21
Fraktur Patela Komunitif Pembimbing dr. Basuki, Sp. Ot

fraktur patela

Embed Size (px)

Citation preview

Fraktur Patela Komunitif

Pembimbingdr. Basuki, Sp. Ot

• IDENTITAS PASIEN• Nama pasien : Nn. Krintinawati• Umur : 13 tahun• Jenis kelamin : Perempuan• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga• Alamat : Desa Karang Daleman, RT 01/

Rw 01, Danurejo, Mertoyudan, Magelang • Status perkawinan : Menikah• Agama : Islam• Tanggal masuk RS : 28 April 2014• Tanggal pemeriksaan : 29 April 2014• Bangsal : Edelweis

• ANAMNESIS• Anamnesis didapatkan secara autoanamnesis dan

alloanamnesis pada tanggal 29 April 2014, pukul 06.45 WIB di bangsal Edelweis.

• • Keluhan utama• Lutut Kanan sakit dan sulit di gerakan • • Riwayat penyakit sekarang• Pada tanggal 28 April 2014 pasien mengalami kecelakaan

lalulintas pukul 21.00 wib, Pada pukul 22.00 WIB pasien tiba di Rumah sakit, pasien dalam keadaan sadar, dan terlihat bengkak pada lutut kanan, terlihat bersih tanpa luka lecet. Pasien tidak mengeluhkan pusing, mual muntah juga disangkal

RiwayatPenyakitDahuluRiwayat hipertensi : disangkalRiwayat DM : disangkalRiwayat alergi :disangkalRiwayat operasi : disangkalRiwayat trauma : disangkal Riwayat KeluargaRiwayat hipertensi : disangkalRiwayat DM : disangkalRiwayat alergi :disangkalRiwayatasma : disangkal

• Status Generalis• Keadaan umum : tampak sakit sedang• Kesadaran : kompos mentis, GCS : E4M6V5

• Vital sign • Tekanandarah :110/80 mmHg• Nadi : 84x/menit, isi cukup, reguler• Respirasi : 22 x/menit• Suhu : 36,6oC• Pemeriksaan Fisik• Kepala : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil • Isokor 3mm/3mm• Leher : pembesaran kelenjar limfe (-), deviasi trakea (-)• Thoraks :jejas (-)• Paru• Inspeksi : simetris, ketinggalan gerak (-), retraksi dada (-/-)• Palpasi : pengembangan paru yang tertinggal (-), fremitus• raba (normal/normal)• Perkusi : sonor• Auskultasi : SDV (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)

• Jantung• Inspeksi : iktus cordis tampak• Palpasi : iktus cordis kuat angkat• Perkusi :tidak ada pelebaran batas jantung• Auskultasi :bunyi jantung I-II reguler, murmur (-), gallop (-)• • Abdomen• Inspeksi : jejas (-), simetris,massa (-), sikatrik (-)• Auskultasi : peristaltik (normal)• Perkusi : timpani• Palpasi : supel, nyeri tekan (-), hepar, lien, dan ginjal tidak

teraba

• Status Lokalis• Regio pattella dextra

– Look : Tampak regio Patella dekstra dengan posisi sedikit terangkat ke bagian proksimal, bone expose (-), swelling (-), hematom (+), false movement (+), deformitas (+). Tidak ada luka lecet dan tampak bersih.

– Feel : nyeri tekan (+), krepitasi (+), pulsasi A.poplitea (+) A. dorsalis Pedis (+) , akral hangat (+), sensasi (+), capp refill (< 2’)

– Move : gerakan pasif terhambat• • Assesment• Susp. Fraktur Pattela • Planning Diagnosis• Laboratoriom Darah Lengkap,CT/BT• X-foto Rotgen

Photo rotgen

• Diagnosis Klinis• Fraktur Tertutup Os.Patella Komunitif Dextra• • Planning Terapi– InfusRL 20 tpm– InjCefotaxim 1 gr 1x1– Inj Ketorolac 2x 30 gr– Pemasangan Spalk– Rencana open reduksi Internal dan pemasangan fiksasi

Patella

• RIWAYAT RAWAT INAP• Follow up pre-operatif (29 Maret 2014)• Subjektif :nyeri pada daerah lutut sebelah kanan, susah digerakkan,

kaki terpasang spalk dan perban.

• Objektif• Vital sign:• Tekanandarah : 110/80 mmHg• Nadi : 86 x/menit reguler• Suhu : 36,5 oC• Respirasi : 20 x/menit• Status General• Keadaanumum: baik, GCS: E4V5M6• Kepala/Leher : dbn• Thorax : dbn• Abdomen : dbn

• Status lokalis• Look : Tampak deformitas pada lutut kanan, tidak tampak luka, bersih,, bone expose (-),

swelling (+), hematom (+), false movement (+).• Feel : nyeri tekan(+),nyeri gerak (+), pulsasi reguler sama kuat, krepitasi (+), teraba

hangat• Pulsasi :• a. poplitea : (+/+) pulsasi a. brachialis irama reguler• a. dorsalis pedis : (+/+) pulsasi a. radiali sirama reguler• Move: • Gerakan terbatas, nyeri (+)• • Assessment• Fraktur Tertutup Os. Pattela Komunitif Dekrta• Planning • Infus RL• Inj Ketorolac 2 x 30 mg• Pro ORIF• Pre medikasi inj cefotaksim 2 x 1 g • Puasa•

• Laporan Operasi (29 April 2014)• Pasien supine dengan spinal anestesi• Desinfeksi• Posisi pattela Approach, lapis demi lapis hingga

tampak fraktur fraktur os. Pattela komutif dekstra,

• Dilakukan open reduksi internal dan memasang fiksasi

• Coba di tekuk 90%, sampai bisa• Jahit lapis demi lapis• Tutup Luka• Operasi Selesai

Dokumentasi operasi

• Monitoring dan Evaluasi• Monitoring• Keadaan umum, tanda vital, perbaikan tanda dan gejala, pola

makan, hasil pemeriksaan penunjang, kondisi luka operasi, perbaikan movement.

• Edukasi• Penjelasan mengenai penyakit dan prognosisnya, minum obat

teratur, makanan tinggi protein, vitamin dan mineral, menjaga kebersihan luka, cukup istirahat, tenangkan pikiran dan menahan emosi..

• • VIII. PROGNOSIS• Quo ad vitam : dubia ad bonam • Quo ad sanam : dubia ad bonam • Quo ad fungsionam : dubia ad bonam

• Follow up post-operatif hari ke 1 (30 April 2014)• Subjektif :nyeri pada daerah lutut kanan, kaki sakit dan susah

digerakkan, kaki terpasang perban.

• Objektif• Vital sign:• Tekanandarah : 110/70 mmHg• Nadi : 84 x/menit reguler• Suhu : 36,5 oC• Respirasi : 20 x/menit• Status General• Keadaanumum: baik, GCS: E4V5M6• Kepala/Leher : dbn• Thorax : dbn• Abdomen : dbn

• Status lokalis• Look : Tampak bekas operasi berbalut kasa, bersih,, bone expose (-), swelling (+),

hematom (+), false movement (+), darah(-), pus(-) rembesan povidone iodine (+)• Feel : nyeri tekan(+),nyeri gerak (+), pulsasi reguler sama kuat, krepitasi (+), teraba

hangat• Pulsasi :• a. poplitea : (+/+) pulsasi a. brachialis irama reguler• a. d. pedis : (+/+) pulsasi a. radiali sirama reguler• Move: • Gerakan terbatas, nyeri (+)• Assessment• Post op open reduksi internal dan fiksasi Fraktur Tertutup Os. Patella

komunitif dekstra• Terapi

• Tranfusi RL 20 tpm• Inj. Ketorolac 3x30 mg • Ceftriaxone 2x1 g • Gentamicin 2x50 gr• Kalnek 3x50 gr• X Foto Post Op pattela dekrtra-Lateral

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

• ANATOMI PATTELA

Fraktur

DEFINISI FRAKTUR• Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya

kontinuitas jaringan tulang, tulang rawan sendi, tulang rawan epifisis baik bersifat total ataupun parsial yang umumnya disebabkan oleh tekanan yang berlebihan, sering diikuti oleh kerusakan jaringan lunak dengan berbagai macam derajat, mengenai pembuluh darah, otot dan persarafan.

PENYEBAB FRAKTUR• Tulang bersifat relatif rapuh, namun cukup

mempunyai kekuatan dan gaya pegas untuk menahan tekanan. Fraktur dapat terjadi akibat:

1. Peristiwa trauma2. Kelelahan atau tekanan3. patologik

Proses Penyembuhan tulang

1. Fase Reaktif a. Fase hematom dan inflamasi b. Pembentukan jaringan granulasi

2. Fase Reparatif a. Fase pembentukan callus b. Pembentukan tulang lamellar

3. Fase Remodellinga. Remodelling ke bentuk tulang semula