Upload
wulan-sari-cahyani
View
215
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/25/2019 ghryrfh
1/27
MODUL TUBUH KEMBANG (MO TK)
IKTERUS NEONATORUM
KELOMPOK III
030 09 108 Haryo Ganea !"#ya$a%a 030 11 0&0 '"n#y A%a"a
030 10 0* Noor I+$y ,a-."a U/a 030 11 101 ,"er#a O"$a A./ar"
030 11 008 A#2"na Sya"$r" 030 11 10 ,"" An44raeny
030 11 010 A4ne++ Pra$"2" 030 11 151 In#"ra May-+$" Nan#"n"
030 11 03* Ann"+a R".6y Ma-"#a 030 11 15 I+$/" Dya/ Pan4e+$"
030 11 038 Anya De2" Na+$"$" 030 11 159 7oy
030 11 09 '/r"+$"ne oan#a
7a6ar$a: 1 Mare$ 013
,AKULTAS KEDOKTERAN UNI;ERSITAS TRISAKTI
BAB I
PENDAHULUAN
7/25/2019 ghryrfh
2/27
Ikterus adalah perubahan warna kulit, membran mukosa dan sclera mata dari putih
menjadi kuning karena peningkatan kadar bilirubin dalam darah. Ikterus umumnya mulai tampak
pada sclera dan muka, selanjutnya meluas secara sefalokaudal. Ikterus neonatorum adalah ikterus
yang terjadi pada bayi baru lahir di minggu pertama kehidupannya. Ikterus neonatorum
merupakan masalah kesehatan yang sering ditemukan di antara bayi-bayi baru lahir.
Secara umum, setiap neonatus mengalami peningkatan konsentrasi bilirubin serum.
Angka kejadian ikterus terjadi pada 60 bayi cukup bulan dan !0 bayi kurang bulan. "al ini
adalah keadaan yang fisiologis akibat metabolisme bilirubin pada neonatus belum sempurna.
#amun demikian, sebagian bayi akan mengalami ikterus yang berat sehingga memerlukan
pemeriksaan dan tatalaksana yang benar untuk mencegah kesakitan dan kematian.
BAB II
LAPORAN KASUS
7/25/2019 ghryrfh
3/27
Seorang bayi laki-laki usia $ hari datang dengan keluhan kuning seluruh tubuh, lahir
dengan persalinan %akum ekstraksi dari seorang ibu berusia $& tahun, '(A0 dengan usia gestasi
$& minggu, berat lahir $.)00 gram, A'*A+ score menit & menit ke 0. Anak ke- berusia )
tahun lahir spontan dengan berat lahir $(00 gram kehamilan cukup bulan.
Anda selaku dokter muda /o-asisten1 yang bertugas di rumah sakit ditugaskan membuat
pengelolaan dengan membuat status serta mendiskusikan hal-hal yang perlu dilengkapi dan
difahami pada kasus tersebut.
H a+"
7/25/2019 ghryrfh
4/27
A+h bayi 3 :
;oomb test 3 -
*6'8 3 #ormal
Ha+"
7/25/2019 ghryrfh
5/27
Per$anyaan +e+"
. >elaskan definisi, epidemiologi, patofisiologi /metabolisme bilirubin1, etiologi, faktor
resiko, dan klasifikasi bayi kuning
(. 5entukan hal-hal yang dirangkum dalam menegakkan diagnosis dan meyingkirkandiagnosis banding.
$. +encanakan penatalaksanaan bayi kuning.
). 'ergunakan grafik #ormogram 7hutani faktor resiko dan grafik panduan terapiAmerican
Academy of Pediatrics(00) untuk tatalaksanaan.
. >elaskan mekanisme kerja fototerapi.
6. >elaskan komplikasi yang dapat terjadi.
BAB III PEMBAHASAN
IDENTITAS
#ama 3 -
=sia 3 $ hari>enis elamin 3 2aki-laki
Alamat 3 -
'ekerjaan 3 -
?asalah yang terdapat pada kasus ini adalah keluhan kuning di seluruh tubuh serta bayi
mengalami persalinan %akum ekstraksi yang memungkinkan terjadinya trauma. Selain itu umur
ibu merupakan umur yang rawan untuk kehamilan. 7erdasarkan kasus, bayi dilahirkan cukup
bulan dan tidak ditemukannya tanda-tanda asfiksia yang ditunjukkan oleh A'*A+ score. =ntuk
lebih mengetahui kelainan pada pasien maka perlu dilakukan anamnesis serta pemeriksaan lebih
lanjut.
ANAMNESIS
7/25/2019 ghryrfh
6/27
. Sejak kapan bayi terlihat kuning@
'erlu ditanyakan untuk mengetahui onset kelainan, serta agar dapat membedakan
apakah ikterus ini fisiologis atau patologis. 'ada ikterus patologis keluhan kuning
muncul pada hari kedua atau ketiga namun akan berkurang. Sedangkan jika pada
ikterus patologis onset terjadi pada kurang dari () jam setelah kelahiran. ?eskipun
demikian kelainan yang timbul pada hari ketiga belum menentukan bahwa ikterus ini
adalah ikterus fisiologis(. Apakah golongan darah ibu@
=ntuk mengetahui adanya kemungkinan rhesus atau A79 incompability.
$. +iwayat kehamilan ibu+iwayat kehamilan perlu diketahui untuk melihat kemungkinan adanya infeksi
selama kehamilan pada ibu
). rekuensi pemberian ASI@
'emberian ASI yang tidak adekuat dapat meningkatkan siklus enterohepatik bayiyang dapat menyebabkan ikterus pada janin
HIPOTESIS
7erdasarkan hasil anamnesa terhadap pasien ibu hamil, kami menetapkan beberapa hipotesis
yang terkait, yaitu3
1? I6$er-+ Neona$or-% Pa$oo4"+
Ikterus patologis dapat diakibatkan oleh banyak hal yaitu hemolisis darah, adanya
obstruksi, serta peningkatan siklus enterohepatik. Salah satu contohnya pada hemolisis
darah pada kasus ini dilihat dari riwayat ekstraksi %akum pada bayi yang dapat
menyebabkan sefalohematoma. 'erdarahan ini akan memicu terjadinya perombakan sel
darah merah sehingga bilirubin yang merupakan hasil dari perombakan akan meningkat
pesat dalam tubuh bayi.
? I6$er-+ Neona$or-% ,"+"oo4"+
eluhan yang muncul pada hari ketiga membuat kami mengambil hipotesis ini. 'ada
ikterus neonatorum fisiologis hal ini biasa muncul, namun akan hilang dalam beberapa
hari.
BPEMERIKSAAN ,ISIK
"asil pemeriksaan fisik pada pasien yang ditemukan adalah3
7/25/2019 ghryrfh
7/27
. esan =mum C tidak disebutkan
(. esadaran C tidak disebutkan
$. 5anda Dital
"+ 3 )0 mm"g
++ 3 $! kaliEmenit
). Antropometrik 7erat 7adan 3 -
'anjang 7adan 3 $& cm
2ingkar epala 3 $6 cm
. ulit
Kekuningan sampai tungkai, membuktikan bahwa terjadinya ikterus neonatorum
dan sesuai dengan keluhan pasien. Ikterus menyebar secara cephalocaudal yaitu
dari regio kepala menuju ke ekstremitas bawah, dimana pada pasien laju ikterus
sudah mencapai tungkai kaki. 8iperkirakan bahwa kadar bilirubin dapat mencapai
(0 mgEd2. 'erlu diwaspadai komplikasi lebih lanjut seperti kernicterus, perlu juga
dilakukan pemeriksaan penunjang mengukur kadar bilirubin untuk mendapatkan
hasil yang lebih akurat.
Turgor kulit baik.#ormal dan tidak terdapat tanda-tanda dehidrasi.
6. epala dan leher
8itemukan cephalohematoma, terjadi trauma sehingga menimbulkan ekstra%asasi
darah akibat riwayat persalinan bayi menggunakan instrumen, yaitu %akum
ekstraksi dan timbul hematoma pada kepala. 'enggunaan instrumen saat
persalinan sehingga timbul hematoma seperti pada kasus dapat menjadi salah satu
kemungkinan penyebab terjadinya ikterus pada pasien. 8arah yang terkumpul
tersebut kemudian akan dilisiskan, dan terjadilah anemia hemolitik sehingga
kemungkinan bilirubin indirek akan meningkat, diperlukan pemeriksaan
penunjang untuk menghitung kadar bilirubin secara akurat.
. 8ada 3 hasil pemeriksaan didapatkan normal
!. Abdomen 3 hasil pemeriksaan didapatkan normal
Anus /:1
=mbilikus kering
&. 4kstremitas 3 hasil pemeriksaan didapatkan normal0. +efleks primitif 3 hasil pemeriksaan didapatkan normal
+efleks ?oro /:1
+efleks 7abinski /:1
. 'emeriksaan lain 3 hasil pemeriksaan didapatkan normal
Spina 7ifida /-1
*ibbus /-1
7/25/2019 ghryrfh
8/27
*labella /:1
*rasping /:1
Stapping /:1
BPEMERIKSAAN LABORATORIUM
2eukosit 3 6)000 /&000-$0000 selEmm1
4ritrosit 3 $,$ /$,!-6, juta 1 menurun karena ada perdarahan / mungkin 1
"b 3 (,) / )- ( gramEdl 1 hb anak turun kemungkinan dikarenakan banyaknya darah yang
keluar karna di lakukannya %akum ektraksi
"t 3 $,( /)0-6!1 hematokrit rendah di karenakan karna adanya hemolisis karna tindakan
persalinan dengan %akum ekstraksi
'latelet / trombosit 1 3(&000 /0000-)00001
7ilirubin total 3 !,$ / meningkat melebihi kadar puncak ikterus fisiologis, jadi ini termasuk
ikterus patologis 1
ibu golongan darah 9 rh :
anak golongan darah A rh:
8irect serum 0,
+etikulosit ! / o, C , 1 karna adanya hemolisis
8arah tepi gambaran mikrosferosit / menandakan ada nya hemolisis 1
;oom test C / menandakan bahwa tidak ada nya hemolisis akibat inkompaktibilitas A791
*6'8 C // menandakan bahwa tidak ada nya defisiensi *6'8
BPEMERIKSAAN PENUN7ANG
.Disual
?etode %isual memiliki angka kesalahan yang tinggi, namun masih dapat digunakan apabila
tidak ada alat. 'emeriksaan ini sulit diterapkan pada neonatus kulit berwarna, karena besarnya
bias penilaian. Secara e%idence pemeriksaan metode %isual tidak direkomendasikan, namun
apabila terdapat keterbatasan alat masih boleh digunakan untuk tujuan skrining dan bayi dengan
7/25/2019 ghryrfh
9/27
skrining positif segera dirujuk untuk diagnostik dan tata laksana lebih lanjut.
F"9 dalam panduannya menerangkan cara menentukan ikterus secara %isual, sebagai berikut3
a1 'emeriksaan dilakukan dengan pencahayaan yang cukup /di siang hari dengan
cahaya matahari1 karena ikterus bisa terlihat lebih parah bila dilihat dengan
pencahayaan buatan dan bisa tidak terlihat pada pencahayaan yang kurang.
b1 5ekan kulit bayi dengan lembut dengan jari untuk mengetahui warna di bawah kulit
dan jaringan subkutan.
c1 5entukan keparahan ikterus berdasarkan umur bayi dan bagian tubuh yang tampak
kuning.
(. 7ilirubin Serum
'emeriksaan bilirubin serum merupakan baku emas penegakan diagnosis ikterus neonatorum
serta untuk menentukan perlunya inter%ensi lebih lanjut. 7eberapa hal yang perlu
dipertimbangkan dalam pelaksanaan pemeriksaan serum bilirubin adalah tindakan ini merupakan
tindakan in%asif yang dianggap dapat meningkatkan morbiditas neonatus. =mumnya yang
diperiksa adalah bilirubin total. Sampel serum harus dilindungi dari cahaya /dengan aluminium
foil1.
7eberapa senter menyarankan pemeriksaan bilirubin direk, bila kadar bilirubin total G (0 mgEd2
atau usia bayi G ( minggu.
$. 7ilirubinometer 5ranskutan
7ilirubinometer adalah instrumen spektrofotometrik yang bekerja dengan prinsip
memanfaatkan bilirubin yang menyerap cahaya dengan panjang gelombang )0 nm. ;ahayayang dipantulkan merupakan representasi warna kulit neonatus yang sedang diperiksa.
'emeriksaan bilirubin transkutan /5c71 dahulu menggunakan alat yang amat dipengaruhi
pigmen kulit. Saat ini, alat yang dipakai menggunakan multiwa%elength spectral reflectance yang
7/25/2019 ghryrfh
10/27
tidak terpengaruh pigmen. 'emeriksaan bilirubin transkutan dilakukan untuk tujuan skrining,
bukan untuk diagnosis.
7riscoe dkk. /(00(1 melakukan sebuah studi obser%asional prospektif untuk mengetahui
akurasi pemeriksaan bilirubin transkutan />? 0(1 dibandingkan dengan pemeriksaan bilirubin
serum /metode standar diaHo1. 'enelitian ini dilakukan di Inggris, melibatkan $0$ bayi baru lahir
dengan usia gestasi G$) minggu. 'ada penelitian ini hiperbilirubinemia dibatasi pada konsentrasi
bilirubin serum G).) mgEd2 /()& umolEl1. 8ari penelitian ini didapatkan bahwa pemeriksaan
5c7 dan 5otal Serum 7ilirubin /5S71 memiliki korelasi yang bermakna /n$0$, r0.6,
p0.0001,G
=mumnya pemeriksaan 5c7 dilakukan sebelum bayi pulang untuk tujuan skrining. "asil
analisis biaya yang dilakukan oleh Suresh dkk. /(00)1 menyatakan bahwa pemeriksaan bilirubin
serum ataupun transkutan secara rutin sebagai tindakan skrining sebelum bayi dipulangkan tidak
efektif dari segi biaya dalam mencegah terjadinya ensefalopati hiperbilirubin.
). 'emeriksaan bilirubin bebas dan ;9
7ilirubin bebas secara difusi dapat melewati sawar darah otak. "al ini menerangkan
mengapa ensefalopati bilirubin dapat terjadi pada konsentrasi bilirubin serum yang rendah.
7eberapa metode digunakan untuk mencoba mengukur kadar bilirubin bebas. Salah
satunya dengan metode oksidase-peroksidase. 'rinsip cara ini berdasarkan kecepatan reaksi
oksidasi peroksidasi terhadap bilirubin. 7ilirubin menjadi substansi tidak berwarna. 8engan
pendekatan bilirubin bebas, tata laksana ikterus neonatorum akan lebih terarah.
Seperti telah diketahui bahwa pada pemecahan heme dihasilkan bilirubin dan gas ;9
dalam jumlah yang ekui%alen. 7erdasarkan hal ini, maka pengukuran konsentrasi ;9 yang
dikeluarkan melalui pernapasan dapat digunakan sebagai indeks produksi bilirubin.
5abel. 'erkiraan linis 5ingkat eparahan Ikterus
=sia uning terlihat pada 5ingkat keparahan ikterus
7/25/2019 ghryrfh
11/27
"ari
"ari (
"ari $
7agian tubuh manapun
5engan dan tungkai J
5angan dan kaki J
7erat
J 7ila kuning terlihat pada bagian tubuh manapun pada hari pertama dan terlihat pada
lengan, tungkai, tangan dan kaki pada hari kedua, maka digolongkan sebagai ikterus
sangat berat dan memerlukan terapi sinar secepatnya. 5idak perlu menunggu hasil
pemeriksaan kadar bilirubin serum untuk memulai terapi sinar.
@DIAGNOSIS
7erdasarkan hasil pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang telah dilakukan pada bayi,kami menyimpulkan diagnose kerja pada bayi ini adalah I$er-+ neona$or-% e
e
7/25/2019 ghryrfh
12/27
hematoma tersebut. 9leh sebab itu, terjadilah peningkatan produksi bilirubin unconjugated atau
indirek. 7ilirubin indirek inilah yang menyebabkan bayi berwarna kuning.
"al ini terjadi karena bilirubin indirek yang meningkat tersebut tidak dapat dikonjugasi
oleh hepar bayi yang masih belum berkembang secara sempurna. Selain itu, bilirubin indirek
yang berlebihan tersebut tidak dapat diangkut oleh albumin /yang kadarnya rendah pada bayi1 ke
hepar untuk proses konjugasi lebih lanjut. 7ilirubin indirek yang tidak terkonjugasi ini kemudian
beredar keseluruh tubuh melalui peredaran darah bayi. "al inilah yang menyebabkan bayi
berwarna kuning.
@TATALAKSANA
5ujuan utama dalam penatalaksanaan ikterus neonatorum adalah untuk mengendalikanagar kadar bilirubin serum tidak mencapai nilai yang dapat menbimbulkan kern-
ikterusEensefalopati bilirubin, serta mengobati penyebab langsung ikterus tadi.
'engendalian kadar bilirubin dapat dilakukan dengan mengusahakan agar konjugasi
bilirubin dapat lebih cepat berlangsung. "al ini dapat dilakukan dengan merangsang
terbentuknya glukoronil transferase dengan pemberian obat-obatan /luminal1.
'emberian substrat yang dapat menghambat metabolisme bilirubin /plasma atau albumin1,
mengurangi sirkulasi enterohepatik /pemberian kolesteramin1, terapi sinar atau transfusi tukar,
merupakan tindakan yang juga dapat mengendalikan kenaikan kadar bilirubin. 8ikemukakan
pula bahwa obat-obatan /IDI* 3 Intra Denous Immuno *lobulin dan ?etalloporphyrins1 dipakai
dengan maksud menghambat hemolisis, meningkatkan konjugasi dan ekskresi bilirubin /,(1.
Tera
7/25/2019 ghryrfh
13/27
dan bilirubin akan lebih cepat meninggalkan usus halus/$,),1
'eralatan yang digunakan dalam terapi sinar terdiri dari beberapa buah lampu neon yang
diletakkan secara pararel dan dipasang dalam kotak yang berfentilasi. Agar bayi mendapatkan
energi cahaya yang optimal /$!0-)0 nm1 lampu diletakkan pada jarak tertentu dan bagian
bawah kotak lampu dipasang pleksiglass biru yang berfungsi untuk menahan sinar ultra%iolet
yang tidak bermanfaat untuk penyinaran. *antilah lampu setiap (000 jam atau setelah
penggunaan $ bulan walau lampu masih menyala. *unakan kain pada boks bayi atau inkubator
dan pasang tirai mengelilingi area sekeliling alat tersebut berada untuk memantulkan kembali
sinar sebanyak mungkin ke arah bayi / $,1.
'ada saat penyinaran diusahakan agar bagian tubuh yang terpapar dapat seluas-luasnya, yaitu
dengan membuka pakaian bayi. 'osisi bayi sebaiknya diubah-ubah setiap 6-! jam agar bagian
tubuh yang terkena cahaya dapat menyeluruh. edua mata ditutup namun gonad tidak perlu
ditutup lagi, selama penyinaran kadar bilirubin dan hemoglobin bayi di pantau secara berkala dan
terapi dihentikan apabila kadar bilirubin 0 mgEd2 / LmolE21. 2amanya penyinaran
biasanya tidak melebihi 00 jam.
'enghentian atau peninjauan kembali penyinaran juga dilakukan apabila ditemukan efek
samping terapi sinar. 7eberapa efek samping yang perlu diperhatikan antara lain 3 enteritis,
hipertermia, dehidrasi, kelainan kulit, gangguan minum, letargi dan iritabilitas. 4fek samping ini
biasanya bersifat sementara dan kadang-kadang penyinaran dapat diteruskan sementara keadaan
yang menyertainya diperbaiki. /6,,!1
Tran+-+" T-6ar
5ransfusi tukar merupakan tindakan utama yang dapat menurunkan dengan cepat bilirubin
indirek dalam tubuh selain itu juga bermanfaat dalam mengganti eritrosit yang telah terhemolisis
dan membuang pula antibodi yang menimbulkan hemolisis. Falaupun transfusi tukar ini sangat
bermanfaat, tetapi efek samping dan komplikasinya yang mungkin timbul perlu di perhatikan
dan karenanya tindakan hanya dilakukan bila ada indikasi. riteria melakukan transfusi tukar
7/25/2019 ghryrfh
14/27
selain melihat kadar bilirubin, juga dapat memakai rasio bilirubin terhadap albumin.
8alam melakukan transfusi tukar perlu pula diperhatikan macam darah yang akan diberikan dan
teknik serta penatalaksanaan pemberian. Apabila hiperbilirubinemia yang terjadi disebabkan oleh
inkompatibilitas golongan darah A79, darah yang dipakai adalah darah golongan 9 rhesus
positip. 'ada keadaan lain yang tidak berkaitan dengan proses aloimunisasi, sebaiknya
digunakan darah yang bergolongan sama dengan bayi. 7ila keadaan ini tidak memungkinkan,
dapat dipakai darah golongan 9 yang kompatibel dengan serum ibu. Apabila hal inipun tidak
ada, maka dapat dimintakan darah 9 dengan titer anti A atau anti 7 yang rendah. >umlah darah
yang dipakai untuk transfusi tukar berkisar antara )0-!0 ccEkg77/&1.
?acam 5ransfusi 5ukar3
. M8ouble DolumeM artinya dibutuhkan dua kali %olume darah, diharapkan dapat mengganti
kurang lebih &0 dari sirkulasi darah bayi dan !! mengganti "b bayi.
(. MIso DolumeM artinya hanya dibutuhkan sebanyak %olume darah bayi, dapat mengganti 6
"b bayi.
$. M'artial 4
7/25/2019 ghryrfh
15/27
@KOMPLIKASI
7eberapa komplikasi yang dapat terjadi pada bayi ini adalah 3
. ern Ikterus 3 'erubahan neuropatologi yang ditandai oleh deposisi pigmen bilirubin pada
beberapa daerah di otak terutama di ganglia basalis, pons dan serebelum. ern ikterus
digunakan untuk keadaan klinis yang kronik dengan sekuele yang permanen karena toksik
bilirubin/01.
(. ;erebral palsy 3 Suatu keadaan kerusakan jaringan otak yang menetap dan tidak progresif.
;erebral palsy juga dapat menyebabkan kelainan neurologis berupa gangguan korteksserebri, ganglia basalis, dan serebelum. Ikterus merupakan salah satu penyebab terjadinya
cerebral palsy akibat dari masuknya bilirubin ke ganglia basalis dan dapat menyebabkan
kerusakan yang permanen.
7/25/2019 ghryrfh
16/27
@PROGNOSIS
Ad Ditam 3 8ubia ad bonam
Ad unctionam 3 ad 7onam
Ad Sanationam 3 ad 7onam
BAB I;
TIN7AUAN PUSTAKA
H"
7/25/2019 ghryrfh
17/27
dan !0 bayi kurang bulan. Ikterus ini pada sebagian penderita dapat berbentuk fisiologik dan
sebagian lagi patologik yang dapat menimbulkan gangguan yang menetap atau menyebabkan
kematian.
Ka+""6a+"
Ikterus neonatorum dibagi menjadi ikterus fisiologis dan patologis.
I6$er-+ ,"+"oo4"+
Ikterus pada neonatus tidak selamanya patologis. Ikterus fisiologis adalah Ikterus yang
memiliki karakteristik sebagai berikut3
5imbul pada hari ke( dan ke-$ dan tampak jelas pada hari ke- dan ke-6.
adar 7ilirubin Indirek setelah ( < () jam tidak melewati mg pada neonatus cukup
bulan dan 0 mg pada kurang bulan.
ecepatan peningkatan kadar 7ilirubin tak melebihi mg per hari.
adar 7ilirubin direk kurang dari mg
Ikterus hilang pada 0 hari pertama
5idak terbukti mempunyai hubungan dengan keadaan patologis tertentu
7ayi tampak biasa, minum baik, berat badan naik.
b. Ikterus 'atologisE"iperbilirubinemia
Adalah suatu keadaan dimana kadar 7ilirubin dalam darah mencapai suatu nilai yangmempunyai potensi untuk menimbulkan ern Ikterus kalau tidak ditanggulangi dengan baik,
atau mempunyai hubungan dengan keadaan yang patologis.
arakteristik ikterus patologis sebagai berikut 3
Ikterus terjadi dalam () jam pertama kehidupan. Ikterus menetap sesudah bayi berumur
0 hari / pada bayi cukup bulan1 dan lebih dari ) hari pada bayi baru lahir 772+.
onsentrasi bilirubin serum melebihi 0 mg pada bayi kurang bulan /772+1 dan (,
mg pada bayi cukup bulan. 7ilirubin direk lebih dari mg.
'eningkatan bilirubin mg atau lebih dalam () jam.
Ikterus yang disertai proses hemolisis /inkompatibilitas darah, defisiensi enHim *-6-'8,
dan sepsis1.
7/25/2019 ghryrfh
18/27
Ada juga pendapat ahli lain tentang hiperbilirubinemia yaitu 7rown menetapkan
"iperbilirubinemia bila kadar 7ilirubin mencapai ( mg pada cukup bulan, dan mg pada
bayi kurang bulan. =telly menetapkan 0 mg dan mg.
Penye=a= ( ,a6$or Pre#"+
7/25/2019 ghryrfh
19/27
=ntuk lebih memahami tentang patofisiologi ikterus maka terlebih dahulu akan diuraikan
tentang metabolisme bilirubin
Me$a=o"+%e B""r-="n
Segera setelah lahir bayi harus mengkonjugasi 7ilirubin /merubah 7ilirubin yang
larut dalam lemak menjadi 7ilirubin yang mudah larut dalam air1 di dalam hati.
rekuensi dan jumlah konjugasi tergantung dari besarnya hemolisis dan kematangan hati,
serta jumlah tempat ikatan Albumin /Albumin binding site1.
'ada bayi yang normal dan sehat serta cukup bulan, hatinya sudah matang dan
menghasilkan 4nHim *lukoronil 5ransferase yang memadai sehingga serum 7ilirubin
tidak mencapai tingkat patologis.
Pa$o"+"oo4" H"
7/25/2019 ghryrfh
20/27
?udah tidaknya kadar 7ilirubin melewati sawar darah otak ternyata tidak hanya
tergantung pada keadaan neonatus. 7ilirubin Indirek akan mudah melalui sawar darah
otak apabila bayi terdapat keadaan 7erat 7adan 2ahir +endah , "ipoksia, dan
"ipoglikemia.
Ko%
7/25/2019 ghryrfh
21/27
'enilaian ini sangat sulit dikarenakan ketergantungan dari warna kulit bayi sendiri. 5anpa
mempersoalkan usia kehamilan atau saat timbulnya ikterus, hiperbilirubinemia yang cukup
berarti memerlukan penilaian diagnostic lengkap, yang mencakup penentuan fraksi bilirubin
langsung /direk1 dan tidak langsung /indirek1 hemoglobin, hitung lekosit, golongan darah, tes
;oombs dan pemeriksaan apusan darah tepi. 7ilirubinemia indirek, retikulositosis dan sediaan
apusan memperlihatkan petunjuk adanya hemolisis akibat nonimunologik. >ika terdapat
hiperbilirunemia direk, adanya hepatitis, fibrosis kistis dan sepsis. >ika hitung retikulosit, tes
;oombs dan bilirubin indirek normal, maka mungkin terdapat hiperbilirubinemia indirek
fisiologis atau patologis.
I6$er-+ "+"oo4"+
8alam keadaan normal, kadar bilirubin indirek dalam serum tali pusat adalah C $ mgEdl
dan akan meningkat dengan kecepatan kurang dari mgEdl E() jamO dengan demikian ikterus
baru terlihat pada hari ke ( -$, biasanya mencapai puncak antara hari ke ( C ), dengan kadar C
6 mgEdl untuk selanjutnya menurun sampai kadar C 6 mgEdl untuk selanjutnya menurun sampai
kadarnya lebih rendah dari ( mgEdl antara hari ke C kehidupan.
H"
7/25/2019 ghryrfh
22/27
parenteral total. adang bilirubin fisiologis dapat berlangsung berkepanjangan sampai beberapa
minggu seperti pada bayi yang menderita penyakit hipotiroidisme atau stenosis pylorus.
Pe%er"6+aan Pen-nan4
'emeriksaan penunjang yang perlu dilakukan sesuai dengan waktu timbulnya ikterus,
yaitu 3
I6$er-+ yan4 $"%=-
7/25/2019 ghryrfh
23/27
a1 'emeriksaan darah tepi.
b1 'emeriksaan darah 7ilirubin berkala.
c1 'emeriksaan skrining 4nHim *6'8.d1 'emeriksaan lain bila perlu.
I6$er-+ yan4 $"%=- +e+-#a/ * a%
7/25/2019 ghryrfh
24/27
;ara kerja terapi sinar yaitu menimbulkan dekomposisi bilirubin dari suatu senyawaan
tetrapirol yang sulit larut dalam air menjadi senyawa dipirol yang mudah larut dalam air
sehingga dapt dikeluarkan melalui urin dan faeces. 8i samping itu pada terapi sinar ditemukan
pula peninggian konsentrasi bilirubin indirek dalam cairan empedu duodenum dan menyebabkan
bertambahnya pengeluaran cairan empedu ke dalam usus sehingga peristaltic usus meningkat
dan bilirubin keluar bersama faeces. 8engan demikian kadar bilirubin akan menurun.
"al-hal yang perlu diperhatikan pada pemberian terapi sinar adalah 3
'emberian terapi sinar biasanya selama 00 jam.
2ampu yang dipakai tidak melebihi 00 jam. Sebelum digunakan cek apakah lampu
semuanya menyala. 5empelkan pada alat terapi sinar ,penggunaan yang keberapa pada
bayi itu untuk mengetahui kapan mencapai 00 jam penggunaan.
'asang label , kapan mulai dan kapan selesainya fototerapi.
omplikasi fototerapi 3
. 5erjadi dehidrasi karena pengaruh sinar lampu dan mengakibatkan peningkatan
Insensible Fater 2oss /IF21 /penguapan cairan1. 'ada 772+ kehilangan cairan
dapat meningkat (-$kali lebih besar.
(. rekuensi defikasi meningkat sebagai meningkatnya bilirubin indirek dalam
cairan empedu dan meningkatnya peristaltik usus.
timbul kelainan kulit sementara pada daerah yang terkena sinar / berupa kulit
kemerahan1tetapi akan hilang setelah terapi selesai.
$. *angguan retina bila mata tidak ditutup.
enaikan suhu akibat sinar lampu. >ika hal ini terjadi sebagian lampu
dimatikan,terapi diteruskan. >ika suhu terus naik lampu semua dimatikan
sementara, bayi dikompres dingin dan diberikan ekstra minum.). omplikasi pada gonad yang diduga menimbulkan kemandulan.
Tran-+" Pen44an$"
5ransfusi 'engganti atau Imediat diindikasikan adanya faktor-faktor 3
5iter anti +h lebih dari 3 6 pada ibu.
'enyakit "emolisis berat pada bayi baru lahir.
'enyakit "emolisis pada bayi saat lahir perdarahan atau () jam pertama.
5es ;oombs 'ositif.
adar 7ilirubin 8irek lebih besar $, mg E dl pada minggu pertama.
7/25/2019 ghryrfh
25/27
Serum 7ilirubin Indirek lebih dari (0 mg E dl pada )! jam pertama.
"emoglobin kurang dari ( gr E dl.
7ayi dengan "idrops saat lahir.
7ayi pada resiko terjadi ern Ikterus.
5ransfusi 'engganti digunakan untuk 3
?engatasi Anemia sel darah merah yang tidak Suseptible /rentan1 terhadap sel darah
merah terhadap Antibodi ?aternal.
?enghilangkan sel darah merah untuk yang 5ersensitisasi /kepekaan1.
?enghilangkan Serum 7ilirubin.
?eningkatkan Albumin bebas 7ilirubin dan meningkatkan keterikatan dengan
7ilirubin
'ada +h Inkomptabiliti diperlukan transfusi darah golongan 9 segera /kurang dari (
hari1, +h negatif whole blood. 8arah yang dipilih tidak mengandung antigen A dan
antigen 7 yang pendek. setiap ) C ! jam kadar 7ilirubin harus dicek. "emoglobin
harus diperiksa setiap hari sampai stabil.
T/era
7/25/2019 ghryrfh
26/27
. ?aisels ?>. #eonatal "yperbilirubinemia. 8alam3 laus ?" and anaroff AA.
;are of the "igh-+isk #eonate th 4d, F7 Saunders ;o. (00 3 $()-6(.
(. ?adam A., Fong +.> and Ste%enson 8.. ;linical features and management of
unconjugated hyperbilirubinemia in term and near term infants.
$. 'eter ;ooper, A.Suryono, Indarso , et al. >aundice. In 3 ?anaging #ewborn
'roblems 3 a guide for doctor, nurses and midwi%es, F"9, (00$ 3 ---!&.
). 8epkes +I. lasifikasi Ikterus isiologis dan Ikterus 'atologis. 8alam 3 7uku
7agan ?57? /?anajemen 5erpadu 7ayi ?uda Sakit1. ?etode 5epat *una untuk
'aramedis, 7idan dan 8okter. 8epkes +I, (00.
. ?aisels ?.>, 9strea 4.F, 5ouch S., et al. 4%aluation of a new transcutaneous
bilirubinometer. 'ediatrics (00) O $ 3 6(!.
6. American Academy of 'ediatrics. Subcommittee on "yperbilirubinemia.
?anagement of hyperbilirubinemia in the newborn infant $ or more weeks of
gestation. 'ediatrics (00) O ) 3 (&).
. 4bbesen , Agati * and 'ratesi +. 'hototherapy with turRuoise %s blue light.
Arch 8is ;hild etal-#eonatal (00$O !! 3 )$0-.
!. >ayashree +amasethu. 4
7/25/2019 ghryrfh
27/27
. Suriadi, Nuliani,(00, Asuhan eperawatan 'ada Anak. ;D Sagung Seto, >akarta
Staf 'engajar =I, (000. Ilmu esehatan Anak, 7uku uliah $.
InfomedikaO>akarta