FIRDAUS.ppt

Embed Size (px)

Citation preview

Kepala Eksekutif Pengawas IKNB Jakarta, 20 Maret 2013

1

2

Peran Otoritas Jasa Keuangan dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah Melalui Lembaga Keuangan MikroOleh:

DR. FIRDAUS DJAELANIKepala Eksekutif Pengawas IKNBOtoritas Jasa Keuangan

Jember, 27 Maret 2014

3Materi Pembahasan4 Otoritas Jasa Keuangan 1. Tujuan Pembentukan OJK2. Fungsi, Tugas dan Wewenang OJK3. Wewenang Pengawasan OJK Lembaga Keuangan MikroLatar Belakang UU LKM Pokok-pokok Pengaturan LKMPeran LKM dalam Pengembangan Asuransi Mikro dan PembiayaanPemberdayaan UMKMPenggolongan UMKM dan Perannya dalam PerekonomianAkses UMKM dalam Perusahaan Penjaminan KreditPerusahaan Penjaminan Kredit Sebagai Pelaksana Penjaminan KUR

45

Tujuan Pembentukan OJK

56Fungsi, Tugas dan Wewenang OJK

67Fungsi, Tugas dan Wewenang OJK

78

Wewenang Pengawasan OJK

89LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

9Latar Belakang UU LKM

Pasal 16 Ayat (1) UU No 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan jo. UU No 10 Tahun 1998Setiap pihak yang melakukan kegiatan menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan wajib terlebih dahulu memperoleh izin usaha sebagai Bank Umum atau Bank Rakyat dari Pimpinan Bank Indonesia, kecuali apabila kegiatan menghimpun dana dari masyarakat dimaksud diatur dengan Undang-Undang tersendiri.Pasal 58, UU No 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan jo. UU No 10 Tahun 1998Lembaga Dana Kredit Pedesaan (Bank Desa, Lumbung Desa, Bank Pasar, Bank Pegawai, Lumbung Pitih Nagari, dan/atau lembaga-lembaga lainnya yang dipersamakan dengan itu) diberikan status sebagai Bank Perkreditan Rakyat berdasarkan Undang-undang ini dengan memenuhi persyaratan tata cara yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.Pasal 19, Peraturan Pemerintah No.71 Tahun 1992 tentang BPRLembaga-lembaga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 58 yang belum memperoleh izin usaha sebagai BPR wajib mengajukan izin usaha selambat-lambatnya tanggal 30 Oktober 1997. Sampai dengan batas waktu tersebut, masih banyak LKM yang belum memenuhi syarat untuk dikukuhkan sebagai BPR, bahkan banyak yang tidak ingin dikukuhkan sebagai BPR seperti LPD Bali.Dalam rangka memberikan landasan hukum yang kuat atas operasionalisasi LKM yang belum berbadan hukum, pada tanggal 8 Januari 2013 telah diundangkan Undang-Undang no 1 Tahun 2013 tentang LKM.1011POKOK-POKOK PENGATURAN UU TENTANG LEMBAGA KEUANGAN MIKRO

11Definisi LKM

Lembaga Keuangan Mikro adalah lembaga keuangan yang khusus didirikan untuk memberikan jasa pengembangan usaha dan pemberdayaan masyarakat, baik melalui pinjaman atau pembiayaan dalam usaha skala mikro kepada anggota dan masyarakat, pengelolaan simpanan, maupun pemberian jasa konsultasi pengembangan usaha yang tidak semata-mata mencari keuntungan.

12Kegiatan Usaha dan Luas Cakupan Wilayah Usaha LKM

Kegiatan usaha LKM meliputi jasa pengembangan usaha dan pemberdayaan masyarakat, melalui:Pinjaman/Pembiayaan dalam usaha skala mikro kepada anggota dan masyarakat;Pengelolaan Simpanan; dan Pemberian jasa konsultasi pengembangan usaha.

Penyaluran Pinjaman atau Pembiayaan dan pengelolaan Simpanan oleh LKM dilaksanakan secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah

Luas cakupan wilayah usaha LKM adalah satu wilayah desa/kelurahan, kecamatan, atau kabupaten/kota, disesuaikan dengan skala usaha LKM.

1314

Pembinaan, Pengaturan, dan Pengawasan LKM

Pembinaan, pengaturan, dan pengawasan LKM dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan.Dalam melakukan pembinaan, Otoritas Jasa Keuangan melakukan koordinasi dengan kementerian yang menyelenggarakan urusan koperasi dan Kementerian Dalam Negeri.Pembinaan dan pengawasan LKM didelegasikan kepada pemerintah kabupaten/kota.Dalam hal pemerintah kabupaten/kota belum siap, Otoritas Jasa Keuangan dapat mendelegasikan pembinaan dan pengawasan LKM kepada pihak lain yang ditunjuk.Ketentuan mengenai hal yang berkaitan dengan pembinaan dan pengawasan yang didelegasikan kepada pemerintah kabupaten/kota dan pihak lain yang ditunjuk diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan.1415

Data LKM yang Belum Berbadan Hukum

Sumber : Naskah Akademik RUU LKM inisiatif DPR-RI dan GTZ (2000)Naskah Akademis RUU LKM inisiatif DPR tahun 2010PemerintahNama LKMJumlahNama LKMJumlahKeteranganLembaga eks Pasal 58 UU Perbankan:Lembaga Dana dan Kredit Pedesaan/LDKPBadan Kredit DesaLKM yang didirikan atas inisiatif masyarakat (BMT, BTM, Credit Union, LSM)LKM pendukung program Pemerintah (termasuk Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera/UPPKS yang jumlahnya 548.839)1.626

5.34524.392

606.475Lembaga eks Pasal 58 UU Perbankan:Lembaga Dana dan Kredit Pedesaan/LDKPBadan Kredit Desa (sumber: BRI tahun 2011s/d sekarang)LKM yang didirikan atas inisiatif masyarakat (BMT, BTM)Sumber: Inkopsyah tahun 2012UPPKS merupakan salah satu LKM pendukung program pemerintah dari BKKBN, tidak melakukan kegiatan usaha simpan pinjam (tidak masuk dalam perhitungan LKM)Sumber : database BKKBN1.626

4.615

1.250

90.659LKM pendukung program pemerintah yang melakukan simpan pinjam dan usaha jasa berdasarkan inventarisasi Kementerian Dalam Negeri per Oktober 2012 di 26 provinsi, 263 kabupaten/kota adalah sebanyak 83.243 LKM (total kabupaten/kota 497). Kementerian Dalam Negeri merencanakan transformasi 5000 LKM menjadi BUMDES. Saat ini baru 86 LKM yang berubah menjadi BUMDES.Berdasarkan inventarisasi Kemenegkop dan UKM, kurang lebih 17.251 LKM berpotensi menjadi KSP namun belum dapat diperoleh informasi apakah LKM tersebut berasal dari eks Pasal 58 UU Perbankan, LKM yang didirikan atas inisiatif masyarakat atau LKM pendukung program pemerintah.Total637.838Total98.15015Langkah-langkah Persiapan Pelaksanaan UU LKM

Sosialisasi UU LKMInventarisasi LKM yang belum berbadan hukum dan penyusunan Peta Geografis LKMPenyusunan Peraturan Pelaksana UU LKMPelatihan bagi SDM Pemda dan bagi Pengurus LKM

16Inventarisasi LKM yang belum berbadan hukum dan sosialisasi UU LKMPemetaan dan capacity building SDM Pemerintah Kab/KotaPenyusunan peraturan pelaksanaan UU LKM dan Pedoman Pelaksanaan/Petunjuk Teknis pembinaan dan pengawasanLKM yang ada tetap dapat beroperasi dan wajib memperoleh izin usaha+ 2 tahun+ 3 tahunUU LKM mulai berlakuBatas waktu kewajiban memperoleh izin usaha UU LKM diundangkanTimeline Pelaksanaan UU LKM

17Peran LKM dalam Pengembangan Asuransi Mikro dan Pembiayaan

Pengembangan Asuransi MikroDalam rangka perlindungan terhadap risiko keuangan bagi masyarakat berpenghasilan rendah yang berpotensi mendorong masyarakat jatuh ke dalam kemiskinan apabila terjadi musibah, OJK sedang mengembangkan produk asuransi mikro.Asuransi mikro merupakan produk asuransi yang diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah dengan harga ekonomis, mudah didapat, memiliki fitur, manfaat dan administrasi produk sederhana serta proses pembayaran klaim yang cepat.Asuransi mikro sebagai alternatif pengalihan risiko bagi keluarga berpenghasilan rendah dapat ditawarkan dalam berbagai bentuk :PendidikanKesehatanPerlindungan bagi petani kecil terhadap ancaman gagal panen

18Peran LKM dalam Pengembangan Asuransi Mikro dan Pembiayaan

Karakteristik Asuransi Mikro:Sederhana - menyediakan perlindungan dasar atas risiko keuangan yang dihadapi masyarakat berpenghasilan rendah. Polis sederhana dan mudah dipahami.Mudah didapat - dapat diperoleh di lingkungan masyarakat umum seperti kantor pos, pegadaian, minimarket, supermarket dan lembaga lainnya.Ekonomis - premi harus terjangkau oleh masyarakat, terutama masyarakat berpenghasilan rendah dengan manfaat optimal.Segera - proses pembayaran klaim harus segera dilakukan setelah terjadinya risiko.

19

LKM sebagai Agen Asuransi MikroPenyebaran LKM yang menyentuh lapisan masyarakat mikro sampai dengan tingkat desa, LKM diharapkan dapat juga berperan sebagai agen asuransi mikro.

LKM sebagai Agen Lembaga PembiayaanLembaga Pembiayaan adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal untuk kegiatan usaha Sewa Guna Usaha, Anjak Piutang, Usaha Kartu Kredit dan atau Pembiayaan Konsumen.Banyaknya jumlah LKM yang ada sampai dengan tingkat pedesaan membuat LKM lebih dekat pada masyarakat sehingga LKM memiliki potensi untuk ikut berperan sebagai agen perusahaan pembiayaan

Peran LKM dalam Pengembangan Asuransi Mikro dan Pembiayaan2021PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH

21UsahaBesarUsahaMenengahUsahaKecilUsahaMikroDefinisi Berdasarkan UU No. 20/2008 tentang UMKMKekayaan bersih > Rp10 M, atauHasil penjualan/th > Rp50 MKekayaan bersih > Rp500 juta s.d. Rp10 M, atauHasil penjualan/th > Rp2,5 M s.d. Rp50 MKekayaan bersih > Rp50 juta s.d. Rp500 juta, atauHasil penjualan/th > Rp300 juta s.d. Rp2,5 MKekayaan Bersih < Rp50 juta, atauHasil Penjualan/th < Rp300 juta Jumlah unit usaha 4.677 unit (0,01%)Sumbangan terhadap:TK 2,70%PDB 43,47%Ekspor non migas 82,96%Jumlah unit usaha 41.133 unit (0,08%)Sumbangan terhadap:TK 2,71%PDB 13,47%Ekspor non migas 11,65%Jumlah unit usaha 546.675 unit (1,04%)Sumbangan terhadap:TK 3,56%PDB 9,96%Ekspor non migas 3,87%Jumlah unit usaha 52.176.795 unit (98,88%)Sumbangan terhadap:TK 91,03%PDB 33,08%Ekspor non migas 1,51%Sumber: BPS & Kemenkop UKM, 201022Penggolongan UMKM Berdasarkan UU tentang UMKM

Peran Dalam Perekonomian

22UMKMPemerintahPemerintah Daerah pembiayaan masyarakatdunia usaha(termasuk BUMN dan usaha besar nasional/asing)peningkatan sumber pembiayaanpinjaman, hibah, penjaminan, dllpeningkatan akses pembiayaanperan aktifPemberdayaan UMKM dalamUU No. 20/2008 tentang UMKM

23UMKMPemerintahPemerintah Daerah penumbuhan iklim usahakemitraanpembiayaan pengembangan usahamasyarakatdunia usaha(termasuk BUMN dan usaha besar nasional/asing)Menteri Negara Koperasi dan UKMPemberdayaan UMKM dalamUU No. 20/2008 tentang UMKMpengendaliankoordinasi 24Akses UMKM dalam Perusahaan Penjaminan Kredit

UMKM seringkali memiliki kendala untuk mengakses sumber pendanaan dari lembaga keuangan, khususnya perbankan.Kendala tersebut antara lain disebabkan adanya keterbatasan dalam penyediaan agunan, yaitu: tidak memiliki agunan;memiliki agunan namun tidak mencukupi;memiliki agunan namun tidak memenuhi aspek legalitas (misal: tanah tidak bersertifikat).Perusahaan Penjaminan Kredit diperlukan untuk menjembatani akses UMKM ke perbankan, khususnya UMKM yang feasible namun belum bankable. Perusahaan Penjaminan Kredit berfungsi untuk menjamin pemenuhan kewajiban finansial UMKM sebagai penerima kredit dari bank. Dasar Hukum Perusahaan Penjaminan: Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2008 tentang Lembaga Penjaminan;Peraturan Menteri Keuangan No. 222/PMK.010/2008 tentang Perusahaan Penjaminan Kredit dan Perusahaan Penjaminan Ulang Kredit sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 99/PMK.010/2011. 25NoNama PerusahaanTanggal Izin Usaha1PT Penjamin Kredit Pengusaha Indonesia 21 Juli 19972Perum Jamkrindo22 April 20093PT Jamkrida Jawa Timur17 Des 20094PT Jamkrida Bali Mandara30 Des 20105PT Jamkrida Riau1 Agustus 20126PT Jamkrida NTB Bersaing6 Des 20127PT Jaminan Pembiayaan Askrindo Syariah28 Des 20128PT Jamkrida Jawa Barat30 Jan 2013Perkembangan Posisi KeuanganPerkembangan Outstanding PenjaminanPerkembangan Perusahaan Penjaminan Kredit

26Perkembangan Penjaminan KURPerusahaan Penjaminan Kredit Sebagai Pelaksana Penjaminan KUR

27Dalam jutaan rupiahTotal pengajuan klaim tertinggi terjadi pada tahun 2012 berjumlah Rp. 944.3 miliar di Perum Jamkrindo. Klaim dalam proses, terjadi kenaikan pada Tahun 2013 di mana pada bulan Desember sudah mencapai 1,014 triliunNoUraian2007 - 200820092010201120122013Akumulasi1Jumlah KUR yang dijamin 2.533.753 1.371.755 6.663.845 20.219.866 22.798.471 20.926.984 74.514.674 2Jumlah Nilai Penjaminan 1.773.627 960.229 4.669.157 14.509.483 16.423.529 15.082.556 53.418.581 3Jumlah UMKM 184.009 173.778 685.571 1.119.242 1.148.377 929.873 4.240.850 4Tenaga Kerja UMKM 279.223 223.583 639.554 1.553.479 1.590.636 1.426.070 5.712.545 5Jumlah Pengajuan Klaim 2.272 35.212 103.723 368.812 944.366 1.014.601 2.468.986 6Jumlah Klaim Yang Telah dibayar 1.922 29.002 86.143 232.725 630.625 901.368 1.881.785 7Jumlah Klaim Yang Ditolak - 1.056 6.777 31.804 49.813 120.947 210.398 8Jumlah Klaim dalam Proses - - 27.939 103.981 36.459 208.423 376.802 Kinerja Penjaminan KUR Perum Jamkrindo Tahun 2007- Desember 2013

28Penjaminan KUR Perum Jamkrindo berasal dari penyaluran KUR BRI kemudian Bank Mandiri diurutan kedua dan urutan ketiga adalah BNI.

Penjaminan KUR Perum JamkrindoTahun 2007 s.d Desember 2013

29Dalam jutaan rupiahKinerja Penjaminan KUR PT Askrindo (Persero) Tahun 2007- Desember 2013

No.Uraian2007-200820092010201120122013Akumulasi1.Jumlah KUR yang Dijamin8.563.2784.150.6013.205.4246.718.42112.114.81422.661.15357.413.6922.Jumlah Nilai Penjaminan 5.932.9162.820.4672.216.2464.795.4858.805.82016.424.46440.995.3973.Jumlah UMKM1.144.903703.925444.540623.821799.1231.401.2275.117.5394.Tenaga Kerja UMKM2.287.2511.400.737881.0261.224.9531.633.1762.842.36510.269.5085.Jumlah Pengajuan Klaim4.530395.086486.692377.306283.845566.8962.114.3556.Jumlah Klaim yang Telah Dibayar3.339280.629357.945246.079271.614414.1281.573.7337.Jumlah Klaim yang Ditolak6926.70267.75256.68324.02448.750223.9818.Jumlah Klaim dalam Proses----69.83684.197154.033Total pengajuan klaim tertinggi terjadi pada tahun 2012 berjumlah Rp. 283,8 miliar di PT Askrindo (Persero). Klaim dalam proses, PT Askrindo mengalami kenaikan pada Tahun 2013 di mana pada bulan Desember sebesar Rp. 566,8 miliar.30Penjaminan KUR PT Askrindo (Persero)Tahun 2007 s.d Desember 2013

Penjaminan KUR PT Askrindo (Persero) yaitu berasal dari penyaluran KUR BRI kemudian disusul BNI dan urutan ketiga adalah Bank Mandiri.

31

32Terima Kasih

32