaku kebijakan dalam memformulasi sebuah kebijakan terkadang dalam menghasilkan sebuah keputusan atau kebijakan belum tentu masyarakat menerima kebijakan tersebut. Hal ini biasanya disebabkan oleh beberapa hal antara lain: Kebijakan tidak sesuai dengan kondisi lingkunganAda beberapa kebijakan yang dibuat oleh pelaku kebijakan sangat tidak sesuai dengan kondisi daerah setempat, keputusan tersebut malah merugikan atau malah tidak bermanfaat sama sekali. Hal ini disebabkan karena pelaku kebijakan dalam mengambil sebuah keputusan tidak menimbang-nimbang segala aspek yang muncul terhadap lingkungan karena setiap daerah berbeda pula kondisi lingkungannya sehingga akan berpengaruh terhadap penerimaan sebuah keputusan atau kebijakan yang dikeluarkan oleh pelaku kebijakan maka akan lahir sebuah isi kebijakan yang tidak relevan dengan lingkungan setempat.Ada banyak contoh namun salah satu contoh sebuah kebijakan yang tidak sesuai kondisi daerah dimana lingkungan berada adalah adanya kebijakan yang dibuat untuk menaikan standar kelulusan siswa menjadi 5,00 bagi daerah terpencil yang jauh di papua dengan terbatasnya sarana dan prasarana, tenaga pengajar dan keterbatasan lain hal ini menjadi sangat mustahil. Bagaimana mau menerapkan standar pendidikan jika ada siswa yang belum bisa membaca bahkan menulis. Tentunya hal ini bukan berlaku di papua semata akan diseluruh daerah terpencil di tanah air.

- Kebijakan yang dikeluarkan atas dasar kepentingan beberapa pelaku kebijakan.Kebijakan biasanya dikeluarkan juga atas dasar kepentingan pelaku kebijakan tersebut, hal ini didasarkan atas pertimbangan lingkungan dimana pelaku kebijakan berada. Artinya bahwa kebijakan yang dikeluarkan tersebut dirasa akan menguntungkan pelaku kebijakan dibandingkan memikirkan kepuasaan publik pada umumnya.b) Pelaku Kebijakan dan Isi KebijakanPelaku kebijakan dalam menentukan isi kebijakan tetap memperhatian dan berpedoman pada lingkungan dimana isu kebijakan itu muncul dan diangkat sebagai suatu permasalahan. Dalam pembuatan suatu kebijakan yang akan diimplementasikan kepada publik, maka pelaku kebijakan harus melihat secara jelas yang subjektif yang diciptakan atas dasar kesadaran para pelaku kebijakan teradap pilihan-pilihan yang tersedia untuk mengatasi problem masyarakat banyak. Isi kebijakan juga tetap diusahakan agar dapat betul-betul menyentuh secara langsung dan betul-betul bermanfaat pada ruang publik. Dalam menyusun sebuah kebijakan maka pelaku kebijakan harus melakukan sebuah proses kebijakan dan proses analisa atas isi kebijakan tersebut.Berdasarkan proses dan analisa dalam mengambil dan membuat keputusan diatas maka pelaku kebijakan akan dengan mudah dapat menyusun sebuah isi kebijakan yang betul-betul sesuai dengan kondisi yang dibutuhkan. Pelaku kebijakan menginput masukkan dari publik lewat agenda setting kemudian dirumuskan dan ditetapkan dan dilaksanakan hingga akhirnya dievaluasi apakah kebijakan itu layak atau tidak bagi ruang publik.

c) Lingkungan dan Isi kebijakanLingkungan sangat berpengaruh terhadap isi kebijakan, sebab dari lingkunganlah pelaku kebijakan dapat menyusun sebuah strategi pembuatan suatu isi kebijakan bagi ruang publik. Kebijakan publik sebagai pengalokasian nilai-nilai kekuasaan untuk seluruh masyarakat yang keberadaannya mengikat. Sehingga cukup pemerintah yang dapat melakukan sesuatu tindakan kepada masyarakat dan tindakan tersebut merupakan bentuk dari sesuatu yang dipilih oleh pemerintah yang merupakan bentuk dari pengalokasian nilai-nilai kepada masyarakat.Dalam melahirkan sebuah keputusan atau iasi kebijakan, para pelaku kebijakan tentunya menginput berbagai masukkan dari lingkungan, lingkungan dimana publik berada sangat berpengaruh terhadap isi suatu kebijakan. Sudah barang tentu masing-masing lingkungan mempunyai kondisi yang berbeda-beda sehingga perbedaan lingkungan ini akan sagat berpengaruh kepada isi kebijakan yang akan dibuat, sebab isi kebijakan yang lahir belum tentu akan dengan cepat dan mudah diterima oleh lingkungan yang berbeda, artinya bahwa lingkungan sangat berpengaruh besar terhadap lahirnya sebuah isi kebijakan, sebab dari lingkungan yang bergejolak akan lahir sebuah agenda setting yang oleh pelaku kebijakan sangat layak untuk dapat dijadikan sebuah kebijakan bagi publik. Sehingga jika linkungan kurang memberikan pengaruhnya maka kebijakan yang lahirpun akan kurang bermanfaat bagi publik sendiri.Secara garis besar dapat dikatakan bahwa antara lingkungan dan isi kebijakan sangat berpengaruh besar bagi pelaku kebijakan dalam mengambil sebuah keputusan dalam melahirkan sebuah isi dari pada sebuah kebijakan bagi masyarakat luas.