37
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Profil Perusahaan Garuda Indonesia adalah maskapai penerbangan Indonesia yang berkonsep sebagai full service airline (maskapai dengan pelayanan penuh). Saat ini Garuda Indonesia mengoperasikan 82 armada untuk melayani 33 rute domestik dan 18 rute internasional termasuk Asia (Regional Asia Tenggara, Timur Tengah, China, Jepang dan Korea Selatan), Australia serta Eropa (Belanda). Sebagai bentuk kepeduliannya akan keselamatan, Garuda Indonesia telah mendapatkan sertifikasi IATA Operational Safety Audit (IOSA). Hal ini membuktikan bahwa maskapai ini telah memenuhi standar internasional di bidang keselamatan dan keamanan. Untuk meningkatkan pelayanan, Garuda Indonesia telah meluncurkan layanan baru yang disebut "Garuda Indonesia Experience". Layanan baru ini menawarkan konsep yang mencerminkan keramahan asli Indonesia dalam segala aspek. Untuk mendukung layanan ini, semua armada baru dilengkapi dengan interior paling 1 | Page

Garuda Indonesia (edited).doc

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Garuda Indonesia (edited).doc

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Profil Perusahaan

Garuda Indonesia adalah maskapai penerbangan Indonesia yang berkonsep sebagai full

service airline (maskapai dengan pelayanan penuh). Saat ini Garuda Indonesia

mengoperasikan 82 armada untuk melayani 33 rute domestik dan 18 rute internasional

termasuk Asia (Regional Asia Tenggara, Timur Tengah, China, Jepang dan Korea Selatan),

Australia serta Eropa (Belanda). Sebagai bentuk kepeduliannya akan keselamatan, Garuda

Indonesia telah mendapatkan sertifikasi IATA Operational Safety Audit (IOSA). Hal ini

membuktikan bahwa maskapai ini telah memenuhi standar internasional di bidang

keselamatan dan keamanan.

Untuk meningkatkan pelayanan, Garuda Indonesia telah meluncurkan layanan baru yang

disebut "Garuda Indonesia Experience". Layanan baru ini menawarkan konsep yang

mencerminkan keramahan asli Indonesia dalam segala aspek. Untuk mendukung layanan ini,

semua armada baru dilengkapi dengan interior paling mutakhir, yang dilengkapi LCD TV

layar sentuh individual di seluruh Business Class dan Economy Class. Selain itu, penumpang

juga dimanjakan dengan Audio and Video on Demand (AVOD), yaitu sistem hiburan yang

menawarkan berbagai pilihan film atau lagu, sesuai pilihan masing-masing penumpang.

Berbagai penghargaan pun telah diterima oleh Garuda Indonesia sebagai bukti dari

keunggulannya. Pada tahun 2010, Skytrax menobatkan Garuda Indonesia sebagai “Four Star

Airline” dan sebagai “The World's Most Best Improved Airline”. Selanjutnya pada Juli 2012,

Garuda Indonesia mendapatkan penghargaan sebagai “World's Best Regional Airline” dan

“Maskapai Regional Terbaik di Dunia”. Sebuah lembaga konsultasi penerbangan bernama

1 | P a g e

Page 2: Garuda Indonesia (edited).doc

Centre for Asia Aviation (CAPA), yang berpusat di Sydney, juga memberikan penghargaan

kepada Garuda Indonesia sebagai "Maskapai yang Paling Mengubah Haluan Tahun Ini", pada

tahun 2010. Sedangkan Roy Morgan, lembaga peneliti independen di Australia, juga

memberikan penghargaan kepada Garuda Indonesia sebagai “The Best International Airline”

pada bulan Januari, Februari dan Juli 2012.

Garuda Indonesia memang telah berhasil mengubah haluannya, sehingga terhindar dari

kegagalan di masa krisis dan meraih kesuksesan pada era 2006 hingga 2010. Setelah melalui

masa-masa sulit, kini Garuda Indonesia melanjutkan kesuksesan dengan menjalankan

program 5 tahun ekspansi secara agresif. Program ini dikenal dengan nama ‘Quantum Leap’.

Program ini diharapkan akan membawa perusahaan menjadi lebih besar lagi, dengan jaringan

yang lebih luas dan diiringi dengan kualitas pelayanan yang semakin baik.

Saat ini Garuda Indonesia memiliki tiga hub di Indonesia. Pertama adalah hub bisnis yang

berada di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta. Kedua adalah hub di daerah pariwisata yang

berada di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali. Kemudian untuk meningkatkan frekuensi

penerbangan ke bagian timur Indonesia, Garuda Indonesia juga memiliki hub di Bandara

Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan. Terlepas dari bisnis utamanya sebagai

maskapai penerbangan, Garuda Indonesia juga memiliki unit bisnis (Strategic Business Unit)

dan anak perusahaan. Unit bisnis Garuda Indonesia adalah Garuda Cargo dan Garuda

Medical Center. Sedangkan anak perusahaan Garuda Indonesia adalah PT Citilink Indonesia,

yaitu maskapai tarif rendah (Low Cost Carrier), PT Aerowisata (hotel, transportasi darat,

agen perjalanan dan katering), PT Abacus Distribution System Indonesia (penyedia layanan

sistem pemesanan tiket), PT Aero System Indonesia (penyedia layanan teknologi informasi

untuk industri pariwisawata dan transportasi) dan PT Garuda Maintenance Facility (GMF

AeroAsia), yaitu perusahaan yang bergerak di bidang perawatan pesawat, perbaikan, dan

2 | P a g e

Page 3: Garuda Indonesia (edited).doc

overhaul. Pada bulan Februari 2011, Garuda Indonesia telah menjadi Perusahaan Publik dan

terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

1.2 Sejarah Perusahaan

Nama “Garuda” diberikan oleh Presiden Soekarno di mana nama tersebut diambil dari

sajak Belanda yang ditulis oleh penyair terkenal pada masa itu, Noto Soeroto; "Ik ben

Garuda, Vishnoe's vogel, die zijn vleugels uitslaat hoog bovine uw einladen", yang artinya,

“Saya Garuda, burung Vishnu yang melebarkan sayapnya tinggi di atas kepulauan Anda”.

Berawal dari penerbangan perdana di tahun 1949, Garuda Indonesia, yang sebelumnya

bernama Garuda Indonesian Airways, mulai mengembangkan armadanya. Garuda Indonesia

pada saat itu mengoperasikan satu pesawat Douglas DC-3 Dakota dan PBY Catalina.

Berikutnya, Garuda Indonesia mengoperasikan armada DH Heron and Convair 340. Pada

tahun 1956, untuk pertama kalinya Garuda Indonesia melayani jamaah haji Indonesia ke

tanah suci Mekkah di Saudi Arabia, dengan menggunakan armada Convair 340. Periode

1960-an adalah masa dimana Garuda Indonesia tumbuh dengan pesat. Pada tahun 1961,

armada Lockheed Electra didatangkan ke Bandara Kemayoran, Jakarta. Lima tahun

kemudian, Garuda Indonesia memperkuat armadanya dengan jet empat mesin, yaitu Douglas

DC-8. Di samping itu, armada lain seperti DC-3/C-47 Dakota, Convair 340, Convair 440,

Lockheed Electra, Convair 990A, Fokker F-27 and DC-8 juga melengkapi kekuatan

maskapai Garuda Indonesia. Kemudian pada tahun 1976, untuk pertama kalinya Garuda

Indonesia mengoperasikan pesawat berbadan lebar Douglas DC-10, yang terdaftar sebagai

PK-GIA. Satu tahun kemudian Garuda Indonesia tidak lagi menggunakan pesawat turboprop

engine Fokker F-27. Hal ini membuat Garuda Indonesia sebagai satu-satunya maskapai yang

hanya mengoperasikan pesawat jet, yaitu dengan armada DC-10, DC-9, DC-8 dan F-28.

3 | P a g e

Page 4: Garuda Indonesia (edited).doc

Perkembangan armada yang terus melesat pada tahun 1980, membuat Garuda Indonesia

mendatangkan pesawat berbadan lebar Boeing 747-200. Dua tahun kemudian, maskapai

membeli pesawat berbadan lebar lainnya, yaitu Airbus A300B4 FFCC (Forward Facing

Crew Cockpit). Pesawat dengan kokpit yang berisi dua orang ini adalah ide dari Wiweko

Soepono, mantan Presiden Direktur Garuda Indonesia. Pada tahun 1984, barisan armada

Garuda Indonesia secara lengkap adalah Boeing 747-200, DC-10, Airbus A300B4, DC-9 and

F-28. Dengan 36 unit pesawat F-28, pada saat itu Garuda Indonesia adalah operator F-28

terbesar di dunia. Pada tahun 1994, Garuda Indonesia memperkuat armadanya dengan

pesawat berbadan paling lebar pada era 90-an, yaitu Boeing 747-400. Sebagai tambahan,

barisan armada Garuda Indonesia juga dilengkapi dengan Boeing 737 seri 300, 400 dan 500.

Selanjutnya pada tahun 2009, Garuda Indonesia menambah armada berteknologi tinggi,

dengan memperkenalkan Airbus A330-300 dan Boeing 737-800 Next Generation. Kedua

jenis pesawat ini dilengkapi dengan perangkat in-flight entertainment, Audio and Video on

Demand (AVOD), di setiap tempat duduknya. Perangkat ini memungkinkan penumpang

untuk memilih sendiri berbagai macam hiburan seperti film, program televisi, video musik

dan permainan. Sebagai tambahan, tenpat duduk Business Class Garuda Indonesia Airbus

A330 juga dapat sepenuhnya berbaring hingga 180 derajat (flat bed seat). Kini pada tahun

2012, Garuda Indonesia kembali menyambut armada baru Bombardier CRJ1000 Next

Generation.

Sejarah Garuda Indonesia sebagai bagian dari sejarah industri penerbangan komersial di

Indonesia dimulai ketika bangsa yang muda ini berjuang untuk kemerdekaannya.

Penerbangan komersial pertama dari Calcutta ke Rangoon dilakukan pada 26 Januari 1949,

dengan pesawat Douglas DC-3 Dakota bernomor “RI 001” yang bernama “Indonesian

Airways”. Di tahun yang sama, pada 28 Desember 1949, pesawat DC-3 lain yang terdaftar

sebagai “PK-DPD” dengan logo “Garuda Indonesian Airways” terbang dari Jakarta ke

4 | P a g e

Page 5: Garuda Indonesia (edited).doc

Yogyakarta untuk menjemput Presiden Soekarno. Ini adalah penerbangan pertama yang

dilakukan atas nama Garuda Indonesian Airways.

Setahun kemudian, pada 1950, Garuda Indonesia resmi terdaftar sebagai Perusahaan Negara.

Pada periode tersebut, perusahaan ini mengoperasikan armada yang terdiri dari 38 pesawat,

termasuk 22 DC-3, 8 Catalina flying boat, dan 8 Convair 240. Armada ini terus bertambah,

dan Garuda Indonesia melakukan penerbangan pertamanya ke Mekkah ketika membawa

jemaah haji Indonesia pada 1956. Rute penerbangan oleh Garuda Indonesia ke negara-negara

Eropa dimulai pada 1965 dengan Amsterdam sebagai tujuan akhirnya.

Selama tahun 80-an, Garuda Indonesia melakukan restrukturisasi berskala besar untuk

operasi dan armadanya. Pada masa inilah perusahaan ini mulai mengembangkan program

pelatihan yang komprehensif untuk staf serta awak kabinnya, sekaligus mendirikan fasilitas

pelatihan di Jakarta Barat yang dinamai Garuda Indonesia Training Center. Perusahaan ini

juga membangun sebuah Pusat Pemeliharaan Pesawat di Bandara Internasional Soekarno-

Hatta.

Di awal era 90-an, Garuda Indonesia mengembangkan strategi jangka panjang yang

diaplikasikan hingga tahun 2000. Perusahaan ini terus mengembangkan armadanya dan

Garuda Indonesia pun masuk dalam jajaran 30 maskapai terbesar di dunia. Di samping

inisiatif di pengembangan bisnis, tim manajemen baru mengelola perusahaan ini pada awal

2005, dan rencana-rencana baru diformulasikan untuk masa depan Garuda Indonesia.

Manajemen baru Garuda Indonesia melakukan evaluasi ulang yang komprehensif dan

restrukturisasi keseluruhan di perusahaan ini. Tujuannya adalah meningkatkan efisiensi

operasional, mendapatkan stabilitias keuangan yang melibatkan usaha-usaha di restrukturisasi

utang termasuk kewajiban penyewaan (leasing liabilities) dari European Export Credit

Agency (ECA), peningkatan kesadaran di antara karyawan tentang pentingnya pelayanan bagi

5 | P a g e

Page 6: Garuda Indonesia (edited).doc

para penumpang, dan, yang paling penting, menghidupkan kembali dan merevitalisasi

semangat Garuda Indonesia. Kesuksesan program restrukturisasi utang dalam perusahaan ini

membuka jalan bagi Garuda Indonesia untuk menawarkan sahamnya ke publik (go public)

pada 2011.

1.3 Perkembangan Kepemimpinan dan Kinerja Perusahaan

Sejalan dengan keberhasilannya dalam melaksanakan program transformasi perusahaan,

"Quantum Leap 2011 – 2015", kinerja Garuda Indonesia semakin diakui di tingkat

internasional. Setelah berhasil meraih "The World's Best Regional Airline" pada tahun 2012.

Garuda Indonesia kembali berhasil meraih predikat "World's Best Economy Class 2013" dari

Skytrax - lembaga pemeringkat penerbangan independen yang berkedudukan di London.

Garuda Indonesia berhasil mengalahkan kandidat lainnya yaitu Singapore Airlines dan

Asiana Airlines. Selain itu, dalam kesempatan yang sama, Garuda Indonesia juga berhasil

meraih award "Best Economy Class Airline Seat 2013" dari Skytrax.

6 | P a g e

Page 7: Garuda Indonesia (edited).doc

Pencapaian ini merupakan milestone yang membanggakan pada tahun ini mengingat tahun

lalu gelar ini diraih oleh Singapore Airlines. Garuda Indonesia pada tahun lalu berada

diperingkat empat dari "The Top Five Economy Class Airline", setelah Singapore Airlines,

Qatar dan Asiana Airlines. Penghargaan ini merupakan hasil dari upaya berkelanjutan Garuda

Indonesia dalam berbagai program peningkatan layanan yang dilaksanakannya.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsyah Satar mengatakan bahwa terpilihnya

Garuda sebagai "World's Best Economy Class 2013" merupakan hasil kerja keras dan

komitmen seluruh karyawan Garuda Indonesia dalam memberikan layanan terbaik kepada

para pengguna jasa dan untuk mewujudkan visi Garuda menjadi "Global Player".

Penyerahan award sebagai "The World's Best Economy Class" tersebut dilakukan

bersamaan dalam acara pameran dirgantara terbesar dunia – Paris Air Show 2013, oleh CEO

Skytrax Edward Plaisted dan Richard Quest (CNN) kepada Direktur Utama Garuda Indonesia

Emirsyah Satar pada acara yang dilaksanakan di Hall de la Cocarde, Air & Space Museum,

Paris Air Show.

1.4 Unit Bisnis Strategis

Unit Bisnis Strategis atau Strategic Business Unit (SBU) adalah unit bisnis

independen di bawah perusahaan yang bertujuan untuk mengoptimalisasi sumber daya dan

memaksimalkan nilai perusahaan. SBU menyediakan produk dan pelayanan kepada

pelanggan internal maupun pihak ketiga. SBU yang berada di bawah Garuda Indonesia

tersebut adalah Unit Bisnis Garuda Sentra Medika (GSM) dan Unit Bisnis Garuda Cargo.

Kedua unit bisnis ini bertanggung jawab pada Dewan Direksi.

7 | P a g e

Page 8: Garuda Indonesia (edited).doc

Garuda Sentra Medika Business Unit (SBU GSM)

SBU GSM memiliki fungsi utama untuk memastikan setiap Cockpit Crew dan Cabin

Crew (Air Crew) yang bertugas, berada dalam kondisi sehat sehingga keselamatan dalam

penerbangan lebih terjamin. Dengan melaksanakan fungsi ini, diharapkan penumpang merasa

aman untuk terbang bersama Garuda Indonesia. Untuk mencapai tujuan ini, GSM

melaksanakan program-program pemeliharaan kesehatan bagi Air Crew sesuai ketentuan

yang mengacu pada ketentuan ICAO Annex 9, Civil Aviation Safety Regulations (CASR)

Part 67 dan part 183 tentang pemeliharaan kesehatan oleh operator penerbangan.

Garuda Cargo Business Unit (SBU Cargo)

SBU Cargo melayani jasa transportasi udara, dengan menggunakan pesawat-pesawat

yang dimiliki oleh Garuda Indonesia. Bersama dengan mitra-mitra yakni para Agen dan

GSSA, SBU Cargo mengirimkan barang untuk wilayah domestik dan internasional. Selain itu

SBU Cargo juga memberikan pelayanan kepada pengirim baik perusahaan maupun individual

melalui agen, GSSA atau penjualan langsung. Untuk memperluas cakupan pelayanan, SBU

Cargo menjalin kerja sama dengan maskapai lain seperti Korean Airlines, Malaysian

Airlines, China Airlines dan Turkish Airlines. Kota tujuan yang dilayani bersama dengan

maskapai-maskapai tersebut berjumlah sekitar 50 kota di seluruh dunia.

8 | P a g e

Page 9: Garuda Indonesia (edited).doc

BAB II

VISI DAN MISI PERUSAHAAN

2.1 Visi dan Misi Perusahaan

Visi Perusahaan

Menjadi perusahaan penerbangan yang handal dengan menawarkan layanan yang berkualitas

kepada masyarakat dunia menggunakan keramahan Indonesia.

Misi Perusahaan

Sebagai perusahaan penerbangan pembawa bendera bangsa Indonesia yang mempromosikan

Indonesia kepada dunia guna menunjang pembangunan ekonomi nasional dengan

memberikan pelayanan yang profesional.

9 | P a g e

Page 10: Garuda Indonesia (edited).doc

2.2 Ulasan Mengenai Visi dan Misi Garuda Indonesia

Menurut kami, visi Garuda Airlines adalah contoh pernyataan visi yang bagus,

mengapa demikian? Karena sesungguhnya visi berbicara mengenai apa yang akan dicapai

oleh suatu organisasi ataupun perusahaan kedepan dalam jangka waktu yang panjang. Jika

visi Garuda Airlines adalah “menjadi perusahaan penerbangan yang handal dengan

menawarkan layanan yang berkualitas kepada masyarakat dunia menggunakan keramahan

Indonesia” tentu itu sesuai dengan kondisi perusahaan dimana Garuda Airlines memang

merupakan salah satu perusahaan penerbangan terkemuka dan dalam visi tersebut jelas

memaparkan apa yang akan dicapai dan layanan seperti apa yang akan diberikan.

Misi merupakan suatu pernyataan yang berisi mengenai bagaimana perusahaan

mewujudkan masa depan atau visinya. Jika berbicara mengenai pernyataan misi, menurut

David (2010) pernyataan misi mengandung sembilan komponen penting yang perlu

diungkapkan oleh perusahaan dalam pernyataan misi yang dibuat, yaitu; Pelanggan, produk,

pasar, tekhnologi, self concept, karyawan, pertumbuhan, citra publik dan filosofi. Dalam misi

Garuda Airlines, tertulis bahwa “Sebagai perusahaan penerbangan pembawa bendera bangsa

Indonesia yang mempromosikan Indonesia kepada dunia guna menunjang pembangunan

ekonomi nasional dengan memberikan pelayanan yang professional.” Pada misi tersebut ada

beberapa komponen yang diungkapkan oleh Garuda Arlines, yaitu mengenai pasar

(perusahaan penerbangan pembawa bendera bangsa Indonesia yang mempromosikan

Indonesia kepada dunia), pertumbuhan (guna menunjang pembangunan ekonomi nasional),

dan produk (memberikan pelayanan yang professional). Contoh pertanyataan misi ini masih

memiliki beberapa komponen yang belum diungkapkan seperti tekhnologi, pelanggan,

karyawan, dan lain-lain.

10 | P a g e

Page 11: Garuda Indonesia (edited).doc

BAB III

ANALISIS

3.1 Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk

mengevaluasi kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity), dan

ancaman (threat) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Berikut adalah penjelasan

mengenai Analisis SWOT dari Garuda Indonesia;

Kekuatan (Strengths/Uniqueness);

Garuda Indonesia merupakan maskapai penerbangan Indonesia yang berkonsep

sebagai full service airline (maskapai dengan pelayanan penuh) dengan melayani 33

rute domestic dan 18 rute internasional.

Garuda Indonesia memiliki standar keselamatan dan keamanan yang baik, dibuktikan

dengan adanya sertifikasi IATA Operational Safety Audit (IOSA).

Garuda Indonesia memberikan pelayanan dan fasilitas yang sangat baik kepada

penumpang seperti; mengutamakan keramahan, menggunakan armada-armada baru

dengan desain interior yang mutakhir, adanya fasilitas LCD TV layar sentuh

individual di seluruh Business Class dan Economy Class, dan Audio and Video on

Demand (AVOD), yaitu sistem hiburan yang menawarkan berbagai pilihan film atau

lagu kepada para penumpang.

Garuda Indonesia memiliki image dan prestasi yang baik di mata internasional. Pada

tahun 2010 dan 2013, Garuda Indonesia dinobatkan sebagai “Four Star Airline dan

sebagai “The World's Most Best Improved Airline”. Selanjutnya pada Juli 2012,

11 | P a g e

Page 12: Garuda Indonesia (edited).doc

Garuda Indonesia mendapatkan penghargaan sebagai “World's Best Regional

Airline”. Garuda Indonesia meraih penghargaan sebagai “The Best International

Airline” pada bulan Januari, Februari dan Juli 2012 oleh salah satu lembaga peneliti

independen di Australia.

Harga yang ditawarkan sangat sesuai dengan kualitas yang diberikan.

Pelayanan dalam Garuda Indonesia dalam keberangkatan dan kedatangan sangat tepat

waktu.

Adanya layanan “Immigration on Board” yang merupakan inovasi Garuda dan

merupakan satu-satunya di dunia, yaitu layanan pemberian visa di atas pesawat.

Adanya pengakuan Internasional. Indonesia menghadapi sanksi dari pihak

Internasional bahwa maskapai-maskapai yang ada di Indonesia tidak bisa terbang ke

Eropa atau Negara-negara internasional lain namun Garuda Indonesia tetap

diperbolehkan untuk mendarat di Erorpa. Hal ini berarti menunjukan bahwa maskapai

ini telah diakui oleh dunia karena kualitasnya, baik itu dari segi keamanan,

keselamatan, dan lain sebagainya.

Kelemahan (Weaknesses);

Tingginya tingkat utang lancar yang diakibatkan adanya peningkatan dalam jumlah

kewajiban pada akun-akun lancar seperti utang usaha dan biaya yang masih harus

dibayar, seperti yang terjadi pada tahun 2012-2013; liabilitas jangka pendek

meningkat dari USD 754.207.052 menjadi USD 983.890.767.

Garuda sangat bergantung kepada sistem otomatisasi dalam menjalankan bisnis

sehingga apabila terjadi kesalahan sistem, proses bisnis perusahaan akan terganggu.

12 | P a g e

Page 13: Garuda Indonesia (edited).doc

Beban operasional dan keuangan yang tinggi menyebabkan harga tiket pesawat lebih

tinggi dibandingkan dengan maskapai penerbangan lainnya. Tahun 2012 beban

keuangan (finance cost) Garuda Indonesia mencapai USD 25.224.919 dan di tahun

2013 menjadi USD 59.840.088, dengan kata lain mengalami kenaikan lebih dari

100%.

Peluang (Opprtunities);

Garuda Indonesia telah dikeluarkan dari daftar perusahaan penerbangan yang dilarang

terbang di kawasan Eropa dan hal ini dapat menyebabkan semakin terbukanya

kesempatan untuk mewujudkan pengembangan jaringan penerbangan internasional

jarak jauh.

Adanya ASEAN Economic Community 2015 mendatang juga turut memberikan

peluang bagi Garuda Indonesia untuk semakin memperluas jaringannya.

Indonesia merupakan salah satu pasar penerbangan udara yang memiliki pertumbuhan

yang pesat. Karena pertumbuhan penumpang transportasi udara di Indonesia tahun

2010 saja mencapai 22,39%

Industri penerbangan Asia Pasifik berkembang dengan sangat cepat.

Ancaman (Threats);

Sumber utama pasokan bahan bakar pesawat Garuda Indonesia berasal dari

Pertamina, sehingga harga bahan bakar pesawat dan persediaan bahan bakar sangat

tergantung dengan Pertamina.

Adanya bencana alam seperti letusan gunung merapi dan sebagainya dapat

mengakibatkan penurunan permintaan.

13 | P a g e

Page 14: Garuda Indonesia (edited).doc

Adanya peningkatan kapasitas, penurunan harga tiket dan semakin banyaknya rute

penerbangan baru yang dibuka oleh maskapai penerbangan lain.

Maskapai asing yang melakukan penetrasi pasar ke Indonesia untuk mengimbangi

penurunan penumpang internasional akibat adanya krisis global.

3.2 EFE, IFE & Competitive Profile Matrix (CPM)

Hasil dari

14 | P a g e

Page 15: Garuda Indonesia (edited).doc

15 | P a g e

Page 16: Garuda Indonesia (edited).doc

3.2 Competitive Profile Matrix (CPM)

Garuda Indonesia

(GA)

Emirates(EK)

Korean Air(KE)

No. Critical Success Factors Bobot Peringkat Nilai Peringkat Nilai Peringkat Nilai

1 Armada, teknologi komunikasi dan standar keamanan

0.1 4 0.4 4 0.4 4 0.4

2 Brand Reputation 0.1 4 0.4 4 0.4 3 0.33 In-Flight / Cabin Services 0.05 4 0.2 4 0.2 3 0.154 Kualitas dan

pengalaman manajemen0.1 3 0.3 4 0.4 3 0.3

5 Route System 0.1 3 0.3 4 0.4 4 0.46 Strategic Alliances 0.1 4 0.4 4 0.4 4 0.47 Rasio Finansial 0.1 2 0.2 3 0.3 2 0.28 Price competitive 0.1 3 0.2 4 0,4 2 0.29 Diversifikasi Produk 0.05 2 0.1 4 0.2 3 0.1510 Airport Services 0.05 3 0.15 3 0.15 3 0.1511 Kegiatan Pemasaran dan

Promosi0.1 4 0.4 4 0.4 3 0.3

12 Online ticketing 0.05 4 0.2 4 0.2 4 0.2TOTAL 1

16 | P a g e

Page 17: Garuda Indonesia (edited).doc

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Analisis Strategi

Strategi SO (Strengths & Opportunities);

Strategi ini menggabungkan antara kekuata yang dimiliki oleh Garuda Indonesia

dengan peluang yang ada.;

Garuda Indonesia merupakan maskapai penerbangan Indonesia yang berkonsep

sebagai full service airline (maskapai dengan pelayanan penuh) dengan melayani 33

rute domestik dan 18 rute internasional, sedangkan pada tahun 2015 mendatang

Indonesia akan menjadi salah satu dari sekian negara yang berpartisipasi dalam

ASEAN Economic Community 2015, sehingga Garuda Indonesia memiliki kesempatan

emas untuk mengembangkan pasar nya lebih luas lagi, maka strategi yang perlu

diterapkan adalah; menambah rute regional dan internasional nya agar

memberikan banyak pilihan dan kemudahan bagi pelanggan sekaligus

mempromosikan layanan Garuda Indonesia dengan sangat baik khususnya di

negara yang tergabung dalam ASEAN Economic Community 2015.

Garuda Indonesia memiliki standar keselamatan dan keamanan yang baik, dibuktikan

dengan adanya sertifikasi IATA Operational Safety Audit (IOSA), selain itu dari sisi

peluang Garuda Indonesia telah dikeluarkan dari daftar perusahaan penerbangan

Indonesia yang dilarang terbang di kawasan Eropa, maka strategi yang perlu

17 | P a g e

Page 18: Garuda Indonesia (edited).doc

diterapkan adalah; terus mempertahankan standar keselamatan dan keamanan

dengan sangat baik sekaligus meningkatkan kualitas pelayanan.

Strategi WO (Weaknesses & Opportunities)

Strategi ini menggabungkan antara kelemahan yang dimiliki oleh Garuda Indonesia,

dengan peluang yang ada;

Salah satu kelemahan yang dimiliki oleh Garuda Indonesia adalah tingginya tingkat

utang lancar serta besarnya beban operasional maupun keuangan, dan pada tahun

2015 mendatang ketika ASEAN Economic Community digalakan Garuda Indonesia

akan berpotensi memperluas pasarnya lebih besar lagi, itu berarti strategi yang perlu

diterapkan adalah ; mengurangi beban operasional dan keuangan secara

proporsional untuk menekan harga jual tiket yang lebih kompetitif kepada

pelanggan sehingga Garuda Indonesia tetap unggul ketika maskapai

penerbangan lainnya memberikan berbagai pilihan dan terus meningkatkan

kualitas pelayanan sesuai dengan taraf atau standar Internasional.

Strategi ST (Strengths & Threats);

Strategi ini menggabungkan kekuatan yang dimiliki Garuda Indonesia dengan

ancaman yang ada di luar;

Salah satu kekuatan Garuda Indonesia memberikan pelayanan penuh ke berbagai

destinasi (33 destinasi domestik dan 18 destinasi internasional) dengan kualitas

pelayanan dan fasilitas yang sangat baik namun hal tersebut akan terganggu dengan

adanya peningkatan kapasitas, penurunan harga tiket dan semakin banyaknya rute

penerbangan baru yang dibuka oleh maskapai penerbangan lain, maka dari itu strategi

18 | P a g e

Page 19: Garuda Indonesia (edited).doc

yang perlu diterapkan adalah; menambah jumlah armada Garuda Indonesia

dengan pesawat yang memiliki kapasitas yang lebih besar agar dapat lebih

banyak mengangkut penumpang, membuka rute-rute penerbangan baru yang

belum banyak dibuka oleh maskapai penerbangan lainnya serta giat melakukan

promosi khusus untuk menarik perhatian pelanggan.

Strategi WT (Weaknesses & Threats);

Strategi ini memperhatikan antara kelemahan yang yang dimiliki perusahaan dengan

ancaman yang berada di luar;

Salah satu kelemahan terbesar yang dimiliki oleh Garuda Indonesia adalah adanya tingkat

utang lancar yang tinggi dan besarnya beban operasional sekaligus keuangan sehingga hal

tersebut menyebabkan harga tiket pesawat yang relatif lebih tinggi dari maskapai

penerbangan lainnya, bahkan saat ini terdapat sejumlah maskapai asing yang melakukan

penetrasi pasar ke Indonesia untuk mengimbangi penurunan penumpang internasional

akibat adanya krisis global, sehingga strategi yang perlu diterapkan adalah; Garuda

Indonesia perlu mengatur beban operasionalnya dengan efektif dan efisien agar

harga jual tiketnya tidak terlalu tinggi jika dibandingkan dengan maskapai

penerbangan asing lainnya yang mungkin menawarkan harga jual tiket untuk rute

penerbangan yang sama dengan lebih murah.

19 | P a g e

Page 20: Garuda Indonesia (edited).doc

Matriks SWOT untuk Garuda Indonesia

Kekuatan (S) Kelemahan (W)

1. Merupakan maskapai penerbangan Indonesia yang berkonsep sebagai full service airline dengan rute domestic dan internasional.

2. Memiliki standar keselamatan dan keamanan yang baik, dibuktikan dengan adanya sertifikasi IATA Operational Safety Audit (IOSA).

3. Memberikan pelayanan dan fasilitas berstandar internasional

4. Garuda Indonesia memiliki image dan prestasi yang baik di mata internasional.

5. Harga yang ditawarkan sangat sesuai dengan kualitas yang diberikan.

6. Pelayanan dalam Garuda Indonesia dalam keberangkatan dan kedatangan sangat tepat waktu.

7. Memiliki layanan “Immigration on Board”

8. Diakui sebagai maskapai bertaraf internasional

1. Tingginya tingkat utang lancar (Liabilitas jangka pendek meningkat dari USD 754.207.052 menjadi USD 983.890.767.

2. bergantung kepada sistem otomatisasi dalam menjalankan bisnis sehingga apabila terjadi kesalahan sistem, proses bisnis perusahaan akan terganggu.

3. Beban operasional dan keuangan yang tinggi menyebabkan harga tiket pesawat lebih tinggi dibandingkan dengan maskapai penerbangan lainnya.

Peluang (O) Strategi SO Strategi WO

1. Garuda 1. Menambah rute regional 1. Mengurangi beban 20 | P a g e

Page 21: Garuda Indonesia (edited).doc

Indonesia telah dikeluarkan dari daftar perusahaan penerbangan yang dilarang terbang di kawasan Eropa.

2. ASEAN Economic Community 2015 turut memberikan peluang bagi Garuda Indonesia untuk semakin memperluas jaringannya.

3. Indonesia merupakan salah satu pasar penerbangan udara yang memiliki pertumbuhan yang pesat.

4. Industri penerbangan Asia Pasifik berkembang dengan sangat cepat.

dan internasional nya agar memberikan banyak pilihan dan kemudahan bagi pelanggan sekaligus mempromosikan layanan Garuda Indonesia dengan sangat baik khususnya di negara yang tergabung dalam ASEAN Economic Community 2015.

2. terus mempertahankan standar keselamatan dan keamanan dengan sangat baik sekaligus meningkatkan kualitas pelayanan.

operasional dan keuangan secara proporsional untuk menekan harga jual tiket yang lebih kompetitif kepada pelanggan sehingga Garuda Indonesia tetap unggul ketika maskapai penerbangan lainnya memberikan berbagai pilihan dan terus meningkatkan kualitas pelayanan sesuai dengan taraf atau standar Internasional.

Ancaman (T) a. Strategi ST b. Strategi WT

1. Sumber utama pasokan bahan bakar pesawat Garuda Indonesia berasal dari Pertamina, sehingga harga bahan bakar pesawat dan

1. menambah jumlah armada Garuda Indonesia dengan pesawat yang memiliki kapasitas yang lebih besar agar dapat lebih banyak mengangkut penumpang, membuka rute-rute penerbangan

1. Garuda Indonesia perlu mengatur beban operasionalnya dengan efektif dan efisien agar harga jual tiketnya tidak terlalu tinggi jika dibandingkan dengan maskapai penerbangan asing lainnya yang mungkin menawarkan

21 | P a g e

Page 22: Garuda Indonesia (edited).doc

persediaan bahan bakar sangat tergantung dengan Pertamina.

2. Adanya bencana alam seperti letusan gunung merapi dan sebagainya dapat 7ymengakibatkan penurunan permintaan.

3. Adanya peningkatan kapasitas, penurunan harga tiket dan semakin banyaknya rute penerbangan baru yang dibuka oleh maskapai penerbangan lain.

4. Maskapai asing yang melakukan penetrasi pasar ke Indonesia untuk mengimbangi penurunan penumpang internasional akibat adanya krisis global.

baru yang belum banyak dibuka oleh maskapai penerbangan lainnya serta giat melakukan promosi khusus untuk menarik perhatian pelanggan.

harga jual tiket untuk rute penerbangan yang sama dengan lebih murah.

22 | P a g e

Page 23: Garuda Indonesia (edited).doc

KESIMPULAN

Garuda Indonesia adalah salah satu dari maskapai penerbangan di Indonesia yang berhasil

melambungkan namanya di mata Internasional dengan memberikan layanan penuh (full

service) sekaligus menawarkan berbagai rute domestik dan Internasional yang banyak

memberikan pilihan kepada pelanggan. Selain itu, Garuda Indonesia juga sangat dikenal

dengan kualitas pelayanannya yang sangat baik, fasilitas yang canggih dan lengkap serta

memiliki standar keselamatan dan keamanan yang tinggi, maka tak heran jika Garuda

berhasil meraih berbagai penghargaan dalam industri penerbangan regional maupun

internasional.

Keberhasilan Garuda Indonesia dalam industri penerbangan dapat dijadikan contoh oleh

maskapai penerbangan lainnya di Indonesia yang terkadang kurang memperhatikan kualitas

pelayanan dan standar keselamatan serta keamanannya. Walaupun demikian, Garuda

Indonesia tetap perlu memperhatikan Analisis SWOT, dimana Garuda Indonesia harus

membuat dan menerapkan strategi dengan memperhatikan kekuatan dan kelemahan yang

dimiliki dengan peluang dan ancaman yang berada di luar sehingga Garuda Indonesia tetap

menjadi salah satu maskapai penerbangan yang unggul di tengahnya ketatnya persaingan

dengan maskapai penerbangan lainnya khususnya maskapai penerbangan asing yang banyak

mulai masuk ke pasar Indonesia.

23 | P a g e

Page 24: Garuda Indonesia (edited).doc

Dari Analisis SWOT yang telah dibuat, maka ada beberapa strategi yang perlu diterapkan

oleh Garuda Indonesia, yaitu;

1. SO Strategy;

Menambah rute regional dan internasional nya agar memberikan banyak pilihan dan

kemudahan bagi pelanggan sekaligus mempromosikan layanan Garuda Indonesia

dengan sangat baik khususnya di negara yang tergabung dalam ASEAN Economic

Community 2015.

Terus mempertahankan standar keselamatan dan keamanan yang tinggi sekaligus

meningkatkan kualitas pelayanan.

2. WO Strategy;

Mengurangi beban operasional dan keuangan secara proporsional untuk menekan

harga jual tiket yang lebih kompetitif kepada pelanggan sehingga Garuda Indonesia

tetap unggul ketika maskapai penerbangan lainnya memberikan berbagai pilihan dan

terus meningkatkan kualitas pelayanan sesuai dengan taraf atau standar Internasional.

3. ST Strategy;

Menambah jumlah armada Garuda Indonesia dengan pesawat yang memiliki

kapasitas yang lebih besar agar dapat lebih banyak mengangkut penumpang,

membuka rute-rute penerbangan baru yang belum banyak dibuka oleh maskapai

penerbangan lainnya serta giat melakukan promosi khusus untuk menarik perhatian

pelanggan.

4. WT Strategy;

Garuda Indonesia perlu mengatur beban operasionalnya dengan efektif dan efisien

agar harga jual tiketnya tidak terlalu tinggi jika dibandingkan dengan maskapai

24 | P a g e

Page 25: Garuda Indonesia (edited).doc

penerbangan asing lainnya yang mungkin menawarkan harga jual tiket untuk rute

penerbangan yang sama dengan lebih murah.

DAFTAR PUSTAKA

David, F. R. (2011). Strategic Management Concepts and Cases (Thirteenth ed.). New Jersey: Prentice Hall.

Laporan Keuangan. (n.d.). Diakses November 8, 2014, from IDX: http://idx.co.id

Book A Aflight. (n.d.). Diakses November 8, 2014, dari Emirates:http://emirates.com

Book A Flight. (n.d.). Diakses November 8, 2014, dari Korean Air:http://koreanair.com

Book A Flight. (n.d.). Diakses November 8, 2014, dari Garuda Indonesia: http://garuda-indonesia.com

Facts and Figure. (n.d.). Diakses November 8, 2014, dari The Emirates Group: http://theemiratesgroup.com

Home. (n.d.). Diakses November 8, 2014, dari Skyteam: http://skyteam.com

Investor Relation. (n.d.). Diakses November 8, 2014, dari Garuda Indonesia: http://garuda-indonesia.com

Major Airlines. (n.d.). Diakses November 8, 2014, dari Nations Online: http://nationsonline.org

Marcella Riwo-Abudho, L. W. (2013). Key Success Factors in Airlines : Overcoming the Challenges. European Journal of Business and Management, 5, 84-88.

Who We Are. (n.d.). Diakses November 8, 2014, dari Korean Air:http://koreanair.com

25 | P a g e

Page 26: Garuda Indonesia (edited).doc

26 | P a g e