Hasil Assessment Klien Abdi

Embed Size (px)

Citation preview

HASIL ASSESSMENT KLIEN A. IDENTITAS KLIEN 1. Inisial Nama Klien 2. Jenis Kelamin 3. Tempat/tgl lahir 4. Pendidikan 5. Status 6. Agama 7. Alamat B. IDENTITAS ORANGTUA 1. Identitas Ayah a. b. c. d. e. f. g. h. Alamat Nama Usia Jenis Kelamin Pendidikan Pekerjaan Status Perkawinan Agama : Islam : Kab. Bandung. 2. Identitas Ibu a. b. c. d. e. f. g. h. Alamat Nama Tempat tgl lahir Jenis kelamin Pendidikan Pekerjaan Status Perkawinan Agama : SDA : Islam : Lilis Witarsih : Bandung, 28 Februari 1970 : Perempuan : SD : TKW : Kawin : Buruh : Kawin : Ayi Rohman (Ayah Tiri) : 35 Tahun : Laki-laki : SD : RK : Laki-laki : Bandung, 28 Februari 1994 : SMP : Pelajar : Islam : Kab. Bandung.

C.

PERNYATAAN MASALAH Apa masalah utama yang dihadapi klien? Klien adalah seorang anak asuh yang tinggal di PSAA Wisma Putra, klien sudah 5 tahun berada di PSAA sejak klien kelas 3 SD karena kedua orangtua klien tidak mampu untuk membiayai sekolah klien. klien adalah anak ke 2 dari 4 bersaudara. Prestasi klien pada awal masuk panti prestasi klien bagus dan klien juga penurut bahkan klien pernah menjadi juara lomba adzan tingkat kecamatan dan juga sering mengikuti lomba mewakili PSAA dan secara akademik biasa saja. Menginjak SMP klien mulai memperlihatkan perilaku yang kurang baik yaitu sering pulang terlambat karena main playstation, ketahuan pernah mencuri di swalayan bersama teman-temannya, menggoda teman perempuan di sekolah, ketahuan merokok, tidak berpuasa pada bulan ramadhan, klien juga tidak bisa dinasehati oleh teman-temannya satu kamar. Klien mengetahui bahwa dia salahsatu anak yang akan dikeluarkan dari PSAA. Masalah klien RK ini diketahui oleh teman-teman di PSAA baik dari yang masih kecil sampai yang sudah besar. Akibatnya klien merasa malu dengan keadaan ini sehingga klien berperilaku menarik diri dari pergaulan teman-teman dan malas mengikuti kegiatan yang ada di PSAA, selain itu klien juga kurang semangat dalam belajar. 2. Apa gejala masalah yang dinyatakan oleh klien secara verbal maupun non-verbal ? Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang dilakukan terhadap klien, maka dapat dirumuskan gejala masalah klien yaitu : a. Klien merasa bingung dalam menentukan langkah mana yang harus diikuti, apakah ia harus mengikuti temannya atau mengikuti dirinya sendiri. b. Klien kurang konsentrasi dalam belajar baik di sekolah maupun di panti karena teman-teman yang ada di sekolah hampir semuanya juga teman-teman yang ada di panti.

c.

Klien dalam berteman hanya dengan teman-teman

yang sama, tidak bisa berteman dengan yang lain terutama dengan teman yang diluar kamarnya atau asrama. Pada saat bertemu dengan praktikan klien kelihatan malu-malu. d. e. yang ada di panti. f. ruang belajar. g. h. Klien malas dalam mengikuti kegiatan-kegiatan yang Klien cenderung menarik diri dari pergaulan dengan ada di panti, karena klien merasa malu dengan teman-temannya. teman-temannya, hal ini terlihat pada saat ada acara pisah sambut kepala panti, klien tidak mengikutinya bahkan klien berada di kamar sendirian sambil bermain gitar. 3. Apa saja dampak masalah yang dialami klien ? Dengan masalah yang dialami oleh klien tersebut menyebabkan klien tidak disenangi oleh teman-temannya dan juga oleh pengasuh karena klien tidak mau mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di panti. C. SEJARAH MASALAH KLIEN DAN UPAYA YANG SUDAH DITEMPUH 1. Bagaimana latar belakang peristiwa sampai klien Klien adalah anak kedua dari 4 bersaudara. Klien anak dari pasangan AP dan LW, tetapi sejak masih dalam kandungan klien sudah ditinggal oleh ayahnya, kedua orangtua klien bercerai sejak klien masih dalam kandungan. Penyebab perceraian kedua orangtua klien adalah karena mengalami masalah tersebut ? Klien kurang semangat dalam belajar, hal ini terbukti klien jarang mengikuti kegiatan belajar bersama dengan teman-teman di Klien berbicara hanya ketika disapa atau ditanya oleh Klien kelihatan sering menyendiri dan lebih banyak orang lain (teman-temannya, pegawai, pengasuh dan praktikan) diam baik dalam kamarnya maupun dalam acara atau kegiatan-kegiatan

ibunya tidak terima keadaan suaminya yang tidak mampu. Setelah klien lahir, baru ibunya menikah lagi dengan ayahnya yang sekarang yaitu AY. Klien tidak pernah mendapatkan kasih sayang dari ayah kandungnya padahal ayah kandung klien masih ada dan tinggal satu kampung dengan orangtua klien, mereka tidak pernah bertemu walaupun tinggal dalam satu kampung. Kehidupan klien biasa-biasa saja, ayah tiri klien juga sayang kepada klien, bahkan klien lebih dekat dengan ayah tirinya. Klien mempunyai adik ada 2 yaitu perempuan dan laki-laki sedangkan kakak klien perempuan yang berpendidikan hanya sampai SD. Keadaan rumah klien dinding dan lantainya berasal dari papan, perabot rumahnya sangat sederhana, di ruang tamu hanya ada kursi tamu tapi sudah sobek-sobek dan sebuah televisi 14 inci. Keadaan orangtua klien termasuk keluarga yang kurang mampu sehingga orangtua klien tidak mampu membiayai sekolah klien. Pekerjaan ayah tiri klien sebagai buruh biasa dan tidak mempunyai sawah sendiri sedangkan ibu klien bekerja sebagai Tenaga Kerja Wanita di Arab Saudi kurang lebih 5 bulan yang lalu. Pada saat ibu klien berangkat menjadi TKW klien sudah berada di panti. Kakak klien bekerja pada salah satu pegawai panti yang berinisial S dan atas informasi dari pegawai panti tersebut akhirnya klien dimasukkan ke panti yang pada waktu itu klien baru kelas 3 SD tepatnya tanggal 2 juli 2003. Pada awal masuk panti klien masih penurut, mudah di kasih tahu, tidak pernah membuat kesalahan atau melanggar peraturan panti, malahan klien pernah menjuarai lomba adzan se kecamatan, menjadi duta untuk berbagai lomba mewakili panti. Tetapi setelah klien menginjak SMP klien mulai menunjukkan perilaku yang kurang baik yaitu melanggar peraturan panti seperti pulang terlambat karena main playstation, merokok, mencuri di swalayan bersama teman-temannya, tidak mau berpuasa pada bulan ramadhan, membuat tato. Di sekolahan prestasi klien juga menurun secara akademik hal ini terbukti bahwa dulu klien sering diikutkan dalam lomba-lomba baik dari sekolahan maupun dari panti tetapi sejak klien jarang

belajar klien tidak pernah lagi diikutkan dalam berbagai acara atau perlombaan. (sumber : salah satu pengasuh di PSAA berinisial B) Beberapa peristiwa pelanggaran peraturan yang dilakukan oleh klien tersebut mengakibatkan pihak panti memberi peringatan akan mengeluarkan klien dari panti apabila klien tidak memperbaiki perilakunya, apabila klien tidak memperbaiki perilakunya sedang klien baru kelas 2 SMP maka akan mengancam masa depan klien sendiri. Sejak klien mendapat peringatan dari panti tersebut menyebabkan klien mengalami perubahan sikap dan perilaku yang ditunjukkan dalam kehidupan sehari-hari klien di panti. 2. Apakah klien sudah memanfaatkan sumber pertolongan alamiah ? Dalam mengatasi masalah yang dihadapinya, klien banyak mendapatkan pertolongan dari teman-temannya sesama anak asuh. Sedangkan dari pihak keluarga sama sekali belum ada. 3. Bentuk pertolongan alamiah apa saja yang sudah diterima klien ? Bentuk pertolongan alamiah yang sudah diterima klien dari temantemannya, ada yang berbentuk materi dan ada yang berbentuk nasihat serta saran. 4. Apakah klien pernah memanfaatkan sumber pertolongan formal ? Sumber pertolongan formal merupakan sumber pertolongan dari keanggotaan suatu organisasi yang dimasuki klien. Dalam kaitannya dengan masalah yang dialami klien, klien memanfaatkan organisasi osis yang ada di sekolahan. 5. Apakah klien pernah memanfaatkan sumber pertolongan kemasyarakatan ? Dalam mengatasi masalahnya klien sudah memanfaatkan sumber pertolongan kemasyarakatan. 6. Bentuk sumber pertolongan kemasyarakatan apa yang dimanfaatkan klien Sumber pertolongan kemasyarakatan yang sudah dimanfaatkan klien adalah sumber kemasyarakatan yang berasal dari Instalasi PSAA tempat dimana klien tinggal dengan kegiatan-kegiatan yang berupa bimbingan mental, sosial, fisik, dan keagamaan. 7. Hasil yang dicapai dari sumber pertolongan alamiah

Klien banyak mendapatkan motivasi dan saran dari teman-temannya sehingga klien bisa menjalani kehidupannya selama di PSAA. 8. Hasil yang dicapai dari sumber pertolongan formal Klien merasa bisa berekspresi dan nyaman di organisasi osis karena temanteman di organisasi ini belum mengetahui masalahnya. 9. Hasil yang dicapai dari sumber pertolongan kemasyarakatan Klien banyak mendapatkan ilmu dan pengalaman selama berada di PSAA baik untuk bekal masa depannya. 10. Hambatan yang dihadapi klien dalam upaya memanfaatkan sumber pertolongan alamiah. Tidak ada hambatan yang berarti. 11. Hambatan yang dihadapi klien dalam upaya memanfaatkan sumber pertolongan formal. Klien tinggal di panti sehingga klien tidak bisa mengikuti kegiatan osis dengan baik karena klien harus mengikuti aturan panti yang harus pulang tepat waktu. 12. Hambatan yang dihadapi klien dalam upaya memanfaatkan sumber pertolongan kemasyarakatan Klien merasa malu kepada teman-temannya sehingga klien tidak mau mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di panti. B. PERNYATAAN HARAPAN 1. Bagaimana harapan klien tentang masa depan permasalahannya ? Perilaku menarik diri klien telah membuat klien menjadi tidak mempunyai teman dan para pegawai juga tidak menyukainya. Karena itu klien sangat berharap agar dia dapat mengatasi perilaku menarik diri tersebut sehingga klien bisa menjalani hari-harinya di panti dengan baik. 2. Bagaimana harapan klien terhadap praktikan ? Klien berharap agar praktikan bisa membantunya mengatasi perilaku menarik dirinya. Upaya yang dilakukan klien dengan mulai terbuka dalam

bercerita dengan praktikan karena selama ini klien merasa tidak ada yang bisa di percaya. 3. Bagaimana kesesuaian antara harapan klien dengan apa yang bisa dilakukan oleh praktikan ? Jika diperhatikan harapan yang disampaikan klien kepada praktikan, bukan suatu harapan yang muluk dan mustahil untuk dilakukan. Mengingat bahwa masalah yang sekarang dihadapi klien adalah bagaimana mengatasi perilaku menarik diri klien, maka praktikan merasa bahwa hal tersebut dapat diatasi dengan konseling, terapi perilaku dan terapi realitas sehingga klien menyadari dirinya sendiri bahwa dia tinggal di panti, selain itu klien juga diikutsertakan dalam kegiatan-kegiatan yang sifatnya berkelompok. 4. Bagaimana upaya praktikan untuk menyesuaikan antara harapan klien dengan kemampuan praktikan ? Berdasarkan hasil asssessment terungkap bahwa klien mengalami masalah perilaku yaitu menarik diri karena klien maerasa malu dengan temantemannya. Untuk mengatasinya maka praktikan menggunakan terapi perilaku dan terapi realitas selain itu praktikan juga memberikan konseling. 5. Asumsi peran apa yang disepakati klien dengan praktikan yang bisa ditampilkan praktikan ? Asumsi peran yang disepakati klien dengan praktikan ada dua. Pertama praktikan berperan sebagai terapis dan klien berperan sebagai orang yang akan diterapi. Peran kedua, praktikan berperan sebagai konselor sedangkan klien berperan sebagai konselee.