24
ILMU KESEHATAN MATA F A KULT A S KEDOKTERAN LAPORAN KASUS UNI V ER S IT A S P A TTIMUR A S EPTEMBER 2 015  OS PTERYGIUM GRADE III Disusun ol!" B#$%i&s H'G P($$i(sin( )200*+,-+001. P/i/in " D%' (%/il( L' T(/$l(!i$u3 S4'M  DIBAAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK PADA BAGIAN ILMU KESEHATAN MATA RSUD DR' M HAULUSSY FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS PATTIMURA AMBON 2015

glaukoma

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Glaukoma berasal dari kata Yunani glaukos yang berarti hijau kebiruan, yang memberi kesan warna tersebut pada pupil penderita glaukoma. Kelainan ini ditandai oleh pencekungan diskus optikus dan pengecilan lapangan pandang yang disertai meningkatnya tekanan intraokuler. Glaukoma akut merupakan salah satu glaukoma sudut tertutup primer. Glaukoma akut adalah suatu kondisi dimana terjadi aposisi iris dengan jalinan trabecular pada sudut bilik mata. Saat kondisi iris terdorong atau menonjol kedepan maka outflow humor akuos akan terhambat, keadaan ini dapat menyebabkan peningkatan tekanan intraokular.2. Faktor Predisposisi Faktor anatomis yang menyebabkan sudut sempit adalah :  Bulbus okuli yang pendek, biasanya pada mata yang hipermetrop. Makin berat hipermetropnya makin dangkal bilik mata depannya. Tumbuhnya lensa, menyebabkan bilik mata depan menjadi lebih dangkal. Pada umur 25 tahun, dalamnya bilik mata depan rata-rata 3,6 mm, sedangkan pada umur 70 tahun 3,15 mm. Kornea yang kecil, dengan sendirinya bilik mata depannya dangkal. Tebalnya iris. Makin tebal iris, makin dangkal bilik mata depan.

Citation preview

7/16/2019 glaukoma

http://slidepdf.com/reader/full/glaukoma-568bd0b8aa7a1 1/24

ILMU KESEHATAN MATA

FAKULTAS KEDOKTERAN LAPORAN KASUSUNIVERSITAS PATTIMURA SEPTEMBER 2015

 

OS PTERYGIUM GRADE III

Disusun ol!"

B#$%i&s H'G P($$i(sin(

)200*+,-+001.

P/i/in "

D%' (%/il( L' T(/$l(!i$u3 S4'M

 DIBAAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK

PADA BAGIAN ILMU KESEHATAN MATA RSUD DR' M HAULUSSY

FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS PATTIMURA

AMBON

2015

7/16/2019 glaukoma

http://slidepdf.com/reader/full/glaukoma-568bd0b8aa7a1 2/24

DEFINISI

• Pterigium merupakan pertumbuhan fibrovaskuler

konjungtiva yang bersifat degeneratif dan invasif yang

menunjukkan penebalan berupa lipatan berbentuk

segitiga yang tumbuh menjalar ke kornea dengan puncak

segitiga di kornea

• Pterigium berasal dari bahasa !unani" yaitu pteron yang

artinya wing  atau sayap

7/16/2019 glaukoma

http://slidepdf.com/reader/full/glaukoma-568bd0b8aa7a1 3/24

E4i6/ioloi

• Singapore National Eye Center " #sia $%& tahun adalah

&'( sedangkan di atas )' tahun adalah &*"+(

• Recurrence rate pascaoperasi pterigium di Indonesia

adalah ,-.-%(

• /S 0ipto 1angunkusumo didapatkan bah2a recurrence

rate pada pasien berusia kurang dari )' tahun adalah

*-( dan pada pasien berusia lebih dari )' tahun adalah

&%"-(

7/16/2019 glaukoma

http://slidepdf.com/reader/full/glaukoma-568bd0b8aa7a1 4/24

Faktor /isiko

•/adiasi #ltraviolet

•Faktor 3enetik

•Faktor lain

7/16/2019 glaukoma

http://slidepdf.com/reader/full/glaukoma-568bd0b8aa7a1 5/24

Patogenesis

• Etiologi pterigium tidak diketahui dengan

 jelas

• #ltraviolet adalah mutagen untuk p53

tumor suppressor gene pada limbal basal

stem cell.

• Limbal stem cell  adalah sumber regenerasi

epitel kornea

7/16/2019 glaukoma

http://slidepdf.com/reader/full/glaukoma-568bd0b8aa7a1 6/24

3ambaran klinis

• Pterigium lebih sering pada kelompok usia

diatas )' tahun dan jenis kelamin laki4laki

• 5ajam penglihatan dapat normal atau

menurun

• Pterigium muncul sebagai lipatan

berbentuk segitiga pada konjungtiva yang

meluas ke kornea pada daerah fisura

interpalpebralis

7/16/2019 glaukoma

http://slidepdf.com/reader/full/glaukoma-568bd0b8aa7a1 7/24

6erdasarkan luas pterigium

&7 Derajat I 8 9ika hanya terbatas pada limbuskornea

%7 Derajat II 8 9ika sudah mele2ati limbus tetapi

tidak melebihi dari % mm mele2ati kornea

,7 Derajat III 8 9ika telah melebihi derajat % tetapi

tidak melebihi pinggir pupil mata dalam keadaan

cahaya

)7 Derajat I: 8 9ika pertumbuhan pterigium sudahmele2ati pupil sehingga mengganggu penglihatan

7/16/2019 glaukoma

http://slidepdf.com/reader/full/glaukoma-568bd0b8aa7a1 8/24

Diagnosa 6anding

• Pseudopterigium

Pseudopterigium adalah lipatan konjungtiva bulbar yang

melekat pada kornea

Sering terjadi saat proses penyembuhan dari ulkuskornea" dimana konjungtiva tertarik dan menutupi

kornea

7/16/2019 glaukoma

http://slidepdf.com/reader/full/glaukoma-568bd0b8aa7a1 9/24

• Pinguekula

Penebalan terbatas pada konjungtiva bulbi

6erbentuk nodul yang ber2arna kekuningan pada

konjungtiva bulbi di daerah nasal atau temporallimbus

7/16/2019 glaukoma

http://slidepdf.com/reader/full/glaukoma-568bd0b8aa7a1 10/24

tatalaksana

• Prinsip 8

• 5atalaksana obat4obatan jika pterygium derajat &

dan %

• 5indakan bedah dilakukan pada pterygium yangmelebihi derajat %

7/16/2019 glaukoma

http://slidepdf.com/reader/full/glaukoma-568bd0b8aa7a1 11/24

5ekhnik operasi

• 6are sclera

• Simple closure

•Sliding flap

• Ro$($ion(l 7l(4

• 0onjungtival graft

7/16/2019 glaukoma

http://slidepdf.com/reader/full/glaukoma-568bd0b8aa7a1 12/24

;omplikasi

• Scar  <jaringan parut7 pada konjungtiva dan

kornea"

• Distorsi dan penglihatan sentral berkurang"

• Scar pada rektus medial dapat

menyebabkan diplopia

7/16/2019 glaukoma

http://slidepdf.com/reader/full/glaukoma-568bd0b8aa7a1 13/24

=>P?/>N ;>S#S

7/16/2019 glaukoma

http://slidepdf.com/reader/full/glaukoma-568bd0b8aa7a1 14/24

IdentitasN(/( N#' 8A

U/u% )- 5ahun

Al(/($ 65N 6ukit =ateri Indah

A(/( ;risten

P&%9((n 4

No/o% Ris$%  '+4*%4-'

(&$u P/%i&s((n '& ?ktober %'&-

Ru(n P/%i&s((n /uang ?; /S#D Dr 1 @aulussy

 >mbon

7/16/2019 glaukoma

http://slidepdf.com/reader/full/glaukoma-568bd0b8aa7a1 15/24

 >N>1NESIS

• Klu!(n U$(/(

Penglihatan kabur 

• An(/nsis T%4i/4in

;eluhan penglihatan kabur sudah dialami pasien sekitarkurang lebih &' tahun yang lalu terutama pada mata kiri

;eluhan dirasakan muncul secara perlahan4perlahan

disertai rasa gatal"peri dan sering air mata yang keluar

sendiri tanpa disadari

7/16/2019 glaukoma

http://slidepdf.com/reader/full/glaukoma-568bd0b8aa7a1 16/24

• Ri:(#($ Pn#(&i$ D(!ulu " 5idak >da

• Ri:(#($ D(l(/ Klu(%( " 5idak >da

• Ri:(#($ Pn#(&i$ Sis$/i& " 5idak >da

• Ri:(#($ Sosi(l " 5idak >da• Ri:(#($ K(;(/($( " 5idak ada

7/16/2019 glaukoma

http://slidepdf.com/reader/full/glaukoma-568bd0b8aa7a1 17/24

Ks(6(%(n o/4os /n$is

N(6i   AB kaliCmenit

P%n(7(s(n   &+ kaliCmenit

•Keadaan Umum

•Status Oftalmologi•Visus OD : > 2/60

Visus OS : > 2/60•Segmen anterior ODS: dinilai dengan menggunakan  pen light 

7/16/2019 glaukoma

http://slidepdf.com/reader/full/glaukoma-568bd0b8aa7a1 18/24

 

OD

S/n

An$%io% Bol(

M($(

 

OS

P(l4%( Su4%io%" E6/()+.3

l7(%os4(s/)+.3 %i$/()+.

3&$%o4ion)+.3 n$%o4ion)+.3

$%i&i(sis)<.3s&%$)+.3 !/($o/)+.

 

P(l4%( In7%io%"

E6/()+.3 l7(%os4(s/)+.3

%i$/()+. 3&$%o4ion)+.3

n$%o4ion)+. 3s&%$)+.3 !/($o/)+.

Palpebra Palpebra Superior8 Edema <47"

blefarospasme<47"

eritema<47"ektropion<47"

entropion<47"sekret<47"

hematom<47

 

Palpebra Inferior8

Edema<47" blefarospasme<47"

eritema<47"ektropion<47"

entropion<47"sekret<47"

hematom<47"

K/osis)+.3 su&on9un;$i=(l

l6in)+.3 !i4%/is)+.3 (n/is)+.3

4$%iiu/)+.3 in9&si &on9un$i=( )+.

;onjungtiva ;emosis<47" subkonjunctival

bleeding<47" hiperemis<47"

anemis<47" pterigium<

7" injeksi konjungtiva <47

K%u!)<.3 %osi &o%n( )+.

in7il$%($)+.3(%;us snilis)+. 36/()+.3

ul&us)+.

;ornea ;eruh <47" infiltrat<47"arcus

senilis<47" edema<47"

ulkus<47"pterigium <7"

A(& 6(n&(l3 !i4o4ion)+.3

!i7/()+.

6ilik mata

depan

Dalam"hipopion <47"hifema <47

R(6i%3 sin&i()+. Iris /adier" sinekia<47

7/16/2019 glaukoma

http://slidepdf.com/reader/full/glaukoma-568bd0b8aa7a1 19/24

3ambar Skematik

7/16/2019 glaukoma

http://slidepdf.com/reader/full/glaukoma-568bd0b8aa7a1 20/24

• T&(n(n In$%( O&uli ODS " 5idak diperiksa

• P%%(&(n Bol( M($(" Pergerakan ?DS normal

PEMERIKSAAN PENUN8ANG" 5idakdilakukan

 

7/16/2019 glaukoma

http://slidepdf.com/reader/full/glaukoma-568bd0b8aa7a1 21/24

Foto Pasien

7/16/2019 glaukoma

http://slidepdf.com/reader/full/glaukoma-568bd0b8aa7a1 22/24

• DIAGNOSA KER8A " ?S Pterigium 3rade III

• DIAGNOSA BANDING"

Pseudopterigium

Pingueluela

• PERENANAAN

o5erapi <5ata =aksana78

Cifrofloxasin 500mg 3 dd 1 tab sam mefenamat 500mg 3 dd tab

Inmatrol tetes mata * dd gtt

0endomitecin , dd ?S

7/16/2019 glaukoma

http://slidepdf.com/reader/full/glaukoma-568bd0b8aa7a1 23/24

• Moni$o%in

;eluhan yang dialami pasien

Pemeriksaan segmen anterior

Pemeriksaan visus

• E6u&(si

Penjelasan mengenai kondisi mata pasien saat ini

5indakan yang harus dilakukan terhadap pasien

 • PROGNOSIS

uo ad vitam8 6onam

uo ad visam 8 6onam

uo ad Sanasionam 8 6onam

7/16/2019 glaukoma

http://slidepdf.com/reader/full/glaukoma-568bd0b8aa7a1 24/24

TERIMA KASIH