21
Fraktur Tertutup Antebrachii Dextra 1/3 Distal Claudia Elleonora M. da Lopez 10.2011.169 Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Wacana Jl. Arjuna Utara No.6, Jakarta 11510 Email: elleonoralopez @ ymail.com PENDAHULUAN Sistem muskuloskeletal merupakan penunjang bentuk tubuh dan bertanggung jawab terhadap pergerakan. Komponen utama sistem muskuloskeletal adalah jaringan ikat. Sistem ini terdiri dari tulang,sendi,otot rangka,tendon,ligament,bursa dan jaringan- jaringan khusus yang menghubungkan struktur-struktur ini. Beragam jaringan dan organ sistem muskuloskeletal dapat menyebabkan terbentuknya berbagai gangguan yang berkembang terutama dalam sistem itu sendiri atau di tempat lain namun mengenai sistem muskuloskeletal. 1 Trauma dalam muskuloskeletal termasuklah fraktur,dislokasi,sprains dan strains namun yang paling parah ialah fraktur. Gangguan ini terjadi pada tulang,sendi dan otot terjadi disebabkan kelainan metabolik, infeksi,inflamasi atau non-inflamasi atau tumor. Fraktur adalah patah tulang yang biasanya disebabkan oleh trauma atau tenaga fisik.Trauma adalah

Fraktur Tertutup Antebrachii Dextra 1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Fraktur

Citation preview

Page 1: Fraktur Tertutup Antebrachii Dextra 1

Fraktur Tertutup Antebrachii Dextra 1/3 Distal

Claudia Elleonora M. da Lopez

10.2011.169

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Wacana

Jl. Arjuna Utara No.6, Jakarta 11510

Email: elleonoralopez @ ymail.com

PENDAHULUAN

Sistem muskuloskeletal merupakan penunjang bentuk tubuh dan bertanggung jawab terhadap

pergerakan. Komponen utama sistem muskuloskeletal adalah jaringan ikat. Sistem ini terdiri dari

tulang,sendi,otot rangka,tendon,ligament,bursa dan jaringan-jaringan khusus yang

menghubungkan struktur-struktur ini. Beragam jaringan dan organ sistem muskuloskeletal dapat

menyebabkan terbentuknya berbagai gangguan yang berkembang terutama dalam sistem itu

sendiri atau di tempat lain namun mengenai sistem muskuloskeletal.1 Trauma dalam

muskuloskeletal termasuklah fraktur,dislokasi,sprains dan strains namun yang paling parah ialah

fraktur. Gangguan ini terjadi pada tulang,sendi dan otot terjadi disebabkan kelainan metabolik,

infeksi,inflamasi atau non-inflamasi atau tumor. Fraktur adalah patah tulang yang biasanya

disebabkan oleh trauma atau tenaga fisik.Trauma adalah penyebab utama kematian pada orang

usia 1-44 tahun pada semua ras dan taraf sosio ekonomi.2

PEMBAHASAN

Anamnesis

Wawancara yang baik seringkali sudah dapat mengarahkan masalah pasien ke diagnosis penyakit

tertentu. Di dalam Ilmu Kedokteran, wawancara terhadap pasien disebut anamnesis. Anamnesis

dapat langsung dilakukan terhadap pasien (auto-anamnesis) atau terhadap keluarganya atau

pengantarnya (alo-anamnesis) bila keadaan pasien tidak memungkinkan untuk diwawancarai,

misalnya keadaan gawat-darurat, afasia akibat strok dan lain sebagainya.1 Anamnesis yang baik

akan terdiri dari identitas, keluhan utama, riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu,

Page 2: Fraktur Tertutup Antebrachii Dextra 1

riwayat penyakit dalam keluarga, anamnesis susunan sistem dan anamnesis pribadi (meliputi

keadaan sosial ekonomi, budaya, kebiasaan, obat-obatan, lingkungan).

Berdasarkan kasus, anamnesa yang harus dilakukan terhadap pasien ialah:

Menanyakan identitas pasien seperti umur dan pekerjaannya.

Menanyakan keluhan utama pasien.

Menanyakan riwayat penyakit yang deskriptif & kronologis(lihat tabel 2) dan faktor-

faktor yang memperberat penyakit seperti demam,lelah atau gejala sistemik

lainnya(panas, penurunan BB, kelelahan, lesu, rasa tidak enak badan & mudah

terangsang atau adanya gejala kekacauan mental).

Menanyakan riwayat penyakit dahulu seperti riwayat trauma dan aktivitas sosial yang

dilakukan sehari-hari.

Menanyakan riwayat penyakit keluarga samada pernah menderita penyakit yang sama

seperti pasien atau ada riwayat trauma.2

Gejala Klinis

Pada Fraktur tertutup antebrachii, gejala yang harus diperhatikan :1. Deformitas di daerah yang fraktur: angulasi, rotasi (pronasi atau supinasi) atau

shorthening2. Nyeri3. Bengkak.3

Pemeriksaan

Pemeriksaan Fisik

1. Look : Tampak adanya edema dan deformitas (penonjolan yang abnormal, angulasi,

rotasi, pemendekan) pada regio antebrachii dextra 1/3 distal, hal yang penting adalah

Page 3: Fraktur Tertutup Antebrachii Dextra 1

apakah kulit itu utuh; kalau kulit robek dan luka memiliki hubungan dengan fraktur,

cedera terbuka.

2. Feel : Terdapat nyeri tekan setempat, teraba adanya penonjolan tulang, tetapi perlu juga

memeriksa bagian distal dari fraktur untuk merasakan nadi dan untuk menguji sensasi.

Cedera pembuluh darah adalah keadaan darurat yang memerlukan pembedahan.

3. Movement :Krepitus dan gerakan abnormal dapat ditemukan, tetapi lebih penting untuk

menanyakan apakah pasien dapat menggerakan sendi – sendi dibagian distal cedera.4

Pemeriksaan Penunjang

Dalam ilmu kedokteran, sinar-X dapat digunakan untuk melihat kondisi tulang, gigi serta organ

tubuh lain tanpa melakukan pembedahan langsung pada tubuh pasien. Sinar-X lembut digunakan

untuk mengambil gambar foto yang dikenal sebagai radiograf. Sinar-X boleh menembusi badan

manusia tetapi diserap oleh tulang. Gambar foto sinar-X digunakan untuk melihat kecacatan

tulang, kepatahan tulang, dan menyiasat keadaan organ-organ dalam badan. Sinar-X keras

digunakan untuk memusnahkan sel-sel kanker, yang disebut radioterapi. Pemeriksaan penunjang

yang lain ialah MRI dan CT scan. MRI jarang dipakai untuk deteksi awal penyakit tetapi sangat

berguna menunjukkan kondisi penyakit karena ia memperlihatkan jaringan lunak di sekitar sendi.

Bagi pasien yang ada kontraindikasi dengan MRI,CT scan diguna sebagai ganti

Diagnosis

Diagnosis kerja :

Berdasarkan hasil pemeriksaan fisik dan penunjang,didapatkan diagnosa pasti kondisi pasien

yaitu adanya Fraktur Tertutup Antebrachii Dextra 1/3 Distal. Fraktur tulang adalah putusnya

kesinambungan suatu tulang. Fraktur dapat terjadi pada semua bagian tubuh salah satunya adalah

fraktur antebrachii 1/3 distal yaitu suatu patahan yang mengenai 1/3 bagian bawah tulang

tangan..2

Page 4: Fraktur Tertutup Antebrachii Dextra 1

Tetapi trauma yang cukup untuk menyebabkan fraktur, hampir tak dapat dielakkan menimbulkan

cedera jaringan lunak. Fraktur atau patah tulang adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang

dan atau tulang rawan yang umumnya disebabkan oleh tekanan yang berlebihan.

Pasien datang dengan keluhan nyeri pada lengan bawah sebelah kanan dan setelah pemeriksaan

fisik dilakukan didapatkan tanda-tanda vital dalam batas normal, tampak adanya edema dan

deformitas pada regio antebrachii dextra 1/3 distal, teraba adanya penonjolan fragmen tulang,

nyeri tekan (+), dan tidak dapat digerakkan. Fraktur ini dikatakan tertutup karena kulit pemalut

tulangnya masih utuh dan bila terdapat luka pada kulit diatasnya disebut fraktur terbuka.

Diagnosis Banding :

Fraktur Os Radius/Ulna

Klasifikasi Fraktur Antebrachii1. Fraktur Colles.

Deformitas pada fraktur ini seperti sendok makan (dinner fork deformity). Pasien terjatuh dalam keadaan tangan terbuka dan pronasi, tubuh beserta lengan berputar ke dalam (endorotasi). Tangan terbuka terfiksasi di tanah berputar keluar (eksorotasi, supinasi). Ini adalah fraktur yang paling sering ditemukan pada manula, insidennya yang tinggi berhubungan dengan permulaan osteoporosis pasca menopause. Karena itu pasien biasanya wanita yang memiliki riwayat jatuh pada tangan yang terentang.

2. Fraktur Smith.Fraktur dislokasi ke anterior (volar), karena itu sering disebut reverse collesfracture. Fraktur ini biasa terjadi pada orang muda. Pasien jatuh dengan tangan menahan badan sedang posisi tangan dalam keadaan volar fleksi pada pergelangan tangan dan pronasi.

Page 5: Fraktur Tertutup Antebrachii Dextra 1

3. Fraktur Monteggia. Fraktur sepertiga proximal ulna disertai dislokasi sendi radius ulna proximal. Monteggia mempublikasikan fraktur ini sebagai fraktur sepertiga proksimal ulna disertai dislokasi ke anterior dari kapitulum radius. Ternyata kemudian terbukti bahwa dislokasi ini dapat terjadi ke lateral dan juga posterior. Penyebabnya biasanya trauma langsung terhadap ulna, misalnya sewaktu melindungi kepala pada pukulan, sehingga disebut patah tulang tangkis. Pada umumnya menyerupai fraktur pada lengan bawah dan apabila terdapat dislokasi ke anterior, kapitulum radius akan dapat diraba pada fossa cubitus. Pergelangan tangan dan tangan harus diperiksa untuk mencari ada tidaknya tanda-tanda cedera pada saraf radialis. Terdapat 2 tipe yaitu tipe ekstensi (sering) dan tipe fleksi. Pada tipe ekstensi gaya yang terjadi mendorong ulna kearah hiperekstensi dan pronasi. Sedangkan pada tipe fleksi, gayamendorong dari depan kearah fleksi yang menyebabkan fragmen ulna mengadakan angulasi ke posterior. Gambaran radiologis jelas memperlihatkan adanya fraktur ulna yang disertai dislokasi sendi radio-humeral. Pengobatan

Dengan cara konservatif biasanya berhasil pada anak, tetapi metode operatif sering menjadi pilihan pada fraktur Monteggia pada orang dewasa. Petunjuk untuk keberhasilan terapi adalah memulihkan panjangnya ulna yang mengalami fraktur hanya setelah itu sendi yang berdislokasi dapat sepenuhnya direduksi. Pada anak-anak kadang dapat dilakukan manipulasi, tetapi pada orang dewasa lebih baik dilakukan reduksi terbuka dan pemasangan flat. Kalau caput radius dapat direduksi secara tertutup, begitu lebih baik dan bila tidak, harus di terapi dengan operasi. Lengan diimobilisasi dalam gips dengan siku yang di fleksi selama 6 minggu. Setelahi itu dianjurkan gerakan aktif

4. Fraktur Galleazzi.Fraktur radius distal disertai dislokasi sendi radius ulna distal. Saat pasien jatuh dengan tangan terbuka yang menahan badan, terrjadi pula rotasi lengan bawah dalam posisi pronasi waktu menahan berat badan yang memberi gaya supinasi. Jauh lebih sering terjadi daripada fraktur Monteggia. Ujung bagian bawah ulna yang menonjol merupakan tanda yang mencolok. Perlu dilakukan pemeriksaan untuk lesi saraf ulnaris yang sering

Page 6: Fraktur Tertutup Antebrachii Dextra 1

terjadi. Gambaran klinisnya bergantung pada derajat dislokasi fragmen fraktur. Bila ringan, nyeri dan tegang dirasakan pada daerah fraktur; bila berat, biasanya terjadi pemendekan lengan bawah. Tampak tangan bagian distal dalam posisi angulasi ke dorsal. Pada pergelangan tangan dapat diraba tonjolan ujung distal ulna. Gambaran radiologisnya pada fraktur ini yaitu fraktur melintang atau oblique yang pendek ditemukan pada sepertiga bagian bawah radius, dengan angulasi atau tumpang-tindih. Sendi radioulnar inferior bersubluksasi atau berdislokasi.3,4

Pengobatan

Dilakukan reposisi dan imobilisasi dengan gips di atas siku, posisi netral untuk dislokasi radius ulna distal, deviasi ulnar, dan fleksi. Secara konservatif mungkin kurang memuaskan dan bila demikian, terapi bedah menjadi pilihan.

Epidemologi

Fraktur radius/ulna sering terjadi pada usia muda dengan insidens sebanyak 8-9% dan sering

juga pada wanita yang berusia 75 tahun atau lebih. Fraktur pada 1/3 distal dari diafisis adalah

sebanyak 79%. Untuk fraktur femur yang terbagi dalam beberapa klasifikasi misalnya saja pada

fraktur collum, fraktur subtrochanter femur ini banyak terjadi pada wanita tua dengan usia lebih

dari 60 tahun dimana tulang sudah mengalami osteoporotik. Trauma yang dialami oleh wanita

tua ini biasanya ringan (jatuh terpeleset di kamar mandi) sedangkan pada penderita muda

ditemukan riwayat mengalami kecelakaan. Fraktur batang femur, fraktur supracondyler, fraktur

intercondyler, fraktur condyler femur banyak terjadi pada penderita laki – laki dewasa karena

kecelakaan ataupun jatuh dari ketinggian. Fraktur batang femur pada anak terjadi karena jatuh

waktu bermain dirumah atau disekolah.5

Etiologi

Sebagian besar patah tulang merupakan akibat dari cedera (trauma), seperti kecelakan mobil,

olah raga atau karena jatuh. Patah tulang terjadi jika tenaga yang melawan tulang lebih besar

daripada kekuatan tulang. Sebagian besar fraktur disebabkan oleh kekuatan yang tiba – tiba dan

berlebihan, yang dapat berupa benturan, pemukulan, penghancuran, penekukan atau terjatuh

dengan posisi miring, pemuntiran, atau penarikan. Jenis dan beratnya patah tulang dipengaruhi

oleh:

1. Arah, kecepatan dan kekuatan dari tenaga yang melawan tulang.

Page 7: Fraktur Tertutup Antebrachii Dextra 1

2. Usia penderita

3. Kelenturan tulang

4. Jenis tulang.

Bila terkena kekuatan langsung tulang dapat patah pada tempat yang terkena dan jaringan lunak

juga pasti rusak. Pemukulan (pukulan sementara) biasanya menyebabkan

fraktur melintang dan kerusakan pada kulit diatasnya sedangkan penghancuran kemungkinan

akan menyebabkan fraktur komunitif disertai kerusakan jaringan lunak yang luas. Bila terkena

kekuatan tak langsung tulang dapat mengalami fraktur pada tempat yang jauh dari tempat yang

terkena kekuatan itu jadi kerusakan jaringan lunak di tempat fraktur mungkin tidak ada.

Tekanan yang berulang-ulang atau trauma ringan (fraktur kelelahan) pada tulang menyebabkan

tulang menjadi retak, seperti halnya pada logam dan benda lain, akibat tekanan berulang-ulang.

Kelemahan abnormal pada tulang (Fraktur patologik). Fraktur dapat terjadi oleh tekanan yang

normal kalau tulang itu lemah (misalnya oleh tumor) atau kalau tulang itu sangat rapuh

(misalnya pada penyakit paget ). Dengan tenaga yang sangat ringan, tulang yang rapuh karena

kelainan seperti osteoporosis,osteomyelitis atau tumor seperti ewing’s sarcoma atau metastase

myeloma bisa mengalami patah tulang. Berdasarkan kasus,fraktur terjadi karena jatuh di kamar

mandi dan posisi tangan menahan berat tubuh sehingga pasien tidak dapat menggerakkan

tangannya.

Manifestasi klinik

Nyeri terus menerus dan bertambah beratnya sampai fragmen tulang diimobilisasi.

Spasme otot yang menyertai fraktur merupakan bentuk bidai alamiah yang dirancang

untuk meminimalkan gerakan antar fragmen tulang.

Deformitas dapat disebabkan pergeseran fragmen pada eksremitas. Deformitas dapat di

ketahui dengan membandingkan dengan ekstremitas normal. Ekstremitas tidak dapat

berfungsi dengan baik karena fungsi normal otot bergantung pada integritas tulang

tempat melengketnya obat.

Pemendekan tulang, karena kontraksi otot yang melekat diatas dan dibawah tempat

fraktur. Fragmen sering saling melingkupi satu sama lain sampai 2,5 sampai 5,5 cm

Page 8: Fraktur Tertutup Antebrachii Dextra 1

Krepitasi yaitu pada saat ekstremitas diperiksa dengan tangan, teraba adanya derik tulang.

Krepitasi yang teraba akibat gesekan antar fragmen satu dengan lainnya.

Pembengkakan dan perubahan warna lokal pada kulit terjadi akibat trauma dan

perdarahan yang mengikuti fraktur. Tanda ini baru terjadi setelah beberapa jam atau

beberapa hari setelah cedera.2,3,4

Patofisiologi

Sewaktu tulang patah ( fraktur ) mengakibatkan terpajannya sum-sum tulang atau

pengaktifan saraf simpatis yang mengakibatkan tekanan dalam sum-sum tulang, sehingga

merangsang pengeluaran katekolamin yang yang akan merangsang pembebasan asam

lemak kedalam sirkulasi yang menyuplai oragan, terutama organ paru sehingga paru akan

terjadi penyumbatan oleh lemak tersebut maka akan terjadi emboli dan menimbulkan

distress atau kegagalan pernafasan. Trauma yang menyebabkan fraktur ( terbuka atau

tertutup ) yang mengakibatkan perdarahan terjadi disekitar tulang yang patah dan

kedalam jaringan lunak disekitar tulang tersebut dan terjadi perdarahan masif yang bila

tidak segera ditangani akan menyebabkan perdarahan hebat, terutama pada fraktur

terbuka ( shock hypopolemik ).

Perdarahan masif ini ( pada fraktur tertutup ) akan meningkatkan tekanan dalam suatu

ruang diantara tepi tulang yang yang fraktur dibawah jaringan tulang yang membatasi

jaringan tulang yang fraktur tersebut, menyebabkan oedema sehingga akan menekan

pembuluh darah dan saraf disekitar tulang yang fraktur tersebut maka akan terjadi

sindrom kompartemen ( warna jaringan pucat, sianosis, nadi lemah, mati ras dan nyeri

hebat. )dan akan mengakibatkan terjadinya kerusakan neuro muskuler (4-6 jam kerusakan

yang irreversible, 24-48 jam akan mengakibatkan organ tubuh tidak berfungsi lagi).

Perdarahan masif juga dapat menyebabkan terjadinya hematoma pada tulang yang fraktur

yang akan menjadi bekuan fibrin yang berfungsi sebagai jala untuk melekatnya sel-sel

baru. Aktivitas osteoblas segera terangsang dan terbentuk tulang baru imatur yang disebut

kalus. Bekuan fibrin direabsorbsi sel-sel tulang baru secara perlahan mengalami

remodeling (membentuk tulang sejati) tulang sejati ini akan menggantikan kalus dan

secara perlahan mengalami kalsifikasi ( jadi tulang yang matur ).

Page 9: Fraktur Tertutup Antebrachii Dextra 1

Namun secara fisiologis, tulang mempunyai kemampuan untuk menyambung sendiri

setelah patah tulang. Proses penyambungan tulang pada setiap individu berbeda-beda.

Faktor-faktor yang mempengaruhi penyambungan tulang adalah (1) usia pasien, (2) jenis

fraktur, (3) lokasi fraktur, (4) suplai darah, (5) kondisi medis yang menyertainya.5

Penatalaksanaan1. Fraktur tak bergeser (atau hanya sedikit bergeser), fraktur dibungkus dalam slab gips

yang dibalutkan sekitar dorsum lengan bawah dan pergelangan tangan dan dibalut kuat dalam posisinya.

2. Fraktur kominutif berat dan tak stabil tidak mungkin dipertahankan dengan gips; untuk keadaan ini sebaiknya dilakukan fiksasi luar, dengan pen proksimal yang mentransfiksi radius dan pen distal, sebaiknya mentransfiksi dasar-dasar metakarpal kedua dn sepertiga.

3. Fraktur yang bergeser harus direduksi di bawah anestesi. Tangan dipegang dengan erat dan traksi diterapkan di sepanjang tulang itu (kadang-kadang dengan ekstensi pergelangan tangan untuk melepaskan fragmen); fragmen distal kemudian didorong ketempatnya dengan menekan kuat-kuat pada dorsum sambil memanipulasi pergelangan tangan ke dalam fleksi, deviasi ulnar dan pronasi. Posisi kemudia diperiksa dengan sinar-X. kalau posisi memuaskan, dipasang slabgips dorsal, membentang dari tepat di bawah siku sampai leher metakarpal dan 2/3 keliling dari pergelangan tangan itu. Slab ini dipertahankan pada posisinya dengan pembalut kain krep. Posisi deviasi ulnar yang ekstrim harus dihindari; cukup 20 derajat saja pada tiap arah.

Pembebatan 1. Penggunaan sarung tangan2. Slab gips yang basah3. Slab yang dibalutkan dan reduksi dipertahankan hingga gips mengeras.

Lengan tetap ditinggikan selama satu atau dua hari lagi; latihan bahu dan jari segera dimulai setelah pasien sadar. Kalau jari-jari membengkak, mengalami sianosis atau nyeri, harus tidak ada keragu-raguan untuk membuka pembalut. Setelah 7-10 hari dilakukan pengambilan sinar-X yang baru; pergeseran ulang sering terjadi dan biasanya diterapi dengan reduksi ulang; sayangnya, sekalipun memanipulasi berhasil, pergeseran ulang sering terjadi lagi. Fraktur menyatu dalam 6 minggu dan sekalipun tak ada bukti penyatuan secara radiologi, slab dapat dilepas dengan aman dan diganti dengan pembalut krep sementara.

Fraktur colles, meskipun telah dirawat dengan baik, seringnya tetap menyebabkan komplikasi jangka panjang. Karena itulah hanya fraktur Colles tipe IA atau IB atau IIA yang boleh ditangani oleh dokter IGD. Selebihnya harus dirujuk sbagai kasus darurat dan diserahkan pada ahlo ortopedik.

Mentosa :

Analgetik

Antibiotik

Page 10: Fraktur Tertutup Antebrachii Dextra 1

Vit K

Antibiotik TT ( Toksoid Tetanus )

Antitrombolitik

Non medika mentosa :

a Recognition: mengetahui dan menilai keadaan fraktur dengan anamnesis,

pemeriksaan klinik dan radiologis. Pada awal pengobatan perlu diperhatikan:

lokasi, bentuk fraktur, menentukan teknnik yang sesuaiuntuk pengobatan,

komplikasi yang mungkin terjadi selama dan sesudah pengobatan.

b Reduction: reduksi fraktur apabila perlu, restorasi fragment fraktur sehingga

didapat posisi yang dapat diterima. Pada fraktur intraartikuler diperlukan reduksi

anatomis dan sedapat mungkin mengembalikan fungsi normal dan mencegah

komplikasi seperti kekakuan, deformitas serta perubahan osteoartritis dikemudian

hari. Posisi yang baik adalah:alignment yang sempurna dan aposisi yang

sempurna. Fraktur yang tidak memerlukan reduksi seperti fraktur klavikula, iga,

fraktur impaksi dari humerus, angulasi

c Retention, immobilisasi fraktur: mempertahankan posisi reduksi danmemfasilitasi

union sehingga terjadi penyatuan, immobilisasi dapatdilakukan dengan fiksasi

eksterna meliputi pembalut gips, bidai, traksi,dan fiksasi interna meliputi implan logam

seperti screw.

d Rehabilitation : mengembalikan aktifitas fungsional semaksimal mungkin.

Non-operative:

a. Penanganan tergantung usia dan status lokalis pasien. Terapi non-operatif jarang

dipakai pada orang dewasa.

b. Traksi merupakan terapi paling efektif namun memerlukan waktu 2-3 bulan untuk

penyembuhan.

Page 11: Fraktur Tertutup Antebrachii Dextra 1

Operative :

a. Kebanyakan fraktur ditangani dengan intramedullary rod dengan cara open atau

blind nailing.

b. Jika fraktur adalah jenis cominutiva, interlocking nails diguna untuk

mempertahankan panjang tulang dengan meningkatkan fiksasi proksimal dan

distal.6

Komplikasi

1. Malunion, adalah suatu keadaan dimana tulang yang patah telah sembuh dalam posisi

yang tidak pada seharusnya, membentuk sudut atau miring

2. Delayed union adalah proses penyembuhan yang berjalan terus tetapi dengan kecepatan

yang lebih lambat dari keadaan normal.

3. Nonunion,  patah tulang yang tidak menyambung kembali.

4. Compartment syndroma adalah suatu keadaan peningkatan takanan yang berlebihan di

dalam satu ruangan yang disebabkan perdarahan masif pada suatu tempat.

5. Shock terjadi karena kehilangan banyak darah dan meningkatnya permeabilitas kapiler

yang bisa menyebabkan menurunnya oksigenasi. Ini biasanya terjadi pada fraktur.

6. Fat embalism syndroma, tetesan lemak masuk ke dalam pembuluh darah. Faktor resiko

terjadinya emboli lemak ada fraktur meningkat pada laki-laki usia 20-40 tahun, usia 70

sam pai 80 fraktur tahun.

7. Tromboembolic complicastion, trombo vena dalam  sering terjadi pada individu yang

imobiil dalam waktu yang lama karena trauma atau ketidak mampuan lazimnya

komplikasi pada perbedaan ekstremitas bawah atau trauma komplikasi paling fatal bila

terjadi pada bedah ortopedil

8. Infeksi, Sistem pertahanan tubuh rusak bila ada trauma pada jaringan. Pada trauma

orthopedic infeksi dimulai pada kulit (superficial) dan masuk ke dalam. Ini biasanya

terjadi pada kasus fraktur terbuka, tapi bisa juga karena penggunaan bahan lain dalam

pembedahan seperti pin dan plat.

9. Avascular necrosis, pada umumnya berkaitan dengan aseptika atau necrosis iskemia.

Page 12: Fraktur Tertutup Antebrachii Dextra 1

10. Refleks symphathethic dysthropy, hal ini disebabkan oleh hiperaktif sistem saraf simpatik

abnormal syndroma ini belum banyak dimengerti. Mungkin karena nyeri, perubahan

tropik dan vasomotor instability.4,6

Pencegahan

Pencegahan tulang bisa diberikannya sumber-sumber kalsium pada tulang yang pernah hilang

seperti mengkonsumsi :

Kalsium, dapat membantu dalam memperkuat pembentukan tulang, membuat tulang jadi

padat dan tulang tetap sehat seiring kita bertambah usia. Kalsium adalah mineral yang

penting dalam hidup.

Vitamin K, berperan banyak dalam berbagai fungsi tubuh, tetapi penelitian ilmiah telah

menghubungkan nutrisi penting ini dengan kesehatan tulang. Studi yang berlangsung saat

ini mengindikasi bahwa vitamin K dapat mencegah penyerapan kembali dan masuknya

makanan secara cukup, dimana hal ini penting untuk mencegah kerapuhan tulang.

Vitamin D, selalu memainkan peranan penting dalam membangun dan melindungi

tulang. Vitamin D membantu daya serap kalsium, dan memiliki kandungan vitamin D

rendah memiliki tingkat kepadatan tulang yang rendah. Mereka juga memiliki

kecenderungan akan tulang rapuh seiring bertambahnya umur. Vitamin D secara alami

bisa diperoleh di dalam makanan tertentu saja (misal minyak ikan cod), tetapi juga dapat

memperolehnya dari sinar matahari, dan banyak makanan yang sudah diperkuat dengan

nutrisi.

Magnesium, memiliki banyak fungsi bagi tubuh, dan salah satunya adalah untuk

membuat tulang tetap kuat (50% dari tubuh magnesium ditemukan dalam tulang).

Memakan berbagai makanan dapat membantu untuk menjamin magnesium masuk ke

tubuh secara cukup. Wanita diatas 30 tahun harus memenuhi sekitar 320mg magnesium

setiap hari, sedangkan pria sekitar 400-420mg. Jumlah tersebut mudah didapatkan dengan

mengkonsumsi, kacang-kacangan seperti almond, kacang kedelai, gandum, dan sayuran

yang berwarna gelap seperti bayam.

Berhati-hati dalam berdiri dan berjalan.6

Page 13: Fraktur Tertutup Antebrachii Dextra 1

Prognosis

Prognosis tergantung pada jenis dan lokasi fraktur antebrachii, usia dan status kesehatan individu

serta adanya cedera secara bersamaan. Pemulihan umumnya memang sudah dijangka, namun,

individu-individu di atas usia 60 dengan fraktur antebrachii tertutup memiliki tingkat kematian

17%. Tingkat non-union adalah sekitar 1%. Masalah permanen dengan gaya berjalan mungkin

terjadi, dan kecacatan/deformitas dapat diakibatkan dari cedera lain yang berkelanjutan pada saat

fraktur.5

Penutup

Fraktur adalah patah tulang yang biasanya disebabkan oleh trauma atau tenaga fisik. Fraktur

tertutup atau simple adalah fraktur dengan kulit yang tidak mengalami perforasi sehingga lokasi

fraktur tidak terpajan lingkungan luar sedangkan fraktur terbuka atau fraktur gabungan adalah

fraktur dengan kulit yang tertembus pada ekstremitas yang terkena. Fraktur tertutup terutama di

tungkai bawah biasanya mempunyai resiko tinggi untuk mendapat compartment syndrome

karena pada patah tulang tertutup, darah tidak dapat keluar dan sering menimbulkan peningkatan

tekanan compartment otot. Justru, pemeriksaan neurovascular distal terutama bila kulit terlihat

tegang dan bengkak harus segera dilakukan karena jika terlambat amputasi terpaksa dilakukan.

Penanganan yang baik menghasilkan penyembuhan dan prognosis yang membaik.

Daftar Pustaka

1. Aru W. Sudoyo, Bambang S, Idrus A, Marcellus simadibrata, Siti S editor. Buku ajar ilmu

penyakit dalam jilid III edisi V. Pusat informasi dan Penerbitan bagian Ilmu Penyakit

Dalam FKUI. Jakarta; 2009 : 2556-564.

2. Sylvia Anderson P, Lorraine McCarty W. Alih bahasa, Braham U, Pendit dkk. Editor edisi

bahasa indonesia, Huriawati H. Patofisiologi ; konsep-konsep klinis penyakit. Edisi 6.

EGC. Jakarta; 2009 : 1381-1406.

3. Kasper DL, Braunwald E, Fauci S et all, penyunting. Harisson’s principles of internal

medicine, edisi ke-16. New york: McGraw-Hill Medical Publishing Division; 2008.

Page 14: Fraktur Tertutup Antebrachii Dextra 1

4. Becker MA, Jolly M. Clinical gout and pathogenesis of hypeuricemia. In : Arthritis and

allied condition. A textbook of Rheumatology. Koopman WJ,editor. Edisi 15. Baltimore:

Lippincott Williams and Wilkins; 2008. P. 2303-33.

5. Klippel JH,. Gout, epidemiology, pathology and pathogenesis. In : Primer on the rheumatic

disease. Edisi 12. Atlanta: Arthritis foundation; 2008. p. 307-24.

6. Freddy PW, Sulistia Gan. Farmakologi : analgesik antipiretik analgesik anti-inflamasi dan

obat gangguan sendi lainnya. Edisi ke-5. FKUI; 2007. 230-46.