118
GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI MEDIA MASSA TAHUN 2014 Diajukan Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat Oleh : ZAHRITA HAFIDHAH 1110101000078 PEMINATAN PROMOSI KESEHATAN PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA TAHUN 2014

GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

  • Upload
    dothuy

  • View
    221

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA

TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI MEDIA MASSA TAHUN 2014

Diajukan Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat

Oleh :

ZAHRITA HAFIDHAH

1110101000078

PEMINATAN PROMOSI KESEHATAN

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

TAHUN 2014

Page 2: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

PEMINATAN PROMOSI KESEHATAN

Skripsi, Desember 2014

ZAHRITA HAFIDHAH, NIM : 1110101000078

Gambaran Respon Siswa SMP Global Islamic School JakartaTerhadap Paparan Iklan

Pasta Gigi di Media Massa Tahun 2014

xix + 99halaman + 20tabel + 1grafik

ABSTRAK

Iklan pasta gigi merupakan iklan yang banyak ditayangkan di semua media massa di

Indonesia. Dalam tayangan iklannya selain mengiklankan produk dan merk produk juga

mengingatkan akan pentingnya menggosok gigi, estetika serta efek sosial yang ditimbulkan

jika tidak menggosok gigi. Namun seberapa besar pengaruh iklan sampai saat ini masih

menjadi perdebatan. Perdebatan yang muncul diantaranya adalah mengenai seberapa efektif

iklan ini mempengaruhi atau merangsang konsumen dalam sikap atau sampai pada pembelian

produk saja. Masalah kesehatan gigi dan mulut yang paling banyak dikeluhkan adalah

penyakit karies gigi, menurut data Kemenkes angka karies gigi di Indonesia terutama pada

kelompok usia diatas 12 tahun sebanyak 89%. Dalam masa pertumbuhan dan

perkembangannya, remaja rentan terhadap segala pengaruh lingkungan termasuk media.

Remaja di Jakarta rata-rata menghabiskan waktu sekitar 6-7jam per hari untuk menggunakan

media.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran respon siswa SMP Global

Islamic School terhadap paparan iklan pasta gigi di media massa. Penelitian ini adalah

penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas

7 dan 8 SMP Global Islamic School. Sampelnya berjumlah 65 siswa. Pengambilan sampel

dilakukan dengan metode simple purpotional sampling.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, siswa yang merespon positif

terhadap paparan iklan pasta gigi di media massa sebanyak 47 siswa (72,3%) dari 65 siswa

yang dilihat dari daya tarik iklan, tingkat pemahaman iklan, tingkat penerimaan pesan iklan,

keterlibatan individu dan daya persuasi pesan iklan. Untuk respon yang dilihat dari jenis

kelamin responden mendapatkan hasil yaitu 22 siswa laki-laki dan 25 siswa perempuan yang

merespon positif. Sedangkan respon dilihat dari pengetahuan mendapatkan hasil 35 siswa

dengan pengetahuan tinggi dan 12 siswa dengan pengetahuan rendah yang merespon positif.

Saran yang diberikan adalah sudah saatnya semua pihak mendukung program iklan-

iklan kesehatan gigi serta melengkapinya dengan berbagai upaya penurunan angka karies gigi

di Indonesia karena masalah kesehatan gigi bukan masalah yang tidak penting.

Kata Kunci : respon siswa, paparan iklan pasta gigi, media massa

Daftar bacaan 67 (2004-2013)

Page 3: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

ii

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

PEMINATAN PROMOSI KESEHATAN

Skripsi, 11 Desember 2014

ZAHRITA HAFIDHAH, NIM : 1110101000078

Gambaran Respon Siswa SMP Global Islamic School JakartaTerhadap Paparan Iklan

Pasta Gigi di Media Massa Tahun 2014

xiv + 94 halaman + 10 tabel + 5 gambar

ABSTRAK

Iklan pasta gigi merupakan iklan yang banyak ditayangkan di semua media massa di Indonesia.

Dalam tayangan iklannya selain mengiklankan produk dan merk produk juga mengingatkan akan

pentingnya menggosok gigi, estetika serta efek sosial yang ditimbulkan jika tidak menggosok gigi.

Namun seberapa besar pengaruh iklan sampai saat ini masih menjadi perdebatan. Perdebatan yang

muncul diantaranya adalah mengenai seberapa efektif iklan ini mempengaruhi atau merangsang

konsumen dalam sikap atau sampai pada pembelian produk saja.

Masalah kesehatan gigi yang paling banyak dikeluhkan adalah penyakit karies gigi, menurut data

kemenkes angka karies gigi di indonesia terutama pada kelompok usia diatas 12 tahun sebnayak 89%.

Dalam masa pertumbuhan dan perkembangannya, remaja rentan terhadap segala pengaruh lingkungan

termasuk media. Remaja di jakarta rata-rata menghabiskan waktu sekitar 5-7 jam per hari untuk

mengunakan media.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran respon siswa SMP Global Islamic School

terhadap paparan iklan pasta gigi di media massa. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan

pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas 7 dan 8 SMP Global Islamic School.

Sampel berjumlah 65 siswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode simple purpotional sampling.

Hasil penelitian yang telah dilakukan, siswa yang merespon positif terhadap paparan iklan pasta

gigi di media massa sebanyak 62%. Untuk respon yang dilihat dari jenis kelamin responden mendapatkan

hasil yaitu 33,8% laki-laki dan 38,5% responden perempuan yang merespon positif. Sedangkan respon

yang dilihat dari pengetahuan mendapatkan hasil 53,8% dengan pengetahuan tinggi dan 18,5% dengan

pengetahuan rendah yang merespon positif iklan.

Kata Kunci : respon siswa, iklan pasta gigi, media massa

Daftar bacaan 67 (2004-2013)

Page 4: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

iii

FACULTY OF MEDICINE AND HEALTH SCIENCES

PUBLIC HEALTH STUDY PROGRAM

Specialization HEALTH PROMOTION

Thesis, 11 December 2014

ZAHRITA HAFIDHAH, NIM: 1110101000078

Describing the Response of Global Islamic Junior High School Students Exposure

Advertising Toothpaste in Mass Media 2014

xiv + 94 pages + 10 tables + 5 pictures

ABSTRACT

Advertising toothpaste is a lot of ads aired in all the mass media in Indonesia. In the ad

impressions in addition to advertise their products and brand are also reminded of the importance of

brushing teeth, aesthetic and social effects caused if not brushed his teeth. But how much influence the

advertising is still being debated. Emerging debate about how effective include these ads affect or

stimulate consumer in a manner or to the purchase of any products.

The oral health problems are most complained is dental caries, according to data from the

Ministry of Health, dental caries in Indonesia especially in the age group above 12 years was 89%.

During the growth and development, adolescents are most susceptible to any environmental influence,

including the media. adolescents in Jakarta spend about 6-7 hours per day to use the media.

This study was to describe the response of Global Islamic junior high school students exposure

advertising toothpaste in the mass media with a quantitative approach. The population are students 7 and

8 grades with total sample 65 students. Samples were taken by proportional sampling method.

The result of descriptive analysis show the students who responded positively to exposure

advertising toothpaste in mass media was 62%. The response views from gender of the students

get the results 33.8% male and 38.5% female who responded positively. While the response

views from knowledge, get the results 53.8% with high knowledge and 18.5% with low

knowledge that respond positively to advertising.

.

Keywords: student response, exposure to advertising toothpaste, mass media

Reading list of 67 (2004-2013)

Page 5: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu

persyaratan memperoleh gelar strata 1 (S-1) di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan karya ilmiah ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan

tindakan plagiarisme terhadap karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi

yang berlaku di Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 11 Desember 2014

Zahrita Hafidhah

Page 6: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

PANITIA SII}ANG SKRIPSI .'\

;

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEI}OKTf,RAN DAN ILMU I(ESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Penguji II,

Jakarta, l1 Desember 2014

Penguji I,

A

WCatur Rosidati. MKM

Prof. Dr. Rusmin Tumanssor. M. A

Page 7: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

PANITIA SII}ANG SKRIPSI .'\

;

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEI}OKTf,RAN DAN ILMU I(ESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Penguji II,

Jakarta, l1 Desember 2014

Penguji I,

A

WCatur Rosidati. MKM

Prof. Dr. Rusmin Tumanssor. M. A

Page 8: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

CURRICULUM VITAE

PERSONAL IDENTITY

Nama : Zahrita Hafidhah

TTL : Madiun, 20 September 1992

Alamat :Cibubur Residence blok F1 no 9 Jl. Alternatif Cibubur (Transyogi) km 3

Agam : Islam

Gol. Darah : B

No. Telp : 0812 9821 5171

Email : [email protected]

FORMAL EDUCATION

2000 - 2006 : SDS Angkasa 1 Halim Perdanakusuma

2006 - 2008 : SMP Persatuan Islam

2008 - 2010 : SMA Global Islamic School

2010 – sekarang : S1 - Peminatan Promosi Kesehatan, Program Kesehatan Masyarakat,

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta

Page 9: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

KATA PENGANTAR

Assalammu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah yang telah memberikan berbagai nikmat kepada kita semua.

Shalawat beserta salam tak lupa selalu tercurah kepada Nabi Muhammad yang telah memberikan umat

manusia pencarahan menuju agama Allah, dengan memanjatkan rasa syukur atas segala nikmat-Nya

penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Gambaran Respon Siswa SMP Global Islamic

School Jakarta Terhadap Paparan Iklan Pasta Gigi Di Media Massa Tahun 2014”.

Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak yang telah memberikan dukungan kepada

penulis. Penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr (HC). dr. M. K. Tadjudin, Sp. And., selaku Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu

Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Ibu Fajar Ariyanti, M.Kes. PhD selaku Ketua Program Studi Kesehatan Masyarakat

3. Ibu Fase Badriah, PhD selaku Pembimbing I Skripsi yang telah memberikan bimbingan serta

motivasi, terima kasih atas setiap kebaikan serta tuntunan yang telah diberikan.

4. Ibu Ratri Ciptaningtyas, MHS selaku Pembimbing II Skripsi yang telah memberikan saran

dan kemudahan dalam proses bimbingan.

5. Bapak Prof. Dr. Rusmin Tumanggor, M.A, Ibu Catur Rosidati, MKM, dan Ibu Minsarnawati

Tahangnacca, SKM.M.Kes sebagai penguji sidang skripsi.

6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Kesehatan Masyarakat yang sering melibatkan penulis

dalam kegiatan di kampus dan luar kampus, pengalaman yang luar biasa bisa bekerjasama

dan berinteraksi dengan bapak dan ibu semua.

7. Kepala Sekolah serta seluruh staff di SMP Global Islamic School terima kasih telah

mempermudah penulis melakukan pengumpulan data.

Page 10: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

8. Keluarga besar tercinta, kakek dan nenek di aceh, yangkung dan yangti di madiun, ayah dan

bunda tercinta, tidak lupa adik- adikku tersayang zerlina, zaura dan zayyina. Terima kasih

atas doa, perhatian, support serta kasih sayang yang luar biasa selama ini.

9. Buat my best Bonggo Dwisetyo, terima kasih sudah menjadi UGD pertama, selalu sabar dan

setia dengerin keluh kesah habis bimbingan, terima kasih sudah menemani dari awal sampai

skripsi ini selesai.

10. Teman-teman Program Studi Kesehatan Masyarakat Angkatan 2010 khususnya Promkes

2010 Upil, Uda, Deca, Alul, Richo, Vina, Ayu, Yuli, Nita, Sari, Siva, Dita, Furi, Ilmi plus

Wahyu Manggalay Terima kasih atas kebahagiaan dan kesedihan yang kita lewati bersama.

11. Teurimong geunaseh untuk rakan-rakan ABL long yang le menghibur watee sedih, semoga

tanyoe bagah meurumpek.

12. Terima kasih kepada semua pihak yang tidak bisa penulis tulis satu persatu yang telah

memberikan doa serta semangat kepada penulis, senang dapat mengenal dan menjadi bagian

dari kalian.

Penulis sadar bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan

sehingga penulis sangat menerima setiap masukan dan saran yang diberikan untuk memperbaiki

laporan ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis serta pembaca.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, 11 Desember 2014

Penulis

Page 11: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

DAFTAR ISI

ABSTRAK…………………………………………………………………….…... . ii

LEMBAR PERSETUJUAN……………………………………………………… iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................................ v

KATA PENGANTAR…………………………………………………………..… vi

DAFTAR ISI ……………………..……………………………………………… viii

DAFTAR TABEL ……………………………………………………………..…. xii

DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………..…. xiv

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………... xv

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………........... 1

1.1 Latar Belakang………………………………………………………………..... 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 7

1.3 Pertanyaan Penelitian ........................................................................................ 8

1.4 Tujuan Penelitian …………………………………………………………….. 8

1.4.1 Tujuan Umum ……………………………………………………………….. 8

1.4.2 Tujuan Khusus ………………………………………………………………. 8

1.5 Manfaat Penelitian …………………………………………………………… 9

1.5 Ruang Lingkup Penelitian ……………………………………………………. 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA………………………………………………… 11

2.1 Kesehatan Gigi ...……………………………………………………………... 11

2.2 Upaya Mejaga Kesehatan Gigi Melalui Media Massa ...............……………… 12

2.2.1 Media Komunikasi Menarik dan Persuasif ……………………………….. 14

Page 12: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

2.2.2 Proses Komunikasi Massa ...........…………………………………………. 16

2.3 Komunikasi Efektif …………………………………………………………… 18

2.4 Iklan Pasta Gigi di Media Massa ....................................................................... 23

2.4.1 Iklan ............................................................................................................. 23

2.4.2 Iklan Pasta Gigi ............................................................................................ 26

2.5 Media Massa ....................................................................................................... 27

2.6 Remaja dan Perkembangannya ........................................................................... 28

2.7 Pengetahuan ........................................................................................................ 30

2.8 Repon .................................................................................................................. 32

2.9 Penelitian Relevan ….......................................................................................... 34

2.10 Kerangka Teori…………………………………………………………..… 36

BAB III KERANGKA KONSEP, DEFINISI OPERASIONAL……………… 37

3.1 Kerangka Konsep ……………………………………………………………... 37

3.2 Definisi Operasional…………………………………………………………… 39

BAB IV METODE PENELITIAN……………………………………………… 41

4.1 Desain Penelitian ……………………………………………………………. 41

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian………………………………………………… 41

4.3 Populasi Dan Sampel Penelitian…………………………………………….. 41

4.3.1 Populasi ……………………………………………………………………... 41

4.3.2 Sampel ………………………………………………………………………. 42

4.4 Instrumen Pengambilan ..……………………………………………………. 45

4.5 Uji validitas dan reliabilitas………………….………………………………. 46

Page 13: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

4.6 Cara Pengumpulan Data …………………………………………………….. 47

4.7 Manajemen Data ……………………………………………………………. 48

4.8 Analisis Data ……..…………………………………………………………. 49

BAB V HASIL PENELITIAN…………………………………………………... 50

5.1 Gambaran Umum Lokasi Peneltian .................................……………………... 50

5.2 Analisis Univariat Variabel Dependen ………………………………………... 51

5.2.1 Gambaran Respon Siswa Terhadap Iklan Pasta Gigi di Media Massa ..…….. 51

5.2.1.1 Gambaran Respon dilihat dari Daya Tarik Iklan ........................................ 52

5.2.1.2 Gambaran Respon dilihat dari Pemahaman Iklan ...................................... 53

5.2.1.3 Gambaran Respon dilihat dari Tingkat Penerimaan Pesan Iklan ............... 54

5.2.1.4 Gambaran Respon dilihat dari Keterlibatan Individu ................................ 55

5.2.1.5 Gambaran Respon dilihat dari Daya Persuasi Iklan ................................... 56

5.3 Analisis Univariat Variabel Independen ........................................................... 57

5.3.1 Gambaran Jenis Kelamin Responden di SMP Global Islamic School ……... 57

5.3.2 Gambaran Pengetahuan Tentang Kesehatan Gigi ………………………….. 58

5.3.3 Gambaran Frekuensi Keterpaparan Iklan Pasta Gigi di Media Massa ........... 59

5.3.4 Gambaran Respon dilihat dari Jenis Kelamin Siswa ...................................... 60

5.3.5 Gambaran Respon dilihat dari Pengetahuan Siswa .........................………... 61

5.3.6 Gambaran Respon dilihat dari Frekuensi Keterpaparan Iklan Pasta Gigi

di Media Massa …........................................................................................... 62

BAB VI PEMBAHASAN …………………………………………………..……. 63

6.1 Keterbatasan Penelitian …………………………………………….………..... 63

Page 14: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

6.2 Gambaran Respon Siswa Terhadap Iklan Pasta Gigi di Media Massa .........….. 63

6.3 Gambaran Karakteristik Responden …………………………………………... 73

6.3.1 Gambaran Variabel Jenis Kelamin .................................................................. 73

6.3.2 Gambaran Variabel Pengetahuan Tentang Kesehatan ..................................... 73

6.4 Gambaran Respon dilihat dari Jenis Kelamin ..................................................... 75

6.5 Gambaran Respon dilihat dari Pengetahuan ...................................................... 78

6.6 Gambaran Respon dilihat dari Frekuensi Keterpaparan Iklan Pasta Gigi .......... 89

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN ……………………...……………………. 85

7.1 Kesimpulan…………………………………………………………………….. 85

7.2 Saran…………………………………………………………………………… 86

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………….. 88

Page 15: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

DAFTAR TABEL

No Tabel Halaman

3.1

4.1

4.2

5.1

5.2

5.3

5.4

5.5

5.6

5.7

Definisi Operasional

Jumlah Populasi

Jumlah Sampel

Gambaran Respon siswa berdasarkan respon terhadap

daya tarik iklan, tingkat pemahaman, tingkat penerimaan

pesan, keterlibatan individu dan daya persuasi

Gambaran Jenis Kelamin Siswa SMP Global Islamic

School

Gambaran Pengetahuan Kesehatan Gigi

Gambaran Frekuensi Keterpaparan Iklan Pasta Gigi di

Media Massa

Gambaran Respon Siswa dilihat dari Jenis Kelamin

Gambaran Respon Siswa dilihat dari Pengetahuan

Gambaran Respon Siswa dilihat dari Frekuensi

Keterpaparan Iklan Pasta Gigi di Media Massa

39

42

44

52

57

58

59

60

61

62

Page 16: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

DAFTAR GAMBAR

No Grafik Halaman

2.1

2.2

2.3

3.1

5.1

Hierarchy of Effect Model of the Mass

Comunication Prosses

Model Hirarki Respon

Kerangka Teori

Kerangka Konsep

Gambaran Respon Siswa Terhadap Iklan Pasta

Gigi di Media Massa Tahun 2014

17

19

36

38

51

Page 17: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

DAFTAR LAMPIRAN

Permohonan izin pengambilan data

Lampiran kuesioner

Lampiran hasil analisis univariat

Page 18: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Penyakit gigi dan mulut merupakan masalah kesehatan masyarakat,

khususnya di negara-negara berkembang. Kerusakan pada gigi dapat

mempengaruhi kesehatan anggota tubuh lainnya, sehingga akan

mengganggu aktivitas sehari-hari. Data Riset Kesehatan Dasar Kementerian

Kesehatan 2013 menunjukkan, bahwa prevalensi karies di Indonesia

mencapai 90% dari populasi serta menempati peringkat ke-6 sebagai

penyakit yang paling banyak diderita. Prevalensi karies gigi diperkotaan

cenderung meningkat yaitu dari 73% menjadi 73,20% (Ilyas, 2009).

Karies gigi dapat dialami oleh semua kelompok usia. Menurut data

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2009, sebanyak 89% anak

Indonesia di atas 12 tahun menderita karies gigi dan akan terus meningkat

seiring bertambahnya usia. sementara itu pada kelompok umur anak usia

sekolah menengah sebesar 66,8%-69,9% (Depkes RI, 2008). Dalam Survei

Kesehatan Rumah Tangga tahun 2004 juga membuktikan bahwa terdapat

76,2% anak Indonesia pada kelompok usia diatas 12 tahun, kira-kira 8 dari

10 anak mengalami gigi berlubang.

Pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut merupakan salah satu cara

meningkatkan kesehatan. Kemampuan menggosok gigi secara baik dan

Page 19: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

2

benar merupakan faktor yang cukup penting untuk pemeliharaan kesehatan

gigi dan mulut. Selain itu, keberhasilan pemeliharaan kesehatan gigi dan

mulut juga dipengaruhi oleh faktor penggunaan alat, metode penyikatan

gigi, serta frekuensi dan waktu penyikatan yang tepat. Cara pemeliharan

kesehatan gigi yang lain diantaranya dengan mengurangi berbagai makanan

manis karena sangat tidak baik untuk kesehatan gigi, serta rutin berkunjung

ke dokter gigi setiap enam bulan sekali. (Pratiwi, 2007).

Menurut Bahar (2009) bahwa salah satu faktor utama yang

mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut adalah perilaku. Perilaku yang

dapat mempengaruhi perkembangan karies adalah tentang cara menjaga

kesehatan gigi dan mulut (Petersen, 2005). Perilaku sangat dipengaruhi oleh

pengetahuan (cognitive social behavior), bahwa perilaku yang didasari

pengetahuan yang benar akan lebih bertahan lama daripada perilaku yang

tidak didasari pengetahuan, termasuk pengetahuan tentang cara menjaga

kesehatan gigi yang benar akan sangat berpengaruh terhadap kejadian karies

(Warni, 2009).

Dalam masa pertumbuhan dan perkembangannya, remaja rentan

terhadap segala pengaruh lingkungan termasuk media. Media sebagai sarana

komunikasi memiliki tugas sebagai penyampai informasi serta mempunyai

pengaruh besar dalam pembentukan opini dan kepercayaan seseorang

(Azwar, 2011). Iklan merupakan salah satu penentu dalam peningkatan

penjualan, disamping kualitas produk, harga, tingkat layanan konsumen dan

Page 20: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

3

kemampuan tenaga penjual. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa

periklanan adalah program promosi untuk menyampaikan informasi

mengenai produk kepada konsumen yang harus dilakukan secara efektif dan

efisien. Penyampaian iklan kepada konsumen dapat menggunakan beberapa

media antara lain melalui media televisi, radio, majalah, surat kabar, brosur,

papan reklame dan juga spanduk.

Iklan pasta gigi merupakan iklan yang banyak ditayangkan di

semua media massa di Indonesia. Dalam tayangan iklannya selain

mengiklankan produk dan merk produk juga mengingatkan akan pentingnya

menggosok gigi, estetika serta efek sosial yang ditimbulkan jika tidak

menggosok gigi. Iklan ini mempunyai daya tarik tersendiri yang bervariasi

dan difokuskan selain perilaku beli konsumen terhadap produk juga untuk

mempengaruhi persepsi sikap dan perilaku menggosok gigi dari target

sasaran sehingga dengan kebiasaan menggosok gigi juga akan terjadi

perilaku pemakaian produk iklan pasta gigi. (Zubaidah, 2005).

Banyak cara yang dilakukan perusahaan untuk menarik minat

konsumen, seperti periklanan televisi, dilakukan dengan membuat berbagai

macam tema cerita yang menarik dan kreatif. Periklanan radio dilakukan

dengan membuat jingle yang khas, sedangkan untuk iklan majalah, surat

kabar, dan iklan outdoor cenderung untuk senantiasa mengingatkan tentang

kualitas merek pasta gigi tersebut dan program-programnya untuk

masyarakat. Strategi ini berhasil membangun merek yang kuat dan

Page 21: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

4

meneguhkan posisi perusahaan tersebut sebagai merek pasta gigi nomor satu

(Hastjarjo, 2006)

Keberadaan iklan sebagai suatu sarana promosi untuk

mempengaruhi pemirsa, terutama tanggapan mereka akan iklan yang

ditayangkan atau dengan kata lain sebuah iklan tampil kepermukaan sebagai

suatu sarana pembentuk opini publik sehingga akan tampil berbagai macam

respon pemirsa atas iklan yang ditayangkan. Jadi dengan demikian ada sikap

yang ditimbulkan. Iklan pasta gigi merupakan salah satu bauran pemasaran,

namun demikian seberapa besar pengaruh iklan sampai saat ini masih

menjadi perdebatan. Perdebatan yang muncul diantaranya adalah mengenai

seberapa efektif iklan ini mempengaruhi atau merangsang konsumen dalam

sikap atau sampai pada pembelian produk atau jasa (Apsari, 2006).

Smith (2009) menyebutkan bahwa iklan dapat memicu setiap orang

yang melihatnya untuk memiliki keterlibatan yang tinggi dan berpengaruh

secara positif terhadap iklan. Pengaruh tersebut dapat membentuk sebuah

respon yang berbeda-beda pada setiap individu, sehingga setiap individu bisa

menunjukkan sikap yang berbeda-beda setelah menerima pesan iklan. Respon

individu, khususnya hirarki efek merupakan hasil dari reaksi terhadap sebuah

pesan yang telah diterima oleh audiens melalui komunikasi pemasaran atau

iklan. Karakteristik individu seperti usia, tingkat pengetahuan, jenis kelamin

dan pendidikan mempengaruhi respon (Sumarwan, 2006). Karena setiap

individu memiliki kepribadian masing-masing yang berbeda. Sehingga

menyebabkan setiap individu memiliki respon atau tanggapan yang berbeda-

Page 22: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

5

beda terhadap sebuah iklan yang ditayangkan. Assael (2007) mendefinisikan

sikap terhadap iklan adalah kecenderungan seseorang untuk merespon

positif atau negatif terhadap iklan.

Remaja di Jakarta rata-rata menghabiskan waktu sekitar enam

sampai tujuh jam per hari untuk menggunakan media, tiga jam untuk

melihat televisi, dua jam untuk mendengarkan musik, satu jam untuk

melihat rekaman video dan film, tiga sampai empat jam untuk membaca.

Setengah dari seluruh remaja Jakarta di kamar pribadinya memiliki tv dan

16% disertai computer (UNICEF, 2006). Iklan memiliki pengaruh besar

terhadap remaja. Dari segi jumlah usia remaja menempati proporsi yang

cukup kecil untuk perilaku menggosok gigi dengan benar dibandingkan

kelompok lain, masalah kesehatan gigi merupakan bagian dari kesehatan

umum secara menyeluruh, sehingga diharapkan remaja mampu berperilaku

sehat dalam bidang kesehatan gigi sampai dewasa, terutama mampu

memelihara kesehatan giginya sendiri.

Seiring dengan kemajuan yang pesat di era globalisasi, Sekolah

Menengah Pertama senantiasa menghasilkan perubahan sesuai dengan

perubahan zaman. Sekolah Menengah Pertama berusaha untuk mengikuti

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai dengan kebutuhan,

agar para siswa tidak salah dalam menggunakan kecanggihan teknologi.

Sebagai siswa yang baru menginjak usia remaja, para siswa ini selalu

tertarik dengan hal baru serta sangat mengikuti perkembangan zaman. para

Page 23: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

6

siswa ini mempunyai perhatian lebih terhadap media massa yang dianggap

bisa menjadi wadah bagi mereka untuk mendapatkan pengetahuan baru,

khususnya iklan.

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di SMP

Global Islamic School Jakarta pada bulan Agustus 2014 dengan melakukan

uji coba terhadap 15 siswa yang terdiri dari kelas 7, 8 dan 9 sebagai

responden melalui wawancara. Menunjukkan bawah semua siswa terpapar

media massa yang bervariasi, yaitu terdapat 46,6% responden yang sering

melihat iklan pasta gigi di televisi, 20% responden yang sering melihat iklan

pasta gigi di majalah, 20% responden yang sering melihat iklan pasta gigi di

media sosial dan 13,4% responden yang sering melihat iklan pasta gigi di

papan reklame. Siwa-siswa tersebut menunjukkan respon yang cukup positif

terhadap iklan pasta gigi di media massa yaitu 53,4% siswa dapat menerima

dan memahami pesan iklan yang disampaikan oleh salah satu produk pasta

gigi yang menarik menurut mereka.

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian mengenai Gambaran Respon Siswa SMP Global

Islamic School Jakarta Terhadap Paparan Iklan Pasta Gigi di Media Massa

Tahun 2014.

Page 24: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

7

1.2 Rumusan Masalah

Masih minimnya penelitian yang melihat respon terhadap iklan produk

kesehatan, khususnya iklan pasta gigi, yang banyak dilakukan adalah

pengaruh iklan niaga terhadap perilaku konsumerisme konsumen.

Pentingnya studi terhadap respon remaja karena media massa sudah

merambah seluruh tingkat masyarakat, khususnya remaja dan karena masih

terbatasnya penelitian tentang respon terhadap iklan maka peneliti tertarik

ingin melakukan penelitian tentang respon siswa terhadap iklan pasta gigi di

media massa yang seluruh siswa-siswa tersebut terpapar media massa, baik

media cetak maupun elektronik yang saat ini merupakan lingkungan yang

dekat dengan mereka. Seperti apa yang telah di jabarkan diatas, yang

menjadi permasalahan disini adalah apakah hasil secara pasti dari

penyampaian pesan di media massa, yaitu terbentuknya awareness

masyarakat terhadap kesehatan gigi, untuk itu diperlukan evaluasi terhadap

iklan-iklan kesehatan gigi tersebut. Namun upaya evaluasi sulit dilakukan

pada seluruh sasaran. Oleh karena itu penelitian ini diharapkan berfungsi

sebagai salah satu bentuk evaluasi program kesehatan.

Page 25: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

8

1.3 Pertanyaan Penelitian

1.3.1 Bagaimana gambaran respon siswa SMP Global Islamic School Jakarta

terhadap paparan iklan pasta gigi di media massa?

1.3.1.1 Bagaimana gambaran respon siswa SMP Global Islamic School Jakarta

dilihat dari karakteristik responden yaitu jenis kelamin dan pengetahuan ?

1.3.1.2 Bagaimana gambaran frekuensi keterpaparan iklan pasta gigi di media

massa pada siswa SMP Global Islamic School Jakarta ?

1.4 Tujuan Penelitian

1.4.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui Gambaran Respon Siswa SMP Global Islamic

School Jakarta Terhadap Paparan iklan Pasta Gigi di Media Massa Tahun

2014.

1.4.2 Tujuan Khusus

1.4.2.1 Diketahuinya gambaran respon siswa SMP Global Islamic School Jakarta

terhadap paparan iklan pasta gigi di media massa yang dilihat dari faktor

daya tarik pesan, tingkat pemahaman pesan, tingkat penerimaan pesan,

keterlibatan individu terhadap pesan dan daya persuasi pesan iklan.

Page 26: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

9

1.4.2.2 Diketahuinya gambaran respon siswa yang dilihat dari karakteristik individu

yaitu pengetahuan dan jenis kelamin pada siswa SMP Global Islamic School

Jakarta.

1.4.2.3 Diketahuinya gambaran frekuensi keterpaparan iklan pasta gigi di media

massa pada siswa SMP Global Islamic School Jakarta.

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Informasi bagi institusi pendidikan dalam menentukan langkah-langkah

selanjutnya dalam membendung efek dari pengarung media massa.

1.5.2 Informasi bagi departemen kesehatan dan semua instansi terkait yang

mendukung program iklan-iklan kesehatan gigi serta perusahaan produk

pasta gigi sebagai salah satu masukan atau evaluasi terhadap program

penayangan iklan pasta gigi.

1.5.3 Informasi bagi penelitian lain dalam melakukan penelitian yang berkaitan

dengan ilmu komunikasi dan perilaku kesehatan.

1.5.4 Sebagai tambahan pengetahuan dan pengalaman bagi peneliti sendiri dalam

penerapan disiplin ilmu yang telah diperoleh.

Page 27: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

10

1.6 Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif untuk

mengetahui gambaran respon siswa terhadap paparan iklan pasta gigi di

media massa. penelitian ini dilakukan pada kalangan remaja yang berada di

SMP Global Islamic School Jakarta. Variabel yang di teliti adalah

pengetahuan, jenis kelamin, frekuensi keterpaparan iklan pasta gigi di media

massa, respon siswa berupa perasaan positif (favorable) dan perasaan

negatif (unfavorable) terhadap iklan pasta gigi yang meliputi aspek daya

tarik pesan, tingkat penerimaan siswa terhadap isi pesan, tingkat

pemahaman terhadap pesan, keterlibatan individu terhadap pesan dan daya

persuasi pesan.

Page 28: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kesehatan Gigi

Gigi merupakan salah satu bagian yang sangat penting pada tubuh

manusia, jika gigi bermasalah (sakit gigi) maka akan mengalami kesulitan

berbicara, makan dan menyebabkan hari-hari terganggu. Jika mengabaikan

kesehatan gigi dan mulut, maka akan menjadi sarang kuman di dalam rongga

mulut yang dapat berakibat kerusakan gigi. Kerusakan gigi diawali dengan proses

terjadinya karies dan peradangan yang berawal dari sisa-sisa makanan yang

dibiarkan sehingga lama kelamaan akan terjadi pembusukan dimana kuman yang

ada di rongga mulut lactobacillus acidophilus mengubah sisa makanan menjadi

asam. Selain efek yang ditimbulkan kuman juga terdapat bakteri yang

menyebabkan kerusakan gigi yaitu streptococcus mutans, bakteri ini dapat

menyebabkan infeksi pada jaringan gusi sehingga bisa masuk ke aliran darah yang

dapat berakibat lanjut menyebabkan peradangan di bagian tubuh lain, seperti

ginjal, sendi, sakit kepala yang berkepanjangan dan organ tubuh lainnya.

Gigi adalah panca indra vital yang patut diutamakan pemeliharaannya.

Oleh sebab itu menjaga kebersihan mulut dan gigi sangat wajib dilakukan

sebelum terlambat atau penyakit lain datang. Salah satu cara yang sederhana

untuk menjaga kebersihan mulut dengan menyikat gigi secara rutin (Ali, 2010).

Page 29: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

12

Kesehatan gigi merupakan bagian dari kesehatan tubuh secara umum

yang tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya. Dalam Dunia Kedokteran Gigi

telah ditemukan bahwa infeksi pada gigi dan jaringan pendukungnya dapat

menyebarkan kuman ke organ tubuh lain melalui aliran darah, seperti ke jantung

dan yang lainnya, sehingga menimbulkan infeksi di organ tersebut dan dapat

berakibat fatal. Hal ini disebut dengan focal infeksi.

Kesehatan gigi penting bagi kesehatan dan kesejahteraan tubuh secara

umum dan sangat memengaruhi kualitas kehidupan, termasuk fungsi bicara atau

komunikasi yang baik, pengunyahan dan rasa percaya diri. Gangguan kesehatan

gigi akan berdampak pada kinerja seseorang (Putri, 2011). Kondisi gigi yang

tidak sehat dapat mengakibatkan keterbatasan fungsi-fungsi tersebut sehingga

mengakibatkan terganggunya waktu bekerja atau sekolah.

2.2 Upaya Menjaga Kesehatan Gigi Melalui Media Massa

Upaya pencegahan permasalahan kesehatan gigi dapat dilakukan dengan

menggunakan metode komunikasi yang meliputi penyampaian pesan-pesan untuk

mencegah terjadinya faktor keterlambatan dalam upaya mencari pelayanan,

peningkatan perilaku kesehatan, serta melibatkan, mendidik dan memotivasi

masyarakat upaya pencegahan permasalahan kesehatan gigi.

Langkah penting dalam upaya tersebut adalah memotivasi masyarakat

agar mau berubah dan hal itu sering kali dilakukan upaya modifikasi kepercayaan

dan sikap yang berhubungan dengan kesehatan (health belief and attitude).

Page 30: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

13

Menurut Hovland (Mortense, 2009), komunikasi adalah suatu proses di mana

individu (komunikator) menyampaikan rangsangan (stimulus) dalam bentuk

lambang (simbol) bahasa dan gerak untuk mengubah tingkah laku individu-

individu yang lain (komunikan).

Steven (2009) menambahkan bahwa disamping adanya penyampaian

stimulus dari komunikator kepada komunikan, komunikasi adalah respon terhadap

stimulus oleh organisme. Sehingga jika tidak ada respon, berarti tidak ada

komunikasi. Dalam proses komunikasi yang terpenting adalah bagaimana caranya

sehingga pesan komunikator menimbulkan dampak atau efek tertentu pada

komunikan. Dampak yang timbul dapat diklasifikasikan menurut kadarnya, yaitu :

1. Dampak kognitif yaitu dampak yang menyebabkan komunikan menjadi tahu atau

meningkatkan intelektualitasnya, tujuan komunikator adalah untuk mengubah

pikiran komunikan.

2. Dampak afektif yaitu lebih tinggi kadarnya daripada dampak kognitif, tujuan

komunikator selain supaya tahu, juga dapat tergerak hatinya, menimbulkan

perasaan tertentu (iba, haru, sedih, gembira, dll)

3. Dampak behavioral yaitu dampak yang paling tinggi kadarnya, yakni dampak

yang timbul dalam komunikan dalam bentuk perilaku, tindakan dan kegiatan

Promosi kesehatan melalui media massa misalnya dalam bentuk iklan

produk kesehatan. Sedangkan dari segi fungsi terhadap proses perubahan perilaku,

Rogers dan Shoemaker (2003) menyatakan bahwa penggunaan media massa

efektif untuk mengubah pengetahuan khalayak.

Page 31: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

14

Fungsi khusus komunikasi massa adalah untuk menginformasikan dan

menarik sasaran dalam periode waktu tertentu, dengan jumlah target sebesar

mungkin, bahwa produk yang dipromosikan dapat memenuhi kebutuhan targetnya

dan juga produk tersebut lebih baik dari produk alternatif lainnya. Tujuan dari

komunikasi tersebut adalah untuk meningkatkan awareness, recall dan image

yang disukai dari produk yang di promosikan (Kotler, 2003). Awareness yang

ingin ditimbulkan dibentuk melalui taktik media yang dapat menarik perhatian.

2.2.1 Media Komunikasi Menarik dan Persuasif

Untuk membuat pesan menarik perhatian dan persuasif ada tiga cara

yang dapat digunakan (Kotler, 2003) yaitu :

a. Rational Exevution

Ketika menggunakan rational execution untuk kelompok target yang

memiliki rasa ingin tahu dan senang mencari tahu sendiri, pesan yang

disampaikan tidak secara lengkap biasanya lebih menarik untuk mereka.

Namun, perlu diingat bahwa beresiko untuk menyerahkan konklusi dan

penyempurnaan pesan begitu saja pada target. Untuk itu, mungkin akan lebih

efektif menyajikan pesan secara lengkap.

Selain itu, hasil studi menunjukkan bahwa mengemas pesan dengan

menggunakan argumen yang rasional pada target yang sudah pernah terpapar

dengan baik oleh ide atau pun praktek yang berhubungan dengan pesan dan

berlatar pendidikan rendah, penyampaian pesan satu arah akan memberi hasil

Page 32: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

15

terbaik. Sedangkan untuk target yang belum pernah terpapar memiliki

pendidikan yang lebih tinggi akan didapat hasil terbaik bila pesan

disampaikan dua arah.

b. Emotional Execution

Beberapa hasil penelitian menujukkan bahwa pesan yang negatif berfungsi

lebih baik ketika produk penyajian solusi sebenarnya (real solution) tentang suatu

masalah, sedangkan pesan yang sifatnya positif akan lebih cocok untuk produk

yang menawarkan cara atau sarana yang dapat memuaskan tujuan personal. Daya

tarik/seruan negatif yang paling sering digunakan adalah rasa takut (fear

message), sedangkan fear message) akan berfungsi paling baik pada target yang

merasa dirinya bukan target untuk daya tarik/seruan positif adalah gambaran

situasi kehidupan normal. Langsung dari produk. Dan sebelum ditentukan jenis

pesan yang akan digunakan (fear atau positif) perlu dilakukan evaluasi/analisis

untuk sikap situasi/keadaan.

Pesan akan menjadi lebih efektif untuk meningkatkan kemampuan melihat

ataupun hal yang menonjol dari suatu ide atau isu ketika dilengkapi dan

memproyeksikan suatu perasaan hati/jiwa atau suasana (mood or atmosphere)

yang mendukung, seperti humor atau musik latar.

c. Non verbal Element

Pesan terkadang sangat mengandalkan elemen non verbal. Isyarat atau kesan

non verbal seringkali lebih berpengaruh dari pada isyarat verbal dalam

menimbulkan daya tarik pesan. Target yang terpapar pada media penyampaian

Page 33: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

16

pesan sebagai indikator yang penting dari isi yang sebenarnya ingin disampaikan

oleh pesan. Isyarat atau kesan non verbal juga sering kali merupakan pemicu

perasaan (feeling) dan emosi yang potensial.

2.2.2 Proses Komunikasi Massa

Informing dan persuading dalam komunikasi massa terdapat dalam

hierarchy of effect yang dimulai dengan efek belajar (Kotler, 2009). Informing

bertujuan untuk membuat aware pada komunikasi dan ingat pada isinya.

Persuading bertujuan membuat target membentuk perilaku yang diinginkan

melalui produk dan bersamaan dengan itu timbul keinginan untuk mencobanya.

Proses komunikasi massa dalam hierarchy of effect mempunyai target

yang aware dan ada yang non aware. Contoh pada langkah awarness of

comunication, target yang aware diberi simbol p (A) dan yang non aware p (~A).

Target yang aware akan melalui proses selanjutnya, sedangkan hal yang sama

terjadi pada non aware sampai akhirnya kumpulan dari para non aware akan

keluar dari proses. Transisi dari setiap langkah dalam proses tersebut ke langkah

selanjutnya tergantung pada tingkat dan kualitas faktor yang bertanggung jawab

sampai terjadinya aware.

Page 34: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

17

Gambar 2.1

Hierarchy-of-Effect Model of the Mass Comunication Prosses

Mass Factors Responsible

Communication Task for adoption

P (A) p(~A)

Communication’s

Reach/frequence

Informing p(R) p(~R)

Communication’s

Copy ecxecute

p(l) p(~l)

Persuading Communicatin’s

Copy message

p(Al) p(~Al)

Adoption promotion

with support of the

communication media

p(TA) p(~TA)

Social marketing mix

p(RA) p(~RA) Quality of

Exit Social product

Sumber : Kotler, Phillip dalam Social Marketing;

Strategid fot Changing Public Behavior tahun 2009

Exposure to Mass

Comunication

Awareness of

Comunication

Recall of

Comunication

Favorable attitude image

of Communicated

product

Adoption intention for

Communicated product

Trial Adoption

Repeat Adoption

Page 35: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

18

Menurut Kotler (2004), dalam program komunikasi massa perlu

ditetapkan tujuan yaitu pertama apakah ingin menyampaikan informasi

(informing) atau apakah ingin sampai mempersuasi (persuading). Bila tujuannya

informing maka hirarki tertinggi dampak komunikasi adalah kemampuan

mengulangi isi pesan (recall of vommunication). Namun bila tujuannya

mempersuasi maka dampak tertingginya adalah mengadopsi ulang (repeat adoption).

2.3 Komunikasi Efektif

Suatu pesan menjadi efektif apabila proses pengiriman pesan dari si

pengirim berhubungan dengan penerimaan pesan si penerima. Pada dasarnya

pesan adalah tanda yang harus dikenal penerima. Semakin banyak bidang

pengalaman pengirim yang sesuai dengan penerima, pesan itu akan semakin

efektif dengan strata lainnya (yaitu target pesan). Komunikasi yang efektif

bertujuan untuk mendapatkan respon yang diharapkan. Respon yang diharapkan

dalam komunikasi sesuai dengan tujuan dari komunikasi itu dilakukan, yang

berupa respon kognitif, afektif dan atau perilaku dari sasaran audiens. Ada

beberapa model yang berbeda untuk tahap-tahap respon sasaran. Berikut adalah

empat model hirarki respon yang terkenal yaitu model „hirarki-efek‟, „inovasi-

adopsi‟ dan „komunikasi :

Page 36: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

19

Gambar 2.2

Model Hirarki Respon

Cepat lambatnya proses adopsi suatu inovasi sangat dipengaruhi oleh

karakteristik individu, seperti umur, jenis kelamin, pendidikan, pengetahuan,

status sosial ekonomi, pola hubungan (lokalik/kosmopolit), keinovatifan,

keberanian menunggu resiko, sikap terhadap sesuatu, motivasi berkarya, aspirasi

fatalisme, dogmatif dan sebagainya (Rogers, 2009).

Dalam mengukur keefektifan sebuah pesan dalam media komunikasi

massa adalah dengan melihat apakah pesan dalam media komunikasi tersebur

mendapat reaksi dari target sasaran. Hal ini dapat dilihat dari sejauh mana pesan

Tahap

Kognitif

Tahap

Afektif

Tahap

Perilaku

Perhatian

Minat

Keinginan

Tindakan

Model

HIRARKI –

EFEK

Kesadaran

Pengetahuan

Kesukaan

Prefensi

Keyakinan

Pembelian

Model

INOVASI –

ADOPSI

Kesadaran

Minat

Evaluasi

Percobaan

Adopsi

Model

KOMUNIKASI

Keterbukaan

Penerimaan

Respon kognitif

Sikap

Maksud

Perilaku

Page 37: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

20

dapat menyebar dan dapat diterima oleh target sasaran. Untuk itu sudah

seharusnya media komunikasi diukur keefektifannya, untuk dapat melihat

efektifitasan sebuah komunikasi biasanya didisain dan diukur dengan satu atau

lebih komponen dibawah ini (Bertrant, 2008).

1. Daya Tarik (Attraction), yaitu apakah pesan cukup menarik dan dapat

menarik perhatian dari target sasaran, serta bagian mana dari media

komunikasi massa yang paling menarik menurut sasaran.

2. Pemahaman (Comprehension), yaitu kemampuan pesan/ ide dari media

komunikasi massa tersebut untuk dapat dipahami secara jelas atau dapat

dimengerti oleh sasaran.

3. Penerimaan (Acceptabillity), yaitu kemampuan pesan iklan untuk diterima,

tidak menyinggung atau sesuai dengan norma masyarakat sekitar atau

dipersepsikan sebagai sesuatu yang benar.

4. Keterlibatan Individu (Self Involvment), yaitu kemampuan pesan/ide untuk

dapat diterima sebagai sesuatu yang ditujukan pada subjek dan memang

relevan untuk mereka atau untuk orang lain.

5. Daya Persuasi (Persuation), yaitu kemampuan pesan/iklan untuk dapat

menggugah perilaku tertentu.

Empat komponen pengukuran efektifitas yaitu daya tarik, pemahaman,

penerimaan dan keterlibatan individu relatif mudah untuk diukur, sedangkan daya

persuasif sulit diukur secara pasti, akan tetapi tetap dapat dilakukan. Daya

persuasi sebuah komunikasi dapat juga diukur dengan tidak langsung. Hali ini

Page 38: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

21

disebabkan sikap tertentu tidak selalu dapat diterjemahkan dalam perilaku yang

dilakukan. Perilaku yang terjadi tidak karena satu alasan tertentu, karena ada

faktor predispotition – to act (Bertrant, 2008).

Namun komponen daya tarik, pemahaman, penerimaan dan keterlibatan

individu terhadap pesan dalam komunikasi massa merupakan komponen potensial

untuk mengukur keefektivitasan. Pada dasarnya suatu proses komunikasi

diselenggarakan dengan tujuan untuk mengubah perilaku sasaran. Oleh karena itu,

suatu proses komunikasi dikatakan efektif apabila mampu memunculkan

perubahan pada penerima, sesuai dengan yang diharapkan oleh sumber, misalnya

perubahan pada pengetahuan komunikan, perubahan sikap serta perubahan

tingkah laku komunikan (UNESCO, 2006).

Perubahan perilaku adalah parameter dari dampak suatu kegiatan

komunikasi. Perubahan tersebut dapat bermakna menolak atau menerima.

Disamping pada akhirnya yang dapat teramati adalah perilakunya, ada faktor-

faktor lain yang mendahului yang juga dapat dipakai sebagai parameter dampak

komunikasi, yaitu mengerti serta dapat atau mampu mengulang yang

dikomunikasikan. Hal ini ditunjukan oleh Kotler (2009) dalam usahanya

menjelaskan model hierarki dampak komunikasi yang sudah diuraikan diatas.

Page 39: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

22

Rogers menyatakan bahwa adopsi perilaku biasanya melalui tahapan-

tahapan dalam “proses/ perilaku”, yang disebut KPDIC (Knowledge, Persuation,

Decision. Implementation, Confirmation), yaitu:

a. Knowledge (Pengetahuan), tahap dimana masyarakat mulai mengetahui

adanya ide baru, dan tahu atau memahami kegunaannya,

b. Persuation (Keyakinan), tahap dimana masyarakat menunjukan sikap cocok

atau tidak cocok dengan ide baru,

c. Decision (Keputusan), pada tahap ini masyarakat memutuskan untuk

mengadopsi/ menolak apa yang menjadi objek ide baru tersebut,

d. Implementation (Pelaksanaan), tahap dimana masyarakat melaksanakan apa

yang menjadi objek ide baru tersebut.

e. Confirmation (Penegasan), tahap dimana masyarakat mencari dukungan

sehubungan yang telah diambil, tetapi mungkin akan mengubah keputusan

yang telah diambil menjadi menolak melaksankan ide baru tersebut.

Effendy (2006) menyatakan bahwa media massa memiliki efek

perubahan kognitif yang cukup kuat, meskipun efek perubahan terhadap sikap

relatif rendah. Namun apabila fasilitasnya memungkinkan, penggunaan saluran

bergandan untuk merubah perilaku sasaran terbukti efektif. Studi di Meerut, India

(Rina, 2006) dan studi di Esfahan di Iran (Loghmanie, 2010) menyimpulkan

bahwa penggunaan saluran berganda dalam program-program keluarga berencana

memberikan dampak yang lebih besar pada khalayak daripada menggunakan satu

jenis saluran saja. Penggunaan saluran berganda juga dilakukan pada iklan pasta

Page 40: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

23

gigi yang terlihat dari penayangan iklan di berbagai stasiun televisi, radio,

majalah, sosial media, poster papan reklame dan lain-lain. Back (2005)

menunjukkan bahwa penggunaan saluran bergandan secara intensif selama enam

minggu di jamaica menunjukan adanya peningkatan adopsi perilaku dari 3-13%

diperkotaan dan 2-6% di pedesaan.

2.4 Iklan Pasta Gigi di Media Massa

2.4.1 Iklan

Secara sederhana iklan didefinisikan sebagai pesan yang menawarkan

suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media. Masyarakat

periklanan Indonesia mendefinisikan iklan sebagai segala bentuk pesan tentang

suatu produk yang disampaikan lewat media, ditujukan kepada sebagai atau

seluruh masyarakat.

Menurut Kotler (2009) : “periklanan (advertising) adalah semua bentuk

terbayar atas presentasi non pribadi dan promosi ide, barang atau jasa oleh

sponsor yang jelas. Iklan bisa menjadi cara yang efektif dari segi biaya untuk

mendistribusikan pesan, baik dengan tujuan membangun preferensi merek atau

mendidik orang.”

Baik iklan komersil ataupun iklan layanan masyarakat (ILM) merupakan

produk komunikasi, secara umum didefinisikan:

Page 41: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

24

“nonpersonal communication of information about products or ideas by an

identified sponsor through the mass media in efort to persuade or influence”

(bovee, 2005)

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan iklan baik komersil

ataupun non-komersil adalah persuasi atau untuk mempengaruhi seseorang.

Namun pada ILM tidak berorientasi pada keuntungan, melainkan membangun

kesadaran yang selama ini terabaikan.

Iklan sangat efektif digunakan untuk membangun citra jangka panjang

produk atau jasa yang ditawarkan. lklan menyampaikan pesannya secara simbolik.

Menggunakan bahasa visualisasi atau dengan teks. Hal ini dimaksudkan untuk

menjadikan produk atau jasa yang ditawarkan menjadi lebih menarik. Konstruksi

atas simbolisasi inilah yang kemudian membentuk citra (image) dalam realitas

sosial masyarakat. Kecenderungan ini menjadi tradisi atau tahapan mitologi dalam

aktivitas pemasaran. Meskipun demikian, semuanya tidak dapat dilepaskan dari

aspek kreatif iklan dan tujuan dari periklanan itu sendiri. (Sulaksana, 2008)

Beberapa ahli memaknai iklan dalam beberapa pengertian. Ada yang

mengartikan dalam sudut pandang komunikasi, murni periklanan, pemasaran dan

ada pula yang memaknai dalam perspektif psikologi. Kesemua definisi tersebut

membawa konsekuensi arah berbeda-beda. Bila dalam perspektif komunikasi

cenderung menekankan sebagai proses penyampaian pesan dari komunikator

kepada komunikan. Dalam perspektif iklan cenderung menekankan pada

Page 42: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

25

penyampaian pesan yang kreatif dan persuasif yang disampaikan melalui media

khusus.

Periklanan dipandang sebagai media yang paling lazim digunakan suatu

perusahaan untuk mengarahkan komunikasi yang persuasif kepada konsumen.

Iklan ditujukan untuk mempengaruhi perasaan, pengetahuan, makna, kepercayaan,

sikap dan citra konsumen yang berkaitan dengan suatu produk atau merek.

Moriaty (2003) menyatakan sebagai berikut :“effective ads work on two

levels. First, they should satisfy consumer’s objectives by engaging them and

delivering a relevant message. Further, ads may reinforce her product decisions

and remind her of how her needs have been satisfied”. Atau dalam terjemahan

bebasnya dikatakan bahwa iklan yang efektif bekerja di dua level. Pertama,

mereka harus memuaskan pemikiran konsumen dengan mengikat mereka dan

mengirimkan pesan yang relevan. Selanjutnya, iklan harus dapat mempengaruhi

pemilihan produk konsumen dan mengingatkan mereka mengenai kebutuhan

mereka untuk dapat merasa puas. Iklan dapat diklasifikasikan menurut tujuannya,

yaitu untuk menginformasikan, meyakinkan, mengingatkan atau memperkuat.

a. Iklan Informative

Bertujuan untuk menciptakan kesadaran merek dan pengetahuan tentang

produk atau fitur baru produk yang ada.

b. Iklan Persuasive

Bertujuan untuk menciptakan kesukaan, preferensi, keyakinan dan

kekonsumenan produk atau jasa.

Page 43: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

26

c. Iklan Pengingat

Bertujuan untuk menstimulasikan konsumen berulang produk dan jasa.

d. Iklan Penguat

Bertujuan meyakinkan konsumen saat ini bahwa mereka melakukan pilihan

tepat.

2.4.2 Iklan Pasta Gigi

Iklan pasta gigi adalah sebuah spot iklan yang ditayangkan disemua jenis

media massa di Indonesia. Model iklan ada yang berupa dalam tayangan iklannya

selain mengiklankan produk dan merk produk juga mengingatkan akan

pentingnya menggosok gigi, estetika serta efek sosial yang ditimbulkan jika tidak

menggosok gigi. Iklan ini mempunyai daya tarik tersendiri yang bervariasi dan

difokuskan selain perilaku beli konsumen terhadap produk juga untuk

mempengaruhi persepsi sikap dan perilaku menggosok gigi dari target sasaran

sehingga dengan kebiasaan menggosok gigi juga akan terjadi perilaku pemakaian

produk iklan pasta gigi. (Zubaedah, 2005).

Pesan-pesan yang disampaikan sebuah iklan bersifat satu arah dalam

pengertian secara umum. Akan tetapi dalam keadaan yang sebenarnya dalam

keseharian masyarakat diharapkan pesan-pesan yang disampaikan mampu melekat

dibenak masyarakat untuk kemudian direalisasikan dalam bentuk perubahan sikap

bahkan perilaku sehari-hari. Iklan-iklan pasta gigi berusaha mengajak, membujuk

dan mendorong keinginan masyarakat untuk melakukan kebiasaan baik dalam hal

Page 44: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

27

kesehatan gigi. Iklan-iklan tersebut pengupayakan dengan menggunakan bahasa

dan tampilan yang menarik untuk mendapatkan perhatian, daya tarik emosi dan

simpati dari konsumen.

Seringnya iklan tampil pada media massa membuat iklan berfungsi

sebagai pengingat. Iklan mengingatkan bahwa produknya selalu berusaha

memberikan yang terbaik bagi konsumen dilihat dari pesan yang disampaikan

pada setiap bagian iklan. Iklan juga senantiasa berusaha memberikan nilai tambah

dengan menyampaikan kepada masyarakat dan konsumen bahwa produknya

selalu menampilkan kualitas terbaiknya.

2.5 Media Massa

Media massa merupakan saluran komunikasi massa yang digunakan

unutk menyebarkan informasi kepada khalayak. Media massa merupakan

kumpulan dari beberapa orang yang melembaga dari mulai pengumpulan sampai

penyampaian pesan kepada khalayak. Media yang digunakan bersifat massal,

dapat menyebarkan pesan kepada khalayak secara serempak tidak terhambat oleh

waktu dan tempat (Rakhmat, 2008).

Menurut Mc Luhan (2011) media massa adalah perpanjangan alat indera

kita, melalui media massa kita memperoleh informasi tentang benda, orang atau

tempat yang belum pernah kita kunjungi secara langsung. Mc Luhan juga

mengungkapkan the medium is the message, media adalah pesan itu sendiri. Oleh

karena itu bentuk media saja sudah mempengaruhi khalayak. Hal ini artinya

Page 45: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

28

bahwa yang mempengaruhi khalayak bukan apa yang disampaikan oleh media

tetapi jenis media komunikasi yang digunakan oleh khalayak tersebut baik tatap

muka maupun melalui media cetak atau elektronik.

2.6 Remaja Dan Perkembangannya

Remaja adalah suatu masa transisi antara anak-anak dan dewasa (Eaton,

2006). Masa remaja adalah suatu masa dimana ditemukan perubahan biologi,

intelektual dan psikososial. Remaja dibagi menjadi tiga fase menurut umurnya,

yaitu :

Early adolesence, dimulai dari umur 11-14 tahun

Middle adolesence, dimulai dari umur 15-17 tahun

Late adolesence, dimulai dari umur 18-20 tahun

BKKBN (2009) mendefinisikan batasan usia remaja. Batasan usia remaja

adalah 10 sampai 21 tahun. Batasan umur menurut Departemen Kesehatan remaja

dilihat dari segi program pelayanan adalah mereka yang berusia 10-19 tahun dan

belum menikah (BKKBN, 2009).

Perubahan-perubahan yang terjadi pada remaja (Eaton, 2006) adalah :

a. Perubahan Biologis

Meliputi perubahan hormon reproduksi yang merangsang pematangan seksual.

Pematangan ini ditandai dengan ciri primer maupun sekunder. Ciri primer

adalah ciri dari organ seksual remaja. Pria ditandai dengan telah bisa

Page 46: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

29

menghasilkan sperma dan wanita sudah bisa menghasilkan ovum dibuktikan

dengan menstruasi atau menarche. Sedangkan ciri sekunder adalah perubahan

yang menyertai perubahan primer yang terlihat dari luar. Perempuan seperti

tumbuhnya payudara, tumbuhnya rambut halus disekitar ketiak dan vagina,

panggul melebar. Sedangkan pada pria seperti pundak dan dada membesar,

tumbuh jakun, tumbuh rambut disekitar ketiak dan kemaluan, pensi dan buah

zakar membesar serta suara menjadi besar.

b. Perkembangan Kognitif

Menurut Piaget dalam (Eaton, 2006) kemampuan kognitif remaja bersifat

formal operasional yang meliputi kemampuan berfikir secara abstrak.

c. Perkembangan Psikososial

Pada tahap remaja, individu akan mulai menjauh dari lingkungan dan

keluarganya dan mulai mencari teman sebayanya dimana ia bisa diterima di

kelompoknya. Perkembangan sosial ini dipengaruhi oleh :

1) Perkembangan Seksual

Meliputi perubahan bentuk fisik dan motivasi seksual yang diperlihatkan

dengan perubahan tingkah laku seksual. Remaja mulai mengenal lawan

jenis.

2) Perkembangan Otonomi

Tugas dasar otonomi pada remaja terdiri dari komponen emosi, kognitif dan

sikap. Otonomi emosional adalah aspek kemandirian yang berhubungan

Page 47: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

30

dengan perubahan hubungan individu. Otonomi sikap merupakan

kemampuan untuk membuat keputusan yang mandiri.

2.7 Pengetahuan

Pengetahuan adalah merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang

melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi

melalui panca indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman,

rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan

telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk

terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior) Soekanto, 2006)

Tingkat pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam

membentuk tindakan seseorang, sedangkan perilaku akan bersifat langgeng

apabila didasari oleh pengetahuan dan kesadaran. Secara terinci perilaku manusia

merupakan refleksi dari gejala kejiwaan yang salah satunya adalah pengetahuan.

Tingkat pengetahuan dibagi menjadi enam yaitu (Notoatmodjo, 2005) :

1. Tahu (Know)

Tahu diartikan seseorang dapat mengingat kembali sesuatu dari yang telah

dipelajari. Untuk dapat mengukur bahwa seseorang di katakan tahu apa yang

di pelajari antara lain mampu menyebutkan, menguraikan, mengidentifikasi,

menyatakan dan sebagainya

Page 48: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

31

2. Memahami (Comprehention)

Memahami diartikan suatu kemampuan untuk rnenjelaskan secara benar tentang

objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara

benar. Orang yang paham terhadap obyek atau materi harus bisa menjelaskan

dan menyebutkan.

3. Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah

dipelajari pada situasi atau kondisi yang sebenarnya. Aplikasi dapat diartikan

sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip, dan

sebagainya di dalam konteks atau situasi yang lain.

4. Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek

kedalam komponen-komponen. Tetapi masih di dalam strukur organisasi

tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat

dilihat dari penggunaan kata-kata kerja dapat menggambarkan, membedakan,

memisahkan, mengelompokan, dan sebagainya.

5. Sintesis (Synthesis)

Sintesis menunjuk pada suatu kemampuan untuk menghubungkan bagian-bagian

didalam suatu bentuk keselur uhan yang baru. Dengan kata lain sintesis ini suatu

kemampuan untuk menyusun formulasi baru drai formulasi-formulasi yang ada

Page 49: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

32

6. Evaluasi(evaluation)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap

suatu materi atau objek. Penilaian ini berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan

sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria yang sudah ada.

Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya

sikap dan tindakan seseorang. Pengetahuan terjadi setelah orang melakukan

pengindraan terhadap suatu objek tertentu, salah satunya melalui indra

penglihatan. Pengetahuan kesehatan gigi juga sangat berhubungan dengan

persepsi terhadap sikap kesehatan gigi. Persepsi siswa tentang kesehatan gigi

sebagai sesuatu yang penting merupakan salah satu cara meningkatkan

kesehatan. Seseorang yang mengetahui tentang kesehatan gigi yang baik

memungkinkan untuk mampu berpresepsi yang lebih baik tentang kesehatan

giginya. (Amalia, 2009). Pengetahuan siswa yang masih rendah terhadap

kesehatan gigi sangat mempengaruhi angka karies di Indonesia (Iskandar, 2006)

2.8 Respon

Respon adalah reaksi terhadap stimuli (Simamora, 2007). Batasan respon

disini kurang lebih sama dengan sikap. Iklan pasta gigi dalam hal ini adalah

stimulus/ objek yang datang pada seseorang dan kemudian stimulus tersebut

mendapatkan respon dari yang melihatnya. Suatu respon siswa yang berupa

perasaan positif (favorable) dan perasaan negatif (unfavorable) terhadap iklan

Page 50: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

33

pasta gigi yang meliputi aspek daya tarik pesan pesan, tingkat penerimaan siswa

terhadap isi pesan, pemahaman terhadap pesan dan daya persuasi pesan.

Respon individu terhadap stimulus sangat dipengaruhi oleh karakteristik

personal sesuai dengan teori difusi-inovasi yang menyatakan bahwa karakteristik

personal mempengaruhi tingkat kecepatannya dalam merespon dan menerima ide-

ide yang disampaikan (Rogers dan Shoemaker, 2003)

Sikap adalah reaksi atau respon seseorang terhadap suatu stimulus atau objek,

batasan sikap lain tentang sikap adalah:

”an enduring system of positive or negative evaluations, emotional feelings

and pro or conaction tendencies will respect to social objects” (Krech, 2009)

“an individual’s social attitude is an syndrome of response consistency with

regrats to social object” (Cambell, 2007)

Dari definisi sikap tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa manifestasi sikap

atau respon tidak dapat dilihat langsung, tetapi dapat ditafsirkan terlebih dahulu

dari perilaku yang tertutup. Sikap atau respon secara nyata menunjukkan konotasi

adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu dan dalam penggunaan

praktis, sikap sering kali dihadapkan dengan rangsangan sosial dan reaksi yang

bersifat emosional.

Salah satu aspek yang paling penting untuk memahami sikap dan

perilaku manusia adalah pengungkapan atau pengukuran sikap itu sendiri. Sikap

merupakan respon evaluatif yang berupa respon positif maupun respon negatif.

Page 51: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

34

Hal itu berarti adanya prefensi atau rasa suka tidak suka terhadap sesuatu sebagai

objek sikap.

Dalam pengukuran sikap, pernyataan-pernyataan sikap secara tertulis

yang merupakan jawaban subjek terhadap stimulus yang ada pada suatu skala

sikap, yang merupakan pernyataan tidak setuju atau setuju terhadap pernyataan

tersebut, merupakan indikator utama sikap subjek. Repon yang tampak yang dapat

kita amati dari jawaban subjek itu merupakan bukti langsung satu-satunya yang

dapat kita peroleh. Dari pernyataan sikap atau attitude expressions itulah kita akan

menyimpulkan adanya sikap tertentu yang dimiliki oleh subjek.

2.9 Penelitian Relevan

Masih terbatasnya penelitian tentang respon terhadap iklan pasta gigi di

media massa sehingga peneliti mencari penelitian yang sejenis, diantaranya :

Penelitian yang dilakukan Faizah (2012) menyatakan bahwa ada

perbedaan respon terhadap iklan antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan,

dengan persentase perempuan lebih besar 1,4 kali lebih besar dibanding laki-laki.

Dalam penelitian Quezonita (2008) tentang “Pengaruh Tayangan Iklan

Sabun Lifebuy”. Disebutkan bahwa suatu tayangan iklan dapat menimbulkan

tanggapan pada diri penonton. Dalam penelitian ini unit pengamatan yang dilihat

adalah tanggapan afektif yang ditimbulkan oleh suatu iklan.

Penelitian yang dilakukan oleh Margono (2008) mengenai Respon

Konsumen Terhadap Unsur-Unsur Iklan Obat Batuk Woods menunjukkan bahwa

Page 52: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

35

iklan yang ditayangkan dipahami oleh sebagain besar responden. Pemahaman

responden yang diteliti terhadap iklan dipengaruhi oleh cara penyampaian pesan

yang menarik, visualisasi yang bagus, penggunaan model yang tepat sehingga

sasaran mempercayai anjuran iklan.

Irawati (2008) melakukan penelitian terhadap murid-murid SMP di

Kramat Jati Jakarta dan diketahuinya bahwa adanya paparan iklan media massa

dapat mempengaruhi sikap remaja. Dan Budiharto (2005) menyatakan bahwa

salah satu penunjang sikap adalah pengetahuan.

Page 53: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

36

2.8 Kerangka Teori

Mengacu pada tinjauan pustaka yang telah di paparkan kerangka teori dalam penelitian ini digambarkan dalam sekema

berikut:

Gambar 2.3 Kerangka Teori

Sumber: Teori Komunikasi M. Roger dan W. Floyd Shoemaker 2009

Source

(stimulus)

Message

(Informasi)

Channel

(Media massa)

Receiver

(Responden)

Effect

(Efek)

- Source

Stimulus internal (jenis kelamin dan

pengetahuan) Stimulus eksternal (paparan

iklan)

- Message

Isi pesan

- Channel

frekuensi keterpaparan iklan di media massa

Respon Terhadap Iklan

Pasta Gigi

Page 54: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

38

Gambar 3.1

Kerangka Konsep Penelitian

FF

Variabel penelitian terdiri dari variabel terikat (dependent variable) dan

variabel bebas (independet variable). Variabel terikat adalah respon terhadap

objek yaitu iklan pasta gigi di media massa yang dilihat dari variabel komposit

yang terdiri dari variabel daya tarik, tingkat pemahaman, tingkat penerimaan

terhadap pesan, keterlibatan individu terhadap pesan dan daya persuasi.

Sedangkan variabel bebas terdiri dari faktor karakteristik personal dan faktor

keterpaparan iklan.

Faktor Keterpapan

- Frekuensi Keterpaparan Iklan

dalam dua pekan terakhir

Faktor Karakteristik

- Jenis kelamin

- Pengetahuan kesehatan gigi

Respon Terhadap Iklan

Pasta Gigi

Page 55: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

39

3.2 Definisi Operasional

Tabel 3.2 Nama Variabel, Definisi Operasional dan Skala Pengukuran

Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Hasil Ukur Skala Ukur

Dependen :

Respon siswa terhadap

iklan pasta gigi di media

massa

Adalah bentuk pernyataan positif atau negatif terhadap pesan iklan

yang dilihat dari variabel daya tarik, tingkat penerimaan terhadap

pesan, tingkat pemahaman terhadap pesan, daya persuasi pesan dalam

iklan pasta gigi di media massa.

- Daya Tarik adalah respon atau tanggapan dari responden terhadap

iklan pasta gigi, apakah iklan tersebut sebagai suatu yang menarik

atau tidak.

- Pemahaman terhadap pesan adalah kemampuan responden dalam

mempresepsikan pesan iklan secara benar

- Tingkat penerimaan terhadap pesan adalah kemampuan responden

terhadap pesan iklan tersebut apakah responden setuju/ dapat

menerima semua pesan dan adegan yang tergambar dalam iklan

tersebut.

- Keterlibatan Individu terhadap pesan iklan adalah persepsi responden

terhadap iklan, bahwa iklan tersebut ditujukan untuk mereka.

- Daya persuasi pesan adalah kemampuan pesan/ iklan untuk dapat

menggugah responden untuk melakukan/ memancing keinginan

untuk berperan sesuai dengan dalam iklan tersebut.

Kuesioner

pertanyaan nomor

19 sampai 32

1. Positif, apabila

jumlah skor

nilai variabel

komposit ≥ 11

2. Negatif, apabila

jumlah skor

nilai variabel

komposit <11

Ordinal

Page 56: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

40

Independen :

Frekuensi Keterpaparan

Iklan Pasta Gigi di

media massa

Seberapa sering responden melihat iklan pasta gigi di media massa

dalam 2 pekan terakhir saat wawancara dilakukan

Kuesioner

pertanyaan nomor

16 sampai 18

1. Sering

2. Kadang-

kadang

3. Jarang

Ordinal

Jenis kelamin

Pembagian responden berdasarkan anatomi fisik

Kuesioner

pertanyaan nomor

4

1. Laki-laki

2. Perempuan

Nominal

Pengetahuan

Hal-hal yang diketahui repsonden mengenai waktu yang tepat untuk

menggosok gigi, durasi menggosok gigi, akibat tidak menggosok gigi

dan durasi menggosok gigi

Kuesioner

pertanyaan nomor

6 sampai 15

1. Tinggi, bila

skor nilai ≥ 7

2. Rendah, bila

skor nilai <7

Ordinal

Page 57: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

41

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kuantitatif

dengan desain penelitian cross sectional, dimana pengumpulan data dan

pengukuran variabel independen dan variabel dependen dilakukan pada

waktu yang bersamaan. Pemilihan desain ini didasarkan pada tujuan

penelitian, yaitu untuk mengetahui Gambaran keterpaparan iklan pasta gigi

di media massa terhadap respon siswa SMP Global Islamic School di

Jakarta tahun 2014.

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan November 2014 di SMP Global

Islamic School Jakarta yang terletak di Jl.Condet Raya No.5 Jakarta Timur.

4.3 Populasi dan Sampel Penelitian

4.3.1 Populasi

Populasi merupkan keseluruhan dari unit di dalam pengamatan

yang akan kita lakukan (Hastono, 2006). Populasi dalam penelitian ini

yaitu siswa kelas 7 dan 8 SMP Global Islamic School Jakarta yang

berjumlah 173 orang. Pemilihan pelajar SMP karena pelajar SMP

merupakan salah satu segmen pasar dari iklan-iklan pasta gigi di media-

media massa.

Page 58: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

42

Tabel 4.1

Jumlah Populasi

Populasi

Jumlah Siswa

Kelas 7 79 Siswa

Kelas 8 94 Siswa

Jumlah 173 Siswa

Sumber: database SMP Global Islamic School

4.3.2 Sampel

Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2008). Sampel pada penelitian ini adalah

siswakelas 7 dan 8 SMP Global Islamic School atas dasar izin dari pihak

sekolah. Jumlah sampel ditentukan dengan menggunakan rumus besar

sampel estimasi proporsi pada satu populasi. Rumus yang digunakan

sebagai berikut :

Keterangan :

n = jumlah sampel yang diperlukan

= nilai baku pada distribusi normal, dengan derajat

kepercayaan 99% menjadi 2,58

P = proporsi yang terpaparan media massa 50%(Ariani,2010)

d = tingkat presisi 10%

Page 59: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

43

Berdasarkan perhitungan sampel dengan beberapa nilai P dari

penelitian terdahulu, maka jumlah sampel yang akan diambil dalam

penelitian ini adalah jumlah sampel penelitian ini adalah 65 responden.

Dari jumlah tersebut ditambah 10% dari total responden. Hal ini untuk

mengantisipasi adanya bias seleksi dan hasil. Maka jumlah keseluruhan

sampel adalah 72 responden.

Setelah diketahuinya jumlah responden dalam penelitian maka

peneliti menentukan teknik pengambilan responden dilakukan dengan

simple propotional random sampling, dimana sampel diperole secara acak

pada tiap-tiap kelas.

Page 60: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

44

Tabel 4.2 jumlah sampel siswi kelas 7 dan kelas 8

SMP Global Islamic School.

Kelas Jumlah siswa Perhitungan sampel perkelas Sampel per kelas

7A 20 orang (20/173) x72 8

7B 20 orang (20/173) x72 8

7C 20 orang (20/173) x72 8

7D 19 orang (19/173) x72 7

8A 25 orang (25/173) x72 11

8B 24 orang (24/173) x72 10

8C 23 orang (23/173) x72 10

8D 23 orang (23/173) x72 10

Jumlah 173 orang 72

Page 61: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

45

4.4 Instrumen Pengambilan Data

Instrumen penelitian ini adalah lembar kuesioner yang berisi yang

26 pertanyaan untuk menjawab semua variabel penelitian. Pertanyaan

pada kuesioner tersebut adalah pengetahuan kesehatan gigi, keterpaparan

iklan dan respon terhadap iklan.

4.4.1 Variabel Respon Siswa Tentang Kesehatan Gigi

Variabel respon diperoleh dari 13 pertanyaan yang merupakan

variabel komposit yang terdiri dari pertanyaan komponen daya tarik iklan,

tingkat pemahaman pesan, tingkat penerimaan terhadap pesan, keterlibatan

individu terhadap pesan dan daya persuasi pesan. Pertanyaan yang dinilai

benar diberi nilai satu, dan yang tidak dijawab atau dijawab salah diberi

nilai nol. Dengan demikian skor seluruhnya adalah 13.

Kemudian responden dikelompokkan lagi, yaitu bagi responden

yang mendapat skor ≥11 nilai rata-rata dikategorikan mempunyai respon

positif, sedangkan pada responden yang mendapat skor <11 dari nilai rata-

rata dikelompokkan memiliki respon negatif.

4.4.2 Variabel Pengetahuan Responden Tentang Kesehatan Gigi

Variabel pengetahuan responden tentang kesehatan gigi diperoleh

dari 10 pertanyaan. Pemberian nilai pada tiap jawaban yang benar diberi

skor 1. Jawaban yang salah diberi skor 0, sehingga skor maksimal yang

didapat adalah 10. Kemudian responden dikelompokkan lagi, yaitu bagi

responden yang mendapat skor ≥7 nilai rata-rata dikategorikan mempunyai

tingkat pengetahuan kesehatan gigi tinggi, sedangkan pada responden yang

Page 62: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

46

mendapat skor <7 dari nilai rata-rata dikelompokkan memiliki

pengetahuan rendah.

4.5 Uji Validitas dan Realibitas

Sebelum kuesioner dibagikan ke responden, peneliti akan

memberikan kuesioner responden pada sasaran yang berbeda namun

memiliki kesamaan karakteristik, yaitu pernah terpapar media massa.

Berdasarkan perhitungan statistik pertanyaan pada variabel

pengetahuan menghasilkan Cronbach’s Alpha 0,626, variabel keterpaparan

iklan menghasilkan Cronbach’s Alpha 0,811, dan variabel respon

menghasilkan Cronbach’s Alpha 0,821. Ketiga variabel tersebut

menunjukkan hasil Cronbach’s Alpha > 0,60. Hal tersebut menandakan

bahwa konstruk pertanyaan adalah reliabel.

Berdasarkan hasil uji validitas diketahui bahwa semua pertanyaan

dalam variabel pengetahuan, keterpaparan dan respon yang berjumlah 26

buah pertanyaan memiliki nilai Corrected Item-Total Correlation > 0,2.

Hal ini menandakan bahwa 26 pertanyaan dinyatakan valid.

Page 63: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

47

4.6 Cara Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data primer dan

data sekunder :

4.6.1 Data Primer

Data yang diambil langsung dari sumbernya dan dikumpulkan

melalui kuesioner yang disebarkan oleh peneliti dan diisi langsung oleh

responden atau dibantu oleh peneliti jika diperlukan bantuan dalam

pengisian kuesioner.

Pada penelitian ini pengukuran variabel dilakukan dengan

menggunakan instrument kuesioner yang terdiri dari beberapa pertanyaan

yang berkaitan dengan variabel independen dan dependen. Instrumen

penelitian ini adalah kuesioner yang diisi sendiri oleh respondenatau

dibantu oleh peneliti jika diperlukan bantuan dalam pengisian kuesioner.

Kuesioner dibagi menjadi 3 bagian, yaitu data pengetahuan, keterpaparan,

dan respon.

4.6.2 Data Sekunder

Untuk memperoleh dan menunjang data sekunder, maka dalam

penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data

seperti pengumpulan data kepustakaan yang digunakan untuk

mempermudah mendapatkan data, teori-teori, metode penelitian, dengan

membaca buku. Selain itu data sekunder peneliti didapatkan dari database

sekolah.

Page 64: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

48

4.7 Manajemen Data

Pengolahan atau manajemen data terdiri dari serangkaian tahapan

yang harus dilakukan agar data siap untuk diuji statistik dan dilakukan

analisi atau interpretasi (Amran, 2012). Pengolahan data dapat

dikelompokan menjadi :

1. Data Coding

Data coding yaitu merupakan kegiatan mengklasifikasikan data dan

memberi kode untuk masing – masing kelas sesuai dengan tujuan

dikumpulkannya data.

2. Data Editing

Data editing adalah penyuntingan data dilakukan sebelum proses

pemasukan data. Penyuntingan data sebaiknya dilakukan di lapangan

agar data yang salah atau meragukan masih dapat ditelusuri kembali

kepada responden atau informasi yang bersangkutan.

3. Data Structure

Data structure dikembangkan sesuai dengan analisis yang akan

dilakukan dan jenis perangkat lunak yang dipergunakan. Pada saat

melakukan data structure, bagi masing – masing variabel perlu

ditetapkan ; nama, skala ukur variabel, jumlah digit.

4. Data Entry

Data entry merupakan proses memasukkan data ke dalam program atau

fasilitas analisis data. Dalam penelitian ini entry data dilakukan dengan

program SPSS (Statistical Program for social Siences).

Page 65: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

49

5. Data Cleaning

Data cleaning merupakan proses pembersihan data setelah data di entri.

Cara yang dilakukan yaitu dengan melihat distribusi frekuensi dari

variabel – variabel dan menilai kelogisannya.

Setelah data di cleaning di komputer maka data siap untuk di

analisis dengan menggunakan komputer sebagai alat bantu dan

menggunakan program analisis data yaitu software analisis statistik.

4.8 Analisis Data

Analisa Univariat digunakan untuk mengetahui gambaran variabel

independen dan variabel dependen. Dalam penelitian ini, analisis univariat

dapat memberikan gambaran karakteristik responden (jenis kelamin,

pengetahuan), Respon siswa berdasarkan faktor (daya tarik iklan, tingkat

pemahaman terhadap iklan, tingkat penerimaan terhadap pesan iklan,

keterlibatan individu terhadap pesan iklan, daya persuasi pesan dan

frekuensi keterpaparan iklan pasta gigi di media massa. Yang akan

disajikan dalam bentuk tabel dan diagram.

Page 66: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

50

BAB V

HASIL

5.1 Gambaran Umum SMP Global Islamic School Jakarta

Global Islamic School didirikan pertama kalinya pada tahun 2002.

Global Islamic School merupakan lembaga pendidikan islam yang memiliki

jenjang pendidikan dari TK sampai dengan SMA. Global Islamic School

terletak di jalan Condet Raya No. 5, Kramat Jati – Jakarta Timur. Dalam

Bidang pendidikan, Global Islamic School memiliki visi untuk

mengoptimalisasi potensi (fitrah) peserta didik sebagai anugerah Allah dalam

mewujudkan Rahmatan lil’alamin. Dan memiliki misi untuk membentuk

cendikiawan muslim yang berakhlak mulia dan mampu bersaing secara sehat

dalam kehidupan global.

Pada SMP Global Islamic School mereka menerapkan kurikulum

yang luas dan terpadu yang multidisciplinary dan interdisciplinary. SMP

Global Islamic School dirancang untuk membekali siswanya untuk

menguasai ilmu pengetahuan yang berkualitas, proses pembelajaran yang

kreatif dan efektif. Proses dan efektifitas pembelajaran didukung oleh tenaga

pengajar yang profesional serta dukungan Information and Communication

Technology (ICT) yang baik. Sekolah ini memiliki paradigma pendidikan

modern yaitu “keseimbangan antara spiritual Islam dan IPTEK”.

Page 67: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

51

5.2 Analisi Univariat Variabel Dependen

5.2.1 Gambaran Respon Siswa SMP Global Islamci School Terhadap

Paparan Iklan Pasta Gigi di Media Massa Tahun 2014

Respon siswa terhadap iklan pasta gigi baik, hal ini dapat dilihat

dari besarnya proporsi siswa yang merespon positif terhadap iklan adalah

40 responden (62%), sedangkan yang merespon negatif 25 responden

(39%) Gambar 5.1

39%

62%

Gambaran Respon Siswa SMP Global Islamic

School Terhadap Paparan Iklan Pasta Gigi di

Media Massa Tahun 2014

Negatif

Positif

Respon tersebut merupakan jumlah keseluruhan variabel komposit

dari 13 pertanyaan yang terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang meliputi

pertanyaan daya tarik, tingkat pemahaman, tingkat penerimaan siswa,

keterlibatan dan daya persuasi pesan yang secara terinci diuraikan dalam

Tabel dibawah ini:

Page 68: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

52

Tabel 5.1 Gambaran respon siswa SMP Global Islamic School Jakarta

berdasarkan respon terhadap daya tarik, tingkat pemahaman terhadap iklan,

tingkat penerimaan, keterlibatan dan daya persuasi Tahun 2014:

Respon

Total Positif Negatif

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

Daya Tarik

Iklan

43 66,2% 22 33,8% 65 100%

Pemahaman

Iklan

47 72,7% 18 27,3% 65 100%

Penerimaan

pesan iklan

44 67,7% 21 32,3% 65 100%

Keterlibatan

Individu

54 83% 11 16% 65 100%

Daya

Persuasi

40 61,5% 25 38,5% 65 100%

5.2.1.1 Gambaran Respon Siswa dilihat dari Daya Tarik Iklan

Respon dilihat dari daya tarik iklan menunjukkan bahwa responden

yang merespon positif daya tarik iklan pasta gigi di media massa sebanyak

66,2% (43 responden) dan yang merespon negatif daya tarik iklan pasta gigi

di media massa sebanyak 33,8% (22 responden).

Unsur daya tarik menurut mereka adalah iklan tersebut menarik dari isi

pesan iklan tersebut menjelaskan bagaimana pentingnya menggosok gigi

agar gigi tidak karies bahkan berlubang, mempromosikan tentang macam-

macam pasta gigi dan kegunaanya serta dari segi gambar dan visualnya. Hal

Page 69: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

53

ini terlihat dari pernyataan salah satu responden tentang daya tarik iklan

tersebut seperti :

“menarik karena tampilannya enak dilihat dan sangat membantu

memberikan informasi kesehatan gigi dan tentang jenis-jenis produk pasta

gigi sesuai dengan keadaan gigi masing-masing”

Unsur daya tarik iklan yang lain menerut mereka adalah lagu atau

jinglenya. Menurut mereka, lagu yang menjadi soundtrackyang dibawakan

dalam iklan tersebut sangat mereka sukai oleh sebagian besar dari

masyarakat seperti pernyataan dibawah ini:

“lagunya itu yang ngehitz bangetjadigampang diingat deh”

5.2.1.2 Gambaran Respon Siswa dilihat dari Pemahaman Iklan

Respon dilihat dari pemahaman terhadap iklan menunjukkan

bahwa responden yang merespon positif pemahaman pesan iklan sebanyak

72,7% (47 responden) dan responden yang merespon negatif pemahaman

pesan iklan sebanyak 27,3% (18 responden).

Responden memahami iklan tersebut yaitu iklan-iklan tersebut

menceritakan fungsi yang baik dari pasta gigi, sebagian responden

menyatakan iklan tersebut mengajarkan cara menggosok gigi yang baik dan

benar serta mengajak untuk menjaga kesehatan gigi, menginformasikan

untuk menggosok gigi setelah makan dan sebelum tidur. seperti pada

pernyataan-pernyataan ini :

Page 70: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

54

“kalau menurut saya pesan dari iklan tersebut adalah dengan

menggunakan pasta gigi itu, gigi menjadi bersih dan kita jadi pede

melakukan sesuatu”

“iklan itu menginformasikan cara menjaga kesehatan gigi secara islami

dan untuk menggunakan produk mereka”

“karena iklan itu menginformasikan tentang memilih pasta gigi yang

baik yang sesuai kegunaan dan kondisi gigi kita”

“iklan tersebut menjelaskan bahwa walaupun kita beraktifitas selama 12

jam, nafas kita tetap segar bila menggunakan pasta gigi tersebut”

Dari pernyataan responden tersebut menunjukkan respon dari

pemahaman yang cukup baik. Keterbatasan mereka dalam memahami iklan

tersebut yaitu ada beberapa responden yang menganggap iklan itu tidak

jelas dan tidak memberikan informasi apa-apa.

5.2.1.3 Gambaran Respon Siswa dilihat dari Tingkat Penerimaan Pesan

Iklan

Respon dilihat dari tingkat penerimaan pesan iklan, yaitu

responden yang merespon positif tingkat penerimaan pesan iklan pasta gigi

di media massa sebanyak 67,7% (44 responden) dan responden yang

merespon negatif tingkap penerimaan pesan iklan pasta gigi di media

massa sebanyak 32,3% (21 responden).

Sebagian besar responden menyatakan sikap setuju dengan pesan

yang disampaikan dan setuju bahwa pesan tersebut memberikan

Page 71: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

55

informasi tentang kesehatan gigi, namun penerimaan mereka terhadap isi

pesan hanya sebatas pemahaman mereka terhadap pesan yang

disampaikan. Ini terlihat dari masih adanya ungkapan yang diberikan

responden atas sikapnya terhadap pesan iklan pasta gigi, yang terlihat

dari ungkapannya yaitu:

“tidak melakukan seperti yang dianjurkan, karena sangat ribet kalau

harus ngikutin sesuai diiklan”.

Penerimaan responden terhadap pesan hanya berdasarkan persepsi

terhadap pesan iklan sebatas apa yang mereka tangkap sehingga

penerimaan responden terhadap hal-hal lain yang lebih mendalam sesuai

dengan tujuan pesan tersebut dibuat, belum terlihat.

5.2.1.4 Gambaran Respon Siswa Dilihat dari Keterlibatan Individu

Terhadap Iklan

Respon dilihat dari keterlibatan individu, yaitu responden yang

merespon positif iklan tersebut ditujukan untuk siapa saja sebesar 83%

(54 responden). Sedangkan responden yang merespon negatif iklan

tersebut ditujukan bukan untuk siapa saja sebanyak 16% (11 responden).

Sebagian besar responden memahami dan merasakan bahwa iklan

dibuat ditujukan untuk semua orang yang melihat iklan tersebut termasuk

mereka. Ini terlihat dari jawaban seperti pernyataan “ untuk saya karena

yang menonton saya” Sebagian yang lain menyatakan bahwa iklan

tersebut tidak secara khusus ditujukan untuk dirinya, tetapi lebih umum

Page 72: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

56

yaitu untuk semua terlihat dari pernyataan “ untuk semua orang karena

iklan tersebut cocok untuk semua umur”.

Responden yang menyatakan iklan tersebut tidak ditujukan untuk mereka

karena merasa mereka sudah paham tentang cara menjaga kesehatan gigi

dan tahu apa yang harus mereka lakukan untuk kesehatan giginya,

terlihat dari pernyataan ”iklan tersebut hanya untuk anak kecil yang

belum bisa menggosok gigi”

5.2.1.5 Gambaran Respon Siswa dilihat dari Daya Persuasi Pesan Iklan

Respon dilihat dari daya persuasi pesan iklan, yaitu responden

yang merespon positif daya persuasi pesan iklan sebanyak 61,5% (40

responden) dan responden yang merespon negatif daya persuasi pesan

iklan sebanyak 38,5% (25 responden).

Jika dilihat dari proporsi melakukan sepeeti di iklan dan yang ingin

melakukan seperti di iklan, menunjukkan bahwa daya persuasi iklan

cukup besar, akan tetapi jika dilihat besarnya proporsi responden yang

menjaga kesehatan gigi karena melihat iklan, memperlihatkan hasil yang

sedikit berbeda, dimana beberapa responden mengakui mereka menjaga

kesehatan gigi bukan karena melihat iklan seperti pada pernyataan ini :

“saya menjaga kesehatan gigi bukan karena iklan, karena kesehatan gigi

sudah dibiasakan sejak kecil”. Dan para responden mengakui pengaruh

pesan iklan sebagai faktor yang mampu lebih memotivasi atau

mengingatkan kembali untuk menjaga kesehatan gigi. Sebagain besar

Page 73: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

57

responden menyatakan bahwa mereka sudah melakukan seperti yang

dianjurkan di iklan tersebut, artinya ia melakukan bukan karena iklan itu

semata-mata melainkan bahwa iklan tersebut sebenarnya hanya

memotivasi mereka, hal ini sesuai seperti yang diungkapkan yaitu:

“.... iya karena melihat iklan itu memotivasi saya dan menyaarkan untuk

lebih menjaga kesehatan gigi, saya takut gigi saya rusak seperti yang

dicontohkan di iklan tersebut...”

5.3 Analisis Univariat Variabel Independen

5.3.1 Gambaran Jenis Kelamin Siswa SMP Global Islamic School Jakarta

Tabel 5.2 Gambaran Jenis Kelamin Siswa SMP Global Islamic School

Jakarta Tahun 2014

No Jenis Kelamin N Persentasi

1 Laki-laki 35 53,8%

2 Perempuan 30 46,2%

TOTAL 65 100%

Berdasarkan Tabel 5.2 menunjukkan bahwa 53,8% (35 responden)

berjenis kelamin laki-laki dan 46,2% (30 responden) berjenis kelamin

perempuan. Jumlah sampel pada penelitian ini jenis kelamin laki-laki lebih

banyak dari perempuan. Hal ini berdasarkan data yang diambil dari sekolah

yaitu data kelas 7 dan 8 kemudian dilakukan penghitungan besar sampel

dengan menggunakan rumus besar sampel estimasi proporsi pada satu

Page 74: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

58

populasi didapatkan sampel sebanyak 65 responden, kemudian dilakukan

teknik pengambilan sampel menggunakan simple propotional random

sampling.

5.3.2 Gambaran Pengetahuan Siswa Tentang Kesehatan Gigi

Tabel 5.3 Gambaran Tingkat Pengetahuan Siswa SMP Global Islamic

School Jakarta Tentang Kesehatan Gigi Tahun 2014

No Pengetahuan Kesehatan Gigi N Persentasi

1. Rendah 23 35,4%

2. Tinggi 42 64,6%

TOTAL 65 100%

Keterangan:

7 adalah nilai rata – rata (mean) dari keseluruhan data pengetahuan tentang kesehatan gigi

Berdasarkan tabel 5.3 pengelompokan pengetahuan responden

terhadap kesehatan gigi dikelompokan menjadi 2, yaitu: responden dengan

pengetahuan tinggi dan rendah dengan cut of point nilai pengetahuan 7

(mean). Responden dengan pengetahuan tinggi (memiliki nilai pengetahuan

>7) ada sebanyak 64,6% (42 responden). Responden dengan pengetahuan

rendah (memiliki nilai pengetahuan <7) sebanyak 35,4% (23 responden).

Page 75: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

59

5.3.3 Gambaran Frekuensi Keterpaparan Iklan Pasta Gigi di Media Massa

dalam Dua Pekan Terakhir pada Siswa SMP Global Islamic School

Jakarta

Tabel 5.4 Gambaran Frekuensi Keterpaparan Iklan Pasta Gigi di Media

Massa dalam Dua Pekan Terakhir pada Siswa SMP Global

Islamic School Jakarta Tahun 2014

No Frekuensi N Persentasi

1. Jarang 8 12,3%

2. Kadang-kadang 14 21,5%

3. Sering 43 66,2%

TOTAL 65 100%

Berdasarkan Tabel 5.4 Gambaran siswa berdasarkan frekuensi

keterpaparan iklan pasta gigi di media massa dalam 2 pekan terakhir saat

wawancara dilakukan adalah yang sering sebesar 66,2% (43 responden),

kadang-kadang sebesar 21,5% (14 responden) dan yang jarang sebesar

12,3% (8 responden).

Page 76: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

60

5.3.4 Gambaran Respon Siswa SMP Global Islamic School Jakarta dilihat

dari Jenis Kelamin Siswa

Tabel 5.5 Gambaran Respon Siswa SMP Global Islamic School Jakarta

dilihat dari Jenis Kelamin Tahun 2014

Jenis

Kelamin

Respon

Total

Positif Negatif

N % N % N %

Laki-laki 15 23% 20 30,8% 35 53,8%

Perempuan 25 38,6% 5 7,6% 30 46,2%

Total 40 62,6% 25 38,4% 65 100%

Berdasarkan Tabel 5.5 menunjukkan bahwa 23% (15 responden)

laki-laki merespon positif iklan pasta gigi dimedia massa dan 30,8% (20

responden) merespon negatif iklan pasta gigi di media massa. Untuk

responden perempuan yang merespon positif iklan pasta gigi di media

massa sebesar 38,6% (25 responden) dan 7,6% (5 responden) merespon

negatif iklan pasta gigi di media massa.

Page 77: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

61

5.3.5 Gambaran Respon Siswa SMP Global Islamic School Jakarta dilihat

dari Pengetahuan Siswa

Tabel 5.6 Gambaran Respon Siswa SMP Global Islamic School Jakarta

dilihat dari Pengetahuan Tahun 2014

Pengetahuan Respon

Total Positif Negatif

N % N % N %

Tinggi 31 47,6% 11 17% 42 64,6%

Rendah 9 15% 14 21,4% 23 35,4%

Total 40 62,6% 25 38,4% 65 100%

Berdasarkan Tabel 5.6 menunjukkan bahwa 47,6% (31 responden)

yang berpengetahuan tinggi merespon positif iklan pasta gigi di media

massa dan 17% (11 responden) yang berpengetahuan tinggi merespon

negatif iklan pasta gigi dimedia massa. Responden berpengetahuan rendah

yang merespon positif iklan pasta gigi di media massa sebesar 15% (9

responden) dan 21,4% (14 responden) yang berpengetahuan rendah

merespon negatif iklan pasta gigi di media massa.

Page 78: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

62

5.3.6 Gambaran Respon Siswa SMP Global Islamic School Jakarta dilihat

dari Frekeunsi Keterpaparan Iklan Pasta Gigi di Media Massa dalam

Dua Pekan Terakhir

Tabel 5.7 Gambaran Respon Siswa SMP Global Islamic School Jakarta

dilihat dari Frekuensi Keterpaparan Iklan Pasta Gigi di Media Massa Tahun

2014

Respon

Total Frekuensi Positif Negatif

N % N % N %

Jarang 4 6,1% 4 6,1% 8 12,2%

Kadang-kadang 8 12,3% 6 9,2% 14 21,5%

Sering 35 44,2% 8 21,9% 43 66,1%

Total 40 62,6 25 38,5 65 100%

Berdasarkan Tabel 5.7 menunjukkan bahwa frekuensi responden

yang jarang terpapar iklan pasta gigi di media massa dan merespon positif

iklan sebanyak 6,1% (4 responden) dan yang merespon negatif sebanyak

6,1% (4 responden). Frekuensi responden yang kadang-kadang terpapar

iklan pasta gigi di media massa dan merespon positif iklan sebanyak

12,3% (8 responden) dan yang merespon negatif sebanyak 9,2% (6

responden). Sedangkan frekuensi responden yang sering terpapar iklan

pasta gigi di media massa dan merespon positif sebanyak 44,2% (35

responden) dan yang merespon negatif sebanyak 21,9% (8 responden).

Page 79: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

63

BAB VI

PEMBAHASAN

6.1 Keterbatasan Penelitian

Kuesioner yang digunakan merupakan tipe laporan diri (selfreport)

sehingga dapat mengakibatkan responden bisa saja mengisi kuesioner tidak

sesuai dengan kondisi aktual.

6.2 Gambaran Respon Siswa SMP Global Islamic School Jakarta

Terhadap Iklan Pasta Gigi di Media Massa Tahun 2014

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran respon siswa

SMP Global Islamic School terhadap paparan iklan pasta gigi di media

massa. Respon adalah sebuah proses yang bertujuan untuk menganalisis

atau memberikan penilaian terhadap stimulus yang diterima oleh indera

manusia yang menghasilkan sebuah pandangan mengenai stimulus tersebut

(Laraia, 2003). Gambaran respon siswa dikategorikan respon positif dan

respon negatif.

Respon positif mempunyai arti bahwa responden mempunyai

pandangan bahwa iklan pasta gigi menginformasikan tentang produk-

produk pasta gigi dan cara menjaga kesehatan gigi serta pengetahuan-

pengetahuan kesehatan gigi. Sedangkan respon negatif berarti pandangan

responden terhadap iklan pasta gigi yang tidak memberikan informasi apa-

apa.

Page 80: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

64

Dalam penelitian ini respon siswa terhadap iklan pasta gigi di media

massa dinilai berdasarkan faktor daya tarik pesan, tingkat penerimaan terhadap

pesan, tingkat pemahaman terhadap pesan, keterlibatan individu dan daya persuasi

pesan. Hasil penelitian ini menunjukkan respon siswa terhadap iklan pasta gigi

sebagian besar positif. Ini terlihat dari besarnya proporsi siswa yang

merespon positif terhadap iklan yaitu 40 responden, sedangkan yang

merespon negatif 25 responden. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian

sejenis tentang respon konsumen terhadap iklan es krim Wall’s Buavita

bahwa Variabel iklan memiliki pengaruh positif terhadap variabel respon

konsumen (2010).

Adapun hasil dari penelitian ini jika diuraikan satu-persatu respon

positif yang dibangun dari daya tarik sebanyak 66,2%. Untuk menampilkan

pesan iklan yang mampu membujuk, mampu membangkitkan masyarakat

diperlukan daya tarik bagi sasaran. Daya tarik iklan sangat penting karena

akan meningkatkan keberhasilan komunikasi dengan audiens (Widyatama,

2005). Unsur daya tarik iklan dalam penelitian ini didefinisikan sebagai

suatu respon atau tanggapan dari responden terhadap iklan pasta gigi,

apakah iklan tersebut sebagai suatu yang menarik atau tidak. Kuesioner

daya tarik terdapat pada pertanyaan nomor 19, 22 dan 23 yaitu apa hal yang

menarik dari iklan tersebut, ketika melihat iklan pasta gigi apakah

menontonnya sampai selesai dan apakah responden suka atau tertarik

dengan iklan itu.

Page 81: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

65

Hasil penelitian ini menunjukkan sebagian besar responden

merespon baik terhadap daya tarik iklan. Untuk hal yang membuat iklan

pasta gigi tersebut menarik 20 responden menjawab karena isi pesan iklan

yang terkandung didalamnya dan gambar atau visual dari iklan. Pada

penelitian Durianto dan Liana (2004) menunjukan bahwa sikap konsumen

terhadap merek dipengaruhi secara langsung oleh kreatifitas pesan iklan

yang diterima oleh konsumen, juga dipengaruhi secara tidak langsung oleh

iklan melalui pengenalan merek terlebih dahulu, dimana melalui pengenalan

merek ini membuat konsumen cukup mengenal kriteria merek dan

membantu konsumen untuk membangun sikap pada merek.

Daya tarik sebuah iklan tidak hanya secara atribut atau keunggulan

produk yang diiklankan tetapi juga melalui bentuk kemasan tampilan iklan.

Unsur daya tarik iklan yaitu pesan iklan yang terdapat dalam iklan yang

mendapat respon positif dari sasaran merupakan indikator keberhasilan

iklan, dimana alasan dibuatnya iklan tersebut salah satunya karena alasan

sosial, yaitu iklan tersebut mengusik sisi ketidakpekaan (insensitivity)

sasaran untuk sadar akan kenyataan bahwa pentingnya menjaga kesehatan

gigi. Pesan iklan menjadi faktor variabel yang memiliki pengaruh yang

cukup besar dari sampel responden, dimana variabel ini menjadi pusat

perhatian karena pesan yang disampaikan oleh pemasar. Jadi Pesan iklan

yang disampaikan selain dengan menyampaikan keistimewaan produk,

diharapkan juga dapat mengandung pesan edukasi bagi pemirsa sehingga

dapat meningkatkan kualitas pesan iklan.

Page 82: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

66

Begitu juga dengan unsur daya tarik iklan lainnya, cukup mendapat

respon yang positif yaitu jingle atau musik dari iklan pasta gigi close up

yang mereka lihat dengan memilih musik yang sedang trend saat ini

sehingga membuat iklan tersebut menjadi menarik bagi responden. Daya

tarik iklan berdampakpada respon responden, iklan yang menarik

tentumudah mendapatkan perhatian (Simamora, 2003). Seperti yang di

ungkapkan (Adi, 2007). Daya tarik iklan digunakan untuk mendapatkan

perhatian konsumen dan mempengaruhi perasaan terhadap produk atau jasa

yang mereka tawarkan. Daya tarik tersebut diubah menjadi pesan iklan

untuk dipresentasikan kepada pemirsa maupun konsumen sasaran.

Penelitian yang dilakukan oleh (Margono, 2008) mengenai Respon

Konsumen Terhadap Unsur-Unsur Iklan Obat Batuk Woods menunjukkan

bahwa iklan yang ditayangkan dipahami oleh sebagain besar responden.

Pemahaman responden yang diteliti terhadap iklan dipengaruhi oleh cara

penyampaian pesan yang menarik, visualisasi yang bagus, penggunaan

model yang tepat sehingga sasaran mempercayai anjuran iklan. Pesan

kreatif harus menemukan gaya, nada, kata-kata dan format yang cocok

untuk menyampaikan pesan dengan pemilihan daya tarik (Saliman, 2010).

Hasil penelitian pun membuktikan bahwa semakin tinggi kreatifitas iklan

maka semakin tinggi daya tarik iklan.

Pemahaman terhadap pesan dalam penelitian ini didefinisikan sebagai

suatu kemampuan responden dalam mempresepsikan pesan iklan secara benar.

Kuesioner pemahaman terhadap iklan terdapat pada pertanyaan nomor 20, 21 dan

24 yaitu responden dapat menceritakan iklan pasta gigi yang mereka suka,

Page 83: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

67

responden dapat mengerti tentang iklan tersebut dan responden dapat menjelaskan

pesan apa saja dalam iklan pasta gigi yang mereka suka. Hasil penelitian ini

menunjukkan sebagian besar responden memahami pesan iklan. Responden

dapat menerima, mengerti dan menjelaskan kembali pesan-pesan yang

terdapat pada iklan pasta gigi dengan baik sesuai dengan tujuan pesan-pesan

tersebut, yaitu memberikan informasi tentang cara menjaga kesehatan gigi,

menggosok gigi yang baik adalah pada waktu pagi setelah makan dan

malam sebelum tidur, menganjurkan pergi ke dokter gigi setiap 6 bulan

sekali agar tidak terjadinya karies pada gigi. Menurut Suyanto (2007), iklan

memiliki beberapa tujuan yang berkaitan dengan sasarannya, salah satunya

adalah bertujuan informatif.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa mayoritas

responden dapat memahami iklan tersebut yaitu iklan-iklan tersebut

menceritakan fungsi yang baik dari pasta gigi, sebagian responden

menyatakan iklan tersebut mengajarkan cara menggosok gigi yang baik dan

benar serta mengajak untuk menjaga kesehatan gigi, menginformasikan

untuk menggosok gigi setelah makan dan sebelum tidur karena kuman

berkembang biak pada waktu malam hari.

Tingkat penerimaan terhadap pesan iklan dalam penelitian ini

didefinisikan sebagai kemampuan responden terhadap pesan iklan tersebut,

apakah responden setuju atau dapat menerima semua pesan dan adegan yang

tergambar dalam iklan tersebut. Kuesioner tingkat pemahaman terhadap pesan

iklan terdapat pada pertanyaan nomor 25, 26 dan 27 yaitu setuju atau

Page 84: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

68

tidaknya responden terhadap pesan iklan, setuju atau tidaknya responden

bahwa iklan tersebut memberikan informasi kesehatan dan setuju atau tidak

yang dilakukan diiklan tersebut perlu ditiru.

Hasil penelitian ini menunjukkan mayoritas responden dapat

menerima pesan iklan. Nilai merupakan penuntun manusia dalam

pengambilan keputusan atau memberikan makna dalam kehidupan manusia.

Bila manusia kehilangan nilai, maka manusia tidak akan tahu tujuan hidup

yang sebenarnya. Pada penelitian ini mayoritas responden menyatakan

setuju bahwa mereka mendapatkan nilai positif tentang informasi kesehatan

gigi dari iklan-iklan pasta gigi. Kebutuhan responden akan nilai kesehatan

akan menimbulkan respon positif yang dapat meningkatkan kualitas hidup

responden dalam kehidupan sehari-hari.

Melihat iklan kesehatan tidak sekedar melihat informasi kesehatan

tapi juga memanfaatkan informasi tersebut (Wahyuni, 2007). Adapun

respon yang tampak dalam usaha melihat atau menonton untuk menerapkan

informasi kesehatan misalnya menggosok gigi dua kali sehari, informasi

bahwa kuman berkembang biak pada waktu malam hari, agar tidak

mengkonsumsi makanan manis berlebih, pergi ke dokter gigi setiap 6 bulan

sekali. Namun keberhasilan yang diharapkan bila menggunakan media

massa untuk promosi kesehatan harus realistis. Ewles dan Simnet (2004)

menerangkan bahwa kekuatan persuasi langsung media massa sangat

terbatas sehingga mengharapkan media massa saja dapat mengubah sikap

kesehatan jangka panjang merupakan hal yang mustahil. Menurut UNICEF

Page 85: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

69

(2002) sedikitnya ada lima hal yang menyebabkan pesan kesehatan tidak

selalu mencapai hasil yang diharapkan dan pada kelompok siswa, pesan

kesehatan tidak dipraktekkan karena berbagai alasan misalnya masalah

kepraktisan, dan keengganan.

Keterlibatan individu dalam penelitian ini didefinisikan sebagai

persepsi responden terhadap iklan, bahwa iklan tersebut ditujukan untuk mereka.

Kuesioner keterlibatan individu terdapat pada pertanyaan nomor 29 yaitu ketika

pertama kali menonton atau melihat iklan, menurut responden iklan tersebut

ditujukan untuk siapa. Hasil penelitian ini menunjukkan 28 responden

merasa iklan tersebut ditujukan untuk diri mereka masing-masing.

Daya persuasi dalam penelitian ini didefinisikan sebagai

kemampuan pesan iklan untuk dapat menggugah responden untuk melakukan

atau memancing keinginan untuk berperan sesuai dengan dalam iklan tersebut.

Kuesioner daya persuasi pesan terdapat pada pertanyaan nomor 28, 30 dan 31

yaitu apakan setelah menonton iklan responden berkeinginan melakukan sesuai

yang dianjurkan iklan dan apakah iklan tersebut mempengaruhi sikap

dalam menjaga kesehatan gigi.

Berdasarkan daya persuasi iklan walaupun ini relatif sulit diukur,

hasil penelitian ini menunjukkan sebagian besar responden menyatakan

setelah melihat iklan mempunyai keinginan untuk melakukan yang di

informasikan di iklan tersebut cukup besar yaitu sebanyak 40 responden.

Ini menunjukkan bahwa daya persuasi cukup berhasil. Ini sesuai dengan

Kelman dalam Mc Quail (2008) yang menyebutkan ada tiga proses

pengaruh dari media. Pertama, keputusan yang mengacu pada penerimaan

Page 86: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

70

pengaru dengan harapan memperoleh imbalan tertentu atau menghindari

hukuman tertentu. Kedua, identifikasi yang terjadi apabila seseorang ingin

lebih menyerupai sumber dan meniru atau menyesaikan perilakunya

(serupa). Kemudia ketiga, internalisasi yaitu pengaruh yang ditimbulkan

oleh kebutuhan dan pandangan hidup penerima sendiri yang telah ada

sebelumnya.

Respon terbentuk dari hasil pengamatan dan proses belajar

responden terhadap iklan pasta gigi di media massa. Sesuai dengan teori

Albert Bandura yaitu Teori Belajar Sosial, yang menjelaskan bahwa

pemirsa meniru apa yang mereka lihat di media, melalui suatu proses

observational learning (pembelajaran hasil pengamatan). Bandura (2007)

juga menambahkan bahwa orang belajar dari apa yang mereka baca,

dengar dan lihat dari media.

Jika dilihat berdasarkan menjaga kesehatan gigi karena melihat

iklan, memperlihatkan pengaruh iklan pasta gigi lebih merupakan efek

proses pengaruh yang bersifat internalisasi. Sebab, para responden

menyatakan bahwa sebenarnya sebagian dari mereka sudah melakukan

seperti yang dianjurkan dalam iklan dari sejak mereka kecil. Dari hasil

penelitian tersebut dapat dilihat bahwa iklan hanya bersifat memotivasi

karena nilai-nilai yang ada dalam iklan sebenarnya adalah nilai-nilai yang

telah ada sebelumnya, kenyataan ini sesuai dengan hasil penelitian yang

dilaporkan Rakhmat (2008) tentang salah satu dari lima prinsip umum hasil

yang komperhensif dari efek media massa dalam pembentukan sikap. Yaitu,

Page 87: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

71

komunikasi massa biasanya berfungsi memperkokoh sikap dan pendapat

yang ada walaupun kadang-kadang berfungsi sebagai media pengubah

(agent of change).

Iklan mampu memotivasi responden untuk melakukan hal tertentu

menimbulkan keinginan untuk melakukan yang seperti dicontohkan pada

iklan merupakan indikator bahwa proses komunikasi telah menghasilkan

dampak atau efek tertentu pada sasaran. Dalam hal ini dampak yang timbul

dapat diklarifikasikan sebagai dampak afektif, karena dari dampak yang

ditimbulkan dari iklan pasta gigi terlihat bahwa iklan mampu menggerakkan

hati sasaran dan menimbulkan perasaan tertentu (Arifin, 2012).

Cukup tingginya proporsi siswa yang merspon positif terhadap

iklan merupakan salah satu indikator bahwa iklan cukup berhasil, walaupun

sebatas membangkitkan sebuah “kesadaran” dari para siswa agar

memperhatikan kesehatan giginya. Iklan-iklan tersebut yang

mensosialisasikan sebuah nilai tentang tindakan positif yang perlu dilakukan

untuk kesehatan giginya seperti menggosok gigi dua kali sehari waktu yang

tepat yaitu pagi hari setelah makan dan malam sebelum tidur, pemberian

informasi tentang cara perkembang biakan kuman di mulut, informasi

mengenai jenis-jenis pasta gigi dan sikat gigi yang sesuai kegunaannya.

Keberhasilan iklan menimbulkan dampak yang positif pada sasaran

merupakan indikator bahwa iklan ini dapat diterima oleh masyarakat.

Besarnya siswa yang merespon positif iklan pasta gigi

menunjukkan bahwa proses komunikasi iklan cukup efektif walaupun

Page 88: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

72

dampak yang terlihat hanya bersifak afektif. Sesuai dengan (UNESCO,

2008) yang menyatakan bahwa proses komunikasi dikatakan efektif apabila

mampu memunculkan perubahan pada penerimanya, sesuai yang

diharapkan oleh sumber, walaupun perubahan yang diharapkan hanya

sebatas perubahan sikap dari sasaran.Adanya respon yang positif terhadap

iklan pasta gigi menunjukkan bahwa proses komunikasi berjalan dengan

baik karena adanya respon tersebut (Anwar, 2011)

Dapat disimpulkan dari hasil pembahasan diatas bahwa hampir

seluruh responden mempunyai respon yang positif terhadap iklan pasta gigi

di media massa. Tetapi melihat masih adanya siswa yang merespon negatif,

walaupun relatif sedikit merupakan hal yang patut dipertimbangkan dari

pembuat program, yaitu kemungkinan adanya efek dari iklan yang

menimbulkan mispersepsi dari para responden. Ini terlihat dengan adanya

siswa yang mempresepsikan iklan tersebut ditujukan untuk orang lain

sebanyak 26 repsonden. Serta ada beberapa siswa yang memang tidak

mengerti iklan tersebut ditujukan untuk siapa sehingga tidak bisa menjawab

beberapa dari komponen-komponen respon yang diajukan sebanyak 11

responden.

Page 89: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

73

6.3 Gambaran Karakteristik Siswa SMP Global Islamic School Jakarta

6.3.1 Gambaran Variabel Jenis Kelamin Siswa SMP Global Islamic School

Jakarta

Penelitian ini mengambil sampel usia remaja awal. Usia responden

didominasi oleh usia 13-14 tahun. Sehingga seluruh responden secara

tahap perkembangan abik fisik, kognitif maupun psikososialnya berada

pada level yang sama. Perkembangan fisik meliputi perubahan hormon

yang ditandai dengan ciri primer dan sekunder. Individu pada usia ini

sudah mulai bisa berfikir secara abstrak dan mandiri (Wong, 2003). Pada

saat penelitian siswa kelas 9 tidak dimasukan sebagai anggota populasi

dikarenakan oleh jadwal yang tidak memungkinkan untuk pengambilan

data. Pada penelitian ini responden yang berjenis kelamin laki-laki

sebanyak 35 siswa sedangkan responden yang berjenis kelamin perempuan

sebanyak 30 responden.

6.3.2 Gambaran Variabel Pengetahuan Tentang Kesehatan Gigi Siswa

SMP Global Islamic School Jakarta

Pengetahuan adalah merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah

orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan

terjadi melalui panca indera manusia, yakni indra penglihatan,

pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan

manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif

merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya respon

Page 90: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

74

seseorang. Pengetahuan adalah kesan didalam pikiran manusia sebagai

hasil penggunaan panca inderanya, yang berbeda sekali dengan

kepercayaan (beliefs), takhayul (superstitions) dan penerangan-penerangan

yang keliru (missinformation) (Soekanto, 2006). Dimana pengetahuan

tentang kesehatan gigi dan mulut merupakan segala pemahaman remaja

mengenai kesehatan gigi dan mulut, seperti mengetahui cara menggosok

gigi yang baik dan benar.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, responden dengan

pengetahuan kesehatan gigi tinggi sebanyak 42 respondensedangkan yang

berpengetahuan rendah 23 responden.Perawatan gigi dan mulut pada masa

remaja sangat menentukan kesehatan gigi dan mulut pada tingkat usia

selanjutnya. Gigi adalah organ penting yang harus senantiasa diperhatikan

kesehatannya. Beberapa penyakit gigi dan mulut dapat dialami bila tidak

dilakukan perawatan dengan baik. Pengetahuan tentang kesehatan gigi

merupakan suatu proses yang bermanfaat yang dapat mempengaruhi tingkah

laku kesehatan seseorang. Maka pengetahuan tentang kesehatan gigi sangat

diperlukan sebagai sarana pencegahan bagi masalah gigi pada remaja.

Masih adanya proporsi siswa dengan pengetahuan rendah padahal

mereka sudah terpapar iklan, menunjukkan bahwa efek pesan media masih

kurang memberikan hal-hal bersifat pendidikan praktis tentang kesehatan

gigi. Menurut Suryanto (2009) iklan memiliki beberapa tujuan yang

berkaitan dengan sasarannya. Salah satunya adalah bertujuan informatif.

Masih adanya pengetahuan masyarakat yang rendah tentang kesehatan gigi,

Page 91: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

75

merupakan faktor tak langsung yang mempengaruhi angka kejadian karies

di Indonesia. Dari beberapa kasus masalah kesehatan gigi yang terjadi,

faktor ketidaktahuan, persepsi yang salah serta kurangnya kesadaran tentang

pentingnya kesehatan gigi merupakan faktor utama. Seseorang yang

memiliki pengetahuan yang baik, memungkinkan untuk berpersepsi lebih

baik tentang kesehatan gigi sehingga menyebabkan seseorang mampu

mengatasi permasalahan kesehatan giginya (Ilyas, 2009).

Kondisi ketidaktahuan sebenarnya adalah kondisi yang

memerlukan perhatian dari semua pihak bahwa pada setiap program

kesehatan maka unsur informasi yang sesuai dengan kebutuhan harus

diperhatikan.

6.4 Gambaran Respon dilihat dari Jenis Kelamin Siswa SMP Global

Islamic School Jakarta

Jenis kelamin merupakan salah satu variabel demografis yang

mempengaruhi respon seseorang (Hariyani, 2009). Sehingga variabel ini

akan mempengaruhi respon individu dan perlu untuk dilihat. Secara tahap

perkembangan remaja memiliki perkembangan fisik yang membedakan

secara jenis kelamin. Yaitu perkembangan biologis/ fisik yang ditandai

dengan ciri primer dan sekunder. Hasil penelitian Quezonita (2008)

tentang hubungan karakteristik remaja dengan respon terhadap iklan sabun

lifebuoy, menunjukkan bahwa laki-laki berpeluang 1,4 kali merespon

negatif dibandingkan dengan perempuan.

Page 92: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

76

Teori inovasi dan hasil penelitian Quezonita (2008) menegaskan

memang secara gender atau jenis kelamin akan mempengaruhi respon

individu. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Adopsi Inovasi bahwa

jenis kelamin mempengaruhi respon terhadap iklan. Respon yang

ditunjukkan antara responden laki-laki dengan perempuan memiliki

perbedaan, dimana responden jenis kelamin perempuan memiliki respon

yang lebih baik dibandingkan dengan responden jenis kelamin laki-laki.

Hal tersebut dapat dilihat dari variabel komposit, dimana responden

dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 25 responden merespon positif

pada iklan pasta gigi, sedangkan responden dengan jenis kelamin laki-laki

sebanyak 22 yang merespon positif.

Hasil tersebut sesuai dengan penelitian Faizah (2012) bahwa respon

anak laki-laki berbeda dengan anak perempuan. Faktor jenis kelamin

berpengaruh terhadap variabel respon. Hasil tersebut sesuai dengan

penelitian Halim (2004) bahwa anak perempuan cenderung sensitif dalam

memperhatikan hal sekitar dari pada anak laki-laki.

Gambaran respon yang dilihat dari jenis kelamin mendapat hasil

responden laki-laki yang merespon positif sebanyak 22 orang dari 35

responden. sedangkan respon responden perempuan yang merespon positif

sebanyak 25 orang dari 30 responden. Bila dibandingkan maka tidak ada

perbedaan jauh antara respon laki-laki dan perempuan tetapi respon anak

perempuan tetap lebih baik dari laki-laki. Seperti pada penelitian Faizah

dimana hasil penelitiannya menunjukkan bahwa perempuan 1,4 kali lebih

Page 93: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

77

berpeluang merespon positif dibanding laki-laki dalam hal kesehatan. Hal

ini dikarenakan pada umumnya anak usia remaja sudah memiliki perbedaan

perilaku dalam personal hygiene dan sudah mulai memperhatikan

penampilan fisiknya sehingga perempuan lebih mementingkan penampilan

agar terlihat percaya diri dibanding laki-laki yang terkesan cuek dengan

penampilan.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan selama 20 tahun oleh Dr.

Louann Brizendine, seorang dokter neuro psikiatri, direktur “Women’s and

Teen Girls Mood and Hormone Clinic”di Amerika, perbedaan respon anak

perempuan dengan laki-laki semata-mata ditentukan oleh otak mereka yang

memang berbeda. Sejak lahir, otak bayi perempuan telah terstruktur sebagai

otak perempuan yang didominasi oleh hormon estrogen, sedangkan otak

bayi laki-laki dikuasai oleh hormon testosteron. Kedua hormon ini membuat

otak perempuan dan laki-laki sungguh berbeda. Hasil penelitian ini sesuai

dengan teori adopsi inovasi (kotler, 2009) bahwa faktor jenis kelamin

mempengaruhi seseorang dalam menerima nilai atau suatu hal yang baru.

Sesuai teori tersebut, pada penelitian ini mendukung teori tersebut yaitu

perempuan mempunyai kemungkinan untuk dapat menerima nilai-nilai baru

yang ada di masyarakat, yaitu terlihat dari responnya yang positif terhadap

iklan.

Ada perbedaan objek minat antara laki-laki dan perempuan,

dimana perempuan lebih menyukai yang bersifat praktis dan impulsive

daripada laki-laki sesuai dengan sifat feminism yang dimiliki perempuan.

Page 94: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

78

Pendapat serupa diungkapkan oleh Staton (dalam Rina, 2006) bahwa jenis

kelamin merupakan salahsatu variable yang mempengaruhi sikap, sehingga

respon terhadap iklan sesuai dengan perbedaan jenis kelamin.Ditambahkan

oleh Kaldenberg (2007) bahwa ternyata perempuan lebih memilih iklan

yang berorientasi pada citra dan lebih mudah dipengaruhi dibanding laki-

laki.

6.5 Gambaran Respon dilihat dari Pengetahuan Kesehatan Gigi Siswa

SMP Global Islamic School Jakarta

Pengetahuan berhubungan dengan jumlah informasi yang dimiliki

oleh seseorang. Gambaran respon yang dilihat dari pengetahuan responden

mendapatkan hasil responden dengan pengetahuan tinggi yang merespon

positif iklan pasta gigi di media massa sebanyak 35 responden dari 42

responden dan responden berpengetahuan rendah yang merespon positif

iklan pasta gigi di media massa sebanyak 12 responden dari 23 responden.

Hasil penelitian ini sesuai dengan Amalia (2009) bahwa seseorang yang

mengetahui tentang kesehatan gigi yang baik memungkinkan untuk

mampu berpresepsi yang lebih baik dibandingkan dengan yang

berpengetahuan rendah.

Berbagai literatur psikologi dari penelitian-penelitian membuktikan

bahwa proses sikap diawali dengan pembentukan kesan, kemudian

melakukan penilaian berdasarkan pengetahuan yang dimiliki. Proses

penilaian ini merupakan salah satu komponen sikap yang terdiri dari

Page 95: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

79

perasaan atau emosi terhadap objek aktual seperti suka atau tidak suka,

setuju dan tidak setuju. Sikap terhadap objek menunjukkan kecenderungan

merespon kemudian menjadi tindakan nyata. Hardinsyah (2007)

menyebutkan selain paparan media massa, faktor pengalaman diduga

berpengaruh terhadap pengetahuan kesehatan gigi yang pada akhirnya

berimplikasi pada sikap kesehatan gigi pada khususnya.

Hasil ini sejalan dengan yang dikemukakan Notoatmojo (2003)

bahwa pengetahuan merupakan domain yang sangat penting dalam

terbentuknya respon seseorang. Bahwa salah satu faktor menentukan

respon adalah pengetahuan. Selain itu, WHO (2003) menganalisa bahwa

pengetahuan merupakan salah satu alasan pokok yang menyebabkan

seseorang merespon. Hasil penelitian ini selaras dengan penelitian Fariz

(2008) bahwa pengetahuan mempengaruhi respon konsumen. Dapat

disimpulkan dari hasil pembahasan diatas bahwa dalam penelitian ini

menunjukkan bahwa pengetahuan kesehatan gigi hanya sampai tanggapan

afektif yang ditimbulkan.

6.6 Gambaran Respon Siswa SMP Global Islamic School Jakarta dari

Frekuensi Keterpaparan Iklan Pasta Gigi di Media Massa

Dalam Ilmu komunikasi, Iklan merupakan salah satu pesan atau

stimulus yang digunakan pelaku bisnis selaku komunikator, untuk

mengkomunikasikan produk yang mereka miliki kepada khalayak selaku

komunikan. Stimulus yang diberikan akan menghasilkan respon baik

Page 96: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

80

positif maupun negatif. Menurut Andrew (2009) keterpaparan remaja

berkaitan dengan pendidikan yang diperoleh remaja karena kesehatan gigi

merupakan proses seumur hidup untuk mendapatkan informasi dan

keterampilan, membangun sikap, keyakinan dan nilai-nilai yang terkait

dengan kesehatan gigi. Proses ini dimulai dalam situasi informasi

Hasil penelitian ini menunjukkan mayoritas responden sering

melihat iklan pasta gigi di kehidupan sehari-harinya dan mayoritas

merespon positif iklan-iklan pasta gigi di media massa. Hasil penelitian ini

sesuai teori yang menunjukkan frekuensi atau intensitas keterpaparan

media mempengaruhi respon. Perulangan pesan berkali-kali yang diterima

sasaran dapat memperkokoh keefetivitasan media tersebut terhadap efek

yang diinginkan oleh sasaran (Elisabeth Noelle dalam Rakhmat, 2008).

Hal ini diperkuat dengan penelitian Handayani (2009) Analisis Pengaruh

Pengulangan Pesan Iklan di Televisi Terhadap Konsumen, Pengulangan

pesan iklan berpengaruh positif terhadap pembelajaran konsumen.

Dalam teori advertising media menyebutkan, iklan akan

memberikan hasil efektif apabila disampaikan pada tingkat frekuensi

efektif, kemudian menerpa pemirsa dalam jumlah efektif (Sihombing,

2010). Pada penelitiannya Indiarto (2006) menemukan bahwa pengulangan

meningkatkan respon bahkan niat beli dalam iklan. Indriyanti (2002)

menyatakan pengulangan pesan iklan cukup berpengaruh dalam menarik

perhatian, menimbulkan rasa tertarik, keinginan dan mendorong konsumen

untuk melakukan tindakan pembelian. Karena hakikatnya suatu pesan

Page 97: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

81

yang sama yang senantiasa diulang-ulang pada akhirnya akan berakibat

diingatnya iklan tersebut.

Upaya pencegahan permasalahan kesehatan gigi dapat dilakukan

dengan menggunakan metode komunikasi yang meliputi penyampaian

pesan-pesan untuk mencegah terjadinya faktor keterlambatan dalam upaya

mencari pelayanan, peningkatan perilaku kesehatan, serta melibatkan,

mendidik dan memotivasi masyarakat upaya pencegahan permasalahan

kesehatan gigi. Langkah penting dalam upaya tersebut adalah memotivasi

masyarakat agar mau berubah dan hal itu sering kali dilakukan upaya

modifikasi kepercayaan dan sikap yang berhubungan dengan kesehatan

(health belief and attitude).

Iklan pasta gigi adalah sebuah spot iklan yang ditayangkan

disemua jenis media massa di Indonesia. Model iklan ada yang berupa

dalam tayangan iklannya selain mengiklankan produk dan merk produk

juga mengingatkan akan pentingnya menggosok gigi, estetika serta efek

sosial yang ditimbulkan jika tidak menggosok gigi. Iklan ini mempunyai

daya tarik tersendiri yang bervariasi dan difokuskan selain perilaku beli

konsumen terhadap produk juga untuk mempengaruhi persepsi sikap dan

perilaku menggosok gigi dari target sasaran sehingga dengan kebiasaan

menggosok gigi juga akan terjadi perilaku pemakaian produk iklan pasta

gigi. (Wicaksono, 2013).

Pesan-pesan yang disampaikan sebuah iklan bersifat satu arah

dalam pengertian secara umum. Akan tetapi dalam keadaan yang

Page 98: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

82

sebenarnya dalam keseharian masyarakat diharapkan pesan-pesan yang

disampaikan mampu melekat dibenak masyarakat untuk kemudian

direalisasikan dalam bentuk perubahan sikap bahkan perilaku sehari-hari.

Iklan-iklan pasta gigi berusaha mengajak, membujuk dan mendorong

keinginan masyarakat untuk melakukan kebiasaan baik dalam hal

kesehatan gigi. Iklan-iklan tersebut pengupayakan dengan menggunakan

bahasa dan tampilan yang menarik untuk mendapatkan perhatian, daya

tarik emosi dan simpati dari konsumen. Seringnya iklan tampil pada media

massa membuat iklan berfungsi sebagai pengingat. Iklan mengingatkan

bahwa produknya selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi

konsumen dilihat dari pesan yang disampaikan pada setiap bagian iklan.

Iklan juga senantiasa berusaha memberikan nilai tambah dengan

menyampaikan kepada masyarakat dan konsumen bahwa produknya selalu

menampilkan kualitas terbaiknya.

Hasil penelitian ini menunjukkan iklan pasta gigi yang paling

sering mereka lihat sebagian besar responden menjawab iklan pasta gigi

pepsodent yaitu sebanyak 37 responden. Dalam hal ini pepsodent sebagai

pasta gigi yang paling banyak dipilih responden karena merek pepsodent

sudah mendapat tempat tersendiri di benak sebagian besar repsonden

sebagai produk pasta gigi nomor 1 di Indonesia. Pesan iklan yang

disampaikan juga memberikan informasi dan membujuk agar masyarakat

melakukan hal-hal untuk menjaga kesehatan giginya seperti untuk

membiasakan diri menggosok gigi malam hari sebelum tidur. Hal tersebut

Page 99: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

83

juga berkaitan erat dengan kreatifitas sebuah iklan dalam mengemas pesan

iklan.

Fungsi khusus komunikasi massa adalah untuk menginformasikan

dan menarik sasaran dalam periode waktu tertentu, dengan jumlah target

sebesar mungkin, bahwa produk yang dipromosikan dapat memenuhi

kebutuhan targetnya dan juga produk tersebut lebih baik dari produk

alternatif lainnya. Tujuan dari komunikasi tersebut adalah untuk

meningkatkan awareness, recall dan image yang disukai dari produk yang

di promosikan (Kotler, 2003). Awareness yang ingin ditimbulkan dibentuk

melalui taktik media yang dapat menarik perhatian.

Media massa merupakan saluran komunikasi massa yang

digunakan untuk menyebarkan informasi kepada khalayak. Media massa

merupakan kumpulan dari beberapa orang yang melembaga dari mulai

pengumpulan sampai penyampaian pesan kepada khalayak. Media yang

digunakan bersifat massal, dapat menyebarkan pesan kepada khalayak

secara serempak tidak terhambat oleh waktu dan tempat (Rakhmat, 2008).

Hasil studi pendahuluan penelitian ini menunjukkan mayoritas

responden sering melihat iklan pasta gigi di kehidupan sehari-harinya dan

mereka melihat iklan tersebut tidak hanya di satu media saja melainkan

beberapa media diantaranya tv, majalah, media sosial dan papan reklame.

Sesuai dengan Studi di Esfahan di Iran (Loghmanie, 2010) yang

menyimpulkan bahwa penggunaan saluran berganda dalam program-

program keluarga berencana memberikan dampak yang lebih besar pada

Page 100: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

84

khalayak daripada menggunakan satu jenis saluran saja. Hal ini diperkuat

oleh Rakhmat (2008) yang menyatakan berita atau penyiaran yang

beragam dari berbagai media pada sasaran mampu memberikan respon

yang positif terhadap stimulus.

Dari berbagai macam media massa, media tv sampai saat ini masih

diasumsikan sebagai alat informasi yang ampuh dalam mengubah sikap

dan perilaku pemirsa, periklanan di tv menggunakan teori propaganda

dengan efek yang diharapkan adalah perubahan sikap secara luas

(Kuswandi, 2006). Sedangkan definisi propaganda itu sendiri adalah

sebagai teknik untuk mempengaruhi respon manusia dengan memanipulasi

representasi. Representasi ini dapat berbentuk percakapan, tulisan, gambar

atau musik. Sedangkan iklan sendiri adalah sebuah bentuk penyampaian

pesan-pesan dalam bentuk baik tulisan beserta gambar dan visualnya yang

bertujuan mempengaruhi pendapat dan sikap massa.

Pada hasil penelitian ini, iklan pasta gigi di media tv yang paling

banyak dipilih oleh siswa SMP Global Islamic School yaitu sebanyak 54

responden. Televisi merupakan salah satu media informasi yang ada di

kehidupan remaja, dengan daya pikat dan popularitas yang tinggi. Televisi

merupakan media yang memiliki jangkauan besar. Alasan mereka untuk

memilih media televisi sebagai media untuk beriklan karena televisi

memiliki beberapa kelebihan, bila dibandingkan dengan media lain

(Effendi, 2007).

Page 101: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

85

BAB VII

SIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada

bab-bab sebelumnya, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai

berikut:

1. Respon siswa terhadap iklan pasta gigi di media massa sebagian besar

positif, yaitu terlihat dari proporsi siswa yang menonton/melihat iklan

pasta gigi merespon secara positif sebesar 62% sementara yang merespon

negatif 39%. Hasil ini berdasarkan jumlah dari distribusi responden yang

merespon positif berdasarkan masing-masing komponen variabel respon

yaitu unsur daya tarik yang merespon positif 66,2%, unsur pemahaman

terhadap pesan yang merespon positif 72,7%, unsur penerimaan terhadap

pesan iklan yang merespon positif 67,7%, unsur keterlibatan terhadap

iklan yang merespon positif 83% dan unsur daya persuasi iklan yang

merespon positif 61,5%.

2. Terdapat perbedaan respon terhadap iklan pasta gigi dimedia massa

antara responden laki-laki dan responden perempuan, dimana siswa yang

berjenis kelamin perempuan memiliki respon yang lebih baik sebanyak

38,6% dibandingkan dengan siswa yang berjenis kelamin laki-laki. Hal

ini dikarenakan pada umumnya anak usia remaja sudah memiliki

perbedaan perilaku dalam personal hygiene dan sudah mulai

memperhatikan penampilan fisiknya sehingga perempuan lebih

Page 102: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

86

mementingkan penampilan agar terlihat percaya diri dibanding laki-laki

yang terkesan cuek dengan penampilan.

3. Respon berdasarkan tingkat pengetahuan menunjukkan siswa yang

berpengetahuan tinggi dan merespon positif iklan pasta gigi di media

massa sebanyak 47,6%. Masih adanya siswa dengan tingkat pengetahuan

tinggi yang merespon negatif serta masih adanya siswa yang

berpengetahuan rendah padahal mereka sudah terpapar iklan, itu

menunjukkan bahwa efek pesan iklan masih kurang memberikan

pendidikan serta informasi praktis tentang kesehatan gigi, padahal salah

satu tujuan iklan tersebut memberikan pengetahuan tentang cara menjaga

kesehatan gigi yang baik dan benar.

4. Respon berdasarkan frekuensi keterpaparan iklan menunjukkan sebagian

besar siswa sering melihat iklan pasta gigi di kehidupan sehari-harinya

sebesar 66,2% dan mayoritas siswa merespon positif iklan pasta gigi di

media massa sebanyak 44,2%.

7.2 Saran

1. Peneliti menyarankan untuk departemen kesehatan dan semua instansi

terkait, agar mendukung program iklan-iklan kesehatan gigi serta

melengkapinya dengan berbagai upaya penurunan angka karies gigi di

Indonesia.

2. Peneliti menyarankan agar perusahaan-perusahaan produk pasta gigi

terus berinovasi dan peduli akan kepentingan masyarakat atau konsumen

Page 103: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

87

melalui pesan-pesan yang bersifat edukatif dan persuasif pada setiap

iklan-iklan produknya. Sehingga masyarakat dapat meningkatkan

kesadarannya masing-masing.

3. Peneliti mengharapkan agar iklan-iklan yang mengandung nilai edukatif

dan persuasif dapat lebih banyak lagi dibuat karena pada dasarnya apa

yang ditayangkan media massa akan dengan mudah ditiru oleh

masyarakat. Sehinggan semakin banyak iklan yang menyampaikan nilai

positif maka akan semakin banyak pula terbentuknya respon bahkan

perilaku yang positif yang dilakukan oleh masyarakat sebagai bentuk dari

efek yang diberikan dari tayangkan di media massa.

4. Peneliti mengharapkan agar dilakukan berbagai upaya penelitian yang

serupa dan mampu menyempurnakan hasil-hasil penelitian yang telah

ada mengingat penelitian yang sejenis masih sangat sedikit.

Page 104: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

88

DAFTAR PUSTAKA

Amran, Yuli. 2012. Pengolahan Dan Analisis Data Statistik Di Bidang

Kesehatan. Jakarta: Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Anisa Putri, 2009. Hubungan Pengetahuan dan Sikap pada Anak untuk Menyikat

Gigi. Skripsi FKM UI. Depok

Anwas, 2008. Membangun media massa yang mendidik masyarakat. Dalam:

Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta

Apsari, Yuni F.dan Hastjarjo, Thomas D. (2006).SikapTerhadap Merek yang

Dikondisikan secara Klasik. Jurnal Pemasaran: Insani, vol 8 no 3, 170-

187.

Arifin, Adyatma. 2012. Pengaruh Periklanan Terhadap Keputusan Pembelian

Pasta Gigi Pepsodent di Kota Makassar. Skripsi FE Unhas. Makassar

Assael, Henry. 2007. Consumer Behavior and Marketing Action. Fifth Edition.

Cincinnati Ohio: South-Western College Publishing.

Astoeti, T. E. dan Boesro, S., 2003, Pengaruh Tingkat Pengetahuan Terhadap

Kebersihan Gigi dan Mulut Murid-Murid Sekolah Menengah Pertama

(SMP) DKI Jakarta, Dentika Dental Journal, 8(2): 145-150.

Avianto Aryo Wicaksono. 2013. Pengaruh Daya Tarik Iklan Sensodyne Terhadap

Minat Pembelian Produk Pasta Gigi Sensodyne. Skripsi FISIP

Page 105: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

89

Azwar, Saifuddin. 2012. Reliabilitas dan validitas. Edisi 4. Yogyakarta: Sigma

Alpha

_______________ 2011. Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Jakarta:

Pustaka Pelajar

Bahar. 2009.Karies Gigi. Penerbit Hipokrates. Jakarta

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, 2009. Tanya jawab

KKR.

Bandura, Albert. 2007. Social Learning Theory. Prentice-Hall, New York

BPS, 2007.Statistika Indonesia. BPS, Indonesia

Bertrand, T, Jane, 2008. Communication Pretesting, Media Monograph.

Communication Laboratory Communitiy and Family Study Center.

University of Chicago.

Bungin, Burhan. 2007. Sosiologi Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursur

Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Jakarta : Kencana

Carlo Eduardo, dkk. 2007. Prevalence and severity of dental caries in adolescents

aged 12 and 15 living in Communities with various fluoride

concentrations. Diterjemahkan oleh Masdin. Journal of Public Health

Dentistry

Comstock .dkk, 2008.Televison and human behavior. New York: Columbia

University Press

Cucu Zubaedah. 2005. Pengaruh Iklan Terhadap Perilaku Kesehatan Gigi pada

Anak SD Kelas V di Bandung. Skripsi FKM UI. Depok

Page 106: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

90

Darmadi Durianto, dkk. 2004. .Infasi Pasar Dengan Iklan yang Efektif, PT.

Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, Hal. 1

Departemen Kesehatan RI, 2008. Profil Kesehatan Gigi dan Mulut di Indonesia

pada Pelita VI,Jakarta.

Dianah, 2010. Pengaruh Iklan Pepsodent Versi “Ayah Adi Dan Dika” Seri

Gantian, Dong ! Terhadap Sikap Siswa-Siswi SMP Serang 02 Tentang

Kesehatan Gigi. Thesis, FISIP Untirta

Dicky Hastjarjo. Sikap Terhadap Merck yang Dikondisikan SecaraKlasik.Jurnal

Pemasaran. Insan, Vol.8 No.3, Desember 2006

Drs. Jalaluddin Rakhmat, M. Sc. Psikologi Komunikasi. PT. Remaja Rosda Karya,

Bandung 2005 hal. 220

Effendy, Anong Uchjana. 2005. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, Bandung:

Citra Aditya Bakti

Ilyas, S, 2009, Masalah Karies Gigi. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.

Kementrian Kesehatan, 2004. Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) Tahun

2004. Jakarta

Kementrian Kesehatan RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar tentang Prevalensi

Karies Gigi.Jakarta

Kotler, 2004. Dasar-dasar Penyiaran. diterjemahkan olehAlexander Sindoro.

Jakarta: Prenhallindo

Kotler, philip, dan Susanto, A.B., 2009, Manajemen Pemasaran di Indonesia,

Salemba Empat, Jakarta.

Page 107: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

91

Kurniawati, 2009. Studi Tentang Sikap Terhadap Merek dan Implikasinya pada

Minat Beli Ulang. Thesis MM Undip. Semarang

Lathiffida, 2012.Pengaruh Media Televisi Terhadap PerilakuRemaja. Skripsi

FEM IPB.Bogor

Loghmanie, Mehdi and Robert Gillespie, 2010. The Esfahan Communication

Project; A Status Report Esfahan, Iran: Departement of Health

Mar’at, 2004. SikapManusia :Perubahan Serta Pengukurannya. Jakarta :Ghalia

Indonesia

McLuhan, Marshall 2011. Understanding Media. London:Routledge

Monks, F.J., Knoers, A.M.P., Asrori, 2009. Psikologi Perkembangan: Pengantar

dalam Berbagai Bagiannya. Terjemah Siti Rahayu Haditono. Yogyakarta :

Gadjah Mada University Press.

Morissan, 2007.PeriklananKomunikasiPemasaranTerpadu. Jakarta: Ramdina

Prakarsa

Mortense, 2009. Teori Komunikasi: Perspektif,Ragam& Aplikasi.Jakarta: Rineka

Cipta

Mubarak, dkk, 2006. Ilmu Keperawatan Komunitas 2: Teori dan aplikasi dalam

praktik dengan pendekatan asuhan keperawatan komunitas, gerontik dan

keluarga. Jakarta : Sagung Seto

Newbrun, 2008. Textbook of Preventive Dentistry, Philadelphia: W. B Sounders

Notoadmodjo, 2005. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

___________, 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Asdi

Mahasty

Page 108: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

92

Nur Faizah. 2012. Faktor-Faktor yang berhubungan dengan Perilaku

Pemeliharaan Kesehatan Gigi Siswa SMP Nurul Fikri Tahun 2012.

Skripsi FKM UI. Depok

Petersen, C. 2005. Character Strengths and Virtues, A Handbook and

Classification. American Psychological Association. New York : Oxford

University Press

Poltekes Depkes Jakarta 1, 2010.Kesehatan Remaja, Problem dan Solusinya.

Jakarta: Salemba Medika

Pratiwi, 2007. Gigi Sehat-Merawat Gigi Sehari-hari. Jakarta :Kompas

Puspitasari, Intan, 2009. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Efektifitas Iklan

dalam Menumbuhkan Brand Awareness. Thesis. Undip

Rakhmat, Jalaluddin. 2008. Psikologi Komunikasi. Remaja Rosda Karya,

Bandung

Ramadhan, A G. 2010. Serba-serbi kesehatan gigi dan mulut. Jakarta: Bukune

Reynolds, F, 1977. Consumer Behavior, Mac Graw Hill, New York

Rita.Edan A.R Saliman (2008), “Perikalanan Yang Efektif”, JurnalEkonomi

Perusahaan, , Hal. 193-208.

Riyanto, Makmum. 2008. Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Efektifitas Iklan

Terhadap Sikap Atas Merek Pond di Kota Semarang. Tesis. PPs UNDIP.

Robertson, T, 1979. Adolescent Learning to Commercial. Dalam buku Journal of

Communication Vol. 27 No. 1, Annenberg School of Communication,

Philadelphia, Winter

Page 109: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

93

Rogers & Shoemaker, 2004. Communication of Innovations: A Cross Cultural

Approach. The Free Press. A division of Macmillan Publishing

Co.,Inc.New York

Rogers, E. M. 2009, Diffusion of Innovations: Fifth Edition. Free Press. New

York.

Rondonuwu, R. R. 2010 Memahami Perspektif Komunikasi Dalam Konteks

Interpersonal. Communique Vol.1, No.1, 10-26.

Rumini, Sri dan Sundari, Siti. 2004. Perkembangan Anak dan Remaja. Rineka

Cipta, Jakarta

Schram. W and Roberts. D., 1977, 1981. Children Learning From Mass Media,

dalam The Process and Effect of Mass Communication. Eds Schramm and

Roberts, Urban Illinois

Simamora, Bilson, 2007, Panduan Riset Perilaku Konsumen, Gramedia Pustaka

Utama, Jakarta.

Sulaksana, Uyung. 2008. Integrated Marketing Communications.Yogyakarta :

Pustaka Pelajar.

Sumarwan, Ujang. 2006. Perilaku konsumen: Teori dan Penerapannya dalam

Pemasaran. Penerbit. Pt. Ghalia Indonesia dengan MMA-IPB, Bogor

selatan.

Sutisna, 2003. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. PT. Remaja

Rosdakarya, Bandung.

Suhandang, Kustadi, 2005, Periklanan,Manajemen, Kiat, dan Strategi, Penerbit

Nuansa, Bandung.

Page 110: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

94

UNESCO, 2006. Evaluation Research on Family Planning Communication,

dalam Population Communication : Technical Documentation no. 4

Veriza, E, 2003, Hubungan Perilaku Kesehatan Gigi dengan karies Gigi pad

Anak SMP Islam Al Azhar 2 Jakarta. Skripsi FKM UI. Depok

Wargiati, N, 2007, Hubungan Kandungan Fuor Dalam Air Minum dengan Karies

Gigi Siswa SD Kota Bandung Tahun 2006. Tesis FKM UI. Depok

Warni, L. 2009. Hubungan Perilaku murid SD kelas V dan VI pada kesehatan gigi

dan mulut terhadap status karies gigi di wilayah kecamatan delitua

kabupaten deli serdang tahun 2009. Laporan Penelitian, Medan:

Universitas Sumatera Utara, Ilmu Kesehatan Masyarakat

Page 111: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

Lampiran Uji Analisis Univariat Variabel Dependen dan Independen

respon_kategorik

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid negatif 25 38.5 38.5 38.5

positif 40 62.5 62.5 100.0

Total 65 100.0 100.0

iklanpastagigi_palingdisuka

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Pepsodent 37 56.9 56.9 56.9

Close up 19 29.2 29.2 86.2

Sensodyn 7 10.8 10.8 96.9

Enzim 2 3.1 3.1 100.0

Total 65 100.0 100.0

Page 112: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

iklanmedia_palingdisuka

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid TV 54 83.1 83.1 83.1

Sosial media 3 4.6 4.6 87.7

Papan reklame 8 12.3 12.3 100.0

Total 65 100.0 100.0

yangmenarik_dariiklan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Produk pasta gigi 13 20.0 20.0 20.0

Lagu/jingle 11 16.9 16.9 36.9

Tokoh pada iklan/artis 6 9.2 9.2 46.2

Gambar/visual 15 23.1 23.1 69.2

Isi pesan iklan 20 30.8 30.8 100.0

Total 65 100.0 100.0

Page 113: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

dapatjelaskan_pesaniklan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Ya 53 81.5 81.5 81.5

Tidak 12 18.5 18.5 100.0

Total 65 100.0 100.0

setujudengan_pesaniklan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Ya 59 90.8 90.8 90.8

Tidak 6 9.2 9.2 100.0

Total 65 100.0 100.0

melakukanseperti_diiklan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Ya 35 53.8 53.8 53.8

Tidak 30 46.2 46.2 100.0

Total 65 100.0 100.0

Page 114: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

keterlibatan_individu

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Saya sendiri 28 43.1 43.1 43.1

Orang lain 26 40.0 40.0 83.1

Tidak tahu 11 16.9 16.9 100.0

Total 65 100.0 100.0

menjagagigi_karenaiklan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Ya 21 32.3 32.3 32.3

Tidak 44 67.7 67.7 100.0

Total 65 100.0 100.0

keinginanmelakukan_sesuaiiklan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Ya 48 73.8 73.8 73.8

Tidak 17 26.2 26.2 100.0

Total 65 100.0 100.0

Page 115: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

mempengaruhi_sikap_kesehatangigi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Ya 44 67.7 67.7 67.7

Tidak 21 32.3 32.3 100.0

Total 65 100.0 100.0

Pengetahuan_cewe

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid rendah 7 23.3 23.3 23.3

tinggi 23 76.7 76.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

respon_kategorik

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid negatif 2 8.3 8.3 8.3

positif 21 91.7 91.7 100.0

Total 23 100.0 100.0

Page 116: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

responlaki_kat

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid negatif 13 37.1 37.1 37.1

positif 22 62.9 62.9 100.0

Total 35 100.0 100.0

responpr_kat

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid negatif 5 16.7 16.7 16.7

positif 25 83.3 83.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

respon_kat

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 7 16.7 16.7 16.7

1 35 83.3 83.3 100.0

Total 42 100.0 100.0

Page 117: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

respon_kat

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 0 11 47.8 47.8 47.8

1 12 52.2 52.2 100.0

Total 23 100.0 100.0

frekuensi_paparan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Sering 43 66.2 66.2 66.2

Kadang-kadang 14 21.5 21.5 87.7

jarang 8 12.3 12.3 100.0

Total 65 100.0 100.0

melihatiklan_sampaiselesai

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Ya 46 70.8 70.8 70.8

Tidak 19 29.2 29.2 100.0

Total 65 100.0 100.0

Page 118: GAMBARAN RESPON SISWA SMP GLOBAL ISLAMIC SCHOOL JAKARTA TERHADAP PAPARAN IKLAN PASTA GIGI DI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25845/1/ZAHRITA... · Penelitian

memberi_informasikesehatan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Ya 62 95.4 95.4 95.4

Tidak 3 4.6 4.6 100.0

Total 65 100.0 100.0

bisaceritakan_iklan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Ya 47 72.3 72.3 72.3

Tidak 18 27.7 27.7 100.0

Total 65 100.0 100.0

mengerti_iklan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Ya 55 84.6 84.6 84.6

Tidak 10 15.4 15.4 100.0

Total 65 100.0 100.0