22
Senin 5-6 FUNGSI DAN PERANAN KEWARGANEGARAAN MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Pendidikan Kewarganegaraan Yang dibina oleh Bapak Drs.H.Gatot Isnani,M.Si oleh (39) Aulia Alfia R 120413423864 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS EKONOMI

fungsi dan peranan kewarganegaraan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

fungsi dan peranan kewarganegaraan indonesia

Citation preview

Page 1: fungsi dan peranan kewarganegaraan

Senin 5-6

FUNGSI DAN PERANAN KEWARGANEGARAAN

MAKALAHUNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH

Pendidikan KewarganegaraanYang dibina oleh Bapak Drs.H.Gatot Isnani,M.Si

oleh

(39) Aulia Alfia R120413423864

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN MANAJEMEN

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN

DESEMBER 2012

Page 2: fungsi dan peranan kewarganegaraan

KATA PENGANTAR

Pertama-tama marilah kita semua sebagai warga negara Indonesia yang memiliki iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa selalu menghaturkan puja dan puji syukur kehadirat-Nya, karena kita masih diberi kesehatan kenkmatan lahir batin untuk dapat bersama-sama mengabdi dan membela bangsa dan negara Indonesia yang kita cintai melalui perjuangan non fisik sesuai dengan bidang profesi masing-masing demi tetap utuh dan dan tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Makalah ini berisikan tentang fungsi dan peranan kewarganegaraan yang nantinya akan membahas juga tentang Kewarganegaraan dan Pewarganegaraan Republik Indonesia serta asas dan unsur-unsur kewarganegaraan.

Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi tentang pentingnya fungsi dan peranan kewarganegaraan dalam suatu negara. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih atas semua orang yang sudah berperan penting dalam pembuatan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga usaha kita senantiasa diridhoi Allah S.W.T. Amin.

Malang, 2 Desember 2012Penulis

AULIA ALFIA R

1

Page 3: fungsi dan peranan kewarganegaraan

DAFTAR ISI

Lembar Judul............................................................................................................................. i

Kata Pengantar.......................................................................................................................... ii

Daftar Isi.................................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah.......................................................................................... 11.2 Rumusan Masalah................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................... 3

2.1 Pengertian Kewarganegaraan dan Pewarganegaraan.............................................. 3

2.2 Asas dan Unsur Kewarganegaraan.......................................................................... 4

2.3 Kewarganegaraan Republik Indonesia.................................................................... 5

2.4 Masalah Kewarganegaraan...................................................................................... 6

BAB III KESIMPULAN......................................................................................................... 11

Daftar Rujukan........................................................................................................................ 12

2

Page 4: fungsi dan peranan kewarganegaraan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sebagai warga negara dan masyarakat, setiap manusia di Indonesia

mempunyai, hak dan kewajiban yang sama, yang pokok adalah bahwa setiap

orang haruslah terjamin haknya untuk mendapatkan status kewarganegaraan,

sehingga terhindar dari kemungkinan menjadi ‘stateless’ atau tidak

berkewarganegaraan. Tetapi pada saat yang bersamaan, setiap negara tidak boleh

membiarkan seseorang memiliki dua status kewarganegaraan sekaligus. Itulah

sebabnya diperlukan perjanjian kewarganegaraan antara negara-negara modern

untuk menghindari status dwi kewarganegaraan tersebut. Oleh karena itu, di

samping pengaturan kewarganegaraan berdasarkan kelahiran dan melalui proses

pewarganegaraan (naturalisasi) tersebut, juga diperlukan mekanisme lain yang

lebih sederhana, yaitu registrasi biasa.

Indonesia sebagai negara yang pada dasarnya menganut prinsip’ius

sanguinis’ mengatur kemungkinan warganya untuk mendapatkan status

kewarganegaraan melalui prinsip kelahiran. Sebagai contoh banyak warga keturunan Cina

yang masih berkewarganegaraan Cina ataupun yang memiliki dwi-kewarganegaraan antara

Indonesia-Cina, tetapi bermukim di Indonesia dan memiliki keturunan di Indonesia.

Bersangkutan tidak berusaha untuk mendapatkan status kewarganegaraan dari negara asal

orangtuanya, tetapi sepanjang ini masih dapat diterima sebagai warga negara Indonesia

karena kelahiran. Kalaupun hal ini dianggap tidak sesuai dengan prinsip dasar

yang dianut, sekurang-kurangnya terhadap mereka itu dapat dikenakan ketentuan

mengenai kewarganegaraan melalui proses registrasi biasa, bukan

melalui proses naturalisasi yang mempersamakan kedudukan mereka sebagai orang

asing sama sekali.

Kewarganegaraan merupakan keanggotaan seseorang dalam kontrol satuan politik

tertentu (secara khusus) yang dengannya membawa hak untuk berpartisipasi dalam kegiatan

politik. Pendidikan kewarganegaraan sebenarnya dilakukan dan dikembangkan di seluruh

dunia, meskipun dengan berbagai macam istilah atau nama. Kewarganegaraan merupakan

bagian dari konsep kewargaan (bahasa Inggris: citizenship). Di dalam pengertian ini, warga

suatu kota atau kabupaten disebut sebagai warga kota atau warga kabupaten, karena

keduanya juga merupakan satuan politik. Dalam otonomi daerah, kewargaan ini menjadi

penting, karena masing-masing satuan politik akan memberikan hak (biasanya sosial) yang

berbeda-beda bagi warganya.

3

Page 5: fungsi dan peranan kewarganegaraan

Pendidikan tentang kewarganegaraan sendiri adalah pendidikan yang mengingatkan

kita akan pentingnya nilai-nilai hak dan kewajiban suatu warga negara agar setiap hal yang

dikerjakan sesuai dengan tujuan dan cita-cita bangsa dan tidak melenceng dari apa yang di

harapkan. Karena di nilai penting, pendidikan ini sudah di terapkan sejak usia dini di setiap

jejang pendidikan mulai dari yang paling dini hingga pada perguruan tinggi agar

menghasilkan penerus-penerus bangsa yang berompeten dan siap menjalankan hidup

berbangsa dan bernegara. (Wikipedia, 2012)

Seperti isi (UUD RI NO. 20 pasal 37 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

Nasional) Pendidikan tentang kewarganegaraan wajib masuk dalam kurikulum perguruan

tinggi. Ini adalah upaya sadar dan terencana untuk mencerdaskan kehidupan bangsa bagi

warga negara dengan menumbuhkan jati diri dan moral bangsa sebagai landasan pelaksanaan

hak dan kewajiban dalam bela negara, demi kelangsungan kehidupan dan kejayaan bangsa

dan negara. Tujuannya hanya untuk mewujudkan warga negara sadar bela negara

berlandaskan pemahaman politik kebangsaan dan kepekaan mengembangkan jati diri dan

moral bangsa dalam perikehidupan bangsa.

1.2 Rumusan Masalah

2.1 Apakah pengertian dari kewarganegaraan ?

2.2 Apakah asas dan unsur dari kewarganegaraan ?

2.3 Apakah tugas dan kewajiban warga negara serta pemerintah ?

2.4 Apa saja masalah yang menyangkut kewarganegaraan ?

Teknis penulisan makalah ini berpedoman pada Buku Pedoman Penulisan

Karya Ilmiah Universitas Negeri Malang (UM, 2010).

4

Page 6: fungsi dan peranan kewarganegaraan

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kewarganegaraan dan Pewarganegaraan

a. Kewarganegaraan

Kewarganegaraan merupakan keanggotaan seseorang dalam kontrol satuan politik

tertentu (secara khusus: negara) yang dengannya membawa hak untuk berpartisipasi

dalam kegiatan politik. Seseorang dengan keanggotaan yang demikian disebut warga

negara.Kewarganegaraan ialah setiap orang yang menurut undang-undang

kewarganegaraan termasuk warga negara. (Wikipedia, 2012)

Berdasarkan pada pasal berdasar UUD pasal 26 dinyatakan sebagai warga negara

adalah sebagai berikut:

1. Yang menjadi warga negara ialah orang-orang bangsa asli dan orang-orang bangsa

lain yang disahkan dengan undang-undang sebagai warga negara.

2. Seseorang dapat menjadi kewarganegaraan negara Indonesia karena faktor-faktor

sebagai berikut :

a) Karena kelahiran.

b) Karena pengangkatan.

c) Karena dikabulkannya permohonan.

d) Karena pewarganegaraan.

e) Karena perkawinan.

f) Karena turut ayah atau ibu.

3. Setiap orang yang berdasarkan peraturan perundang-undangan dan atau

berdasarkan perjanjian pemerintah RI dengan negara lain sebelum UU ini berlaku

sudah menjadi warga negara Indonesia.

Adapun bukti menjadi warga negara adalah sebagai berikut :

a) Akta kelahiran

b) Surat bukti kewarganegaraan (kutipan pernyataan sah buku catatan

pengangkatan anak asing).

c) Surat bukti kewarganegaraan (petikan keputusan Presiden) karena

permohonan atau pewarganegaraan.

d) Surat bukti kewarganegaraan (surat edaran menteri kehakiman..)

karena pernyataan.

5

Page 7: fungsi dan peranan kewarganegaraan

b. Pewarganegaraan (naturalisasi)

Adalah suatu perbuatan hukum yang dapat menyebabkan seseorang memperoleh

status kewarganegaraan, Misal : seseorang memperoleh status kewarganegaraan

akibat dari pernikahan, mengajukan permohonan kewarganegaraan, memilih/menolak

status kewarganegaraan.

Pewarganegaraan disini dibedakan menjadi dua, yakni :

i. Pewarganegaraan aktif : seseorang dapat menggunakan hak opsi untuk

memilih atau mengajukan kehendak menjadi warga negara dari suatu

negara.

ii. Pewarganegaraan pasif : seseorang yang tidak mau diwarganegarakan

oleh suatu negara atau tidak mau diberi atau dijadikan WN suatu

negara maka yang bersangkutan dapat menggunakan hak repudisi

(menolak pewarganegaraan).

2.2 Asas dan Unsur Kewarganegaraan

a. Asas Kewarganegaraan

Setiap negara yang berdaulat berhak untuk menentukan sendiri syarat-syarat untuk

menjadi warga negara. Terkait dengan syarat-syarat menjadi warga negara dalam ilmu

tata negara dikenal adanya dua asas Kewarganegaraan.

Dua macam sisi asas kewarganegaraan yaitu :

a) Dari sisi kelahiran : ius soli dan ius sanguinis

- Ius soli : pedoman kewarganegaraan yang bedasarkan tempat atau daerah

kelahiran.

- Ius sanguinis : pedoman kewarganegaraan yang berdasarkan darah atau

keturunan.

b) Dari sisi perkawinan : asas kesatuan hukum dan asas persamaan derajat serta

paradigma keluarga sebagai inti masyarakat yang tidak terpecah dan

paradigma kesamaan kedudukan suami-isteri.

b. Unsur Kewarganegaraan

Unsur yang menentukan Kewarganegaraan :

- Unsur darah keturunan (Ius Sanguinis) artinya bahwa status Kewarganegaraan

seseorang ditentukan oleh orangtuanya.

- Unsur daerah tempat kelahiran (Ius Soli) artinya bahwa status Kewarganegaraan

seseorang ditentukan oleh tempat kelahirannya.

6

Page 8: fungsi dan peranan kewarganegaraan

2.3 Kewarganegaraan Republik Indonesia

Warga Negara secara umum adalah anggota suatu negara yang mempunyai

keterikatan timbal balik dengan negaranya. Warga Negara Indonesia menurut Pasal 26 UUD

1945 adalah : Orang-orang bangsa Indonesia asli dan bangsa lain yang disahkan Undang-

undang sebagai Warga Negara. Bangsa Indonesia asli adalah Orang-orang pribumi /

penduduk asli Indonesia yang ; (Lahir, besar, berdomisili, berkarya di Indonesia, serta

mengakui Indonesia sebagai tanah airnya) bersikap setia kepada Negara Kesatuan Repulik

Indonesia. (Sumarsono, 2007; 14). Seorang Warga Negara Indonesia (WNI) adalah orang

yang diakui oleh UU sebagai warga negara Republik Indonesia. Kepada orang ini akan

diberikan Kartu Tanda Penduduk, berdasarkan Kabupaten atau (khusus DKI Jakarta) Provinsi

tempat ia terdaftar sebagai penduduk/warga. Kepada orang ini akan diberikan nomor identitas

yang unik (Nomor Induk Kependudukan, NIK) apabila ia telah berusia 17 tahun dan

mencatatkan diri di kantor pemerintahan.

Kewarganegaraan Republik Indonesia diatur dalam UU No. 12 tahun 2006 tentang

Kewarganegaraan Republik Indonesia. Menurut UU ini, orang yang menjadi Warga Negara

Indonesia (WNI) adalah :

a. Setiap orang yang sebelum berlakunya UU tersebut telah menjadi WNI

b. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari ayah dan ibu WNI

c. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah WNI dan ibu

warga negara asing (WNA), atau sebaliknya.

d. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu WNI dan ayah

yang tidak memiliki kewarganegaraan atau hukum negara asal sang ayah tidak

memberikan kewarganegaraan kepada anak tersebut.

e. Anak yang lahir daam tenggang waktu 300 hari setelah ayahnya meninggal

dunia dari perkawinan yang sah, dan ayahnya itu seorang WNI.

f. Anak yang lahir diluar perkawinan yang sah dari ibu WNI.

g. Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu WNA yang diakui oleh

seorang ayah WNI sebagai anaknya dan pengakuan itu dilakukan sebelum

anak tersebut berusia 18 tahun atau belum kawin.

h. Anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia yang pada waktu lahir

tidak jelas status kewarganegaraan ayah dan ibunya.

7

Page 9: fungsi dan peranan kewarganegaraan

i. Anak yang baru lahir yang ditemukan di wilayah negara Republik Indonesia

selama ayah dan ibunya tidak diketahui

j. Anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia apabila ayah dan

ibunya tidak memiliki kewarganegaraan atau tidak diketahui keberadaannya.

k. Anak yang dilahirkan di luar wilayah Republik Indonesia dari ayah dan ibu

WNI yang karena ketentuan dari negara tempat anak tersebut dilahirkan

memberikan kewarganegaraan kepada anak yang bersangkutan.

l. Anak dari seorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan permohonan

kewarganegaraanny, kemudian ayah atau ibunya meninggal dunia sebelm

mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia.

Selain itu, diakui pula sebagai WNI bagi :

1. Anak WNI yang lahir di luar perkawinan yag sah, belum berusia 18 tahun dan

belum kawin, diakui secara sah oleh ayahnya yang berkewarganegaraan asing.

2. Anak WNI yang belum berusia lima tahun, yang diangkat secara sah sebagai

anak oleh WNA berdasarkan penetapan pengadilan.

3. Anak yang belum berusia 18 tahun atau belum kawin, berada dan bertempat

tinggal di wilayah RI, yang ayah atau ibunya memperoleh kewarganegaraan

Indonesia.

4. Anak WNA yang belum berusia lima tahun yang diangkat anak secara sah

menurtu penetapan pengadilan sebagai anak oleh WNI.

Berbeda dari UU Kewarganegaraan terdahulu, UU Kewarganegaraan tahun 2006 ini

memperbolehkan dwikewarganegaraan secara terbatas, yaitu untuk anak yang berusia sampai

18 tahun dan belum kawin sampai usia tersebut.

Dari UU ini terlihat bahwa secara prinsip Republik Indonesia menganut asas

kewarganegaraan ius sanguinis ditambah dengan ius soli terbatas (lihat poin 8-10) dan

kewarganegaraan ganda terbatas (poin 11).

2.4 Masalah Kewarganegaraan

Dalam hubungan antar negara seseorang dapat pindah tempat dan berdomisili di

negara lain. Di bawah ini akan dijelaskan tentang masalah kewarganegaraan.

Masalah kewarganegaraan disini meliputi :

8

Page 10: fungsi dan peranan kewarganegaraan

1. Apatride adalah adanya seorang penduduk yang sama sekali tidak mempunyai

kewarganegaraan.

Contohnya : Anda warga negara A (ius soli) lahir di negara B (ius sanguinis)

maka anda tidaklah menjadi warga negara A dan juga Anda tidak dapat menjadi

warga negara B. Dengan demikian Anda tidak mempunyai warga negara

samasekali.

2. Bipatride (dwi Kewarganegaraan) adalah seorang penduduk yang mempunyai

dua kewarganegaraan sekaligus (kewarganegaraan rangkap).

Contohnya :Anda keturunan bangsa B (ius sanguinis) lahir di bangsa B maka

Anda dianggap sebagai warga negara B akan tetapi negara A juga menganggap

warga negaranya karena berdasarkan tempat lahir Anda. (Kaelan, 2010:118)

3. Multipatride adalah seseorang yang memiliki 2 atau lebih kewarganegaraan.

Contohnya : Seorang yang bipatride juga menerima pemberian status

kewarganegaraan lain ketika dia telah dewasa, dimana saat menerima

kewarganegaraan yang baru ia tidak melepaskan status bipatride-nya.

Untuk mamahami masalah kewarganegaraan baik apatride, bipatride (dwi-

Kewarganegaraan) maupun multipatride, maka perlu juga dikaji tentang dua asas

kewarganegaraan yaitu asas ius sanguinis dan asas ius soli. Mengapa demikian? Karena

negara yang menerapkan ius soli maupun ius sanguinis akan menimbulkan apatride dan

bipatride.

Pengertian Ius Soli dan Ius Sanguinis :

1. Ius Soli adalah asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang menurut daerah

atau negara tempat ia dilahirkan.

Contohnya: Anda dilahirkan di negara A maka Anda akan menjadi warga negara A

walaupun orang tua Anda adalah warga negara B (dianut di negara Inggris, Mesir,

Amerika dan lain-lain).

2. Ius Sanguinis adalah asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang menurut

pertalian darah atau keturunan dari orang yang bersangkutan tadi.

Contohnya : Anda dilahirkan di negara A, tetapi orangtua Anda warga negara B, maka

Anda tetap menjadi warga negara B (dianut oleh RR Apatride adalah adanya seorang

penduduk yang sama sekali tidak mempunyai kewarganegaraan).(Kaelan, 2010:118)

9

Page 11: fungsi dan peranan kewarganegaraan

Permasalahan tersebut di atas harus di hindari dengan upaya antara lain dengan

memberikan kepastian hukum yang lebih jelas akan status hukum kewarganegaran

seseorang dan menjamin hak-hak serta perlindungan hukum yang pasti bagi seseorang

dalam kehidupan bernegara.

Tugas dan kewajiban warga negara serta pemerintah.

Setiap warga negara adalah sama kedudukannya dalam hukum dan pemerintahan,

tidak pilih kasih. Ini adalah konsekuensi dari prinsip kedaulatan rakyat yang bersifat

kerakyatan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945 menyatakan tentang kesamaan kedudukan warga

negara di dalam hukum dan pemerintahan dan kewajiban warga negara dalam menjunjung

hukum dan pemerintahan tanpa perkecualian. Gagasan tentang persamaan kedudukan dalam

hukum dan pemerintahan sebenarnya sudah ada sejak berabad yang lalu. Sikap WNI, WNA

dan Pemerintah dalam menjalankan tugas, kewajiban dan kewenangan. Khususnya di

Indonesia bertitik tolak dari pendapat bahwa tiap negara hukum, sumber kedaulatan tertinggi

berada ditangan rakyat. Sementara hukum merupakan perwujudan rasa kesadaran hukum dari

rakyat yang didasarkan kepada persamaan derajat dan kedudukan antara warga negara

dengan pemerintah atau penguasa. (Sumarsono, 2007: 14). Adapun tugas dan kewenangan

warga negara dan pemerintah adalah sebagai berikut :

a. Tugas dan kewajiban warga negara

- Menjunjung tinggi dan menaati perundang-undangan yang berlaku;

- Membayar pajak, bea dan cukai yang dibebankan negara kepadanya;

- Membela negara dari segala bentuk ancaman, baik yang datang dari dalam maupun

dari luar negeri;

- Menyukseskan Pemilu baik sebagai peserta atau petugas penyelanggara;

- Mendahulukan kepentingan negara/umum dari pada pribadi;

- Melaksanakan tugas dan kewajiban yang dibebankan bangsa dan negara;

- Kewajiban menjaga dan memelihara keamanan dan ketertiban nasional;

- Hak untuk mendapat perlindungan atas diri dan harta benda;

- Hak untuk mendapatkan dan menikmati kesejahteraan negara;

- Hak untuk mendapatkan dan menikmati hasil pembangunan;

- Hak untuk dipilih dan memilih dalam pemilu;

- Hak untuk mengembangkan minat dan kemampuan pribadi tanpa menganggu

kepentingan umu dan sebagaianya.

10

Page 12: fungsi dan peranan kewarganegaraan

b. Tugas dan kewajiban pemerintah

- Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah indonesia;

- Memajukan kesejahteraan umum, dan mencerdaskan bangsa;

- Mewujudkan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan

keadilan sosial;

- Mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan negara;

- Memelihara keamanan, ketertiban, ketentraman bangsa dan negara;

- Menghormati dan melindungi hak asasi warga negara;

- Menegakkan hukum/perundang-undangan dan keadilan sesuai dengan ketentuan

yang berlaku, dan melaksanakan program pembangunan nasional;

- Membuat dan mencabut kebijakan demi pelaksanaan pemerintah negara.

11

Page 13: fungsi dan peranan kewarganegaraan

BAB III

KESIMPULAN

A. Arti Kewarganegaraan secara umum ialah setiap orang yang menurut undang-undang

kewarganegaraan termasuk warga negara. Berdasarkan UUD 1945 pasal 26 tentang

Warga Negara dan Penduduk dijelaskan bahwa yang menjadi warga negara ialah

orang-orang bangsa Indonesia asli dan orang-orang bangsa lain yang disahkan

dengan undang-undang sebagai warga negara. Penduduk ialah warga negara

Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di Indonesia.

Pewarganegaraan secara umum diartikan sebagai Naturalisasi yaitu proses untuk

mencari status kewarganegaraan dalam suatu negara.

B. Dalam hukum kewarganegaraan di Indonesia, dikenal dua asas memperoleh

kewarganegaraan yaitu asas tempat kelahiran (ius soli) dan asas keturunan (ius

sanguinis). Menurut ius soli, seseorang yang dilahirkan dalam wilayah suatu negara

adalah warganegara. Sedangkan menurut ius sanguinis, seseorang adalah ia menjadi

warganegara karena ia dilahirkan dari orangtua warganegara.

C. Seorang WNI (Warga Negara Indonesia) adalah orang yang diakui oleh undang-

undang sebagai warga negara Republik Indonesia dan akan diberikan Kartu Tanda

Penduduk berdasarkan tempat ia tinggal. Undang-undang yang mengatur

kewarganegaraan Republik Indonesia adalah UU No. 12 tahun 2006.

D. Sesuai undang-undang No.12 tahun 2006 bahwa untuk memenuhi tuntutan

masyarakat dan melaksanakan amanat Undang-Undang Dasar 1945 maka asas

kewarganegaraan meliputi asas kewarganegaraan umum atau universal yaitu asas ius

sanguinis, ius soli, dan campuran.

Ius Soli ialah menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan negara tempat

kelahiran. Bagi negara indonesia penentuan yang diberlakukan terbatas bagi anak-

anak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam undang-undang tersebut.

Ius Sanguinis ialah penentuan kewarganegaraan berdasarkan keturunan atau pertalian

darah. Artinya penentuan kewarganegaraan seseorang berdasarkan kewarganegaraan

orang tuanya, bukan berdasarkan negara tempat tinggalnya.

12

Page 14: fungsi dan peranan kewarganegaraan

DAFTAR RUJUKAN

Kaelan, H (Ed). 2002. Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi. Yogyakarta:

Paradigma.

Sumarsono. 2002. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Undang-Undang Dasar 1945 Republik Indonesia. Surabaya: Pustaka Agung Harapan.

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003, Tentang Pendidikan Nasional. (Online) (http://www.unpad.ac.id/wp-content/uploads/.../UU20-2003-Sisdiknas.pdf).

Undang-Undang No. 12 Tahun 2006, Tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia. (Online) (http://www.embassyofindonesia.org/consular/pdf/UU_no_12_th_2006.pdf.)

Universitas Negeri Malang. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah:Skripsi, Tesis, Disertasi, Artikel, Makalah, Tugas Akhir, Laporan Penilitian. Edisi Kelima Malang: Universitas Negeri Malang.

Wikipedia, 2012. Kewarganegaraan.(Online) (http://id.wikipedia.org/wiki/kewarganegaraan), diakses 28 November 2012.

13