11
LAPORAN AKHIR MATA KULIAH GENETIKA ( Siklus Hidup Dari Drosophila ) Disususun Oleh : NAMA : Arvie Hamdani NPM : 20010070204 KELAS : E FAKULTAS PETERNAKAN

+GENETIKA_Laporan Drosophila1 (2).doc

Embed Size (px)

Citation preview

LAPORAN AKHIR

LAPORAN AKHIR

MATA KULIAH GENETIKA

( Siklus Hidup Dari Drosophila )

Disususun Oleh:

NAMA: Arvie HamdaniNPM

: 20010070204KELAS: E

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

JATINANGOR

2010BAB I

PENDAHULUAN

Pada praktikum mata kuliah genetika kali ini, kita mendapatkan tugas untuk mengamati siklus hidup dari lalat buah atau Drosophila Melanogaster, di samping untuk memperagakan kebenaran teori kromosom. Kita harus mampu menghubungkan ada atau tidaknya suatu sifat tertentu dengan ada atau tidak adanya suatu kromosom tertentu di dalam sel sel organisme itu.

Menurut teori kromosom kedua alel yang mengontrol kemunculan suatu sifat tertentu itu, terletak di lokus yang sama pada dua kromosom yang homolog. Kromosom yang homolog secara visual tidak dapat di bedakan satu sama lain, dengan demikian mengamati satu anggota dari pasangan itu tidaklah mungkin untuk menyatakan apakah kromosom tersebut mengandung suatu alel tertentu atau tidak.

Thomas Hunt morgan adalah perintis dalam penggunaan organisme kecil ini sebagai obyek dalam penelitian genetika. Pilihannya tepat sekali karena lalat ini kecil sehingga suatu populasi yang besar dapat dipelihara dalam laboraturium, Daur hidupnya sangat cepat, tiap dua minggu dapat dihasilkan satu generasi dewasa yang baru, lalat ini termasuk hewan yang sangat subur, yang betina dapat menghasilkan ratusan telur yang dibuahi dalam hidupnya yang pendek itu, sehingga kita praktikan dapat dengan mudah melakukan analisis statistik dan yang dapat dipercaya.

BAB II

METODA DAN MATERIAL

- METODA :

Metoda yang digunakan pada praktikum kali ini adalah Metoda observasi dimana praktikum secara langsung mengamati setiap detail perubahan yang terjadi pada obyek penelitian yaitu Drosophila Melanogaster hingga waktu yang telah ditentukan.

- MATERIAL :

Media yang di gunakan terdiri dari :

Bahan : - Air

Tepung Beras

Gula Merah

Garam Dapur

Ragi

Drosophila sebanyak 10 ekor

Alat Alat yang Digunakan :

Botol media

Tissue

Prosedur kerja pertama-tama membawa media kerumah, kemudian mencari drosophila dengan memancingnya menggunakan buah pisang atau mencarinya di tong sampah tangkap oleh plastic kemudian masukan dalam media biakan, Isi label yang tersedia kemudian simpan dalam lab untuk selanjutnya diamati.

Media yg digunakan cara membuatnya mudah yaitu memanaskan seluruh bahan di atas selama 5 menit hingga mengental, kemudian di masukan ke dalam Botol media yang telah siap ditempel label,berikan satu tetes ragi, lalu masukan kertas tissue sebagai tempat bertelur dan meletakan drosophila.

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

NOTanggal PengamatanPhase Pertumbuhan

1.27 November 2006Tidak ada perubahan

2.28 November 2006Media mencair, tetep 10 ekor

3.29 November 2006Ada bercak-bercak hitam, tidak ada telur

4.30 November 2006Telur mulai menempel di dinding botol

5.1 Desember 2006Media semakin mencair dan bau, sebagian telah berubah menjadi Larva

6.4 Desember 2006Telur-telur menjadi larva, bergerak aktif, drosophila dewasa dilepaskan

7.5 Desember 2006Menjadi kepompong

8.6 Desember 2006Terbentuk bakal sayap,

9.7 Desember 2006Susunan tubuh ada sayap, kepala, kaki

10.8 Desember 2006Terbentuk calon Drosophila dewasa, 75 ekor hidup dan 47 ekor mati.

Pada media biakan diisi 10 ekor Drosophila, dari semua Drosophila tersebut hanya ada satu yang ukuran tubuhnya cukup Besar, Drosophila tersebut di dapatkan dari kandang kelinci Rabbit Ranch Fapet Unpad.Dari pengamatan yang kami lakukan banyak sekali fenomena yang terjadi Pada Drosophila, dari semua hasil pengamatan tersebut kami menyadari bahwa jauh dari kronologi pertumbuhan Drosophila yang diharapkan.

Pada hari pertama Drosophila yang ditanam dalam media biakan belum mengalami perubahan apapun, jumlahnya masih 10 ekor. Pada hari berikutnya Drosophila masih tetap 10 ekor, namun media biakan yang dibuat mulai mengeluarkan bau yang tidak sedap, dan media tersebut mulai mencair.

Pada hari ketiga kita tidak melakukan pengamatan, disusul hari keempat baru dilakukan pengamatan lagi dan pada dinding Botol terlihat telur-telur yang cukup warnanya transparan, bentuknya lonjong, denga 2 taduk tipis kecil ( micropyle ) di bagian ujung depan, dari referensi yang di dapat kegunaan dari kedua tanduk tersebut adalah untuk lewatnya sperma masuk ke dalam telur, sesaat telur keluar dari oviduct dan selanjutnya mereka menempel pada dinding botol atau tissue agar tidak lepas ke larutan media karena pada hari kelima pengamatan media sangat bau dan mencair sekali hampir menenggelamkan tissue yang merupakan tempat telur-telur tersebut menempel.

Pada hari keenam Drosophila menunjukan perubahan dari telur berubah menjadi larva penampakannya seperti ulat yang merayap rayap di dinding botol, Tumbuh dengan cepat dan makannya pun banyak, tubuh tanpa sayap. Pada hari ketujuh dan selanjutnya dari larva tersebut berubah menjadi kepompong dengan berbagai tahapan diantaranya tampak bakal sayap, pembentukan kepala, pembentukan kaki. Hingga pada hari terakhir pengamatan di dalam media biakan tersebut sudah banyak terdapat Drosophila dengan komposisi tubuh yang lengkap yang bersiap siap menjadi Drosophila dewasa.

Setelah seluruh pengamatan selesai dilakukan, maka selanjutnya pada tanggal 7 Oktober 2010 kita melakukan tahap perhitungan dimana untuk Kedua kalinya media tersebut dibuka setelah bukaan yang pertama dilakukan untuk melepasakan Drosophila dewasa yang telah bertelur, Setelah dihitung di dapatkan hasil 75 Drosophila hidup dan 47 Drosophila mati, Asumsi dari kami ke 47 Drosophila yang mati, karena mereka lepas ke dalam larutan media, sehingga pergerakan mereka terbatas bahkan untuk drosophila yang terjelembab bisa saja kehabisan O lain halnya dengan 75 ekor yang hidup yang dapat terbang dengan bebas.

Dari awal pengamatan kami melihat bahwa telur telur yang dihasilkan memang tidak terlalu banyak padahal kami menanamkan 10 ekor drosophila dalam botol media sedangkan kita ketahui bahwa satu ekor drosophila dewasa dapat bertelur sebanyak 50 75 butir telur dan terus akan meningkat sampai mencapai 400 500 butir dalam jangka waktu 10 hari, mungkin saja dalam media kelompok kami drosophila betina dewasanya kurng subur, banyak telur juga yang gagal di buahi sehingga banyak telur-telur yang tidak dibuahi tersebut diserap kembali oleh jaringan. Selain masih banyak faktor lain yang menyebabkan produksi dari telur drosophila ini sedikit dan hanya 75 ekor saja hasil dari telur-telur tersebut yang hidup.

BAB IVKESIMPULAN

Drosophila merupakan obyek penelitian genetika yang sangat baik, sehingga memudahkan praktikan dalam menganalisis segala fenomena yang terjadi pada Drosophila, termasuk Drosophila kami dengan menempatkan 10 ekor Drosophila pada media biakan, dan mendapatkan banyak sekali perubahan perubahan dimulai dari Drosophila betina bertelur, menempel pada dinding botol telur tersebut hingga telur yang tidak dibuahi akan secepatnya diserap oleh jaringan, dan waktu-waktu perubahan dari Drosophila tersebut di catat pada Hasil Pengamatan Di atas.

Dengan demikian kita dapat dengan mudah mengamati siklus hidup Drosophila dan lama generasi intervalnya, kita juga belajar bagaimana caranya menyiapkan media biakan dari Drosophila tersebut.

Seperti yang tampak pada Metoda dan Material dalam laporan ini.

Daftar Pustaka

Dwijoseputro. 1977. Pengantar Genetika. Jakarta : Bharata

Kusmaji, Drs. M.Sc. 1985 Genetika Lanjutan. Departemen

pendidikan dan kebudayaan.

Pai, Anna C. 1978. Dasar- dasar Genetika, Edisi kedua. Jakarta :

Erlangga.

Kimball, J.W. 1983. Biologi. Jilid I. Terjemahan H. Siti Soetarmi

Tjitrosomo dan Nawangsari sugiri. Jakarta. Penerbit : Erlangga

_1190356622.unknown