156
i HUBUNGAN ANTARA FASILITAS BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DI SDN GUGUS WIJAYA KUSUMA KECAMATAN NGALIYAN KOTA SEMARANG SKRIPSI Disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh SIDIK WIDARYANTO 1401412349 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2016

HUBUNGAN ANTARA FASILITAS BELAJAR DENGAN ...lib.unnes.ac.id/24428/1/1401412349.pdfi HUBUNGAN ANTARA FASILITAS BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DI SDN GUGUS WIJAYA KUSUMA

  • Upload
    dinhnhu

  • View
    234

  • Download
    3

Embed Size (px)

Citation preview

i

HUBUNGAN ANTARA FASILITAS BELAJAR

DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DI SDN

GUGUS WIJAYA KUSUMA KECAMATAN

NGALIYAN KOTA SEMARANG

SKRIPSI

Disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

SIDIK WIDARYANTO

1401412349

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2016

ii

PERNYATAAN KEASLIAN

Saya yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : Sidik Widaryanto

NIM : 1401412349

Jurusan : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Judul Skripsi : Hubungan Antara Fasilitas Belajar Dengan Hasil Belajar Siswa

Kelas IV Di SDN Gugus Wijaya Kusuma Kecamatan Ngaliyan

Kota Semarang

Menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil

karya saya sendiri, bukan hasil jiplakan dari karya tulis orang lain baik sebagian

atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain dalam skripsi ini dikutip atau

dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Semarang, Agustus 2016

Peneliti,

Sidik Widaryanto

NIM 1401412349

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi berjudul “Hubungan Antara Fasilitas Belajar Dengan Hasil Belajar

Siswa Kelas IV Di SDN Gugus Wijaya Kusuma Kecamatan Ngaliyan Kota

Semarang” yang disusun oleh Sidik Widaryanto NIM 1401412349 telah disetujui

oleh pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Semarang pada:

hari : jumat

tanggal : 12 Agustus 2016

Semarang, Agustus 2016

Dosen Pembimbing I, Dosen Pembimbing II,

Dra. Kurniana Bektiningsih, M.Pd. Dra. Munisah,M.Pd.

NIP. 196203121988032001 NIP. 195506141988032001

Mengetahui,

Ketua Jurusan PGSD FIP UNNES

Drs. Isa Ansori, M. Pd.

NIP. 196008201987031003

PENGESAHAN

iv

Skripsi berjudul “Hubungan Antara Fasilitas Belajar Siswa Dengan Hasil

Belajar Siswa Kelas IV Di SDN Gugus Wijaya Kusuma Kecamatan Ngaliyan

Kota Semarang” yang disusun oleh Sidik Widaryanto NIM 1401412349 telah

dipertahankan di hadapan Panitia Ujian Skripsi Jurusan Pendidikan Guru Sekolah

Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang pada

hari : kamis

tanggal : 25 Agustus 2016

Panitia Ujian Skripsi

Ketua

Prof. Dr. Fakhruddin, M.Pd.

NIP. 195604271986031001

Sekretaris

Drs. Isa Ansori, M. Pd.

NIP. 196008201987031003

Penguji Utama

Drs. A. Busyairi, M. Ag.

NIP. 195801051987031001

Pembimbing Utama

Dra. Kurniana Bektiningsih, M.Pd.

NIP. 196203121988032001

Pembimbing Pendamping

Dra. Munisah, M.Pd. NIP. 195506141988032001

MOTO DAN PERSEMBAHAN

v

MOTO

Buku adalah mercusuar yang berdiri di tepi samudera waktu yang luas. (Emilie

Buchwald)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini dipersembahkan kepada kedua orang tua tercinta:

Bapak Sahiran dan Ibu Surti.

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Semarang

vi

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kelancaran dan

kemudahan, sehingga peneliti dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang

berjudul “Hubungan Antara Fasilitas Belajar Siswa Dengan Hasil Belajar Siswa

Kelas IV Di Gugus Wijaya Kusuma Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang ”

Skripsi ini diselesaikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Dengan segala kerendahan hati peneliti menyampaikan terima kasih

kepada semua pihak yang telah membantu demi terselesainya skripsi ini,

khususnya kepada:

1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang,

yang telah memberikan kesempatan menuntut ilmu di Universitas Negeri

Semarang.

2. Prof. Dr. Fakhruddin, M.Pd., Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan, yang telah

memberikan ijin penelitian.

3. Drs. Isa Ansori, M.Pd., Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, yang

telah memberikan masukan dan arahan dalam penyempurnaan skripsi.

4. Dra. Kurniana Bektiningsih, M.Pd., Dosen Pembimbing I, yang senantiasa

membimbing dan mengarahkan dengan sabar hingga skripsi ini selesai.

5. Dra. Mu’nisah, M.Pd., Dosen Pembimbing II yang senantiasa membimbing

dan mengarahkan dengan sabar sehingga skripsi ini selesai.

vii

6. Drs. A. Busyairi, M. Ag Dosen Penguji Utama, yang telah memberikan saran,

arahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi.

7. Dosen dan karyawan Jurusan PGSD FIP Unnes, yang telah memberikan ilmu

dan bantuan selama menjalani kehidupan akademik.

8. Kepala Sekolah SDN Bringin 02, SDN Podorejo 01, SDN Podorejo 02, SDN

Pododrejo 03, yang telah memberikan ijin dan membantu pelaksanaan

penelitian.

9. Siswa-siswi SDN Bringin 02, SDN Podorejo 01, SDN Podorejo 02, SDN

Pododrejo 03 yang bersedia menjadi sampel penelitian

10. Keluarga besar Pondok Pesantren Bustanu Usysyaqil Quran yang senantiasa

mendoakan.

11. Semua pihak yang telah membantu menyusun skripsi yang tidak dapat

peneliti sebutkan satu per satu.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu

pengetahuan dan pelaksanaan pembelajaran di Sekolah Dasar.

Semarang, Agustus 2016

Peneliti

viii

ABSTRAK

Widaryanto, Sidik. 2016. Hubungan antara Fasilitas Belajar dengan Hasil

Belajar Siswa Kelas IV di SDN Gugus Wijaya Kusuma Kecamatan

Ngaliyan Kota Semarang. Skripsi, Pendidikan Guru Sekolah Dasar,

Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I:

Dra. Kurniana Bektiningsih, M.Pd. Pembimbing II: Dra. Munisah, M.Pd.

Fasilitas belajar merupakan segala sesuatu yang berupa sarana dan

prasarana pendidikan digunakan secara langsung atau tidak secara langsung untuk

membantu proses kegiatan belajar mengajar di sekolah. Fasilitas belajar

membantu untuk menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah. Rumusan

masalah dalam peneitian ini adalah apakah ada hubungan antara fasilitas belajar

siswa dengan hasil belajar siswa kelas IV SDN Gugus Wijaya Kusuma Kota

Semarang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara fasilitas

belajar siswa dengan hasil belajar siswa kelas IV SDN Gugus Wijaya Kusuma

Kota Semarang.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain

penelitian korelasional. Populasi dalam penelitian ini yaitu siswa kelas IV SDN

Gugus Wijaya Kusuma Kota Semarang dengan jumlah populasi yaitu 116 siswa.

Sampel dalam penelitian ini sejumlah 89,2. Dari hasil sampel tersebut dapat

dibulatkan menjadi 89 dari 116 populasi dengan taraf kesalahan 5%. Teknik

pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik proportional

sampling. Teknik pengumpulan data yaitu menggunakan angket dan tes. Uji

validitas per butir soal dalam penelitian ini dihitung dengan rumus product

moment dan uji reliabilitas menggunakan rumus alpha, dan perhitungan pengujian

hipotesis menggunakan bantuan progam SPSS 16. Teknik pengujian hipotesis

menggunakan analisis korelasi sederhana.

Hasil analisis data dalam penelitian ini menggunakan program SPSS 16

(Statistical Product and Service Solution), diperoleh hasil rhitung 0,597,

sedangkan rtabel pada taraf signifikansi 5% dan N = 116 adalah sebesar

0,248. Hasil analisis tersebut terlihat bahwa nilai rhitung lebih besar dari nilai

rtabel (0,597 > 0,248). Nilai signifikansi juga lebih kecil dari α (0,000 < 0,05)..

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan

antara fasilitas belajar siswa dengan hasil belajar siswa kelas IV SDN Gugus

Wijaya Kusuma Kota Semarang. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka peneliti memberikan

saran hendaknya sekolah dapat meningkatkan fasilitas belajar siswa dan perlunya

pengembangan, pengadaan fasilitas belajar siswa agar dapat meningkatkan hasil

belajar siswa lebih baik..

Kata Kunci: fasilitas belajar, hasil belajar.

ix

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ...............................................................................................................i

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..........................................................ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................................iii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................................................v

PRAKATA ..........................................................................................................vi

ABSTRAK ..........................................................................................................viii

DAFTAR ISI .......................................................................................................ix

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................xi

DAFTAR TABEL ...............................................................................................xii

BAB

1. PENDAHULUAN ..........................................................................................1

1.1 Latar Belakang ..............................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah .........................................................................................8

1.3 Tujuan Penelitian ..........................................................................................8

1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................................9

2. KAJIAN PUSTAKA .....................................................................................11

2.1 Kajian Teori ..................................................................................................11

2.2 Kajian Empiris ..............................................................................................42

2.3 Kerangka Berfikir..........................................................................................46

2.4 Hipotesis ........................................................................................................48

3. METODE PENELITIAN ............................................................................49

3.1 Jenis dan Desain Penelitian ...........................................................................49

3.2 Prosedur Penelitian........................................................................................51

3.3 Subyek, Lokasi dan Waktu Penelitian ..........................................................52

3.4 Populasi dan Sampel .....................................................................................53

3.5 Variabel Penelitian ........................................................................................55

x

3.6 Teknik Pengumpulan Data ............................................................................57

3.8 Uji Coba Instrumen .......................................................................................60

3.9 Analisis Data .................................................................................................64

4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..........................................69

4.1 Hasil Penelitian .............................................................................................69

4.2 Pembahasan ...................................................................................................77

5. PENUTUP .....................................................................................................84

5.1 Simpulan .......................................................................................................84

5.2 Saran ..............................................................................................................85

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................86

LAMPIRAN ........................................................................................................88

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1 Daftar Nama Siswa Kelas IV SDN Podorejo 02 ...........................89

Lampiran 2 Daftar Nama Siswa IV SDN Podorejo 01 .....................................90

Lampiran 3 Daftar Nama IV SDN Bringin 02 ..................................................91

Lampiran 4 Rekap Hasil Nilai Angket Fasilitas Belajar ...................................92

Lampiran 5 Rekap Nilai Afektif .......................................................................96

Lampiran 6 Rekap Nilai Psikomotorik .............................................................99

Lampiran 7 Rekap Nilai Kognitif SDN Podorejo 02 .......................................102

Lampiran 8 Rekap Nilai Kognitif SDN Podorejo 01 .......................................106

Lampiran 9 Rekap Nilai Kognitif SDN Bringin 02 .........................................107

Lampiran 10 Rekap Nilai Kognitif SDN Podorejo 03 .......................................109

Lampiran 11 Hasil Belajar SDN Podorejo 03 .....................................................110

Lampiran 12 Hasil Uji Korelasi ..........................................................................114

Lampiran 13 Hasil Uji Normalitas ......................................................................115

Lampiran 14 Reliabilitas dan Linieritas ..............................................................125

Lampiran 15 Kisi-kisi Angket Fasilitas Belajar Uji Coba ..................................127

Lampiran 16 Angket Fasilitas Belajar Uji Coba .................................................128

Lampiran 17 Kisi-kisi Angket Fasilitas Belajar ..................................................133

Lampiran 18 Angket Fasilitas Belajar.................................................................134

Lampiran 19 Kisi-kisi Instrumen Hasil Belajar ..................................................137

Lampiran 20 Lembar Pengamatan Afektif ..........................................................138

Lampiran 21 Lembar Pengamatan Psikomotorik Matematika ...........................139

Lampiran 22 Lembar Pengamatan Psikomotorik IPA ........................................140

Lampiran 23 Lembar Pengamatan Psikomotorik Bahasa Indonesia ..................141

Lampiran 24 Surat Penelitian ..............................................................................142

Lampiran 25 Dokumentasi Penelitian .................................................................144

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 3.1 Populasi Penelitian ............................................................................52

Tabel 3.2 Sampel Penelitian ..............................................................................54

Tabel 3.3 Skor Skala Likert ..............................................................................58

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas .............................................................................61

Tabel 3.5 Interpretasi Nilai r ..............................................................................62

Tabel 3.6 Hasil Uji Normalitas .........................................................................65

Tabel 3.7 Hasil Uji Linieritas ............................................................................66

Tabel 3.8 Interpretasi Koefisien Korelasi .........................................................77

Tabel 4.1 Interpretasi Nilai r .............................................................................75

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Pendidikan merupakan hal yang sangat berpengaruh dalam

menentukan perkembangan individu dan perkembangan masyarakat.

Pendidikan dapat membantu manusia dalam mengembangkan diri dan

menghadapi masalah yang terjadi dalam kehidupan. Di dalam Peraturan

Pemerintah No 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan Bab II

Pasal 4, Standar Nasional Pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan

nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk

watak serta peradaban bangsa yang bermartabat.

Mencerdaskan kehidupan masyarakat merupakan tujuan nasional

pendidikan melaui sistem pendidikan yang bermutu dan pembelajaran yang

berkualitas. Pembelajaran yang berkualitas ditegaskan dalam Permendikbud

No. 103 Tahun 2014 tentang pembelajaran pada pendidikan dasar dan

menengah, yaitu pembelajaran yang memiliki prinsip: (a) berbasis

kompetensi dan dapat dilakukan di rumah, sekolah, ataupun masyarakat; (b)

menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung

tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan

mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut

wuri handayani); (c) mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan

2

peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat; serta (d) mampu teknologi

informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas

pembelajaran. Untuk mencapai pendidikan yang berkualitas dibutuhkan

perangkat mata pelajaran dan progam pendidikan yang berisi tentang

rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta didik yang disebut

kurikulum. Menurut Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan pasal 1 ayat (15) menyatakan bahwa kurikulum

tingkat satuan pendidikan adalah kurikulum operasional yang disusun oleh

dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan.

Kurikulum di SD/MI berisi tentang delapan mata pelajaran pokok,

yaitu PKn, Matematika, Bahasa Indonesia, IPS, IPA, Penjaskes, Seni Budaya

dan Bahasa Inggris, sedangkan mata pelajaran yang diujikan secara nasional

adalah Bahasa Indonesia, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

Hal ini sesuai dengan PP No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan pasal 70 ayat 1 yang berisi pada jenjang SD/MI/SDLB, atau

bentuk lain yang sederajat, Ujian Nasional mencakup mata pelajaran Bahasa

Indonesia, Matematika, dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Ketiga mata

pelajaran tersebut akan menghasilkan hasil belajar setelah melakukan proses

pembelajaran. Pembelajaran dan belajar merupakan dua buah kegiatan yang

tidak dapat terpisahkan. Keterkaitan antara belajar dengan pembelajaran

dapat digambarkan dalam sebuah sistem. Pakar psikologi melihat perilaku

belajar sebagai proses psikologis individu dalam interaksinya dengan

lingkungan secara alami, sedangkan pakar pendidikan melihat perilaku

3

belajar sebagai proses psikologi-pedagogis yang ditandai dengan adanya

interaksi inividu dengan lingkungan belajar yang sengaja diciptakan.

Pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan untuk menginiasi,

memfasilitasi, dan meningkatkan intensitas dan kualitas belajar pada diri

peserta didik. Oleh karena pembelajaran merupakan upaya sistematis dan

sistematik untuk menginisiasi, memfailitasi, dan meningkatkan proses belajar

maka kegiatan pembelajaran berkaitan erat dengan jenis hakikat, dan jenis

belajar serta hasil belajar tersebut. Pembelajaran harus menghasilkan belajar,

tapi tidak semua proses belajar terjadi karena pembelajaran.

Menurut Slameto (2013:2) belajar ialah suatu proses usaha yang

dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang

baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi

dengan lingkungannya. Belajar harus memungkinkan terjadinya perubahan

perilaku pada diri individu. Perubahan tersebut tidak hanya pada aspek

pengetahuan atau kognitif saja tetapi juga meliputi aspek sikap dan nillai

(afektif) serta keterampilan (psikomotorik). Perubahan merupakan buah dari

pengalaman. Perubahan perilaku yang terjadi pada individu dikarenakan

adanya interaksi dengan lingkungan sekitar. Belajar merupakan perubahan

perilaku pada individu dikarenakan adanya interaksi dengan lingkungannya

sehingga akan menghasilkan hasil belajar setelah melakukan proses belajar.

Kompetensi yang dimiliki oleh peserta didik tersebut diharapkan mampu

diterapkan dalam kehidupan sehari-hari karena hal tersebut merupakan hasil

belajar dari proses belajar.

4

Menurut Nana Sudjana (2014: 3) hasil belajar siswa pada hakikatnya

adalah perubahan tingkah laku. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam

pengertian yang luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Belajar banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor. Dapat digolongkan menjadi

2 faktor yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor

yang ada di dalam individu, sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada

di luar individu. Faktor intern meliputi faktor jasmaniah, faktor psikologis,

dan faktor kelelahan. Sementara faktor eksternal yang merupakan

faktor/sebab dari luar diri siswa meliputi lingkungan sosial dan lingkungan

non sosial, dimana lingkungan sosial meliputi lingkungan sekolah,

lingkungan rumah, dan lingkungan masyarakat. Sementara lingkungan non-

sosial meliputi jarak rumah dengan sekolah, fasilitas belajar, iklim/cuaca dan

waktu belajar.

Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar adalah

fasilitas belajar. Menurut Nana Sudjana (2014: 42) disamping faktor guru,

kualitas pengajaran dipengaruhi juga oleh karakteristik kelas kelas. Variabel

karakteristik kelas antara lain : a. Besarnya kelas, b. Suasana belajar, c.

Fasilitas dan sumber belajar. Kelas harus diusahakan sebagai laboratorium

belajar bagi siswa. Artinya kelas harus menyediakan berbagai sumber belajar

seperti buku pelajaran, alat peraga, dan lain-lain. Siswa juga harus

diusahakan agar diberi kesempatan untuk berperan sebagai sumber belajar.

Fasilitas belajar yang lengkap akan menunjang pembelajaran di dalam kelas,

sehingga potensi yang dimiliki peserta didik dapat dikembangkan secara

5

maksimal. Untuk mengetahui suatu sekolah memiliki fasilitas belajar yang

memadahi dapat dilihat melalui standar fasilitas belajar, Menurut Barnawi

dan Arifin (2014:104) standar sarana dan prasarana belajar untuk tingkat

sekolah dasar meliputi (1) Ruang kelas, (2) Ruang Perpustakaan, (3)

Laboratorium IPA, (4) Ruang Pimpinan, (5) Ruang Guru, (6) Tempat

Beribadah, (7) Ruang UKS, (8) Jamban, (9) Gudang, (10) Tempat bermain

dan olahraga. Fasilitas belajar dibagi menjadi dua yaitu sarana dan prasarana.

Sarana adalah semua peralatan, bahan, dan perabot langsung yang digunakan

dalam kegiatan belajar disekolah misalnya buku pelajaran, alat tulis, media

pembelajaran, alat peraga, dll. Sedangkan prasarana adalah semua

perlengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang pelaksanaan

proses pendidikan di sekolah misalnya ruang kelas, ruang laboratorium,

ruang praktik, ruang komputer, UKS, WC, kamar mandi, taman dan tempat

parkir. Namun pengadaan fasilitas belajar seringkali terhambat oleh

keterbatasan dana yang menjadikan siswa dan guru harus mengoptimalkan

fasilitas belajar yang tersedia.

Hasil laporan dari beberapa lembaga menunjukkan bahwa

perkembangan pendidikan di Indonesia masih rendah. Terbukti dari hasil

TIMSS (Trends International Mathematics And Science Study) pada tahun

2007 menempatkan posisi Indonesia pada peringkat 35 dari 49 negara dengan

pencapaian skor 433, dan masih di bawah skor rata-rata internasional yaitu

500. Selain itu, hasil penelitian Programme for International Student

Assessment (PISA) 2012 yang ditulis dalam PISA 2012 Result in Fokus

6

menjelaskan bahwa rata-rata skor matematika anak- anak Indonesia 375,

rata-rata skor membaca 396, dan rata-rata skor untuk sains 382. Padahal, rata-

rata skor OECD secara berurutan adalah 494, 496, dan 501.Dari 65 negara

Indonesia menempati urutan ke 64 lalu disusul Peru diurutan terakhir.

Berdasarkan kondisi di SDN Bringin 02 Kota Semarang saat peneliti

melaksanakan PPL terdapat beberapa fasilitas belajar yang kurang baik

untuk digunakan. Hal ini ditunjukkan dengan adanya fasilitas belajar siswa

yang belum mendukung proses pembelajaran, fasilitas belajar yang ada

kurang terawat dengan baik serta penggunaannya belum optimal. Kurangnya

penataan ruang kelas yang belum memadahi sehingga menjadi penghambat

siswa dalam proses pembelajaran. Kurangnya pemanfaatan media yang

disediakan di kelas untuk memperdalam materi. Selain itu, kurangnya

pemanfaatan alat peraga yang berada di kelas sehingga siswa kurang tertarik

untuk mengikuti pembelajaran di kelas. Sejalan dengan permasalahan guru,

siswa juga mempunyai masalah yang serupa. Kurangnya buku pedoman dari

siswa untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Apalagi siswa harus

berbagi buku dengan teman sebangkunya karena kurangnya jumlah buku

yang disediakan oleh sekolah. Banyaknya siswa juga tidak memiliki alat

belajar yang lengkap. Keadaan finansial orang tua siswa yang kurang

memungkinkan siswa melengkapi fasilitas – fasilitas belajar yang

dibutuhkan. Hal tersebut menyebabkan beberapa nilai siswa yang belum

tuntas dan masih dibawah KKM.

7

Berdasarkan temuan empiris di SDN Bringin 02, SDN Podorejo 01,

SDN Podorejo 02, SDN Podorejo 03 terdapat beberapa siswa yang tidak

memiliki fasilitas belajar dengan lengkap. Terdapat beberapa fasilitas belajar

yang disediakan oleh sekolah kurang menunjang pembelajaran. Hal tersebut

menyebabkan kurang optimalnya pembelajaran di kelas, sehingga terdapat

beberapa siswa yang kurang memahami materi yang disampaikan oleh guru.

Selain hal-hal yang telah dijelaskan , terdapat juga fasilitas-fasilitas belajar

didalam kelas yang masih dapat dimanfaatkan oleh guru dan siswa meskipun

dalam penggunaannya belum maksimal, misalnya terdapatnya perpustakaan

sekolah yang dapat digunakan oleh siswa untuk tempat belajar. Tersedianya

ruang UKS yang dapat digunakan oleh siswa dan guru yang mengalami

masalah kesehatan. Tersedianya buku-buku pelajaran yang dapat digunakan

oleh guru dan siswa untuk menunjang pembelajaran didalam kelas.

Berdasar penelitian sebelumnya oleh Aan Nasrulloh pada tahun 2014

dengan judul “Pengaruh Manajemen Pembelajaran dan Fasilitas Belajar

Terhadap Hasil Belajar Chest Pass Bola Basket”. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang sangat signifikan dari

Manajemen Pembelajaran dan Fasilitas Belajar Terdapat Hasil Belajar Chest

Pass Bola Basket di SMA Negeri Kota Bandung. Manajemen Pembelajaran

dan Fasilitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Chest Pass Bola Basket sebesar

F=3.35. Dapat disimpulkan bahwa Manajemen Pembelajaran dan Fasilitas

Belajar Berpengaruh Terhadap Hail Belajar Chet Pass Bola Basket di SMA

Negeri Kota Bandung.

8

Penelitian lainnya oleh Fanny Violita Tahun 2013 dengan judul

“Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Fasilitas Belajar Terhadap Prestasi

Belajar Siswa Kelas X Administrasi Perkantoran Di SMK N 1

PAYAKUMBUH “. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat

pengaruh positif dan signifikan antara fasilitas belajar dengan prestasi belajar

siswa kelas X administrasi perkantoran di SMK N 1 Payakumbuh. Dari hasil

uji hipotesis bahwa thitung 5,018 sesuai dengan ketentuan jika thitung >

ttabel maka akibatnya Ho ditolak.. Jika thitung sudah diperoleh maka ttabel

yang diperoleh sebesar 1,675 Hal ini berati bahwa fasilitas belajar

berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar siswa kelas X administrai

perkantoran di SMK N 1 Payakumbuh. Dimana semakin baik fasilitas belajar

maka prestasi belajar siswa yang akan diperoleh juga akan semakin baik.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “hubungan antara fasilitas belajar siswa dengan hasil

belajar siswa kelas IV di SDN Gugus Wijaya Kusuma Kota Semarang.

1.2. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan , maka batasan

masalah yang akan dibahas oleh peneliti adalah sebagai berikut : ”Adakah

hubungan antara fasilitas belajar siswa dengan hasil belajar siswa kelas IV di

SDN Gugus Wijaya Kusuma Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang?”.

1.3. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas,

maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini untuk mengetahui

9

korelasi antara fasilitas belajar dengan hasil belajar siswa kelas IV di SDN

Gugus Wijaya Kusuma Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang”.

1.4. MANFAAT PENELITIAN

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini dapat dijabarkan

menjadi manfaat teoritis dan manfaat praktis. Manfaat teoritis yaitu

manfaat dalam bentuk teori yang diperoleh dari penelitian, sedangkan

manfaat praktis adalah manfaat yang dapat diperoleh secara praktik dari

penelitian. Penjelasan lanjut mengenai manfaat teoriti dan praktis yang

diperoleh dari penelitian ini dijabarkan sebagai berikut:

1.4.1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan kontribusi berupa

pembuktian bahwa adanya hubungan antara fasilitas belajar siswa dengan

hasil belajar siswa kelas IV di SDN Gugus Wijaya Kusuma di Kota

Semarang.

1.4.2. Manfaat Praktis

Manfaat praktis terdiri atas:

1) Bagi Peneliti

(a) Dapat menambah pengetahuan, wawasan maupun keterampilan

peneliti .

(b) Peneliti dapat berperan serta dalam pemanfaatan penelitian di

pendidikan.

10

2) Bagi guru

(a) Dapat membantu guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa dalam

proses pembelajaran di kelas secara efektif.

(b) Meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun dan

mengaplikasikan fasilitas belajar bagi siswa.

3) Bagi siswa

(a) Mampu meningkatkan hasil belajar siswa

(b) Menambah pengetahuan siswa

(c) Mengatasi permasalahan siswa mengenai kesulitan dalam belajar.

4) Bagi sekolah

(a) Memberikan sumbangan positif dalam usaha meningkatkan mutu

pendidikan disekolah.

(b) Sebagai masukan dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

11

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1. KAJIAN TEORI

2.1.1 Fasilitas Belajar

2.1.1.1 Pengertian Fasilitas Belajar

Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar

adalah fasilitas belajar. Menurut Djamarah (2011: 184) fasilitas belajar

merupakan kelengkapan mengajar guru yang harus dimiliki oleh sekolah.

Ini kebutuhan guru yang tak bisa dianggap ringan. Guru harus memiliki

buku pegangan dan buku penunjang agar wawasan guru tidak sempit. Alat

peraga yang guru perlukan harus sudah tersedia di sekolah agar guru

sewaktu-waktu dapat menggunakannya sesuai dengan metode mengajar

yang akan dipakai dalam penyampaian bahan pelajaran di kelas.

Menurut Bafadal (2008:2) sarana adalah semua perangkat

peralatan, bahan, dan perabot yang langsung digunakan dalam proses

belajar di sekolah. Sedangkan prasarana adalah semua perangkat

kelengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang pelaksanaan

proses pendidikan di sekolah. Menurut Depdiknas (dalam Barnawi dan

Arifin, 2014: 47), telah membedakan antara sarana pendidikan dan

prasarana. Sarana pendidikan adalah semua perangkat peralatan, bahan,

dan perabot yang secara langsung digunakan dalam proses pendidikan di

sekolah. Sedangkan prasarana pendidikan adalah semua perangkat

12

kelengkapan dasar yang secara tidak langsung menunjang pelaksanaan

proses pendidikan di sekolah.

Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

fasilitas belajar adalah segala sesuatu yang berupa sarana dan prasarana

pendidikan digunakan secara langsung atau tidak secara langsung untuk

membantu proses kegiatan belajar mengajar di sekolah. Sarana dan

fasilitas belajar mempengaruhi kegiatan belajar mengajar di sekolah.

Peserta didik dapat belajar lebih baik, nyaman dan menyenangkan apabila

suatu sekolah dapat memenuhi segala kebutuhan belajar peserta didik.

2.1.1.2. Macam-macam fasilitas belajar

Menurut Barnawi dan Arifin (2014: 49) sarana pendidikan dapat

diklasifikasikan menjadi tiga macam, yaitu berdasarkan habis tidaknya,

berdasarkan bergerak tidaknya, dan berdasarkan hubungan dengan proses

pembelajaran.

1. Berdasarkan habis tidaknya dibagi menjadi dua yaitu:

a. Sarana pendidikan yang habis dipakai

Sarana pendidikan yang habis dipakai merupakan bahan atau alat

yang digunakan dapat habis dalam waktu yang relative singkat.

Contohnya, kapur tulis, tinta printer, kertas tulis, dan bahan-bahan kimia

untuk praktik.

13

b. Sarana pendidikan yang tahan lama

Sarana pendidikan yang bertahan lama yaitu bahan atau alat yang dapat

digunakan secara terus-menerus atau berkali-kali dalam relatif lama.

Contohnya, meja dan kursi, atlas, globe, dan peralatan olahraga.

2. Berdasarkan bergerak tidaknya saat pembelajaran dibagi menjadi dua

yaitu:

a. Sarana pendidikan yang bergerak

Sarana pendidikan yang bergerak adalah srana pendidikan yang

dapat digerakkan atau dipindah-pindahkan sesuai dengan kebutuhan dari

pemakainya.Contohnya, meja, kursi, almari, dan peralatan praktik.

b. Sarana pendidikan yang tidak dapat bergerak

Sarana pendidikan yang tidak dapat bergerak adalah sarana

pendidikan yang tidak dapat dipindahkan atau sangat sulit untuk

dipindahkan. Contohnya, LCD yang dipasang permanen, kabel listrik yang

dipasang permanen.

3. Berdasarkan hubungan dengan proses pembelajaran

a. Alat pelajaran

Alat pelajaran adalah alat yang dapat digunakan secara langsung

dalam pembelajaran. Contohnya, buku pelajaran, alat peraga, alat tulis.

b. Alat peraga

Alat peraga adalah alat bantu yang digunakan untuk memudahkan

proses pembelajaran. Alat bantu berupa benda-benda atau berupa peragaan

langsung dari guru untuk mengkonkretkan materi pembelajaran.

14

c. Media pengajaran

Media pengajaran adalah sarana pendidikan yang berfungsi sebagai

perantara dalam proses pemebelajran sehingga dapat meningkatkan

efektivitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan pembelajaran. Contohnya,

media pengajaran audio, visual dan audiovisual.

Menurut Barnawi dan Arifin (2014: 51) prasarana pendidikan di

sekolah dibedakan menjadi dua macam, yaitu prasarana langsung dan

prasarana tidak langsung.

1. Prasarana langsung

Prasarana langsung adalah prasarana yang secara langsung yang

digunakan dalam proses pembeajaran. Contohnya, ruang kelas, ruang

laboratorium, ruang praktik, dan ruang computer.

2. Prasarana tidak langsung

Prasarana tidak langsung adalah prasarana yang tidak digunakan

dalam proses pembelajaran, tetapi sangat menunjang proses pembelajaran.

Misalnya, kamar kecil, ruang UKS, taman, dan tempat parkir.

Berdasar pendapat ahli, fasilitas belajar meliputi sarana dan

prasarana pendidikan. Sarana pendidikan dibagi menjadi tiga yaitu

berdasarkan habis tidaknya misalnya kapur, tinta, spidol; berdasarkan

bergerak tidaknya misalnya meja, kursi, almari, kabel listrik, LCD

dipasang permanen; dan berdasarkan hubungan dengan proses

pembelajaran misalnya buku pelajaran, alat peraga, alat tulis, media audio,

media visual. Sedangkan prasarana pendidikan dibagi menjadi 2 yaitu

15

prasarana langsung misalnya ruang kelas, ruang laboratorium, dan

prasarana tidak langsung misalnya UKS, WC, tempat parkir.

2.1.1.3 Jenis-jenis Fasilitas Sekolah Dasar

Pada umumnya sekolah dasar di Indonesia adalah sekolah konvensional

yang serba segalanya. Sekolah dasar banyak tidak memiliki sarana

pendidikan yang belum memadai. Pada umumnya sekolah dasar harus

memiliki sarana kantor sekolah, media pembelajaran, dan sarana

perpustakaan. Menurut Bafadal (2008: 10-24) jenis-jenis perlengkapan

sekolah dasar antara lain:

1. Kantor Sekolah

Kantor sekolah merupakan salah satu unit pada sekolah yang berfungsi

memberikan suatu pelayanan ketatausahaan demi kelancaran

penyelenggaraan pendidikan. Tujuan dari kantor sekolah adalah untuk

memberikan kemudahan bagi sekolah untuk menjalankan tugas-tugasnya.

Setiap kantor sekolah harus dilengkapi sarana yang bermacam-macam,

antara lain:

a. Perabot kantor sekolah

Perabot kantor sekolah merupakan peralatan tidak langsung yang

digunakan dalam melakukan aktivitas ketatausahaan di sekolah. Beberapa

contoh spesifikasi perabot kantor yang cukup untuk sekolah dasar, yaitu

sebagai berikut.

1. Meja tulis full biro berukuran 75 H x 120 W x 70 D cm.

2. Meja tulis semi biro berukuran 75 H x 120 W x 70 D cm.

16

3. Meja ketik yang dilengkapi dengan rak samping.

4. Meja ketik tersebut berukuran 70 H x 96,7 W x 38 D cm.

5. Beberapa model kursi kantor.

6. Rak yang berfungsi untuk menyimpan format atau blangko.

b. Bahan dan peralatan sekolah

Dalam rangka menyelenggarakan kegiatan di sekolah, di setiap

kantor perlu disediakan berbagai bahan dan peralatan. Pada umumnya,

bahan-bahan yang hrus selalu tersedia di kantor sekolah meliputi: amplop;

pensil; karbon; buku catatan; kertas polos; pensil warna; tinta; spidol kecil;

spidol besar; spidol white board; tangkai pena; penghapus pensil; kertas

folio bergaris; kertas duplicator; kertas sheet; penghapus mesin ketik; lem

perekat; stabile; penghapus tinta; jepitan kertas; paku kayung; karet

gelang; kawat penjepret; kertas berlapis perekat; tali; kertas bungkus;

paku dan kapur tulis.

Banyaknya bahan-bahan yang tersedia diatas, namun pada

akhirnya kegiatan ketatausahaan di sekolah tergantung pada peralatan yang

dimilikioleh sekolah. Sehingga setiap kantor sekolah perlu memiliki

peralatan-peralatan kantor, seperti: jam; alat penajam pensil; alat penjepret

kertas; pengungkit; kawat jepret; pelubang kertas; gunting; alat pembuka

surat; tancapan surat; pisau; obeng dan palu.

2. Media Pengajaran

Sekolah didirikan untuk melaksanakankegiatan proses belajar

mengajar bagi murid. Kegiatan belajar mengajar di sekolah dasar

17

berlangsung didalam kelas.Oleh karena itu, setiap kelas harus memiliki

sarana kegiatan belajar yang dapat digunakan oleh murid. Ada dua macam

sarana belajar mengajar yang harus tersedia, yaitu perabot kelas dan media

pengajaran. Macam-macam perabot kelas antara lain berupa papan tulis,

meja dan kursi guru, meja dan kursi murid, lemari kelas, papan daftar

hadir murid, papan daftar piket, papan pemajangan karya murid, meja

pemajangan murid, papan grafik pencapaian target kurikulum, papan

daftar pengelompokan murid, dan papan grafik kehadiran murid. Sedangkn

media pengajaran yang perlu disediakan untuk kepentingan efektivitas

proses belajar mengajar di kelas dapat dibagi menjadi empat macam, yaitu

sebagai berikut.

1. Media pandang diproyeksikan, seperti projector.

2. Media pandang tidak diproyeksikan, seperti gambar diam, grafis,

model, dan benda asli.

3. Media dengar, seperti piringan hitam, pita kaset, dan radio.

4. Media pandang dengar, seperti telivisi dan film.

3. Sarana Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan merupakan salah satu sarana di sekolah yang

menunjang dan mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap

murid. Ruang perpustakaan yang baik adalah ruang perpustakaan yang

memenuhi syarat-syarat tertentu untuk mendirikan ruang perpustakaan

sekolah. Perpustakaan tidak mementingkn kemegahan tapi yang penting

18

adalah memberikan kenyamanan dan memberikan manfaat kepada murid

ketika belajar di perpustakaan.

Selain memerlukan gedung atau ruang yang baik, perpustakaan

sekolah memerlukan sejumlah bahan dan pearalatan yang memadai.

Peralatan dan bahan-bahan yang baik di perpustakaan antara lain, pensil,

pensil warna, kertas manila, peminjaman, kartu buku dan kartu

peminjaman, mesin ketik, mesin hitung, keranjang sampah,stempel, buku,

dan lampu. Dari penjelasan tentang fasilitas belajar dapat dikatakan bahwa

ada dua jenis perlengkapan di sekolah, yaitu sarana dan prasarana sekolah.

Sarana sekolah adalah semua peralatan, perabot yang digunakan secara

langsung dalam proses pendidikan disekolah, contohnya yaitu kapur tulis,

tinta printer, kertas tulis, bahan-bahan kimia untuk praktik, meja, kursi,

atlas, globe, peralatan olahraga, LCD, media pembelajaran audio, visual

dan multimedia. Sedangkan prasarana sekolah adalah semua kelengkapan

dasar yang secara tidak langsung menunjang pelaksanaan proses

pendidikan di sekolah, contohnya yaitu ruang kelas, ruang laboratorium,

ruang praktik, ruang computer, kamar kecil, ruang UKS, taman, dan

tempat parkir.

2.1.2. Hasil Belajar

2.1.2.1. Pengertian Belajar

Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku setiap

orang dan belajar itu mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan

dikerjakan oleh seseorang. Belajar memegang peranan penting di dalam

19

perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian, dan

bahkan persepsi seseorang. Oleh karena itu dengan menguasai konsep

dasar tentang belajar, seseorang mampu memahami bahwa aktivitas

belajar itu memegang peranan penting dalam proses psikologis. ( Rifa’i

dan Anni, 2009 : 82)

Menurut Slameto (2013:2) belajar ialah suatu proses usaha yang

dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku

yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri

dalam interaksi dengan lingkungannya. Belajar adalah kegiatan yang

berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam

penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti, bahwa

berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung

pada proses belajar yang dialami siswa baik ketika ia berada di sekolah

maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri. (Muhibbin Syah,

2009 : 63)

Belajar merupakan sebuah proses yang kompleks yang terjadi pada

semua orang dan berlangsung seumur hidup, sejak masih bayi (bahkan

dalam kandungan)hingga liang lahat. Salah satu pertanda bahwa

seseorang telah belajar sesuatu adalah adanya perubahan tingkah laku

dalam dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut perubahan

yang bersifat pengetahuan (kognitif) dan keterampilan (psikomotorik)

maupun yang menyangkut nilai dan sikap (afektif). (Siregar dan Nara,

2010 : 3)

20

Dari beberapa pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu yang

dilakukan secara sadar dan berlangsung terus menerus hingga akhir hayat

yang menyangkut perubahan yang bersifat afektif, kognitif, dan

psikomotorik.

2.1.2.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

Menurut Slameto (2010 : 54) faktor-faktor yang mempengaruhi

belajar banyak jenisnya, tetapi dapatdigolongkan menjadi dua golongan

saja, yaitu factor interndan factor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang

ada dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor ekstern

adalah faktor yang ada di luar individu.

a. Faktor intern

1. Faktor Jasmaniah

a. Faktor kesehatan.

b. Cacat tubuh.

2. Faktor Psikologis

Faktor psikologis antara lain yaitu inteligensi, perhatian, minat,

bakat, motif, kemaatangan, kesiapan.

3. Faktor Kelelahan

Faktor kelelahan berpengaruh terhadap belajar siswa dikarenakan

siswa memiliki batas waktu untuk belajar.

b. Faktor ekstern

21

Faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar, dapatlah

dikelompokkan menjadi 3 faktor, yaitu: faktor keluarga, factor sekolah dan

faktor masyarakat.

1. Faktor keluarga

Faktor keluarga yang berpengaruh terhadap belajar siswa yaitu cara

orangtua mendidik, relasi antaranggota keluarga, suasana rumah,

keadaan ekonomi keluarga, pengertian orangtua, latar belakang

kebudayaan.

2. Faktor sekolah

Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar siswa antara lain yaitu

metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa

dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar

pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode mengajar, tugaas

rumah.

3. Faktor masyarakat.

Faktor dari masyarakat yang mempengaruhi belajar siswa yaitu

kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, bentuk

kehidupan masyarakat.

Menurut Rifa’i dan Anni (2009: 97) faktor-faktor yang

memberikan kontribusi terhadap proses dan hasil belajar adalah kondisi

internal dan eksternal peserta didik. Kondisi internal mencakup kondisi

fisik, seperti kesehatan organ tubuh; kondisi psikis, seperti kemampuan

intelektual, emosional; dan kondisi sosial, seperti kemampuan

bersosialisasi dengan lingkungan. Sama kompleksnya pada kondisi

22

internal adalah kondisi eksternal yang ada di lingkungan peserta didik.

Beberapa faktor eksternal seperti variasi dan tingkat kesulitan materi

belajar (stimulus) yang dipelajari (direspon), tempat belajar, iklim, suasana

lingkungan, dan budaya belajar masyarakat akan mempengaruhi kesiapan,

proses, dan hasil belajar.

Belajar merupakan suatu proses yang menimbulkan terjadinya

perubahan atau pembaruan dalam tingkah laku dan kecakapan. Menurut

Purwanto (dalam Thobroni dan Mustofa, 2012: 31) berhasil atau tidaknya

perubahan tersebut dipengaruhi oleh berbagai macam faktor yang

dibedakan menjadi dua golongan sebagai berikut :

1. Faktor yang ada pada diri organisme tersebut yang disebut faktor

individual. Faktor individual meliputi hal-hal berikut:

a. Faktor kematangan atau pertumbuhan.

b. Faktor kecerdasan atau intelegensi.

c. Faktor latihan atau ulangan.

d. Faktor motivasi.

e. Faktor pribadi.

2. Faktor yang ada di luar individu yang disebut faktor social. Termasuk

ke dalam faktor di luar individual atau faktor social antara lain sebagai

berikut:

a. Faktor keluaarga atau keadaan rumah tangga.

23

b. Suasana dan keadaan keluarga yang bermacam-macam turut

menentukan bagaimana dan sampai di mana belajar dialami anak-

anak.

c. Faktor gurudan cara mengajarnya.

d. Faktor alat-alat yang digunakan dalam belajar mengajar.

e. Faktor lingkungan dan kesempatan yang tersedia.

f. Faktor motivasi sosial.

Menurut Hamalik (2011: 32) belajar yang efektif sangat

dipengaruhi oleh faktor-faktor kondisional yang ada. Faktor-faktor itu

adalah sebagai berikut: (a) Faktor kegiatan, penggunaan dan ulangan; (b)

Belajar memerlukan latihan; (c) Belajar siswa lebih berhasil, belajar akan

lebih berhasil jika siswa merasaberhasil dan mendapat kepuasannya; (d)

Siswa yang belajar ia harus mengetahui apakah berhasil atau gagal dalam

belajarnya; (e) Faktor asosiasi besar manfaatnya dalam belajar; (f)

Pengalaman masa lampau (bahan apersepsi) dan pengertian-pengertian

yang telah dimiliki oleh siswa, besar peranannya dalam proses belajar; (g)

Faktor kesiapan belajar; (h) Faktor minat dan usaha; (i) Faktor-faktor

fisiologis; (j) Faktor inteligensi.

Berdasar pendapat ahli tentang faktor-faktor belajar dapat

disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi belajar adalah faktor

internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal

dari dalam individu dan dapat mempengaruhi proses belajar individu

misalnya faktor jasmaniah, faktor psikologis dan faktor kelelahan. Faktor

24

eksternal adalah faktor yang berasal dari luar individu seperti: faktor

lingkungan, faktor masyarakat, faktor keadaan sosial, dll yang dapat

mempengaruhi belajar individu. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses

belajar tersebut menentukan apakah seorang individu berhasil atau gagal

dalam ia melakukan proses belajar.

2.1.2.3. Prinsip-prinsip belajar

Menurut Rifa’i dan Anni (2009: 95) beberapa prinsip belajar lama

yang berasal dari teori dan penelitian tentang belajar masih relevan dengan

beberapa prinsip lain yang dikembangkan oleh Gagne. Beberapa prinsip

yang dimaksud yaitu: keterdekatan, pengulangan, dan penguatan. Prinsip

keterdekatan menyatakan bahwa situasi stimulus yang hendak direspon

oleh pembelajar harus disampaikan sedekat mungkin waktunya dengan

respon yang diinginkan. Prinsip pengulangan menyatakan bahwa situasi

stimulus dan responnya perlu diulang-ulang, atau dipraktikkan, agar

belajar dapat diperbaiki dan meningkatkan retensi belajar. Prinsip

penguatan menyatakan bahwa belajar sesuatu yang baru akan diperkuat

apabila belajar yang lalu diikuti oleh perolehan hasil yang menyenangkan.

Dengan kata lain pembelajar akan kuat motivasinya untuk mempelajari

sesuatu yang baru apabila hasil belajar yang telah dicapai memperoleh

penguatan.

Menurut Suprijono (dalam Thobroni dan Mustofa, 2012: 21),

prinsip-prinsip belajar terdiri dari tiga hal. Pertama, prinsip belajar adalah

25

perubahan perilaku sebagai hasil belajar yang memiliki ciri-ciri sebagai

berikut.

1. Sebagai hasil tindakan rasioanal instrumental, yaitu perubahan yang

disadari.

2. Kontinu atau berkesinambungan dengan perilaku lainnya.

3. Fungsional atau bermanfaat sebagai bekal hidup.

4. Positif atau berakumulasi.

5. Aktif sebagai usaha yang direncanakan dan dilakukan.

6. Permanen atau tetap.

7. Bertujuan atau terarah.

8. Mencakup keseluruhan potensi kemanusiaan

Kedua, belajar merupakan proses. Belajar terjadi karena dorongan

kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. Belajar adalah proses sistematik

yang dinamis, konstruktif, dan organik. Belajar merupakan kesatuan

fungsional dari berbagai komponen belajar. Ketiga, belajar merupakan

bentuk pengalaman. Pengalaman pada dasarnya adalah hasil interaksi

antara peserta didik dan lingkungannya.

Berdasar pendapat ahli dapat disimpulkan bahwa prinsip belajar

mencakup 3 hal yaitu prinsip kedekatan,prinsip pengulangan dan prinsip

penguatan. Selain itu, prinsip belajar juga meliputi 3 hal yaitu belajar

merupakan perubahan perilaaku; belajar sebagai proses yang terjadi karena

dorongan, tujuan yang ingin dicapai, bersifat dinamis dan konstruktif;

26

belajar merupakan bentuk pengalaman yang hasilnya ada interaksi antara

siswa dan lingkungan sekitar.

2.1.2.4. Ciri-ciri belajar

Menurut Djamarah (2011: 15) jika hakikat belajar adalah

perubahan tingkah laku, maka ada beberapa perubahan tertentu yang

dimasukkan ke dalam ciri-ciri belajar.

1. Perubahan yang terjadi secara sadar.

Ini berarti individu yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan

itu atau sekurang-kurangnya individu merasakan telah terjadi adanya

suatu perubahan dalam dirinya.

2. Perubahan dalam belajar bersifat fungsional.

Sebagai hasil belajar, perubahan yang terjadi dalam diri individu

berlangsung terus menerus dan tidak statis. Suatu perubahan yang

terjadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna

bagi kehidupan ataupun proses belajar berikutnya.

3. Perubahan dalam belajar bersifat positif dan aktif.

Perubahan selalu bertambah dan tertuju untuk memperoleh sesuatu

yang lebih baik dari sebelumnya. Semakin banyak usaha belajar yang

dilakukan,makin banyak dan makin baik perubahan yang diperoleh.

4. Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara.

Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap atau

permanen. Tingkah laku yang terjadi setelah belajar akan bersifat

menetap.

27

5. Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah.

Perubahan dalam tingkah laku terjadi karena adanya tujuan yang akan

dicapai. Perubahan belajar terarah pada perubahan tingkah laku yang

benar-benar disadari.

6. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku.

Perubahan yang diperoleh individu setelah melalui suatu proses belajar

meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Seseorang yang belajar,

sebagai hasilnya ia akan mengalami perubahan tingkah laku secara

menyeluruh dalam sikap kebiasaan, keterampilan, pengetahuan, dan

sebagainya.

Menurut Winataputra (2009: 1.8) ciri-ciri belajar memusatkan pada

tiga hal. Pertama, belajar harus memungkinkan perubahan perilaku pada

diri individu.Perubahan tidak hanya pada aspek pengetahuan atau kognitif

saja tetapi juga meliputi aspek sikap dan nilai serta keterampilan. Kedua,

perubahan itu harus dari buah pengalaman. Perubahan perilaku individu

karenya adanya interaksi antara dirinya dengan lingkungannya. Interaksi

ini dapat berupa interaksi fisik.Ketiga, perubahan tersebut bersifat relatif

menetap. Perubahan perilaku akibat belajar akan bersifat cukup permanen.

Dari beberapa pendapat ahli dapat disimpulkan bahwa seseorang

dikatakan belajar apabila terdapat perubahan yang terjadi dalam individu

secara sadar, bersifat fungsional, perubahan yang bersifat positif dan aktif,

tidak sementara atau permanen, memiliki tujuan, terarah dan mencakup

seluruh aspek tingkah laku. Perubahan tersebut berupa perubahan tingkah

28

laku yang bersifat permanen, pengetahuan yang bertambah luas, dan

perubahan tersebut harus dari buah pengalaman. Perubahan tidak hanya

pada aspek pengetahuan atau kognitif saja, tapi perubahan juga meliputi

aspek afektif dan aspek psikomotorik.

2.1.2.5 Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh peserta

didik setelah mengalami kegiatan belajar. Perolehan aspek-aspek

perubahan perilaku tersebut tergantung pada apa yang telah dipelajari oleh

peserta didik. Oleh karena itu apabila peserta didik mempelajari

pengetahuan tentang konsep, maka perubahan perilaku yang diperoleh

adalah berupa penguasaan konsep. (Rifa’i dan Anni, 2009 : 85). Menurut

Purwanto (2013 : 44) hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua

kata yang membentuknya, yaitu “hasil” dan “belajar”. Pengertian hasil

(product) menunjuk pada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu

aktivitas atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara

fungsional.

Menurut Suprijono (dalam Thobroni dan Mustofa, 2012: 5-6), hasil

belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian,

sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan. Dari pendapat di atas dapat

disimpulkan bahwa hasil belajar perubahan perilaku peserta didik yang

diperoleh akibat dilakukannya suatu aktivitas atau proses belajar. Hasil

belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah

menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2014: 22).

29

Benyamin S. Bloom menyampaikan tiga taksonomi yang disebut

dengan ranah belajar, yaitu: ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah

psikomotorik. Ranah kognitif (pengetahuan) yang berkaitan dengan

hasil belajar intelektual meliputi enam aspek, yakni pengetahuan atau

ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Ranah

kognitif yang paling banyak digunakan oleh para guru untuk memperoleh

nilai siswa di sekolah karena ranah kognitif ini berkaitan dengan

kemampuan siswa dalam menguasai isi bahan pengajaran. Ranah afektif

(sikap) berkaitan dengan hasil belajar yang berupa sikap dimana ranah

tersebut terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan, jawaban atau reaksi,

penilaian, organisasi, dan internalisasi. Ranah psikomotoris (keterampilan)

berkaitan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak

yang terdiri dari enam aspek yakni gerakan refleks, keterampilan gerakan

dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan

keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan interpretatif.

Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli diatas, apat disimpulkan

bahwa hasil belajar meliputi 3 ranah yaitu, ranah kognitif, ranah afektif

dan ranah psikomotorik. Ranah kognitif berkaitan dengan hasil berupa

pengetahuan, kemampuan dan kemahiran intelektual. Ranah kognitif

mencakup kategori pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis,

dan penilaian. Ranah afektif berkaitan dengan perasaan, sikap, minat, dan

nilai. Ranah psikomotorik berkaitan dengan kemampuan fisik seperti

keterampilan motorik dan syaraf, manipulasi objek, dan koordinasi syaraf.

30

Hasil belajar tersebut merupakan bentuk informasi mengenai

perkembangan dan keberhasilan siswa dalam menempuh pendidikan di

sekolah. Indikator dalam pengukuran hasil belajar siswa kelas IV ini

adalah nilai ulangan semester 2 yang mencakup 3 ranah yaitu ranah

kognitif, afektif dan psikomotorik pada mata pelajaran yang di ujikan ujian

nasional yaitu Bahasa Indonesia, Matematika dan IPA. Sehingga dapat

mewakili hasil belajar siswa kelas IV.

2.1.2.6. Pengertian Pembelajaran

Pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi

unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur

yang saling mempengaruhi mencapai tujuan (Hamalik, 2014: 57). Menurut

Winataputra (2008:1.18), pembelajaran merupakan kegiatan yang

dilakukan untuk menginisiasi, memfasilitasi, dan meningkatkan intensitas

dan kualitas belajar pada diri peserta didik. Sedangkan Rifa’I &Anni

(2011:193) berpendapat bahwa proses pembelajaran merupakan interaksi

atau komunikasi antara pendidik dengan peserta didik, dan antar peserta

didik. Menurut Siregar dan Nana (2010: 13) terdapat beberapa ciri

pembelajaran antara lain merupakan upaya sadar dan disengaja,

pembelajaran harus membuat siswa belajar, tujuan harus ditetapkan

terlebih dahulu sebelum proses dilaksanakan dan pelaksanaannya

terkendali, baik isinya, waktu, proses, maupun hasilnya.

Dari pengertian tentang pembelajaran di atas, disimpulkan bahwa

pembelajaran adalah suatu proses interaksi siswa dengan guru untuk

31

memperoleh suatu keterampilan, ilmu dan pengetahuan dengan

menyediakan lingkungan, memanipulasi sumber-sumber belajar dalam diri

siswa agar memperoleh hasil belajar dalam bentuk ingatan jangka panjang

melalui pelajaran, pengalaman atau pengajaran. Pembelajaran merupakan

tindakan yang secara sadar dan disengaja yang mendorong siswa belajar

yang bertujuan untuk mencapai hasil yang maksimal dengan adanya

pengendalian didalam pembelajaran.

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan merupakan upaya

menyempurnakan kurikulum agar lebih familiar dengan guru, karena

mereka banyak dilibatkan dan diharapkan memiliki tanggungjawab yang

memadai (Mulyasa, 2011: 8-9). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

merupakan kurikulum yang dikembangkan sesuai dengan satuan

pendidikan, potensi sekolah/daerah, karakteristik sekolah/daerah, sosial

budaya masyarakat setempat, karakteristik peserta didik. Sekolah, dan

komite sekolah mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan, dan

silabus berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan standar kompetensi

lulusan, di bawah supervisi dinas kabupaten/kota yang bertanggungjawab

dalam bidang pendidikan pada jenjang SD, SMP, SMA, dan SMK, serta

departemen yang menangani urusan pemerintahan di bidang agama untuk

MI, MTs. MA, dan MAK. Untuk mencapai tujuan pembelajaran tidak

hanya dibutuhkan kurikulum saja namun juga adanya standar kompetensi

lulusan yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam penentuan lulusan

siswa. Adapun standar kompetensi lulusan meliputi kompetensi untuk

32

seluruh mata pelajaran. Akan tetapi tolak ukur dalam pendidikan di SD

untuk mencapai kelulusan siswa salah satunya ditentukan oleh Ujian

Nasional (UN) pada mata pelajaran tertentu meliputi mata pelajaran

Bahasa Indonesia, Matematika dan IPA. Adapun ketiga mata pelajaran

yang masuk dalam mata pelajaran yang di UN kan merupakan mata

pelajaran yang wajib dipelajari oleh siswa SD. Untuk mencapai hasil yang

diharapkan ketiga mata pelajaran yang UN kan tersebut mempunyai tujuan

masing-masing.

Menurut Badan Nasional Standar Pendidikan (BNSP, 2006) tujuan

mata pelajaran Bahasa Indonesia yaitu agar peserta didik memiliki

kemampuan sebagai berikut:

1) Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang

berlaku, baik secara lisan maupun tulis.

2) Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai

bahasa persatuan dan bahasa negara.

3) Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan

kreatif untuk berbagai tujuan.

4) Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan

intelektual, serta kematangan emosional dan sosial.

5) Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas

wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan

dan kemampuan berbahasa.

33

6) Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah

budaya dan intelektual manusia Indonesia.

Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki

kemampuan sebagai berikut:

1) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep

dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat,

efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah.

2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi

matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau

menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.

3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,

merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan

solusi yang diperoleh.

4) Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau

media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.

5) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan,

yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam

mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam

pemecahan masalah.

Mata Pelajaran IPA di SD/MI bertujuan agar peserta didik memiliki

kemampuan sebagai berikut:

1) Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa

berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya.

34

2) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA

yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

3) Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran tentang

adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan,

teknologi dan masyarakat.

4) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,

memecahkan masalah dan membuat keputusan.

5) Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara,

menjaga dan melestarikan lingkungan alam.

6) Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala

keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan.

7) Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai

dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.

Dibawah ini merupakan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

yang dicapai oleh siswa selama proses pembelajaran pada semester 2.

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas : IV (empat)

Semester : 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

5. Mendengarkan

Mendengarkan

pengumuman

5.1 Menyampaikan kembali isi

pengumuman yang dibacakan

5.2 Menirukan pembacaan pantun anak

dengan lafal dan intonasi yang

Tepat

6. Berbicara 6.1 Berbalas pantun dengan lafal dan

35

Mengungkap-kan

pikiran, perasaan, dan

informasi dengan

bertelepon

intonasi yang tepat

6.2 Menyampaikan pesan yang diterima

melalui telepon sesuai dengan isi

pesan

7. Membaca

Memahami teks

melalui membaca

intensif, membaca

nyaring, dan membaca

pantun

7.1 Menemukan kalimat utama pada tiap

paragraf melalui membaca intensif

7.2 Membaca nyaring suatu pengumuman

dengan lafal dan intonasi yang tepat

7.3 Membaca pantun anak secara

berbalasan dengan lafal dan intonasi

yang tepat

8. Menulis

Mengungkap-kan

pikiran, perasaan, dan

informasi secara tertulis

dalam bentuk pantun

anak

8.1 Menyusun karangan tentang

berbagai topik sederhana dengan

memperhatikan penggu- naan ejaan

(huruf besar dan tanda baca)

8.2 Menulis pengumu-man dengan

bahasa yang baik dan benar serta

memperhatikan penggu-

naan ejaan

8.3 Membuat pantun anak yang menarik

tentang berbagai tema (persahabatan,

keteku-nan, kepatuhan, dll.) sesuai

dengan ciri-ciri pantun

36

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas : IV (empat)

Semester : 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

5. Menjumlahkan dan

mengurangkan

bilangan bulat

5.1 Menjumlahkan bilangan bulat

5.2 Menjumlahkan bilangan bulat

5.3 Mengurangkan bilangan bulat

5.4 Melakukan operasi hitung campuran

6. Menggunakan

pecahan dalam

pemecahan masalah

6.1 Menjelaskan arti pecahan dan

urutannya

6.2 Menyederhanakan berbagai bentuk

pecahan

6.3 Menjumlahkan pecahan

6.4 Mengurangkan pecahan

6.5 Menyelesaikan masalah yang

berkaitan dengan pecahan

7. Menggunakan

lambang bilangan

Romawi

7.1 Mengenal lambang bilangan Romawi

7.2 Menyatakan bilangan cacah sebagai

bilangan Romawi dan sebaliknya

37

Mata Pelajaran : IPA

Kelas : IV (empat)

Semester : 2

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

7. Memahami gaya dapat

mengubah gerak

dan/atau bentuk suatu

benda

7.1 Menyimpulkan hasil percobaan bahwa

gaya (dorongan dan tarikan) dapat

mengubah gerak suatu benda

7.2 Menyimpulkan hasil percobaan bahwa

gaya (dorongan dan tarikan) dapat

mengubah bentuk suatu benda

8. Memahami berbagai

bentuk energi dan

cara penggunaannya

dalam kehidupan

sehari-hari.

8.1 Mendeskripsikan energi panas dan

bunyi yang terdapat di lingkungan

sekitar serta sifat-sifatnya

8.2 Menjelaskan berbagai energi alternatif

dan cara penggunaannya

8.3 Membuat suatu karya/model untuk

menunjukkan perubahan energi gerak

akibat pengaruh udara, misalnya roket

dari kertas/baling-baling/pesawat

kertas/parasut

8.4 Menjelaskan perubahan energi bunyi

melalui penggunaan alat musik

9. Memahami perubahan

kenampakan

permukaan bumi dan

benda langit

9.1 Mendeskripsikan perubahan

kenampakan bumi.

9.2 Mendeskripsikan posisi bulan dan

kenampakan bumi dari hari ke hari.

10. Memahami 10.1 Mendeskripsikan berbagai penyebab

38

perubahan lingkungan

fisik dan pengaruhnya

terhadap daratan

perubahan lingkungan fisik (angin,

hujan, cahaya matahari, dan

gelombang air laut).

10.2 Menjelaskan pengaruh perubahan

lingkungan fisik terhadap daratan

(erosi, abrasi, banjir, dan longsor)

10.3 Mendeskripsikan cara pencegahan

kerusakan lingkungan (erosi, abrasi,

banjir, dan longsor)

11. Memahami

hubungan antara

sumber daya alam

dengan lingkungan,

teknologi, dan

masyarakat

11.1 Menjelaskan hubungan antara sumber

daya alam dengan lingkungan

11.2 Menjelaskan hubungan antara sumber

daya alam dengan teknologi yang

digunakan

11.3 Menjelaskan dampak pengambilan

bahan alam terhadap pelestarian

lingkungan

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan diatas untuk mencapai

tujuan pembelajaran tidak hanya dibutuhkan kurikulum saja namun juga

adanya standar kompetensi lulusan yang dapat digunakan sebagai

pedoman dalam penentuan lulusan siswa. Tolok ukur kelulusan di SD

salah satunya dengan 3 mata pelajaran yang di UN kan yaitu Bahasa

Indonesia, Matematika dan IPA.

39

2.1.2.7. Prinsip Pembelajaran

Terdapat sembilan prinsip yang dapat dilakukan oleh guru dalam

melaksanakan pembelajaran, antara lain:

1. Menarik perhatian yaitu hal yang menimbulkan minat siswa dengan

mengemukakan sesuatu yang baru, aneh, kontradiksi atau kompleks.

2. Menyampaikan tujuan pembelajaran dengan memberikan kemampuan

yang baru dikuasai siswa setelah selesai mengikuti proses

pembelajaran.

3. Mengingatkan konsep/prinsip yang telah dipelajari dengan merangsang

ingatan tentang pengetahuan yang telah dipelajari yang menjadi

prasyarat untuk mempelajari materi yang baru.

4. Menyampaikan materi pelajaran yaitu dengan memberikan dan

menyampaikan materi yang telah direncanakan.

5. Memberikan bimbingan belajar dengan memberikan pertanyaan

pertanyaan yang membimbing proses/alur berpikir siswa agar memiliki

pemahaman yang lebih baik.

6. Memperoleh kinerja penampilan siswa, siswa diminta menunjukkan

apa yang telah dipelajari atau penguasaannya terhadap materi.

7. Memberikan balikan dengan memberitahu seberapa jauh ketepatan

performance siswa.

8. Menilai hasil belajar, memberikan tes atau tugas untuk mengetahui

seberapa jauh siswa menguasai tujuan pembelajaran.

40

9. Memperkuat retensi dan transfer belajar, merangsang kemampuan

mengingat-ingat dan mentransfer dengan memberikan rangkuman,

mengadakan review atau mempraktikkan apa yang telah dipelajari.

(Gagne dalam Siregar dan Nana, 2010: 16-17)

2.1.4 Hubungan Fasilitas Belajar Dengan Hasil Belajar

Menurut Slameto (2013:2) belajar ialah suatu proses usaha yang

dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku

yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam

interaksi dengan lingkungannya. Hasil belajar siswa pada hakikatnya

adalah perubahan tingkah laku. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam

pengertian yang luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik

(Nana Sudjana, 2014: 3). Belajar dapat dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu

faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang ada di

dalam individu, meliputi faktor jasmaniah, faktor psikologis, dan faktor

kelelahan. Sedangkan faktor ekstern adalah faktor yang ada di luar

individu, yaitu lingkungan sosial misalnya lingkungan sekolah; lingkungan

rumah; lingkungan masyarakat dan lingkungan non sosial misalnya jarak

dengan rumah; fasilitas belajar; iklim dan waktu belajar.

Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar adalah

fasilitas belajar. Menurut Djamarah (2011: 184) fasilitas belajar

merupakan kelengkapan mengajar guru yang harus dimiiki oleh sekolah.

Fasilitas belajar merupakan segala sesuatu yang berupa sarana dan

prasarana pendidikan digunakan secara langsung atau tidak secara

41

langsung untuk membantu proses kegiatan belajar mengajar di sekolah.

Kegiatan belajar mengajar di sekolah dipengaruhi oleh fasilitas belajar

yang baik. Peserta didik dapat belajar lebih baik, nyaman dan

menyenangkan apabila terdapat fasilitas belajar yang memadai daan dapat

dimanfaatkan oleh peserta didik.

Dari pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa fasilitas

belajar ada hubungannya dengan pencapaian hasil belajar siswa, karena

fasilitas belajar merupakan faktor yang penting dalam mempengaruhi hasil

belajar belajar siswa, apabila siswa mempunyai fasilitas belajar yang baik

maka akan mendapatkan hasil belajar yang baik pula sebaliknya apabila

fasilitas belajar siswa kurang baik dan memadai maka ia akan

mendapatkan hasil belajar yang kurang baik pula. Oleh sebab itu, untuk

mencapai hasil belajar yang baik perlunya fasilitas belajar yang memadai

yang dapat dimanfaatkan oleh peserta didik, sehingga pembelajaran yang

menyenangkan dan menarik minat dari peserta didik dapat tercapai.

42

2.2 KAJIAN EMPIRIS

Beberapa hasil penelitian yang relevan tentang hubungan fasilitas

belajar siswa dan hasil belajar siswa yang telah ada sebelum penelitian ini

dilakukan menjadi kajian empiris bagi penelitian ini. Penelitian relevan ini

sebagai bahan pengembangan peneliti dalam melaksanakan penelitian.

Penelitian tersebut antara lain penelitian yang dilakukan oleh:

Pertama penelitian yang dilakukan oleh Aan Nasrulloh pada tahun

2014 dengan judul “Pengaruh Manajemen Pembelajaran dan Fasilitas

Belajar Terhadap Hasil Belajar Chest Pass Bola Basket”.Hasil penelitian

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang sangat signifikan dari

Manajemen Pembelajaran dan Fasilitas Belajar Terdapat Hasil Belajar

Chest Pass Bola Basket di SMA Negeri Kota Bandung. Manajemen

Pembelajaran dan Fasilitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Chest Pass Bola

Basket sebesar F=3.35. Dapat disimpulkan bahwa Manajemen

Pembelajaran dan Fasilitas Belajar Berpengaruh Terhadap Hasil Belajar

Chet Pass Bola Basket di SMA Negeri Kota Bandung.

Kedua, penelitian lain yang mendukung dilakukan oleh Fanny

Violita Tahun 2013 dengan judul “Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan

Fasilitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas X Administrasi

Perkantoran Di SMK N 1 PAYAKUMBUH “. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara

fasilitas belajar dengan prestasi belajar siswa kelas X administrasi

perkantoran di SMK N 1 Payakumbuh. Dari hasil uji hipotesis bahwa

43

thitung 5,018 sesuai dengan ketentuan jika thitung > ttabel maka akibatnya

Ho ditolak.. Jika thitung sudah diperoleh maka ttabel yang diperoleh

sebesar 1,675 Hal ini berati bahwa fasilitas belajar berpengaruh signifikan

terhadap prestasi belajar siswa kelas X administrai perkantoran di SMK N

1 Payakumbuh. Dimana semakin baik fasilitas belajar maka prestasi

belajar siswa yang akan diperoleh juga akan semakin baik.

Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Feriady,

Harnanik dan St. Sutarno Tahun 2012 dengan judul “Pengaruh Persepsi

Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru Dan Fasilitas Belajar Siswa

Terhadap Minat Belajar IPS Kelas VIII SMP N 3 Purbalingga”. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh fasilitas belajar siswa

terhadap minat belajar siswa pada Pelajaran IPS kelas VIII di SMP N 3

Purbalingga dan ada pengaruh persepsi siswa mengenai keterampilan

mengajar guru dan fasilitas belajar siswa terhadap minat belajar siswa pada

Pelajaran IPS kelas VIII di SMP N 3 Purbalingga.

Keempat, penelitian yang dilakukan oleh Deni Yonitasari Tahun

2014 dengan judul “Pengaruh Cara Belajar, Lingkungan Keluarga, Dan

Fasilitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Akuntasi Siswa

Kelas XI IPS SMA Negeri 4 Magelang Tahun Ajaran 2013/2014”. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif cara belajar,

lingkungan keluarga, dan fasilitas belajar terhadap prestasi belajar

ekonomi akuntansi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 4 Magelang tahun

ajaran 2013/2014 baik secara simultan maupun parsial.

44

Kelima, penelitian yang dilakukan oleh Dyah Ayu Ratnaningtyas

dan Muhsin Tahun 2014 dengan judul “Pengaruh Kesiapan Belajar,

Motivasi Belajar, Fasilitas Belajar Dan Lingkungan Teman Sebaya

Terhadap Keterampilan Mengetik Mahasiswa Program Pendidikan

Administrasi Perkantoran Fakultas Ekonomi Universitas Negeri

Semarang”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh

variabel kesiapan belajar, motivasi belajar, fasilitas belajar dan lingkungan

teman sebaya terhadap keterampilan mengetik mahasiswa Program

Pendidikan Administrasi Perkantoran Fakultas Ekonomi Universitas

Negeri Semarang secara simultan sebesar 70,6%. Pengaruh secara parsial

kesiapan belajar sebesar 4.162%, motivasi belajar sebesar 16%, fasilitas

belajar sebesar 10.3%, dan lingkungan teman sebaya sebesar 11.9%.

Keenam, penelitian yang dilakukan oleh Prastiwi Yuliani dan

Sucihatiningsih D.W.P Tahun 2014 dengan judul “Pengaruh Fasilitas

Belajar, Pengelolaan Kelas, Dan Lingkungan Keluarga Terhadap Hasil

Belajar Ekonomi Melalui Motivasi Belajar Siswa Kelas XI MA Al-Asror

Kota Semarang”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fasilitas belajar

berpengaruh terhadap motivasi belajar. Pengelolaan kelas berpengaruh

terhadap motivasi belajar. Lingkungan keluarga berpengaruh terhadap

motivasi belajar.Motivasi belajar berpengaruh terhadap hasil belajar.

Fasilitas belajar berpengaruh langsung dan tidak langsung terhadap hasil

belajar. Pengelolaan kelas berpengaruh langsung dan tidak langsung

45

terhadap hasil belajar.Lingkungan keluarga berpengaruh secara langsung

dan tidak langsung terhadap hasil belajar.

Ketujuh, penelitian terkait fasilitas belajar oleh Uline Cynthia

dengan judul The Walls Speak: The Interplay of quality facilities, school

climate, and student achievement ” Dinding berbicara: pengaruh fasilitas

berkualitas, iklim sekolah, dan prestasi siswa”, dengan hasil penelitian

menunjukkan terdapat sebuah hubungan antara fasilitas sekolah

berkualitas dengan prestasi siswa dalam Bahasa inggris dan matematika.

Sebaiknya fasilitas berkualitas memiliki signifikasi positif yang

dihubungkan dengan variabel iklim sekolah. Akhirnya hasil hipotesis

menunjukkan bahwa iklim sekolah bermain menengahi sebuah peran

dalam hubungan antara fasilitas berkualitas dengan hasil belajar.

Penelitian yang telah dilakukan diatas dapat dijadikan sebagai

bahan pengembangan bagi peneliti dalam melaksanakan penelitian.

Penelitian yang akan dilakukan ini memiliki tujuan untuk mengetahui

apakah ada hubungan antara fasilitas belajar siswa terhadap hasil belajar

siswa di Gugus Wijaya Kusuma Kota Semarang.

46

2.3 KERANGKA BERPIKIR

Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah

fasilitas belajar siswa. Fasilitas belajar adalah segala sesuatu yang berupa

sarana dan prasarana di sekolah yang secara langsung ataupun tidak secara

langsung membantu dan mempermudah kegiatan belajar mengajar di

sekolah. Fasilitas belajar dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu sarana

dan prasarana. Sarana sekolah adalah semua peralatan yang digunakan

secara langsung dalam proses pendidikan di sekolah, contohnya yaitu

meja, kursi, buku pelajaran, alat tulis, dan lain-lain. Sedangkan prasarana

adalah semua perlengkapan dasar pendidikan yang secara tidak langsung

menunjang proses kegiatan belajar mengajar di sekolah, contohnya

laboratorium, perpustakaan, ruang UKS, dan kamar mandi. Semakin

lengkap fasilitas belajar yang dimiliki oleh siswa maka hasil belajar siswa

akan meningkat. Selain fasilitas belajar yang memadai, fasilitas belajar

juga harus dimanfaatkan dengan baik sehingga dapat membantu untuk

meningkatkan kemampuan siswa.

47

Berdasarkan uraian diatas, peneliti menggambarkan kerangka

berpikir tentang hubungan simetris antara fasilitas belajar siswa dengan

hasil belajar siswa, dapat digambarkan kerangka berpikir sebagai berikut:

Gambar 2.1

Bagan Kerangka Berpikir

Fasilitas belajar dan

hasil belajar

1. Sarana: Alat pelajaran, media

pembelajaran, buku pelajaran, alat tulis

dan alat peraga buku pelajaran, alat tulis,

media pembelajaran, alat peraga.

2. Prasarana: ruang kelas, ruang

laboratorium, ruang praktik, ruang

komputer, UKS, WC, kamar mandi,

taman dan tempat parkir.

Dilihat dari mata pelajaran yang

diujikan nasional yaitu Bahasa

Indonesia, Matematika dan IPA.

Meliputi 3 ranah: 1. Ranah kognitif

sebagai data utama

2. Ranah afektif, 3. Ranah

psikomotorik sebagai data

pendukung.

Ada atau tidaknya hubungan antara

fasilitas belajar dengan hasil belajar

siswa di kelas IV SDN Gugus

Wijaya Kusuma Kota Semarang.

Fasilitas

Belajar Hasil Belajar

48

2.4 HIPOTESIS PENELITIAN

Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir, dapat disusun

suatu hipotesis penelitian yang merupakan dugaan sementara dari

permasalahan penelitian yaitu : ada hubungan positif antara fasilitas

belajar siswa dengan hasil belajar siswa di SDN Gugus Wijaya Kusuma

Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang.

49

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. JENIS DAN DESAIN PENELITIAN

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,

2015:3). Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian

korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Sukmadinata

(2013:56) penelitian korelasional ditujukan untuk mengetahui hubungan

suatu variabel dengan variabel-variabel lain. Hubungan antara satu dengan

beberapa variabel lain dinyatakan dengan besarnya koefisien korelasi dan

keberartian (signifikasi) secara statistik. Dalam penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui adanya hubungan antara fasilitas belajar siswa terhadap

hasil belajar siswa kelas IV di Gugus Wijaya Kusuma Kota Semarang.

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel fasilitas

belajar siswa (X) sebagai variabel bebas dan variabel hasil belajar siswa

(Y) sebagai variabel terikat.

Diagram desain penelitiannya yaitu sebagai berikut.

50

Bagan 3.1: Desain Penelitian

Keterangan:

X : Variabel kebiasaan belajar

Y : Variabel hasil belajar (Sugiyono, 2015:66)

Secara lebih detail desain penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.1 Desain Penelitian

Hasil Belajar (Y)

Dilihat dari nilai ulangan

pada 3 mata pelajaran

yang di UAN kan pada

semester genap yaitu

Bahasa Indonesia,

Matematika dan IPA.

Fasilitas Belajar

(X)

1. Alat-alat

pelajaran

2. Media

pembelajaran

3. Alat peraga

4. Tempat belajar

5. Perpustakaan

6. Ruang belajar

7. UKS

X Y

51

3.2. PROSEDUR PENELITIAN

Dalam penelitian ini prosedur penelitian merupakan tata cara yang

dilakukan pada saat penelitian atau langkah-langkah menjalankan suatu

penelitian. Prosedur penelitian dalam penelitian ini sebagai berikut:

a. Tahap persiapan

Pada tahapan ini meliputi izin tempat observasi dan pelaksanaan

penelitian, pengajuan identifikasi masalah, penyusunan proposal

penelitian, penyusunan kisi-kisi instrumen, penyusunan instrumen,

serta konsultasi kepada dosen pembimbing.

b. Tahap pelaksanaan

Pada tahap ini meliputi uji coba instrumen di lapangan pada sampel di

luar populasi, pengambilan data sesuai dengan instrumen yang telah

diuji validitas dan reliabilitasnya.

c. Tahap penyelesaian

Pada tahap ini meliputi tahap analisis data dan menyusun laporan

penelitian. Analisis data yang digunakan adalah analisis statistik

deskriptif, uji prasyarat, dan analisis akhir.

52

3.3. SUBYEK PENELITIAN, LOKASI, DAN WAKTU

PENELITIAN

3.3.1. Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD

Negeri di Gugus Wijaya Kusuma Kota Semarang. Dalam gugus ini

terdapat 4 SD Negeri. Banyaknya populasi dalam penelitian ini adalah

siswa yang terdapat pada SD Negeri kelas IV di Gugus Wijaya Kusuma

Kota Semarang.

Tabel 3.1 Tabel Populasi SDN di Gugus Wijaya Kusuma Kota

Semarang

No Nama Sekolah Jumlah Siswa

1 SDN Bringin 02 35 siswa

2 SDN Podorejo 01 24 siswa

3 SDN Podorejo 02 40 siswa

4 SDN Podorejo 03 17 siswa

Jumlah siswa 116 siswa

Sumber: Data di Gugus Wijaya Kusuma Kota Semarang.

3.3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kelas IV SD Negeri Gugus Wijaya

Kusuma Kota Semarang. SDN yang akan dilakukan penelitian yaitu SDN

Bringin 02, SDN Podorejo 01, SDN Podorejo 02, dan SDN Podorejo 03.

Waktu penelitian yaitu antara bulan Februari – Maret.

53

3.4. POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN

3.4.1. Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau

subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

(Sugiyono, 2015: 117). Menurut Arikunto (2013: 173) populasi adalah

keseluruhan subjek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa

kelas IV SD Negeri di Gugus Wijaya Kusuma Kota Semarang yang terdiri

dari 4 SD Negeri yaitu SDN Bringin 02, SDN Podorejo 01, SDN Podorejo

02, dan SDN Podorejo 03 yang berjumlah 116 siswa.

3.4.2. Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2015: 118). Menurut Arikunto (2010:

174) sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Oleh karena

itu sampel yang diambil harus representatif atau mewakili. Agar sampel

yang diambil representatif maka perlu dilakukan teknik sampling. Menurut

Sugiyono (2015: 118) teknik sampling adalah suatu cara pengambilan

sampel.

Untuk menentukan jumlah sampel peneliti menggunakan rumus

dari Isaac dan Michael (Sugiyono,2015:126).

( )

Keterangan

54

S = jumlah sampel

= dapat dilihat pada tabel chi kuadrat dengan dk = 1, dan

taraf kesalahan 1%, 5%, 10%

P = Q = 0,5

d = 0,05

( ) ( )

S =89

Berdasarkan rumus tersebut didapatkan sampel sejumlah 89,2. Dari

hasil sampel tersebut dapat dibulatkan menjadi 89 dari 116 populasi

dengan taraf kesalahan 5%. Dalam penelitian ini teknik sampling yang

digunakan adalah teknik proprotional sampling (sampel proporsi/sampel

imbangan). Menurut Arikunto (2013:182) teknik pengambilan proporsi

atau sampel imbangan ini dilakukan untuk menyempurnakan penggunaan

teknik sampel berstrata atau sampel wilayah. Untuk memperoleh sampel

yang representatif, pengambilan subjek dari setiap strata atau setiap

wilayah ditentukan seimbang atau sebanding dengan banyaknya subjek

dalam masing-masing strata atau wilayah dikarenakan ada kalanya

banyaknya subjek yang terdapat pada setiap strata atau setiap wilayah

tidak sama. Perhitungan jumlah sampel setiap wilayah sebagai berikut.

Tabel 3.2 Sampel Penelitian

No Nama Sekolah Jumlah Siswa Jumlah Sampel

1 SDN Bringin 02 35 siswa

55

2 SDN Podorejo 01 24 siswa

3 SDN Podorejo 02 40 siswa

4 SDN Podorejo 03 17 siswa

Jumlah Siswa 116 siswa 89 siswa

Berdasarkan perhitungan sampel penelitian di atas, maka dapat

diketahui sampel penelitian untuk kelas IV SD Negeri di Gugus Wijaya

Kusuma sebanyak 89 siswa.

3.5. VARIABEL PENELITIAN

Variabel penelitian adalah suatu atribut seseorang atau objek yang

mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau suatu objek

dengan objek lain (Sugiyono, 2015: 60). Dalam penelitian ini mempunyai

dua variabel yaitu : variabel bebas (independen variabel) dan variabel

terikat (dependent variabel). Judul dalam penelitian ini yaitu Hubungan

antara Fasilitas Belajar Siswa Dengan Hasil Belajar Siswa Di Gugus

Wijaya Kusuma Kota Semarang, maka variabelnya yaitu:

1. Variabel Bebas dalam penelitian ini adalah fasilitas belajar siswa (X) di

Gugus Wijaya Kusuma Kota Semarang.

2. Variabel Terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa (Y) di

Gugus Wijaya Kusuma Kota Semarang.

3.5.1. Definisi Operasional

3.5.1.1. Variabel Fasilitas Belajar (X)

56

Fasilitas belajar adalah segala sesuatu yang digunakan secara

langsung dan tidak langsung dalam rangka memudahkan dan melancarkan

proses kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan pemebelajaran.

Menurut Depdiknas (dalam Barnawi dan Arifin, 2014: 47) fasilitas belajar

terbagi menjadi dua yaitu sarana dan prasarana belajar. Sarana belajar

adalah semua perangkat peralatan, bahan, dan perabot yang secara

langsung digunakan dalam proses pendidikan di sekolah, contohnya alat

tulis, media pembelajaran, dan alat peraga. Sedangkan prasarana

pendidikan adalah semua perangkat kelengkapan dasar yang secara tidak

langsung menunjang pelaksanaan proses pendidikan di sekolah, contohnya

yaitu ruang kelas, ruang laboratorium, ruang perpustakaan dan WC.

3.5.1.2. Variabel Hasil Belajar (Y)

Menurut Purwanto (2013 : 44) hasil belajar adalah perubahan

perilaku yang diperoleh peserta didik setelah melakukan kegiatan belajar.

Perubahan oleh peserta didik tersebut tergantung pada apa yang telah

mereka pelajari. Hasil belajar yang dilakukan oleh peserta didik memiliki

beberapa peranan penting, yaitu:

1. Memberikan arah pada kegiatan peserta didikan.

2. Untuk mengetahui kemajuan belajar dan perlu tidaknya pemberian

peserta didikan pembinaan bagi peserta didik.

3. Sebagai bahan komunikasi

57

Hasil belajar yang dihasilkan oleh peserta didik mencakup 3 ranah

belajar, yaitu: ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik. Ranah

kognitif berkaitan dengan pengetahuan, wawasan dan kemapuan peserta

didik. Ranah afektif berkaitan dengan perasaan, sikap dan minat pesrta

didik. Ranah psikomotorik berkaitan dengan kemampuan fisik peserta

didik. Apabila 3 ranah tersebut dapat dicapai oleh peserta didik secara

maksimal maka tujuan pendidikan dapat tercapai dan output yang

dihasilkan oleh sekolah dapat berkembang dengan baik. Dalam penelitian

ini, hasil belajar yang digunakan meliputi 3 ranah yaitu kognitif meliputi

nilai ulangan semester 2 pada mata pelajaran IPA, Bahasa Indonesia,

Matematika, sedangkan pada ranah afektif meliputi lembar pengamatan

sikap siswa pada saat proses pembelajaran, dan pada ranah psikomotor

meliputi lembar pengamatan keterampilan siswa pada saat proses

pembelajaran pada siswa kelas IV SD Negeri Gugus Wijaya Kusuma Kota

Semarang.

3.6. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Dari segi alatnya, teknik pengumpulan data dapat dibedakan

menjadi tes dan bukan tes (non tes). Teknik tesvdiberikan secara lisan, tes

tulisan dan tes secara tindakan. Soal-soal tes disusun secara objektif dan

ada juga dalam bentuk esai atau uraian. Sedangkan bukan tes sebagai alat

penilaian mencakup observasi, kuesioner, wawancara, skala, sosiometri,

studi kasus, dll. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah

teknik kuosioner/agket.

58

3.6.1. Kuosioner/Angket

Teknik kuosioner merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan

tertulis kepada responden untuk dijawab. Menggunakan teknik kuosioner

sangat efisien apabila peneliti mengetahui dengan pasti variabel yang akan

diukur dan tahu apa yang diharapkan dari responden. Teknik kuosioner

sangat cocok digunakan untuk jumlah responden yang cukup besar dan

tersebar diwilayah yang besar.

Dalam penelitian ini menggunakan angket yang berbentuk Skala

Likert dan bersifat tertutup. Angket yang bersifat tertutup akan membantu

responden untuk menjawab dengan cepat, dan memudahkan peneliti dalam

melakukan analisis data yang terkumpul. Dalam penelitian ini angket yang

digunakan untuk mendapatkan data tentang fasilitas belajar siswa dan hasil

belajar siswa. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan 4 alternatif

jawaban yang sesuai dengan responden yaitu selalu, sering, kadang-

kadang, dan tidak pernah. Skor untuk setiap butir soal sebagai berikut.

Tabel 3.3 Tabel skor untuk setiap butir soal pada skala Likert

Jawaban Skor Pertanyaan

Positif

Skor Pertanyaan

Negatif

Selalu 4 4

Sering 3 3

Kadang – Kadang 2 2

Tidak Pernah 1 1

59

3.6.2. Dokumentasi

Menurut Sugiyono (2014: 82) dokumentasi merupakan catatan

peristiwa yang sudah berlalu. Sedangkan menurut Arikunto (2013: 274)

dokumentasi digunakan untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel

yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,

notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya.

Dalam penelitian ini dokumentasi yang digunakan adalah data

sebelum dan sesudah dilaksanakannya penelitian. Dokumen yang

digunakan dalam penelitian ini adalah daftar nilai peserta didik, foto

tentang keadaan fasilitas siswa, dan foto tentang sekolah yang dilakukan

penelitian.

3.7. INSTRUMEN PENELITIAN

3.7.1 Angket

Instrumen merupakan alat bantu yang digunakan untuk

mempermudah penelitian. Alat bantu yang digunakan dalam penelitian ini

adalah angket tertutup. Angket tertutup yaitu angket yang jawabannya

ditentukan oleh peneliti dan responden diharapkan dapat memilih jawaban

yang tersedia dan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Pada penelitian

ini menggunakan instrumen angket atau kuesioner dengan skala Likert.

Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi

seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Penyusunan

angket yang baik adalah penyusunan angket yang didahului dengan

60

penyusunan kisi-kisi angket. Kisi-kisi disusun berdasarkan indikator yang

ada.

3.8. UJI INSTRUMEN

Menurut Sugiyono (2015:148) instrumen penelitian adalah suatu

alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang

diamati. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa

tes dan angket tertutup.

3.8.1. Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto, 2013: 211).

Instrumen yang dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari

variabel yang diteliti secara tepat. Berdasarkan penjelasan tentang validitas

instrumen pengumpul data ditentukan oleh rumus korelasi product moment

(Arikunto, 2013: 213)

Keterangan:

rxy = koefisien korelasi

n = jumlah subjek

X = skor soal yang dicari validitasnya

Y = skor total

Hasil perhitungan rxy dikonsultasikan pada tabel r product moment

dengan spesifikasi 5%. Jika rxy > rtabel maka butir soal tersebut valid, akan

61

tetapi sebelumnya jika harga rhitung < rtabel maka dikatakan bahwa

instrumen tersebut tidak valid. Dalam menghitung validitas angket dalam

penelitian ini menggunakan bantuan SPSS 16 dengan langkah-langkah klik

Analysis > Correlate > Bivariate. Dari perhitungan data dengan

menggunakan SPSS 16, dari 40 butir soal uji coba diperoleh soal yang

valid sebanyak 30 butir soal dan yang tidak valid sebanyak 10. Uraian

nomor butir soal yang valid dan tidak valid bisa dilihat pada tabel di

bawah ini.

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas

Butir

Soal

Valid Tidak Valid

No 3, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 13, 14, 16, 17,

18, 19, 20, 21, 23, 24, 25, 27, 28,

29, 30, 31, 32, 33, 35, 36, 37, 39,

40

1, 2, 4, 11, 12, 15, 22, 26,

34, 38

3.8.2. Reliabilitas

Instrumen selain dihitung validitasnya juga dihitung reliabilitasnya.

Menurut Arikunto (2013: 221) reliabilitas menunjuk pada tingkat

keandalan sesuatu. Reliabel artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan.

Instrumen yang dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data

yang dapat dipercaya juga. Apabila datanya memang benar sesuai dengan

kenyataannya, maka berapa kali pun diambil tetap akan sama. Untuk

menguji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini digunakan rumus alpha

(Arikunto, 2014, 239) yaitu:

62

= ( )

Keterangan:

= reliabilitas instrumen

= banyaknya soal/ pertanyaan

= jumlah varians butir

= varians total

Langkah selanjutnya adalah menafsirkan perolehan angka

koefisien reliabilitas dengan berpedoman pada penggolongan yang

disampaikan oleh Suharsimi Arikunto (2013: 319) dengan menggunakan

interpretasi terhadap koefisien korelasi yang diperoleh atau nilai r.

Interpretasi tersebut adalah sebagai berikut.

Tabel 3.5 Interpretasi Nilai r

Besarnya nilai r Interpretasi

Antara 0,800 sampai dengan

1,00 Tinggi

Antara 0,600 sampai dengan

0,800 Cukup

Antara 0,400 sampai dengan

0,600 Agak rendah

Antara 0,200 sampai dengan

0,400 Rendah

Antara 0,000 sampai dengan

0,200 Sangat rendah (Tak berkorelasi)

(Suharsimi Arikunto, 2010: 319)

63

Dalam penelitian ini menghitung reliabilitas angket menggunakan

bantuan SPSS 16 dengan langkah-langkah klik Analyze > Scale >

Reliability Analysis. Pada kotak dialog Reability Analysis, masukkan data

variabel pada kotak Variables. Kemudian pilih menu Statistic dan beri

tanda centang (√) pada Scale if item deleted, pilih continue. Hasil

perhitungan uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.883 40

Dari hasil perhitungan menggunakan SPSS 16 hasil uji reliabilitas

diatas, hasil dari kolom Cronbach’s Alpha yaitu 0,883. Setelah

dikonsultasikan pada table interpretasi nilai r maka diketahui bahwa

reliabilitas variable fasilitas belajar termasuk dalam kategori tinggi.

64

3.9. ANALISIS DATA

3.9.1. Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara

mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah dikumpulkan,

dimana tidak memiliki maksud untuk membuat kesimpulan yang berlaku

umum. Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui gambaran

umum mengenai variabel X dan Y (Sugiyono, 2014: 207).

3.9.2. Analisis Data Awal

3.9.2.1. Uji Normalitas

Uji prasyarat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah

uji normalitas. Uji normalitas data sebagai syarat bahwa setiap variabel

yang akan dianalisis harus berdistribusi normal. Sebelum peneliti

menggunakan teknik statistik parametris, maka harus menguji kenormalan

data. Uji normalitas digunakan untuk menguji kenormalan data (Sugiyono,

2012: 79).

L0= │F(zi) – S(zi) │

Keterangan

L0 = liliefors hitung

F(zi) = peluang

S(zi) = proporsi

Bila harga L0 lebih kecil atausama dengan L tabel, maka distribusi

dinyatakan normal. (Sudjana 2005: 466)

65

Dalam penelitian ini perhitungan uji normalitas menggunakan

bantuan komputer program SPSS versi 16. Pada penelitian ini, uji

normalitas menggunakan metode One Sample Kolmogorov-Smirnov

menggunakan bantuan komputer program SPSS versi 16. Berikut langkah-

langkahnya: Klik Analyze – Nonparametric Tests – Legacy Dialogs – 1

Sample KS. Setelah itu akan terbuka kotak dialog One Sample

Kolmogorov-Smirnov Test. Masukkan variabel kebiasaan belajar dan hasil

belajar ke kotak Test Variable List, lalu klik OK.

Untuk menentukan normalitas dari data tersebut cukup membaca

pada nilai signifikansi (Asymp Sig 2-tailed). Jika signifikansi > 0,05 maka

data tidak berdistribusi normal. Tetapi jika nilai signifikansi < 0,05, maka

data berdistribusi normal.

Tabel 3.6 Rangkuman Hasil Uji Normalitas

No Variabel Nilai

Signifikansi

Kondisi Keterangan

1 X 0,087 >0,05 Normal

2 Y 0,200 >0,05 Normal

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa data dari variabel X dan

Y berdistribusi normal karena nilai signifikansi > 0,05.

66

3.9.2.2. Uji Linieritas

Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh

linear atau tidak. Pengujian linearitas dilakukan dengan berbantuan

program SPSS 16. Apabila nilai signifikansi fhitung lebih besar dari 0,05

maka data variabel tersebut linear. Rangkuman hasil pengujian linearitas

data dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.7 Rangkuman Hasil Uji Linearitas Data

Variabel Sig.Deviation

Linearity

Sig.Linearity Keterangan

Fasilitas Belajar

Dengan Hasil

Belajar

0,368 0,00 Linier

Berdasarkan tabel di atas maka diperoleh hubungan antara variabel

fasilitas belajar (X) dengan hasil beajar (Y) memiliki nilai sig.linearity

sebesar 0,00 dibawah 0,05 dan nilai sig.deviation of lineearity sebesar

0,368 lebih besar dari 0.05 maka hubungan kedua variabel tersebut linear.

3.9.3. Uji Analisis Akhir

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan korelasional. Analisis data yang dilakukan dalam penelitian

ini adalah untuk mengetahui korelasi antara variabel fasilitas belajar (X)

dengan hasil belajar siswa (Y). Teknik analisis data yang digunakan

adalah Product Moment dengan rumus sebagai berikut:

67

rxy = ( )( )

√( ( )

)( ( )

)

(Sugiyono 2012:228)

Keterangan:

rxy = koefisien korelasi tiap butir

n = banyaknya subyek uji coba

∑xi = jumlah skor tiap butir

∑yi = jumlah skor total

∑x2 = jumlah kuadrat skor tiap butir

∑y2

= jumlah kuadrat skor total

∑xy = jumlah perkalian skor tiap butir dengan skor total

Hasil perhitungan korelasi Product Moment kemudian

dibandingkan dengan harga r tabel. Apabila r hitung lebih besar dari r

tabel, berarti terdapat hubungan antara fasilitas belajar siswa dengan hasil

belajar siswa, dan apabila r hitung lebih kecil dari r tabel, maka tidak

terdapat hubungan antara kedua variabel.

Menurut Sugiyono (2013:231) pedoman untuk memberikan interpretasi

koefisien korelasi yaitu sebagai berikut:

Tabel 3.8

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

68

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat kuat

69

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. HASIL PENELITIAN

4.1.1. Analisis Statistik Deskriptif

Suatu penelitian data yang didapatkan masih berupa data yang mentah,

jadi data yang didapat masih dianalisis kembali. Analisis data adalah cara

untuk menyusun dan mengolah data yang telah terkumpul sehingga dapat

diambil suatu kesimpulan yang bersifat ilmiah. Data yang disajikan oleh

peneliti dalam penelitian ini yaitu data yang berupa skorangket fasilitas belajar

siswa kelas IV SDN Gugus Wijaya Kusuma Kota Semarang dan nilai hasil

belajar siswa semester genap. Penyajian data hasil penelitian sebagai berikut:

a. Skor angket fasilitas belajar siswa

Data skor fasilitas belajar siswa diperoleh dari angket fasilitas belajar yang

diberikan dan diisi oleh siswa kelas IV SDN Gugus Wijaya Kusuma Kota

Semarang. Terdiri dari 25 butir pernyataan yang mempunyai 4 alternatif

jawaban, apabila pernyataan positif: selalu bernilai 4, sering bernilai 3,

kadang-kadang bernilai 2, tidak pernah bernilai 1, dan apabila pernyatan

negatif: selalu bernilai 1, sering bernilai 2, kadang-kadang bernilai 3, tidak

pernah bernilai 4. Jika skor terendah yang mungkin diperoleh adalah 25 dan

skor tertinggi adalah 100.

Tiap item soal dihitung presentase skor nya menggunakan rumus

berdasarkan penjelasan Riduwan (2012: 89), sebagai berikut:

70

(Data skor angket fasilitas belajar siswa terlampir)

Dari data skor angket fasilitas belajar dapat di kategorikan sebagai berikut:

Skor Kategori Frekuensi Prosentase

X < 35 Rendah 0 0%

35 ≤ X < 65 Sedang 16 18%

65 ≤ X Tinggi 73 82%

Jumlah 89 100%

Interpretasi skor fasilitas belajar sebagai berikut:

Presentase Kategori Frekuensi Prosentase

75% - 100% Sangat

tinggi 52 58.43%

50% - 74,99 % Tinggi 37 41.57%

25% - 49,99% Sedang 0 0

0% - 24,99% Rendah 0 0

Jumlah 89 100%

Dari data skor fasilitas belajar dapat disimpulkan bahwa fasilitas belajar

siswa kelas IV SDN Gugus Wijaya Kusuma Kota Semarang mempunyai skor

fasilitas belajar tertinggi 95 dan skor terendah 58 yang diperoleh dari hasil

perhitungan angket fasilitas belajar (lihat lamp. 4 hal. 96) dan kriteria skor

yang diperoleh 82% mendapatkan kriteria tinggi karena masuk dalam

kategori tinggi dengan rentang skor 65 ≤ X dan 18% mendapatkan kriteria

71

sedang dengan rentan skor 35 ≤ X < 65. Jika di interpretasikan dalam

presentase fasilitas belajar, presentase terkecil 58% dan presentase terbesar

95%, dan kriteria presentase skor yang diperoleh sekitar 41,57% atau 37 siswa

yang mendapatkan skor presentase dalam kriteria tinggi dan kriteria presentasi

skor yang diperoleh sekitar 58,43% atau 52 siswa yang mendapatkan skor

presentase dalam kriteria sangat tinggi.

b. Hasil belajar

Adapun data skor hasil belajar siswa dalam penelitian ini menggunakan

ranah kognitif (pengetahuan) diperoleh dari dokumentasi nilai ulangan

semester genap, sedangkan ranah afektif (sikap) diperoleh melalui lembar

pengamatan afektif, dan psikomotor (keterampilan) diperoleh melalui lembar

pengamatan psikomotor yang merupakan data pendukung dalam penelitian

ini. Dari hasil penelitian diperoleh sebagai berikut:

(Data Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Gugus Wijaya Kusuma Kota

Semarang terlampir)

Dari data hasil belajar dapat dikategorikan sebagai berikut:

Angka 100 Kriteria Frekuensi Prosentase

80,00-100 Baik

sekali 20 22.47%

66,00-79,99 Baik 62 69.66%

56,00-65,99 Cukup 7 7.87%

40,00-55,99 Kurang 0 0.00%

30,00-39,99 Gagal 0 0.00%

Jumlah 89 100%

72

Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa kelas IV

SDN Gugus Wijaya Kusuma yaitu, 20 siswa atau sekitar 22,47% mendapatkan

nilai baik sekali, 62 siswa atau sekitar 69,66% mendapatkan nilai baik, 7 siswa

atau sekitar 7,87% siswa mendapatkan nilai cukup.

4.1.2. Analisis Data Awal

4.1.2.1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data dalam

penelitian berdistribusi normal atau tidak. Dari data yang diperoleh kemudian

diuji normalitas menggunakan uji liliefors dengan menggunakan bantuan

SPSS, adapun langkah-langkah sebagai berikut: klik Analyze > Descriptive

Statistics > Explore. Kemudian memasukkan variabel fasilitas belajar dan

hasil belajar 3 mata pelajaran siswa yaitu Bahasa Indonesia, Matematika dan

IPA ke kotak dependent List. Klik Plots dan beri tanda checklist (√) pada

Normality plots with test > Continue > OK. Hasil dari perhitungan uji

normalitas menggunakan lili

efors adalah sebagai berikut:

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.

fasilitas_belajar .088 89 .087 .965 89 .017

hasil_belajar .048 89 .200* .991 89 .820

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

73

Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa data dari fasilitas belajar siswa

dan hasil belajar siswa diatas memiliki nilai signifikan 0,087 dan 0,200. Nilai

signifikan 0,087 dan 0,200 > 0,05 maka dapat dikatan bahwa data tersebut

normal. Data dikatakan normal apabila signifikansi > 0,05.

4.1.3. Analisis Data Akhir

4.1.3.1. Analisis Korelasi (Uji Hipotesis)

Dalam penelitian ini pengujian hipotesis menggunakan korelasi product

momen, seperti rumus di bawah ini :

rxy ( )( )

√* ( )+* ( )+

Keterangan :

= Besarnya Koefisien Korelasi

N = Jumlah Subyek Uji Coba

X = Skor Butir

Y = Skor Total (Arikunto, 2013:213)

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan korelasi product

moment dengan menggunakan bantuan SPSS 16 dengan cara input data

kemudian klik analyze > correlate > bivariate, maka dapat dilihat hasilnya

adalah sebagai berikut:

74

Correlations

fasilitas_belajar hasil_belajar

fasilitas_belajar Pearson Correlation 1 .597**

Sig. (2-tailed) .000

N 89 89

hasil_belajar Pearson Correlation .597** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 89 89

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa besar hubungan antara variabel

fasilitas belajar dengan hasil belajar adalah 0,597 hal ini menunjukkan adanya

hubungan yang positif. Hubungan antara dua variabel tersebut tergolong

sedang, dapat dilihat pada tabel 5.4 skor tersebut terdapat pada rentang 0,40-

0,599.

Dalam menginterpretasikan hasil korelasi ada hubungan antara fasilitas

belajar dengan hasil belajar siswa kelas IV SDN Gugus Wijaya Kusuma ini

peneliti menggunakan dua cara yaitu:

a.) Memberikan interpretasi secara sederhana, dari perhitungan rxy diatas

ternyata angka korelasi antara variabel X (kebiasaan belajar) dengan Y

(hasil belajar) ini ttidak bertanda negatif, berarti antara dua variabel

tersebut terdapat korelasi yang positif.

75

Tabel 4.1 Interpretasi r

Besarnya “r” product

moment

(rxy)

Interpretasi

0,00 – 0,199

Antara variabel X dan Y memang

terdapat korelasi, akan tetapi sangat

rendah

0,20 – 0,399 Antara variabel X dan Y terdapat

korelasi yang rendah

0,40 – 0,599 Antara variabel X dan Y terdapat

korelasi yang sedang

0,60 – 0,799 Antara variabel X dan Y terdapat

korelasi yang kuat

0,80 – 1,000 Antara variabel X dan Y terdapat

korelasi yang sangat kuat

Dengan memperhatikan rhitung yang dihasilkan yaitu 0,597 yang berada

pada rentang 0,40-0,599 yang menunjukkan antara variabel X dan Variabel Y

terdapat korelasi yang cukup atau sedang.

b.) Memberikan interpretasi dengan cara berkonsultasi pada tabel nilai “r”

Product Moment.

Rumusan hipotesis alternatif dan hipotesis nihil yang penulis ajukan diawal

adalah :

Ho : Tidak ada hubungan yang signifikan antara fasilitas belajar dengan hasil

belajar siswa di kelas IV SDN Gugus Wijaya Kusuma Kota Semarang.

Ha : Ada hubungan yang signifikan antara fasilitas belajar dengan hasil

belajar siswa di kelas IV SDN Gugus Wijaya Kusuma Kota Semarang.

76

Adapun kriteria pengajuannya adalah jika rhitung sama dengan atau lebih

besar daripada rtabel maka Ha diterima atau terbukti kebenarannya.

Sebaliknya, jika rxy sama dengan atau lebih kecil dari pada rtabel maka Ha

ditolak dan Ho diterima. Untuk melihat apakah koefisien korelasi hasil

perhitungan diatas signifikan atau tidak, maka perlu dibandingkan dengan r

tabel Product Moment dengan terlebih dahulu mencari derajat kebebasan (db).

Dikarenakan dalam penelitian memiliki ini dua variable yaitu fasilitas belajar

dan hasil belajar, maka db dihitung dengan langkah sebagai berikut:

df = N – nr

keterangan :

df = degress of freedom

N = Number of Case

Nr = banyaknya variabel yang dikorelasikan

df = 89 – 2 = 87

setelah diketahui df nya sebesar 87, kemudian dapat dilihat melalui tabel nilai

r Product Moment, maka diperoleh taraf signifikansi 5% dalam tabel sebesar

0,2084 dan taraf signifikansi 1% dalam tabel sebesar 0,1755.

Dengan nilai rhitung yang diperoleh yaitu 0,597, sedangkan masing - masing

r tabel pada taraf signifikan 5% dan 1% adalah 0,2084 dan 0,1755. Dengan

demikian dapat dikatakan bahwa rhitung lebih besar dari pada r tabel.

Karena r hitung > r tabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak sehingga dapat

terbukti kebenarannya. Dengan demikian dapat disimpukan bahawa terdapat

77

korelasi antara fasilitas belajar dengan hasil belajar siswa kelas IV SDN

Gugus Wijaya Kusuma Kota Semarang.

Diketahui bahwa terdapat korelasi antara fasilitas belajar dengan hasil

belajar siswa kelas IV SDN Gugus Wijaya Kusuma Kota Semarang, maka

untuk melihat seberapa besar pengaruh antara variabel X dan Y yang

dinyatakan dalam bentuk prosentase maka dapat dihitung menggunakan

koefisien determine dengan rumus sebagai berikut:

KD = rxy2 X 100%

Keterangan:

KD = nilai koefisien determinan

rxy = nilai koefisien korelasi

KD = (0,597)2 x 100%

= 0,3564 x 100

= 35,64%

Dari hasil perhitungan koefisien determine diatas, dapat dinyatakan bahwa

koefisien determinasi diperoleh sebesar 35,64 %. Hal ini dapat disimpulkan

bahwa fasilitas belajar siswa dapat meningkatkan hasil belajar siswa sebesar

35,64%, dan 64,36% dipengaruhi oleh faktor lainnya.

4.2. PEMBAHASAN

Pembahasan dalam penelitian ini mengkaji lebih lanjut tentang

pemaknaan temuan penelitian dan implikasi hasil penelitian. Pemaknaan

temuan penelitian dalam penelitian ini meiliputi hasil hubungan antara

78

fasilitas belajar siswa dan hasil belajar siswa kelas IV SDN Gugus Wijaya

Kusuma Kota Semarang. Sedangkan implikasi hasil penelitian meliputi

implikasi teoritis, praktis, dan paedagogis.

4.2.1. Pemaknaan Temuan Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menyebarkan angket kepada 89 responden

dengan hasil skor tertinggi yaitu 95 dan skor terendah 58. Sedangkan jika

dilihat dari prosentase skor angket kebiasaan belajar didapatkan hasil

prosentase tertinggi yaitu 82% dan terendah 18%, kemudian hasil prosentase

skor angket kebiasaan belajar tersebut diinterpretasikan dalam kategori yaitu

kategori sangat tinggi diperoleh 52 siswa (58,57%), kategori tinggi diperoleh

37 siswa (41,57%). Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa fasilitas

belajar siswa kelas IV SDN Gugus Wijaya Kusuma Kota Semarang tergolong

sangat tinggi.

Hasil belajar siswa merupakan nilai yang diperoleh siswa sesudah

melakukan pembelajaran. Dalam penelitian ini hasil belajar yang digunakan

meliputi yaitu ranah kognitif sedangkan ranah afektif dan psikomotor

merupakan data pendukung dalam penelitian ini. Nilai kognitif diperoleh

melalui nilai ulangan tengan semester pada semster genaap, nilai afektif

diperoleh melalui lembar pengamatan afektif dan nilai psikomotor diperoleh

juga melalui lembar pengamatan psikomotor. Setelah skor masing-masing

ranah diperoleh kemudian ketiga nilai tersebut dirata-rata sehingga diperoleh

sebuah nilai akhirnya

79

Hasil analisis data deskriptif dari data nilai hasil belajar siswa kelas IV

SDN Gugus Wijaya Kusuma Kota Semarang dapat disimpulkan yaitu, 20

siswa atau sekitar 22,47% mendapatkan nilai baik sekali, 62 siswa atau

sekitar 69,66% mendapatkan nilai baik, 7 siswa atau sekitar 7,87% siswa

mendapatkan nilai cukup. Jadi dari data tersebut hasil belajar kelas IV SDN

Gugus Wijaya Kusuma Kota Semarang tergolong baik.

Dalam penelitian ini uji prasyarat analisis yaitu dengan diuji normalitas

menggunakan uji liliefors dengan menggunakan bantuan SPSS, adapun

langkah-langkah sebagai berikut: klik Analyze > Descriptive Statistics >

Explore. Kemudian memasukkan variabel fasilitas belajar dan hasil belajar 3

mapel siswa yaitu Bahasa Indonesia, Matematika dan IPA ke kotak

dependent List. Klik Plots dan beri tanda checklist (√) pada Normality plots

with test > Continue > OK. Dari hasil data yang telah dihitung dapat

disimpulkan bahwa data dari fasilitas belajar siswa dan hasil belajar siswa

diatas memiliki nilai signifikan 0,087 dan 0,200. Nilai signifikan 0,087 dan

0,200 > 0,05 maka dapat dikatan bahwa data tersebut normal. Data dikatakan

normal apabila signifikansi > 0,05.

Berdasarkan hasil analisis data Product Moment dapat disimpilkan bahwa

terdapat pengaruh antara fasilitas belajar siswa dengan hasil belajar siswa

kelas IV Gugus Wijaya Kusuma Kota Semarang. Perhitungan analisis data

menggunakan bantuan program SPSS 16 diketahui bahwa hasil rhitung 0,597.

Hasil koefisien korelasi diatas di interpretasikan pada tabel berikut:

80

Tabel 4.2 Interpretasi Nilai r*

Besarnya nilai r Interpretasi

Antara 0,800 sampai dengan 1,00 Sangat Kuat

Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Kuat

Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Sedang

Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Rendah

Antara 0,000 sampai dengan 0,200 Sangat rendah (Tak berkorelasi)

(Suharsimi Arikunto, 2010: 319)

Dari table diatas dapat diketahui, bahwa hasil analisis korelasi antara

fasilitas belajar siswa dengan hasil belajar siswa sebesar 0,597 berada pada

kategori sedang, karena berada diantara nilai 0,400 – 0,600. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa tingkat koefisien korelasi pengaruh

antara variabel fasilitas belajar siswa dengan hasil belajar siswa adalah

sedang.

Dari data diatas juga didukung penelitian yang relevan oleh Prastiwi

Yuliani dan Sucihatiningsih D.W.P Tahun 2014 dengan judul “Pengaruh

Fasilitas Belajar, Pengelolaan Kelas, Dan Lingkungan Keluarga Terhadap

Hasil Belajar Ekonomi Melalui Motivasi Belajar Siswa Kelas XI MA Al-

Asror Kota Semarang”. Hasil penelitian menunjkkan bahwa fasilitas belajar

berpengaruh terhadap motivasi belajar. Hal tersebut sesuai dengan teori Nana

Sudjana (2014: 104) bahwa salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi

hasil belajar adalah fasilitas belajar. Fasilitas belajar yang lengkap akan

menunjang pembelajaran didalam kelas, sehingga potensi yang dimiliki

81

peserta didik dapat dikembangkan secara maksimal. Untuk mengetahui suatu

sekolah memiliki fasilitas belajar yang memadahi dapat dilihat melalui

standar fasilitas belajar, menurut Barnawi dan Arifin (2014: 104) standar

sarana dan prasarana belajar untuk tingkat sekolah dasar meliputi (1) Ruang

kelas, (2) Ruang perpustakaan, (3) Laboratorium IPA, (4) Ruang pimpinan,

(5) Ruang guru, (6) Tempat beribadah, (7) Ruang UKS, (8) Jamban, (9)

Gudang, (10) Tempat bermain dan olahraga.

Dari simpulan diatas dapat diketahui bahwa fasilitas belajar memiliki

kontribusi dalam meningkatakan hasil belajar siswa, sehingga apabila tingkat

fasilitas belajar siswa yang baik maka akan memperoleh hasil belajar yang

baik pula dan sebaliknya jika tingkat fasilitas belajar siswa kurang maka akan

memperoleh hasil belajar yang kurang baik.

4.2.2. Implikasi Hasil Penelitian

Implikasi hasil penelitian ini berfungsi untuk membandingkan antara

hasil penelitian di lapangan dengan hasil penelitian yang baru dilaksanakan.

Implikasi ini merupakan akibat langsung maupun dampak yang terjadi atas

hasil penelitian. Ada 3 macam implikasi hasil penelitian yang ada antara lain.

4.2.2.1. Implikasi Teoritis

Fasilitas belajar adalah segala sesuatu berupa sarana dan prasarana

pendidikan yang digunakan secara langsung atau tidak secara langsung yang

membantu proses kegiatan belajar mengajar di sekolah. Hasil dalam

penelitian menunjukkan bahwa fasilitas belajar berhubungan signifikan

dengan hasil belajar siswa. Hal ini mengandung implikasi teoritis yang

82

memperkuat teori yang sudah ada bahwa faktor yang mempengaruhi hasil

belajar bisa berasal dari dalam diri siswa maupun dari luar siswa. Faktor dari

luar siswa salah satunya yaitu fasilitas belajar siswa agar kedepannya fasilitas

belajar siswa dapat diperhatikan lebih baik oleh guru dan orang tua sehingga

dapat menunjang kegiatn belajar siswa disekolah.

4.2.2.2. Implikasi Praktis

Implikasi praktis pada penelitian ini yaitu bertambahnya wawasan dan

pemahaman guru mengenai pentingnya fasilitas belajar siswa. Melalui

penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai pentingnya hubungan

fasilitas belajar dengan kaitannya hasil belajar siswa, sehingga peneliti

maupun pembaca dapat memahami dan menambah untuk meningkatkan

fasilitas belajar siswa dan hasil belajar siswa. Dengan informasi tersebut

dapat memacu guru dan orang tua untuk memperhatikan fasilitas belajar

siswa sehingga menunjang dan meningkatkan hasil belajar siswa.

4.2.2.3. Implikasi Pedagogis

Implikasi pedagogis dalam penelitian ini adalah semakin bertambahnya

fasilitas belajar belajar siswa. Dengan meningkatnya fasilitas belajar siswa

maka akan meningkatkan kualitas proses pembelajaran yang ditandai dengan

peningkatan hasil belajar. Berdasarkan data yang telah diperoleh peneliti,

dapat dilihat bahwa fasilitas belajar memiliki hubunganyang signifikan

dengan hasil belajar. Apabila siswa yang memiliki fasilitas belajar yang

tinggi maka hasil belajar yang diperoleh siswa juga tinggi. Sedangkan siswa

yang kurang memiliki fasilitas belajar yang kurang maka hasil belajar yang

83

diperoleh siswa juga kurang. Namun tidak seluruhnya fasilitas belajar

memiliki hubungan terhadap hasil belajar, karena terdapat beberapa siswa

yang kurang memiliki fasilitas belajar dengan baik namun memiliki hasil

belajar yang baik. Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang

mendukung pembelajaran siswa didalam kelas.

84

BAB V

PENUTUP

5.1 SIMPULAN

5.1.1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fasilitas belajar memiliki hubungan

signifikan dengan hasil belajar siswa, sehingga tingkat fasilitas belajar

yang tinggi maka akan memiliki hasil belajar yang tinggi pula dan

sebaliknya jika tingkat fasilitas belajar kurang maka akan memiliki hasil

belajar yang kurang baik.

5.1.2. Data yang diperoleh dengan bantuan SPSS 16 bahwa hasil analisis korelasi

antara fasilitas belajar siswa dengan hasil belajar siswa sebesar 0,597

berada pada kategori sedang, karena berada diantara nilai 0,400 – 0,600.

5.1.3. Besarnya hubungan fasilitas belajar dengan hasil belajar siswa kelas IV

SDN Gugus Wijaya Kusuma Kota Semarang tergolong sedang yaitu

sebesar 35,64 % dan 64,36% dipengaruhi oleh beberapa faktor.

85

5.2 SARAN

Dari hasil penelitian ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebagai

berikut:

a. Guru harus memperhatikan dan memantau hasil belajar siswa dengan

memberikan bimbingan dan arahan kepada siswa tentang pentingnya

untuk belajar dengan baik.

b. Guru juga harus memberikan motivasi kepada siswa agar siswa lebih

semangat dalam belajar sehingga dapat memperoleh hasil nelajar yang

baik.

c. Guru sebaiknya memberikan arahan kepada siswa untuk menjaga dan

merawat fasilitas belajar dengan baik.

d. Untuk peneliti lanjutan yang akan melakukan penelitian yang sejenis,

hasil penelitian yang telah dilakukan ini dapat digunakan sebagai

referensi untuk mengetahui hubungan antara fasilitas belajar siswa

dengan hasil belajar siswa dan disarankan lebih teliti lagi dalam

melakukan penelitian tersebut serta perlu adanya suatu pemahaman yang

lebih untuk melakukan sebuah penelitian.

86

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta: Rineka Ilmu.

Bafadal, Ibrahim. 2008. Manajemen Perlengkapan Sekolah Teori dan

Aplikasinya. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Barnawi, Arifin. 2012. Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah.

Yogyakarta: AR-Ruzz Media.

Djamarah, Saiful. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Cynthia, Uline. “The Walls Speak: The Interplay of quality facilities, school

climate, and student achievement ”

Feriady, Muhammad. (2012). “Pengaruh Persepsi Siswa Tentang

Keterampilan

Mengajar Guru Dan Fasilitas Belajar Siswa Terhadap Minat Belajar IPS

Kelas VIII SMP N 3 Purbalingga”.

Hamalik, Oemar. 2004. Proses Belajar Mengajar. PT. Bumi Aksara.

Mulyasa, E. 2011. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Nasrulloh, Aan. (2014). “Pengaruh Manajemen Pembelajaran dan Fasilitas

Belajar Terhadap Hasil Belajar Chest Pass Bola Basket”.

Permendikbud No. 103 Tahun 2014 tentang pembelajaran pada pendidikan

dasar dan menengah

Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional

Pendidikan Bab II Pasal 4

PP No 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 70 ayat 1

Purwanto. 2013. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rifa’i, Achmad dan Cartharina Tri Anni. 2012. Psikologi Pendidikan.

Semarang: Unnes Press

Ratnaningtyas, Dyah Ayu. (2014). “Pengaruh Kesiapan Belajar, Motivasi

87

Belajar, Fasilitas Belajar Dan Lingkungan Teman Sebaya Terhadap

Keterampilan Mengetik Mahasiswa Program Pendidikan Administrasi

Perkantoran Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang”.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

PT. Rineka Cipta.

Sudjana, Nana. 2014. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rineka Ilmu.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya.

Yuliani, Prastiwi. (2014). “Pengaruh Fasilitas Belajar, Pengelolaan Kelas,

Dan

Lingkungan Keluarga Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Melalui Motivasi

Belajar Siswa Kelas XI MA Al-Asror Kota Semarang”.

Syah, Muhibbin. 2009. Psikologi Belajar. Jakarta: PT Grafindo Persada.

Violita, Fanny. (2013). “Pengaruh Lingkungan Keluarga Dan Fasilitas

Belajar

Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas X Administrasi Perkantoran Di

SMK

N 1 PAYAKUMBUH “.

Yonitasari, Deni. (2014). “Pengaruh Cara Belajar, Lingkungan Keluarga,

Dan

Fasilitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Akuntasi Siswa

Kelas

XI IPS SMA Negeri 4 Magelang Tahun Ajaran 2013/2014”.

88

LAMPIRAN

89

Lampiran 1

Daftar Siswa Kelas IV Semester II Tahun Pelajaran 2015-2016 SDN Podorejo 02

No Nama Siswa

1 Ahmad Wahyu A

2 Muhammad Sobar

3 Adfi Nofitasari

4 Akmal Bahtiar

5 Desy Eva Febriana

6 Farkhan Pratama Yudha

7 Izza Naimatul Muslikah

8 Khoerun Niswati

9 Kunsyifaul Mustajabah

10 M. Abbas Shofi

11 Muhammad Musyafak

12 M. Aris Fitriyanto

13 Pratama Teguh Prasetyo

14 Syifa Sintiya Salsabila

15 Urfa Bidayatul Mufidah

16 Zada Adfila A. R

17 Zahwa Anjani

18 M. Farel Aulya R

19 Ahmad Ulya Abi Hanif

20 Oktavia Ramadani

21 M. Nurul Huda

90

Lampiran 2

Daftar Siswa Kelas IV Semester II Tahun Pelajaran 2015-2016 SDN Podorejo 01

No Nama Siswa

1 Linda Nugrahaeni

2 Yulian Sukoco

3 Rozak Maulana

4 Hasyim Ali Muhdhor

5 Ihtiara Cahya Wati

6 Ade Maha Saputra

7 Auliya Anas Tasya

8 Faridzqi Nata F

9 Jaya Saputra

10 Miftakhul Ainun N

11 Mutiara Tri Azzahra

12 Nabila Putri Nurrohma

13 Natasya Cahya R

14 Rizky Fasyikha Salsabila Putri

15 Shobirin

16 Tegar Abil Virdan Prakoso

17 Zuanita Andriani

18 Muhammad Dava Perdana

Putra

19 Aditia Rizki Ramadani

91

Lampiran 3

Daftar Siswa Kelas IV Semester II Tahun Pelajaran 2015-2016 SDN Bringin 02

No Nama

1 Akasa lana amin

2 Aldi dwi riyanto

3 Alea putri devina

4 Arwan insaf saputra

5 Alexa putri devina

6 Atika dewi wulandari

7 Atika dewi laksmi

8 Bilqis indah nirwana

9 Desto panji putra pratama

10 Dimas agastya putra

11 Haaqi rasyid

12 Helenda risti

13 Indra dwi cahya

14 Ismail anwar

15 Muhammad al fito

16 Muhammad noval ardianto

17 Muhammad nuril

18 Navisha Adha

19 Najwa Nabilla

20 Nur fariza

21 Reno rizki

22 Rafa lutfiya

23 Ridho agung

24 Salwa natasya

25 Sheriene aurella

26 Syafana rmadhanissa

27 Valerian gusty pradana

28 Yatita lituhayu

29 Zulfikar ababil

30 Agnisa rahmania

31 Anastasya khairina

32 Bilqis arista

33 Syafina nur

34 Azhara rahmawati

35 Khalaya lintang

92

Lampiran 4

REKAPITULASI HASIL ANGKET FASILITAS BELAJAR SISWA KELAS IV

GUGUS WIJAYA KUSUMA KOTA SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2015 – 2016

No Sampling Nomor Responden

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

11

12

13

14

15

16

17

18

19

20

21

22

23

24

25

Skor Total (Y)

1 X-1 2 2 4 1 2 2 4 4 3 3 4 4 2 4 3 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 80

2 X-2 2 2 2 4 4 2 4 4 1 4 4 4 3 1 3 3 3 4 4 4 1 4 1 2 3 73

3 X-3 2 2 2 4 2 2 4 4 1 4 4 4 3 1 2 3 4 4 4 4 1 4 1 2 3 71

4 X-4 2 2 2 3 2 4 3 4 2 2 3 3 4 1 4 2 4 4 4 4 1 1 1 1 4 67

5 X-5 2 1 2 4 2 3 4 3 1 4 3 3 1 2 1 4 3 2 2 4 2 4 2 2 3 64

6 X-6 4 1 3 4 4 3 4 2 4 3 4 2 4 2 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 2 81

7 X-7 4 3 4 3 2 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 2 3 2 4 2 2 3 82

8 X-8 2 4 1 2 3 4 1 4 3 1 1 4 3 3 2 1 4 2 1 4 2 1 2 4 1 60

9 X-9 4 4 2 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 95

10 X-10 4 2 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 1 4 4 4 3 4 4 1 1 1 1 4 78

11 X-11 2 2 2 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 2 2 3 3 4 4 4 3 1 1 1 4 75

12 X-12 4 2 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 1 4 1 1 4 85

13 X-13 4 2 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 92

14 X-14 2 2 2 3 2 4 3 4 2 3 3 4 4 1 4 2 4 3 4 4 1 1 1 1 4 68

15 X-15 4 3 2 4 3 2 4 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 78

16 X-16 4 2 1 3 4 3 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 90

17 X-17 4 3 1 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 94

93

18 X-18 2 2 4 2 2 3 4 4 4 4 3 4 2 4 4 3 3 4 3 4 2 2 2 2 2 75

19 X-19 4 1 3 2 2 2 4 3 4 1 4 2 2 4 3 1 4 1 2 2 2 2 4 1 3 63

20 X-20 4 2 2 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 2 3 4 2 4 84

21 X-21 2 3 4 4 3 4 4 4 1 4 4 4 3 2 4 3 4 4 4 3 3 1 1 2 4 79

22 X-22 3 2 3 2 2 4 4 3 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 85

23 X-23 2 2 4 2 2 3 4 4 4 4 3 4 2 3 4 4 4 4 4 4 2 2 2 2 2 77

24 X-24 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 90

25 X-25 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 3 3 1 1 4 86

26 X-26 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 3 3 1 1 4 85

27 X-27 2 2 3 4 4 2 2 2 3 1 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 3 4 81

28 X-28 4 2 3 4 4 3 4 4 3 2 4 4 4 4 2 3 3 4 4 4 1 4 4 3 4 85

29 X-29 3 2 4 4 3 3 4 4 1 4 3 4 2 3 4 4 4 4 4 4 1 4 4 3 4 84

30 X-30 4 2 4 4 1 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 1 4 4 86

31 X-31 4 1 1 2 4 4 4 4 2 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 85

32 X-32 4 2 3 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 92

33 X-33 4 2 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 2 4 4 4 4 89

34 X-34 4 3 2 4 2 3 4 3 4 4 4 4 3 3 2 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 86

35 X-35 2 2 4 2 4 2 3 3 4 4 3 2 4 3 3 2 2 3 2 4 3 1 2 2 3 69

36 X-36 4 1 2 4 4 4 4 3 2 4 4 4 3 4 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 4 78

37 X-37 4 2 4 4 4 2 4 4 1 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 89

38 X-38 4 2 2 2 3 2 4 2 3 4 4 4 3 2 3 2 3 4 1 3 3 4 2 2 4 72

39 X-39 2 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 89

40 X-40 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 2 2 3 2 4 2 3 2 2 4 2 2 2 3 3 67

41 X-41 4 2 4 4 2 3 4 4 4 3 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 90

42 X-42 3 2 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 75

43 X-43 2 2 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 2 3 4 3 3 3 4 4 4 82

44 X-44 4 2 2 2 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 84

45 X-45 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 1 3 3 4 4 4 89

94

46 X-46 2 2 2 3 2 3 3 2 3 2 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 67

47 X-47 4 2 2 4 4 4 4 4 1 1 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 86

48 X-48 4 2 1 4 4 4 4 3 3 1 4 2 2 3 2 3 1 4 1 3 2 4 1 3 1 66

49 X-49 4 2 2 4 4 4 4 4 4 1 4 4 3 2 4 4 4 4 4 4 1 1 3 2 4 81

50 X-50 3 2 2 4 4 3 3 4 1 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 1 2 1 2 4 76

51 X-51 2 2 2 4 3 3 3 4 1 4 4 3 1 4 3 2 3 2 2 4 3 1 1 1 2 64

52 X-52 2 2 2 4 4 2 4 4 1 3 2 3 1 1 1 2 4 4 3 3 1 1 2 3 2 61

53 X-53 2 2 1 4 3 2 4 4 4 4 4 4 2 2 3 4 4 4 4 4 3 1 1 2 2 74

54 X-54 4 2 2 2 2 2 4 4 1 4 4 4 3 4 2 4 4 4 3 4 1 2 2 2 2 72

55 X-55 2 2 2 4 4 3 4 4 2 2 2 4 4 1 3 3 3 4 4 1 3 1 1 2 3 68

56 X-56 2 2 2 2 3 2 3 2 3 3 4 4 4 2 3 2 4 3 2 3 3 1 1 2 3 65

57 X-57 3 2 4 3 2 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 2 4 3 2 2 2 3 77

58 X-58 4 3 2 2 3 2 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 2 3 4 1 3 4 4 2 78

59 X-59 4 2 2 4 4 3 3 4 1 4 2 4 3 3 4 4 4 4 2 4 1 4 4 2 4 80

60 X-60 2 2 2 4 4 4 4 4 1 4 4 4 3 2 3 2 4 4 4 4 1 1 2 2 2 73

61 X-61 2 2 2 2 3 2 3 4 3 3 3 4 4 2 3 2 3 3 2 3 3 1 1 2 3 65

62 X-62 3 2 2 4 3 2 2 3 4 4 3 4 3 2 4 3 3 3 3 3 2 2 1 1 2 68

63 X-63 3 2 1 3 2 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 3 4 4 2 2 4 80

64 X-64 4 3 2 2 4 2 4 4 1 2 4 4 4 4 2 2 4 2 4 4 1 4 1 1 4 73

65 X-65 2 2 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 1 4 4 4 4 3 1 3 2 2 3 77

66 X-66 3 2 2 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 1 1 2 2 4 80

67 X-67 2 2 2 4 2 2 4 4 1 3 2 2 4 4 3 2 2 2 2 4 1 1 2 2 2 61

68 X-68 4 2 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 1 4 2 3 87

69 X-69 2 2 2 4 4 2 4 4 1 3 4 4 2 4 3 2 4 4 4 4 1 1 2 2 2 71

70 X-70 4 2 2 3 2 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 88

71 X-71 4 2 2 4 4 3 4 4 1 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 88

72 X-72 4 2 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 1 4 4 2 4 88

73 X-73 2 2 3 4 4 2 4 4 2 4 4 4 1 3 4 4 4 4 4 4 1 1 1 2 4 76

95

74 X-74 4 2 4 4 4 4 3 4 3 2 4 4 3 4 3 2 4 4 2 4 4 1 1 2 3 79

75 X-75 3 2 2 3 4 2 4 4 3 4 4 4 3 3 3 2 4 4 2 3 3 1 2 2 2 73

76 X-76 4 2 2 4 4 2 2 4 1 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 1 1 1 1 4 76

77 X-77 2 2 2 2 2 3 4 4 3 2 2 4 3 1 3 3 4 3 2 2 1 2 2 1 2 61

78 X-78 2 2 2 2 2 3 4 2 3 3 2 2 2 2 3 2 4 4 2 3 1 2 2 2 4 62

79 X-79 2 2 2 2 2 2 4 4 4 3 4 2 1 2 3 2 2 2 2 3 1 2 2 2 2 59

80 X-80 4 2 2 2 3 4 3 4 3 3 2 2 4 2 3 3 4 2 2 3 3 2 2 2 3 69

81 X-81 2 2 2 2 2 3 4 2 3 3 2 2 2 4 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 60

82 X-82 2 2 2 2 2 2 4 4 3 4 4 2 3 2 3 2 4 4 4 4 1 2 2 2 2 68

83 X-83 2 2 3 1 4 1 3 3 3 3 4 4 3 2 2 3 4 3 2 4 4 1 4 2 3 70

84 X-84 2 2 2 2 2 3 2 2 1 3 2 2 3 3 3 2 4 4 2 3 1 2 2 2 2 58

85 X-85 2 2 2 2 2 3 4 4 2 4 2 2 1 2 1 4 4 3 3 3 1 2 2 2 4 63

86 X-86 2 2 2 2 2 3 4 2 3 3 2 2 3 3 3 2 4 4 2 3 1 2 2 2 4 64

87 X-87 2 2 4 3 2 2 2 4 3 3 3 2 3 2 3 2 4 2 2 1 4 1 4 2 4 66

88 X-88 4 1 2 2 2 3 4 4 4 4 4 4 2 3 2 4 4 4 4 3 2 4 4 3 4 81

89 X-89 2 2 2 2 3 4 4 4 1 1 2 2 2 4 1 2 4 4 2 3 1 2 3 2 4 63

96

Lampiran 5

REKAPITULASI NILAI AFEKTIF SISWA KELAS IV

GUGUS WIJAYA KUSUMA KOTA SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2015 – 2016

No Nama

Siswa Disiplin

Percaya

Diri Kerjasama Nilai

Konversi

Nilai

1 X-1 4 2 4 83.3 0.4

2 X-2 3 3 4 83.3 0.4

3 X-3 3 3 4 83.3 0.4

4 X-4 4 4 1 75.0 0.36

5 X-5 3 1 4 66.7 0.32

6 X-6 2 4 4 83.3 0.4

7 X-7 3 4 4 91.7 0.44

8 X-8 1 3 1 41.7 0.2

9 X-9 4 4 4 100.0 0.48

10 X-10 4 3 1 66.7 0.32

11 X-11 4 3 1 66.7 0.32

12 X-12 4 3 4 91.7 0.44

13 X-13 4 4 3 91.7 0.44

14 X-14 4 4 1 75.0 0.36

15 X-15 3 2 3 66.7 0.32

16 X-16 4 4 4 100.0 0.48

17 X-17 4 4 4 100.0 0.48

18 X-18 2 2 2 50.0 0.24

19 X-19 3 2 2 58.3 0.28

20 X-20 4 4 3 91.7 0.44

21 X-21 4 3 1 66.7 0.32

22 X-22 4 4 4 100.0 0.48

23 X-23 2 2 2 50.0 0.24

24 X-24 4 3 4 91.7 0.44

25 X-25 4 3 3 83.3 0.4

26 X-26 4 2 3 75.0 0.36

27 X-27 4 4 4 100.0 0.48

97

28 X-28 4 4 4 100.0 0.48

29 X-29 4 2 4 83.3 0.4

30 X-30 4 4 4 100.0 0.48

31 X-31 4 4 4 100.0 0.48

32 X-32 4 4 4 100.0 0.48

33 X-33 4 3 4 91.7 0.44

34 X-34 3 3 4 83.3 0.4

35 X-35 3 4 1 66.7 0.32

36 X-36 4 3 3 83.3 0.4

37 X-37 4 3 4 91.7 0.44

38 X-38 4 3 4 91.7 0.44

39 X-39 4 4 4 100.0 0.48

40 X-40 3 3 2 66.7 0.32

41 X-41 3 2 4 75.0 0.36

42 X-42 3 3 3 75.0 0.36

43 X-43 4 3 3 83.3 0.4

44 X-44 4 3 2 75.0 0.36

45 X-45 4 3 3 83.3 0.4

46 X-46 3 3 2 66.7 0.32

47 X-47 3 3 4 83.3 0.4

48 X-48 1 2 4 58.3 0.28

49 X-49 4 3 1 66.7 0.32

50 X-50 4 3 2 75.0 0.36

51 X-51 2 1 1 33.3 0.16

52 X-52 2 1 1 33.3 0.16

53 X-53 2 2 1 41.7 0.2

54 X-54 2 3 2 58.3 0.28

55 X-55 3 4 1 66.7 0.32

56 X-56 3 4 1 66.7 0.32

57 X-57 3 3 2 66.7 0.32

58 X-58 2 3 3 66.7 0.32

59 X-59 4 3 4 91.7 0.44

60 X-60 2 3 1 50.0 0.24

61 X-61 3 4 1 66.7 0.32

62 X-62 2 3 2 58.3 0.28

63 X-63 4 3 4 91.7 0.44

64 X-64 4 4 4 100.0 0.48

65 X-65 3 3 3 75.0 0.36

98

66 X-66 4 3 1 66.7 0.32

67 X-67 2 4 1 58.3 0.28

68 X-68 3 4 1 66.7 0.32

69 X-69 2 2 1 41.7 0.2

70 X-70 4 3 4 91.7 0.44

71 X-71 4 3 4 91.7 0.44

72 X-72 4 3 4 91.7 0.44

73 X-73 4 1 1 50.0 0.24

74 X-74 3 3 1 58.3 0.28

75 X-75 2 3 1 50.0 0.24

76 X-76 4 4 1 75.0 0.36

77 X-77 2 3 2 58.3 0.28

78 X-78 4 2 2 66.7 0.32

79 X-79 2 1 2 41.7 0.2

80 X-80 3 4 2 75.0 0.36

81 X-81 2 2 2 50.0 0.24

82 X-82 2 3 2 58.3 0.28

83 X-83 3 3 1 58.3 0.28

84 X-84 2 3 2 58.3 0.28

85 X-85 4 1 2 58.3 0.28

86 X-86 4 3 2 75.0 0.36

87 X-87 4 3 1 66.7 0.32

88 X-88 4 2 4 83.3 0.4

89 X-89 4 2 2 66.7 0.32

99

Lampiran 6

REKAPITULASI NILAI PSIKOMOTORIK SISWA KELAS IV

GUGUS WIJAYA KUSUMA KOTA SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2015 – 2016

No Nama

Siswa

Ketepatan

dalam

melakukan

keterampilan

berbahasa

Ketepatan

waktu dalam

menyelesaikan

tugas

Nilai

1 X-1 4 3 87.5

2 X-2 3 3 75

3 X-3 4 3 87.5

4 X-4 4 4 100

5 X-5 4 4 100

6 X-6 2 2 50

7 X-7 3 2 62.5

8 X-8 3 3 75

9 X-9 3 4 87.5

10 X-10 2 3 62.5

11 X-11 2 3 62.5

12 X-12 3 4 87.5

13 X-13 4 4 100

14 X-14 2 4 75

15 X-15 3 3 75

16 X-16 3 2 62.5

17 X-17 4 3 87.5

18 X-18 4 3 87.5

19 X-19 3 3 75

20 X-20 4 4 100

21 X-21 4 4 100

22 X-22 4 4 100

23 X-23 4 2 75

24 X-24 3 2 62.5

100

25 X-25 2 3 62.5

26 X-26 3 4 87.5

27 X-27 3 3 75

28 X-28 3 4 87.5

29 X-29 2 3 62.5

30 X-30 2 4 75

31 X-31 3 4 87.5

32 X-32 4 3 87.5

33 X-33 3 4 87.5

34 X-34 2 4 75

35 X-35 3 4 87.5

36 X-36 4 3 87.5

37 X-37 3 3 75

38 X-38 2 2 50

39 X-39 4 2 75

40 X-40 3 3 75

41 X-41 2 4 75

42 X-42 3 3 75

43 X-43 4 2 75

44 X-44 3 3 75

45 X-45 2 4 75

46 X-46 3 2 62.5

47 X-47 3 3 75

48 X-48 4 4 100

49 X-49 3 4 87.5

50 X-50 2 3 62.5

51 X-51 3 3 75

52 X-52 4 3 87.5

53 X-53 3 2 62.5

54 X-54 3 2 62.5

55 X-55 3 2 62.5

56 X-56 4 2 75

57 X-57 4 3 87.5

58 X-58 3 3 75

59 X-59 2 4 75

60 X-60 3 4 87.5

101

61 X-61 4 3 87.5

62 X-62 3 2 62.5

63 X-63 3 3 75

64 X-64 4 4 100

65 X-65 4 3 87.5

66 X-66 3 2 62.5

67 X-67 2 3 62.5

68 X-68 2 4 75

69 X-69 3 3 75

70 X-70 4 2 75

71 X-71 3 3 75

72 X-72 4 4 100

73 X-73 3 3 75

74 X-74 2 2 50

75 X-75 3 3 75

76 X-76 4 4 100

77 X-77 3 3 75

78 X-78 2 2 50

79 X-79 3 3 75

80 X-80 3 2 62.5

81 X-81 4 3 87.5

82 X-82 4 3 87.5

83 X-83 3 4 87.5

84 X-84 2 3 62.5

85 X-85 2 2 50

86 X-86 3 3 75

87 X-87 3 4 87.5

88 X-88 4 3 87.5

89 X-89 3 4 87.5

102

Lampiran 7

REKAPITULASI NILAI KOGNITIF SISWA KELAS IV SDN PODOREJO 02

GUGUS WIJAYA KUSUMA KOTA SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2015 – 2016

MATEMATI

KA Bahasa Indonesia

IP

A

N

o

No.

Responde

n

Ulangan Harian Rat

a -

Rat

a

N

o

No.

Respond

en

Ulangan Harian Rat

a -

Rat

a

No

No.

Respond

en

Ulangan Harian Rat

a -

Rat

a 1 2 3 4 Jm

l 1 2 3 4

Jm

l 1 2 3 4

Jm

l

1 X-1 60 60 6

0

5

0

23

0 58 1 X-1 65

3

6 45 50

19

6 74 1 X-1

6

0

6

0

7

0

6

0

25

0 63

2 X-2 60 80 6

0

6

5

25

0 66 2 X-2 65

6

1 65 66

25

7 75 2 X-2

7

9

6

5

5

0

8

5

27

9 70

3 X-3 70 10

0

7

5

7

0

35

0 79 3 X-3 80

8

7 65 66

30

4 75 3 X-3

8

3

8

0

9

0

8

0

33

3 83

4 X-4 60 60 7

0

7

0

26

0 65 4 X-4

10

0

6

0 70 84

31

4 75 4 X-4

7

4

6

5

9

0

8

5

31

4 79

5 X-5 70 10

0

6

0

6

0

29

0 73 5 X-5 80

8

7

10

0 84

35

4 75 5 X-5

7

5

7

0

8

1

8

0

30

6 77

103

6 X-6 60 80 7

0

6

0

27

0 68 6 X-6 65

8

2 60 60

26

7 75 6 X-6

9

0

7

0

6

0

6

0

28

0 70

7 X-7 70 60 7

0

6

0

26

0 65 7 X-7 80

6

3 70 58

27

1 75 7 X-7

8

5

7

0

7

5

8

0

30

0 78

8 X-8 70 10

0

8

0

6

0

31

0 78 8 X-8 80

7

8

10

0 74

33

2 75 8 X-8

6

0

7

5

7

0

9

0

29

5 74

9 X-9 10

0

10

0

9

0

8

0

37

0 93 9 X-9 80

9

0

10

0 85

37

1 75 9 X-9

8

8

9

0

9

0

8

0

34

8 87

10 X-10 60 60 6

0

6

0

24

0 60 10 X-10 60

6

0 60 60

24

0 74 10 X-10

7

7

6

5

4

0

4

0

22

2 56

11 X-11 60 80 7

0

6

0

27

0 68 11 X-11 60

8

0 65 60

26

5 75 11 X-11

8

1

7

0

7

0

6

0

28

1 70

12 X-12 60 10

0

8

0

6

0

30

0 75 12 X-12 60

6

6

10

0 89

31

5 75 12 X-12

6

1

6

5

7

5

8

5

28

6 72

13 X-13 60 60 7

0

6

0

25

0 63 13 X-13 60

8

0 60 60

26

0 75 13 X-13

8

6

6

5

8

0

7

0

30

1 75

14 X-14 70 10

0

8

0

6

5

31

5 79 14 X-14 80

7

0

10

0 48

29

8 76 14 X-14

6

5

6

5

6

0

8

0

27

0 68

15 X-15 90 60 8

0

7

0

30

0 75 15 X-15 80

7

9 60 95

31

4 76 15 X-15

8

2

7

5

9

0

8

0

32

7 82

16 X-16 10

0 70

8

0

7

0

34

0 80 16 X-16 80

8

9

10

0 95

36

4 76 16 X-16

7

4

7

5

7

0

6

0

27

4 70

17 X-17 10

0

10

0

8

0

6

0

34

5 85 17 X-17 80

8

6

10

0

10

0

36

6 75 17 X-17

8

2

8

0

9

0

8

0

33

2 83

104

18 X-18 60 10

0

7

0

6

5

29

0 74 18 X-18 60

6

3 60 60

24

7 74 18 X-18

6

2

6

5

6

0

6

0

24

7 62

19 X-19 70 80 8

0

6

0

29

0 73 19 X-19 80

7

3

10

0 85

33

8 74 19 X-19

8

0

7

0

8

0

8

5

31

5 79

20 X-20 60 80 7

0

6

0

27

0 68 20 X-20 60

6

0

10

0 86

30

6 74 20 X-20

8

3

7

0

5

1

6

0

26

4 66

21 X-21 60 60 6

0

6

0

24

0 60 21 X-21 70

6

3 65 66

25

2 74 21 X-21

6

2

6

5

6

0

6

0

24

7 62

22 X-22 84 80 8

3

7

5

32

2 81 22 X-22 79

9

1 85 82

33

7 84 22 X-22

7

6

8

0

7

0

7

0

29

6 74

23 X-23 87 80 8

2

8

2

33

1 83 23 X-23 80

9

4 82 83

33

9 85 23 X-23

7

6

9

0

6

8

8

5

31

9 80

24 X-24 80 72 8

0

6

5

29

7 74 24 X-24 75

7

6 76 80

30

7 77 24 X-24

7

6

8

2

7

0

7

9

30

7 77

25 X-25 91 88 8

3

7

7

33

9 85 25 X-25 81

9

2 83 83

33

9 85 25 X-25

7

6

8

8

7

1

7

0

30

5 76

26 X-26 71 72 7

1

6

5

27

9 70 26 X-26 70

6

7 76 78

29

1 73 26 X-26

6

3

7

2

6

5

8

0

28

0 70

27 X-27 72 71 7

2

6

5

28

0 70 27 X-27 73

7

2 76 80

30

1 75 27 X-27

7

6

8

4

6

7

7

8

30

5 76

28 X-28 72 73 7

4

7

3

29

2 73 28 X-28 74

7

3 78 79

30

4 76 28 X-28

7

7

7

7

7

8

8

0

31

2 78

29 X-29 65 70 6

2

7

0

26

7 67 29 X-29 50

7

5 64 64

25

3 63 29 X-29

6

5

7

0

7

0

6

5

27

0 68

105

30 X-30 65 70 5

5

6

0

25

0 63 30 X-30 75

7

0 61 61

26

7 67 30 X-30

6

5

7

0

6

5

7

0

27

0 68

106

Lampiran 8

REKAPITULASI NILAI KOGNITIF SISWA KELAS IV SDN PODOREJO 01

GUGUS WIJAYA KUSUMA KOTA SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2015 – 2016

MATEMATIKA

BAHASA INDONESIA

IPA

No No.

Responden

Ulangan Harian Rata

-

rata

No No.

Responden

Ulangan Harian Rata

-

rata

No No.

Responden

Ulangan Harian Rata

-

rata 1 2 3 4 Jml 1 2 3 4 Jml 1 2 3 4 Jml

1 X-31 65 60 50 60 235 59 1 X-31 75 70 60 60 265 66 1 X-31 65 60 60 60 245 61

2 X-32 65 60 60 60 245 61 2 X-32 75 70 60 60 265 66 2 X-32 65 60 60 60 245 61

3 X-33 65 70 60 70 265 66 3 X-33 75 70 60 60 265 66 3 X-33 70 65 60 70 265 66

4 X-34 65 60 60 60 245 61 4 X-34 75 70 60 60 265 66 4 X-34 70 60 60 60 250 63

5 X-35 65 70 56 60 251 63 5 X-35 75 70 60 62 267 67 5 X-35 70 70 70 65 275 69

6 X-36 70 70 58 65 263 66 6 X-36 80 80 62 66 288 72 6 X-36 75 75 70 60 280 70

7 X-37 70 80 63 70 283 71 7 X-37 80 70 66 68 284 71 7 X-37 80 80 80 70 310 78

8 X-38 70 80 57 70 277 69 8 X-38 80 80 65 68 293 73 8 X-38 80 70 75 60 285 71

9 X-39 65 70 58 70 263 66 9 X-39 80 80 65 65 290 73 9 X-39 65 70 70 60 265 66

10 X-40 80 70 57 60 267 67 10 X-40 75 70 60 60 265 66 10 X-40 80 70 70 65 285 71

11 X-41 75 90 50 80 295 74 11 X-41 90 80 70 74 314 79 11 X-41 85 80 90 70 325 81

12 X-42 65 100 65 80 310 78 12 X-42 90 85 70 70 315 79 12 X-42 65 80 90 75 310 78

13 X-43 70 70 58 70 268 67 13 X-43 75 70 62 65 272 68 13 X-43 65 60 60 65 250 63

14 X-44 65 80 52 75 272 68 14 X-44 80 70 64 64 278 70 14 X-44 70 70 80 70 290 73

15 X-45 65 70 62 70 267 67 15 X-45 50 75 64 64 253 63 15 X-45 65 70 70 65 270 68

16 X-46 65 70 55 60 250 63 16 X-46 75 70 61 61 267 67 16 X-46 65 70 65 70 270 68

17 X-47 65 60 57 60 242 61 17 X-47 75 70 60 60 265 66 17 X-47 75 70 70 60 275 69

18 X-48 70 60 58 80 268 67 18 X-48 80 70 70 70 290 73 18 X-48 70 80 90 70 310 78

107

Lampiran 9

REKAPITULASI NILAI KOGNITIF SISWA KELAS IV SDN BRINGIN 02

GUGUS WIJAYA KUSUMA KOTA SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2015 – 2016

MATEMATIKA BAHASA InDONESIA IPA

No No.

Responden

Ulangan Harian Rata

-

rata No

No.

Responden

Ulangan Harian Rata

-

rata No

No.

Responden

Ulangan Harian Rata

-

rata 1 2 3 4 Jml 1 2 3 4 Jml 1 2 3 4 Jml

1 X-49 72 71 71 67 281 70 1 X-49 70 67 78 80 295 74 1 X-49 67 75 66 75 283 71

2 X-50 71 68 70 65 274 69 2 X-50 70 65 76 77 288 72 2 X-50 65 70 78 90 303 76

3 X-51 73 75 73 65 286 72 3 X-51 72 70 78 80 300 75 3 X-51 70 78 68 90 306 77

4 X-52 73 70 70 65 278 70 4 X-52 71 65 78 78 292 73 4 X-52 63 70 66 85 284 71

5 X-53 74 71 71 65 281 70 5 X-53 70 67 76 81 294 74 5 X-53 67 72 68 80 287 72

6 X-54 77 70 70 65 282 71 6 X-54 70 65 76 78 289 72 6 X-54 63 70 67 70 270 68

7 X-55 74 71 70 65 280 70 7 X-55 72 67 76 71 286 72 7 X-55 63 72 69 77 281 70

8 X-56 77 75 72 65 289 72 8 X-56 72 70 80 79 301 75 8 X-56 76 73 70 75 294 74

9 X-57 78 77 75 65 295 74 9 X-57 75 70 76 80 301 75 9 X-57 76 92 70 68 306 77

10 X-58 78 72 70 65 285 71 10 X-58 70 68 76 79 293 73 10 X-58 75 70 65 65 275 69

11 X-59 73 76 73 67 289 72 11 X-59 72 72 78 82 304 76 11 X-59 76 78 70 79 303 76

12 X-60 73 71 70 65 279 70 12 X-60 70 65 76 82 293 73 12 X-60 70 78 67 75 290 73

13 X-61 81 75 80 67 303 76 13 X-61 75 81 78 81 315 79 13 X-61 76 85 68 80 309 77

14 X-62 73 72 72 67 284 71 14 X-62 74 74 76 80 304 76 14 X-62 70 81 69 75 295 74

108

15 X-63 72 75 72 65 284 71 15 X-63 73 78 76 80 307 77 15 X-63 75 73 68 77 293 73

16 X-64 73 72 72 67 284 71 16 X-64 73 73 76 81 303 76 16 X-64 70 70 68 80 288 72

17 X-65 72 75 72 65 284 71 17 X-65 75 70 78 82 305 76 17 X-65 76 72 68 89 305 76

18 X-66 71 70 72 67 280 70 18 X-66 73 75 76 79 303 76 18 X-66 76 73 67 75 291 73

19 X-67 84 75 72 65 296 74 19 X-67 73 70 76 80 299 75 19 X-67 76 91 65 77 309 77

20 X-68 70 84 85 75 314 79 20 X-68 85 94 83 84 346 87 20 X-68 76 92 70 80 318 80

21 X-69 75 70 70 65 280 70 21 X-69 75 67 76 80 298 75 21 X-69 70 70 67 60 267 67

22 X-70 79 75 78 67 299 75 22 X-70 78 75 76 82 311 78 22 X-70 76 75 68 70 289 72

23 X-71 72 69 70 65 276 69 23 X-71 70 65 76 77 288 72 23 X-71 63 70 65 75 273 68

24 X-72 72 85 72 65 294 74 24 X-72 71 67 76 81 295 74 24 X-72 67 75 65 76 283 71

25 X-73 94 90 85 90 359 90 25 X-73 92 90 83 84 349 87 25 X-73 82 86 74 79 321 80

26 X-74 73 70 71 65 279 70 26 X-74 71 67 81 77 296 74 26 X-74 67 72 67 88 294 74

27 X-75 92 88 86 85 351 88 27 X-75 83 93 85 82 343 86 27 X-75 78 90 74 80 322 81

28 X-76 72 71 77 65 285 71 28 X-76 73 67 76 79 295 74 28 X-76 70 72 67 80 289 72

109

Lampiran 10

REKAPITULASI NILAI KOGNITIF SISWA KELAS IV SDN PODOREJO 03

GUGUS WIJAYA KUSUMA KOTA SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2015 – 2016

MATEMATIKA BAHASA INDONESIA IPA

No No.

Responden

Ulangan Harian Rata

-

rata No

No.

Responden

Ulangan Harian Rata

-

rata No

No.

Responden

Ulangan Harian Rata

-

rata 1 2 3 4 Jml 1 2 3 4 Jml 1 2 3 4 Jml

1 X-77 76 76 78 65 295 74 1 X-77 77 77 77 87 318 80 1 X-77 78 87 77 70 312 78

2 X-78 96 96 73 76 341 85 2 X-78 71 87 90 77 325 81 2 X-78 78 90 80 70 318 80

3 X-79 92 72 75 95 334 84 3 X-79 87 90 78 80 335 84 3 X-79 68 78 87 78 311 78

4 X-80 80 77 90 75 322 81 4 X-80 89 70 70 90 319 80 4 X-80 80 76 88 79 323 81

5 X-81 70 80 77 70 297 74 5 X-81 74 80 78 97 329 82 5 X-81 86 77 87 67 317 79

6 X-82 76 76 79 78 309 77 6 X-82 78 78 86 77 319 80 6 X-82 76 76 86 90 328 82

7 X-83 96 70 77 88 331 83 7 X-83 79 73 74 86 312 78 7 X-83 74 75 86 79 314 79

8 X-84 70 80 83 75 308 77 8 X-84 85 78 88 86 337 84 8 X-84 87 78 80 75 320 80

9 X-85 76 78 89 70 313 78 9 X-85 89 79 77 87 332 83 9 X-85 85 88 80 89 342 86

10 X-86 70 76 80 78 304 76 10 X-86 74 80 88 85 327 82 10 X-86 84 67 80 85 316 79

11 X-87 77 79 70 77 303 76 11 X-87 80 87 84 78 329 82 11 X-87 84 86 77 85 332 83

12 X-88 72 78 73 70 293 73 12 X-88 70 89 77 85 321 80 12 X-88 85 85 89 90 349 87

13 X-89 88 88 75 69 320 80 13 X-89 87 88 78 74 327 82 13 X-89 86 87 76 78 327 82

110

Lampiran 11

REKAPITULASI NILAI HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN PODOREJO 03

GUGUS WIJAYA KUSUMA KOTA SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2015 – 2016

No Nama Pengetahuan Sikap Keterampilan Rata-rata

Nilai (kognitif) (afektif) (psikomotor)

1 X-1 65 83.33 91.67 79.89

2 X-2

70 83.33 87.50 80.37

3 X-3 79 83.33 83.33 81.91

4 X-4 73 75.00 83.33 77.08

5 X-5 75 66.67 83.33 74.90

6 X-6 71 83.33 75.00 76.35

7 X-7 72 91.67 75.00 79.71

8 X-8 75 41.67 87.50 68.21

9 X-9 85 100.00 75.00 86.60

10 X-10 63 66.67 62.50 64.14

11 X-11 71 66.67 70.83 69.46

12 X-12 74 91.67 87.50 84.37

13 X-13 71 91.67 83.33 81.99

14 X-14 74 75.00 70.83 73.27

15 X-15 77 66.67 70.83 71.66

16 X-16 75 100.00 79.17 84.75

17 X-17 81 100.00 87.50 89.46

18 X-18 70 50.00 83.33 67.68

19 X-19 75 58.33 66.67 66.74

111

20 X-20 69 91.67 83.33 81.36

21 X-21 65 66.67 87.50 73.08

22 X-22 80 100.00 95.83 91.81

23 X-23 82 50.00 79.17 70.53

24 X-24 76 91.67 87.50 85.03

25 X-25 82 83.33 70.83 78.69

26 X-26 71 75.00 83.33 76.39

27 X-27 74 100.00 83.33 85.72

28 X-28 76 100.00 79.17 84.94

29 X-29 66 83.33 70.83 73.33

30 X-30 66 100.00 75.00 80.19

31 X-31 62 100.00 83.33 81.81

32 X-32 63 100.00 75.00 79.31

33 X-33 66 91.67 79.17 79.03

34 X-34 63 83.33 79.17 75.28

35 X-35 66 66.67 91.67 74.81

36 X-36 69 83.33 79.17 77.25

37 X-37 73 91.67 70.83 78.53

38 X-38 71 91.67 62.50 75.14

39 X-39 68 100.00 79.17 82.44

40 X-40 68 66.67 87.50 74.08

41 X-41 78 75.00 83.33 78.72

42 X-42 78 75.00 66.67 73.19

43 X-43 66 83.33 75.00 74.72

44 X-44 70 75.00 87.50 77.50

45 X-45 66 83.33 75.00 74.72

46 X-46 66 66.67 62.50 64.92

112

47 X-47 65 83.33 75.00 74.50

48 X-48 72 58.33 87.50 72.72

49 X-49 72 66.67 75.00 71.08

50 X-50 72 75.00 79.17 75.42

51 X-51 74 33.33 79.17 62.28

52 X-52 71 33.33 83.33 62.61

53 X-53 72 41.67 75.00 62.83

54 X-54 70 58.33 66.67 65.03

55 X-55 71 66.67 87.50 74.92

56 X-56 74 66.67 87.50 75.94

57 X-57 75 66.67 75.00 72.28

58 X-58 71 66.67 79.17 72.31

59 X-59 75 91.67 75.00 80.44

60 X-60 72 50.00 87.50 69.78

61 X-61 77 66.67 83.33 75.75

62 X-62 74 58.33 87.50 73.14

63 X-63 74 91.67 70.83 78.72

64 X-64 73 100.00 75.00 82.64

65 X-65 75 75.00 87.50 79.00

66 X-66 73 66.67 70.83 70.11

67 X-67 75 58.33 70.83 68.17

68 X-68 82 66.67 83.33 77.17

69 X-69 70 41.67 75.00 62.36

70 X-70 75 91.67 79.17 81.92

71 X-71 70 91.67 83.33 81.58

72 X-72 73 91.67 100.00 88.11

73 X-73 86 50.00 83.33 73.03

113

74 X-74 72 58.33 75.00 68.58

75 X-75 85 50.00 79.17 71.28

76 X-76 72 75.00 83.33 76.92

77 X-77 77 58.33 75.00 70.14

78 X-78 82 66.67 70.83 73.17

79 X-79 82 41.67 83.33 68.89

80 X-80 80 75.00 83.33 79.56

81 X-81 79 50.00 83.33 70.64

82 X-82 80 58.33 83.33 73.78

83 X-83 80 58.33 83.33 73.81

84 X-84 80 58.33 75.00 71.25

85 X-85 82 58.33 79.17 73.25

86 X-86 79 75.00 79.17 77.69

87 X-87 80 66.67 87.50 78.17

88 X-88 80 83.33 75.00 79.53

89 X-89 81 66.67 87.50 78.44

114

Lampiran 12

DATA HASIL PENGHITNGAN UJI KORELASI

Correlations

fasilitas_belajar hasil_belajar

fasilitas_belajar Pearson Correlation 1 .597**

Sig. (2-tailed) .000

N 89 89

hasil_belajar Pearson Correlation .597** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 89 89

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

115

Lampiran 13

DATA HASIL PENGHITUNGAN UJI NORMALITAS

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

fasilitas_belajar 89 100.0% 0 .0% 89 100.0%

hasil_belajar 89 100.0% 0 .0% 89 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error

fasilitas_belajar Mean 76.3034 1.03629

95% Confidence Interval for

Mean

Lower Bound 74.2440

Upper Bound 78.3628

5% Trimmed Mean 76.3177

Median 77.0000

Variance 95.577

Std. Deviation 9.77637

Minimum 58.00

Maximum 95.00

Range 37.00

Interquartile Range 17.00

Skewness -.083 .255

Kurtosis -1.082 .506

hasil_belajar Mean 75.6180 .66565

95% Confidence Interval for Lower Bound 74.2951

116

Mean Upper Bound 76.9408

5% Trimmed Mean 75.6118

Median 75.2800

Variance 39.435

Std. Deviation 6.27973

Minimum 62.28

Maximum 91.81

Range 29.53

Interquartile Range 8.16

Skewness .003 .255

Kurtosis -.061 .506

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

fasilitas_belajar .088 89 .087 .965 89 .017

hasil_belajar .048 89 .200* .991 89 .820

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.

117

fasilitas_belajar

fasilitas_belajar Stem-and-Leaf Plot

Frequency Stem & Leaf

2.00 5 . 89

12.00 6 . 001112333444

13.00 6 . 5566777888899

10.00 7 . 0112233334

15.00 7 . 555666777888899

13.00 8 . 0000111122444

17.00 8 . 55555666678889999

6.00 9 . 000224

1.00 9 . 5

Stem width: 10.00

Each leaf: 1 case(s)

118

S

119

120

121

hasil_belajar

hasil_belajar Stem-and-Leaf Plot

Frequency Stem & Leaf

6.00 6 . 222244

9.00 6 . 567888899

28.00 7 . 0000111122233333333334444444

26.00 7 . 55555666777778888889999999

14.00 8 . 00011111122444

5.00 8 . 55689

1.00 Extremes (>=92)

Stem width: 10.00

Each leaf: 1 case(s)

122

123

124

125

Lampiran 14

DATA HASIL PENGHITUNGAN RELIABILITAS

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.883 40

DATA HASIL PENGHITUNGAN LINIERITAS

ANOVA Table

Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

hasil_belajar * fasilitas_belajar Between Groups (Combined) 2136.903 34 62.850 2.545 .001

Linearity 1238.316 1 1238.316 50.150 .000

Deviation from Linearity 898.587 33 27.230 1.103 .368

126

Within Groups 1333.378 54 24.692

Total 3470.281 88

Lampiran 15

KISI-KISI ANGKET FASILITAS BELAJAR SISWA (UJI COBA)

Variabe

l

Aspek Indikator No Jumla

h

Fasilita

s

Belajar

a. Sarana

Belajar

b. Prasarana

Belajar

1. Alat-alat

pelajaran

2. Media

pembelajaran

3. Alat peraga

4. Tempat belajar

5. Perpustakaan

6. Ruang belajar

7. UKS

8. WC

9. Kamar mandi

10. Buku pelajaran

1,2,3,4

5, 6,7

8,9,10,11, 12

13, 14, 15, 16

17,18,19,20,2

1

22,23, 24, 25,

26

27,28,29,30,3

1

32,33,34

35,36

37,38,39,40

4

3

5

4

5

5

5

3

2

4

Jumlah 40

128

Lampiran 16

ANGKET FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH

Nama :…………………………………………

Kelas : …………………………………………

Pengantar :

1. Angket ini digunakan untuk mengetahui fasilitas belajar siswa.

2. Pengisian angket tidak mempengaruhi nilai siswa pada mata pelajaran

manapun.

3. Isilah angket dengan sejujur-jujurnya.

Petunjuk Pengisian Angket :

1. Isilah identitas terlebih dahulu.

2. Bacalah secara cermat pertanyaan yang telah tersedia.

3. Berilah tanda silang pada salah satu dari empat jawaban yang tersedia

sesuai dengan pendapat anda.

Keterangan huruf pilihan :

Selalu : Diberi skor 4.

Sering : Diberi skor 3.

Kadang-kadang : Diberi skor 2.

Tidak pernah : Diberi skor 1.

NO PERNYATAAN JAWABAN

1. Saya mengunakan alat-alat pelajaran contohnya

pensil, penghapus, penggaris, bolpoint, dll.

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

2. Saya tidak bisa belajar jika tidak membawa alat-

alat pelajaran misalnya pensil, penghapus,

penggaris, dll.

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

3. Meja dan kursi didalam kelas tertata rapi a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

4. Saya tidak nyaman belajar jika guru tidak a. Selalu

129

menulis di papan tulis b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

5. Dalam menjelaskan materi pelajaran guru

mengunakan media misalnya video, gambar,

musik didalam kelas

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

6. Saya mudah memahami materi pelajaran apabila

guru menjelaskan menggunakan media misalnya

gambar, video dan music

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

7. Saya malas memperhatikan pelajaran apabila

guru tidak menggunakan media gambar, video,

musik, dll.

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

8. Didalam kelas terdapat alat peraga misalnya

penggaris yang besar, busur, jangka yang baik.

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

9. Alat peraga didalam kelas misalnya penggaris

besar, busur, jangka tertata rapi dan bersih.

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

10. Dalam pembelajaran guru menggunakan alat

peraga misalnya penggaris, busur dan jangka

untuk mempermudah materi.

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

11. Tidak ada alat peraga misalnya penggaris, busur,

jangka didalam kelas.

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

12. Saya tidak dapat belajar apabila guru tidak

menggunakan alat peraga misalnya penggaris,

busur, jangka dalam menjelaskan materi

pelajaran.

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

13. Tempat belajar di sekolah nyaman dan baik

untuk belajar.

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

14. Saya nyaman belajar apabila tempat belajar di

sekolah bersih.

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

15. Saya tidak dapat belajar jika tempat belajar di

sekolah kotor.

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

130

d. Tidak pernah

16. Sekolah saya tidak menyediakan tempat belajar

yang rapi dan bersih

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

17. Perpustakaan di sekolah bersih dan rapi a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

18. Buku diperpustakaan tertata rapi dan bersih a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

19. Saya tidak suka membaca buku di perpustakaan

saat istirahat

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

20. Saya meminjam buku di perpustakaan untuk

menambah pengetahuan saya

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

21. Saya tidak meminjam buku di perpustakaan a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

22. Ruang kelas disekolah saya luas a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

23. Ruang belajar di kelas saya bersih a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

24. Ventilasi didalam kelas saya baik untuk belajar a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

25. Penerangan didalam kelas saya baik a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

26. Saya malas belajar jika ruang belajar saya panas a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

27. Di sekolah saya terdapat UKS yang baik dan a. Selalu

131

bersih b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

28. UKS di sekolah saya menyediakan obat yang

lengkap

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

29. Ruangan di UKS sekolah saya baik untuk

merawat siswa yang sakit

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

30. Terdapat jadwal piket untuk menata dan

membersihkan UKS

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

31. Saya membersihkan UKS sesuai jadwal piket

saya

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

32. WC di sekolah saya bersih a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

33. Saya tidak nyaman jika WC di sekolah saya

kotor

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

34. Air di WC sekolah saya lancer a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

35. Kamar mandi di sekolah saya menyediakan alat

mandi lengkap

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

36. Kamar mandi disekolah saya berbau

harum/wangi

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-

kadang

d. Tidak pernah

37. Buku pelajaran saya dalam kondisi baik ketika

akan digunakan

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

38. Saya memiliki semu buku pelajaran seperti LKS

dan Buku paket

a. Selalu

b. Sering

132

c. Kadang-

kadang

d. Tidak pernah

39. Sekolah meminjamkan buku paket a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

40. Saya merasa nyaman dan semangat belajar

apabila memiliki buku pelajaran seperti LKS

dan Buku paket

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-

kadang

d. Tidak pernah

133

Lampiran 17

KISI-KISI ANGKET FASILITAS BELAJAR

Variabel Aspek Indikator No Jumlah

Fasilitas

Belajar

1.Sarana

Belajar

2.Prasarana

Belajar

1. Alat-alat pelajaran

2. Media pembelajaran

3. Alat peraga

4. Tempat belajar

5. Perpustakaan

6. Buku pelajaran

7. Ruang belajar

8. UKS

9. WC

10. Kamar mandi

1

2,3,20

4,5,6

7,8,9,10

11,13, 14, 15

12,25

16, 17,18

19,22

21

23,24

1

3

3

4

4

2

3

2

1

2

Jumlah 25

134

Lampiran 18

ANGKET FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH

Nama :…………………………………………

Kelas : …………………………………………

Pengantar :

4. Angket ini digunakan untuk mengetahui fasilitas belajar siswa.

5. Pengisian angket tidak mempengaruhi nilai siswa pada mata pelajaran

manapun.

6. Isilah angket dengan sejujur-jujurnya.

Petunjuk Pengisian Angket :

4. Isilah identitas terlebih dahulu.

5. Bacalah secara cermat pertanyaan yang telah tersedia.

6. Berilah tanda silang pada salah satu dari empat jawaban yang tersedia

sesuai dengan pendapat anda.

No Pernyataan Jawaban

1 Meja dan kursi didalam kelas tertata rapi e. Selalu

f. Sering

g. Kadang-kadang

h. Tidak pernah

2 Dalam menjelaskan materi pelajaran guru

mengunakan media misalnya video, gambar,

musik didalam kelas

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

3 Saya mudah memahami materi pelajaran

apabila guru menjelaskan menggunakan

media misalnya gambar, video dan music

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

4 Didalam kelas terdapat alat peraga misalnya

penggaris yang besar, busur, jangka yang

baik.

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

5 Alat peraga didalam kelas misalnya penggaris

besar, busur, jangka tertata rapi dan bersih.

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

135

6 Dalam pembelajaran guru menggunakan alat

peraga misalnya penggaris, busur dan jangka

untuk mempermudah materi.

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

7 Tempat belajar di sekolah nyaman dan baik

untuk belajar.

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

8 Saya nyaman belajar apabila tempat belajar di

sekolah bersih.

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

9 Saya tidak dapat belajar jika tempat belajar di

sekolah kotor.

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

10 Sekolah saya tidak menyediakan tempat

belajar yang rapi dan bersih

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

11 Perpustakaan di sekolah bersih dan rapi a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

12 Buku diperpustakaan tertata rapi dan bersih a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

13 Saya tidak suka membaca buku di

perpustakaan saat istirahat

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

14 Saya meminjam buku di perpustakaan untuk

menambah pengetahuan saya

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

15 Saya tidak meminjam buku di perpustakaan a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

16 Ruang belajar di kelas saya bersih a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

17 Ventilasi didalam kelas saya baik untuk

belajar

a. Selalu

b. Sering

136

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

18 Penerangan didalam kelas saya baik a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

19 Di sekolah saya terdapat UKS yang baik dan

bersih

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

20 Saya malas memperhatikan pelajaran apabila

guru tidak menggunakan media gambar,

video, musik, dll.

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

21 Saya tidak nyaman jika WC di sekolah saya

kotor

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

22 Terdapat jadwal piket untuk menata dan

membersihkan UKS

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

23 Kamar mandi di sekolah saya menyediakan

alat mandi lengkap

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

24 Kamar mandi disekolah saya berbau

harum/wangi

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

25 Buku pelajaran saya dalam kondisi baik

ketika akan digunakan

a. Selalu

b. Sering

c. Kadang-kadang

d. Tidak pernah

137

Lampiran 19

KISI-KISI INSTRUMEN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV

Variabel MATA

PELAJARAN RANAH ASPEK YANG DINILAI ALAT

Hasil

Belajar

Bahasa

Indonesia

Kognitif

(pengetahuan)

Nilai ulangan mata pelajaran

bahasa Indonesia

Lembar

nilai

kognitif

Afektif

(sikap)

Sikap disiplin, kerjasama,

percaya diri siswa pada saat

pembelajaran bahasa

indonesia berlangsung

Lembar

pengamatan

ranah

afektif

Psikomotor

(keterampilan)

Keterampilan menulis,

membaca, mendengarkan dan

menyimak pada saat

pembelajaran bahasa

indonesia berlangsung

Lembar

pengamatan

ranah

psikomotor

Matematika

Kognitif

(pengetahuan)

Nilai ulangan mata pelajaran

matematika

Lembar

nilai

kognitif

Afektif

(sikap)

Sikap disiplin, kerjasama,

percaya diri siswa pada saat

pembelajaran matematika

berlangsung

Lembar

pengamatan

ranah

afektif

Psikomotor

(keterampilan)

Kemampuan mengukur dan

menghitung pada saat

pembelajaran matematika

berlangsung

Lembar

pengamatan

ranah

psikomotor

IPA

Kognitif

(pengetahuan)

Nilai ulangan mata pelajaran

IPA

Lembar

nilai

kognitif

Afektif

(sikap)

Sikap disiplin, kerjasama,

percaya diri siswa pada saat

pembelajaran IPA

berlangsung

Lembar

pengamatan

ranah

afektif

Psikomotor

(keterampilan)

Melakukan suatu

pengamatan, percobaan,

pengukuran, penggolongan,

menyimpulkan pada saat

pembelajaran IPA

berlangsung

Lembar

pengamatan

ranah

psikomotor

138

Lampiran 20

LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN RANAH AFEKTIF

1) Penskoran

No. Aspek Kriteria Skor

1 Disiplin

- Belum terlihat

- Mulai terlihat

- Mulai berkembang

- Mulai membudaya

1

2

3

4

2 Percaya Diri

- Belum terlihat

- Mulai terlihat

- Mulai berkembang

- Mulai membudaya

1

2

3

4

3 Kerja Sama

- Belum terlihat

- Mulai terlihat

- Mulai berkembang

- Mulai membudaya

1

2

3

4

Skor maksimal = 12

2) Penilaian

Kriteria Penilaian:

Interval Kriteria

83 – 100 Baik Sekali

64 – 83 Baik

45 – 63 Cukup

25 – 44 Kurang

Sumber: Permendikbud no 104 tahun 2014

Rentang = nilai tertinggi – nilai terendah

= 100 – 25

= 75

Panjang kelas = 𝑟𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠

=75

4

= 18,8 = 19 (dibulatkan)

139

Lampiran 21

LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN RANAH PSIKOMOTOR

(Matematika)

1) Rubrik Penilaian

No Kriteria Sangat Baik

(4)

Baik

(3)

Cukup Baik

(2)

Perlu Bimbingan

(1)

1 Ketepatan dalam

melakukan

kegiatan

mengukur,

menghitung, dan

menggambar

bangun.

Sudah sesuai

dengan

langkah-

langkah yang

tepat.

50% lebih

sudah

sesuai

dengan

langkah-

langkah

yang tepat.

Kurang dari

50% sudah

sesuai dengan

langkah-

langkah yang

tepat.

Tidak sesuai

dengan langkah-

langkah yang tepat.

2 Ketepatan waktu

dalam

menyelesaikan

tugas

Siswa

menyelesaika

n tugas lebih

cepat dari

waktu yang

disediakan

Siswa

menyelesaik

an tugas

tepat waktu

Siswa

terlambat

menyelesaikan

tugas

(maksimal 5

menit)

Siswa sangat

terlambat

menyelesaikan

tugas (lebih dari 5

menit)

Skor maksimal= 8

2) Penilaian

Kriteria Penilaian

Rentang nilai Kriteria Rentang nilai Kriteria

3,58 – 4,00 A 2,18 – 2,50 C+

3,51 – 3,84 A- 1,85 – 2,17 C

3,18 – 3,50 B+ 1,51 – 1,84 C-

2,85 – 3,17 B 1,18 – 1,50 D+

2,51 – 2,84 B- 1,00 – 1,17 D

Sumber : Permendikbud no 104 tahun 2014

140

Lampiran 22

LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN RANAH PSIKOMOTOR

(IPA)

1) Rubrik Penilaian

No Kriteria Sangat Baik

(4)

Baik

(3)

Cukup Baik

(2)

Perlu Bimbingan

(1)

1 Ketepatan dalam

melakukan kegiatan

percobaan dan

pengamatan dalam

pembelajaran IPA

Sudah

sesuai

dengan

langkah-

langkah

yang tepat.

50% lebih

sudah sesuai

dengan

langkah-

langkah yang

tepat.

Kurang dari

50% sudah

sesuai dengan

langkah-

langkah yang

tepat.

Tidak sesuai

dengan langkah-

langkah yang tepat.

2 Ketepatan waktu

dalam

menyelesaikan tugas

Siswa

menyelesaik

an tugas

lebih cepat

dari waktu

yang

disediakan

Siswa

menyelesaika

n tugas tepat

waktu

Siswa

terlambat

menyelesaika

n tugas

(maksimal 5

menit)

Siswa sangat

terlambat

menyelesaikan

tugas (lebih dari 5

menit)

Skor maksimal= 8

2) Penilaian

Kriteria Penilaian

Rentang nilai Kriteria Rentang nilai Kriteria

3,58 – 4,00 A 2,18 – 2,50 C+

3,51 – 3,84 A- 1,85 – 2,17 C

3,18 – 3,50 B+ 1,51 – 1,84 C-

2,85 – 3,17 B 1,18 – 1,50 D+

2,51 – 2,84 B- 1,00 – 1,17 D

Sumber : Permendikbud no 104 tahun 2014

141

Lampiran 23

LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN RANAH PSIKOMOTOR

(Bahasa Indonesia)

1) Rubrik Penilaian

No Kriteria Sangat Baik

(4)

Baik

(3)

Cukup Baik

(2)

Perlu

Bimbingan

(1)

1 Ketepatan

dalam

melakukan

keterampilan

berbahasa

Sudah sesuai

dengan

langkah-

langkah yang

tepat.

50% lebih

sudah sesuai

dengan

langkah-

langkah yang

tepat.

Kurang dari

50% sudah

sesuai dengan

langkah-

langkah yang

tepat.

Tidak sesuai

dengan

langkah-

langkah yang

tepat.

2 Ketepatan

waktu dalam

menyelesaikan

tugas

Siswa

menyelesaikan

tugas lebih

cepat dari

waktu yang

disediakan

Siswa

menyelesaikan

tugas tepat

waktu

Siswa

terlambat

menyelesaikan

tugas

(maksimal 5

menit)

Siswa sangat

terlambat

menyelesaikan

tugas (lebih

dari 5 menit)

Skor maksimal= 8

2) Penilaian

Kriteria Penilaian

Rentang nilai Kriteria Rentang nilai Kriteria

3,58 – 4,00 A 2,18 – 2,50 C+

3,51 – 3,84 A- 1,85 – 2,17 C

3,18 – 3,50 B+ 1,51 – 1,84 C-

2,85 – 3,17 B 1,18 – 1,50 D+

2,51 – 2,84 B- 1,00 – 1,17 D

Sumber : Permendikbud no 104 tahun 2014

142

Lampiran 24 Surat Penelitian

143

144

Lampiran 25

Dokumentasi Penelitian