filsafatolahraga

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/24/2019 filsafatolahraga

    1/15

    http://sport-philosophy.blogspot.co.id/ enima

    ASPEK ONTOLO !S !L"# KEOLA$%A AAN

    ASPEK-ASPEK ONTOLO !S !L"# KEOLA$%A AAN

    "ade Pramono &

    A'ST%A(T

    At the acknowledged risk of oversimplification, the term ontology is used here to indicatethe investigation of the nature of Sport Science. Sport Science is the name for the scientificwork and its result related to a very complex social subsystem called sport. This phenomenon isvery diversified, has many faces, and has to be seen in a multidimensional way. Sport Science,therefore, must be described and ustified as a scientific discipline. This is done by dealing withtheoretical foundations. This research is intended to reflect and analyse the ontological aspect ! ob ect, scope, aim, and ob ective " which is one of the important aspect of this theoretical

    foundations, which in turn are a contribution to a #hilosophy of Sport Science.

    $ey words% ontological aspect, Sport Science

    Ilmu Keolahragaan memiliki sejarah yang relatif lebih pendek dibandingkan dengan ilmu-

    ilmu disipliner lain seperti filsafat, hukum, ekonomi, dan sebagainya. Bidang ilmu

    dibawahnyapun masih tergolong baru. Oleh karena itu, sangat penting bagi Ilmu Keolahragaan

    untuk membangun dasar-dasar teoritis sebagai sebuah disiplin ilmiah.

    Dasar-dasar teoritis menunjukkan konsep dasar, persoalan pokok, dan pembenaran umum

    Ilmu Keolahragaan dengan bantuan prosedur teoritis. !eori atau teoritis berarti refleksi

    mendalam yang dikembangkan se"ara baik dalam standar-standar ilmiah. Ilmu Keolahragaan

    adalah nama bagi wissenschaft yang hasilnya dihubungkan pada sub-sistem sosial yang sangat

    kompleks yang disebut olahraga . #enomena olahraga sangat beragam, banyak memiliki wajah,

    dan dilihat dalam multidimensi, oleh karena itulah maka ilmu yang menguraikan masalah ini,yakni Ilmu Keolahragaan, juga memperlihatkan karakter yang amat kompleks. Disiplin ilmiah

    menunjukkan satu "abang dalam bidang luas dunia ilmu. $engembangan historis ilmu se"ara

    umum dapat dikarakteristikkan sebagai proses diferensiasi dan spesifikasi konstan. %adi, banyak

    1 [*] )Made Pramono adalah dosen FIK Universitas Negeri Surabaya

    1

    http://sport-philosophy.blogspot.co.id/http://sport-philosophy.blogspot.co.id/2011/04/aspek-ontologis-ilmu-keolahragaan.htmlhttp://sport-philosophy.blogspot.co.id/2011/04/aspek-ontologis-ilmu-keolahragaan.htmlhttp://sport-philosophy.blogspot.co.id/
  • 7/24/2019 filsafatolahraga

    2/15

    disiplin ilmiah yang eksis sekarang ini yang kelak akan lebih banyak lagi, karena proses

    diferensiasi menjadi suatu proses yang kontinu &'aag, ())*+ ( .

    esuatu yang sangat penting dan /ital bagi Ilmu Keolahragaan - seperti halnya ilmu-ilmu

    lain seperti ilmu politik, kedokteran, sastra dan lain-lain - adalah bahwa Ilmu keolahragaan

    menyajikan sistem penelitian ilmiah, pengajaran, latihan, dan integrasi konstruktif ilmu-ilmu lain

    di dalamnya. !entu saja, dasar-dasar teoritis-filsafati harus sudah kokoh terbangun sebagai syarat

    untuk dapat disebut sebagai ilmu mandiri.

    #ilsafat, dalam hal ini dianggap memiliki tanggung jawab penting dalam mempersatukan

    berbagai kajian ilmu untuk dirumuskan se"ara padu dan mengakar menuju Ilmu Keolahragaan

    dalam tiga dimensi ilmiahnya &ontologi, epistemologi dan aksiologi yang kokoh dan sejajar

    dengan ilmu lain. 0ele/ansi filsafati ini pada gilirannya mensyaratkan pula komunikasi lintas,

    inter, dan multidisipliner ilmu-ilmu terkait dalam upaya menjawab persoalan dan tantangan yang

    mun"ul dari fenomena keolahragaan. Dengan kata lain, proses timbal balik yang sinergis antara

    khasanah keilmuan dan wilayah praksis mun"ul, dan menjadi tanggung jawab filsafat untuk

    mengkritisi, memetakan dan memadukan hal tersebut. #ilsafat Ilmu Keolahragaan, dengan titik

    tekan utama pada tiga dimensi keilmuan ini 1 ontologi, epistemologi, aksiologi 1 mengeksplorasi

    Ilmu Keolahragaan ini se"ara mengakar.

    Ilmu Keolahragaan adalah ilmu yang relatif baru dan memiliki sejarah lebih pendek

    daripada bidang-bidang ilmu lain seperti filsafat, hukum, fisika, biologi dan lain-lain. Oleh

    karena itu, pendasaran teoritis-filsafati masih terus diupayakan, salah satunya melalui integrasi

    "abang-"abang Ilmu Keolahragaan &seperti psikologi olahraga, biomekanika olahraga dan

    melalui ekstensifikasi dan intensifikasi tema kajian seperti nutrisi, se2, meditasi dan sebagainya.

    3nalisis pada penelitian ini berupaya memberikan sumbangan ke arah pemahaman yang

    lebih komprehensif dan intensif dalam membangun dasar-dasar teoritis Ilmu Keolahragaansebagai suatu disiplin ilmiah.$embahasan aspek ontologis Ilmu Keolahragaan merupakan satu

    dari tiga pilar utama selain aspek epistemologi dan aksiologi. Ketiga pilar ini se"ara integratif

    harus dipahami oleh akademisi Ilmu Keolahragaan dalam rangka pengakuan yang lebih luas dan

  • 7/24/2019 filsafatolahraga

    3/15

    mendalam terhadap Ilmu Keolahragaan dari masyarakat ilmiah, dan juga sebagai landasan

    strategis pengembangan dan interaksi lintas, inter, dan multidisipliner Ilmu Keolahragaan.

    $embahasan dari aspek ontologi berusaha menjawab persoalan apa objek studi Ilmu

    Keolahragaan yang dianggap unik dan tidak dikaji oleh disiplin ilmu lainnya. elain itu, perlu

    juga memetakan medan kajian Ilmu Keolahragaan sebagai suatu rin"ian objek formalnya, serta

    pembahasan tentang maksud dan sasaran Ilmu Keolahragaan yang merupakan persoalan atau

    fokus penting dalam membangun dasar-dasar teoritis Ilmu Keolahragaan dari aspek ontologi ini

    &KDI Keolahragaan, 4555+ 6, )7 'aag, ())*+ )

    Ob)e* St+di !lm+ Keolahragaan

    Karakteristik dari objek studi Ilmu Keolahragaan adalah fenomena gerak

    manusia.#enomena gerak ini dalam konteks keolahragaan menjadi amat kompleks karena

    mengandung muatan biologis, psikologis, dan antropologis.Olahraga adalah bentuk perilaku

    gerak manusia yang spesifik.3rah dan tujuan orang berolahraga termasuk waktu dan lokasi

    kegiatan dilaksanakan sedemikian beragam.Ini menunjukkan bahwa olahraga merupakan

    fenomena yang rele/an dengan kehidupan sosial dan ekspresi budaya, termasuk dalam hal ini

    ke"enderungan khas ideologi, profesi, organisasi, pendidikan dan sains. edangkan sifat

    uni/ersalitas menunjukkan keanekaragaman olahraga yang dipengaruhi oleh keragaman sosial budaya dan kondisi geografis yang spesifik &'aag, ())*+ ( #enomena olahraga hadir di

    masyarakat dan terkontrol di bawah restu nilai dan norma, di samping terikat langsung oleh

    kapasitas kemampuan biologik &0usli dan umardianto, 4555+ 4 .

    3rah kajian Ilmu Keolahragaan se"ara khusus adalah ilmu tentang manusia berkenaan

    dengan perilaku gerak insani yang diperagakan dalam adegan bermain, berolahraga dan berlatih

    &KDI Keolahragaan, 4555+ 8 .Karena itu, esensi dari fokus studi Ilmu Keolahragaan adalah studi

    dan pendidikan manusia dalam gerak.!egasnya, arah kajian Ilmu Keolahragaan adalah gerakmanusia &human movement', sehingga objek formalnya adalah gerak manusia dalam rangka

    pembentukan &forming' dan pendidikan &KDI Keolahragaan, 4555+ 8 .

    $erilaku gerak berlangsung dalam hubungan koordinasi yang amat kompleks namun

    teratur, "epat, dan halus dari fungsi-fungsi neuro-fisiologis-anatomis yang menyatu dengan

    !

  • 7/24/2019 filsafatolahraga

    4/15

    fungsi psikologis, sesuai "iri-"iri biologis manusia yang mampu memperbarui energi dan

    melaksanakan daur ulang, mengatur diri sendiri, beradaptasi, serta kemampuan mempertahankan

    keseimbangan atau homeostatis sebagai kata kun"i untuk bertahan hidup. !ernyata gerak yang

    tampak dalam perilaku merupakan hasil keseluruhan sistem yang sinkron dan menyatu antara

    jiwa dan badan yang membentuk satuan indi/idu sebagai pribadi.9nsur fisik-biologis, biokimia,

    impuls syaraf elektronik menyatu dengan unsur mental dan rohaniah.:anusia menggerakkan

    dirinya se"ara sadar melalui pengalaman badaniah sebagai medium men"apai tujuan tertentu.

    Dalam konteks pendidikan, khususnya pendidikan jasmani, gerak manusia inilah yang menjadi

    medan pergaulan yang bersifat mendidik antara peserta didik sebagai aktor, dan pendidik sebagai

    auctor , pengarah sekaligus fasilitator &0usli dan umardianto, 4555+ (-4 .

    'al tersebut selaras dengan pengertian olahraga itu sendiri yang dipahami sebagai proses pembinaan sekaligus pembentukan melalui perantaraan raga, akti/itas jasmani, atau pengalaman

    jasmaniah &body experience' dalam rangka menumbuhkembangkan potensi manusia se"ara

    menyeluruh menuju kesempurnaan. %adi Ilmu Keolahragaan adalah pengetahuan yang sistematis

    dan terorganisir tentang fenomena keolahragaan yang dibangun melalui sistem penelitian ilmiah

    yang diperoleh dari medan-medan penyelidikan, di mana produk nyatanya tampak dalam batang

    tubuh pengetahuan Ilmu Keolahragaan &KDI Keolahragaan, 4555+ ; .

    "edan Ka)ian !lm+ Keolahragaan

    #ungsi Ilmu Keolahragaan adalah mengkaji persoalan berdasarkan masalah yang telah

    diidentifikasi dan mengungkapkan pengetahuan sebagai jawabannya se"ara ilmiah. Berkaitan

    dengan objek formalnya, maka medan pengkajian Ilmu Keolahragaan men"akup spektrum

    akti/itas pendidikan jasmani yang "ukup luas, yang meliputi+ &( bermain &play', &4 berolahraga

    &dalam arti sport & pendidikan jasmani dan kesehatan &physical and health education' , &*

    rekreasi &recreation and leisure', dan &< tari&dance'. 'al ini tampak jelas dari sisi praktis atau

    layanan profesional yang pada gilirannya menjadi lahan subur bagi pengembangan batang tubuh

    Ilmu Keolahragaan itu sendiri &KDI Keolahragaan, 4555+ ) .

    "

  • 7/24/2019 filsafatolahraga

    5/15

    a. 'ermain

    %ohan 'ui=inga melihat permainan sebagai sumber dari bentuk-bentuk kultural paling

    penting, yang merentang sejak dari hal-hal yang menyenangkan, seperti seni, sampai ke hal-hal

    yang kurang menyenangkan dan kontro/ersial, seperti perang.Dalam karyanya (omo )udens

    &manusia sebagai makhluk bermain 1 yang menjadi tesis antropologis-filsafatinya , 'ui=inga

    &()

  • 7/24/2019 filsafatolahraga

    6/15

    tindakan. edangkan raga berarti badan*fisik .Dengan demikian, se"ara etimologis singkat,

    olahraga berarti penyempurnaan atau akti/itas fisik.3bdulkadir 3teng &dalam 'arsuki dan

    oewatini &ed. , 455 + *< menganggap ran"u jika kata olahraga ini dipadankan dengan kata

    asing sport. :enurutnya, s port hanya sebagian dari isi pengertian olahraga. Ia berasal dari bahasa

    Inggris Kuno disportare , yang berarti bersenang"senang bandingkan dengan 0usli dan

    umardianto &4555+ ( yang berpendapat bahwa istilah sport berasal dari kata disport, dan

    pertama kali mun"ul dalam kepustakaan pada tahun ( 5 yang berarti sport, past time,

    recreation, and pleasure C. $adanan sport yang lebih mendekati aslinya adalah seperti istilah

    sukan di :alaysia &Indonesia+ bersuka-sukaan &3bdulkadir, dalam 'arsuki dan oewatini &ed. ,

    455 + *< .

    :akna istilah olahraga memang selalu berubah sepanjang waktu, namun esensi pengertiannya mengandung tiga unsur pokok+ bermain, latihan fisik, dan kompetisi &0usli dan

    umardianto, 4555+ (-4 . Dalam De"laration of port , 9? >O mendefinisikan olahraga

    berikut ini, yang menyiratkan betapa luas kemungkinan "akupan makna olahraga+

    Olahraga adalah setiap akti/itas fisik berupa permainan yang berisikan perjuanganmelawan unsur-unsur alam, orang lain, ataupun diri sendiri &dalam 0usli dan umardianto,4555+ 6 .

    Definisi lain yang dirumuskan oleh Dewan ropa pada tahun ();5 yang berbunyiOlahraga sebagai akti/itas spontan, bebas, dan dilaksanakan selama waktu luang merupakan

    interpretasi yang bersifat umum yang kemudian digunakan sebagai dasar bagi sport for all !

    olahraga masal - yang dimulai di ropa tahun ()66, dan 48 tahun kemudian Indonesia

    men"anangkan panji olahraga memasyarakatkan olahraga dan mengolahragakan masyarakat

    &0usli dan umardianto, 4555+ 6 .

    Berbagai definisi yang sudah ada tentang olahraga, bagaimanapun harus dilandasi suatu

    argumentasi yang konsisten. Istilah olahraga yang dipakai sebagai rujukan pengembangan IlmuKeolahragaan adalah definisi yang bersifat umum, rumusan pedagog asal %erman, 'erbert 'aag

    yang memperoleh pengakuan internasional+

    The world sport is not used in the narrow sense of athletics of competitive sport, rather itmeans the sum of physical activities of formal and informal nature reali+e mostly in sport

    $

  • 7/24/2019 filsafatolahraga

    7/15

    discipliness but also in fundamental forms like calisthenics, fitness training, or aerobics&0usli dan umardianto, 4555+ 8 .

    Olahraga itu sendiri pada hakikatnya bersifat netral dan natural, namun masyarakatlah yang

    kemudian membentuk dan memberi arti terhadapnya. esuai dengan fungsi dan tujuannya,

    olahraga dapat dirin"i sebagai berikut.

    (.Olahraga pendidikan adalah proses pembinaan menekankan penguasaan keterampilan dan

    ketangkasan berolahraga termasuk juga pembinaan nilai-nilai kependidikan melalui

    pembekalan pengalaman yang lengkap sehingga yang terjadi adalah proses sosialisasi

    melalui dan ke dalam olahraga.

    4.Olahraga kesehatan adalah jenis kegiatan olahraga yang lebih menitikberatkan pada upaya

    men"apai tujuan kesehatan dan fitnes yang ter"akup dalam konsep well"being melalui

    kegiatan olahraga.

    .Olahraga rekreatif adalah jenis kegiatan olahraga yang menekankan pen"apaian tujuan yang

    bersifat rekreatif atau manfaat dari aspek jasmaniah dan sosial-psikologis.

    *.Olahraga rehabilitatif adalah jenis kegiatan olahraga, atau latihan jasmani yang menekankan

    tujuan yang bersifat terapi atau aspek psikis dari perilaku.

  • 7/24/2019 filsafatolahraga

    8/15

    4.olahraga berorientasi pada dimensi fisikal+ kegiatan itu merupakan peragaan keterampilan

    fisik7

    .olahraga merupakan kegiatan riil, bukan ilusi atau imajinasi7

    *.olahraga, terutama olahraga kompetitif, menekankan aspek performa dan prestasi sehingga di

    dalamnya terlibat unsur perjuangan, kesungguhan, dan faktor surprise sebagai lawan dari

    faktor untung-untungan sehingga performa itu di"apai melalui usaha pribadi7

  • 7/24/2019 filsafatolahraga

    9/15

    8 Olahraga memiliki kelenturan format perwujudan, namun sekaligus ketertiban tingkat

    keseriusan.

    'asil in/estigasi filsafati "a"ht ini mengisyaratkan suatu keterbukaan ontologis olahraga,

    dipandang dari filsafat ilmu.3rtinya, ekstensifikasi dan intensifikasi ilmiah dapat terjadi sampai

    pada interaksi yang bahkan re/olutif di tingkat ontologis, misalnya pergeseran objek studi.

    3pabila di penelitian ini objek studi Ilmu Keolahragaan dibatasi pada fenomena gerak manusia,

    maka seiring perkembangan teknologi olahraga dalam techno"sport , bisa jadi pengabsahan-

    pengabsahan permainan yang sangat baru dengan instrumen teknologis sebagai fokusnya,

    menghasilkan kesepakatan global tentang objek studi Ilmu Keolahragaan yang baru. Objek studi

    Ilmu Keolahragaan kemudian tidak hanya menyangkut gerak insani, namun juga prestasi piranti

    teknologi "iptaan atlet , seperti yang dapat diamati pada perlombaan !amiya di Indonesiaakhir-akhir ini. &Bukankah se"ara awam dan harfiah, pemaknaan gerak insani tidak tepat bila

    digunakan pada olahraga "atur dan bridgeE .

    c. Pendidi*an ,asmani dan Olahraga

    $endidikan jasmani adalah proses sosialisasi melalui akti/itas jasmani, bermain danFatau

    olahraga yang bersifat selektif untuk men"apai tujuan pendidikan pada umumnya. :eskipun

    orientasi pembinaan tertuju pada aspek jasmani, namun demikian seluruh skenario adegan pergaulan yang bersifat mendidik juga tertuju pada aspek pengembangan kognitif dan afektif

    sehingga pendidikan jasmani merupakan inter/ensi sistematik yang bersifat total, men"akup

    pengembangan aspek fisik, mental, emosional, sosial dan moral-spiritual &KDI Keolahragaan,

    4555+ (4 .

    $erlu ditegaskan bahwa pendidikan jasmani pengertiannya bukan pendidikan terhadap

    jasmani, tetapi pendidikan melalui jasmani. e"ara definitif, ukintaka menterjemahkannya

    sebagai berikut.

    Gproses interaksi antara peserta didik dengan lingkungan, melalui akti/itas jasmani yangdikelola se"ara sistematik untuk menuju manusia Indonesia seutuhnya & ukintaka, dalam'arsuki dan oewatini &ed. , 455 + < .

    '

  • 7/24/2019 filsafatolahraga

    10/15

    edangkan dalam kaitannya dengan pendidikan se"ara nasional, berdasarkan K :endikbud

    *( F9F();8, maka definisi pendidikan jasmani adalah+

    Gmerupakan bagian integral dari pendidikan keseluruhan yang bertujuan meningkatkan

    indi/idu se"ara organik, neuromuskuler, intelektual, dan emosional melalui akti/itas fisik&3bdulkadir, dalam 'arsuki dan oewatini &ed. , 455 + < .

    $endidikan kesehatan adalah proses pembinaan pola atau gaya hidup sehat sebagai

    keterpaduan pengetahuan, nilai, sikap dan perilaku nyata. !ujuan yang ingin di"apai adalah

    kesehatan total, bukan dalam pengertian bebas dari "a"at, tetapi sehat fisik, mental, dan sosial,

    seperti ter"akup dalam konsep wellness .3ntara sakit dan sehat bukan sebagai sebuah dikotomi,

    tetapi sehat bergerak dalam gerak kontinuum, sehingga fungsi dari pendidikan kesehatan adalah

    untuk meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan seseorang &KDI Keolahragaan, 4555+ (4-

    ( .

    d. %e*reasi

    0ekreasi adalah satu bentuk kegiatan suka rela dalam waktu luang, bukan akti/itas

    survival , yang diarahkan terutama dalam bentuk rekreasi aktif berupa akti/itas jasmani atau

    kegiatan berolahraga. $elaksanaannya harus sesuai dengan norma dan etika masyarakat. !ujuan

    yang ingin di"apai men"akup aspek pemulihan kelelahan, relaksasi, atau penanganan stress

    untuk menggairahkan hidup agar lebih produktif melalui relati/itas energi dalam suasana

    kehidupan yang riang, tanpa tekanan dan merasa bahagia, di samping memperoleh pengakuan

    dari lingkungan sekitar melalui jalinan hubungan sosial &KDI Keolahragaan, 4555+ ( .

    e. Tari

    !ari menunjukkan fenomena peragaan keterampilan ketangkasan, sehingga dari

    pengungkapan keterampilan gerak ia masuk ke tapal batas kegiatan olahraga. ?amun akti/itas

    jasmani tersebut lebih bernuansa persyaratan seni atau faktor estetika, meskipun tidak bisa

    dibantah bahwa dalam berolahraga banyak sekali dijumpai unsur-unsur seni dan keindahan &KDI

    Keolahragaan, 4555+ ( -(* .

    "a*s+d dan Sasaran !lm+ Keolahragaan

    1(

  • 7/24/2019 filsafatolahraga

    11/15

    $ertanyaan apa yang dikaji oleh suatu disiplin ilmu, merupakan pertanyaan mendasar yang

    dalam wilayah akademis filsafat ilmu ter"akup dalam ontologi ilmu &%ujun, 4554+ < .

    $ermasalahan maksud dan sasaran dari apa yang dikaji ilmu tertentu, merupakan permasalahan

    ontologis juga yang merupakan "erminan pertanyaan-pertanyaan final untuk apaE , atau

    mengapaE . Demikian juga dengan disiplin ilmu baru seperti Ilmu Keolahragaan. mpat

    dimensi berikut ini menghasilkan sudut pandang berbeda serta wilayah yang luas dari aspek-

    aspek yang menyusun keseluruhan jawaban dari pertanyaan ontologis apa fungsi Ilmu

    Keolahragaan ituE .:eskipun Ilmu Keolahragaan keberadaannya masih baru, sejarah Ilmu

    Keolahragaan atau ilmu akti/itas jasmani dapat dila"ak ke awal-awal abad 45, tanpa

    mempertimbangkan interpretasi yang diberikan oleh para filsuf dan sarjana medis sebelum tahun

    ()55 &'aag, ())*+ 4 .$embahasan empat dimensi dalam pertimbangan ontologis maksud dan

    sasaran Ilmu Keolahragaan berikut ini merupakan pendasaran yang sederhana dan dipersingkat.

    a. imensi $istoris

    $ertimbangan historis menyajikan kerangka kerja luas dalam men"ari jawaban atau dapat

    menyumbang persepsi masa kini Ilmu Keolahragaan se"ara lebih baik. Bagaimanapun,

    kesalinghubungan masa lalu, masa kini, dan masa depan merupakan paradigma dasar berpikir

    yang tak dapat diabaikan+ mengetahui masa lalu, mengalami masa kini, membentuk masa depan.

    Herakan, permainan dan olahraga sebagai bagian budaya manusia memiliki sejarah yang

    menarik. >ara yang relatif objektif dalam mendapatkan data dalam perspektif historis adalah

    menyampaikan perhatian terhadap topik yang diberikan pada dokumen-dokumen kun"i. Dengan

    menganalisa hasil ini se"ara kronologis, ke"enderungan dan perkembangan dapat diikuti sampai

    situasi terkini &'aag, ())*+ 4

  • 7/24/2019 filsafatolahraga

    12/15

    (.lebih banyak informasi dan sistem yang diperoleh tentang negara yang berbeda7

    4.pandangan yang lebih baik ter"apai dalam sistem sendiri7

    .dihasilkan ide-ide untuk perbaikan situasiFsudut pandang sendiri &'aag, ())*+ 4* .

    Herakan, permainan, dan olahraga adalah hal yang menarik, karena merupakan

    pengalaman-pengalaman tindakan manusia yang terikat se"ara kultural dan tersedia dalam

    informasi yang ber/ariasi. $endekatan lintas kultural dan internasional se"ara kontinu men"apai

    nilai pentingnya, khususnya karena gerakan, permainan dan olahraga sebagai ekspresi non-/erbal

    manusia pada dasarnya bersifat internasional. Oleh karena itu, studi-studi komparatif mungkin

    membantu men"apai jawaban yang solid dan benar terhadap pertanyaan yang diberikan+ apa

    fungsi Ilmu Keolahragaan ituE . %awaban-jawaban ini tak terbatas pada sisi pandang satu negara.

    Karena gerakan, permainan dan olahraga merupakan fenomena internasional yang khas,

    tampaknya sangat berguna dan perlu untuk mengikuti internasionalitas ini dalam perspektif

    komparatif &'aag, ())*+ 4) .

    c. imensi Sit+asional/Stat+s +o

    Dimensi situasional berarti, situasi sekarang dianalisa sangat hati-hati dalam rangka solusi

    ilmiah persoalan yang ada. Ini terutama terdiri dari analisis pustaka yang rele/an dengan IlmuKeolahragaan dalam dekade terakhir. Bahkan jika proses perkembangan Ilmu Keolahragaan ke

    arah kemantapan penuh dan diakui disiplin akademis berada pada tingkat memuaskan, opini

    yang ada "ukup tersedia mengenai persoalan yang dihadapi. Bidang ilmiah yang baru dan sedang

    berkembang harus selalu didiskusikan dan ditinjau kembali meta-teorinya sendiri agar men"apai

    perkembangan besar dalam ranah ilmu pengetahuan. Oleh karenanya, dimensi situasional

    mengenai pertanyaan apa fungsi Ilmu Keolahragaan ituE menjadi penting untuk dapat

    dipertimbangkan. Dua parameter digunakan dalam dimensi situasional+ terminologi mengenai

    lembaga-lembaga Ilmu Keolahragaan dan perkembangan jurnal dan organisasi-organisasi Ilmu

    Keolahragaan pada le/el nasional dan internasional. !idak diragukan bahwa dimensi situasional

    harus dipertimbangkan sebagai dasar tindakan masa depan. atu kesalahan, jika sesuatu di masa

    lalu yang tetap konstan atau selalu berhubungan dengan apa yang disebut impian masa depan

    1

  • 7/24/2019 filsafatolahraga

    13/15

    yang lebih baik, kehilangan perspektif kekinian, situasi aktual dan kondisi-kondisi konkret

    &'aag, ())*+ 4 dan ( .

    Kesulitan yang langsung tampak pada eksplorasi pendasaran ontologis Ilmu keolahragaan

    dalam dimensi ini adalah sifatnya yang "enderung berpijak pada ruang dan waktu tertentu,

    sehingga pola uni/ersalitasnya harus terlebih dahulu melewati kompromi-kompromi keilmuan

    global. ejauh mana olahraga keindonesiaan ter"atat dalam kamus dimensi situasional,

    ditentukan oleh sosialisasi global informasi keolahragaan Indonesia.

    d. imensi "asa epan

    Dimensi ini lebih merupakan sifat dasar hipotetis dan bukan bukti se"ara ilmiah.

    Bagaimanapun, ini merupakan tugas perguruan tinggi dan sarjana yang termasuk dalam kerja

    uni/ersitas untuk berpikir ke depan, untuk mengembangkan perspektif dan untuk berkarya pada

    konsep masa depan, didasarkan pada susunan pengetahuan sejarah dan pemahaman kekinian

    yang seimbang.

    :eskipun demikian, adalah logisFsah untuk melihat masa depan dengan mana perspektif

    dimensi futuristik ini dikembangkan berkenaan dengan lima persoalan rele/ansi dasar

    perkembangan ke depan Ilmu Keolahragaan+ fenomena olahraga, internasionalitas, etika ilmu,

    metode penelitian, dan teori keilmuan. ebih jauh, proyeksi-proyeksi dibuat untuk tiga tingkat

    dasar penelitian Ilmu Keolahragaan, yakni fase penemuan, realisasi dan aplikasi, dengan mana

    proses penelitian mengikuti muatan logis ini. Oleh karena itu, dimensi futuristik dapat

    menyumbang, apa yang disebut Jillim"=ik, Ilmu Keolahragaan interdisipliner 1 ilmu dalam

    pen"arian identitasnya &'aag, ())*+ 4* dan *4 .

    1!

  • 7/24/2019 filsafatolahraga

    14/15

    +o 0adis !lm+ Keolahragaan1

    !eori ilmiah Ilmu Keolahragaan dalam kaitannya dengan pemahaman ilmiah Ilmu

    Keolahragaan sebagai aspek filsafat Ilmu Keolahragaan harus seimbang dan berkepastian. 'al

    ini terkait dengan konstruksi wa"ana meta-teoritis yang perlu bagi bidang keilmuan baru

    sebagaimana Ilmu Keolahragaan ini. Ilmu Keolahragaan juga segera menjadi tantangan baru

    masyarakat post-industrial &Jatson, dalam 'aag, ())*+ 4( . :enurut Baur &dalam 'aag, ())*+

    4( , konsepsi-konsepsi pengembangan-teoritis baru &aspek interaksi, transaksional, dan

    dialektika penting untuk perkembangan Ilmu Keolahragaan ke depan.

    Keterbukaan wa"ana pengembangan keilmuan menuntut suasana ilmiah yang kondusif

    dan kompetitif. Di Indonesia, kelahiran Ilmu Keolahragaan sebagai ilmu yang mandiri di tahun

    ()); merupakan anugerah sekaligus peringatan dan tantangan bagi akademisi keolahragaan.

    $aradigma olahraga dengan raga sebagai titik tekan praktek akademik di lapangan olahraga,

    harus diseimbangkan dengan karya-karya penelitian yang men"erminkan kualitas keilmuan

    modern. uasana ilmiah yang kondusif dan kompetitif, sekali lagi, menjadi mer"u suar dalam

    perjalanan masyarakat akademik Ilmu Keolahragaan menuju penerimaan yang ualified di

    masyarakat ilmiah internasional.

    1"

  • 7/24/2019 filsafatolahraga

    15/15

    A2TA% P#STAKA

    3bdulkadir 3teng. 455 . Olahraga di Se*olah . dalam 'arsuki dan oewatini &ed. . #erkembangan -lahraga Terkini% $a ian #ara #akar . %akarta+ 0ajaHrafindo $ersada.

    'aag, '. ())*. Theoretical Foundation of Sport Science as a Scientific Discipline:Contribution to a Philosophy (Meta-Theory) of Sport Science . "hourdorf+ erlaag Karl'offmann.

    'ui=inga, %ohan. ()