180
HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN IMPLEMENTASINYA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Syari’ah (S.Sy) Oleh: DEFI USWATUN HASANAH NIM.1110044100003 K O N S E N T R A S I P E R A D I L A N A G A M A PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA ISLAM FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435/2014

HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN IMPLEMENTASINYA

DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Syari’ah (S.Sy)

Oleh:

DEFI USWATUN HASANAH

NIM.1110044100003

K O N S E N T R A S I P E R A D I L A N A G A M A

PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA ISLAM

FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1435/2014

Page 2: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DANTMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan Hukum Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Syari'ah (S.SV)

Oleh

DETI USWATUN HASANAH

NIM. 1110044100003

KONSENTRASI PERADILAN AGAMA

PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA ISLAM

F'AKULTAS SYARI'AH DAN IIUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAII

JAKARTA

t43sl20t4

i

Bimbingan:

NrP. t97 602t32003 122001

Page 3: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI

Skripsi yang berjudul "HAK NAFKAH rDDAH PASCA CERAr GUGAT DANIMPLEMENTASII\"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI' telah diujikandalam sidang munaqasyah Fakultas Syari'ah dan Hukum Program Studi Hukum Keluarga IslamUniversitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 9 Mei 2014. Skripsi ini telahditerima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata Satu (S-1)pada Program Studi Ahwal al-Syakhshiyyah.

Jakarta, 12Mei2014

Mengesahkan

Dekan Fakultas Syariah dan Hukum

PANITIA UJIAN MUNAQASYAH

Ketua Drs. H.A. Basiq Djalil. S.H.M.A

NrP. 19500306197603 1 001

E. Rosdiana. M.A.

Pembimbing

NrP. 1 9690 6102003 t22001

Dr. Hj. Mesraini. M.Ag

NrP. 1 97602t32003 12200t

Dr. Asmawi. M.AgPenguji I

NrP. 19721010199703 1008

Sri Hidayati. M. Ae

NIP. 1 97 1 02151997 032002

aSekretaris

196808121 999031014

Penguji II

Page 4: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

iii

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu

persyaratan untuk memperoleh gelar strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai

dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah

Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan

hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 21 April 2014

Defi Uswatun Hasanah

Page 5: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

iv

ABSTRAK

Defi Uswatun Hasanah. NIM 1110044100003. HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI

GUGAT DAN IMPLEMENTASINYA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI.

Program Studi Akhwal Syakhsyiyah, Konsentrasi Peradilan Agama, Fakultas Syari’ah dan

Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 1435/2014 M. x + 87 halaman +

69 halaman lampiran.

Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hak perempuan memperoleh nafkah

iddah pasca cerai gugat yang diajukan istri dengan alasan KDRT dan poligami liardalam

prakteknya di pengadilan, dalam artian putusan tersebut telah sesuai dengan aturan perundang-

undangan atau belum. Karena pada saat ini banyaknya kasus perceraian yang diajukan oleh istri

yang mana dalam Hukum Acara Perdata disebut dengan cerai gugat. Pada penelitian ini penulis

mengambil objek penelitian di Pengadilan AgamaTanjung Pati, Sumatera Barat. Penulis ingin

mengetahui bagaimana hak perempuan pasca cerai gugat ini dipraktekan dalam putusan hakim di

Pengadilan tersebut.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan yuridis

empiris. Sedangkan untuk penentuan sampelnya dilakukan dengan tekhnik random sampling

yang mana disini terdapat 12 putusan Pengadilan Agama Tanjung Pati Tahun 2012 yang

berkaitan dengan hak nafkah iddah pada cerai gugat. Sehubungan dengan itu maka respondennya

adalah 5 Hakim di Pengadilan Agama Tanjung Pati. Tekhnik analisis yang digunakan adalah

analisis normatif kualitatif, yaitu dengan berpedoman pada aturan yang ada dan membandingkan

dengan fakta-fakta terhadap putusan- putusan di Pengadilan Agama Tanjung Pati.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada satu putusan pun yang memberikan hak

nafkah iddah pada perkara cerai gugat, walaupun dalam proses persidangan hakim membenarkan

adanya KDRT, namun putusan tersebut berakibat sang istri tidak mendapatkan hak nafkah iddah.

Kata kunci: Nafkah Iddah, Cerai Gugat

Pembimbing : Dr. Hj. Mesraini, M. Ag

Daftar Pustaka : Tahun 1986s.d Tahun 2012

Page 6: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

v

KATA PENGANTAR

بسم الله الرحمن الر حيم

Segala puji bagi Allah swt yang telah memberikan taufik dan hidayah-Nya terutama

dalam menyelesaikan skripsi ini. Sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan

besar kita Nabi Muhammad saw, keluarga, sahabat dan seluruh umat Islam yang taat akan

ajarannya hingga akhir zaman .

Skripsi ini penulis persembahkan kepada Ayahanda H. Firdaus MS dan IbundaDra. Hj

Dewi Warti yang selalu memberikan dorongan, bimbingan, kasih sayang, dan doa tanpa kenal

lelah dan bosan. Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada

mereka.

Penulis sadar tidak akan dapat menyelesaikan sripsi ini tanpa adanya bantuan orang-

orang yang ada di sekitar penulis. Dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan terima

kasih sebesar-besarnya dan penghargaan setinggi-tingginya kepada:

1. Bapak Dr. H. JM. Muslimin,M.A, selaku Dekan Fakultas Syari’ah dan Hukum

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Drs. H. A. Basiq Djalil, S.H., M.A, dan Ibu Hj. Rosdiana, M.A selaku Ketua dan

Sekretaris Program StudiHukum Keluarga, serta Bapak Drs. H. Ahmad Yani, M.Ag,

selaku Dosen Pembimbing akademik. Penulis mengucapkan terima kasih banyak atas

bantuan, perhatian, serta arahan yang selama ini diberikan.

3. Ibu Dr. Hj. Mesraini, M.Ag, dosen pembimbing skripsi, yang senantiasa ikhlas

meluangkan waktunya untuk selalu memberikan arahan dan bimbingan serta motivasi

yang sangat berarti demi kelancaran penulisan skripsi ini.

Page 7: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

vi

4. Segenap Dosen Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan dengan tulus ikhlas,

semoga ilmu yang diajarkan bermanfaat serta menjadi keberkahan penulis dalam

mengarungi samudra kehidupan.

5. Ketua Pengadilan Agama Tanjung Pati dan para Hakim serta pihak-pihak terkait yang

telah meluangkan waktunya sehingga memudahkan penulis menyelesaikan skripsi ini.

6. Kepala Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Syari’ah dan Hukum beserta para

staf yang telah memberikan fasilitas untuk mengadakan studi perpustakaan guna

menyelesaikan skripsi ini.

7. Kepada Adik-adikku tercinta, Defi Rahmi Fadillah dan Irfanul Habibi, yang menjadi

cermin bagi penulis untuk menjadi kakak yang baik dan bijak sehingga bisa menjadi

contoh. Terima kasih telah memberi semangat dan dukungan. Karena berkat do’a, kasih

sayang dan motivasi dari mereka penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

8. Kepada Nenek, Kakek, Etek dan Pak Etek, Uni dan Uda keluarga besar di Payakumbuh,

yang telah memberikan bantuan baik secara moril maupun materil kepada ananda selama

ini.

9. Teman-teman seperjuangan Peradilan Agama A angkatan 2010, terutama the winnie

Nisa Oktafiani,Wardhatul Jannah,Nurul Hikmah, Dede Umu Kulsum, Restia Gustiana,

Eka Dita Martiana, dan teman-teman semuanya yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu. Terima kasih telah mengisi menjadi partner Penulis selama ini dan terima juga

atas semangat yang telah ditularkannya kepada Penulis

10. Teman-Teman KKN Langit 13, Gengker dan lainnya, terima kasih atas hari-hari yang

telah kita lalui bersama

Page 8: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

vii

11. Kakanda dan Adinda di Komisariat Syari’ah dan Hukum IMM Cabang Ciputat, terima

kasih telah menjadi bagian dalam kehidupan organisasi penulis selama ini

12. Teman-Teman di Kosan “ Happy Family” ( Liah, Ainun, Nopeng, Aci, Mijeh, Hayyi dan

Eka) , suka dan duka hidup di perantauan kita lalui bersama di kosan

Demikianlah ucapan terima kasih penulis haturkan kepada seluruh pihak, semoga

Allah Swt membalas dan melipatgandakan jasa dan kebaikan semuanya. Akhir kata, dengan

kerendahan hati semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan,

terutama bagi penulis dan pembaca pada umumnya.

Pepatah klasik nan sederhana senantiasa bergema, tak ada gading yang tak retak. Untuk

itu, penulis mohon maaf apabila dalam penyusunan tugas akhir ini banyak kekurangan dan

kealfaan.Semoga Allah swt senantiasa melimpahkan rahmatdan hidayah-Nya kepada kita semua.

Amin.

Ciputat, 21 April 2014

Defi Uswatun Hasanah

Page 9: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................................................. ii

LEMBAR PERNYATAAN ........................................................................................................ iii

ABSTRAK ................................................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR ................................................................................................................. v

DAFTAR ISI ............................................................................................................................. viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................................. 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah .......................................................................... 8

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................................................... 9

D. Metode Penelitian ...................................................................................................... 11

E. Tinjauan (review) Kajian Terdahulu .......................................................................... 14

F. Sistematika Penelitian ............................................................................................... 16

BAB II KAJIAN TEORITIS TENTANG CERAI GUGAT

A. Pengertian Cerai Gugat dan Khulu’ ............................................................................17

B. Proses Penyelesaian Perkara Cerai Gugat dan Khulu’ di Pengadilan Agama ............24

C. Akibat Cerai Gugat dan Khulu’ ................................................................................. 35

Page 10: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

ix

BAB III HAK PEREMPUAN MEMPEROLEH NAFKAH IDDAH

A. Pengertian Nafkah Iddah ........................................................................................... 41

B. Nafkah Iddah menurut Fuqaha Mazhab di Indonesia ................................................ 44

C. Nafkah Iddah dalam Peraturan Perundang-Undangan di Indonesia ......................... 48

D. Komparasi antara Pendapat Fuqaha Mazhab dan Peraturan Perundang-Undangan di

Indonesia tentang Hak Nafkah Iddah. ........................................................................ 53

BAB IV HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DALAM PUTUSAN

PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI

A. Profil Pengadilan Agama Tanjung Pati ..................................................................... 59

B. Putusan Pengadilan Agama Tanjung Pati tentang Nafkah Iddah Pada Perkara Cerai

Gugat Tahun 2012 ...................................................................................................... 64

C. Pandangan Hakim Pengadilan Agama Tanjung Pati Tentang Hak Nafkah Iddah Pada

Cerai Gugat ................................................................................................................ 76

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................................................81

B. Saran .......................................................................................................................... 82

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................83

LAMPIRAN ............................................................................................................................... 87

Page 11: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Agama Islam adalah agama yang membawa rahmat bagi seluruh alam

(rahmatan lil‟alamin) diturunkan oleh Allah SWT sebagai agama terakhir merupakan

agama yang komprehensif, dimana ajarannya lengkap mengatur semua sendi-sendi

kehidupan manusia. Hal ini sangat wajar karena Islam merupakan agama yang

diturunkan Tuhan Pencipta alam yang mengetahui keadaan, kebutuhan dan

kemampuan semua makhluknya dan Allah telah menciptakan manusia tentu

mengetahui berbagai kebutuhan manusia sekaligus menyediakan fasilitas untuk

pemenuhan kebutuhan tersebut yang diiringi dengan aturan-aturan mainnya, agar

tidak terjadi benturan-benturan kebutuhan antar sesama manusia sehingga terwujud

ketertiban di bumi-Nya. Di antara kebutuhan-kebutuhan manusia yang diatur cara

pemenuhannya adalah kebutuhan biologis yang menuntut manusia untuk saling

mencintai,memiliki pasangan hidup dan sekaligus melahirkan keturunan dari

pasangannya tersebut. Hal ini diatur melalui Perkawinan. 1

Perkawinan ini juga merupakan syariat Islam yang tujuannya bukan saja

untuk menyalurkan instink seksual manusia dan meletakkannya pada jalan yang

1Adil Samadani, Kompetensi Pengadilan Agama Terhadap Tindak Kekerasan Dalam Rumah

Tangga (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013), h. 2.

Page 12: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

2

benar, tetapi berfungsi juga sebagai sarana reproduksi manusia untuk mengagungkan

nama Allah. Dan Nabi saw juga menganjurkan umatnya untuk menikah “ nikah

adalah ajaranku, barang siapa yang tidak mengikuti ajaranku, maka ia bukan

umatku.”2

Perkawinan adalah sebuah gerbang untuk membentuk keluarga bahagia. Hal

ini ditegaskan dalam Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang Perkawinan.

Dalam pasal 1 disebutkan: “Perkawinan adalahikatan lahir bahtin antara seorang

pria dan wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah

tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan ketuhanan Yang Maha Esa.”3

Definisi perkawinan diatas sarat dengan muatan filosofis. Istilah kekal dalam

definisi tersebut dapat dimaknai bahwa tujuan perkawinan adalah untuk selama-

lamanya. Oleh karena itu sebagaimana yang disebutkan oleh Anik Farida bahwa salah

satu unsur perekat perkawinan adalah adanya keabadian atau kelanggengan (idea of

permanence) yaitu keinginan untuk hidup bersama dari pasangan sampai kematian

menjemput.4

Untuk menjaga kelanggengan sebuah perkawinan masing-masing pasangan

berkewajiban untuk selalu memelihara prinsip-prinsip perkawinan. Diantara prinsip

tersebut adalah mawaddah wa rahmah atau cinta dan kasih sayang (Q.S. Al

Ruum/30: 21), saling melengkapi dan melindungi (Q.S.Al-Baqarah/2:187),

2Yayan Sopyan, Islam-Negara Tranformsi Hukum Perkawinan Islam dalam Hukum

Nasional(Ciputat: UIN Jakarta, 2011), h. 172.

3Redaksi Sinar Grafika, Undang-Undang Pokok Perkawinan (Jakarta: Sinar Grafika, 2006) ,

h. 1.

4Anik Farida, dkk, Perempuan dalam Sistem Perkawinan dan Perceraian di berbagai

Komunitas Adat (Jakarta: Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta, 2007), h. 3.

Page 13: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

3

mu„asyarah bil ma‟ruf atau memperlakukan pasangan dengan sopan (Q.S. An

Nisa‟/4: 19)

Memelihara prinsip perkawinan adalah kewajiban bersama suami-istri.

Dengan demikian peran untuk membangun dan mempertahankan keluarga bahagia

menjadi kewajiban kolektif suami-istri dan anak-anak yang dilahirkan dari

perkawinan tersebut. Dalam suatu lembaga perkawinan setiap pasangan tidak hanya

dituntut untuk melakukan serangkaian kewajiban, tetapi setiap pasangan juga

memiliki sejumlah hak.5

Ikatan pertama pembentukan rumah tangga telah dipatri oleh ijab kabul yang

dilakukan waktu akad nikah. Ikatan janji yang terbentuk antara suami istri tersebut

bukanlah sembarang janji. Wahyu Ilahi menyebutnya bukan pula menggunakan kata-

kata yang biasa seperti عمذ atau kata ذ yang keduanya berarti ikatan janji, tetapi ع

kata yang digunakan adalah ميثا ق yakni suatu istilah yang khusus dipakai untuk

ikatan janji yang penting seperti perjanjian dua kaum atau dua bangsa, dan untuk

perjanjian suci seperti perjanjian antara Allah swt dan hamba-hambaNya.6 Melihat

begitu pentingnya ikatan antara suami dan istri itu, wahyu ilahi memakai istilah ميثالا

.(ikatan yang kuat ) غهيظا7

5 Anik Farida, dkk, Perempuan dalam Sistem Perkawinan dan Perceraian, h. 4.

6 Abdul Qadir Djaelani, Keluarga Sakinah, (Surabaya: PT Bina Ilmu, 1995) h. 53

7Satria Efendi menambahkan dalam bukunya bahwa kalimat ijab kabul adalah kalimat

sangat mudah untuk diucapkan oleh calon suami dan wali calon istri. Ijab kabul seperti ini oleh

Rasulullah disebut sebagai Khafifatani „alal lisan tsaqilatani fil mizan(ringan untuk diucapkan oleh

lidah, tetapi berat pada timbangannya). Artinya, bahwa ucapan ijab dan kabul sungguh gampang

diucapkan, namun berat dalam pelaksanaanya, karena memerlukan perhatian yang serius dan terus-

menerus.Satria Efendi M Zein, Problema Hukum Keluarga Islam Kontemporer: Analisis

Yurisprudensi dengan pendekatan Ushuliyah, (Jakarta:Preanada Kencana, 2004), h. 97.

Page 14: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

4

Namun terkadang dalam menjalankan bahtera rumah tangga itu tidak selalu

mulus, pasti ada kesalahfahaman, kekhilafan dan pertentangan. Hal ini sering terjadi

karena pernikahan merupakan pertemuan antara dua jiwa yang berbeda latar

belakang, adat istiadat, pendidikan, prilaku dan kebiasaan, sehingga manakala satu

dengan yang lainnya sudah tidak ada saling pengertian dalam perbedaan- perbedaan

tersebut, maka muncullah masalah dalam rumah tangga. 8

Permasalahan yang muncul dalam keluarga biasanya adanya diawali dengan

percekcokan.Terkadang percekcokan itu perlu ada di tengah dinamika keluarga

sebagai bumbu keharmonisan dan variasi rumah tangga. Tentunya dalam porsi yang

tidak terlalu banyak.9Percekcokan dalam menangani permasalahan keluarga ini, ada

pasangan yang dapat mengatasinya, dalam artian mereka mereka bersabar dan

sanggup menahan diri dan menasehati satu sama lain. Namun ada juga keluarga yang

tidak dapat mengatasi problematika ini sehingga berakibat adanya konflik, masing-

masing pihak tetap bersikeras pada pendiriannya untuk berpisah, dan upaya

rekonsiliasi pun gagal ditempuh, pada kondisi ini perceraian tidak dapat dihindarkan.

Melihat kenyataan bahwa perceraian merupakan suatu hal yang sama sekali

tidak bisa dihindari dalam kehidupan perkawinan, maka Islam memberikan legislasi

akan adanya perceraian meskipun sangat diajurkan untuk ditinggalkan. Hal ini

tampak pada sabda Nabi: ( أبغض انحلال عهى الله انطلاق ) “Perkara halal yang dibenci

Allah adalah perceraian”. Dengan demikian perceraian adalah jalan terakhir yang

8Adil Samadani, Kompetensi Pengadilan Agama Terhadap Tindak Kekerasan, h. 2.

9Yayan Sopyan, Islam Negara Transformasi Hukum Perkawinan, h.173.

Page 15: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

5

dapat diambil oleh suami-istri jika tidak ada upaya lain demi menghindari bahaya

yang lebih besar. Hal ini sesuai dengan kaidah fiqhiyyah yang menegaskan bila

seseorang dihadapkan pada suatu dilema, maka akan dibenarkan untuk memilih

melakukan kemudharatan yang paling ringan diantara beberapa kemudaratan yang

sedang dihadapinya.10

Perceraian menurut hukum agama Islam yang telah dipositifkan dalam Pasal

38 dan Pasal 39 Undang-Undang No 1 Tahun 1974 dan telah dijabarkan dalam Pasal

14 sampai Pasal 18 serta Pasal 20 sampai dengan Pasal 36 Peraturan Pemerintah No

9 Tahun 1975 mencakup cerai talak dan cerai gugat.11

Dalam memahami kasus cerai

gugat atau talak ini, pemahaman yang paten berlaku adalah ketika perceraian itu

diajukan oleh suami, maka jenis perkaranya cerai talak, di mana suami mohon izin

untuk ikrar talak raj‟i di muka sidang Pengadilan Agama. Sementara ketika

perceraian itu diajukan oleh pihak istri, maka jenis perkaranya cerai gugat, di mana

istri meminta hakim untuk memutus perkawinannya, selajutnya putusan itu berbentuk

ba‟in sughra.

Terdapat perbedaan akibat hukum antara cerai talak dan cerai gugat,

sebagaimana yang tercantum dalam KHI pasal 149,12

dalam pasal-pasal tersebut

10Anik Farida, dkk, Perempuan dalam Sistem Perkawinan dan Perceraian, h. 6.

11

Muhammad Syaifuddin, dkk, Hukum Perceraian, (Jakarta:Sinar Grafika, 2013), h. 7.

12

Pasal 149, diantaranya: (1) Bekas suami wajib memberikan mut‟ah yang layak kepada

bekas istrinya, baik berupa uang atau benda, kecuali qabla al-dukhul. (2) Memberikan nafkah, maskan,

dan kiswah (pakaian) kepada bekas istri selama masa iddah (menunggu) kecuali bekas istri telah

dijatuhi talak ba‟in atau nusyuz. (3) Melunasi mahar yang masih terhutang seluruhnya dan separo

apabila qabla dukhul. (4) Memberikan biaya hadhanah untuk ank-anaknya yang belum mencapai

Page 16: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

6

terlihat adanya perbedaan akibat hukum antara cerai talak dan cerai gugat, adalah

dimana cerai talak sang istri berhak mendapat mut‟ah dan hak nafkah iddah,maskan

serta kiswah dari suami, kecuali jika ia nusyuz (KHI pasal 152)13

, sementara pada

cerai gugat aturan tersebut tidak ada.

Mengenai alasan-alasan apa saja yang dapat membolehkan terjadinya

perceraian, yang mana itu menjadi acuan hakim ketika memutuskan perkara

perceraian, terdapat dalam Peraturan Perundang-Undangan di Indonesia, baik dalam

KHI, PP No 9 Tahun 1975 pasal 19, maupun Pedoman dalam Pelaksanaan Teknis

Peradilan lainnya. Sehingga dengan adanya aturan ini dapat memperkecil terjadinya

perceraian antara suami-istri. Akan tetapi permasalahan yang dihadapi di lapangan

tidak bisa semua disamaratakan atau diputuskan dengan aturan hukum yang sudah

ada. Sebagian besar aturan tersebut belum melindungi pihak perempuan ketika ia

mengajukan cerai gugat dikarenakan penyebab-penyebab yang ada pada suaminya.

Sementara ia tidaklah termasuk kepada golongan istri yang nusyuz. Akan tetapi

menurut Undang-Undang Perkawinan mereka tetap digolongkan kepada istri yang

nusyuz, sehingga tidak berhak atas hak nafkah iddah dan hak-hak pasca perceraian

lainnya.

Masalah nafkah iddah menjadi salah satu hal menarik untuk dikaji terutama

dalam perkara cerai gugat. Hal ini dikarenakan belum adanya aturan yang pasti dan

umur 21 tahun. Lihat Direktorat Pembinaan Peradilan Agama, Kompilasi Hukum Islam di Indonesia,

(Jakarta: Direktorat Pembinaan Peradilan Agama, 2003), h. 69.

13Pasal 152 berbunyi: bekas istri berhak mendapat nafkah iddah dari suaminya, kecuali ia

nusyuz.

Page 17: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

7

tegas dalam menetapkan hak nafkah iddah pada perkara cerai gugat, sehingga

sebagian hakim tidak berani mengambil keputusan di luar aturan yang ada, akan

tetapi hakimMahkamah Agung telah berani melakukan improvisasi hukum,dengan

menetapkan uang hak nafkah iddah kepada istri yang mengajukan cerai gugat. Hal ini

terdapat dalam Yurisprudensi Mahkamah Agung No 137K/AG/2007 dan No

276K/AG/2010. Kedua yurisprudensi tersebut menetapkan adanya hak nafkah iddah

bagi istri yang mengajukan cerai gugat dimana dalam proses persidangan ia tidak

terbukti telah berbuat nusyuz. Tentu hal ini bertentangan dengan pasal 149 KHI yang

menyatakan bahwa tidak ada mut‟ah dan nafkah iddah bagi istri yang mengajukan

cerai gugat dan khulu‟, karena ia dinilai melakukan nusyuz, di sini sang hakim

menggunakan Hak ex officionya untuk menciptakan adanya keadilan bagi istri atau

pemenuhan minimal hak-hak istri pasca perceraian.

Di dalam buku II Pedoman Teknis Pengadilan Agama ditentukan bahwa apabila

gugatan cerai dengan alasan adanya kekejaman atau kekerasan suami, hakim secara

ex officio dapat menetapkan nafkah iddah.

Pengadilan Agama Tanjung Pati adalah salah satu pengadilan yang berwenang

dalam memutus perkara cerai gugat di Kab 50 Kota. Menurut Laporan Perkara yang

diterima di Kepaniteraan Pengadilan Agama Tanjung Pati pada tahun 2012 terdapat

617 perkara. Dari 617 perkara tersebut 421 perkara adalah dalam bentuk perkara cerai

gugat dan 196 perkara dalam bentuk perkara cerai talak. Berdasarkan data tersebut

peneliti tertarik untuk meneliti bentuk putusan perkara di Pengadilan Agama Tanjung

Page 18: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

8

Pati dalam perkara cerai gugat, dalam artian apakah Pengadilan Tanjung Pati ini

mempraktekkan yurisprudensi tersebut atau tidak.

Berdasarkan uraian singkat di atas penulis tertarik untuk membahas masalah

ini dan merumuskannya ke dalam sebuah karya tulis dalam bentuk skripsi dengan

judul “HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN

IMPLEMENTASINYA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Dalam kasus cerai gugat dengan alasan apapun yang diajukan sang istri, baik

karena kekerasan dalam rumah tangga, poligami tanpa izin, tidak diberi nafkah

selama beberapa waktu. Sesuai dengan aturan yang ada baik dalam KHI maupun

UUP, hakim akan langsung menjatuhkan talak ba‟in sughra, akibat dari talak ini sang

istri tidak akan mandapat hak nafkah iddah, mut‟ah, kiswah dan maskan.Kecuali istri

dalam keadaan hamil, karena istri yang dalam keadaan hamil maka ia akan

mendapatkan hak nafkah iddah, mut‟ah, maskan dan kiswah. Pada beberapa putusan

pengadilan tidaklah semua istri yang mengajukan cerai gugat itu tergolong kepada

istri yang nusyuz. Kadang-kadang malah sebaliknya suamilah yang menyebabkan

istri mengajukan cerai gugat, seperti adanya kekerasan dalam rumah tangga. Di sini

istri berusaha untuk menuntut haknya.

Di sini akan dilihat bagaimana hakim Pengadilan Agama Tanjung Pati Kab 50

Kota, Payakumbuh, Sumatera Barat memutuskan perkara ini, apakah hakim

Page 19: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

9

Pengadilan Agama Tanjung Pati tetap tidak memberikan hak nafkah kepada istri yang

mengajukan cerai gugat dalam keadaan tidak hamil, akibat KDRT (sesuai dengan

aturan KHI) sehingga menyebabkan ketidakadilan bagi istri. Atau hakim Pengadilan

Agama Tanjung Pati memberikan putusan yang berbeda dengan memberikan hak

nafkah iddah bagi istri yang menggugat cerai suaminya dengan alasan KDRT.

Objek penelitian ini hanya difokuskan untuk menganalisis hak istri yang

mengajukan cerai gugat namun tidak dalam keadaan hamil memperoleh nafkah iddah

dalam putusan Pengadilan Agama Tanjung Pati selama tahun 2012

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka penulis rumuskan dalam

bentuk pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimana hak perempuan memperoleh nafkah iddah pasca cerai gugat

menurut fuqaha mazhab dan Peraturan Perkawinan di Indonesia.

2. Bagaimana hak perempuan dalam memperoleh nafkah iddah pasca cerai gugat

dipraktekkan di Pengadilan Agama Tanjung Pati.

3. Sejauh mana kebebasan hakim dalam menafsirkan ketentuan perundang-

undangan tentang hak nafkah iddah pasca cerai gugat dalam upaya

menegakkan keadilan.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Dalam penyusunan skripsi ini penulis mempunyai tujuan sebagai berikut:

Page 20: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

10

1. Untuk mengkaji bagaimana hak perempuan memperoleh nafkah iddah pasca

cerai gugat menurut fuqaha mazhab dan Peraturan Perkawinan di Indonesia.

2. Untuk menjelaskan bagaimana hak perempuan dalam memperoleh nafkah

iddah pasca cerai gugat dipraktekkan di Pengadilan Agama Tanjung Pati.

3. Untuk mengetahui sejauh mana kebebasan hakim dalam menafsirkan

ketentuan perundang-undangan tentang hak nafkah iddah pasca cerai gugat

dalam upaya menegakkan keadilan

2. Manfaat Penelitian

Selain tujuan sebagaimana telah dikemukakan di atas. Penelitian ini juga

diharapkan dapat memberikan manfaat-manfaat baik secara teoritis maupun praktis,

antara lain:

1. Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi

yang berharga untuk penulis maupun praktisi-praktisi hukum, terutama

hakim-hakim di Pengadilan Agama Tanjung Pati dalam memecahkan

masalah-masalah yang muncul akibat perceraian, fokusnya mengenai cerai

gugat.

2. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai

masukan dan bahan pertimbangan bagi pemerintah dalam merumuskan

kebijakan/peraturan yang lebih baik dimasa mendatang.

Page 21: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

11

D. Metode Penelitian.

1. Pendekatan

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

pendekatan yuridis empiris. Yang dimaksud dengan pendekatan yuridis-empiris

adalah: penelitian hukum mengenai pemberlakuan atau implementasi ketentuan

hukum normatif secara in action pada setiap peristiwa hukum tertentu yang terjadi

dalam masyarakat.

Metode pendekatan yuridis empiris merupakan cara prosedur yang

dipergunakan untuk memecahkan masalah penelitian dengan meneliti data sekunder

terlebih dahulu untuk kemudian dilanjutkan dengan mengadakan penelitian terhadap

data primer di lapangan.

Pendekatan yuridis empiris ini dimaksudkan untuk melakukan penjelasan

atas masalah yang diteliti dengan hasil penelitian yang diperoleh dalam hubungan

dengan aspek hukum dan realita yang terjadi menyangkut hak nafkah iddah pada

cerai gugat di Pengadilan Agama Tanjung Pati.

2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah jenis penelitian kualitatif yaitu

penelitian untuk mengungkapkan rahasia sesuatu dilakukan dengan cara menghimpun

data dalam keadaan sewajarnya, mempergunakan cara kerja yang sistematis, terarah

dan dapat dipertanggung jawabkan sehingga tidak kehilangan sifat ilmiahnya.

Page 22: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

12

Karena yang menjadi objek kajian adalah putusan hakim, maka penelitian ini

juga akan terfokus pada isi putusan. Oleh karenanya peneliti akan menggunakan

content analysis.14

Dengan teknik ini, maka data kualitatif tekstual yang diperoleh akan dipilah,

dilakukan pengelompokan yang sejenis, selanjutnya dianalisa isinya secara kritis

untuk mendapatkan suatu formulasi analisa mengenai putusan hakim Pengadilan

Agama Tanjung Pati tahun 2012 mengenai hak nafkah iddah

3. Subjek dan Objek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Pengadilan Agama Tanjung Pati. Adapun yang

menjadi populasi dalam penelitian ini adalah putusan Pengadilan Agama Tanjung

Pati terkait hak nafkah iddah pada cerai gugat. Sedangkan penentuan sampelnya

dilakukan dengan tekhnik random sampling15

terhadap putusan Pengadilan Agama

Tanjung Pati yang berkaitan dengan hak nafkah iddah pada cerai gugat, dan putusan

tersebut telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap. Sehubungan dengan itu maka

respondennya adalah 5 orang Hakim Pengadilan Agama Tanjung Pati.

14Content Analisis atau Kajian Isi menurut Holsti adalah teknik yang digunakan untuk

manarik kesimpulan melalui usaha menemukan karakteristik pesan, dan dilakukan secara objektif dan

sistematis. Lihat Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosda

Karya, 2011), h. 220. Boy Sabarguna mendefinisikan content analisis dengan proses memilih,

membandingkan, menggabungkan, memilah berbagai pengertian, hingga ditemukan yang relevan.

Lihat Boy Sabarguna, Analisis Data pada Penelitian Kualitatif, (Jakarta: UIP, 2008), h. 66.

15

Random Sampling adalah pengambilan sampel secara random atau tampa pandang bulu. Ini

adalah salah satu dari jenis Probability Sampling. Probability Sampling adalah tekhnik pengambilan

sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur anggota populasi untuk dilpilih

menjadi anggota sampel. Tekhnik itu meliputi salah satunya Random Sampling. Lihat Sugiyono,

Metode Penelitian Kualitatif, Kuantatif dan R&D, (Bandung:Alfabeta, 2011), h. 82. Pengambilan

sampel secara Random ini hanya dapat dilakukan jika keadaan populasi memang homogen. Lihat

Suharsimi Arikanto, Prosedur Penelitian, (Jakarta:Rineka Cipta, 2010), h. 181.

Page 23: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

13

4. Metode Pengumpulan Data

a. Studi Kepustakaan

Studi kepustakaan sebagai referensi untuk menunjang keberhasilan penelitian

ini berupa literatur-literatur fiqh, UU No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan, Inpres

No 1 Tahun 1991 tentang Kompilasi Hukum Islam, dan Undang-Undang No 3 tahun

2006 Tentang Peradilan Agama, Yurisprudensi Mahkamah Agung No 137

K/AG/2007 dan No 276 K/AG/2010. Serta artikel atau majalah-majalah yang ada

kaitannya dengan masalah nafkah iddah pada cerai gugat

b. Studi Lapangan

Studi lapangan ini dilakukan dengan dua tekhnik berikut

1. Studi dokumen untuk memperoleh berkas dalam bentuk Putusan Pengadilan

Agama Tanjung Pati dari tahun 2012 yang telah Berkekuatan Hukum Tetap

terkait dengan hak nafkah iddah pada cerai gugat

2. Wawancara yang dilakukan kepada hakim yang menyelesaikan perkara

tentang hak nafkah pada cerai gugat di Pengadilan Agama Tanjung Pati.

Wawancara ini dilakukan dengan metode Wawancara tak terstruktur (open–

ended) yaitu wawancara dengan pertanyaan yang bersifat terbuka dimana

responden secara bebas menjawab pertanyaan tersebut.16

Wawancara ini

digunakan untuk mengungkap perasaan-perasaan, dan pikirandan alasan-

alasan tingkah lakunya, atau disebut juga“ Informasi emic “17

16Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, t.th), h. 233.

17

Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan, h. 233.

Page 24: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

14

5. Metode Analisis Data

Sebagai cara untuk menarik kesimpulan dari hasil penelitian yang sudah

terkumpul, akan digunakan analisis normatif kualitatif. Normatif18

karena peneliti

bertitik tolak dari peraturan yang ada sebagai norma hukum positif, sedangkan

kualitatif yang dimaksud yaitu analisis yang bertitik tolak pada usaha penemuan asas

dan informasi yang bersifat monografis atau berwujud kasus-kasus (sehingga tidak

dapat disusun ke dalam suatu struktur klasifikatoris)19

dari responden. Memahami

kebenaran yang diperoleh dari hasil pengamatan dan pertanyaan kepada sejumlah

responden baik secara lisan maupun secara tertulis selama dalam melakukan

penelitian.

6. Teknik Penelitian

Adapun tekhnik penulisan penelitian skripsi ini berpedoman kepada buku

“Pedoman Penulisan Skripsi” yang diterbitkan oleh Fakultas Syariah dan Hukum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2012

E. Tinjauan (review) Kajian Terdahulu

Setelah penulis melakukan penelusuran terhadap karya ilmiah yang bertema

tentang hak nafkah iddah pada cerai gugat di Perpustakaan Fakultas Syari‟ah dan

Hukum, penulis menemukan dua skripsi yang berkaitan. Dua skripsi yang terkait

18 Disebut juga dengan penelitian hukum doktrinal. Pada penelitian ini hukum MA

dikonsepkan sebagai apa yang tertulis dalam perundang-undangan (law in books). Lihat, Amiruddin

dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum (Jakarta: PT Grafindo Persada, 2004), h. 118.

19

Koentjaraningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, (Jakarta: 1997), h. 269.

Page 25: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

15

akan dikemukakan oleh penulis secara ringkas untuk mengetahui sisi perbedaan

dengan skripsi penulis.

Pertama, skripsi Hanif Bagus Azhar (107044202413), dengan judul “Nafkah

Iddah bagi Mantan Istri Korban Kekerasan dalam Rumah Tangga (Analisis Putusan

Perkara Nomor 1038/pdt.G/2008/PA.Jt)” pada tahun 2012. Penelitian yang digunakan

adalah analisis deskriftif yaitu menggambarkan isi putusan Pengadilan Agama

Jakarta Timur mengenai hak nafkah bagi mantan istri akibat adanya kekerasan

dalam rumah tangga. Hasil penelitiannya dalam pertimbangan sang hakim tidak

menyebutkan secara jelas bahwa perkara ini adalah perkara kekerasan dalam rumah

tangga. Padahal dalam petitumnya telah disebutkan oleh penggugat bahwa tergugat

sering memukul penggugat.Berbeda dengan skripsi penulis, dalam skripsi ini penulis

menggunakan metode pendekatan yuridis normatif dan mengambil putusan secara

ramdom sampling. Dan hak nafkah iddah pada perkara cerai gugat tidak hanya

didasarkan pada alasan kekerasan dalam rumah tangga.

Kedua, Skripsi Noor Baayah binti Abu Bakar (107044103904), dengan judul

“Hak-Hak Istri Akibat Perceraian Perbandingan Imam Syafii dan Kompilasi Hukum

Islam (KHI)” pada tahun 2011. Penelitian yang digunakan adalah perbandingan

antara pendapat Imam Syafi‟i dan Kompilasi Hukum Islam mengenai hak-hak

mantan istri akibat putusnya perceraian secara umum. Baik mahar, nafkah iddah,

mut‟ah, kiswah dan lainnya. Hasil penelitiannya memaparkan persamaan dan

perbedaan antara pendapat Imam Syafi‟i dan KHI mengenai hal tersebut, yang mana

persamaannya terdapat dalam pasal 156, 158, 159 dan 160 KHI,sementara

Page 26: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

16

perbedaannya adalah dalam hal pembagian harta bersama. Sedangkan skripsi yang

akan penulis tulis secara khusus tidak membandingkan pendapat Imam Syafi‟i dan

KHI, tetapi antara aturan perundang-undangan mengenai hak nafkah iddah pada cerai

gugat dan melihat realitanya di Pengadilan Agama Tanjung Pati.

F. Sistematika Penulisan

Penelitian ini disusun dengan sitematika sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan, yang meliputi: latar belakang masalah,pembatasan dan

perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, tinjauan

(review) kajian terdahulu, sistematika penulisan. Unsur-unsur ini dikemukakan

diawal sebagai pedoman dari penelitian yang akan dilakukan.

Berikutnya, Bab II, akan mengupas kajian teoritis tentang cerai gugat dan

khulu‟, baik dalam perspektif perundang-undangan perkawinan di Indonesia maupun

dalam aturan hukum Islam. Di dalamnya mencakup pengertian, proses penyelesaian

perkara sampai akibat hukumnya. Bagian ini penting untuk dibahas mengingat

bahwa tiap-tiap putusnya perkawinan memiliki dampak yang berbeda.

Bab III menguraikan tentanghak perempuan memperoleh nafkah iddah

menurut pandangan Imam Mazhab dan juga peraturan perundang-undangan

perkawinan di Indonesia dan juga komparasi antara pandangan Fuqaha Mazhab dan

Peraturan Perundang-undangan di Indonesia tentang hak nafkah iddah

Bab IV adalah bagian inti penelitian ini, yaitu bahasan mengenai

implementasi hak nafkah iddah pasca cerai gugat dalam putusan Pengadilan Agama

Page 27: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

17

Tanjung Pati tahun 2012. Disini akan dijelaskan bagaimana implementasi aturan

perundang-undangan mengenai hak nafkah iddah pada cerai gugat di Pengadilan

Agama Tanjung Pati dengan menganalisis putusan-putusan yang ada mengenai hal

ini. Di sini juga akan dipaparkan seberapa jauh hakim menggunakan kebebasannya

dalam memutuskan perkara mengenai cerai gugat dengan melihat alasan yang

diajukan sang istri, dengan melampirkan hasil wawancara dari hakim di Pengadilan

Agama Tanjung Pati.

Bab V Akan diisi dengan kesimpulan dan saran sebagai bab penutup

Page 28: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

18

BAB II

KAJIAN TEORITIS TENTANG CERAI GUGAT

A. Pengertian Cerai Gugat dan Khulu’

Setiap orang melaksanakan perkawinan dengan harapan terwujudnya kehidupan

rumah tangga yang sakinah, mawaddah dan rahmah, namun dalam realitanya hal

tersebut sangat sulit untuk diwujudkan, bahkan banyak terjadi kehidupan keluarga

atau kehidupan rumah tangga yang tidak bahagia. Dalam Islam, kehidupan suami istri

yang mengalami kekacauan atau kebencian akibat tidak adanya kasih sayang,

pergaulan yang tidak baik atau masing-masing pihak tidak dapat menjalankan

kewajibannya dengan baik, maka dalam hal ini Islam berpesan agar bersabar,

sanggup menahan diri dan menasehati satu sama lain. Tetapi terkadang kekacauan

atau kebencian itu semakin membesar, perpecahan semakin sangat,penyelesaiannya

menjadi sulit, kesabaran menjadi hilang.20

Dalam hal ini Islam membenarkan

putusnya perkawinan sebagai langkah terakhir dari usaha melanjutkan rumah tangga.

Istilah perceraian terdapat dalam Pasal 38 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974

yang memuat ketentuan fakultatif bahwa “perkawinan dapat putus karena kematian,

perceraian, dan atas putusan pengadilan”. Begitu juga dengan KHI,akan tetapi pasal-

pasal yang digunakan lebih banyak yang menunjukkan aturan-aturan yang lebih rinci.

Seperti dalam pasal 114 menyebutkan bahwa putusnya perkawinan yang disebabkan

karena perceraian dapat terjadi karena talak atau berdasarkan gugatan perceraian.

20Adil Samadani, Kompetensi Pengadilan Agama Terhadap Tindak Kekerasan, h.2.

Page 29: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

19

Menurut Abdul Kadir Muhammad sebagaimana yang dikutip oleh Muhammad

Syaifuddin, putusnya perkawinan karena kematian disebut dengan “cerai mati‟,

sedangkan putusnya perkawinan karena perceraian ada 2 istilah, yaitu: cerai gugat

(khulu‟) dan cerai talak.21

Pengertian dari cerai gugat yaitu isteri menggugat suaminya untuk bercerai

melalui pengadilan, yang kemudian pihak pengadilan mengabulkan gugatan

dimaksud sehingga putus hubungan penggugat (isteri) dengan tergugat.22

Abdul Manan mendefinisikan cerai gugat sebagaimana yang terdapat dalam buku

Aneka Permasalahan Hukum Perdata Islam di Indonesia yaitu cerai yang didasarkan

atas adanya gugatan yang diajukan oleh seorang istri agar perkawinan dengan

suaminya menjadi putus.23

Cerai gugat terjadi karena adanya kemauan dari pihak istri, dengan alasan

perkawinannya tidak dapat dipertahankan lagi. Cerai gugat dapat terjadi jika ada

keinginan untuk bercerai datangnya dari pihak istri, karena ia benci kepada suaminya.

Cerai gugat dalam Islam dikenal dengan istilah khulu‟/talak tebus, artinya talak

yang diucapkan oleh suami dengan pembayaran dari pihak istri kepada suami.Khulu‟

yang terdiri dari lafaz kha-la-„a yang berasal dari kata بخهع انثيا (menanggalkan

21Muhammad Syaifuddin, dkk, Hukum Perceraian h. 16.

22

Zainuddin Ali, Hukum Perdata Islam Indonesia(Palu: Yayasan Masyarakat Indonesia Baru,

2002), h. 906.

23

Abdul Manan,Aneka Masalah Hukum Perdata Islam di Indonesia (Jakarta: Kencana

Prenada Media Group, 2006), h. 19.

Page 30: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

20

pakaian).24

Dihubungkannya kata khulu‟dengan perkawinan karena dalam Al qur‟an

disebutkan bahwa suami itu sebagai pakaian bagi istrinya dan istri itu merupakan

pakaian bagi suaminya dalam surat Al Baqarah ayat 187:

ه نباش نكم اوتم نباش نه

“Mereka merupakan pakaian bagimu dan kamu merupakan pakaian bagi mereka”

Penggunaan kata khulu‟ untuk putusnya perkawinan karena istri sebagai

pakaian bagi suaminya berusaha menanggalkan pakaian itu dari suaminya. Dalam arti

istilah hukum dalam beberapa kitab fiqh khulu‟ diartikan dengan:

فرلت بعض بهفظ انطلاق ا انخهع

“Putus perkawinan dengan menggunakan uang tebusan, menggunakan ucapan

thalaq atau khulu‟.25

Dalam buku Hukum Acara Peradilan Agama dalam kerangka fiqh Al qadha,

Aris Bintania menyebutkan bahwa khulu‟menurut istilah fiqh berarti menghilangkan

atau membuka buhul akad nikah dengan kesediaan istri membayar tebusan kepada

pemilik akad (suami) dengan menggunakan perkataan cerai atau khulu‟. Khulu‟

merupakan penyerahan harta yang dilakukan oleh istri untuk menebus dirinya dari

ikatan suaminya. Khulu‟ disebut juga dengan talak tebus yang terjadi atas persetujuan

suami istri dengan jatuhnya talak satu dari suami kepada istri dengan tebusan harta

atau uang dari pihak istri yang menginginkan cerai dengan cara itu. Penebusan atau

24 Ibnu Manzur, Lisanul Arab juz 4, (Beirut: Darehie Al Tourath Al- Arabi, t.th) h. 178. Dan

juga A.W. Munawwir. Kamus Al-Munawwir Arab-Indonesia. Pentashih, Ali Ma‟sum & Zainal Abidan

Al Munawwir, ed. 12(Surabaya: Pustaka Progressif, 1997), h. 360.

25

Amir Syarifuddin, Hukum Perkawinan Islam di Indonesia:Antara Fiqh Munakahat dan

Undang-Undang Perkawinan (Jakarta: KencanaPrenada Media Group, 2009), h. 231.

Page 31: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

21

pengganti yang diberikan istri kepada suami disebut dengan iwadh.Iwadh dapat

berupa pengembalian mahar atau sejumlah barang, uang atau sesuatu yang dipandang

mempunyai nilai yang telah disepakati kedua suami istri.26

Sedangkan menurut pasal1 huruf i Kompilasi Hukum Islam, khulu‟ adalah

perceraian yang terjadi atas permintaan istri dengan memberikan tebusan atau iwadh

kepada dan atas persetujuan suaminya. Menurut pasal 124 Kompilasi Hukum Islam

khulu‟ harus berdasarkan atas alasan perceraian

Untuk maksud yang sama dengan kata khulu‟ itu ulama menggunakan

beberapa kata, yaitu: fidyah, shulh, mubaraah.27

Walaupun dalam makna yang sama,

namun dibedakan dalam dari segi jumlah ganti rugi atau iwadh yang digunakan.

Khulu‟ hukumnya menurut jumhur ulama adalah boleh atau mubah. Dasar

kebolehannya terdapat di dalam Al Qur‟an dan terdapat pula dalam hadist Nabi.

Sebagaimana firman Allah dalam Al Qur‟an surat Al Baqarah ayat 229:

ما فيما افتذث بفا ن خفتم ألا يميما حذ د انه ف لا جىاح عهي

“Jika kamu khawatir bahwa keduanya (suami istri) tidak menjalankan hukum-hukum

Allah, maka tidak ada dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan istri untuk

menebus dirinya.”

Dalam Undang-Undang Nomor1 Tahun 1974 maupun Peraturan

PemerintahNomor 9 Tahun 1975, istilah khulu‟ ini tidaklah ditemukan,Pengadilan

26Aris Bintaria,Hukum Acara Peradilan Agama dalam kerangka fiqh Al qadha,(Depok : PT

Raja Grafindo Persada, 2012),h. 134.

27

Bila ganti rugi untuk putusnya hubungan perkawinan itu adalah seluruh mahar yang

diberikan waktu nikah, maka disebut dengan khulu‟.Bila ganti rugi adalah separoh dari mahar, disebut

shulh. Bila ganti rugi lebih banyak dari mahar yang diterima disebut fidyah dan bila istri bebas dari

ganti rugi disebut mubaraah.Lihat Amir Syarifuddin, Hukum Perkawinan Islam di Indonesia, h. 231.

Page 32: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

22

Agama hanya mengenal adanya dua jenis perkara perceraian, yaitu perkara

permohonan cerai talak dan perkara cerai gugat. Dalam perkara cerai gugat

disebutkan bahwa jika istri ingin memutuskan ikatan perkawinan dengan suaminya ia

bisa menggugat cerai suaminya melalui pengadilan yang akan memutuskan hubungan

perkawinan keduanya.28

Begitu juga dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989

tentang Peradilan Agama sebagaimana yang diubah dengan Undang-Undang Nomor

3 Tahun 2006 dan Perubahan Kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun

2009. Disini terlihat bahwa Undang-Undang tersebut tidak membedakan antara cerai

gugat dan khulu‟ sehingga mereka tidak menjelaskan pasal-pasal mengenai hal

tersebut.

Berbeda halnya dengan Kompilasi Hukum Islam, KHI membedakan antara

cerai gugat dengan khulu‟.Jika sebelumnya istri ingin memutuskan hubungan

perkawinan dengan suaminya mengajukan gugat, maka dalam KHI seorang istri juga

bisa mengajukan perceraian dengan jalan khulu‟ (talak tebus) kepada dan dengan

persetujuan suaminya. Namun berlakunya acara perceraian dengan cara khulu‟ (talak

tebus) tidak melahirkan jenis perkara perceraian yang baru di Pengadilan Agama,

khulu‟ menjadi bagian dari perkara cerai gugat dengan tambahan putusan mengenai

tebusan yang harus dibayar oleh istri dan perceraian menjadi dengan jatuhnya talak

khulu‟ dari suami.

Akan tetapi perceraian dengan jalan khulu‟ (talak tebus) tidak justru

mempermudah seorang istri untuk memutuskan hubungan perkawinan dengan

28Aris Bintaria, Hukum Acara Peradilan Agama dalam, h. 133.

Page 33: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

23

suaminya, ia harus tetap memiliki alasan-alasan sebagaimana yang harus juga ia

buktikan dalam cerai gugat biasa, bahkan konsekuensinya ia harus membayar tebusan

kepada suaminya.

Dari paparan diatas terlihat adanya persamaan dan perbedaan di antara

keduanya dalam pandangan KHI. Persamaannya adalah keinginan untuk bercerai

sama-sama berasal dari pihak isteri dan alasan-alasan cerai gugat maupun khulu‟ pun

harus sesuai dengan alasan-alasan yang terdapat dalam pasal 116 KHI.Sementara

perbedaannya: pertama, dilihat dari wajibnya disediakan iwadh oleh istri, dalam

khulu‟ iwadh harus ada, sementara pada cerai gugat tidak perlu membayar uang iwad

(uang tebusan).29

Kedua, dari bentuk putusannya, cerai gugat biasanya putusannya

berbentuk talak satu ba‟in sughra, dan kalau cerai gugat dengan alasan pelanggaran

taklik talak dengan talak satu khul‟i. Sementara pada khulu‟ apapun alasannya

putusannya berbentuk talak satu khul‟i.30

Ketiga, hak istri untuk menerima nafkah

iddah, pada khulu‟ istri tidak berhak atas nafkah selama masa iddah yang ia jalani,

pada cerai gugat selama menjalani masa iddah ia akan tetap memperoleh nafkah

iddah dari mantan suaminya. 31

Melalui cerai gugat atau khulu‟ ini, maka perempuan memiliki hak yang

setara dengan laki-laki dalam institusi perkawinan yang dapat membebaskan istri dari

29Aris Bintaria,Hukum Acara Peradilan Agama dalam,h.144.

30

Mahkamah Agung, Direktorat Jendral Badan Peradilan Agama,Pedoman Pelaksanaan

Tugas dan Administrasi Peradilan Agama. Buku II(Jakarta: Direktorat Jendral Badan Peradilan

Agama, 2010), h.155.

31

Aris Bintaria,Hukum Acara Peradilan Agama dalam,h.144.

Page 34: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

24

tekanan yang dialaminya.32

Hanya saja yang perlu dikritisi adalah bentuk penerapan

cerai gugat ini masih terdapat sebuah ketidakadilan jika dibandingkan dengan talak.

Apabila si istri mengajukan cerai gugatnya ke pengadilan, maka yang harus terlebih

dahulu disiapkan adalah biaya untuk menebus dirinya. Dibandingkan dengan cerai

talak, di mana sang suami tanpa sebuah tebusan untuk dirinya.

B. Proses Penyelesaian Perkara Cerai Gugat dan Khulu’ di Pengadilan

Agama

Salah satu azas-azas hukum perkawinan dalam Undang-Undang Nomor 1 tahun

1974 adalah azas mempersukar atau mempersulit proses perceraian, yang disebut juga

dengan azas preventif. 33

Azas mempersulit proses hukum perceraian juga terkandung

dalam pasal 39 ayat [2] Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 yang memuat

ketentuan imperatif bahwa untuk melakukan perceraian harus ada cukup alasan,

bahwa antara suami-istri itu tidak akan hidup rukun sebagai suami-istri. Kemudian

ketentuan imperatif dalam pasal 39 ayat [2] UU Nomor 1 Tahun 1974 telah

dijabarkan dalam pasal 19 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, yang

menentukan alasan-alasan hukum perceraian.34

32Anik Farida, dkk, Perempuan dalam Sistem Perkawinan dan Perceraian,h. 33.

33

Hasbi Indra, dkk, Potret Wanita Shalehah (Jakarta: Penamadani,2004), h. 222.

34

Alasan-alasan perceraian tersebut yaitu: (1)Salah satu pihak berbuat zina atau menjadi

pemabok, pemadat penjudi dan lain sebagainya yang sukar disembuhkan. (2) Salah satu pihak

meninggalkan pihak lain selama 2 tahun berturut-turut tanpa izin pihak lain dan tanpa alasan yang sah

atau karena hal lain diluar kemampuannya. (3)Salah satu pihak mendapat hukuman penjara 5 tahun

atau hukuman yang lebih berat lagi setelah perkawinan berlangsung.(4)Salah satu pihak melakukan

kekejaman atau penganiayaan berat yang membahayakan pihak lain. (5)Salah satu pihak mendapat

cacat badan atau penyakit dengan akibat tidak dapat menjalankan kewajibannya sebagai suami atau

Page 35: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

25

Pasal 19 Peraturan Pemerintah diatas diulangi dalam Kompilasi Hukum Islam

dengan rumusan yang sama, hanya menambahkan dua anak ayatnya, yaitu:

1. Suami melanggar taklik talak.35

2. Peralihan agama atau murtad yang menyebabkan terjadinya ketidakrukunan

dalam rumah tangga.

Taklik talak adalah janji atau pernyataan yang dibacakan suami setelah akad

nikah. Kalau suami melanggar janji yang telah diucapkan dan istrinya tidak rela bisa

mengadu ke pengadilan untuk mengajukan perceraian. Jadi taklik talak sebagai

sebuah ijtihad baru sangat penting untuk melindungi hak-hak wanita.36

Pada

prinsipnya taklik talak adalah suatu penggantungan terjadinya jatuhnya talak terhadap

peristiwa tertentu sesuai dengan perjanjian yang telah dibuat sebelumnya antara

istri. (6)Antara suami istri terus menerus terjadi perselisihan atau pertengkaran dan tidak ada harapan

akan hidup rukun lagi dalam rumah tangga.

35Taklik talak ini telah lazim diperjanjikan dalam perkawinan dewasa di Indonesia, dimana

setiap mempelai laki-laki setelah akad nikah mengucapkan ijab kabul, mengucapkan lagi ikrar taklik

talak yang berbunyi sebagai berikut:“apabila saya (suami) meninggalkan istri saya 6 bulan berturut-

turut, tanpa memberi kabar dan memberi nafkah kepada istri saya”, atau “apabila saya (suami)

memukul/ menyakiti istri saya melampaui batas dan berbekas”, atau “ apabila saya

(suami) menambah istri saya, maka apabila istri saya tidak ridho datang kepada saya atau pihak yang

berwajib atau Kantor Urusan Agama atau mesjid dan membayar uang iwadh sebesar yang ditentukan,

maka jatuhlah talak saya (suami) satu”. Lebih lanjut baca Muhammad Syaifuddin dkk, Hukum

Perceraian, h. 141.

Memang tidak jelas kapan metode perceraian taklik talak ini pertama kali dipraktekkan,

sebagaimana yang dikutip oleh Ratna Lukito dalam bukunyaseorang ilmuan belanda, Jan Prins, sudah

mengklaim pada tahun 1951 institusi taklik ini cenderung untuk mempertahankan beberapa hak

tradisional istri, berasal dari dekret yang dikeluarkan oleh seorang raja Mataram pada abad ketujuh

belas Masehi. Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh para ulama terdahulu terhadap institusi

taklik talak ini, membuktikan adanya percampuran elemen-elemen yang diderivasikan dari hukum

adat dan hukum Islam. Ratna Lukito, Pergumulan Antara Hukum Islamdan Adat di Indonesia (Jakarta:

INIS, 1998) h. 78.

36

Amiur Nuruddin dan Azhari Akmal Tarigan,Hukum Perdata Islam di Indonesia: Studi

Kritis Perkembangan Hukum Islam dari Fiqh No 1/1974 sampai KHI(Jakarta: Kencana, 2004), h.

22.

Page 36: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

26

suami istri. Secara prinsipil pernyataan dalam taklik talak berupa ikrar dari suami dan

hanya mengikat pada suami istri itu sendiri. Lembaga taklik talak disamping untuk

menjaga kerukunan hubungan suami istri juga untuk mengimbangi hak talak yang

ada pada suami.

Undang-Undang Perkawinan tidak menyinggung murtad sebagai alasan

perceraian sedangkan dalam Kompilasi Hukum Islam murtad dijadikan alasan

perceraian. Artinya jika salah satu keluar dari agama Islam, maka suami atau istri

dapat mengajukan permohonan cerai kepada pengadilan.

Undang-Undang Perkawinan mengatur bahwa perceraian harus dilakukan di

depan sidang pengadilan, sebagaimana yang disebutkan dalam pasal 39 dan pasal

40.37

Pasal 115 KHI menegaskan bunyi Pasal 39 UU Perkawinan yang sesuai dengan

konsep KHI, yaitu orang Islam: “Perceraian hanya dapat dilakukan di depan sidang

Pengadilan Agama setelah Pengadilan Agama tersebut berusaha dan tidak berhasil

mendamaikan kedua belah pihak. Dengan aturan ini perempuan akan mendapatkan

perlindungan hukum.38

Menurut pasal 20 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 gugatan

perceraian diajukan oleh suami, istri, dan kuasanya kepada pengadilan yang daerah

37

Pasal 39 UU Perkawinan:(1) Perceraian hanya dapat dilakukan di depan sidang pengadilan

setelah pengadilan yang bersangkutan berusaha dan tidak berhasil mendamaikan kedua belah pihak.

(2) Untuk melakukan perceraian harus ada cukup alasan, bahwa antara suami istri itu tidak akan dapat

hidup rukun sebagai suami istri. (3) Tata cara perceraian di depan sidang pengadilan diatur dalam

perundang- undangan tersendiri.

38

Yayan Sopyan, Islam – Negara, h. 193.

Page 37: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

27

hukumnya meliputi tempat kediaman tergugat. Tetapi setelah lahirnya UU No 73

Tahun 1989 jo UU No.3 Tahun 2006 jo. UU No 50 Tahun 2009 tentang Pengadilan

Agama disebutkan dalam pasal 73 bahwa gugatandiajukan ke Pengadilan Agama

yang daerah hukumnya meliputi tempat kediaman penggugat (istri) kecuali apabila

penggugat meninggalkan tempat kediaman bersama tanpa izin tergugat. Dalam hal

penggugat bertempat tinggal di luar negeri gugatan perceraian diajukan kepada

pengadilan yang daerah hukumnya meliputi tempat kediaman tergugat. Dalam hal

penggugat dan tergugat bertempat kediaman di luar negeri, maka gugatan diajukan

kepada pengadilan yang daerah hukumnya meliputi tempat perkawinan mereka

dilangsungkan.39

Apabila gugatan perceraian dilaksanakan atas alasan satu diantara

dua pihak mendapat penjara 5 tahun atau lebih, maka untuk memperoleh putusan

perceraian, sebagai bukti, istri sebagai penggugat menurut Pasal 74 UU No.7 Tahun

1989 jo. UU No 3 Tahun 2006 jo. UU No 50 Tahun 2009 cukup menyampaikan

salinan putusan Pengadilan Negeri atau Pengadilan Tinggi atau juga putusan

Mahkamah Agung RI40

disertai keterangan yang menyatakan bahwa putusan tersebut

telah berkekuatan hukum tetap. 41

39Senada dengan pasal 132 KHI, hanya saja dalam ayat 2 KHI disebutkan apabila tergugat

bertempat kediaman di luar negeri, Ketua Pengadilan Agama memberitahukan gugatan tersebut kepada

tergugat melalui Perwakilan Republik Indonesia setempat.

40

Dalam pasal 135 KHI disebutkan jika gugatan perceraian karena alasan suami mendapat

hukuman penjara 5 tahun atau hukuman yang lebih berat, maka untuk mendapatkan keputusan

perceraian sebagai bukti, maka penggugat cukup menyampaikan salinan putusan Pengadilan yang

memutus perkara disertai keterangan yang menyatakan bahwa putusan itu telah berkekuatan hukum

tetap.

41

Muhammad Syaifuddin, dkk, Hukum Perceraian, h.255.

Page 38: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

28

Apabila gugatan perceraian diajukan ke pengadilan dengan alasan tergugat

mendapat cacat badan atau penyakit dengan akibat suami tidak dapat menjalankan

kewajibannya sebagai suami, maka hakim berdasarkan Pasal 75 UU No 7 Tahun

1989 jo. UU No 3 Tahun 2006 jo UU No 50 Tahun 2009, dapat memerintahkan

tergugat untuk memeriksakan diri kepada dokter. Jika gugatan perceraian didasarkan

syiqaq (cekcok) terus menerus yang membahayakan kehidupan suami-istri,maka

untuk mendapatkan putusan perceraian harus didengar keterangan saksi-saksi yang

berasal dari keluarga atau orang-orang yang dekat dengan suami-istri. Sebagaimana

disebutkan dalam Pasal 76 UU No 7 Tahun 1989 jo UU No 3 Tahun 2006 jo UU No

50 Tahun 2009.42

Adapun cara mengajukan gugatan adalah dengan mengajukan gugatan ke

Pengadilan Agama (bagi orang islam) yang bersangkutan. Bagi orang yang tidak

dapat menulis boleh mengajukan secara lisan. Majelis hakim Pengadilan Agama

menurut pasal 80 UU No 7 Tahun 1989 jo UU No 3 Tahun 2006 jo UU No 50 Tahun

2009, melakukan pemeriksaan atas gugatan perceraian selambat-lambatnya 30 hari

setelah perkara didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Agama.43

Pengadilan wajib berusaha mendamaikan kedua belah pihak yang berperkara

agar mereka rukun lagi dalam satu rumah tangga. Usaha ini dilakukan oleh Majelis

Hakim Pengadilan Agama itu tidak hanya terbatas pada sidang pertama, tetapi pada

setiap sidang dilakukan. Agar perdamaian yang dilakukan oleh majlis hakim

42Muhammad Syaifuddin,dkk,Hukum Perceraian,h. 256.

43

Muhammad Syaifuddin,dkk,Hukum Perceraian, h.257.

Page 39: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

29

membawa hal positif, maka suami-istri yang bersatu itu harus datangsecara pribadi,

kecuali apabila salah satu pihak bertempat tinggal di luar negeri dan tidak mungkin

hadir dalam sidang secara pribadi, dalam hal in i dapat diwakilkan oleh kuasanya.

Apabila hakim berhasil mendamaikan suami-istri yang berperkara itu, maka

mereka tidak dapat lagi mengajukan gugatan dalam alasan yang sama.44

Akan tetapi,

apabila tidak berhasil mendamaikan mereka,selanjutnya Hakim akan mengadakan

pemeriksaan.

Sidang Majelis Hakim Pengadilan Agama yang memeriksaperkara perceraian

baik cerai talak maupun cerai gugat harus dilaksanakan dalam sidang tertutup yang

diatur dalam Pasal 80 UU No 7 Tahun 1989 jo UU No 3 Tahun 2006 jo UU No 50

Tahun 2009. Hal ini disebabkan karena dalam sidang gugatan perceraian itu kedua

belah pihak saling mengucapkan hal-hal yang bersifat pribadi bahkan merupakan aib

yang kurang layak diketahui orang lain.

Proses hukum cerai gugat di Pengadilan Agama diuraikan secara teknis-

yuridis dalam Buku II Edisi Revisi Pedoman Pelaksanaan Tugas dan Administrasi

Peradilan Agama45

adalah sebagai berikut:

a) Cerai gugat diajukan oleh istri yang petitumnya memohon agar Pengadilan

Agama atau Mahkamah Syar‟iyah memutuskan perkawinan penggugat

dengan tergugat.

44KHI Pasal 144: “apabila terjadi perdamaian, maka tidak dapat diajukan gugatan perceraian

baru berdasarkan alasan atau alasan-alasan yang ada sebelum perdamaian dan telah diketahui oleh

penggugat pada waktu dicapainya perdamaian. Lihat juga PP Nomor 9 tahun 1975 pasal 32

45

Mahkamah Agung, Pedoman Pelaksanaan Tugas dan Administrasi,h. 154.

Page 40: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

30

b) Prosedur pengajuan gugatan dan pemeriksaan cerai gugat agar mempedomani

Pasal 73 s.d.86 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana telah

diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua

dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 jo pasal 14 s.d. 36 Peraturan

Pemeritah Nomor 9 Tahun 1975.

c) Gugatan nafkah anak, nafkah istri, mut‟ah, nafkah iddah dapat diajukan

bersama-sama dengan cerai gugat, sedangkan gugatan hadhanah dan harta

bersama suami istri sedapat mungkin diajukan terpisah dalam perkara lain.

d) Dalam perkara cerai gugat, istri dalam gugatannya dapat mengajukan gugatan

provisi, begitu pula suami yang mengajukan rekonvensi dapat pula

mengajukan gugatan provisi tentang hal-hal yang diatur dalam pasal 24

Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1975.

e) Permohonan provisi sebagaimana yang dimaksudkan oleh huruf d diatas

antara lain: permohonan istri sebagai korban KDRT untuk didampingi oleh

seorang pendamping (Pasal 41 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004

Tentang Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga)

f) Pengadilan Agama atau Mahkamah Syar‟iyah secara ex officio dapat

menetapkan kewajiban nafkah iddah terhadap suami, sepanjang istrinya tidak

terbukti telah berbuat nusyuz (Pasal 41 huruf c Undang-Undang Nomor 1

Tahun 1974).

g) Dalam pemeriksaan cerai gugat, Pengadilan Agama atau Mahkamah

Syar‟iyah sedapat mungkin berupaya untuk mengetahui jenis pekerjaan dan

Page 41: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

31

pendidikan suami dijadikan dasar pertimbangan dalam menetapkan nafkah

madhiyah, nafkah iddah dan nafkah anak.

h) Cerai gugat dengan alsan taklik talak harus dibuat sejak awal diajukan

gugatan, agar selaras dengan format laporan perkara.

i) Dalam hal tergugat tidak hadir di persidangan dan perkara akan diputus

dengan verstek, pengadilan tetap melakukan sidang pembuktian mengenai

kebenaran adanya alasan perceraian yang didalilkan oleh penggugat.

j) Cerai gugat dengan adanya kekejaman atau kekerasan suami, hakim secara ex

officio dapat menetapkan nafkah iddah (lil istibra‟)46

k) Untuk keseragaman, amar putusan cerai gugat berbunyi: “menjatuhkan talak

satu ba‟in shughra tergugat (nama.....bin....) terhadap penggugat (nama....

binti....)”

l) Amar putusan cerai gugat dengan alasan pelanggaran taklik talak

berbunyi:”menjatuhkan talak satu khul‟i tergugat (nama.....bin....) terhadap

penggugat (nama.... binti....) dengan iwadh sebesar Rp..... (..... tulis dengan

huruf)”.

Setalah perkara perceraian itu diputuskan, maka Panitera Pengadilan Agama

menyampaikan salinan surat putusan tersebut kepada suami istri atau kuasanya

dengan menarik Kutipan Akta Nikah dari masing-masing yang

46 Istibra‟ berarti menunggu masa bersih dan sucinya seorang istri dari mengandung/

pengetahuan akan kekosongan rahim dari kehamilan. Sejumlah ulama berpendapat bahwa istibra‟ itu

hanya diwajibkan terhadap wanitawanita yang tidak mengetahui kekosongan rahimnya (hamil/tidak).

Sedangkan wanita yang mengetahui kekosongan rahimnya, maka tidak ada kewajiban beristibra‟.

Syaikh Hasan Ayyub, Fiqih Keluarga. Pen. M Abdul Ghafar (Jakarta: Pustaka Al Kausar, 2006) h.

376.

Page 42: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

32

bersangkutan.47

Terhadap keputusan tersebut para pihak dapat mengajukan upaya

hokum banding dan kasasi. Apabila selama jangka waktu 14 hari semenjak

diputuskan perceraian gugat itu suami tidak melakukan upaya banding, putusan

tersebut telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap.

Pada dasarnya prosedur administrasi perceraian melalui khulu‟ tidak jauh

berbeda dengan prosedur administrasi cerai gugat diatas. Istri atau kuasa hukumnya

mengajukan gugatan perceraian melalui khulu‟ kepada Pengadilan Agama yang

daerah hukumnya mewilayahi tempat tinggal istri.

Proses hukum talak khulu‟ di Pengadilan Agama diuraikan secara teknis-

yuridis dalam buku II Pedoman Pelaksanaan Tugas dan Administrasi Peradilan

Agama (Edisi Revisi 2010) adalah sebagai berikut:48

a) Talak khulu‟ merupakan gugatan istri untuk bercerai dari suaminya dengan

tebusan. Proses penyelesaian gugatan tersebut dilakukan sesuai dengan

prosedur cerai gugat.

b) Untuk keseragaman, amar putusan talak khulu‟ berbunyi:

“Menjatuhkan talak satu khul‟i tergugat (nama.....bin.....) terhadap penggugat

(nama....binti....) dengan iwadh berupa uang sebesar Rp .... ( .... tulis dengan

huruf)”.

Iwadh tersebut dapat pula berupa uang, rumah atau benda lainnya secara

bersama.

47KHI pasal 147 ayat {1}.

48

Mahkamah Agung, Pedoman Pelaksanaan Tugas dan Administrasi, h.156.

Page 43: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

33

c) Terhadap putusan khulu‟ dapat diajukan upaya hukum banding dan kasasi.

d) Ketentuan khulu‟ sebagaimana tersebut dalam pasal 14849

KHI harus

dikesampingkan pelaksanaannya sebab menyalahi ketentuan hukum acara,

gugatan khulu‟ tetap harus diputus oleh hakim dan boleh banding dan kasasi.

Sebagaimana disebutkan dalam pembahasan sebelumnya, bahwa aturan

mengenai khulu‟ tidak berlaku di dalam UU Perkawinan maupun dalam Peraturan

Pemerintah.Hukum acara khulu‟ ini ditemui aturannya dalam Kompilasi Hukum

Islam. Di berlakukannya acara khulu‟ di Pengadilan Agama membawa perubahan

signifikan terhadap hukum acara perceraian, jika sebelumnya baik suami maupun istri

berada dalam posisi yang sama untuk mengajukan perceraian ke Pengadilan Agama,

meskipun dengan pembedaan dua jenis perkara, dan istri supaya gugatan

perceraiannya dapat dikabulkan dan ikatannya diputus oleh Pengadilan Agama, istri

49

Proses hukum khusus gugatan perceraian dengan jalan khulu‟ menurut pasal 148

Kompilasi Hukum Islam adalah: (1) Seorang istri yang mengajukan gugatan perceraian dengan jalan

khulu‟ menyampaikan permohonannya kepada Pengadilan Agama yang mewilayahi tempat tinggalnya

disertai alasan-alasannya. (2) Pengadilan Agama selambat-lambatnya 1 bulan memanggil istri dan

suaminya untuk didengar keterangannya masing-masing. (3) Dalam persidangan tersebut, Pengadilan

Agama memberikan penjelasan tentang akibat khulu‟ dan memberikan nasehat-nasehat. (4) Setelah

kedua belah pihak sepakat tentang besarnya iwadh atau tebusan, maka Pengadilan Agama memberikan

penetapan tentang izin bagi suami untuk mengikrarkan talaknya didepan sidang Pengadilan

Agama.Terhadap penetapan ini dapat dilakukan upaya kasasi dan banding. (5) Setelah sidang

penyaksian ikrar talak,Pengadilan Agama membuat penetapan tentang terjadinya talak rangkap empat

yang merupakan bukti perceraian bagi bekas suami dan istri. Helai pertama beserta surat ikrar talak

dikirim ke Pegawai Pencatat Nikah yang mewilayahi tempat tinggal suami untuk diadakan pencatatan.

Helai kedua dan ketiga masing-masing diberikan kepada suami-istri. Helai keempat disimpan oleh

Pengadilan Agama. (6) Dalam hal tidak tercapai kesepakatan tentang besarnya tebusan atau iwadh,

Pengadilan Agama memeriksa dan memutus sebagai perkara biasa.

Page 44: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

34

hanya perlu membuktikan alasan-alasan untuk terjadinya perceraian tanpa harus

menebus dirinya.

Dengan diberlakukannya acara khulu‟ seorang istri, jika alasan-alasan

perceraian yang terbukti ternyata berasal dari pihak istri, maka ia harus menebus

dirinya supaya talak dijatuhkan oleh suaminya, sehingga pada dasarnya bukan

pengadilan yang memutus ikatan perkawinan, tetapi kesediaan suami mengikrarkan

talaklah yang memutuskan hubungan perkawinan.

Berdasarkan paparan di atas terlihat bahwa dalam mengompilasi hukum

Islam, di satu sisi ada keinginan yang kuat untuk menyerap sebanyak mungkin

semangat dan nilai-nilai hukum Islam ke dalam peraturan perundang-undangan yang

berlaku di Indonesia. Akan tetapi di sisi lain ada berbagai persoalan-persoalan

penerapan hukum Islam ke dalam hukum positif yang tidak terlepas dari adanya

perbedaan dan semangat nilai-nilai, yang diutamakan oleh hukum Islam dalam

mengatur kehidupan para penganutnya berhadapan dengan nilai dan cita-cita

pembentukan kesatuan hukum di Negara Indonesia dengan cita rasa keadilan, yang

melindungi segenap warga negara sehingga dimata hukum semua warga negara

berada dalam kedudukan yang sejajar dalam seluruh lapangan hukum, termasuk

hukum keluarga.

Hal ini berakibat pada aturan acara khulu‟ yang dimuat dalam Kompilasi

Hukum Islam sebagai alternatif bagi kaum perempuan dan jalan untuk memutuskan

hubungan perkawinan niscaya akan menjadi pasal-pasal yang tidak bermakna dan

tidak fungsional, karena seorang perempuan pasti akan memilih perceraian dengan

Page 45: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

35

jalan cerai gugat biasa ketimbang dengan cara khulu‟, mengapa harus dengan talak

tebus jika alasan-alasan perceraian yang harus dibuktikan sama dengan cerai gugat

biasa yang tidak perlu dengan tebusan plus masih berhaknya istri atas nafkah iddah.

C. Akibat Cerai Gugat

Akibat putusnya perkawinan (perceraian) diatur dalam pasal 41 UU No. 1

Tahun 1974 dan pasal 149 KHI.Pasal 41 UU No 1 Tahun 1974 menjelaskan akibat

putusnya perkawinan karena perceraian adalah;

a. Baik ibu atau bapak berkewajiban memelihara, melindungi dan mendidik

anak-anaknya, semata-mata berdasarkan kepentingan anak, bilamana ada

perselisihanmengenai penguasaan anak,pengadilan memberikan putusannya.

b. Bapak yang bertanggung jawab atas semua biaya pemeliharaan dan

pendidikan yang diperlukan anak, bila bapak dalam kenyataannya tidak dapat

memenuhi kewajiban tersebut, pengadilan dapat menentukan bahwa ibu ikut

memikul biaya tersebut.

c. Pengadilan dapat mewajibkan kepada bekas suami untuk memberikan biaya

hidup untuk bekas istri.

Pasal 149 KHI menjelaskan akibat talak, berbunyi; bilamana perkawinan

putus karena talak, maka bekas suami wajib:

Page 46: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

36

a. memberikan mut‟ah yang layak kepada bekas isterinya baik berupa uang,

benda kecuali bekas isteri tersebut qabla al dukhul

b. Memberikan nafkah, maskawin dan kiswah kepada bekas isteri selama dalam

masa iddah, kecuali bekas isteri telah dijatuhi talak bain atau nusyuz dan

dalam keadaan tidak hamil

c. Melunasi mahar yang masih terutang seluruhnya, dan separoh apabila qabla

al-dukhul

d. Memberikan biaya (hadhanah) untuk anak-anaknya yang belum mencapai

umur 21 tahun.

Di dalam KHI memang tidak dijelaskan akibat cerai gugat dalam pasal

tersendiri. Dari pasal-pasal tersebut dapat dipahami bahwa bagi apabila cerai gugat

maka istri tidak menerima: pertama, hak nafkah iddah. Hal ini apabila perkara cerai

gugat tersebut diputus oleh majelis hakim dengan putusan talak ba‟in dan istri

tidaklah dalam keadaan hamil, sebagaimana pemahaman dalam pasal 149 huruf b.

Hak nafkah iddah ini hanya diberikan kepada istri yang berada dalam iddah talak

raj‟i. Pemahaman ini berlandaskan karena istri yang mengajukan cerai gugat adalah

istri yang nusyuz sehingga ia pantas untuk tidak mendapatkan hak nafkah iddah.

Kedua, mantan istri tidak akan menerima mut‟ah. Mut‟ah adalah pemberian

bekas suami kepada istri yang dijatuhi talak berupa benda atau uang lainnya. Mut‟ah

wajib diberikan oleh bekas suami dengan syarat belum ditetapkan mahar bagi istri

Page 47: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

37

ba‟da dukhul dan perceraian itu atas kehendak suami (KHI Pasal 158).50

Sementara

cerai gugat adalah perceraian dengan kehendak istri, maka ia tidak berhak atas mut‟ah

Ketiga, tidak dapat ruju‟. Cerai Gugat putusannya berupa talak ba‟in sughra.

Talak ba‟in sugra adalah talak satu atau dua disertai dengan iwadh dari istri kepada

suami yang dengan akad nikah baru suami dapat kembali kepada istrinya.51

Sementara KHI dalam Pasal 119 ayat 1 menjelaskan bahwa talak ba‟in sughra adalah

50

Terdapat perbedaan dalam pendapat para ulama mazhab tentang wanita yang berhak

mendapatkan mut‟ah. Pertama, Mazhab Abu Hanifah, Ahmad bin Hambal dan Alaudin Al Kasani

berpendapat: (a) wajib apabila terjadi perceraian sebelum dukhul (qabla dukhul) yang tidak disebut

mahar sewaktu akad nikah dan penyebab perceraiannya adalah dari laki-laki, (b) Mustahabbah, apabila

terjadi talak dalam keadaan selain tersebut pada point a di atas. Kedua, Mazhab Syafi‟i dan Ibnu

Taimiyah berpendapat, wajib bagi semua perempuan yang ditalak kecuali yang berhak menerima

separuh mahar. Baik penyebab perceraian dari laki-laki maupun penyebab dari perempuan. Ketiga,

Umar, Ali Husein bin Ali mengatakan wajib mut‟ah bagi perempuan yang ditalak secara mutlak, tanpa

kecuali. Lihat lagi Mudatsir Roci,”Seputar Masalah Mut‟ah, “ Suara Uldilag VII, no 4 (Maret 2004):

h. 88

Abu Bakar Al Jashash dalam kitab Tafsirnya sebagaimana yang dikutip oleh Edi Riadi

menguraikan perbedaan pendapat ulama salaf dan khalaf tentang hukum pemberian mut‟ah dari laki-

laki kepada mantan istrinya. Para ulama salaf dan khalaf dalam menyikapi hukum mut‟ah terbagi dua

kelompok. Kelompok pertama terdiri dari Abu Zainal, Abi Laila dan Al Laits berpendapat

memberikan mut‟ah kepada istri yang dicerai hukumnya sunnah bukan wajib, sehingga suami tidak

dapat dipaksa untuk memberi mut‟ah kepada bekas istrinya. Kelompok kedua berpendapat, suami

memberi mut‟ah kepada istri yang dicerai hukumnya wajib. Kelompok kedua ini walaupun sepakat

hukum memberikan mut‟ah wajib, akan tetapi mereka terbagi kepada lima varian. Pertama, suami

yang mentalak istrinya wajib memberikan mut‟ah kepada mantan istrinya secara mutlak, pendapat ini

dipelopori oleh Ali ra. Kedua, wajib memberikan mut‟ah, terbatas untuk mantan istri yang ditalak

apabila si istri tersebut belum diberi mas kawin dan belum disenggama, demikian pendapat Syuraih,

Ibrahim dan Al Hasan. Ketiga, Ibnu Abbas dan Nafi‟ berpendapat wajib memberi mut‟ah untuk istri

yang ditalak, sudah diberi mahar tapi belum disenggama oleh suaminya. Keempat, pendapat

Muhammad Bin Ali, mut‟ah wajib untuk mantan istri yang belum diberi mahar baik sudah disenggama

maupun belum disenggama. Kelima, pendapat Abu Amar, beliau berpendapat mut‟ah wajib untuk

seorang istri yang ditalak, akan tetapi mantan istri yang sudah diberi mahar belum disenggama hanya

berhak mut‟ah sebanyak ½ jumlah mahar. Abu Bakar Al Jashash sendiri berpendapat pemberian

mut‟ah wajib secara mutlak untuk istri yang ditalak. Lihat lagi, Edi Riadi, “ Hak-Hak Perempuan

Pasca Perceraian (Study Banding Hukum Normatif di Negara Turki, Tunisia, Mesir dan Iran ), Suara

Uldilag II, no 6(April 2005): h. 67.

51

Mardani, Hukum Perkawinan Islam di Dunia Modern (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011) h.

29.

Page 48: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

38

talak yang tidak boleh dirujuk tapi boleh akad nikah baru dengan bekas suaminya

meskipun dalam masa iddah. Sementara ayat 2 nya menyebutkan bahwa bentuk talak

ba‟in tersebut berupa: (a) talak yang terjadi qabla al-dukhul, (b) talak dengan tebusan

khulu‟, (c) talak yang dijatuhkan oleh Pengadilan Agama.

Sedangkan dalam hal-hal lain tidak ada perbedaan akibat hukum antara cerai

gugat dan talak seperti dalam hal harta bersama dan hadhanah. Terhadap harta

bersama diatur dalam pasal 37 UU Perkawinan.Dalam pasal tersebut dinyatakan

bahwa mengenai harta bersama diatur menurut hukumnya masing-masing, yang

mencakup hukum agama, hukum adat atau hukum yang lainnya. Hal ini

menunjukkan bahwa UU No 1 Tahun 1974 menyerahkan kepada para pihak yang

bercerai untuk memilih hukum mana dan hukum apa yang berlaku. Menurut

penjelasan Mohd. Idris Ramulyo sebagaimana yang dikutip oleh Muhammad

Syaifuddin, dalam hukum Islam apabila terjadi putus hubungan perkawinan, baik

karena cerai talak atau cerai gugat, maka harta bersama yang diperoleh selama

perkawinan itu harus dibagi antara suami istri menurut pertimbangan yang sama.52

Dalam pasal 156 Kompilasi Hukum Islam ditentukan bahwa akibat hukum putusnya

perkawinan karena perceraian terhadap harta bersama adalah harta bersama tersebut

dibagi menurut ketentuan sebagaimana tersebut dalam pasal 97 yang memuat

52Muhammad Syaifuddin, dkk, Hukum Perceraian, h. 428.

Page 49: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

39

ketentuan bahwa janda atau duda cerai hidup masing-masing berhak seperdua dari

harta bersama sepanjang tidak ditentukan lain dalam perjanjian perkawinan. 53

Adapun akibat hukum perceraian terhadap anak diatur dalam pasal 41 UU No

1 Tahun 1974 sebagaimana yang disebutkan di atas. Pasal ini merupakan suatu wujud

normatif dari upaya negara untuk melindungi hak-hak anak setelah terjadiperceraian

dari kedua orang tuanya, berlandaskan fungsi negara hukum melindungi dan

mengakui HAM. 54

Menurut Ahmad Rafiq dalam bukunya Hukum Islam Di Indonesia

menanggapi pasal 41 UU No 1 Tahun 1974 adalah adanya perbedaan antara tanggung

jawab pemeliharaan yang bersifat material, dan tanggung jawabpengasuhan. Jika

ketentuan pasal 41 UU No 1 Tahun 1974 tersebut lebih memfokuskan kepada

kewajiban dan tanggung jawab material yang menjadi beban suami atau bekas suami

jika mampu, namun disisi lain apabila terjadi suami tidak mampu maka pengadilan

dapat menentukan lain. 55

Kompilasi Hukum Islam mengaturnya secara lebih rinci dalam pasal 105

sebagai berikut:

Dalam hal terjadinya perceraian:

a. Pemeliharaan anak yang belum mumayyiz atau belum berumur 12 tahun

adalah hak ibunya.

53Muhammad Syaifuddin, dkk, Hukum Perceraian, h. 429.

54

Muhammad Syaifuddin, dkk, Hukum Perceraian, h. 375.

55

Ahmad Rafiq, Hukum Islam di Indonesia (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003),

h. 248.

Page 50: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

40

b. Pemeliharaan anak yang sudah mumayyiz diserahkan kepada anak untuk

memilih diantara ayah atau ibunya sebagai pemegang hak pemeliharaannya.

c. Biaya pemeliharaan ditanggung oleh ayahnya

Biaya pemeliharaan dan pendidikan anak-anak merupakan tanggung jawab

dari ayah, besar nominal kebutuhan si anak dalam hal pemeliharaan dan pendidikan

ditetapkan oleh hakim setalah perkawinannya dinyatakan putus di muka pengadilan,

besarnya juga disesuaikan dengan kemampuan finansial si ayah. Berdasarkan

pertimbangan hakim hal ini bisa disimpangi apabila si ayah menurut pandangan

hakim dalam kenyataannya tidak cukup finansial untuk memenuhi semua kebutuhan

si anak, maka pengadilan dapat menetapkan bahwa ibu ikut memikul biaya tersebut.56

Jika menurut pandangan hakim baik ibuataupun ayah dianggap sama-sama tidak

mampu, maka pengadilan dapat mengangkat seorang wali berdasarkan Pasal 50 UU

No 1 Tahun 1974.57

56 Sudarsono, Hukum Perkawinan Nasional (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1994) h.374.

57

Pasal 50 UU No 1 Tahun 1974 ayat (1) anak yang belum mencapai umur 18 ( delapan

belas)tahun atau belum pernah melangsungkan perkawinan, yang tidak berada di bawah kekuasaan

orang tua, berada di bawah kekuasaan wali. (2) Perwalian itu mengenai pribadi anak yang

bersangkutan maupun harta bendanya.

Page 51: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

41

BAB III

HAK PEREMPUAN MEMPEROLEH NAFKAH IDDAH

A. Pengertian Nafkah Iddah

Konsekuensi logis dari adanya akad nikah dalam Islam adalah terdapatnya

sejumlah hak dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh kedua belah pihak, suami dan

istri.58

Kewajiban salah satu pihak merupakan hak bagi pihak yang lain. Salah satu

dari kewajiban itu adalah masalah nafkah yang harus dipenuhi oleh seorang suami

kepada istrinya.59

Diantara rahmat yang diberikan oleh Islam kepada kaum perempuan untuk

memelihara hak-hak mereka adalah hukum-hukum yang terdapat pada masa iddah

(masa menunggu) ketika ia ditalak atau ditinggal mati suaminya. Pada masa iddah

yang b60

oleh diruju‟ atau dalam keadaan hamil, baik dalam masa iddah talak raj‟i atau

talak ba‟in, perempuan berhak mendapat nafkah dan tempat tinggal.61

Nafkah iddah berasal dari dua kata yang masing-masingnya memiliki makna

tersendiri, yaitu nafkah dan iddah. Kata nafkah secara etimologi berasal dari kata

yang berarti yang berarti berkurang. Juga berarti yang berarti

58 Peunoh Daly dalam bukunya menambahkan bahwa keharusan suami memberikan nafkah

kepada istrinya ialah apabila mereka sudah tinggal sekamar dan watha‟, bukan karena sudah terjadi

akad nikah saja. Peunoh Daly, Hukum Perkawinan Islam: Suatu Studi Perbandingan dalam Kalangan

Ahlu-Sunnah dan Negara- Negara Islam (Jakarta: PT Bulan Bintang, 2005) h. 99.

59

Zubair Ahmad,”Nafkah Istri dalam Islam.” Sri Mulyati,ed.,Relasi Suami Istri dalam Islam

(Jakarta: PSW UIN Syarif Hidayatullah, 2004) h.61.

60

Ibnu Manzur, Lisanul Arab Juz 14, h. 242

61

Huzemah Tahido Yanggo, Fikih Perempuan Kontemporer (Jakarta: Ghalia Indonesia, t.th),

h. 112.

Page 52: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

42

hilang atau pergi. Bila seorang dikatakan memberi nafkah membuat harta yang

dimiliki menjadi sedikit karena telah dilenyapkan atau dipergikan untuk kepentingan

orang lain. Bila kata ini dihubungkan dengan perkawinan mengandung artisesuatu

yang dikeluarkan dari harta untuk kepentingan istri sehingga menyebabkan harta

menjadi berkurang.62

Di dalam Al qur‟an secara jelas ditemukan bahwa suami berkewajiban

memenuhi nafkah bagi istrinya, sebagaimana firman Allah berikut ini.

“Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara

yangma‟ruf.Seseorang tidak dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya “

(Al-Baqarah : 233)

Kata rizki dalam ayat tersebut dijelaskan oleh para ahli tafsir diantaranya

Quraih Shihab dalam Tafsir Al Misbah sebagai kebutuhan makanan (pangan).63

Sementara kata kiswah dipahami sebagai pakaian.64

Dari ayat tersebut jelas bahwa

tanggung jawab nafkah dibebankan kepada suami, termasuk jika istri adalah orang

yang memiliki kekayaan.

62Amir Syarifuddin, Hukum Perkawinan Islam, h. 165.

63

M Quraish Shihab, Tafsir Al Misbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al Qur‟an, Vol 1

(Jakarta: Lentara Hati, 2002) h. 504

64

Hal ini juga terdapat dalam Surat At thalaq ayat 7“hendaklah orang yang mampu memberi

nafkah menurut kemampuannya.Dan orang yang disempitkan rizkinya hendaklah memberi nafkah

dari harta yang diberikan Allah kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang

melainkan (sekedar) apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan memberikan kelapangan

sesudah kesempitan”

Page 53: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

43

Sementara iddah adalah masa menunggu bagi wanita untuk melakukan

perkawinan setelah terjadinya perceraian dengan suaminya, baik cerai hidup maupun

cerai mati, dengan tujuan untuk mengetahui keadaan rahimnya atau untuk berfikir

bagi suami. Iddah ini hanya berlaku bagi istri yang telah didukhul. Sedangkan bagi

istri yang belum didukhul (qabla dukhul) dan putusnya bukan karena kematian suami

maka tidak berlaku baginya masa iddah.65

Dari definisi nafkah dan iddah diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

pengertian nafkah iddah adalah segala sesuatu yang diberikan oleh suami kepada istri

yang telah diceraikannya baik berupa pakaian, makanan maupun tempat tinggal.

Waktu pemberian nafkah tersebut adalah selama masa iddah dan jika mantan istri

telah lewat masa iddahnya, berarti tanggung jawab suami untuk memberikan nafkah

sudah selesai.

Bentuk nafkah yang diberikan oleh suami selama masa iddah adalah makanan,

minuman, tempat tinggal, uang atau lainnya.Dalam hal ini perlu ditegaskan bentuk

pemberian nafkah pada istri adalah kebutuhan material, bukan kebutuhan bathiniah

(termasuk sex dan lainnya). Bentuk dan besarnya pemberian nafkah tersebut pada

dasarnya tidak ditegaskan secara jelas, akan tetapi hanya secara umum. Dalam

pemberian bentuk dan besarnya nafkah lebih ditentukan atas dasar kemampuan pihak

suami.66

65Amiur Nuruddin, Hukum Perdata Islam di Indonesia, h.242.

66

Hanif Bagus Azhar,” Nafkah Iddah bagi Mantan Istri Korban Kekerasan dalam Rumah

Tangga (Analisis Putusan Perkara Nomor 1038/pdt.G/2008/PA.Jt),” (Skripsi S1Fakultas Syari‟ah dan

Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011), h. 21.

Page 54: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

44

B. Nafkah Iddah menurut Fuqaha Mazhab

Suami diwajibkan untuk memberi nafkah pada masa iddah ini, karena selama

pada masa ini istri masih belum memiliki kebebasan diri dan masih dilarang

melangsungkan pernikahan dengan laki-laki lain. Namun demikian hak nafkah yang

harus diterima istri tidaklah sempurna sebagaimana yang berlaku dalam ikatan

pernikahan.Bentuk nafkah yang diterima istri tergantung pada bentuk perceraiannya.

Pertama, jika suami istri bercerai dalam bentuk talak raj‟i maka diwajibkan

untuknya nafkah dengan berbagai jenisnya yang berbeda, yang terdiri dari makanan,

pakaian, dan tempat tinggal, menurut kesepakatan fuqaha, karena perempuan yang

tengah menjalani masa iddah adalah masih dianggap sebagai istri selama berada pada

masa iddah.67

Hal ini berdasarkan firman Allah swt:

“(tempatkanlah mereka (para istri) di mana kamu bertempat tinggal menurut

kemampuanmu).”(QS Ath thalaq :6)

Kedua, jika dia berada pada masa iddah talak ba‟in, baik bain sugra ataupun

ba‟in kubra, dan dia tengah berada dalam kondisi hamil, maka diwajibkan untuk

nafkah secara utuh. Hal ini berdasarkan firman Allah swt:

“dan jika mereka (istri-istri yang sudah ditalak) itu sedang hamil, maka berikanlah

kepada mereka nafkah hingga mereka bersalin”. (QSAth thalaq:6)

67Wahbah Az Zuhaili, Fiqh Islam Wa adillatuhu,Jilid 9,Penerjemah Abdul Hayyie al

Kattani,dkk, (Jakarta: Darul Fikir, 2011), h. 563

Page 55: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

45

Jika suami istri bercerai dalam bentuk talak ba‟in dan istri tidak dalam

keadaan hamil, maka ulama berbeda pendapat yang dikelompokkan atas 3 bagian

yaitu:

Pertama, Mazhab Hanafi berpendapat bahwa perempuan tersebut berhak

memperoleh nafkah secara utuh dengan syarat dia tidak meninggalkan rumah yang

disediakan suami yang menceraikannya.68

Akibat tertahannya dia pada masa iddah

demi hak suami.69

Mereka berdalil dengan keumuman perintah firman Allah swt

dalam QS Ath thalaq :6. جذ كم ه مه حيث ضكىتم مه tempatkanlah mereka)“ اضكى

(para istri) di mana kamu bertempat tinggal menurut kemampuanmu).”Ayat tersebut

mewajibkan semua suami yang menceraikan istrinya tanpa membedakan bentuk

perceraiannya agar menyediakan tempat tinggal buat istri. Ketika syariat mewajibkan

suami untuk menyediakan tempat tinggal kepada istri, maka menjadi kewajiban

suami pula untuk memberi nafkah yang lainnya.70

Pendapat ini diikuti oleh

Muhammad Ali al-Shabuni bahwa ayat tersebut bentuk lafaznya umum meliputi

perempuan yang ditalak raj‟i, talak ba‟in, dan talak khulu‟.71

Begitu pula dengan

pendapat Umar bin Khattab, Tsauri dan Umar bin Abdul Aziz. 72

68Tihami Sohari Sahrani, Kajian Fiqh Nikah Lengkap, (Jakarta: PT Grafindo Persada, 2009),

h. 174.

69

Wahbah Az Zuhaili, Fiqh Islam Wa adillatuhu ,h. 563.

70

Ibrahim Muhammad Al Jamal, Fiqhu al- Mar‟ah al-Muslimah. Penerjemah S.Ziyad „Abbas,

Fiqh Wanita Islam (Jakarta: Pustaka Panji Mas, 1991), h. 118. Lihat juga, Tihami Sohari Sahrani,

Kajian Fiqh Nikah Lengkap...h. 174.

71

Edi Riadi, “ Hak-Hak Perempuan Pasca Perceraian ( Study Banding Hukum Normatif di

Negara Turki, Tunisia, Mesir dan Iran ), Suara Uldilag II, no 6(April 2005): h. 69

72

Sayyid Sabiq, Fiqhun Sunnah . Penerjemah Moh Thalib, Fiqih Sunnah 7 (Bandung: PT Al

maarif, 1986), h.79.

Page 56: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

46

Kedua, Mazhab Hambali berpendapat tidak diwajibkan nafkah dan tempat

tinggal untuknya.Ini dikemukakan oleh Ahmad, Abu Dawud, Abu Saur, dan Ishaq.

Pendapat ini juga disampaikan dari Ali, Ibnu Abbas, Jabir, Hasan, Atha‟ dan Mazhab

Imamiyah.73

Mereka menyandarkan pendapatnya pada hadist yang diriwayatkan

Bukhari dan Muslim dari Fatimah binti Qais yang mengatakan:

: نيص نا ضكىى لا وفمتفي انمطهمت ثلا ثا, لال (tentang perempuan yang ditalak tiga ,

Rasulullah bersabda: tidak ada hak baginya, tempat tinggal dan tidak juga nafkah).74

Dalam riwayat lain disebutkan bahwa, Rasulullah saw bersabda اوما انىفمت انطكىى نهمرأة

sesungguhnya nafkah dan tempat tinggal bagi istri jika) را كان نسجا نيا انرجت

suaminya masih memiliki hak rujuk kepadanya).75

Ketiga, Menurut Mazhab Maliki dan Syafi‟i hanya diwajibkan untuknya

tempat tinggal saja, berdasarkan firman Allah SWT dalam QS At Thalaq: 6

Dia .(tempatkanlah mereka (para istri) di mana kamu bertempat tinggal)مه حيث ضكىتم

diwajibkan untuk memberi si istri tempat tinggal saja tanpa mempedulikan apakah si

istri dalam keadaan hamil atau tidak.76

Bagi mereka tidak diwajibkan untuk nafkah

makanan dan pakaian, karena itu khusus diberikan kepada istri yang sedang hamil.

Para ulama berbeda pendapat tentang kadar nafkah yang menjadi kewajiban

suami. Iman Ahmad mengatakan bahwa yang dijadikan ukuran dalam menetapkan

73Sayid Sabiq, Fiqhun Sunnah. Penerjemah Abdurrahim dan Masrukhin, Fikih Sunnah 3

(Jakarta: Cakrawala Publishing, 2011) h. 445

74

Sayid Sabiq, Fiqhun Sunnah. 3.h. 445

75

Wahbah Az Zuhaili, Fiqh Islam Wa adillatuhu, h. 563.

76

Wahbah Az Zuhaili, Fiqh Islam Wa adillatuhu, h. 563. Dan lihat jugaSayid Sabiq, Fiqhun

Sunnah. 4. h. 136

Page 57: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

47

nafkah adalah status sosial-ekonomi suami dan istri secara bersama-sama. Jika

keduanya kebetulan berstatus sosial-ekonomi yang berbeda, maka diambil standar

menengah diantara keduanya. Yang menjadi pertimbangan bagi pendapat ini adalah

keluarga itu merupakan gabungan antara suami dan istri.77

Imam Abu Hanifah dan Imam Malik mengatakan bahwa yang dijadikan

standar adalah kebutuhan istri, dengan landasan firman Allah Surat Al Baqarah ayat

ف .233 ه با انمعر ت كط ه رزل د ن ن عهى انم “(kewajiban suami untuk menanggung

biaya hidup dan pakaian secara patut)”78

Imam Syafii dan pengikutnya berpendapat bahwa yang dijadikan standar

dalam ukuran nafkah istri adalah status sosial dan kemampuan ekonomi suami.

pendapat ini juga berlaku dikalangan ulama Syi‟ah Imamiyah. Landasannya adalah

firman Allah QS Ath-Thalaq ayat 7.

وفطنيى لا يكهف انه فهيىفك مما ءاتاي انه رزل مه لذر عهي ضعت مه ضعت ا لا ما ءاتاا فك ر

ضيجعم الله بعذ عطر يطر

“Orang yang berkemampuan hendaklah memberi nafkah sesuai dengan

kemampuannya. Barang siapa yang rezkinya sudah diqadarkan Allah hendaklah

memberi nafkah dengan apa yang telah Allah berikan kepadanya. Allah tidak

memikul beban seseorang kecuali sekedar apa yang Allah berikan kepadanya. Allah

akan memberikan kemudahan sesudah kesulitan yang dirasakannya.“

77Amir Syarifuddin, Hukum PerkawinanIslam di Indonesia, h. 170

78

Amir Syarifuddin, Hukum PerkawinanIslam di Indonesia, h. 170.

Page 58: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

48

C. Nafkah Iddah dalam Aturan Perundang-Undangan di Indonesia.

Ketentuan tentang hak perempuan memperoleh nafkah setelah perceraian

diatur dalam Undang-Undang Perkawinan Nomor 1 Tahun 1974 pasal 41 huruf c dan

Kompilasi Hukum Islam pasal 81, 149, 152 dan 162. Khusus bagi perempuan yang

memiliki suami berstatus sebagai Pegawai Negeri atau yang dipersamakan, haknya

untuk memperoleh nafkah iddah juga diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 10

Tahun 1983 pasal 8.

Dalam Undang-Undang Perkawinan Nomor 1 Tahun 1974 pasal 41 huruf c

yang berbunyi”Pengadilan dapat mewajibkan kepada bekas suami untuk memberikan

biaya penghidupan dan/atau menentukan sesuatu kewajiban bagi bekas istri”, dalam

pasal ini tidak dijelaskan secara rinci apa saja bentuk nafkah yang dapat diterima

oleh istri pasca perceraian, begitu juga Undang-Undang ini tidak pula mengatur

secara tegas berapa lama istri berhak memperoleh nafkah iddah.

Berbeda dengan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974, dalam Kompilasi

Hukum Islam ini perihal mengenai nafkah iddah diatur secara rinci. Dalam KHI pasal

149 disebutkan bahwa diantara kewajiban suami terhadap istrinya adalah memberi

nafkah, maskan dan kiswah kepada bekas istri selama dalam iddah kecuali bekas istri

telah dijatuhi talak ba‟in atau nusyuz dan dalam keadaan tidak hamil.

Disamping itu, KHI juga menjelaskan bahwa tidak semua bekas istri yang

menjalani masa iddah berhak memperoleh nafkah, tempat tinggal dan pakaian dari

bekas suami yang menceraikannya. Nafkah, tempat tinggal dan pakaian hanya

diberikan kepada bekas istri yang sedang menjalani masa iddah talak raj‟i dan dia

Page 59: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

49

tidaklah nusyuz atau bekas istri yang sedang menjalani masa iddah talak ba‟in dan

sedang hamil serta tidak melakukan nusyuz.

Kemudian bagi istri yang sedang menjalani masa iddah talak ba‟in yang tidak

hamil dan tidak pula nusyuz aturan yang di muat dalam Kompilasi Hukum Islam

mengenai hal tersebut tidaklah disebutkan secara tegas dalam pasal-pasal KHI,

sehingga hal ini melahirkan pemahaman yang berbeda, karena pasal-pasal mengenai

hal tersebut disebutkan secara umum saja diantaranya:

a. Keumuman pasal 81 KHI, yang menyatakan bahwa suami wajib menyediakan

tempat kediaman bagi istri dan anak-anaknya atau bekas istri dalam masa

iddah, hal ini bisa ditakhsishkan oleh Pasal 149 huruf (b) bahwa nafkah,

maskan dan kiswah diberikan kepada isteri selama masa iddah, kecuali bekas

istri tersebut telah dijatuhi talak ba‟in atau nusyuz dan dalam keadaan tidak

hamil. Sehingga bekas istri tersebut tidak berhak memperoleh nafkah,tempat

tinggal ataupun pakaian.

b. Keumuman pasal 149 huruf (b) KHI, yang menyatakan bahwa bekas istri

yang ditalak ba‟in dan tidak hamil adalah tidak berhak menerima nafkah,

tempat tinggal dan pakaian ditakhsish oleh pasal 81 yang menyatakan bahwa

suami wajib menyediakan tempat tinggal bagi bekas istri yang masih dalam

masa iddah. Sehingga bekas istri tersebut berhak memperoleh tempat tinggal,

nafkah dan pakaian.

Kompilasi Hukum Islam tidak menyebutkan berapa jumlah pasti nafkah yang

wajib diberikan oleh suami kepada istri maupun bekas istrinya. Menurut pasal 80 ayat

Page 60: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

50

4 KHI, suami wajib memberi nafkah, pakaian dan tempat tinggal tersebut sesuai

dengan penghasilannya. Dan menyangkut perlengkapan tempat tinggal, selain

mempertimbangkan kemampuan suami harus pula disesuaikan dengan keadaan

lingkungan tempat tinggal, sebagaimana yang disebutkan dalam pasal 81 ayat 4.

Selain Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 dan Kompilasi Hukum Islam,

khusus bagi suami yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil dan yang

dipersamakan, yang melakukan perceraian diwajibkan pula untuk tunduk terhadap

ketentuan yang dimuat dalam Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 pasal 879

dan Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1990 pasal 1 ayat 4

Pembagian gaji kepada bekas istri tidak diberikan jika alasan perceraian

disebabkan karena istri berzina, atau istri melakukan kekejaman atau penganiayaan

berat baik lahir ataupun bathin terhadap suami, istri menjadi pemabuk, pemadat dan

penjudi yang sukar disembuhkan, atau istri telah meninggalkan suami selama 2 tahun

berturut-turut tanpa izin suami atau tanpa alasan yang sah.

79 Aturan tersebut memuat tentang pembagian gaji setelah Pegawai Negeri Sipil yang

bersangkutan resmi bercerai, yaitu: Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 pasal 8 ayat 1,

apabila perceraian terjadi atas kehendak suami yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil, maka dia

wajib menyerahkan sebagian gajinya untuk penghidupan bekas istri dan anak-anaknya. (ayat

2),pembagian gaji tersebut adalah sepertiga untuk suami, sepertiga untuk bekas istrinya dan sepertiga

untuk anak-anaknya. Apabila dalam perkawinan itu tidak ada anak juga di atur dalam (ayat 3), yaitu

bagian gaji yang wajib diserahkan oleh suami kepada istrinya adalah setengah dari gajinya. Gaji yang

diterima oleh bekas istri Pegawai Negeri tersebut hanya dapat diterima selama ia belum menikah lagi.

Apabila yang bersangkutan kawin lagi, maka haknya atas bagian gaji dari bekas suaminya menjadi

hapus terhitung mulai ia kawin lagi, sebagaimana yang diatur dalam ayat 7

Page 61: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

51

Sebaliknya jika perceraian terjadi atas kehendak istri, maka ia tidak berhak

atas bagian penghasilan bekas suaminya.80

Ketentuan ini tidak berlaku apabila istri

minta cerai karena dimadu, atau suami berzina, atau suami melakukan kekejaman

atau penganiayaan berat baik lahir ataupun bathin terhadap istri, suami menjadi

pemabuk, pemadat dan penjudi yang sukar disembuhkan, atau suami telah

meninggalkan istri selama 2 tahun berturut-turut tanpa izin istri atau tanpa alasan

yang sah. Hal ini diatur dalam ayat 6 Pasal 8 Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun

1983.

Ketentuan tentang hak perempuan untuk memperoleh hak nafkah iddah

setelah perceraian juga diatur pada Buku II Pedoman Pelaksanaan Tugas dan

Administrasi Peradilan Agama (Edisi Revisi 2010) diantaranya, di sana dinyatakan

pada point f bahwa Pengadilan Agama secara ex officio dapat menetapkan kewajiban

nafkah iddah terhadap suami, sepanjang istrinya tidak terbukti telah berbuat nusyuz.

Selanjutnya pada point j juga disebutkan bahwa cerai gugat dengan adanya

kekejaman atau kekerasan suami, hakim secara ex officio dapat menetapkan nafkah

iddah (lil istibra‟).

Berdasarkan aturan ini Mahkamah Agung telah mengeluarkan yurisprudensi

dengan menetapkan uang hak nafkah iddah kepada istri yang mengajukan cerai gugat.

Hal ini terdapat dalam Yurisprudensi Mahkamah Agung No 137 K/AG/2007 dan No

80 PP Nomor 10 tahun 1983 pasal 8 ayat (4) lama, atau pasal 8 ayat (5) baru setelah diubah

oleh PP Nomor 45 Tahun 1990.

Page 62: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

52

276 K/AG/2010.81

Kedua yurisprudensi tersebut menetapkan adanya hak nafkah

iddah bagi istri yang mengajukan cerai gugat dimana dalam proses persidangan ia

tidak terbukti telah berbuat nusyuz.82

D. Komparasi antara Pendapat Fuqaha Mazhab dan Peraturan Perundang-

Undangan di Indonesia tentang Hak Nafkah Iddah.

Berdasarkan pemaparan tentang hak perempuan memperoleh nafkah iddah

baik dalam aturan fiqh maupun aturan perundang-undangan di Indonesia, dapat

dibandingkan dalam 3 hal:

81 Yurisprudensi adalah putusan Majelis Hakim Agung di Mahkamah Agung RI yang telah

mempunyai kekuatan hukum tetap berisi kaedah hukum yang diberlakukan dalam memeriksa dan

memutus perkara dalam lingkup peradilan pidana, perdata, tata usaha negara, agama yang

dikualifikasi. Lihat Titik Triwulan Tutik, Hukum Perdata dalam Sistem Hukum Nasional (Jakarta:

Kencana Prenada Media Group, 2010), h. 317.

Hakim tidak boleh terikat pada putusan Yurisprudensi, sebab negara Indonesia tidak

menganut asas “the binding force of president” jadi bebas memilih antara meninggalkan yurisprudensi

dengan memakai dalam suatu perkara yang sejenis dan telah mendapat putusan sebelumnya. Hakim

harus berani meninggalkan yurisprudensi kalau sekiranya yurisprudensi itu telah usang dan tidak

sesuai dengan keadaan masyarakat, tetapi tidak ada salahnya untuk tetap dipakai kalau masih sesuai

dengan keadaan masyarakat. Lihat Abdul Manan, Penerapan Hukum Acara Perdatadi Lingkungan

Peradilan Agama (Jakarta: yayasan Al Hikmah, 2000) h. 7. Lebih lanjutnya Titik Triwulan

menyebutkan dalam bukunya bahwa seorang hakim dalam menangani suatu perkara disatu pihak

memperoleh keterikatan, sedangkan dipihak lain mempunyai kebebasan. Kebebasan tersebut dibatasi

dengan pertimbangan-pertimbangannya sendiri dalam putusan. Pertimbangan–pertimbangan tersebut

tidak dapat melepaskan dari ketentuan undang-undang yang berlaku.

Bagi Hakim, suatu yurisprudensi digunakan sebagai alat hakim di dalam memberikan suatu

perkara-perkara yang muncul dalam hal tersebut tidak dapat penyelesaiannya di dalam undang-undang

yang mengatur. Maka disinilah Yurisprudensi sebagai urgensi Mahkamah Agung. Akan tetapi

Yurisprudensi tersebut tidak bersifat tertulis dalam hukum dan bersifat otonom, dan menjadi suatu

hukum kebiasaan di pengadilan. Lihat Titik Triwulan Tutik, Hukum Perdata dalam Sistem, h. 326.

82

Mahkamah Agung Dalam kedua yurisprudensi tersebut menyebutkan dalam putusannya

bahwa menghukum Tergugat/Termohon Kasasi supaya memberikan nafkah iddah kepada Penggugat/

Pemohon Kasasi, walaupun Pemohon Kasasi/ Penggugat tidak memuat petitum tentang pemberian

nafkah bagi penggugat. Lihat selengkapnya Badan Penelitian dan Pengembangan & Pendidikan dan

Pelatihan Hukum dan Peradilan Mahkamah Agung RI, Yurisprudensi Mahkamah Agung RI Tahun

2010 (Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan & Pendidikan dan Pelatihan Hukum dan

Peradilan Mahkamah Agung RI, 2010) h. 283.

Page 63: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

53

a. Perempuan yang berhak menerima nafkah setelah perceraian

Semua mazhab fiqh sepakat menyatakan bahwa perempuan yang ditalak raj‟i

maka diwajibkan untuknya nafkah secara utuh, yang terdiri dari makanan, pakaian,

dan tempat tinggal, karena perempuan yang tengah menjalani masa iddah adalah

masih dianggap sebagai istri selama berada pada masa iddah. Begitu juga dengan

perempuan yang ditalak ba‟in dalam keadaan hamil fuqaha sepakat menyatakan

bahwa suami yang mentalaknya berkewajiban memberi nafkah secara utuh.

Kesepakatan para ulama mazhab ini diikuti oleh perundang-undangan perkawinan di

Indonesia. Ini terlihat dalam aturan Kompilasi Hukum Islam pasal 149 yang mengatur

bahwa perempuan yang ditalak raj‟i dan perempuan yang ditalak ba‟in dalam keadaan

hamil berhak memperoleh nafkah secara penuh. Dalam hal ini tampak bahwa

perundang-undangan perkawinan yang berlaku di Indonesia hanya menegaskan

pendapat ulama mazhab yang terdapat dalam kitab-kitab fiqh menjadi hukum

perundang-undangan negara.

Sementara dalam hal perempuan yang ditalak ba‟in dan dalam keadaan tidak

hamil. Aturan ulama mazhab dalam kitab-kitab fiqh berbeda satu sama lainnya.

Begitu pula dengan Kompilasi Hukum Islam, disana tidak ada ketegasan yang jelas

mengenai hal ini sehingga menimbulkan pemahaman yang ambigu, dari satu sisi

dapat dipahami bahwa, menurut Kompilasi Hukum Islam, perempuan yang ditalak

ba‟in dan dalam keadaan tidak hamil memperoleh hak tempat tinggal selama

Page 64: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

54

menjalani masa iddah.83

Akan tetapi dari sisi lain dapat pula dipahami bahwa

Kompilasi Hukum Islam menentukan tidak ada hak nafkah maupun hak tempat

tinggal bagi perempuan yang ditalak ba‟in dalam keadaan tidak hamil.

Dalam hal ini terlihat bahwa para perumus Kompilasi Hukum Islam di

Indonesia hanya melakukan kodifikasi dalam bentuk takhayyur.84

Adanya takhayyur

atau penyeleksian berbagai pendapat mazhab ini dapat dilihat dalam perbedaan

pendapat ulama mazhab mengenai hukum perempuan yang ditalak ba‟in dan dalam

keadaan tidak hamil. Misalnya Imam Abu Hanifah, menyebutkan bahwa perempuan

yang ditalak ba‟in dalamkeadaan tidak hamil berhak memperoleh nafkah secara utuh

dengan syarat dia tidak meninggalkan rumah yang disediakan suami yang

menceraikannya selama masa iddah. Sedangkan Imam Maliki dan Imam Syafi‟i

berpendapat bahwa perempuan yang ditalak ba‟in dalam keadaan tidak hamil hanya

berhak memperoleh tempat tinggal. Berbeda lagi dengan Imam Ahmad dan Imam

Ja‟far Shadiq dari Syi‟ah yang berpendapat tidak ada nafkah dalam bentuk apapun

buat perempuan yang ditalak ba‟in dalam keadaan tidak hamil.

Dari paparan tersebut tampak bahwa, pemahaman perempuan yang ditalak

ba‟in dalam keadaan tidak hamil hanya memperoleh hak tempat tinggal selama

menjalani masa iddah. Sesungguhnya ketentuan tersebut merupakan pendapat yang

selaras dengan pendapat Imam Syafi‟i. Di sini tampak bahwa perumus Kompilasi

83 KHI Pasal 81 ayat 1

84

Takhayyur adalah proses penyeleksian berbagai pendapat mazhab secara elektika.

Selengkapnya lihatAhmad Tholabie Kharlie dan Asep Syarifuddin Hidayat, Hukum Keluarga di dunia

Islam Kontemporer (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2011), h. 21.

Page 65: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

55

Hukum Islam hanya sekedar menegaskan aturan fiqh menjadi aturan perundang-

undangan negara,tampak tidak ada keberanjakan dalam aturan tersebut.

Berbeda dengan pemahaman yang menyatakan bahwa Kompilasi Hukum

Islam di Indonesia tidak memberikan hak nafkah maupun hak tempat tinggal bagi

perempuan yang ditalak ba‟in dalam keadaan tidak hamil. Jika pemahaman ini yang

dipakai oleh perumus Kompilasi Hukum Islam, berarti perumus KHI tersebut telah

melakukan pembaruan hukum Islam dalam bentuk takhayyur. Mereka memilih

berbagai pendapat Imam Mazhab, dan telah beranjak dari aturan Imam Syafi‟i yang

pada umumnya dilaksanakan oleh mayoritas masyarakat Indonesia.

Sementara aturan nafkah iddah yang ditetapkan dalam Buku II Pedoman

Pelaksanaan Tugas dan Administrasi Peradilan Agama (Edisi Revisi 2010) hanya

diberikan apabila istri telah tidak terbukti berbuat nusyuz dan cerai gugat dengan

alasan adanya kekerasan atau kekejaman suami. Aturan ini didasarkan dengan tujuan

lil istibra‟. Pada pendapat Imam Mazhab kekerasan suami pada istrinya tidaklah

menjadi suatu hal yang dapat menyebabkan istri berhak mendapat nafkah iddah.

Lain halnya dengan kedua Yurisprudensi Mahkamah Agung (No 137

K/AG/2007 dan No 276 K/AG/2010). Dalam anotasi Putusan Mahkamah Agung

menggunakan pendapat Imam Hanafi dan pengikutnya bahwa istri yang ditalak raj‟i

maupun ditalak ba‟in, baik dalam keadaan hamil maupun tidak hamil, maka istri

berhak mendapat nafkah iddah berupa maskan, kiswah maupun nafkah untuk

keperluan sehari-hari selama masa iddah. Karena istri dibebani agar diam di rumah

mantan suaminya selama masa iddah. Nafkah tersebut dianggap utang yang terang

Page 66: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

56

atas mantan suaminya dan harus diputuskan oleh pengadilan. Utang tersebut menjadi

gugur setelah dilunasi.Dikuatkan dengan pendapat Sudikno Mertokusumo

sebagaimana yang disebutkan dalam Anotasi putusan bahwa ilmu pengetahuan dapat

dijadikan sumber hukum dalam memutus suatu perkara, asalkan ilmu pengetahuan

tersebut telah diikuti dan didukung oleh pengikut-pengikutnya.85

b. Masa Penerimaan nafkah pasca perceraian

Baik ulama mazhab maupun Kompilasi Hukum Islam sama-sama

menentukan bahwa nafkah iddah wajib disediakan bekas suami selama istrinya

menjalani masa iddah. Kewajiban ini gugur jika sang istri melakukan nusyuz.

Terdapat perbedaan dalam menentukan batasan nusyuz yang dapat

menghilangkan hak perempuan menerima nafkah iddah. Imam-Imam Mazhab Fiqh

menjelaskan secara detail kriteria atau batasan-batasan nusyuz istri yang dapat

menghilangkan hak mereka untuk mendapatkan hak nafkah iddah. Menurut Imam

Hanafi batasan yang menyebabkan hilangnya hak istri mendapatkan nafkah iddah

adalah apabila perempuan keluar dari rumah yang telah disediakan tanpa seizin bekas

suaminya. Sementara fuqaha dari kalangan Syafi‟i dan Hambali menambahkan

apabila istri keluar bukan untuk kepentingan suami, meskipun seizin suaminya, maka

haknya menerima nafkah menjadi gugur. Sementara bagi Jumhur ulama apabila istri

tidak memberikan kesempatan bagi suami untuk berkhalwat dan menyetubuhinya

tanpa alasan yang dibenarkan syara‟, maka istri dipandang nusyuz yang tidak berhak

memperoleh nafkah dari suaminya.

85Badan Penelitian dan Pengembangan,Yurisprudensi Mahkamah Agung, h. 284.

Page 67: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

57

Lain halnya dengan Kompilasi Hukum Islam, di KHI yang dimaksud dengan

istri yang nusyuz adalah istri yang tidak mau berbakti kepada suami dalam batas-

batas yang dibenarkan oleh hukum Islam tanpa alasan yang sah. Selanjutnya KHI

tidak memberikan rincian yang jelas atau bentuk-bentuk nusyuz tersebut. Dalam

pasal-pasal yang membahas nusyuz,86

tidak terdapat uraian mengenai maksud

persoalan tersebut. Hal ini dapat menimbulkan berbagai pandangan yang cukup

beragam. Kompilasi Hukum Islam dinilai memberikan batasan yang lebih longgar

dari aturan fiqh mengenai batasan nusyuz istri yang dapat menghilangkan haknya

menerima nafkah iddah. 87

c. Kadar Nafkah Iddah

Penjelasan mengenai kadar hak nafkah iddah perempuan yang dicerai, baik

para ulama mazhab maupun peraturan perundang-undangan di Indonesia tidak

menentukan secara jelas kadar nafkah iddah yang wajib diberikan oleh mantan suami.

Hanya saja,semuanya berlandaskan kepada status sosial ekonomi suami istri.

Menurut Iman Ahmad yang dijadikan ukuran dalam menetapkan nafkah

adalah status sosial-ekonomi suami dan istri secara bersama-sama. Sementara Imam

86 Pasal 80 (nomor7) tentang kewajiban suami, pasal 84 tentang kewajiban istri, pasal 149

(huruf b) dan Pasal 152 tentang akibat talak,

87

Batasan nusyuz istri adalah istri yang tidak mau menjalankan kewajibannya. Adapun

kewajiban istri adalah: (a) Bersikap taat dan patuh terhadap suami dalam segala sesuatunya selama

tidak merupakan hal yang dilarang Allah. (b) Memelihara kepentingan suami berkaitan dengan

kehormatan dirinya. (c) Menghindari segala sesuatu yang akan menyakiti hati suami seperti bersikap

angkuh, menampakkan wajah cemberut atau penampilan buruk lainnya. Lihat Selengkapnya, Amir

Syarifuddin, Hukum PerkawinanIslam di Indonesia, h.185. Dalam Kompilasi Hukum Islam, kewajiban

istri terhadap suaminya dijelaskan dalam Pasal 83 yaitu: (1) kewajiban utama bagi seorang istri ialah

berbakti lahir bathin kepada suami di dalam batas-batas yang dibenarkan oleh hukum Islam. (2) Islam

menyelenggarakan dan mengatur keperluan rumah tangga sehari-hari dengan sebaik-baiknya.

Page 68: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

58

Abu Hanifah dan Imam Malik mengatakan bahwa yang dijadikan standar adalah

kebutuhan istri. Lain pula halnya dengan Imam Syafii dan pengikutnya yang

dijadikan standar dalam ukuran nafkah istri adalah status sosial dan kemampuan

ekonomi suami. Begitu juga dengan Syi‟ah Imamiyah.

Dalam Kompilasi Hukum Islam, kadar nafkah yang dapat diterima oleh

perempuan selama masa iddah disesuaikan dengan penghasilan suami. Dari sini

tampak jelas, bahwa aturan Kompilasi Hukum Islam hanya menegaskan salah satu

dari pendapat Imam Mazhab, yaitu Imam Syafi‟i, yang mana mayoritas dianut oleh

penduduk Indonesia.

Dalam Yurisprudensi Mahkamah Agung No 137 K/AG/2007 dan No 276

K/AG/2010. Hakim menetapkan kadar nafkah iddah sesuai dengan kemampuan

suami. Hal ini sesuai dengan aturan dalam Kompilasi Hukum Islam dan pendapat

Imam Syafi‟i.

Page 69: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

59

BAB IV

HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DALAM PUTUSAN

PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI

A. Profil Pengadilan Agama Tanjung Pati88

1. Dasar Hukum Pembentukan Pengadilan Agama Tanjung Pati

Pengadilan Agama Tanjung Pati sebagai salah satu instansi yang

melaksanakan tugasnya memiliki dasar hukum dan landasan kerja sebagai berikut:

a. Peraturan Pemerintah No.45 tahun 1957 tentang Pembentukan

Pengadilan Agama/Mahkamah Syar‟iyah di luar Jawa dan Madura;

b. Keputusan Menteri Agama RI No.202 tahun 1986 tentang Perubahan

Penetapan Menteri Agama RI No.58 Tahun 1957 tentang

Pembentukan Pengadilan Agama/Mahkamah Syar‟iyah di Sumatera.

2. Sejarah Pembentukan Peradilan AgamaTanjung Pati

Cikal bakal Pengadilan Agama Tanjung Pati adalah Mahkamah

Syari‟ah/Pengadilan Agama Pangkalan Koto Baru yang berdiri pada tahun 1960.89

Wilayah hukum Pengadilan Agama Pangkalan Koto Baru meliputi 2 Kecamatan

88

Profil Pengadilan Agama Tanjung Pati diunduh dari; http://www.pa

tanjungpati.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=773&Itemid=216, pada hari Sabtu

tanggal 4 Mei 2013, pukul 09.16 WIB.

89

Pangkalan Koto Baru merupakan salah satu kecamatan di wilayah Kabupaten Limapuluh

Kota yang terletak lebih kurang 42 KM dari ibukota Kabupaten yaitu Payakumbuh. Setelah keluarnya

Peraturan Pemerintah RI No.40 tahun 2004,ibukota Kabupaten Limapuluh Kota dipindahkan dari

Payakumbuh ke Sarilamak.

Page 70: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

60

yaitu Kecamatan Pangkalan Koto Baru dan Kecamatan Kapur IX dua kecamatan ini

berdampingan, daerahnya berbatasan dengan Provinsi Riau.

Pada tahun 1963 Pengadilan Agama Pangkalan Koto Baru yang terletak di

Labuah Baru Payakumbuh dipindahkan ke Kecamatan Suliki Gunung Mas yang

terletak lebih kurang 25 KM dari Payakumbuh dan namanyapun berubah menjadi

Pengadilan Agama Suliki yang kantornya terletak di Limbanang.90

Setelah berubah menjadi Pengadilan Agama Suliki maka wilayah yuridiksinya

pun menjadi berubah pula yaitu Kecamatan Suliki Gunung Mas dan Kecamatan

Guguak yang merupakan Kecamatan terdekat dari Suliki. Sedangkan kecamatan-

kecamatan lain, seperti Kecamatan Harau, Luhak, Pangkalan Koto Baru, Kapur IX

dan lain-lain merupakan wilayah Kabupaten Limapuluh Kota masuk dalam wilayah

yuridiksi Pengadilan Agama Payakumbuh. Hal ini disebabkan karena jarak dan

transportasi daerah-daerah kecamatan tersebut lebih dekat dan mudah ke Pengadilan

Agama Payakumbuh.

Berbeda ketika masih bernama Pengadilan Agama Pangkalan Koto Baru yang

berkedudukan di Labuh Baru Payakumbuh yang perkaranya sangat jarang dan ketika

Pengadilan Agama Suliki yang kedudukannya di Limbanang perkaranya cukup

banyak.

90

Perpindahan itu disebabkan antara lain karena jarangnya perkara yang masuk ke Pengadilan

Agama Pangkalan Koto Baru, bahkan hampir tidak ada perkara yang masuk dalam 1 bulan. Hal ini

terjadi karena masyarakat Pangkalan Koto Baru dan kapur IX yang ingin mengajukan perkara harus

menempuh perjalanan yang cukup jauh ke kantor Pengadilan Agama Koto Baru yang terletak di Labuh

Baru Payakumbuh, apalagi pada saat itu transportasi masih sulit. Sementara Pengadilan Agama

Pangkalan Koto Baru tidak memungkinkan berkantor di Pangkalan Koto Baru karena jaraknya jauh

dari kantor Pengadilan Negeri yang terletak di Suliki.

Page 71: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

61

3. Perkembangan Pengadilan Agama Tanjung Pati

a. Periode Tahun 1960 Sampai 1983.

Pada awal berdirinya Pengadilan Agama Pangkalan Koto Baru sampai

berubah menjadi Pengadilan Agama Suliki jumlah petugas/pegawai 2 orang yaitu

Mizan Sya‟rani sebagai Ketua dan H. Abu Samahsebagai staf, keduanya sebagai

Ulamaditengah masyarakat. Hal ini berlangsung sampai tahun 1965 setelah itu baru

secara berangsur-angsur jumlah pegawai semakin bertambah dari tahun ke tahun

namun jumlah pegawai yang berstatus Pegawai Negeri Sipil masih sangat sedikit.

Sejak berdirinya Pengadilan Agama Pangkalan Koto Baru sampai berubah

menjadi Pengadilan Agama Suliki. Pengadilan ini belum mempunyai kantor milik

sendiri sehingga yang dijadikan kantorketika itu adalah rumah penduduk yang

disewa dan terakhir yang disewa adalah bekas stasiun kereta api di Limbanang. Hal

ini berlangsung sampai tahun 1979.91

b. Periode Tahun 1983 Sampai Sekarang

Pada tahun 1983 setelah Baharuddin Dt. Maleka, Ketua Pengadilan Agama

Suliki dilanjutkan oleh Drs.M.Syafe‟i Narim. Kemudian bulan Desember 1986

Pengadilan Agama Suliki berubah nama menjadi Pengadilan Agama Kabupaten

Limapuluh Kota di Tanjung Pati karena letaknya dipindahkan ke Tanjung Pati

91Dan pada tahun 1979 Pengadilan Agama Suliki mendapat pembangunan Balai Sidang yang

diresmikan oleh Gubernur Sumatera Barat pada tanggal 29 April 1979 yang pada waktu itu dijabat

oleh Ir.H. Azwar Anas, balai sidang tersebut terletak di jalan Tan Malaka Limbanang Kecamatan

Suliki Gunung Mas Kabupaten Limapuluh KotaSetelah berubah nama menjadi Pengadilan Agama

Kab.Limapuluh Kota di Tanjung Pati, gedung kantor di Limbanang tersebut dioperasikan sebagai

ruang siding keliling hingga saat ini.

Page 72: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

62

terletak lebih kurang 8 KM dari pusat kota Payakumbuh kearah utara, bertempat di

Kantor Camat Harau.

Dari tahun 1986 tersebut di atas, Pengadilan Agama Kabupaten Limapuluh

Kota di Tanjung Pati juga memakai nama Pengadilan Agama Tanjung Pati karena

mengikuti nama Pengadilan Negeri Tanjung Pati, sehingga sampai sekarang

Pengadilan Agama ini memakai nama sebagai berikut :

- Apabila berhubungan dengan hal-hal yang berkaitan administrasi keuangan

dan kepegawaian, maka nama yang dipakai Pengadilan Agama Tanjung Pati.

- Apabila berhubungan dengan hal-hal yang berkaitan administrasi perkara,

maka yang lebih menonjol nama dipakai ada Pengadilan Agama Kabupaten

Limapuluh Kota di Tanjung Pati.

Pada tahun 1986 ini juga wilayah hukum Pengadilan Agama Tanjung Pati

berubah menjadi 5 kecamatan yaitu : Kecamatan Suliki Gunung Mas, Kecamatan

Guguak, Kecamatan Harau, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kecamatan Kapur IX.

Kemudian pada tahun 1992 Pengadilan Agama Tanjung Pati membangun

balai sidang yang baru berdasarkan DIP Departeman Agama No.136/XXV/3/1992,

diatas tanah ±1020 m² di Jalan Negara KM 11 Sarilamak Tanjung Pati, yang

diresmikan pemakaiannya pada tanggal 1 Maret 1993 oleh Drs. M. Syafei Narim

yang saat itu sebagai Ketua Pengadilan Agama Tanjung Pati.

Terakhir sejak pemekaran kecamatan dari tahun 2002 sampai sekarang ini,

wilayah hukum Pengadilan Agama Tanjung Pati menjadi 8 kecamatan yaitu :

Page 73: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

63

Kecamatan Harau, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kecamatan Kapur IX,

Kecamatan Guguak, Kecamatan Mungka, Kecamatan Suliki, Kecamatan Gunung

Mas, Kecamatan Bukit Barisan.

4. Visi dan Misi Pengadilan Agama Tanjung Pati

VISI :Terwujudnya Pengadilan Agama yang bersih, berwibawa, dan

profesional dalam menegakkan hukum dan keadilan menuju peradilan agama yang

agung.

MISI :

1. Meningkatkan profesional aparatur Pengadilan Agama.

2. Mewujudkan management Peradilan yang modern, transparan dan akuntabel.

3. Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan dengan asas peradilan yang

sederhana, cepat dan biaya ringan.

4. Meningkatkan pengawasan yang terencana dan efektif.

5. Wilayah Yuridiksi Pengadilan Agama Tanjung Pati

Wilayah Yurisdiksi Pengadilan Agama Tanjung Pati meliputi 8 Kecamatan

dan 46 nagari (setingkat Kelurahan) yang menjadi kewenangan Pengadilan Agama

Tanjung Pati Kabupaten Limapuluh Kota yaitu:

1. Kecamatan Harau: Nagari Gurun, Nagari Koto Tuo, Nagari Lubuak

Batingkok, Nagari Sarilamak, Nagari Tarantang, Nagari Harau, Nagari Solok

Bio-Bio, Nagari Batu Balang, Nagari Pilubang, Nagari Bukik Limbuku,

Nagari Taram.

Page 74: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

64

2. Kecamatan Pangkalan Koto Barum: Nagari Gunung Malintang, Nagari

Pangkalan, Nagari Manggilang, Nagari Koto Alam, Nagari Tanjung Balik,

Nagari Tanjung Pauah.

3. Kecamatan Kapur IX: Nagari Koto Lamo, Nagari Lubuak Alai, Nagari Muaro

Peti, Nagari Koto Bangun, Nagari Durian Tinggi, Nagari Sialang, Nagari

Galugua.

4. Kecamatan Guguak: Nagari Sungai Talang, Nagari Guguak VIII Kota,

Nagari VII Koto Talago, Nagari Kubang, Nagari Simpang Sugiran.

5. Kecamatan Mungka: Nagari Mungka, Nagari Jopang Manganti, Nagari

Talang Maua, Nagari Simpang Kapuak.

6. Kecamatan Suliki: Nagari Suliki, Nagari Kurai, Nagari Sungai Rimbang,

Nagari Limbanang, Nagari Tanjuang Bungo.

7. Kecamatan Gunung Mas: Nagari Koto Tinggi, Nagari Talang Anau, Nagari

Pandam Gadang.

8. Kecamatan Bukit Barisan: Nagari Baruah Gunuang, Nagari Sungai Naniang,

Nagari Koto Tangah, Nagari Banjalaweh, Nagari Maek.

B. Putusan Pengadilan Agama Tanjung Pati tentang Nafkah Iddah Pada

Perkara Cerai Gugat Tahun 2012

Pembahasan ini antara lain memuat data statistik putusan Pengadilan Agama

Tanjung Pati tahun 2012 mengenai cerai gugat. Setelah itu akan dianalisa beberapa

putusan yang terkait dengan permasalahan yang diangkat. Dalam putusan tersebut

Page 75: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

65

akan dilihat bagaimana implementasi hak nafkah iddah pada putusan perkara cerai

gugat di Pengadilan Agama Tanjung Pati tahun 2012, apakah sudah memenuhi

keadilan kepada sang istri atau belum, dan juga akan dianalisis dengan peraturan-

peraturan yang ada.

Berdasarkan data yang diperoleh, perkara perceraian merupakan perkara yang

paling banyak diselesaikan oleh hakim di Pengadilan Agama Tanjung Pati. Dari 562

perkara yang telah diputus oleh hakim Pengadilan Agama Tanjung Pati pada tahun

2012, terdapat 230 putusan adalah perkara cerai gugat, dan 108 putusan yang

merupakan perkara cerai talak. Data ini menunjukkan bahwa perkara cerai gugat

lebih banyak dibandingkan cerai talak.92

Dari 230 perkara cerai gugat dan 108 perkara cerai talak yang diputus oleh

hakim Pengadilan Agama Tanjung Pati selama tahun 2012. Ditemukan bahwa

terdapat faktor yang beragam yang menjadi alasan perceraian. Kadang kala

permasalahan dalam keluarga disebabkan tidak oleh satu faktor saja, tetapi diikuti

oleh faktor lainnya. Berikut ini akan digambarkan faktor-faktor dominan penyebab

terjadinya perceraian pada tahun 2012.93

92Arsip Pengadilan Agama Tanjung Pati tentang Laporan Tahunan: 2012 Pengadilan Agama

Tanjung Pati tentang Keadaan Perkara, perkara yang diterima dan diputus. h.18

93

Arsip Pengadilan Agama Tanjung Pati tentang Laporan Tahunan: 2012 Pengadilan Agama

Tanjung Pati tentang Keadaan Perkara: Keuangan Perkara, faktor penyebab terjadinya perceraian

selama tahun 2012. h. 20.

Page 76: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

66

No Bulan Faktor Dominan Penyebab Perceraian

Tidak Ada

Tanggung

Jawab

Pengania

yan berat

Cemburu Ekonomi Tidak ada

keharmoni

san

Gangguan

pihak

ketiga

1 Januari 12 - - 1 9 3

2 Februari 6 - 1 4 11 3

3 Maret 9 - 1 8 6 3

4 April 4 - 2 3 7 3

5 Mei 8 - - 2 9 7

6 Juni 11 - 1 2 9 1

7 Juli 6 1 1 - 8 5

8 Agustus 14 5 - - 8 6

9 September 6 1 - 1 6 6

10 Oktober 10 - - - 8 8

11 November 7 - - 5 8 8

12 Desember 6 - - 1 11 11

Apabila suatu perceraian telah berkekuatan hukum tetap suami tidaklah bebas

berpisah begitu saja, antara keduanya masih terikat dengan berbagai kewajiban yang

harus dilakukan dan hak yang harus diterima sebagai akibat dari perceraian yang

mereka lakukan. Karena perceraian dapat terjadi dalam beberapa bentuk dengan

Page 77: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

67

berbagai macam penyebab, maka hak dan kewajiban pun berbeda, tergantung bentuk

dan penyebab perceraiannya.

Pada bab-bab terdahulu telah dijelaskan bahwa apabila istri mengajukan cerai

gugat, maka hakim akan memutuskan perkara tersebut dengan talak ba‟in, yang mana

akibat dari talak ini adalah istri tidak berhak memperoleh nafkah iddah dan mut‟ah.

Hal ini dikarenakan istri yang mengajukan cerai gugat dinilai istri yang nusyuz

sehingga pantas untuk tidak mendapatkan hak nafkah iddah. Faktanya dalam

kehidupan ketika menjalani rumah tangga banyak ditemui alasan-alasan yang

menyebabkan istri mengajukan gugatan cerai terhadap suaminya diantaranya sikap

atau perbuatan suami yang tidak bisa ditoleransi oleh istri, seperti suami ringan

tangan kepada istri atau yang lebih dikenal dengan istilah KDRT, menelantarkan atau

menyengsarakan keluarga dan melakukan poligami liar, sedangkan istri sudah tidak

sanggup lagi untuk menahan penderitaan tersebut.

Pada pembahasan ini akan fokus menyoroti hak nafkah iddah bagi istri yang

mengajukan cerai gugat karena mengalami KDRT dan atau poligami liar. Dari sekian

putusan perkara cerai gugat, diambil 12 data yang akan dianalisis, diantara 12 putusan

tersebut 7 putusan yang berupa KDRT dan 5 putusan berupa poligami liar.

Setelah mempelajari 12 salinan putusan tersebut ditemukan bahwa tidak ada

satu putusan pun yang menghukum suami untuk membayar hak nafkah iddah kepada

istri yang akan menjalani masa iddah talak ba‟in dan istri tidak dalam keadaan hamil.

Page 78: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

68

Padahal terdapat beragam alasan yang menyebabkan istri mengajukan gugat kepada

suaminya yang salah satunya adanya kekerasan atau kekejaman dari suami.

Dari penelitian yang dilakukan penulis, juga tidak ditemukan putusan cerai

gugat atau khulu‟ yang dikomulasikan94

dengan tuntutan agar suami membayar

nafkah iddah. Padahal untuk mendapatkan hak tersebut istri bisa mengajukan gugatan

perceraian yang dikomulasikan dengan tuntutan hak nafkah iddah. Ketika istri tidak

melakukan hal ini maka ia tidak akan mendapatkan hak-hak pasca perceraian. Akan

tetapi dalam perkara tertentu jika istri mengajukan gugatan cerai yang tidak

dikomulasikan dengan hak nafkah iddah, dan alasan gugatan cerai tersebut adalah

adanya kekerasan dan kekejaman suami, maka sebagaimana yang disebutkan dalam

Buku II Pedoman Pelaksanaan Tugas dan Administrasi Peradilan Agama, maka

hakim secara ex officio dapat menetapkan nafkah iddah.

94Komulasi Gugatan dikenal dengan istilah penggabungan gugatan. Penggabungan gugatan

diatur dalam RV. Pasal 135 dan 135 RV mengatakan, apabila satu pengadilan ada 2 perkara yang satu

sama lain saling berhubungan, lebih-lebih apabila kedua perkara tersebut berlangsung antara

penggugat dan tergugat yang sama, salah satu pihak atas keduanya dapat mengajukan permohonan

kepada majlis agar kedua perkara tersebut digabungkan. MohTaufik Makarao, Pokok-Pokok Hukum

Acara Perdata (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2004) h. 90.

Selanjutnya Abdul Manan menambahkan dalam bukunya, bahwa apabila penggugat

mengajukan lebih dari satu objek gugatan dalam satu perkara sekaligus, ini disebut dengan komulasi

Objektif. Sementara apabila penggabungan terjadi pada subjeknya ( baik penggugat maupun tergugat),

ini disebut komulasi subjektif. Dalam praktik Pengadilan Agama, komulasi objektif ini dapat terjadi

dalam perkara perceraian yang digabungkan sekaligus dengan tuntutan nafkah selama ditinggal,

nafkah anak selama ditinggal dan yang akan datang, pemeliharaan anak dan nafkah iddah. Objek

gugatan tersebut dapat dituntut sekaligus bersamaan dengan gugat cerai, karena hal ini akan

memudahkan proses berperkara, menghemat waktu dan tenagaserta biaya. Lihat Abdul Manan,

Penerapan Hukum Acara Perdatadi Lingkungan Peradilan Agama h. 28.

Sudikno Mertokusumo menambahkan dalam bukunya, komulasi berbeda dengan konkursus,

yang mana konkursus adalah kebersamaan adanya beberapa tuntutan hak. Konkursus terjadi apabila

seorang penggugat mengajukan gugatan yang mengandung beberapa tuntutan yang kesemuanya

menuju kepada satu akibat hukum yang sama. Dengan dipenuhi dan dikabulkannya salah satu tuntutan,

maka tuntutan lainnya sekaligus terkabul. Sudikno Mertokusumo, Hukum Acara Perdata di Indonesia

( Yogyakarta:Liberti Yogyakarta, 1998), h. 77.

Page 79: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

69

Berikut akan dipaparkan hasil penelitiannya. Ini dibedakan menjadi dua point

penting.

1. Cerai Gugat dengan alasan istri mengalami KDRT

Diantara 12 salinan tersebut terdapat 7 putusan yang diajukan istri yang faktor

penyebabnya adalah kekerasan suami kepadanya. Yaitu Putusan Nomor

0157/Pdt.G/2012/PA.LK, 0168/ Pdt.G/2012/PA.LK, 0170/ Pdt.G/2012/PA.LK, 0175/

Pdt.G/2012/PA.LK, 0201/ Pdt.G/2012/PA.LK, 0231/ Pdt.G/2012/PA.LK, dan 0236/

Pdt.G/2012/PA.LK.

Setelah mempelajari ke 7 putusan tersebut ditemukan bahwa istri tidaklah

istri yang nusyuz kepada suaminya. Alasan mereka mengajukan cerai gugat

dikarenakan tidak sanggup lagi menahan sikap suami yang sudah semena-mena dan

tidak menghargainya sebagai seorang istri. Pertengkaran-pertengkaran yang terjadi

kadang diiringi dengan tamparan maupun pukulan kepada istri sampai meninggalkan

bekas dan luka ditubuh istri. Seperti pada perkara Nomor 0170/ Pdt.G/2012/PA.LK,

hanya karena persoalan kecil suami menendang istri tatkala istrinya sedang hamil

sehingga sang anak yang dalam kandungan meninggal dunia. Tidak hanya itu, suami

juga sering memukul, mencekik dan tidak segan-segan mematahkan ibu jari sang istri

hanya dikarenakan istri tidak sengaja menyenggolnya dengan payung. Hal ini

dibenarkan oleh saksi dalam pernyataannya, bahkan dalam pertimbangannya hakim

juga menyebutkan bahwa suami sering melakukan kekerasan. Akan tetapi dalam

Page 80: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

70

putusannya hakim tidak menghukum suami secara ex officio untuk membayar hak

nafkah iddah kepada istri.

Begitu juga dengan perkara nomor 0168/ Pdt.G/2012/PA.LK dan 0175/

Pdt.G/2012/PA.LK. Dalam perkara yang pertama, ketika terjadi pertengkaran suami

memukul dan mendorong kepala istri ke dinding, pertengkaran disebabkan suami

tidak mau mengajak anaknya bermain ketika istri sedang mengurus pekerjaan rumah.

Suami memukul istrinya hampir disetiap pertengkaran yang terjadi. Istri telah

bersabar selama 7 tahun untuk mempertahankan rumah tangga. Dan puncaknya pada

tahun 2011 dimana suami meminta istri untuk melakukan hubungan suami istri, tetapi

istri menolak karena dia dalam kondisi sakit, suami yang tidak menerima alasan

tersebut, sehingga terjadilah pertengkaran, suami memukul istri sampai bibir dan

matanya memar serta kuku terkelupas. Berdasarkan hal demikian istri merasa tidak

sanggup lagi untuk mempertahankan kondisi rumah tangganya. Sementara dalam

perkara nomor 0175/ Pdt.G/2012/PA.LK, pertengkaran terjadi karena suami tidak

suka mendengar suara tangisan anaknya dan langsung marah kepada istri, suami

menampar telinga sang istri sampai tuli, lalu suami pergi selama 2 bulan. Setelah

kembali lagi, terjadi pertengkaran karena suami tidak memberikan nafkah kepada

istrinya samapai beras yang dimasak pun tidak ada, padahal ia bekerja. Dalam

pertengkaran tersebut suami kembali memukul istri. Pertengakaran berikutnya terjadi

ketika anak pertama ingin menggunakan sepeda motor untuk pergi bekerja, namun

suami tidak mengizinkannya, meskipun demikian sang anak tetap membawa dan

Page 81: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

71

suami marah kepada istrinya serta memukul istri dengan kayu, untungnya sang istri

cepat menghindar sehingga kayu tersebut tidak melukai dirinya. Dua perkara tersebut

juga dikuatkan oleh keterangan saksi dan juga disebutkan dalam pertimbangan hakim.

Namun dalam putusannya hakim tetap tidak menghukum suami atau tergugat untuk

membayar hak nafkah iddah kepada istri.

2. Cerai Gugat dengan alasan suami melakukan poligami liar

5 putusan lainnya berupa putusan cerai gugat dengan alasan suami melakukan

poligami liar, yaitu: Putusan Nomor 0176/ Pdt.G/2012/PA.LK, 0187/

Pdt.G/2012/PA.LK, 0194/ Pdt.G/2012/PA.LK, 0228/ Pdt.G/2012/PA.LK dan 0212/

Pdt.G/2012/PA.LK. Dari ke 5 (lima) perkara tersebut tak ada satu pun putusan yang

menghukum suami untuk memberi nafkah iddah. Istri mengajukan gugatan

perceraian karena suami melakukan poligami liar dan juga kekerasan kepada istrinya.

Poligami liar ini tidak hanya sekali, tetapi beberapa kali dilakukan suami dengan

selingkuhannya yang lain. Bahkan suami tidak segan-segan untuk membawa istri

mudanya tinggal di kediaman bersama dengan istri pertama. Seperti putusan nomor

0176/ Pdt.G/2012/PA.LK, ketika istri bertanya tentang selingkuhan-selingkuhan

suaminya, suami langsung manampar istri, lalu meninggalkan anak dan istri selama 3

tahun. Hal ini juga dibuktikan oleh keterangan saksi dan juga dicantumkan dalam

pertimbangan hakim. Dalam perkara ini pun, hakim tetap tidak menghukum suami

Page 82: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

72

untuk membayar hak nafkah iddah. Padahal disini istri tidak hanya diduakan tetapi

juga mendapat kekerasan, sehngga ia sangat menderita lahir bathin

Sementara dalam perkara nomor 0194/ Pdt.G/2012/PA.LK, semenjak suami

melakukan poligami liar, pertengkaran sering terjadi, hal ini disebabkan suami tidak

adil dalam pembagian waktu dan juga nafkah, sehingga istrilah yang bekerja untuk

memenuhi kebutuhan keluarga. Walaupun sudah dijadwal ketika suami di rumah istri

lama, istri baru sering menelpon dan menyuruh pulang ke rumahnya. Suami akan

langsung pulang ke rumah istri barunya. Hal ini terjadi berkali-kali sehingga istri

pertama merasa tersiksa lahir bathin, ia sudah bersabar dan menasehati suami agar

merubah sikapnya, apalagi mereka memiliki tiga orang anak yang akan melihat sikap

ayahnya seperti itu. Lain halnya dalam kasus pada perkara nomor

228/Pdt.G/2012/PA.LK, setelah hidup rukun selama 13 tahun, penggugat mendapat

kabar bahwa tergugat mempunyai hubungan khusus dengan seorang wanita yang

merupakan karyawan yang bekerja pada penggugat dan tergugat. Dan pada tahun

2010 hubungan tergugat dengan selingkuhannya semakin dekat, sehingga

menyebabkan tergugat dan penggugat pisah ranjang, namun masih serumah. Pada

bulan Februari 2011 tergugat menyuruh kakak tergugat untuk mengantarkan

penggugat ke rumah orang tuanya karena penggugat sudah sakit-sakitan dan tidak

bisa berbuat apa- apa semenjak tahun 2010.setelah penggugat berada di rumah orang

tuanya, tergugat tidak pernah datang menjenguk, mereka telah berpisah selama lebih

kurang 1 tahun 5 bulan, dan selama berpisah pun tergugat tidak pernah memberi

Page 83: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

73

nafkah kepada penggugat. Dan semenjak 2011 tergugat ternyata sudah menikah

secara resmi dengan selingkuhannya tersebut. Dalam perkara ini memang sang istri

tidak mendapat kekerasan secara fisik, akan tetapi secara bathin pasti mereka tersiksa,

akan tetapi sang hakim dalam putusan tetap tidak menghukum tergugat untuk

membayar hak nafkah iddah kepada tergugat.

Apabila dilakukan analisis, semua putusan Pengadilan Agama Tanjung Pati

Tahun 2012 yang tidak menghukum suami untuk membayar nafkah iddah kepada

bekas istri yang ditalak ba‟in dan dalam keadaan tidak hamil adalah sesuai dengan

peraturan-peraturan yang dimuat dalam Kompilasi Hukum Islam. Sebagaimana yang

diatur dalam Pasal 119 bahwa istri yang mengajukan cerai gugat akan dihukum

dengan talak ba‟in. Dilanjutkan pasal 149 mengatur istri yang ditalak ba‟in yang

tidak dalam keadaan hamil, tidak berhak menerima nafkah iddah. Akan tetapi jika

melihat kepada alasan atau faktor- faktor terjadinya perceraian tidak bisa semua

putusan yang dijatuhkan talak ba‟in mengakibatkan istri tidak berhak menerima

nafkah iddah. Karena belum tentu istrilah yang menjadi penyebab perceraian dalam

artian istri nusyuz, sehingga ia berhak tidak menerima nafkah iddah. Apabila terbukti

suami yang menjadi penyebab perceraian, apakah disini akan menjadi suatu keadilan

bagi istri jika ia juga dihukum dengan tidak mendapat hak nafkah iddah.

Disini penulis akan memaparkan beberapa pertimbangan: Pertama,

seharusnya tidak semua istri yang mengajukan cerai gugat harus kehilangan hak

Page 84: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

74

memperoleh nafkah iddah. Ketika seorang istri mengajukan cerai gugat karena tidak

dapat menahan beban psikis maupun fisik yang telah dilakukan suaminya, padahal ia

adalah istri yang tidak nusyuz. Suatu ketidakadilan jika ia juga harus menerima

hukuman untuk tidak mendapat hak nafkah iddah. Pasal-pasal yang telah diatur

dalam Kompilasi Hukum Islam tadi akan lebih cocok jika diterapkan pada kasus istri

yang mengajukan cerai gugat sementara suami tidak terbukti melakukan kekejaman.

Kedua, berpedoman kepada Yurisprudensi Mahkamah Agung RI Nomor

137K/AG/2007 dan Nomor 276K/AG/2010. Kedua putusan Mahkamah Agung

tersebut memberikan nafkah iddah bagi istri yang mengajukan gugat cerai. Dalam

pertimbangan putusan itu disebutkan bahwa sesuai ketentuan Pasal 41 huruf (c)

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo Pasal 149 huruf (b) Kompilasi Hukum

Islam, meskipun gugatan diajukan oleh istri akan tetapi tidak terbukti istri telah

berbuat nusyuz, maka Mahkamah Agung berpendapat Termohon Kasasi harus

dihukum untuk memberikan nafkah iddah kepada Pemohon Kasasi, dengan alasan

istri harus menjalani masa iddah dan tujuan dari iddah itu antara lain untuk istibra‟,

yang mana istibra‟ tersebut menyangkut kepentingan suami.

Ketiga, merujuk kepada pendapat Imam Hanifah dan pengikutnya bahwa

perempuan yang ditalak ba‟in dan tidak dalam keadaan hamil, berhak memperoleh

nafkah secara utuh dengan syarat dia tidak meninggalkan rumah yang disediakan

suami yang menceraikannya. Akibat tertahannya dia pada masa iddah demi hak

Page 85: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

75

suami. Berdalil dengan keumuman perintah firman Allah swt dalam QS Ath thalaq :6.

ه مه ح جذ كماضكى يث ضكىتم مه “(tempatkanlah mereka (para istri) di mana kamu

bertempat tinggal menurut kemampuanmu).” Ayat tersebut mewajibkan semua suami

yang menceraikan istrinya tanpa membedakan bentuk perceraiannya agar

menyediakan tempat tinggal istri. Ketika syarat mewajibkan suami untuk

menyediakan tempat tinggal kepada istri, maka menjadi kewajiban suami pula untuk

memberi nafkah yang lainnya.

Keempat, Buku II Pedoman Teknis Pengadilan Agama ditentukan bahwa

apabila gugatan cerai dengan alasan adanya kekejaman atau kekerasan suami, hakim

secara ex officio dapat menetapkan nafkah iddah, dan nafkah iddah itu diberikan

kepada istri yang mengajukan gugat cerai karena kekejaman dan kekerasan suami.

Dalam buku tersebut memang tidak dijelaskan apakah itu mencakup kekejaman fisik

semata atau juga kekejaman psikis. Menurut penulis makna kekejaman tersebut

mencakup kekejaman fisik dan psikis. Istri yang mengajukan gugat cerai karena tidak

sanggup menahan beban psikis rumah tangga kadang kala ini disebabkan oleh

perilaku suaminya, padahal istri sudah menjalankan kewajibannya dengan baik, maka

ia berhak diberikan nafkah iddah.

Page 86: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

76

C. Pandangan Hakim Pengadilan Agama Tanjung Pati Tentang Hak

Nafkah Iddah Pada Cerai Gugat.

Dalam menyelesaikan perkara cerai gugat Hakim-Hakim di Pengadilan

Agama Tanjung Pati sudah merujuk kepada ketentuan yang ada yaitu: Pasal 73-86

UU No 7 tahun 1989 yang telah diubah dengan UU N0 3 Tahun 2006 dan Perubahan

ke-2 dengan Undang-Undang Nomor 50 tahun 2009, Pasal 14-36 Peraturan

Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, dan Pasal 132-147 Kompilasi Hukum Islam.

Perkara-perkara yang diputus sesuai dengan aturan yang terdapat dalam

peraturan perundang-undangan yang disebutkan diatas. Para Majelis Hakim

Pengadilan Agama Tanjung Pati tidak bergeser dari bunyi rumusan perundang-

undangan yang sudah ada. Hal ini tergambar dari ke 12 putusan yang sudah di

analisis pada bab sebelumnya.

Semua perkara-perkara cerai gugat diputus dengan talak ba‟in, walaupun

dalam alasan perceraian tersebut karena adanya KDRT atau poligami liar, Para

Hakim berpandangan bahwa ketika perkara perceraian diajukan oleh sang istri, maka

perkara tersebut akan diputus dengan talak ba‟in dan talak khul‟i adapun akibat dari

talak tersebut adalah sang istri tidak akan mendapatkan nafkah iddah dan suami juga

tidak bisa rujuk.95

Dan menurut beberapa pendapat mereka dinilai sebagai istri yang

nusyuz.

95Wawancara dengan Hakim Pengadilan Agama Tanjung Pati, Bapak Muhammad Fauzan,

SHI.MH. pada hari Senin, 24 Maret 2014. Bapak Isrizal Anwar, S.Ag. M. Hum, wawancara tanggal 21

Maret 2014, Bapak Ahyar Siddiq, SE.I.MHI, wawancara tanggal 21 Maret 2014, Ibu Elidasniwati,

S.Ag, MH, wawancara tanggal 23 Maret 2014, Ibu Anneka Yosihilma, SH.MH tanggal 24 Maret 2014.

Page 87: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

77

Adapun Yurisprudensi Mahkamah Agung Nomor 137K/AG/2007 dan Nomor

276K/AG/2010 yang memberikan hak nafkah iddah pada cerai gugat dan juga

dengan aturan pada Buku II Pedoman Teknis Pelaksaan Tugas dan Administrasi

Peradilan Agama, 4 dari 5 koresponden Hakim di Pengadilan Agama Tanjung Pati

berpandangan bahwa putusan seperti Yurisprudensi tersebut sulit diterima karenaQS

At-Thalaq sudah menentapkan bahwa hak nafkah iddah pada talak ba‟in itu hanya

diberikan pada istri yang sedang hamil, sedangkan bagi istri yang tidak dalam

keadaan hamil tidak berhak atas nafkah iddah, dan juga Pasal 141 huruf c UU No 1

Tahun 1974 jo Pasal 149 KHI yang digunakan sebagaimana mestinya hanya untuk

cerai talak sebagaiman aturan dalam fiqh. Ibu Elidasniwati S.Ag. MH.96

menambahkan bahwa dalam surat gugatannya sang istri tidaklah menuntut hak

nafkah tersebut, sehingga hakim tidak berani memutus melebihi dari apa yang

diminta penggugat.

Salah seorang Hakim Pengadilan Agama Tanjung Pati memiliki pendapat

yang berbeda dari kebanyakan pendapat, Hakim Isrizal Anwar, S.Ag. M.Hum

berpendapat bahwa tidak dipakainya aturan Yurisprudensi dan Buku II diatas karena

didasarkan pada beberapa pertimbangan, diantaranya kebanyakan putusan perkara

cerai gugat tersebut di putus secara verstek, maka hakim menjatuhkan putusan

dengan mempertimbangkan banyak hal termasuk juga kemampuan suami sendiri,

sehingga substansi putusan dapat memenuhi dimensi keadilan maupun kepastian

96 Wawancara dengan Hakim Pengadilan Agama Tanjung Pati, Ibu Elidasniwati, S.Ag, MH,

wawancara tanggal 23 Maret 2014

Page 88: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

78

hukum. Akan tetapi beliau setuju dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung yang

memberikan hak nafkah iddah kepada penggugat dengan alasan istibra‟. Beliau juga

berpendapat tentang pengambilan Yurisprudensi ini sebagai sumber hukum, secara

normatif Hakim tidak terikat dengan Yurisprudensi dalam menjatuhkan putusan,

hakim dapat sependapat dengan pertimbangan Mahkamah Agung dalam mendasarkan

putusannya, dan juga bisa tidak memberlakukan pertimbangan Mahkamah Agung

karena adanya perbedaan dalam fakta yang ditemukan dalam persidangan. 97

Jika dilihat dari sisi apakah putusan-putusanyang dihasilkan Pengadilan

Agama Tanjung Pati tersebut telah mampu memberi keadilan hukum bagi masyarakat

pencari keadilan, maka dapat disimpulkan bahwa secara umum putusan-putusan

tersebut belum memberikan hak-hak yang patut diperoleh perempuan akibat

perceraian. Hal ini terjadi karena hukum yang dijadikan rujukan oleh para hakim saat

ini masih kurang pro gender, seperti ketentuan bahwa istri yang mengajukan cerai

gugat tidak berhak memperoleh nafkah iddah tanpa membedakan alasan-alasan istri

tersebut mengajukan gugatan perceraian, selain itu sulitnya yurisprudensi tersebut

untuk dipraktekkan di Pengadilan Agama tersebut. Dari sini juga tampak bahwa para

Hakim tersebut tidak berani keluar dari aturan yang ada untuk menciptakan keadilan

bagi masyarakat.

Menurut penulis, untuk menyikapi materi-materi hukum yang dirasa masih

belum mampu memberikan keadilan bagi perempuan yang mengajukan cerai gugat,

97Wawancara dengan Hakim Pengadilan Agama Tanjung Pati, Bapak Isrizal Anwar,

S.Ag..M.Hum. Pada hari Jum at, 21 Maret 2014

Page 89: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

79

diperlukan adanya gebrakan baru dan keberanian hakim terutama dalam membaca

hal-hal yang tersirat dan tersurat selama proses persidangan. Dalam kaitan tugas

hakim sebagai pembuat hukum (judge made law) pada kondisi tertentu harus mampu

membuat terobosan hukum yang tentu saja harus dilandasi argumentasi yang rasional

dan filosofi dalam pendekatan masalah hukumnya. 98

Putusan yang ideal tercermin dari alur penalaran hukum (legal reasoning)

yang dilakukan oleh seorang hakim dalam menemukan hukum. Karena itu penemuan

hukum bukan semata-mata hanya penerapan terhadap peristiwa konkrit tetapi juga

penciptaan dan penemuan hukum.

Dalam penerapan hukum yang menjadi objek penemuan tidaklah berarti

terlepas sama sekali dari ketentuan peraturan yang ada. Setiap produk undang-undang

dibarengi penjelasan, namun demikian penjelasan yang dimaksud sangat simple

sehingga masih perlu penjelasan yang lebih detail. Ratio dari penjelasan undang-

undang yang terbatas ini menunjukkan bahwa hakim diberi kebebasan untuk

berkreasi, namun tentu saja dalam koridor yang rasional dan ilmiah.

Untuk menjalankan tugas tersebut setidaknya ada beberapa hal konkrit yang

dapat dilakukan oleh hakim Pengadilan Agama. Pertama, melakukan penafsiran

terhadap kata atau redaksi dari pasal-pasal yang terdapat dalam KHI. Untuk

membantu para hakim kiranya dapat merujuk kepada pendapat-pendapat fiqh

mazhab, karena aturan-aturan yang disebutkan dalam KHI bersifat ringkas, sementara

98Andi Syamsu Alam, “ Penulisan Argumentatif dalam Putusan” , Suara Uldilag II, no II (Juli

2003): h. 68

Page 90: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

80

itu bersumber dari pendapat-pendapat Imam Mazhab, sehingga di sini penjelasan dari

pendapat Imam Mazhab akan sangat membantu.

Kedua, melakukan analogi peristiwa yang serupa, sejenis atau mirip dengan

yang diatur dalam undang-undang. Disini hakim dapat menggunakan pemikiran

induktif yaitu pemikiran yang bertolak dari peristiwa yang lebih khusus kepada

peristiwa yang lebih umum.

Page 91: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

83

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Studi ini menghasilkan temuan bahwa secara umum peraturan perundang-

undangan di Indonesia telah memberikan kedudukan yang baik terhadap hak-hak

perempuan akibat perceraian, salah satu diantaranya adalah mengenai nafkah iddah.

Meskipun aturan perundang-undangan tersebut sudah memberikan

perlindungan bagi hak-hak perempuan, namun pada sudut tertentu aturan tersebut

perlu untuk disempurnakan, yaitu aturan mengenai hak nafkah iddah pada perkara

cerai gugat.

Ketentuan tentang hak nafkah iddah pada perkara cerai gugat dalam peraturan

perundang-undangan di Indonesia dinilai kurang melindungi hak perempuan terlihat

dengan adanya perbedaan akibat hukum antara cerai gugat dengan cerai talak. Jika

istri mengajukan cerai gugat, maka dia tidak akan mendapatkan hak nafkah iddah,

akan tetapi jika suami yang mengajukan cerai gugat, mak istri akan mendapatkan

nafkah iddah. Hal ini disebabkan adanya pandangan umum yang berkembangan di

masyarakat bahwa istri yang mengajukan cerai gugat dikategorikan sebagai istri yang

nusyuz terhadap suami. Padahal, dalam kehidupan rumah tangga banyak ditemui

kasus bahwa istri yang mengajukan gugatan cerai kepada suaminya dikarenakan

suami menelantarkan, menyengsarakan istri, baik dengan KDRT ataupun poligami

Page 92: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

82

liar. Sang istri yang merasa sudah tidak kuat untuk mempertahakan rumah tangganya

sehingga dia mengajukan gugatan perceraian.

Berdasarkan analisis terhadap 12 putusan Pengadilan Agama Tanjung Pati

Tahun 2012 mengenai perkara cerai gugat yang terbagi atas 7 perkara cerai gugat

dengan alasan KDRT dan 5 perkara cerai gugat dengan alasan poligami liar, dapat

diambil kesimpulan bahwa tidak ada satupun putusan yang memberikan hak nafkah

iddah pada perkara cerai gugat tersebut. Walaupun dalam proses persidangan hakim

membenarkan adanya KDRT, namun tetap perkara tersebut diputus dengan talak

ba‟in, yang mengakibatkan tidak adanya nafkah iddah bagi penggugat.

Selanjutnya jika dilihat dari sudut pandang keadilan, secara umum dapat

disimpulkan bahwa putusan-putusan tersebut belum memihak kepada kepentingan

dan perlindungan hak-hak perempuan. Hal ini disebabkan karena aturan hukum yang

dijadikan rujukan oleh hakim-hakim saat ini masih kurang pro gender.

B. Saran

Besar harapan penulis segera dilakukannya pembaruan hukum yang kondusif

bagi pemenuhan keadilan terhadap perempuan yang mengajukan cerai gugat,

mengingat ketentuan yang ada dalam peraturan perundang-undangan yang ada

sekarang belum memenuhi rasa keadilan terhadap perempuan.

Dan juga kepada para hakim-hakim di Pengadilan Agama harus terus

meningkatkan kualitas diri sehingga putusan-putusan yang dihasilkan sesuai dapat

memberikan keadilan.

Page 93: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

83

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Zubair. “Nafkah Istri dalam Islam”. Dalam Sri Mulyati,ed., Relasi Suami

Istri dalam Islam . Jakarta: PSW UIN Syarif Hidayatullah, 2004

Alam, Andi Syamsu. “ Penulisan Argumentatif dalam Putusan” , Suara Uldilag II,

no II (Juli 2003): h.68.

Al Jamal, Ibrahim Muhammad. Fiqhu al-Mar‟ah al-Muslima: Fiqh Wanita Islam.

Penerjemah S.Ziyad „Abbas. Jakarta: Pustaka Panji Mas, 1991

Ali, Zainuddin. Hukum Perdata Islam Indonesia. Palu: Yayasan Masyarakat

Indonesia Baru, 2002.

Amiruddin dan Zainal Asikin. Pengantar Metode Penelitian Hukum. Jakarta: PT

Grafindo Persada, 2004.

Arifin, Zainal. Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya, t.th

Arikanto, Suharsimi. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta, 2010.

Azhar, Hanif Bagus.“Nafkah Iddah bagi Mantan Istri Korban Kekerasan dalam

Rumah Tangga (Analisis Putusan Perkara Nomor 1038/pdt.G/2008/PA.Jt).”

Skripsi S1 Fakultas Syari‟ah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2011.

Az Zuhaili, Wahbah. Fiqh Islam Wa adillatuhu, Jilid 9. Penerjemah Abdul Hayyie al

Kattani,dkk. Jakarta: Darul Fikir, 2011.

Page 94: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

84

Ayyub, Syaikh Hasan. Fiqih Keluarga. Pen. M Abdul Ghafar (Jakarta: Pustaka Al

Kausar, 2006)

Bintaria, Aris. Hukum Acara Peradilan Agama dalam kerangka fiqh Al qadha.

Depok: PT Raja Grafindo Persada, 2012.

Daly, Peunoh. Hukum Perkawinan Islam: Suatu Studi Perbandingan dalam

Kalangan Ahlu-Sunnah dan Negara- Negara Islam. Jakarta: PT Bulan

Bintang, 2005.

Djaelani, Abdul Qadir. Keluarga Sakinah, (Surabaya: PT Bina Ilmu, 1995)

Farida, Anik, dkk. Perempuan dalam Sistem Perkawinan dan Perceraian di berbagai

Komunitas Adat. Jakarta: Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Jakarta,

2007.

Indra, Hasbi dkk. Potret Wanita Shalehah. Jakarta: Penamadani, 2004.

Kharlie, Ahmad Tholabie dan Asep Syarifuddin Hidayat. Hukum Keluarga di dunia

Islam Kontemporer. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2011.

Koentjaraningrat. Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: t.p. 1997

Lukito, Ratna. Pergumulan Antara Hukum Islamdan Adat di Indonesia .Jakarta:

INIS. 1998

Manan, Abdul. Aneka Masalah Hukum Perdata Islam di Indonesia. Jakarta: Kencana

Prenada Media Group, 2006.

Page 95: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

85

-----------------. Penerapan Hukum Acara Perdata di Lingkungan Peradilan Agama.

Jakarta: yayasan Al Hikmah, 2000

Manzur, Ibnu. Lisanul Arab juz 4. Beirut: Darehie al tourath al- arabi, t.th

---------------. Lisanul Arab juz 14. Beirut: Darehie al tourath al- arabi, t.th

Mardani. Hukum Perkawinan Islam di Dunia Modern. Yogyakarta: Graha Ilmu,

2011

Makarao, MohTaufik. Pokok-Pokok Hukum Acara Perdata. Jakarta: PT Rineka

Cipta, 2004

Mertokusumo,Sudikno. Hukum Acara Perdata di Indonesia. Yogyakarta:Liberti

Yogyakarta, 1998.

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosda

Karya, 2011.

Munawwir, A.W. Kamus Al-Munawwir Arab-Indonesia . Pentashih, Ali Ma‟sum &

Zainal Abidin Al Munawwir, ed. 12, Surabaya: Pustaka Progressif, 1997

Nuruddin, Amiur dan Azhari Akmal Tarigan. Hukum Perdata Islam di Indonesia:

Studi Kritis Perkembangan Hukum Islam dari Fiqh No 1/1974 sampai KHI.

Jakarta: Kencana, 2004.

Rafiq, Ahmad. Hukum Islam di Indonesia. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2003.

Page 96: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

86

Riadi, Edi.“ Hak-Hak Perempuan Pasca Perceraian (Study Banding Hukum Normatif

di Negara Turki, Tunisia, Mesir dan Iran)”. Suara Uldilag II. No 6 (April

2005): h. 62-71

Roci, Mudatsir. ”Seputar Masalah Mut‟ah “. Suara Uldilag VII. No 4 (Maret 2004):

h. 88-89

Sabarguna, Boy. Analisis Data pada Penelitian Kualitatif. Jakarta: UIP, 2008.

Samadani, Adil. Kompetensi Pengadilan Agama Terhadap Tindak Kekerasan Dalam

Rumah Tangga. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013.

Sabiq, Sayyid. Fiqhun Sunnah. Penerjemah Abdurrahim dan Masrukhin, Fikih

Sunnah 3. Jakarta: Cakrawala Publishing, 2011

----------------. Fiqhun Sunnah. Penerjemah Abdurrahim dan Masrukhin, Fikih

Sunnah 4. Jakarta: Cakrawala Publishing, 2011

----------------- . Fiqhun Sunnah 7. Penerjemah Moh Thalib. Bandung: PT Al maarif,

1986

Sahrani,Tihami Sohari. Kajian Fiqh Nikah Lengkap. Jakarta: PT Grafindo Persada,

2009.

Shihab, M Quraish. Tafsir Al Misbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al Qur‟an,

Vol1. Jakarta: Lentara Hati, 2002

Page 97: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

87

Sopyan, Yayan. Islam-Negara Tranformsi Hukum Perkawinan Islam dalam Hukum

Nasional. Ciputat: UIN Jakarta, 2011.

Syaifuddin, Muhammad dkk. Hukum Perceraian. Jakarta:Sinar Grafika, 2013.

Syarifuddin, Amir. Hukum Perkawinan Islam di Indonesia: Antara Fiqh Munakahat

dan Undang-Undang Perkawinan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group,

2009.

Sudarsono. Hukum Perkawinan Nasional. Jakarta: PT Rineka Cipta, 1994

Sugiyono. Metode Penelitian Kualitatif, Kuantatif dan R&D. Bandung: Alfabeta,

2011.

Mahkamah Agung, Direktorat Jendral Badan Peradilan Agama. Pedoman

Pelaksanaan Tugas dan Administrasi Peradilan Agama. Buku II. Jakarta:

Direktorat Jendral Badan Peradilan Agama, 2010.

Tutik, Titik Triwulan. Hukum Perdata dalam Sistem Hukum Nasional. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group, 2010.

Yanggo, Huzemah Tahido. Fikih Perempuan Kontemporer. Jakarta: Ghalia

Indonesia, t.th

Zein, Satria Efendi M. Problema Hukum Keluarga Islam Kontemporer:Analisis

Yurisprudensi dengan pendekatan Ushuliyah. Jakarta:Prenada Kencana, 2004.

Page 98: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

88

Badan Penelitian dan Pengembangan & Pendidikan dan Pelatihan Hukum dan

Peradilan Mahkamah Agung RI, Yurisprudensi Mahkamah Agung RI Tahun

2010. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan & Pendidikan dan

Pelatihan Hukum dan Peradilan Mahkamah Agung RI, 2010.

Direktorat Pembinaan Peradilan Agama. Kompilasi Hukum Islam di Indonesia.

Jakarta: Direktorat Pembinaan Peradilan Agama, 2003.

Redaksi Sinar Grafika. Undang-Undang Pokok Perkawinan. Jakarta: Sinar Grafika,

2006.

Profil Pengadilan Agama Tanjung Pati diunduh dari; http://www.pa

tanjungpati.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=773&Itemi

d=216, pada hari Sabtu tanggal 4 Mei 2013, pukul 09.16 WIB

Page 99: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

1

P U T U S A N Nomor :168/Pdt.G/2012/PA.LK

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Agama Kabupaten Limapuluh Kota di Tanjung Pati yang

memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama dalam persidangan

Majelis telah menjatuhkan putusan dalam perkara Cerai Gugat antara:

PENGGUGAT, umur 43 tahun, agama Islam, pendidikan SLTA,

pekerjaan Karyawan Pelaksana PT. Perkebunan Nusantara VI (Persero),

tempat tinggal di KABUPATEN LIMAPULUH KOTA, sebagai

Penggugat;

Melawan:

TERGUGAT, umur 67 tahun, agama Islam, pendidikan SLTA, pekerjaan

Karyawan Pelaksana PT. Perkebunan Nusantara VI (Persero), tempat

tinggal di KABUPATEN MUARO JAMBI, PROVINSI JAMBI, sebagai

Tergugat;

Pengadilan Agama tersebut;

Telah membaca dan mempelajari berkas perkara;

Telah mendengar keterangan Penggugat dan Saksi-Saksi di persidangan;

TENTANG DUDUK PERKARANYA

Bahwa Penggugat dengan surat gugatannya tertanggal 21 Mei 2012, yang

telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Kabupaten Limapuluh Kota

dalam Register Perkara Nomor: 168/Pdt.G/2012/PA.LK, tanggal 22 Mei 2012 telah

mengajukan Cerai Gugat terhadap Tergugat dengan dalil-dalil dan alasan-alasan

sebagai berikut:

1. Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri yang sah menikah pada

tanggal 13 Mei 1991 di KOTA PAYAKUMBUH, yang tercatat dalam Kutipan

Akta Nikah Nomor : ------, yang dikeluarkan oleh PPN/KUA Kecamatan

Payakumbuh Barat, Kota Payakumbuh tanggal 25 Mei 1991;

2. Bahwa perkawinan antara Penggugat dan Tergugat dilangsungkan berdasarkan

kehendak kedua belah pihak dengan tujuan membentuk rumah tangga yang

sakinah, mawaddah, warahmah yang diridhoi oleh Allah Swt;

Page 100: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

2

3. Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat membina rumah tangga di

rumah Dinas di KABUPATEN LIMAPULUH KOTA sampai dengan berpisah;

4. Bahwa dari pernikahan Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai 3 (tiga) orang

anak laki-laki,masing-masing bernama :

4.1. ANAK I, lahir tanggal 13 Maret 1992;

4.2. ANAK II, lahir tanggal 25 Januari 1996;

4.3. ANAK III, lahir tanggal 05 September 2002;

5. Bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat yang rukun dan damai selama 2

tahun, setelah itu sejak dari tahun 1993 sampai tahun 2011 tidak harmonis lagi,

sering terjadi perselisihan dan pertengkaran;

6. Bahwa pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat dimulai pada tahun 1993

disebabkan Tergugat ingin pergi ke pesta perkwinan teman Tergugat, karena

Penggugat banyak pekerjaan di rumah, Penggugat meminta tolong kepada

Tergugat agar membawa anak Penggugat dan Tergugat pergi ke pesta tersebut,

akan tetapi Tergugat tidak senang dan marah kepada Penggugat dan memukul

Penggugat dengan mendorong kepala Penggugat ke dinding, sehingga terjadilah

pertengkaran, namun Penggugat dan Tergugat tetap tinggal serumah;

7. Bahwa pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat sering juga terjadi

disebabkan Tergugat tidak mau diajak kompromi terhadap segala hal yang

menjadi masalah dalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat, seperti dalam

masalah sekolah anak, sehingga terjadi pertengkaran, namun Penggugat dan

Tergugat tetap tinggal serumah;

7.

8. Bahwa selain hal tersebut di atas, yang menjadi sebab pertengkaran antara

Penggugat dan Tergugat juga disebabkan oleh ketidakmengertian Tergugat

dengan kondisi Penggugat, dimana Penggugat juga bekerja di tempat Tergugat

bekerja, ketika Penggugat terlambat masak, Tergugat langsung mengamuk

sehingga terjadilah pertengkaran, namun antara Penggugat dan Tergugat tidak

berpisah tempat tinggal;

9. Bahwa pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat tersebut terjadi terus

menerus dan setiap kali terjadi pertengkaran, Tergugat selalu memukul

Penggugat, namun Penggugat tetap sabar hidup berumah tangga dengan

Tergugat;

Page 101: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

3

10. Bahwa pertengkaran terakhir antara Penggugat dan Tergugat terjadi pada bulan

Februari 2011 disebabkan Tergugat mengajak Penggugat untuk melakukan

hubungan suami istri, namun karena Penggugat dalam kondisi sakit, Penggugat

menolak, akan tetapi Tergugat tidak terima alasan Penggugat, maka terjadilah

pertengkaran dan Tergugat memukul Penggugat sampai bibir dan mata

Penggugat memar serta kuku Penggugat lepas;

11. Bahwa setelah kejadian tersebut Tergugat pergi ke Medan selama 15 hari

kemudian kembali lagi kepada Penggugat, namun Penggugat tidak mau

menerima, sehingga Tergugat kembali pergi dan tidak kembali lagi kepada

Penggugat sampai sekarang;

12. Bahwa setelah kejadian tersebut antara Penggugat dan Tergugat telah berpisah 1

tahun 3 bulan dan selama itu tidak ada dilakukan upaya damai;

13. Bahwa dari uraian di atas Penggugat menyimpulkan, Penggugat telah menepis

terciptanya suasana hidup rukun dan tentram dalam mahligai rumah tangga,

dengan keadaan yang sudah demikian itu Penggugat sudah tidak ada kecocokan

lagi dalam membina rumah tangga dan tidak ada harapan serta sudah tidak

sanggup lagi untuk melanjutkan hidup berumah tangga dengan Tergugat, karena

itu sesuai dengan pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975

Jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, cukup alasan bagi Gugatan

Penggugat;

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Penggugat memohon kepada Ketua

Pengadilan Agama Kabupaten Limapuluh Kota c.q. Majelis Hakim kiranya

berkenan menerima, memeriksa dan mengadili Gugatan Penggugat dengan

menjatuhkan putusan sebagai berikut:

PRIMER

1. Mengabulkan gugatan Penggugat ;

2. Menjatuhkan talak satu bain sughro Tergugat (TERGUGAT) terhadap

Penggugat (PENGGUGAT) ;

3. Menetapkan biaya perkara sesuai peraturan yang berlaku ;

SUBSIDER

- Jika Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya ;

Page 102: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

4

Bahwa pada hari sidang yang telah ditetapkan, Penggugat hadir menghadap

sendiri di persidangan, sedangkan Tergugat tidak pernah hadir dan tidak pula

menyuruh orang lain sebagai wakil/kuasanya, meskipun telah dipanggil secara

resmi dan patut untuk menghadap di persidangan, sesuai relaas panggilan Jurusita

Pengadilan Agama Kabupaten Limapuluh Kota Nomor :168/Pdt.G/2012/PA.LK

masing-masing tanggal 21 Juni 2012 dan tanggal 03 Agustus 2012 yang dibacakan

di persidangan dan tidak ternyata ketidakhadiran Tergugat itu disebabkan suatu

alasan yang sah menurut hukum;

Bahwa Majelis telah berusaha mendamaikan dengan menasehati Penggugat

agar bersabar dan rukun kembali dengan Tergugat, akan tetapi tidak berhasil;

Bahwa oleh karena Tergugat tidak pernah hadir di persidangan, maka usaha

mediasi tidak dapat dilaksanakan;

Bahwa selanjutnya dibacakan surat gugatan Penggugat yang isinya tetap

dipertahankan oleh Penggugat;

Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya Penggugat telah

mengajukan alat bukti berupa:

1. Bukti Surat

Fotokopi Kutipan Akta Nikah Nomor ------, tanggal 25 Mei 1991 yang

dikeluarkan oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan

Payakumbuh Barat, Kota Payakumbuh, telah di-nazegeling dan dileges, yang

oleh Ketua Majelis telah dicocokkan dengan aslinya ternyata cocok, lalu diberi

tanggal, diparaf, dan diberi tanda P;

2. Bukti Saksi

2.1. SAKSI I, di bawah sumpahnya telah memberikan keterangan sebagai

berikut:

- Bahwa Saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat karena Penggugat

adalah saudara Saksi, sedangkan kenal dengan Tergugat semenjak

Tergugat menikah dengan Penggugat;

- Bahwa kapan Penggugat menikah dengan Tergugat Saksi tidak ingat

lagi, tetapi pernikahan mereka itu telah berlangsung sekitar 17 tahun

yang lalu, bertempat di KOTA PAYAKUMBUH;

- Bahwa Penggugat dan Tergugat setelah menikah membina rumah

tangga di rumah dinas PTP. VI KABUPATEN LIMAPULUH KOTA

sampai akhirnya berpisah;

Page 103: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

5

- Bahwa dari pernikahan Penggugat dan Tergugat tersebut telah

dikaruniai 3 orang anak;

- Bahwa Saksi sering mengunjungi Penggugat dan Tergugat;

- Bahwa rumah tangga Penggugat yang rukun dan aman hanya dua tahun

setelah itu tidak rukun lagi, sering terjadi perselisihan dan

pertengkaran, mereka sudah berpisah sekitar 2 tahun yang lalu;

- Bahwa penyebabnya kata Penggugat kepada Saksi, Tergugat memiliki

temperamen tinggi, hal-hal kecil selalu dibesar-besarkan oleh

Tergugat, dan dalam emosi itu terkadang Tergugat sering memukul

Penggugat;

- Bahwa Saksi pernah melihat satu kali Penggugat dan Tergugat

bertengkar, waktu itu Penggugat pulang belanja dari pasar, ketika

ditanya oleh Tergugat mengapa lambat pulang, Penggugat menjawab

kurang baik, lalu Tergugat emosi dan saat itu terjadilah perang mulut;

- Bahwa perselisihan Penggugat dengan Tergugat yang terakhir Sekitar

bulan Februari 2011 Saksi berkunjung ke tempat tinggal Penggugat

dan Tergugat di KABUPATEN LIMAPULUH KOTA, sesampai di

KABUPATEN LIMAPULUH KOTA Penggugat tinggal sendirian di

rumah, sedangkan Tergugat telah meninggalkan tempat kediaman

bersama, kelihatannya Penggugat dengan Tergugat selesai bertengkar,

karena Saksi lihat wajah Penggugat memar seperti orang sudah kena

pukul, ketika Saksi Tanya, apa sebabnya bertengkar, jawab Penggugat,

Tergugat marah-marah dan emosional karena Penggugat tidak mau

melayani keinginan Tergugat untuk melakukan hubungan suami istri

dengan Penggugat sebab waktu itu Penggugat dalam kondisi sakit, dan

semenjak itu Penggugat dengan Tergugat berpisah tempat tinggal

sampai sekarang lebih kurang 2 tahun;

- Bahwa sepengetahuan Saksi Tergugat tidak pernah datang

menjemput/atau memberikan nafkah kepada Penggugat;

- Bahwa sepengetahuan Saksi Tergugat tidak pernah meninggalkan harta

benda sebagai jaminan nafkah Penggugat;

2.2. SAKSI II, di bawah sumpahnya telah memberikan keterangan sebagai

berikut:

- Bahwa Saksi kenal dengan penggugat dan Tergugat, kenal dengan

Penggugat karena keponakan saksi, sedangkan kenal Tergugat sejak

Page 104: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

6

Saksi bekerja di PTP VI KABUPATEN LIMAPULUH KOTA sejak

tahun 1998, dan tinggal berdekatan di rumah Dinas PTP tersebut sejak

tahun 2009.

- Bahwa Penggugat menikah dengan Tergugat telah berlansung sekitar

17 tahun yang lalu, bertempat di KOTA PAYAKUMBUH;

- Bahwa dari pernikahan Penggugat dan Tergugat tersebut telah

dikaruniai 3 orang anak;

- Bahwa Saksi sering mengunjungi Penggugat dan Tergugat, karena

Saksi berdekatan rumah dengan mereka;

- Bahwa sepengetahuan saksi rumah tangga Penggugat dan Tergugat

sekarang tidak rukun lagi sering terjadi pertengkaran, mereka sudah

berpisah lebih kurang 2 tahun;

- Bahwa penyebab sering terjadi pertengkaran antara Penggugat dan

Tergugatk, karena Tergugat memiliki temperamen tinggi, hal-hal kecil

selalu dibesar-besarkan, dan dalam emosi itu terkadang Tergugat

sering memukul Penggugat. Pernah kata Penggugat, Tergugat

melakukan kekerasan dalam rumah tangga terhadap Penggugat

disebabkan Penggugat menolak keinginan Tergugat melakukan

hubungan suami istri karena waktu itu Penggugat dalam keadaan sakit;

- Bahwa Sepengetahuan Saksi Tergugat tidak pernah datang

menjemput/atau memberikan nafkah kepada Penggugat;

- Bahwa Sepengetahuan Saksi Tergugat tidak ada meninggalkan harta

benda sebagai jaminan nafkah Penggugat;

Bahwa Penggugat menyatakan dalam kesimpulannya, yang pada pokoknya

tetap dengan dalil-dalil gugatannya untuk bercerai dari Tergugat dan mohon

putusan;

Bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini cukup ditunjuk segala hal

yang telah termuat dalam berita acara persidangan perkara ini yang dianggap

sebagai satu kesatuan tak terpisahkan dalam putusan ini;

TENTANG HUKUMNYA

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah

sebagaimana tersebut di atas;

Menimbang, bahwa sesuai dengan pasal 49 ayat (1) huruf (a) Undang-

Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama sebagaimana telah diubah

dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50

Page 105: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

7

Tahun 2009, maka penyelesaian perkara di tingkat pertama antara orang-orang yang

beragama Islam di bidang perkawinan merupakan wewenang absolut Pengadilan

Agama;

Menimbang, bahwa Majelis telah berusaha mendamaikan dengan

menasehati Penggugat agar bersabar dan rukun kembali dengan Tergugat,

sebagaimana ketentuan pasal 39 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo

pasal 82 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah dengan

Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009

jo pasal 31 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 serta pasal 143 ayat (1)

Kompilasi Hukum Islam, akan tetapi tidak berhasil;

Menimbang, bahwa berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung Republik

Indonesia (PERMA) Nomor 1 Tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan,

semua perkara yang masuk ke pengadilan terlebih dahulu harus dilaksanakan

mediasi, akan tetapi dalam perkara yang bersangkutan karena pihak Tergugat tidak

pernah hadir, maka mediasi tidak dapat dilaksanakan;

Menimbang, bahwa Penggugat telah datang menghadap sendiri (in person)

di persidangan, sedangkan Tergugat tidak pernah hadir di persidangan dan tidak

pula mengirimkan orang lain selaku wakil atau kuasanya yang sah untuk hadir di

persidangan meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut sesuai pasal 26

Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, dan tidak ternyata ketidakhadiran

Tergugat itu disebabkan suatu alasan yang sah menurut hukum (default without

reason) sesuai pasal 149 ayat (1) R.bg, maka harus dinyatakan Tergugat tidak hadir

dan perkara a quo dapat diperiksa tanpa hadirnya Tergugat;

Menimbang, bahwa tidak hadirnya Tergugat di persidangan, dapat dianggap

tidak bermaksud untuk mempertahankan hak-hak keperdataannya dan atau

membela kepentingannya di persidangan, mengakui dan membenarkan semua

Posita dan Petitum dalam surat gugatan Penggugat, sedangkan gugatan Penggugat

juga tidak ternyata melawan hukum, oleh karena itu seluruh dalil-dalil gugatan

Penggugat harus dinyatakan telah terbukti;

Menimbang, bahwa Majelis sependapat dan mengambil alih pendapat ahli

fiqih dalam Kitab Ahkamul Qur'an Juz II hal 405 yang berbunyi:

�� �� � �� �� � ��� ������ ���� �� ���� �� �� � ��

Page 106: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

8

Artinya: Barang siapa yang dipanggil untuk menghadap Hakim Islam, kemudian

tidak menghadap maka ia termasuk orang yang zalim, dan gugurlah

haknya.

Menimbang, bahwa karena perkara ini adalah mengenai bidang perceraian

yang dinilai penting untuk ditemukan kebenaran materiilnya, dan untuk lebih

meyakinkan majelis atas dalil-dalil gugatan Penggugat, maka sesuai dengan

Keputusan Mahkamah Agung RI Nomor KMA/032/SK/IV/2006 tanggal 4 April

2006 tentang Pemberlakuan Buku II Pedoman Teknis Administrasi dan Teknis

Peradilan Agama, Edisi Revisi 2010, Majelis berpendapat Penggugat diwajibkan

untuk mengajukan bukti-bukti yang dapat mendukung dalil-dalil posita dan petitum

gugatannya;

Menimbang, bahwa Majelis sependapat dan mengambil alih hujjah

syari’ah dalam Kitab Al-Anwar Juz II halaman 55 yang untuk selanjutnya diambil

alih sebagai pendapat Majelis yang berbunyi :

بالبينــة اثبـاتـه جـاز غـيبــة أو توار أو بتعـزز تعـزز فان

Artinya: Apabila dia (Tergugat) enggan hadir, atau bersembunyi atau tidak

diketahui alamatnya (ghaib), perkara ini dapat diputus berdasarkan bukti-

bukti (persaksian);

Menimbang, bahwa alasan Penggugat mengajukan Cerai Gugat terhadap

Tergugat adalah sebagai berikut:

- Bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat yang rukun dan damai selama 2

tahun, setelah itu sejak dari tahun 1993 sampai tahun 2011 tidak harmonis lagi,

sering terjadi perselisihan dan pertengkaran;

- Bahwa pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat dimulai pada tahun 1993

disebabkan Tergugat ingin pergi ke pesta perkwinan teman Tergugat, karena

Penggugat banyak pekerjaan di rumah, Penggugat meminta tolong kepada

Tergugat agar membawa anak Penggugat dan Tergugat pergi ke pesta tersebut,

akan tetapi Tergugat tidak senang dan marah kepada Penggugat dan memukul

Penggugat dengan mendorong kepala Penggugat ke dinding, sehingga terjadilah

pertengkaran, namun Penggugat dan Tergugat tetap tinggal serumah;

- Bahwa pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat sering juga terjadi

disebabkan Tergugat tidak mau diajak kompromi terhadap segala hal yang

menjadi masalah dalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat, seperti dalam

Page 107: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

9

masalah sekolah anak, sehingga terjadi pertengkaran, namun Penggugat dan

Tergugat tetap tinggal serumah;

- Bahwa selain hal tersebut di atas, yang menjadi sebab pertengkaran antara

Penggugat dan Tergugat juga disebabkan oleh ketidakmengertian Tergugat

dengan kondisi Penggugat, dimana Penggugat juga bekerja di tempat Tergugat

bekerja, ketika Penggugat terlambat masak, Tergugat langsung mengamuk

sehingga terjadilah pertengkaran, namun antara Penggugat dan Tergugat tidak

berpisah tempat tinggal;

- Bahwa pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat tersebut terjadi terus

menerus dan setiap kali terjadi pertengkaran, Tergugat selalu memukul

Penggugat, namun Penggugat tetap sabar hidup berumah tangga dengan

Tergugat;

- Bahwa pertengkaran terakhir antara Penggugat dan Tergugat terjadi pada bulan

Februari 2011 disebabkan Tergugat mengajak Penggugat untuk melakukan

hubungan suami istri, namun karena Penggugat dalam kondisi sakit, Penggugat

menolak, akan tetapi Tergugat tidak terima alasan Penggugat, maka terjadilah

pertengkaran dan Tergugat memukul Penggugat sampai bibir dan mata

Penggugat memar serta kuku Penggugat lepas;

Menimbang, bahwa terhadap alat bukti tertulis berupa fotokopi Kutipan

Akta Nikah yang diajukan Penggugat, Majelis berpendapat alat bukti tersebut telah

memenuhi persyaratan formil karena merupakan fotokopi sah dari suatu akta

autentik, khusus dibuat sebagai alat bukti, telah diberi meterai cukup sesuai

ketentuan pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1985 dan telah di-

nazegeling dan telah dileges, secara materiil dapat dipertimbangkan karena alat

bukti tersebut memuat keterangan yang menguatkan dan relevan dengan dalil

gugatan Penggugat sehingga harus dinyatakan secara formil dan materiil alat bukti

tersebut dapat diterima;

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti yang diajukan Penggugat tersebut

maka harus dinyatakan terbukti Penggugat dengan Tergugat telah dan masih terikat

dalam perkawinan yang sah sesuai dengan ketentuan pasal 285 R.Bg jo pasal 2 ayat

(1) dan (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo pasal 7 ayat (1) Kompilasi

Hukum Islam, dengan demikian Penggugat dengan Tergugat telah mempunyai

hubungan dan kapasitas hukum untuk menjadi pihak dalam perkara ini (persona

legal standing in judicio), karenanya Penggugat mempunyai kualitas untuk

mengajukan tuntutan dalam sengketa bidang perkawinan;

Page 108: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

10

Menimbang, bahwa oleh karena alasan gugatan perceraian yang diajukan

Penggugat berkenaan dengan ketentuan pasal 19 huruf f Peraturan Pemerintah

Nomor 9 Tahun 1975 jo pasal 116 huruf f Kompilasi Hukum Islam, sehingga untuk

mengetahui dengan jelas mengenai sebab-sebab perselisihan dan pertengkaran

antara Penggugat dan Tergugat sebagaimana dimaksud dalam ketentuan pasal 22

ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 dan pasal 134 Kompilasi

Hukum Islam, maka Majelis perlu mendengarkan keterangan pihak keluarga atau

orang-orang yang dekat dengan suami istri tersebut;

Menimbang, bahwa Penggugat telah menghadirkan 2 (dua) orang saksi yang

berasal dari pihak keluarga atau orang-orang yang dekat, dan telah memberikan

keterangannya di bawah sumpah yang pada pokoknya sebagai berikut:

- Bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat sekarang tidak rukun lagi sering

terjadi pertengkaran, mereka sudah berpisah lebih kurang 2 tahun;

- Bahwa penyebab sering terjadi pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat,

karena Tergugat memiliki temperamen tinggi, hal-hal kecil selalu dibesar-

besarkan, dan dalam emosi itu terkadang Tergugat sering memukul Penggugat.

Pernah kata Penggugat, Tergugat melakukan kekerasan dalam rumah tangga

terhadap Penggugat disebabkan Penggugat menolak keinginan Tergugat

melakukan hubungan suami istri karena waktu itu Penggugat dalam keadaan

sakit;

- Bahwa Sepengetahuan Saksi Tergugat tidak pernah memberikan nafkah kepada

Penggugat;

- Bahwa Sepengetahuan Saksi Tergugat tidak ada meninggalkan harta benda

sebagai jaminan nafkah Penggugat;

Menimbang, bahwa terhadap alat bukti dua orang saksi yang diajukan

Penggugat di persidangan, Majelis berpendapat kedua orang saksi tersebut telah

memenuhi persyaratan formil, sesuai dengan ketentuan pasal 171-172 R.Bg.

sehingga dapat diterima, dan secara materiil dapat dipertimbangkan karena

keterangannya saling bersesuaian dan saling menguatkan serta relevan dengan dalil-

dalil gugatan Penggugat, sesuai dengan ketentuan pasal 308-309 R.Bg.;

Menimbang, bahwa berdasarkan alat-alat bukti tersebut yang dihubungkan

dengan dalil-dalil gugatan Penggugat, maka Majelis menemukan fakta-fakta yuridis

yang telah dikonstatir sebagai berikut:

- Bahwa Penggugat dengan Tergugat sebagai suami istri yang sah dan belum

pernah bercerai;

Page 109: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

11

- Bahwa antara Penggugat dengan Tergugat sering terjadi perselisihan dan

pertengkaran disebabkan karena Tergugat memiliki temperamen tinggi, hal-hal

kecil selalu dibesar-besarkan, dan dalam emosi itu terkadang Tergugat sering

memukul Penggugat. Pernah kata Penggugat, Tergugat melakukan kekerasan

dalam rumah tangga terhadap Penggugat disebabkan Penggugat menolak

keinginan Tergugat melakukan hubungan suami istri karena waktu itu

Penggugat dalam keadaan sakit;

- Bahwa antara Penggugat dan Tergugat telah berpisah 1 tahun 3 bulan dan

selama itu tidak ada dilakukan upaya damai;

Menimbang, bahwa tujuan pernikahan adalah untuk membentuk rumah

tangga sakinah yang diliputi suasana mawaddah wa rahmah, sebagaimana

dikehendaki oleh al-Qur'an surat al-Rum ayat 21 dan rumusan pasal 1 Undang-

Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo pasal 2 dan pasal 3 Kompilasi Hukum Islam,

namun melihat kenyataan dalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat tujuan

tersebut di atas sudah tidak mungkin lagi dapat terwujud;

Menimbang, bahwa menurut ajaran Islam perceraian adalah merupakan

perbuatan yang tidak terpuji, namun demikian dalam hal suatu perkawinan yang

sudah tidak dapat dipertahankan lagi keutuhannya karena telah pecah, sehingga

menimbulkan mafsadat yang lebih besar dari pada maslahatnya, maka perceraian

dibolehkan;

Menimbang, bahwa dari apa yang diuraikan di atas, maka Majelis

berpendapat pintu perceraian dapat dibuka guna menghindarkan para pihak dari

kemelut rumah tangga yang berkepanjangan yang akan membawa mudharat kepada

kehidupan Penggugat dan Tergugat apabila rumah tangga tetap dipertahankan,

sedangkan kemudharatan harus disingkirkan sebagaimana kaidah fiqhiyah yang

berbunyi:

ل ا ز ي ر ضر ل ا Artinya: Kemudharatan harus disingkirkan

Menimbang, bahwa tujuan pernikahan adalah untuk membentuk rumah

tangga sakinah yang diliputi suasana mawaddah wa rahmah, sebagaimana tersebut

pada pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo pasal 2 dan pasal 3

Kompilasi Hukum Islam, dan disebutkan pula dalam al-Qur'an surat al-Rum ayat 21

sebagai berikut:

� ! " #�� ��$%& '() " ��%�� �$��*� �)�"+� ���,-� �� ��� ��. /� �*0� �� "

Page 110: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

12

Artinya : Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang;

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di

atas, Majelis berkesimpulan alasan perceraian yang didalilkan oleh Penggugat telah

terbukti dan telah memenuhi ketentuan pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1

Tahun 1974 jo pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, pasal

116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, maka sesuai dengan pasal 149 ayat (1) R.bg

harus dinyatakan Tergugat tidak hadir dan gugatan Penggugat dapat dikabulkan

dengan verstek;

Menimbang, bahwa untuk memenuhi ketentuan pasal 84 Undang-Undang

Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3

Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka secara ex officio

Majelis memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Kabupaten Limapuluh Kota

mengirimkan salinan putusan ini yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap

kepada Pegawai Pencatat Nikah Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kabupaten

Limapuluh Kota, dan Pegawai Pencatat Nikah Kecamatan Seibahar Utara,

Kabupaten Muaro Jambi, Propinsi Jambi, dan Pegawai Pencatat Nikah Kecamatan

Payakumbuh Barat, Kota Payakumbuh;

Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7

Tahun 1989 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun

2006, dan Undang-Undang Nomor 50 tahun 2009, maka seluruh biaya perkara

dibebankan kepada Penggugat;

Mengingat semua peraturan perundang-undangan yang berlaku serta dalil-

dalil hukum Islam yang berhubungan dengan perkara ini;

M E N G A D I L I

1. Menyatakan bahwa Tergugat yang telah dipanggil secara resmi dan patut untuk

datang menghadap di depan persidangan, tidak hadir;

2. Mengabulkan gugatan Penggugat dengan verstek;

3. Menjatuhkan talak satu bain sughra Tergugat (TERGUGAT) terhadap

Penggugat (PENGGUGAT);.

4. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Kabupaten Limapuluh Kota

mengirimkan salinan putusan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap

kepada Pegawai Pencatat Nikah Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kabupaten

Limapuluh Kota, dan Pegawai Pencatat Nikah Kecamatan Seibahar Utara,

Page 111: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

13

Kabupaten Muaro Jambi, Propinsi Jambi, dan Pegawai Pencatat Nikah

Kecamatan Payakumbuh Barat, Kota Payakumbuh;

5. Membebankan kepada Penggugat untuk mmembayar biaya perkara yang hingga

kini dihitung sebesar Rp.711.000,- (tujuh ratus sebelas ribu rupiah);

Demikianlah diputus dalam sidang permusyawaratan Majelis Pengadilan

Agama Kabupaten Limapuluh Kota pada hari Rabu tanggal 29 Agustus 2012 M,

bertepatan dengan tanggal 11 Syawal 1433 H, oleh Drs. H. ELMUNIF, sebagai

Ketua Majelis, Dra. ZURNIATI dan SULOMO, S.Ag sebagai Hakim-Hakim

Anggota, yang ditunjuk oleh Ketua Pengadilan Agama Kabupaten Limapuluh Kota

dengan Penetapan Nomor :168/Pdt.G/2012/PA.LK tanggal 28 Agustus 2012 untuk

memeriksa perkara ini, dan diucapkan oleh Ketua Majelis tersebut dalam sidang

terbuka untuk umum pada hari itu juga dengan dihadiri oleh Hakim-Hakim

Anggota yang sama, serta HARMEN, S.Ag sebagai Panitera Pengganti dengan

dihadiri oleh Penggugat tanpa hadirnya Tergugat;

Hakim Anggota, Hakim Ketua,

Ttd. Ttd.

Dra. ZURNIATI Drs. H. ELMUNIF

Ttd.

SULOMO, S.Ag

Panitera Pengganti,

Ttd.

HARMEN, S.Ag

Rincian Biaya Perkara:

1. Biaya pendaftaran : Rp. 30.000,-

2. Biaya Pemberkasan : Rp. 50.000,-

3. Biaya Panggilan : Rp. 620.000,-

4. Biaya Meterai : Rp. 6000,-

5 Redaksi : Rp. 5000,-

J u m l a h : Rp. 711.000,-

Page 112: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

14

Page 113: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

1

P U T U S A N Nomor 170/Pdt.G/2012/PA.LK

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Agama Kabupaten Limapuluh Kota di Tanjung Pati yang

memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama dalam persidangan

Majelis telah menjatuhkan putusan tentang Cerai Gugat dalam perkara:

PENGGUGAT, umur 38 tahun, agama Islam, pendidikan SD, pekerjaan

Buruh jahit bordir, tempat tinggal di KABUPATEN LIMAPULUH

KOTA, sebagai Penggugat;

Melawan:

TERGUGAT, umur 43 tahun, agama Islam, pendidikan SD, pekerjaan

Tani, tempat tinggal di KABUPATEN LIMAPULUH KOTA, sebagai

Tergugat;

Pengadilan Agama tersebut;

Telah membaca dan mempelajari berkas perkara;

Telah mendengar keterangan Penggugat dan Saksi-Saksi di persidangan;

TENTANG DUDUK PERKARANYA

Bahwa Penggugat dengan surat gugatannya tertanggal 22 Mei 2012, yang

telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Kabupaten Limapuluh Kota

dalam Register Perkara Nomor 170/Pdt.G/2012/PA.LK, tanggal 22 Mei 2012 telah

mengajukan Cerai Gugat terhadap Tergugat dengan dalil-dalil dan alasan-alasan

sebagai berikut:

1. Bahwa Penggugat termasuk keluarga miskin yang hanya bekerja sebagai

seorang buruh jahit bordir yang berpenghasilan Rp. 30.000,- seminggu sehingga

penghasilan Penggugat Rp. 120.000,- sebulan, penghasilan tersebut tidak cukup

untuk kebutuhan sehari-hari dan Penggugat mendapatkan JAMKESMAS.

Sesuai juga dengan Surat Keterangan Tidak Mampu nomor: 170/SKTM-

BG/V/2012 yang dikeluarkan oleh Wali Nagari Baruah Gunuang tanggal 18

Mei 2012;

2. Bahwa berdasarkan dalil di atas Penggugat tidak mampu membayar perkara ini,

oleh karena itu, Penggugat mohon diizinkan berpekara secara Prodeo/Cuma-

Cuma;

3. Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri yang sah menikah pada

tanggal 02 Juli 1992 di rumah keluarga Penggugat di KABUPATEN

Page 114: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

2

LIMAPULUH KOTA, yang tercatat dalam Kutipan Akta Nikah Nomor: ------,

yang dikeluarkan oleh PPN/KUA Kecamatan Suliki, Kabupaten Limapuluh

Kota, tanggal 20 Juli 1992;

4. Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat membina rumah tangga di

rumah orang tua Penggugat di KABUPATEN LIMAPULUH KOTA selama 1

minggu, kemudian sering berpindah-pindah tempat tinggal dan terakhir tinggal

di rumah orang tua Penggugat di KABUPATEN LIMAPULUH KOTA, sampai

dengan berpisah;

5. Bahwa dari pernikahan Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai anak 3 (tiga)

orang yang bernama:

5.1. ANAK I, laki-laki, lahir tanggal 12 Desember 1993.

5.2. ANAK II, perempuan, lahir tanggal 27 Desember 1994.

5.3. ANAK III, perempuan, lahir tanggal 16 Oktober 2009.

6. Bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat yang rukun dan damai selama 1

minggu, dan setelah itu tidak harmonis lagi, sejak dari tahun 1992 sampai tahun

2011 dan selama itu sering terjadi perselisihan dan pertengkaran disebabkan:

6.1 Bulan Juli 1992 seminggu setelah pernikahan Penggugat dengan Tergugat

dikarenakan sewaktu Penggugat mengatakan kepada Tergugat kalau belanja

sekali seminggu tidak tiap hari tapi Tergugat salah pengertian dan

mengatakan kalau Tergugat tidak membawa uang banyak, sehingga

Tergugat mendorong bahu Penggugat;

6.2 Bulan September 1992 Penggugat tidak sengaja menyenggol Tergugat

dengan payung Penggugat sehingga Tergugat mengumpulkan pakaiannya

dan ingin pergi dari kediaman bersama, namun Penggugat mencegahnya

tetapi Tergugat mematahkan ibu jari Penggugat dan pergi ke rumah orang

tuanya di KABUPATEN LIMAPULUH KOTA, selama lebih kurang 1

bulan setelah itu rukun kembali;

6.3 Tergugat sering marah kepada Penggugat karena hal kecil dan sering

berlaku kasar kepada Penggugat bahkan Tergugat menendang dada

Penggugat padahal Penggugat sedang hamil dan anak tersebut akhirnya

meninggal dunia, namun antara Penggugat dan Tergugat tetap serumah;

7. Bahwa pertengkaran kembali terjadi bulan Januari 2012 disebabkan sewaktu

Penggugat setelah mandi pada sore hari dan Tergugat ingin melakukan

hubungan suami isteri, namun Penggugat menolak karena waktu shalat ashar

akan datang sehingga Tergugat marah dan membenturkan kepalanya ke telingga

Page 115: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

3

Penggugat sehingga gendang telinga Penggugat pecah, namun antara Penggugat

dan Tergugat tetap serumah;

8. Bahwa pada tanggal 10 Mei 2012 kembali terjadi pertengkaran disebabkan

Penggugat tidak mau melayani Tergugat dikarenakan Penggugat sakit hati

kepada Tergugat setelah menendang telinga anak Penggugat dan Tergugat,

sehingga Tergugat menduduki dada Penggugat sambil mencekik leher

Penggugat, namun tetap serumah;

9. Bahwa pertengkaran terakhir terjadi pada tanggal 15 Mei 2012 disebabkan anak

keempat Pengugat dan Tergugat ingin ikut pergi bersama Tergugat, namun

Tergugat mendorong anak Penggugat dan Tergugat tersebut sehingga

Penggugat marah kepada Tergugat, kemudian Tergugat menjatuhkan Penggugat

dan menginjak dada Penggugat, setelah itu Tergugat pergi sampai dengan

sekarang;

10. Bahwa sejak kejadian tersebut, antara Penggugat dan Tergugat telah berpisah

selama 6 hari dan selama itu antara Penggugat dan Tergugat tidak pernah

dilakukan upaya damai;

11. Bahwa Penggugat sudah tidak ada harapan terciptanya suasana hidup rukun dan

tentram dalam mahligai rumah tangga, dengan keadaan yang sudah sedemikian

itu Penggugat sudah tidak ada kecocokan lagi dalam membina rumah tangga

dan tidak ada harapan serta sudah tidak sanggup lagi untuk melanjutkan hidup

berumah tangga dengan Tergugat, karena itu sesuai dengan pasal 19 huruf (f)

Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1975 Jo Pasal 116 huruf (f) Kompilasi

Hukum Islam cukup alasan bagi Gugatan Penggugat;

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Penggugat memohon kepada Ketua

Pengadilan Agama Kabupaten Limapuluh Kota c.q. Majelis Hakim kiranya

berkenan menerima, memeriksa, mengadili dan menjatuhkan putusan sebagai

berikut:

PRIMER:

1. Mengabulkan gugatan Penggugat;

2. Menjatuhkan talak satu bain sughra Tergugat (TERGUGAT) terhadap

Penggugat (PENGGUGAT);

3. Membebaskan biaya perkara menurut hukum;

SUBSIDER:

Jika Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya;

Bahwa pada hari sidang yang telah ditetapkan, Penggugat hadir menghadap

sendiri di persidangan, sedangkan Tergugat tidak pernah hadir dan tidak pula

Page 116: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

4

menyuruh orang lain sebagai wakil/kuasanya, meskipun telah dipanggil secara

resmi dan patut untuk menghadap di persidangan, sesuai relaas panggilan Jurusita

Pengadilan Agama Kabupaten Limapuluh Kota Nomor 170/Pdt.G/2012/PA.LK

masing-masing tanggal 28 Mei 2012, tanggal 08 Juni 2012 dan tanggal 22 Juni

2012, yang dibacakan di persidangan dan tidak ternyata ketidakhadiran Tergugat itu

disebabkan suatu alasan yang sah menurut hukum;

Bahwa berdasarkan putusan sela Nomor 170/Pdt.G/2012/PA.LK tanggal 14

Juni 2012, Penggugat diizinkan untuk berperkara secara prodeo (Cuma-Cuma);

Bahwa Majelis telah berusaha mendamaikan dengan menasehati Penggugat

agar bersabar dan rukun kembali dengan Tergugat, akan tetapi tidak berhasil;

Bahwa oleh karena Tergugat tidak pernah hadir di persidangan, maka usaha

mediasi tidak dapat dilaksanakan;

Bahwa selanjutnya dibacakan surat gugatan Penggugat yang isinya tetap

dipertahankan oleh Penggugat;

Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya Penggugat telah

mengajukan alat bukti berupa:

1. Bukti Surat

Fotokopi Kutipan Akta Nikah Nomor ------, tanggal 20 Juli 1992 yang

dikeluarkan oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan

Suliki, Kabupaten Limapuluh Kota, bermeterai cukup dan di-nazegeling, yang

oleh Ketua Majelis telah dicocokkan dengan aslinya ternyata cocok, diberi

tanggal, diparaf, dan diberi tanda P;

2. Bukti Saksi

2.1. SAKSI I, umur 49 tahun, agama Islam, pekerjaan Rumah tangga,

bertempat tinggal di KABUPATEN LIMAPULUH KOTA, telah

memberikan keterangannya di bawah sumpah yang pada pokoknya sebagai

berikut:

- Bahwa Saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat karena Saksi

bertetangga dengan kakak Penggugat;

- Bahwa hubungan Penggugat dengan Tergugat adalah suami istri, yang

menikah lebih kurang 20 tahun yang lalu;

- Bahwa setelah menikah Penggugat dengan Tergugat membina rumah

tangga di rumah orang tua Penggugat di KABUPATEN LIMAPULUH

KOTA, kemudian berpindah-pindah dan terakhir tinggal di rumah

orang tua Penggugat sampai dengan berpisah;

- Bahwa Penggugat dengan Tergugat telah dikaruniai 3 orang anak;

Page 117: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

5

- Bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat tidak rukun karena

sering berselisih dan bertengkar dan apa penyebabnya Saksi tidak tahu

pasti;

- Bahwa dalam pertengkaran tersebut Tergugat sering melakukan

kekerasan, seperti memukul dan menendang Penggugat, hal ini Saksi

ketahui karena melihat bekas biru di tubuh Penggugat dan juga Saksi

yang mengantarkannya ke dokter untuk divisum;

- Bahwa sekarang antara Penggugat dan Tergugat telah berpisah tempat

tinggal;

- Bahwa selama berpisah Tergugat tidak pernah memberi nafkah untuk

Penggugat dan anaknya;

- Bahwa selama berpisah tidak ada usaha untuk mendamaikan rumah

tangga kedua belah pihak;

2.2. SAKSI II, umur 52 tahun, agama Islam, pekerjaan Tani, bertempat tinggal

di KABUPATEN LIMAPULUH KOTA, telah memberikan keterangannya

di bawah sumpah yang pada pokoknya sebagai berikut:

- Bahwa Saksi adalah paman Penggugat, sedangkan Tergugat adalah

suami Penggugat;

- Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami istri, yang menikah pada

tahun 1992 yang lalu;

- Bahwa setelah menikah Penggugat dengan Tergugat membina rumah

tangga di rumah orang tua Penggugat di KABUPATEN LIMAPULUH

KOTA, kemudian berpindah-pindah dan terakhir tinggal di rumah

orang tua Penggugat sampai dengan berpisah;

- Bahwa Penggugat dengan Tergugat telah dikaruniai 3 orang anak;

- Bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat tidak rukun karena

sering berselisih dan bertengkar yang disebabkan Tergugat sering

melakukan kekerasan (emosi tidak terkendali) terhadap Penggugat,

seperti memukul dan menendang disamping itu Tergugat juga kurang

memberi belanja untuk Penggugat;

- Bahwa sekarang antara Penggugat dan Tergugat telah berpisah tempat

tinggal;

- Bahwa selama berpisah Tergugat tidak pernah memberi nafkah untuk

Penggugat dan anaknya;

- Bahwa selama berpisah tidak ada usaha untuk mendamaikan rumah

tangga kedua belah pihak;

Page 118: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

6

Bahwa atas keterangan para Saksi tersebut Penggugat membenarkannya dan

menyatakan tidak akan mengajukan alat bukti lagi;

Bahwa Penggugat menyatakan dalam kesimpulannya, yang pada pokoknya

tetap dengan dalil-dalil gugatannya untuk bercerai dari Tergugat dan mohon

putusan;

Bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini cukup ditunjuk segala hal

yang telah termuat dalam berita acara persidangan perkara ini yang dianggap

sebagai satu kesatuan tak terpisahkan dalam putusan ini;

TENTANG HUKUMNYA

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah

sebagaimana tersebut di atas;

Menimbang, bahwa sesuai dengan pasal 49 ayat (1) huruf (a) Undang-

Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama sebagaimana telah diubah

dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50

Tahun 2009, maka penyelesaian perkara di tingkat pertama antara orang-orang yang

beragama Islam di bidang perkawinan merupakan wewenang absolut Pengadilan

Agama;

Menimbang, bahwa Majelis telah berusaha mendamaikan dengan

menasehati Penggugat agar bersabar dan rukun kembali dengan Tergugat,

sebagaimana ketentuan pasal 39 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo

pasal 82 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah dengan

Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009

jo pasal 31 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 serta pasal 143 ayat (1)

Kompilasi Hukum Islam, akan tetapi tidak berhasil;

Menimbang, bahwa berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung Republik

Indonesia (PERMA) Nomor 1 Tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan,

semua perkara yang masuk ke pengadilan terlebih dahulu harus dilaksanakan

mediasi, akan tetapi dalam perkara yang bersangkutan karena pihak Tergugat tidak

pernah hadir, maka mediasi tidak dapat dilaksanakan;

Menimbang, bahwa Penggugat telah datang menghadap sendiri (in person)

di persidangan, sedangkan Tergugat tidak pernah hadir di persidangan dan tidak

pula mengirimkan orang lain selaku wakil atau kuasanya yang sah untuk hadir di

persidangan meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut sesuai pasal 26

Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, dan tidak ternyata ketidakhadiran

Tergugat itu disebabkan suatu alasan yang sah menurut hukum (default without

Page 119: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

7

reason) sesuai pasal 149 ayat (1) R.bg, maka harus dinyatakan Tergugat tidak hadir

dan perkara a quo dapat diperiksa tanpa hadirnya Tergugat;

Menimbang, bahwa tidak hadirnya Tergugat di persidangan, dapat dianggap

tidak bermaksud untuk mempertahankan hak-hak keperdataannya dan atau

membela kepentingannya di persidangan, mengakui dan membenarkan semua

Posita dan Petitum dalam surat gugatan Penggugat, sedangkan gugatan Penggugat

juga tidak ternyata melawan hukum, oleh karena itu seluruh dalil-dalil gugatan

Penggugat harus dinyatakan telah terbukti;

Menimbang, bahwa Majelis sependapat dan mengambil alih pendapat ahli

fiqih dalam Kitab Ahkamul Qur'an Juz II hal 405 yang berbunyi:

نم ىعلى دم ااكح نكام مح نيملسالم لمجب وي وفه مق لا ظالح له Artinya: Barang siapa yang dipanggil untuk menghadap Hakim Islam, kemudian

tidak menghadap maka ia termasuk orang yang zalim, dan gugurlah

haknya.

Menimbang, bahwa karena perkara ini adalah mengenai bidang perceraian

yang dinilai penting untuk ditemukan kebenaran materiilnya, dan untuk lebih

meyakinkan majelis atas dalil-dalil gugatan Penggugat, maka sesuai dengan

Keputusan Mahkamah Agung RI Nomor KMA/032/SK/IV/2006 tanggal 4 April

2006 tentang Pemberlakuan Buku II Pedoman Teknis Administrasi dan Teknis

Peradilan Agama, Edisi Revisi 2010, Majelis berpendapat Penggugat diwajibkan

untuk mengajukan bukti-bukti yang dapat mendukung dalil-dalil posita dan petitum

gugatannya;

Menimbang, bahwa Majelis sependapat dan mengambil alih hujjah

syari’ah dalam Kitab Al-Anwar Juz II halaman 55 yang untuk selanjutnya diambil

alih sebagai pendapat Majelis yang berbunyi :

بالبينــة اثبـاتـه جـاز غـيبــة أو توار أو بتعـزز تعـزز فانArtinya: Apabila dia (Tergugat) enggan hadir, atau bersembunyi atau tidak

diketahui alamatnya (ghaib), perkara ini dapat diputus berdasarkan bukti-

bukti (persaksian);

Menimbang, bahwa alasan Penggugat mengajukan Cerai Gugat terhadap

Tergugat adalah sebagai berikut:

Page 120: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

8

- Bahwa selama Penggugat dan Tergugat membina rumah tangga yang rukun dan

damai selama 1 minggu, dan setelah itu tidak harmonis lagi karena sering terjadi

perselisihan dan pertengkaran disebabkan Tergugat sering melakukan kekerasan

(emosi tidak terkendali) terhadap Penggugat, seperti memukul dan menendang

disamping itu Tergugat juga kurang memberi belanja untuk Penggugat;

- Bahwa sekarang Penggugat dengan Tergugat telah berpisah tempat tinggal;

- Bahwa selama berpisah Tergugat tidak pernah memberi nafkah dan belanja

untuk Penggugat dan anak serta tidak ada pula usaha untuk mendamaikan kedua

belah pihak;

Menimbang, bahwa terhadap alat bukti tertulis berupa fotokopi Kutipan

Akta Nikah yang diajukan Penggugat, Majelis berpendapat alat bukti tersebut telah

memenuhi persyaratan formil karena merupakan fotokopi sah dari suatu akta

autentik, khusus dibuat sebagai alat bukti, telah diberi meterai cukup sesuai

ketentuan pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1985 dan telah di-

nazegeling, secara materiil dapat dipertimbangkan karena alat bukti tersebut

memuat keterangan yang menguatkan dan relevan dengan dalil gugatan Penggugat

sehingga harus dinyatakan secara formil dan materiil alat bukti tersebut dapat

diterima;

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti yang diajukan Penggugat tersebut

maka harus dinyatakan terbukti Penggugat dengan Tergugat telah dan masih terikat

dalam perkawinan yang sah sesuai dengan ketentuan pasal 285 R.Bg jo pasal 2 ayat

(1) dan (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo pasal 7 ayat (1) Kompilasi

Hukum Islam, dengan demikian Penggugat dengan Tergugat telah mempunyai

hubungan dan kapasitas hukum untuk menjadi pihak dalam perkara ini (persona

legal standing in judicio), karenanya Penggugat mempunyai kualitas untuk

mengajukan tuntutan dalam sengketa bidang perkawinan;

Menimbang, bahwa oleh karena alasan gugatan perceraian yang diajukan

Penggugat berkenaan dengan ketentuan pasal 19 huruf f Peraturan Pemerintah

Nomor 9 Tahun 1975 jo pasal 116 huruf f Kompilasi Hukum Islam, sehingga untuk

mengetahui dengan jelas mengenai sebab-sebab perselisihan dan pertengkaran

antara Penggugat dan Tergugat sebagaimana dimaksud dalam ketentuan pasal 22

ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 dan pasal 134 Kompilasi

Hukum Islam, maka Majelis perlu mendengarkan keterangan pihak keluarga atau

orang-orang yang dekat dengan suami istri tersebut;

Page 121: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

9

Menimbang, bahwa Penggugat telah menghadirkan 2 (dua) orang saksi yang

berasal dari pihak keluarga atau orang-orang yang dekat, dan telah memberikan

keterangannya di bawah sumpah yang pada pokoknya sebagai berikut:

- Bahwa Penggugat dengan Tergugat adalah suami istri dan telah dikaruniai 3

orang anak;

- Bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat akhir-akhir ini tidak rukun karena

sering berselisih dan bertengkar yang disebabkan Tergugat sering melakukan

kekerasan (emosi tidak terkendali) terhadap Penggugat, seperti memukul dan

menendang disamping itu Tergugat juga kurang memberi belanja untuk

Penggugat;

- Bahwa sekarang antara Penggugat dan Tergugat telah berpisah tempat tinggal;

- Bahwa selama berpisah Tergugat tidak pernah memberi nafkah untuk Penggugat

dan anaknya;

Menimbang, bahwa terhadap alat bukti dua orang saksi yang diajukan

Penggugat di persidangan, Majelis berpendapat kedua orang saksi tersebut telah

memenuhi persyaratan formil, sesuai dengan ketentuan pasal 171-172 R.Bg.

sehingga dapat diterima, dan secara materiil dapat dipertimbangkan karena

keterangannya saling bersesuaian dan saling menguatkan serta relevan dengan dalil-

dalil gugatan Penggugat, sesuai dengan ketentuan pasal 308-309 R.Bg.;

Menimbang, bahwa berdasarkan alat-alat bukti tersebut yang dihubungkan

dengan dalil-dalil gugatan Penggugat, maka Majelis menemukan fakta-fakta yuridis

yang telah dikonstatir sebagai berikut:

- Bahwa terbukti benar rumah tangga Penggugat dan Tergugat tidak rukun lagi

karena sering terjadi perselisihan dan pertengkaran;

- Bahwa penyebab perselisihan dan pertengkaran itu karena Tergugat sering

melakukan kekerasan (emosi tidak terkendali) terhadap Penggugat, seperti

memukul dan menendang disamping itu Tergugat juga kurang memberi belanja

untuk Penggugat;

- Bahwa terbukti benar akibat dari perselisihan dan pertengkaran tersebut

Penggugat dan Tergugat berpisah tempat tinggal sampai sekarang;

Menimbang, bahwa tujuan pernikahan adalah untuk membentuk rumah

tangga sakinah yang diliputi suasana mawaddah wa rahmah, sebagaimana

dikehendaki oleh al-Qur'an surat al-Rum ayat 21 dan rumusan pasal 1 Undang-

Page 122: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

10

Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo pasal 2 dan pasal 3 Kompilasi Hukum Islam,

namun melihat kenyataan dalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat tujuan

tersebut di atas sudah tidak mungkin lagi dapat terwujud;

Menimbang, bahwa menurut ajaran Islam perceraian adalah merupakan

perbuatan yang tidak terpuji, namun demikian dalam hal suatu perkawinan yang

sudah tidak dapat dipertahankan lagi keutuhannya karena telah pecah, sehingga

menimbulkan mafsadat yang lebih besar dari pada maslahatnya, maka perceraian

dibolehkan;

Menimbang, bahwa dari apa yang diuraikan di atas, maka Majelis

berpendapat pintu perceraian dapat dibuka guna menghindarkan para pihak dari

kemelut rumah tangga yang berkepanjangan yang akan membawa mudharat kepada

kehidupan Penggugat dan Tergugat apabila rumah tangga tetap dipertahankan,

sedangkan kemudharatan harus disingkirkan sebagaimana kaidah fiqhiyah yang

berbunyi:

يزال الضررArtinya: Kemudharatan harus disingkirkan

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di

atas, Majelis berkesimpulan, harus dinyatakan Tergugat tidak hadir sesuai dengan

pasal 149 ayat (1) R.bg dan alasan perceraian yang didalilkan oleh Penggugat telah

terbukti dan telah memenuhi ketentuan pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1

Tahun 1974 jo pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, pasal

116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, maka gugatan Penggugat dapat dikabulkan

dengan verstek;

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan pasal 84 Undang-Undang Nomor

7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun

2006 dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka secara ex officio Majelis

memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Kabupaten Limapuluh Kota

mengirimkan salinan putusan ini yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap

kepada Pegawai Pencatat Nikah Kecamatan Bukik Barisan dan Pegawai Pencatat

Nikah Kecamatan Guguak, Kabupaten Limapuluh Kota;

Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7

Tahun 1989 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun

2006, dan Undang-Undang Nomor 50 tahun 2009, maka seluruh biaya perkara

dibebankan kepada Penggugat;

Page 123: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

11

Mengingat semua peraturan perundang-undangan yang berlaku serta dalil-

dalil hukum Islam yang berhubungan dengan perkara ini;

M E N G A D I L I

1. Menyatakan bahwa Tergugat yang telah dipanggil secara resmi dan patut untuk

datang menghadap di depan persidangan, tidak hadir;

2. Mengabulkan gugatan Penggugat dengan verstek;

3. Menjatuhkan talak satu bain shughra Tergugat (TERGUGAT) terhadap

Penggugat (PENGGUGAT);

4. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Kabupaten Limapuluh Kota

mengirimkan salinan putusan ini yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap

kepada Pegawai Pencatat Nikah Kecamatan Bukik Barisan dan Pegawai

Pencatat Nikah Kecamatan Guguak, Kabupaten Limapuluh Kota;

5. Biaya yang timbul dalam perkara ini yang hingga kini dihitung sebesar

Rp. 161.000,- (seratus enam puluh satu ribu rupiah) dibebankan kepada Negara;

Demikianlah diputus dalam sidang permusyawaratan Majelis Pengadilan

Agama Kabupaten Limapuluh Kota pada hari Kamis tanggal 28 Juni 2012 M,

bertepatan dengan tanggal 8 Syakban 1433 H, oleh Dra. Hj. ATMIYARTI, sebagai

Ketua Majelis, SAMSUL FADLI, S.Pd. SH dan AHYAR SIDDIQ, SEI. MHI

sebagai Hakim-Hakim Anggota, yang ditunjuk oleh Ketua Pengadilan Agama

Kabupaten Limapuluh Kota dengan Penetapan Nomor 170/Pdt.G/2012/PA.LK

tanggal 23 Mei 2012 untuk memeriksa perkara ini, dan diucapkan oleh Ketua

Majelis tersebut dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga dengan

dihadiri oleh Hakim-Hakim Anggota yang sama, serta MASRI JAFRI sebagai

Panitera Pengganti dengan dihadiri oleh Penggugat tanpa hadirnya Tergugat.

Hakim Anggota, Hakim Ketua,

ttd. ttd.

SAMSUL FADLI, S.Pd. SH Dra. Hj. ATMIYARTI

ttd.

Page 124: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

12

AHYAR SIDDIQ, SEI. MHI

Panitera Pengganti,

ttd.

MASRI JAFRI

Rincian Biaya Perkara:

1. Biaya Panggilan : Rp. 150.000,-

2. Biaya Meterai : Rp. 6.000,-

3. Redaksi : Rp. 5.000,-

J u m l a h : Rp. 161.000,-

Page 125: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

1

P U T U S A N Nomor 175/Pdt.G/2012/PA.LK

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Agama Kabupaten Limapuluh Kota di Tanjung Pati yang

memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama dalam persidangan

Majelis telah menjatuhkan putusan dalam perkara:

PENGGUGAT, umur 39 tahun, agama Islam, pendidikan SD, pekerjaan

Rumah tangga, tempat tinggal di KABUPATEN LIMAPULUH KOTA,

sebagai Penggugat;

Melawan:

TERGUGAT, umur 40 tahun, agama Islam, pendidikan SD, pekerjaan

Buruh tani, tempat tinggal di KABUPATEN LIMAPULUH KOTA,

sebagai Tergugat;

Pengadilan Agama tersebut;

Telah membaca dan mempelajari berkas perkara;

Telah mendengar keterangan Penggugat dan Saksi-Saksi di persidangan;

TENTANG DUDUK PERKARANYA

Bahwa Penggugat dengan surat gugatannya tertanggal 24 Mei 2012, yang

telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Kabupaten Limapuluh Kota

dalam Register Perkara Nomor 175/Pdt.G/2012/PA.LK, tanggal 25 Mei 2012 telah

mengajukan Cerai Gugat terhadap Tergugat dengan dalil-dalil dan alasan-alasan

yang pada pokoknya sebagai berikut:

1. Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami istri menikah pada tanggal 08

Maret 1991 di KABUPATEN LIMAPULUH KOTA yang tercatat dalam

Kutipan Akta Nikah Nomor ------, yang dikeluarkan oleh PPN/KUA Kecamatan

Gunuang Omeh, tanggal 11 Maret 1991;

2. Bahwa perkawinan antara Penggugat dan Tergugat dilangsungkan tidak

berdasarkan kehendak kedua belah pihak, namun karena dijodohkan oleh ayah

Penggugat;

3. Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat membina rumah tangga di

rumah orang tua Penggugat di KABUPATEN LIMAPULUH KOTA selama 15

Page 126: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

2

tahun kemudian pindak ke rumah sendiri di alamat yang sama sampai dengan

berpisah;

4. Bahwa dari pernikahan Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai 5 (lima) anak

laki-laki, masing-masing bernama:

4.1. ANAK I, lahir tanggal 17 Mei 1992;

4.2. ANAK II, lahir tanggal 14 Juni 2000;

4.3. ANAK III, lahir tanggal 22 Maret 2002;

4.4. ANAK IV, lahir tanggal 30 April 2006;

4.5. ANAK V, lahir tanggal 15 September 2009;

5. Bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat yang rukun dan damai selama 8

tahun, setelah itu sejak dari tahun 2000 sampai tahun 2012 tidak harmonis lagi,

sering terjadi perselisihan dan pertengkaran;

6. Bahwa pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat dimulai pada bulan

Oktober tahun 2000 disebabkan Tergugat menggendong anak kedua yang masih

berumur 4 bulan, anak tersebut menangis Tergugat tidak senang mendengar

tangisan anak tersebut dan menyerahkan anak tersebut kepada Penggugat

dengan kesal, dan marah-marah dan berakhir dengan menampar telinga

Penggugat sampai tuli, setelah pertengkaran Tergugat pergi meninggalkan

kediaman bersama selama 2 bulan, setelah itu rukun kembali;

7. Bahwa pada bulan Maret 2001, kembali terjadi pertengkaran antara Penggugat

dan Tergugat disebabkan Tergugat tidak dapat memenuhi kebutuhan rumah

tangga, sampai beras pun tidak ada untuk dimasak, padahal Tergugat bekerja,

dalam pertengkaran tersebut Tergugat kembali memukul Penggugat;

8. Bahwa pertengkaran dengan sebab yang sama seperti pada point (7) terjadi

terus menerus, dan setiap terjadi pertengkaran tersebut Tergugat selalu

memukul Penggugat, namun Penggugat dan Tergugat tetap tinggal bersama;

9. Bahwa pada bulan Juli 2011 terjadi lagi pertengkaran antara Penggugat dan

Tergugat disebabkan anak pertama Penggugat dan Tergugat ingin memakai

sepeda motor untuk pergi bekerja, tetapi Tergugat tidak mengizinkan, namun

anak tersebut tetap membawanya, sehingga Tergugat marah kepada Penggugat

akan memukul Penggugat dengan kayu, tetapi tidak kena, setelah itu Tergugat

pergi meninggalkan kediaman bersama selama 3 bulan, kemudian rukun

kembali;

10. Bahwa pertengkaran terakhir antara Penggugat dan Tergugat terjadi pada

pertengahan bulan Januari 2012 disebabkan ketika Penggugat ingin memasak

nasi, ternyata beras habis, dan Penggugat meminta uang kepada Tergugat untuk

Page 127: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

3

membeli beras, namun Tergugat tidak mau memberikan uang kepada

Penggugat, padahal Tergugat punya uang Penggugat mengetahui karena baru

saja pulang dari bekerja, yang mengakibatkan Tergugat pergi meninggalkan

kediaman bersama pulang ke rumah orang tua Tergugat;

11. Bahwa sejak kejadian tersebut Tergugat tidak pernah kembali lagi kepada

Penggugat, sehingga antara Penggugat dan Tergugat telah berpisah selama 4

bulan;

12. Bahwa selama berpisah, Tergugat tidak pernah memberikan nafkah kepada

Penggugat dan antara Penggugat dan Tergugat juga tidak pernah dilakukan

upaya damai;

13. Bahwa dari uraian di atas Penggugat menyimpulkan, Penggugat telah menepis

terciptanya suasana hidup rukun dan tentram dalam mahligai rumah tangga,

dengan keadaan yang sudah demikian itu Penggugat sudah tidak ada kecocokan

lagi dalam membina rumah tangga dan tidak ada harapan serta sudah tidak

sanggup lagi untuk melanjutkan hidup berumah tangga dengan Tergugat, karena

itu cukup alasan bagi Gugatan Penggugat;

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Penggugat memohon kepada Ketua

Pengadilan Agama Kabupaten Limapuluh Kota c.q. Majelis Hakim kiranya

berkenan menerima, memeriksa, mengadili dan menjatuhkan putusan sebagai

berikut:

PRIMER:

1. Mengabulkan gugatan Penggugat;

2. Menjatuhkan talak satu bain sughra Tergugat (TERGUGAT) terhadap

Penggugat (PENGGUGAT);

3. Menetapkan biaya perkara sesuai peraturan yang berlaku;

S U B S I D E R:

Jika Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya;

Bahwa pada hari sidang yang telah ditetapkan, Penggugat hadir menghadap

sendiri di persidangan, sedangkan Tergugat tidak pernah hadir dan tidak pula

menyuruh orang lain sebagai wakil/kuasanya, meskipun telah dipanggil secara

resmi dan patut untuk menghadap di persidangan, sesuai relaas panggilan Jurusita

Pengadilan Agama Kabupaten Limapuluh Kota Nomor 175/Pdt.G/2012/PA.LK

masing-masing tanggal 5 Juni 2012 dan tanggal 14 Juni 2012, yang dibacakan di

persidangan dan tidak ternyata ketidakhadiran Tergugat itu disebabkan suatu alasan

yang sah menurut hukum;

Page 128: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

4

Bahwa Majelis telah berusaha mendamaikan dengan menasehati Penggugat

agar bersabar dan rukun kembali dengan Tergugat, akan tetapi tidak berhasil;

Bahwa oleh karena Tergugat tidak pernah hadir di persidangan, maka usaha

mediasi tidak dapat dilaksanakan;

Bahwa selanjutnya dibacakan surat gugatan Penggugat yang isinya tetap

dipertahankan oleh Penggugat;

Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya Penggugat telah

mengajukan alat bukti berupa:

1. Bukti Surat

Fotokopi Kutipan Akta Nikah Nomor ------, tanggal 11 Maret 1991 yang

dikeluarkan oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan

Gunuang Omeh, Kabupaten Limapuluh Kota, bermeterai cukup dan di-

nazegeling, yang oleh Ketua Majelis telah dicocokkan dengan aslinya ternyata

cocok, diberi tanggal, diparaf, dan diberi tanda P;

2. Bukti Saksi

2.1. SAKSI I, umur 40 tahun, agama Islam, pekerjaan tani, bertempat tinggal di

KABUPATEN LIMAPULUH KOTA, telah memberikan keterangannya di

bawah sumpah yang pada pokoknya sebagai berikut:

- Bahwa Saksi kenal dengan Penggugat dari kecil karena bertetangga

sedangkan Tergugat sebagai suami Penggugat Saksi kenal sejak menikah

dengan Penggugat;

- Bahwa Penggugat dan Tergugat setelah menikah membina rumah tangga

di tempat Penggugat sampai berpisah tempat tinggal, selama perkawinan

telah dikaruniai 5 orang anak;

- Bahwa sepengetahuan saksi rumah tangga Penggugat dan Tergugat

sekarang tidak rukun lagi, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran

disebabkan Tergugat tidak bertanggung jawab terhadap nafkah Penggugat

dan anak-anak;

- Bahwa Saksi pernah melihat dan mendengar Penggugat dan Tergugat

bertengkar dua kali, ketika Saksi lewat di depan rumah Penggugat;

- Bahwa sepengetahuan Saksi karena pertengkaran yang terjadi antara

Penggugat dengan Tergugat, sudah 3 kali Tergugat meninggalkan tempat

tinggal bersama, setelah didamaikan berbaik kembali;

- Bahwa sekarang Penggugat dengan Tergugat telah berpisah tempat tinggal

selama 5 bulan, dan usaha damai dari kedua belah pihak dan keluarga

masing-masing sepengetahuan Saksi tidak ada lagi;

Page 129: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

5

2.2. SAKSI II, umur 20 tahun, agama Islam, pekerjaan tani, bertempat tinggal

di KABUPATEN LIMAPULUH KOTA., telah memberikan

keterangannya di bawah sumpah yang pada pokoknya sebagai berikut:

- Bahwa Saksi kenal dengan Penggugat sejak kecil karena bertetangga dan

kenal dengan Tergugat sejak menikah dengan Penggugat;

- Bahwa Penggugat dan Tergugat setelah menikah membina rumah tangga

di rumah orang tua Penggugat, dari perkawinan telah dikaruniai 5 orang

anak;

- Bahwa Sepengetahuan Saksi rumah tangga Penggugat dan Tergugat

sekarang tidak rukun lagi, mereka sudah berpisah sejak 4 bulan;

- Bahwa Penyebabnya sering terjadi perselisihan dan peretenkaran karena

Tergugat kurang bertanggung jawab terhadap nafkah Penggugat dan anak;

- Bahwa Saksi ada 4 kali mendengar dan melihat pertengkaran yang terjadi

antara Penggugat dengan Tergugat;

- Bahwa akibat perselisihan dan pertengkaran tersebut Tergugat telah 4 kali

monggok (meninggalkan tempat tinggal bersama) dalam pertengkaran

setelah didamaikan mereka berbaik kembali;

- Bahwa dalam pertengkaran tersebut Saksi pernah melihat Tergugat

melakukan kekerasan dengan memukul Penggugat hingga bibirnya

berdarah;

- Bahwa semenjak berpisah terakhir ini tidak ada lagi usaha damai yang

dilakukan pihak keluarga;

Bahwa atas keterangan para Saksi tersebut Penggugat membenarkannya dan

menyatakan tidak akan mengajukan alat bukti lagi;

Bahwa Penggugat menyatakan dalam kesimpulannya, yang pada pokoknya

tetap dengan dalil-dalil gugatannya untuk bercerai dari Tergugat dan mohon

putusan;

Bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini cukup ditunjuk segala hal

yang telah termuat dalam berita acara persidangan perkara ini yang dianggap

sebagai satu kesatuan tak terpisahkan dalam putusan ini;

TENTANG HUKUMNYA

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah

sebagaimana tersebut di atas;

Page 130: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

6

Menimbang, bahwa sesuai dengan pasal 49 ayat (1) huruf (a) Undang-

Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama sebagaimana telah diubah

dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50

Tahun 2009, maka penyelesaian perkara di tingkat pertama antara orang-orang yang

beragama Islam di bidang perkawinan merupakan wewenang absolut Pengadilan

Agama;

Menimbang, bahwa Majelis telah berusaha mendamaikan dengan

menasehati Penggugat agar bersabar dan rukun kembali dengan Tergugat,

sebagaimana ketentuan pasal 39 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo

pasal 82 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah dengan

Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009

jo pasal 31 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 serta pasal 143 ayat (1)

Kompilasi Hukum Islam, akan tetapi tidak berhasil;

Menimbang, bahwa berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung Republik

Indonesia (PERMA) Nomor 1 Tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan,

semua perkara yang masuk ke pengadilan terlebih dahulu harus dilaksanakan

mediasi, akan tetapi dalam perkara yang bersangkutan karena pihak Tergugat tidak

pernah hadir, maka mediasi tidak dapat dilaksanakan;

Menimbang, bahwa Penggugat telah datang menghadap sendiri (in person)

di persidangan, sedangkan Tergugat tidak pernah hadir di persidangan dan tidak

pula mengirimkan orang lain selaku wakil atau kuasanya yang sah untuk hadir di

persidangan meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut sesuai pasal 26

Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, dan tidak ternyata ketidakhadiran

Tergugat itu disebabkan suatu alasan yang sah menurut hukum (default without

reason) sesuai pasal 149 ayat (1) R.bg, maka harus dinyatakan Tergugat tidak hadir

dan perkara a quo dapat diperiksa tanpa hadirnya Tergugat;

Menimbang, bahwa tidak hadirnya Tergugat di persidangan, dapat dianggap

tidak bermaksud untuk mempertahankan hak-hak keperdataannya dan atau

membela kepentingannya di persidangan,

Menimbang, bahwa Majelis sependapat dan mengambil alih pendapat ahli

fiqih dalam Kitab Ahkamul Qur'an Juz II hal 405 yang berbunyi:

نم ىعلى دم ااكح نكام مح نيملسالم لمجب وي وفه مق لا ظالح له Artinya: Barang siapa yang dipanggil untuk menghadap Hakim Islam, kemudian

tidak menghadap maka ia termasuk orang yang zalim, dan gugurlah haknya.

Page 131: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

7

Menimbang, bahwa karena perkara ini adalah mengenai bidang perceraian

yang dinilai penting untuk ditemukan kebenaran materiilnya, dan untuk lebih

meyakinkan majelis atas dalil-dalil gugatan Penggugat, maka sesuai dengan

Keputusan Mahkamah Agung RI Nomor KMA/032/SK/IV/2006 tanggal 4 April

2006 tentang Pemberlakuan Buku II Pedoman Teknis Administrasi dan Teknis

Peradilan Agama, Edisi Revisi 2010, Majelis berpendapat Penggugat diwajibkan

untuk mengajukan bukti-bukti yang dapat mendukung dalil-dalil posita dan petitum

gugatannya;

Menimbang, bahwa Majelis sependapat dan mengambil alih hujjah

syari’ah dalam Kitab Al-Anwar Juz II halaman 55 yang untuk selanjutnya diambil

alih sebagai pendapat Majelis yang berbunyi :

بالبينــة اثبـاتـه جـاز غـيبــة أو توار أو بتعـزز تعـزز فانArtinya: Apabila dia (Tergugat) enggan hadir, atau bersembunyi atau tidak

diketahui alamatnya (ghaib), perkara ini dapat diputus berdasarkan bukti-

bukti (persaksian);

Menimbang, bahwa alasan Penggugat mengajukan Cerai Gugat terhadap

Tergugat adalah sebagai berikut:

- Bahwa Penggugat dengan Tergugat adalah suami istri, setelah menikah

Penggugat dan Tergugat membina rumah tangga di rumah orang tua Penggugat

di KABUPATEN LIMAPULUH KOTA 15 tahun kemudian pindak ke rumah

sendiri di alamat yang sama sampai dengan berpisah;

- Bahwa dari pernikahan Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai 5 (lima) anak,

rumah tangga Penggugat dan Tergugat yang rukun dan damai selama 8 tahun,

setelah itu sejak dari tahun 2000 sampai tahun 2012 tidak harmonis lagi, sering

terjadi perselisihan dan pertengkaran;

- Bahwa pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat dimulai pada bulan

Oktober tahun 2000 disebabkan masalah nafkah beras tidak ada yang akan

dimasak, sementara Tergugat tidak mau memberi, dan penyebab lain karena

masalah anak, Tergugat tidak senang mendengar tangisan anak yang masih

kecil, dan juga karena anak membawa motor Penggugat, tetapi Tergugat marah

kepada Penggugat, dalam pertengkaran tersebut Tergugat melakukan kekerasan

memukul Penggugat hingga berakibat telinga Tergugat tuli;

- Bahwa pertengkaran terakhir terjadi pada pertengahan bulan Januari 2012

disebabkan Penggugat ingin memasak nasi, dan beras habis, maka Penggugat

Page 132: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

8

meminta uang kepada Tergugat untuk membeli beras, namun Tergugat tidak

mau memberikan uang, padahal Tergugat punya uang karena baru saja pulang

dari bekerja, akibat pertengkaran Tergugat pergi meninggalkan kediaman

bersama, tidak pernah kembali dan berpisah sudah 4 bulan lamanya;

- Bahwa selama berpisah, Tergugat tidak pernah memberikan nafkah kepada

Penggugat dan antara Penggugat dan Tergugat juga tidak pernah dilakukan

upaya damai;

Menimbang, bahwa terhadap alat bukti tertulis berupa fotokopi Kutipan

Akta Nikah yang diajukan Penggugat, Majelis berpendapat alat bukti tersebut telah

memenuhi persyaratan formil karena merupakan fotokopi sah dari suatu akta

autentik, khusus dibuat sebagai alat bukti, telah diberi meterai cukup sesuai

ketentuan pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1985 dan telah di-

nazegeling, secara materiil dapat dipertimbangkan karena alat bukti tersebut

memuat keterangan yang menguatkan dan relevan dengan dalil gugatan Penggugat

sehingga harus dinyatakan secara formil dan materiil alat bukti tersebut dapat

diterima;

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti yang diajukan Penggugat tersebut

maka harus dinyatakan terbukti Penggugat dengan Tergugat telah dan masih terikat

dalam perkawinan yang sah sesuai dengan ketentuan pasal 285 R.Bg jo pasal 2 ayat

(1) dan (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo pasal 7 ayat (1) Kompilasi

Hukum Islam, dengan demikian Penggugat dengan Tergugat telah mempunyai

hubungan dan kapasitas hukum untuk menjadi pihak dalam perkara ini (persona

legal standing in judicio), karenanya Penggugat mempunyai kualitas untuk

mengajukan tuntutan dalam sengketa bidang perkawinan;

Menimbang, bahwa oleh karena alasan gugatan perceraian yang diajukan

Penggugat berkenaan dengan ketentuan pasal 19 huruf f Peraturan Pemerintah

Nomor 9 Tahun 1975 jo pasal 116 huruf f Kompilasi Hukum Islam, sehingga untuk

mengetahui dengan jelas mengenai sebab-sebab perselisihan dan pertengkaran

antara Penggugat dan Tergugat sebagaimana dimaksud dalam ketentuan pasal 22

ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 dan pasal 134 Kompilasi

Hukum Islam, maka Majelis perlu mendengarkan keterangan pihak keluarga atau

orang-orang yang dekat dengan suami istri tersebut;

Menimbang, bahwa Penggugat telah menghadirkan 2 (dua) orang saksi yang

berasal dari pihak keluarga atau orang-orang yang dekat, dan telah memberikan

keterangannya di bawah sumpah yang pada pokoknya sebagai berikut:

Page 133: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

9

- Bahwa kedua Saksi kenal dengan Penggugat dari kecil karena bertetangga

kenal dengan Tergugat sejak menikah dengan Penggugat;

- Bahwa Penggugat dan Tergugat setelah menikah membina rumah tangga di

rumah Penggugat, antara Penggugat dengan Tergugat sering terjadi perselisihan

dan pertengkaran disebabkan Tergugat tidak bertanggung jawab terhadap

nafkah Penggugat dan anak-anak;

- Bahwa kedua Saksi pernah melihat dan mendengar Penggugat dan Tergugat

bertengkar Saksi pertama dua kali, dan Saksi kedua empat kali; dalam

pertengkaran Tergugat melakukan kekerasan memukul Penggugat dan melihat

bibir Penggugat berdarah;

- Bahwa akibat pertengkaran yang terjadi antara Penggugat dengan Tergugat,

kedua Saksi menyatakan sudah 3 kali Tergugat monggok (meninggalkan tempat

tinggal bersama) setelah didamaikan berbaik kembali;

- Bahwa sekarang Penggugat dengan Tergugat telah berpisah tempat tinggal

selama 5 bulan, dan usaha damai dari kedua belah pihak dan keluarga masing-

masing tidak ada lagi;

Menimbang, bahwa terhadap alat bukti dua orang saksi yang diajukan

Penggugat di persidangan, Majelis berpendapat kedua orang saksi tersebut telah

memenuhi persyaratan formil, sesuai dengan ketentuan pasal 171-172 R.Bg.

sehingga dapat diterima, dan secara materiil dapat dipertimbangkan karena

keterangannya saling bersesuaian dan saling menguatkan serta relevan dengan dalil-

dalil gugatan Penggugat, sesuai dengan ketentuan pasal 308-309 R.Bg.;

Menimbang, bahwa berdasarkan alat-alat bukti tersebut yang dihubungkan

dengan dalil-dalil gugatan Penggugat, maka Majelis menemukan fakta-fakta yuridis

yang telah dikonstatir sebagai berikut:

- Bahwa Tergugat tidak pernah hadir di depan persidangan;

- Bahwa Penggugat dengan Tergugat telah terikat dalam perkawinan yang sah;

- Bahwa antara Penggugat dengan Tergugat sering terjadi perselisihan dan

pertengkaran disebabkan Tergugat tidak bertanggung jawab terhadap nafkah

Penggugat dan anak-anak;

- Bahwa dalam pertengkaran Tergugat melakukan kekerasan memukul Penggugat

hingg bibir Penggugat berdarah;

- Bahwa akibat pertengkaran yang terjadi antara Penggugat dengan Tergugat,

paling kurang sudah 3 kali Tergugat monggok (meninggalkan tempat tinggal

bersama) setelah didamaikan berbaik kembali;

Page 134: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

10

- Bahwa Penggugat dengan Tergugat telah berpisah tempat tinggal 5 bulan

sampai sekarang, dan usaha damai dari kedua belah pihak dan keluarga masing-

masing tidak ada lagi selama berpisah;

Menimbang, bahwa tujuan pernikahan adalah untuk membentuk rumah

tangga sakinah yang diliputi suasana mawaddah wa rahmah, sebagaimana

dikehendaki oleh al-Qur'an surat al-Rum ayat 21 dan rumusan pasal 1 Undang-

Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo pasal 2 dan pasal 3 Kompilasi Hukum Islam,

namun melihat kenyataan dalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat tujuan

tersebut di atas sudah tidak mungkin lagi dapat terwujud;

Menimbang, bahwa menurut ajaran Islam perceraian adalah merupakan

perbuatan yang tidak terpuji, namun demikian dalam hal suatu perkawinan yang

sudah tidak dapat dipertahankan lagi keutuhannya karena telah pecah, sehingga

menimbulkan mafsadat yang lebih besar dari pada maslahatnya, maka perceraian

dibolehkan;

Menimbang, bahwa dari apa yang diuraikan di atas, maka Majelis

berpendapat dengan seringnya terjadi pertengkaran dan melakukan kekerasan,

sehingga sering berpisah tempat tinggal, dengan demikian pintu perceraian dapat

dibuka guna menghindarkan para pihak dari kemelut rumah tangga yang

berkepanjangan yang akan membawa mudharat kepada kehidupan Penggugat dan

Tergugat apabila rumah tangga tetap dipertahankan, sedangkan kemudharatan harus

disingkirkan sebagaimana kaidah fiqhiyah yang berbunyi:

يزال الضرر Artinya: Kemudharatan harus disingkirkan

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di

atas, Majelis berkesimpulan, alasan perceraian yang didalilkan oleh Penggugat telah

terbukti dan telah memenuhi ketentuan pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1

Tahun 1974 jo pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, pasal

116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, maka sesuai dengan pasal 149 ayat (1) R.bg,

harus dinyatakan Tergugat tidak hadir, dan gugatan Penggugat dapat dikabulkan

dengan verstek;

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan pasal 84 Undang-Undang Nomor

7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun

2006 dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka secara ex officio Majelis

memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Kabupaten Limapuluh Kota

mengirimkan salinan putusan ini yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap

Page 135: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

11

kepada Pegawai Pencatat Nikah Kecamatan Gunuang Omeh, Kabupaten Limapuluh

Kota;

Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7

Tahun 1989 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun

2006, dan Undang-Undang Nomor 50 tahun 2009, maka seluruh biaya perkara

dibebankan kepada Penggugat;

Mengingat semua peraturan perundang-undangan yang berlaku serta dalil-

dalil hukum Islam yang berhubungan dengan perkara ini;

M E N G A D I L I

1. Menyatakan bahwa Tergugat yang telah dipanggil secara resmi dan patut untuk

datang menghadap di depan persidangan, tidak hadir;

2. Mengabulkan gugatan Penggugat dengan verstek;

3. Menjatuhkan talak satu bain sughra Tergugat (TERGUGAT) terhadap

Penggugat (PENGGUGAT);

4. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Kabupaten Limapuluh Kota

mengirimkan salinan putusan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap

kepada Pegawai Pencatat Nikah Kecamatan Gunung Omeh, Kabupaten

Limapuluh Kota, untuk didaftarkan dalam sebuah daftar yang disediakan untuk

itu;

5. Membebankan kepada Penggugat untuk mmembayar biaya perkara yang hingga

kini dihitung sebesar Rp. 316.000,- ( tiga ratus enam belas ribu rupiah);

Demikianlah diputus dalam sidang permusyawaratan Majelis Pengadilan

Agama Kabupaten Limapuluh Kota pada hari Rabu tanggal 20 Juni 2012 M,

bertepatan dengan tanggal 30 Rajab 1433 H, oleh Dra. Hj. JUSMAINA N, sebagai

Ketua Majelis, Dra. EVI TRIAWIANTI dan SULOMO, S.Ag sebagai Hakim-

Hakim Anggota, yang ditunjuk oleh Ketua Pengadilan Agama Kabupaten

Limapuluh Kota dengan Penetapan Nomor 175/Pdt.G/2012/PA.LK tanggal 28 Mei

2012 untuk memeriksa perkara ini, dan diucapkan oleh Ketua Majelis tersebut

dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga dengan dihadiri oleh Hakim-

Hakim Anggota yang sama, serta ASMALINDA sebagai Panitera Pengganti dengan

dihadiri oleh Penggugat tanpa hadirnya Tergugat;

Page 136: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

12

Hakim Anggota, Hakim Ketua,

ttd. ttd.

Dra. EVI TRIAWIANTI Dra. Hj. JUSMAINA N

ttd.

SULOMO, S.Ag

Panitera Pengganti,

ttd.

ASMALINDA

Rincian Biaya Perkara:

1. Biaya pendaftaran : Rp. 30.000,-

2. Biaya Pemberkasan : Rp. 50.000,-

3. Biaya Panggilan : Rp. 225.000,-

4. Biaya Meterai : Rp. 6000,-

5 Redaksi : Rp. 5000,-

J u m l a h : Rp. 316.000,-

Page 137: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

1

P U T U S A N

Nomor : 176/Pdt.G/2012/PA.LK

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Agama Kabupaten Limapuluh Kota di Tanjung Pati yang

memeriksa dan mengadili perkara tertentu tentang cerai gugat pada tingkat pertama

dalam persidangan majelis telah menjatuhkan putusan dalam perkara :

PENGGUGAT, umur 26 tahun, agama Islam, pendidikan MAN,

pekerjaan ibu rumah tangga, tempat tinggal di KABUPATEN

LIMAPULUH KOTA, sebagai Penggugat;

Melawan:

TERGUGAT, umur 31 tahun, agama Islam, pendidikan SLTP,

pekerjaan supir truk, tempat tinggal di KABUPATEN LIMAPULUH

KOTA, sebagai Tergugat;

Pengadilan Agama tersebut;

Telah membaca surat-surat perkara;

Telah mendengar keterangan Penggugat dan saksi-saksi di persidangan;

TENTANG DUDUK PERKARANYA

Bahwa Penggugat berdasarkan surat gugatannya tertanggal 1 Juni 2012, dan

telah terdaftar pada Kepaniteraan Pengadilan Agama Kabupaten Limapuluh Kota

dalam Register Perkara Nomor : 176/Pdt.G/2012/PA.LK tanggal 1 Juni 2012 pada

pokoknya menyampaikan dalil-dalil sebagai berikut:

1. Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri yang sah menikah pada

tanggal 21 September 2006 di rumah orang tua Penggugat di KABUPATEN

LIMAPULUH KOTA, yang tercatat dalam Kutipan Akta Nikah Nomor: ------,

yang dikeluarkan oleh PPN/KUA Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kabupaten

Limapuluh Kota, tanggal 21 September 2006;

2. Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat membina rumah tangga di

rumah orang tua Penggugat di KABUPATEN LIMAPULUH KOTA selama 6

bulan, kemudian pindah ke rumah kontrakan di KABUPATEN LIMAPULUH

KOTA selama lebih kurang 1 tahun dan terakhir tinggal di rumah orang tua

Penggugat di KABUPATEN LIMAPULUH KOTA, sampai dengan berpisah;

3. Bahwa dari pernikahan Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai seorang anak

perempuan yang bernama ANAK PENGGUGAT DAN TERGUGAT, lahir

tanggal 06 Juli 2008;

Page 138: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

2

4. Bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat yang rukun dan damai selama

lebih kurang 1 tahun, dan setelah itu tidak harmonis lagi, sering terjadi

pertengkaran dan perselisihan sejak Januari 2008 sampai dengan Agustus 2008

yang disebabkan;

a. Pertengkaran dimulai bulan Januari 2008 disebabkan sesampai Tergugat

pulang dari membawa truk, Tergugat menelpon seorang perempuan dengan

nada merayu-rayu dan sewaktu Penggugat menanyakan siapa yang Tergugat

telepon, Tergugat marah dan memukul Penggugat, namun antara Penggugat

dan Tergugat tetap serumah;

b. Setiap Tergugat pulang dari kerja membawa truk, orang tua Tergugat terus

datang dan meminta uang untuk keperluan orang tua dan adik Tergugat,

sehingga antara Penggugat dan Tergugat sering terjadi pertengkaran karena

masalah ini;

5. Bahwa pertengkaran kembali terjadi pada bulan Mei 2008 disebabkan Tergugat

tidak pernah memberikan nafkah untuk Penggugat bahkan Tergugat meminjam

uang kepada orang tua Penggugat sebesar Rp. 2.500.000,- untuk modal usaha

Tergugat, namun setiap Penggugat meminta Tergugat untuk membayar uang

tersebut, Tergugat selalu marah kepada Penggugat tapi tetap serumah;

6. Bahwa pertengkaran terakhir terjadi pada bulan Agustus 2008 sewaktu Tergugat

meminta Penggugat untuk pindah ke rumah kontrakan di situjuah tapi

Penggugat tidak mau dikarenakan Penggugat baru siap melahirkan anak

Penggugat dan Tergugat, bahkan keluarga Penggugat pun meminta Tergugat

untuk tetap di rumah orang tua Penggugat, namun Tergugat tetap ingin pindah

ke rumah kontrakan di situjuah sehingga keluarga Penggugat mengusir Tergugat

dari rumah orang tua Penggugat dan setelah itu Tergugat pergi dari kediaman

bersama dan pulang ke rumah orang tua Tergugat di KABUPATEN

LIMAPULUH KOTA sampai dengan sekarang;

7. Bahwa sejak kejadian tersebut, antara Penggugat dan Tergugat telah berpisah

selama lebih kurang 3 tahun 9 bulan dan selama itu Tergugat pernah ingin

melakukan upaya damai namun Penggugat tidak ingin lagi bersama Tergugat

dikarenakan Tergugat telah menikah kembali dengan wanita lain;

8. Bahwa Penggugat sudah tidak ada harapan terciptanya suasana hidup rukun dan

tentram dalam mahligai rumah tangga, dengan keadaan yang sudah sedemikian

itu Penggugat sudah tidak ada kecocokan lagi dalam membina rumah tangga

dan tidak ada harapan serta sudah tidak sanggup lagi untuk melanjutkan hidup

berumah tangga dengan Tergugat, maka cukup alasan bagi Gugatan Penggugat;

Page 139: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

3

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Penggugat memohon kepada Ketua

Pengadilan Agama Kabupaten Limapuluh Kota c.q. Majelis Hakim kiranya

berkenan menerima, memeriksa, mengadili gugatan Penggugat ini dengan

menjatuhkan putusan sebagai berikut:

PRIMER

1. Mengabulkan gugatan Penggugat ;

2. Menjatuhkan talak satu bain sughro Tergugat (TERGUGAT) terhadap

Penggugat (PENGGUGAT) ;

3. Menetapkan biaya perkara sesuai peraturan yang berlaku ;

SUBSIDER

- Jika Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya ;

Bahwa pada hari sidang yang telah ditetapkan, Penggugat hadir sendiri

menghadap di persidangan, sedangkan Tergugat tidak pernah hadir dan tidak pula

menyuruh orang lain sebagai wakil/kuasanya, meskipun telah dipanggil secara

resmi dan patut untuk menghadap di persidangan, sesuai relaas panggilan Jurusita

Pengadilan Agama Kabupaten Limapuluh Kota Nomor 176/Pdt.G/2012/PA.LK

masing-masing tanggal 15 Juni 2012 dan tanggal 26 Juni 2012 yang dibacakan di

persidangan dan tidak ternyata ketidakhadiran Tergugat itu disebabkan suatu alasan

yang sah menurut hukum;

Bahwa oleh karena Tergugat tidak pernah hadir di persidangan, maka usaha

Mediasi sebagaimana diatur dalam Peraturan Mahkamah Agung Republik

Indonesia Nomor 1 Tahun 2008 Tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan tidak

dapat dilaksanakan;

Bahwa Majelis telah berupaya menasehati Penggugat agar bersabar dan

rukun kembali dengan Tergugat, akan tetapi tidak berhasil;

Bahwa selanjutnya pemeriksaan perkara ini dimulai dengan pembacaan surat

gugatan Penggugat Nomor 176/Pdt.G/2012/PA.LK tertanggal 1 Juni 2012, yang

isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat;

Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya Penggugat telah

mengajukan bukti berupa:

Fotokopi Kutipan Akta Nikah Nomor ------ tanggal 21 September 2006 yang

dikeluarkan oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan

Pangkalan Koto Baru, Kabupaten Limapuluh Kota, bermaterai cukup dan di-

nazegeling, yang oleh Ketua Majelis telah dicocokkan dengan aslinya ternyata

cocok, diberi tanggal, tanda (P) dan diparaf;

Page 140: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

4

Bahwa selain bukti tertulis, Penggugat juga telah menghadirkan Saksi-Saksi

di persidangan masing-masing bernama:

Saksi 1

SAKSI I, umur 60 tahun, agama Islam, pekerjaan tani, bertempat tinggal di

KABUPATEN LIMAPULUH KOTA, telah memberikan keterangannya di bawah

sumpah yang pada pokoknya sebagai berikut:

- Bahwa Saksi kenal Penggugat dan Tergugat karena saksi adalah paman

Penggugat ;

- Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami istri, yang menikah pada tanggal

21 September 2006;

- Bahwa setelah menikah Penggugat dengan Tergugat membina rumah tangga di

rumah orang tua Penggugat kemudian pindah ke Nagari Situjuh dan terakhir

kembali rumah orang tua Penggugat di KABUPATEN LIMAPULUH KOTA

sampai dengan berpisah;

- Bahwa Penggugat dengan Tergugat sudah dikaruniai anak satu orang;

- Bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat yang rukun hanya 1 tahun setelah

itu tidak rukun lagi karena berselisih dan bertengkar;

- Bahwa penyebab perselisihan karena masalah belanja yang sangat tidak

mencukup dari Tergugat selain itu Tergugat juga telah menikah dengan

perempuan lain di Pasaman;

- Bahwa sekarang antara Penggugat dan Tergugat telah berpisah selama 3 ½

tahun sampai sekarang;

- Bahwa setahu saksi tidak pernah usaha damai dari kedua belah pihak;

Saksi 2

SAKSI II, umur 53 tahun, agama Islam, pekerjaan tani, bertempat tinggal di

KABUPATEN LIMAPULUH KOTA, telah memberikan keterangannya di bawah

sumpah yang pada pokoknya sebagai berikut:

- Bahwa Saksi kenal Penggugat dan Tergugat karena saksi adalah paman

Penggugat ;

- Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami istri, menikah pada tahun 2006;

- Bahwa setelah menikah Penggugat dengan Tergugat membina rumah tangga di

rumah orang tua Penggugat kemudian pindah ke rumah orang tua Tergugat di

Nagari Situjuh Banda Dalam sampai dengan berpisah;

- Bahwa Penggugat dengan Tergugat sudah dikaruniai anak satu orang;

Page 141: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

5

- Bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat yang rukun hanya 1 tahun setelah

itu tidak rukun lagi karena Penggugat dengan sering berselisih dan bertengkar

dan saksi sendiri pernah melihat mereka bertengkar;

- Bahwa penyebab perselisihan karena masalah belanja yang sangat tidak

mencukup dari Tergugat selain itu Tergugat juga telah menikah dengan

perempuan lain di Pasaman;

- Bahwa sekarang antara Penggugat dan Tergugat telah berpisah selama 3 ½

tahun sampai sekarang;

- Bahwa setahu saksi tidak pernah usaha damai dari kedua belah pihak;

Bahwa atas keterangan para Saksi tersebut Penggugat membenarkannya dan

tidak keberatan serta tidak mengajukan tambahan keterangan serta alat bukti lagi;

Bahwa Penggugat telah menyampaikan kesimpulannya secara lisan, yang

pada pokoknya tetap pada pendiriannya untuk bercerai dari Tergugat dan mohon

agar perkaranya segera diputus;

Bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini cukup ditunjuk segala hal

yang telah termuat dalam berita acara persidangan perkara ini dan dianggap sebagai

satu kesatuan tak terpisahkan dalam putusan ini;

TENTANG HUKUMNYA

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat sebagaimana

diuraikan dalam duduk perkara di atas;

Menimbang, bahwa Majelis telah memberikan saran dan nasehat kepada

Penggugat agar bersabar dan rukun kembali dengan Tergugat, sebagaimana ketentuan

pasal 39 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo pasal 82 Undang-Undang

Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006

serta perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 jo pasal 31

Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 serta pasal 143 ayat (1) Kompilasi Hukum

Islam, akan tetapi tidak berhasil karena Penggugat tetap dengan pendiriannya untuk

bercerai dari Tergugat;

Menimbang, bahwa berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung Republik

Indonesia (PERMA) Nomor 1 Tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan,

semua perkara yang masuk ke pengadilan terlebih dahulu harus dilaksanakan

mediasi, akan tetapi dalam perkara yang bersangkutan karena pihak Tergugat tidak

pernah hadir, maka mediasi tidak dapat dilaksanakan;

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan pasal 55 Undang-Undang Nomor

7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun

Page 142: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

6

2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 jo pasal

26 Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 jo pasal 138 Kompilasi Hukum

Islam, maka Majelis telah memerintahkan memanggil para pihak yang berperkara

untuk datang menghadap di depan persidangan;

Menimbang, bahwa Penggugat telah menghadap sendiri (in person) di

persidangan, sedangkan Tergugat tidak pernah hadir di persidangan dan tidak pula

mengirimkan orang lain selaku wakil atau kuasanya yang sah untuk hadir di

persidangan meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut, dan tidak ternyata

ketidakhadiran Tergugat itu disebabkan suatu alasan yang sah menurut hukum

(default without reason), maka sesuai dengan pasal 149 ayat (1) Rbg jo pasal 26

Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, perkara a quo dapat diperiksa dan

diputus tanpa hadirnya Tergugat;

Menimbang, bahwa tidak hadirnya Tergugat di persidangan, dapat dianggap

tidak bermaksud untuk mempertahankan hak-hak keperdataannya dan atau

membela kepentingannya di persidangan, mengakui dan membenarkan semua

Posita dan Petitum dalam surat gugatan Penggugat, sedangkan gugatan Penggugat

juga tidak ternyata melawan hukum;

Menimbang, bahwa Majelis sependapat dan mengambil alih pendapat ahli

fiqih dalam Kitab Ahkamul Qur'an Juz II hal 405 yang berbunyi:

نم ىعلى دم ااكح نكا ممح نيملسالم لمجب وي وفه مق لا ظالح له Artinya: Barang siapa yang dipanggil untuk menghadap Hakim Islam, kemudian

tidak menghadap maka ia termasuk orang yang zalim, dan gugurlah haknya.

Menimbang, bahwa namun demikian oleh karena perkara ini adalah

mengenai bidang perceraian yang dinilai penting untuk ditemukan kebenaran

materilnya, dan untuk lebih meyakinkan majelis atas dalil-dalil gugatan

Penggugat, maka dengan memperhatikan dan sesuai dengan Keputusan

Mahkamah Agung RI Nomor KMA/032/SK/IV/2006 tanggal 4 April 2006

tentang Pemberlakuan Buku II Pedoman Teknis Administrasi dan Teknis

Peradilan Agama, Edisi 2010, maka Majelis berpendapat bahwa Penggugat

haruslah tetap diwajibkan untuk mengajukan bukti-bukti yang dapat mendukung

dalil-dalil posita dan petitum gugatannya;

Menimbang, bahwa alasan Penggugat mengajukan gugatan cerai terhadap

Tergugat adalah sebagai berikut:

- Bahwa selama Penggugat dengan Tergugat membina rumah tangga, yang berjalan

rukun dan damai lebih kurang 1 tahun, kemudian terjadi pertengkaran disebabkan

Page 143: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

7

belanja yang sangat tidak mencukupi dari Tergugat selain itu Tergugat juga telah

menikah lagi dengan perempuan lain;

- Bahwa Penggugat dengan Tergugat telah berpisah tempat tinggal sampai

sekarang lebih kurang 3 ½ tahun lamanya;

Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya Penggugat

telah mengajukan bukti tertulis, bukti P (Fotokopi Kutipan Akta Nikah);

Menimbang, bahwa terhadap alat bukti tertulis yang diajukan Penggugat,

Majelis berpendapat alat bukti tersebut telah memenuhi persyaratan formil karena

merupakan fotokopi sah dari suatu akta otentik, khusus dibuat sebagai alat bukti,

telah diberi meterai cukup sesuai ketentuan pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Nomor

13 Tahun 1985 dan telah di-nazegeling, dan secara materiil dapat dipertimbangkan

karena alat bukti “P” tersebut memuat keterangan yang menguatkan dan relevan

dengan dalil gugatan Penggugat sehingga harus dinyatakan secara formil dan

materiil alat bukti tersebut dapat diterima;

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti yang diajukan Penggugat tersebut

maka harus dinyatakan terbukti Penggugat dan Tergugat telah dan masih terikat

dalam perkawinan yang sah sesuai dengan ketentuan pasal 285 R.Bg jo pasal 2 ayat

(1) dan (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo pasal 7 ayat (1) Kompilasi

Hukum Islam;

Menimbang, bahwa dengan demikian maka Penggugat dan Tergugat telah

mempunyai hubungan hukum sebagai suami isteri dan mempunyai kapasitas hukum

untuk menjadi pihak dalam perkara ini (persona legal standi in judicio) dan

karenanya Penggugat mempunyai kualitas untuk mengajukan tuntutan dalam

sengketa bidang perkawinan yang menjadi kompetensi absolut Pengadilan Agama

sesuai ketentuan pasal 49 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah

dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan

Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009;

Menimbang, bahwa oleh karena alasan gugatan perceraian yang diajukan

Penggugat berkenaan dengan ketentuan pasal 19 huruf f Peraturan Pemerintah

Nomor 9 Tahun 1975 jo pasal 116 huruf f Kompilasi Hukum Islam, sehingga untuk

mengetahui dengan jelas mengenai sebab-sebab perselisihan dan pertengkaran

antara Penggugat dan Tergugat sebagaimana dimaksud dalam ketentuan pasal 22

ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 dan pasal 134 Kompilasi

Hukum Islam, maka Majelis perlu mendengarkan keterangan pihak keluarga serta

orang-orang yang dekat dengan suami isteri tersebut;

Page 144: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

8

Menimbang, bahwa Penggugat telah menghadirkan 2 (dua) orang saksi,

masing-masing dibawah sumpahnya telah memberikan keterangan pada pokoknya

sebagai berikut:

- Bahwa Penggugat dengan Tergugat adalah suami istri dan telah dikaruniai anak

satu orang;

- Bahwa selama Penggugat dengan Tergugat membina rumah tangga, yang berjalan

rukun dan damai lebih kurang 1 tahun, kemudian terjadi pertengkaran disebabkan

belanja yang diberikan Tergugat sangat tidak mencukupi selain itu Tergugat juga

telah menikah dengan perempuan lain ;

- Bahwa Penggugat dengan Tergugat telah berpisah tempat tinggal lebih kurang 3 ½

tahun sampai sekarang;

- Bahwa tidak ada usaha pihak keluarga untuk merukunkan Penggugat dan

Tergugat ;

Menimbang, bahwa terhadap alat bukti berupa dua orang saksi yang diajukan

Penggugat di persidangan, Majelis telah mendengarkan keterangan pihak keluarga dan

atau orang yang dekat dengan Penggugat yang sekaligus adalah sebagai saksi-saksi

dalam perkara ini, dan telah memberikan keterangan yang secara materiil telah

didasarkan atas pengetahuan saksi-saksi sendiri, mempunyai keterkaitan dan hubungan,

serta saling bersesuaian dan atau saling menguatkan antara satu dengan lainnya yang

dapat digunakan untuk menguatkan suatu perbuatan sesuai ketentuan pasal 307-309

R.Bg. sehingga harus dinyatakan alat bukti saksi tersebut dapat diterima;

Menimbang, bahwa berdasarkan penilaian terhadap gugatan Penggugat, serta

alat-alat bukti yang telah diajukan Penggugat di atas, Majelis menemukan fakta-

fakta yuridis yang telah dikonstatir sebagai berikut:

- Bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat tidak rukun lagi karena terjadi

perselisihan dan pertengkaran;

- Bahwa penyebab perselisihan dan pertengkaran itu karena masalah belanja dan

Tergugat yang sudah menikah lagi dengan perempuan lain ;

- Bahwa sekarang Penggugat dan Tergugat telah berpisah selama 3 ½ tahun ;

- Bahwa tidak ada usaha pihak keluarga untuk merukunkan Penggugat dan

Tergugat ;

Menimbang, bahwa tujuan pernikahan adalah untuk membentuk rumah

tangga sakinah yang diliputi suasana mawaddah wa rahmah, sebagaimana

dikehendaki oleh al-Qur'an surat al-Rum ayat 21 dan rumusan pasal 1 Undang-

Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo pasal 2 dan pasal 3 Kompilasi Hukum Islam,

Page 145: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

9

namun melihat kenyataan dalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat tujuan

tersebut di atas sudah tidak mungkin lagi dapat terwujud;

Menimbang, bahwa menurut ajaran Islam perceraian adalah merupakan

perbuatan yang tidak terpuji, namun demikian dalam hal suatu perkawinan yang

sudah tidak dapat dipertahankan lagi keutuhannya karena telah pecah, sehingga

menimbulkan mafsadat yang lebih besar dari pada maslahatnya, maka

perceraian dibolehkan;

Menimbang, bahwa dari apa yang diuraikan di atas, maka Majelis berpendapat

pintu perceraian dapat dibuka guna menghindarkan para pihak dari kemelut rumah

tangga yang berkepanjangan yang akan membawa mudharat kepada kehidupan

Penggugat dan Tergugat apabila rumah tangga tetap dipertahankan, sedangkan

kemudharatan harus disingkirkan sebagaimana kaidah fiqhiyah yang berbunyi:

الضرر يزالArtinya: Kemudharatan harus disingkirkan

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas,

Majelis berkesimpulan, alasan perceraian yang didalilkan oleh Penggugat dalam

gugatannya telah terbukti dan telah memenuhi ketentuan pasal 39 ayat (2) Undang-

Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9

Tahun 1975, pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, maka berdasarkan pasal

125 ayat (1) HIR dan pasal 149 ayat (1) Rbg, harus dinyatakan Tergugat tidak hadir

dan gugatan Penggugat dapat dikabulkan dengan verstek;

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan pasal 84 Undang-Undang

Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang

Nomor 3 Tahun 2006, dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor

50 Tahun 2009, maka Majelis memerintahkan Panitera Pengadilan Agama

Limapuluh Kota mengirimkan salinan putusan ini yang telah memperoleh

kekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kecamatan Pangkalan

Koto Baru dan Pegawai Pencatat Nikah Kecamatan Situjuh Limo Nagari

Kabupaten Limapuluh Kota;

Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7

Tahun 1989 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun

2006, dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 tahun 2009, maka

seluruh biaya perkara dibebankan kepada Penggugat;

Mengingat semua peraturan perundang-undangan yang berlaku serta dalil-

dalil hukum Islam yang berhubungan dengan perkara ini;

Page 146: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

10

M E N G A D I L I 1. Menyatakan bahwa Tergugat yang telah dipanggil secara resmi dan patut untuk

datang menghadap di depan persidangan, tidak hadir;

2. Mengabulkan gugatan Penggugat dengan verstek;

3. Menjatuhkan talak satu bain shugra Tergugat (TERGUGAT) terhadap

Penggugat (PENGGUGAT);

4. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Kabupaten Limapuluh Kota

mengirimkan salinan putusan ini yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap

kepada Pegawai Pencatat Nikah Kecamatan Pangkalan Koto Baru dan Pegawai

Pencatat Nikah Kecamatan Situjuh Limo Nagari, Kabupaten Limapuluh Kota;

5. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara yang

hingga kini dihitung sebesar Rp 316.000,- (tiga ratus enam belas ribu rupiah).

Demikianlah diputus dalam sidang permusyawaratan majelis Pengadilan

Agama Kabupaten Limapuluh Kota pada hari Kamis tanggal 5 Juli 2012 Masehi,

bertepatan dengan tanggal 15 Syakban 1433 Hijriyah oleh Dra. Hj.

ATMIYARTI sebagai Ketua Majelis, SAMSUL FADLI,S.Pd.SH dan AHYAR

SIDDIQ,SEI,MHI masing-masing sebagai Hakim Anggota, yang telah ditunjuk

oleh Ketua Pengadilan Agama Kabupaten Limapuluh Kota dengan Penetapan

Nomor : 176/Pdt.G/2012/PA.LK, tanggal 4 Juni 2012, untuk memeriksa perkara ini,

dan diucapkan oleh Ketua Majelis tersebut pada hari itu juga dalam sidang terbuka

untuk umum, dengan dihadiri oleh Hakim-Hakim Anggota yang sama dan MASRI

JAFRI sebagai Panitera Pengganti dan dihadiri oleh Penggugat tanpa hadirnya Tergugat.

HAKIM-HAKIM ANGGOTA HAKIM KETUA

ttd ttd

SAMSUL FADLI,S.Pd.SH Dra. Hj. ATMIYARTI

ttd

AHYAR SIDDIQ,SEI,MHI

PANITERA PENGGANTI

ttd

MASRI JAFRI

Perincian Biaya Perkara : 1. Biaya pendaftaran Rp. 30.000,- 2. Biaya pemberkasan Rp. 50.000,- 3. Biaya Panggilan Rp. 225.000,-

Page 147: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

11

4. M e t e r a i Rp. 6.000,- 5. R e d a k s i Rp. 5.000,- _______________________________ Jumlah Rp. 316.000,-

Page 148: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

1

P U T U S A N Nomor 194/Pdt.G/2012/PA.LK

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Agama Kabupaten Limapuluh Kota di Tanjung Pati yang

memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama dalam persidangan

Majelis telah menjatuhkan putusan dalam perkara:

PENGGUGAT, umur 43 tahun, agama Islam, pendidikan SMP, pekerjaan

Rumah tangga, tempat tinggal di KABUPATEN LIMAPULUH KOTA,

sebagai Penggugat;

Melawan:

TERGUGAT, umur 45 tahun, agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan

Jualan, tempat tinggal di KABUPATEN LIMAPULUH KOTA, sebagai

Tergugat;

Pengadilan Agama tersebut;

Telah membaca dan mempelajari berkas perkara;

Telah mendengar keterangan Penggugat dan Tergugat serta Saksi-Saksi di

persidangan;

TENTANG DUDUK PERKARANYA

Bahwa Penggugat dengan surat gugatannya tertanggal 11 Juni 2012, yang

telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Kabupaten Limapuluh Kota

dalam Register Perkara Nomor 194/Pdt.G/2012/PA.LK, tanggal 13 Juni 2012 telah

mengajukan Cerai Gugat terhadap Tergugat dengan dalil-dalil dan alasan-alasan

yang pada pokoknya sebagai berikut:

1. Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami istri yang sah menikah pada

tanggal 01 Juni 1997 di KABUPATEN LIMAPULUH KOTA yang tercatat

dalam Kutipan Akta Nikah Nomor ------ tanggal 03 Juni 1997 yang dikeluarkan

oleh PPN/KUA Kecamatan Kecamatan Guguak, Kabupeten Limapuluh Kota;

2. Bahwa setelah menikah, Penggugat dan Tergugat tinggal dirumah Penggugat

sampai dengan berpisah;

3. Bahwa dari penikahan Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai anak 3 (tiga)

orang yang bernama :

3.1. ANAK I, laki-laki, lahir tanggal 16-3-1998

Page 149: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

2

3.3. ANAK II, laki-laki, lahir tanggal 07-12-2000

3.3. ANAK III, laki-laki, lahir tanggal 05-1-2005

4. Bahwa selama Penggugat dan Tergugat membina rumah tangga, yang berjalan

rukun dan damai lebih kurang 11 tahun, setelah itu tidak harmonis lagi karena

sering terjadi perselisihan dan pertengkaran disebabkan Tergugat menikah liar

dengan seorang perempuan bernama WIL pada tanggal 1 Januari 2009, tinggal

di KABUPATEN LIMAPULUH KOTA;

5. Bahwa semenjak Tergugat menikah liar tersebut, antara Penggugat dan Tergugat

sungguh tidak ada keharmonisan sama sekali, karena Tergugat tidak adil dalam

pembagian waktu dan juga nafkah tidak mencukupi, sehingga Penggugatlah

yang bekerja mengusahakan untuk kebutuhan keluarga tersebut;

6. Bahwa Tergugat lebih banyak berada di rumah istri barunya, walaupun ketika

sudah jadwal untuk di rumah Penggugat, istri baru Tergugat sering menelpon

dan Tergugat langsung saja pergi dari rumah Penggugat, akibatnya antara

Penggugat dengan Tergugat tidak ada keharmonisan sama sekali;

7. Bahwa semenjak Tergugat menikah liar tersebut, Penggugat sangat menderita

lahir dan batin akibat perlakuan Tergugat, namun Penggugat tetap saja bersabar

dan menyarankan kepada Tergugat agar merubah sikapnya, tetapi tidak

dipedulikan oleh Tergugat;

8. Bahwa puncak perselisihan adalah tanggal 8 Mei 2012, karena tidak tahan lagi

dengan sikap Tergugat tersebut, Penggugat tidak menerima lagi akan

kedatangan Tergugat, dan sejak saat itu antara Penggugat dengan Tergugat

tidak serumah lagi sampai sekarang;

9. Bahwa selama berpisah, Tergugat sering menghubungi Penggugat mengajak

untuk berbaik kembali, tetapi Penggugat tidak ingin berbaik lagi dengan

Tergugat;

10. Bahwa oleh karena rumah tangga Penggugat dengan Tergugat tidak mungkin

diperbaiki dan dilanjutkan untuk masa yang akan datang, Penggugat sudah

berketetapan hati mengakhirinya dengan perceraian;

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Penggugat memohon kepada Ketua

Pengadilan Agama Kabupaten Limapuluh Kota c.q. Majelis Hakim kiranya

berkenan menerima, memeriksa, mengadili dan menjatuhkan putusan sebagai

berikut:

PRIMER:

1. Mengabulkan gugatan Penggugat;

Page 150: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

3

2. Menjatuhkan talak satu bain sughra Tergugat (TERGUGAT) terhadap

Penggugat (PENGGUGAT) dihadapan sidang Pengadilan Agama Kabupaten

Limapuluh Kota;

3. Menetapkan biaya perkara sesuai peraturan yang berlaku;

S U B S I D E R:

Jika Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya;

Bahwa pada hari sidang yang telah ditetapkan, Penggugat dan Tergugat

masing-masing hadir menghadap sendiri di persidangan;

Bahwa Majelis telah berusaha mendamaikan Penggugat dengan Tergugat,

akan tetapi tidak berhasil;

Bahwa Penggugat dan Tergugat telah diperintahkan untuk melakukan upaya

mediasi dengan mediator Dra.Hj. ATMIYARTI akan tetapi dari laporan mediator

yang bersangkutan, upaya mediasi tersebut tidak berhasil;

Bahwa selanjutnya dibacakan surat gugatan Penggugat yang isinya tetap

dipertahankan oleh Penggugat;

Bahwa terhadap gugatan Penggugat tersebut, Tergugat telah menyampaikan

jawabannya secara lisan sebagai berikut:

- Bahwa dalil gugatan Penggugat point 1 tentang pernikahan adalah benar,

adapun dalil poin 2 masalah tempat tinggal, pernah tinggal di bengkel reverasi

TV, dan dalil poin 3 jumlah anak 3 orang benar, demikian pula dalil point 4

benar Tergugat menikah dengan perempuan lain nama WIL;

- Bahwa dalil gugatan Penggugat point 5 tidak benar Tergugat tidak berlaku adil

terhadap kedua istri Tergugat dalam pembagian waktu dan nafkah;

- Bahwa point 6 tidak benar saat berada di rumah Penggugat Tergugat sering

menelpon istri kedua Tergugat, cuma istri kedua Tergugat tersebut yang

menelpon Penggugat, dan Tergugat tidak meninggalkan Penggugat;

- Bahwa Tergugat tidak bersedia diceraikan dari Penggugat, karena Tergugat baru

sekarang menyadari kebaikan dan pengorbanan Penggugat selama ini kepada

Tergugat, bahkan istri kedua Tergugat menabrak Tergugat dengan mobil,

Penggugat yang merawat Tergugat;

Bahwa atas jawaban Tergugat tersebut, Penggugat telah menyampaikan

repliknya menyatakan tetap dengan dalil gugatannya, dan Tergugat menyampaikan

dupliknya tetap dengan jawabannya semula;

Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya Penggugat telah

mengajukan alat bukti berupa:

Page 151: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

4

1. Bukti Surat

Fotokopi Kutipan Akta Nikah Nomor ------, tanggal 03 Juni 1997 yang

dikeluarkan oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama, Kecamatan

Guguk, Kabupaten Limapuluh Kota, bermeterai cukup dan di-nazegeling, yang

oleh Ketua Majelis telah dicocokkan dengan aslinya ternyata cocok, diberi

tanggal, diparaf, dan diberi tanda P;

2. Bukti Saksi

2.1. SAKSI I, umur 54 tahun, agama Islam, pekerjaan PNS Dinas Sosial

Kabupaten Limapuluh Kota, bertempat tinggal di KABUPATEN

LIMAPULUH KOTA, Saksi adalah tetangga Penggugat, telah memberikan

keterangannya di bawah sumpah yang pada pokoknya sebagai berikut:

- Bahwa Saksi kenal dengan Penggugat dari kecil, dan kenal dengan

Tergugat sejak menikah dengan Penggugat tahun 1997;

- Bahwa Penggugat dan Tergugat setelah menikah membina rumah tangga

di rumah orang tua Penggugat, akhirnya berpisah, dan selama perkawinan

telah dikaruniai 3 orang anak;

- Bahwa rumah tangga Penggugat dengan Tergugat yang rukun sampai

lahir anak ke tiga, setelah itu sering terjadi perselisihan dan pertengkaran

disebabkan Tergugat menikah lagi, sehingga nafkah yang diberikan

Tergugat tidak mencukupi, dan Tergugat tidak berlaku adil, lebih banyak

tinggal di rumah istri keduanya;

- Bahwa Saksi ada lima kali mendengar langsung Penggugat dengan

Tergugat bertengkar;

- Bahwa antara Penggugat dengan Tergugat telah berpisah tempat tinggal

dua bulan, usaha damai yang dilakukan pihak keluarga tidak berhasil;

2.2. SAKSI II, umur 44 tahun, agama Islam, pekerjaan rumah tangga,

bertempat tinggal di KABUPATEN LIMAPULUH KOTA, telah

memberikan keterangannya di bawah sumpah yang pada pokoknya sebagai

berikut:

- Bahwa Saksi kenal dengan Penggugat dari kecil karena bertetangga, dan

kenal dengan Tergugat sejak menikah dengan Penggugat 15 tahun yang

lalu;

- Bahwa Penggugat dan Tergugat setelah menikah membina rumah tangga

di rumah orang tua Penggugat, sampai akhirnya berpisah, dari perkawinan

telah dikaruniai 3 orang anak;

Page 152: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

5

- Bahwa rumah tangga Penggugat dengan Tergugat selama menikah rukun

dan aman, namun semenjak 3 tahun terakhir ini sering terjadi perselisihan

dan pertengkaran;

- Bahwa penyebab pertengkaran adalah Tergugat menikah lagi dengan

perempuan bernama WIL;

- Bahwa sememenjak Tergugat menikah tersebut, nafkah yang diberikan

Tergugat kepada Penggugat tidak mencukupi, dan saksi lihat Tergugat

lebih banyak tinggal di rumah istri keduanya;

- Bahwa Saksi lima kali melihat dan mendengar langsung perselisihan dan

pertengakaran yang terjadi antara Penggugat dengan Tergugat;

- Bahwa Penggugat dengn Tergugat telah berpisah tempat tingal selama

dua bulan, usaha damai yang dilakukan pihak keluarga tidak berhasil;

Bahwa atas keterangan Saksi-Saksi tersebut Penggugat tidak keberatan dan

membenarkannya;

Bahwa, Saksi pihak keluarga Tergugat tidak dapt didengar, karena Tergugat

tidak akan menghadirkannya;

Bahwa Penggugat menyatakan dalam kesimpulan tetap dengan dalil-dalil

gugatannya, dan kesimpulan Tergugat tidak bersedia bercerai dengan Penggugat;

Bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini cukup ditunjuk segala hal

yang telah termuat dalam berita acara persidangan perkara ini yang dianggap

sebagai satu kesatuan tak terpisahkan dalam putusan ini;

TENTANG HUKUMNYA

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah

sebagaimana tersebut di atas;

Menimbang, bahwa Majelis telah berusaha mendamaikan dengan

menasehati Penggugat agar bersabar dan rukun kembali dengan Tergugat,

sebagaimana ketentuan pasal 39 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo

pasal 82 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah dengan

Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009

jo pasal 31 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 serta pasal 143 ayat (1)

Kompilasi Hukum Islam, akan tetapi tidak berhasil;

Menimbang, bahwa berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung Republik

Indonesia (PERMA) Nomor 1 Tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan,

terhadap perkara ini telah diusahakan perdamaian melalui mediasi dengan mediator

Page 153: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

6

Dra. Hj. ATMIYARTI akan tetapi berdasarkan laporan dari hakim mediator

tersebut, mediasi yang dilakukan untuk merukunkan Penggugat dan Tergugat tidak

berhasil;

Menimbang, bahwa alasan Penggugat mengajukan Cerai Gugat terhadap

Tergugat adalah sebagai berikut:

- Bahwa Penggugat dengan Tergugat telah melangsungkan pernikahan tanggal 01

Juni 1997, setelah menikah membina rumah tangga pernah dirumah orang tua

Penggugat, sampai dengan berpisah;

- Bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat yang rukun dan damai selama 11

tahun, setelah itu tidak rukun lagi, sering terjadi perselisihan dan pertengkaran,

disebabkan Tergugat menikah liar dengan perempuan lain nama WIL;

- Bahwa semenjak menikah tersebut, Tergugat tidak berlaku adil dalam

pembagian waktu dan nafkah, sehingga Penggugat bekerja untuk memenuhi

kebutuhan rumah tangga;

- Bahwa puncak perselisihan terjadi tanggal 8 mei 2012, dan Penggugat tidak

tahan lagi dengan sikap Tergugat, akibatnya Penggugat dengan Tergugat telah

berpisah tempat tinggal sampai sekarang;

Menimbang, bahwa dalam jawabannya Tergugat pada pokoknya mengakui

terjadinya perselisihan dan pertengkaran antara Penggugat dengan Tergugat,

semenjak Tergugat menikah dengan WIL bulan Januari 2009, yang akibatnya

sekarang telah berpisah tempat tinggal 2 bulan lamanya, tetapi Tergugat tidak

bersedia bercerai dengan Penggugat, karena Tergugat baru menyadari kebaikan

Penggugat selama ini kepada Tergugat;

Menimbang, bahwa terhadap alat bukti tertulis berupa fotokopi Kutipan

Akta Nikah yang diajukan Penggugat, Majelis berpendapat alat bukti tersebut telah

memenuhi persyaratan formil karena merupakan fotokopi sah dari suatu akta

autentik, khusus dibuat sebagai alat bukti, telah diberi meterai cukup sesuai

ketentuan pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1985 dan telah di-

nazegeling, secara materiil dapat dipertimbangkan karena alat bukti tersebut

memuat keterangan yang menguatkan dan relevan dengan dalil gugatan Penggugat

sehingga harus dinyatakan secara formil dan materiil alat bukti tersebut dapat

diterima;

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti yang diajukan Penggugat tersebut

maka harus dinyatakan terbukti Penggugat dan Tergugat telah dan masih terikat

dalam perkawinan yang sah sesuai dengan ketentuan pasal 285 R.Bg jo pasal 2 ayat

Page 154: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

7

(1) dan (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo pasal 7 ayat (1) Kompilasi

Hukum Islam, dengan demikian Penggugat dengan Tergugat telah mempunyai

hubungan dan kapasitas hukum untuk menjadi pihak dalam perkara ini (persona

legal standing in judicio), karenanya Penggugat mempunyai kualitas untuk

mengajukan tuntutan dalam sengketa bidang perkawinan;

Menimbang, bahwa untuk mengetahui dengan jelas mengenai sebab-sebab

perselisihan dan pertengkaran antara Penggugat dan Tergugat sebagaimana dimaksud

dalam ketentuan pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 dan

pasal 134 Kompilasi Hukum Islam, meskipun Tergugat telah mengakui rumah tangga-

nya dengan Penggugat telah terjadi pertengkaran, maka Majelis perlu mendengarkan

keterangan pihak keluarga atau orang-orang yang dekat dengan suami istri tersebut;

Menimbang, bahwa Penggugat telah menghadirkan 2 (dua) orang saksi yang

berasal dari pihak keluarga atau orang-orang yang dekat, dan telah memberikan

keterangannya di bawah sumpah yang pada pokoknya sebagai berikut:

- Bahwa kedua Saksi menyatakan Penggugat dengan Tergugat adalah suami istri

yang melaksanakan pernikahan 15 tahun yang lalu;

- Bahwa setelah nikah tinggal di rumah orang tua Penggugat, antara Penggugat

dengan Tergugat sering terjadi perselisihan dan pertengkaran, disebabkan

Tergugat nikah lagi dengan perempuan lain nama WIL, semenjak nikah tersebut

nafkah yang diberikan Tergugat tidak cukup, dan Tergugat tidak adil terhadap

kedua istrinya, Tergugat lebih banyak tinggal di rumah istri kedua;

- Bahwa kedua Saksi sering mendengar pertengkaran yang terjadi antara

Penggugat dengan Tergugat;

- Bahwa akibat pertengkaran tersebut, Penggugat dengan Tergugat telah berpisah

tempat tinggal dua bulan, usaha damai yang dilakukan pihak keluarga tidak berhasil;

Menimbang, bahwa terhadap alat bukti dua orang saksi yang diajukan

Penggugat di persidangan, Majelis berpendapat kedua orang saksi tersebut telah

memenuhi persyaratan formil, sesuai dengan ketentuan pasal 171-172 R.Bg.

sehingga dapat diterima, dan secara materiil dapat dipertimbangkan karena

keterangannya saling bersesuaian dan saling menguatkan serta relevan dengan dalil-

dalil gugatan Penggugat, sesuai dengan ketentuan pasal 308-309 R.Bg.;

Menimbang, bahwa berdasarkan alat-alat bukti tersebut yang dihubungkan

dengan dalil-dalil gugatan Penggugat, jawaban Tergugat, replik, duplik, serta bukti-

bukti yang diajukan Penggugat, maka Majelis menemukan fakta-fakta yuridis yang

telah dikonstatir sebagai berikut:

- Bahwa Penggugat dengan Tergugat adalah suami istri yang sah;

Page 155: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

8

- Bahwa antara Penggugat dengan Tergugat sering terjadi perselisihan dan

pertengkaran, penyebabnya karena Tergugat nikah lagi dengan perempuan

bernama WIL, dan Tergugat tidak berlaku adil terhadap kedua istrinya dalam

pembagian waktu dan nafkah;

- Bahwa sekarang Penggugat dengan Tergugat telah berpisah tempat tinggal sudah

lebih dua bulan, Tergugat meninggalkan tempat tinggal bersama;

- Bahwa Tergugat masih menginginkan tetap berbaik dengan Penggugat dan

keberatan bercerai, dan usaha damai telah dilaksanakan, namun tidak berhasil;

- Bahwa Penggugat tetap ingin diceraikan dari Tergugat, dan tidak bersedia

berdamai lagi dengan Tergugat;

Menimbang, bahwa dengan adanya fakta-fakta tersebut di atas, dengan

seringnya terjadi perselisihan dan pertengkaran antara Penggugat dengan Tergugat,

akibatnya berpisah tempat tinggal, meskipun Tergugat keberatan untuk bercerai

dengan Penggugat, dan Penggugat berketetapan hati untuk diceraikan dari Tergugat

dan tidak bersedia berbaik lagi, maka Majelis menilai hubungan Penggugat dengan

Tergugat tidak harmonis lagi, pergaulan yang baik sebagaimana layaknya suami

istri tidak ada lagi, keadaan yang demikian menunjukkan rumah tangga Penggugat

dengan Tergugat sudah pecah yang sulit untuk dirukunkan kembali;

Menimbang, bahwa berdasarkan yurisprudensi Mahkamah Agung Nomor

379K/AG/95 tanggal 16 Maret 1997, bahwa suami istri yang tidak berdiam dalam

satu rumah lagi, tidak harapan untuk dapat rukun kembali, maka rumah tangga telah

terbukti pecah;

Menimbang, bahwa salah satu tujuan perkawinan adalah untuk membentuk

rumah tangga yang bahagia, sebagaimana dimaksud oleh Undang Undang Nomor I

Tahun 1974 pasal 1 dan al-Quran surat Ar-Ruum ayat 21:

���� ��� �� � ���� �� �� ������� �� ���� ����� � �� ��� � !" �# � � �

Artinya: Dan diantara tanda-tanda kekuasaan Allah, diciptakan Nya untukmu pasangan dari jenismu sendiri supaya kamu merasa tentram dan dijadikan Nya diantaramu rasa kasih dan saying;

Menimbang, bahwa tujuan pernikahan adalah untuk membentuk rumah

tangga sakinah yang diliputi suasana mawaddah wa rahmah, sebagaimana

dikehendaki oleh al-Qur'an surat al-Rum ayat 21 dan rumusan pasal 1 Undang-

Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo pasal 2 dan pasal 3 Kompilasi Hukum Islam,

Page 156: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

9

namun melihat kenyataan dalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat tujuan

tersebut di atas sudah tidak mungkin lagi dapat terwujud;

Menimbang, bahwa dari apa yang diuraikan di atas, maka Majelis berpendapat

pintu perceraian dapat dibuka guna menghindarkan para pihak dari kemelut rumah

tangga yang berkepanjangan yang akan membawa mudharat kepada kehidupan

Penggugat dan Tergugat apabila rumah tangga tetap dipertahankan, sedangkan

kemudharatan harus disingkirkan sebagaimana kaidah fiqhiyah yang berbunyi:

�$%�� &�'#

Artinya: Kemudharatan harus disingkirkan

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas,

Majelis berkesimpulan, alasan perceraian yang didalilkan oleh Penggugat telah terbukti

dan telah memenuhi ketentuan pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974

jo pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, pasal 116 huruf (f)

Kompilasi Hukum Islam, maka gugatan Penggugat dapat dikabulkan;

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan pasal 84 Undang-Undang Nomor

7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun

2006 dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka secara ex officio Majelis

memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Limapuluh Kota mengirimkan salinan

putusan ini yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat

Nikah Kecamatan Guguak, Kabupaten Limapuluh Kota;

Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7

Tahun 1989 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun

2006, dan Undang-Undang Nomor 50 tahun 2009, maka seluruh biaya perkara

dibebankan kepada Penggugat;

Mengingat semua peraturan perundang-undangan yang berlaku serta dalil-

dalil hukum Islam yang berhubungan dengan perkara ini;

M E N G A D I L I

1. Mengabulkan gugatan Penggugat;

2. Menjatuhkan talak satu bain shugra Tergugat (TERGUGAT) terhadap Penggugat

(PENGGUGAT);

3. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Kabupaten Limapuluh Kota

mengirimkan salinan putusan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap

kepada Pegawai Pencatat Nikah Kecamatan Guguak, Kabupaten Limapuluh

Kota, untuk didaftar dalam sebuah daftar yang disediakan untuk itu;

Page 157: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

10

4. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara yang hingga

kini dihitung sebesar Rp. 316.000,- (tiga ratus enam belas ribu rupiah); Demikianlah diputus dalam sidang permusyawaratan Majelis Pengadilan

Agama Kabupaten Limapuluh Kota pada hari Rabu tanggal 25 Juli 2012 M,

bertepatan dengan tanggal 05 Ramadhan 1433 H, oleh Dra. Hj. JUSMAINA N,

sebagai Ketua Majelis, Dra. EVI TRIAWIANTI dan SULOMO, S.Ag sebagai

Hakim-Hakim Anggota, yang ditunjuk oleh Ketua Pengadilan Agama Kabupaten

Limapuluh Kota dengan Penetapan Nomor 194/Pdt.G/2012/PA.LK tanggal 15 Juni

2012 untuk memeriksa perkara ini, dan diucapkan oleh Ketua Majelis tersebut

dalam sidang terbuka untuk umum pada Rabu tanggal 01 Agustus 2012 M,

bersamaan dengan tanggal 12 Ramadhan 1433 H dengan dihadiri oleh Hakim-

Hakim Anggota yang sama, serta HARMEN.S Ag sebagai Panitera Pengganti

dengan dihadiri oleh Penggugat dan Tergugat;

Hakim-Hakim Anggota, Ketua Majelis,

Ttd. Ttd.

Dra. EVI TRIAWIANTI Dra. Hj. JUSMAINA N Ttd.

SULOMO, S.Ag Panitera Pengganti

Ttd.

HARMEN, S.Ag

Perincian biaya perkara :

1. Biaya pendaftaran : Rp. 30.000,- 2. Biaya pemberkasan : Rp. 50.000,- 3. Biaya panggilan : Rp.225.000,- 4. Redaksi : Rp. 5.000,- 5. Meterai : Rp. 6.000,- J u m l a h : Rp. 316.000,-

Page 158: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

1

PUTUSAN

Nomor : 228/Pdt.G/2012/PA.LK

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Agama Kabupaten Limapuluh Kota di Tanjung Pati yang

memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat pertama dalam persidangan

Majelis telah menjatuhkan putusan dalam perkara:

PENGGUGAT, umur 32 tahun, agama Islam, pendidikan SD, pekerjaan

Ibu rumah tangga, tempat tinggal di KABUPATEN LIMAPULUH KOTA,

sebagai Penggugat;

Melawan:

TERGUGAT, umur 42 tahun, agama Islam, pendidikan SLTP, pekerjaan

Usaha Konter HP, tempat tinggal di KABUPATEN LIMAPULUH KOTA,

sebagai Tergugat;

Pengadilan Agama tersebut;

Telah membaca dan mempelajari berkas perkara;

Telah mendengar keterangan Penggugat dan Saksi-Saksi di persidangan;

TENTANG DUDUK PERKARANYA

Bahwa Penggugat dengan surat gugatannya tertanggal 23 Juli 2012, yang

telah terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Kabupaten Limapuluh Kota

dalam Register Perkara Nomor 228/Pdt.G/2012/PA.LK, tanggal 24 Juli 2012 telah

mengajukan Cerai Gugat terhadap Tergugat dengan dalil-dalil dan alasan-alasan

sebagai berikut:

1. Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami istri yang sah menikah pada

tanggal 04 Maret 1997 di KABUPATEN LIMAPULUH KOTA yang tercatat

dalam Kutipan Akta Nikah Nomor: ------, yang dikeluarkan oleh PPN/ KUA

Kecamatan Guguak, tanggal 05 Maret 1997;

2. Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat membina rumah tangga di

rumah orang tua Penggugat di KABUPATEN LIMAPULUH KOTA selama 2

hari, kemudian pindah ke Rangkas Bitung, Provinsi Jawa Barat selama 14

tahun, dan kemudian pindah ke KABUPATEN DARMASRAYA sampai

kemudian berpisah;

Page 159: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

2

3. Bahwa dari pernikahan Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai 2 (dua) orang

anak laki-laki yang bernama:

3.1. ANAK I, lahir tanggal 15 April 1998;

3.2. ANAK II, lahir tanggal 31 Maret 2006;

4. Bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat yang rukun dan damai lebih

kurang selama 13 tahun, dan setelah tidak harmonis lagi mulai terjadi

pertengkaran pada tahun 2010 disebabkan Penggugat mendapatkan kabar kalau

Tergugat mempunyai hubungan khusus dengan karyawan Penggugat dan

Tergugat bernama WIL dan sewaktu Penggugat menanyakan hal tersebut

kepada Tergugat, Tergugat tidak mengakuinya sehingga terjadi pertengkaran,

namun antara Penggugat dan Tergugat tetap serumah;

5. Bahwa pada tahun 2010 tersebut, hubungan Tergugat dengan WIL makin dekat

dan mengakibatkan rumah tangga Penggugat dan Tergugat kurang harmonis

akibatnya antara Penggugat dan Tergugat berpisah ranjang, namun tetap

serumah;

6. Bahwa pada tanggal 21 Februari 2011 Tergugat meminta kakak Tergugat untuk

mengantarkan Penggugat pulang ke rumah orang tua Penggugat di

KABUPATEN LIMAPULUH KOTA dikarenakan Penggugat telah sakit-

sakitan sejak tahun 2010 sehingga Penggugat tidak bisa berbuat apa-apa, dan

sejak Penggugat diantarkan kakak Tergugat ke kampung antara Penggugat dan

Tergugat berpisah dikarenakan Tergugat tidak pernah lagi menemui Penggugat

setelah tiba di rumah orang tua Penggugat;

7. Bahwa sejak kejadian tersebut, antara Penggugat dan Tergugat telah berpisah

selama lebih kurang 1 tahun 5 bulan dan selama itu tidak pernah dilakukan

upaya damai;

8. Bahwa selama Penggugat dan Tergugat berpisah, Tergugat tidak ada memberi/

mengirim nafkah untuk Penggugat;

9. Bahwa sekarang Tergugat telah menikah secara resmi dengan WIL pada tanggal

12 Juli 2011 dan sekarang Tergugat bertempat tinggal di rumah orang tua

Tergugat di KABUPATEN LIMAPULUH KOTA;

10. Bahwa berdasarkan uraian permasalahan di atas Penggugat berkesimpulan antara

Penggugat dan Tergugat sudah tidak ada kecocokan lagi dalam membina rumah

tangga dan tidak ada harapan serta sudah tidak sanggup lagi untuk melanjutkan

hidup berumah tangga dengan Tergugat, maka cukup alasan bagi Gugatan

Penggugat;

Page 160: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

3

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Penggugat memohon kepada Ketua

Pengadilan Agama Kabupaten Limapuluh Kota c.q. Majelis Hakim kiranya

berkenan menerima, memeriksa, mengadili dan menjatuhkan putusan sebagai

berikut:

PRIMER:

1. Mengabulkan gugatan Penggugat;

2. Menjatuhkan talak satu bain sughra Tergugat (TERGUGAT) terhadap

Penggugat (PENGGUGAT);

3. Menetapkan biaya perkara sesuai peraturan yang berlaku;

S U B S I D E R:

- Jika Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya;

Bahwa pada hari sidang yang telah ditetapkan, Penggugat hadir menghadap

sendiri di persidangan, sedangkan Tergugat tidak pernah hadir dan tidak pula

menyuruh orang lain sebagai wakil/kuasanya, meskipun telah dipanggil secara

resmi dan patut untuk menghadap di persidangan, sesuai relaas panggilan Jurusita

Pengadilan Agama Kabupaten Limapuluh Kota Nomor : 228/Pdt.G/2012/PA.LK

masing-masing tanggal 08 Agustus 2012 dan tanggal 15 Agustus 20012 yang

dibacakan di persidangan dan tidak ternyata ketidakhadiran Tergugat itu disebabkan

suatu alasan yang sah menurut hukum;

Bahwa Majelis telah berusaha mendamaikan dengan menasehati Penggugat

agar bersabar dan rukun kembali dengan Tergugat, akan tetapi tidak berhasil;

Bahwa oleh karena Tergugat tidak pernah hadir di persidangan, maka usaha

mediasi tidak dapat dilaksanakan;

Bahwa selanjutnya dibacakan surat gugatan Penggugat yang isinya tetap

dipertahankan oleh Penggugat;

Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya Penggugat telah

mengajukan alat bukti berupa:

1. Bukti Surat

Fotokopi Kutipan Akta Nikah Nomor: ------, tanggal 05 Maret 1997 yang

dikeluarkan oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan

Guguak Kabupaten Limapuluh Kota, bermeterai cukup dan di-nazegeling, yang

oleh Ketua Majelis telah dicocokkan dengan aslinya ternyata cocok, diberi

tanggal, diparaf, dan diberi tanda P;

2. Bukti Saksi

Page 161: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

4

2.1. SAKSI I, umur 47 tahun, agama Islam, pekerjaan ibu rumah tangga,

bertempat tinggal di KABUPATEN LIMAPULUH KOTA, telah

memberikan keterangannya di bawah sumpah yang pada pokoknya sebagai

berikut:

- Bahwa Penggugat dengan Tergugat menikah pada tahu 1997 di

KABUPATEN LIMAPULUH KOTA dan hingga saat ini telah

dikaruniai 2 orang anak;

- Bahwa Penggugat dan Tergugat setelah menikah membina rumah

tangga di rumah orang tua Penggugat selama 3 hari dan setelah itu

pindah ke Rangkas Bitung lebih kurang 14 tahun, lalu pindah ke

Sungai Rumbai sampai berpisah di sana awal tahun 2011;

- Bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat tidak rukun lagi sejak

tahun 2010 karena Tergugat berhubungan asmara dengan wanita lain;

- Bahwa saksi juga melihat dan membaca buku Kutipan Akta Nikah

Tergugat dengan wanita lain bernama WIL ;

- Bahwa sepengetahuan saksi rumah tangga Penggugat dan Tergugat

sekarang tidak rukun lagi, mereka sudah berpisah sejak Penggugat

diantarkan oleh kakak Tergugat pulang ke kampung di KABUPATEN

LIMAPULUH KOTA pada Februari 2011;

- Bahwa penyebab kepulangan Penggugat adalah karena Tergugat

menjalin hubungan cinta dengan seorang perempuan lain dan

perhatian Tergugat sudah berkurang kepada Penggugat dimana

Penggugat saat itu sedang sakit.;

- Bahwa selama berpisah Tergugat tidak pernah datang menjemput

Penggugat ke rumah orang tua Penggugat;

- Bahwa Penggugat dan Tergugat sudah berpisah sekitar 1.5 tahun;

- Bahwa Penggugat dan Tergugat telah didamaikan, namun tidak

berhasil, karena Penggugat tetap pada keinginnya untuk bercerai

dengan Tergugat;

2.2. SAKSI II, umur 36 tahun, agama Islam, pekerjaan tani, bertempat tinggal

di KABUPATEN LIMAPULUH KOTA, telah memberikan keterangannya

di bawah sumpah yang pada pokoknya sebagai berikut:

- Bahwa Penggugat dengan Tergugat menikah pada tahu 1997 di

KABUPATEN LIMAPULUH KOTA dan hingga saat ini telah

dikaruniai 2 orang anak;

Page 162: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

5

- Bahwa Penggugat dan Tergugat setelah menikah membina rumah

tangga di rumah orang tua Saksi selama lebih kurang 3 hari dan

setelah itu pindah ke Rangkas Bitung selama lebih kurang 15 tahun

dan terakhir di Sungai Rumbai sampai berpisah.;

- Bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat sekarang tidak rukun

lagi, disebabkan Tergugat telah menikah resmi dengan perempuan lain

yang bernama WIL dengan menipu data mengaku bujang;

- Bahwa saksi juga mengetahui dan melihat adanya buku nikah antara

Tergugat WIL yang dibawa anak Tergugat;

- Bahwa pada bulan Juli 2012, Penggugat melaporkan Tergugat ke

Polres Limapuluh Kota atas kasus pemalsuan data pernikahan

Tergugat dengan WIL;

- Bahwa kepada saksi maupun kepada pihak kepolisian, Tergugat

menikah dengan WIL dengan identitas jejaka, namun akhirnya antara

Penggugat dan Tergugat damai, karena Penggugat akhirnya mencabut

laporan tersebut, dan lebih memilih mengajukan perceraian;

- Bahwa Penggugat dan Tergugat sudah berpisah sekitar 1.5 tahun, dan

selama berpisah Tergugat tidak pernah datang menjemput Penggugat

ke rumah orang tua Penggugat;

- Bahwa Penggugat dan Tergugat telah didamaikan, namun tidak

berhasil, karena Penggugat tetap pada keinginnya untuk bercerai

dengan Tergugat;

Bahwa Penggugat menyatakan dalam kesimpulannya, yang pada pokoknya

tetap dengan dalil-dalil gugatannya untuk bercerai dari Tergugat dan mohon

putusan;

Bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini cukup ditunjuk segala hal

yang telah termuat dalam berita acara persidangan perkara ini yang dianggap

sebagai satu kesatuan tak terpisahkan dalam putusan ini;

TENTANG HUKUMNYA

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah

sebagaimana tersebut di atas;

Menimbang, bahwa sesuai dengan pasal 49 ayat (1) huruf (a) Undang-

Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama sebagaimana telah diubah

dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50

Page 163: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

6

Tahun 2009, maka penyelesaian perkara di tingkat pertama antara orang-orang yang

beragama Islam di bidang perkawinan merupakan wewenang absolut Pengadilan

Agama;

Menimbang, bahwa Majelis telah berusaha mendamaikan dengan

menasehati Penggugat agar bersabar dan rukun kembali dengan Tergugat,

sebagaimana ketentuan pasal 39 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo

pasal 82 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah dengan

Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009

jo pasal 31 Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 serta pasal 143 ayat (1)

Kompilasi Hukum Islam, akan tetapi tidak berhasil;

Menimbang, bahwa berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung Republik

Indonesia (PERMA) Nomor 1 Tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan,

semua perkara yang masuk ke pengadilan terlebih dahulu harus dilaksanakan

mediasi, akan tetapi dalam perkara yang bersangkutan karena pihak Tergugat tidak

pernah hadir, maka mediasi tidak dapat dilaksanakan;

Menimbang, bahwa Penggugat telah datang menghadap sendiri (in person)

di persidangan, sedangkan Tergugat tidak pernah hadir di persidangan dan tidak

pula mengirimkan orang lain selaku wakil atau kuasanya yang sah untuk hadir di

persidangan meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut sesuai pasal 26

Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, dan tidak ternyata ketidakhadiran

Tergugat itu disebabkan suatu alasan yang sah menurut hukum (default without

reason) sesuai pasal 149 ayat (1) R.Bg, maka harus dinyatakan Tergugat tidak hadir

dan perkara a quo dapat diperiksa tanpa hadirnya Tergugat;

Menimbang, bahwa tidak hadirnya Tergugat di persidangan, dapat dianggap

tidak bermaksud untuk mempertahankan hak-hak keperdataannya dan atau

membela kepentingannya di persidangan, mengakui dan membenarkan semua

Posita dan Petitum dalam surat gugatan Penggugat, sedangkan gugatan Penggugat

juga tidak ternyata melawan hukum, dalam hal ini Majelis Hakim sependapat dan

mengambil alih pendapat ahli fiqih dalam Kitab Ahkamul Qur'an Juz II hal 405

yang berbunyi:

Artinya: Barang siapa yang dipanggil untuk menghadap Hakim Islam, kemudian

tidak menghadap maka ia termasuk orang yang zalim, dan gugurlah

haknya.

Page 164: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

7

Menimbang, bahwa karena perkara ini adalah mengenai bidang perceraian

yang dinilai penting untuk ditemukan kebenaran materiilnya, dan untuk lebih

meyakinkan majelis atas dalil-dalil gugatan Penggugat, maka sesuai dengan

Keputusan Mahkamah Agung RI Nomor: KMA/032/SK/IV/2006 tanggal 04 April

2006 tentang Pemberlakuan Buku II Pedoman Teknis Administrasi dan Teknis

Peradilan Agama, Edisi Revisi 2010, Majelis berpendapat Penggugat diwajibkan

untuk mengajukan bukti-bukti yang dapat mendukung dalil-dalil posita dan petitum

gugatannya;

Menimbang, bahwa Majelis sependapat dengan hujjah syari’ah dalam

Kitab Al-Anwar Juz II halaman 55 yang untuk selanjutnya diambil alih sebagai

pendapat Majelis yang berbunyi :

Artinya : Apabila dia (Tergugat) enggan hadir, atau bersembunyi atau tidak

diketahui alamatnya (ghaib), perkara ini dapat diputus berdasarkan

bukti-bukti (persaksian);

Menimbang, bahwa alasan Penggugat mengajukan Cerai Gugat terhadap

Tergugat adalah sebagai berikut:

- Bahwa setelah 13 tahun melangsungkan pernikahan, rumah tangga Penggugat

dan Tergugat tidak harmonis lagi disebabkan Tergugat mempunyai hubungan

khusus dengan wanita bernama WIL yang menyebabkan Penggugat dan

Tergugat sering bertengkar dan akibatnya antara Penggugat dan Tergugat pisah

tempat tinggal lebih kurang sudah 1 tahun 4 bulan lamanya;

- Bahwa sejak Penggugat dan anak Penggugat dan Tergugat yang no 2

diantarkan oleh Kakak Tergugat pulang ke kampong karena Penggugat sakit,

Tergugat tidak pernah melihat/ menjenguk Penggugat dan anak ke kampung,

juga tidak pernah mengirimkan belanja/ nafkah untuk Penggugat, dan juga

tidak meninggalkan harta yang bisa dijadikan nafkah;

- Bahwa sekarang Tergugat telah menikah secara resmi dengan perempuan yang

bernama WIL tanpa seizin Penggugat dengan cara memalsukan data pribadi

Tergugat yang mengaku bujang;

Menimbang, bahwa terhadap alat bukti tertulis berupa fotokopi Kutipan

Akta Nikah yang diajukan Penggugat, Majelis berpendapat alat bukti tersebut telah

memenuhi persyaratan formil karena merupakan fotokopi sah dari suatu akta

autentik, khusus dibuat sebagai alat bukti, telah diberi meterai cukup sesuai

Page 165: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

8

ketentuan pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1985 dan telah di-

nazegeling, secara materiil dapat dipertimbangkan karena alat bukti tersebut

memuat keterangan yang menguatkan dan relevan dengan dalil gugatan Penggugat

sehingga harus dinyatakan secara formil dan materiil alat bukti tersebut dapat

diterima;

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti yang diajukan Penggugat tersebut

maka harus dinyatakan terbukti Penggugat dengan Tergugat telah dan masih terikat

dalam perkawinan yang sah sesuai dengan ketentuan pasal 285 R.Bg jo pasal 2 ayat

(1) dan (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo pasal 7 ayat (1) Kompilasi

Hukum Islam, dengan demikian Penggugat dengan Tergugat telah mempunyai

hubungan dan kapasitas hukum untuk menjadi pihak dalam perkara ini (persona

legal standing in judicio), karenanya Penggugat mempunyai kualitas untuk

mengajukan tuntutan dalam sengketa bidang perkawinan;

Menimbang, bahwa oleh karena alasan perceraian yang diajukan Penggugat

berkenaan dengan ketentuan Pasal 19 huruf f Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun

1975 jo Pasal 116 huruf f Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, sehingga

berdasarkan ketentuan Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975

dan Pasal 138 Kompilasi Hukum Islam, maka Majelis Hakim perlu mendengarkan

keterangan saksi-saksi yang berasal dari keluarga dan atau orang-orang yang dekat

dengan suami istri tersebut;

Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah mendengarkan keterangan 2 orang

saksi Penggugat yaitu SAKSI I, (Kakak kandung Penggugat) dan SAKSI II (kakak

kandung Penggugat) yang telah memberikan keterangan secara materiil telah

didasarkan atas pengetahuan saksi-saksi sendiri, mempunyai keterkaitan dan

hubungan, serta saling bersesuaian dan atau saling menguatkan antara satu dengan

lainnya yang dapat digunakan untuk menguatkan suatu perbuatan sesuai ketentuan

Pasal 307-309 R.Bg, sehingga oleh karenanya Majelis Hakim berpendapat bahwa

keterangan saksi-saksi tersebut telah menguatkan dalil-dalil gugatan Penggugat yang

pada pokoknya bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat telah tidak rukun lagi

dan terjadi perselisihan yang disebabkan Tergugat menjalin hubungan asmara

dengan wanita lain, antara Penggugat dan Tergugat telah berpisah tempat tinggal

selama lebih kurang 1.5 tahun dan antara Penggugat dan Tergugat pernah

didamaikan oleh pihak keluarga namun tidak berhasil, karena Penggugat tetap pada

keinginannya untuk bercerai dengan Tergugat ;

Page 166: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

9

Menimbang bahwa berdasarkan bukti-bukti tersebut di atas dan

dihubungkan dengan dalil-dalil gugatan Penggugat, maka Majelis Hakim telah

menemukan fakta di persidangan yang pada pokoknya adalah sebagai berikut :

- Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami istri yang telah dan masih terikat

dalam perkawinan yang sah;

- Bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah tidak rukun lagi sejak

sekitar 13 tahun setelah pernikahan, antara Penggugat dan Tergugat sering

terjadi perselisihan dan pertengkaran karena Tergugat telah menikah lagi dengan

wanita lain bernama WIL ;

- Bahwa hingga saat ini Penggugat dan Tergugat telah berpisah tempat tinggal

selama lebih kurang 1.5 tahun dan tidak pernah lagi berhubungan sebagaimana

layaknya suami istri;

- Bahwa pihak keluarga telah mengupayakan perdamaian, namun tidak berhasil

karena Penggugat tetap pada keinginannya untuk bercerai dengan Tergugat ;

Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut di atas dan bahkan

selama persidangan Penggugat telah menyatakan sikap dan tekadnya untuk tetap

bercerai dengan Tergugat, maka hal ini menunjukkan bahwa Penggugat sudah tidak

mau lagi mempertahankan keutuhan rumah tangganya dengan Tergugat, meskipun

pihak keluarga dan Majelis Hakim sudah berusaha untuk merukunkan dan

menasehatinya, bahkan dalam perkara ini antara Penggugat dan Tergugat telah

berpisah tempat tinggal dalam waktu yang relatif cukup lama yaitu selama selama

lebih kurang 1.5 tahun, maka hal ini dinilai oleh Majelis Hakim telah

memperlihatkan adanya unsur perselisihan dan pertengkaran diantara Penggugat

dan Tergugat, dan bahkan tingkat perselisihan dan pertengkaran mereka tersebut

telah dapat dikatagorikan terus menerus dan sudah sulit untuk dirukunkan kembali;

Menimbang, bahwa Majelis Hakim sependapat dengan Yurisprudensi

Mahkamah Agung RI Nomor: 379 K/AG/1995 tanggal 22 Maret 1997 yang

mengandung abstrak hukum bahwa dengan keluarnya salah satu pihak dari rumah

yang selama ini menjadi tempat tinggal bersama dan tidak mau kembali seperti

semula, berarti telah terjadi perselisihan dan pertengkaran antara keduanya;

Menimbang, bahwa dengan kondisi yang demikian, maka Majelis

berpendapat bahwa keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat sudah rapuh,

tidak utuh dan bahkan sudah pecah/ retak, apalagi jika hal ini dikaitkan dengan

tujuan perkawinan yakni harus adanya ikatan lahir batin yang utuh antara kedua

suami isteri sebagaimana tercantum dalam Pasal 1 Undang-Undang Nomor 1 Tahun

Page 167: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

10

1974 jo Pasal 2 dan Pasal 3 Kompilasi Hukum Islam serta firman Allah SWT

dalam surat Ar-Rum ayat 21 yang berbunyi sebagai berikut :

Artinya : Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan

untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan

merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih

dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat

tanda-tanda bagi kaum yang berfikir;

Menimbang, bahwa dalam perkara ini Majelis Hakim menilai tidak mungkin

lagi untuk mempertahankan perkawinan Penggugat dan Tergugat, karena

mempertahankan perkawinan seperti itu (rumah tangga yang sudah pecah/ retak)

bisa menimbulkan dan mengakibatkan akibat negatif bagi semua pihak dan

kesemuanya itu bisa mendatangkan mudharat, oleh karena menolak kemadlaratan

itu harus diutamakan daripada mengambil kemaslahatan, hal ini sesuai pula dengan

kaidah fiqh yang berbunyi sebagai berikut :

Artinya : “Menolak kesusahan (madlarat) itu harus didahulukan (diutamakan)

daripada mengambil kemaslahatan”;

Menimbang, bahwa Majelis perlu mengetegahkan dalil/ hujah syar'iyyah

dari Kitab Ghayatul Maram hal 162 yang selanjutnya diambil alih sebagai pendapat

Majelis Hakim sebagai berikut :

Artinya : "Dan apabila ketidaksukaan isteri terhadap suaminya sudah

sedemikian memuncak, maka Hakim boleh menjatuhkan talak

suaminya dengan talak satu”;

Menimbang, bahwa hukum perceraian menurut Islam berkisar pada hukum

haram, wajib, sunat, mubah dan makruh, dan dalam perkara ini maka perceraian

menjadi diperbolehkan, dan oleh karena imsak bil ma’ruf tidak berhasil maka

perceraian dianggap sebagai tasrih bi ihsan;

Page 168: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

11

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut

Majelis Hakim menyimpulkan telah terbukti bahwa antara Penggugat dan Tergugat

telah terjadi perselisihan dan pertengkaran secara terus menerus sehingga tidak ada

harapan bagi kedua belah pihak untuk dapat hidup rukun dalam rumah tangga,

dengan demikian alasan perceraian yang diajukan oleh Penggugat tersebut telah

memenuhi ketentuan Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975,

jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam. Dengan demikian maka gugatan

Penggugat dinilai oleh Majelis Hakim adalah cukup beralasan sesuai ketentuan

Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 serta tidak melawan

hukum, oleh karenanya patut dikabulkan dengan menjatuhkan talak satu bain

sughra Tergugat terhadap Penggugat;

Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 84 Undang-Undang Nomor 7 Tahun

1989 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan

Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 maka Majelis Hakim memerintahkan

Panitera Pengadilan Agama Kabupaten Limapuluh Kota untuk mengirimkan salinan

putusan ini yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat

Nikah Kecamatan Guguak, Kabupaten Limapuluh Kota,

Menimbang, bahwa oleh karena perkara ini mengenai sengketa di bidang

perkawinan maka berdasarkan ketentuan Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor

7 Tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan

Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 maka semua biaya yang timbul dalam

perkara ini dibebankan kepada Penggugat;

Mengingat semua peraturan perundang-undangan yang berlaku serta dalil-

dalil hukum Islam yang berhubungan dengan perkara ini;

M E N G A D I L I

1. Menyatakan bahwa Tergugat yang telah dipanggil secara resmi dan patut

untuk datang menghadap di depan persidangan, tidak hadir;

2. Mengabulkan gugatan Penggugat dengan verstek;

3. Menjatuhkan talak satu bain sughra Tergugat (TERGUGAT) terhadap

Penggugat (PENGGUGAT);

4. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Kabupaten Limapuluh Kota

mengirimkan salinan putusan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap

kepada Pegawai Pencatat Nikah Kecamatan Guguak, Kabupaten Limapuluh

Kota;

Page 169: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

12

5. Membebankan kepada Penggugat untuk mmembayar biaya perkara yang

hingga kini dihitung sebesar Rp. 316.000,- (tiga ratus enam belas ribu

rupiah);

Demikianlah diputus dalam sidang permusyawaratan Majelis Pengadilan

Agama Kabupaten Limapuluh Kota pada hari Senin tanggal 03 September 2012 M,

bertepatan dengan tanggal 16 Syawal 1433 H, oleh Drs. BISMAN, M HI, sebagai

Ketua Majelis, ISRIZAL ANWAR, S.Ag. M.Hum dan SULOMO. S.Ag sebagai

Hakim-Hakim Anggota, yang ditunjuk oleh Ketua Pengadilan Agama Kabupaten

Limapuluh Kota dengan Penetapan Nomor: 228/Pdt.G/2012/PA.LK tanggal 03

September 2012 untuk memeriksa perkara ini, dan diucapkan oleh Ketua Majelis

tersebut dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga dengan dihadiri oleh

Hakim-Hakim Anggota yang sama, serta WARTINAS, BA. sebagai Panitera

Pengganti dengan dihadiri oleh Penggugat tanpa hadirnya Tergugat.

Hakim-Hakim Anggota, Ketua Majelis,

ttd ttd

ISRIZAL ANWAR, S.Ag. M.Hum Drs. BISMAN, M.HI

ttd

SULOMO, S.Ag

Panitera Pengganti,

ttd

WARTINAS, BA

Rincian Biaya Perkara:

1. Biaya pendaftaran : Rp. 30.000,-

2. Biaya Pemberkasan : Rp. 50.000,-

3. Biaya Panggilan : Rp. 225.000,-

4. Biaya Meterai : Rp. 6.000,-

5 Redaksi : Rp. 5.000,-

J u m l a h : Rp. 316.000,-

Page 170: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

hal. 1 dari 11 hal. Perkara No. 231/Pdt.G/2012/PA.LK

P U T U S A N

Nomor : 231/Pdt.G/2012/PA.LK

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Agama Kabupaten Limapuluh Kota di Tanjung Pati yang

memeriksa dan mengadili perkara tertentu tentang cerai gugat pada tingkat pertama

dalam persidangan majelis telah menjatuhkan putusan dalam perkara :

PENGGUGAT, umur 34 tahun, agama Islam, pendidikan MTsN,

pekerjaan ibu rumah tangga, tempat tinggal di KABUPATEN

LIMAPULUH KOTA, sebagai Penggugat;

Melawan:

TERGUGAT, umur 37 tahun, agama Islam, pendidikan SLTA,

pekerjaan penjahit, tempat tinggal di KABUPATEN LIMAPULUH

KOTA, sebagai Tergugat;

Pengadilan Agama tersebut;

Telah membaca surat-surat perkara;

Telah mendengar keterangan Penggugat dan saksi-saksi di persidangan;

TENTANG DUDUK PERKARANYA

Bahwa Penggugat berdasarkan surat gugatannya tertanggal 1 Agustus 2012,

dan telah terdaftar pada Kepaniteraan Pengadilan Agama Kabupaten Limapuluh

Kota dalam Register Perkara Nomor : 231/Pdt.G/2012/PA.LK tanggal 1 Agustus

2012 pada pokoknya menyampaikan dalil-dalil sebagai berikut:

1. Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri yang sah menikah pada

tanggal 7 Desember 1997 di rumah orang tua Penggugat, di KABUPATEN

LIMAPULUH KOTA, yang tercatat dalam Duplikat Buku Nikah Nomor: ------,

yang dikeluarkan oleh PPN/KUA Kecamatan Guguak, Kabupaten Limapuluh

Kota, tanggal 23 Juli 2012;

2. Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat membina rumah tangga di

rumah orang tua Penggugat di KABUPATEN LIMAPULUH KOTA sampai

kemudian berpisah;

3. Bahwa dari pernikahan Penggugat dan Tergugat telah dikaruniai 3 (tiga) orang

anak, yang masing-masing bernama:

a. ANAK I, perempuan, lahir tanggal 06 Februari 1999;

b. ANAK II, laki-laki, lahir tanggal 26 Januari 2002;

c. ANAK III, laki-laki, lahir tanggal 14 April 2007;

Page 171: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

hal. 2 dari 11 hal. Perkara No. 231/Pdt.G/2012/PA.LK

4. Bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat yang rukun dan damai lebih

kurang selama 1 tahun 3 bulan, setelah itu tidak harmonis lagi, sering terjadi

perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan:

a. Bahwa Pertengkaran dimulai pada awal tahun 1999 disebabkan Tergugat

tidak dapat membiayai biaya Penggugat untuk melahirkan anak Penggugat

dan Tergugat yang pertama, sehingga terjadi pertengkaran, namun tetap

serumah;

b. Bahwa pertengkaran dengan sebab yang sama seperti di atas, juga terjadi

ketika Penggugat melahirkan anak Penggugat dan Tergugat yang kedua dan

ketiga;

c. Bahwa pertengkaran juga terjadi ketika anak kedua Penggugat dan

Tergugat berumur 6 bulan disebabkan tidak ada yang akan dimasak dan

dimakan, ketika Penggugat menanyakan hal tersebut kepada Tergugat,

Tergugat marah kepada Penggugat, namun tetap serumah;

5. Bahwa pada tahun 2004 kembali terjadi pertengkaran disebabkan Tergugat

selalu menyuruh Penggugat untuk meminta uang kepada keluarga Penggugat

untuk modal usaha Tergugat, namun usaha yang dilakukan Tergugat itu tidak

pernah ada, sehingga terjadilah pertengkaran, namun tetap serumah;

6. Bahwa pertengkaran juga terjadi pada tahun 2009 disebabkan Tergugat ingin

menikah lagi dengan wanita lain yang namanya Penggugat tidak tahu, namun

Penggugat tidak mengizinkan sehingga terjadilah pertengkaran, namun tetap

serumah;

7. Bahwa pertengkaran terjadi lagi pada bulan Maret 2011, disebabkan Tergugat

cemburu kepada Penggugat ketika Penggugat ditelpon oleh seorang laki-laki,

padahal orang tersebut hanya menanyakan motor kepada Penggugat, sehingga

terjadilah pertengkaran dan dalam pertengkaran tersebut Tergugat menampar,

menendang dan mencekik leher Penggugat bahkan Tergugat mengatakan ingin

membunuh Penggugat, namun penggugat dan Tergugat tetap serumah;

8. Bahwa pada bulan Juni 2011Penggugat menemukan kondom di tas Tergugat

sepulang Tergugat bekerja sehingga terjadilah pertengkaran antara Penggugat

dan Tergugat, namun tetap serumah;

9. Bahwa pada bulan Maret 2012, Tergugat pergi meninggalkan kediaman

bersama dan pulang ke rumah orang tua Tergugat tanpa meminta izin kepada

Penggugat sampai dengan sekarang;

Page 172: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

hal. 3 dari 11 hal. Perkara No. 231/Pdt.G/2012/PA.LK

10. Bahwa sejak itu Tergugat tidak pernah kembali lagi kepada Penggugat,

sehingga antara Penggugat dan Tergugat telah berpisah selama 5 bulan dan

selama berpisah tersebut tidak pernah dilakukan upaya damai;

11. Bahwa selama kepergian Tergugat tersebut, Tergugat tidak pernah memberikan

nafkah kepada Penggugat;

12. Bahwa dari uraian di atas Penggugat menyimpulkan, Penggugat telah menepis

terciptanya suasana hidup rukun dan tentram dalam mahligai rumah tangga,

dengan keadaan yang sudah demikian itu Penggugat sudah tidak ada kecocokan

lagi dalam membina rumah tangga dan tidak ada harapan serta sudah tidak

sanggup lagi untuk melanjutkan hidup berumah tangga dengan Tergugat, karena

itu cukup alasan bagi Gugatan Penggugat;

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Penggugat memohon kepada Ketua

Pengadilan Agama Kabupaten Limapuluh Kota c.q. Majelis Hakim kiranya

berkenan menerima, memeriksa, mengadili Gugatan Penggugat dengan

menjatuhkan putusan sebagai berikut:

PRIMER

1. Mengabulkan gugatan Penggugat ;

2. Menjatuhkan talak satu bain sughro Tergugat (TERGUGAT) terhadap

Penggugat (PENGGUGAT);

3. Menetapkan biaya perkara sesuai peraturan yang berlaku ;

SUBSIDER

- Jika Majelis Hakim berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya ;

Bahwa pada hari sidang yang telah ditetapkan, Penggugat hadir sendiri

menghadap di persidangan, sedangkan Tergugat tidak pernah hadir dan tidak pula

menyuruh orang lain sebagai wakil/kuasanya, meskipun telah dipanggil secara

resmi dan patut untuk menghadap di persidangan, sesuai relaas panggilan Jurusita

Pengadilan Agama Kabupaten Limapuluh Kota Nomor 231/Pdt.G/2012/PA.LK

masing-masing tanggal 10 Agustus 2012 dan tanggal 31 Agustus 2012 yang

dibacakan di persidangan dan tidak ternyata ketidakhadiran Tergugat itu disebabkan

suatu alasan yang sah menurut hukum;

Bahwa oleh karena Tergugat tidak pernah hadir di persidangan, maka usaha

Mediasi sebagaimana diatur dalam Peraturan Mahkamah Agung Republik

Indonesia Nomor 1 Tahun 2008 Tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan tidak

dapat dilaksanakan;

Bahwa Majelis telah berupaya menasehati Penggugat agar bersabar dan

rukun kembali dengan Tergugat, akan tetapi tidak berhasil;

Page 173: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

hal. 4 dari 11 hal. Perkara No. 231/Pdt.G/2012/PA.LK

Bahwa selanjutnya pemeriksaan perkara ini dimulai dengan pembacaan surat

gugatan Penggugat Nomor 231/Pdt.G/2012/PA.LK tertanggal 1 Agustus 2012, yang

isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat;

Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya Penggugat telah

mengajukan bukti berupa:

Fotokopi Duplikat Buku Nikah Nomor ------ tanggal 23 Juli 2012 yang

dikeluarkan oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Suliki,

bermaterai cukup dan di-nazegeling, yang oleh Ketua Majelis telah dicocokkan

dengan aslinya ternyata cocok, diberi tanggal, tanda (P) dan diparaf ;

Bahwa selain bukti tertulis, Penggugat juga telah menghadirkan Saksi-Saksi

di persidangan masing-masing bernama:

Saksi 1

SAKSI I, umur 61 tahun, agama Islam, pekerjaan pensiunan guru, bertempat

tinggal di KABUPATEN LIMAPULUH KOTA, telah memberikan keterangannya

di bawah sumpah yang pada pokoknya sebagai berikut:

- Bahwa Saksi kenal dengan Penggugat dan Tergugat karena saksi ibu angkat

Penggugat ;

- Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami istri;

- Bahwa setelah menikah Penggugat dengan Tergugat membina rumah tangga di

rumah orang tua Penggugat di KABUPATEN LIMAPULUH KOTA sampai

dengan berpisah;

- Bahwa Penggugat dengan Tergugat sudah dikaruniai anak tiga orang;

- Bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat awalnya rukun-rukun saja tetapi

sekarang tidak rukun lagi karena berselisih dan bertengkar;

- Bahwa penyebab perselisihan itu karena masalah nafkah/belanja Tergugat yang

tidak mencukupi kepada Penggugat;

- Bahwa akibat pertengkaran tersebut Tergugat telah menyakiti jasmani Penggugat

yang saksi lihat di leher Penggugat;

- Bahwa sekarang antara Penggugat dan Tergugat telah berpisah tempat tinggal 9

bulan lamanya ;

- Bahwa saksi sudah pernah mendamaikan kedua belah pihak tetapi tidak berhasil;

Saksi 2

SAKSI II, umur 34 tahun, agama Islam, pekerjaan rumah tangga, bertempat tinggal

di KABUPATEN LIMAPULUH KOTA, telah memberikan keterangannya di

bawah sumpah yang pada pokoknya sebagai berikut:

- Bahwa Saksi adalah tetangga Penggugat, dan kenal dengan Tergugat ;

Page 174: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

hal. 5 dari 11 hal. Perkara No. 231/Pdt.G/2012/PA.LK

- Bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami istri;

- Bahwa setelah menikah Penggugat dengan Tergugat membina rumah tangga di

rumah orang tua Penggugat di KABUPATEN LIMAPULUH KOTA sampai

dengan berpisah;

- Bahwa Penggugat dengan Tergugat sudah dikaruniai anak tiga orang;

- Bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat awalnya rukun-rukun saja tetapi

sekarang tidak rukun lagi karena berselisih dan bertengkar;

- Bahwa penyebab perselisihan itu karena masalah nafkah/belanja Tergugat yang

tidak mencukupi kepada Penggugat;

- Bahwa akibat pertengkaran tersebut Tergugat telah memukul/menyakiti jasmani

Penggugat dan saksi melihat badan Penggugat memar-memar;

- Bahwa sekarang antara Penggugat dan Tergugat telah berpisah tempat tinggal 9

bulan lamanya ;

- Bahwa saksi tidak mengetahui dilakukan usaha damai dari kedua belah pihak

maupun dari pihak keluarga masing-masing;

Bahwa Penggugat telah menyampaikan kesimpulannya secara lisan, yang

pada pokoknya tetap pada pendiriannya untuk bercerai dari Tergugat dan mohon

agar perkaranya segera diputus;

Bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini cukup ditunjuk segala hal

yang telah termuat dalam berita acara persidangan perkara ini dan dianggap sebagai

satu kesatuan tak terpisahkan dalam putusan ini;

TENTANG HUKUMNYA

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat sebagaimana

diuraikan dalam duduk perkara di atas;

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan pasal 55 Undang-Undang Nomor

7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun

2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 jo pasal

26 Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 1975 jo pasal 138 Kompilasi Hukum

Islam, maka Majelis telah memerintahkan memanggil para pihak yang berperkara

untuk datang menghadap di depan persidangan;

Menimbang, bahwa Majelis telah memberikan saran dan nasehat kepada

Penggugat agar bersabar dan rukun kembali dengan Tergugat, sebagaimana ketentuan

pasal 39 ayat (1) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo pasal 82 Undang-Undang

Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006

serta perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 jo pasal 31

Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 serta pasal 143 ayat (1) Kompilasi Hukum

Page 175: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

hal. 6 dari 11 hal. Perkara No. 231/Pdt.G/2012/PA.LK

Islam, akan tetapi tidak berhasil karena Penggugat tetap dengan pendiriannya untuk

bercerai dari Tergugat;

Menimbang, bahwa berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung Republik

Indonesia (PERMA) Nomor 1 Tahun 2008 tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan,

semua perkara yang masuk ke pengadilan terlebih dahulu harus dilaksanakan

mediasi, akan tetapi dalam perkara yang bersangkutan karena pihak Tergugat tidak

pernah hadir, maka mediasi tidak dapat dilaksanakan;

Menimbang, bahwa Penggugat telah menghadap sendiri (in person) di

persidangan, sedangkan Tergugat tidak pernah hadir di persidangan dan tidak pula

mengirimkan orang lain selaku wakil atau kuasanya yang sah untuk hadir di

persidangan meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut, dan tidak ternyata

ketidakhadiran Tergugat itu disebabkan suatu alasan yang sah menurut hukum

(default without reason), maka sesuai dengan pasal 149 ayat (1) Rbg jo pasal 26

Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, perkara a quo dapat diperiksa dan

diputus tanpa hadirnya Tergugat;

Menimbang, bahwa tidak hadirnya Tergugat di persidangan, dapat dianggap

tidak bermaksud untuk mempertahankan hak-hak keperdataannya dan atau

membela kepentingannya di persidangan, mengakui dan membenarkan semua

Posita dan Petitum dalam surat gugatan Penggugat, sedangkan gugatan Penggugat

juga tidak ternyata melawan hukum;

Menimbang, bahwa Majelis sependapat dan mengambil alih pendapat ahli

fiqih dalam Kitab Ahkamul Qur'an Juz II hal 405 yang berbunyi:

Artinya: Barang siapa yang dipanggil untuk menghadap Hakim Islam, kemudian

tidak menghadap maka ia termasuk orang yang zalim, dan gugurlah

haknya.

Menimbang, bahwa namun demikian oleh karena perkara ini adalah

mengenai bidang perceraian yang dinilai penting untuk ditemukan kebenaran

materilnya, dan untuk lebih meyakinkan majelis atas dalil-dalil gugatan

Penggugat, maka dengan memperhatikan dan sesuai dengan Keputusan

Mahkamah Agung RI Nomor KMA/032/SK/IV/2006 tanggal 4 April 2006

tentang Pemberlakuan Buku II Pedoman Teknis Administrasi dan Teknis

Peradilan Agama, Edisi 2010, maka Majelis berpendapat bahwa Penggugat

haruslah tetap diwajibkan untuk mengajukan bukti-bukti yang dapat mendukung

dalil-dalil posita dan petitum gugatannya;

Page 176: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

hal. 7 dari 11 hal. Perkara No. 231/Pdt.G/2012/PA.LK

Menimbang, bahwa alasan Penggugat mengajukan gugatan cerai terhadap

Tergugat adalah sebagai berikut:

- Bahwa selama Penggugat dengan Tergugat membina rumah tangga yang rukun

hanya 1 tahun 3 bulan kemudian tidak rukun lagi karena sering terjadi perselisihan

dan pertengkaran disebabkan nafkah/belanja yang diberikan Tergugat kepada

Penggugat sangat kurang dan Tergugat sering menyakiti jasmani Penggugat;

- Bahwa Tergugat telah meninggalkan kediaman bersama dan telah berpisah tempat

tinggal sampai sekarang lebih kurang 9 bulan lamanya;

Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya Penggugat

telah mengajukan bukti tertulis, bukti P (Fotokopi Kutipan Akta Nikah);

Menimbang, bahwa terhadap alat bukti tertulis yang diajukan Penggugat,

Majelis berpendapat alat bukti tersebut telah memenuhi persyaratan formil karena

merupakan fotokopi sah dari suatu akta otentik, khusus dibuat sebagai alat bukti,

telah diberi meterai cukup sesuai ketentuan pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Nomor

13 Tahun 1985 dan telah di-nazegeling, dan secara materiil dapat dipertimbangkan

karena alat bukti “P” tersebut memuat keterangan yang menguatkan dan relevan

dengan dalil gugatan Penggugat sehingga harus dinyatakan secara formil dan

materiil alat bukti tersebut dapat diterima;

Menimbang, bahwa berdasarkan bukti yang diajukan Penggugat tersebut

maka harus dinyatakan terbukti Penggugat dan Tergugat telah dan masih terikat

dalam perkawinan yang sah sesuai dengan ketentuan pasal 285 R.Bg jo pasal 2 ayat

(1) dan (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo pasal 7 ayat (1) Kompilasi

Hukum Islam;

Menimbang, bahwa dengan demikian maka Penggugat dan Tergugat telah

mempunyai hubungan hukum sebagai suami isteri dan mempunyai kapasitas hukum

untuk menjadi pihak dalam perkara ini (persona legal standi in judicio) dan

karenanya Penggugat mempunyai kualitas untuk mengajukan tuntutan dalam

sengketa bidang perkawinan yang menjadi kompetensi absolut Pengadilan Agama

sesuai ketentuan pasal 49 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah

dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan

Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009;

Menimbang, bahwa oleh karena alasan gugatan perceraian yang diajukan

Penggugat berkenaan dengan ketentuan pasal 19 huruf f Peraturan Pemerintah

Nomor 9 Tahun 1975 jo pasal 116 huruf f Kompilasi Hukum Islam, sehingga untuk

mengetahui dengan jelas mengenai sebab-sebab perselisihan dan pertengkaran

antara Penggugat dan Tergugat sebagaimana dimaksud dalam ketentuan pasal 22

Page 177: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

hal. 8 dari 11 hal. Perkara No. 231/Pdt.G/2012/PA.LK

ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 dan pasal 134 Kompilasi

Hukum Islam, maka Majelis perlu mendengarkan keterangan pihak keluarga serta

orang-orang yang dekat dengan suami isteri tersebut;

Menimbang, bahwa Penggugat telah menghadirkan 2 (dua) orang saksi,

masing-masing dibawah sumpahnya telah memberikan keterangan pada pokoknya

sebagai berikut:

- Bahwa Penggugat dengan Tergugat adalah suami istri dan sudah dikaruniai anak

tiga orang;

- Bahwa rumah tangga Penggugat dengan Tergugat tidak rukun karena sering terjadi

pertengkaran disebabkan nafkah/belanja yang diberikan Tergugat kepada Penggugat

sangat kurang ;

- Bahwa Tergugat telah menyakiti jasmani Penggugat;

- Bahwa Tergugat telah meninggalkan kediaman bersama dan Penggugat dengan

Tergugat telah berpisah tempat tinggal lebih kurang 9 bulan;

- Bahwa pihak keluarga Penggugat sudah menyusun rumah tangga Penggugat

dengan Tergugat tetapi tidak berhasil;

Menimbang, bahwa terhadap alat bukti berupa dua orang saksi yang diajukan

Penggugat di persidangan, Majelis telah mendengarkan keterangan pihak keluarga dan

atau orang yang dekat dengan Penggugat yang sekaligus adalah sebagai saksi-saksi

dalam perkara ini, dan telah memberikan keterangan yang secara materiil telah

didasarkan atas pengetahuan saksi-saksi sendiri, mempunyai keterkaitan dan hubungan,

serta saling bersesuaian dan atau saling menguatkan antara satu dengan lainnya yang

dapat digunakan untuk menguatkan suatu perbuatan sesuai ketentuan pasal 307-309

R.Bg. sehingga harus dinyatakan alat bukti saksi tersebut dapat diterima;

Menimbang, bahwa berdasarkan penilaian terhadap gugatan Penggugat, serta

alat-alat bukti yang telah diajukan Penggugat di atas, Majelis menemukan fakta-

fakta yuridis yang telah dikonstatir sebagai berikut:

- Bahwa rumah tangga Penggugat dan Tergugat tidak rukun telah terjadi

perselisihan dan pertengkaran disebabkan nafkah/belanja dari Tergugat yang

kurang;

- Bahwa Tergugat telah menyakiti jasmani Penggugat;

- Bahwa Penggugat dengan Tergugat telah berpisah tempat tinggal 9 bulan ;

- Bahwa pihak keluarga Penggugat sudah menyusun rumah tangga Penggugat

dengan Tergugat tetapi tidak berhasil;

Menimbang, bahwa tujuan pernikahan adalah untuk membentuk rumah

tangga sakinah yang diliputi suasana mawaddah wa rahmah, sebagaimana

Page 178: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

hal. 9 dari 11 hal. Perkara No. 231/Pdt.G/2012/PA.LK

dikehendaki oleh al-Qur'an surat al-Rum ayat 21 dan rumusan pasal 1 Undang-

Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo pasal 2 dan pasal 3 Kompilasi Hukum Islam,

namun melihat kenyataan dalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat tujuan

tersebut di atas sudah tidak mungkin lagi dapat terwujud;

Menimbang, bahwa menurut ajaran Islam perceraian adalah merupakan

perbuatan yang tidak terpuji, namun demikian dalam hal suatu perkawinan yang

sudah tidak dapat dipertahankan lagi keutuhannya karena telah pecah, sehingga

menimbulkan mafsadat yang lebih besar dari pada maslahatnya, maka

perceraian dibolehkan;

Menimbang, bahwa dari apa yang diuraikan di atas, maka Majelis berpendapat

pintu perceraian dapat dibuka guna menghindarkan para pihak dari kemelut rumah

tangga yang berkepanjangan yang akan membawa mudharat kepada kehidupan

Penggugat dan Tergugat apabila rumah tangga tetap dipertahankan, sedangkan

kemudharatan harus disingkirkan sebagaimana kaidah fiqhiyah yang berbunyi:

Artinya: Kemudharatan harus disingkirkan

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas,

Majelis berkesimpulan, alasan perceraian yang didalilkan oleh Penggugat dalam

gugatannya telah terbukti dan telah memenuhi ketentuan pasal 39 ayat (2) Undang-

Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9

Tahun 1975, pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam, maka berdasarkan pasal

125 ayat (1) HIR dan pasal 149 ayat (1) Rbg, harus dinyatakan Tergugat tidak hadir

dan gugatan Penggugat dapat dikabulkan dengan verstek;

Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan pasal 84 Undang-Undang

Nomor 7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang

Nomor 3 Tahun 2006, dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor

50 Tahun 2009, maka Majelis memerintahkan Panitera Pengadilan Agama

Limapuluh Kota mengirimkan salinan putusan ini yang telah memperoleh

kekuatan hukum tetap kepada Pegawai Pencatat Nikah Kecamatan Suliki

Kabupaten Limapuluh Kota;

Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7

Tahun 1989 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun

2006, dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 tahun 2009, maka

seluruh biaya perkara dibebankan kepada Penggugat;

Page 179: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

hal. 10 dari 11 hal. Perkara No. 231/Pdt.G/2012/PA.LK

Mengingat semua peraturan perundang-undangan yang berlaku serta dalil-

dalil hukum Islam yang berhubungan dengan perkara ini;

M E N G A D I L I

1. Menyatakan bahwa Tergugat yang telah dipanggil secara resmi dan patut untuk

datang menghadap di depan persidangan, tidak hadir;

2. Mengabulkan gugatan Penggugat dengan verstek;

3. Menjatuhkan talak satu bain shugra Tergugat (TERGUGAT) terhadap

Penggugat (PENGGUGAT);

4. Memerintahkan Panitera Pengadilan Agama Kabupaten Limapuluh Kota

mengirimkan salinan putusan ini yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap

kepada Pegawai Pencatat Nikah Kecamatan Suliki, Kabupaten Limapuluh Kota;

5. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara yang

hingga kini sebesar Rp 316.000,- (tiga ratus enam belas ribu rupiah).

Demikianlah diputus dalam sidang permusyawaratan majelis Pengadilan

Agama Kabupaten Limapuluh Kota pada hari Kamis tanggal 6 September 2012

Masehi, bertepatan dengan tanggal 19 Syawal 1433 Hijriyah oleh Dra. Hj.

DEWI WARTI sebagai Ketua Majelis, SAMSUL FADLI,S.Pd.SH dan AHYAR

SIDDIQ,SEI,MHI masing-masing sebagai Hakim Anggota, yang telah ditunjuk

oleh Ketua Pengadilan Agama Kabupaten Limapuluh Kota dengan Penetapan

Nomor : 231/Pdt.G/2012/PA.LK, tanggal 29 Agustus 2012, untuk memeriksa

perkara ini, dan diucapkan oleh Ketua Majelis tersebut pada hari itu juga dalam

sidang terbuka untuk umum, dengan dihadiri oleh Hakim-Hakim Anggota yang

sama dan MASRI JAFRI sebagai Panitera Pengganti dan dihadiri oleh Penggugat tanpa

hadirnya Tergugat.

HAKIM-HAKIM ANGGOTA HAKIM KETUA

ttd ttd

SAMSUL FADLI,S.Pd.SH Dra. Hj. DEWI WARTI

ttd

AHYAR SIDDIQ,SEI,MHI

PANITERA PENGGANTI

ttd

MASRI JAFRI

Perincian Biaya Perkara :

1. Biaya pendaftaran Rp. 30.000,-

Page 180: HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN … · HAK NAFKAH IDDAH PASCA CERAI GUGAT DAN TMPLEMENTASINI"YA DI PENGADILAN AGAMA TANJUNG PATI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syari'ah dan

hal. 11 dari 11 hal. Perkara No. 231/Pdt.G/2012/PA.LK

2. Biaya pemberkasan Rp. 50.000,-

3. Biaya Panggilan Rp. 225.000,-

4. M e t e r a i Rp. 6.000,-

5. R e d a k s i Rp. 5.000,-

_______________________________

Jumlah Rp. 316.000,-