8
 Pengujian pembedaan digunakanuntuk menetapkan apakah ada perbedaan sifat sensorik atau organoleptik antara dua contoh.Meskipun demikian dalam pengujiandapat saja sejumlah contoh disajikan bersama tetapi merupakan untuk melaksanakan pembedaan selalu duacontoh yang dapat dipertentangkan(Soekarto, 1985). Pengujian duo-trio ini digunakanuntuk mengetahui ada tidaknya perbedaan dua buah sampel atau mendeteksi. Perbedaan sifat yangtingkat perbedaannya hanya sedikit,misalnya untuk mendeteksi perbedaansifat-sifat hasil yang diperoleh dari duakondisi yang sedikit berbeda. Uji duo-trio merupakan salah satu uji pembeda.Uji pembeda ini biasanya digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan antara sampel yangdisajikan. Pada duo-trio ini digunakan sampel pembanding (Kartika,dkk.,1987). Contoh pembanding dalam pe ngujian duo-trio merupakan haly ang sangat penting da lam pengujian ,terutama dalam pengujian pemilihandan scalar. Jika contoh pembandingdiberikan, yang perlu diperhatikan bahwa yang terutama dijadikanfaktor pembanding adalah satu ataulebih sifat sensorik dari bahan pembanding itu. Oleh karena itu, sifatlain yang tidak dijadikan faktor pembanding harus diusahakan samadengan conto h yang diujikan. Haltersebut dilakukan agar semua panelistahu sensorik apa yang diujik an dantidak terjadi kekeliruan atau salah paham antara pengelola pengujiandengan panelis (Soekarto, 1985). Soekarto, S.T., 1985, penilaian Organoleptik, Bhatara Karya Aksara, Jak arta. Kartika, B; Hastuti, P dan Supartono, W, 1987, Pedoman Uji Inderawi Bahan Pangan, Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi, Yogyakarta.

gabjhsjh

Embed Size (px)

DESCRIPTION

skjnjcnjsnushadbl

Citation preview

Pengujianpembedaandigunakanuntukmenetapkanapakah ada perbedaan sifat sensorik atau organoleptik antara dua contoh.Meskipun demikian dalam pengujiandapat saja sejumlah contoh disajikanbersamatetapimerupakanuntukmelaksanakan pembedaan selalu duacontoh yang dapat dipertentangkan(Soekarto, 1985).

Pengujian duo-trio ini digunakanuntuk mengetahui ada tidaknya perbedaan dua buah sampel atau mendeteksi. Perbedaan sifat yangtingkat perbedaannya hanya sedikit,misalnya untuk mendeteksi perbedaansifat-sifat hasil yang diperoleh dari duakondisi yang sedikit berbeda. Uji duo-trio merupakan salahsatuujipembeda.Ujipembedainibiasanyadigunakan untuk mengetahuiadatidaknya perbedaanantarasampelyangdisajikan. Padaduo-trio inidigunakansampelpembanding (Kartika,dkk.,1987).

Contoh pembanding dalampengujianduo-triomerupakanhalyang sangat penting dalam pengujian ,terutama dalam pengujian pemilihandan scalar. Jika contoh pembandingdiberikan, yang perlu diperhatikanbahwayangterutamadijadikanfaktor pembanding adalah satu ataulebih sifat sensorik dari bahanpembandingitu.Olehkarenaitu,sifatlain yang tidak dijadikan faktorpembandingharusdiusahakansamadengan contoh yang diujikan. Haltersebut dilakukan agar semua panelistahu sensorik apa yang diujikan dantidak terjadi kekeliruan atau salahpahamantarapengelolapengujiandengan panelis (Soekarto, 1985).

Soekarto, S.T., 1985, penilaian Organoleptik, Bhatara Karya Aksara, Jakarta.

Kartika, B; Hastuti, P dan Supartono, W, 1987, Pedoman Uji Inderawi Bahan Pangan, Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi, Yogyakarta.

ping ping pembahasan duo trio- definisi duo trio- prinsip duo trio- perbedaan duo trio dan triangle- definisi nugget ikan- penjelasan cara kerja- pemilihan panelis terlatih (penjelasan tentang analisis statistik, probabilitasnya)- penjelasan data- cara penentuan kode sampel (3 digit) dari table random permutation- tujuan penentuan kode sampellaporan dikumpulkan senin 19 mei 2014 di lab TI jam 14.00 wibttd mbak tiin ^^

Ujiduo triotermasuk dalam kelompok pengujian pembedaan (difference test). Pengujian pembedaan digunakan untuk menilai pengaruh macam macam perlakuan modifikasi proses atau bahan dalam pengolahan pangan bagi industri, atau untuk mengetahui adanya oerbedaan atau persamaan antara duo produk dari komoditi yang sama. Yang terakhir ini terutama dari segi konsumen.Uji duo trio bertujuan untuk mencari perbedaan yang kecil. Setiap panelis disajikan tiga contoh (dua contoh dari produk yang sama dan satu contoh dari produk yang berbeda). Uji duo trio hampir sama dengan uji segitiga, tetapi dalam uji ini dari awal sudah ditentukan pembanding yang dibandingkan dengan kedua contoh lainnya. Dalam penyajiannya, contoh ketiganya disajikan bersamaan. Panelis diminta untuk memilih satu diantara 2 contoh lain yang beda dengan pembanding (reference).Uji duo trio adalah uji yang digunakan untuk mendeteksi adanya perbedaan yang kecil antara dua contoh. Uji ini relatif lebih mudah karena adanya contoh baku dalam pengujian. Biasanya Uji Duo-trio digunakan untuk melihat perlakuan baru terhadap mutu produk ataupun menilai keseragaman mutu bahan ( Anonim,2013).Pengujian pembedaan digunakanuntuk menetapkan apakah adaperbedaan sifat sensorik atau organoleptik antara dua contoh. Meskipun demikian dalam pengujian dapat saja sejumlah contoh disajikanbersama tetapi merupakan untukmelaksanakan pembedaan selalu dua contoh yang dapat dipertentangkan. (Soekarto, 1985).Pengujian duo-trio ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknyaperbedaan dua buah sampel atau mendeteksi. Perbedaan sifat yang tingkat perbedaannya hanya sedikit, misalnya untuk mendeteksi perbedaan sifat-sifat hasil yang diperoleh dari dua kondisi yang sedikit berbeda. Uji duo-trio merupakan salah satu uji pembeda.Uji pembeda ini biasanya digunakanuntuk mengetahui ada tidaknyaperbedaan antara sampel yangdisajikan. Pada duo-trio ini digunakan sampel pembanding. (Kartika,dkk.,1987).Contoh pembanding dalampengujian duo-trio merupakan hal yang sangat penting dalam pegujian,terutama dalam pengujian pemilihan dan scalar. Jika contoh pembanding diberikan, yang perlu diperhatikanbahwa yang terutama dijadikan faktor pembanding adalah satu ataulebih sifat sensorik dari bahanpembanding itu. Oleh karena itu, sifat lain yang tidak dijadikan faktorpembanding harus diusahakan sama dengan contoh yang diujikan. Hal tersebut dilakukan agar semua panelis tahu sensorik apa yang diujikan dan tidak terjadi kekeliruan atau salahpaham antara pengelola pengujian dengan panelis.Pengujian pembedaan digunakan untuk menilai pengaruh macam-macam perlakuan modifikasiproses atau bahan dalam pengolahanpangan bagi industri, atau untukmengetahui adanya perbedaan ataupersamaan antara dua produk dari komoditi yang sama. Yang terakhir ini terutama dari segi konsumen(Soekarto, 1985).Uji duo-trio di dalam industripangan dapat digunakan salah satunya adalah untuk reformulasi suatu produkbaru, sehingga dapat diketahui ada atau tidaknya perbedaan antara produklama dan baru. Kelemahan uji duo trio adalah sulit mendeskripsikan sampel yang sama dengan pembanding karenapanelis akan sulit untuk mengingat secara detail bahan yang sedang dianalisis, biasanya uji ini dapat dilakukan dengan mudah oleh seseorang yang memiliki daya ingat yang tinggi (Anonim, 2011).

Nugget adalah jenis produk makanan yang berbahan daging dan memiliki umur simpan yang relatif lama karena perlakuan penyimpanan pada suhu beku. Selain itu, kecenderungan masyarakat dewasa ini menyukai untuk mengkonsumsi makanan yang cepat saji (Tan, 1994). Pada umumnya nugget berbentuk persegi panjang ketika digoreng menjadi kekuningan dan kering. Hal yang terpenting dari nugget adalah penampakan produk akhir, warna, tekstur dan aroma (Aswar, 1995). Menurut Maghfiroh (2000), tekstur dari nugget ikan tergantung dari asal bahan baku (jenis daging) ikan yang digunakan.Bahan utama yang digunakan adalahikan, yang akan memberikan tekstur produk yang diinginkan, karena mempunyai kandungan protein miofibril (Anonim, 2010).Bahan pendukung lain, yaitu garam, air, bahan pengisi (filler), emulsifier, dan bumbu-bumbu. Garam berfungsi meningkatkan kelarutan, karena protein miofibril yang ada pada daging hanya larut pada larutan garam. Air berguna untuk memberikan sifat berair dan juga meningkatkan rendemen (Anonim, 2010).Bahan pengisi dan emulsifier yang digunakan pada produk ini adalah tepung tapioka dan kuning telur yang berfungsi untuk mengikat air maupun lemak. Bumbu-bumbu berupa merica dan bawang putih selain memberikan bau dan rasa yang khas, juga mampu memperpanjang umur simpan (Anonim, 2010).

1. Mendeteksi adanya perbedaan kecil diantara tiga contoh yang disajikandengan adanya sampel pembanding.2. Menentukan produk yang berbeda dengan sampel diantara sampelyang disajikan.

Alat dan Bahan1. Alat Alat tulis Lembar penilaian (scoresheet) Piring uji2. Bahan Sampel nugget goreng (7 buah dengan merk dan rasa yangberbeda)C. Cara Kerja1. Penyaji menyiapkan 3 buah nugget goreng dengan salah satunya sebagaisampel R (pembanding) yang disajikan dalam piring pengujian. Masingmasingpiring pengujian diberi kode yang terdiri dari 3 angka acak2. Masing-masing panelis diberikan 1 gelas uji beserta scoresheet3. Masing-masing panelis diminta menetukan salah satu sampel yangberbeda rasanya dengan sampel pembanding4. Mekanismenya panelis masuk ke ruangan uji dan langsung mencicipi sampel yang disediakan dan kemudian menilai sampel manakah yang berbeda dari segi atribut rasanya dengan sampel pembanding (R)5. Pengujian dilakukan sebanyak 7x

Uji duo trio bertujuan untuk mencari perbedaan yang kecil. Setiap panelisdisajikan tiga contoh (dua contoh dari produk yang sama dan satu contoh dariproduk yang berbeda). Uji duo trio hampir sama dengan uji segitiga, tetapi dalam ujiini dari awal sudah ditentukan pembanding yang dibandingkan dengan kedua contohlainnya. Dalam penyajiannya, contoh ketiganya disajikan bersamaan. Panelisdiminta untuk memilih satu diantara 2 contoh lain yang beda dengan pembanding(reference) (Anonim, 2013).

Prinsip pengujian dengan metode duo trio adalah memberikan 3 sampel dimana 1 dari 3 sampel tersebut adalah sampel pembanding ( R ) sedangkan 2 sampel yang lain salah satunya memiliki intensitas parameter uji yang sama sama dengan R dan yang salah satu yang lainnya berbeda dengan R sehingga diharapkan ketikadilakukan pengujian, panelis dapat membedakan sampel mana yang paling berbedadengan sampel pembanding. Uji ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan antara sampel makanan yang disajikan berdasarkan parameter yangdijujikan (Soekarto, 1985).Praktikum mengenai uji duo trio ini difokuskan untuk parameter rasa darisampel nugget goreng. Pengujian ini memiliki beberapa tahapan kerja. Yangpertama dilakukan adalah mempersiapkan semua alat dan bahan yang digunakanuntuk proses pengujian. Setelah semua alat dan bahan siap, praktikan masuk kedalam ruangan pengujian dan mengikuti pengarahan dari para petugas pengujian.Panelis yang melakukan pengujian harus menebak sampel mana yang berbedasebanyak 7 kali ulangan.

Berdasarkan data hasil pengamatan yang diperoleh selama kegiatanpraktikum, terdapat 24 orang panelis yang melakukan pengujian duo trio dandidapatkan hasil 9 orang panelis yang tidak menjawab hasil pengujian secarasempurna. 9 panelis tersebut tidak menjawab dengan benar dari 7 sampel yangdisediakan. Panelis tersebut benar 6 (Kun, Indah, Dika, Fadli, Chatarina, ), 5(Yashinta, Nova, Ari Akbar) dan 4 (Anlia) dari 7 sampel yang disediakan sehinggapersentase benar 9 panelis tersebut tidak 100%. Hasil pengamatan menunjukkanhanya terdapat 9 orang panelis tidak terlatih sedangkan sisanya panelis terlatih.Panelis terlatih merupakan panelis yang mampu menjawab benar 7 dari 7 sampel(100%) sedangkan panelis tidak terlatih hanya mampu menjawab