ghryrfh

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/25/2019 ghryrfh

    1/27

    MODUL TUBUH KEMBANG (MO TK)

    IKTERUS NEONATORUM

    KELOMPOK III

    030 09 108 Haryo Ganea !"#ya$a%a 030 11 0&0 '"n#y A%a"a

    030 10 0* Noor I+$y ,a-."a U/a 030 11 101 ,"er#a O"$a A./ar"

    030 11 008 A#2"na Sya"$r" 030 11 10 ,"" An44raeny

    030 11 010 A4ne++ Pra$"2" 030 11 151 In#"ra May-+$" Nan#"n"

    030 11 03* Ann"+a R".6y Ma-"#a 030 11 15 I+$/" Dya/ Pan4e+$"

    030 11 038 Anya De2" Na+$"$" 030 11 159 7oy

    030 11 09 '/r"+$"ne oan#a

    7a6ar$a: 1 Mare$ 013

    ,AKULTAS KEDOKTERAN UNI;ERSITAS TRISAKTI

    BAB I

    PENDAHULUAN

  • 7/25/2019 ghryrfh

    2/27

    Ikterus adalah perubahan warna kulit, membran mukosa dan sclera mata dari putih

    menjadi kuning karena peningkatan kadar bilirubin dalam darah. Ikterus umumnya mulai tampak

    pada sclera dan muka, selanjutnya meluas secara sefalokaudal. Ikterus neonatorum adalah ikterus

    yang terjadi pada bayi baru lahir di minggu pertama kehidupannya. Ikterus neonatorum

    merupakan masalah kesehatan yang sering ditemukan di antara bayi-bayi baru lahir.

    Secara umum, setiap neonatus mengalami peningkatan konsentrasi bilirubin serum.

    Angka kejadian ikterus terjadi pada 60 bayi cukup bulan dan !0 bayi kurang bulan. "al ini

    adalah keadaan yang fisiologis akibat metabolisme bilirubin pada neonatus belum sempurna.

    #amun demikian, sebagian bayi akan mengalami ikterus yang berat sehingga memerlukan

    pemeriksaan dan tatalaksana yang benar untuk mencegah kesakitan dan kematian.

    BAB II

    LAPORAN KASUS

  • 7/25/2019 ghryrfh

    3/27

    Seorang bayi laki-laki usia $ hari datang dengan keluhan kuning seluruh tubuh, lahir

    dengan persalinan %akum ekstraksi dari seorang ibu berusia $& tahun, '(A0 dengan usia gestasi

    $& minggu, berat lahir $.)00 gram, A'*A+ score menit & menit ke 0. Anak ke- berusia )

    tahun lahir spontan dengan berat lahir $(00 gram kehamilan cukup bulan.

    Anda selaku dokter muda /o-asisten1 yang bertugas di rumah sakit ditugaskan membuat

    pengelolaan dengan membuat status serta mendiskusikan hal-hal yang perlu dilengkapi dan

    difahami pada kasus tersebut.

    H a+"

  • 7/25/2019 ghryrfh

    4/27

    A+h bayi 3 :

    ;oomb test 3 -

    *6'8 3 #ormal

    Ha+"

  • 7/25/2019 ghryrfh

    5/27

    Per$anyaan +e+"

    . >elaskan definisi, epidemiologi, patofisiologi /metabolisme bilirubin1, etiologi, faktor

    resiko, dan klasifikasi bayi kuning

    (. 5entukan hal-hal yang dirangkum dalam menegakkan diagnosis dan meyingkirkandiagnosis banding.

    $. +encanakan penatalaksanaan bayi kuning.

    ). 'ergunakan grafik #ormogram 7hutani faktor resiko dan grafik panduan terapiAmerican

    Academy of Pediatrics(00) untuk tatalaksanaan.

    . >elaskan mekanisme kerja fototerapi.

    6. >elaskan komplikasi yang dapat terjadi.

    BAB III PEMBAHASAN

    IDENTITAS

    #ama 3 -

    =sia 3 $ hari>enis elamin 3 2aki-laki

    Alamat 3 -

    'ekerjaan 3 -

    ?asalah yang terdapat pada kasus ini adalah keluhan kuning di seluruh tubuh serta bayi

    mengalami persalinan %akum ekstraksi yang memungkinkan terjadinya trauma. Selain itu umur

    ibu merupakan umur yang rawan untuk kehamilan. 7erdasarkan kasus, bayi dilahirkan cukup

    bulan dan tidak ditemukannya tanda-tanda asfiksia yang ditunjukkan oleh A'*A+ score. =ntuk

    lebih mengetahui kelainan pada pasien maka perlu dilakukan anamnesis serta pemeriksaan lebih

    lanjut.

    ANAMNESIS

  • 7/25/2019 ghryrfh

    6/27

    . Sejak kapan bayi terlihat kuning@

    'erlu ditanyakan untuk mengetahui onset kelainan, serta agar dapat membedakan

    apakah ikterus ini fisiologis atau patologis. 'ada ikterus patologis keluhan kuning

    muncul pada hari kedua atau ketiga namun akan berkurang. Sedangkan jika pada

    ikterus patologis onset terjadi pada kurang dari () jam setelah kelahiran. ?eskipun

    demikian kelainan yang timbul pada hari ketiga belum menentukan bahwa ikterus ini

    adalah ikterus fisiologis(. Apakah golongan darah ibu@

    =ntuk mengetahui adanya kemungkinan rhesus atau A79 incompability.

    $. +iwayat kehamilan ibu+iwayat kehamilan perlu diketahui untuk melihat kemungkinan adanya infeksi

    selama kehamilan pada ibu

    ). rekuensi pemberian ASI@

    'emberian ASI yang tidak adekuat dapat meningkatkan siklus enterohepatik bayiyang dapat menyebabkan ikterus pada janin

    HIPOTESIS

    7erdasarkan hasil anamnesa terhadap pasien ibu hamil, kami menetapkan beberapa hipotesis

    yang terkait, yaitu3

    1? I6$er-+ Neona$or-% Pa$oo4"+

    Ikterus patologis dapat diakibatkan oleh banyak hal yaitu hemolisis darah, adanya

    obstruksi, serta peningkatan siklus enterohepatik. Salah satu contohnya pada hemolisis

    darah pada kasus ini dilihat dari riwayat ekstraksi %akum pada bayi yang dapat

    menyebabkan sefalohematoma. 'erdarahan ini akan memicu terjadinya perombakan sel

    darah merah sehingga bilirubin yang merupakan hasil dari perombakan akan meningkat

    pesat dalam tubuh bayi.

    ? I6$er-+ Neona$or-% ,"+"oo4"+

    eluhan yang muncul pada hari ketiga membuat kami mengambil hipotesis ini. 'ada

    ikterus neonatorum fisiologis hal ini biasa muncul, namun akan hilang dalam beberapa

    hari.

    BPEMERIKSAAN ,ISIK

    "asil pemeriksaan fisik pada pasien yang ditemukan adalah3

  • 7/25/2019 ghryrfh

    7/27

    . esan =mum C tidak disebutkan

    (. esadaran C tidak disebutkan

    $. 5anda Dital

    "+ 3 )0 mm"g

    ++ 3 $! kaliEmenit

    ). Antropometrik 7erat 7adan 3 -

    'anjang 7adan 3 $& cm

    2ingkar epala 3 $6 cm

    . ulit

    Kekuningan sampai tungkai, membuktikan bahwa terjadinya ikterus neonatorum

    dan sesuai dengan keluhan pasien. Ikterus menyebar secara cephalocaudal yaitu

    dari regio kepala menuju ke ekstremitas bawah, dimana pada pasien laju ikterus

    sudah mencapai tungkai kaki. 8iperkirakan bahwa kadar bilirubin dapat mencapai

    (0 mgEd2. 'erlu diwaspadai komplikasi lebih lanjut seperti kernicterus, perlu juga

    dilakukan pemeriksaan penunjang mengukur kadar bilirubin untuk mendapatkan

    hasil yang lebih akurat.

    Turgor kulit baik.#ormal dan tidak terdapat tanda-tanda dehidrasi.

    6. epala dan leher

    8itemukan cephalohematoma, terjadi trauma sehingga menimbulkan ekstra%asasi

    darah akibat riwayat persalinan bayi menggunakan instrumen, yaitu %akum

    ekstraksi dan timbul hematoma pada kepala. 'enggunaan instrumen saat

    persalinan sehingga timbul hematoma seperti pada kasus dapat menjadi salah satu

    kemungkinan penyebab terjadinya ikterus pada pasien. 8arah yang terkumpul

    tersebut kemudian akan dilisiskan, dan terjadilah anemia hemolitik sehingga

    kemungkinan bilirubin indirek akan meningkat, diperlukan pemeriksaan

    penunjang untuk menghitung kadar bilirubin secara akurat.

    . 8ada 3 hasil pemeriksaan didapatkan normal

    !. Abdomen 3 hasil pemeriksaan didapatkan normal

    Anus /:1

    =mbilikus kering

    &. 4kstremitas 3 hasil pemeriksaan didapatkan normal0. +efleks primitif 3 hasil pemeriksaan didapatkan normal

    +efleks ?oro /:1

    +efleks 7abinski /:1

    . 'emeriksaan lain 3 hasil pemeriksaan didapatkan normal

    Spina 7ifida /-1

    *ibbus /-1

  • 7/25/2019 ghryrfh

    8/27

    *labella /:1

    *rasping /:1

    Stapping /:1

    BPEMERIKSAAN LABORATORIUM

    2eukosit 3 6)000 /&000-$0000 selEmm1

    4ritrosit 3 $,$ /$,!-6, juta 1 menurun karena ada perdarahan / mungkin 1

    "b 3 (,) / )- ( gramEdl 1 hb anak turun kemungkinan dikarenakan banyaknya darah yang

    keluar karna di lakukannya %akum ektraksi

    "t 3 $,( /)0-6!1 hematokrit rendah di karenakan karna adanya hemolisis karna tindakan

    persalinan dengan %akum ekstraksi

    'latelet / trombosit 1 3(&000 /0000-)00001

    7ilirubin total 3 !,$ / meningkat melebihi kadar puncak ikterus fisiologis, jadi ini termasuk

    ikterus patologis 1

    ibu golongan darah 9 rh :

    anak golongan darah A rh:

    8irect serum 0,

    +etikulosit ! / o, C , 1 karna adanya hemolisis

    8arah tepi gambaran mikrosferosit / menandakan ada nya hemolisis 1

    ;oom test C / menandakan bahwa tidak ada nya hemolisis akibat inkompaktibilitas A791

    *6'8 C // menandakan bahwa tidak ada nya defisiensi *6'8

    BPEMERIKSAAN PENUN7ANG

    .Disual

    ?etode %isual memiliki angka kesalahan yang tinggi, namun masih dapat digunakan apabila

    tidak ada alat. 'emeriksaan ini sulit diterapkan pada neonatus kulit berwarna, karena besarnya

    bias penilaian. Secara e%idence pemeriksaan metode %isual tidak direkomendasikan, namun

    apabila terdapat keterbatasan alat masih boleh digunakan untuk tujuan skrining dan bayi dengan

  • 7/25/2019 ghryrfh

    9/27

    skrining positif segera dirujuk untuk diagnostik dan tata laksana lebih lanjut.

    F"9 dalam panduannya menerangkan cara menentukan ikterus secara %isual, sebagai berikut3

    a1 'emeriksaan dilakukan dengan pencahayaan yang cukup /di siang hari dengan

    cahaya matahari1 karena ikterus bisa terlihat lebih parah bila dilihat dengan

    pencahayaan buatan dan bisa tidak terlihat pada pencahayaan yang kurang.

    b1 5ekan kulit bayi dengan lembut dengan jari untuk mengetahui warna di bawah kulit

    dan jaringan subkutan.

    c1 5entukan keparahan ikterus berdasarkan umur bayi dan bagian tubuh yang tampak

    kuning.

    (. 7ilirubin Serum

    'emeriksaan bilirubin serum merupakan baku emas penegakan diagnosis ikterus neonatorum

    serta untuk menentukan perlunya inter%ensi lebih lanjut. 7eberapa hal yang perlu

    dipertimbangkan dalam pelaksanaan pemeriksaan serum bilirubin adalah tindakan ini merupakan

    tindakan in%asif yang dianggap dapat meningkatkan morbiditas neonatus. =mumnya yang

    diperiksa adalah bilirubin total. Sampel serum harus dilindungi dari cahaya /dengan aluminium

    foil1.

    7eberapa senter menyarankan pemeriksaan bilirubin direk, bila kadar bilirubin total G (0 mgEd2

    atau usia bayi G ( minggu.

    $. 7ilirubinometer 5ranskutan

    7ilirubinometer adalah instrumen spektrofotometrik yang bekerja dengan prinsip

    memanfaatkan bilirubin yang menyerap cahaya dengan panjang gelombang )0 nm. ;ahayayang dipantulkan merupakan representasi warna kulit neonatus yang sedang diperiksa.

    'emeriksaan bilirubin transkutan /5c71 dahulu menggunakan alat yang amat dipengaruhi

    pigmen kulit. Saat ini, alat yang dipakai menggunakan multiwa%elength spectral reflectance yang

  • 7/25/2019 ghryrfh

    10/27

    tidak terpengaruh pigmen. 'emeriksaan bilirubin transkutan dilakukan untuk tujuan skrining,

    bukan untuk diagnosis.

    7riscoe dkk. /(00(1 melakukan sebuah studi obser%asional prospektif untuk mengetahui

    akurasi pemeriksaan bilirubin transkutan />? 0(1 dibandingkan dengan pemeriksaan bilirubin

    serum /metode standar diaHo1. 'enelitian ini dilakukan di Inggris, melibatkan $0$ bayi baru lahir

    dengan usia gestasi G$) minggu. 'ada penelitian ini hiperbilirubinemia dibatasi pada konsentrasi

    bilirubin serum G).) mgEd2 /()& umolEl1. 8ari penelitian ini didapatkan bahwa pemeriksaan

    5c7 dan 5otal Serum 7ilirubin /5S71 memiliki korelasi yang bermakna /n$0$, r0.6,

    p0.0001,G

    =mumnya pemeriksaan 5c7 dilakukan sebelum bayi pulang untuk tujuan skrining. "asil

    analisis biaya yang dilakukan oleh Suresh dkk. /(00)1 menyatakan bahwa pemeriksaan bilirubin

    serum ataupun transkutan secara rutin sebagai tindakan skrining sebelum bayi dipulangkan tidak

    efektif dari segi biaya dalam mencegah terjadinya ensefalopati hiperbilirubin.

    ). 'emeriksaan bilirubin bebas dan ;9

    7ilirubin bebas secara difusi dapat melewati sawar darah otak. "al ini menerangkan

    mengapa ensefalopati bilirubin dapat terjadi pada konsentrasi bilirubin serum yang rendah.

    7eberapa metode digunakan untuk mencoba mengukur kadar bilirubin bebas. Salah

    satunya dengan metode oksidase-peroksidase. 'rinsip cara ini berdasarkan kecepatan reaksi

    oksidasi peroksidasi terhadap bilirubin. 7ilirubin menjadi substansi tidak berwarna. 8engan

    pendekatan bilirubin bebas, tata laksana ikterus neonatorum akan lebih terarah.

    Seperti telah diketahui bahwa pada pemecahan heme dihasilkan bilirubin dan gas ;9

    dalam jumlah yang ekui%alen. 7erdasarkan hal ini, maka pengukuran konsentrasi ;9 yang

    dikeluarkan melalui pernapasan dapat digunakan sebagai indeks produksi bilirubin.

    5abel. 'erkiraan linis 5ingkat eparahan Ikterus

    =sia uning terlihat pada 5ingkat keparahan ikterus

  • 7/25/2019 ghryrfh

    11/27

    "ari

    "ari (

    "ari $

    7agian tubuh manapun

    5engan dan tungkai J

    5angan dan kaki J

    7erat

    J 7ila kuning terlihat pada bagian tubuh manapun pada hari pertama dan terlihat pada

    lengan, tungkai, tangan dan kaki pada hari kedua, maka digolongkan sebagai ikterus

    sangat berat dan memerlukan terapi sinar secepatnya. 5idak perlu menunggu hasil

    pemeriksaan kadar bilirubin serum untuk memulai terapi sinar.

    @DIAGNOSIS

    7erdasarkan hasil pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang telah dilakukan pada bayi,kami menyimpulkan diagnose kerja pada bayi ini adalah I$er-+ neona$or-% e

    e

  • 7/25/2019 ghryrfh

    12/27

    hematoma tersebut. 9leh sebab itu, terjadilah peningkatan produksi bilirubin unconjugated atau

    indirek. 7ilirubin indirek inilah yang menyebabkan bayi berwarna kuning.

    "al ini terjadi karena bilirubin indirek yang meningkat tersebut tidak dapat dikonjugasi

    oleh hepar bayi yang masih belum berkembang secara sempurna. Selain itu, bilirubin indirek

    yang berlebihan tersebut tidak dapat diangkut oleh albumin /yang kadarnya rendah pada bayi1 ke

    hepar untuk proses konjugasi lebih lanjut. 7ilirubin indirek yang tidak terkonjugasi ini kemudian

    beredar keseluruh tubuh melalui peredaran darah bayi. "al inilah yang menyebabkan bayi

    berwarna kuning.

    @TATALAKSANA

    5ujuan utama dalam penatalaksanaan ikterus neonatorum adalah untuk mengendalikanagar kadar bilirubin serum tidak mencapai nilai yang dapat menbimbulkan kern-

    ikterusEensefalopati bilirubin, serta mengobati penyebab langsung ikterus tadi.

    'engendalian kadar bilirubin dapat dilakukan dengan mengusahakan agar konjugasi

    bilirubin dapat lebih cepat berlangsung. "al ini dapat dilakukan dengan merangsang

    terbentuknya glukoronil transferase dengan pemberian obat-obatan /luminal1.

    'emberian substrat yang dapat menghambat metabolisme bilirubin /plasma atau albumin1,

    mengurangi sirkulasi enterohepatik /pemberian kolesteramin1, terapi sinar atau transfusi tukar,

    merupakan tindakan yang juga dapat mengendalikan kenaikan kadar bilirubin. 8ikemukakan

    pula bahwa obat-obatan /IDI* 3 Intra Denous Immuno *lobulin dan ?etalloporphyrins1 dipakai

    dengan maksud menghambat hemolisis, meningkatkan konjugasi dan ekskresi bilirubin /,(1.

    Tera

  • 7/25/2019 ghryrfh

    13/27

    dan bilirubin akan lebih cepat meninggalkan usus halus/$,),1

    'eralatan yang digunakan dalam terapi sinar terdiri dari beberapa buah lampu neon yang

    diletakkan secara pararel dan dipasang dalam kotak yang berfentilasi. Agar bayi mendapatkan

    energi cahaya yang optimal /$!0-)0 nm1 lampu diletakkan pada jarak tertentu dan bagian

    bawah kotak lampu dipasang pleksiglass biru yang berfungsi untuk menahan sinar ultra%iolet

    yang tidak bermanfaat untuk penyinaran. *antilah lampu setiap (000 jam atau setelah

    penggunaan $ bulan walau lampu masih menyala. *unakan kain pada boks bayi atau inkubator

    dan pasang tirai mengelilingi area sekeliling alat tersebut berada untuk memantulkan kembali

    sinar sebanyak mungkin ke arah bayi / $,1.

    'ada saat penyinaran diusahakan agar bagian tubuh yang terpapar dapat seluas-luasnya, yaitu

    dengan membuka pakaian bayi. 'osisi bayi sebaiknya diubah-ubah setiap 6-! jam agar bagian

    tubuh yang terkena cahaya dapat menyeluruh. edua mata ditutup namun gonad tidak perlu

    ditutup lagi, selama penyinaran kadar bilirubin dan hemoglobin bayi di pantau secara berkala dan

    terapi dihentikan apabila kadar bilirubin 0 mgEd2 / LmolE21. 2amanya penyinaran

    biasanya tidak melebihi 00 jam.

    'enghentian atau peninjauan kembali penyinaran juga dilakukan apabila ditemukan efek

    samping terapi sinar. 7eberapa efek samping yang perlu diperhatikan antara lain 3 enteritis,

    hipertermia, dehidrasi, kelainan kulit, gangguan minum, letargi dan iritabilitas. 4fek samping ini

    biasanya bersifat sementara dan kadang-kadang penyinaran dapat diteruskan sementara keadaan

    yang menyertainya diperbaiki. /6,,!1

    Tran+-+" T-6ar

    5ransfusi tukar merupakan tindakan utama yang dapat menurunkan dengan cepat bilirubin

    indirek dalam tubuh selain itu juga bermanfaat dalam mengganti eritrosit yang telah terhemolisis

    dan membuang pula antibodi yang menimbulkan hemolisis. Falaupun transfusi tukar ini sangat

    bermanfaat, tetapi efek samping dan komplikasinya yang mungkin timbul perlu di perhatikan

    dan karenanya tindakan hanya dilakukan bila ada indikasi. riteria melakukan transfusi tukar

  • 7/25/2019 ghryrfh

    14/27

    selain melihat kadar bilirubin, juga dapat memakai rasio bilirubin terhadap albumin.

    8alam melakukan transfusi tukar perlu pula diperhatikan macam darah yang akan diberikan dan

    teknik serta penatalaksanaan pemberian. Apabila hiperbilirubinemia yang terjadi disebabkan oleh

    inkompatibilitas golongan darah A79, darah yang dipakai adalah darah golongan 9 rhesus

    positip. 'ada keadaan lain yang tidak berkaitan dengan proses aloimunisasi, sebaiknya

    digunakan darah yang bergolongan sama dengan bayi. 7ila keadaan ini tidak memungkinkan,

    dapat dipakai darah golongan 9 yang kompatibel dengan serum ibu. Apabila hal inipun tidak

    ada, maka dapat dimintakan darah 9 dengan titer anti A atau anti 7 yang rendah. >umlah darah

    yang dipakai untuk transfusi tukar berkisar antara )0-!0 ccEkg77/&1.

    ?acam 5ransfusi 5ukar3

    . M8ouble DolumeM artinya dibutuhkan dua kali %olume darah, diharapkan dapat mengganti

    kurang lebih &0 dari sirkulasi darah bayi dan !! mengganti "b bayi.

    (. MIso DolumeM artinya hanya dibutuhkan sebanyak %olume darah bayi, dapat mengganti 6

    "b bayi.

    $. M'artial 4

  • 7/25/2019 ghryrfh

    15/27

    @KOMPLIKASI

    7eberapa komplikasi yang dapat terjadi pada bayi ini adalah 3

    . ern Ikterus 3 'erubahan neuropatologi yang ditandai oleh deposisi pigmen bilirubin pada

    beberapa daerah di otak terutama di ganglia basalis, pons dan serebelum. ern ikterus

    digunakan untuk keadaan klinis yang kronik dengan sekuele yang permanen karena toksik

    bilirubin/01.

    (. ;erebral palsy 3 Suatu keadaan kerusakan jaringan otak yang menetap dan tidak progresif.

    ;erebral palsy juga dapat menyebabkan kelainan neurologis berupa gangguan korteksserebri, ganglia basalis, dan serebelum. Ikterus merupakan salah satu penyebab terjadinya

    cerebral palsy akibat dari masuknya bilirubin ke ganglia basalis dan dapat menyebabkan

    kerusakan yang permanen.

  • 7/25/2019 ghryrfh

    16/27

    @PROGNOSIS

    Ad Ditam 3 8ubia ad bonam

    Ad unctionam 3 ad 7onam

    Ad Sanationam 3 ad 7onam

    BAB I;

    TIN7AUAN PUSTAKA

    H"

  • 7/25/2019 ghryrfh

    17/27

    dan !0 bayi kurang bulan. Ikterus ini pada sebagian penderita dapat berbentuk fisiologik dan

    sebagian lagi patologik yang dapat menimbulkan gangguan yang menetap atau menyebabkan

    kematian.

    Ka+""6a+"

    Ikterus neonatorum dibagi menjadi ikterus fisiologis dan patologis.

    I6$er-+ ,"+"oo4"+

    Ikterus pada neonatus tidak selamanya patologis. Ikterus fisiologis adalah Ikterus yang

    memiliki karakteristik sebagai berikut3

    5imbul pada hari ke( dan ke-$ dan tampak jelas pada hari ke- dan ke-6.

    adar 7ilirubin Indirek setelah ( < () jam tidak melewati mg pada neonatus cukup

    bulan dan 0 mg pada kurang bulan.

    ecepatan peningkatan kadar 7ilirubin tak melebihi mg per hari.

    adar 7ilirubin direk kurang dari mg

    Ikterus hilang pada 0 hari pertama

    5idak terbukti mempunyai hubungan dengan keadaan patologis tertentu

    7ayi tampak biasa, minum baik, berat badan naik.

    b. Ikterus 'atologisE"iperbilirubinemia

    Adalah suatu keadaan dimana kadar 7ilirubin dalam darah mencapai suatu nilai yangmempunyai potensi untuk menimbulkan ern Ikterus kalau tidak ditanggulangi dengan baik,

    atau mempunyai hubungan dengan keadaan yang patologis.

    arakteristik ikterus patologis sebagai berikut 3

    Ikterus terjadi dalam () jam pertama kehidupan. Ikterus menetap sesudah bayi berumur

    0 hari / pada bayi cukup bulan1 dan lebih dari ) hari pada bayi baru lahir 772+.

    onsentrasi bilirubin serum melebihi 0 mg pada bayi kurang bulan /772+1 dan (,

    mg pada bayi cukup bulan. 7ilirubin direk lebih dari mg.

    'eningkatan bilirubin mg atau lebih dalam () jam.

    Ikterus yang disertai proses hemolisis /inkompatibilitas darah, defisiensi enHim *-6-'8,

    dan sepsis1.

  • 7/25/2019 ghryrfh

    18/27

    Ada juga pendapat ahli lain tentang hiperbilirubinemia yaitu 7rown menetapkan

    "iperbilirubinemia bila kadar 7ilirubin mencapai ( mg pada cukup bulan, dan mg pada

    bayi kurang bulan. =telly menetapkan 0 mg dan mg.

    Penye=a= ( ,a6$or Pre#"+

  • 7/25/2019 ghryrfh

    19/27

    =ntuk lebih memahami tentang patofisiologi ikterus maka terlebih dahulu akan diuraikan

    tentang metabolisme bilirubin

    Me$a=o"+%e B""r-="n

    Segera setelah lahir bayi harus mengkonjugasi 7ilirubin /merubah 7ilirubin yang

    larut dalam lemak menjadi 7ilirubin yang mudah larut dalam air1 di dalam hati.

    rekuensi dan jumlah konjugasi tergantung dari besarnya hemolisis dan kematangan hati,

    serta jumlah tempat ikatan Albumin /Albumin binding site1.

    'ada bayi yang normal dan sehat serta cukup bulan, hatinya sudah matang dan

    menghasilkan 4nHim *lukoronil 5ransferase yang memadai sehingga serum 7ilirubin

    tidak mencapai tingkat patologis.

    Pa$o"+"oo4" H"

  • 7/25/2019 ghryrfh

    20/27

    ?udah tidaknya kadar 7ilirubin melewati sawar darah otak ternyata tidak hanya

    tergantung pada keadaan neonatus. 7ilirubin Indirek akan mudah melalui sawar darah

    otak apabila bayi terdapat keadaan 7erat 7adan 2ahir +endah , "ipoksia, dan

    "ipoglikemia.

    Ko%

  • 7/25/2019 ghryrfh

    21/27

    'enilaian ini sangat sulit dikarenakan ketergantungan dari warna kulit bayi sendiri. 5anpa

    mempersoalkan usia kehamilan atau saat timbulnya ikterus, hiperbilirubinemia yang cukup

    berarti memerlukan penilaian diagnostic lengkap, yang mencakup penentuan fraksi bilirubin

    langsung /direk1 dan tidak langsung /indirek1 hemoglobin, hitung lekosit, golongan darah, tes

    ;oombs dan pemeriksaan apusan darah tepi. 7ilirubinemia indirek, retikulositosis dan sediaan

    apusan memperlihatkan petunjuk adanya hemolisis akibat nonimunologik. >ika terdapat

    hiperbilirunemia direk, adanya hepatitis, fibrosis kistis dan sepsis. >ika hitung retikulosit, tes

    ;oombs dan bilirubin indirek normal, maka mungkin terdapat hiperbilirubinemia indirek

    fisiologis atau patologis.

    I6$er-+ "+"oo4"+

    8alam keadaan normal, kadar bilirubin indirek dalam serum tali pusat adalah C $ mgEdl

    dan akan meningkat dengan kecepatan kurang dari mgEdl E() jamO dengan demikian ikterus

    baru terlihat pada hari ke ( -$, biasanya mencapai puncak antara hari ke ( C ), dengan kadar C

    6 mgEdl untuk selanjutnya menurun sampai kadar C 6 mgEdl untuk selanjutnya menurun sampai

    kadarnya lebih rendah dari ( mgEdl antara hari ke C kehidupan.

    H"

  • 7/25/2019 ghryrfh

    22/27

    parenteral total. adang bilirubin fisiologis dapat berlangsung berkepanjangan sampai beberapa

    minggu seperti pada bayi yang menderita penyakit hipotiroidisme atau stenosis pylorus.

    Pe%er"6+aan Pen-nan4

    'emeriksaan penunjang yang perlu dilakukan sesuai dengan waktu timbulnya ikterus,

    yaitu 3

    I6$er-+ yan4 $"%=-

  • 7/25/2019 ghryrfh

    23/27

    a1 'emeriksaan darah tepi.

    b1 'emeriksaan darah 7ilirubin berkala.

    c1 'emeriksaan skrining 4nHim *6'8.d1 'emeriksaan lain bila perlu.

    I6$er-+ yan4 $"%=- +e+-#a/ * a%

  • 7/25/2019 ghryrfh

    24/27

    ;ara kerja terapi sinar yaitu menimbulkan dekomposisi bilirubin dari suatu senyawaan

    tetrapirol yang sulit larut dalam air menjadi senyawa dipirol yang mudah larut dalam air

    sehingga dapt dikeluarkan melalui urin dan faeces. 8i samping itu pada terapi sinar ditemukan

    pula peninggian konsentrasi bilirubin indirek dalam cairan empedu duodenum dan menyebabkan

    bertambahnya pengeluaran cairan empedu ke dalam usus sehingga peristaltic usus meningkat

    dan bilirubin keluar bersama faeces. 8engan demikian kadar bilirubin akan menurun.

    "al-hal yang perlu diperhatikan pada pemberian terapi sinar adalah 3

    'emberian terapi sinar biasanya selama 00 jam.

    2ampu yang dipakai tidak melebihi 00 jam. Sebelum digunakan cek apakah lampu

    semuanya menyala. 5empelkan pada alat terapi sinar ,penggunaan yang keberapa pada

    bayi itu untuk mengetahui kapan mencapai 00 jam penggunaan.

    'asang label , kapan mulai dan kapan selesainya fototerapi.

    omplikasi fototerapi 3

    . 5erjadi dehidrasi karena pengaruh sinar lampu dan mengakibatkan peningkatan

    Insensible Fater 2oss /IF21 /penguapan cairan1. 'ada 772+ kehilangan cairan

    dapat meningkat (-$kali lebih besar.

    (. rekuensi defikasi meningkat sebagai meningkatnya bilirubin indirek dalam

    cairan empedu dan meningkatnya peristaltik usus.

    timbul kelainan kulit sementara pada daerah yang terkena sinar / berupa kulit

    kemerahan1tetapi akan hilang setelah terapi selesai.

    $. *angguan retina bila mata tidak ditutup.

    enaikan suhu akibat sinar lampu. >ika hal ini terjadi sebagian lampu

    dimatikan,terapi diteruskan. >ika suhu terus naik lampu semua dimatikan

    sementara, bayi dikompres dingin dan diberikan ekstra minum.). omplikasi pada gonad yang diduga menimbulkan kemandulan.

    Tran-+" Pen44an$"

    5ransfusi 'engganti atau Imediat diindikasikan adanya faktor-faktor 3

    5iter anti +h lebih dari 3 6 pada ibu.

    'enyakit "emolisis berat pada bayi baru lahir.

    'enyakit "emolisis pada bayi saat lahir perdarahan atau () jam pertama.

    5es ;oombs 'ositif.

    adar 7ilirubin 8irek lebih besar $, mg E dl pada minggu pertama.

  • 7/25/2019 ghryrfh

    25/27

    Serum 7ilirubin Indirek lebih dari (0 mg E dl pada )! jam pertama.

    "emoglobin kurang dari ( gr E dl.

    7ayi dengan "idrops saat lahir.

    7ayi pada resiko terjadi ern Ikterus.

    5ransfusi 'engganti digunakan untuk 3

    ?engatasi Anemia sel darah merah yang tidak Suseptible /rentan1 terhadap sel darah

    merah terhadap Antibodi ?aternal.

    ?enghilangkan sel darah merah untuk yang 5ersensitisasi /kepekaan1.

    ?enghilangkan Serum 7ilirubin.

    ?eningkatkan Albumin bebas 7ilirubin dan meningkatkan keterikatan dengan

    7ilirubin

    'ada +h Inkomptabiliti diperlukan transfusi darah golongan 9 segera /kurang dari (

    hari1, +h negatif whole blood. 8arah yang dipilih tidak mengandung antigen A dan

    antigen 7 yang pendek. setiap ) C ! jam kadar 7ilirubin harus dicek. "emoglobin

    harus diperiksa setiap hari sampai stabil.

    T/era

  • 7/25/2019 ghryrfh

    26/27

    . ?aisels ?>. #eonatal "yperbilirubinemia. 8alam3 laus ?" and anaroff AA.

    ;are of the "igh-+isk #eonate th 4d, F7 Saunders ;o. (00 3 $()-6(.

    (. ?adam A., Fong +.> and Ste%enson 8.. ;linical features and management of

    unconjugated hyperbilirubinemia in term and near term infants.

    $. 'eter ;ooper, A.Suryono, Indarso , et al. >aundice. In 3 ?anaging #ewborn

    'roblems 3 a guide for doctor, nurses and midwi%es, F"9, (00$ 3 ---!&.

    ). 8epkes +I. lasifikasi Ikterus isiologis dan Ikterus 'atologis. 8alam 3 7uku

    7agan ?57? /?anajemen 5erpadu 7ayi ?uda Sakit1. ?etode 5epat *una untuk

    'aramedis, 7idan dan 8okter. 8epkes +I, (00.

    . ?aisels ?.>, 9strea 4.F, 5ouch S., et al. 4%aluation of a new transcutaneous

    bilirubinometer. 'ediatrics (00) O $ 3 6(!.

    6. American Academy of 'ediatrics. Subcommittee on "yperbilirubinemia.

    ?anagement of hyperbilirubinemia in the newborn infant $ or more weeks of

    gestation. 'ediatrics (00) O ) 3 (&).

    . 4bbesen , Agati * and 'ratesi +. 'hototherapy with turRuoise %s blue light.

    Arch 8is ;hild etal-#eonatal (00$O !! 3 )$0-.

    !. >ayashree +amasethu. 4

  • 7/25/2019 ghryrfh

    27/27

    . Suriadi, Nuliani,(00, Asuhan eperawatan 'ada Anak. ;D Sagung Seto, >akarta

    Staf 'engajar =I, (000. Ilmu esehatan Anak, 7uku uliah $.

    InfomedikaO>akarta