66

Click here to load reader

HUBUNGAN ANTARA KESEPIAN DAN INTENSI … · analisis korelasi. Hasil uji korelasi antara kesepian dan intensi berselingkuh pada pernikahan diperoleh nilai r=0,161 dengan signifikansi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HUBUNGAN ANTARA KESEPIAN DAN INTENSI … · analisis korelasi. Hasil uji korelasi antara kesepian dan intensi berselingkuh pada pernikahan diperoleh nilai r=0,161 dengan signifikansi

HUBUNGAN ANTARA KESEPIAN DAN INTENSI

BERSELINGKUH PADA PERNIKAHAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Suatu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Oleh :

Gregoriana Anindita

109114022

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: HUBUNGAN ANTARA KESEPIAN DAN INTENSI … · analisis korelasi. Hasil uji korelasi antara kesepian dan intensi berselingkuh pada pernikahan diperoleh nilai r=0,161 dengan signifikansi

ii

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING

SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA KESEPIAN DAN INTENSI

BERSELINGKUH PADA PERNIKAHAN

Disusun oleh:

Gregorianana Anindita

109114022

Telah disetujui oleh:

Dosen Pembimbing Skripsi,

C. Siswa Widyatmoko, M. Psi. Tanggal:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: HUBUNGAN ANTARA KESEPIAN DAN INTENSI … · analisis korelasi. Hasil uji korelasi antara kesepian dan intensi berselingkuh pada pernikahan diperoleh nilai r=0,161 dengan signifikansi

iii

HALAMAN PENGESAHAN

SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA KESEPIAN DAN INTENSI

BERSELINGKUH PADA PERNIKAHAN

Dipersiapkan dan ditulis oleh:

Gregoriana Anindita

NIM: 109114022

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji

Pada tanggal 20 Juli 2017

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji:

Nama Lengkap Tanda Tangan

Penguji 1 C. Siswo Widyatmoko, M. Psi. ……………………

Penguji 2 Dr. T. Priyo Widiyanto, M. Si. ……………………

Penguji 3 TM. Raditya Hernawa, M.Psi. ……………………

Yogyakarta,

Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma

Dekan,

Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: HUBUNGAN ANTARA KESEPIAN DAN INTENSI … · analisis korelasi. Hasil uji korelasi antara kesepian dan intensi berselingkuh pada pernikahan diperoleh nilai r=0,161 dengan signifikansi

iv

HALAMAN MOTO

Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu

bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman Tuhan

-Yesaya 55:8-

Marilah kepada-Ku, kamu semua yang letih lesu dan

berbeban berat, Aku akan memberikan kelegaan kepadamu.

-Matius 11:25-30-

Alam selalu melihat perbuatan kita, baik dan buruk perilaku kita

akan selalu dicatat oleh alam!

Selalu berbuat baik untuk terus mendapatkan kebaikan!

Apa yang kamu tanam itulah yang kamu tuai..

-Penulis-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: HUBUNGAN ANTARA KESEPIAN DAN INTENSI … · analisis korelasi. Hasil uji korelasi antara kesepian dan intensi berselingkuh pada pernikahan diperoleh nilai r=0,161 dengan signifikansi

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya tulis ini dipersembahkan untuk :

Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang tidak lelah menemaniku sepanjang

lika-liku perjalanan hidupku. Teruntuk Bapak (Alm. Drs. Stephanus Martudi

Haryanto), Ibuku (Ibu Caecilia Winarni), kedua adikku (Aan dan Lina). Tak lupa

terima kasih untuk keluarga kecilku, suamiku (F. A. Asisi Adi) dan malaikat

penguat hidupku (Alfonsus Marcello Arion Putra Adi).

Untuk teman ku tercinta Akeng, Hoyi, Vira, Nana, Fiona Simbah, Yovi, Agnes,

Bundo, Yutii, Cicik, Febi, Sita, Nia, Efin, Imux, Tere, Devia, Angel, Desi, Merna,

Grup The Last Samurai, Grup Bala Dugong, dan Grup teman2 SMP & SMA.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: HUBUNGAN ANTARA KESEPIAN DAN INTENSI … · analisis korelasi. Hasil uji korelasi antara kesepian dan intensi berselingkuh pada pernikahan diperoleh nilai r=0,161 dengan signifikansi

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar

pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 20 Juli 2017

Penulis

Gregoriana Anidita Pratita Sari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: HUBUNGAN ANTARA KESEPIAN DAN INTENSI … · analisis korelasi. Hasil uji korelasi antara kesepian dan intensi berselingkuh pada pernikahan diperoleh nilai r=0,161 dengan signifikansi

vii

HUBUNGAN ANTARA KESEPIAN DAN INTENSI BERSELINGKUH

PADA PERNIKAHAN

Studi Psikologi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Gregoriana Andindita Pratita Sari

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kesepian dan intensi berselingkuh pada

pernikahan. Subjek penelitian ini berjumlah 166 orang yang sedang menikah. Penelitian ini

menggunakan metode convenience sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan

skala R-UCLA dan skala ITIS yang diambil dari penelitian sebelumnya. Skala R-UCLA terdiri dari

3 item dengan nilai reliabilitas alpha 0,72 (α=0,72). Skala ITIS terdiri dari 6 item dengan nilai

reliabilitas alpha 0,70 (α=0,70). Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan teknik

analisis korelasi. Hasil uji korelasi antara kesepian dan intensi berselingkuh pada pernikahan

diperoleh nilai r=0,161 dengan signifikansi sebesar 0,000 (p<0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa

ada korelasi antara kesepian dan intensi berselingkuh.

Kata kunci : intensi berselingkuh, kesepian, pernikahan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: HUBUNGAN ANTARA KESEPIAN DAN INTENSI … · analisis korelasi. Hasil uji korelasi antara kesepian dan intensi berselingkuh pada pernikahan diperoleh nilai r=0,161 dengan signifikansi

viii

THE CORRELATION BETWEEN LONELINESS WITH INFIDELITY

INTENTION IN MARIRIAGE

Study of Psychology

Sanata Dharma University Yogyakarta

Gregoriana Anindita Pratita Sari

ABSTRACT

This research aims to determine the correlation between loneliness with infidelity intention in

marriage. The subject of this research were 166 married people. The method of this study was

convenience sampling method. The data were collected using the R-UCLA scale and ITIS scales

taken from the previous study. The R-UCLA scale consists of 3 items with an alpha value of 0.72

(α = 0,72). The ITIS Scale consists of 6 items with an alpha value 0.70 (α=0, 70). This research is

a quantitative research with correlation analysis technique. The result of thid research was

obtained r value = 0,161 with significance equal to 0,000 (p <0,05). The result indicates that there

is a correlation between loneliness and infidelity intention.

Keywords: loneliness, infidelity intention, marriage

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: HUBUNGAN ANTARA KESEPIAN DAN INTENSI … · analisis korelasi. Hasil uji korelasi antara kesepian dan intensi berselingkuh pada pernikahan diperoleh nilai r=0,161 dengan signifikansi

ix

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Gregoriana Anindita Pratita Sari

Nomor Mahasiswa : 109114022

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

HUBUNGAN ANTARA KESEPIAN DAN INTENSI BERSELINGKUH

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain

untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun

memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 20 Juli 2017

Yang menyatakan,

(Gregoriana Anindita Pratita Sari)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: HUBUNGAN ANTARA KESEPIAN DAN INTENSI … · analisis korelasi. Hasil uji korelasi antara kesepian dan intensi berselingkuh pada pernikahan diperoleh nilai r=0,161 dengan signifikansi

x

KATA PENGANTAR

Terima kasih atas rahmat Tuhan yang Maha Kuasa, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan baik. Saya sebagai penulis masih menyadari adanya

kekurangan dalam skripsi ini. Dalam penyusunan skripsi ini banyak pihak yang

terlibat dan membantu penulis. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati

penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. T. Priyo Widiyanto, M.Si selaku Dekan Fakultas Psikologi,

Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Paulus Eddy Suhartanto, M.Si selaku Ketua Program Studi

Psikologi, Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak C. Siswo Widyatmoko, M. Psi selaku dosen pembimbing skripsi

yang bersedia meluangkan banyak waktu dan penuh kesabaran

membimbing penulis selama penyusunan skripsi serta memberikan

pencerahan atas skripsi ini.

4. Ibu (Alm.) Dra. Lusia Pratidarmanastiti M.Si selaku sosok yang dikagumi

penulis.

5. P. Henrietta P.D.A.D.S., M.A. selaku dosen pembimbing akademik yang

telah membimbing selama penulis menempuh studi di Fakultas Psikologi

Universitas Sanata Dharma.

6. Dosen penguji 2 Bapak Dr. T.Priyo Widiyanto, M.Si.

7. Dosen penguji 3 Bapak TM. Raditya Hernawan, S. Psi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: HUBUNGAN ANTARA KESEPIAN DAN INTENSI … · analisis korelasi. Hasil uji korelasi antara kesepian dan intensi berselingkuh pada pernikahan diperoleh nilai r=0,161 dengan signifikansi

xi

8. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Psikologi Universitas Sanata Dharma

yang telah membimbing dan membagi wawasan yang sangat berguna bagi

penulis.

9. Semua karyawan di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma yang

telah memberikan pelayanan selama penulis menempuh studi serta

karyawan di perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang telah

memberikan fasilitas dan kemudahan dalam memperoleh informasi yang

dibutuhkan.

10. Orang Tua (Stephanus Martudi Haryanto dan Caecilia Winarni) penulis

terima kasih atas doa, cinta, omelan semangat, dukungan dan pengorbanan

secara moril serta material.

11. Aan dan Lina sebagai adik yang suka memberikan pertanyaan kapan lulus.

12. Suamiku Adi Krishndanda yang mendukung secara materi dan non materi.

13. Malaikat kecil dari Tuhan, anaku Alfonsus Marcello Arion Putra Adi.

14. Keluarga besar Sawali Dwidjo Wardojo yang selalu menanyakan kapan

selesai.

15. Keluarga besar Y. Sucipto yang selalu mensuport.

16. Keluarga besar PSM Cantus Firmus.

17. Teman-teman terbaikku Engger, Catarina Chandra C (Keket), Lulutiana

(Luna), Cik Vivin, Bernadeta Feby (Bebek), Marchelyna Andin

(Mamahnya Natan), Yutti, Sita, Mbak Riri dan the last samurai lain.

18. Teman-teman alumni SMP Tarakanita, “gengges-gengges.”

19. Teman-teman grup Psikologi “Bala Dugong.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: HUBUNGAN ANTARA KESEPIAN DAN INTENSI … · analisis korelasi. Hasil uji korelasi antara kesepian dan intensi berselingkuh pada pernikahan diperoleh nilai r=0,161 dengan signifikansi

xii

20. Teman-teman di Psikologi Universitas Sanata Dharma, baik kakak

angkatan maupun adik angkatan.

21. Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu

persatu.

Kiranya terima kasih dan berkat Tuhan selalu menyertai semua orang yang telah

membantu dan mendukung selama penyusunan skripsi ini. Akhir kata semoga

skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua orang.

Terima kasih.

Yogyakarta, 20 Juli 2017

Penulis,

Gregoriana Anindita Pratita Sari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: HUBUNGAN ANTARA KESEPIAN DAN INTENSI … · analisis korelasi. Hasil uji korelasi antara kesepian dan intensi berselingkuh pada pernikahan diperoleh nilai r=0,161 dengan signifikansi

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING SKRIPSI .................. ii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii

HALAMAN MOTO ............................................................................................. iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................. vi

ABSTRAK ........................................................................................................... vii

ABSTRACT ......................................................................................................... viii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

................................................................................................................................ ix

KATA PENGANTAR ........................................................................................... x

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 7

C. Tujuan Penelitian ............................................................................................... 7

D. Manfaat Penelitian ............................................................................................. 8

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 9

A. Kesepian ............................................................................................................... 9

1. Definisi Kesepian .................................................................................... 9

2. Jenis – Jenis Kesepian .......................................................................... 11

3. Pengukuran Kesepian .......................................................................... 12

4. Dampak Kesepian ................................................................................. 13

B. Intensi Berselingkuh ................................................................................ 13

1. Definisi Perselingkuhan ....................................................................... 13

2. Faktor Penyebab Perselingkuhan ....................................................... 14

3. Definisi Intensi ...................................................................................... 15

4. Definisi Intensi Berselingkuh .............................................................. 15

5. Pengukuran Intensi Berselingkuh ...................................................... 15

C. Pernikahan ................................................................................................ 16

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: HUBUNGAN ANTARA KESEPIAN DAN INTENSI … · analisis korelasi. Hasil uji korelasi antara kesepian dan intensi berselingkuh pada pernikahan diperoleh nilai r=0,161 dengan signifikansi

xiv

D. Dinamika Hubungan Kesepian dam Intensi Berselingkuh Pada

Pernikahan… ........................................................................................... 16

E. Hipotesis .................................................................................................... 18

F. Skema ........................................................................................................ 18

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 19

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ............................................................ 19

B. Variabel Penelitian ................................................................................... 19

C. Definisi Operasional ................................................................................. 19

D. Subjek Penelitian ...................................................................................... 20

E. Metode Pengumpulan Data ..................................................................... 21

F. Validitas, Seleksi Item, dan Reliabilitas ................................................. 24

1. Validitas ................................................................................................. 24

2. Reliabilitas ............................................................................................. 24

G. Metode Analisis Data ............................................................................... 25

1. Uji Asumsi ............................................................................................. 25

2. Uji Hipotesis .......................................................................................... 26

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 27

A. Pelaksanaan Penelitian ............................................................................ 27

B. Deskripsi Subjek Penelitian .................................................................... 27

C. Deskripsi Data Penelitian ....................................................................... 28

D. Hasil Analisis Data ................................................................................... 29

1. Uji Asumsi ............................................................................................. 29

2. Uji Hipotesis .......................................................................................... 30

E. Analisis Tambahan .................................................................................. 31

F. Pembahasan .............................................................................................. 33

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 35

A. Kesimpulan ............................................................................................... 35

B. Saran ......................................................................................................... 35

1. Bagi Penelitian Selanjutnya ................................................................. 35

2. Bagi Subjek Peneliti ............................................................................. 35

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 36

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: HUBUNGAN ANTARA KESEPIAN DAN INTENSI … · analisis korelasi. Hasil uji korelasi antara kesepian dan intensi berselingkuh pada pernikahan diperoleh nilai r=0,161 dengan signifikansi

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Skala Terjemahan Kesepian ............................................................................... 22

Tabel 2 Sistem Skoring Skala Kesepian ......................................................................... 22

Tabel 3 Skala Terjemahan Intensi Berselingkuh ............................................................ 23

Tabel 4 Sistem Skoring Skala Intensi Berselingkuh ....................................................... 23

Tabel 5 Deskripsi Subjek Penelitian ............................................................................... 27

Tabel 6 Hasil Statistik Deskriptif Penelitian .................................................................. 28

Tabel 7 Hasil Uji Normalitas Data Penelitian ................................................................. 29

Tabel 8 Hasil Uji Linearitas Data Penelitian................................................................... 30

Tabel 9 Pedoman Analisis Korelasi ................................................................................ 31

Tabel 10 Deskripsi Data Intensi Berselingkuh Menurut Jenis Kelamin ......................... 32

Tabel 11 Intensi Berselingkuh Menurut Jenis Kelamin .................................................. 32

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: HUBUNGAN ANTARA KESEPIAN DAN INTENSI … · analisis korelasi. Hasil uji korelasi antara kesepian dan intensi berselingkuh pada pernikahan diperoleh nilai r=0,161 dengan signifikansi

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 SKALA PENELITIAN .......................................................................... 38

1. Skala Kesepian .................................................................................................... 39

2. Skala Intensi Berselingkuh .................................................................................. 39

LAMPIRAN 2 UJI RELIABILITAS .............................................................................. 40

1. Reliabilitas Kesepian ........................................................................................... 41

2. Reliabilitas Intensi Berselingkuh ........................................................................ 42

LAMPIRAN 3 UJI ASUMSI DAN UJI HIPOTESIS .................................................... 44

1. Uji Normalitas Kesepian ..................................................................................... 45

2. Uji Normalitas Intensi Berselingkuh ................................................................... 46

3. Uji Linearitas Kesepian dan Intensi Berselingkuh .............................................. 47

4. Uji Hipotesis Spearman’s Rho ............................................................................ 48

LAMPIRAN 4 UJI MANN WHITNEY U-TEST .............................................................. 49

1. Uji Mann Whitney U-Test Intensi Berselingkuh Menurut Jenis Kelamin........... 50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: HUBUNGAN ANTARA KESEPIAN DAN INTENSI … · analisis korelasi. Hasil uji korelasi antara kesepian dan intensi berselingkuh pada pernikahan diperoleh nilai r=0,161 dengan signifikansi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada dewasa awal terdapat beberapa tugas perkembangan, salah satunya

adalah menikah (Hurlock, 1999). Menurut Hurlock, pernikahan adalah tugas

perkembangan pada dewasa dimana seseorang memainkan peran baru, seperti

suami-istri, menjadi orang tua dan bekerja untuk mencari nafkah. Menurut

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 (Pasal 1), pernikahan adalah ikatan

lahir batin antara pria dan wanita sebagai suami dan istri dengan tujuan

membentuk rumah tangga yang bahagia lahir maupun batin berdasarkan

Ketuhanan Yang Maha Esa. Berdasarkan Undang-Undang, pria dan wanita

yang memutuskan berkomitmen menikah, keduanya punya tugas yang sama

dalam membina hubungan agar selalu harmonis sepanjang hidupnya.

Seorang Psikolog Keluarga dan Perkawinan, Ratih Ibrahim ( dalam

Kompas), menyatakan bahwa pada dasarnya setiap orang membutuhkan

pasangan hidup dan menciptakan relasi yang intim jika saling berkomitmen

satu sama lain, mampu menghargai pasangan, mempercayai pasangan dan

mampu menerapkan segitiga cinta Stenberg yang di dalamnya terdapat 3

konsep cinta, yaitu keintiman (intimacy), gairah (passion) dan komitmen

(commitment). Hal ini sesuai dengan pernyataan Stenberg (2002), di dalam

hubungan terdapat tiga konsep cinta, yaitu keintiman, gairah dan komitmen.

Menurutnya, apabila salah satu atau ketiga hal tersebut tidak terpenuhi, maka

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: HUBUNGAN ANTARA KESEPIAN DAN INTENSI … · analisis korelasi. Hasil uji korelasi antara kesepian dan intensi berselingkuh pada pernikahan diperoleh nilai r=0,161 dengan signifikansi

2

hubungan tersebut akan menjadi timpang. Hubungan akan menjadi bahagia

apabila ketiga komponen penting tersebut terpenuhi.

Seiring dengan berjalannya kehidupan pernikahan, suami istri yang saling

memiliki perbedaan akan berusaha menyesuaikan diri dan bekerja sama untuk

mewujudkan keluarga yang harmonis (Havighurst, dalam Hurlock 1999). Hal

tersebut sesuai dengan pendapat Walgito (1991), keharmonisan keluarga

adalah penyatuan unsur fisik dan psikis dari perbedaan suami istri. Gunarsa

dan Gunarsa (2001) juga mengungkapkan bahwa keluarga harmonis adalah

keluarga yang lengkap dan bahagia sehingga setiap anggota merasa aman dan

nyaman. Akan tetapi pada kenyataannya terdapat pula keluarga yang berjalan

tidak harmonis dengan terjadinya perceraian pada pernikahan.

Cahyadi Takariawan (Kompasiana, 2013), pada tahun 2013, BKKBN telah

mengumumkan bahwa perceraian di Indonesia menduduki urutan tertinggi se-

Asia Pasifik dan semakin meningkat pada tahun-tahun berikutnya. Data dari

Badan Pusat Statistik (BPS online) juga menunjukkan adanya peningkatan

kasus perceraian dari tahun 2014 hingga 2016. Berikut ini data perceraian dari

tahun 2009 hingga 2016.

Tahun Bercerai

2009 216.286

2010 285.184

2011 258.119

2012 372.577

2013 324.527

2014 344.237

2015 347.256

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: HUBUNGAN ANTARA KESEPIAN DAN INTENSI … · analisis korelasi. Hasil uji korelasi antara kesepian dan intensi berselingkuh pada pernikahan diperoleh nilai r=0,161 dengan signifikansi

3

Data tahun 2012 dan 2013 jika diambil rata-rata banyaknya kasus, terdapat

350.000 kasus, berarti rata-rata dalam sehari terjadi kasus perceraian sebanyak

959 kasus. Hal ini membuktikan bahwa terdapat 40 perceraian setiap jamnya

atau terdapat ribuan kasus perceraian dalam waktu sehari. Artikel juga

menyebutkan bahwa pada tahun 2011, penyebab utama perceraian adalah

faktor ekonomi, penyebab tertinggi kedua adalah perselingkuhan. Berdasarkan

penemuan tersebut, Prof. Dr. Dadang Hawari yang merupakan Konsultan

Perkawinan menilai bahwa kasus perceraian yang terjadi sebagian besar

disebabkan oleh ketidaksetiaan pasangan. Menurutnya, di negara barat

sebanyak 75% suami pernah berselingkuh, dan 40% istri juga pernah

berselingkuh. Di Indonesia sendiri, menurut Prof. Dr. Dadang Hawari

berdasarkan pengalaman konsultasi perkawinan, sekitar 90% kasus

dikarenakan suami berselingkuh dan 10% karena istri berselingkuh.

Anwar Saadi selaku Kasubdit kepenghuluan Direktorat Urais dan Binsyar

Kementerian Agama (Vemale.com, 2016) juga menyetujui bahwa dari tahun

2009 ke tahun 2016 telah terjadi peningkatan kasus perceraian di Indonesia

sekitar 16%-20% dan hanya turun di tahun 2011 saja. Menurut data Litbag

2016 (Vemale.com, 2016), terdapat alsan utama yang mendasari perceraian di

Indonesia, yaitu hubungan yang tidak harmonis, tidak ada tanggung jawab

kepada anak, kehadiran orang ketiga, serta masalah ekonomi. Berdasarkan

beberapa pemaparan diatas, tingkat perceraian di Indonesia memang tergolong

cukup tinggi dan salah satu penyebab terjadinya perceraian adalah

perselingkuhan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: HUBUNGAN ANTARA KESEPIAN DAN INTENSI … · analisis korelasi. Hasil uji korelasi antara kesepian dan intensi berselingkuh pada pernikahan diperoleh nilai r=0,161 dengan signifikansi

4

Menurut berita online (TrubunnewsBogor.com, 2016) terdapat 5 artis yang

diketahui berselingkuh kemudian menikah dengan pasangan selingkuhnya,

yaitu Farhat Abbas dan Regina, Krisdayanti dan Raul Lemos, Demian Aditya

dan Sarah Wijayanto, Tora Sudiro dan Mieke Amalia, Deswita Maharani dan

Ferry Maryadi. Salah satu kisah yang dibahas peneliti dari 5 artis tersebut

yaitu Krisdayanti dan Raul Lemos. Hubungan Krisdayanti dan Raul Lemos

saat ini memang sudah resmi menikah, walaupun sebelumnya Krisdayanti

diketahui terciduk sedang menginap bersama dengan Raul Lemos di salah satu

hotel di Bali. Saat Krisdayanti berselingkuh bersama Raul Lemos, keduanya

sama-sama masih memiliki pasangan sah secara hukum, Krisdayanti-Anang

Hermansyah, Raul Lemios-istrinya. Menurut berita yang tersiar

perselingkuhan Krisdayanti disaksikan juga oleh anak-anaknya, Aurel dan

Azriel. Hal ini menunjukkan bahwa perselingkuhan menjadi salah satu alasan

terjadinya perceraian di Indonesia.

Perselingkuhan mengakibatkan rasa terluka serta rasa cemas jika

hubungan selingkuh tersebut diketahui (Jones, 2009; Olderbak, 2008;

Olderbak & Figueredo, 2009 dalam Fisher dkk,, 2011). Menurut Spring &

Spring dalam (dalam Jayanti 2006), orang yang berselingkuh berarti

melakukan tindakan mengkhianati pasangan baik secara fisik maupun emosi

yang mengakibatkan kekecewaan. Menurut Jones (dalam Fisher, 2011) dalam

Jurnal Penelitian Intention Towards Infidelity Scales, perselingkuhan sendiri

merupakan salah satu faktor terjadinya perceraian dalam sebuah hubungan.

Perselingkuhan merupakan perilaku tidak setia pada pasangan yang dilakukan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: HUBUNGAN ANTARA KESEPIAN DAN INTENSI … · analisis korelasi. Hasil uji korelasi antara kesepian dan intensi berselingkuh pada pernikahan diperoleh nilai r=0,161 dengan signifikansi

5

secara diam-diam (tidak diketahui pasangan – ada rasa khawatir jika diketahui

pasangan) yang mengakibatkan rasa sakit hati dan kekacauan emosi pada

pasangan yang diselingkuhi, serta menimbulkan perasaan khawatir jika

terkena infeksi seksual menular karena melakukan hubungan seks dengan

bukan pasangannya. Perilaku yang tujuannya untuk berselingkuh, misalnya

kemungkinan seseorang untuk melakukan hubungan diam-diam dengan bukan

pasangan atau tidak setia di masa depan disebut sebagai intensi berselingkuh.

Intensi merupakan kemungkinan seseorang bertindak baik secara sadar atau

tidak (Ajzen & Fishbein dalam Fisher dkk., 2011). Berdasarkan uraian diatas,

intensi berselingkuh merupakan kadar dari kecenderungan untuk berperilaku

tidak setia pada pasangan yang dapat memunculkan perasaan kecewa, sakit

hati, marah, terluka dan cemas.

Menurut sebuah situs yang ditulis Edi Abdullah (Kompasiana.com, 2013)

perselingkuhan disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah

kesepian. Kesepian akan sangat mudah dirasakan wanita ketika jarang

diperhatikan suami dan suami sibuk bekerja di luar kota. Wanita akan sering

sendirian dan merasa jenuh akibat kesendiriannya. Kejenuhan tersebut dapat

memicu wanita untuk berusaha mencari penghibur hati dengan berselingkuh

dengan laki-laki lain yang bukan pasangannya. Situs lain yang ditulis Gita

Ramadian (LifestyleOkezone.com, 2012) menjelaskan bahwa perselingkuhan

terjadi karena Ibu merasa kesepian ditinggalkan oleh anak-anaknya yang pergi

untuk kuliah atau pergi meninggalkan rumah untuk melanjutkan hidupnya.

Artikel ini menceritakan bahwa dalam sebuah situs perselingkuhan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: HUBUNGAN ANTARA KESEPIAN DAN INTENSI … · analisis korelasi. Hasil uji korelasi antara kesepian dan intensi berselingkuh pada pernikahan diperoleh nilai r=0,161 dengan signifikansi

6

IllicitEncounters.com, terdapat 30.000 orang yang mendaftar pada situs

tersebut dalam satu tahun, artinya terjadi peningkatan per tahun sebesar 250%.

Alasan wanita melakukan perselingkuhan, adalah karena mereka merasakan

kekosongan dalam rumah tangga. Hasil survey menunjukkan, sebanyak 50%

dilatar belakangi syndrome ini, sedangkan 18% dilatar belakangi alasan lain.

Para pendaftar situs perselingkuhan tersebut mengungkapkan bahwa mereka

hanya ingin mengisi kekosongan yang dirasakan saja dan tidak bertujuan

untuk bercerai dengan pasangannya.

Menurut Jenny de Jong-Gierveld (dalam Myers, 2012) kesepian

merupakan hal yang pernah dialami setiap orang baik yang sudah menikah

maupun yang belum menikah, artinya kesepian berhubungan dengan interaksi

seseorang dengan orang lain, baik itu teman, keluarga, pacar, bahkan suami-

istri. Pada jurnal penelitian yang dilakukan Mary Elizabeth Hughes dkk., yang

berjudul A Short Scale for Measuring Loneliness in Large Surveys, kesepian

merupakan keadaan emosi dan kognitif yang tidak bahagia disebabkan oleh

hasrat akan hubungan akrab namun tidak tercapai. Menurut Peplau & Perlman

(dalam Elizabeth, 2004) kesepian merupakan perasaan kekurangan dan

ketidakpuasan yang muncul akibat dari perbedaan yang signifikan antara

hubungan sosial yang kita inginkan dengan hubungan sosial yang kita miliki.

Hal ini menunjukkan bahwa kesepian dianggap sebagai hal yang negatif

karena memberikan perasaan menderita pada setiap orang.

Menurut Perlman dan Peplau tentang kesepian (dalam Elizabeth, 2004)

kesepian dapat muncul karena terjadi perubahan pola pikir mengenai apa yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: HUBUNGAN ANTARA KESEPIAN DAN INTENSI … · analisis korelasi. Hasil uji korelasi antara kesepian dan intensi berselingkuh pada pernikahan diperoleh nilai r=0,161 dengan signifikansi

7

diinginkan dalam suatu hubungan. Pada suatu waktu, kita berfikir bahwa

hubungan yang kita miliki sangat memuaskan karena hal tersebut sesuai

dengan keinginan kita sehingga tidak merasakan kesepian. Hubungan ini tetap

bertahan hingga terjadi perubahan kepuasan karena apa yang kita inginkan

tidak tercapai. Seseorang akan merubah apa yang diinginkan dalam hubungan

yang dimiliki, jika perubahan itu tidak terjadi dalam hubungan tersebut, orang

akan merasa kesepian.

Berdasarkan pemaparan tersebut dapat dilihat bahwa kesepian pada

hubungan pernikahan memberikan dampak yang negatif pada perasaan

pasangan yaitu kekecewaan dan ketidakpuasan pada hubungan pernikahan.

Hal ini karena, antara apa yang diharapkan dengan kenyataan tidak sesuai

dalam hubungan tersebut. Pengaruh ketidakpuasan atas hubungan pernikahan

yang dialami seseorang memicu seseorang untuk mencari pelampiasan, yaitu

dengan menjalin hubungan lain secara diam-diam. Hal ini, memunculkan

kecenderungan yang disebut intensi berselingkuh. Peneliti ingin mengetahui

adanya hubungan antara kesepian dan intensi berselingkuh.

B. Rumusan Masalah

Apakah terdapat hubungan antara kesepian dengan intesi berselingkuh

pada pernikahan?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kesepian

dengan intensi berselingkuh pada pernikahan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: HUBUNGAN ANTARA KESEPIAN DAN INTENSI … · analisis korelasi. Hasil uji korelasi antara kesepian dan intensi berselingkuh pada pernikahan diperoleh nilai r=0,161 dengan signifikansi

8

D. Manfaat Penelitian

A. Manfaat Teoritis

Penelitian ini mampu memberikan informasi dan menambah wawasan

dalam bidang Psikologi mengenai kesepian dan intensi berselingkuh

dalam pernikahan.

B. Manfaat Praktis

a. Penelitian ini mampu menjadi informasi baru bagi Konselor

Perkawinan untuk membantu kliennya.

b. Penelitian ini mampu menjadi bahan refleksi bagi pasangan yang

sudah menikah agar mampu mempertahankan rumah tangga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: HUBUNGAN ANTARA KESEPIAN DAN INTENSI … · analisis korelasi. Hasil uji korelasi antara kesepian dan intensi berselingkuh pada pernikahan diperoleh nilai r=0,161 dengan signifikansi

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kesepian

1. Definisi Kesepian

Menurut Weiss (dalam Hidayati , 2015), mengungkapkan bahwa

kesepian bukan disebabkan karena kesendirian yang dialami,

melainkan tidak tercapainya kebutuhan untuk berinteraksi dengan

orang lain. Perlman & Peplau (dalam Sharaswaty, 2009)

mendefinisikan kesepian sebagai ketidakpuasan baik secara kuantitas

dan kualitas dalam berhubungan dengan orang lain dikarenakan ada

ketimpangan antara hubungan yang diinginkan dengan hubungan

sosial tersebut. Hal ini didukung oleh De Jong Gierveld (dalam

Sharaswaty, 2004) yang menjelaskan kesepian merupakan rasa

ketidaknyamanan akibat kuantitas dan kualitas hubungan sosial yang

dialami tidak sesuai dengan harapan. Jenny de Jong-Gierveld (dalam

Myers 2012), mengatakan bahwa kesepian dapat dialami oleh orang

yang sudah menikah maupun yang belum menikah. Menurutnya

kesepian dapat meningkat seiring dengan zaman yang modern dimana

individu cenderung mementingkan diri sendiri dan banyaknya masalah

yang terjadi pada pernikahan.

Menurut Perlman & Peplau (dalam Sharaswaty, 2004) terdapat 3

pendekatan penting yang menjelaskan mengenai kesepian, yaitu :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: HUBUNGAN ANTARA KESEPIAN DAN INTENSI … · analisis korelasi. Hasil uji korelasi antara kesepian dan intensi berselingkuh pada pernikahan diperoleh nilai r=0,161 dengan signifikansi

10

a. Pendekatan Need For Intimacy

Pendekatan ini berkaitan dengan kebutuhan dasar manusia

yaitu kebutuhan untuk membangun hubungan yang intim

dengan manusia lain yang sudah dimiliki oleh setiap manusia

sejak masa anak-anak. Tidak terpenuhinya kebutuhan untuk

selalu berhubungan intim dengan orang lain membuat

seseorang merasa tidak memiliki sebuah bentuk hubungan

sosial, sehingga muncul kesepian. Hal ini berarti kebutuhan

dasar manusia untuk memiliki hubungan intim dengan orang

lain harus terpenuhi melalui suatu hubungan.

b. Pendekatan Kognitif

Pendekatan ini menilai jika kognisi merupakan faktor

penting terjadinya kesepian. Menurut pendekatan ini, hasil

persepsi dan pertimbangan manusia terhadap hubungan sosial

yang dialami tidak terpenuhi sesuai dengan yang diinginkan

sehingga muncul kesepian.

c. Pendekatan Sosial Reinforcement

Pendekatan ini memandang kurangnya reinforcement atau

penguatan dari lingkungan sosial merupakan penyebab

munculnya kesepian. Ini berarti ketika manusia dalam

hubungan sosialnya tidak mendapat respon positif dari

lingkungan di sekitarnya, maka kesepian akan muncul.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: HUBUNGAN ANTARA KESEPIAN DAN INTENSI … · analisis korelasi. Hasil uji korelasi antara kesepian dan intensi berselingkuh pada pernikahan diperoleh nilai r=0,161 dengan signifikansi

11

Menurut Baumeister dan Leary (dalam Sharaswaty, 2004),

kesepian merupakan perasaan kompleks yang muncul akibat tidak

tercapainya kebutuhan intim dan sosial seseorang sehingga memicu

seseorang untuk mencari kepuasan lain sebagai pemenuhan kebutuhan

ini.

Berdasarkan pengertian di atas, kesepian adalah reaksi kognitif dan

emosi, seperti ketidakpuasan, ketidaknyamanan, karena tidak

tercapainya hubungan intim maupun sosial baik dari segi kuantitas

maupun kualitas hubungan.

2. Jenis – Jenis Kesepian

Menurut Weis (dalam Sharaswaty, 2004) terdapat 2 tipe kesepian,

yaitu :

a. Kesepian emosional

Kesepian yang disebabkan karena tidak adanya keintiman

dengan seseorang yang dekat, misalnya pada orang tua ke

anak, pada tunangan, pada suami-istri.

b. Kesepian sosial

Kesepian yang terjadi karena tidak memiliki jaringan sosial

di lingkungan, misalnya tidak punya teman di tempat kerja

atau di sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: HUBUNGAN ANTARA KESEPIAN DAN INTENSI … · analisis korelasi. Hasil uji korelasi antara kesepian dan intensi berselingkuh pada pernikahan diperoleh nilai r=0,161 dengan signifikansi

12

3. Pengukuran Kesepian

Pengukuran variabel kesepian pada penelitian ini diadaptasi dari

skala A Short Scale for Measuring Loneliness in Large Surveys oleh

Hughes M.E., Waite L.J., Hawkley L.C., Cacioppo (2013). Skala ini

merupakan Skala R-UCLA yang sudah melewati validasi dan

reliabilitas. yang terdiri dari 20 item namun direvisi menjadi 3 item.

Hal ini dilakukan karena 20 item kurang cocok untuk survei telepon ;

terlalu panjang dan sulit, sehingga disederhanakan menjadi 3 item.

Penggunaan skala R-UCLA dengan 3 item ini sudah dilakukan pada 2

studi. Studi 1 dilakukan tahun 2002 pada orang yang lahir di tahun

1947 atau sebelumnya. Hasilnya adalah orang merasakan kesepian

yang rendah. Kemudian studi 2 dilakukan pada orang dengan tahun

lahir 1935-1952. Hasilnya sama seperti studi 1, dimana orang

merasakan kesepian yang rendah, artinya ada hubungan antara ukuran

subjektif dan objektif dari isolasi sosial. Studi tersebut menunjukkan

bawa kesepian lebih banyak disebabkan dari aspek kualitas daripada

aspek kuantitas hubungan sosial, misalnya pernikahan bisa mengurangi

kemungkinan kesepian, tetapi orang yang sudah menikah bisa merasa

terisolasi atau kesepian. Korelasi antara skala dengan 20 item dan

skala dengan 3 item adalah 0,82. Hal ini menunjukkan bahwa kedua

skala ini dapat mengukur variabel kesepian dengan baik dan

menunjukkan skala paralel dari R-UCLA. Setiap item akan diberi skor,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: HUBUNGAN ANTARA KESEPIAN DAN INTENSI … · analisis korelasi. Hasil uji korelasi antara kesepian dan intensi berselingkuh pada pernikahan diperoleh nilai r=0,161 dengan signifikansi

13

semakin tinggi skor maka semakin tinggi kesepian, sebaliknya

semakin rendah skor maka semakin rendah kesepian.

4. Dampak Kesepian

Dampak dari kesepian, yaitu :

a. Muncul rasa ketidakpuasan dan ketidaknyamanan Perlman &

Peplau dalam Elizabeth, 2011)

b. Muncul berbagai emosi negatif seperti ketidakpuasan,

kecemasan, dan depresi (Anderson et al dalam Baron &

Byrne, 2006).

c. Adanya gangguan kesehatan (John Cacciopo dan William

Patrick dalam Myers, 2012)

B. Intensi Berselingkuh

1. Definisi Perselingkuhan

Menurut Spring & Spring (dalam Jayanti, 2013) perselingkuhan

adalah perilaku tidak setia pada pasangan yang dapat menyebabkan

kekacauan secara emosi. Menurut Sing, Pal & Kuwar (dalam Zalafi,

2015) perselingkuhan merupakan hubungan seseorang yang sudah

menikah dengan seseorang yang bukan istrinya. Menurut Subotnik

dan Haris (dalam Khairatul, 2013) dalam perselingkuhan terdapat 3

hal mendasar, yaitu keintiman emosional, kerahasiaan, dan sexual

chemistry.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: HUBUNGAN ANTARA KESEPIAN DAN INTENSI … · analisis korelasi. Hasil uji korelasi antara kesepian dan intensi berselingkuh pada pernikahan diperoleh nilai r=0,161 dengan signifikansi

14

Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa

perselingkuhan adalah perilaku tidak setia pada pasangan yang

dibuktikan dengan adanya hubungan baik secara emosi ataupun

seksual dengan pasangan lain yang mengakibatkan kekacauan emosi.

2. Faktor Penyebab Perselingkuhan

Perselingkuhan dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor.

Menurut Ginanjar (dalam Khairatul, 2013) :

1) Pemuasan atas keluarga yang tidak bahagia

2) Pasangan muda yang lebih menarik

3) Merasakan kesepian

4) Hal-hal yang dikehendaki dalam perkawinan tidak

didapatkan dan justru didapatkan pada pasangan selingkuh

5) Adanya anggapan bahwa sudah tidak mencintai pasangan

6) Adanya situasi yang mendukung misalnya sering bertemu di

luar lingkungan keluarga ; lingkungan kerja

7) Kebutuhan seksual dalam pernikahan tidak tercapai

Menurut Glass dan Stahelei (dalam Zalafi, 2015), salah satu faktor

penyebab terjadinya perselingkuhan adalah jenis kelamin.

Menurutnya, banyak penelitian yang menyebutkan bahwa

perselingkuhan cenderung lebih banyak dilakukan oleh laki-laki

(suami) daripada perempuan (istri).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: HUBUNGAN ANTARA KESEPIAN DAN INTENSI … · analisis korelasi. Hasil uji korelasi antara kesepian dan intensi berselingkuh pada pernikahan diperoleh nilai r=0,161 dengan signifikansi

15

3. Definisi Intensi

Menurut Azjen (dalam Pusrikasari, 2010) intensi merupakan

kemungkinan subjektif seseorang yang berhubungan dengan perilaku

tertentu seseorang. Keputusan atas perilaku yang akan dilakukan

berawal dari proses berfikir yang didasarkan pada tujuan yang hendak

dicapai, kemudian mengevaluasi konsekuensi dari tindakan yang

hendak diambil, dan terakhir memutuskan untuk berperilaku tertentu.

4. Definisi Intensi Berselingkuh

Intensi menurut Azjen (2005), didefinisikan sebagai kemungkinan

subjektif yang berhubungan dengan tindakan yang akan diputuskan

oleh seseorang. Perselingkuhan menurut beberapa tokoh didefinisikan

sebagai tindakan tidak setia pada pasangannya yang mengakibatkan

emosi yang negatif. Berdasarkan definisi tersebut, intensi

berselingkuh merupakan kemungkinan subjektif seseorang untuk

melakukan tindakan selingkuh.

5. Pengukuran Intensi Berselingkuh

Pengukuran variabel ini menggunakan dari skala adaptasi dari

penelitian Fisher, D. T., Davis, M. C., Yarber, L. W., Davis, L. S.,

(2011) yang berasal dari New York berjudul “Intension Towards

Infifelity Scales.” Skala ini diciptakan untuk mengetahui intensi

seseorang dalam berselingkuh. Skala ITIS ini diciptakan oleh Jones,

N. D., Oldebak, G.S., Figeuredo, J. A., tahun 2009 untuk mengukur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: HUBUNGAN ANTARA KESEPIAN DAN INTENSI … · analisis korelasi. Hasil uji korelasi antara kesepian dan intensi berselingkuh pada pernikahan diperoleh nilai r=0,161 dengan signifikansi

16

intensi perselingkuhan dengan mudah. Nilai reliabilitas yang

didapatkan pada dari Skala ITIS cukup tinggi yaitu sekitar 0,70 – 0,81.

C. Pernikahan

Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 pernikahan adalah

hubungan lahir batin yang dibangun berasaskan Ketuhanan Yang Maha Esa

antara laki-laki dan perempuan untuk membangun sebuah keluarga. Menurut

Olson & Defrain (dalam Khairatul, 2013) pernikahan merupakan komitmen

antara laki-laki dan perempuan secara fisik dan emosi dan memiliki

serangkaian tugas bersama.

Berdasarkan definisi di atas pernikahan adalah hubungan lahir batin antara

laki-laki dan perempuan yang memiliki komitmen secara fisik dan emosi

untuk membangun rumah tangga.

D. Dinamika Hubungan Kesepian dam Intensi Berselingkuh Pada

Pernikahan

Olson & Defrain (dalam Khairatul, 2013) mendefinisikan pernikahan

sebagai hubungan yang memiliki komitmen antara laki-laki dan perempuan

baik secara fisik maupun emosi. Berdasarkan Undang-undang, pernikahan

adalah hubungan lahir batin berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa untuk

membentuk sebuah keluarga. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan

pernikahan adalah hubungan yang mengikat dua orang dan diatur oleh

Undang-Undang negara. Seperti definisi Olson & Defrain (dalam Khairatul,

2013) bahwa perkawinan adalah komitmen, maka dua orang yang terikat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: HUBUNGAN ANTARA KESEPIAN DAN INTENSI … · analisis korelasi. Hasil uji korelasi antara kesepian dan intensi berselingkuh pada pernikahan diperoleh nilai r=0,161 dengan signifikansi

17

harus saling tidak melanggar janji yang sudah dibuat untuk membentuk

sebuah keluarga.

Menurut Havighurst (dalam Newman & Newman, 2012) untuk mencapai

keluarga yang harmonis, maka setiap pasangan harus menyesuaikan diri diatas

perbedaan yang dimiliki. Penyatuan pasangan dalam pernikahan membawa

dua latar yang berbeda dari masing-masing pasangan. Penyatuan dalam

hubungan pernikahan yang dilatarbelakangi dua perbedaan ini tentu tidak

mudah. Perbedaan-perbedaan yang terjadi di dalam rumah tangga dan tidak

menemukan jalan keluar akan menjadi masalah.

Masalah-masalah yang terjadi di dalam pernikahan secara terus menerus

akan menghambat interaksi diantara pasangan sehingga memunculkan rasa

tidak puas, tidak nyaman akan hubungan pernikahannya atau merasakan

kesepian. Weiss (dalam Hidayati , 2015) mengungkapkan bahwa kesepian

terjadi karena tidak terpenuhinya kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang

lain. Hal ini menandakan bahwa dalam pernikahan tidak ada interaksi yang

intim atau disebut kesepian emosional ( Weis dalam Sharaswaty, 2004).

Pada saat terjadi kesepian dalam pernikahan, kebutuhan akan berelasi

secara intim dengan pasangan akan terganggu, maka seseorang akan

cenderung mencari pemenuhan atas kebutuhan untuk berelasi dengan orang

lain (Baumister & Leary, dalam Sharaswaty 2004). Kecenderungan subjektif

seseorang untuk melakukan sesuatu ini disebut intensi. Pemenuhan kebutuhan

ini bisa terjadi secara diam-diam, mengingat dalam pernikahan seseorang

sudah terikat dalam komitmen. Menurut Sing, Pal & Kuwar (dalam Zalafi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: HUBUNGAN ANTARA KESEPIAN DAN INTENSI … · analisis korelasi. Hasil uji korelasi antara kesepian dan intensi berselingkuh pada pernikahan diperoleh nilai r=0,161 dengan signifikansi

18

2015) perselingkuhan adalah Menurut Sing, Pal & Kuwar (dalam Zalafi,

2015) perselingkuhan merupakan hubungan seseorang yang sudah menikah

dengan seseorang yang bukan istrinya. Intensi atau kecenderungan subjektif

untuk menjalin relasi dengan orang lain tanpa sepengetahuan pasangannya

dalam pernikahan disebut intensi berselingkuh.

E. Hipotesis

Berdasarkan teori di atas, hipotesis dari penelitian ini adalah terdapat

hubungan positif antara kesepian dan intensi berselingkuh. Semakin tinggi

kesepian, maka semakin tinggi intensi berselingkuh. Semakin rendah

kesepian, maka semakin rendah intensi berselingkuh.

F. Skema

Pernikahan

Bisa Mengatasi

Perbedaan

Keluarga

Harmonis (Tidak

Merasakan

Kesepian)

Tidak Bisa

Mengatasi

Keluarga Tidak

Harmonis -

Masalah

Menghambat

Interaksi

Kesepian

Emosional

Intensi

Berselingkuh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: HUBUNGAN ANTARA KESEPIAN DAN INTENSI … · analisis korelasi. Hasil uji korelasi antara kesepian dan intensi berselingkuh pada pernikahan diperoleh nilai r=0,161 dengan signifikansi

19

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif korelasional yang

bertujuan untuk melihat hubungan antara kesepian terhadap intensi

berselingkuh pada pernikahan. Penelitian korelasional adalah penelitian yang

digunakan untuk melihat seberapa jauh hubungan antara satu variabel dengan

variabel lain (Noor, 2011).

B. Variabel Penelitian

Variabel-variabel dalam penelitian ini adalah:

Variabel Tergantung : Intensi Berselingkuh

Variabel Bebas : Kesepian

C. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah bagian yang mengartikan variabel/konsep

yang hendak diukur melalui dimensi yang ditentukan seperti sifat, aspek, dan

perilaku (Noor, 2011). Definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Kesepian

Kesepian merupakan reaksi kognitif dan emosi karena tidak

tercapainya hubungan intim maupun sosial baik dari segi kuantitas

ataupun kualitas yang menimbulkan perasaan tidak nyaman, tidak

puas. Subjek yang diukur dalam penelitian ini adalah pasangan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: HUBUNGAN ANTARA KESEPIAN DAN INTENSI … · analisis korelasi. Hasil uji korelasi antara kesepian dan intensi berselingkuh pada pernikahan diperoleh nilai r=0,161 dengan signifikansi

20

sedang menikah. Variabel kesepian diukur menggunakan Skala R-

UCLA yang terdiri dari 3 item. Semakin tinggi skor yang diperoleh

maka semakin tinggi kesepian. Semakin rendah skor yang diperoleh

maka semakin rendah kesepian

2. Intensi Berselingkuh

Intensi berselingkuh adalah kemungkinan subjektif seseorang untuk

berlaku tidak jujur pada pasangan. Variabel intensi berselingkuh

diukur menggunakan Skala ITIS yang terdiri dari 6 item. Semakin

tinggi skor yang diperoleh maka semakin tinggi intensi berselingkuh,

semakin rendah skor maka semakin rendah intensi berselingkuh.

D. Subjek Penelitian

Subjek pada penelitian ini adalah orang yang sedang menikah. Pasangan

yang sedang menikah yang dijadikan subjek penelitian ini merupakan

masyarakat yang tinggal di berbagai daerah di Indonesia. Peneliti melakukan

penelitian dengan subjek yang tinggal di berbagai daerah sebab peneliti ingin

melihat secara umum mengenai hubungan kesepian dan intensi berselingkuh

pada orang yang sedang menikah. Peneliti menggunakan metode

nonprobability sampling dengan teknik convenience sampling. Convenience

sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan kemudahan

dalam pengambilan sampel (Noor, 2001). Peneliti melakukan pertimbangan

kemudahan dalam pengambilan sampel. Penelitian ini dilakukan melalui

penyebaran skala yang dilakukan secara online agar mempermudah peneliti

dalam pengambilan sampel.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: HUBUNGAN ANTARA KESEPIAN DAN INTENSI … · analisis korelasi. Hasil uji korelasi antara kesepian dan intensi berselingkuh pada pernikahan diperoleh nilai r=0,161 dengan signifikansi

21

E. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah penyebaran skala.

Skala merupakan alat ukur psikologis yang disusun dari stimulus pertanyaan

atau pernyataan untuk mengungkap atribut – atribut tertentu melalui respon

terhadap pertanyaan atau pernyataan yang diberikan (Azwar, 2012). Skala

pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua buah skala,

yaitu skala kesepian dan skala intensi berselingkuh.

1. Skala Kesepian

Skala kesepian pada penelitian ini adalah skala yang di adaptasi

dari penelitian Hughes M.E., Waite L.J., Hawkley L.C., Cacioppo

(2013) yang berasal dari Duke University berjudul “A Short Scale For

Measuring Loneliness In Large Survey (2004).” Skala kesepian ini

menggunakan Skala R-UCLA terdiri dari 3 item favorable . Skala R-

UCLA dibuat oleh Rusell, D., Peplau L. A., and Cutorna, C. E., tahun

1980 ini digunakan untuk mengukur tinggi rendahnya kesepian yang

dialami orang yang sudah menikah. Skala kesepian ini disusun

menggunakan skala Likert atau summated ratings. Subjek diminta

untuk memilih satu dari tiga alternatif jawaban untuk melihat tingkat

kesepian yang dialami oleh subjek penelitian. Pilihan jawaban tersebut

yaitu “Sangat Jarang”, “Kadang-kadang”, dan “Sering.” Skala ini

merupakan skala adaptasi yang memiliki 3 item bahasa inggris dan

diterjemahkan oleh Bapak C. Siswo Widyatmoko, M. Psi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: HUBUNGAN ANTARA KESEPIAN DAN INTENSI … · analisis korelasi. Hasil uji korelasi antara kesepian dan intensi berselingkuh pada pernikahan diperoleh nilai r=0,161 dengan signifikansi

22

Tabel 1. Skala Terjemahan Kesepian

Pertanyaan Sangat Jarang Kadang Sering

Seberapa sering Anda merasa kurang

memiliki hubungan pertemanan

atau kurang merasa ditemani? 1 2 3

Seberapa sering Anda merasa ditinggalkan? 1 2 3

Seberapa sering Anda merasa terpisah dari orang lain ? 1 2 3

Tabel 2. Sistem Skoring Pernyataan Favorable Skala Kesepian

Respon Skor

Favorable

Sangat Sering (SS) 3

Kadang-Kadang (KK) 2

Sangat Jarang(SJ) 1

Melalui sistem skoring ini, semakin tinggi skor yang diperoleh

maka semakin tinggi tingkat kesepian, sebaliknya semakin rendah

skor maka semakin rendah kesepian yang dialami.

2. Skala Intensi Berselingkuh

Skala intensi berselingkuh ini merupakan skala yang diadaptasi

dari skala pada penelitian Fisher, D. T., Davis, M. C., Yarber, L. W.,

Davis, L. S., (2011) yang berasal dari New York yang berjudul

“Intension Towards Infifelity Scales.” Skala ini berjumlah 6 item yang

terdiri dari 5 item unfavorable dan 1 item favorable. Skala ITIS ini

dibuat oleh Jones, N. D., Oldebak, G.S., Figeuredo, J. A., tahun 2009.

Skala ITIS merupakan skala yang digunakan untuk memprediksi

perilaku berselingkuh. Subjek diminta memilih satu dari lima alternatif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: HUBUNGAN ANTARA KESEPIAN DAN INTENSI … · analisis korelasi. Hasil uji korelasi antara kesepian dan intensi berselingkuh pada pernikahan diperoleh nilai r=0,161 dengan signifikansi

23

jawaban untuk melihat tingkat kesepian yang dialami oleh subjek

penelitian. Pilihan jawaban tersebut yaitu “Sangat Tidak Mungkin”,

“Tidak Mungkin”, “Antara Mungkin dan Tidak Mungkin”, “

Mungkin”, dan “Sangat Mungkin.” Skala ini diterjemahkan oleh

Bapak C. Siswo Widyatmoko, M.Psi.

Tabel 3. Skala Terjemahan Intensi Berselingkuh

Favorable

Seberapa besar kemungkinan Anda berselingkuh dari pasangan Anda?

Seberapa besar kemungkinan Anda berselingkuh jika Anda tahu tidak akan ketahuan?

Jika Anda berselingkuh, seberapa besar kemungkinan Anda menutupi dari pasangan

Anda?

Seberapa besar kemungkinan Anda berterus terang pada pasangan jika Anda

berselingkuh?

Seberapa besar kemungkinan Anda menutup-nutupi keterpikatan pada seseorang yang

baru Anda temui?

Unfavorable

Seberapa besar kemungkinan Anda berselingkuh jika Anda memiliki kesempatan dan

tidak akan mendapat sanksi negatif atau hukuman dari perselingkuhan tersebut?

Tabel 4. Sistem Skoring untuk Pernyataan Favorable dan Unfavorable

Respon Skor

Favorable Unfavorable

Sangat Mungkin (SM) 5 5

Mungkin (M) 4 4

Antara Mungkin dan Tidak

Mungkin (AMTM)

3 3

Tidak Mungkin (TM) 2 2

Sangat Tidak Mungkin (STM) 1 1

Melalui sistem skoring ini, semakin tinggi skor yang diperoleh

menunjukkan semakin tinggi intensi berselingkuh. Semakin rendah

skor yang diperoleh menunjukkan semakin rendah intensi

berselingkuh.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: HUBUNGAN ANTARA KESEPIAN DAN INTENSI … · analisis korelasi. Hasil uji korelasi antara kesepian dan intensi berselingkuh pada pernikahan diperoleh nilai r=0,161 dengan signifikansi

24

F. Validitas, Seleksi Item, dan Reliabilitas

1. Validitas

Validitas merupakan suatu indeks yang digunakan untuk

mengetahui kemampuan suatu alat ukur benar-benar mengukur apa

yang hendak diukur sesuai dengan tujuan ukurnya (Noor, 2011).

Validitas akan menghasilkan suatu data yang akurat sesuai dengan

tujuan ukurnya. Peneliti menggunakan validitas isi pada kedua skala

dalam penelitian ini. Validitas isi ini memastikan bahwa item-item

pada skala telah menggambarkan domain konsep (Noor, 2011). Item-

item tersebut telah diperiksa sesuai dengan tujuan ukurnya oleh Dosen

pembimbing skripsi (expert judgment).

2. Reliabilitas

Konsistensi dari sebuah hasil alat ukur disebut reliabilitas.

Reliabilitas akan menghasilkan hasil pengukuran yang relatif sama

apabila dilakukan secara berulang dari waktu ke waktu (Azwar, 2011).

Sebuah alat ukur yang tidak reliabel akan menghasilkan hasil yang

tidak konsisten dari waktu ke waktu. Alat ukur yang tergolong

reliabel akan memiliki nilai koefisien reliabilitas mendekati 1,00.

Peneliti menggunakan formula Alpha Cronbach dari SPSS for

windows versi 16.00 pada penelitian ini. Penelitian ini juga

menggunakan try out terpakai. Hasil uji reliabilitas pada skala ITIS

adalah 0,71. Hasil uji reliabilitas dari adaptasi skala ITIS adalah 0,807.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: HUBUNGAN ANTARA KESEPIAN DAN INTENSI … · analisis korelasi. Hasil uji korelasi antara kesepian dan intensi berselingkuh pada pernikahan diperoleh nilai r=0,161 dengan signifikansi

25

Hasil uji reliabilitas pada skala R-UCLA adalah 0,72. Hasil uji

reliabilitas dari adaptasi skala R-UCLA adalah 0,881. Hal ini

menunjukkan bahwa kedua skala dalam penelitian ini memiliki

reliabilitas yang baik karena hasil koefisien reliabilitasnya mendekati

1,00.

G. Metode Analisis Data

1. Uji Asumsi

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah sebaran

skor pada variabel bebas dan variabel tergantung pada

penelitian ini terdistribusi secara normal atau tidak (Priyanto,

2012). Pada penelitian ini, uji normalitas dihitung

menggunakan teknik Kolmogorov-Smirnov Test melalui

program SPSS for windows versi 16.00. Data penelitian

dikatakan terdistribusi tidak normal apabila nilai p lebih kecil

dari 0,05 (p < 0,05) (Santoso, 2010).

b. Uji Linearitas

Uji linearitas pada penelitian ini dilakukan untuk melihat

variabel terikat dan variabel bebas memiliki hubungan yang

linear atau tidak jika diuji dengan analisis korelasional

(Priyatno, 2012). Variabel penelitian dikatakan memiliki

hubungan yang linear apabila nilai p lebih kecil dari 0,05 (p <

0,05). Sebaliknya, variabel penelitian dikatakan tidak linear

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: HUBUNGAN ANTARA KESEPIAN DAN INTENSI … · analisis korelasi. Hasil uji korelasi antara kesepian dan intensi berselingkuh pada pernikahan diperoleh nilai r=0,161 dengan signifikansi

26

apabila nilai p lebih besar dari 0,05 (p>0,05). Uji linearitas

pada penelitian ini dihitung dengan program SPSS for windows

versi 16.00.

2. Uji Hipotesis

Uji hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan teknik korelasi.

Korelasi merupakan teknik untuk melihat pola kecenderungan antar

variabel. Korelasi Pearson Product Moment akan digunakan apabila

uji asumsi terpenuhi. Korelasi Spearman Rho akan digunakan apabila

uji asumsi tidak terpenuhi (Azwar, 2011). Uji hipotesis pada penelitian

ini dihitung dengan program SPSS for windows versi 16.00. Bila salah

satu variabel menunjukkan kecenderungan naik, maka variabel yang

lain dapat dilihat pula kecenderungannya akan naik, turun, atau tidak

menentu (Santoso, 2010).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: HUBUNGAN ANTARA KESEPIAN DAN INTENSI … · analisis korelasi. Hasil uji korelasi antara kesepian dan intensi berselingkuh pada pernikahan diperoleh nilai r=0,161 dengan signifikansi

27

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Proses pengambilan data pada penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 6

Maret 2017 sampai 30 Maret 2017 pada orang yang sedang menikah yang

berasal dari berbagai kota dan tinggal di Indonesia. Subjek penelitian ini

diminta untuk mengisi dua skala penelitian, yaitu skala kesepian dan skala

intensitas berselingkuh. Proses pengambilan data dilakukan dengan

melakukan penyebaran skala secara online dan mendapatkan subjek yang

sesuai dengan kriteria penelitian sebanyak 166.

B. Deskripsi Subjek Penelitian

Kriteria subjek pada penelitian ini adalah orang yang sedang menikah.

Rentang usia subjek pada penelitian ini yaitu 16 tahun hingga 69 tahun.

Berikut tabel usia subjek penelitian :

Tabel 5. Data Usia Subjek Penelitian

Usia Jumlah Persentase

16 – 20 tahun 7 orang 4,22 %

23 – 40 tahun 120 orang 72,23%

41 – 60 tahun 37orang 22,23 %

60 tahun ke atas 2 orang 1,20 %

Total 166 orang 100 %

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: HUBUNGAN ANTARA KESEPIAN DAN INTENSI … · analisis korelasi. Hasil uji korelasi antara kesepian dan intensi berselingkuh pada pernikahan diperoleh nilai r=0,161 dengan signifikansi

28

C. Deskripsi Data Penelitian

Data hasil penelitian dapat kita analisis dengan cara mendeskripsikan

statistik deskriptif yang diperoleh (Sugiyono, 2013). Tabel hasil statistik

deskriptif penelitian sebagai berikut :

Tabel 6. Hasil Statistik Deskriptif Penelitian

Variabel Mean Empirik Mean Teoritik

t Sig. Min Max Mean Min Max Mean

Kesepian 3 9 5,11 3 9 6 38,12 0,000

Intensi

Berselingkuh

6 30 15,78 6 30 18 37,53 0,000

Berdasarkan data penelitian di atas, jumlah data kesepian yang diperoleh

dalam penelitian adalah 166 pada setiap variabel. Mean empirik atau rata-rata

skor kesepian yang diperoleh subjek adalah 5,11. Mean teoritik subjek yang

didapatkan melalui perhitungan skor maksimal dan skor minimal sebesar 6.

Hasil di atas menunjukkan bahwa mean empirik subjek lebih kecil dari mean

teoritik subjek.

Pada data intensi berselingkuh, mean empirik subjek atau rata-rata skor

intensi berselingkuh yang diperoleh subjek adalah 15,78. Mean teoritik subjek

yang didapatkan melalui perhitungan skor maksimal dan skor minimal sebesar

18. Hasil di atas menunjukkan bahwa mean empirik subjek lebih kecil dari

mean teoritik subjek.

Nilai p atau signifikansi yang diperoleh melalui analisis uji one sample t-

test yang dilakukan terhadap data intensi berselingkuh dan kesepian sebesar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: HUBUNGAN ANTARA KESEPIAN DAN INTENSI … · analisis korelasi. Hasil uji korelasi antara kesepian dan intensi berselingkuh pada pernikahan diperoleh nilai r=0,161 dengan signifikansi

29

0,000 (0,000<0.05) menunjukkan bahwa ada perbedaan mean yang signifikan

antara data intensi berselingkuh dan kesepian.

Mean empirik pada variabel kesepian lebih kecil daripada mean teoritik

pada variabel intensi berselingkuh, hal ini menunjukkan bahwa subjek

penelitian tergolong tinggi di variabel kesepian.

D. Hasil Analisis Data

1. Uji Asumsi

a. Normalitas

Penelitian ini menggunakan uji normalitas untuk mengetahui

sebaran data dari populasi normal atau tidak. Apabila nilai p lebih

besar dari 0,05 (p>0,05), maka data menunjukkan sebaran yang

normal. Apabila nilai p lebih kecil dari 0,05 (p<0,05), maka data

menunjukkan sebaran yang tidak normal (Santosa, 2010). Berikut

merupakan uji asumsi dari masing-masing variabel penelitian :

Tabel 7. Hasil Uji Normalitas Data Penelitain

Variabel Kolmogorov-

Smirnov Z

Asymp. Sig (1-

tailed)

Kesepian 0,000 0,000

Intensi Berselingkuh 0,004 0,000

Pada tabel 7 variabel kesepian memiliki nilai p sebesar 0,000

yang artinya data pada variabel kesepian tidak terdistribusi normal

(0,000 < 0,05). Nilai p yang diperoleh variabel intensi berselingkuh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: HUBUNGAN ANTARA KESEPIAN DAN INTENSI … · analisis korelasi. Hasil uji korelasi antara kesepian dan intensi berselingkuh pada pernikahan diperoleh nilai r=0,161 dengan signifikansi

30

sebesar 0,004 yang artinya data pada variabel intensi berselingkuh

tidak terdistribusi normal.

b. Linearitas

Penelitian ini menggunakan uji linearitas untuk mengetahui

hubungan antar variabel memiliki hubungan yang (semakin

mendekati garis lurus). Naik turunnya kuantitas suatu variabel

akan diikuti naik turunnya kuantitas pada variabel lainnya

(Santosa, 2010).

Tabel 8. Hasil Uji Linearitas Data Penelitian

F Sig.

Kesepian*

Intensi

Berselingkuh

(Combined) 0,895 0,500

Linearity 4,103 0,044

Deviation from

Linearity 0,253 0,938

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa Linearity

memperoleh nilai p sebesar 0,044 yang artinya variabel kesepian

dan variebel intensi berselingkuh linear (0,044<0,05).

2. Uji Hipotesis

Uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan uji korelasi

Spearman rho. Uji korelasi Spearman rho digunakan apabila data tidak

terdistribusi normal sehingga diperlukan analisis koefisien korelasi

dari statistik non-parametrik. Pedoman analisis korelasi ini, jika nilai

koefisien korelasi mendekati 1 atau -1 maka hubungan semakin erat

atau kuat, jika mendekati 0 maka hubungan semakin lemah. Untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: HUBUNGAN ANTARA KESEPIAN DAN INTENSI … · analisis korelasi. Hasil uji korelasi antara kesepian dan intensi berselingkuh pada pernikahan diperoleh nilai r=0,161 dengan signifikansi

31

melihat hubungannya positif atau negatif maka dapat dilihat pada

angka koefisien korelasi, jika angka positif maka hubungan positif

artinya jika variabel dependen naik maka variabel independen akan

naik. Jika angka koefisien korelasi negatif maka hubungannya negatif,

artinya jika variabel dependen menurun maka variabel independen

juga menurut (Priyatno, 2012).

Tabel 9. Pedoman Analisis Korelasi

Rentang Nilai Korelasi Keputusan

0,00 – 0,199 Sangat Lemah

0,20 – 0,399 Lemah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

Berdasarkan tabel 9 dapat dilihat bahwa hasil Korelasi Spearman’s

rho menunjukkan bahwa variabel kesepian berkorelasi secara positif,

sangat lemah (sebesar 0,161) dan signifikan dengan intensi

berselingkuh pada pernikahan (0,019<0,05). Hal ini menunjukkan

semakin tinggi tingkat kesepian maka semakin tinggi pula intensitas

berselingkuh pada pernikahan, sebaliknya semakin rendah tingkat

kesepian maka semakin rendah intensi berselingkuh pada pernikahan.

E. Analisis Tambahan

1. Uji Perbedaan Intensi Berselingkuh Menurut Jenis Kelamin

Menurut Glass dan Stahelei (dalam Zalafi, 2015) jenis kelamin

merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya perselingkuhan.

Menurutnya banyak penelitian yang mengatakan bahwa laki-laki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: HUBUNGAN ANTARA KESEPIAN DAN INTENSI … · analisis korelasi. Hasil uji korelasi antara kesepian dan intensi berselingkuh pada pernikahan diperoleh nilai r=0,161 dengan signifikansi

32

(suami) lebih banyak melakukan perselingkuhan daripada wanita (istri).

Berdasarkan hal tersebut diatas, dilakukan analisis tambahan untuk

mengetahui apakah ada perbedaan intensi berselingkuh dengan jenis

kelamin menggunakan uji Mann Whitney U-Test. Uji Mann Whitney U-

Test digunakan apabila data penelitian tidak terdistribusi secara normal

(Priyatno, 2012).

Tabel 10. Deskripsi Data Intensi Berselingkuh Menurut Jenis

Kelamin Intensi

Berselingkuh

N Mean Rank Sum of Ranks

Nilai Perempuan 92 66,77 6143,00

Laki-Laki 74 104,30 7718,00

Total 166

Tabel 11. Intensi Berselingkuh Menurut Jenis Kelamin

Nilai

Mann-Whitney U 1,865000

Wilcoxon W 6,143000

Z -5,020

Asymp. Sig. (2tailed) 0,000

Tabel 10 memperlihatkan perbedaan mean antara dua kelompok

yaitu perempuan dan laki-laki. Data dianggap menunjukkan adanya

perbedaan mean apabila nilai signifikansi lebih kecil dari taraf

signifikansi (p<0,05). Berdasarkan uji Mann Whitney U-Test pada tabel

11, nilai signifikansi intensi berselingkuh sebesar 0,000. Hal ini

membuktikan bahwa ada perbedaan yang signifikan pada intensi

berselingkuh antara laki-laki dan perempuan (0,000<0,05).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: HUBUNGAN ANTARA KESEPIAN DAN INTENSI … · analisis korelasi. Hasil uji korelasi antara kesepian dan intensi berselingkuh pada pernikahan diperoleh nilai r=0,161 dengan signifikansi

33

F. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara kesepian dengan

intensi berselingkuh. Berdasarkan hasil analisis menggunakan Korelasi

Spearman’s rho diperoleh korelasi sebesar 0,161 dengan nilai signifikansi

0,019. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang positif, sangat lemah

dan signifikan antara kesepian dan intensi berselingkuh pada pernikahan

(0,019<0,05). Ini berarti semakin tinggi tingkat kesepian maka semakin tinggi

pula intensi berselingkuh pada pernikahan, sebaliknya semakin rendah tingkat

kesepian maka semakin rendah pula intensi berselingkuh pada pernikahan.

Tingkat korelasi yang sangat rendah (r=0,161) menunjukkan bahwa

terdapat hubungan positif yang sangat rendah antara kesepian dengan intensi

berselingkuh pada pernikahan. Hal ini menunjukkan bahwa pasangan suami

istri yang mengalami tingkat kesepian yang tinggi akan memiliki intensi

berselingkuh yang tinggi juga. Sebaliknya, jika pasangan suami istri memiliki

kesepian yang rendah, maka intensi berselingkuh akan rendah.

Kesepian yang terjadi dalam pernikahan membuat orang cenderung untuk

berelasi dengan orang lain karena seseorang memiliki kebutuhan berelasi

dengan orang lain (Baumister & Leary, dalam Sharaswaty 2004).

Kecenderungan untuk berhubungan dengan orang lain di luar hubungan

pernikahan disebut intensi untuk berelasi, namun jika relasi itu terjadi secara

diam-diam dan terdapat unsur ketidaksetiaan maka disebut sebagai intensi

berselingkuh. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi kesepian terjadi

pada pernikahan, maka semakin tinggi juga intensi untuk berselingkuh. Hal ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: HUBUNGAN ANTARA KESEPIAN DAN INTENSI … · analisis korelasi. Hasil uji korelasi antara kesepian dan intensi berselingkuh pada pernikahan diperoleh nilai r=0,161 dengan signifikansi

34

juga sesuai dengan pernyataan Ginanjar (dalam Khairatul, 2013), bahwa

ketidakpuasan dan ketidaknyamanan di dalam pernikahan dapat menimbulkan

perselingkuhan di dalam rumah tangga.

Berdasarkan hasil uji Mann Whitney U-Test terdapat perbedaan yang

signifikan pada intensi berselingkuh antara subjek laki-laki dan subjek

perempuan. Berdasarkan Tabel 10 juga menunjukkan bahwa jumlah subjek

laki-laki lebih sedikit dari jumlah subjek perempuan tetapi subjek laki-laki

justru memiliki nilai mean yang lebih besar daripada nilai mean perempuan.

Hal ini semakin memperkuat pendapat Glass dan Stahelei (Zalafi, 2015) yang

menyatakan bahwa jenis kelamin laki-laki (suami) lebih banyak melakukan

perselingkuhan daripada perempuan (istri).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: HUBUNGAN ANTARA KESEPIAN DAN INTENSI … · analisis korelasi. Hasil uji korelasi antara kesepian dan intensi berselingkuh pada pernikahan diperoleh nilai r=0,161 dengan signifikansi

35

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan

yang signifikan antara kesepian dengan intensi berselingkuh pada pernikahan.

Hasil ini ditunjukkan dengan koefisien korelasi antara dua variabel sebesar

0,161 dengan nilai signifikansi 0,019. Hubungan antara kesepian dengan

intensi berselingkuh merupakan hubungan yang positif, yaitu semakin tinggi

kesepian maka semakin tinggi pula intensi berselingkuh pada pernikahan.

B. Saran

1. Bagi Penelitian Selanjutnya

Bagi penelitian selanjutnya, diharapkan peneliti dapat melakukan

penelitian dengan variabel lain selain kesepian yang lebih mempengaruhi

intensi berselingkuh.

2. Bagi Subjek Peneliti

Berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa subjek

memiliki kesepian yang rendah dan intensi berselingkuh yang rendah. Hal

ini perlu dipertahankan atau ditingkatkan sehingga pernikahan akan tetap

harmonis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: HUBUNGAN ANTARA KESEPIAN DAN INTENSI … · analisis korelasi. Hasil uji korelasi antara kesepian dan intensi berselingkuh pada pernikahan diperoleh nilai r=0,161 dengan signifikansi

36

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, E. (2012). Alasan Wanita Mau Menjadi Selingkuhan Dan

Berselingkuh. Lifesyle.okezone.com diunduh dari

http://www.kompasiana.com/171717/alasan-wanita-mau-menjadi-

selingkuhan-dan-berselingkuh_552fef076ea834106d8b4579).

Ajzen, I. (2005). Attitudes, Personality,and Behavior Edisi Kedua. New York :

Open University.

Azwar, S. (2010). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Belajar

Azwar, S. (2011). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Azwar, S. (2013). Dasar-Dasar Psikometri. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Azwar, S. (2016). Penyusunan Skala Psikologi Edisi ke- 2. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Badan Pusat Statistik Online. (2012-2015). Diunduh dari

bps.go.id/linkTableDinamis/view/id/893

Baron, R. A. & Byrne, D. (2005). Psikologi Sosial (10th ed.). Jakarta: Erlangga

Departemen Pendidikan Nasional. (2011). Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat

Bahasa Edisi 4. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Fisher, D. T., Davis, M. C., Yarber, L. W., Davis, L. S., (2011) “Intension

Towards Infidelity Scales. Handbook of Sexuality – Related Measures

Third Edition.

Febrianti, V. (2017, 5 Februari). 5 Artis yang Kepergok Sekungkuh di Hotel

Kemudian Menikah dengan Pasangan Selingkuhnya. Tribunnews.com

diunduh dari http://bogor.tribunnews.com/2017/02/05/5-artis-yang-

kepergok-selingkuh-di-hotel-kemudian-menikah-dengan-pasangan-

selingkuhnya?page=4

Gunarsa, Y. D. S & Gunarsa, S. D. (2001). Psikologi Perkembangan Anak dan

Remaja. Jakarta : BPH.

Hughes M.E., Waite L.J., Hawkley L.C., Cacioppo. (2004). A Short Scale For

Measuring Loneliness In Large Survey. Research on Aging Vol. 6 No.

26 November 2006, 655-672.

Hurlock, E.B. (1999). Psikologi Perkembangan : Suatau Pendekatan Sepanjang

Rentang Kehidupan. Jakarta : Erlangga.

Jayanti, T. 2013. Uji Korelasi Intensi Berselingkuh dengan Big Five Personality.

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Psikologi Universitas Surabaya. Vol 2 No.2.

Khairatul, J. D. (2013). Faktor Penyebab dan Dampak Perselingkuhan dalam

Pernikahan. Yogyakarta : Universitas Ahmad Dahlan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: HUBUNGAN ANTARA KESEPIAN DAN INTENSI … · analisis korelasi. Hasil uji korelasi antara kesepian dan intensi berselingkuh pada pernikahan diperoleh nilai r=0,161 dengan signifikansi

37

Kompas. (2012). Menikah Tak Sekedar Butuh Komitmen. Lifestyleskompas.com

diunduh dari

http://lifestyle.kompas.com/read/2012/02/01/19510153/menikah.tak.seka

dar.butuh.komitmen

Myers, D. G. (2012). Psikologi Sosial. Jakarta : Salemba Humanika.

Noor, J. (2014). Metodologi Penelitian. Jakarta : Kharisma Putra Utama.

Newman, B.M., & Newman, P.R. (2012). Development Through Life:

Psychosocial Approach (revised edition). USA: The Dorsey Press.

Ramadian, G. (2017, September). Kesepian Di Rumah Wanita Cenderung

Selingkuh. Lyfestyle.okezone.com diunduh dari

http://lifestyle.okezone.comread/2012/09/27/196/696005/kesepian-di-

rumah-wanita-cenderung-selingkuh.

Rusell, D., Peplau L. A., and Cutorna, C. E. 1980. The Revised UCLA Loneliness

Scale : Concurrent and Discriminant Validity Evidence. Journal of

Personal and Social Psychology 39:472-80.

Santoso, A. (2010). Statistik untuk Psikologi: Dari Blog Menjadi Buku.

Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Santrock, J. W. (2002). Life-Span Development Perkembangan Masa Hidup Edisi

ke lima Jilid II. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Sarwono, S. W. (2008). Psikologi Remaja (edisi revisi). Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada.

Savitri, D. H. (2016). Syhnees & Loneliness. Psychology Forum UUM.

Sharaswaty, N. T. (2009) Hubungan Kesepian dan Agresi Pada Remaja Yang

Sedang Berpacaran. Indonesia : Universitas Indonesia.

Sugiyono. (2005). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Penerbit Indonesia.

Takariawan, Cahyadi. Di Indonesia, 40 Perceraian Setiap Jam. Kompasiana.com

diunduh dari http://www.kompasiana.com/pakcah/di-indonesia-40-

perceraian-setiap-jam_.

Walgito, B. (1991). Psikologi Sosial : Suatu Pengantar. Yogyakarta : Andi Offset.

Widhiarso, W (2011, 2 Mei). Sedikit tentang Uji Homogenitas Data.

Widhiarso.staff.ugm.ac.id. diunduh dari

http://widhiarso.staff.ugm.ac.id/wp/sedikit-tentang-uji-homogenitas-

data/comment-page-1/

Wijayanti, E. (2016. 26 September). Angka Perceraian di Indonesia Terus

Meningkat Apa Penyebabnya. Vemale.com diunduh dari

https://www.vemale.com/keluarga/97913-angka-perceraian-di-

indonesia-terus-meningkat-apa-penyebabnya.html

Zalafi, Z. 2015. Dinamika Psikologis Perempuan Yang Mengalami Perselingkihan

Suami. Yogyakarta : Universitas Islam Negeri Sunan Kali Jaga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: HUBUNGAN ANTARA KESEPIAN DAN INTENSI … · analisis korelasi. Hasil uji korelasi antara kesepian dan intensi berselingkuh pada pernikahan diperoleh nilai r=0,161 dengan signifikansi

38

LAMPIRAN 1

SKALA

PENELITIAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: HUBUNGAN ANTARA KESEPIAN DAN INTENSI … · analisis korelasi. Hasil uji korelasi antara kesepian dan intensi berselingkuh pada pernikahan diperoleh nilai r=0,161 dengan signifikansi

39

1. Skala Kesepian

a. Seberapa sering Anda merasa kurang memiliki hubungan pertemanan atau

merasa kurang ditemani?

b. Seberapa sering Anda merasa ditinggalkan?

c. Seberapa sering Anda merasa terpisah dari orang lain?

2. Skala Intensi Berselingkuh

a. Seberapa besar kemungkinan Anda berselingkuh dari pasangan

Anda?

b. Seberapa besar kemungkinan Anda berselingkuh jika Anda tahu

tidak akan ketahuan?

c. Jika Anda berselingkuh, seberapa besar kemungkinan Anda

menutupi pasangan Anda?

d. Seberapa besar kemungkinan Anda berterus terang pada pasangan

jika Anda berselingkuh?

e. Seberapa besar kemungkinan Anda menutup-nutupi keterpikatan

pada seseorang yang baru Anda temui?

f. Seberapa besar kemungkinan Anda berselingkuh jika Anda memiliki

kesempatan dan tidak akan mendapat sanksi negatif atau hukuman

dari perselingkuhan tersebut?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: HUBUNGAN ANTARA KESEPIAN DAN INTENSI … · analisis korelasi. Hasil uji korelasi antara kesepian dan intensi berselingkuh pada pernikahan diperoleh nilai r=0,161 dengan signifikansi

40

LAMPIRAN 2

UJI RELIABILITAS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: HUBUNGAN ANTARA KESEPIAN DAN INTENSI … · analisis korelasi. Hasil uji korelasi antara kesepian dan intensi berselingkuh pada pernikahan diperoleh nilai r=0,161 dengan signifikansi

41

1. Reliabilitas Kesepian

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 166 100.0

Excludeda 0 .0

Total 166 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.881 3

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

k1 1.67 .607 166

k2 1.73 .646 166

k3 1.72 .668 166

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

k1 3.45 1.473 .778 .827

k2 3.39 1.390 .775 .827

k3 3.40 1.356 .761 .842

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: HUBUNGAN ANTARA KESEPIAN DAN INTENSI … · analisis korelasi. Hasil uji korelasi antara kesepian dan intensi berselingkuh pada pernikahan diperoleh nilai r=0,161 dengan signifikansi

42

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

5.11 2.987 1.728 3

2. Reliabilitas Intensi berselingkuh

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 166 100.0

Excludeda 0 .0

Total 166 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.807 6

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

i1 2.19 1.100 166

i2 2.28 1.184 166

i3 2.78 1.403 166

i4 3.35 1.325 166

i5 2.43 1.262 166

i6 2.76 1.299 166

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: HUBUNGAN ANTARA KESEPIAN DAN INTENSI … · analisis korelasi. Hasil uji korelasi antara kesepian dan intensi berselingkuh pada pernikahan diperoleh nilai r=0,161 dengan signifikansi

43

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

i1 13.59 20.352 .785 .734

i2 13.51 19.609 .796 .726

i3 13.01 19.436 .643 .758

i4 12.43 26.223 .102 .875

i5 13.36 20.121 .675 .752

i6 13.02 21.309 .531 .785

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

15.78 29.359 5.418 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: HUBUNGAN ANTARA KESEPIAN DAN INTENSI … · analisis korelasi. Hasil uji korelasi antara kesepian dan intensi berselingkuh pada pernikahan diperoleh nilai r=0,161 dengan signifikansi

44

LAMPIRAN 3

UJI ASUMSI

UJI HIPOTESIS

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: HUBUNGAN ANTARA KESEPIAN DAN INTENSI … · analisis korelasi. Hasil uji korelasi antara kesepian dan intensi berselingkuh pada pernikahan diperoleh nilai r=0,161 dengan signifikansi

45

1. Uji Normalitas Kesepian

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Intensi

Berselingkuh 166 100.0% 0 .0% 166 100.0%

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Intensi

Berselingkuh .086 166 .004 .977 166 .007

a. Lilliefors Significance Correction

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: HUBUNGAN ANTARA KESEPIAN DAN INTENSI … · analisis korelasi. Hasil uji korelasi antara kesepian dan intensi berselingkuh pada pernikahan diperoleh nilai r=0,161 dengan signifikansi

46

2. Uji Normalitas Intesnsi Berselingkuh

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Kesepian 166 100.0% 0 .0% 166 100.0%

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Kesepian .214 166 .000 .866 166 .000

a. Lilliefors Significance Correction

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: HUBUNGAN ANTARA KESEPIAN DAN INTENSI … · analisis korelasi. Hasil uji korelasi antara kesepian dan intensi berselingkuh pada pernikahan diperoleh nilai r=0,161 dengan signifikansi

47

3. Uji Linearitas Kesepian dan Intensi Berselingkuh

Case Processing Summary

Cases

Included Excluded Total

N Percent N Percent N Percent

Intensi Berselingkuh *

Kesepian 166 100.0% 0 .0% 166 100.0%

Report

Mean N Std. Deviation

3 14.53 49 5.420

4 16.64 14 7.218

5 15.76 17 4.008

6 16.05 64 4.891

7 16.38 8 3.583

8 16.80 5 5.805

9 18.33 9 8.732

Total 15.78 166 5.418

ANOVA Table

Sum of

Squares df Mean Square F Sig.

Intensi

Berselingkuh *

Kesepian

Between Groups (Combined) 158.181 6 26.364 .895 .500

Linearity 120.925 1 120.925 4.103 .044

Deviation from

Linearity 37.256 5 7.451 .253 .938

Within Groups 4686.012 159 29.472

Total 4844.193 165

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: HUBUNGAN ANTARA KESEPIAN DAN INTENSI … · analisis korelasi. Hasil uji korelasi antara kesepian dan intensi berselingkuh pada pernikahan diperoleh nilai r=0,161 dengan signifikansi

48

Measures of Association

R R Squared Eta Eta Squared

Intensi Berselingkuh *

Kesepian .158 .025 .181 .033

4. Uji Hipotesis Spearman’s Rho

Correlations

Intensi

Berselingku

h Kesepian

Spearman's rho Intensi

Berselingku

h

Correlation Coefficient 1.000 .161*

Sig. (1-tailed) . .019

N 166 166

Kesepian Correlation Coefficient .161* 1.000

Sig. (1-tailed) .019 .

N 166 166

*. Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: HUBUNGAN ANTARA KESEPIAN DAN INTENSI … · analisis korelasi. Hasil uji korelasi antara kesepian dan intensi berselingkuh pada pernikahan diperoleh nilai r=0,161 dengan signifikansi

49

LAMPIRAN 4

UJI BEDA INTENSI

BERSELINGKUH MENURUT

JENIS KELAMIN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: HUBUNGAN ANTARA KESEPIAN DAN INTENSI … · analisis korelasi. Hasil uji korelasi antara kesepian dan intensi berselingkuh pada pernikahan diperoleh nilai r=0,161 dengan signifikansi

50

1. Uji Mann Whitney U-Test Intensi Berselingkuh Menurut Jenis

Kelamin

Ranks

Intensi_berselin

gkuh N Mean Rank Sum of Ranks

Nilai Perempuan 92 66.77 6143.00

Laki-laki 74 104.30 7718.00

Total 166

Test Statisticsa

Nilai

Mann-Whitney U 1.865E3

Wilcoxon W 6.143E3

Z -5.020

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

a. Grouping Variable: Intensi

berselingkuh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI